babmunculnyanasionalismepergerakanindonesia

14
Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/ 1 FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam bahasa Latin kata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat untuk bersatu karena adanya persamaan nasib , cita-cita dan kepentingan bersama.Menurut Han Kohn adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada negara dan bangsa. Bangkitnya nasionalisme Indonesia didorong oleh faktor intern dan ekstern. 1. Faktor Intern Faktor-faktor intern yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut. a. Kejayaan Bangsa Indonesia sebelum Kedatangan Bangsa Barat Sebelum edatangan bangsa Barat, di wilayah Nusantara sudah berdiri kerajaan- kerajaan besar,seperti Sriwijaya,Mataram, dan Majapahit.Kejayaan masa lampau itu menjadi sumber inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. b. Penderitaan Rakyat akibat Politik Drainage(Pengerukan Kekayaan) Politik drainage itu mencapai puncaknya ketika diterapkan sistem tanam paksa yang dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal. c. Adanya Diskriminasi Rasial Diskriminasi merupakan hal menonjol yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda dalam kehidupan sosial pada awal abad ke-20. Dalam bidang pemerintahan, tidak semua jabatan tersedia bagi kaum pribumi. d. Munculnya Golongan Terpelajar Pada awal ke-20, pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemerintah kolonial. Hal itu sejalan dengan diterapkannya politik etis. Melalui penguasaan bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah modern,mereka dapat mempelajari berbagai ide-ide dan paham-paham baru yang berkembang di Barat, seperti ide tentang HAM, liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.

Upload: hernijuwita

Post on 25-Jun-2015

1.350 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/1

FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA

Kata nasionalisme berasal dari kata Nation yang berati bangsa. Dalam bahasa Latinkata Nation berati kelahiran kembali, suku kemudian bangsa. Bangsa adalah sekelompokmanusia yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat untuk bersatu karena adanyapersamaan nasib , cita-cita dan kepentingan bersama.Menurut Han Kohn adalah suatu pahamyang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada negara dan bangsa.Bangkitnya nasionalisme Indonesia didorong oleh faktor intern dan ekstern.

1. Faktor Intern

Faktor-faktor intern yang menyebabkan lahir dan berkembangnya nasionalismeIndonesia adalah sebagai berikut.

a. Kejayaan Bangsa Indonesia sebelum Kedatangan Bangsa Barat

Sebelum edatangan bangsa Barat, di wilayah Nusantara sudah berdiri kerajaan-kerajaan besar,seperti Sriwijaya,Mataram, dan Majapahit.Kejayaan masa lampau itu menjadisumber inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

b. Penderitaan Rakyat akibat Politik Drainage(Pengerukan Kekayaan)

Politik drainage itu mencapai puncaknya ketika diterapkan sistem tanam paksa yangdilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.

c. Adanya Diskriminasi Rasial

Diskriminasi merupakan hal menonjol yang diterapkan oleh pemerintah kolonialBelanda dalam kehidupan sosial pada awal abad ke-20. Dalam bidang pemerintahan, tidaksemua jabatan tersedia bagi kaum pribumi.

d. Munculnya Golongan Terpelajar

Pada awal ke-20, pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemerintahkolonial. Hal itu sejalan dengan diterapkannya politik etis. Melalui penguasaan bahasa asingyang diajarkan di sekolah-sekolah modern,mereka dapat mempelajari berbagai ide-ide danpaham-paham baru yang berkembang di Barat, seperti ide tentang HAM, liberalisme,nasionalisme, dan demokrasi.

Page 2: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/2

2.Faktor Ekstern

Lahir dan berkembangnya nasionalisme Indonesia juga di dorong oleh faktor-faktorekstern,antara lain berikut ini.

a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1904-1905)

Kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang telah berhasil mengguncangkandunia. Kemenangan Jepang tersebut berhasil menggugah kesadaran bangsa-bangsa Asia danAfrika untuk melawan penjajahan bangsa-bangsa kulit putih.

b. Kebangkitan Nasionalisme Negara-Negara Asia-Afrika

Kebangkitannasional bangsa-bangsa Asia-Afrikamemberikandorongan kuat bagibangsa Indonesiauntuk bangkitmelawanpenindasanpemerintahan kolonial. Revolusi Tiongkok (1911) dan pementukan partai Kuomintang olehSun Yan Set yang berhasil menjadikan Cina sebagai negara mereka pada tahun (1912).

c. Masuknya Paham-Paham Baru

Paham-paham baru seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme muncul setelahterjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Hubungan antara Asia dan Eropamenyebabkan paham-paham itu menyebar dari Eropa ke Asia, termasuk ke Indonesia.

ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1. Boedi Oetomo

Dengan semangat hendak meningkatkan semangatmasyarakat, Mas Ngabehi Wahidin Soediro Husodo, seorangdoktor jawa dan termasuk seorang priayi, daam tahun 1906-1907melakukan kempanye di kalangan priayi di Pulau Jawa.

Pada akhir 1907, Wahidin bertemu dengan Soetomo,pelajar STOVIA di Batavia. Pertemuan tersebut berhasilmendorong didirikannya organisasi yang diberi nama Boedi

Mahatma Gandi (1869-1948)Mohandes Karamchard

Gandhi, yang dijuluki Mahatma Gandhi: berjiwa besar. Gandhi seorangpemimpin nasional India yangmeperjuangkan kemerdekaan India daripenjajahan Inggris.

Page 3: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/3

Oetomo pada hari rabu tanggal 20 Mei 1908 di Batavia. Soetomo kemudian ditunjuk sebagaiketuanya. Tanggal berdirinya Boedi Oetomo hingga saat ini diperingati sebagai HariKebangkitan Nasional.

2. Serekat Islam

Pada akhir 1911, Haji Samanhudi di Solo menghimpun para pengusaha batikdidalam sebuah organisasi yang bercorak agama dan ekonomi, yaitu Sarekat Dagang Islam(SDI).

Setahun kemudian pada bulan November 1912nama SDI diganti menjadi Sarekat Islam (SI) denganketuanya Haji Oemar Said Cokroaminoto, sedangkanSamanhudi sebagai ketua kehormatan. Perubahan namatersebut bertujuan agar keanggotaannya menjadi luas,bukan hanya dari kalangan pedagang.

Apabila dilihat dari anggaran dasarnya , tujuanpendirian Sarekat Islam adalah sebagai berikut : Haji Oemar Said Cokroaminoto

A. Mengembangkan jiwa dagang.B. Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang kesulitan.C. Memajukan pengajaran dan semua.D. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam.

Aktivitas SI lebih mengutamakan politik tidak disetujui oleh sebagian besaranggotanya. Mereka menginginkan SI memperhatikan masalah-masalah keagamaan. Dalamkondisi itu SI memutuskan untuk bekerja sama dengan pemerintahan kolonial dan bergantinama menjadi Partai Sarikat Islam. Sehubungan dengan meluasnya semangat persauan danSumpah Pemuda, nama tersebut diubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII) padatahun 1930 dengan ketuanya Haji Agus Salim.

3. Indische Partij

Indische partij berdiri di Bandung pada tanggal 25Desember 1912. Organisasi ini juga dimaksudkan sebagaipengganti pengganti Indische Bond. Sebagai organisasikaum Indonesia dan Eropa yang didirikan pada tahun 1898.Ketiga tokoh pendiri Indische Partij dikenal dengan TigaSerangkai, yaitu Douwes Dekker (DanudirdjaSetiabudi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan SuwardiSuryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partijmerupakan pergerakan nasional yang bersifat politik murnidengan semangat nasionalisme modern.

Page 4: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/4

Suwardi Suryaningrat (1889-1956)R.M Suwardi Suryaningrat

yang kemudian dikenal dengan namaKi Hajar Dewantara lahir di Yogjakartatanggal 2 Mei 1889. Ia dikenal dengansebagai tokoh pergerakan nasionalbersama dr. Cipto Mangunkusumo danDouwes Dekker, ia mendirikanIndische Partij yang memiliki tujuanmencapai kemerdekaan Indonesia.

Indische Partijberdiri atas dasarnasionalisme yangluas menujukemerdekaanIndonesia. Indonesiadianggap sebagaiNational Home bagisemua orang, baikpenduduk bumiputera maupunketurunan Belanda,Cina, dan Arab, yang mengaku Indonesia sebagai tanah air dan kebangsaannya. Paham inipada waktu itu dikenal sebagai Indisch Nasionalisme, yang selanjutnya melalui perhimpunanIndonesia dan PNI, diubah menjadi Indonesische Nationalisme atau Nasional Indonesia. Halitulah yang menyatakan bahwa Indische Partij sebagai partai politik pertama di Indonesia.

4. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 oleh orang-orang Indonesia yangberada di Belanda, antara lain Sutan Kasayangan dan R.N Noto Suroto. Mula-mulaorganisasi itu bernama Indische Vereeniging. Akan tetapi sejak berakhirnya Perang Dunia Iperasaan anti kolonialisme dan imperialisme di kalangan pemimpin-pemimpin IndischeVereeniging semakin menonjol.

Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah menjadi Indonesische Vereeniging.Sejak tahun 1925, selain nama dalam bahasa Belanda juga digunakan dalam bahasaIndonesia, yaitu Perhimpunan Indonesia. Oleh karena itu, semakin tegas bahwa PI bergerakdalam bidang politik.

