dika

23

Upload: afan-dwi-anwar

Post on 24-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dfg ghwhqw

TRANSCRIPT

NAMA:M.ANDIKA.F

KELAS:7D

ABSEN:23

1.) Persebaran suku bangsa di IndonesiaSuku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka.Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori Nusantara. Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsaProto Melayu.Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebutDeutero Melayu.Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesakMelayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.Menurut teori Nusantara penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh: perbedaan ras asal, perbedaan lingkungan geografis, perbedaan latar belakang sejarah, perkembangan daerah, perbedaan agama atau kepercayaan, dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain. Menghormati keragaman suku bangsaBagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini. Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama. Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku.

2.) Keragaman Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Hal ini bisa terjadi mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang beragam dengan keanekaragaman bahasa yang dimiliki pula. Bahasa Indonesia yang menyebar luas dan dipakai oleh masyarakatnya terkadang mengalami penyesuaian oleh masayakat penuturnya akibat kondisi dan situasi yang dihadapi penuturnya. Semuanya mengalami penyesuaian seiring dengan tetap dipakainya bahasa daerah masing-masing. Inilah merupakan salah satu yang menyebabkan variasi berbahasa timbul yaitu akibat penyesuaian dengan kondisi dan lingkungan dimana si penutur hidup dan berinteraksi. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Ragam bahasa dari segi keformalan

Menurut Martin Joos, Ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

Ragam Bahasa dari segi sarana

Ragam bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat dan tanda baca.Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik ragam bahasa tulis: Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan. Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya. Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak menimbulkan tafsir ganda.

Terdapat dua perbedaan mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu: Dari segi suasana/peristiwaJika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsure gramatikal tersebut kadangkala dapat diabaikan. Dari segi intonasiYang membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara penulisan.

Contoh penggunaan ragam bahasa dalam berbagai bidang: Ragam bahasa hukumRagam hukum di Indonesia memiliki cirri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974) yaitu : Lugas dan eksak Objektif dan menekan prasangka pribadi Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensasi Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya dan gaya pemaparannya

Ragam bahasa jurnalistikBahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut juga dengan bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa sifatnya : Komunikatif yaitu langsung menjamah materi atau ke pokok persoalan Spesifik yakni jelas atau mudah dipahami orang banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD dan kalimat-kalimatnya singkat.

Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi berbahasa kita dapat memahami adanya keragaman berbahasa di Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana pembelajaran agar dapat berbahasa dengan baik dan benar serta mampu menggunakannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.

A.) RUMAH ADATmerupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban 1.Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)Rumah Adat: Rumah Krong Bade

3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)Rumah Adat: Rumah Gadang

6.ProvinsiJambiRumah Adat: Rumah Panjang7.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)Rumah Adat: Rumah Limas

B.) 1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee BalangPakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.

2. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional UlosPakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.

3. Provinsi Sumatera Barat- Pakaian Adat Tradisional Bundo KanduangPakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.

4. Provinsi Riau- Pakaian Adat Tradisional MelayuPakaian adat tradisional Riau adalah pakaian adat tradisional Melayu. Di Riau ada 3 macam pakaian adat tradisional Melayu yaitu Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau.

LAGU DAERAH DAN ALAT MUSIKNYA

C.) Jawa Barat

Angklung

Angklungadalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Kesenian yang memakai instrumen yaitu kanekes, dogdog lojor, gubrag, badeng, dan buncis.

Lagu daerah dari Jawa Barat adalahBubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Panon Hideung,Pileuleuyan danTokecang. Syair dari lagu Tokecang:

Tokecang, tokecangbala gendir tos blongAngeun kacang, angeun kacangsapariuk kosongAya listrik di masigitmeuni caang katingalnaAya rencang jangkung alitkarangan dina pipina

Sasando Rote

Sasandoadalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, oleh karena itu sering disebut dengan Sasando Rote. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas ke bawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Suara yang dikeluarkan dari alat musik ini bener-bener baguss lho, coba aja kalian denger di videonya.

