fazkurini azkurkum
DESCRIPTION
Ingatlah kepada-Ku, maka Aku ingat kepadamuTRANSCRIPT
1
INGATLAH PADA-KU
MAKA AKU INGAT PADAMU
Penulis:
Alya' Ali Ubaid
Penerjemah:
Abdurrahim Ahmad
Penerbit:
Maktabah Al-Iman
MUKADIMAH
Segala puji bagi Allah Yang Mahaesa, Mahaperkasa,
Mahamulia, Maha Pengampun, yang menetapkan takdir,
mengatur segala urusan, serta menjadikan malam dan siang
silih berganti, sebagai pelajaran bagi orang yang memiliki
hati dan pemahaman, yang mengutus sosok pilihan-Nya di
antara makhluk-Nya, lantas memasukkannya dalam jajaran
hamba-hamba pilihan, serta merestui sosok yang dipilih-Nya
di antara hamba-hamba-Nya, lantas menjadikannya termasuk
golongan hamba mulia yang dekat dengan-Nya, memperhatikan
sosok-sosok yang dicintai-Nya lantas menjadikan mereka
sebagai hamba-hamba yang zuhud di dunia ini, mereka
bersungguh-sungguh dalam menggapai keridhaan-Nya,
mempersiapkan diri demi negeri yang abadi, menjauhi apa-
apa yang menyebabkan murka-Nya dan waspada terhadap siksa
neraka, mereka menekankan kesungguhan pada diri mereka
sendiri dalam taat kepada-Nya, dan senantiasa ingat
kepada-Nya, pagi maupun petang, seiring dengan perubahan
keadaan, serta seluruh lorong waktu baik malam maupun
siang, hingga hati mereka pun tersinari oleh pancaran-
pancaran cahaya.
2
Saya memuji-Nya atas karunia-karunia-Nya yang tak
terhingga, dan memenuhi seluruh penjuru alam raya, serta
saya bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya yang
melimpah, dan yang mengitari hati serta seluruh tubuh.
Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
semata tanpa sekutu bagi-Nya, kesaksian yang saya simpan
demi hari penghimpunan. Dan saya bersaksi bahwa pemimpin
dan Nabi kita Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, hamba
pilihan dan kekasih-Nya, makhluk yang paling utama, sosok
yang paling mulia baik di antara umat terdahulu maupun
yang kemudian, dan beliaulah pemimpin orang-orang yang
berdzikir.
Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam serta
keberkahan kepada Nabi yang mulia ini, Nabi yang memiliki
perilaku terpuji, dan akhlak yang baik, yang lantaran
beliau Engkau menyelamatkan manusia dari kesesatan
jahiliah, dan lantaran beliau Engkau menangkan agama yang
lurus atas seluruh agama, maka beliau sebagai rahmat bagi
umat manusia, pemberi petunjuk dan kabar gembira, penyeru
kepada Allah dengan izin-Nya, serta pelita yang
memancarkan sinarnya.
Shalawat dan salam Allah limpahkan kepada beliau dan
keluarga beliau serta seluruh sahabat beliau, kepada
istri-istri beliau yang menjadi ibu bagi orang-orang yang
beriman, serta kepada orang yang mengikuti petunjuk beliau
hingga hari pembalasan.
Di antara akhlak dan ucapan lisan yang paling utama
pada diri manusia adalah memperbanyak dzikir kepada Allah
Swt, bertasbih, bertahmid, dan membaca Kitab-Nya yang
agung, serta bershawalat dan salam kepada Rasul-Nya,
Muhammad Saw, disertai memperbanyak doa kepada Allah Swt
dan memohon seluruh kebutuhan baik terkait dengan agama
3
maupun dunianya kepada-Nya, memohon pertolongan dan
perlindungan kepada-Nya dengan iman yang tulus, ikhlas,
tunduk, dan penghayatan hati yang dengannya orang yang
berdzikir dan berdoa dapat merasakan keagungan Allah serta
kekuasaan-Nya terhadap segala sesuatu, dan pengetahuan-Nya
yang meliputi segala sesuatu serta keberhakan-Nya untuk
disembah.
Dalam kalimat yang singkat dan padat, Allah Swt
menghimpun keutamaan orang-orang yang berdzikir dalam
firman-Nya; "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat
kepadamu.‖ (QS. Al-Baqarah: 152) Mari kita sama-sama
menghayati dan juga hendaknya Anda menghayati di dalam
jiwa Anda sendiri, mengenai huruf-huruf (dzikir) yang
dikaruniakan untuk mengangkat Anda pada tingkatan hingga
Anda diingat oleh Allah. Betapa jauh perbedaannya antara
ingatan makhluk dan ingatan Pencipta. Sebab Anda
membutuhkan, sedang Dia adalah yang memiliki kebutuhan
Anda. Anda mati lalu dihidupkan, namun Dia hidup dan tidak
mati. Anda mengingat-Nya karena demi kemaslahatan Anda,
namun Dia mengingat Anda karena demi kemaslahatan Anda.
Maka Anda ingat kepada-Nya itu tidak memberi manfaat
kepada-Nya, dan Anda lupa kepada-Nya tidak membahayakan-
Nya. Dalam dua keadaan, manfaat dan bahaya itu baik bagi
Anda atau berakibat buruk terhadap Anda.
Seandainya terkait dengan keutamaan ingat kepada Allah
ini tidak ada ayat selain firman-Nya Swt; "Maka ingatlah
kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.‖ Niscaya ini sudah
cukup sebagai keutamaan dan kemuliaan, karena ingat kepada
Allah bagi hamba itu berarti mendapatkan pahala-Nya,
memuji-Nya, menunjukkan keridhaan kepada-Nya, memuliakan-
Nya, dekat dengan-Nya, dan keteguhan kedudukannya di sisi-
Nya Swt. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang
4
diriwayatkan Abu Hurairah ra yang mengatakan bahwa Nabi
Saw bersabda; "Allah Swt berfirman; "Aku menyertai
persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersamanya jika
dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya maka
Aku mengingatnya dalam diri-Ku, jika dia mengingat-Ku di
antara sekumpulan orang maka Aku mengingatnya di antara
kumpulan orang yang lebih baik dari mereka, jika dia
mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya
sehasta, jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku
mendekat kepadanya sedepa, dan jika dia mendatangi-Ku
dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan bergegas.‖
(HR. Bukhari)
Lantaran pentingnya ingat kepada Allah Swt, maka saya
sangat terdorong untuk menulis buku yang sederhana ini.
Saya memohon kepada Allah Swt dengan nama-nama-Nya yang
terbaik, dan sifat-sifat-Nya yang terluhur, agar
menjadikannya sebagai amal yang tulus karena Allah Yang
Mahamulia, dapat memberikan manfaat kepada saya, dan
bermanfaat pula bagi yang membacanya, yang mencetaknya,
atau siapa saja yang menjadi sebab tersebarnya buku ini,
sesungguhnya Allah Swt Maha Mendengar doa, memperkenankan
harapan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Akhir dari
doa kami dengan mengucapkan segala puji bagi Allah Tuhan
seluruh alam, dan shalawat serta salam Allah limpahkan
kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga serta sahabat
beliau, dan kepada orang yang mengikuti pedoman beliau
hingga hari pembalasan.
5
BAB PERTAMA
KEUTAMAAN DZIKIR KEPADA ALLAH Swt
Dzikir adalah apa yang terucap di lisan dan terbersit
di dalam hati berupa ungkapan kesucian dan keluhuran
kepada Allah Swt, pujian dan sanjungan kepada-Nya, serta
pernyataan sifat yang dimiliki-Nya berupa sifat-sifat
kesempurnaan, serta sifat-sifat keagungan dan keindahan.
Dzikir kepada Allah Swt memiliki pengaruh dalam
memberikan pencerahan terhadap jiwa dan penyucian bagi
akhlak. Sesuai dengan firman-Nya Swt; "Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan
(ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya
dari ibadah yang lain).‖ (QS. Al-'Ankabuut: 45) Maksudnya,
dzikir (ingat) kepada Allah adalah pencegah yang paling
besar dari perbuatan keji dan mungkar, karena dzikir
terjadi pada seluruh keadaan. Berbeda dengan shalat yang
dilakukan pada waktu tertentu dan tidak dilakukan pada
waktu yang lainnya.
Ketika seseorang senantiasa ingat kepada Allah Swt,
maka dia tidak berani untuk melakukan kemaksiatan terhadap
Tuhannya, atau melakukan perbuatan yang tidak diridhai-
Nya.
Sebab, dengan ingat kepada Allah maka hatinya akan
menjadi sejuk dan lembut. Sebagaimana dinyatakan dalam
firman-Nya Swt; "Maka apakah orang-orang yang dibukakan
hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia
mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang
hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah
membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan
yang nyata.‖ (QS. Al-Zumar: 22)
6
Jika dada itu telah terbuka lapang karena mendapatkan
cahaya, maka hati pun menjadi sejuk dan tindakan anggota
badan menjadi lembut. Jika diarahkan pada perintah Allah
maka dia pun patuh. Jika tidak seperti ini keadaannya,
maka hati menjadi keras dan tindakan anggota badan kering,
lantas jika diarahkan dia tidak patuh.
Maka dari itu Allah menganjurkan dzikir kepada-Nya,
dan memperbanyak dzikir dalam seluruh keadaan, serta
memberinya pahala yang besar dan kemuliaan yang melimpah.
Ayat yang mulia dan hadis Nabi terkait dengan dzikir
cukup jelas dan banyak, baik berupa penetapan maupun
isyarat. Kami akan menyebutkannya sebagai berikut:
DZIKIR DALAM AL-QUR'AN
Al-Qur'an Al-Karim berbicara tentang dzikir dalam
banyak ayat, yang semuanya mengacu pada sepuluh segi yang
disebutkan oleh Ibnu Qayyim di dalam Madaarij Al-
Saalikiin, yaitu:
Pertama: Perintah berdzikir secara mutlak, seperti
firman-Nya Swt; "Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah
kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-
banyaknya.‖ (QS. Al-Ahzaab: 41) Atau secara terkait,
seperti firman-Nya Swt; "Dan bertasbihlah kepada-Nya pada
waktu pagi dan petang.‖ (QS. Al-Ahzaab: 42)
Kedua: Larangan terhadap kebalikannya, yaitu lalai dan
lupa, dalam firman-Nya Swt; "Dan janganlah kamu seperti
orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah
menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah
orang-orang fasik.‖ (QS. Al-Hasyr: 19)
7
Ketiga: Pengaitan keberuntungan dengan dzikir kepada-
Nya secara berkesinambungan. Dalam firman-Nya Swt; "Dan
ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.‖ (QS.
Al-Jumu'ah: 10)
Keempat: Pujian terhadap orang-orang yang berdzikir
dan pemberitahuan pahala yang telah disediakan Allah bagi
mereka berupa surga dan ampunan. Seperti terdapat dalam
firman-Nya Swt; "Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim.‖
Hingga firman-Nya; "Laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.‖ (QS. Al-Ahzaab: 35)
Kelima: Pemberitahuan tentang kerugian orang yang
lalai dari dzikir lantaran sibuk dengan yang lainnya.
Dalam firman-Nya Swt; "Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian,
maka mereka itulah orang-orang yang rugi.‖ (QS. Al-
Munaafiquun: 9)
Keenam: Bahwasanya Allah menjadikan ingat-Nya sebagai
pahala bagi mereka lantaran mereka telah mengingat-Nya.
Allah Swt berfirman; "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun
akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu ingkar kepada-Ku.‖ (QS. Al-Baqarah: 152)
Ketujuh: Pemberitahuan bahwa dzikir lebih besar dari
amal apa pun. Dalam firman-Nya Swt; "Dan (ketahuilah)
mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah
yang lain).‖ (QS. Al-'Ankabuut: 45)
Kedelapan: Bahwasanya Allah menjadikan dzikir sebagai
penutup amal kebajikan berupa shalat, puasa, dan haji.
Allah Swt menutup shalat dengan dzikir dalam firman-
Nya; "Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan
8
shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu
duduk dan ketika berbaring.‖ (QS. Al-Nisaa': 103)
Dan firman-Nya Swt; "Apabila shalat telah
dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.‖ (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Allah Swt menutup puasa dengan dzikir dalam firman-
Nya; "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, agar kamu bersyukur.‖ (QS. Al-Baqarah: 185)
Dan Allah Swt menutup haji dengan dzikir dalam firman-
Nya; "Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka
berdzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-
nyebut nenek moyang kamu,1 bahkan berdzikirlah lebih dari
itu.‖ (QS. Al-Baqarah: 200)
Kesembilan: Pemberitahuan tentang orang-orang yang
berdzikir, bahwa merekalah orang-orang yang dapat
mengambil manfaat dari ayat-ayat-Nya, dan merekalah yang
diberi pemahaman bukan yang lainnya. Allah Swt berfirman;
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring.‖ (QS. Ali 'Imran: 190, 191)
Kesepuluh: Dzikir dijadikan sebagai pendamping amal-
amal kebajikan dan ruhnya. Maka, begitu amal kebajikan
tidak disertai dengan dzikir, maka ia seperti tubuh tanpa
ruh, berdasarkan firman-Nya Swt; "Dan laksanakanlah shalat
untuk mengingat Aku.‖ (QS. Thaahaa: 14)
1 Kebiasaan orang-orang Arab Jahiliah setelah menunaikan haji
mengagungkan kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan,
kebiasaan tersebut diganti dengan dzikir kepada Allah.
9
Allah mendampingkan dzikir dengan puasa dan shalat
sebagaimana telah disampaikan terdahulu. Bahkan dzikir
merupakan ruh dan inti haji, yang maksudnya seperti
dinyatakan dalam sabda Nabi Saw; "Sesungguhnya
dijadikannya thawaf di Ka'bah, sa'i antara Shafa dan
Marwah, serta melempar jumrah itu hanyalah untuk
menegakkan dzikir kepada Allah.‖ (HR. Tirmidzi dan Abu
Dawud dari Aisyah ra)
Allah mendampingkannya dengan jihad dan Allah pun
memerintahkan berdzikir saat bertemu teman serta dalam
menghadapi serangan musuh. Allah Swt berfirman; "Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan
(musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah
banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.‖
(QS. Al-Anfaal: 45)
Terdapat sejumlah hadis Nabi yang menunjukkan pada
agungnya keutamaan dzikir dan besarnya pahalanya di sisi
Allah Swt. Berikut ini penjelasannya.
DZIKIR DALAM HADIS
DZIKIR AMAL YANG PALING UTAMA DAN YANG PALING
BANYAK PAHALANYA DI SISI ALLAH Swt
Dari Abu Darda' ra yang mengatakan bahwa Nabi Saw
bersabda; "Maukah kalian aku beritahu tentang amalmu yang
paling baik, paling suci di sisi Tuhanmu, paling tinggi
pada tingkatanmu, lebih baik bagimu dari pada infak emas
dan perak, dan lebih baik bagimu dari pada kamu menghadapi
musuhmu lantas kamu menebas leher mereka dan mereka pun
menebas lehermu.‖ Mereka menjawab; Tentu. Beliau bersabda;
10
"Dzikir kepada Allah Swt.‖ (HR. Tirmidzi dan Hakim yang
mengatakan sahih isnad)
DZIKIR ADALAH AMAL YANG PALING DISUKAI ALLAH Swt
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra mengatakan; "Aku bertanya
kepada Rasulullah Saw amal apa yang paling disukai Allah?
Beliau bersabda; "Kamu mati sementara lisanmu basah dengan
dzikir kepada Allah Swt.‖ (HR. Ibnu Hibban)
Dari Ummu Anas ra bahwa dia berkata; "Ya Rasulallah,
berilah wasiat kepadaku. Beliau bersabda; "Tinggalkanlah
kemaksiatan-kemaksiatan, sebab itu adalah hijrah yang
paling utama, jagalah amalan-amalan wajib, sebab itu
merupakan jihad yang paling utama, dan perbanyaklah dzikir
kepada Allah, sebab saat kamu menghadap Allah tidak ada
amal yang paling disukai-Nya dari pada banyak berdzikir
kepada-Nya.‖ (HR. Thabrani dengan sanad bagus)
DZIKIR MENYELAMATKAN DARI SIKSA ALLAH Swt
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Sama sekali tidak ada amal
manusia yang lebih menyelematkannya dari siksa Allah dari
pada dzikir kepada Allah Swt.‖ (HR. Ahmad)
DZIKIR MENGHAPUS DOSA
Dzikir kepada Allah Swt menghapus dan melenyapkan
kesalahan, karena dzikir merupakan kebaikan yang paling
besar, dan kebaikan itu menghapus keburukan.
Dari Abu Hurairah ra mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Siapa yang mengucapkan; "Segala puji bagi Allah
dan segala puji bagi-Nya,‖ seratus kali dalam sehari, maka
kesalahan-kesalahannya dihapuskan meskipun ia seperti
11
buih1 di laut.‖ (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, dan Ibnu
Majah)
DZIKIR LEBIH BAIK DARI PADA DUNIA BESERTA ISINYA
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sungguh, mengucapkan; Mahasuci Allah,
segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan
Allah Mahabesar, itu lebih aku sukai dari pada apa-apa
yang disinari cahaya matahari.‖ (HR. Muslim) Makna sabda
beliau Saw; "Lebih aku sukai dari pada apa-apa yang
disinari cahaya matahari.‖ Yaitu dunia beserta isinya.
Ubaid ibnu Umair mengatakan; "Satu tasbih dengan
memuji Allah pada lembaran catatan orang yang beriman itu
lebih baik baginya dari pada gunung-gunung dunia yang
mengucurkan emas.‖
DZIKIR ADALAH TANAMAN SURGA
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Aku menemui Ibrahim as pada malam isra'ku,
lantas dia mengatakan; "Ya Muhammad, sampaikan salam
dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa
surga itu bagus tanahnya, segar airnya, dan bahwasanya
surga itu luas terbentang, serta tanamannya adalah
Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan
selain Allah, dan Allah Mahabesar.‖ (HR. Tirmidzi dan
mengatakan hadis hasan)
Dari Jabir ra dari Nabi Saw, beliau bersabda; "Siapa
yang mengucapkan; "Mahasuci Allah Yang Mahaagung dan
segala puji bagi-Nya, maka ditanamkan baginya pohon korma
di surga.‖ (HR. Tirmidzi dan menurutnya hadis hasan,
1 Buih adalah busa di atas air. Kata sindiran yang maksudnya banyak.
12
Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim yang mengatakan hadis sahih
berdasarkan syarat Muslim)
DZIKIR ADALAH BANGUNAN SURGA
Dari Mu'adz ibnu Anas ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Siapa yang membaca "Katakanlah, ‖Dialah Allah,
Yang Mahaesa,‖ hingga diselesaikannya sepuluh kali, maka
Allah membangunkan baginya istana di dalam surga.‖ (HR.
Ahmad)
Dari Hakim ibnu Muhammad Al-Akhnasy, dia mengatakan;
"Telah disampaikan kepadaku bahwa rumah-rumah surga
dibangun dengan dzikir. Jika dzikir dihentikan, maka
mereka pun menghentikan pembangunan. Lantas dikatakan
kepada mereka; kenapa? Mereka pun menjawab; hingga kamu
memberikan infak kepada kami.‖ (HR. Ibnu Abi Dunya)
DZIKIR ADALAH BENTENG DARI SEGALA KEBURUKAN
Dari Fudhail ibnu Iyadh ra bahwa dia mengatakan;
"Seorang lelaki datang lantas berkata; berikan suatu
wasiat kepadaku.‖ Fudhail berkata kepadanya; "Ingatlah
lima perkara dariku:
Pertama: Bahwa bila ada sesuatu yang menimpamu, maka
katakanlah itu karena ketetapan Allah Swt, supaya kamu
menghindarkan kecaman terhadap makhluk.
Kedua: Jagalah lisanmu agar seluruh makhluk selamat
darimu, dan kamu pun selamat dari siksa Allah Swt.
Ketiga: Percayalah kepada Tuhanmu terkait dengan
rezeki yang dijanjikan-Nya kepadamu hingga kamu menjadi
orang yang beriman.
Keempat: Bersiaplah menghadapi kematian hingga kamu
tidak mati dalam keadaan lalai.
13
Kelima: Banyak berdzikirlah kepada Allah dimanapun
kamu berada, hingga kamu menjadi orang yang terbentengi
dari segala keburukan."
Disebutkan dari Ibrahim ibnu Adham, bahwasanya dia
melihat seorang lelaki membicarakan sesuatu terkait dengan
dunia. Ibrahim pun menghampirinya dan berkata; "Apakah ini
pembicaraan yang kamu harapkan mendapatkan pahala?‖ Bukan;
jawab orang itu. Ibrahim bin Adham berkata; "Apakah di
dalamnya kamu merasa aman dari siksaan?‖ Tidak, jawabnya.
Ibrahim ibnu Adham berkata; "Lantas apa yang kita perbuat
terhadap pembicaraan yang tidak dapat kita harapkan
pahalanya dan kita tidak merasa aman dari siksaan padanya.
Hendaknya kamu berdzikir kepada Allah Swt.‖
DZIKIR MENJADIKAN ORANG YANG MELAKUKANNYA DAPAT
MERASAKAN PENGAWASAN ALLAH
Dzikir dapat menumbuhkan perasaan adanya pengawasan
Allah pada diri orang yang melakukannya hingga
mengantarkannya pada pintu ihsan. Maka, dia menyembah
Allah seakan-akan dia melihat-Nya. Dan tidak ada jalan
menuju tingkat keutamaan ihsan bagi orang yang melalaikan
dzikir. Sebagaimana tidak ada jalan yang dapat
mengantarkan ke rumah bagi orang yang duduk.
DZIKIR MERUPAKAN ANUGERAH DARI ALLAH Swt BAGI
HAMBA-HAMBA-NYA
Dari Abu Dzarr ra dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda;
"Tidak ada siang maupun malam hari melainkan padanya
terdapat sedekah Allah Swt yang dianugerahkan kepada siapa
saja di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidaklah Allah
memberikan anugerah yang lebih utama kepada hamba dari
14
pada dzikir kepada-Nya yang Allah ilhamkan kepadanya.‖
(HR. Ibnu Abi Dunya)
DZIKIR IBADAH YANG PALING MUDAH
Sesungguhnya gerakan lisan adalah gerakan anggota
badan yang paling ringan dan paling mudah. Seandainya satu
anggota badan manusia bergerak dalam sehari siang dan
malam seperti ukuran pergerakan lisannya, niscaya itu
sangat sulit baginya, bahkan tidak mungkin dilakukannya.1
Ada yang mengatakan bahwa jika tabir penutup pada hari
Kiamat itu tersingkap bagi manusia terkait dengan pahala
amal-amal mereka, maka mereka tidak melihat satu amal pun
yang lebih utama pahalanya dari pada dzikir. Saat itulah
sejumlah kaum merasa resah dan lantas mengatakan dulu
tidak ada sesuatu yang lebih mudah bagi kita dari pada
dzikir.
SELURUH AMAL DISYARIATKAN HANYA UNTUK MENEGAKKAN
DZIKIR KEPADA ALLAH Swt
Sesungguhnya seluruh amal disyariatkan hanya untuk
menegakkan dzikir kepada Allah Swt. Maksudnya adalah
mewujudkan ingatan kepada Allah. Allah Swt berfirman; "Dan
laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.‖ (QS. Thaahaa:
14)
Dari Aisyah ra mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda;
"Sesungguhnya dijadikannya thawaf di Ka'bah, sa'i antara
Shafa dan Marwah, serta melempar jumrah itu hanyalah untuk
menegakkan dzikir kepada Allah.‖ (HR. Tirmidzi dan Abu
Dawud)
1 Kami perlu mengingatkan pada pentingnya penghayatan hati saat
berdzikir, agar tujuan dari dzikir itu sendiri dapat tercapai, yaitu
ketenangan hati.
15
DZIKIR MERUPAKAN TUJUAN TERBESAR DARI PENGUTUSAN
PARA NABI
Maka kita dapat melihat bahwa Allah Swt menjadikan di
antara tujuan pengutusan Nabi Muhammad Saw kepada orang-
orang yang beriman setelah iman kepada Allah dan Rasul-
Nya, mengagungkan serta memuliakan Allah, adalah untuk
bertasbih kepada Allah dan menyatakan kesucian-Nya.
Sebagaimana terdapat di dalam firman-Nya Swt; "Sungguh,
Kami mengutus engkau (Muhammad) sebagai saksi, pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, agar kamu semua
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-
Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan
petang.‖ (QS. Al-Fath: 8-9)
Demikian pula kita dapat melihat junjungan kita Musa
as berdoa kepada Allah Swt dengan ucapannya; "Dan
jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,
(yaitu) Harun, sudaraku, teguhkanlah kekuatanku dengan
(adanya) dia, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku,
agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, dan banyak
mengingat-Mu.‖ (QS. Thaahaa: 29-34) Musa as menjelaskan
bahwa tujuan pengutusannya adalah agar dia banyak
berdzikir kepada Allah.
YANG BERDZIKIR KEPADA ALLAH DAN YANG TIDAK
BERDZIKIR PERUMPAMAANNYA SEPERTI ORANG YANG HIDUP
DAN ORANG YANG MATI
Dari Abu Musa ra bahwa dia mengatakan; "Nabi Saw
bersabda; "Perumpamaan orang yang ingat kepada Tuhannya
dengan orang yang tidak ingat kepada Tuhannya seperti
orang yang hidup dan orang yang mati.‖ (HR. Bukhari)
16
Nabi Saw menyerupakan orang yang berdzikir dengan
orang yang hidup yang penampilannya berhiaskan cahaya
kehidupan sementara batinnya berhiaskan cahaya ma'rifah.
Sedangkan orang yang tidak berdzikir diserupakan dengan
orang yang mati yang penampilannya tidak bergerak dan
batinnya rusak. Ini merupakan dalil bahwa dzikir merupakan
pembuluh darah kehidupan ruhani. Maka dari itu siapa yang
tidak dianugerahi kemampun untuk berdzikir, atau tidak
melakukannya secara berkesinambungan, maka dia kehilangan
rahasia kehidupan. Seakan-akan dia seperti tubuh tanpa
ruh. Ungkapan ini mengandung anjuran berdzikir dan
senantiasa melakukannya. Sebuah anjuran yang sudah
mencukupi bagi orang yang mengetahui dan memahaminya.