Dalam kalangan pergerakan nasional di Indonesia, pengaruh PI cukup besar.Beberapa organisasi pergerakan nasional mulai lahir karena mendapatkan inspirasi dari PI,seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) tahun 1926, Partai NasionalIndonesia (PNI) tahun 1927, dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) tahun 1927.

5. Partai Komunis Indonesia

Ketika Social Democratische Arbeiderspartij (SDAP) diBelanda pada tahun 1918 mengumumkan dirinya menjadi PartaiKomunis Belanda (CPN), pada anggota ISDV dari golongan Eropamengusulkan mengikuti jejak itu. Oleh karena itu, pada tanggal 23Mei 1920 diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Didalam susunan pengurus baru terbentuk terteraantara lain Semaunsebagai ketua, Darsono sebagai wakil ketua, Bergsma sebagaisekertaris, Dekker sebagai bendahara, serta Baars dan Sugono Mussosebagai anggota pengurus. PKI tumbuh menjadi partai politik dengah jumlah yang sangatbesar. Akan tetapi karena jumlah anggotanya intinya kecil, partai itu kurang dapatmengontrol dan menanamkan disiplin kepada anggotanya.

Page 5: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/5

Ir. Soekarno (1901-1970)Soekarno dilahirkan

dengan nama KoesnososroSoekarno. Ayahnya seorangguru di Surabaya yang bernamaRaden Soekemi. Ibunya berasaldari Bali. Pada tahun 1926Soekarno mendirikan AlgemeneStudie Club yang merupakancikal bakal berdirinya PNI1927.

Setelah berhasil menempatkan dirinya sebagai partai besar, PKI merasa sudah kuatuntuk melakukan pemberontakan pada tahun 1926. Hampir sepuluh tahun kemudian,Komitern mengirimkan seorang tokoh komunis kembali ke Indonesia. Tokoh tersebut ialahMusso yang pada bulan April 1935 mendarat di Surabaya. Dengan bantuan Joko Sujono,Pamuji, dan Achmad Sumadi, ia membentuk organisasi yang diberi nama PKI Ilegal.Kegiatan utama kaum komunis kemudian disalurkan melalui Gerakan Rakyat Indonesia(Gerindo) dengan tokoh utamanya Amir Syarifudin.

6. Partai Nasional Indonesia

Partai NasionalIndonesia (PKI) dibentukdi Bandung pada tanggal4 Juli 1927 dengan tokoh-tokohnya Ir. Soekarno,Iskaq, Budiarto, CiptoMangunkusumo, Tilaar,Soedjadi, dan Soenaryo.Dalam pengurus besarPNI, Ir. Soekarnoditunjuk sebagai ketua,Iskaq sebagai sekertaris /bendahara, dan Dr. Samsisebagai komisaris. Sementara itu dalam perekrutan anggota disebutkan bahwa mantananggota PKI tidak diperkenankan menjadi anggota PNI, juga pegawai negeri yangmemungkinkan berpean sebagai mata-mata pemerintah kolonial.

Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri danpengaruhnya di dalam masyarakat, yaitu :

a. Usaha ke dalam : Usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lainmengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, dan bank-bank.

b. Usaha ke luar : Dengan memeperkuat opini publik terhadap tujuan PNI,antara lain melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabar BentengPriangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Batavia.

Peningkatan kegiatan rapat-rapat umum di cabang-cabang sejak bulan Mei 1929menimbulkan suasana yang tegang. Pemerintah kolonial Belanda lebih banyak melakukanpengawasan secara tegas terhadap kegiata-kegiatan PNI yang dianggap membahayakankeamanan dan ketertiban. Sering kali polisi menghentikan pidato karena dianggap telahmenghasut rakyat.

Akhirnya pemerintah Hindia Belanda beranggapan bahwa tiba saatnya untukmelakukan tindakan terhadap PNI. Bahkan Gubernur Jendral de Graef telah mendapatkan

Page 6: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/6

tekanan dari konservatif Belanda yang tergabung dalam Vanderlansche Club untuk bertindaktegas karena mereka berkeyakinan bahwa PNI melanjutkan taktik PKI.

Upaya-Upaya Menggalang Persatuan

1. Pembentukan Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan PolitikKebangsaan Indonesia (PPPKI)

Di kalangan pemimpin pergerakan nasional muncul gagasan untuk membentukgabungan (fusi) dari partai-partai politik yang ada. Tujuannya untuk memperkuat danmempersatukan tindakan-tindakan dalam menghadapi pemerintah kolonial. Usaha itu dirintisoleh Sarekat Islam, Muhammadiyah, Jong Islamiten Bond, Pasundan, Persatuan minahasa,Sarekat Ambon, dan Sarekat Madura, Pada bulan September 1926 berhasil dibentuk KomitePersatuan Indonesia. Akan tetapi, usaha tersebut tidak berhasil dengan baik sehingga tidaksatu pun organisasi gabungan (fusi) yang dihasilkan.

