cephalo pelvic disproportion ( cpd )
TRANSCRIPT
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
CEPHALO PELVIC DISPROPORTION ( CPD )
PENDAHULUAN
Suatu persalinan merupakan suatu proses penyesuaian diri dari fetus terhadap
luasnya bagian bagian keras jalan lahir,yang terutama ditentukan oleh bentuk panggul
dan ukuran.
ukuran panggul. Karena itu, panggul merupakan salah satu factor apakah
persalinan dapat berjalan baik atau tidak. Salah satu maksud utama pemeriksaan
prenatal adalah untuk memastikan apakah panggul seorang ibu cukup untuk
melahirkan dengan normal. Salah satu pemeriksaan yang penting untuk mendapat
keterangan yang lebih banyak tentang keadaan panggul yaitu dengan pengukuran
panggul yang dikenal dengan pelvimetri. Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang
jalan lahir untuk meentukan apakah bayi dapat dilahirkan pervaginam.Prognosis untuk
suksesnya persalinan pervaginam tentu tidak dapat dipastikan berdasarkan pelvimetri
roentgenologis saja, karena kapasitas panggul merupakan salah satu factor yang
menentukan hasil akhir.Terdapat sekurangnya lima factor yang dihadapi :
(1) ukuran dan bentuk panggul tulang,
(2) Ukuran kepala janin,
(3) Kekuatan kontraksi uterus,
(4) kekuatan moulage
kepala janin,
(5) presentasi dan posisi janin.
Hanya factor yang pertama yang dapat dipertanggung jawabkan dengan pengukuran
radiografik yang agak teliti. Dikenal dua macampelvimetri yaitu pelvimetri klinis dan
radiologis. Pelvimetri klinis mempunyai arti penting untuk menilai secara kasar pintu atas
Agusmita 05171012 Page 1
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
panggul,panggul tengah dan memberikan gambaran yang jelas mengenai pintu bawah
panggul.
Dengan pelvimetri roentgenologis akan diberikan gambaran yang jelas tentang bentuk
panggul, ketepatan tambahan dalam pengukuran pelvis , serta dapat dilakukan pengukuran
diameter penting yang sulit diperoleh secara tepat dengan cara pengukuran manual yaitu
diameter tranversa pintu atas dan tengah panggul . Pelvimetri radiology pertama kali
dikembangkan oleh Albert di jerman serta Budin dan Varnier di prancis pada tahun 1895.
sejak saat itu banyak tulisan yang dibuat mengenai pelvimetri, yang berhubungan dengan
macam-macam tehnik pengukuran. Dari yang mudah hingga yang sukar dengan suatu
kecenderungan saat ini untuk kembali lagi pada cara yang mudah. Thoms menerbitkan hasil
karyanya tentang pelvis pada tahun 1922,dan saat ini banyak dijadikan sebagai pedoman
metode-metode radiology. Johnson, Cliffort dan Hodges melakukan penelitian dalam
metode posisi untuk mengurangi bayangan palsu agar didapat ukuran yang sebenarnya.
Guthmann, pada tahun 1928 adalah orang yang pertama menegaskan pentingnya proyeksi
lateral pelvis untuk pengukuran diameter sagital. Ball pada tahun 1932 menegaskan
pentingnya sifat-sifat kwalitatif terhadap masalah penyesuaian kepala janin terhadap pelvis
dalam mekanisme persalinan yang disebut pelvimetri dan sepalometri.
Metode ini sukar dikerjakan karena:
1. jarak objek tidak dapat diukur dengan seksama oleh karena objek adalah kepala yang
letaknya dalam pelvis yang kebanyakan kasus tidak horizontal dan tidak terdapat titik
anatomi yang tetap untuk dilokalisasi.
2. Untuk mendapat diameter-diameter tersebut, diperlukan foto yang dibuat paralaks dan
masing masing pengukuran dibuat dua kali ekposisi.
3. Saat ini terdapat Ultrasonografi yang dapat mengukur diameter biparietal dengan cukup
memuaskan dan tidak membahayakan janin. Sekarang pelvimetri Roentgenologis tidak lagi
dianggap perlu dalam penanganan persalinan dengan presentasi kepala janin pada ibu yang
diduga mempunyai panggul sempit.Tetapi, kalau persalinan pervaginam diantisipasi untuk
Agusmita 05171012 Page 2
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
seorang janin dengan presentasi sungsang,pelvimetri rentgenologis masih tetap merupakan
standart perawatan yang dapat diterima dibanyak pusat kedokteran.
