bab ii tinjauan pustaka 2.1pengertian rekrutmen...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politik Mochtar Mas’oed mengemukakan bahwa rekrutmen politik merupakan fungsi penyeleksi rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkn diri untuk jabatan tertentu, pendidikan dan ujian. (Mas’oed dalam Tangkilisan, 2003:188). Peran dan fungsi partai politik tersebut juga secara detail dijelaskan oleh Ramlan Surbakti( 1992:189 ).Ia mengemukakan bahwa fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideology tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan adalah ikut serta dalam pemilihan umum.Ketika melaksanakan fungsi itu partai politik dalam sistem politik demokrasi melaksanakan tiga kegiatan, yaitu meliputi seleksi calon-calon, kampanye, dan melaksanakan fungsi pemerintahan (legislatif/ yudikatif). Apabila kekusaan untuk memerintah telah diperoleh maka partai politik itu beperan pula sebagai pembuat keputusan politik. Partai politik yang tidak mencapai mayoritas di badan perwakilan rakyat akan beperan sebagai pengontrol terhadap partai mayoritas.

Upload: phungminh

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Rekrutmen Politik

Mochtar Mas’oed mengemukakan bahwa rekrutmen politik merupakan fungsi

penyeleksi rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui

penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkn diri

untuk jabatan tertentu, pendidikan dan ujian. (Mas’oed dalam Tangkilisan,

2003:188).

Peran dan fungsi partai politik tersebut juga secara detail dijelaskan oleh

Ramlan Surbakti( 1992:189 ).Ia mengemukakan bahwa fungsi utama partai politik

adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program

yang disusun berdasarkan ideology tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai

politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan adalah ikut serta dalam pemilihan umum.Ketika melaksanakan fungsi itu

partai politik dalam sistem politik demokrasi melaksanakan tiga kegiatan, yaitu

meliputi seleksi calon-calon, kampanye, dan melaksanakan fungsi pemerintahan

(legislatif/ yudikatif). Apabila kekusaan untuk memerintah telah diperoleh maka

partai politik itu beperan pula sebagai pembuat keputusan politik. Partai politik yang

tidak mencapai mayoritas di badan perwakilan rakyat akan beperan sebagai

pengontrol terhadap partai mayoritas.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Ramlan Surbakti (1992:188) juga mengemukakan dalam bukunya

“Memahami Ilmu Politik” bahwa rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau

seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan

sejumlah peranan dalam sistem sistem politik pada utmen umumnya dan

pemerintahan pada khususnya.Fungsi ini semakin besar posisinya manakala partai

politik itu merupakan partai politik tunggal seperti dalam sistem politik totaliter, atau

manakala partai politik ini merupakan partai mayoritas dalm badan perwakilan rakyat

sehingga berwenang membentuk pemerintahan dalam sistem politik

demokrasi.Fungsi rekrutmen merupakan kelanjutan dari fungsi mencari dan

mempertahankan kekuasaan. Selain itu fungsi rekrutmen politik sangat penting bagi

kelangsungan sistem politik sebab tanpa elit yang mampu melaksanakan peranannya,

kelangsungan hidup sistem politik akan terancam.

Hal ini bisa kita lihat dari pendapat Lili Romli (2005:76) yang menyebutkan

suatu rekrutmen dikatakan terbuka apabila seluruh warga negara tanpa terkecual

mempunyai kesempatan yang sama untuk direkrut apabila yang bersangkutan telah

memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Sedangkan rekrutmen tertutup adalah

proses rekrutmen secara terbatas, yaitu hanya individu-individu tertentu saja yang

dapat direkrut untuk menduduki jabatan politik atau jabatan pemerintahan.

Menurut FadillahPutra, (2003:209) dalam bukunya “Partai Politik dan

Kebijakan Publik” terdapat beberapa mekanisme rekrutmen politik antara lain.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

1. Rekrutmen terbuka, yang mana syarat dan prosedur untuk menampilkan

seseorang tokoh dapat diketahui secara luas. Dalam hal ini partai politik

berfungsi sebagai alat bagi elit politik yang berkualitas untuk mendapatkan

dukungan masyarakat. Cara ini memberikan kesempatan bagi rakyat untuk

melihat dan menilai kemampuan elit politiknya. Dengan demikian cara ini

sangat kompetitif. Jika dihubungkan dengan paham demokrasi, maka cara ini

juga berfungsi sebagai sarana rakyat mengontrol legitimasi politik para elit.