Pada tanggal 17-18 Desember 1927 diadakan sidang di Bandung yang dihadiri olehwakil-wakil dari PNI, Algemeene Studieclub, PSI (Partai sarekat Islam), Boedi Oetomo,Pasundan, Sarekat Sumatra, Kaum Betawi, dan Indinesische studieclib. Sidang tersebutmemutuskan untuk membentuk (PPPKI) dengan tujuan sebagai berikut.

a. Menyamakan arah aksi kebangsaan dan memperkuatnya dengan cara memperbaikiorganisasi dan dengan bekerja sama antara anggota-anggotanya.

b. Menghindarkan perselisihan antara sesame anggotanya yang hanya bisa melemahkanaksi kebangsaan.

Sebagai suatu alat organisasi yang tetap dari federasi itu, dibentuklah dewanpertimbangan yang terdiri atas seorang ketua, sekretaris, bendahara, dan wakil partai-partaiyang bergabung. Dr. Soetomo dari Studieclub sebagai Ketua Majelis Pertimbangan dan Ir.Anwari dari PNI sebagai sekretaris.

2. Gerakan Pemuda

a. Gerakan Pemuda Kedaerahan

Trikoro Dharmo merupakan organisasi pemuda kedaerahaan pertama di Indonesia.Trikoro Dharmo didirikan di Gedung stovia pada tanggal 7 Maret 1915 oleh pemuda-pemudaJawa, seperti Satiman, Kadarman, sumardi, Jaksodipuro (Wongsonegoro), Sarwono,dan Mawardi. Trikoro Dharmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu Sakti, Budi, dan Bhakti.KENGGOTAAN Trikoro Dharmo pada mulanya hanya terbatas pada kalanganpemuda dari

Page 7: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/7

Jawa dan Madura. Akan tetapi, kemudian diperluas dengan semboyannya Jawa Raya yangmeliputi Jawa, Sunda, Bali, dan Lombok.

Pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta berdiri organisasi Jong Sumatranen Bond.Tokoh-tokoh nasional yang pernah menjadi anggota Jong Sumatranen Bond, antara lainMoh.Hatta, Moh.Yamin, M.Tasil, Bahder Djohan, dan Abu Hanifah. Jong Minahasa berdiripada tanggal 5 Januari 1918 di Manado dengan tokohnya A.J.H.W.Kawilarang danV.Adam. Jong Celebes dengan tokoh-tokohnya Arnold Monomutu, waworuntu, danMagdalena Mokoginta. Jong Ambon berdiri pula pada tanggal 1 Juni 1923 di Jakarta.

Dengan semangat kedaerahaannya itu, pada kongres Trikoro Dharmo di Solo tanggal12 Juni 1918 nama trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Kegiatan Jong Jva masih tetapbergerak dalam bidang social budaya. Pada kongres kelima bulan Mei 1922 di Solo dankongres luar biasa Desember 1922 ditetapkan bahwa Jong Java tidak akan mencampurimasalah politik. Anggota Jong Java hanya diperbolehkan terjun dalam dunia politik setelahmereka tamat belajar.

b. Kongres Pemuda Indonesia

1. Kongres Pemuda I

Keinginan untuk bersatu seperti yang didengung-dengungkan oleh PerhimpunanIndonesia (PI) dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) telah tertanam dalamsanubari pemuda-pemuda Indonesia. Untuk itu, pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakartadiadakan kongres pemuda Indonesia yang pertama.

Dalam kongres itu dilakukan beberapa kali pidato tentang pentingnya Indonesiabersatu. Disampaikan pula tentang upaya-upaya memperkuat rasa persatuan yang harustumbuh di atas kepentingan golongan, bangsa, dan agama. Selanjutnya juga dibicarakantentang kemungkinan bahasa dan kesusastraan Indonesia kelak dikemudian hari.

Para mahasiswa Jakarta dalam kongres tersebut juga membicarakan tentang upayamempersatukan perkumpulan-perkumpulan pemuda menjadi satu badan gabumgan (fusi).Walaupun pembicaraan mengenai fusi tidak membuahkan hasil yang memuaskan, kongres itutelah memperkuat cita-cita Indonesia bersatu.