Pelvimetri Roentgenologis mempunyai keuntungan dibandingkan pengukuran secara
manual:
1. Pemeriksaan ini memberikan ketelitian sampai ke tingkat pengukuran yang tidak dapat
dilakukan secara klinis. Arti klinis ketelitian ini menjadi jelas kalau hasil pengukuran
konjugata diagonalis dianggap pendek. Kalau conjugate diagonalis lebih dari 11,5 cm,
dimensi anteroposterior PAP sangat jarang sempit. Tetapi bila conjugate diagonalis kurang
dari 11,5 ukuran ini tidak selalu merupakan indek yang dapat diandalkan sebagai konjugata
obstetrk, karena perbedaan antara kedua diameter ini, biasanya sekitar 1,5 cmdapat
berkisar dari kurang dari 1 atau lebih dari 2 cm.
2. pemeriksaan ini dapat memberikan ukuran yang tepat. Dua diameter penting yang tidak
mungkin didapatkan dengan pemeriksaan klinis yaitu diameter tranversal PAP dan diameter
interspinarum (diameter tranversa panggul tengah)
Suksesnya persalinan ditentukan juga oleh kondisi jalan lahir. Ibarat landasan sebuah
bandara, jalan lahir turut berkontribusi terhadap sukses tidaknya si bayi "lepas landas". Jika
bayinya besar tapi jalan lahirnya sempit, bisa dipastikan akan sulit keluar. Jadi, ukuran bayi
juga menentukan lancar tidaknya persalinan.
Guna mengantisipasinya, pada usia kehamilan 36 minggu, dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul. Dari situ dokter bisa menentukan mungkinkah bagi ibu untuk
melahirkan secara normal. Ini menyangkut diameter maupun luas masing-masing pintu
panggul. Semakin luas panggul ibu mestinya semakin mudah bayi keluar. Sebaliknya,
semakin sempit panggulnya, maka makin besar kemungkinan timbulnya kesulitan dalam
persalinan.
Luas atau tidaknya panggul sebetulnya bisa dilihat secara kasat mata. Kalau ibu bertubuh
tinggi besar, misalnya, bisa dipastikan ukuran panggulnya juga besar dan luas. Sedangkan
Agusmita 05171012 Page 3
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
ibu yang cuma memiliki tinggi 150 cm atau malah kurang, kemungkinan besar ukuran
panggulnya kecil dan sempit.
Namun, ibu yang bertubuh mungil jangan langsung berkecil hati. Pengamatan ini hanya
asumsi, bukan patokan yang bisa dijadikan pegangan. Pemeriksaan yang akurat hanya bisa
dilakukan secara klinis dan rontgen. "Bedakan juga antara panggul dan pinggul. Panggul
merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan
otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga
besar.
Agusmita 05171012 Page 4
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
DEFINISI
Ada 2 definisi panggul sempit, yaitu secara anatomi dan secara obstetri. Secara anatomi
berarti panggul yang satu atau lebih ukuran diameternya berada di bawah angka normal
sebanyak 1 cm atau lebih. Pengertian secara obstetri adalah panggul yang satu atau lebih
diameternya kurang sehingga mengganggu mekanisme persalinan normal.
Pengertian ini jangan dicampur-adukkan dengan disproporsi (ke-tidak-seimbangan) secara
umum. Contohnya panggul ukuran normal tetapi bayi ukurannya besar sehingga tidak
seimbang antara ukuran bayi dengan jalan lahir. Panggul sempit tetap bayinya
kecil/prematur maka masih bisa bayinya lahir secara normal.
Faktor yang mempengaruhi ukuran dan bentuk panggul
* Perkembangan: bawaan lahir atau keturunan.
* Suku bangsa.
* Nutrisi: gangguan gizi (malnutrisi)
* Faktor hormon: kelebihan androgen menyebabkan panggul jenis android.
* Metabolisme: ricketsia dan osteomalasia.
* Trauma, penyakit atau tumor tulang panggul, kaki dan tulang belakang.
