bab ii landasan teori a. penelitian terdahulueprints.mercubuana-yogya.ac.id/3150/3/bab ii.pdf ·...

26
BAB II LANDASAN TEORI A. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehigga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai refrensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M.A. Daryono pada tahun 2016 yang berjudul Strategi Cyber Public Relation PT Semen Tonasa dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakakn strategi cyber public relation PT Semen Tonasa dalam memenuhi kebutuhan informasi publik. Hasil penelitian ini menunjukkan publik internal dan eksternal mendapat informasi yang dibutuhkan terkait perusahaan melalui website PT Semen Tonasa. Perbedaan : pada penelitian terdahulu, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan mix methods (kuantitatif dan kualitatif), analisis yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah deskriptif kuantitaif, penelitian terdahulu berfokus pada website dan publik sebagai penerima pesan sedangkan pada penelitian saya, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif untuk memaparkan hasil yang diperoleh, objek yang saya teliti adalah seksi PPD sebagai pengirim informasi melalui website, media relation, dan sosial media.

Upload: lytuong

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehigga penulis dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat

beberapa penelitian sebagai refrensi dalam memperkaya bahan kajian pada

penelitian penulis. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M.A. Daryono

pada tahun 2016 yang berjudul Strategi Cyber Public Relation PT Semen

Tonasa dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Publik. Penelitian ini

bertujuan untuk mengemukakakn strategi cyber public relation PT Semen

Tonasa dalam memenuhi kebutuhan informasi publik. Hasil penelitian ini

menunjukkan publik internal dan eksternal mendapat informasi yang

dibutuhkan terkait perusahaan melalui website PT Semen Tonasa.

Perbedaan : pada penelitian terdahulu, metode penelitian yang digunakan

adalah pendekatan mix methods (kuantitatif dan kualitatif), analisis yang

digunakan pada penelitian terdahulu adalah deskriptif kuantitaif, penelitian

terdahulu berfokus pada website dan publik sebagai penerima pesan

sedangkan pada penelitian saya, metode penelitian yang digunakan adalah

metode kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif untuk memaparkan

hasil yang diperoleh, objek yang saya teliti adalah seksi PPD sebagai

pengirim informasi melalui website, media relation, dan sosial media.

Persamaan : penelitian terdahulu dan penelitian saya memiliki persamaan

dalam lingkup teori yang diteliti yaitu cyber public relation.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Cornelius Ardian Sukmaji

Wicaksosno tahun 2016 yang berjudul Media Baru dalam Komunikasi

Pemerintah studi kasus penggunaan media baru untuk pelayanan informasi

public di kementrian perhubungan. Tujuan penelitiannya adalah untuk

memahami bagaimana kementrian perhubungan menggunakan media baru,

khususnya website dan media sosial sebagai sarana untuk

mengkomunikasikan program pemerintah sekaligus sebagai wujud

pelayanan informasi publik. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Kementrian Perhubungan telah menggunakan media baru untuk pelayanan

infroamsi public yang memenuhi fungsi penyediaan indormasi, pemberiaan

informasi berdasarkan permintaan dan penampung aspirasi masyarakat.

Perbedaan : Penelitian tersebut membahas mengenai fenomena

new media atau media baru yang dimanfaatkan oleh lembaga pemerintahan

sebagai wujud pelayanan informasi publik. Dalam penelitian tersebut,

peneliti lebih memaparkan bagaimana pemanfaatan website dan sosial

media sebagai salah satu bentuk new media sebagai wujud pelayanan

informasi publik. Sementara penulis meneliti bagaimana implementasi

cyber public relation yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika sebagai wujud pelayanan informasi publik. Peneltian tersebut

lebih meneliti kepada pemanfaatan E-Government. Dalam hal ini

implementasi cyber public relation merupakan salah satu bentuk aktivitas

public relation yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika Pakpak

Bharata untuk meningkatkan pelayanan informasi publik khusunya

masyarakat Pakpak Bharat. Persamaan : persamaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian saya metode penelitian yang digunakan sama

sama menggunakan metode penelitian kualitatif, objek penelitian sama

sama merupakan bagian dalam lembaga pemerintahan yang berusaha

meningkatkan pelayanan informasi publik.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tyas Santu Fatmasari

tahun 2006 yang berjudul Pemanfaat media online dalam praktek public

relations studi kasus cyber public relation di PT Garuda Indonesia. Tujuan

penelitiannya adalah melakukan analisis tentang pemanfaaat media online

dalam lingkup internal dan eksternal yang dijalankan oleh praktisi PR PT

Garuda Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan strategi pemanfaatan

media online melalui aktivitas cyber

PR menyebabkan reputasi PT Garuda Indonesia lewat PR-nya lebih

meningkat. Perbedaan : dalam penelitian terdahulu, aktivitas cyber public

relation yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan citra PT Garuda