Adapun manfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka adalah:

1. Mekanismenya demokratis

2. Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan

mampu memilih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki

3. Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi

4. Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai nilai

integritas pribadi yang tinggi.

2. Rekrutmen tertutup, berlawan dengan cara rekrutmen terbuka. Dalam

rekrutmen tertutup, syarat dan prosedur pencalonan tidak dapat secara bebas

diketahui umum. Partai berkedudukan sebagai promotor elit yang berasal dari

dalam tubuh partai itu sendiri. Cara ini menutup kemungkinan bagi anggota

masyarakat untuk melihat dan menilai kemampuan elit yang ditampilkan.

Dengan demikian cara ini kurang kompetitif. Hal ini menyebabkan demokrasi

berfungsi sebagai sarana elit memperbaharui legitimasinya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Jadi, mekanisme rekrutmen politik yang dilakukan partai politik terdiri dari

dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka akan

memungkinkan lahirnya calon-calon legislatif yang betul-betul demokratis dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya, hal ini dikarenakan oleh proses pengangkatan

calon tersebut dilakukan secara terbuka. Sedangkan sistem tertutup merupakan

kebalikan dari sistem terbuka, dimana para pemilih tidak mengenal seseorang calon

legislatif, karena sistem pengangkatan calon legislatif tersebut dilakukan secara

tertutup. Hal ini memungkinkan timbulnya calon legislatif yang tidak kompetitif,

berhubung proses pengangkatan tidak diketahui oleh umum.

Hal inilah yang terkadang membuat terbukti apa yang di ungkapkan oleh

Maurce Duverger ( dalam Haris 1993:180) bahwa pada dasarnya semua orang yang

berbakat memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki posisi elit, tetapi kadang

kalah mereka dihalangi oleh elit politik yang sedang berkuasa yang membentuk

oligarki-oligarki kekuasaan.

Rekrutmen politik partai dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan

sebagai ajang untuk mencari dan menyeleksi keanggotaan baru untuk diikutsertakan

dalam partai politik.Rekrutmen politik sebagai pembelajaran politik, disamping untuk

melakukan regenerasi dalam partai politik dilakukan melalui mekanisme yang

diterapkan oleh partai.Pengaruh rekrutmen politik sangat menentukan dalam

regenerasi kehidupan partai.Hal itu dikarenakan partai memerlukan penyegaran

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

keanggotaan untuk dapat bertahan dalam mempertahankan kekuasaan politiknya di

masyarakat.

Salah satu dari tiga teori tentang asal usul kepemimpinan yang dikemukakan

oleh Sondang ( dalam Kartakusumah, 2006 : 28) menyatakan bahwa kepemimpinan

sesorang pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek pembentuk kepemimpinan yang

meliputi : (1) bakat yang dibawah sejak lahir, (2) pendidikan dan pelatihan

kepemimpinan yang terarah, intensif dan berkelanjutan, (3) kesempatan menduduki

dan mempraktikan dan mengembangkan bakat dan kemampuan kepemimpinan yang

dimiliki oleh sesorang. Dari tiga unsur pembentuk kepemimpinan sesorang yang

dikemukakan oleh Sondang tersebut terdapat dua unsur yang bisa didapatkan oleh

seorang bakal calon anggota legislatif dari partainya yaitu unsur kedua dan ketiga.

Menurut pendapat dari Firmanzah ( 2008 : 71 ) bahwa untuk dapat melakukan

tugas itu, dalam tubuh partai organisasi partai politik perlu dikembangkan sistem

rekrutmen, seleksi, dan kaderisasi politik. Mendapatkan pemimpin yang baik harus

dimulai dari sistem rekrutmen. Dengan adanya sistem ini, nantinya akan dapat

diseleksi kesesuaian antara karakteristik kandidat dengan sistem nilai dan ideologi

sama serta memiliki potensi.

2.2 Pengertian Partai Politik

Partai Politik yang terorganisir timbul pada akhir abad 18 dan 19 di Eropa

Barat.Sebagai buah dari usaha kelompok-kelompok di luar lingkungan kekuasaan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

politik untuk bersaing memperebutkan jabatan pemerintah dan mengendalikan

jabatan pemerintah.Ketika gerakan-gerakan kelas menengah dan kelas buruh ini

mulai mendesak kelas-kelas atas dan aristokrat demi partisipasi dalam pembuatan

keputusan, kelompok-kelompok yang menjalankan pemerintahan terpaksa mencari

dukungan publik dalam rangka mempertahankan pengaruh dukungan mereka.Dengan

demikian partai-partai politik merupakan gabungan antara rakyat dengan pemerintah.