Wanita dengan tinggi kurang dari 1,5 meter dicurigai panggul sempit (ukuran barat). Pada
pemeriksaan kehamilan, terutama kehamilan anak pertama, kepala janin belum masuk
pintu atas panggul di 3-4 minggu terakhir kehamilan. Bisa juga ditemukan perutnya seperti
pendulum serta ditemukan kelainan letak bayi.
Pada kehamilan pertama, biasanya dilakukan pemeriksaan kapasitas rongga panggul pada
usia kehamilan 38-39 minggu, baik secara klinis (dengan periksa dalam /VT) atau dengan
Agusmita 05171012 Page 5
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
alat seperti jangka ataupun radio diagnostik (X-ray, CT-scan atau Magnetic resonance
imaging (MRI).
Berikut ini adalah cara untuk menilai panggul sempit secara klinis (dengan pemeriksaan
dokter tanpa alat) :
Metode Pinard
o Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
o Pasien dalam posisi semi duduk.
o Tangan kiri mendorong kepala bayi kearah bawah belakang panggul sementara jari tangan
kanan di posisikan di tulang kemaluan (simfisis) untuk mendeteksi ketidak seimbangan
kepala dengan jalan lahir (disproporsi).
Metode Muller – Kerr
o Metode ini lebih akurat dalam mendeteksi disproporsi kepala dengan jalan lahir.
o Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
o Posisi berbaring telentang.
o Tangan kiri mendorong kepala ke dalam panggul dan jari tangan kanan dimasukkan ke
dalam vagina (VT) dan jempol kanan diletakkan di tulang kemaluan.
Derajat panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan
(os pubis) dengan tonjolan tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata
vera (garis merah pada gambar di bawah ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8
cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Agusmita 05171012 Page 6
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Untuk panggul sempit ringan masih bisa dilakukan persalinan percobaan sedangkan mulai
sempit sedang dan seterusnya dilakukan persalinan dengan operasi cesar.
DUA BAGIAN JALAN LAHIR
jalan lahir sendiri dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian keras yang terdiri atas tulang-
tulang dan bagian lunak yang terdiri atas otot-otot. Sedangkan panggul adalah jalan lahir
yang dibentuk oleh tiga macam tulang, yaitu tulang koksa, tulang sakrum, dan tulang
koksigis. Semua tulang tersebut membentuk jalan lahir layaknya sebuah tabung.
Bagian panggul sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yakni pintu atas panggul, pintu tengah
panggul, dan pintu bawah panggul yang letaknya paling dekat dengan vagina.
ANATOMI PELVIS
Tulang panggul terdiri dari 3 jenis yaitu: 1)os coxae (os ilium, os ischium, os pubis) 2) os
sacrum dan 3) os coccigeus. Tulang-tulang tersebut satu sama lain saling berhubungan. Os
illium merupakan tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang
disebut fossa iliaka. Bagian atasnya disebut Krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut spina iliaka
anterior superior dan spina illiaka posterior superior.
Agusmita 05171012 Page 7
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
(Gambar : Tulang panggul)
Os ischium merupakan bagian terendah dari os coxae. Tonjolan di belakang disebut tuber
ischii yang menyangga tubuh waktu duduk. Os pubis terdiri dari ramus superior dan inferior.
Ramus superior berhubungan dengan os ilium., sedang ramus inferior kanan dan kiri
membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan os ischium kira-kira 1/3 distal
dari foramen obturatorius. Kedua os pubis bertemu dan simetris. Sakrum berbentuk baji,
terdiri atas 5 vertebra sakralis. Vertebra pertama paling besar menghadap ke depan. Pinggir
atas vertebta ini dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam
penilaian ukuran-ukuran panggul. Permukaan sacrum berbentuk konkaf. Os koksigis
merupakan tulang kecil, terdiri atas 4 vertebra koksigis.
JALAN LAHIR
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang terdiri dari pelvis mayor dan pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis diatas linea terminalis yang tidak banyak
pentingnya dalam obstetric. Yang lebih penting adalah pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas
Agusmita 05171012 Page 8
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
panggul (inlet) dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang
mempunyai sumbu lengkung ke depan (sumbu carus).
