contoh gross up - copy

2
Gross Up PPh Pasal 21 Pegawai Tetap Banyak beberapa perusahaan yang memberikan tunjangan bagi para karyawannya di luar dari gaji pokok. Bagi perusahaan yang mampu, tunjangan bagi karyawan dirasa mampu meningkatkan loyalitas karyawan. Oleh karena itu, produktivitas perusahaan akan mengalami peningkatan. Pada akuntansi perpajakan, tunjangan dapat menjadi objek pajak bagi karyawan dan bisa juga menjadi objek pajak bagi perusahaan yang memberikan. Jika tunjangan masuk sebagai komponen penghasilan bagi karyawan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan pasal 21, maka bagi perusahaan tunjangan tersebut dapat digunakan sebagai beban pengurang penghasilan kena pajak perusahaan. Namun, jika tunjangan tidak masuk sebagai komponen penghasilan bagi karyawan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan pasal 21, maka bagi perusahaan tujangan tersebut tidak dapat digunakan sebagai beban pengurang penghasilan kena pajak perusahaan dan harus dikoreksi fiskal. Sekarang kita akan membahas tentang tunjangan PPh yang akan diterima pegawai tetap. Jika pegawai tidak menerima tunjangan PPh, maka jumlah kas yang diterima sudah pasti akan lebih sedikit karena dipotong pajak. Nah, sekarang bagai mana kita menghitung tunjangan PPh sehingga jumlah kas yang diterima pegawai akan menjadi utuh, padahal sudah dipotong pajak. Maka kita akan menggunakan metode gross up. Penggunaan metode gross up pada perhitungan pajak penghasilan pasal 21 memang lebih kompleks. Hal ini dikarenakan banyak peraturan perpajakan yang mengikat pada perhitungan pajak penghasilan pasal 21, seperti tarif progresif dan biaya jabatan 5% dengan jumlah maksimal Rp 6.000.000,00 per tahunnya. Aga lebih mudah memahami, kita langsung saka ke contoh: Bang Toga merupakan karyawan pada salah satu jenis perusahaan cabang luar Negeri. Status Bang Toga belum menikah dan tidak memiliki tanggungan.

Upload: puji-santoso

Post on 15-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Gross Up - Copy

Gross Up PPh Pasal 21 Pegawai Tetap

Banyak beberapa perusahaan yang memberikan tunjangan bagi para karyawannya di luar dari gaji pokok. Bagi perusahaan yang mampu, tunjangan bagi karyawan dirasa mampu meningkatkan loyalitas karyawan. Oleh karena itu, produktivitas perusahaan akan mengalami peningkatan.

Pada akuntansi perpajakan, tunjangan dapat menjadi objek pajak bagi karyawan dan bisa juga menjadi objek pajak bagi perusahaan yang memberikan. Jika tunjangan masuk sebagai komponen penghasilan bagi karyawan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan pasal 21, maka bagi perusahaan tunjangan tersebut dapat digunakan sebagai beban pengurang penghasilan kena pajak perusahaan. Namun, jika tunjangan tidak masuk sebagai komponen penghasilan bagi karyawan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan pasal 21, maka bagi perusahaan tujangan tersebut tidak dapat digunakan sebagai beban pengurang penghasilan kena pajak perusahaan dan harus dikoreksi fiskal.

Sekarang kita akan membahas tentang tunjangan PPh yang akan diterima pegawai tetap. Jika pegawai tidak menerima tunjangan PPh, maka jumlah kas yang diterima sudah pasti akan lebih sedikit karena dipotong pajak. Nah, sekarang bagai mana kita menghitung tunjangan PPh sehingga jumlah kas yang diterima pegawai akan menjadi utuh, padahal sudah dipotong pajak. Maka kita akan menggunakan metode gross up.

Penggunaan metode gross up pada perhitungan pajak penghasilan pasal 21 memang lebih kompleks. Hal ini dikarenakan banyak peraturan perpajakan yang mengikat pada perhitungan pajak penghasilan pasal 21, seperti tarif progresif dan biaya jabatan 5% dengan jumlah maksimal Rp 6.000.000,00 per tahunnya. Aga lebih mudah memahami, kita langsung saka ke contoh:

Bang Toga merupakan karyawan pada salah satu jenis perusahaan cabang luar Negeri. Status Bang Toga belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Setiap tahunnya Bang Toga membayar iuran untuk asuransi kesehatan sebesar Rp 12.000.000. Dan pada tahun ke 1 Bang Toga memiliki gaji sebesar Rp 60.000.000,00 setahun. Oleh perusahaan, Bank Toga mendapat tunjangan PPh sehingga kas yang diterima utuh sebesar Rp 60.000.000,00. Maka perhitungan tunjangan pajak penghasilan pasal 21 dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Rp 0,00 - Rp 50.000.000,00

Page 2: Contoh Gross Up - Copy