bab ii revisi.doc

44
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. SMS (Short Message Services) SMS adalah sebuah teknologi yang berfungsi untuk mengirimkan atau menerima pesan singkat antar telepon genggam atau handphone. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh ETSI (European Telecomunications Standards Institute) pada tahun 1992 di Eropa, dan merupakan standar awal untuk telepon wireless yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communications). Setiap satu SMS yang dikirimkan dapat menampung 160 karakter untuk huruf latin, dan 70 karakter untuk huruf non-latin seperti huruf Jepang atau Cina. Mekanisme kerja pengiriman SMS dibagi menjadi tiga yaitu pengiriman SMS dalam satu operator (Intra-operator SMS), pengiriman SMS antar operator yang berbeda (Inter-operator SMS), dan SMS internasional. ( Sumber : Saputra, 2011 ) II - 1

Upload: lambok-nababan

Post on 22-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB  II Revisi.doc

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. SMS (Short Message Services)

SMS adalah sebuah teknologi yang berfungsi untuk mengirimkan atau

menerima pesan singkat antar telepon genggam atau handphone. Teknologi ini

pertama kali diperkenalkan oleh ETSI (European Telecomunications Standards

Institute) pada tahun 1992 di Eropa, dan merupakan standar awal untuk telepon

wireless yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communications). Setiap

satu SMS yang dikirimkan dapat menampung 160 karakter untuk huruf latin, dan

70 karakter untuk huruf non-latin seperti huruf Jepang atau Cina. Mekanisme

kerja pengiriman SMS dibagi menjadi tiga yaitu pengiriman SMS dalam satu

operator (Intra-operator SMS), pengiriman SMS antar operator yang berbeda

(Inter-operator SMS), dan SMS internasional. ( Sumber : Saputra, 2011 )

2.1.1. Layanan SMS

Layanan pesan singkat atau surat masa singkat (bahasa Inggris: Short

Message Service disingkat SMS) adalah sebuah layanan yang dilaksanakan

dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan

pendek. Pada mulanya SMS dirancang sebagai bagian daripada GSM, tetapi

sekarang sudah didapatkan pada jaringan bergerak lainnya termasuk jaringan

UMTS.

II - 1

Page 2: BAB  II Revisi.doc

II -

Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain

sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter

16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang

memakai Hanzi (Aksara Kanji / Hanja). Selain 140 bytes ini ada data-data lain

yang termasuk. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih dari

140 bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari sekali. (Sumber :

Saputra, 2011 )

2.1.2. Mekanisme Pengiriman SMS

Mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem SMS adalah melakukan

pengiriman pesan singkat dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal

ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama

Short Message Service Center (SMSC), atau yang disebut juga dengan Message

Center (MC). Pengiriman SMS dalam satu operator (Intra-operator SMS) berarti

SMS yang dikirimkan oleh pengirim akan terlebih dahulu masuk ke SMSC (Short

Message Service Center) dari operator nomor pengirim, kemudian SMSC akan

mengirimkan pesan ke nomor yang dituju secara langsung. Penerima kemudian

akan mengirimkan sebuah delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah

diterima dari SMSC. SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomor

pengirim SMS, disertai status report dari pengiriman tersebut. Jika pengiriman

SMS belum berhasil dilakukan maka SMSC akan mencoba mengirimkan SMS

secara berulang-ulang selama rentang waktu yang ditentukan, biasanya selama 1 –

2 hari. Jika dalam waktu tersebut SMS tidak berhasil dikirimkan maka SMS akan

2

Page 3: BAB  II Revisi.doc

II -

dihapus dari SMSC dan SMS status pengiriman gagal akan dikirimkan ke nomor

pengirim pesan SMS.

Gambar 2.1 Mekanisme Intra-operator SMS (Yunianto, 2006)

Pengiriman SMS antar operator yang berbeda (Inter-operator SMS)

memiliki perbedaan dengan intra-operator SMS karena terdapatnya dua SMSC

yaitu SMSC pengirim dan penerima, dimana SMS yang dikirimkan akan masuk

ke SMSC pengirim dan diteruksan ke SMSC penerima, baru setelah itu SMS

diterima oleh penerima. Demikian juga dengan delivery report dimana akan

diterima terlebih dahulu oleh SMSC penerima SMS kemudian diteruskan ke

SMSC pengirim SMS. Komunikasi antar SMSC dapat berjalan apabila telah

terdapat kesepakatan kerjasama antar operator tersebut.

