dasar agronomi
TRANSCRIPT
DASAR AGRONOMI
I. PENDAHULUAN
ILMU PERTANIAN : Kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
aspek yang berkaitan dengan usaha manusia dalam rangka meningkatkan
pemanfaatan kekayaan alam biotis melalui proses produksi atau usaha ekstraksi
selektif untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan memperhatikan keseimbangan
ekologi dan kelestarian sumber daya alam.
AGRONOMI : Adalah ilmu yang mempelajari segala aspek biofisik
berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman.
BUDIDAYA TANAMAN : Adalah pengusahaan tanaman sebagai proses produksi
biologis dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik baik kuantitatif
maupun kualitatif melalui pengolahan tanah dan pengelolaan tanaman.
PENGELOLAAN TANAH : mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
perbaikan dan peningkatan produktivitas tanah, misalnya penglolahan tanah,
perbaikan tata air tanah, pemupukan pengaturan pola tanam.
PENGELOLAAN TANAMAN : Meliputi kegiatan yang berkaitan dengan efisiensi
penggunaan air tanah, hara tanaman dan radiasi matahari, misalnya : pemilihan benih
dan bibit, pengaturan jarak tanam, penyiangan.
AGRONOMI Agros = tanah atau pertanian
Nomos = pengelolaan
Produksi tanaman sebagai proses biologis merupakan hasil akhir dari tiga factor
yaitu faktor genetik, faktor lingkungan biofisik dan faktor teknologinya.
Pakar Agronomi (Agronomis)
1. Pandai memanfaatkan lingkungan biofisik, sedemikian rupa sehingga dari
suatu genotype tanaman tertentu dapat dihasilkan produktivitas yang
maksimal.
2. Pandai memilih genotype tanaman yang paling sesuai untuk kondisi
lingkungan biofisik tertentu, sehingga diperoleh suatu kultivar tanaman yang
paling menguntungkan.
Pakar Agronomi Ilmuwan
Teknokrat menerapkan ilmunya
ke arah terciptanya inovasi di bidang
pertanian.
Pemecahan masalah berpedoman pada empat prinsip
Teknis = apakah inovasi dapat dilaksanakan
Ekonomis = apakah produksi tanaman menguntungkan
Sosial = apakah cara pendekatan tidak bertentangan dengan norma-norma
kemasyarakatan
Lingkungan = apakah keseimbangan lingkungan tidak terganggu.
2. Ketergantungan Manusia terhadap Sumber Alam Hayati
* Kehadiran manusia di dunia Kelangsungan hidupnya tergantung dari
SUMBER ALAM HAYATI terutama tumbuh-tumbuhan hijau
3. Energi Kinetis
Dari cahaya matahari Energi Kimia Potensial(pangan.sandang,
papan,obat-obatan dll).
Seleksi terhadap tanaman, adakalanya berakibat terciptanya suatu tipe baru yang
kebanyakan sangat berbeda dengan nenek moyangnya yang masih berupa
tumbuhan liar serta garis-garis turunannya telah kabur.
II. KLASIFIKASI TUMBUHAN
1. Tujuan : - Untuk mempermudah dalam mempelajari berbagai spesies
tumbuhan menurut sistematika tertentu.
- Untuk memudahkan pengenalan tumbuhan.
2. Klasifikasi Botani
a. Divisio
- Sub division
b. Klas
- Sub klas
c. Ordo
-Sub ordo
d. Famili
-Sub famili
e. Genus
f. Species
-Sub species
g. Varietas
Terdapat 4 Divisio - THALOPHYTA
- BRYOPHYTA
-PTERIDOPHYTA
-SPERMATHOPHYTA
2.1 Divisio Thallophyta
- Bentuk tumbuhan paling rendah dan paling sederhana
- Terdiri dari ± 85.000 spesies, sebagian besar mempunyai satu sel
- Tidak mempunyai batang dan daun sejati, tidak menghasilkan bunga atau biji.
- Terdiri dari 2 sub devisi : Algae dan fungi
2.1.1 Algae (ganggang)
- Terdiri dari ± 20.000 species, hidup dan berkembangbiak dalam air.
- Sebagai makanan bagi protozoa dan kedua-duanya merupakan makanan bagi
golongan udang (Crustaceae), yang selanjutnya sebagai makanan bagi ikan-ikan
kecil dan berikutnya sebagai makanan bagi ikan-ikan besar.
- Ganggang hijau (Chlorella) hidup di air tawar sebagai makanan manusia
- Ganggang laut (Euchena horridum, E.gelatinae, E.sera, E.Spinosum) sebagai
bahan pembuatan agar-agar.
- Ganggang biru (Cyanophyceae) menambat N dari udara
2.1.2 Fungi (cendawan)
- Beberapa species sebagai decomposer (Organisme perombak bahan organis dari
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dan unsure-unsur mineral Proses
Mineralisasi.
- Partikel tanah diikat oleh mycelia dan oleh lapukan bahan organik digabung
menjadi agregat tanah yang lebih besar sehingga struktur tanah menjadi gembur.