Sebab, tidak ada seorang pun yang menginginkan dia
menjalani kehidupan yang gersang hingga kehilangan rahasia
eksistensinya. Maka dari itu orang-orang yang senantiasa
berdzikir kepada Allah Swt adalah manusia yang paling
mengerti tentang rahasia dzikir.
Hingga rumah pun mendapatkan pengaruhnya sesuai dengan
intensitas dzikir kepada Allah di dalamnya. Dari Abu Musa
ra dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda; "Perumpamaan rumah
yang di dalamnya disebutkan nama Allah dengan rumah yang
di dalamnya tidak disebutkan nama Allah, seperti orang
yang hidup dengan orang yang mati.‖ (HR. Muslim)
Dari Fudhail ibnu Iyadh ra bahwa dia mengatakan;
"Sesungguhnya rumah yang di dalamnya disebutkan nama Allah
Swt menyinari penghuni langit seperti lampu yang menyinari
penghuni rumah yang gelap. Dan sesungguhnya rumah yang di
dalamnya tidak disebutkan nama Allah Swt menimpakan
kegelapan kepada penghuninya."
17
ORANG YANG BERDZIKIR KEPADA ALLAH DIBERI HIKMAH
DAN KEBIJAKSANAAN DALAM MEMUTUSKAN PERKARA
Allah Swt berfirman; "Dan ingatlah akan hamba Kami
Dawud yang mempunyai kekuatan; sungguh dia sangat taat
(kepada Allah). Sungguh, Kamilah yang menundukkan gunung-
gunung untuk bertasbih bersama dia (Dawud) pada waktu
petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung
dalam keadaan terkumpul. Masing-masing sangat taat (kepada
Allah). Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan
hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan
perkara.‖ (QS. Shaad: 17-20)
Allah Swt berfirman; "Dia memberikan hikmah1 kepada
siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah,
sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan
tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-
orang yang mempunyai akal sehat.‖ (QS. Al-Baqarah: 269)
ORANG YANG BERDZIKIR MENDAPATKAN PAHALA HAJI DAN
UMRAH SECARA PENUH PADA SETIAP HARI
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang mengerjakan shalat
subuh berjamaah, lalu duduk untuk berdzikir kepada Allah
hingga matahari terbit, kemudian mengerjakan shalat dua
rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah secara
penuh, penuh, dan penuh.‖ (HR. Tirmidzi dan sahih menurut
Al-Albany di dalam Shahiih Al-Jaami')
1 Hikmah ialah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama.
18
YANG PALING UTAMA DI ANTARA ORANG-ORANG YANG
MEMILIKI SETIAP AMAL ADALAH YANG PALING BANYAK
BERDZIKIR KEPADA ALLAH Swt
Di antara orang-orang yang memiliki setiap amal, yang
paling utama di antara mereka adalah yang paling banyak
berdzikir kepada Allah Swt. Maka, yang paling utama di
antara orang-orang yang berjihad adalah yang paling banyak
berdzikir kepada Allah Swt, yang paling utama di antara
orang-orang yang mengerjakan shalat adalah yang paling
banyak berdzikir kepada Allah Swt, yang paling utama di
antara orang-orang yang berpuasa adalah yang paling banyak
berdzikir kepada Allah Swt, dan yang paling utama di
antara orang-orang yang menunaikan ibadah haji adalah yang
paling banyak berdzikir kepada Allah Swt. Demikian pula
pada semua keadaan.
Dari Sahl ibnu Mu'adz dari bapaknya ra, dari
Rasulullah Saw bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada
beliau; jihad apa yang paling besar pahalanya? Beliau
bersabda, "Yang paling banyak berdzikir kepada Allah Swt
di antara mereka.‖ Lalu siapa di antara orang-orang yang
berpuasa yang paling besar pahalanya? tanya orang itu.
Beliau bersabda, "Yang paling banyak berdzikir kepada
Allah Swt di antara mereka.‖ Kemudian dia menyebutkan
kepada kami terkait dengan shalat, zakat, haji, dan
sedekah, yang semua itu ditanggapi Rasulullah Saw dengan
bersabda, "Yang paling banyak berdzikir kepada Allah Swt
di antara mereka.‖ Lantas Abu Bakar berkata kepada Umar
ra; "Wahai Abu Hafsh, orang-orang yang berdzikir pergi
dengan membawa segala kebaikan. Rasulullah Saw pun
bersabda, "Tentu.‖ (HR. Ahmad dan Thabrani)
19
ORANG YANG BERDZIKIR DI ANTARA ORANG-ORANG YANG
LALAI MENDAPATKAN PAHALA YANG BESAR
Orang yang berdzikir kepada Allah di antara orang-
orang yang lalai, perumpamaannya seperti lampu di dalam
rumah yang gelap, dan seperti pohon yang hijau di tengah
pohon-pohon yang berguguran. Maka dari itu terdapat
keutamaan dzikir di pasar dan tempat-tempat kelalaian.
Dari Abdullah ibnu Umar ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang memasuki pasar
lantas mengucapkan; "Tidak ada tuhan selain Allah semata
tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan, dan bagi-
Nya segala puji, yang menghidupkan dan mematikan, Dia
hidup dan tidak mati, di tangan-Nya kebaikan, dan Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu,‖ maka Allah menetapkan
baginya sejuta kebaikan, dihapuskan darinya sejuta
keburukan, dan diangkat baginya sejuta derajat, serta
dibangunkan baginya rumah di surga.‖ (HR. Ahmad, Tirmidzi,
Hakim, dan Ibnu Majah)
Di antara generasi umat terdahulu, ada sejumlah orang
yang pergi ke pasar untuk berdzikir kepada Allah di sana,
di antara orang-orang yang lalai. Bertemulah dua orang di
antara mereka di pasar, lantas seorang di antara keduanya
berkata kepada sahabatnya; "Mari kita berdzikir kepada
Allah di antara kelalain orang-orang.‖ Keduanya pun
menyendiri di suatu tempat lantas berdzikir kepada Allah,
kemudian keduanya berpisah. Tak lama kemudian seorang dari
keduanya wafat dan sahabatnya bertemu dengannya dalam
mimpi. Dia berkata kepada sahabatnya; "Apakah kamu merasa
bahwa Allah telah mengampuni kita saat kita bertemu di
pasar?‖
20
ORANG-ORANG YANG BERDZIKIR BERADA DI URUTAN
TERDEPAN DAN MENDAPATKAN KEISTIMEWAAN TERSENDIRI
Orang-orang yang beramal untuk menggapai kehidupan
akhirat semuanya berada dalam arena perlombaan, dan orang-
orang yang berdzikirlah yang paling terdepan di arena
perlombaan itu, karena Allah Swt telah memberikan
keistimewaan khusus dan posisi terdepan bagi mereka,
itulah keberuntungan yang besar.
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Saat itu
Rasulullah Saw menyusuri jalan Makkah, lantas melintasi
sebuah gunung yang diberi nama Jumdan. Beliau pun
bersabda; "Berjalanlah kalian, Jumdan ini terlampaui oleh
kaum mufarriduun.‖ Mereka bertanya; Siapa kaum mufarriduun
itu, ya Rasulallah? Beliau bersabda; "Laki-laki dan
perempuan yang banyak mengingat Allah.‖ (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat mereka bertanya; siapa kaum
mufarriduun itu, ya Rasulallah? Beliau bersabda; "Orang-
orang yang gemar berdzikir kepada Allah, dzikir telah
meringankan beban berat mereka, maka mereka datang pada
hari Kiamat dalam keadaan ringan.‖ (HR. Tirmidzi)
Orang-orang yang gemar maksudnya orang-orang yang
sangat menyukai dzikir dan senantiasa melakukannya dengan
penuh rasa suka dan cinta kepadanya.
ORANG-ORANG YANG BERDZIKIR MENGGAPAI KESERTAAN
ALLAH Swt
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah Swt berfirman; "Aku
bersama hamba-Ku jika dia mengingat-Ku dan kedua bibirnya
bergerak menyebut (nama)-Ku).‖ (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan
Hakim) Maka, kita dapat melihat bahwa Allah telah
21
menetapkan kesertaan-Nya dengan orang-orang yang
berdzikir. Itu merupakan kesertaan secara umum terkait
dengan kemaslahatan agama dan dunianya yang tidak dapat
diserupai dengan apa pun. Imam Nawawi mengatakan;
Maksudnya kesertaan-Nya dalam rahmat, taufik, petunjuk,
dan pengawasan.
ORANG-ORANG YANG BERDZIKIR MENDAPATKAN KECINTAAN
ALLAH Swt
Orang yang berdzikir kepada Allah Swt mendapatkan
kecintaan-Nya yang merupakan ruh Islam dan poros utama
agama, serta sebagai inti kebahagiaan dan keselamatan.
Allah telah menjadikan sebab bagi segala sesuatu, dan
menjadikan sebab kecintaan berupa keberlangsungan dzikir.
Maka, siapa yang ingin menggapai kecintaan Allah Swt
hendaknya dia senantiasa mengucapkan dzikir kepada-Nya.
Musa as mengatakan; "Ya Tuhanku, siapa di antara
hamba-hamba-Mu yang paling Engkau cintai?‖ Allah
menyatakan yang paling banyak berdzikir kepada-Ku di
antara mereka.
Hasan mengatakan; "Hamba-hamba Allah yang paling
dicintai Allah adalah yang paling banyak berdzikir kepada-
Nya di antara mereka dan yang paling bertakwa hatinya.‖
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Musa as berkata;
"Ya Tuhanku, bagaimana aku dapat mengetahui siapa yang
Engkau cintai dan siapa yang Engkau murkai?‖ Allah
berfirman; "Hai Musa, sesungguhnya jika Aku mencintai
seorang hamba, maka aku menjadikan dua tanda padanya.‖
Musa as bertanya; "Ya Tuhanku, apa dua tanda itu?‖ Allah
berfirman; "Aku mengilhamkan padanya dzikir kepada-Ku agar
Aku mengingatnya dalam kerajaan langit dan bumi, serta Aku
22
melindunginya dari murka-Ku dan hal-hal yang Aku haramkan,
agar dia tidak tertimpa siksaan dan azab-Ku. Wahai Musa,
sesungguhnya jika Aku memurkai seorang hamba, maka Aku
jadikan padanya dua tanda.‖ Musa bertanya; "Ya Tuhanku,
apa dua tanda itu?‖ Allah berfirman; "Aku membuatnya lupa
dzikir kepada-Ku, dan Aku kosongkan antara dirinya dan
jiwanya agar dia terjerumus dalam murka-Ku dan hal-hal Aku
haramkan. Maka dia pun tertimpa siksaan dan azab-Ku.‖
ORANG-ORANG YANG BERDZIKIR BERHASIL MENGGAPAI
INGATAN DAN KEDEKATAN ALLAH Swt DENGAN MEREKA
Allah swt berfirman; "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun
akan ingat kepadamu.‖ (QS. Al-Baqarah: 152)
Saya telah menyampaikan di muka bahwa seandainya dalam
keutamaan dzikir tidak ada selain manfaat ini saja,
niscaya sudah cukup sebagai keutamaan dan kemuliaan.
Karena dzikir kepada Allah bagi hamba itu berarti
mendapatkan pahalanya, memuji-Nya, menunjukkan keridhaan
kepada-Nya, memuliakan-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya,
dan kekokohan kedudukannya di sisi Allah Swt. Sebagaimana
disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah ra
bahwa dia mengatakan; "Nabi Saw bersabda; "Allah Swt
berfirman; "Aku menyertai perkiraan hamba-Ku terhadap-Ku,1
dan Aku bersamanya jika dia mengingat-Ku. Jika dia
mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam
diri-Ku, jika dia mengingat-Ku di antara sekumpulan orang
maka Aku mengingatnya di antara kumpulan orang yang lebih
baik dari mereka, jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal
1 Maksudnya, jika dia mengira bahwa Allah memperkenankan permohonannya
saat dia berdoa kepada-Nya, maka Allah pun memperkenankan permohonannya.
Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Nya serta mengira bahwa Allah akan
mengampuninya, maka Allah pun mengampuninya. Demikian seterusnya.
23
maka Aku mendekat kepadanya sehasta, jika dia mendekat
kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan
jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku
mendatanginya dengan bergegas.‖1 (HR. Bukhari)
TANDA KECINTAAN ALLAH ADALAH BANYAK MENYEBUT-NYA
Rabi' ibnu Anas mengatakan dari seorang sahabatnya;
"Tanda cinta kepada Allah adalah banyak menyebut-Nya.
Sebab, kamu tidak akan mencintai sesuatu melainkan kamu
banyak menyebutnya.‖
Ketika penyebutan itu semakin kuat pada orang yang
berdzikir, maka dzikir akan meluncur melalui lisannya
tanpa beban, hingga di antara mereka ada yang terucap dari
lisannya saat dia tidur; Allah Allah.
Maka dari itu penghuni surga diilhami tasbih
sebagaimana mereka diilhami nafas, dan tidak ada tuhan
selain Allah bagi mereka sudah menjadi seperti air yang
segar bagi penduduk dunia. Tsauri pernah melantunkan
syair;
Bukan karena melupakan-Mu aku banyak menyebut-Mu
- tetapi karena itu sudah biasa terucap oleh lisanku
Fath Al-Mushily mengatakan; "Orang yang mencintai
Allah tidak akan lalai dari mengingat Allah walaupun
sekecap mata.‖
Maka, bagi orang yang mencintai, nama yang dicintainya
tidak akan sirna dari hatinya. Seandainya dia diharuskan
agar melupakan kekasihnya, niscaya dia tidak mampu. Dan
seandainya dia diharuskan agar menahan diri supaya tidak
1 Maksudnya, ketika seorang hamba semakin menghadapkan dirinya kepada
Tuhannya, maka Allah pun lebih cepat memberikan berbagai kebaikan
kepadanya.
24
menyebutkan kekasihnya dengan lisannya, niscaya dia tidak
akan bersabar.
Bagaimana mungkin seorang pecinta akan melupakan
kekasihnya
- sedangkan nama kekasihnya telah tertulis di dalam
hatinya!?
DZIKIR KEPADA ALLAH Swt MERUPAKAN PENOPANG
TERBESAR UNTUK DAPAT TAAT KEPADA-NYA
Sesungguhnya dzikir kepada Allah merupakan penopang
terbesar untuk dapat mentaati-Nya, sebab dzikir akan
memudahkan dan membuat ketaatan disukai oleh hamba,
menjadikannya terasa nikmat baginya, membuatnya dapat
merasakan kebahagiaan di dalamnya, serta kenikmatan dan
kegembiraan padanya. Dimana dia tidak mendapati beban,
kesulitan, dan keberatan padanya sebagaimana yang didapati
oleh orang yang lalai.
DZIKIR MEMBERIKAN KEKUATAN BAGI ORANG YANG
MELAKUKANNYA
Dzikir memberikan kekuatan bagi orang yang berdzikir,
hingga lantaran dzikir dia benar-benar dapat melakukan apa
yang diduganya tidak dapat dilakukannya tanpa dzikir. Dari
Ali ibnu Abi Thalib ra, bahwa Fatimah ra menemui Nabi Saw
untuk meminta seorang pembantu kepada beliau. Lalu beliau
bersabda; "Maukah kamu aku beritahu apa yang lebih baik
bagimu darinya. Hendaknya kamu bertasbih menyucikan Allah
saat hendak tidur tiga puluh tiga kali, bertahmid memuji
Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir mengagungkan
Allah tiga puluh empat kali.‖ (HR. Bukhari) Ada yang
mengatakan bahwa siapa yang senantiasa melakukan itu, maka
25
dia mendapatkan kekuatan pada hari yang dilaluinya
sehingga dia tidak membutuhkan pembantu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rah mengatakan; "Telah
sampai padaku bahwa siapa yang menjaga kata-kata ini, maka
dia tidak mengalami kelelahan yang dikeluhkannya lantaran
suatu kesibukan dan lainnya.‖
Ibnu Taimiah juga menyebutkan bahwa ketika para
malaikat diperintahkan agar membawa singgasana, mereka
mengatakan; ya Tuhan kami, bagaimana mungkin kami dapat
membawa singgasana-Mu, sedangkan padanya terdapat
keagungan dan kemuliaan-Mu? Lalu Allah berfirman;
ucapkanlah tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah. Begitu telah mengucapkannya mereka pun
mampu membawanya.
Kata-kata ini memiliki pengaruh yang mengagumkan saat
mengadukan kesibukan-kesibukan yang sulit, menanggung
beban berat, dan saat dilanda ketakutan.
Habib ibnu Salamah, saat bertemu dengan musuh atau
menyerang benteng pertahanan, dia sangat gemar
mengucapkan; Tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah. Pada suatu hari dia menyerang benteng
pertahanan Romawi namun dia terkalahkan. Ketika kaum
muslimin mengucapkannya dan bertakbir, benteng itu pun
dapat dihancurkan.
DZIKIR YANG BERKESINAMBUNGAN DAPAT MENJADI
KOMPENSASI DAN PENGGANTI IBADAH-IBADAH SUNAH BAIK
SECARA FISIK MAUPUN MATERI
Hal ini secara jelas disebutkan dalam hadis Abu
Hurairah, bahwa orang-orang miskin Muhajirin mendatangi
Rasulullah Saw lantas berkata; orang-orang kaya pergi
26
dengan kedudukan yang tinggi, dan kenikmatan yang tiada
henti, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka
berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka mendapatkan
keutamaan berupa harta yang dapat dijadikan bekal untuk
menunaikan ibadah haji, umrah, berjihad, dan bersedekah.
Beliau pun bersabda; "Maukah kalian aku ajari sesuatu yang
dengannya kalian dapat menjangkau orang yang telah
melampaui kalian, dan dengannya kalian dapat melampaui
orang setelah kalian, serta tidak ada seorang pun yang
lebih utama dari kalian, kecuali orang yang melakukan
seperti yang kalian lakukan.‖ Tentu, ya Rasulallah; jawab
mereka. Beliau bersabda; "Hendaknya kalian bertasbih,
bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat tiga puluh
tiga kali.‖ (HR. Bukhari dan Muslim) Beliau menjadikan
dzikir sebagai ganti bagi mereka atas ibadah haji, umrah,
jihad, dan sedekah yang tidak dapat mereka tunaikan.
Dari Abdullah ibnu Busr ra bahwa seorang lelaki
berkata; Ya Rasulallah, sesungguhnya syariat Islam telah
banyak padaku, namun beritahukan kepadaku tentang sesuatu
yang dapat aku pegang teguh. Beliau bersabda; "Hendaknya
lisanmu selalu basah dengan dzikir kepada Allah.‖ (HR.
Tirmidzi)
Beliau Saw menunjukkannya pada amalan syariat Islam
yang memungkinkan baginya untuk melakukannya, dan itu
mudah baginya, yaitu dzikir kepada Allah Swt.
Sebab, jika dia menjadikan dzikir kepada Allah Swt
sebagai syiarnya, maka itu akan mengarahkannya dapat
melakukan berbagai amal kebajikan dan dia tidak merasakan
ada yang memberatkan padanya meski apa pun amal kebajikan
itu, sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.
27
KARUNIA DAN KEUTAMAAN LANTARAN DZIKIR TIDAK
DIBERIKAN PADA AMAL IBADAH LAINNYA
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; "Tidak ada tuhan
selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
kekuasaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu,‖ seratus kali dalam sehari, maka
baginya setara dengan sepuluh budak, ditetapkan baginya
seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus keburukan,
dia mendapatkan perlindungan dari setan pada hari yang
dilaluinya itu hingga petang, dan tidak ada seorang pun
yang dapat melalukan yang lebih utama dari yang
dilakukannya kecuali orang yang melakukan lebih banyak
dari itu.‖ (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; "Mahasuci Allah dan
segala puji bagi-Nya,‖ dalam sehari seratus kali, maka
dihapuskanlah kesalahan-kesalahannya, walaupun itu seperti
buih laut.‖ (HR. Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Siapa yang mengucapkan saat pagi dan petang;
"Ya Allah sesungguhnya aku masuk waktu pagi dengan
memberikan kesaksian kepada-Mu dan memberikan kesaksian
kepada para pengemban singgasana-Mu, para malaikat-Mu, dan
seluruh ciptaan-Mu, bahwa Engkaulah Allah tidak ada tuhan
selain Engkau, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-
Mu,‖ maka Allah membebaskan seperempat dirinya dari
neraka. Siapa yang mengucapkannya dua kali, maka Allah
membebaskan separuh dirinya. Dan siapa yang mengucapkannya
tiga kali maka Allah membabaskan tiga perempat dirinya.
Serta siapa yang mengucapkannya empat kali, maka Allah
28
membebaskan dirinya dari neraka.‖ (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; "Aku
ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan
Muhammad Saw sebagai Rasul, maka dia berhak untuk
mendapatkan surga.‖ (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Hakim yang
menyatakan hadis sahih)
DZIKIR PANGKAL SYUKUR MAKA TIDAKLAH BERSYUKUR
KEPADA ALLAH Swt ORANG YANG TIDAK BERDZIKIR
KEPADA-NYA
Allah Swt berfirman; "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun
akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu ingkar kepada-Ku.‖ (QS. Al-Baqarah: 152)
Baihaqi menyebutkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa Musa
as mengatakan; "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan banyak
nikmat kepadaku, maka berilah aku petunjuk agar aku dapat
banyak bersyukur kepada-Mu.‖ Allah berfirman; "Banyaklah
mengingat Aku, jika kamu banyak mengingat kepada-Ku maka
kamu telah banyak bersyukur kepada-Ku, dan jika kamu
melupakan-Ku maka kamu telah ingkar kepada-Ku.‖
DZIKIR MENDATANGKAN REZEKI DAN MENOLAK KEMURKAAN
Tidak ada yang dapat mendatangkan nikmat-nikmat Allah
Swt dan menolak kemurkaan yang seperti lantaran dzikir
kepada Allah. Sebab, dzikir mendatangkan nikmat dan
menolak laknat. Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya Allah
membela orang yang beriman.‖ (QS. Al-Hajj: 38) Dan
pembelaan-Nya sesuai dengan kadar kekuatan serta
kesempurnaan iman mereka. Sedangkan materi dan kekuatan
29
iman diperoleh dengan dzikir kepada Allah Swt. Siapa yang
lebih sempurna imannya dan lebih banyak dzikirnya, maka
pembelaan dan pertolongan Allah Swt baginya akan lebih
besar. Siapa yang kurang maka kuranglah pembelaan
terhadapnya. Bila ingat maka dia pun diingat, dan bila
lupa maka dia pun dilupakan.
Allah Swt berfirman; "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu.‖ (QS. Ibrahim: 7)
Dzikir adalah pangkal syukur sebagaimana disebutkan di
muka, dan syukur mendatangkan nikmat serta memperkenankan
tambahan. Sebagaimana dinyatakan dalam sabda Rasulullah
Saw; "Allah tidak memberikan rezeki syukur kepada seorang
hamba lantas mengharamkan tambahannya, karena Allah Swt
berfirman; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambahkan (nikmat) kepadamu.‖ (HR. Ibnu Abi Dunya
di dalam Kitaab Al-Syukr)
Ali ibnu Abi Thalib berkata kepada seorang lelaki dari
Hamadzan; "Sesungguhnya nikmat diantarkan oleh syukur, dan
syukur terkait dengan tambahan. Bila keduanya berdampingan
dalam satu ikatan, maka tambahan dari Allah tidak akan
terputus hingga syukur terputus dari hamba.‖
Hasan Al-Bashry mengatakan; "Sesungguhnya Allah
senantiasa memberikan nikmat kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Jika nikmat itu tidak disyukuri maka Dia
mengubahnya menjadi siksaan. Maka dari itu mereka
menamakan syukur dengan "Al-Haafizh" (yang menjaga) karena
dia menjaga nikmat yang sudah ada, dan "Al-Jaalib" (yang
mendatangkan) karena dia mendatangkan nikmat yang sirna.
DZIKIR MENGHINDARKAN MUSIBAH
30
Al-Qur'an Al-Karim menceritakan tentang junjungan kita
Yunus as saat merasa kesal terhadap kaumnya dan
meninggalkan mereka dalam keadaan marah. Kemudian dia naik
perahu hingga ditelan ikan paus. Apa yang menyelamatkannya
dari kebinasaan! Dia berdoa kepada Allah seraya memohon
ampunan dan mengucapkan; "Tidak ada tuhan selain Engkau,
Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang
zalim.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 87) Allah pun menetapkan
keselamatan baginya. Maka Dia Swt berfirman; "Maka Kami
kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan.
Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang
beriman.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 88)
Seandainya bukan lantaran istighfar dan tasbih,
niscaya Allah tidak menghindarkan siksaan penjara di dalam
perut hiu dari junjungan kita Yunus as. Lalu Allah Swt
berfirman; "Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang
banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia
akan tetap tinggal di perut (ikat itu) sampai Hari
Berbangkit.‖ (QS. Ash-Shaaffaat: 43-44)
Diriwayatkan dari Ja'far ibnu Muhammad ra bahwa dia
mengatakan; "Aku heran terhadap orang yang ditimpa
musibah, bagaimana dia tidak mengucapkan; "Tidak ada tuhan
selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk
orang-orang yang zalim.‖ Karena Allah Swt berfirman; "Maka
Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari
kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang
yang beriman.‖
DZIKIR MEMBANTU KESABARAN
Kesabaran tidak mungkin dapat digapai kecuali dengan
beristighfar dan bertasbih dengan memuji Allah yang telah
31
menciptakan kita dan mengatur segala urusan kita. Inilah
yang disampaikan Allah Swt kepada Nabi-Nya di dalam Al-
Qur'an Al-Karim; "Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya
janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan
bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan
pagi.‖ (QS. Al-Mu'min: 55)
Allah Swt berfirman; "Maka sabarlah engkau (Muhammad)
atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum
terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam
dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.‖ (QS.
