etikabisnis

28
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Strategi 2.1.1. Konsep Strategi Pemahaman terhadap pelanggan yang dilakukan perusahaan pada saat ini dirasakan belum maksimal. Dengan konsep pemasaran, perusahaan memperoleh keunggulan bersaing (Competitive Advantage) dengan tawaran yang memuaskan kebutuhan konsumen sasaran lebih baik di banding tawaran pesaing. Mereka mungkin menyampaikan nilai pelanggan lebih besar dengan menawarkan harga yang lebih murah untuk produk dan jasa serupa, atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. Jadi, strategi pemasaran bukan hanya memperhatikan konsumen sasaran melainkan juga strategi pesaing. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perbedaan konsep mengenai straregi selama beberapa tahun terakhir. Pengertian strategi yang dikemukakan Chandler yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti adalah sebagai berikut : 19

Upload: eko-agustian

Post on 02-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

etika bisnis

TRANSCRIPT

BAB II

PAGE

Bab 2Tinjauan Pustaka2.1 Strategi2.1.1. Konsep Strategi

Pemahaman terhadap pelanggan yang dilakukan perusahaan pada saat ini dirasakan belum maksimal. Dengan konsep pemasaran, perusahaan memperoleh keunggulan bersaing (Competitive Advantage) dengan tawaran yang memuaskan kebutuhan konsumen sasaran lebih baik di banding tawaran pesaing. Mereka mungkin menyampaikan nilai pelanggan lebih besar dengan menawarkan harga yang lebih murah untuk produk dan jasa serupa, atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. Jadi, strategi pemasaran bukan hanya memperhatikan konsumen sasaran melainkan juga strategi pesaing.Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perbedaan konsep mengenai straregi selama beberapa tahun terakhir.

Pengertian strategi yang dikemukakan Chandler yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti adalah sebagai berikut :

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2001; 13).

Sedangkan menurut Michael E. Porter adalah :

Strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (1994;3).

Philip Kotler mengemukakan tentang pengertian strategi yaitu :

Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis (2000;91).

Jadi kesimpulan dari pengertian strategi adalah suatu rumusan perencanaan dari suatu perusahaan untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk keuntungan perusahaan tersebut. 2.1.2. Competitive Advantage

Ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan dengan cara menerapkan strategi bersaing yang tepat sehingga dapat melaksanakan serta mewujudkan tujuan-tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Keberhasilan pasar didapat oleh perusahaan yang paling cocok dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu barang dan jasa yang siap dibeli orang. Berbagai individu, bisnis dan bahkan seluruh negara harus menemukan bagaimana mereka menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value). Oleh karena itu perusahaan harus memahami apa yang diinginkan konsumen saat ini dan untuk masa mendatang. Jadi, sukses dan gagalnya suatu perusahaan sangat bergantung kepada keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahan tersebut.

Ada beberapa pendapat para ahli strategi bersaing dalam dunia pemasaran, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Michael E. Porter :

Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi(1994;1).

Robert M. Grant mengemukakan tentang pengertian strategi bersaing sebagai berikut:

Strategi bersaing adalah kombinasi antara akhir dantujuan yang diperjuangakan oleh perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana (1997;18).Sedangkan pengertian strategi bersaing menurut Philip Kotler adalah :

Strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing dan yang memberi perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat mungkin (2001;312).

Jadi pengertian strategi bersaing adalah bagaimana upaya yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar yang menjadi pasar sasarannya dengan cara memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, menganalisis pesaing serta melaksanakan strategi pemasaran bersaing yang efektif.

2.1.3. Tujuan Pelaksanaan Strategi Bersaing

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001;230) terdapat lima tujuan pelaksanaan strategi bersaing yaitu:

1. Membentuk suatu positioning yang tepat

Perusahaan berusaha untuk menunjukkan suatu image atau citra tersendiri mengenai perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.

2. Mempertahankan pelanggan yang setia

Pelanggan yang setia bagaikan kekayaan untuk masa depan, yang jika dikelola dengan baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik kepada perusahaan.

3. Mendapatkan pangsa pasar baru

Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih pasar seluas-luasnya.