PINTU ATAS PANGGUL
Pintu atas panggul (PAP) merupakan suatu bidang yang dibatasi disebelah posterior oleh
promontorium, dilateral oleh linea terminalis dan di anterior oleh pinggir atas simpisis. Pada
panggul ginekoid PAP hampir bundar, kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit.
Ukuran ukuran pintu atas panggul:
1. Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke tengah permukaan
posterior simpisis. Disebut juga conjugate obstetrika.
2. Konjugata diagonalis yaitu jarak tepi bawah simfisis sampai ke promontorium, yang dapat
diukur dengan memasukan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba
promontorium. Pada panggul normal tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm.
3. Konjugata vera yaitu jarak tepi atas simfisis dengan promontorium didapat dengan
mengurangi konjugata diagonalis dengan 1,5 cm
4. Diameter tranversa adalah jarak terjauh garis lintang PAP, biasanya 12,5-13 cm
5. Diameter oblique adalah garis persilangan konjugata vera dengan diameter tranversa ke
artikulasio sakroiliaka.
RUANG PANGGUL
Ruang panggul merupakan saluran diantara PAP dan Pintu bawah panggul (PBP). Dinding
anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simpisisnya. Dinding posterior dibentuk
oleh ossakrum dan os koksigis, sepanjang ±12 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk
saluran dengan sumbu melengkung ke depan.
Agusmita 05171012 Page 9
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
PINTU BAWAH PANGGUL
Batas pintu bawah panggul adalah setinggi spina ischiadika. Jarak antara kedua spina ini
disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5-10 cm. PBP berbentuk segi empat panjang
disebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, dilateral oleh tuber ischii. Dan di posterior oleh
os koksigis dan ligamentum sakrotuberosum. Pada panggul normal besar sudut (arkus
pubis ) adalah ± 90 derajat . Jika kurang dari 90 derajat , lahirnya kepala janin lebih sulit
karena kepala memerlukan labih banyak tempat ke posterior.
JENIS PANGGUL
Menurut Caldwell-Moloy panggul terdiri dari :
1. Jenis ginekoid: ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter anteroposterior hampir
sama dengan transversa
2. Jenis android: Bentuk PAP hamper segitiga. Pada umumnya pada pria. Diameter
anteroposterior hamper sama panjangnya dengan diameter tranversa, tetapi diameter
tranversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal PAP gepeng, bagian ventral menyempit ke
muka. Ditemukan pada 15% wanita
3. Jenis anthropoid: bentuk PAP agak lonjong seperti telur, ditemukan pada 35 % wanita.
Jenis panggul ini diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa
4. Jenis platipelloid: ditemukan pada 5 % wanita . diameter transversa lebih besar dapirada
diameter anteroposterior.
Tipe panggul campuran disebut bila tidak memenuhi criteria 4 macam bentuk pelvis dasar
yang dibagi oleh Cadwell. Untuk menentukan kombinadi ini mula mula yang disebut adalah
jenis segmen pelvis bagian belakang dahulu kemudian baru bagian segmen depan.
Agusmita 05171012 Page 10
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Meski begitu, kebanyakan perempuan umumnya menunjukkan tipe campuran
antara kesemua jenis tadi.
DUA CARA PEMERIKSAAN
Bisa tidaknya ibu melahirkan secara normal ditentukan oleh pemeriksaan berikut:
* Pemeriksaan Secara Klinis
Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36 minggu. Teknisnya dokter akan
memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian
tulang belakang/promontorium. Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang
kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu
tengah panggul.
Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Jika kurang
maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Bagaimana kans panggul sempit ini? Jika bayi
yang akan lahir tidak besar, maka ibu berpang gul sempit masih bisa melahirkan secara
normal. perincian peluang melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:
- Panggul Sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg ke bawah.
- Panggul Sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5-3,5 kg.
- Panggul Luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar 3,5-3,9 kg.
* Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama
pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh yang
lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah.
Agusmita 05171012 Page 11
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Hasil foto lantas dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Mulai dari pintu atas panggul,
pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul. Bahkan aneka kelainan letak bayi pun
sebetulnya bisa terdeteksi melalui cara ini.
Dibanding pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data
yang lebih terperinci mengenai diameter pintu-pintu panggul. Patokan yang dipakai adalah
ukuran panggul rata-rata perempuan normal, yaitu:
- Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.
- Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.
- Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.