(Condro, 2012:1-2)

Pada permulaan perkembangannya di negara-negara barat seperti Inggris dan

Perancis, kegiatan politik pada mulanya dipusatkan pada kelompok-kelompok

politikdan parlemen.Kegiatan ini mula-mula bersifat elitist dan aristokratis,

mempertahankan kepentingan kaum bangsawan terhadap tuntutan-tuntutan

raja.Dengan meluasnya hak pilih kegiatan politik juga berkembang di luar parlemen

dengan terbentuknya panitia-panitia pemilihan yang mengatur pengumpulan suara

para pendukungnya menjelang masa pemilihan umum. Oleh karena dirasa perlu

memperoleh dukungan dari berbagai golongan masyarakat, kelompok-kelompok

politik dalam parlemen lambat laun berusaha mengembangkan organisasi massa,

dengan demikian terjalinlah hubungan tetap antara kelompok-kelompok politik di

parlemen dan panitia-panitia pemilihan yang sepaham dan sekepentingan, dan

lahirlah Partai Politik.

Salah satu sarana untuk berpartisipasi politik adalah Partai Politik. Secara

umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik adalah kelompok yang terorganisir yang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama, dan

mempunyai tujuan kekuasaan tersebut melakukan kebijakan-kebijakan

mereka.(Condro,2012:2)

Di indonesia partai politik diartikan sebagai suatu organisasi politik yang

dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas

dasar kesamaan kehandak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota,

masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum.

Carl. Friedrich: Partai Politik adalah “sekelompok manusia yang terorganisir

dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan pemerintahan bagi

pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada

anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idill maupun materiil”

R.H. Saltou: Partai Politik adalah “Sekelompok warga negara yang sedikit

banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang

memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih-bertujuan menguasai

pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka” .

( Friedrich dan Saltou dalam Budiardjo 2008:161 )

Berdasarkan definisi di atas, dapat dikemukakan politik merupakan kegiatan-

kegiatan yang terjadi dalam suatu negara dalam mencapai dan melaksanakan tujuan

yang telah dibuat.Kegiatan tersebut menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan

dari suatu negara dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Menurut Karl W. Deutsch definisi politik sebagai berikut: “Politik adalah

pengambilan keputusan melalui sarana umum” (Deutsch dalam Budiardjo,

2002:12).Maksud dari definisi di atas politik merupakan pengambilan keputusan yang

dilakukan suatu negara melalui sarana umum, sarana umum yaitu menyangkut

tindakan umum atau nilai nilai.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan partai adalah

sebagai berikut: “Partai adalah sekelompok orang yang seasas, sehaluan terutama

dibidang politik” (Yandianto, 2005:412). Berdasarkan penjelasan diatas partai

merupakan sekelompok orang yang memiliki pandangan yang sama, seasas, sehaluan.

Pada umumnya kesamaan ini terjadi dalam bidang politik yang disebut dengan nama

partai politik.

Berdasarkan pengertian politik dan partai di atas, menurut Sigmund Neumann

definisi partai politik adalah:“Organisasi penghubung yang terdiri dari para pelaku

politik aktif dalam suatu masyarakat, yang menaruh perhatian pada pengendalian

kekuasaan pemerintahan yang berkompetisi dengan kelompok lain atau dengan

kelompok-kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda dalam rangka

memperoleh dukungan rakyat”. ( Neumann dalamMaran, 2007:85)

Menurut pengertian di atas partai politik merupakan organisasi penghubung

antara para pelaku politik aktif dalam masyarakat dengan pemerintah. Dalam

mewujudkan hal itu para pelaku politik aktif dalam masyarakat tersebut berkompetisi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki pandangan yang berbeda.

Masyarakat yang dimaksud tersebut berasal dari golongan yang tidak tentu, yaitu

masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai profesi.

Menurut Miriam Budiardjo deinisi partai politik sebagai berikut: “Partai

politik adalah suatu kelompok yang terorganisasi yang anggota-anggotanya

mempunyai orientasi nilai-nilai dan cita-cita sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk

memperoleh kekuasaan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk

melaksanakan kebijaksanaan mereka”. (Budiardjo dalam Sumarno, 2006:159)

Berdasarkan definisi di atas partai politik pada umumnya terwujud

berdasarkan persamaan kehendak atau cita-cita yang akan dicapai bersama.