4. Memaksimalkan penjualan

Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang ada dalam perusahaan serta unit-unit fungsional lainnya.

5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif

Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka dapat dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan: kelompok pelanggan yang akan dilayani, kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi, serta teknologi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

2.1.4. Jenis-jenis PersainganPerusahaan harus mulai memberikan perhatian yang sama besarnya kepada para pesaing dengan yang diberikan kepada para pelanggan sasaran mereka. Perusahaan yang berhasil adalah yang merancang dan mengoperasikan sistem untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang berkesinambungan tentang para pesaing.Perusahaan seringkali mendefinisikan para pesaingnya sebagai setiap perusahaan yang memproduksi dan menjual produk dan jasa yang sama, dengan kisaran harga yang sama, dan kepada pelanggan yang sama. Tetapi pada kenyataannya perusahaan harus menghadapi perusahaan-perusahaan pesaing dalam arti yang lebih luas.

Berikut jenis-jenis persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk menurut Philip Kotler (2000;293):1. Persaingan Merk

Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang sama atau sejenis kepada pelanggan yang sama dengan kisaran harga yang sama pula.

2. Persaingan Industri

Perusahaan dapat melihat pesaingnya lebih luas lagi, yaitu perusahaan menganggap pesaing utamanya sebagai semua perusahaan yang membuat produk atau jenis produk yang sama.

3. Persaingan Bentuk

Perusahaan dapat melihat pesaingnya dengan lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang menghasilkan produk yang memberikan manfaat yang sama.

4. Persaingan Umum

Perusahaan dapat memandang pesaing utamanya dalam arti yang lebih luas lagi yaitu semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama. 2.2. Perencanaan StrategiPimpinan organisasi setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal suatu pasar. Suatu perusahaan mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut dengan perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi internal dan kondisi eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Jadi perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Perencanaan strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan memelihara suatu arah strategi yang menyelaraskan tujuan-tujuan organisasi dan berbagai sumber dayanya sehubungan dengan peluang pemasaran yang berubah-ubah.Perencanaan strategi merupakan perencanaan ke depan yang ditetapkan untuk dijadikan pegangan mulai dari tingkat korporat sampai pada tingkat unit bisnis, produk dan situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi induk dari manajemen strategi yaitu visi, misi, tujuan stratregi dan kebijakan. Tujuan perencanaan strategi adalah :

1. Mengukur dan memanfaatkan kesempatan atau peluang sehingga mampu mencapai keberhasilan.

2. Membantu meringankan beban manajer dalam tugasnya menyusun dan mengimplementasikan manajemen strategi.

3. Agar lebih terkoordinasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan.

4. Sebagai landasan untuk memonitor perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat segera dilakukan penyesuaian.

5. Sebagai cermin atau bahan evaluasi perencanaan selanjutnya sehingga bisa menjadi bahan penyempurnaan perencanaan strategi yang akan datang.

2.2.1. Dasar Perencanaan Strategi

Ada dua dasar perencanaan strategi perusahaan, yaitu :

1. Perencanaan Intuitif Antisipatif

Suatu perencanaan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman, naluri, pertimbangan dan reflektif seorang manajer dengan perkataan lain perencanaan strategi intuitif antisipatif adalah perencanaan berdasarkan pengalaman masa lalu, pertimbagan dan cara berfikir reflektif.

2. Perencanaan Jangka Panjang Formal

Perencanaan berdasarkan prosedur, penelitian, melibatkan banyak orang dan menghasilkan seperangkat rencana tertulis.

Sumber : H. Djaslim Saladin,SE, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan Edisi Ketiga, (Linda Karya 2001), Hal 25.

Gambar 2.1

Dasar Perencanaan Strategi

2.2.2. Proses Perencanaan Strategi

Proses perencanaan strategi adalah analisa situasi dengan maksud untuk menghimpun unsur-unsur yang termasuk ke dalam kelompok pengenalan situasi, yaitu :

1. Harapan masyarakat adalah harapan pemegang saham, pelanggan, pemasok, kreditur dan komunitas.

2. Harapan perusahaan adalah harapan manajemen puncak, manajemen lain serta karyawan.

3. Data dasar merupakan prestasi masa lalu dan situasi saat ini serta peramalan.

4. Analisa SWOT merupakan perpaduan antara kekuatan dan kelemahan perusahaan. Serta peluang dan ancaman lingkungan

Sumber : H. Djaslim Saladin,SE, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan Edisi Ketiga, (Linda Karya 2001), Hal 26.