Bila ukuran rata-rata pintu panggul tersebut kurang, maka panggul yang bersangkutan
kurang sesuai untuk proses persalinan normal. Namun, bisa saja dokter tetap
mengusahakan agar bayi bisa keluar secara alamiah.
INDIKASI YANG MENGHARUSKAN PEMERIKSAAN
Idealnya, semua pemeriksaan tadi dilakukan pada semua ibu hamil di usia kehamilan 36
minggu. Meski begitu, sebagian dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan panggul
hanya jika ada indikasi tertentu, di antaranya:
- Ada dugaan disproporsi/ketidaksesuaian antara besarnya bayi dan ukuran panggul ibu.
Khususnya jika ukuran bayi besar sementara ukuran panggul ibu sempit. Biasanya bayi
berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala tidak bisa memasuki
lubang panggul, ukuran bahu bayi yang biasanya juga besar menjadi hambatan tersendiri.
- Diduga ada kelainan pada panggul, semisal karena trauma akibat kecelakaan yang
merusak bentuk panggul. Kondisi ini boleh jadi kurang ideal untuk melahirkan anak secara
normal. Hal yang sama bisa terjadi bila ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul,
Agusmita 05171012 Page 12
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
seperti TBC tulang, rakhitis, atau polio. Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul,
entah menjadi bengkok ataupun tidak beraturan.
- Kelainan letak bayi, misalnya letak muka bayi yang "salah" atau menghadap langsung ke
jalan lahir akan menyulitkan persalinan. Di antara bagian-bagian kepala, muka bayi memiliki
diameter yang paling lebar. Apalagi kalau ukuran panggul ibu dikategorikan sempit. Yang
"benar", ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
Panggul sempit memang tidak bisa diubah atau diperbesar lewat operasi. Akan tetapi dalam
persalinan normal berlaku hukum relatif. Artinya, panggul yang sempit bukan halangan bagi
ibu untuk melahirkan normal. Jika ukuran bayinya relatif kecil, peluang menjalani persalinan
normal sangatlah besar. Apalagi jika pada umur 38 minggu, kepala bayi sudah berada di
bawah dan masuk ke pintu panggul.
Selain itu, ada dua faktor yang ikut mempermudah persalinan normal meski ibu berpanggul
sempit. Hanya saja, kedua faktor ini sulit diukur. Pertama, kekuatan pada ibu, di antaranya
kekuatan untuk mengejan. Semakin kuat daya mengejan dan semakin tepat caranya, maka
bayi bisa dengan mudah menerobos jalan lahir yang sempit sekalipun. Sebaliknya, jika ibu
relatif lemah, maka bayinya pun akan sulit keluar meski panggul ibu besar dan luas.
Kedua adalah daya moulage. Seperti diketahui, rangkaian tulang yang membentuk kepala
bayi masih belum menyatu. Nah, saat lahir, kepala bayi bisa mengerut hingga
memudahkannya lahir. Setelah bayi keluar, kepalanya akan kembali menyesuaikan diri ke
bentuk semula.
Dengan dua faktor itu, dokter akan mencoba mengupayakan persalinan normal. Akan tetapi
jika semua upaya di atas telah dilakukan dan bayi tidak kunjung keluar, entah karena
panggul ibu sempit, bayi berukuran besar, atau ibu lemah saat mengejan, maka tidak ada
jalan lain kecuali melahirkan dengan operasi sesar.
Agusmita 05171012 Page 13
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.drdidispog.com/2009/06/panggul-sempit.html
2. http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/detail.aspx? x=Mother+And+Baby&y=cyberwoman|0|0|8|1572
3. http://digilib.unsri.ac.id/download/Pelvimetri.pdf
Agusmita 05171012 Page 14
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
I.ANAMNESE PASIEN
Pasien Suami
Nama : Juniar NST Heri
Umur : 26 tahun 30 tahun
Agama : Islam Islam
Suku : Mandailing Mandailing
Pendidikan : SMU SMU
Pekerjaan : IRT Tukang becak
Alamat : Jl. Bantara XIV no 47 Binjai Jl. Bantara XIV no 47 Binjai
Masuk RS : 17-03-2010 pukul 06.15 wib
No. RM : 006213
Agusmita 05171012 Page 15
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
II. Anamnesa Penyakit :
Keluhan Utama : Mulas-mulas
Telaah : -Os datng ke RS dengan keluhan mulas-mulas.