Indonesia di mata publik. Sementara dalam penelitian saya, meneliti

bagaimana aktivitas cyber pr dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab

Dinas Komunikasi dan Informatika Pakpak Bharata yang bertujuan untuk

membantu pemerintah dalam mewujudkan dan meningkatkan pelayanan

informasi publik khususnya masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat.

Kategori subjek penelitian juga berbeda, penelitian terdahulu meneliti PT.

Garuda Indonesia yang merupakan lembaga profit, sementara penulis

meneliti lembaga pemerintahan daerah yang merupakan lembaga

nonprofit. Persamaan : penelitian terdahulu dengan penelitian saya sama

sama meneliti bagaimana implementasi cyber public relation pada masing

masing objek penelitian.

B. LANDASAN TEORI

1. KONSEP PUBLIC RELATION

1.1.PENGERTIAN PUBLIC RELATION

Public relations dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan

istilah hubungan masyarakat (Humas). Public relations atau humas sendiri

memiliki beragam definisi. Ratusan definisi telah ditulis guna menangkap

esesnsi dari PR dengan menyebutkan aktivitas-aktivitas utama yang muncul

dalam praktik. Tokoh professional dan akademik di bidang ini, (alm.) Rex

F. Harlow, mengumpulkan hampir 500 definisi yang ditulis antara tahun

1900-an dan 1976. Beliau kemudian mengidentifikasikan elemen-elemen

utamanya guna menunjukan apa itu PR, bukan sekadar apa yang dilakukan

PR. Definisinya mencakup elemen konseptual dan operasional sebagai

berikut, Public Relation adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu

membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama,

penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya; PR

melibatkan, manajemen problem atau menajemen isu; PR membantu

manajemen agar tetap responsive dan mendapat informasi terkini tentang

opini publik; PR mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab

manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen

tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif dan

PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi

arah perubahan; dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan

etis sebagai alat utamanya1.

Public Relations Society of America (PRSA) mengadopsi “Offivcial

Statement on Public Relations” yang lebih longgar. Para penulisnya, para

pemimpin panel PRSA, berusaha memberikan definisi bidang ini kepada

masyarakat, yakni definisi yang menekankan kontribusi PR terhadap

masyarakat. Public Relation (PR) membantu masyarakat kita yang komplek

dan pluralistic untuk menentukan keputusan dan menjalankan fungsi secara

lebih efektif dengan memberikan kontribusi pemahaman Bersama di antara

kelompok dan institusi. PR berfungsi untuk menyelaraskan kebijakan

publik dan privat. PR melayani berbagai macam institsi di dalam

masyarakat, seperti institusi bisnis, serikat perdangangan, agen pemerintah,

asosiasi sukarela, Yayasan, rumah sakit, sekolah, dan perguruan tinggi.

Untuk meraih tujuan ini, institusi-institusi tersebut harus mengembangkan

hubungan yang efektif dengan banyak audien atau publik yang berbeda-

beda, seperti karyawan, anggota suatu kelompok, konsumen, komunitas

1 Harlow F. Rex. 1976. Building a Public Relations Definition (Publik Relation Review 2).Winter.

hlm : 36

lokal, stakeholder, dan institusi lain, dan dengan masyarakat yang lebih

luas2.

Widjaja menuliskan teori kehumasan pemerintah bahwa adanya unit

kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu keharusan

fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi tersebut baik

ke dalam maupun ke luar yaitu kepada masyarakat pada umumnya. Humas

merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta informasi

melalui pers, radio, televisi, dan media lainnya3.

Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas hubungan masyarakat

(Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah

adalah tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga

melakukan hal yang sama dengan kegiatan publikasi, promosi, dan

periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public service atau

demi meningkatkan pelayanan umum. Melalui unit atau program kerja

humas tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau

menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu secara

aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban

kepemerintahannya.