SMS internasional pada hakikatnya sama dengan mekanisme inter-

operator SMS, namun yang membedakannya hanya pada SMSC nomor penerima

adalah SMSC operator luar negeri, dan perlu penambahan kode negara pada

nomor tujuan penerima SMS.

3

HP

Pengirim

SMS

SMSC

Pengirim

SMS

HP

Penerima

SMS

SMS SMS

Delivery

Report

Delivery

Report

Status

Report

Page 4: BAB  II Revisi.doc

II -

Gambar 2.2 Mekanisme Inter-operator SMS (Yunianto, 2006)

Pesan sms memiliki beberapa karakteristik pesan yang penting yaitu :

1. Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali, selayaknya e-mail

sehingga jika terjadi kegagalan sistem, time out atau hal lain yang

menyebabkan pesan SMS tidak terkirim akan diberikan informasi (report)

yang menyatakan pesan SMS gagal dikirim.

2. Berbeda dengan fungsi call atau panggilan, sekalipun pada saat mengirim

SMS ponsel tujuan tidak aktif, bukan berarti pengiriman SMS akan gagal.

SMS akan masuk ke dalam antrian terlebih dahulu sebelum time out

selanjutnya SMS akan segera dikirim jika ponsel yang dituju sudah aktif.

(Sumber : Yunianto, 2006)

2.1.3. Keterbatasan SMS

SMS memiliki beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan SMS antara lain :

1. Hanya dapat mengirim pesan berupa text tidak dapat berupa gambar

maupun suara.

2. Pesan terbatas oleh ukuran, hanya bisa 160 Karakter saja.

4

HP

Pengirim

SMS

SMSC

Pengirim

SMS

SMSC

Penerima

SMS

SMS SMS

Delivery

Report

Delivery

Report

Status

Report

HP

Penerima

SMS

Page 5: BAB  II Revisi.doc

II -

2.1.4. Arsitektur SMS

1. Short Message Entity (SME)

Short Message Entity (SME) adalah elemen yang dapat mengirim atau

menerima pesan singkat. SME dapat berupa perangkat lunak aplikasi pada

mobile handset, dapat juga berupa perangkat facsimile, perangkat telex, remote

internet server, dll.

Sebuah SME dapat berupa server yang terkoneksi dengan SMS Centre

secara langsung atau melalui gateway. Dikenal juga External SME

(ESME) yang merepresentasikan sebuah WAP proxy/server, Email Gateway

atau Voice Mail server.

2. SMS Centre (SMSC)

SMS Centre (SMSC) memegang peran kunci dalam arsitektur SMS.

Fungsi utama SMSC adalah menyampaikan pesan singkat antara SME dengan

Mobile System, juga menyimpan dan meneruskan pesan singkat (menyimpan

pesan jika penerima SME tidak tersedia). SMSC dapat terintegrasi sebagai

bagian dari mobile network (cth: terintegrasi dengan MSC) atau sebagai entitas

network independen. (Sumber : Yunianto, 2006)

2.1.5. Aplikasi SMS

SMS saat ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai alat

komunikasi. Kelebihan dari SMS adalah biaya yang murah, cepat dan langsung

pada tujuan. Mulai dari anak – anak, remaja, orang dewasa hingga lanjut usia

5

Page 6: BAB  II Revisi.doc

II -

hampir semuanya memanfaatkan teknologi SMS. Awalnya SMS hanya

digunakan untuk berkomunikasi antar personal saja. Tetapi kini seiring

perkembangan jaman, penggunaan SMS semakin berkembang. Misalnya untuk

polling, mengakses nilai kuliah, dan banyak lagi penggunaan lainnya.