Kehadiran partai politik dalam kegiatan partisipasi politik memberi warna tersendiri,

hal ini berdasar pada fungsi yang melekat pada partai politik tersebut.

2.3 Fungsi Partai Politik

Menurut Miriam Budiardjo (2002 : 163 – 166) dalam bukunya “Dasar-dasar

IlmuPolitik” Partai politik modern menjalankan empat fungsi utama: sebagai sarana

komunikasi politik, rekrutmen politik, sosialisasi politik dan pengatur konflik.

Keempat fungsi tersebut sama-sama terkait satu dengan yang lainnya. Sebagai

sarana komunikasi politik, partai berperan sangat penting dalam upaya

mengartikulasikan kepentingan (interests articulation) atau “political interests” yang

terdapat atau kadang-kadang yang tersembunyi dalam masyarakat. Berbagai

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

kepentingan itu diserap sebaik-baiknya oleh partai politik menjadi ide-ide, visi dan

kebijakan-kebijakan partai politik yang bersangkutan.Setelah itu, ide-ide dan

kebijakan atau aspirasi kebijakan itu diadvokasikan sehingga dapat diharapkan

mempengaruhi atau bahkan menjadi materi kebijakan kenegaraan yang resmi.

Terkait dengan sosialisasi politik ini, partai juga berperan sangat penting

dalam rangka pendidikan politik.Partai lah yang menjadi struktur-antara atau

„intermediate structure’ yang harus memainkan peran dalam membumikan cita-cita

kenegaraan dalam kesadaran kolektif masyarakat warga negara.

Fungsi ketiga partai politik adalah sarana rekruitmen politik (political

recruitment).Partai dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang

sah untuk menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjang dan posisi-

posisi tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih secara langsung oleh rakyat, ada pula

yang dipilih melalui cara yang tidak langsung, seperti oleh Dewan Perwakilan

Rakyat, ataupun melalui cara-cara yang tidak langsung lainnya.

Fungsi keempat adalah pengatur dan pengelola konflik yang terjadi dalam

masyarakat (conflict management). Seperti sudah disebut di atas, nilai-nilai (values)

dan kepentingan-kepentingan (interests) yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat

sangat beraneka ragam, rumit, dan cenderung saling bersaing dan bertabrakan satu

sama lain. Jika partai politiknya banyak, berbagai kepentingan yang beraneka ragam

itu dapat disalurkan melalui polarisasi partai-partai politik yang menawarkan

ideologi, program, dan altrernatif kebijakan yang berbeda-beda satu sama lain.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Banyaknya jumlah partai merupakan asset politik yang tak tenilai bagi suatu

bangsa. Dengan banyaknya jumlah partai politik berarti akan banyak aspirasi politik

dari masyarakat yang dapat diserap. Partai politik merupakan penghubung antara

rakyat dengan pemerintah dan memiliki fungsi tertentu. Fungsi partai politik menurut

Pasal 11 Undang-Undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik adalah sebagai

berikut :

Pasal 11

a) Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi warga

negara republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajiban dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b) Penciptaan iklim yang kondusif dan program yang kongkrit serta

sebagaipelekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk kesejahteraan

masyarakat.

c) Penyerap, penghumpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara

konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.

d) Partisipasi politik warga negara dan

e) Rekruimen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme

demokrasi yang memperhatikan kesetaraan gender.

( UU. No. 2/2008 )

2.4 Pengertian Pemilihan Umum (Pemilu) Dan Demokrasi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Pemilu adalah suatu perangkat demokrasi, demikian merupakan hak rakyat

yang harus dilindungi. Politik adalah urusan kita bersama, maka kita wajib berperan

serta. Peran serta itu tidak terbatas pada saat pemilihan-pemilihan umum saja

melainkan juga pada seluruh proses kehidupan bermasyakat, berbangsa, dan

bernegara. Dengan segala pertimbangan di atas, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Perlu disadari dan ditekankan bahwa melalui peristiwa pemilihan umum, hak

asasi manusia setiap warga negara dibidang politik diwujudkan.

b. Perlu disadari bahwa Undang-Undang pemilihan umum yang baru dan

pelaksanaannya adalah sulit dan bisa membingungkan bagi kebanyakan orang.

c. Masyrakat perlu didorong untuk terus menerus mengontrol mekanisme

demokrasi supaya aspirasi rakyat sungguh mendapat tempat.