Lagu daerah dari Nusa Tenggara Timur adalahAnak Kambing Saya, Desaku, dan Potong Bebek Angsa. Syair dari lagu Anak Kambing Saya:

mana dimana anak kambing sayaanak kambing tuan ada di pohon warumana dimana jantung hati sayajantung hati tuan ada di kampung barucaca marica he heicaca marica he heicaca marica ada di kampung barucaca marica he heycaca marica he heycaca marica ada di kampung baru

D.)Legenda Pulau Komodo dalam Musik dan TarianJuly 15, 2014 0 Comments

Cerita rakyat dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, dikemas dalam bentuk drama musikal oleh Institut Musik Daya Indonesia. Lagu-lagu daerah khas Nusa Tenggara Timur, seperti Ayam Hitam dan Potong Bebek Angsa, mewarnai pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu (13/7/2014). Legenda Pulau Komodo ini menceritakan seekor komodo yang dekat dengan penduduk sekitar. Usut punya usut, komodo ini ternyata kembaran.

Jipeng, Kesenian Rakyat Terancam PunahDecember 28, 2013 0 Comments

Di era modernisasi seperti saat ini, tidak sedikit jumlah kesenian tradisional khususnya kesenian Betawi yang mulai ditinggal warganya. Bahkan, tidak sedikit pula kesenian Betawi yang hingga kini masih bertahan meski dengan kondisi seperti terseok-seok menungu hilang digerus zaman. Banyak faktor yang menyebabkan suatu kesenian menjadi memudar keberadaannya. Faktor tidak adanya regenerasi pemain dan langkanya perlengkapan pada kesenian menjadi faktor utamaKuda Lumping Tarian Tradisional Yang LestariOctober 11, 2013 0 Comments

Jaran Kepang atau lebih dikenal dengan Kuda Lumping merupakan salah satu tarian tradisional dari tanah Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit yang tengah menunggang kuda. Tarian tradisional yang dimainkan secara tidak berpola oleh rakyat kebanyakan tersebut telah lahir dan digemari masyarakat, khususnya di Jawa, sejak adanya kerajaan-kerajaan kuno masa lalu. Menurut sejarah, seni kuda lumping lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga

4.)Keragaman Agama/Religi/Kepercayaan di Indonesia

Animisme :kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda.

Ciri-ciri kepercayaan animisme:(UN 2008)1. Pemberian sesaji untuk para roh.2. Penyembelihan hewan qurban untuk para roh.3. Berkeyakinan di sekitar tempat tinggal manusia banyak roh.

Dinamisme : kepercayaan yang menganggap benda-benda tertentu memiliki keuatan ghaib.

Totemisme: kepercayaan yang menganggap binatang-binatang tertentu memiliki kekuatan magis.(UN 2008)

Polytheisme: kepercayaan yang menyembah kepada dewa-dewa.

Monotheisme: kepercayaan yang menyembah kepada Tuhan Maha Esa.(UN 2008)

Panteisme : kepercayaan yang meyakini bahwa Tuhan adalah alam itu sendiri.

Ciri-ciri agama bumi:a. Kepercayaan terhadapbenda-bendayang memiliki kekuatan diluar batas kemampuan manusia.b. Pengikutnya adalahmasyarakatyang tinggal dipedalamanyang masih memiliki pola berpikir yang sederhana.c. Dasar kepercayaannya adalahajaranturun menurun dari paranenek moyangnya.d. Ajaran agama tidak terpisahkan denganadat istiadatdan kebudayaan dari penduduk.e. Sesuatu yang disembah adalahdewa-dewi, roh-roh, ataupunkekuatan alam lainnya.

Ciri-ciri agama wahyu:a. Percaya adanyaTuhanyang menciptakan dan menguasai alam semesta.b. Adanya pedoman untuk menjalani keagamaan yaitukitab suci.c.Kebenaranyang dinyakini adalahmutlak.d. Isi ajarannya adalahperintahkeagamaan danlarangankeagamaan.

Perbedaan agama wahyu dan agama bumi:Agama wahyu disampaikan oleh Rasul utusan Tuhan, agama bumi tidak disampaikan oleh Rasul. (UN 2008)

Fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat: pemersatu.Bukti : agama mengajarkan manusia untuk hidup rukun dengan sesama.(UN 2008)

Dampak negatif perilaku keagamaan:(UN 2008)1. Fanatisme yang berlebihan2. Kesombongan religius yang berlebihan.3. Pemaksaan kehendak terhadap orang lain.