2. Kongres Pemuda II

kongres Pemuda II diadakan dua tahun setelah Kongres Pemuda Indonesiapertama,tepetnya pada tanggal 27-28 Oktober 1928. kongres itu dihadiri oleh wakil-wakildari perkumpulan-perkumpulan pemuda ketika itu diantara lain Pemuda Sumatra, PemudaIndonesia, Jong Bataksche Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamiten Bond,Jong Java, Jong Ambon, dan Jong Celebes. PPPI yang memimpin kongres ini sengajamengarahkan kongres pada terjadinya fusi organisasi-organisasi pemuda.

Susunan panitia Kongres Pemuda II yang sudah terbentuk sejak bulan Juni 1928adalah sebagai berikut.

Page 8: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/8

Ketua : Sugondo Joyopuspito dari PPPIWakil ketua : Joko Marsaid dari Jong JavaSekretaris : Moh. Yamin dari Jong Sumatranen BondBendahara : Amir Syarifuddin dari Jong Bataksche BondPembantu I : Johan Moh. Cai dari Jong Islamiten BondPembantu II : Koco Sungkono dari Pemuda IndonesiaPembantu III : Senduk dari Jong CilebesPembantu IV :J. Leimena dari Jong AmbonPembantu V : Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi

Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928. persidanganyang dilaksanakan sebanyak tiga kali di antaranya membahas persatuan dan kebangsaanIndonesia, pendidikan, serta pergerakan kepanduan. Kongres tersebut berhasil mengambilkeputusan yang dikenal sebagai Sumpah Pemudah sebagai berikut.

pertama : Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah yang satu,tanah Indonesia.Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu,bangsa Indonesia.Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasapersatuan, bahasa Indonesia.

Rumusan tersebut dibuat olehsekretaris panitia, Moh. Yamin, dandibacakan oleh ketua kongres, SugondoJoyopuspito, secara hikmat di depan kongres.Selanjutnya diperdengarkan lagu IndonesiaRaya yang diciptakan dan dibawakan olehW.R. Supratman dengan gesekan biola.Peristiwa bersejarah itu merupakan hasilkerja keras para pemuda pelajar Indonesia.Dengan tiga butir Sumpah Pemudah itu,setiap organisasi pemuda kedaerahan secarakonsekuen meleburkan diri kedalam satuwadah yang telah disepakati bersama, yaituIndonesia Muda.

Anggota Kongres Pemuda II

Page 9: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/9

Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif DalamPerkembangan nasional

Berkembangnya taktik moderat dan kooperatif dalam pergerakan nasional Indonesiadisebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Krisis ekonomi (malaise) yang terjadi sejak tahun1921 dan berulang pada akhir tahun 1929. Bahkan,pada awal tahun 1930-an krisis ekonomi itu tidakkunjung reda.

2. Kebijakan keras pemerintahan Gubernur Jenderal deJonge menyebabkan kaum pergerakan, terutamagolongan nonkooperatif, sangat menderita. Setiapgerakan yang radikal atau revolusioner akan ditindasdengan alasan bahwa pemerintah kolonialbertanggung jawab atas keadaan di Hindia Belanda.

3. Pada tahun 1930-an, kaum pergerakan nasionalterutama yang beradadi Eropa menyaksikan bahwaperkembangan paham fasisme dan Naziismemengancam kedudukan Negara-negara demokrasi.Demikian pula Jepang sebagai Negara fasis di Asia telah melakukan ekspansinya kewilayah Pasifik sehingga ada yang mendekatkan kaum nasionalis dengan penguasacolonial, yaitu mempertahankan demokrasi terhadap bahaya fasisme.Kesadaran itumuncul pertama kali di kalangan Perhimpunan Indoesia yang terlebih dahulu telahmelakukan taktik kooperatif.

1. Partindo (1931)

Pada kongres luar biasa PNI di Batavia tanggal 25 April 1931 diambil keputusanuntuk membubarkan PNI. Pembubaran tersebut menimbulkan pertentangan di kalanganpendukung PNI. Sartono dan pendukungnya membentuk Partai Indonesia (Partindo) padatanggal 30 April 1931.

Asas dan tujuan serta garis-garis perjuangan PNI masih diteruskan oleh Partindo.Selanjutnya dilakukan upaya menghimpun kembali anggota-anggota PNI yang tercerai-ceraisehingga pada tahun 1931 berhasih dibentuk 12 cabang. Kemudian berkembang menjadi 24cabang dengan anggota sebanyak 7.000 orang.

Penangkapan kembali Ir. Soekarno pada tanggal 1 Agustus 1933 melemahkanPartindo. Bung Karno diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1934. karena alasan kesehatan,Bung Karno kemudihan dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938 dan pada tahun 1942dipindahkan kepadang karena adanya serbuan Jepang ke Indonesia. Tanpa Ir. Soekarno,partindo mengalami kemunduran. Partindo keluar dari PPPKI agar PPPKI tidak terhalanggeraknya karena adanya larangan untuk mengadakan rapat. Dalam menghadapi keadaan yangsulit itu, untuk kedua kalinya Sartono membubarkan Partindo juga tanpa dukungan penuhdari anggotanya.