Dalam pelaksanaan pemilu perlu dikethui bahwa tujuan pemilu adalah:

a. Untuk memilih wakil rakyat dan wakil daerah, serta membentuk pemerintah

yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat.

b. Memilih presiden dan wakil presidenyang memperoleh dukungan yang kuat

dari rakyat sehingga mampu menjalankan fungsi-fungsi kekuasaan

pemerintahan negara.

( Nazarudin, 1993:43 )

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Dari kesemuanya itu dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan nasional

sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 yang asasnya adalah langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur dan adil.

Menurut Hendramin Ranadireks (2007 : 76-77) dalam bukunya “Arsitektur

Konstitusi Demokratik” demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem

pemerintahan suatu negara sebagai suatu upaya mewujudkan kedaulatan rakyat

(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

tersebut.

Kata demokrasi berasal dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat, dan

keratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,

oleh rakyat, dan untuk rakyat.Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri

dalam bidang ilmu politik.Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-

sebut sebagai perkembangan politik suatu negara. (Budiardjo, 2008:50)

Dalam ilmu politik, dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi yaitu

pemahaman secara normatif dan pemahaman secara empiris (demokrasi

prosedural).Dalam pemahaman secara normatif yaitu demokrasi merupakan sesuatu

yang secara adil yang hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah

negara.Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal ungkapan “pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.Ungkapan normatif tersebut biasanya

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

diterjemahkan menurut konstitusi masing-masing negara.Tetapi hal-hal yang normatif

belum tentu kita dapat lihat dalam konteks kehidupan sehari-hari suatu negara.

Dalam sistem perwakilan politik, seorang warga negara mewakilkan diri

sebagai yang berdaulat kepada seseorang calon wakil rakyat atau partai politik

yangdipercayai melalui pemilihan umum.Suatu keputusan dalam demokrasi ialah

bagaimana menyelenggarakan pemilihan umum.

Dengan demikian lemahnya peranan partai politik di tengah masyarakat

dengan sendirinya mengurangi makna asas kedaulatan rakyat yang kita anut.

Lemahnya posisi partai dalam turut serta mengambil keputusan-keputusan politik

karna dominannya peranan birokrasi membawa dampak kurang bermaknanya

pemilihan umum. Pemilihan umum cenderung tidak membawa perubahan yang

berarti, baik dalam proses peralihan pemerintahan maupun dalam upaya peningkatan

aspirasi rakyat dari bawah.

2.5 Lembaga Legislatif ( Parlement )

Badan politik yang kita kenal sebagai DPR, dalam bahasa Eropa adalah

Parliament, di Amerika dikenal sebagai legislature.Parlemen dalam istilah teknis

biasanya disebut legislature yang artinya badan pembuat undang-undang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

(legislator).Ditinjau dari fungsinya maka parlemen tidaklah berbeda dengan institusi

perpolitikan. Untuk memperoleh defenisi parlemen sebagai badan politik yang

berbeda dari badan-badan politik lainya harus ditemukan ciri-ciri khusus yang dapat

membedakannya dengan badan lain di luar parlemen. Nelsom W. Polsby yang

mencoba membandingkan parlemen (legislature) dengan badan politik lain, eksekutif

dan birokrasi. Parlemen berbeda secara khusus dari badan lain karena psarlemen

merupakan organisasi yang beranggotakan lebih dari satu (multimember),

menggunakan metode negoisasi dan pemilihan sebelum mengambil keputusan, dan

bertanggung jawab pada rakyat. (Polsby dalam Cipto 1995:2)

Fungsi pokok parlemen tidak harus diartikan sebagai pembuat undang-undang

(law-making body) semata-mata namun juga perlu juga dilihat sebagai media

komunikasi antara rakyat dengan pemerintah.

Di Indonesia, menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2003 Tentang Susunan

dan kedudukan DPR, DPD, DPRD adalah, sbb :

a. Legislasi

Legislasi adalah fungsi Dewan perwakilan rakyat dalam hal membuat suatu

perundang-undangan, dalam hal ini yang dimaksud dengan perundang-undangan di

tingkat lokal atau daerah adalah berupa peraturan daerah.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

b. Anggaran

Fungsi Anggaran adalah fungsi badan legislatif dalam ikut serta dalam

penentuan anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan anggaran-anggaran yang

lain.

c. Pengawasan.