Thaahaa: 130)
Jika orang yang ditimpa musibah bersabar dalam
menghadapi musibah, dan bertasbih serta memohon ampun
kepada Tuhannya, maka Allah Swt melimpahkan kesabaran
kepadanya hingga Dia memberikan keputusan pada urusannya
dan memberikan jalan keluar baginya dari musibah ini.
DZIKIR MEMUDAHKAN KESULITAN DAN MELAPANGKAN
KESEMPITAN
Tidaklah Allah Swt disebutkan pada kesulitan melainkan
akan menjadi mudah, tidak pula pada kerumitan melainkan
akan menjadi lapang, tidak pula pada keberatan melainkan
akan menjadi ringan, tidak pula pada kesusahan melainkan
akan sirna, dan tidak pula pada bencana melainkan akan
terhindarkan. Maka, dzikir kepada Allah Swt merupakan
kelapangan setelah kesempitan, kemudahan setelah
kesulitan, dan solusi setelah kegundahan serta
kegelisahan.
32
DZIKIR MENGHILANGKAN KEGELISAHAN DAN KEGUNDAHAN
DARI HATI
DZIKIR MENDATANGKAN KEGEMBIRAAN, KESENANGAN, DAN
KELAPANGAN BAGI HATI
DI ANTARA AMAL-AMAL IBADAH DZIKIR MEMILIKI
KENIKMATAN TERSENDIRI YANG TIDAK DISERUPAI APA PUN
Seandainya tidak ada pahala dzikir selain kelezatan
yang digapai oleh orang yang berdzikir dan kenikmatan yang
didapatkan hatinya, niscaya itu sudah cukup. Maka dari itu
majlis-majlis dzikir dinamakan dengan taman surga. Malik
ibnu Dinar mengatakan; "Orang-orang yang merasakan
kenikmatan tidak pernah merasakan kenikmatan sebagaimana
yang mereka dapatkan pada dzikir kepada Allah Swt. Tidak
ada satu amal pun yang lebih ringan biayanya dari dzikir,
dan tidak ada yang lebih besar kenikmatan serta lebih
banyak kegembiraan dan keceriaannya bagi hati.‖
Seorang bijak mengatakan; "Seandainya raja-raja dan
anak-anak raja itu mengetahui apa yang kita rasakan,
niscaya mereka menebas kami dengan pedang untuk
menggapainya.‖
Yang lainnya berkata; "Orang-orang miskin di antara
penduduk dunia, mereka keluar darinya tanpa dapat
merasakan sesuatu yang paling lezat di dalamnya?‖ Ada yang
bertanya; Apa yang paling lezat di dalamnya? Dia menjawab;
"Cinta kepada Allah Swt, mengenal-Nya, dan dzikir kepada-
Nya.‖
Orang bijak lain berkata; "Sungguh ada waktu-waktu
yang dilalui hati dengan menari-nari di dalamnya karena
gembira.‖
Dan yang lainnya berkata; "Sungguh ada waktu-waktu
yang aku lalui dengan mengatakan seandainya penghuni surga
33
berada dalam keadaan seperti ini, mereka benar-benar
berada dalam kehidupan yang baik.‖
DZIKIR MENGHILANGKAN SEGALA KETAKUTAN DARI HATI
Saat Musa dan Harun saudaranya as merasa ketakutan
terhadap Fir'aun, Allah Swt berfirman kepada keduanya;
"Pergilah engkau beserta saudaramu dengan membawa tanda-
tanda (kekuasaan)-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai
mengingat-Ku.‖ (QS. Thaahaa: 42)
Sebab dzikir kepada Allah Swt menghilangkan segala
ketakutan dari hati, dan dzikir memiliki pengaruh yang
mengagumkan dalam menggapai rasa aman. Bagi orang yang
dilanda ketakutan yang sangat mencekam, tidak ada yang
lebih bermanfaat baginya dari pada dzikir kepada Allah
Swt. Sebab, sesuai dengan kadar dzikirnya dia mendapatkan
rasa aman dan hilanglah ketakutannya, hingga seakan-akan
berbagai ketakutan yang dialaminya menjadi rasa aman
baginya. Sedangkan orang yang lalai itu takut meskipun dia
berada dalam keadaan aman, hingga seakan-akan seluruh rasa
aman yang dialaminya itu berupa ketakutan.
DZIKIR MENGHILANGKAN KETERASINGAN DIRI
Orang yang berdzikir kepada Allah Swt merasakan
kenyamanan di dalam dirinya, dan ketenangan pun memenuhi
hatinya. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Swt;
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.‖ (QS. Ar-Ra'd: 28)
Maka hati orang-orang yang mencintai Allah tidak akan
tenang kecuali dengan mengingat-Nya, dan mereka merasa
tidak nyaman dengan berbagai aktivitas yang menyibukkan
34
mereka dari dzikir. Maka tidak ada sesuatu yang lebih
mereka cintai dari menyendiri dengan kekasih mereka.
Seorang pendahulu umat mengatakan; "Aku heran terhadap
makhluk yang merasa nyaman dengan selain-Mu, bahkan aku
heran terhadap makhluk bagaimana hati mereka tercerahkan
dengan mengingat selain-Mu.‖
Ada yang bertanya kepada Muhammad ibnu Nadhr; Tidakkah
kamu merasa tidak nyaman dengan kesendirianmu? Dia
menjawab; "Bagaimana mungkin aku merasa tidak nyaman
sedang Dia menyatakan Aku teman duduk orang yang
mengingat-Ku.‖
Hingga orang yang mencintai dzikir kepada Allah itu
tubuhnya berada di antara makhluk, namun hatinya
bergantung di tempat yang tertinggi. Sebagaimana kata Ali
mengenai mereka; "Menyertai dunia dengan tubuh namun hati
mereka bergantung di tempat yang tertinggi.‖ Semakna
dengan ini, ada yang mengatakan;
Tubuhku bersamaku hanya saja ruh ada di antara kalian
- maka tubuh berada dalam keterasingan sementara ruh
berada di dalam negeri
Yang lainnya berkata;
Aku menempatkanmu di hati agar dapat berbicara kepadaku
- dan aku bolehkan tubuhku bagi siapa yang ingin
duduk bersamaku
Maka tubuhku memberikan kenyamanan bagi teman dudukku
- sementara kekasih hatiku memberikan kenyamanan
kepadaku
DZIKIR ADALAH BENTENG MUSLIM YANG KOKOH TERHADAP
SETAN YANG TERKUTUK
35
Ketahuilah, saudaraku muslim, bahwa dzikir kepada
Allah adalah bentengmu yang kokoh terhadap setan yang
terkutuk. Itu sesuai dengan sabda Nabi Saw; "Sesungguhnya
Allah memerintahkan Yahya ibnu Zakariya agar mengamalkan
lima kalimat, dan memerintahkan Bani Israil agar
mengamalkannya.‖ Kemudian beliau menyampaikan hadis yang
cukup panjang hingga sabda beliau; "Dan Aku perintahkan
kalian agar berdzikir kepada Allah, sebab perumpamaannya
seperti seorang yang keluar sementara musuh mengikutinya
dari belakang dengan cepat. Hingga begitu telah sampai di
benteng yang kokoh, dia pun melindungi dirinya dari
mereka. Demikian seorang hamba, dia tidak dapat melindungi
dirinya dari setan kecuali dengan dzikir kepada Allah.‖
(HR. Tirmidzi dan menurutnya sahih dari Harits Al-Asy'ary)
Seandainya pada dzikir tidak ada selain satu keutamaan
ini, niscaya benar-benar lisan seorang hamba itu
selayaknya tidak surut dari dzikir kepada Allah. Sebab dia
tidak dapat melindungi dirinya dari setan musuhnya yang
kejam dan hendak menimpakan keburukan serta kepedihan yang
telah ditetapkan kepadanya kecuali dengan dzikir kepada
Allah. Dan setan tidak mampu menerobos pertahanannya
kecuali dari pintu kelalaian. Maka setan senantiasa
mengintai pintu ini. Jika dia lalai maka setan segera
menyergap dan mempedayakannya. Jika dia berdzikir kepada
Allah Swt, maka setan mengundurkan diri, mengecil, dan
terkekang. Maka dari itu setan dinamakan "Al-Waswaas Al-
Khannaas‖ (pembisik yang bersembunyi).
Dari Ibnu Abbas ra bahwa dia mengatakan; "Setan itu
berdiam diri di hati manusia. Jika dia lalai dan lengah,
maka setan membisiki. Jika dia ingat kepada Allah Swt maka
setan pun mengurungkan diri.‖
36
DZIKIR MEMBUAT SETAN JATUH KESURUPAN
Dengan dzikir seorang hamba dapat menjadikan setan
jatuh kesurupan sebagaimana setan dapat membuat orang-
orang yang lalai dan lupa jatuh kesurupan. Seorang
pendahulu umat mengatakan; Jika dzikir telah tertanam di
dalam hati, maka jika setan mendekatinya dia pun membuat
setan itu tersungkur kesurupan, sebagaimana manusia yang
jatuh kesurupan jika didekati oleh setan. Lantas setan-
setan berkumpul padanya –maksudnya mereka berkumpul pada
setan yang berusaha mendekati hati orang yang beriman-
lalu mereka bertanya; kenapa ini? Ada yang menjawab; dia
kerasukan manusia! (Madaarij Al-Saalikiin 2/424)
DZIKIR MEMBINASAKAN SETAN
Dari Abu Bakar Al-Shiddiq ra mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Perbanyaklah mengucapkan tidak ada tuhan
selain Allah dan istighfar (mohon ampun kepada Allah),
sebab setan mengatakan aku telah menghancurkan mereka
dengan dosa-dosa, sementara mereka menghancurkanku dengan
ucapan tidak ada tuhan selain Allah dan istighfar. Begitu
aku melihat hal itu pada mereka, maka aku berusaha
menghancurkan mereka dengan hawa nafsu hingga mereka
mengira bahwa mereka mengikuti petunjuk, akibatnya mereka
tidak beristighfar.‖ (HR. Al-Hafizh Abu Musa)
DZIKIR ADALAH KEHIDUPAN DAN KEKUATAN BAGI HATI DAN
RUH
Jika seorang hamba kehilangan dzikir, maka dia laksana
tubuh yang terpisahkan dengan kekuatannya. Ibnu Taimiah
rah mengatakan; "Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan.
Lantas bagaimana keadaan ikan bila terpisah dari air?‖
37
Allah Swt berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman!
Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu
kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.‖ (QS. Al-
Anfaal: 24) Kehidupan di sini dengan dzikir dan mengikuti
Al-Qur'an.
DZIKIR PEMBERSIH HATI DARI KARATNYA
Abu Darda' ra mengatakan; "Segala sesuatu memiliki
pembersih, dan sesungguhnya pembersih hati adalah dzikir
kepada Allah Swt.‖
Maka tidak diragukan lagi, bahwa hati itu bisa
berkarat sebagaimana tembaga, perak, dan lainnya berkarat,
dan bersihnya hati dengan dzikir. Sebab dzikir akan
membuatnya bersih mengkilap hingga menjadikannya seperti
wanita yang putih. Jika meninggalkan dzikir kepada Allah,
maka hati pun akan berkarat. Dan jika hati telah berkarat,
maka dia tidak mampu menangkap gambaran-gambaran
pengetahuan dengan semestinya. Dia melihat kebatilan dalam
gambaran kebenaran, dan kebenaran dalam gambaran
kebatilan. Akibatnya dia tidak menerima kebenaran dan
tidak mengingkari kebatilan. Ini merupakan hukuman
terbesar bagi hati.
DZIKIR MELULUHKAN KERASNYA HATI
Sesungguhnya di dalam hati itu terdapat kekerasan yang
tidak dapat diluluhkan kecuali dengan dzikir kepada Allah
Swt. Maka selayaknya seorang hamba mengobati kerasnya
hatinya dengan dzikir kepada Allah Swt.
Seorang lelaki berkata kepada Hasan Al-Bashry rah;
Wahai Abu Sa'id, aku mengadukan kerasnya hatiku kepadamu.
Hasan Al-Bashry menjawab; "Luluhkan dia dengan dzikir.‖
38
Hal ini disebabkan karena ketika hati semakin parah
berada dalam kelalaian, maka dia pun akan semakin
mengeras. Jika dia berdzikir kepada Allah Swt, maka
kekerasan itu pun akan luluh, seperti peluru yang meleleh
di dalam api. Maka, tidak ada yang dapat meluluhkan
kerasnya hati yang seperti dzikir kepada Allah Swt.
DZIKIR OBAT DAN KESEMBUHAN BAGI HATI
Dzikir kepada Allah Swt adalah kesembuhan dan obat
bagi hati. Sedangkan lalai adalah penyakitnya. Maka hati
itu mengalami sakit, dan penyembuhan serta obatnya adalah
dzikir kepada Allah Swt. Makhul mengatakan; "Ingat kepada
Allah Swt adalah obat, dan ingat kepada manusia adalah
penyakit.‖
DZIKIR ADALAH TONGGAK LOYALITAS KEPADA ALLAH Swt
Dzikir adalah tonggak dan dasar utama loyalitas kepada
Allah Swt. Sedangkan kelalaian adalah tonggak dan dasar
utama penentangan terhadap-Nya. Maka seorang hamba akan
senantiasa berdzikir kepada Tuhannya Swt hingga mencintai
dan loyal kepada-Nya. Dan bila dia selalu lalai dari-Nya
maka akibatnya dia pun membenci dan menentang-Nya. Auza'i
mengatakan; "Hasan ibnu Athiyah mengatakan; "Tidaklah ada
sesuatu yang membuat seorang hamba menentang Tuhannya yang
lebih keras dari pengingkarannya terhadap dzikir kepada-
Nya, atau terhadap orang yang berdzikir kepada-Nya. Maka
penentangan ini disebabkan oleh kelalaian, dan kelalaian
ini akan senantiasa berada pada diri seorang hamba hingga
membuatnya benci terhadap dzikir kepada Allah, serta
membenci orang yang berdzikir kepada-Nya. Saat itulah dia
39
menjadikan-Nya sebagai musuh, sebagaimana orang yang
berdzikir menjadikan-Nya sebagai Pelindung.‖
DZIKIR ADALAH SEBAB PENYEBUTAN ORANG YANG
MELAKUKANNYA DI SEKITAR SINGGASANA
Dari Nu'man ibnu Basyir ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya di antara
keagungan Allah yang kalian sebutkan adalah tasbih,
tahlil, dan tahmid, yang mengitari singgasana. Mereka
(kalimat itu) memiliki gemuruh seperti gemuruh lebah yang
mengingatkan pada orang yang mengamalkannya. Tidakkah
seorang di antara kalian menyukai bagi dirinya atau ada
yang selalu mengingatkannya padanya.‖ (HR. Ibnu Majah dan
Hakim yang mengatakan hadis sahih sesuai dengan syarat
Muslim)
DZIKIR MENYIBUKKAN LISAN DARI MEMBICARAKAN
KEBURUKAN ORANG LAIN, MENGHASUT, DUSTA, DAN
PENYIMPANGAN
Dengan menyibukkan diri dalam dzikir maka lisan pun
teralihkan dari pembicaraan yang batil; menggunjing,
menghasut, dusta, perbuatan keji, penyimpangan, dan
lainnya. Sebab, seorang hamba itu pasti berbicara. Jika
dia tidak membicarakan tentang dzikir kepada Allah Swt dan
mengingat perintah-perintah-Nya, maka dia akan berbicara
tentang hal-hal yang diharamkan ini, atau sebagiannya.
Karena lisan tidak akan diam sama sekali; antara lisan
yang berdzikir atau lisan yang menyimpang, dan pasti pada
salah satunya. Dia adalah jiwa yang jika tidak Anda
sibukkan dengan kebenaran maka dia akan menyibukkan Anda
dengan kebatilan. Dia adalah hati yang jika tidak
40
ditempati kecintaan kepada Allah Swt maka pasti ditempati
oleh kecintaan terhadap makhluk. Dia adalah lisan yang
jika tidak Anda sibukkan dengan dzikir maka dia akan
menyibukkan Anda dengan kesesatan. Kesimpulannya, bahwa
siapa yang membiasakan lisannya untuk berdzikir kepada
Allah Swt, maka dia dapat melindungi lisannya dari
kebatilan dan penyimpangan. Siapa yang lisannya kering
dari dzikir kepada Allah Swt, maka dia akan basah dengan
berbagai kebatilan, penyimpangan, dan kedurhakaan. Kita
memohon perlindungan kepada Allah.
DZIKIR ADALAH PENGHALANG ANTARA SEORANG HAMBA
DENGAN JAHANAM
Jika ada amal perbuatan sebagai jalan menuju Jahanam,
maka dzikir merupakan penghalang di jalan itu. Jika yang
selalu ada berupa dzikir yang sempurna, maka itu merupakan
penghalang yang kokoh dan tidak ada terobosan padanya.
Jika tidak sempurna, maka kadar kekokohannya sesuai
dengannya.
Abdul Aziz ibnu Abi Rawwad mengatakan; "Ada seorang
lelaki tinggal di daerah pedalaman yang membangun sebuah
masjid. Lantas di tengahnya dia meletakkan tujuh batu.
Ketika selesai shalat dia berkata; Hai batu-batu, aku
bersaksi terhadapmu bahwa tidak ada tuhan selain Allah.‖
Abdul Aziz mengatakan; "Lalu orang itu sakit dan merasakan
dia dibawa naik bersama ruhnya. Dia mengatakan; lalu dalam
tidurku aku bermimpi disuruh ke neraka. Dia mengatakan;
lantas aku melihat satu dari batu-batu itu yang aku
ketahui dia menjadi besar hingga menghalangi salah satu
pintu Jahanam dariku. Kemudian aku mendatangi pintu yang
lain, ternyata ada satu di antara batu-batu itu yang aku
41
ketahui telah menjadi besar hingga menghalangi salah satu
pintu Jahanam dariku, hingga batu-batu yang masih tersisa
menghalangi pintu-pintu Jahanam dariku.‖
DZIKIR KEPADA ALLAH Swt MEMBERIKAN KEAMANAN DARI
KEMUNAFIKAN
Sesungguhnya banyak berdzikir kepada Allah Swt
memberikan keamanan dari kemunafikan. Sebab orang-orang
munafik itu jarang ingat kepada Allah Swt. Mengenai orang-
orang munafik, Allah Swt berfirman; "Dan mereka tidak
mengingat Allah kecuali sedikit sekali.‖ (QS. Al-Nisaa':
142)
Ka'ab mengatakan; "Siapa yang banyak mengingat Allah
Swt maka dia terbebas dari kemunafikan.‖ Maka dari itu
surat Al-Munaafiquun ditutup dengan perintah berdzikir
kepada Allah, dan orang yang beriman tidak boleh lalai
dari itu lantaran tersibukkan oleh harta tidak pula anak.
Jika itu semua membuatnya lalai dari mengingat Allah, maka
dia termasuk orang yang rugi. Allah Swt berfirman; "Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah harta-bendamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan
barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-
orang yang rugi.‖ (QS. Al-Munaafiquun: 9)
Ini merupakan peringatan terhadap fitnah orang-orang
munafik yang lalai dari mengingat Allah Swt, yang
akibatnya mereka dapat terjerumus dalam kemunafikan.
Seorang sahabat ra ditanya tentang kaum Khawarij,
apakah mereka munafik? Dia menjawab; "Tidak, orang-orang
munafik itu tidak mengingat Allah kecuali hanya sedikit.‖
Ini termasuk tanda kemunafikan, yaitu jarang meningat
Allah Swt, sementara banyak mengingat-Nya memberikan
42
keamanan dari kemunafikan. Allah Swt terlalu mulia untuk
menguji hati yang ingat dengan kemunafikan. Tapi, ujian
itu hanya bagi hati yang lalai dari mengingat Allah Swt.
DZIKIR MENGHIMPUN HATI DAN KEINGANAN YANG
TERCERAIKAN, DAN DZIKIR MENCERAIKAN DOSA-DOSA DAN
TENTARA SETAN YANG TERHIMPUN
Dzikir menghimpun hati pada hamba, keinginan, hasrat,
dan keteguhannya yang telah terceraikan. Adalah merupakan
siksaan yang tak terperikan baginya bila semua itu
tercerai-beraikan, terpisah, dan pudar. Kehidupan dan
kenikmatan itu terdapat dalam keterhimpunan hati, hasrat,
keteguhan, dan keinginannya. Dan dzikir menceraikan apa-
apa yang terhimpun padanya berupa kegelisahan, kegundahan,
kesedihan, dan kebingungan atas terluputnya bagian dan
tuntutannya. Juga menceraikan yang terhimpun padanya
berupa dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, dan kekeliruan-
kekeliruannya hingga berjatuhan darinya, lenyap, dan
sirna. Dzikir juga menceraikan tentara setan yang
terhimpun untuk memeranginya. Sebab iblis senantiasa
mengutus pasukannya. Ketika dia semakin kuat memohon
kepada Allah Swt dan lebih teguh dalam keinginan serta
ketergantungan kepada-Nya, maka pasukan itu akan semakin
banyak, melimpah, dan lebih besar kekuatannya, sesuai
dengan kadar materi kebaikan dan keinginan yang terdapat
pada seorang hamba. Dan tidak ada jalan untuk menceraikan
pasukan yang terhimpun ini kecuali dengan senantiasa
berdzikir.
DZIKIR MENDEKATKAN YANG JAUH DAN MENJAUHKAN YANG
DEKAT
43
Adapun mendekatkan yang jauh adalah mendekatkan
padanya akhirat yang dijauhkan oleh setan dan angan-angan
darinya. Maka hendaknya dia senantiasa mengucapkan dzikir
hingga seakan-akan dia telah memasuki alam akhirat dan
berada di sana. Dengan demikian, dalam pandangannya dunia
akan menjadi kecil dan besarlah akhirat di dalam hatinya.
Sedangkan menjauhkan yang dekat dengannya, yaitu dunia
yang lebih dekat dengannya dari pada akhirat. Sebab,
begitu akhirat dekat dengan hatinya, maka jauhlah dunia
dari dirinya. Ketika tahapan ini semakin dekat dengannya,
maka semakin jauhlah tahapan yang itu, dan tidak ada jalan
untuk menggapai hal ini kecuali dengan senantiasa
berdzikir.
DZIKIR MEMBANGUNKAN HATI DARI TIDURNYA
Dzikir membangunkan hati dari tidurnya dan
menyadarkannya dari kelalaiannya. Jika hati itu tidur,
maka berbagai keuntungan dan perdagangan akan luput
darinya, dan pada umumnya kerugianlah yang didapatkannya.
Jika bangun dan menyadari yang terluput darinya lantaran
tidur, maka dia pun segera menyingsingkan baju dan
menghidupkan sisa umurnya serta menggapai yang terluput
darinya. Dan kesadarannya itu tidak bisa digapai kecuali
dengan dzikir, sebab kelalaian itu adalah tidur lelap.
DZIKIR MEMBERIKAN RASA AMAN BAGI HAMBA DARI
KEGUNDAHAN HARI KIAMAT
Setiap majlis yang di dalamnya seorang hamba tidak
ingat kepada Tuhannya Swt, maka itu akan menjadi
kegundahan baginya pada hari Kiamat. Dari Aisyah ra bahwa
dia mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah ada
44
satu saat yang dilalui manusia yang di dalamnya dia tidak
mengingat Allah dengan suatu kebaikan, melainkan akan
membuatnya gundah terhadapnya pada hari Kiamat.‖ (HR.
Baihaqi)
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah penghuni surga merasa
gundah melainkan terhadap suatu saat yang mereka lalui
namun di dalamnya mereka tidak mengingat Allah Swt.‖ (HR.
Thabrani dan Baihaqi di dalam Al-Syu'ab dengan isnad
bagus)
Maka saat kapan pun yang dilalui seorang hamba tanpa
dzikir kepada Allah Swt, maka itu akan berakibat buruk
kepadanya dan tidak menguntungkannya, serta kerugiannya di
dalamnya lebih besar dari pada keuntungan yang
didapatkannya dalam kelalaiannya dari Allah.
Seorang bijak mengatakan; "Seandainya seorang hamba
menghadapkan dirinya kepada Allah Swt sekian dan sekian
tahun, kemudian berpaling dari-Nya sesaat, niscaya yang
terluput darinya lebih besar dari apa yang didapatkannya.‖
DZIKIR SEBAB PERLINDUNGAN ALLAH Swt BAGI SEORANG
HAMBA PADA HARI KIAMAT
Di antara tujuh golongan yang mendapatkan perlindungan
dari Allah pada hari Kiamat di bawah naungan singgasana-
Nya; "Dan orang yang mengingat Allah saat sendirian lantas
bercucuran air mata.‖ (Muttafaq 'Alaih dalam hadis dari
Abu Hurairah ra) Maka dzikir disertai tangisan dalam
kesendirian adalah sebab naungan Allah Swt bagi hamba pada
hari panas terbesar dalam naungan singgasana-Nya. Manusia
pada saat dihimpun kelak akan meleleh dalam panas terik
45
matahari, namun orang yang berdzikir ini berada dalam
naungan singgasana Tuhan Yang Maha Pengasih Swt.