Page 10: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/10

2. PNI Baru (1931)

Pada bulan Desember 1931, membentuk Pendidikan Nasional Indonesia(PNI Baru).Mula-mula Sutan Syahir dipilih sebagai ketuanya. Moh. Hatta kemudian dipilih sebagai ketuapada tahun 1932 setelah kembali dari Belanda. Organisasi-organisasi tersebut tetap sama-sama menggunakan taktik perjuangan non-kooperatif dalam mencapai kemerdekaan politik.Adapun perbedaan antara PNI Baru dengan Partindo adalah sebagai berikut:

a. PPPKI oleh PNI Baru dianggap sebagai “persatean” bukan persatuan karena anggota-anggotanya memiliki ideology yang berbeda-beda. Sementara itu, Partindomenganggap PPPKI dapat menjadi wadah persatuan yang kuat daripada merekaberjuang sendiri-sendiri.

b. Dalam upaya mencapai kemerdekaan, PNI Baru lebih mengutamakan pendidikanpolitik dan social. Partindo lebih mengandalkan organisasi masa dengan aksi-aksimasa untuk mencapai kemerdekaan.

Pada tahun 1933, PNI Baru telah memiliki 65 cabang. Untuk mempersiapkanmasyarakat dalam mencapai kemerdekaan, PNI Baru melakukan kegiatan penerangan untukrakyat dan penyuluhan koperasi. Kegiatan-kegiatan PNI Baru tersebut dan ditambah dengansikapnya yang non-kooperatif dianggap oleh pemerintah colonial membahayakan. Olehkarena itu, pada bulan Februari 1934 Bung Hatta, Sutan Syahir, Maskun, Burhanuddin,Murwoto, dan Bondan ditangkap pemerintah colonial. Bung Hatta diasingkan ke hulu SungaiDigul, Papua. Kemudian dipindahkan ke Bandaneira pada tahun 1936 dan akhirnya keSukabumi pada tahun 1942. Dengan demikian, hanya partai-partai yang bersikap kooperatifsaja yang dibiarkan hidup oleh pemerintah kolonial Belanda.

3. Parindra (1935)

Pada bulan Desember 1935 di Solo diadakan kongres yang menghasilkanpenggabungan Boedi Oetomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dan melahirkanPartai Indonesia Raya (Parindra). R.Soetomo terpilih sebagai ketua Parindra denganSurabaya sebagai pusatnya. Tujuannya adalah mencapai Indonesia raya dan mulia. Tokoh-tokoh terkemuka Parindra lainnya ialah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto.

Parindra berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil dengan cara mendirikanRukun Tani, membentuk serikat-serikat pekerja, menganjurkan Swadesi, dan mendirikanBank Nasionalindonesia. Perjuangan Parindra dalam Volksraad berlangsung hingga akhirpenjajahan Belanda. Dalam hal ini terkenal kegigihan moh. Husni Thamrin denganmembentuk Fraksi Nasional dan GAPI yang berhasil memaksa pemerintah colonialmelakukan beberapa perubahan, seperti memakai bahasa Indonesia dalam siding Volksraaddan mengganti istilah Inlander menjadi Indonesier.

Page 11: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/11

Adnan Kapau GaniAdnan Kapau Gani

(A.K Gani), sejak muda iaaktif dalam pergerakan. Iapernah menjadi anggota JongIslamiten Bond, Jong SumatraBond, Indonesia Muda, danPersatuan Pelajar- PelajarIndonesia. Ia pernahmendapat julukanPenyelundup Terbesar karenasering menyelundupkansenjata ke Singapura.

4. Gerindo

Setelah Partindodibubarkan pada tahun1936, banyak anggotanyakehilangan wadahperjuangan. Sementaraitu, Parindra yangcenderung kooperatifdianggap kurang sesuai.Oleh karena itu, padabulan Mei 1937 di Jakartadibentuk Gerakan RakyatIndonesia (Gerindo).Tokoh-tokohnya yangterkenal ialah A.K.Gani,Moh. Yamin,AmirSyarifuddin, Sarino Manunsarkoro, Nyono Prawoto, Sartono, dan Wilopo.