Untuk dapat melakukan hal – hal tersebut tentu saja diperlukan dukungan dari

software & hardware yang memadai. Dalam interkoneksi antara jaringan SMS

dengan internet, sudah ada aplikasi – aplikasi internet yang menggunakan

aplikasi SMS. (Sumber : Saputra, 2011)

2.1.6. SMSC (SMS Center)

Elemen utama dalam jaringan SMS adalah SMSC dimana didalamnya

terdapat berbagai proses pengolahan pesan singkat. SMSC merupakan sebuah

alat yang berada dalam sebuah jaringan wireless service provider yang dapat me-

routing semua SMS. Seperti sebuah email server, SMS dapat menangani banyak

pertukaran SMS dengan sebuah perangkat lunak.

1. Definisi SMSC

Prinsip kerja SMSC adalah store and forward. Dengan prinsip ini,

seluruh pesan yang masuk akan langsung ditampung tanpa melihat status

keberadaan tujuan. Penyampaian ke tujuan akan dilakukan telebih dahulu baru

kemudian pengecekan akan entitas – entitas yang terlibat. Jika nomor tidak

terjangkau SMSC akan mengulanginya sampai terkirim dalam batas waktu yang

ditentukan. SMSC membutuhkan:

6

Page 7: BAB  II Revisi.doc

II -

1. GSM Modem

Sebuah GSM Modem atau perangkat telepon genggam yang

tersambung dengan sebuah serial port pada PC

2. SIM Card

Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang

menyimpan kunci pengenal jasa telekomunikasi. (Sumber : Yunianto, 2006)

2.2. SMS Gateway

SMS gateway pada awalnya diartikan sebagai suatu penghubung lalu lintas

data-data SMS yang dikirimkan maupun yang diterima, dimana SMS gateway

diperlukan untuk menjembatasi antar SMSC, karena SMSC yang dibangun oleh

setiap perusahaan memiliki protokol komunikasi sendiri yang bersifat pribadi

(Ardana, 2004). SMS gateway ini kemudian ditempatkan di antara kedua SMSC

yang berbeda tersebut sebagai relay dan menerjemahkan protokol SMSC yang

satu ke protokol SMSC yang lainnya yang dituju.

Gambar 2.3 Ilustrasi SMS Gateway (Yunianto, 2006)

Namun pada perkembangannya, SMS gateway dapat diartikan sebagai

suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk menghantar dan menerima

SMS dari peralatan mobile seperti handphone, PDA, modem, dll. SMS gateway

7

SMSC I SMSC IISMS

Gateway

SMSC

Protokol I

SMSC

Protokol II

Page 8: BAB  II Revisi.doc

II -

merupakan suatu alat yang fungsinya sebagai sebuah penghubung atau jembatan

antara aplikasi pengolah SMS dengan perangkat mobile. Aplikasi pengolah SMS

disini merupakan aplikasi komputer yang terpisah dari SMS gateway itu sendiri,

sehingga aplikasi tersebut harus dibuat terlebih dahulu. Pembuatan aplikasi

pengolah SMS tersebut dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam

bahasa pemrograman, baik itu berbasis desktop ataupun berbasis web. Layanan ini

memanfaatkan kemampuan komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat

mobile. SMS dikirim dan diterima menggunakan perangkat mobile yang

tersambung ke komputer kemudian SMS gateway menghubungkannya dengan

aplikasi pengolah SMS untuk menerima masukan dari SMS gateway tersebut.

Contoh pengolahan SMS yang dapat dilakukan adalah SMS massal, SMS polling,

SMS auto reply atau auto respond, SMS on demand, SMS scheduler, dan lain

sebagainya. (Sumber : Saputra, 2011)

Jenis SMS gateway ada dua macam, yaitu SMS gateway yang berbentuk

hardware atau yang berbentuk software. Biasanya SMS gateway berbentuk

hardware merupakan SMS gateway yang dikeluarkan oleh vendor-vendor dari

perusahaan telekomunikasi dan mempunyai harga yang relatif mahal. Sedangkan

SMS gateway yang berbentuk software memiliki harga yang relatif murah,

bahkan ada yang bersifat open source dan free. Salah satu contoh tool SMS

gateway yang berbentuk software adalah GAMMU.