-Rasa mulas ini sudah dirasakan oleh Os sejak tadi pagi.
-Os juga mengatakan adanya keluar cairan dari vagina nya sejak tadi
pagi tapi tidak bercampur dengan darah.
-Os juga mengatakan perut nya terasa nyeri sejak tadi pagi.
-Saat ini Os sedang hamil ± 37 minggu.
-Riwayat sc anak pertama 3 thn yang lalu
RPO : Tidak ada
RPT : Tidak ada
III. Riwayat Haid :
HPHT : tgl 09-06-2009
TTP : Tgl 16-03-2010
Siklus Haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Menarche : 13 tahun
Dismenorhe : -
IV. Riwayat perkawinan : Menikah usia 21 tahun
V. Riwayat kontrasepsi : Pasien tidak menggunakan Kontrasepsi jenis apapun.
Agusmita 05171012 Page 16
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
VI. Riwayat persalinan: G2 P1 A0
Anak I : Laki-laki,lahir prematur,di Rs,di tolong oleh
Dokter,BB:3000gr,dengan keadaan hidup,
Usia sekarang 3 thn 3 bln
VII. PEMERIKSAAN FISIK:
A.STATUS PRESENT
Sensorium : Composmentis Anemia : (-)
TD : 120/80 mmHg Ikterus : (-)
HR : 80x/i Cyanosis : (-)
RR : 22x/i Dypsnoe : (-)
T : 36,70 C Oedem : (-)
B. STATUS LOKALISATA
Kepala : Mata :Refleks pupil (+) kanan=kiri,Conjungtiva palpebra inferior
anemis
Telinga: Tdk ada kelainan
Hidung: Tdk ada kelainan
Mulut : Tdk ada kelainan
Leher : Simetris kanan&kiri,tdk ada pembesaran KGB.
Thoraks
Inspeksi: Simetris Kanan&kiri
Agusmita 05171012 Page 17
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas : vesikuler, Suara tambahan : tidak ada
Abdomen
Inspeksi: Perut membesar
Palpasi : Leopold I: -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prox.ximpoideus
-Bagian janin difundus adalah kepala .
Leopold II:-Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu
-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu
Leopold III: - Bagian terbawah janin kepala.
-Bagian terbawah janin masih dapat di gerakan
Leopold IV: -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus normal
DJJ 140X/i
C. PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:
TB ibu : 147 cm
BB ibu : 62 Kg
1. Uterus
Inspeksi: membesar
Agusmita 05171012 Page 18
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Palpasi : Leopold I : -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prox.ximpoideus
-Bagian janin difundus adalah kepala .
Leopold II : -Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu.
-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu.
Leopold III : -Bagian terbawah janin kepala.
-Bagian terbawah janin masih dapat digerakkan.
Leopold IV: -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus normal
DJJ 140X/i
Genitalia Eksterna
Inspeksi luar : Vulva : tanda radang(-),massa(-),perdarahan(-),lesi(-),
cairan(+)
Vagina : radang(-),erosi (-),massa(-),nodul(-),cairan(-),darah(-).
Genitalia Interna
Vaginal toucher : - Portio bulat,permukaan licin,konsistensi lunak,
Permukaan(-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium
Darah rutin : Hb 10,5 gr %
WBC 16,4.103/mm3
Agusmita 05171012 Page 19
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
RBC 4,0.106/mm3
PLT 274.103/mm3
USG (Tgl 24-02-2010) :
Tampak bayi letak kepala terlentang ,KDR (36-38 minggu),plasenta difundal.
VIII. Resume
Keluhan Utama : Mulas-mulas
Telaah : -Os datng ke RS dengan keluhan mulas-mulas.
-Rasa mulas ini sudah dirasakan oleh Os sejak tadi pagi.
-Os juga mengatakan adanya keluar cairan dari vagina nya sejak tadi
pagi tapi tidak bercampur dengan darah.
-Os juga mengatakan perut nya terasa nyeri sejak tadi pagi.
-Saat ini Os sedang hamil ± 37 minggu.
-Sebelumnya Os sudah pernah memeriksakan diri kedokter pd tgl
24-02-2010 dan hasil USG tertulis bahwa posisi janin dalam keadaan
kepala terlentang.