Gerindo bertujuan mencapai Indonesia merdeka,tetapi dengan asas-asas yangkooperatif. Dalam bidang politik, Gerindo menuntut adanya parlemen yang bertanggungjawab kepada rakyat dalam bidang ekonomi dibentuk Penuntut Ekonomi Rakyat Indonesia(Peri) yang bertujuan Mengumpulkan modal dengan kekuatan kaum buruh dan taniberdasarkan asas nasional-demokrasi-koperasi. Dalam bidang social diperjungkan persamaanhak dan kewajiban di dalam masyarakat. Oleh karena itu, Gerindo menerima anggota darikalangan orang Indo, peranakan Cina, dan Arab.

5. Petisi Sutardjo

Pada tanggal 15 Juli 1936, Sutardjo Kartohadikusumo selaku Persatuan PegawaiBestuur (PPB) dalam Volkstraad mengajukan usul yang kemudian dikenal dengan petisiSutardjo. Petisi tersebut berisi permintaan kepada pemerintah colonial agar diselenggarakanmusyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk merencanakan suatu perubahandalam waktu 10 tahun mendatang, yaitu pemberian ststus otonom kepada rakyat Indonesiameskipun tetap dalam lingkungan kerajaan Belanda.

Sebelum Indonesia dapat berdiri sendiri, Sutardjo mengusulkan untuk mengambillangkah-langkah memperbaiki keadaan Indonesia, antara lain sebagai berikut :

a. Volksraad dijadikan parlemen yang sesungguhnyab. Direktur departemen diberikan tanggung jawab.c. Dibentuk Dewan Kerajaan (rijksraad) sebagai badan tertinggi antara Belanda dan

Indonesia yang anggota-anggotanya merupakan wakil-wakil kedua belah pihak.d. Penduduk Indonesia adalah orang-orang yang karena kelahira, asal-usul, dan cita-

citanya memihak Indonesia.

Page 12: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/12

Petisi itu juga ditandatangani oleh I.J. Kasimo Sam Ratulangi, DatukTumenggung, dan Kawo Kwat Tiong. Sebagian besar dari partai-partai dan tokoh-tokohpergerakan juga mendukung Petisi Sutardjo. Setelah mendapatkan dukungan mayoritasanggota Volksraad, petisi itu kemudian disampaikan kepada pemerintah kerajaan danParlemen Belanda.

Golongan yang tidak setuju adealah golongan konservatif dan para pengusahaperkebunan, termasuk kelompok Vanderlandche Club (VC) menganggap petisi itu terlaluprematur dan menganggap bahwa secara ekonomi dan social Hindia Belanda (Indonesia)belum cukup untuk dapat berdiri sendiri. Selain itu dipermasalahkan pula tentang dapatdipertahankannya kesatuan wilayah Nusantara dalam lingkungan Pax Neederlandica karenapada kenyataannya kondisi politik Hindia Belanda belum mantap.

Pada tanggal 16 November 1938, pemerintah Belanda memberikan jawaban bahwapetisi itu ditolak dengan alasan-alasan sebagai berikut.

a. Perkembangan politik Indonesia belum cukup matang untuk memerintah sendirisehingga petisi itu dipandang masih terlalu prematur.

b. Dipertanyakan juga tentang kependudukan golongan minoritas dalam struktur politikyang baru nanti.

c. Tuntutan otonomi dipandang sebagai hal yang tidak alamiah karena pertumbuhanekonomi, social, dan politik belum memadai.

Meskipun petisi tersebut ditolak, pemerintah kolonial mulai melaksanakan perubahanpemerintah pada tahun 1938. Pemerintah membentuk provinsi-provinsi di luar Jawa dengangubernur sebagai wakil pemerintahan pusat, sedangkan Dewan Provinsi bertugas mengaturrumah tangga daerah.

6. Perjuangan GAPI “Indonesia Berparlemen”

Penolakan petisi Sutardjo mendorong munculnyagerakan menuju kesatuan nasional, kesatuan aksi, dan hak untukmenentukan nasib sendiri. Gerakan itu kemudian menjelmamenjadi Gabungan Politik Indonesia (GAPI). PembentukanGAPI dipelopori oleh M.H. Thamrin dari Parindra.

Pelaksanaan program GAPI secara kongret mulaiterwujud dalam rapatnya pada tanggal 4 Juli 1939. dalam rapatitu diputuskan untuk mengadakan Kongres Rakyat Indonesiayang akan memperjuangkan penentuan nasib sendiri sertapersatuan dan kesatuan Indonesia. Namun, sebelumaksi dapatdilancarkan secara besar-besaran, pada tanggal 9 Septamber 1939 terdengar kabar bahwaperang dunia II telah berkobar. Oleh karena itu, dalam pernyataan pada tanggal 19 September1939, GAPI menyerukan agar dalam keadaan penuh bahaya dapat dibina hubungan kerjasama yang sebaik-baiknya antara Belanda dan Indonesia.