Fungsi pengawasan adalah fungsi untuk mengawasi badan eksekutif agar

sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. ( UU No.22/2003 )

Vilpredo Pareto (dalam Varma, 2003 : 200) percaya bahwa setiap masyarakat

diperintah oleh sekolompok orang yang mempunyai kualitas-kualitas yang diperlukan

bagi kehadiran mereka pada kekuasaan sosial dan politik yang penuh. Elit merupakan

kelompok-kelompok yamg berhasil, yang mampu menduduki jabatan tinggi dalam

lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dalam rekrutmen calon anggota legislatif,

pastilah terdapat kriteria-kriteria yang diterapkan.

2.6 Rekrutmen Dan Kaderisasi Di Partai Golkar

Dalam konteks implementasi kedaulatan rakyat, mekanisme demokratis

yanglebih luas adalah pelaksanaan pemilihan umum, baik Pemilihan Presiden dan

WakilPresiden maupun Pemilihan Langsung Kepala Daerah (Pilkada). Pasal 6A Ayat

2 Perubahan Ketiga UUD 1945 menyatakan: "Pasangan calon Presiden dan

WakilPresiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta

pemilihanumum sebelum pelaksanaan pemilihan umum." Sedangkan Pasal 18 Ayat 4

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Perubahan Kedua UUD 1945 menegaskan: "Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-

masingsebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilihsecara

demokratis." Dalam konsiderans huruf d Undang-Undang Nomor 2 Tahun2008

tentang Partai Politik disebutkan bahwa partai politik merupakan saranapartisipasi

politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untukmenjunjung

tinggi kebebasan yang bertanggung jawab. ( UUD 1945 Pasal 18 Ayat 4 )

Penugasan kader, sebagai bagian dari program pengelolaan kader partai,yang

meliputi:

1) Rekrutmen Anggota,

2) Diklat perkaderan,

3) Penugasan kader/Rekrutmen dalam jabatan politik,

4) Penilaian Kader, merupakan program pentingyang sangat menentukan sejauh mana

penampilan partai dapat terlihat oleh publik.( Azwar,2012:3 )

Oleh karena itu, dalam hal penugasan kader-kader partai Golkar untuk

mengisijabatan-jabatan politik tertentu, partai Golkar menetapkan mekanisme

yangdemokratis dan terbuka, sehingga dapat menghindari sejauh mengkin praktik-

praktik KKN.Dalam hal penugasan kader untuk mengisi jabatan-jabatan strategis

sepertianggota Iegislatif di semua tingkatan dan kepala pemerintahan di semua

tingkatan,Partai Golkar juga memiliki sejumlah mekanisme untuk menjamin

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

terselenggaranyamerit system dan suasana demokratis di internal partai. Untuk

meningkatkan mutuanggota legislatif, Partai Golkar memiliki Keputusan Nomor 143/

DPP/GoIkar/II/2007yang berisikan pemantapan orientasi dan perbaikan kriteria,

prosedur dan tatacararekrutmen anggota DPR. Dalam SK DPP Partai Golkar tersebut,

disusun sejumlahkriteria calon anggota legislatif yang akan diajukan sebagai calon

anggota legislativedari Partai Golkar. ( Azwar, 2012 : 3 )

Dalam menyusun daftar calon anggota DPRD kabupaten/kota, ada beberapa

aspek yang harus diperhatikan sekalian menjadi syarat menetukan kriteria bakal calon

yang berkualitas, sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Dewan Pimpinan

Pusat Partai Golongan Karya ( GOLKAR ) Nomor : Kep-142/DPP/GOLKAR/2007

Tentang Pedoman Penyusunan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ),

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah ( DPRD ) Kabupaten/Kota Partai Golongan Karya adalah kader-kader partai

Golkar yang selama ini aktif dalam :

1. Kepengurusan partai Golkar.

2. Anggota fraksi partai Golkar DPR/MPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota.

3. Pengurus ormas pendiri dan didirikan partai Golkar.

4. Organisasi Sayap.

5. Pengurus badan dan lembaga yang dibentuk partai Golkar.

6. Anggota kelompok kerja/tim kerja partai Golkar.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

7. Daftar calon tetap (DCT) anggota legislatif pada pemilu yang lalu.

8. Kader partai yang telah memenuhi persyaratan, dan

9. Anggota atau simpatisan partai Golkar berdasarkan persetujuan DPP partai

Golkar.

Atas usul Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

Partai Golkar di Bolaang Mongondow Utara melakukan proses seleksi administrative,

penelitian khusus yaitu menyangkut kesetiaan pada ideologi negara serta komitmen

secara penuh menjalankan visi dan misi partai.