2 Scott M. Cutlip.2011. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Kencana.Jakarta. Hlm : 7 3 Widjaja A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bumi Aksara. Jakarta.Hlm : 63

1.2.Peran Public Relation

• Teknisi Komunikasi

Deskripsi kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya menyebutkan

keahlian komunikasi dan jurnalistik sebagai syarat. Teknisi komunikasi

disewa untuk menulis dan mengedit newslatter karyawan, menulis news

release dan feature, mengembangankan isi web, dan menangani kontak

media. Praktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak hadir saat

manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru

bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan

program, terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh motivasi atau

tujuan yang diharapkan. Dalam peran ini PR hanya menyediakan

layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknis

komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan

petugas humas, melainkan keputusan manajemen dan petugas yang

melaksanakannya.

• Expert Prescriber

Pemimpin perusahaaan menyerahkan PR di tangan para ahli PR

dalam hal ini beroperasi sebagai pakar yang bertugas mendefinisikan

problem, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas

implementasinya. Peran “pakar perumus” atau expert prescriber ini

menarik perhatian praktisi karena peran ini akan membuat orang dilihat

sebagai pihak yang punya otoritas ketika ada sesuatu hal yang harus

dibereskan atau pihah yang punya otoritas untuk menentukan

bagaimana cara mengerjakan segala sesuatu. PR Peran PR adalah

menasehati pemimpin perusahaan atau organisasi. Namun, seringkali

pemimpin tersebut merespons keberatan ini dengan mengganti satu

pakar dengan pakar lainnya, dan terus menerus mencari seseorang yang

bisa membuat problem PR menghilang tanpa perlu melakukan

perubahan dalam kebijakan organisasi, produk organisasi, dan prosedur

organisasional.

• Fasilitator Komunikasi

Peran fasilitator komunikasi seorang public relation adalah sebagai

pendengar yang peka dan perantara komunikasi. PR berperan sebagai

perantara, interpreater, dan mediator antara organisasi dan publiknya.

Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan

dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar

saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi

yang dibutuhkan baik oleh manajemen maupun publik untuk membuat

keputusan demi kepentingan bersama. PR yang berperan sebagai

fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi dan agen

kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi,

menyusun agenda diskusi, meringkas dan menyatakan ulang suatu

pandangan, meminta tanggapan, dan membantu mendiagnosis dan

memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi

di antara kedua belah pihak.

• Fasilitator Pemecah Masalah

Ketika berperan sebagai fasilitator pemecah masalah, PR melibatkan

diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis). Mereka menjadi

bagian dari tim perencanaan strategi sampai evaluasi program final.

Mereka menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinkan menjadi

leader dala penanganan krisis manajemen.

1.3 Aktivitas Public Relation

• Hubungan Internal

Hubungan internal adalah bagian khusu dari PR yang membangun

dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara

manajer dan karyawan tempat organisasi mengantungkan

kesuksesannya. Ahli hubungan internal bekerja di bagian komunikasi

karyawan, hubungan karyawan atau hubungan internal. Mereka ini

merangcang dan mengimplementasikan program komunikasi internal

dengan tujuan agar karyawan tetap mendapat informasi baru dan tetap

termotivasi, serta menciptakan kultur organissai.

• Publikasi

Lawrence & Dennis L. Wilcox mengemukakan konsep publikasi

sebagai informasi yang tidak perlu membayar ruan-ruang pemberitaan/

penyiaran dan tidak dapat dikontrol oleh perusahaan yang memberika

informasi. F.Rachamdi menggambarkan publikasi sebagai kegiatan

untuk memberitakan kepada masayrakat luas tentang produk/ jasa atau

yang berkaitan dnegan suatu perusahaan/organisasi, menurutnya

publikasi dapat menghasilan image4Publikasi adalah informasi yang

disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena

informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media

ini adalah metode yang tak bisa dikontrol sebab informasi tidak

memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.

Sebagian besar berita dan informasi di media berasal dari sumber-

sumber PR. Sumber-sumber PR menyediakan informasi yang mereka

anggap pantas untuk diberitakan, dengan harapan editor dan reporter

akan menggunakan informasi tersebut.