8

Page 9: BAB  II Revisi.doc

II -

Gambar 2.4 Ilustrasi Proses SMS Gateway (Tarigan, 2012)

Penjelasan dari ilustrasi di atas adalah pertama SMS dikirim dari mobile

user, kemudian SMS melewati jalur jaringan selular, kemudian SMS diterima

oleh GMS modem, setelah itu SMS gateway memasukkan SMS tersebut ke

aplikasi pengolah SMS, akhirnya SMS akan diproses oleh aplikasi pengolah SMS

tersebut. Proses-proses yang biasa dilakukan misalnya adalah membalas SMS

secara otomatis sesuai dengan kriteria SMS yang masuk, ataupun hanya

menyimpan data dari SMS yang diterima tersebut.

SMS Gateway mempunyai berbagai manfaat, diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Dapat menghubungkan alat komunikasi (handphone / modem) dengan

database sehingga data-data pesan SMS dapat disimpan dalam database

tersebut.

2. Dapat dibuat aplikasi tambahan untuk memudahkan pengolahan data-data

pesan SMS yang ada dalam database.

3. Dapat melakukan berbagai macam pengolahan pesan SMS dengan mudah

seperti SMS massal, SMS polling, SMS auto reply atau auto respond, SMS on

demand, SMS scheduler, dan lain sebagainya. (Sumber : Agus Saputra, 2011)

9

Page 10: BAB  II Revisi.doc

II -

2.3. Sistem Manajemen Pembelajaran

2.3.1. Definisi Sistem Manajemen Pembelajaran

LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah

suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi,

laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online

(terhubung ke internet), e-learning dan materi-materi pelatihan dan semua itu

dilakukan dengan online. LMS sering pula diistilahkan dengan CMS (Course

Management System).

LMS adalah sebuah konsep yang relatif baru yang sering dikaitkan dengan

konsep lain seperti e-learning, digital learning, virtual learning dan distance

learning (Kritikou, et all, 2008). Semua ini mewakili konsep modern atas

kemajuan dalam proses pendidikan yang dalam banyak kasus melibatkan

pemanfaatan TIK dan teknologi yang digunakan (Albirini, 2006). LMS

didefinisikan sebagai suatu sistem online yang memungkinkan pengguna untuk

berbagi informasi dan berkolaborasi secara online (Lonn dan Teasley, 2009).

LMS juga dianggap sebagai aplikasi perangkat lunak yang menggunakan

internet sebagai sarana untuk mendukung pendidikan dan proses pembelajaran

(Cavus dan Momani, 2009). LMS dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan

serta perusahaan dengan fokus utama pada pengelolaan proses pendidikan, bukan

hanya memberikan kursus dan materi pelatihan elektronik. LMS juga sinonim dari

e-learning serta konsep pembelajaran virtual dimana tujuan utamanya adalah

untuk mendukung pembelajaran di dalam kelas melalui alat sistematis dan

teknologi.

10

Page 11: BAB  II Revisi.doc

II -

2.3.2. Karakteristik Sistem Manajemen Pembelajaran

Ada beberapa karakteristik sistem manajemen Pembelajaran, antara lain :

a. Bersifat linear

b. Menyajikan visual yang dinamis

c. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang

d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak

e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif

f. Berorientasi pada guru

2.3.3. Metodologi Sistem Manajemen Pembelajaran

Pembelajaran online yang menggunakan e-learning sangat ditentukan oleh

model LMS yang dikembangkan dan pemanfatannya secara optimal, efektif dan

efisien. Elliott Masie, Cisco and Cornellia (dalam Munir, 2010) menjelaskan,

"Elearning is delivery of content via all electronic media, including the internet,

intranet, extranets, satellite broadcast, audio/ video tape, interactive tv, and CD/?

0A/''Adapun Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic Center (2003)

mengatakan bahwa e-learning adalah proses belajar yang difasilitasi dan didukung

melalui pemanfaatan TIK, Martin tidak secara khusus mengatakan bahwa TIK

hanya internet, namun termasuk perangkat yang lainnya.