-Riwayat sc anak pertama 3 thn yang lalu
-Ini adalah kehamilan Os yang ke dua
PEMERIKSAAN FISIK:
Abdomen
Inspeksi: Perut membesar
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus normal
DJJ 140X/i
Agusmita 05171012 Page 20
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:
TB ibu : 147 cm
BB ibu : 62 Kg
1. Uterus
Inspeksi: membesar
Palpasi : Leopold I : -Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proc.Xypoideus.
-Bagian janin difundus adalah kepala.
Leopold II : - Letak punggung janin berada disebelah kanan ibu.
-Letak ekstremitas janin berada di sebelah kiri ibu.
Leopold III : - Bagian terbawah janin kepala.
-Bagian terbawah janin masih dapat digerakkan.
Leopold IV : -Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : DJJ 140X/i
Genitalia Eksterna
Inspeksi luar : Vulva : tanda radang(-),massa(-),perdarahan(-),lesi(-),
cairan(+)
Vagina : radang(-),erosi (-),massa(-),nodul(-),cairan(-),darah(-).
Agusmita 05171012 Page 21
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Genitalia Interna
Vaginal toucher : - Portio bulat,permukaan licin,konsistensi lunak,
Permukaan(-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium
Darah rutin : Hb 10,5 gr %
WBC 16,4.103/mm3
RBC 4,0.106/mm3
PLT 274.103/mm3
USG (Tgl 24-02-2010) :
Tampak bayi letak kepala terlentang ,KDR (36-38 minggu),plasenta difundal.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA : CPD + SG+LK+KDR+AH+Inpartu+prev sc ± 3 thn
Yang lalu.
DIAGNOSA SEMENTARA : CPD + SG+LK+KDR+AH+Inpartu+prev sc ± 3 thn
Yang lalu.
RENCANA TINDAKAN : Operasi Secsio cesarea
Agusmita 05171012 Page 22
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
LAPORAN PEMBEDAHAN
Nama : Juniar NST (26 tahun)
Dr.Ahli bedah : Dr.Arusta SpOG
Asisten : martha
Perawat bedah : Akmi
Diagnosa pra bedah : SG+KDR+CPD+PREV SC
Tindakan pembedahan : Repead sc
Klasifikasi : Emergency
Dr.Anastesi : Dr.Syahmaidin purba Sp.An
Penata Anastesi : Suarno,m.yamin,faisal,berli
Jenis Anastesi : Lumbal
Waktu Operasi : pukul 11.15 wib
Uraian Pembedahan : - Pelvix kecil
- plasenta anterior
- Dijahit lapis demi lapis
- Jenis kelamin ♂
- BB : 3400 gr,PB : 47 cm
Therapy : IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam
Inj. Gentamycin 80 mg
Agusmita 05171012 Page 23
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
FOLLOW UP
Tanggal 17-03-2010
KU : His 2x dalam 10 menit 40 detik
Djj 132 x/i
TD : 110/70 mmHg
HR : 80x/i
RR : 24x/i
T : 36,70C
Th/ : IVFD RL
Tanggal 17-03-2010 (19.00 wib)
KU : Post sc
TD : 110/70 mmHg
HR : 72x/i
RR : 24x/i
T : 36 0C
Th/ : IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam
Inj. Gentamycin 80 mg
Agusmita 05171012 Page 24
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Tanggal 18-03-2010 (05.40 wib)
KU : Post sc,Peristaltik (+),flatus (+)
TD : 100/70 mmHg
HR : 80x/i
RR : 22x/i
T : 36,8 0C
Th/ : IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj.Tramadol 1 Amp/8 jam
Inj. Gentamycin 80 mg
Tanggal 19-03-2010
KU : Post sc,nyeri bekas operasi
TD : 110/70 mmHg
HR : 70x/i
RR : 22x/i
T : 36,7 0C
Th/ : Ciprofloxacine 3x1
Metronidazole 3x1
Asamefenama 3x1
Viferone 1x1
Infus dan kateter di aff
Agusmita 05171012 Page 25
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi
CEPHALO PELVIX DISPROPORTION 2 april 2010
Agusmita 05171012 Page 26
KKS Ilmu Obstetri dan Genekologi