Media cetak biasanya menerima sebuah press release, berita dengan

foto, atau berita pers dengan diberi informasi latar belakang berita.

Untuk menciptakan publikasi, sumber harus tahu informasi apa yang

bisa menarik perhatian media, mengidentifikasi sudut pandang berita

yang layak, dan menulis serta mengemas informasi agar sesuai dengan

mediumnya. Acara atau peristiwa yang layak diberitakan juga bisa

menciptakan publikasi dengan menarik liputan media. Model praktik

publikasi juga disebut informasi publik. Mereka yang bekerja dalam

publikasi biasanya mengawali kariernya sebagai jurnalis dan

menggunakan pemahaman mereka tentang media untuk menyusun

pesan yang layak berita dan acara yang menarik yangbisa menarik

perhatian media.

4 Wardhani, Diah. 2008. Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Graha Ilmu.

Yogyakarta.Hlm : 10

• Advertising

Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh

sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang

dan waktu penempatan infromasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol

dalam menempatkan pesan di media. Berbeda dengan publikasi,

advertising dapat mengontrol isi, penempatan , dan timing dengan

membayar media untuk mendapatkan waktu dan ruang penempatan

iklannya. Meskipun publikasi dan advertising adalah komunikasi

melalu media, advertising mempunyai kontrol atas isi dan penempatan.

PR menggunakan advertising ini untuk menjangkau audiens yang lebih

luas, bukan untuk konsemen yang menjadi sasaran marketing.

• Press Agentry

Prees Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai

berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatain

publik. Agen pers berusaha menarik perhatian publik lebih dari sekadar

membangun pemahaman publik. Publikasi adalah strategi utama

mereka. Mereka mendasarkan pendekatannya pada teori penentuan

agenda, yang menyatakan bahwa banyaknya liputan media massa akan

menentukan persepsi publik terhadap arti penting relative dari topik dan

orang. Mereka menarik perhatian melalui praktik press agentry. Prees

agentry memainkan peran utama dalam industry rekaman music,

olahraga, studi film, televisi, pertunjukan konser atau teater, dan usaha

bisnis yang dipimpin oleh para selebritis.

• Public Affairs

Public Affairs adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan

mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam

rangka memengaruhi kebijakan publik. Dalam perusahaan, public

affairs biasanya mengacu pada usaha PR yang berkaitan dengan

kebijakan publik. Spesialis publik affairs di perusahaan berfungsi

sebagai perantara atau penghubung dengan unit-unit pemerintah;

mengimplementasikan program bantuan masyarakat; mendorong

aktivisme politik, mengkampanyekan kontribusi, dan voting da

melakukan kegiatan amal dan turut dalam organisasi pembangunan

masyarakat. Sebuah survei terhadap para pejabat public affairs

menyebutkan tanggung jawab utama mereka, antara lain urusan

pemerintah federal, urusan pemerintah negara bagian, urusan

pemerintah lokal, relasi komunitas, komite aksi politik, kontribusi,

dukungan akar rumput, dan manajemen isu.5

• Lobbying

Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk

menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama

dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.

Dalam praktiknya, lobbying harus bekerja sama dengan kegiatan PR

lainnya yang ditujukan pada publik non pemerintah. Akan tetapi dalam

5 Hoewing, “The State of Public Affairs” dalam buku Cutlip, Scott M. (2011). Effective Public

Relations Edisi Kesembilan. Kencana. Jakarta.Hlm : 20

peran utamanya sebagai PR yang kredibel dan sumber informasi yang

dipercaya, lobbying diwuudkan dalam bentuk informasi yang didesain

untuk mendidik dan membujuk.

• Manajemen Isu

Manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi,

mengidentifikasi, mengevaluasi, danmerespon isu-isu kebijakan publik

yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. Ada

dua esensi manajemen isu yaitu identifikasi dini atas isu yang berpotensi

memengaruhi organisasi, dan respon strategi yang didesain untuk

mengurangi atau memperbesar konsekuensi dari isu tersebut.

• Hubungan investor

Hubungan investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan

korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat

dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak laindi

komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.

Spesialis hubungan investor selalu memberi informasi kepada

pemegang saham dan loyal kepada perusahaan dalam rangka

mempertahankan nilai saham yang layak. Pekerjaan mereka antara lain

meneliti tren pasar, menyediakan informasi kepada publik finansial,

memberi saran manajemen, dan merespon informasi keuangan.