Gambar 2.2

Proses Perencanaan Starategi

2.2.3. Tipe-Tipe Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akusisi dan strategi pengembangan pasar.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan strategi yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi.3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi atau strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.3. Manfaat Manajemen Strategi

Peranan manajemen strategi sangat besar dalam membantu keberhasilan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan masih diragukan, karena dalam realitasnya cukup banyak perusahaan yang mempunyai kinerja handal tanpa memiliki perencanaan secara formal. Namun demikian arus tersebut kini sedang berubah arah. Banyak pihak mulai menyadari bahwa keraguan akan peran perencanaan perusahaan lebih disebabkan oleh proses dan mekanisme penyusunannya dibanding isi dan arah yang dikandungnya. Jadi pentingnya manajemen strategi itu karena hal-hal berikut ini :

1. Memberikan arah pencapaian tujuan perusahaan

Manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak arah tujuan perusahaan. Karena arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak

Perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok, karyawan dan yang lainnya yang terlibat dengan perusahaan (stakeholder benefit)3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata

Manajemen strategi memungkinkan pimpinan untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pengendalian, hingga dapat memperluas kerangka berpikir secara prespektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan esok. Disamping membantu memastikan bagaimana mengeksploitasi peluang secara keseluruhan.

4. Berhubungan dengan efisiensi dan evektifitas

Tanggung jawab manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efesiensi, tetapi hendaknya mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu lebih baik dan efektif. Secara prespektif adalah bagaimana mendorong keseimbangan menciptakan efektivitas dan efisiensi.

2.4. Pemasaran

2.4.1. Pengertian Umum

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan dalam rangka memperkenalkan produk yang dihasilkannya kepada masyarakat luas atau konsumen. Kegiatan pemasaran juga digunakan sebagai sarana untuk menganalisis kebutuhan serta keiginan konsumen terhadap produk yang ada di pasar.Menguasai tentang pemasaran (Marketing) merupakan konsep baru yang sangat penting peranannya dalam kaitannya dengan persiapan pelaksanaan kegiatan usaha (business). Pemasaran dalam arti luas merupakan bagian dari kegiatan usaha, dimana salah satu dari sejumlah unsur penting dalam menjalankan usaha. Pada umumnya, kegiatan pemasaran disalahartikan dengan usaha penjualan. Kenyataan menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada penjualan, karena usaha penjualan adalah salah satu bagian dari kegiatan pemasaran.

Adapun menurut Philip Kotler ( 2000 : 7 ), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, serta mempertukarkan produk dan nilai jasa dengan orang lain .

Sedangkan pemasaran menurut Djaslim Saladin (2002:2), adalah:

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) dengan produk lain.

Sedangkan menurut Joseph F. Hair, Jr., Robert P. Bush, David J. Ortinau (2000 : 5), adalah sebagai berikut: Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan menjalankan konsep harga, promosi, dan distribusi produk-produk, jasa-jasa, dan ide-ide untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan perusahaan maupun pelanggannya . Menurut Basu Swastha Dh. ( 2001 : 8 ), pemasaran adalah:

Suatu sistem yang bersifat menyeluruh dari segala kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa, ide-ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan orgaisasi .

Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah seluruh proses kegiatan usaha yang dilakukan baik oleh individu maupun suatu organisasi atau kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, serta permintaan konsumen melalui kegiatan-kegiatan perencanaan, penetapan harga, pelaksanaan promosi, dan pendistribusian barang dan jasa yang menuju pada sasaran yang diharapkan baik oleh perusahaan maupun oleh konsumen.

2.5. Lingkungan Perusahaan2.5.1. Definisi Pemasaran

Definisi pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler, 1997;8) adalah Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain [3].