- Beberapa fungi saprofit dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
manusia misalnya : alcohol, gliserin, asamlaktat dan zat antibiotic (penisilin,
spreptomisin, auromisin)
- Cendawan tempe dan oncom putih (Rhyzopus oryzae) mengubah bagian-bagian
yang sulit dicerna menjadi lebih mudah dicerna.
- Cendawan oncom orange (Volvaria volvaceae)
- Fungi parasit, menimbulkan penyakit pada manusia, tumbuhan dan hewan.
- Sclerospora maydis, menimbulkan penyakit bulai pada tanaman jagung.
- Puccinia triticum, menimbulkan penyakit karat pada tanaman gandum.
- Phytopthora nicotinae, menimbulkan penyakit lanas pada tembakau.
- Rosselina bunodes, menimbulkan penyakit akar hitam pada kopi
- Fomes lignosus, menimbulkan penyakit akar putih pada karet.
2.2 Divisio Bryophyta
- Meliputi 23.000 species.
- Terdiri dari 3 kelas : Nusci (Lumut), Hipaticae (Liverwort), Abthocerotae (horn
wort)
- Tidak berbatang dan berdaun sejati
- Tidak berbuah dan berbiji
- Mengandung pigmen : klorofil a & b, carotene dan xanthopil seperti ganggang
hijau.
- Tumbuh di tempat yang sangat lembab dan teduh.
2.3 Divisio Pteridhophyta
- Meliputi soco species tumbuhan paku.
- Mempunyai batang dan daun, reproduksi terjadi dengan spora.
- Tanaman hias – Lycopodium (suplir), Alsophila
- Tumbuhan pengganggu : - Salvinia molesta
- Salvinia natans
- Marsilea creanata
2.4 Divisio Spermathophyta
- meliputi 135.000 species
- tumbuhan berbunga dan berbiji
- terdiri dari 2 sub division : - Gymnospermae (biji terbuka)
- Angiospermae (biji tertutup)
- sub divisio Angiospermae
Klas : 1. Monocotyledonae (Biji berkeping 1)
2. Dicotyledonae (Biji berkeping 2)
Klas Monocotyledonae
1. Famili Graminae
2. Famili Palmae
3. Famili Muscae
4. Famili Zingiberaceae
5. Famili Orchidaceae
6. Famili Liliaceae
Klas Dicotyledonae.
1. Famili Leguminosae
2. Famili Solanaceae
3. Famili Malvaceae
4. Famili Myrtaceae
5. Famili Euphorbiaceae
6. Famili Rutaceae
7. Famili Rubiaceae
1. Anggota Fam.Graminae :
a. Padi
b. Jagung
c. Triticum spp
d. Sorghum
e. Tebu
f. Bambu
2. Anggota Fam.Palmae :
a. Kelapab. Saguc. Rotand. Arene. Pinangf. Kelapa sawit
3. Anggota Fam.Zingiberaceae :
a. Jahe
b. Kapolaga
4. Anggota Fam.Orchidaceae
a. Panili
b. Anggrek
5. Anggota Fam. Leguminosae
Sub famili : Mimosaceae
Caesalpinaceae
Papilionadeae
Species anggota :
a. Kedelai b. Kacang tanahc. Kacang hijaud. Dadape. Lamtorof. Clotalaria
6. Anggota Fam. Solanaceae
a. Tomat
b. Lombok
c. Tembakau
7. Anggota Fam. Myrtaceae
a. Cengkehb. Jambu airc. Kupa
8. Anggota Fam Malvaceae
a. Kapas
b. Kapuk
c. Rosella
9. Anggota Fam Rubiaceae
a. Kopi
b. Bunga kaca piring
III. DAERAH ASAL TANAMAN
Pada umumnya jenis tanaman usahatani di Indonesia berasal dari luar Indonesia yang
dibawa oleh para pendatang dari Benua Asia, dua migrasi besar yaitu Proto Melayu
dan Deutro Melayu. Delapan daerah sentra asal tanaman yang ditetapkan oleh team
Vavilov (1949 – 1950) adalah
1. Daratan China
2. India > Sentra utama dan Indi Malaya
3. Asia Tengah
4. Timur Dekat
5. Mediterania
6. Abessinia
7. Mexico Selatan dan Amerika Tengah
8. Amerika Selatan (Peru, Ekuadorm Bolivia, Chili, Brasilia, Paraguay)
IV. FAKTOR LINGKUNGAN BIOFISIK YANG BERPENGARUH TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
A.IKLIM
1. Suhu udara
2. Curah hujan
3.Radiasi matahari
4.Kelembapan udara
5.Kecepatan angin
B. TANAH
1. Struktur
2. Tekstur
3. Reaksi tanah (pH)
4. Kandungan bahan organik
5.Kelengasan Tanah
6. C/N
7.Kapasitas Tukar Kation (KTK)
V. ASPEK BUDIDAYA TANAMAN
1. Penyiapan Bahan Tanaman
a. Bibit
- dapat berupa bagian vegetatif tanaman (umbi, batang, tunas, daun,
akar/rimpang).