Hubungan investor juga bertugas menambah nilai stok (saham)

perusahaan.

2 Konsep Cyber Public Relation

2.1.Definsi Cyber Publik Relation

E-PR atau electronic public relation adalah inisiatif PR yang

menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya. Di Indonesia

inisiatif PR ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relation. Internet

atau dunia maya atau bisa juga disebut cyberspace adalah semua sumber

informasi online dari berbagai aspek yang tersedia dan dapat diakses karena

terhubung dalam suatu jaringan komputer yang berskala global atau

mendunia. Jika diuraikan lebih lanjut maka akan didapat penertian tentang

cyber public relation atau ePR, adalah sebagai berikut :

• Cyber

Istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan jaringan

dalam dunia maya yang berbasis komputer yang mengaitkan

antara satu individu dengan individu lain atau lebih,

organisasi, perusahaan dalam satu Kawasan atau berbeda

Kawasan, bahkan antar negara.

• E = electronic

“e” mengacu pada media eletronik internet.

• Public

“public” adalah masyarakat atau kelompok-kelompok baik

internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi

eksistensi perusahaan atau organissai. Publik internal antara

lain karyawan/pegawai, pemegang saham, dan lain

sebagainya. Publik eksternal antara lain konsumen, media

massa, organisasi pemerintah/swasta, masyarakat, dan lain

sebagainya.

• Relation

Merupakan hubungan yang harus terus dibina antara

perusahaan/organisasi dengan publiknya. Melalui media

internet hubungan yang sifatnya one-to-one maupun one-to-

many dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena

sifatnya yang interaktif.

Dengan kata lain, cyber public relations dalam bentuknya sebagai

komunikasi oleh public relations dengan perantara media elektronik-online

yang dapat diwujudkan melalui internet. Cyber Public Relation adalah

kegiatan kehumasan yang dilakukan dengan sarana media eletronik internet

dalam membangun merek dan memelihara kepercayaan, pemahaman, citra

perusahaan atau organisasi kepada publik dan dapat dilakukan secara one to

one communication yang bersifat interaktif.

Cyber Public Relations merujuk ke para praktisi yang pandai

mencari mengevaluasi, dan menyebarkan pengetahuan atau berita dari

intranet yaitu sebuah keperluan organisasi tersebut dan internet untuk

memproses komunikasi. Seorang public relations harus mampu

mendengarkan opini publiknya, pandai dalam menginterpretasikan setiap

kecendrungan kegagalan dalam komunikasi dan mengevaluasi serta

mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah sikap,

pendekatan atau penekanan setiap fase kebijaksanaannya.6

Setiap aspek yang ada dalam ativitas online memiliki kekuatan

untuk mempengaruhi hubungannya dengan publik. Sebab, saat ini internet

terutama media sosial telah menjadi gaya hidup yang baru ditengah

masyarakat. Melalui media lahirlah suatu bentuk PR yang baru, ini yang

disebut sebagai Cyber Public Relations. Pada dunia maya, kita tidak dapat

mengesampingkan peran PR. Segala sesuatu yang berkaitan dengan media

online dilakukan oleh sebuah perusahaan, kompetitior, dan segala institusi

yang ada adalah sebagai salah satu bentuk cyber PR. Cyber PR adalah suatu

fenomena yang tak terelakkan, karena publik kita yang semakin luas dan tak

terbatas. Internet telah membuat para pelaku PR juga memanfaatkan media

online karena media ini memag sudah tidak dapat dihindarkan, internet

adalah media yang sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi

dalam era globalisasi seperti saat ini. PR yang modern adalah mereka yang

dapat meanfaatkan internet terutama media sosial yang sat ini digandrungi

oleh masyarakat sebagai media utama dalam penyampaian pesannya.7

2.2. Manfaat Cyber PR

PR melalui media internet memiliki peranan yang lebih besar dan luas

dibandingkan dengan PR di dunia fisik. Menurut Onggo dalam bukunya

6 Sari, Deasy Kumala.2013. dalam Skripsi Strategi Cyber Public Relations : Personal Branding

Online Dahlan Iskan sebagai calon presiden RI 2004. Fisip Universitas Indonesia 7 Onggo, Julius Bob. 2004. Cyber Public Relations. PT Elex Media komputindo .Jakarta.Hlm : 3

Cyber Public Relation, ada enam potensi yang dapat dimanfaatkan melalui

Cyber PR, yaitu :

• Komunikasi konstan

Internet adalah media yang tak pernah terlelap setiap harinya.