Cecep Darmawan (2008:22) berpendapat bahwa “ keunggulan dari internal

dapat memberikan jaminan adanya internalisasi nilai visi dan misi partai politik.

Setidaknya, setelah mereka menjalanidan bergerak dalam struktur partai politik dalam

beberapa waktu sebelumnya dapat di jadikan pengalaman penting dalam memahami

seluk beluk partai atau dinamika politik. Dengan kata lain, orang seperti ini akan

merasakan bagaimana rasanya sebagai pemain politik dalam panggung politik yang

sebenarnya ”.

Dalam penyusunan daftar calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bolaang

mongondow Utara ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh DPD Partai

Golkar Kabupaten Bolaang mongondow Utara, yaitu :

a. Aspek Pengabdian

Aspek penilaian ini meliputi pengalaman pengabdian para calon sebagai

pengurus partai, anggota fraksi, pengurus badan dan lembaga, pengurus ormas

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

yang mendirikan dan didirikan anggota kelompok kerja, kepanitiaan dalam partai,

dan lain-lain.

b. Aspek Penugasan Fungsionaris

Aspek-aspek yang disoroti dalam penugasan fungsionaris adalah kemampuan

membina komunikasi dengan basis partai di daerah, kemampun memfasilitasi

dan mendinaminasi kegiatan partai di daerah penugasan, dan kemampuan

memperluas dukungan partai di daerah penugasan.

c. Aspek Prestasi, Pengalaman, dan Pengaruh

Aspek penilaian ini dapat disoroti dari tiga indikator utama, yaitu:

1. Prestasi dalam menjalankan penugasan khusus yang diberikan oleh partai;

2. Nilai ketokohan, dukungan dan pengaruh para calon dalam masyrakat.

Dan

3. Keaktifan membina basis partai.

d. Aspek Pendidikan Formal

Mengenai aspek pendidkan formal partai Golkar menyesuaikan dengan UU

No. 10 Tahun 2008. Tetapi guna meningkatkan kualitas calon maka Golkar

menetapkan standar yang lebih, yaitu untuk DPR RI minimum S1 atau sederajat,

DPRD Provinsi minimum sarjana muda atau D3 atau sederajat dan DPRD

Kabupaten minimum SMA sederajat.

e. Aspek Kesinambuangan Dan Regenerasi

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

Dalam aspek ini partai Golkar mengusahakan proporsi perbandingan calon

lama dan calon baru sebanyak 40% : 60%.

f. Aspek Usia

Dalam aspek ini partai Golkarmenargetkan proporsi calon berdasarkan

kelompok usia, yaitu :

1. Kurang lebih 40 tahun sebanyak 25%

2. 41-60 tahun sebanyak 65%

3. 61 tahun ke atas sebanyak 10%.

g. Aspek Kesetaraan Gender

Dalam aspek ini partai Golkar mentargetkan komposisi perempuan dalam

daftar caleg sebanyak 30% dengan kualifikasi yang memadai.

Ari Bainus (2009:34) berpendapat bahwa “ stereotipe terhadap minimnya

keterwakilan perempuan di legislatif, antara lain perempuan kerap dianggap tidak

capabel untuk menggurus hal-hal terkait bidang politik”.

Sedangkan untuk pemilihan kepala daerah yang akan diajukan oleh Partai

Golkar,DPP Partai Golkar memiliki Keputusan Nomor-145/DPP/Golkar/II/2007

tentangpenyempurnaan Juklak-5/DPP/Golkar/ IX/ 2005 tentang Tatacara Pemilihan

KepalaDaerah dari Partai Golkar. Untuk menjarnin bahwa penentuan calon kepala

daerahberlangsung demokratis, diatur soal hak suara untuk DPP, DPD Partai

GolkarProvinsi, DPD Partai Golkar Kabupaten/ Kota dan Ormas serta organisasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

sayap.Selain itu, untuk menjaring calon yang benar-benar sesuai dengan

keinginanrakyat, maka dalam proses penentuan calon kepala daerah, Partai Golkar

selalumelakukan survei Pilkada yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar. Hasil survei

itulah,yang akan dijadikan sebagai satu-satunya pedoman bagi DPP Partai Golkar

dalammenyusun rekomendasi calon kepala daerah yang diprioritaskan untuk

menjadinominasi calon yang akan dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Tim Pilkada

PartaiGolkar. Juklak-5 juga mengatur sejumlah persyaratan khusus bagi calon

kepaladaerah yang mendaftarkan diri untuk mengikuti proses rekrutmen kepala

daerah dariPartai Golkar.