Page 13: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/13

Aksi pertama GAPI terselenggara dengan mengadakan rapat umum di Jakarta padatanggal 1 Oktober 1939. pada pertengahan Desember 1939 diselenggarakan rapat umum dibeberapa tempat. Dengan semboyan “Indonesia Berparlemen” dalam setiap aksinya GAPImendesak pemerintah agar membentuk parlemen yang dipilih dan dari rakyat sebagaipengganti Volksraad dan dengan pemerimtahan yang bertanggung jawab kepada parlementersebut. Untuk itu, kepala-kepala departemen harus digantikan dengan menteri-menteri yangbertanggung jawab kepada parlemen.

Tanggapan pemerintah colonial Belanda baru dikeluarkan pada tanggal 10 Februari1940 melalui menteri jajahan welter yang menyatakan bahwa perkembangan dalam bidangjasmani dan rohani akan memerlukan tanggung jawab dalam bidang ketatanegaraan. Sudahbarang tentu hak-hak ketatanegaraan memerlukan tanggung jawab dari para pemimpin.Tanggung jawab ini hanya dapat dipikul apabila rakyat telah memahami kebijaksanaanpolitik. Selama pamerintah Belanda bertanggung jawab atas kebijakan politik di HindiaBelanda, tidak mungkin didirikan parlemen Indonesia yang mengambil alih tanggung jawabtersebut.

Tentu saja penolakan itu menimbulkan kekecewaan,tetapi GAPI masih meneruskan perjuangannya. Dalam rapattanggal 23 Februari 1940, GAPI menganjurkan pendirianPanitia Parlemen Indonesia sebagai tindak lanjut aksiIndonesia Berparlemen. Akan tetapi, kesempatan bergerakbagi GAPI sudah tidak ada lagi. Pada awal Mei 1940,Belanda diduduki oleh Jerman sehingga perang Dunia IItelah berkobar di Negeri Belanda. Meskipun negerinya sudahdiduduki oleh Jerman, tetapi Belanda tidak mau mundursetapak pun dari bumi Indonesia. Tj

Sikap pemerintah Belanda yang konservatif itu tidak mengurangi loyalitas rakyatIndonesia terhadap Belanda, bahkan ada keinginan umum untuk bekerja sama dalammenghadapi perang itu. Sebagai imbalan dari kesetiaan bangsa Indonesia tersebut, GubernurJenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menjanjikan perubahan dalam berbagaisegi kehidupan masyarakat. Akan tetapi, gagasan mengenai perubahan itu harus disimpandahulu hingga perang selesai. Pada tanggal 10 Mei 1941 dalam pidatonya, Ratu Wilhelminamenyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan suatu penyesuaian ketatanegaraanBelanda terhadap keadaan yang berubah serta menentukan kedudukan daerah seberangdalamstruktur Kerajaan Belanda. Akan tetapi, masalah itu pun ditunda hingga perang dunia IIselesai.

Usulan pembentukan milisi pribumi yang berdasarkankewajiban warga negara untuk mempertahankan negerinya jugaditolak oleh pemerintah colonial dengan alasan bahwa perangmodern lebih memerlukan angkatan peranng yang professional.Sikap menunda itu pun diperlihatkan Belanda pada saatdilontarkan Piagam Atlantik (Atlantic Charter) oleh PerdanaMenteri Inggris Woodrow Wilson dan presiden Amerika SerikatF.D. Roosevelt yang menjamin hak setiap bangsa untuk memilhbentuk pemerintahannya sendiri.

Page 14: BabMunculnyaNasionalismePergerakanIndonesia

Bab Kelahiran dan Bangkitnya Nasionalisme Indonesia

Created by Aries Eka Prasetya, S.Pd, M.Si

HISTORY EDUCATION http ://ariesgoblog.wordpress.com/14

Satu-satunya hasil dari berbagai upaya kaum pergerakan melalui Dewan Rakyatadalah pembentuka Komisi Vismen (Commissie-Visman) pada bulan Maret 1941. komisitersebut bertugas meneliti keinginan, cita-cita, serta pendapat yang ada pada berbagaigolongan masyarakat mengenai perbaikan pemerintahan. Hasilnya diumumkan pada bulanDesember 1941 yang menyatakan bahwa penduduk sangat puas dengan pemerintah Belanda.

Karena kancah perang Pasifik sudah sangat dekat, hasil komisi Visman sudah tidakada lagi pengaruhnya terhadap perkembangan politik. Suasana pada saat-saat terakhirpemerintahan Hindu Belanda diliputi oleh sikap rakyat yang apatis bercampur tidak percayalagi dan pada akhirnya berubah menjadi sikap anti-Belanda.