Melalui internet PR dapat menjangkau publiknya hingga ke seluruh

dunia. Internet dapat menembus ruang dan waktu, hal tersebut yang

tak dapat dilakukan oleh media manapun selain internet.

• Respon yang cepat

Internet memungkinkan para pelaku cyber PR untuk mendapatkan

respon yang cepat terhadap semua permasalahaan serta pertanyaan

prospek maupun pelanggan.

• Pasar Global

Internet telah menjembatani jurang pemisah geografis, melalui

hubungan yang terjalin di dunia maya. Melalui internet

memudahkan pelaku cber PR untuk berkomunikasi dengan pasar

global yang ada diseluruh dunia dengan biaya yag cukup murah.

• Interaktif

Internet adalah media yang sangat interaktif. Feedback dengan

mudah didapatkan melalui media sosial yang digunakan oleh PR.

Sehingga, dari feedback yang didapatkan, PR dapat mengetahui dan

menganalisis apa yang diinginkan oleh target audiens yang dituju.

Dalam hal ini komunikasi dua raha dapat terjalin anatara irganisas

atau instansi dengan publiknya. Melalui cyber PR dapat membangun

hubungan yang kuat dan bermanfaat.

2.3.Bentuk bentuk Cyber Public Relation

Bentuk bentuk cyber public relations dapat dikategorikan sebagai

berikut :

• Web PR

Web public relations adalah web site interaktif, homepage.

Apapun jenis media online yang digunakan oleh PR baik itu portal

informasi, pers online, bulletin online, dan lain sebagainya, pada

prinsipnya menggunakan teknologi berbasis web. Oleh karena

website sebagai basis, kegiatan web pr memiliki banyak kegunaan

bagi kegiatan kehumasan. Pertama, web PR mempermudah akses

penyampaian pesan langsung pada audiens. Kedua informasi

dengan cepat dan mudah dapat di update. Dengan kata lain media

website digunakan sebagai media penyebaran informasi yang

menyediakan data seperti release kehumasan, laporan keuangan,

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan sampai pada

perkembangan actual perusahaan.

• Net PR

Net public relations memiliki peranan penting dalam praktek PR

yang mengutamakan hubungan berkesinambungan dengan

publiknya. Net dapat juga diartikan secara harfiah sebagai jaringan.

Dengan, kata lain Net PR salah satu bentuk cyber public relation

yang berfungsi membangun jaringan dan memelihara jaringan

tersebut lebih lanjut.

• Online PR

Online public relations sebagaimana yang diketahui secara umum

online identik dengan komunikasi secara langsung dan open access

communication terdiri dari online media, online conferences.

Namun, salah satu desain media online yang umum diaplikasikan

dalam praktek kehumasan modern dewasa ini adalah berupa portal

informasi. Portal informasi, sesuai namanya diibaraktakn sebagai

gerbang informasi yang memungkinkan pengakses memperoleh

berbagai fitur onlne dan berita didalamnya.

2.4.Aktivitas Cyber Public Relations

Praktisi cyber PR harus seorang yang handal dalam berselancar di

dunia maya dan tahu kemana saja mereka harus berselancar untuk

membangun brand. Seorang praktisi cyber PR mampu mengembangkan

content untuk format distribusi apa saja agar daoat denga tepat menjangkau

berbagai macam audiens. Fokus utama Cyber Public Relation adalah

membidik media online yakni media yang melakukan aktifitasnya dalam

dunia maya, misalnya media berita tradisional contohnya media massa cetak

yang juga memiliki status online dan publikasi yang berorientasi web.

Meurut Bob Julius Ongo dalam bukunya Cyber Public Relation berikut

adalah beberapa aktivitas publikasi Cyber Public Relations dengan aplikasi

yang ada dalam dunia maya :

• Publikasi menggunakan komunitas maya (cyber community)

Masyarakat (community) adalah kelompok-kelompok orang yang

menempati sebuah wilayah tertentu, yang hidup secara relative lama, saling

berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem

hokum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki

stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta

relatif menghidupi dirinya sendiri8. Masyarakat maya (cyber community)

adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara

langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan

dan disaksikan sebagai sebuah realitas.