Selanjutnya, tatacara rekrutmen bakal calon Presiden dan Wakil Presiden

dariPartai Golkar ditetapkan dalam Keputusan Rapimnas III Partai Golkar tahun

2007Nomor 02/Rapirnnas-III/ Golkar/ XI/ 2007 tentang Rekomendasi Bidang

PemenanganPemilu Partai Golongan Karya tentang Bappilu, Tatacara Rekrutmen

Calon Presiden/Wakil presiden, Pilkada dan Peran Anggota Legislatif. Di situ

disebutkan bahwa"Proses rekrutmen bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dari

Partai GolkarTahun 2009, harus dilaksanakan secara Demokratis dan Terbuka

berdasarkan AD/ART Partai Golkar. Mekanisme yang diatur dalam rekomendasi itu

merupakan"penyempurnaan" dari mekanisme Konvensi Nasional Partai Golkar tahun

2004 yangmeski terbukti mampu meningkatkan citra partai, namun juga memiliki

sejumlahkelemahan.Salah satu kritik menyatakan bahwa calon yang dihasilkan dari

KonvensiNasional tahun 2004 gagal dalam pemilihan presiden dikarenakan calon

yangbersangkutan hanya dipilih oleh internal Partai Golkar. Untuk itu, penjaringan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

danpenjaringan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Golkar pada

Pemilu2009 akan diintegrasikan dengan survei nasional yang dilakukan beberapa kali

olehlembaga survei yang dinilai kredibel Hasil survei itu lantas akan dibawa ke

Rapimnas Khusus yang diadakan setelah Pemilu Legislatif untuk memilih dan

menetapkancalon tersebut sebagai calon resmi Golkar.Nama-nama yang diusulkan

dalam penjaringan dan penyaringan (yang akan masuk daftar survei), berasal dari

tokoh-tokoh masyarakat yang dinilai memilikipeluang untuk menjadi bakal calon

Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 dandapat diusulkan oleh DPD Partai Golkar

Provinsi maupun DPD Partai GolkarKabupaten/Kota.

Dengan demikian, penetapan kader terbaik yang akan diajukanPartai Golkar

dalam Pilpres, mengkombinasikan antara pilihan internal partai (sepertidalam

Konvensi 2004 dengan modifikasi) dengan pilihan populer rakyat seperti

yangtercermin dalam hasil survei-survei yang dilakukan oleh DPP Partai

Golkar.Mekanisme ini, saya nilai cukup demokratis karena ada upaya Partai Golkar

memberpeluang bagi rakyat untuk menentukan pilihan yang akan diambil Partai

Golkar.Dilibatkannya kader-kader internal partai dalam penentuan keputusan

dalamRapimnas, saya nilai juga menutup peluang bagi figur-figur yang "tidak

berkeringat"untuk maju dalam pencalonan. ( Azwar, 2012 : 1-2 )

Kriteria umum yang dimaksud adalah sebagaimana yang tercantum dalam

Pasal 50 UU No. 10 Tahun 2008 yaitu :

a. Warga Negara Indonesia yang telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun

atau lebih;

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia;

cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.

d. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasa Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasa

Aliyah Kejuruan (MAK) antau bentuk lain yang sederajat;

e. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan cita-cita Proklamasi 17

Agustus 1945;

f. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan

tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau

lebih;

g. Sehat jasmani dan rohani;

h. Terdaftar sebagai pemilih;

i. Bersedia bekerja penuh waktu;

j. Mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara

Nasional Indonesia, pengurus pada Badan Usaha Milik

Negaradan/atau Badan Usaha Milik Daerah, serta badan lain yang

anggaranya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan

surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali;

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Rekrutmen Politikeprints.ung.ac.id/2011/5/2012-2-87205-221408068-bab2... · dua sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka

k. Bersedia untuk tidak berpraktek sebagai akuntan publik,

advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan

tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang

berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat

menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak

sebagai anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

sesuai peraturan Perundang-Undangan;

l. Bersedia untuk tidak merangkap sebagai pejabat negara lainnya,

pengurus pada badan usaha milik negaradan badan usaha milik daerah,

serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara;

m. Menjadi anggota partai politik peserta pemilu;

n. Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan

o. Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.

( UU.No.10/2008)