DZIKIR SEBAB PEMBENARAN ALLAH Swt TERHADAP HAMBA-
NYA
Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah ra bahwa keduanya
menegaskan bahwa Nabi Saw bersabda; "Siapa yang
mengucapkan; "Tidak ada tuhan selain Allah dan Allah
Mahabesar,‖ maka Tuhannya membenarkannya. Maka Dia
berfirman; "Tidak ada tuhan selain Aku dan Aku Mahabesar.‖
Dan jika dia mengucapkan; "Tidak ada tuhan selain Allah
semata tidak ada sekutu bagi-Nya,‖ Dia berfirman; "Tidak
ada tuhan selain Aku semata tidak ada sekutu bagi-Ku.‖
Jika dia mengucapkan; "Tidak ada tuhan selain Allah milik-
Nya kekuasaan dan bagi-Nya segala puji,‖ Dia berfirman;
"Tidak ada tuhan selain Aku milik-Ku kekuasaan dan bagi-Ku
segala puji.‖ Dan jika dia mengucapkan; "Tidak ada tuhan
selain Allah dan tidak ada daya upaya serta kekuatan
melainkan dengan izin Allah,‖ maka Dia berfirman; "Tidak
ada tuhan selain Aku dan tidak ada daya upaya serta
kekuatan melainkan dengan izin-Ku.‖ Dan beliau menyatakan
bahwa siapa yang mengucapkannya dalam sakitnya kemudian
mati maka dia tidak dilalap api neraka.‖ (HR. Ibnu Majah
dan Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
PARA MALAIKAT MEMOHONKAN AMPUNAN BAGI ORANG YANG
BERDZIKIR SEBAGAIMANA MEREKA MEMOHONKAN AMPUNAN
BAGI ORANG YANG BERTAUBAT
Dari Abdullah ibnu Amru ibnu Ash, dia mengatakan; "Aku
mendapati pada Kitab Allah yang diturunkan bahwa jika
seorang hamba mengucapkan; "Segala puji bagi Allah," maka
46
para malaikat mengatakan; "Tuhan seluruh alam.‖ Jika dia
mengucapkan; "Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam,‖
maka para malaikat mengatakan; "Ya Allah, ampunilah hamba-
Mu.‖ Jika dia mengucapkan; "Mahasuci Allah,‖ maka para
malaikat mengatakan; "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu.‖ Dan
jika dia mengucapkan; "Tidak ada Tuhan selain Allah,‖ maka
para malaikat mengatakan; "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu.‖
DZIKIR MENDATANGKAN RAHMAT DARI ALLAH Swt DAN DOA
DARI PARA MALAIKAT-NYA BAGI ORANG YANG BERDZIKIR
Siapa yang mendapatkan rahmat dari Allah dan doa dari
para malaikat-Nya, maka dia benar-benar mendapatkan segala
keberuntungan dan segala keberkahan. Allah Swt berfirman;
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah,
dengan mengingat (nama)-Nya sebanyak-banyaknya, dan
bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu
dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman.‖ (QS. Al-
Ahzaab: 41-43) Rahmat dari-Nya Swt dan doa dari para
malaikat-Nya ini hanyalah merupakan sebab untuk
mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Jika
mereka telah mendapatkan rahmat dari Allah Swt dan doa
dari para malaikat-Nya serta mengeluarkan mereka dari
kegelapan menuju cahaya, lantas kebaikan apa lagi yang
belum mereka dapatkan, dan keburukan apa lagi yang tidak
tersingkirkan dari mereka?
DZIKIR YANG BERKESINAMBUNGAN AKAN MEMPERBANYAK SAKSI
HAMBA PADA HARI KIAMAT
47
Ketahuilah, bahwa dalam dzikir yang berkesinambungan
di rumah, jalan, saat mukim, saat bepergian, dan daerah
lainnya, akan memperbanyak saksi hamba pada hari Kiamat.
Sebab daerah, rumah, gunung, dan bumi itu bersaksi bagi
orang yang berdzikir pada hari Kiamat. Allah Swt
berfirman; "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan
yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
berat (yang dikandung)nya, dan, manusia bertanya; "Apa
yang terjadi pada bumi ini?‖ Pada hari itu bumi
menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang demikian itu) padanya.‖ (QS. Al-
Zalzalah: 1-5)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw membaca ayat ini "Pada hari itu bumi menyampaikan
beritanya,‖ lalu beliau bersabda; "Apakah kalian tahu apa
beritanya?‖ Mereka menjawab; Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui. Beliau bersabda; "Sesungguhnya beritanya
bahwa dia bersaksi atas setiap hamba atau umat terkait
dengan apa yang dilakukannya di atasnya. Dia mengatakan
dia melakukan hari begini begini dan begini.‖ (HR.
Tirmidzi dan mengatakan hadis hasan sahih) Orang yang
berdzikir kepada Allah Swt di berbagai tempat akan semakin
banyak saksinya. Barangkali mereka atau kebanyakan mereka
akan menerimanya pada hari Kiamat, saat saksi-saksi
bangkit, dan pelaksanaan kesaksian. Dia pun bergembira dan
diiri lantaran kesaksian mereka.
GUNUNG DAN BUMI BERGEMBIRA DAN BANGGA TERHADAP
ORANG YANG BERDZIKIR KEPADA ALLAH Swt DI ATASNYA
Ibnu Mas'ud mengatakan; "Sesungguhnya gunung benar-
benar memanggil gunung lain dengan namanya; Apakah hari
48
itu ada seorang yang berdzikir kepada Allah Swt
melintasimu? Jika dia menjawab; Ya, maka dia pun
bergembira.‖
Aun ibnu Abdullah mengatakan; "Sesungguhnya bidang-
bidang tanah itu benar-benar sebagiannya memanggil
sebagian lainnya; Hai tetangga, apakah hari itu ada
seorang yang berdzikir kepada Allah melintasimu? Lalu ada
yang mengatakan; Ya, dan ada yang mengatakan; Tidak.‖
A'masy mengatakan dari Mujahid; "Sesungguhnya gunung
benar-benar memanggil gunung lain dengan namanya; Hai
fulan, apakah hari itu ada orang yang berdzikir kepada
Allah Swt melintasimu? Maka ada yang mengatakan; Tidak,
dan ada yang mengatakan; Ya.‖
RENUNGAN SEJENAK
Saudaraku setiap muslim, dari uraian tentang keutamaan
dzikir yang besar ini kita dapat mengetahui bahwa dzikir
memiliki kedudukan yang besar dalam kehidupan seorang
muslim, terkait dengan stabilitas urusan agama dan
dunianya, karena pada dzikir, Allah Swt telah mengaitkan
segala sesuatu yang dengannya keadaan dan tempat kembali
kelak menjadi terarah dengan benar. Wahai saudaraku,
dengan dzikir juga Anda dapat menjadi orang yang berhasil
menggapai kebahagiaan dua negeri, dunia dan akhirat.
Bukankah Anda sangat menginginkan termasuk dalam
golongan orang-orang yang bahagia. Bukankah Anda sangat
menginginkan dapat menggapai keadaan hingga Allah Swt
mengingat Anda. Cukuplah ini merupakan keutamaan dan
kemuliaan. Bukankah Anda sangat menginginkan dapat
menggapai ampunan Allah Swt dan surga-Nya, ridha dan
49
cinta-Nya. Bukankah Anda sangat menginginkan dapat meraih
kesertaan-Nya. Bukankah Anda sangat menginginkan Allah Swt
akan menyebut Anda di antara para malaikat. Bukankah Anda
sangat menginginkan Allah melimpahkan rahmat kepada Anda
dan para malaikat mendoakan Anda. Bukankah Anda sangat
menginginkan Allah dan para malaikat-Nya membanggakan
Anda. Bukankah Anda sangat menginginkan mendapatkan
naungan Allah pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-
Nya. Bukankah Anda sangat menginginkan ditanamkan tumbuhan
bagi Anda di surga dan dibangunkan untuk Anda rumah-rumah
di sana, kesalahan-kesalahan dihapuskan dari Anda,
kedudukan Anda diangkat, dan berhasil menggapai berbagai
karunia yang tak terhingga. Bukankah Anda sangat
menginginkan dapat membeli dengan setiap nafas dari nafas-
nafas Anda emas yang lebih besar dari seisi bumi. Bukankah
Anda sangat menginginkan dapat membeli dengan setiap nafas
dari nafas-nafas Anda kenikmatan yang tiada henti selama-
lamanya, kenikmatan yang tetap dan abadi di dalam surga
yang penuh dengan kenikmatan. Bukankah Anda sangat
menginginkan dapat didatangkan rezeki bagi diri Anda.
Bukankah Anda sangat menginginkan Allah memberikan lebih
banyak dari yang Anda harapkan. Bukankah Anda sangat
menginginkan kesedihan, kegundahan, dan kegelisahan
dihilangkan dari hati Anda. Bukankah Anda sangat
menginginkan dapat menggapai kesenangan dan kegembiraan
bagi diri Anda. Bukankah Anda sangat menginginkan dapat
menghindarkan siksaan dari diri Anda. Bukankah Anda sangat
menginginkan kesulitan menjadi kemudahan, dan kesempitan
menjadi kelapangan. Bukankah Anda sangat menginginkan
dapat mengusir dan menghancurkan setan. Bukankah Anda
sangat menginginkan dapat memperbanyak orang-orang yang
bersaksi untuk Anda pada hari Kiamat. Bukankah Anda sangat
50
menginginkan tempat-tempat yang di atasnya Anda berdzikir
kepada Allah membanggakan Anda. Banyaklah berdzikir kepada
Allah, wahai saudaraku, dalam keadaan berdiri, duduk, dan
berbaring, siang dan malam, di daratan maupun lautan,
dalam perjalanan maupun saat mukim, saat kaya maupun
miskin, saat sakit maupun sehat, dalam keadaan sembunyi
maupun terbuka, dan pada setiap keadaan.
Ketahuilah, bahwa seluruh amal itu disyariatkan tidak
lain hanya untuk menegakkan dzikir kepada Allah, yang
maksudnya adalah mewujudkan ingatan kepada Allah Swt.
Dzikir merupakan amal yang tampak cukup mudah, tetapi
kandungannya sangat besar. Ada yang mengatakan bahwa jika
pada hari Kiamat tabir penutup pahala amal manusia
disingkap bagi mereka, niscaya mereka tidak melihat satu
amal pun yang lebih utama pahalanya dari pada dzikir. Saat
itulah sejumlah kaum merasa resah dan lantas mengatakan
dulu tidak ada sesuatu yang lebih mudah bagi kita dari
pada dzikir.
Maka, janganlah Anda menghindarkan diri Anda dari
dzikir kepada Allah walaupun sekejap mata. Belilah mutiara
yang sangat mahal (pahala melimpah) dengan setiap nafas
dari nafas-nafas Anda. Sebab tidak ada amal yang lebih
mudah, lebih utama, dan lebih agung dari pada dzikir. Di
muka telah disampaikan sabda Rasulullah Saw; "Maukah
kalian aku beritahu tentang amal kalian yang paling baik,
paling suci di sisi Tuhan kalian, paling tinggi pada
tingkatan kalian, lebih baik bagi kalian dari pada infak
emas dan perak, dan lebih baik bagi kalian dari pada
kalian menghadapi musuh kalian lantas kalian menebas leher
mereka dan mereka pun menebas leher kalian.‖ Mereka
menjawab; tentu. Beliau bersabda; "Dzikir kepada Allah
Swt.‖
51
Oleh karena itu, Ibnu Qayyim mengatakan tentang
dzikir; "Dia memiliki wilayah yang tersebar, siapa yang
dianugerahinya maka dia terhubung, dan siapa yang
terhalangi darinya dia tersingkir. Dia adalah makanan hati
kaum yang ketika dia meninggalkan hati mereka maka tubuh
pun baginya laksana kuburan. Dia adalah pembangun rumah
mereka yang jika terhenti darinya maka rumah mereka pun
runtuh. Dia adalah senjata mereka yang digunakan untuk
berperang melawan para perampok. Dia adalah air mereka
yang digunakan untuk memadamkan gejolak api yang membakar.
Dia adalah obat bagi penyakit mereka yang begitu
meninggalkan mereka maka penyakit hati mereka pun akan
kambuh. Dan dia adalah sebab yang mampu mengantarkan dan
menghubungkan antara mereka dengan Tuhan Yang Maha
Mengetahui yang gaib. Dengan dzikir mereka menghalau
berbagai macam rintangan, menyingkap berbagai malapetaka,
dan dengannya berbagai kesulitan pun menjadi mudah bagi
mereka. Jika dilanda ujian, maka kepadanyalah mereka
berpadu. Jika musibah menimpa mereka, maka kepadanyalah
mereka berlindung. Dia adalah taman-taman surga mereka
yang di dalamnya mereka dapat berbuat dengan leluasa, dan
dia adalah modal utama kebahagiaan mereka yang dengannya
mereka dapat melakukan perdagangan. Dzikir membuat hati
yang bersedih menjadi tertawa gembira, dan mengantarkan
orang yang berdzikir kepada pihak yang diingatnya, bahkan
menjadikannya senantiasa dalam ingatan.
Masing-masing anggota badan itu memiliki aktivitas
ibadah yang telah ditentukan waktunya. Namun dzikir
merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak ditentukan
waktunya. Bahkan mereka diperintahkan agar berdzikir
kepada Tuhan yang mereka cintai pada setiap keadaan;
berdiri, duduk, dan berbaring. Bila hati mengalami
52
kehancuran dan keruntuhan, maka dzikir merupakan bangunan
dan pondasinya. Dzikir merupakan penerang dan penjernih
hati, serta obatnya bila dirundung rasa sakit. Jika orang
yang berdzikir semakin larut dalam dzikirnya, maka yang
diingat dalam dzikirnya akan bertambah cinta dan rindu
untuk bertemu dengannya. Jika hatinya mampu menyentuh
lisannya dalam dzikir, maka dia akan lupa terhadap segala
sesuatu lantaran dzikirnya, dan Allah pun menjaganya dari
segala sesuatu, serta dia mendapatkan pengganti atas
segala sesuatu yang lantaran dzikirnya ketulian pun sirna
dari pendengaran, kebisuan lenyap dari lisan, dan
kegelapan tersingkap dari penglihatan. Dengan dzikir Allah
menghiasi lisan orang-orang yang berdzikir, sebagaimana
Allah menghiasi penglihatan orang-orang yang memandang
dengan cahaya. Sedangkan lisan yang lalai seperti mata
yang buta, telinga yang tuli, dan tangan yang lumpuh.
Dzikir adalah pintu Allah yang terbesar dan senantiasa
terbuka antara Dia dengan hamba-Nya, selama hamba itu
sendiri tidak menutupnya dengan kelalaiannya. (Madaarij
Al-Saalikiin 2/423)
Dzikir memudahkan yang sulit, melapangkan yang sempit,
meringankan yang berat, dan menghilangkan ketakutan dari
hati.
Ini semua tidak diragukan lagi, sebab Allah Swt telah
berfirman; "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.‖ (QS.
Ar-Ra'd: 28)
Maksudnya, hati mereka menjadi tenteram lantaran
dzikir dan mereka pun mendapatkan kegembiraan serta
kesenangan, dan dengan berdzikir mereka tidak mengalami
kesepian, tidak terganggu, dan tidak pula putus asa dalam
53
kehidupan ini sebagaimana yang dialami oleh orang yang
lalai dari dzikir kepada Allah. Kepada saudara-saudara
kita yang mengadukan penyakit-penyakit kejiwaan, kita
ucapkan kepada mereka; "Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram.‖ Dan kepada orang-orang yang
mengadukan berbagai masalah kehidupan dan kesempitan
hidup; "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tenteram.‖ Kepada para pemuda yang mengadukan
berbagai problema dalam hidup mereka; "Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.‖ Dan kepada
wanita yang mengadukan berbagai masalah rumah tangganya
atau masalah dengan suaminya; "Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.‖ Bukankah kamu
memiliki senjata yang dapat menyelamatkanmu dari ketakutan
dan kesedihanmu, senjata yang akan membuat kegelisahan-
kegelisahanmu sirna, dan kamu akan mendapatkan kebahagiaan
serta keberuntungan di dunia dan akhirat.
Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya
tidak ada orang yang lebih sengsara di atas bumi ini dari
pada orang-orang yang tidak mendapatkan ketenteraman dekat
dengan Allah Swt, sebab mereka bertindak di bumi ini tanpa
ada hubungan dengan apa-apa yang ada di alam sekitarnya,
karena dia terputus dari ikatan yang erat yang
menghubungkannya dengan Pencipta alam semesta.
Maka dari itu makna yang dapat ditangkap dari tidak
ingatnya Allah Swt adalah, Allah Swt melupakan hamba yang
telah melupakan-Nya, yang telah Allah Swt tetapkan
konsekwensinya berupa kerugian dunia dan akhirat.
Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya Swt; "Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh,
dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan
mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.‖ Dia
54
berkata; "Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam
keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?‖ Dia
(Allah) berfirman; "Demikianlah, dahulu telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi
begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.‖ (QS. Thaahaa:
124-126)
Allah Swt berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian,
maka mereka itulah orang-orang yang rugi.‖ (QS. Al-
Munaafiquun: 9)
Dan Allah Swt berfirman; "Dan janganlah kamu seperti
orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah
menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah
orang-orang fasik.‖ (QS. Al-Hasyr: 19)
Jika seorang hamba lupa terhadap dirinya, dia
berpaling dari kemaslahatan-kemaslahatan dirinya dan
melupakannya, serta tidak mempedulikannya, akibatnya pasti
akan rusak dan binasa. Seperti orang yang memiliki
tanaman, kebun, atau hewan ternak, atau lainnya yang
memberikan kemaslahatan dan keuntungan baginya dengan cara
selalu merawat dan memeliharanya. Namun yang terjadi dia
mengabaikan, lupa, dan menyibukkan diri dengan yang
lainnya serta menyia-nyiakan kemaslahatan-kemaslahatannya,
maka dia pasti akan rusak. Ini terkait dengan hal yang
dapat digantikan dengan yang lainnya. Lantas bagaimana
kira-kira jadinya bila yang rusak, yang binasa, dan yang
menderita adalah jiwanya, jika dia mengabaikan, melupakan,
dan tidak mempedulikan kemaslahatan-kemaslahatannya,
menghentikan perawatannya, dan meninggalkan pemeliharaan
terhadapnya terkait dengan berbagai hal yang dapat
memperbaikinya. Tentu Anda tidak menghendaki kerusakan,
55
kebinasaan, kegagalan, dan kehilangan. Orang seperti
inilah yang telah hilang kemaslahatan-kemaslahatannya dan
telah diliputi sebab-sebab pemutusan, kegagalan, dan
kebinasaan di dunia dan akhirat.
Tidak ada jalan untuk mencari keamanan dari itu semua
kecuali dengan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt dan
menyebut nama-Nya, hendaknya lisan selalu basah dengan
dzikir, memposisikannya sebagai kehidupannya yang tidak
bisa terlepas darinya, sebagai santapannya yang jika
hilang darinya maka rusak dan binasalah tubuhnya, sebagai
air saat dia merasakan sangat dahaga, serta sebagai
pakaiannya dalam keadaan panas dan dingin.
Sudah selayaknya seorang hamba menempatkan dzikir
kepada Allah dalam dirinya pada kedudukan ini dan lebih
besar lagi. Sepadankah kerusakan dan kebinasaan ruh dan
hati bila dibandingkan dengan kerusakan dan kebinasaan
badan? Kebinasaan badan adalah suatu keniscayaan dan
setelahnya pasti masih bisa mendapatkan kemaslahatan.
Sedangkan kebinasaan hati dan ruh adalah kebinasaan yang
tidak dapat diharapkan kemaslahatan dan keberuntungannya.
Seandainya tidak ada keutamaan-keutamaan pada dzikir dan
pengamalannya secara berkesinambungan kecuali keutamaan
ini saja, niscaya sudah cukup.
Andai saja kita dapat menyingkap tabir kelalaian dari
mata dan hati kita, serta kita dapat menghayati keutamaan-
keutamaan dzikir kepada Allah Swt dengan baik. Hendaknya
kita semua menyadari bahwa Allah Swt menciptakan kita agar
kita banyak berdzikir kepada-Nya dengan lisan dan hati
kita. Allah Swt menyeru kita melalui firman-Nya Swt;
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah,
dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.‖ (QS. Al-
Ahzaab: 41)
56
Allah juga memberitahukan bahwasanya dzikir itu lebih
besar dari ibadah apa pun. Allah Swt berfirman; "Dan
(ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya
dari ibadah yang lain).‖ (QS. Al-'Ankabuut: 45)
Allah menjanjikan keberuntungan bagi orang yang banyak
mengingat-Nya. Allah Swt berfirman; "Dan ingatlah Allah
banyak-banyak agar kamu beruntung.‖ (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Allah menjanjikan surga dan ampunan bagi orang yang
banyak menyebut nama-Nya. Allah Swt berfirman; "Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.‖ (QS. Al-Ahzaab: 35)
Sebagaimana Allah menjanjikan rahmat bagi orang yang
mengingat-Nya dan doa dari para malaikat-Nya. Siapa yang
mendapatkan rahmat Allah Swt dan doa dari para malaikat-
Nya, sungguh dia telah mendapatkan segala keberuntungan,
dan menggapai segala kemenangan.
Seorang lelaki berkata kepada Abu Umamah; Dalam
mimpiku aku melihat seakan-akan para malaikat mendoakanmu
saat kamu masuk, saat kamu keluar, saat kamu berdiri, dan
saat kamu duduk. Abu Umamah pun menanggapi; "Dan kalian
juga jika kalian menghendaki para malaikat mendoakan
kalian.‖ Kemudian dia membaca;
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada
Allah, dengan mengingat (nama)-Nya sebanyak-banyaknya, dan
bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu).‖ (QS. Al-Ahzaab: 41-43)
Siapa yang mendapatkan rahmat dari Allah Swt dan
didoakan oleh para malaikat-Nya, lantas kebaikan apa yang
tidak didapatkannya, dan keburukan apa yang tidak
tersingkir darinya. Duhai betapa gelisah orang-orang yang
57
lalai terhadap Tuhan mereka, betapa banyak yang tidak
mereka dapatkan dari karunia dan keutamaan-Nya.
BATAS MAKSIMAL DZIKIR
Saudaraku sesama muslim, ketahuilah bahwa dzikir
kepada Allah Swt adalah ibadah yang paling utama, karena
Allah Swt membuatkan batasan tertentu dan memberikan
waktu-waktu yang telah ditetapkan bagi seluruh ibadah,
namun Allah tidak membuatkan batasan dan waktu tertentu
untuk mengingat-Nya, dan Allah memerintahkan banyak
mengingat-Nya tanpa ada batasan tertentu. Yaitu dalam
firman-Nya Swt; "Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah
kepada Allah, dengan mengingat (nama)-Nya sebanyak-
banyaknya.‖ (QS. Al-Ahzaab: 41)
Allah menyatakan tentang orang-orang yang berakal yang
mengambil manfaat dari penghayatan mereka terhadap ayat-
ayat-Nya, bahwa mereka; "(Yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring.‖ (QS. Ali 'Imran: 191)
Mujahid mengatakan; "Belum termasuk laki-laki dan
perempuan yang banyak mengingat Allah hingga dia mengingat
Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring.‖
Ibnu Shalah ditanya tentang batasan yang dengannya
seseorang termasuk laki-laki dan perempuan yang banyak
mengingat Allah. Dia pun berkata; "Jika secara rutin dia
mengamalkan dzikir-dzikir utama yang telah ditetapkan
(dalam syariat) pagi dan petang, serta pada waktu-waktu
dan keadaan-keadaan yang berbeda-beda siang dan malam,
maka dia termasuk laki-laki dan perempuan yang banyak
mengingat Allah.‖
58
Ali ibnu Abi Thalhah mengatakan dari Ibnu Abbas ra
mengenai ayat-ayat ini; "Sesungguhnya Allah Swt tidak
mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya suatu kewajiban
melainkan Dia memberikan batasan padanya yang dapat
diketahui serta alasan bagi orang yang melakukannya dalam
keadaan berhalangan, kecuali dzikir, sebab Allah tidak
membuatkan batasan tertentu baginya, dan tidak menerima
alasan seorang pun yang meninggalkannya melainkan dia
terkalahkan lantaran meninggalkan dzikir.‖ Lalu dia
mengatakan; "Ingatlah kepada Allah dalam keadaan berdiri,
duduk, dan berbaring, malam dan siang, di lautan dan
daratan, saat bepergian dan mukim, saat kaya dan miskin,
saat sakit dan sehat, dalam keadaan tersembunyi maupun
terbuka, dan pada setiap keadaan.‖
Anda harus melaksanakan ibadah ini sebanyak-banyaknya,
tidak ada manfaatnya bila melaksanakannya hanya sedikit,
dan tidak ada manfaatnya bila Anda hanya mengucapkan
sekali atau dua kali astaghfirullah; aku memohon ampunan
kepada Allah, atau Mahasuci Allah, lantas Anda mengatakan
hari ini aku telah berdzikir kepada Allah, tapi Anda harus
banyak berdzikir kepada Allah Swt. Allah mengecam orang-
orang munafik karena mereka tidak mengingat Allah kecuali
hanya sedikit. Allah Swt berfirman;
"Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah,
tetapi Allah-lah yang menipu mereka.1 Apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka lakukan dengan malas. Mereka
bermaksud riya' (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan
mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.‖ (QS.
Al-Nisaa': 142)
1 Allah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka
dilayani seperti melayani para mukmin. Dengan demikian Allah telah
menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
59
Ibadah ini terkait erat dengan jumlah yang banyak,
maka Anda tidak mendapati satu ayat pun yang membicarakan
tentang dzikir melainkan di bagian akhirnya terdapat kata
banyak. Itu disebabkan karena tidak ada keberuntungan
kecuali dengan banyak mengingat Allah, tidak ada
kesuksesan kecuali dengan banyak mengingat Allah, dan Anda
tidak akan istiqamah dalam ibadah dan hubungan sosial
melainkan dengan banyak mengingat Allah.
Mari kita sama-sama mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang
mendorong kita agar banyak berdzikir kepada Allah Swt;
Allah Swt berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman!
Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya)
sebanyak-banyaknya.‖ (QS. Al-Ahzaab: 41)
Allah Swt berfirman; "Apabila shalat telah
dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.‖ (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Allah Swt berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman!
Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir
dan berdoa) agar kamu beruntung.‖ (QS. Al-Anfaal: 45)
Allah Swt berfirman; "Laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.‖ (QS. Al-
Ahzaab: 35)
Allah Swt berfirman; "Sungguh, telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.‖ (QS. Al-Ahzaab:
21)
Kita telah memiliki suri teladan yang baik pada diri
Rasulullah Saw. Beliau Saw adalah manusia yang paling
60
utama terkait dengan perhatian beliau terhadap dzikir dan
memperbanyaknya. Dari Ummul Mukminin Aisyah ra bahwa dia
mengatakan; "Nabi Saw mengingat Allah pada setiap saat
beliau.‖ (HR. Muslim)
Maksudnya saat dalam keadaan berdiri, duduk,
berbaring, berjalan, berkendaraan, turun, dan saat beliau
bangun. Baik itu dalam keadaan sudah bersuci atau dalam
keadaan berhadats. Sebab dzikir kepada Allah telah
mengalir bersama nafas-nafas beliau dimanapun beliau
berada, hingga saat keluar dari jamban (tempat membuang
hajat) beliau Saw mengucapkan; "Ampunan-Mu.‖ Maksudnya
beliau memohon ampunan kepada Allah atas waktu beberapa
menit (saat buang hajat) yang beliau lalui tanpa dzikir
kepada Allah Swt. Itu beliau lakukan tidak lain lantaran
agungnya keutamaan dzikir dan besarnya pahalanya di sisi
Allah Swt.
Maka seorang hamba harus selalu menjaga dzikir dan
memperbanyaknya, serta kita memiliki suri teladan yang
baik pada diri Rasulullah Saw.
Saudaraku sesama muslim, hendaknya Anda juga
mengetahui dengan baik, bahwa tidak ada anugerah yang
dilimpahkan Allah Swt kepada seorang hamba-Nya yang lebih
utama dari pada dzikir kepada-Nya yang Allah ilhamkan
kepadanya.
Wahai saudaraku, maka mohonlah pertolongan kepada
Allah dan perbanyaklah doa ini; "Ya Allah, tolonglah kami
agar dapat senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu,
dan beribadah dengan baik kepada-Mu.‖
Jangan halangi diri Anda dari keutamaan dzikir kepada
Allah, serta jangan mengabaikan diri Anda untuk dapat
menggapai balasan yang besar dan pahala yang melimpah ini.
Pada hakikatnya dzikir itu mudah bagi setiap orang, karena
61
dzikir bermacam-macam bentuknya. Jika seorang tidak sempat
mengamalkan satu dzikir, maka dia dapat beralih pada
dzikir yang lainnya, dan jika tidak hafal satu dzikir,
maka dia dapat menghafalkan dzikir yang lainnya.
Membaca Al-Qur'an adalah dzikir, doa adalah dzikir,
istighfar adalah dzikir, tasbih, tahmid, tahlil, takbir,
dan bershalawat kepada Nabi Saw semuanya termasuk dzikir.
Berikut ini saya akan berbicara mengenai macam-macam
dzikir disertai sedikit penjelasan:
AL-QUR'AN AL-KARIM
DEFINISI
Definisi Al-Qur'an adalah, kalam Allah yang diturunkan
kepada Muhammad Saw yang bernilai ibadah bila dibaca.1
Dari Nu'man ibnu Basyir ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Ibadah umatku yang paling utama
adalah membaca Al-Qur'an.‖ (HR. Baihaqi di dalam Asy-
Syu'ab)
Sebagaimana membaca Al-Qur'an juga merupakan bentuk
dzikir yang paling utama, karena Allah Swt memerintahkan
agar berdzikir kepada-Nya, dan menamakan Al-Qur'an dengan
Dzikr di dalam banyak ayat:
Seperti firman-Nya Swt; "Demikianlah Kami bacakan
kepadamu (Muhammad) sebagian ayat-ayat dan peringatan yang
penuh hikmah (Al-Dzikr).‖ (QS. Ali Imran: 58)
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya Kamilah yang
menurunkan Al-Dzikr (Al-Qur'an), dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya.‖2 (QS. Al-Hijr: 9)
1 Lihat Mabaahits fii 'Uluum Al-Qur'an karya Manna' Qathan, halaman 21. 2 Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an
selama-lamanya.
62
Allah Swt berfirman; "Al-Qur'an itu tidak lain
hanyalah pelajaran (Al-Dzikr) dan Kitab yang jelas.‖ (QS.
Yaasiin: 69)
Dan Allah Swt berfirman; "Dan sungguh, telah Kami
mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan (Al-Dzikr), maka
adakah orang yang mau mengambil pelajaran.‖ (QS. Al-Qamar:
17)
Berikut ini kami akan menjelaskan keutamaan membaca
Al-Qur'an Al-Karim:
KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN AL-KARIM
Keutamaan membaca Al-Qur'an Al-Karim sangat besar,
sebagaimana yang terungkapkan di dalam ayat-ayat Al-Kitab
Al-Aziz dan hadis-hadis Nabi Saw yang cukup banyak.
Adapun ayat-ayat Al-Kitab, seperti terdapat dalam
firman Allah Swt; "Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat
dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan
kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah
menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah
karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Mensyukuri.‖1 (QS. Faathir: 29-30) Al-Hafizh Ibnu Katsir
mengatakan; "Maksudnya mereka mengharapkan pahala di sisi
Allah yang pasti didapatkan.‖ Kemudian mengatakan; "Maka
dari itu Allah Swt berfirman; "Agar Allah menyempurnakan
pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh,
Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.‖ Dia mengatakan;
"Maksudnya agar Allah memenuhi pahala amal mereka dan
1 Allah mensyukuri hamba-Nya, memberi pahala terhadap amal-amal hamba-
Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
63
melipatgandakan bagi mereka dengan tambahan-tambahan yang
tidak pernah terbersit di benak mereka.‖
Kemudian menukil perkataan Qatadah; "Mutharrif rah,
ketika membaca ayat ini dia mengatakan ayat ini bagi para
pembaca.‖
Allah Swt juga berfirman; "Mereka itu tidak
(seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang
jujur,1 mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari,
dan mereka (juga) bersujud (shalat). Mereka beriman kepada
Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan)
berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang shalih.‖
(QS. Ali Imran: 113-114)
Allah Swt menyatakan tentang umat yang diutamakan-Nya
yaitu umat Islam yang memiliki delapan sifat:
Pertama: Bahwasanya mereka menjalankan dan berpegang
teguh pada agama Allah, serta senantiasa menerapkannya
tanpa keterguncangan jiwa dalam berpegang teguh padanya.
Kedua: Bahwasanya mereka membaca ayat-ayat Allah di
penghujung malam dalam shalat dan tahajud mereka. Allah
mendahulukan sifat ini atas sejumlah kedudukan dzikir
kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya yang diturunkan.
Kemudian Allah menyatakan sifat mereka dalam firman-Nya;
"Mereka termasuk orang-orang shalih.‖ Maksudnya orang-
orang yang baik dan diridhai keadaannya di sisi Allah. Ini
merupakan pernyataan tentang sifat dalam puncak pujian,
karena dengan pernyataan ini pula Allah Swt memuji para
nabi terbesar as. Setelah menyebutkan tentang Ismail,
Idris, Dzul Kifli, dan lainnya, Allah berfirman; "Dan Kami
1 Golongan Ahli Kitab yang telah memeluk agama Islam.
64
masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka
termasuk orang-orang yang shalih.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 86)
Allah berfirman tentang Sulaiman as; "Dan masukkanlah
aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
shalih.‖ (QS. Al-Naml: 19)
Allah berfirman tentang Yusuf as; "Wafatkanlah aku
dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang
yang shalih.‖ (QS. Yusuf: 101)
Ayat-ayat tentang hal ini cukup banyak. Cukuplah
sebagai kemuliaan dan keutamaan bagi mereka bahwa Allah
Swt mendampingkan penyebutan mereka dengan para nabi dan
orang-orang yang mati syahid, yaitu dalam firman-Nya; "Dan
barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka
mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan
nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta
kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang
shlaih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.‖ (QS. Al-
Nisaa': 69)
Di antara yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Qur'an
Al-Karim, terdapat hadis-hadis Nabi Saw yang cukup banyak
terkait dengan anjuran untuk membacanya dan penjelasan
keutamaannya. Sebelum segala sesuatunya, itu semua
merupakan indikasi betapa besar perhatian beliau Saw
terhadap Al-Qur'an, dan kesempurnaan kegemaran beliau
terhadapnya, dimana beliau senantiasa mendorong dan
memotivasi umat beliau untuk membacanya, lantaran hal itu
dapat membuahkan pahala yang sangat besar, menjadi
penopang akhlak dan keistiqamahan terhadap agama. Berikut
ini merupakan penjelasan terkait hadis-hadis dimaksud:
AL-QUR'AN MEMBERIKAN SYAFAAT BAGI PENGEMBANNYA
65
Dari Abu Umamah Al-Bahily ra bahwa dia mengatakan;
"Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Bacalah Al-
Qur'an, sebab pada hari Kiamat dia datang sebagai pemberi
syafaat bagi para pengembannya.‖ (HR. Muslim dalam sebuah
hadis)
PERDAGANGAN YANG TIDAK RUGI
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan
shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak
akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada
mereka dan menambah karunia-Nya.‖
Dari Abdullah ibnu Buraidah dari bapaknya ra bahwa dia
mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya Al-
Qur'an menemui pengembannya pada hari Kiamat saat kuburnya
terbelah darinya seperti sosok orang yang putih. Lalu
berkata kepadanya; apakah kamu mengenalku? Dia menjawab:
aku tidak mengenalmu. Dia (Al-Qur'an) berkata kepadanya;
Apakah kamu mengenalku? Dia menjawab; aku tidak
mengenalmu. Lalu dia (Al-Qur'an) berkata; aku sahabatmu
Al-Qur'an yang membuatmu dahaga di siang hari dan
membuatmu begadang pada waktu malammu. Sesungguhnya setiap
pedagang itu berada di balik perdagangannya, dan hari ini
kamu berada di balik setiap perdagangan. Lalu dia diberi
kekuasaan dengan tangan kanannya, dan keabadian dengan
tangan kirinya, diletakkan pada kepalanya mahkota
keagungan, dan dikenakan pada kedua orangtuanya dua
pakaian yang tidak ternilai oleh penduduk dunia. Keduanya
berkata; lantaran apa kami dibalut pakaian ini. Lalu
66
dikatakan; lantaran anak kalian yang mengemban Al-Qur'an.
Kemudian dikatakan kepadanya; bacalah dan naiklah pada
tingkatan surga dan kamar-kamarnya. Dia akan tetap naik
selama dia membaca baik secara cepat maupun pelan.‖ (HR.
Ahmad dalam sebuah hadis)
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang membaca satu huruf
dari Kitab Allah maka lantaran itu dia mendapatkan satu
kebaikan, dan kebaikan itu dilipatgandakan hingga sepuluh
lipat. Aku tidak mengatakan; Alif laam miim satu huruf,
tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu
huruf.‖ (HR. Tirmidzi dan mengatakan hadis hasan sahih)
Dari Uqbah ibnu Amir ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw keluar saat kami berada di Shuffah (batu
besar sebagai tempat duduk), lalu beliau bersabda; "Siapa
di antara kalian yang suka pergi ke Buthan1 atau ke Aqiq
2
lantas dari sana dia membawakanku dua onta betina yang
berpunuk besar tanpa dosa tidak pula memutuskan ikatan
persaudaraan.‖ Kami pun menjawab; Ya Rasulallah, kami
menyukai itu. Beliau bersabda; "Tidakkah seorang di antara
kalian bergegas ke masjid lantas mengerti atau membaca dua
ayat dari Kitab Allah Swt, itu lebih baik baginya dari
pada dua onta betina, tiga (ayat) lebih baik baginya dari
tiga (onta), empat lebih baik baginya dari empat, dan dari
onta dengan jumlah itu semua.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Dikatakan kepada pengemban Al-
Qur'an saat masuk surga; bacalah dan naiklah. Dia pun
1 Nama lembah di Madinah, terletak di sebelah tenggara Quba'. 2 Lembah di Madinah yang terletak tiga mil dari Madinah. Di sana
terdapat harta penduduk Madinah berupa tanaman, kebun, dan juga terdapat
sumber air.
67
membaca dan naik satu tingkatan pada setiap ayat hingga
membaca yang paling terakhir padanya.‖ (HR. Muslim)
Abu Sulaiman Al-Khathaby mengatakan; "Di dalam atsar
disebutkan bahwa sejumlah ayat Al-Qur'an sesuai dengan
kadar tingkatan-tingkatan surga. Lantas dikatakan kepada
pembaca; naiklah pada tingkatan-tingkatan sesuai dengan
kadar ayat-ayat Al-Qur'an yang telah kamu baca. Siapa yang
memenuhi seluruh Al-Qur'an maka dia dapat mendominasi
tingkatan surga tertinggi di akhirat. Siapa yang membaca
satu juz darinya maka dia naik pada tingkatannya sesuai
dengan kadar bacaannya itu. Lalu pahala terhenti pada
akhir bacaan.‖
Dari Sa'ad ibnu Abi Waqqash ra bahwa dia mengatakan;
"Siapa yang mengkhatamkan Al-Qur'an pada siang hari maka
para malaikat mendoakannya hingga masuk waktu petang, dan
siapa yang mengkhatamkannya pada malam hari maka para
malaikat mendoakannya hingga masuk waktu pagi.‖
Abdullah ibnu Mubarak mengatakan; "Mereka suka
mengkhatamkan saat hari-hari musim panas pada permulaan
siang, dan saat hari-hari musim dingin pada permulaan
malam, agar mereka lebih banyak mendapatkan doa.‖
SEBAIK-BAIK KALIAN ADALAH YANG MEMPELAJARI AL-
QUR'AN DAN MENGAJARKANNYA
Dari Utsman ibnu Affan ra bahwa Rasulullah Saw
bersabda; "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-
Qur'an dan mengajarkannya.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Utsman ibnu Affan ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Yang paling utama di antara
kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan
68
mengajarkannya.‖ (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi yang
mengatakan hasan sahih)
Dari Abu Mas'ud Al-Anshary ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Yang menjadi imam kaum adalah
yang paling menguasai bacaan (paham) di antara mereka
tentang Kitab Allah.‖ (HR. Muslim)
Dari Jabir ibnu Abdillah ra bahwa dia mengatakan;
"Nabi Saw pernah menghimpun dua orang di antara korban
perang Uhud dalam satu pakaian, kemudian beliau bersabda;
"Siapa di antara keduanya yang paling menguasai Al-
Qur'an.‖ Jika ditunjukkan salah satu dari keduanya kepada
beliau, maka beliau mendahulukannya ke dalam liang lahad.‖
(HR. Bukhari)
AHLI AL-QUR'AN ADALAH AHLI ALLAH DAN HAMBA-NYA
YANG MEMILIKI KEISTIMEWAAN TERSENDIRI DARI-NYA
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
Rasulullah Saw bersadab; "Sesungguhnya Allah memiliki ahli
(keluarga atau pihak terdekat) dari manusia.‖ Mereka
bertanya; Ya Rasulallah, siapa mereka? Beliau bersabda;
"Mereka adalah ahli Al-Qur'an ahli Allah dan khashah-Nya
(hamba-hamba-Nya yang memiliki keistimewaan tersendiri
dari-Nya).‖ (HR. Ibnu Majah dengan isnad baik)
ORANG YANG MAHIR AL-QUR'AN BERSAMA SAFARAH KIRAM
BARARAH
Dari Aisyah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Orang yang mahir Al-Qur'an1 bersama Safarah
1 Orang yang mahir Al-Qur'an adalah orang yang piawai dalam menghafal
dan membacanya tanpa terhenti-henti, dan tidak mengulang-ulang saat
membaca, dan bacaannya tidak menyulitkannya lantaran kepiawaian dan
kebagusan penerapannya.
69
Kiram Bararah.1 Sedangkan yang membaca Al-Qur'an dengan
terbata-bata2 dan dia kesulitan padanya, maka dia
mendapatkan dua pahala.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
PEMBACA AL-QUR'AN DISEMATKAN PADA KEDUA
ORANGTUANYA MAHKOTA PADA HARI KIAMAT
Dari Sahl ibnu Mu'adz Al-Juhany dari bapaknya ra bahwa
Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang membaca Al-Qur'an dan
mengamalkan kandungannya, maka pada kedua orangtuanya
disematkan mahkota pada hari Kiamat, sinarnya lebih bagus
dari sinar matahari di rumah-rumah dunia seandainya ada di
antara kalian. Lantas bagaimana perkiraan kalian bila ada
yang mengamalkan ini.‖ (HR. Abu Dawud dan Hakim yang
mengatakan sahih isnad)
KETENANGAN TURUN KEPADA PEMBACA AL-QUR'AN
Dari Bara' ra bahwa dia mengatakan; "Ada seorang
lelaki membaca surat Al-Kahf dan dia memiliki kuda yang
ditambatkan dengan dua tali. Lantas ada awan yang
menyelimutinya, mengitari dan mendekat hingga kudanya lari
darinya. Begitu masuk waktu pagi, dia mendatangi Nabi Saw
dan menyebutkan hal itu kepada beliau. Lantas beliau
bersabda; "Itu ketenangan yang turun lantaran Al-Qur'an.‖
(Muttafaq 'Alaih)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah
rumah di antara rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitab
1 Safarah Kiram Bararah: Safarah: para malaikat yang diutus kepada para
rasul as, dan Bararah maksudnya yang patuh (Kiram: yang mulia).
Maksudnya, bersama mereka pada kedudukan mereka di akhirat. 2 Terbata-bata maksudnya bimbang dalam membacanya lantaran lemahnya
hafalan atau lisannya gagap. Maka orang ini mendapatkan dua pahala. Satu
lantaran bacaan, dan kedua lantaran kesulitan yang dialaminya saat
membaca dengan mengulang-ulang.
70
Allah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan
ketenangan1 turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka,
2
para malaikat mengitari mereka, dan Allah menyebut mereka
di antara yang ada di sisi-Nya.‖ (HR. Muslim)
MUKMIN YANG MEMBACA AL-QUR'AN LAKSANA BUAH
UTRUJJAH
Dari Abu Musa Al-Asy'ary ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Perumpamaan mukmin yang membaca
Al-Qur'an seperti buah utrujjah (buah citron-Ing) yang
baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan mukmin yang
tidak membaca Al-Qur'an seperti korma yang tidak ada
baunya dan rasanya manis. Perumpamaan munafik yang membaca
Al-Qur'an seperti selasih yang baunya harum dan rasanya
pahit. Dan perumpamaan munafik yang tidak membaca Al-
Qur'an seperti hanzhalah yang tidak memiliki bau dan
rasanya pahit.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw mengirim utusan dan mereka memiliki sejumlah
(hafalan). Lalu beliau meminta mereka membaca. Setelah
meminta setiap orang dari mereka membaca hafalan Al-Qur'an
yang dimilikinya, beliau mendatangi seorang lelaki dari
mereka yang tampak paling muda umurnya di antara mereka.
Beliau bersabda; "Apa yang kamu miliki hai fulan.‖ Dia
menjawab; Aku memiliki begini dan begini serta surat Al-
Baqarah. Beliau bersabda; "Apakah bersamamu surat Al-
Baqarah.‖ Ya, jawabnya. Beliau pun bersabda; "Pergilah,
kamulah yang menjadi pemimpin mereka.‖ Dia berkata; Ada
1 Sakinah (ketenangan) adalah keadaan yang dengannya hati merasa tenang
hingga tidak memiliki kecondongan pada keingingan nafsu syahwat dan
tidak mengalami ketakutan. 2 Maksudnya rahmat dilimpahkan kepada mereka secara merata.
71
seorang yang termasuk orang yang mulia di antara mereka,
demi Allah ya Rasulallah, tidak ada yang menghalangiku
untuk mempelajari surat Al-Baqarah melainkan lantaran aku
takut tidak mampu mengamalkannya. Rasulullah Saw pun
bersabda kepada mereka semua; "Pelajarilah Al-Qur'an dan
bacalah ia, sebab perumpamaan Al-Qur'an bagi orang yang
mempelajarinya lantas membaca dan mengamalkannya seperti
kantong yang dipenuhi kesturi yang keharumannya menyebar
ke berbagai tempat. Dan perumpamaan orang yang
mempelajarinya namun dia tidur padahal ia (Al-Qur'an) ada
pada dirinya, seperti kantong berisikan kesturi yang
tertutup.‖ (HR. Ibnu Hibban dan Tirmidzi yang mengatakan
hadis hasan)
TIDAK ADA IRI KECUALI KEPADA DUA ORANG
Dari Ibnu Umar ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tidak ada iri1 kecuali kepada dua orang;
orang yang dianugerahi Al-Qur'an oleh Allah lantas
menerapkannya pada saat-saat malam dan saat-saat siang,
dan orang yang dianugerahi harta oleh Allah lalu dia
menginfakkannya di saat-saat malam dan saat-saat siang.‖
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Tidak ada iri kecuali kepada dua orang; orang yang
diajari Al-Qur'an oleh Allah lantas dia membacanya pada
saat-saat malam dan saat-saat siang hingga didengarkan
oleh seorang tetangganya dan mengatakan; andai saja aku
dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepada fulan lantas
aku mengamalkan seperti dia mengamalkan, dan orang yang
dianugerahi harta oleh Allah lantas dia mempergunakannya
1 Yang dimaksud dengan iri di sini ghibthah (iri dalam kebaikan) yaitu
berharap menjadi sepertinya.
72
dalam kebenaran, lantas seorang berkata; andai aku
dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepada fulan lantas
aku mengamalkan seperti dia mengamalkan.‖ (HR. Bukhari)
RENUNGAN SEJENAK
Saudaraku sesama muslim, inilah keutamaan-keutamaan
membaca Al-Qur'an, dan inilah pahalanya bagi orang yang
mengharapkan pahala dan keridhaan dari Allah. Pahala-
pahala yang besar bagi amal-amal yang mudah. Orang yang
rugi adalah yang mengabaikannya, dan keuntungan luput
darinya saat tidak mungkin lagi untuk menggapainya. Maka
bersungguh-sungguhlah saudaraku dalam memperbanyak bacaan
Al-Qur'an.
Ahli Al-Qur'an adalah ahli Allah dan hamba-hamba-Nya
yang memiliki keistimewaan tersendiri. Tidakkah Anda suka
bila menjadi ahli Allah dan hamba-Nya yang memiliki
keistimewaan tersendiri. Tidakkah Anda suka bila Al-Qur'an
memberikan syafaat kepada Anda pada hari Kiamat. Tidakkah
Anda suka bila Anda bersama Safarah Kiram Bararah para
malaikat utusan as. Tidakkah Anda suka bila pada kedua
orangtua Anda disematkan mahkota pada hari Kiamat yang
sinarnya lebih bagus dari sinar matahari. Lantas apa
perkiraan Anda terhadap pahala Anda sendiri. Tidakkah Anda
suka bila Anda termasuk orang yang berhasil menggapai
ridha dan cinta Allah Swt, ampunan dan surga-Nya. Tidakkah
Anda suka terhadap itu semua dan lebih banyak lagi. Maka,
marilah memperbanyak bacaan Al-Qur'an Al-Karim, dan jangan
lupa bahwa jumlah ayat Al-Qur'an itu sesuai dengan
tingkatan-tingkatan surga. Lantas dikatakan kepada
pembaca; naiklah ke tingkatan-tingkatan sesuai dengan ayat
73
Al-Qur'an yang telah kamu baca. Siapa yang memenuhi
seluruh Al-Qur'an maka dia dapat mendominasi tingkatan
surga tertinggi di akhirat. Siapa yang membaca satu juz
darinya maka dia naik pada tingkatannya sesuai dengan
kadar bacaannya itu. Lalu pahala terhenti pada akhir
bacaan.
Bayangkan diri Anda di surga dengan mendapatkan
tambahan tingkatan kemudian Anda terhenti secara tiba-
tiba, dan Anda tidak diperkenankan naik lantaran tidak ada
lagi tambahan bacaan Al-Qur'an di dunia. Masalahnya
tergantung pada diri Anda, maka perbanyaklah tingkatan-
tingkatan Anda.
Hendaknya ketekunan Anda terhadap Kitab Allah lebih
banyak dari bacaannya, dan jangan meluputkan diri Anda
dari pahala yang melimpah ini. Hendaknya Anda
mengkhatamkannya walaupun minimal sekali dalam sebulan.
Yaitu dengan membaca satu juz pada setiap hari, dan jangan
lupa bahwa pada setiap hurufnya Anda mendapatkan satu
kebaikan, dan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh
kebaikan. Dalam satu juz terdapat sekitar tujuh puluh ribu
huruf dilipatgandakan menjadi tujuh ratus ribu kebaikan.
Artinya mendekati sejuta kebaikan dalam setengah jam atau
lebih. Maka, jangan halangi diri Anda dari pahala yang
besar dalam waktu yang singkat ini. Jangan mengatakan saya
tidak punya waktu saya sibuk. Tidakkah Anda bisa
meluangkan waktu sehari Anda (dua puluh empat jam) hanya
setengah jam atau lebih untuk membaca kalam Allah yang
ditujukan kepada Anda. Tapi jika Anda membaca Koran atau
berbincang-bincang dengan seseorang..... berapa waktu yang
Anda habiskan?
Di mana peran Anda terhadap Kitab Allah yang bernilai
ibadah bila dibaca dan yang dikirimkan kepada Anda?
74
Di dalam Taurat disebutkan bahwa Allah Swt berfirman;
"Tidakkah kamu malu kepada-Ku, kitab (maksudnya surat)
telah datang kepadamu dari seorang saudaramu sedang kamu
berjalan di jalan, lantas kamu berbelok dari jalan dan
duduk demi surat itu, kamu membaca dan menghayatinya
huruf demi huruf hingga tidak ada sesuatu pun yang kamu
luputkan darinya. Sementara ini Kitab-Ku yang Aku turunkan
kepadamu. Lihatlah di dalamnya bagaimana Aku jelaskan
perkataan kepadamu. Berapa banyak yang Aku ulangi bagimu
di dalamnya agar kamu dapat mencermati panjang dan
lebarnya. Kemudian kamu berpaling darinya. Maka kamu
menjadi lebih rendah dari sebagian saudara-saudaramu. Hai
hamba-Ku! Seorang saudaramu duduk bersamamu lantas kamu
menerimanya dengan sepenuh wajahmu, dan menyimak
pembicaraannya dengan sepenuh hatimu. Jika ada orang lain
yang berbicara atau sesuatu yang menyibukkanmu dari
pembicaraannya maka kamu memberi isyarat kepadanya agar
menahan diri. Inilah Aku datang dan berbicara kepadamu,
namun kamu berpaling dariku dengan hatimu, apakah kamu
menjadikan-Ku lebih rendah di sisimu dari pada seorang
saudaramu?!‖
Wahai saudaraku, janganlah meninggalkan Kitab Allah,
sebab ia adalah yang paling utama bagi para hamba untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan membacanya.
