ctev.docx
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Congenital talipes equinovarus (CTEV) yang juga dikenal sebagai ‘club foot’
adalah suatu gangguan perkembangan ekstremitas inferior yang sering ditemui, tetapi
masih jarang dipelajari. CTEV dimasukkan dalam terminologi “sindromik” bila kasus ini
ditemukan bersamaan dengan gambaran klinik lain sebagai suatu bagian dari sindrom
genetik. CTEV dapat timbul sendiri tanpa didampingi gambaran klinik lain, dan sering
disebut sebagai CTEV idiopatik. CTEV sindromik sering menyertai gangguan neurologis
dan neuromuskular, seperti spina bifida maupun atrofi muskular spinal. Bentuk yang
paling sering ditemui ada-lah CTEV idiopatik; pada bentuk ini, ekstremitas superior
dalam keadaan normal.
Club foot ditemukan pada hieroglif Mesir dan perawatannya dijelaskan oleh
Hipokrates pada 400 SM dengan cara memanipulasi kaki dengan lembut untuk kemudian
dipasangi perban. Sampai saat ini, perawatan modern juga masih mengandalkan
manipulasi dan immobilisasi. Manipulasi dan immobilisasi serial yang dilakukan secara
hati-hati diikuti pemasangan gips adalah metode perawatan modern non-operatif. Cara
imobilisasi yang saat ini mungkin paling efektif adalah metode Ponseti; metode ini dapat
mengurangi perlu-nya operasi. Walaupun demikian, masih ban-yak kasus yang
membutuhkan terapi operatif.
DEFINISI
Congenital talipes equinovarus adalah fiksasi kaki pada posisi adduksi, supinasi
dan varus. Tulang kalkaneus, navikular, dan kuboid terrotasi ke arah medial terhadap
talus, dan ter-tahan dalam posisi adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon. Sebagai
tambahan, tulang metatarsal pertama lebih fleksi terhadap daerah plantar.
EPIDEMIOLOGI
Insidens CTEV bervariasi, bergantung dari ras dan jenis kelamin. Insidens CTEV
di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam 1000 kelahi-ran hidup. Perbandingan kasus
laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan pada 30-50% kasus.
KLASIFIKASI
Terdapat banyak klasifikasi CTEV, belum ada yang digunakan secara universal.
Pembagian yang sering digunakan adalah postural atau posisional, serta fixed/rigid. Club
foot postural atau posisional bukan merupakan club foot sebenarnya. Sedangkan club foot
jenis fi xed atau rigid dapat digolongkan menjadi jenis fleksibel (dapat dikoreksi tanpa
operasi) atau resisten (membutuhkan terapi operatif, walaupun hal ini tidak sepenuhnya
benar). Beberapa jenis klasifikasi lain yang dapat ditemukan, antara lain, adalah
klasifikasi menurut Pirani, Goldner, DiMiglio, Hospital for Joint Diseases (HJD), dan
Walker.
ETIOLOGI1,2,4,5
Etiologi CTEV tidak diketahui pasti; beberapa teori tentang etiologi CTEV antara
lain:
a. Faktor mekanik intrauteri Teori tertua oleh Hipokrates. Dikatakan bahwa
kaki bayi ditahan pada posisi equinovarus karena kompresi eksterna uterus.
Parker (1824) dan Browne (1939) mengatakan bahwa oligohidramnion
mempermudah terjadinya penekanan dari luar karena keterbatasan gerak fetus.
b. Defek neuromuskular Beberapa peneliti percaya bahwa CTEV selalu
karena adanya defek neuromusku-lar, tetapi banyak penelitian tidak me-nemukan
adanya kelainan histologis dan elektromiografi k.
c. Defek sel plasma primer Setelah melakukan pembedahan pada 11 kaki
CTEV dan 14 kaki normal; Irani & Sherman menemukan bahwa pada kasus
CTEV, leher talus selalu pendek, diikuti ro-tasi bagian anterior ke arah medial dan
plantar; diduga karena defek sel plasma primer.
d.
f.
PATOFISIOLOGI1
Beberapa teori mengenai patogenesis CTEV antara lain:
a. Terhambatnya perkembangan fetus pada fase fibular
b. Kurangnya jaringan kartilagenosa talus
c. Faktor neurogenik. Telah ditemukan adanya abnormalitas
histokimiawi pada kelompok otot pero-neus pasien CTEV. Hal ini diperkirakan akibat
perubahan inervasi intrauterin kar-ena penyakit neurologis, seperti stroke. Teori ini
didukung oleh insiden CTEV pada 35% bayi spina bifida.
d. Retraksi fibrosis sekunder karena pening-katan jaringan fibrosa di otot dan