Pendapat lain disampaikan Vaughan Waller (2001) bahwa elearning

adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan

penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam

belajar. Konsep digital menurut Waller tersebut mengisyaratkan bukan hanya

11

Page 12: BAB  II Revisi.doc

II -

internet, namun semua perangkat elektronik dewasa ini sudah menggunakan

sistem digital. (Sumber : Munir, 2010)

2.4. Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web

yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft

Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk

melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani

fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat

dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung

oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan

penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh

komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan

Apache Software Foundation. (Sumber : Andi, 2011 )

2.5. PHP

PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan server side embedded

scripting language, yaitu bahasa pemrograman yang ditempatkan di dalam server

dan diproses di server juga. PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinan

web developer membuat aplikasi web yang dinamis dan cepat. Penulisan skrip

PHP dapat disisipkan pada dokumen HTML dan bekerja pada lingkungan server

12

Page 13: BAB  II Revisi.doc

II -

seperti Apache dan IIS. Semua sintaks PHP pada dokumen HTML dijalankan

pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja yang

berupa kode HTML, yang berarti kode sumber PHP pada server tidak akan

diketahui oleh pemakai yang membuka browser karena pemakai hanya akan

menerima kode hasil pemrosesannya. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali

sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapa

saja yang telah mengakses ringkasan online-nya.

PHP memiliki kelebihan diantaranya sebagai berikut :

1. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalui up-to-date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, PHP dapat dipakai pada web server yang ada dipasaran

seperti Apache, AOLServer, fhttpd, phttpd, Microsoft IIS dan lain – lain. Serta

dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, FreeBSD,

Solaris, Windows.

3. PHP mendukung berbagai macam database, baik yang komersial maupun

yang non komersial, seperti SQL, MYSQL, Oracle, Postgre SQL, Informix

dan lain – lain.

4. PHP dapat diinstal sebagai bagian dari CGI script yang mandiri. Banyak

keuntungan yang diperoleh apabila menggunakan PHP, diantaranya waktu

eksekusi lebih cepat, akses database yang lebih fleksibel dan tingkat

keamanan lebih tinggi. (Sumber : Andi, 2011 )

13

Page 14: BAB  II Revisi.doc

II -

2.6. MySQL

Menurut O’Reilly (2010) MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem

manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis

dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara

bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut

tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada

sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan

data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara

otomatis. Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara

kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang

dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional

maupun operasi basisdata non-transaksional.

2.7. Gammu

Menurut Tarigan (2012), Gammu adalah sebuah aplikasi yang dapat

digunakan untuk mengelola berbagai fungsi pada handphone, modem dan

perangkat jenis lainnya, fungsi – fungsi yang dapat dikelola oleh gammu

antaralain adalah fungsi nomor kontak (phonebook) dan fungsi sms, adapun

keunggulan dari gammu yakni bisa dijalankan di windows maupun linux, banyak

device yang compatible dengan gammu, menggunakan database mysql, kabel

14

Page 15: BAB  II Revisi.doc

II -

data maupun serial, semua compatible dengan gammu, gammu adalah aplikasi

open source yang dapat dipakai secara gratis, gammu tidak memerlukan banyak

hardware sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun

aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang

memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya. Sekarang gammu telah

menyediakan codebase yang stabil dan mapan untuk berbagai macam model

telepon yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan project sejenis. Gammu

merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan

menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan masaah legalitas dan biaya yang

mahal yang harus dikeluarkan. Gammu mendukung berbagai macam model

telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan type.

GAMMU merupakan software sms gateway yang cukup bagus dan

terkenal . Selain mudah penggunaannya, perangkat modem GSM yang support

cukup banyak mulai dari nokia, siemen dan Sonny ericsson. Untuk sony ericsson

dan penggunaannya sangat mudah. Selain itu perangkat lain yang lebih cocok

untuk dijadikan sms gateway dengan software gammu seperti modem GSM

itegno. gammu bahkan sudah menyediakan service online untuk proses update

data sms ke database. Database yang di support gammu adalah MySQL.

( Sumber : Tarigan, 2012 )

15

Page 16: BAB  II Revisi.doc

II -

2.8. JIBAS

Jibas singkatan dari Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Jibas

lahir dari visi “Kebersamaan Untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia”.