Khabab ibnu Aratt ra mengatakan; "Dekatkanlah diri kalian
kepada Allah dengan apa saja yang kalian kehendaki untuk
mendekatkan diri. Namun tidak ada yang paling disukai
untuk mendekatkan diri kepada-Nya dari pada kalam-Nya.‖
Seorang saudara seiman mengatakan aku membaca Al-
Qur'an dengan kesulitan dan berat. Saya katakan kepadanya
Rasulullah Saw bersabda; "Sedangkan yang membaca Al-Qur'an
dengan terbata-bata dan dia kesulitan padanya, maka dia
75
mendapatkan dua pahala.‖ Lihatlah karunia Allah yang luas
pada dirimu, hingga meskipun membaca Al-Qur'an dengan
terbata-bata kamu mendapatkan dua pahala. Itu semua agar
tidak ada alasan bagimu untuk meninggalkan Kitab Allah,
dan agar dirimu tidak terluputkan dari pahala yang besar
itu.
Pada umumnya, jika Anda tidak pandai membaca Al-
Qur'an, Anda bisa pergi ke masjid terdekat untuk belajar
tata cara membaca Al-Qur'an di sana. Ada metode yang
mudah, yaitu Anda menyimak kaset Al-Qur'an dengan bacaan
yang pelan-pelan, kemudian Anda mengikuti kaset sambil
menyimak mushaf Al-Qur'an. Jika Anda tidak bisa
mendapatkan kaset-kaset itu, maka Anda bisa menyimak
siaran Al-Qur'an Al-Karim dan juga mengikuti bacaan
pembacanya pada mushaf.
Wahai saudaraku, sebagaimana Anda mengeluarkan tenaga
dan waktu untuk mempelajari bahasa, matematika, komputer,
dan ilmu lainnya, maka seharusnya Anda malu dan juga
mengeluarkan tenaga untuk mempelajari Kitab Allah, serta
jangan menjadi seperti orang-orang yang dinyatakan oleh
Allah Swt tentang mereka; "Mereka mengetahui yang lahir
(tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap
(kehidupan) akhirat mereka lalai.‖ (QS. Al-Ruum: 7)
Ibnu Katsir mengatakan; "Maksudnya kebanyakan manusia
tidak memiliki pengetahuan kecuali tentang dunia,
penghasilan, dan keadaan-keadaan yang ada di dalamnya.
Mereka sangat piawai dan cerdas dalam mendapatkan dunia
serta sisi-sisi penghasilannya, namun mereka lalai
terhadap perkara-perkara agama dan apa-apa yang memberi
manfaat kepada mereka di negeri akhirat. Seakan-akan
seorang di antara mereka mengalami keterbelakangan mental
yang tidak memiliki benak tidak pula pikiran.‖
76
Hasan Al-Bashry mengatakan; "Demi Allah, seorang di
antara mereka benar-benar telah mencapai kepiawaian dengan
membalikkan dirham pada kukunya maka dia pun bisa
memberitahukan beratnya kepadamu, namun dia tidak bisa
mengerjakan shalat dengan benar.‖
Kesimpulannya, wahai saudaraku, bahwa siapa yang
menginginkan dapat menggapai kebahagiaan dua negeri dunia
dan akhirat, maka dia harus menekuni Al-Qur'an, sebab Al-
Qur'an itu sebagaimana dinyatakan Allah Swt adalah cahaya,
petunjuk, penyembuhan, dan ruh.
Bersama cahaya tidak ada... kegelapan, bersama
petunjuk tidak ada... keraguan atau kesesatan, bersama
penyembuhan tidak ada... penyakit, dan bersama ruh tidak
ada... kematian.
Allah Swt berfirman; "Sungguh, telah datang kepadamu
cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan. Dengan
Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan
Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke
jalan yang lurus.‖ (QS. Al-Maa'idah: 15, 16)
Allah Swt berfirman; "Dan Kami turunkan Kitab (Al-
Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang
berserah diri (muslim).‖ (QS. Al-Nahl: 89)
Allah Swt berfirman; "Wahai manusia! Sungguh, telah
datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk
serta rahmat bagi orang yang beriman.‖ (QS Yunus: 57)
Bersungguh-sungguhlah dalam memperbanyak bacaan Al-
Qur'an yang diberkahi, sebab pada banyaknya bacaan
terdapat pahala yang besar dan karunia yang melimpah dari
77
Allah Swt. Manfaatkanlah saat-saat malam dan siang dengan
amal-amal yang mendekatkan Anda kepada Tuhan Yang
Mahaperkasa Maha Pengampun. Karena umur itu cepat berlalu,
dan waktu demi waktu pun semuanya berlalu, seakan-akan
hanya berupa sesaat pada waktu siang.
Jangan lupa firman Allah Swt; "Sesungguhnya orang-
orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan
melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak
akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada
mereka dan menambah karunia-Nya.‖ (QS. Faathir: 29, 30)
KEUTAMAAN SURAT DAN AYAT AL-QUR'AN
KEUTAMAAN SURAT AL-FAATIHAH
Dari Abu Sa'id ibnu Mu'alla ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda kepadaku; "Maukah kamu aku ajari
surat teragung dalam Al-Qur'an sebelum kamu keluar dari
masjid.‖ Lalu beliau menggandeng tanganku. Begitu kami
hendak keluar, aku berkata; ya Rasulallah, engkau
mengatakan sungguh aku akan mengajarimu surat teragung
dalam Al-Qur'an? Beliau bersabda; "Segala puji bagi Allah
Tuhan seluruh alam.‖ Ia adalah Al-Sab'u Al-Matsani (tujuh
ayat yang diulang-ulang) dan Al-Qur'an Al-Azhim yang
diberikan kepadaku.‖ (HR. Bakhari)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw keluar untuk
menemui Ubay ibnu Ka'ab, lantas bersabda; "Sukakah kamu
aku ajari satu surat yang tidak turun dalam Taurat, tidak
dalam Injil, tidak dalam Zabur, dan tidak dalam Al-Furqan,
yang seperti surat itu.‖ Ubay berkata; Ya, ya Rasulallah.
78
Rasulullah Saw lantas bersabda; "Bagaimana bacaan dalam
shalatmu.‖ Aku membaca Ummul Qur'an, jawab Ubay.
Rasulullah Saw bersabda; "Demi (Allah) yang jiwaku di
tangan-Nya, tidak diturunkan dalam Taurat, tidak dalam
Injil, tidak dalam Zabur, dan tidak dalam Al-Furqan, surat
seperti itu. Dan ia adalah Al-Sab'u Al-Matsani dan Al-
Qur'an Al-Azhim yang diberikan kepadaku.‖ (HR. Tirmidzi
dan mengatakan hadis hasan sahih)
Karena keutamannya, maka bacaannya menjadi rukun dalam
shalat yang tidak akan sah shalat kecuali dengannya.
Rasulullah Saw bersabda; "Tidak sah shalat orang yang
tidak membaca Faatihatul Kitab.‖ (HR. Bukhari dan Muslim
dari Ubadah ibnu Shamit ra)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Allah Swt berfirman;
"Aku bagi shalat antara Aku dan hamba-Ku dalam dua bagian,
dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya. Jika hamba
mengucapkan; "Segala pujia bagi Allah Tuhan seluruh alam,‖
Allah Swt berfirman; "Hamba-Ku memuji-Ku.‖ Jika dia
mengucapkan; "Yang Maha Pengasih Maha Penyayang,‖ maka
Allah Swt berfirman; "Hamba-Ku menyanjung-Ku.‖ Jika dia
mengucapkan; "Pemilik hari pembalasan,‖1 Allah berfirman;
"Hamba-Ku mengagungkan-Ku.‖ Jika dia mengucapkan; "Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan,‖ Allah berfirman; "Ini antara Aku
dan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.‖ Jika
dia mengucapkan; "Tunjukilah kami jalan yang lurus,2
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
1 Yaumiddiin (hari pembalasan), hari waktu manusia menerima pembalasan
amalnya, baik atau buruk. Disebut juga yaumul qiyaamah, yaumul hisaab
dan sebagainya. 2 Jalan yang lurus, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat
bahagia di dunia dan di akhirat.
79
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.‖1 Allah berfirman; "Ini
bagi hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.‖ (HR.
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)
Dari Ibnu Abbas ra bahwa dia mengatakan; "Ketika
Jibril sedang duduk di sisi Nabi Saw, dia mendengar ada
yang menyela di atasnya, maka dia mengangkat kepalanya
lantas berkata; Ini adalah pintu dari langit yang dibuka
hari ini dan sama sekali tidak dibuka kecuali hari ini,
lalu turunlah malaikat darinya. Lalu dia (Jibril) berkata;
Ini adalah malaikat yang turun ke bumi dan sama sekali
tidak turun kecuali hari ini lantas memberi salam. Dia
berkata; berilah kabar gembira mengenai dua cahaya yang
diberikan kepadamu dan tidak diberikan kepada seorang nabi
pun sebelummu; Faatihatul Kitab dan akhir-akhir surat Al-
Baqarah, kamu tidak akan membaca satu huruf pun dari
keduanya melainkan (pahala) dia diberikan kepadamu.‖ (HR.
Muslim)
KEUTAMAAN SURAT AL-BAQARAH
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Janganlah kalian menjadikan rumah kalian kuburan.
Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya
dibacakan surat Al-Baqarah.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Umamah Al-Bahily ra bahwa dia mengatakan;
"Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Bacalah surat Al-
Baqarah, sebab mengambilnya adalah keberkahan, dan
meninggalkannya adalah kegelisahan, dan itu tidak mampu
1 Mereka yang dimurkai, adalah mereka yang sengaja menentang ajaran
Islam. Mereka yang sesat adalah mereka yang sengaja mengambil jalan lain
selain ajaran Islam.
80
dilakukan oleh para penyihir.‖ (HR. Muslim dalam sebuah
hadis)
KEUTAMAAN AYAT KURSY
Dari Ubay ibnu Ka'ab ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Wahai Abu Mundzir, apakah kamu
tahu ayat apa dari Kitab Allah yang ada pada dirimu yang
paling agung.‖ Aku berkata; "Allah, tidak ada tuhan selain
Dia Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-
Nya).‖ Ubay mengatakan; Lalu beliau menepuk dadaku dan
bersabda; "Demi Allah, selamat atas ilmu yang ada pada
dirimu, Abu Mundzir.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw menugaskanku agar menjaga zakat Ramadhan. Lalu ada
seseorang datang kepadaku dan mengambil makanan. Aku pun
menahannya dan berkata demi Allah, aku akan mengadukanmu
kepada Rasulullah Saw. Orang itu berkata; aku membutuhkan,
aku menanggung keluarga dan aku memiliki kebutuhan
mendesak. Abu Hurairah berkata; aku pun melepaskannya.
Begitu aku memasuki waktu pagi, Nabi Saw bersabda; "Wahai
Abu Hurairah, apa yang dilakukan tahananmu tadi malam.‖
Abu Hurairah berkata; aku mengatakan ya Rasulallah, dia
mengadukan kebutuhan yang mendesak dan keluarga, maka aku
kasihan kepadanya dan melepaskannya. Beliau bersabda;
"Sebenarnya dia telah berdusta kepadamu dan dia akan
kembali.‖ Aku pun mengetahui bahwa dia akan kembali
berdasarkan sabda Rasulullah Saw yang mengatakan bahwa dia
akan kembali. Saat aku melakukan pengintaian, dia datang
dan mengambil makanan. Aku pun menangkapnya dan berkata;
sungguh, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah Saw. Dia
berkata; biarkan aku, sebab aku membutuhkan, dan aku
81
menanggung keluarga, aku tidak akan kembali. Aku kembali
menaruh belas kasihan kepadanya dan melepaskannya. Begitu
aku masuk waktu pagi, Rasulullah Saw bersabda kepadaku;
"Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tahananmu.‖
Aku mengatakan; ya Rasulallah, dia mengadukan kebutuhan
yang mendesak dan keluarga, maka aku kasihan kepadanya dan
melepaskannya. Beliau bersabda; "Sebenarnya dia telah
berdusta kepadamu dan dia akan kembali.‖ Untuk yang ketiga
kalinya aku melakukan pengintaian dan dia pun datang
lantas mengambil makanan. Setelah menahannya, aku berkata;
sungguh, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah Saw, dan
ini yang terakhir dari tiga kali kamu berjanji tidak akan
kembali namun kemudian kamu kembali. Dia berkata; biarkan
aku, aku akan ajari kamu kata-kata yang dengannya Allah
akan memberi manfaat kepadamu. Aku berkata; apa kata-kata
itu. Dia mengatakan; jika kamu hendak tidur, maka bacalah
ayat Kursy; "Allah, tidak ada tuhan selain Dia Yang
Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya).‖
Kamu baca hingga akhir ayat, maka kamu senantiasa
didampingi penjaga dari Allah dan setan tidak akan
mendekatimu hingga kamu masuk waktu pagi. Aku pun
melepaskannya lagi. Begitu aku masuk waktu pagi,
Rasulullah Saw bersabda kepadaku; "Apa yang dilakukan oleh
tahananmu tadi malam.‖ Aku berkata; ya Rasulallah, dia
mengaku bisa mengajariku kata-kata yang dengannya Allah
memberi manfaat kepadaku, maka aku melepaskannya. Beliau
bersabda; "Apa kata-kata itu.‖ Aku mengatakan; dia berkata
kepadaku jika kamu hendak tidur maka bacalah ayat Kursy
dari awalnya hinga akhir ayat; "Allah, tidak ada tuhan
selain Dia Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus
(makhluk-Nya).‖ Dan dia mengatakan kepadaku bahwa aku
senantiasa didampingi penjaga dari Allah serta setan tidak
82
akan mendekatiku hingga masuk waktu pagi. Nabi Saw lantas
bersabda; "Sebenarnya dia telah berlaku jujur kepadamu
namun dia pendusta. Apakah kamu tahu dengan siapa kamu
berbicara sejak tiga malam (yang lalu), wahai Abu
Hurairah.‖ Tidak, jawabku. Beliau bersabda; "Itu setan.‖
(HR. Bukhari)
KEUTAMAAN AYAT-AYAT TERAKHIR SURAT AL-BAQARAH
Dari Abu Mas'ud ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Dua ayat pada akhir surat Al-Baqarah, siapa
yang membaca keduanya pada satu malam maka keduanya cukup
baginya.‖1 (HR. Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN SURAT AL-BAQARAH DAN ALI IMRAN
Dari Abu Umamah Al-Bahily ra bahwa dia mengatakan;
"Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Bacalah
zahrawain2 Al-Baqarah dan surat Ali Imran, sebab keduanya
datang pada hari Kiamat laksana dua awan atau laksana
keteduhan3 atau laksana kawanan
4 burung yang membentangkan
sayapnya seraya saling berdebat5 dengan sahabat-
sahabatnya.‖ (HR. Muslim)
KEUTAMAAN SURAT AL-KAHF
1 Ada yang mengatakan keduanya sudah cukup untuk menghindarkannya dari
hal-hal yang tidak disukai pada malam itu. Dan ada yang mengatakan
keduanya cukup baginya dari pada shalat malam. Nawawi mengatakan; "Boleh
dimaksudkan dua hal tersebut.‖ 2 Al-Baqarah dan Ali Imran dinamakan Zahrawain lantaran cahaya dan
petunjuk keduanya serta besarnya pahala keduanya. Yang dimaksud dengan
Zahrawain yang memancarkan cahaya. 3 Dua awan: mendung. Keteduhan maksudnya sesuatu yang memberikan ke
teduhan di atas kepala manusia seperti awan dan semacamnya. 4 Maksudnya sekawanan burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya saat
mereka terbang. 5 Saling berdebat dengan sahabat-sahabatnya maksudnya menyampaikan hujah
dan mendebatnya, dan sahabat kedua kawanan itulah yang lebih banyak
bacaaannya dari pada bacaan kedua kawanan tersebut.
83
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal
surat Al-Kahf, maka dia terlindungi dari dajjal.‖ Dalam
sebuah riwayat; "Dari akhir Al-Kahf.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa Rasulullah Saw
bersabda; "Siapa yang membaca surat Al-Kahf pada hari
Jumat, maka dia disinari cahaya selama rentang waktu dua
Jumat.‖1 (HR. Hakim dan mengatakan sahih isnad)
KEUTAMAAN SURAT AL-MULK
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Sesungguhnya ada satu surat dari Al-Qur'an tiga
puluh ayat memberi syafaat kepada seorang hingga dia
diampuni, yaitu; "Mahasuci Allah yang menguasai (segala)
kerajaan.‖ (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi yang mengatakan
hadis hasan, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim yang
mengatakan sahih isnad)
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra bahwa dia mengatakan;
"Siapa yang membaca "Mahasuci Allah yang menguasai
(segala) kerajaan,‖ setiap malam maka lantaran bacaannya
itu Allah Swt menghindarkannya dari siksa kubur.‖
KEUTAMAAN SURAT AL-ZALZALAH, AL-KAAFIRUUN, DAN AL-
NASHR
Dari Anas ibnu MAlik ra bahwa Rasulullah Saw bersabda
kepada seorang sahabat beliau; "Apakah kamu sudah menikah,
hai fulan.‖ Sahabat beliau berkata; Belum, demi Allah, ya
Rasulallah, dan aku pun belum mempunyai sesuatu untuk
menikah. Beliau bersabda; "Bukankah padamu ada "Katakanlah
1 Maksud dari "Disinari cahaya selama rentang waktu dua Jumat,‖ yaitu
bahwa cahayanya selalu menyertainya dan juga pahalanya selama sepekan
penuh.
84
(Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha Esa.‖ Benar,
jawabnya. Beliau bersabda; "Sepertiga Al-Qur'an.‖ Beliau
bersabda; "Bukankah padamu ada "Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan.‖ Benar, jawabnya. Beliau
bersabda; "Seperempat Al-Qur'an.‖ Beliau bersabda;
"Bukankah padamu ada "Katakanlah (Muhammad); "Wahai orang-
orang kafir!‖ Benar, jawabnya. Beliau bersabda;
"Seperempat Al-Qur'an.‖ Beliau bersabda; "Bukankah padamu
ada "Apabila bumi diguncangkan.‖ Benar, jawabnya. Beliau
bersabda; "Seperempat Al-Qur'an, nikahlah nikahlah.‖ (HR.
Tirmdzi dan mengatakan hadis hasan)
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan;
"Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw lantas
mengatakan; beri aku bacaan, ya Rasulallah. Beliau pun
bersabda; "Bacalah tiga (surat) yang memiliki alif laam
raa'.‖ Dia berkata; aku sudah lanjut usia, hatiku sudah
rapuh, dan lisanku sering salah. Beliau bersabda; "Bacalah
tiga (surat) yang memiliki haamiim.‖ Orang itu mengatakan
seperti yang telah disampaikannya. Lalu beliau bersabda;
"Bacalah tiga (surat) yang ada tasbih.‖ (Diawali dengan
sabbaha) Dia pun mengatakan seperti yang telah
disampaikannya, lantas berkata; ya Rasulallah, beri aku
bacaan surat yang menghimpun semuanya. Maka Nabi Saw pun
memberinya bacaan surat "Apabila bumi diguncangkan.‖
Hingga pada akhir surat. Lalu orang tersebut berkata; demi
(Alllah) yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan
menambahkannya selama-lamanya. Kemudian dia bergegas
pergi. Nabi Saw lantas bersabda; "Beruntunglah orang itu
dua kali.‖ (HR. Abu Dawud)
KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAASH
85
Dari Abu Darda' ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Apakah seorang di antara kalian tidak mampu
membaca sepertiga Al-Qur'an dalam satu malam.‖ Mereka
berkata; Bagaimana dia membaca sepertiga Al-Qur'an? Beliau
bersabda; "Katakanlah (Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha
Esa,‖ setara dengan sepertiga Al-Qur'an.‖ Dalam sebuah
riwayat; "Sesungguhnya Allah membagi Al-Qur'an menjadi
tiga bagian. Dan Allah menjadikan "Katakanlah (Muhammad);
"Dialah Allah, Yang Maha Esa,‖ sebagai satu bagian dari
bagian-bagian Al-Qur'an.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Berkumpullah kalian, sebab aku akan
membacakan kepada kalian sepertiga Al-Qur'an.‖ Sejumlah
sahabat pun berkumpul kemudian Nabi Saw keluar dan
membacakan; "Katakanlah (Muhammad); "Dialah Allah, Yang
Maha Esa.‖ Setelah itu beliau masuk dan sebagian dari kami
mengatakan kepada sebagian lain; kita melihat ini adalah
berita yang datang kepada beliau dari langit. Itulah yang
menyebabkan beliau masuk. Kemudian Nabi Saw keluar dan
bersabda; "Aku telah mengatakan kepada kalian akan
membacakan sepertiga Al-Qur'an, ketahuilah sesungguhnya ia
setara dengan sepertiga Al-Qur'an.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwasanya ada seorang
lelaki mendengar seorang yang membaca "Katakanlah
(Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha Esa.‖ Dan orang itu
mengulang-ulangnya. Begitu masuk waktu pagi, dia datang
kepada Rasulullah Saw dan menyebutkan hal itu kepada
beliau yang menurutnya itu sedikit. Lalu Rasulullah Saw
bersabda; "Demi (Allah) yang jiwa-Ku di tangan-Nya,
sesungguhnya ia benar-benar setara dengan sepertiga Al-
Qur'an.‖ (HR. Bukhari)
86
Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah Saw mengutus seorang
lelaki pada satu pasukan tentara. Saat itu dia membaca
"Katakanlah (Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha Esa,‖
pada bagian akhir dari shalatnya sebagai imam bagi
sahabat-sahabatnya. Begitu mereka kembali, kejadian itu
disampaikan kepada Rasulullah Saw, lalu beliau bersabda;
"Tanyakan kepadanya kenapa dia melakukan itu.‖ Mereka pun
bertanya kepada utusan tersebut. Dia menjawab; karena ia
adalah sifat Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku pun suka
membacanya. Rasulullah Saw lantas bersabda; "Beritahukan
kepadanya bahwa Allah menyukainya.‖ (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Aku tiba
bersama Nabi Saw lantas beliau mendengar seorang lelaki
membaca "Katakanlah (Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha
Esa.‖ Rasulullah Saw pun bersabda; "Harus.‖ Apa yang
harus, tanyaku. Beliau bersabda; "Surga.‖ (HR. Tirmidzi
dan mengatakan hadis hasan sahih, Nasa'i dan Hakim yang
mengatakan sahih isnad)
Dari Mu'adz ibnu Anas ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Siapa yang membaca "Katakanlah (Muhammad);
"Dialah Allah, Yang Maha Esa,‖ hingga mengkhatamkannya
sepuluh kali, maka Allah membangunkan baginya istana di
surga.‖ (HR. Ahmad)
KEUTAMAAN SURAT AL-FALAQ DAN AL-NAAS
Dari Uqbah ibnu Amir ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Tidakkah kamu melihat ayat-ayat
yang diturunkan pada malam ini dan sama sekali tidak
pernah ada yang sepertinya; "Katakanlah; "Aku berlindung
kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),‖ dan
87
"Katakanlah; "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.‖
(HR. Muslim)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw berlindung dari jin dan gangguan pandangan
manusia hingga turun dua surat perlindungan. Begitu
keduanya turun, beliau menerapkan keduanya dan
meninggalkan yang lain.‖ (HR. Tirmidzi dan mengatakan
hadis hasan)
PROGRAM MUDAH DALAM MENGHAFAL AL-QUR'AN AL-KARIM
Saudaraku sesama muslim, dianjurkan kepada Anda agar
bersungguh-sungguh semampu Anda dalam menghafal Kitab
Allah. Seandainya Anda membuatkan aturan rutin bagi diri
Anda setiap hari satu ayat atau beberapa ayat sesuai
dengan kemampuan Anda dalam menghafalkannya dengan hafalan
yang bagus, maka Anda akan mendapati diri Anda bisa
menghafal Kitab Allah dengan cara yang bertahap ini.
Misalnya, jika Anda menghafal enam ayat setiap hari, maka
Anda akan dapat menyelesaikan hafalan Kitab Allah dalam
dua tahun sebelas bulan empat hari.
Berikut ini kami akan menjelaskan kepada Anda sebuah
program mudah, agar Anda dapat memilih padanya jumlah ayat
yang dapat Anda hafalkan sesuai dengan kemampuan Anda.
JANGKA WAKTU MENGHAFAL AL-QUR'AN SECARA PENUH
Batasan Hafalan Harian Tahun Bulan Hari
Satu Ayat 17 7 9
Dua Ayat 8 9 18
Tiga Ayat 5 10 13
88
Empat Ayat 4 4 24
Lima Ayat 3 6 7
Enam Ayat 2 11 4
Tujuh Ayat 2 6 3
Delapan Ayat 2 2 12
Sembilan Ayat 1 11 12
Sepuluh Ayat 1 9 3
Sebelas Ayat 1 7 6
Dua Belas Ayat 1 5 15
Tiga Belas Ayat 1 4 6
Empat Belas Ayat 1 3 -
Lima Belas Ayat 1 2 1
Enam Belas Ayat 1 1 6
Tujuh Belas Ayat 1 - 10
Delapan Belas Ayat - 11 19
Sembilan Belas Ayat - 11 1
Setengah Wajah 3 4 24
Satu Wajah 1 8 12
Dua Wajah - 10 6
Sebelum Anda mulai menghafalkan, dianjurkan agar Anda
mengerjakan shalat dua rakaat dengan niat untuk menunaikan
hajat, kemudian berdoalah untuk memohon apa yang Anda
kehendaki. Misalnya Anda berdoa; Ya Allah, teguhkanlah
hatiku untuk menghafal Kitab-Mu, dan berilah aku anugerah
agar dapat membacanya sesuai dengan tata cara yang membuat
Engkau ridha terhadapku. Ya Allah, sinarilah penglihatanku
dengannya, lancarkanlah lisanku dengannya, luaskanlah
hatiku dengannya, dan lapangkanlah dadaku dengannya. Ya
Allah, jadikanlah ia sebagai sahabat kami di dunia,
sebagai pemberi kenyamanan di dalam kubur, pemberi syafaat
89
pada hari Kiamat, sebagai cahaya di atas jembatan titian,
sebagai pendamping menuju surga, sebagai hijab dan penutup
dari neraka, dan jadikanlah ia sebagai penguat kami bukan
yang menjerumuskan kami, ya Allah Tuhan seluruh alam.
