ctev.docx

4
PENDAHULUAN Congenital talipes equinovarus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club foot’ adalah suatu gangguan perkembangan ekstremitas inferior yang sering ditemui, tetapi masih jarang dipelajari. CTEV dimasukkan dalam terminologi “sindromik” bila kasus ini ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom genetik. CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik lain, dan sering disebut sebagai CTEV idiopatik. CTEV sindromik sering menyertai gangguan neurologis dan neuromuskular, seperti spina bifida maupun atrofi muskular spinal. Bentuk yang paling sering ditemui ada-lah CTEV idiopatik; pada bentuk ini, ekstremitas superior dalam keadaan normal. Club foot ditemukan pada hieroglif Mesir dan perawatannya dijelaskan oleh Hipokrates pada 400 SM dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian dipasangi perban. Sampai saat ini, perawatan modern juga masih mengandalkan manipulasi dan immobilisasi. Manipulasi dan immobilisasi serial yang dilakukan secara hati-hati diikuti pemasangan gips adalah metode perawatan modern non-operatif. Cara imobilisasi yang saat ini mungkin paling efektif adalah metode Ponseti; metode ini dapat mengurangi perlu-nya operasi. Walaupun demikian, masih ban-yak kasus yang

Upload: aliimranz

Post on 16-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ctev.docx

PENDAHULUAN

Congenital talipes equinovarus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club foot’

adalah suatu gangguan perkembangan ekstremitas inferior yang sering ditemui, tetapi

masih jarang dipelajari. CTEV dimasukkan dalam terminologi “sindromik” bila kasus ini

ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom

genetik. CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik lain, dan sering

disebut sebagai CTEV idiopatik. CTEV sindromik sering menyertai gangguan neurologis

dan neuromuskular, seperti spina bifida maupun atrofi muskular spinal. Bentuk yang

paling sering ditemui ada-lah CTEV idiopatik; pada bentuk ini, ekstremitas superior

dalam keadaan normal.

Club foot ditemukan pada hieroglif Mesir dan perawatannya dijelaskan oleh

Hipokrates pada 400 SM dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian

dipasangi perban. Sampai saat ini, perawatan modern juga masih mengandalkan

manipulasi dan immobilisasi. Manipulasi dan immobilisasi serial yang dilakukan secara

hati-hati diikuti pemasangan gips adalah metode perawatan modern non-operatif. Cara

imobilisasi yang saat ini mungkin paling efektif adalah metode Ponseti; metode ini dapat

mengurangi perlu-nya operasi. Walaupun demikian, masih ban-yak kasus yang

membutuhkan terapi operatif.

DEFINISI

Congenital talipes equinovarus adalah fiksasi kaki pada posisi adduksi, supinasi

dan varus. Tulang kalkaneus, navikular, dan kuboid terrotasi ke arah medial terhadap

talus, dan ter-tahan dalam posisi adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon. Sebagai

tambahan, tulang metatarsal pertama lebih fleksi terhadap daerah plantar.

EPIDEMIOLOGI

Insidens CTEV bervariasi, bergantung dari ras dan jenis kelamin. Insidens CTEV

di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam 1000 kelahi-ran hidup. Perbandingan kasus

laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan pada 30-50% kasus.

Page 2: ctev.docx

KLASIFIKASI

Terdapat banyak klasifikasi CTEV, belum ada yang digunakan secara universal.

Pembagian yang sering digunakan adalah postural atau posisional, serta fixed/rigid. Club

foot postural atau posisional bukan merupakan club foot sebenarnya. Sedangkan club foot

jenis fi xed atau rigid dapat digolongkan menjadi jenis fleksibel (dapat dikoreksi tanpa

operasi) atau resisten (membutuhkan terapi operatif, walaupun hal ini tidak sepenuhnya

benar). Beberapa jenis klasifikasi lain yang dapat ditemukan, antara lain, adalah

klasifikasi menurut Pirani, Goldner, DiMiglio, Hospital for Joint Diseases (HJD), dan

Walker.

ETIOLOGI1,2,4,5

Etiologi CTEV tidak diketahui pasti; beberapa teori tentang etiologi CTEV antara

lain:

a. Faktor mekanik intrauteri Teori tertua oleh Hipokrates. Dikatakan bahwa

kaki bayi ditahan pada posisi equinovarus karena kompresi eksterna uterus.

Parker (1824) dan Browne (1939) mengatakan bahwa oligohidramnion

mempermudah terjadinya penekanan dari luar karena keterbatasan gerak fetus.

b. Defek neuromuskular Beberapa peneliti percaya bahwa CTEV selalu

karena adanya defek neuromusku-lar, tetapi banyak penelitian tidak me-nemukan

adanya kelainan histologis dan elektromiografi k.

c. Defek sel plasma primer Setelah melakukan pembedahan pada 11 kaki

CTEV dan 14 kaki normal; Irani & Sherman menemukan bahwa pada kasus

CTEV, leher talus selalu pendek, diikuti ro-tasi bagian anterior ke arah medial dan

plantar; diduga karena defek sel plasma primer.

d.

f.

Page 3: ctev.docx

PATOFISIOLOGI1

Beberapa teori mengenai patogenesis CTEV antara lain:

a. Terhambatnya perkembangan fetus pada fase fibular

b. Kurangnya jaringan kartilagenosa talus

c. Faktor neurogenik. Telah ditemukan adanya abnormalitas

histokimiawi pada kelompok otot pero-neus pasien CTEV. Hal ini diperkirakan akibat

perubahan inervasi intrauterin kar-ena penyakit neurologis, seperti stroke. Teori ini

didukung oleh insiden CTEV pada 35% bayi spina bifida.

d. Retraksi fibrosis sekunder karena pening-katan jaringan fibrosa di otot dan