Misi Jibas adalah membangun jaringan informasi dan komunitas

pendidikan yang bisa mewadahi interaksi dan aktifitas setiap elemen pendidikan

dari siswa, guru, orang tua, sekolah, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

Gambar 2.5 Komunitas Pendidikan

Singkat kata, jaringan yang dibentuk Jibas akan menggabungkan fitur dan

layanan berupa komunitas + konten + informasi + hiburan, mirip gabungan

Facebook + Google + Yahoo + Wikipedia tetapi khusus untuk pendidikan

Indonesia.

Jaringan ini bersifat terbuka dan tumbuh mandiri. Terbuka artinya,

berbagai pihak dapat ikut serta mengembangkan dan menyediakan layanan

16

Page 17: BAB  II Revisi.doc

II -

pendidikan bagi komunitas yang terbentuk. Tumbuh mandiri maksudnya, jaringan

komunitas ini berkembang dari aktifitas dan interaksi dari setiap anggotanya.

Gambar 2.6. Jaringan Pendidikan

Salah satu wujud Jibas yaitu sistem informasi manajemen sekolah yang

membantu operasional sekolah mulai dari akademik, keuangan, perpustakaan,

pelaporan dan interaksi guru-siswa. Diharapkan, sistem ini dapat membantu

sekolah mengatur, mengelola dan merapikan datanya. Dengan demikian, data ini

menjadi informasi yang mengalir dan bermanfaat bagi berbagai pihak yang

berkepentingan. Tentunya, hal ini dapat menjadi salah satu nilai tambah dari

layanan komunitas pendidikan yang dibentuk. Karena Yahoo, Facebook, Google

dan Wikipedia, dan berbagai layanan yang diberikan situs lainnya berasal dari

kerapihan dan keteraturan data.

17

Page 18: BAB  II Revisi.doc

II -

Gambar 2.7 Sistem Jibas

Sistem ini dipasang secara local di sekolah jadi memudahkan sekolah

untuk menggunakannya. Secara berkala, data operasional sekolah ini ditransfer

secara online atau offline ke basis data JIBAS pusat. Jadi, bagi sekolah yang

berada di daerah atau belum memiliki fasilitas internet memadai, masih dapat

terhubung ke jaringan JIBAS. Dari basis data JIBAS pusat inilah kemudian

dibentuk layanan komunitas, informasi sekolah dan konten pendidikan yang dapat

diakses oleh berbagai elemen pendidikan, dari mulai siswa, guru, orangtua,

sekolah, yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.

2.9. Metodologi Prototype

18

Page 19: BAB  II Revisi.doc

II -

Model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan

ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi

kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak (Rosa

dan Shalahuddin, 2011).

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011) model prototipe (prototype model)

dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak

yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar pelanggan lebih

terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya

merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan

tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti

perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan

atau user.

Gambar 2.8 Ilustrasi model prototype (Rosa dan Shalahuddin, 2011).

Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang

digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, atau keperluan

lain. Sebuah mock-up disebut sebagai prototipe perangkat lunak jika

menyediakan atau mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem

19

Page 20: BAB  II Revisi.doc

II -

perangkat lunak. Iterasi terjadi pada pembuatan prototipe sampai sesuai dengan

keinginan pelanggan (customer) atau user.

Seiring dengan perkembangan prototipe maka sistem perangkat lunak

yang sebenarnya di kembangkan juga sesuai dengan kebutuhan pelanggan

(customer) atau user.

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut:

1. Pelanggan dapat sering mengubah – ubah atau menambah – tambah

spesifikasi kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah sangat cepat

dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang

banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan

spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Rosa dan Shalahuddin, 2011).

2. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk

mendapatkan prototype dengan waktu yang cepat sehingga pengembang lebih

sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototype

untuk mendemontrasikan. Hal ini dapat meyebabkan kualitas perangkat lunak

yang kurang baik atau bahkan menyebabkan interatif tanpa akhir (Rosa dan

Shalahuddin, 2011).