Jika Anda hendak mengulangi hafalan surat tertentu,
maka beristighfarlah untuk memohon ampunan kepada Allah
Swt hingga jumlah berapa kali Anda beristighfar sama
dengan jumlah ayat, dan jika Anda menambahkan, semoga
Allah memberi tambahan kepada Anda. "Allah melipatgandakan
bagi siapa yang Dia kehendaki.‖ (QS. Al-Baqarah: 261)
Dan nasehat Waki' kepada Syafi'i sangat relevan untuk
disampaikan;
Aku mengadukan kepada Waki' buruknya hafalanku
- tinggalkan kemaksiatan itulah petunjuk yang
diberikannya kepadaku
Dan dia memberitahukan kepadaku bahwa ilmu itu cahaya
- dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang
bermaksiat kepada-Nya
Mintalah pertolongan kepada Allah, niscaya Anda
mendapati-Nya sebaik-baik penolong, teguhkan tekad Anda,
peganglah yang hendak Anda hafalkan, bacalah, ulangi, dan
terus lakukan itu hingga kamu hafal, maka Anda akan
terkagum-kagum bahwa kemampuan Anda dalam menghafal lebih
besar dari yang Anda duga. Jangan memandang rendah
terhadap tindakan mengulang-ulang lantaran Anda mengira
bahwa itu merupakan tanda orang-orang yang bodoh serta
membuang-buang waktu. Ini merupakan sikap yang merugikan
terhadap pengulangan, sebab ia merupakan sarana yang
sukses dalam menghafal. Ulangi hingga Anda hafal dan
jangan lupa bahwa Anda mendapatkan kebaikan lantaran
setiap huruf dari Al-Qur'an yang Anda baca, dan kebaikan
dilipatgandakan hingga menjadi sepuluh kebaikan. Maka
90
dalam bismillaahirrahmaanirrahiim, terdapat sembilan belas
kebaikan yang dilipatgandakan menjadi seratus sembilan
puluh kebaikan! Lantas berapa hasil yang akan Anda
dapatkan bila mengulang-ulang dan menghafal? Sungguh, itu
merupakan pahala yang tidak dapat disetarai pahala
lainnya.
Wahai saudaraku, jangan lupa sabda Rasulullah Saw;
"Ahli Al-Qur'an adalah ahli Allah dan khashah-Nya.‖ Maksud
dari ahli Allah adalah para wali Allah. Tidakkah Anda suka
bila menjadi seorang wali Allah.
Sabda beliau Saw; "Sebaik-baik kalian adalah yang
mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.‖
Dan sabda beliau Saw; "Yang mahir Al-Qur'an bersama
Safarah Kiram Bararah.‖
Yang mahir Al-Qur'an maksudnya yang piawai dalam
menghafal dan membacanya tanpa terhenti-henti, tidak
mengulang-ulang saat membaca, dan tidak kesulitan
membacanya lantaran bagusnya hafalan dan penerapannya.
Maka pahalanya besar, karena lantaran itu dia menjadi
seorang yang bersama para malaikat yang dekat, dan itu
merupakan karunia yang tidak dapat disetarai oleh karunia
lainnya, serta merupakan tingkatan yang tidak disetarai
oleh tingkatan lainnya.
DOA
MAKNA DOA
Doa ialah keinginan yang kuat terhadap Allah terkait
dengan kebaikan yang ada di sisi-Nya, dan memohon kepada-
Nya dengan sepenuh hati.
91
KEDUDUKAN DOA
Doa adalah maqam (tingkat keutamaan) peribadahan
terbesar lantaran di dalamnya terdapat ekspresi
penghambaan, kehinaan diri, dan keluluhan hati, serta
penyerahan diri kepada Allah Swt secara penuh. Maka dari
itu dalam hadis dinyatakan bahwa "Doa ialah ibadah.‖ (HR.
Abu Dawud dan Tirmidzi dari Nu'man ibnu Basyir ra)
Itu disebabkan karena orang yang berdoa harapannya
terputus dari selain Allah Swt, dan itulah hakikat tauhid
dan ikhlas, serta tidak ada ibadah yang di atas keduanya.
(Ithaaf Al-Saadah Al-Muttaqiin 5/29)
Lantaran doa memiliki peranan yang penting seperti
ini, maka Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya agar berdoa
kepada-Nya, dan memperingatkan mereka agar tidak
meninggalkannya, serta mendorong mereka agar berdoa
melalui banyak ayat dari Kitab-Nya Al-Qur'an Al-Karim. Itu
merupakan konsekwensi dari kasih sayang dan rahmat-Nya
terhadap hamba-hamba-Nya, karena tidak ada sebab apa pun
yang lebih bermanfaat dari pada doa, dan tidak ada yang
lebih dapat mengantarkan pada pencapaian tuntutan dari
pada doa. (Mahaasin Al-Ta'wiil karya Al-Qasimy 3/103)
PERINTAH BERDOA
Allah memerintahkan mereka agar berdoa, sebagaimana
disampaikan di dalam firman-Nya Swt; "Dan Tuhanmu
berfirman; "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku
perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong
tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam
keadaan hina dina.‖ (QS. Al-Mu'min: 60)
Anda bisa melihat bahwa Allah Swt memerintahkan hamba-
hamba-Nya agar berdoa, dan menjanjikan bahwa doa mereka
92
akan diperkenankan tanpa syarat atau ikatan, sebagai
indikasi bahwa hubungan antara hamba dan Tuhan Swt adalah
hubungan secara langsung. Sebagaimana kata seorang
pendahulu umat rah; "Mengherankan sekali umat ini, ada
yang mengatakan kepada mereka; "Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Aku perkenankan bagimu.‖ Allah memerintahkan
mereka berdoa dan menjanjikan akan memperkenankan doa
mereka, serta tidak ada syarat di antara keduanya. Namun
ada yang bertanya kepadanya; seperti apa? Dia berkata;
seperti firman-Nya Swt; "Dan sampaikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan.‖
(QS. Al-Baqarah: 25) Di sinilah baru ada syarat, dan
firman-Nya; "Dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa
mereka mempunyai kedudukan yang tinggi.‖ (QS. Yunus: 2) Di
dalamnya tidak ada syarat. Serta seperti firman-Nya; "Maka
sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.‖
(QS. Al-Mu'min: 14) Di sinilah terdapat syarat. Sedangkan
firman-Nya Swt; "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku
perkenankan bagimu.‖ (QS. Al-Mu'min: 60) Tidak ada syarat
di dalamnya.‖ (Jaami' Ahkaam Al-Quran karya Al-Qurthuby
dari Khalid Al-Rib'i)
Maka dari itu Umar ibnu Khathab ra mengatakan;
"Sesungguhnya aku tidak menanggung beban kegelisahan
diperkenankan, tetapi aku menanggung beban kegelisahan
doa. Sebab jika doa telah diilhamkan kepadaku, maka
perkenanan telah menyertainya.‖
Ka'ab Al-Ahbar mengatakan; "Umat ini diberi tiga hal
yang tidak pernah diberikan kepada satu umat pun
sebelumnya kecuali seorang nabi; yaitu jika Allah mengutus
seorang nabi, Allah menyatakan kepadanya; kamu saksi atas
umatmu, dan menjadikan kalian sebagai saksi atas umat
manusia; "Agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
93
manusia.‖ (QS. Al-Baqarah: 143) Dikatakan kepadanya tidak
ada kesukaran bagimu dalam agama, dan Allah menyatakan
kepada umat ini; "Dan tidak menjadikan kesukaran untukmu
dalam agama.‖ (QS. Al-Hajj: 78) Dan dikatakan kepadanya;
berdoalah kepada-Ku maka Aku akan memperkenankan untukmu,
dan berfirman kepada umat ini; "Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Aku perkenankan bagimu.‖ (QS. Al-Mu'min: 60)
(Mukhtashar Tafsiir Ibnu Katsiir 3/249)
LARANGAN MENINGGALKAN DOA
Di dalam ayat tersebut terdapat ancaman dan peringatan
bagi orang yang tidak memenuhi perintah ini. Sebab ayat
tersebut menunjukkan bahwa orang yang tidak berdoa kepada
Allah maka dia berlaku sombong terhadap penyembahan
kepada-Nya, karena doa adalah inti ibadah, lantaran doa
menunjukkan pada pengakuan penghambaan, kehinaan, dan
kenistaan di hadapan Allah Swt. Maka seakan-akan
dikatakan; "Sesungguhnya orang yang meninggalkan doa, dia
meninggalkannya tidak lain karena dia berlaku sombong
hingga tidak mau menunjukkan penghambaan kepada Allah.‖
(Al-Tafsiir Al-Kabiir 27/80) Maka dia layak untuk masuk
neraka Jahanam dalam keadaan hina, maksudnya kecil dan
nista. Dalam hadis; "Siapa yang tidak memohon kepada Allah
maka Allah murka kepadanya.‖ (HR. Tirmidzi dari Abu
Hurairah ra) Jika murka Allah telah menimpa sesuatu maka
akan menghancurkannya.
Makna ini telah disinyalir di banyak ayat yang
mengungkapkan tentang orang-orang yang tidak mengenal
Allah dan tidak berdoa kepada-Nya kecuali saat sulit,
namun saat lapang mereka melupakan-Nya. Yang disinyalir
94
ayat-ayat ini sesuai dengan apa yang dimaksud dalam hadis
tersebut. Yaitu seperti firman-Nya;
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada
Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi
setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke
jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menhilangkan) bahaya yang telah
menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-
orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.‖ (QS.
Yunus: 12)
Dan Firman-Nya Swt; "Dan apabila mereka digulung ombak
yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan
tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah
menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian
mereka tetap menempuh jalan yang lurus.1 Adapun yang
mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak
berterima kasih.‖ (QS. Luqman: 32) Maksudnya pengkhianat
yang melanggar komitmen nurani dan mengingkari nikmat-
nikmat Allah.
Dua ayat ini mengandung kecaman keras terhadap orang
yang tidak mengenal Allah Swt kecuali saat sulit, dan
bahwasanya mereka memiliki moral yang buruk berupa
pengkhianatan dan berlebih-lebihan, karena perilaku mereka
itu adalah perilaku orang yang licik dan bermula dari
kerusakan nurani serta pengingkaran terhadap kebaikan yang
berakibat pada kesudahan yang buruk. Sebagaimana
dinyatakan dalam firman Allah Swt setelah Dia Swt
menyampaikan tentang orang yang seperti itu keadaannya;
"Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka
berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai
1 Jalan yang lurus ialah mengakui keesaan Allah.
95
manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa
dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi,
selanjutnya kepada Kami-lah kembalimu, kelak akan Kami
kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.‖ (QS.
Yunus: 23)
Allah menyebutkan Swt penyimpangan mereka dari nurani
sebagai kezaliman, "dan kezaliman adalah lawan dari
keadilan yang merupakan keutamaan yang mencakup seluruh
keutamaan. Sedangkan kezaliman bermula dari parahnya
terjerumus dalam kehinaan, dan orang yang melakukannya
sangat jauh dari kebenaran.‖ (Mahaasin Al-Ta'wiil 9/23)
Maka mereka pantas untuk mendapatkan balasan atas amal
perbuatan mereka. Ini telah disampaikan Allah dalam
firman-Nya; "Kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.‖ Ini merupakan ancaman yang
mengguncang jiwa, dan dapat mengembalikannya dalam naungan
iman dan keikhlasan berdoa kepada Allah Yang Mahaesa,
serta membuatnya senantiasa berdoa saat tersembunyi maupun
terang-terangan.
AL-QUR'AN AL-KARIM SANGAT MENGANJURKAN DOA
Maka dari itu kita dapati Allah Yang Maha Pemberi
mengasihi hamba-hamba-Nya dengan menganjurkan mereka
berdoa. Seperti disampaikan dalam firman-Nya Swt; "Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.
Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman
kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.‖ (QS. Al-
Baqarah: 186) Allah Swt langsung menjawab mereka tanpa
mewakilkan jawaban kepada Nabi-Nya Saw sebagaimana
96
biasanya yang terdapat pada pertanyaan-pertanyaan dalam
Al-Qur'an. Allah Swt berfirman; "Maka sesungguhnya Aku
dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
dia berdoa kepada-Ku.‖ Itu merupakan indikasi atas
kesempurnaan kasih sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya.
(Ruuh Al-Ma'aani 1,2/93) Allah juga menjelaskan bahwa
dalam doa terdapat jalan kebenaran dan petunjuk bagi
mereka dalam perkara agama dan dunia mereka. Maka mereka
harus memiliki komitmen dalam berdoa.
KEUTAMAAN DOA
TIDAK ADA YANG DAPAT MENOLAK KETETAPAN SELAIN DOA
Dari Salman ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Tidak ada yang dapat menolak ketetapan selain
doa, dan tidak ada yang menambah umur selain kebajikan.‖
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Di dalam hadis di atas terdapat dalil bahwa dengan doa
Allah Swt menolak apa yang telah ditetapkan-Nya terhadap
hamba. Ini dikuatkan oleh firman-Nya Swt; "Allah menghapus
dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya
terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuuzh).‖ (QS. Al-Ra'd: 39)
DOA MENOLAK BENCANA
Dari Aisyah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Kehati-hatian tidak cukup terhadap ketetapan,
dan doa bermanfaat terhadap apa yang sudah turun dan apa
yang belum turun, serta sesungguhnya bencana itu benar-
benar akan turun lantas doa menghadangnya, keduanya pun
saling berbenturan hingga hari Kiamat.‖ (HR. Hakim di
dalam Al-Mustadrak dan Bazar)
97
Doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menggapai
harapan dan menolak bencana, sebab doa adalah musuh
bencana yang menolak dan menyembuhkannya, menahannya agar
tidak turun, dan menghilangkannya, atau meringankannya
saat sudah turun.
Namun di sini ada pertanyaan yang cukup populer,
yaitu:
Bahwa jika yang didoakan itu telah ditetapkan, maka
pasti akan terjadi baik seorang hamba mendoakan atau tidak
mendoakan. Dan jika belum ditetapkan, maka ia tidak akan
terjadi, baik dimohon oleh hamba atau tidak dimohonnya.1
Ada satu golongan yang menyatakan pertanyaan ini relevan.
Maka mereka meninggalkan doa dan mengatakan itu tidak ada
faedahnya. Dengan keparahan kebodohan dan kesesatan
mereka, sebenarnya pernyataan mereka itu mengandung
kontradiksi. Seandainya pandangan mereka itu diterapkan,
niscaya seluruh sebab akan menjadi tidak ada artinya.
Sehingga dapat dikatakan kepada seorang di antara mereka;
jika seandainya kenyang dan lega itu telah ditetapkan
bagimu, maka pasti akan terjadi, baik kamu makan atau
tidak makan. Tetapi bila keduanya tidak ditetapkan bagimu,
maka keduanya tidak akan terjadi baik kamu makan atau
tidak makan. Jika anak telah ditetapkan bagimu, maka pasti
akan terjadi, baik kamu berhubungan seksual atau tidak
berhubungan seksual dengan istrimu. Jika tidak ditetapkan
maka tidak akan terjadi, sehingga tidak perlu menikah dan
seterusnya. Lantas apakah dia akan mengatakan orang
seperti ini berakal atau sebagai manusia? Justru hewan itu
diciptakan dengan tabiat berikhtiar secara langsung dan
itulah yang menjadi penopang eksistensi serta
1 Maksudnya sebagaimana dikatakan, misalnya; Selama Allah Swt telah
menetapkan bencana ini bagi saya, maka doa menjadi tidak ada faedahnya.
98
kehidupannya. Maka hewan lebih berakal dan lebih paham
dari pada orang-orang yang seperti hewan ternak itu,
bahkan mereka lebih sesat.
Yang benar adalah, bahwasanya ketetapan ini ditetapkan
dengan sebab-sebab, dan di antara sebabnya adalah doa.
Maka ia tidak ditetapkan dengan terbebas dari sebabnya,
tetapi ditetapkan dengan sebabnya. Begitu hamba
mengerjakan sebab maka terjadilah yang ditetapkan. Dan
bila dia tidak mengerjakan sebab maka ketetapan itu tidak
ada. Ini seperti penetapan kenyang dan lega dengan sebab
makan dan minum, penetapan anak dengan hubungan seksual,
penetapan panen pada tanaman dengan sebab benih, dan
penetapan keluarnya nyawa hewan dengan menyembelihnya.
Demikian pula penetapan masuk surga dengan sebab amal-
amal, dan masuk neraka dengan sebab amal-amal. Dengan
demikian doa merupakan sebab yang paling kuat. Jika
ditetapkan terjadinya apa yang didoakan lantaran doa, maka
tidak dibenarkan untuk mengatakan; doa tidak ada gunanya,
sebagaimana tidak dikatakan; tidak ada gunanya makan dan
minum serta seluruh gerak dan amal perbuatan. Tidak ada
sebab yang lebih bermanfaat dari pada doa dan lebih dapat
mengantarkan pada tergapainya harapan.
Lantaran para sahabat ra adalah yang paling tahu di
antara umat tentang Allah dan Rasul-Nya serta paling
mengerti tentang agama-Nya, maka mereka adalah yang paling
lurus terhadap sebab ini dan syarat-syaratnya serta adab-
adabnya dari pada selain mereka. Umar ra memohon
kemenangan atas musuhnya dengan doa. Dan itu merupakan
tentaranya terbesar. Dia pernah mengatakan kepada para
sahabat; "Kalian menang bukan karena jumlah yang banyak,
tetapi kalian meraih kemenangan dari langit.‖ Sebagaimana
disampaikan di muka, dia mengatakan; "Sesungguhnya aku
99
tidak menanggung beban kegelisahan diperkenankan, tetapi
aku menanggung beban kegelisahan doa. Sebab jika doa telah
diilhamkan kepadaku, maka perkenanan telah menyertainya.‖
Berdoa secara konsisten merupakan sebab terkuat dalam
menggapai harapan, menghindarkan bencana, dan
menyingkirkan kekecewaan. Sebagaimana firman Allah Swt
melalui lisan kekasih-Nya Ibrahim as; "Dan aku akan berdoa
kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan
berdoa kepada Tuhanku.‖ (QS. Maryam: 48)
Oleh karena itu, saudaraku sesama muslim, doa kepada
Tuhan Yang Mahatinggi memberikan kemampuan untuk melakukan
amal perbuatan pada sebab-sebab, dan merupakan sebab
kebahagiaan bagi keadaan diri dan kenyamanan hati. Berapa
banyak bencana yang tertolak dengan sebab doa, dan berapa
banyak malapetaka dan cobaan yang diangkat oleh Allah Swt
lantaran doa. Allah menyingkap musibah lantaran doa, serta
dosa dan maksiat diampuni oleh Allah lantaran doa. Maka,
doa merupakan perlindungan diri dari setan dan perisai
untuk menghalau panah godaan.
Berapa banyak rahmat dan nikmat baik lahir maupun
batin yang dapat diraih dengan sebab doa. Nikmat
kemenangan, kemuliaan, kejayaan, serta kedudukan yang
tinggi di dunia dan akhirat. Demi Allah, betapa agung
kedudukan doa, dan doa merupakan karunia dan nikmat Allah
terbesar yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya.
TIDAK ADA YANG LEBIH MULIA DARI DOA BAGI ALLAH
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia bagi
Allah Swt dari pada doa.‖ (HR. Tirmidzi)
100
Lantaran doa adalah ibadah dan sebagai intisari
ibadah, maka dari sudut pandang ini doa paling mulia bagi
Allah, karena ibadah merupakan tujuan Allah Swt dalam
menciptakan makhluk. Sebagaimana Allah Swt berfirman; "Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.‖ (QS. Adz-Dzaariyaat: 56)
SIAPA YANG TIDAK MEMOHON KEPADA ALLAH MAKA ALLAH
MURKA KEPADANYA
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang tidak memohon kepada Allah maka
Allah murka kepadanya.‖ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Di dalam hadis tersebut terdapat dalil bahwa doa bagi
hamba terhadap Tuhannya merupakan kewajiban terpenting dan
keharusan yang terbesar. Karena menjauhi apa yang membuat
Allah murka kepadanya adalah kewajiban yang tidak
dipertentangkan lagi.
Di muka telah disampaikan sabda Rasulullah Saw; "Doa
adalah ibadah.‖ Lafazh ini tidak dimaksudkan bagi satu
bentuk ibadah lainnya. Ia mirip dengan sabda beliau Saw;
"Ibadah haji adalah Arafah.‖
Ini lantaran keagungan kedudukannya dan kebesaran
perkaranya. Maka dari itu Allah menamakannya "Shalat.‖
Sebagaimana di dalam firman-Nya Swt; "Ambillah zakat dari
harta mereka, guna membersihkan1 dan menyucikan
2 mereka,
dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu
(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka.‖ (QS. Al-
1 Zakat membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebihan
terhadap harta. 2 Zakat menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta mereka.
101
Taubah: 103) Maksudnya doamu, dan shalat menurut makna
yang sebenarnya dalam istilah bahasa berarti doa.1
Maka doa paling mulia bagi Allah Swt. Doa merupakan
jalan menuju kesabaran di jalan Allah, penyerahan urusan
kepada-Nya, dan tawakal kepada-Nya, serta jauh dari
kelemahan dan kemalasan, dan nikmatnya keindahan
bermunajat kepada Allah. Maka iman orang yang berdoa pun
bertambah, dan keyakinannya semakin kuat. Allah Swt
menyukai hamba-Nya bila memohon kepada-Nya, dan "Siapa
yang tidak memohon kepada Allah maka Allah murka
kepadanya.‖
Allah murka bila engkau tidak memohon kepada-Nya
- namun manusia murka bila ada yang memohon kepadanya
Maka miskinlah orang yang bermalas-malasan untuk
berdoa, sebab dia telah menutupi pintu-pintu kebaikan dan
pemberian dari dirinya. Disebutkan dari Nabi Saw dari Abu
Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Manusia yang paling lemah adalah yang tidak
mampu berdoa.‖ (HR. Abu Ya'la, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
Seorang hamba muslim harus melakukan ibadah yang mulia
ini secara konsisten. Ia merupakan ibadah yang mudah dan
gampang tanpa terikat dengan tempat dan waktu. Bahkan
dianjurkan di setiap keadaan baik siang maupun malam, di
daratan maupun lautan, dalam perjalan maupun saat mukim,
saat sakit maupun sehat, saat sulit maupun lapang, dan
dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan.
SIAPA YANG DIBUKAKAN PINTU DOA MAKA DIBUKAKAN PULA
BAGINYA PINTU-PINTU PENERIMAAN
1 Lihat Syarh Al-'Umdah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiah halaman 27-31.
Kitab Al-Shalaah Fath Al-Baary 11/94, 136-137.
102
Dari Ibnu Umar ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa di antara kalian yang dibukakan
baginya satu pintu dalam doa, maka dibukakanlah baginya
pintu-pintu penerimaan.‖ (HR. Ibnu Abi Syaibah, Tirmidzi,
Ibnu Hibban, dan Hakim yang mengatakan sahih isnad)
Maksudnya, bahwa siapa yang dibukakan oleh Allah satu
pintu kesadaran diri untuk berdoa dengan khusyu', tunduk,
merendah diri dan dengan hati yang luruh, maka pembukaan
ini merupakan sebab doanya dipenuhi.
Mereka mengatakan apakah engkau mengadu kepada-Nya
- yang tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-
Nya
Aku pun menjawab Tuhanku ridha
- pada kehinaan hamba-hamba-Nya di sisi-Nya
Jika seorang hamba mendapati pada dirinya ada semangat
dan kesadaran untuk berdoa, maka hendaknya dia
memperbanyak doanya. Sebab doanya akan diterima dan
kebutuhannya akan dipenuhi karena karunia Allah dan
rahmat-Nya. Ketika seorang hamba senantiasa berharap
diterima doanya tanpa putus asa, maka dia dekat dengan
penerimaan. Siapa yang mengetuk pintu dengan tekun, maka
kemungkinan besar akan dibukakan untuknya.