Banyak orang mengira bahwa pemasaran dan penjualan merupakan istilah yang sama. Penjualan hanyalah salah satu komponen pemasaran, yaitu hanya memikirkan dan mengurusi masalah pertukaran barang dan jasa. Sedangkan pemasaran bertumpu pada konsep pokok kebutuhan, keinginan dan permintaan baik produk maupun nilai, serta kepuasan transaksi pasar. Seorang pemasar (marketer) adalah orang yang melihat dan harus peka akan adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler, 1997;13) adalah sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi [3].Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak yang terlibat.

2.6. Manajemen Pemasaran

2.6.1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Suatu kegiatan pemasaran yang efektif dan efesien memerlukan pengelolaan yang profesional dari segi manajemennya. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kinerja manajemen bidang pemasaran. Kesalahan dalam bidang manajemen pemasaran berarti kerugian bagi pemasaran, akibatnya perusahaan dapat kehilangan pasar dan kalah dalam persaingan. Berikut ini beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli:Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler, (2000;8) adalah:

Marketing management is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and service to creat axchanges that satisfy individual and organization goals.

Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2003 : 3) adalah:

Manajemen pemasaran (marketing management) adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen pemasaran adalah kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan yang meliputi harga, barang, promosi, ide serta program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang akan dituju, agar tujuan organisasai atau perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

2.7. Pelanggan2.7.1. Orientasi Perusahaan terhadap pasar

Kita telah mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai usaha yang dilakukan secara dasar untuk menghasilkan pertukaran yang diinginkan dengan pasar sasaran. Namun, falsafah apa yang harus mendasari usaha pemasaran? Berapa besar bobot kepentingan relative yang akan diterapkan terhadap kepentingan organisasi, pelanggan, dan masyarakat? Jelaslah, kegiatan pemasaran harus dijalankan berdasarkan falsafah pemasaran yang efisien, efektif, pelanggan, dan tanggung jawab social, yang telah dipikirkan dengan matang.Terdapat lima konsep yang dapat dipilih organisasi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran: konsep produksi, konsep produk, konsep menjual/penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran berkesetia kawanan social.2.7.2. Konsep produksi

Konsep Produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dibanyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi roduksi yang tinggi dan distribusi yang luas. . Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengarahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada dinegara berkembang. Dalam situasi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada usaha untuk meningkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk mkemperluas pasar.

2.7.3. Konsep Produk

Konsep Produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.

Berdasarkan kionsep ini , manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk.

2.7.4. Konsep Penjualan

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup, Karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong . Jika diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralata promosi yang efektif ntuk merangsang lebih banyak pembelian.

2.7.5. Konsep PemasaranKonsep Pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep Pemasaran bersandar pada empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran tepadu, dan frofitabilitas. Konsep ini berorientasi pada volume penjualan yang tinggi. Tugas manajemen disini adlah meningkatkan volume penjualan, karena manajemen beranggapan perusahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan egresif dan p[romosi yang gencar.2.7.6. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini berorientasi pada jaminan kesejahtraan konsumen dan masyarakat. Tugas manajemen disini adalah disamping memberikan kepuasan juga dapat memberikan jaminan yang tinggi, karena ia beranggapan didsamping adanya pengerahan produk yang memberikan kepuasan tinggi, perlu juga adanya jaminan tingkat kesejahtraan konsumen dan masyarakat.2.7.7. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep ini manajer eksekutif berupaya memahami semua factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran (environment) mellui manajemen strtegi yang mantap. Sedangkan tujuan akhirnya berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan (Stakeholder benefit).2.8. Bauran Pemasaran

Untuk mentransformasikan strategi pemasaran menjadi program pemasaran, manajer pemasaran harus membuat keputusan mendasar dalam pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Perusahaan biasanya membuat anggaran pemasarannya sebagai persentase dari sasaran penjualan. Perusahaan tertentu dapat mengeluarkan lebih dari rasio persentase normal dengan harapan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Perusahaan juga harus memutuskan bagaimana membagi anggaran pemasaran total diantara berbagai alat dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan suatu konsep kunci dalam teori pemasaran modern.Pada dasarnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan atau sangat dikenal dengan istilah 4P (Product, Price, Promotion, Place). (Kotler, 1997;37-43)

2.8.1. Produk (Product)

Keputusan mengenai produk ini perlu diperhatikan desainnya, merek, bentuk penawaran secara pisik dan ukuran. Perkembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan keinginan pasarnya.