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011) model prototype cocok digunakan

untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan

sering sekali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat

gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai

dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesipakasi kebutuhan

system harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara

20

Page 21: BAB  II Revisi.doc

II -

tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan

sistem masih dalam ruang lingkup proyek. Model prototype kurang cocok untuk

aplikasi dengan skala besar karena membuat prototype untuk aplikasi sekala

besar akan sangat memakan waktu dan tenaga.

Model Prototyping mencakup aktivitas-aktivitas berikut:

A. Pengumpulan kebutuhan. Aktivitas dimulai dengan pengumpulan kebutuhan

(requirements). Pengembang dan customer bertemu untuk menentukan tujuan

keseluruhan dan global perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang

telah diketahui, lalu mendefinisikan area dan lingkup pengembangan.

B. Desain. Proses desain dilakukan dengan sangat cepat. Desain difokuskan

kepada aspek-aspek desain yang nampak kepada customer/user (contoh:

interface, pendekatan input, format output). Hasil desain inilah yang disebut

sebagai prototype.

C. Evaluasi Prototype. Prototype yang dihasilkan, direview oleh customer. Hasil

evaluasi ini dijadikan bahan untuk perubahan dan pengembangan selanjutnya.

Iterasi terus dilakukan hingga memenuhi keinginan customer, sementara

pada saat yang sama, memungkinkan pengembang untuk dapat lebih memahami

kebutuhan perangkat lunak. Seperti yang telah disebutkan di atas tujuan utama

model proses prototype ini adalah untuk memudahkan pengembang memahami

kebutuhan customer.

Adapun menurut sufian (2009) tahapan – tahapan prototype yang terdapat

didalam aktivitas – aktivitas tersebut antaralain:

21

Page 22: BAB  II Revisi.doc

II -

1. Pengumpulan kebutuhan pelanggan dan pengembang bersama-sama

mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua

kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang

berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat

input dan format output).

3. Evaluasi prototype evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah

prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.

Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping

direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototype yang sudah di sepakati

diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang

siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan

dengan white box, black box, basis bath, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi sistem pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi

sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika iya, langkah 7 dilakukan, dan

jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima

pelanggan siap untuk digunakan. Keunggulan dan kelemahan prototype.

2.10. Perangkat Pemodelan

2.10.1. Sistem Bagan Alir (Flowchart System)

22

Page 23: BAB  II Revisi.doc

II -

Bagan alir sistem (flowchart system) merupakan bagan yang menunjukan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-

urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukan apa yang

dikerjakan di dalam sistem (Kristanto, 2007) Simbol-simbol yang digunakan

dalam bagan alir sistem adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Simbol-simbol bagan alir sistem (flowchart system)

Simbol Fungsi

Dokumen Menunjukan dokumen input dan output

baik untuk proses manual, mekanik maupun

komputer.

Kegiatan Manual Menunjukan pekerjaan atau proses yang

dilakukan secara manual.

Proses Menunjukan kegiatan proses dari operasi

program komputer.

Hard Disk Menunjukan input/output yang

menggunakan hard disk.

23

Page 24: BAB  II Revisi.doc

II -

Keyboard Menunjukan input yang menggunakan on-

line keyboard atau suatu inputan data ke

komputer.

Garis Alir (Flow Lines Symbol) Menunjukan arus dari proses.

Penghubung Menunjukan penghubung ke halaman yang

masih sama atau ke halaman yang lain.

Simpanan Off Line Menunjukan pengarsipan file non-komputer

yang diurut sesuai angka (numerical).

Terminator Menunjukan tujuan akhir suatu alir data

atau sebagai awal dan akhir dari suatu

bagan alir data.

2.10.2. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011) data flow diagram (DFD) dapat

digunakan untuk mempresentasikan sebuah system atau perangkat lunak pada

24

N

Page 25: BAB  II Revisi.doc

II -

beberapa level yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan

fungsional ataupun pemodelan aliran informasi, oleh karena itu DFD lebih sesuai

digunakan untuk memodelkan fungsi – fungsi perangkat lunak yang akan

diimplementasikan menggunakan pemrograman tersetruktur karena pemrograman

tersetruktur membagi – baginya dengan fungsi – fungsi dan prosedur – prosedur

Adapun empat simbol dasar yang digunakan dalam DFD adalah:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD).