Kemajuan teknologi telah mengubah bentuk masyarakat manusia,

dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, seuah dunia

yang transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta

teknologi yang begitu cepat dan besar memengaruhi peradaban umat

manusia. Berkat teknologi internet, mereka membentuk forum-forum online

yang tidak terbatas pada waktu dan geografi. Komunitas maya ini disebut

online forum, atau news group, dan juga discussion group.

Komunitas maya merupakan tempat yang ideal untuk membangun

citra yag bagus karena tersedia peluang bagi seorag public relations dengan

adanya begitu banyak komunitas maya untuk produk atau bisnis serta minat

yang berbeda-beda.

8Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskurusu Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Hlm : 159.

• Publikasi menggunakan email untuk prees release online

Email (electronic mail) adalah surat elektronik yang biasanya

digunakan untuk bertukar informasi atau surat dengan cepat. Milis adalah

singkatan dari mail list, daftar alamat email, dengan memiliki milis maka

akan mempercepat peniriman suatu informasi ke sekumpulan orang banyak.

Press Release atau siaran pers merupakan media yang banyak

digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita

dimana press release online disebarkan di media online dengan langsung

mengirimkan via email kepada e-mail klien. Salah satu aktivitas media

relation yang dapat diimplementasi dalam cyber PR adalah pengiriman

siaran pers, dalam hal ini siarang pers yang diamksud adalah press release.

Di dunia online, pendistribusian news release atau press release sangat

mudah dilakukan karena kebanyakan para wartawan dan penulis memiliki

alamat email untuk memudahkan mereka berkomunikasi atau bertukar

informasi berita. Selain publikasi, aktifitas utama public relations adalah

membangun hubungan terutama dengan media. Media merupakan partner

paling baik untuk memperbesar nilai dari program perusahaan atau

Lembaga. Media disini merupakan media massa yang dapat berupa media

cetak, media elektronik. Dengan media relations ini maka akan menjaga

hubungan baik dengan wartawan melalui email untuk kepentingan press

release.

News relase atau siara berita tidak terbatas pada penulisan dalam bentuk

lembaran siaran pers, tetapi bisa juga dalam bentuk artikel atau foto-foto

captions yang memilki nilai berita yang tingi. Artikel yang ditulis oleh PR

bisa dalam bentuk reportase berita, artikel, atau foto-foto untuk

dipublikasikan di media massa9.

• Publikasi menggunakan E-zine (electronic magazine)

E-zine atau disebut juga majalah elektronik, yakni media cetak yang

publikasinya dengan cara online. Ezine ini merupakan media untuk

publikasi melalui internet, yang berisi kegiatan-kegiatan perusahaan atau

Lembaga yang baru dilaksanakan untuk dpunlikasikan kepada publik. Ada

dua jenis e-zine yaitu:

1. E-zine berupa web, adalah situs yang berfungsi seperti majalah

namun memberikan akses informasi online kepada para

pembacanya. E-zine berbasis web ini mengharuskan para

pembaca untuk datang ke situs web tersebut dan kemudian baru

bisa membaca berita dan info yang actual dari suatu halaman

web yang lain. Biasanya e-zine memiliki format dan kesan

seperti halnya majalah tradisional biasa.

2. E-zine berupa email, adalah majalah elektronik yang tampilan

dan prosesnya seperti email. Ini memudahkan para pembaca

untuk langsung membacanya di inbox email meraka tanpa harus

pergi kesitus web dari pemilik majalah elektronik berbasis

email.

9 Wardhani, Diah. 2008. Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Graha Ilmu.

Yogyakarta. Hlm : 80

• Publikasi melalui sosial media dan website

Publikasi online adalah salah satu aktivitas Cyber Public Relations yang

dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Untuk lebih memudahkan

publikasi secara mandiri publikasi melalui sosial media dan website adalah

salah satu aktivitas cyber public relation yang paling praktis. Publikasi ini

dapat dilakukan secara mandiri tanpa perantara orang lain. Modern ini,

Sosial media dan website menjadi media informasi yang paling banyak

digunakan masyarakat. Sosial media dan Website resmi dibangun sendiri

oleh perusahaan dan disesuaikan dengan kebutuhan publikasi informasi

perusahan. Dengan sosial media dan website resmi, perusahaan dapat

menyajika informasi terkait perusahaan secara keseluruhan, baik berupa

profil perusahaan, berita terkini, katalog produk/jasa, dan lain-lain.

3. PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

1. Pengertian Pelayanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia dinyatakan pelayanan adalah

suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan

orang. Pelayanan menurut Fandy Tjipto adalah bentuk penyajian, tindakan, dan

informasi yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan pelanggan atau

pengguna jasa dalam mewujudkan nilai potensial yang terkandung dalam

produk atau jasa inti yang dibeli pelanggan atau pengguna10.

2. Informasi

10 Kadar, Nurjaman & Umam Khaerul. 2012. Komunikasi & Public Relations. Pustaka Setia.

Bandung. Hlm : 331

2.1.Informasi Mengacu ke Fakta atau Data

Istilah informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh selama

komunikasi berlangsung. Dalam pandangan ini, informasi

dikonseptualisasi sebagai kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari

satu titik ke titik yang lain, dari satu medium ke medium yang lain, dari

satu orang ke orang yang lain.

2.2.Informasi mengacu ke Makna Data

Istilah informasi menunjukkan makna data.Jadi, menurut pandangan ini

informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud, atau makna

yang dikandung data, konsep informasi ini berkaitan dengan soal

penafsiran. Makna suatu data dapat berbeda antara satu orang dengan

orang lain.

Menurut Onong Uchyana Effency informasi atau keterangan atau

penerangan adalah pesan yang disampaikan kepadaseseorang atau sejumlah orang

yang baginya merupakan hal yang baru diketahui. Data yang telah diolah untuk

disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai

suatu hal. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan baik secara

langsung maupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya

merupakan hal atau peristiwa yang baru.11

Dari pengertian di atas yang sudah dijelaskan, dapat ditarik kesimpulan

pengertian bahwa pelayanan informasi publik adalah suatu usaha untuk membantu

11 Oliii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. PT Indeks.Bandung. Hlm : 24

menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang mengenai pesan atau data yang

baru dan perlu disampaikan kepada khalayak atau masyarakat melalu media

komunikasi. Dalam penelitian blab la bla menurut Vickery, pelayanan informasi

publik adalah informasi apapun yang dihasilkan dan atau dihimpun oleh badan

public dan merupakan bagian dari tugas dan peran institusi.

Pelayanan informasi publik tidak terlepas dari Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik12. Undang

undang tersebut memberikan jaminan kepada rakyat dalam memperoleh informasi

publik untuk meningkatkan peran aktif mereka dalam penyelenggaran negar, baik

pada tingkat pengawasan, pelaksanaan, penyelenggaran negara maupun pada

tingkat pelibatan selama proses pengambilan keputusan publik.

Undang undang ini merupakan kewajiban yang harus diimplementasikan

oleh penyelenggaran negara. Dalam hal ini Lembaga pemerintah baik Pemerintah

Negara, Pemerintah Kota, maupun Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab

untuk mengimplementasikan undang undang tersebut. Dalam undang undang

tersebut segala aturan mengenai informasi sudah disusun, diantaranya meliputi asas

dan tujuan, hak dan kewajiban, jenis informasi yang wajib diumumkan, jenis

informasi yang dikecualikan, dan mekanisme memperoleh informasi. Dari aspek

penggunaan, informasi publik dapat dimaknai dalam dua perspektif, pertama,

informasi tentang yang berdampak luas terhadap kehidupan masyakarat. Dan

kedua, informasi yang bersifat kontingensi atau mendesak atas konteks dan skala

12 Terlampir pada website http://www.bppk.kemenkeu.go.id/images/peraturan/Peraturan-

PPID/UU_14_Tahun_2008.pdf diakses pada tanggal 23 Mei 2018 jam 1: 54 AM.

tertentu sebagai bentuk penjelasan atas isu yang berkembang di masyarakat.

Kebijakan penyediaan dan pelayanan informasi publik dirancang dan didesain

untuk mendorong terpenuhinya dua perspektif informasi publik tersebut.