2.8.2. Definisi Produk Pengertian luas produk adalah sekelompok sifat-sifat yang brwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemaan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan-kebutuhan konsumen.Pengertian umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan . Termasuk dalam pengertian produk, yaitu: obyek scara fisik, pelayanan, orang, tempat, orgainisasi, gagasan, atau bauran dari semua wujud diatas.

2.8.3. MerkMerek (Brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, lambing atau desain. Atau semua gabungan yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.

2.8.4. Harga (Pricing)Dalam kebijakan harga manajemen harus menentukan harga pokok dari produknya. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan harga adalah biaya produksi termasuk ongkos lainnya. Keuntungan yang diinginkan. Perubahan keinginan pasar.

2.8.5. Promosi (Promotion)Promosi adalah komponen bauran pemasaran yang dipengaruhi untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personel selling, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat.

2.8.6. Sistem Distribusi Distribusi adalah suatu kegiatan pada pemasaran untuk menyampaikan bagian hasil produksi dari produsen ke konsumen. Dalam kegiatan distribusi diberikan kemudahan pelayanan dengan menunjuk personel yang handal dibidang pemasaran.

2.9. Skala Pengukuran Dan Instrument Penelitian 2.9.1. Macam-macam Skala pengukuran.Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat uku, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilakn data kuantitatif. Macam-macam Skala pengukuran berupa : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio, dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan ratio.Dari empat macam pengukuran seperti yang telah dibicarakan, ternyata skala interval yang lebih banyak dipergunakan untuk mengukur fenomena/ gejala social. Para ahli sosial membedakan dua tipe skala menurut fenomena social yang diukur yaitu:1. skala pengukuran untuk mengukur perilaku social dan kepribadian

2. skala pengukuran mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial

yang termasuk tipe pertama adalah : skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi social. Yang termasuk tipe yang kedua adalah untuk mengukur status social ekonomi. Lembaga-lembaga sosial, kemasyarakatan (communities), dan kondisi kerumahtanggaan.Pada dasarnya skala pengukuran dapat digunakan dalam berbagai bidang, perbedaan terletak pada isi dan penekanannya. Para ahli sosiologi lebih menekankan pada pengembangan instrument untuk mengukur perilaku manusia. Tetapi baik ahli sosiologi maupun psikologi, keduanya sama-sama menekankan pada pengukuran sikap yang menggunakan skala sikap.

Berbagai jenis skala yang dapat digunakan untuk mengukur fenomena sosia, dapat dianalisis menggunakan metode statistic adalah skala untuk mengukur intelegensi, kepribadian, sikap, status social, institusional(kelembagaan) dan berbagai tipe yang lainnyaseperti: arbitrary scale, scale in which the item, scale values, dan lai-lain (young 1982:349).Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah:1. Skala Likert2. Skala Guttman3. Rating Scale4. Semantinct Diferensial5. Skala ThurstoneKelima jenis skala tersebut bila diguanakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio. Hal ini akan tergantung pada bidang yang akan diukur.1. Skala Likertskala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjunta disebut sebagai variabel penelitian.Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain:1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu4. Tidak setuju5. Sangat tidak setuju

1. Baik

2. Cukup baik

3. Kurang baik

4. Sangat baik

1. Sangat positif

2. Positif3. Netral

4. Negative

5. Sangat positif

Unuk keperluan analasis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya

1. setuju/selalu/sangat positif diberi skor

5

2. setuju/sering/positif diberi skor

43. ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor

34. tidak setuju/hamper/ tidak pernah/ negative diberi skor25. sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor12.10. Analisis Korelasi 2.10.1. Analisis Faktor

Dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel kedalam kategori variabel bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antar variabel agar dapat mengidentifikasi dimensi-dimensia atau faktor-faktor penyusunnya.

Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor dominant atau penting untuk dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan dikorelasikan dengan variabel tergantung.PAGE 19

_1054999496.vsd

_1055000415.vsd