Simbol Fungsi

Proses Digunakan untuk menunjukan kegiatan atau

kerja yang dilakukan orang, mesin atau

komputer. Proses harus diberi nama yang

jelas untuk memudahkan menangani proses.

Simpanan Data Digunakan untuk menunjukan simpanan dari

data.

Entitas Digunakan untuk menggambarkan suatu

entitas eksternal, yang dapat mengirim data

atau menerima data dari sistem.

Aliran Data Digunakan untuk menunjukan aliran data

yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem.

2.10.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

25

Page 26: BAB  II Revisi.doc

II -

ER-Model dapat didefinisikan suatu model untuk menjelaskan hubungan

antar data dalam basis data. Pada ER-Model, data yang ada di dunia nyata

ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat koseptual menjadi

sebuah diagram data, yang umum disebut “Entity Relationship Diagram”.

Komponen-komponen pembentuk ER-Model (Kristanto, 2007) :

a. Entitas, yaitu individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain.

b. Atribut, yaitu hal yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas.

c. Relasi yang menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas.

d. Kardinalitas yang menunjukan jumlah maksimal entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain, yang dapat berupa :

- Satu ke Satu (One to One)

- Satu ke Banyak (One to Many) atau Banyak ke Satu (Many to One)

- Banyak ke Banyak (Many to Many)

ER-Model berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan

relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” dapat digambarkan dengan

lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ER-D).

Notasi yang digunakan dalam ER-D adalah (Kristanto, 2007) :

Tabel 2.3. Notasi Simbolik ER-D

Simbol Fungsi

Persegi Panjang Menyatakan himpunan entitas

26

Page 27: BAB  II Revisi.doc

II -

Lingkaran atau Elips Menyatakan atribut yang berfungsi sebagai

key diberi garis bawah.

Belah Ketupat Menyatakan himpunan relasi

Garis

____________________

Sebagai penghubung antara himpunan relasi

dengan himpunan entitas dan himpunan

entitas dengan atributnya

Kardinalitas Relasi

1 dan 1 ( Satu ke Satu )

1 dan N ( Satu ke Banyak )

N dan N ( Banyak ke Banyak )

Menyatakan jumlah maksimum entitas yang

dapat berelasi dengan entitas pada himpunan

entitas yang lain

2.10.4. Kamus Data

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011) kamus data (data dictionary)

dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD.

Kamus data adalah kumpulan data elemen data yang mengalir pada system

27

Page 28: BAB  II Revisi.doc

II -

perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami

secara umum (memliliki standar cara penulisan).

2.11. Pengujian Black Box

Pengujian perangkat Lunak (Software Testing) adalah suatu teknik yang

digunakan untuk menentukan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan telah

memecahkan masalah. Pengujian perangkat lunak termasuk salah satu langkah

dalam metodologi pengembangan sistem (SDLC : System Development Life

Cycle). Tiga konsep yang harus diperhatikan dalam pengujian Perangkat Lunak,

yaitu :

1) Demontrasi validitas perangkat lunak pada setiap tahapan pembangunan

sistem.

2) Penentuan validitas sistem akhir terhadap pemakai dan kebutuhan.

3) Pemeriksaan implementasi sistem dengan menjalankan sistem pada suatu

contoh data uji.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan stuktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi

perangkat lunak yang dibuat.

Pengujian black box memungkinkan pengembang software untuk

membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat

28

Page 29: BAB  II Revisi.doc

II -

fungsional suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternatif dari

pengujian white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk

menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box.

Pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

beberapa kategori, diantaranya :

1) Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

2) Kesalahan interface.

3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4) Kesalahan performa.

5) Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Dengan mengaplikasikan pengujian black box, diharapkan dapat

menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut :

1) Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari uji

kasus tambahan harus di desain untuk mencapai pengujian yang cukup

beralasan.

2) Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya

suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu

uji coba yang spesifik.

29