- dapat berupa hasil semaian biji (dari persemaian)
Alasan melalui persemaian :
1.Tanaman muda peka terhadap lingkungan
2. Untuk memperoleh bibit yang seragam
3. Mempermudah pemeliharaan tanaman muda
b. Benih
Biji yang dipersiapkan untuk calon tanaman.
Syarat benih unggul :
1. daya kecambah tinggi (≥ 80 %)
2. campuran kultivar lain < 5 %
3. kadar kotoran maksimal 1%
4. Benih utuh/tidak cacat dan tidak keriput
5. Bebas hama dan penyakit
2. Penyiapan Lahan
a. Pengolahan tanah
Meliputi pembalikan bongkahan tanah serta penghancuran bongkahan tanah dan
meratakan .
Tujuan pengolahan tanah :
1. Memperbaiki struktur tanah untuk meningkatkan infiltrasi air, aerasi tanah dan
ketersediaan unsure hara.
2. Mengendalikan hama (larva dan telur) dalam tanah
3. Menghancurkan sisa-sisa tanaman dalam tanah
4. Mempersiapkan irigasi permukaan.
b. Pembuatan bedengan atau gulundan
Setelah tanah diratakan, dilanjutkan dengan pembuatan bedengan atau guludan,
tergantung dari jenis tanamannya.
Guludan : untuk ubijalar, talas dan lain-lain.
Bedengan : untuk jagung, kedelai dan lain-lain.
3. Penanaman
a. Pengaturan jarak tanam
1. Teratur satu arah : antar barisan teratur, dalam barisan tidak teratur.
2. Teratur dua arah : antar barisan dan dalam barisan teratur
b. Pembuatan lubang tanam
1. Cara ditugal, untuk penanaman benih
2. Lubang tanam dengan ukuran tertentu, untuk bibit tanaman berupa tanaman
pohon dan bibit tanaman lainnya.
c. Manfaat pengaturan jarak tanam
1. Mengurangi persaingan antar tanaman dalam memperoleh hara, air dan sinar
matahari serta ruang tumbuh.
2. Mempermudah pemeliharaan
3. Mempermudah perhitungan kebutuhan benih / bibit.
4. Penyulaman
Mengganti tanaman yang sakit/tidak sehat atau mati
a. Waktu
± 7 hari setelah tanam (HST) untuk tanaman semusim
b. Manfaat
- untuk mempertahankan populasi
- menghindarkan penularan dari tanaman sakit.
5. Penyiangan
Mengendalikan gulma di sekitar pertanaman
a. Waktu : seawal mungkin
Untuk tanaman semusim biasanya pada umur 7 dan 14 HST
b. Cara : Menggunakan alat
Secara kimia (Penyemprotan herbisida)
c. Kerugian akibat gulma
1. Terjadinya persaingan dengan tanaman pokok dalam memperoleh hara, air,
sinar matahari.
2. Sebagai inang bagi beberapa hama dan penyakit tanaman
3. Menyulitkan kegiatan budidaya
4. Beberapa gulma bersifat allelopathy
6. Pembumbunan
Tidak semua jenis tanaman membutuhkan pembumbunan
Manfaat pembumbunan
1. Memperbaiki aerasi tanah
2. Memperkokoh tegaknya batang
3. Gulma dapat dikendalikan
4. Melindungi umbi dalam tanah dari serangan hama dan sinar matahaei langsung
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT)
a. Cara kultur teknisb. Cara fisik/mekanisc. Cara hayatid. Cara kimia
8. Pemupukan Berimbang
Pemberian pupuk yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, baik dalam hal
jumlah, jenis dan waktu.
a. Jenis pupuk
1. Pupuk alami
- Pupuk kandang
- Pupuk hijau
- Kompos
2. Pupuk buatan
- Urea (45% N)
- SP-36 (36% P205)
- KCL (60% K20)
b. Dosis/takaran
Disesuaikan dengan jenis tanaman
c. Waktu
Umumnya SP 36 dan KCL pada saat tanam (pupuk dasar).
Urea diberikan 2-3 kali tergantung jenis tanaman
d. Cara
1. Disebar merata
2. Disebar dalam larikan
3. Ditugal 5-7 cm dari tanaman
e. Manfaat pupuk kandang
1. Memperbaiki struktur tanah
2. Meningkatkan kapasitas menahan air
3. Meningkatkan aktivitas mikrobia
4. Menambah ketersediaan hara
9. Pengairan/Pemberian air
Umumnya dilakukan agar kelengasan tanah berada sedikit di atas kapasitas lapang
10. Panen dan Pasca Panena. Waktu panen
- Tergantung jenis tanaman, umumnya pada saat fisiologis
- Terdapat 2 golongan tanaman:
1. Klimaterik : Jenis tanaman yang harus dipanen lebih awal,
memerlukan pemeraman.
2. Non Klimaterik : Jenis tanaman yang dapat dipanen lebih
lambat, tidak memerlukan pemeraman
b. Cara panen dan penanganan pasca panen
- Tergantung jenis tanaman
1. Dipetik
2. Digali
3. Dibabat
4. Dicabut