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Siapa yang
dikaruniai lima hal maka dia tidak terhalangi dari lima
hal; siapa yang dikaruniai syukur maka dia tidak
terhalangi dari tambahan, berdasarkan firman-Nya Swt;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambahkan (nikmat) kepadamu.‖ (QS. Ibrahim: 7) Siapa
yang dikaruniai kesabaran maka dia tidak terhalangi dari
pahala, berdasarkan firman-Nya Swt; "Hanya orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa
batas.‖ (QS. Al-Zumar: 10) Siapa yang dikaruniai taubat
103
maka dia tidak terhalangi dari penerimaan, berdasarkan
firman-Nya Swt; "Dan Dialah yang menerima taubat dari
hamba-hamba-nya.‖ (QS. Al-Syuuraa: 25) Siapa yang
dikaruniai istighfar maka dia tidak terhalangi dari
ampunan, berdasarkan firman-Nya Swt; "Mohonlah ampunan
kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun.‖ (QS. Nuh:
10) Siapa yang dikaruniai doa maka dia tidak terhalangi
dari perkenanan, berdasarkan firman-Nya Swt; "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.‖ (QS. Al-
Mu'min: 60) Dan siapa yang dikaruniai infak maka dia tidak
terhalangi dari penggantian, berdasarkan firman-Nya Swt;
"Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan
menggantinya.‖ (QS. Saba': 39)
TIDAK SEORANG PUN BINASA BESERTA DOA
Dari Anas ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Janganlah kalian lemah dalam doa, sebab tidak
akan binasa seorang pun beserta doa.‖ (HR. Ibnu Hibban di
dalam Sahiihnya)
Hadis tersebut mengandung larangan terhadap sikap
lemah manusia dalam berdoa kepada Tuhannya. Sebab
bahayanya akan kembali dan menimpa dirinya sendiri. Betapa
bagus argumen yang disampaikan beliau Saw bagi larangan
ini dengan sabda beliau; "Sebab tidak akan binasa seorang
pun beserta doa.‖ Keistimewaan ini dapat membuat setiap
orang yang menuntut kebaikan terguncang padanya, lebih-
lebih ditambah dengan hadis terdahulu; "Bahwa doa dapat
menolak bencana.‖
SIAPA YANG SENANG DOANYA DIPERKENANKAN OLEH ALLAH
104
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang senang Allah memperkenankan
baginya saat kesulitan dan bencana, maka hendaknya dia
memperbanyak doa pada saat lapang.‖ (HR. Tirmidzi)
Karb bentuk jamak dari kurbah yang berarti bencana,
adalah kejadian menyedihkan yang menyiksa jiwa.
Sabda beliau Saw; "Hendaknya dia memperbanyak doa pada
saat lapang.‖ Maksudnya, saat dalam keadaan sehat, makmur,
dan aman serta selamat dari cobaan.
Al-Halby mengatakan; "Maksud dari doa pada saat lapang
adalah, doa kesembuhan dan syukur serta pengakuan terhadap
berbagai karunia, memohon taufik dan pertolongan serta
dukungan, dan memohon ampunan atas berbagai kelalaian
yang menghadang. Sebab, meskipun seorang hamba bersungguh-
sungguh, dia tidak akan mengetahui hak-hak Allah yang
harus ditunaikannya secara penuh. Siapa yang lalai
terhadap hal ini, maka dia tidak mendapatkan bagian dan
termasuk orang yang dinyatakan dalam firman-Nya Swt; "Maka
apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah
dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya,1 tetapi
ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah
mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).‖ (QS. Al-
'Ankabuut: 65)
Dan dia juga termsuk orang yang dinyatakan dalam
firman-Nya Swt; "Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia
berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau
berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya,
dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak
pernah berdoa kepada Kami untuk (menhilangkan) bahaya yang
telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi
1 Dengan memurnikan ketaatan semata-mata kepada Allah.
105
orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka
kerjakan.‖ (QS. Yunus: 12)
Allah Swt berfirman; "Dan apabila Kami berikan nikmat
kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan
sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia
banyak berdoa.‖ (QS. Fushshilat: 51)
Dan Allah Swt berfirman; "Dan apabila manusia ditimpa
bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan
kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan
nikmat kepadanya dia lupa (akan bencana) yang pernah dia
berdoa kepada Allah sebelum itu.‖ (QS. Al-Zumar: 8)
Kita berdoa kepada Allah pada setiap terjadi bencana
- kemudian kita melupakan-Nya ketika bencana telah
tiada
Bagaimana mungkin kita mengharapkan doa diterima
- sedang kita sendiri menghalangi jalannya dengan
dosa-dosa
TIDAKLAH SEORANG MUSLIM MENYAMPAIKAN SEBUAH DOA
KEPADA ALLAH MELAINKAN DENGANNYA ALLAH MEMBERINYA
SATU DARI TIGA KRITERIA
Dari Abu Sa'id ra bahwa Nabi Saw bersabda; "Tidaklah
seorang muslim menyampaikan sebuah doa yang di dalamnya
tidak ada dosa tidak pula pemutusan hubungan persaudaraan,
melainkan dengan doa itu Allah memberinya satu dari tiga;
bisa jadi doanya disegerakan baginya, bisa jadi disimpan
baginya di akhirat, dan bisa jadi dengan seperti doanya
itu Allah menghindarkannya dari keburukan.‖ Mereka
berkata; jadi kita berbuat banyak? Beliau bersabda; "Allah
lebih banyak (anugerah-Nya).‖ (HR. Ahmad)
106
Dari Yazid Al-Raqasyi ra bahwa dia mengatakan; "Pada
hari Kiamat kelak Allah Swt mengajukan setiap doa yang
disampaikan oleh hamba di dunia namun belum diperkenankan.
Lantas Allah mengatakan kepadanya hamba-Ku berdoa kepada-
Ku pada hari begini, namun Aku menahan doamu. Maka pahala
ini sebagai imbalan doa itu. Hamba pun terus menerus
diberi pahala hingga dia berangan-angan andai sama sekali
tidak ada doanya yang diperkenankan (di dunia).‖
DOA SENJATA ORANG BERIMAN, TIANG AGAMA, SERTA
CAHAYA LANGIT DAN BUMI
Dari Jabir ibnu Abdillah ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Maukah aku tunjukkan kepadamu
apa yang dapat menyelamatkanmu dari musuhmu, dan rezekimu
dicurahkan kepadamu; hendaknya kamu berdoa kepada Allah
pada waktu siang dan malammu, sebab doa adalah senjata
orang yang beriman, tiang agama, serta cahaya langit dan
bumi.‖ (HR. Abu Ya'la)
Sabda beliau Saw; "Doa adalah senjata orang yang
beriman.‖ Di dalamnya terdapat perumpamaan doa dengan
senjata yang digunakan oleh pemiliknya untuk memerangi
musuh. Sebab, orang yang berdoa ini seakan-akan memerangi
musibah-musibah yang menimpanya dengan doa, dan akibat-
akibat buruk yang dikhawatirkannya. Betapa luhurnya
penetapan penilaian terhadap doa bahwa ia adalah tiang
agama, serta bahwasanya ia adalah cahaya langit dan bumi.
Sungguh, itu telah mengandung pengagungan yang tidak
ternilai keluhurannya dan tidak tergapai jangkauannya.
Orang yang lemah adalah yang tidak mampu menyandang
senjata ini dan tidak mau bersandar pada tiang ini, serta
107
tidak mengambil manfaat dari cahaya yang menyinari langit
dan bumi ini.
ADAB-ADAB DOA
1. KONSISTEN PADA YANG HALAL
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Wahai umat manusia, sesungguhnya Allah baik
dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman sebagaimana
perintah-Nya kepada para rasul. Allah berfirman; "Wahai
para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan
kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.‖ (QS. Al-Mu'minuun: 51) Dan Allah
berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari
rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu.‖ (QS. Al-
Baqarah: 172) Kemudian beliau menyebutkan tentang orang
yang melakukan perjalanan yang cukup jauh, yaitu Asy'ats
Aghbar (yang berdebu) yang menengadahkan kedua tangannya
ke langit; ya Tuhanku ya Tuhanku, namun makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan dijamu dengan yang
haram, maka mana mungkin doanya itu diperkenankan.‖ (HR.
Muslim dan Ahmad)
2. IKHLAS KARENA ALLAH Swt
Berdasarkan firman Allah Swt; "Maka sembahlah Allah
dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.‖ (QS. Al-Mu'min:
14)
3. MENGHADAP KIBLAT JIKA MEMUNGKINKAN
108
Nabi Saw pernah keluar untuk memohon diturunkan hujan.
Beliau pun berdoa, memohon diturunkan hujan, dan menghadap
kiblat.
4. MENGHAMPARKAN KEDUA TANGAN DAN MENGANGKATNYA
SEJAJAR DENGAN KEDUA BAHUNYA
Berdasarkan sabda beliau Saw; "Sesungguhnya Tuhanmu
Swt Mahahidup Mahamulia malu terhadap hamba-Nya jika
hamba-Nya mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, Allah
malu bila mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan
kosong tanpa hasil.‖ (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu
Majah dari Salman Al-Farisy ra)
5. MEMULAI DOA DENGAN PUJIAN KEPADA ALLAH Swt DAN
SHALAWAT KEPADA NABI-NYA Saw
Dari Fadhalah ibnu Ubaid ra bahwa Rasulullah Saw
mendengar seorang yang berdoa dalam shalatnya, dia tidak
mengagungkan Allah Swt dan tidak bershalawat kepada Nabi
Saw, maka Rasulullah Saw bersabda; "Orang ini tergesa-
gesa.‖ Kemudian beliau memanggilnya dan bersabda kepadanya
juga kepada lainnya; "Jika salah seorang di antara kamu
berdoa, hendaknya dia memulai dengan pengagungan kepada
Tuhannya Swt, dan memuji-Nya, kemudian bershalawat kepada
Nabi Saw, lalu setelah itu berdoa sesuai dengan yang
dikehendakinya.‖ (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi yang
menyatakan hadis sahih)
6. MEMOHON DENGAN AL-ASMA'UL HUSNA (NAMA-NAMA
ALLAH Swt YANG TERBAIK)
Allah Swt membimbing hamba-hamba-Nya agar berdoa
kepada-Nya dengan Al-Asma'ul Husna dalam firman-Nya; "Dan
109
Allah memiliki Al-Asma'ul Husna (nama-nama yang terbaik),
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al-Asma'ul
Husna itu.‖ (QS. Al-A'raaf: 180) Karena Al-Asma'ul Husna
mengandung pujian dan pengagungan kepada Allah Yang
Mahagung Mahaterpuji. Dengan demikian doa menjadi memiliki
pengaruh yang sangat signifikan untuk diperkenankan,
karena orang yang dermawan itu bila dipuji maka dia akan
memberi tanpa dimintai, lantas bagaimana bila permintaan
itu digabungkan dengan pujian? Sungguh, itu layak untuk
diperkenankan dan dapat mewujudkan permohonan orang yang
meminta.
7. MENUNJUKKAN KETUNDUKAN KEPADA ALLAH Swt SERTA
MELEMBUTKAN SUARANYA ANTARA RENDAH DAN KERAS
Allah Swt berfirman; "Dan janganlah engkau mengeraskan
suaramu dalam shalat1 dan janganlah (pula) merendahkannya
dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.‖ (QS. Al-
Israa': 110) Dan Allah Swt berfirman; "Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.2
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.‖ (QS. Al-A'raaf: 55) Karena kerendahan hati dan
kelembutan suara maksudnya adalah menunjukkan kelemahan,
kefakiran, dan kehinaan diri di hadapan Allah Yang
Mahakuasa Mahamulia. Dan itu merupakan tuntutan agar
doanya segera diperkenankan, karena jika hamba khusyu' dan
tunduk, maka Tuhannya merahmatinya dan menganugerahinya
dengan diperkenankan doanya, sebagaimana disebutkan dalam
hadis; "Sesungguhnya Tuhanmu Swt Mahahidup Mahamulia malu
terhadap hamba-Nya jika hamba-Nya mengangkat kedua
1 Maksudnya doa. 2 Ibnu Athiyah mengatakan; "Tadharru' (rendah hati) maksudnya dengan
khusyu' dan tenang. Khufyah (lembut) maksudnya di dalam dirimu.‖
110
tangannya kepada-Nya, Allah malu bila mengembalikan kedua
tangannya dalam keadaan kosong tanpa hasil.‖
Muslim ibnu Yasar mengatakan; "Seandainya kamu berada
di depan seorang raja untuk meminta suatu kebutuhan,
niscaya dengan senang hati kamu menghadapnya dengan
khusyu'.‖ (HR. Ibnu Syaibah)
8. MEMULAI DENGAN DIRINYA
Allah Swt berfirman; "Ya Tuhan kami, ampunilah kami
dan saudra-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu
dari kami.‖ (QS. Al-Hasyr: 10)
Dari Ubay ibnu Ka'ab ra bahwa dia mengatakan; "Jika
Rasulullah Saw menyebutkan seseorang lantas mendoakannya,
maka beliau memulai dengan diri beliau sendiri.‖ (HR.
Tirmidzi dengan isnad sahih)
9. MEMOHON DENGAN KESUNGGUHAN, KESERIUSAN, TEKAD,
DAN HASRAT
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu
mengucapkan ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki,
ya Allah rahmatilah aku jika Engkau kehendaki. Hendaknya
dia meneguhkan permohonan, sebab sesungguhnya tidak ada
yang dapat memaksa-Nya.‖ (HR. Bukhari)
Dari Anas ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Jika salah seorang di antara kamu berdoa,
hendaknya dia meneguhkan tekadnya dalam berdoa, dan jangan
mengucapkan ya Allah jika Engkau kehendaki berilah aku,
karena sesungguhnya Allah tidak ada yang dapat memaksa-
Nya.‖ (HR. Muslim)
111
10. BERDOA SEPENUH HATI DAN MEMPERBAGUS HARAPANNYA
Seorang hamba hendaknya menghadirkan hatinya dan
menghimpun semangatnya agar doanya benar-benar keluar dari
dalam relung hatinya, sehingga doanya diterima. Doa adalah
obat mujarab yang dapat menghilangkan penyakit, dan
termasuk sebab terkuat dalam menghindarkan musibah serta
dalam menggapai harapan. Tetapi kelalaian hati dari Allah
saat berdoa dapat melumpuhkan kekuatannya, sehingga doa
menjadi seperti busur yang sangat kendur, maka panah yang
keluar darinya pun menjadi sangat lemah.
Dan hendaknya dia berbaik sangka terhadap Allah. Di
dalam hadis qudsi disebutkan bahwa Nabi Saw bersabda;
"Allah Swt berfirman; "Aku menyertai persangkaan hamba-Ku
terhadap-Ku, dan Aku bersamanya jika dia mengingat-Ku.‖
(HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa yang menyangkakan kebaikan pada Allah, maka
Allah pun mengucurkan kebaikan-kebaikan-Nya kepadanya, dan
siapa yang persangkaannya tidak demikian, maka Allah Swt
pun tidak memperlakukannya seperti perlakuan-Nya tersebut.
Al-Qurthuby mengatakan; "Ada yang berpendapat, makna
"Persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku,‖ adalah persangkaan
perkenanan saat berdoa, persangkaan penerimaan saat
bertaubat, persangkaan ampunan saat memohon ampunan, dan
persangkaan balasan pahala saat melakukan ibadah dengan
syarat-syaratnya seraya berpegang teguh pada kebenaran
janji-Nya.‖
Oleh karena itu, seorang hamba hendaknya berbaik
sangka terhadap Allah, percaya terhadap karunia-Nya, dan
yakin kepada perkenanan-Nya. Dari Abu Hurairah ra bahwa
dia mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Berdoalah
kalian kepada Allah dengan merasa yakin akan
112
diperkenankan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak
memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah.‖ (HR.
Hakim dalam Al-Mustadrak)
11. MENGULANG-ULANG DOA DAN MENYAMPAIKANNYA SECARA
TERUS MENERUS
Berdasarkan sabda beliau Saw; "Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang terus menerus (merengek) dalam
berdoa.‖ (HR. Ibnu Adiy dalam Al-Kaamil dan Baihaqi dalam
Al-Syu'ab dari Aisyah ra) Dalam Shahiihnya Muslim
mengungkapkan bahwa jika berdoa, Rasulullah Saw
mengulanginya tiga kali.‖
12. TIDAK BEROA DISERTAI DOSA DAN PEMUTUSAN
HUBUNGAN PERSAUDARAAN
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Hamba diperkenankan selama dia
tidak berdoa disertai dosa atau pemutusan hubungan
persaudaraan.‖ (HR. Muslim)
13. TIDAK MEMBATAS SECARA SEMPIT
Hal ini terkait dengan ketika Nabi Saw mendengar orang
Arab pedalaman mengucapkan; "Ya Allah, rahmatilah aku dan
Muhammad, dan jangan rahmati seorang pun bersama kami."
Beliau Saw pun menoleh ke arahnya dan bersabda; "Sungguh
kamu telah menyempitkan yang luas.‖ (HR. Tirmidzi dari Abu
Hurairah ra)
14. MEMOHON SELURUH KEBUTUHANNYA
Berdasarkan sabda beliau Saw; "Hendaknya seorang di
antara kalian memohon seluruh kebutuhannya kepada Tuhannya
113
hingga memohon tali sandalnya jika terputus.‖ (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Anas ra)
15. ORANG YANG BERDOA DAN YANG MENDENGAR SAMA-SAMA
MENGAMINI
Yaitu berdasarkan riwayat dari beliau Saw saat
mendengar seorang yang berdoa, beliau bersabda; "Harus
(diperkenankan) bila dia menutup dengan amin.‖ (HR. Abu
Dawud)
16. TIDAK MEMINTA SEGERA DIPERKENANKAN ATAU
MENGATAKAN AKU BERDOA NAMUN TIDAK DIPERKENANKAN
BAGIKU
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Diperkenankan bagi seorang di antara kamu
selama dia tidak tergesa-gesa mengatakan; aku berdoa namun
tidak diperkenankan bagiku.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hendaknya seorang hamba tidak menganggap doanya lamban
diperkenankan dan tidak boleh jemu jika terlambat
diperkenankan, serta hendaknya tidak berputus asa hingga
akibatnya dia meninggalkan doa. Atau setidaknya dia merasa
gundah yang berujung pada perbuatan dosa. Sebab putus asa
dari rahmat Allah itu termasuk dosa besar.
Merasa gundah maksudnya meninggalkan doa karena lelah
dan bosan.
Allah Swt berfirman terkait dengan pujian-Nya terhadap
para malaikat-Nya; "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan
di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak
mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula)
merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak
henti-hentinya malam dan siang.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 19-20)
114
Mereka tidak merasa letih maksudnya mereka tidak
merasa lelah.
Dalam hadis; "Berdoalah kalian kepada Allah dan jangan
merasa gundah.‖1 Maksudnya jangan jemu.
Hadis-hadis yang berkaitan dengan larangan menganggap
lamban perkenanan permohonan menunjukkan bahwa merasa jemu
dan gundah itu dilarang. Maka dari itu disebutkan dalam
hadis Abu Hurairah ra, ada yang bertanya; ya Rasulallah,
apa itu perasaan gundah? Beliau bersabda; "Mengatakan aku
telah berdoa namun tidak diperkenankan bagiku. Saat itulah
dia merasa gundah dan meninggalkan doa.‖ (HR. Muslim)
Dari uraian di atas, jelaslah bagi kita bahwa di
antara rintangan yang menghalangi pengaruh doa adalah,
bila seorang hamba tergesa-gesa dan menganggap lamban
perkenanan permohonannya. Akibatnya dia merasa gundah dan
meninggalkan doa. Itu seperti orang yang menabur benih
atau menanam tanaman lantas merawat dan menyiramnya.
Begitu kesempurnaan dan pertumbuhannya terasa lamban, maka
dia meninggalkan dan mengabaikannya.
17. MENUTUP DOA DENGAN PUJIAN KEPADA ALLAH Swt DAN
SHALAWAT KEPADA RASULULLAH Saw
Nawawi rah mengatakan; "Ulama bersepakat atas
dianjurkannya memulai doa dengan pujian dan sanjungan
kepada Allah Swt, kemudian shalawat kepada Rasulullah Saw.
Dia mengatakan; Demikian pula dengan menutup doa dengan
keduanya.‖
Al-Tharthusyi rah menceritakan dari Abu Sulaiman Al-
Darany ra bahwa dia mengatakan; "Jika kamu memohon suatu
kebutuhan kepada Allah Swt, maka mulailah dengan shalawat
1 Disebutkan oleh Al-Zabidy di dalam Taajul 'Aruus 11/12.
115
kepada Nabi Saw kemudian mohonlah apa yang kamu kehendaki.
Kemudian tutuplah dengan shalawat kepada beliau, sebab
Allah Swt menerima dua shalawat itu dengan kemuliaan-Nya,
dan Dia jauh lebih mulia dari apa yang ditinggalkannya di
antara keduanya.‖
WAKTU-WAKTU MUSTAJAB
1. LAILATUL QADAR
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang bangun untuk beribadah pada
malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan ketulusan, maka
diampunilah dosanya yang telah berlalu.‖ (Muttafaq 'Alaih)
Dari Aisyah ra bahwa dia mengatakan; "Aku bertanya ya
Rasulallah, menurutmu jika aku mengetahui suatu malam
adalah malam Lailatul Qadar, apa yang aku katakan saat
itu? Beliau bersabda; "Ucapkanlah; "Ya Allah, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka
ampunilah aku.‖ (HR. Nasa'i, Ibnu Majah, dan Tirmidzi yang
mengatakan hadis hasan sahih)
2. HARI ARAFAH
Dari Amru ibnu Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya ra,
bahwa Nabi Saw bersabda; "Sebaik-baik doa adalah doa pada
hari Arafah.‖ (HR. Tirmidzi)
3. BULAN RAMADHAN
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tiga orang yang doa mereka tidak ditolak;
pemimpin yang adil, orang yang berpuasa saat dia berbuka
(dalam sebuah lafazh seorang periwayat; hingga dia
116
berbuka), dan doa orang yang terzalimi.‖ (HR. Ahmad, Ibnu
Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi yang
mengatakan hadis hasan)
Dari Abdullah ibnu Amru ibnu Ash ra bahwa dia
mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya orang
yang berpuasa pada saat dia berbuka doanya tidak ditolak.‖
(HR. Ibnu Majah)
4. MALAM JUMAT DAN SAAT-SAAT TERTENTU PADA HARI
JUMAT
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah Saw bersabda
kepada Ali ibnu Abi Thalib ra; "Sesungguhnya pada malam
Jumat terdapat saat berdoa yang mustajab.‖ (HR. Tirmidzi
dan Hakim, menurut Tirmidzi hadis hasan sahih)
Dari Jabir ibnu Abdillah ra dari Rasulullah Saw bahwa
beliau bersabda; "Hari Jumat dua belas saat yang tidaklah
pada saat itu seorang hamba muslim memohon sesuatu kepada
Allah melainkan Allah memberikannya kepadanya. Maka
carilah saat itu pada waktu terakhir setelah ashar.‖ (HR.
Nasa'i dan Abu Dawud)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat saat yang tidaklah
seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah
bertepatan dengan saat itu, melainkan Allah memberikannya
kepadanya, yaitu setelah ashar.‖1 (HR. Ahmad. Al-Iraqy
mengatakan sahih)
5. TENGAH MALAM
1 Terkait dengan saat yang dimaksud adalah setelah ashar terdapat satu
hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan hadis ini sahih. Sementara
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud terkait dengan bahwa saat
tersebut antara duduknya imam hingga selesai shalat, adalah hadis yang
lemah.
117
Dari Abu Umamah ra bahwa dia mengatakan; "Kami
bertanya; ya Rasulallah! Doa apa yang lebih didengar?
Beliau bersabda; "Pada tengah malam bagian akhir, dan
setelah shalat-shalat wajib.‖ (HR. Tirmidzi yang
mengatakan hadis hasan)
6. SEPERTIGA AKHIR DARI WAKTU MALAM
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Tuhan kita Swt turun pada setiap malam ke langit dunia
saat waktu tersisa sepertiga malam akhir, lantas
berfirman; "Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku
memperkenankan baginya, siapa yang meminta kepada-Ku maka
Aku memberinya, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku
maka Aku mengampuninya.‖ (HR. Muslim)
7. SAAT PANGGILAN SHALAT
Dari Sahl ibnu Sa'ad ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Dua (doa) yang tidak ditolak
atau jarang ditolak; doa saat panggilan, dan saat perang
ketika sebagian mereka bertempur dengan sebagian lain.‖
(HR. Malik dan Abu Dawud dengan isnad sahih) Abu Dawud
menambahkan; "Dan saat hujan.‖
8. ANTARA ADZAN DAN IQAMAH
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Doa tidak ditolak antara adzan
dan iqamah.‖ (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi)
9. SAAT IQAMAH
Dari Sahl ibnu Sa'ad ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Dua saat yang tidak ditolak doa
118
orang yang berdoa; saat iqamah shalat, dan saat berada di
barisan di jalan Allah.‖ (HR. Ibnu Hibban)
10. SAAT TERJADI PERTEMPURAN SENGIT DALAM
PEPERANGAN
Ini sebagaimana yang terungkap dalam hadis Sahl ibnu
Sa'ad terdahulu, dengan lafazh; "Dan saat perang ketika
sebagian mereka bertempur dengan sebagian lain.‖
11. SETELAH SHALAT-SHALAT WAJIB
Berdasarkan hadis terdahulu dari Abu Umamah yang
mengatakan; "Kami bertanya; ya Rasulallah! Doa apa yang
lebih didengar? Beliau bersabda; "Pada tengah malam bagian
akhir, dan setelah shalat-shalat wajib.‖
12. DALAM SUJUD
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Kondisi hamba yang paling dekat dengan
Tuhannya adalah saat dia sujud, maka perbanyaklah doa.‖
(HR. Muslim)
13. SAAT MEMBACA AL-QUR'AN TERUTAMA SAAT KHATAM
Dari Imran ibnu Hushain ra bahwa dia mengatakan; "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang membaca Al-
Qur'an hendaknya lantaran bacaannya itu dia memohon kepada
Allah, sebab akan ada sejumlah kaum yang membaca Al-Qur'an
dan mereka meminta kepada manusia lantaran bacaan itu.‖
(HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Ibnu Abi Syaibah mengungkapkan dari Mujahid; "Jika Al-
Qur'an dikhatamkan maka turunlah rahmat.‖
119
Dari Qatadah, bahwa dia mengatakan; "Jika
mengkhatamkan Al-Qur'an, Anas ibnu Malik ra mengumpulkan
keluarganya dan berdoa.‖ (HR. Abu Bakar ibnu Abi Dawud di
dalam buku Al-Mashaahif dengan sanad bagus)
14. SAAT IMAM MENGUCAPKAN WALADHDHAALLIIN
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Jika imam mengucapkan aamiin
maka aminilah, sebab siapa yang aminnya bertepatan dengan
aminnya para malaikat, maka dosanya yang telah lalu
diampuni.‖ (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan
Malik)
15. SAAT MINUM AIR ZAMZAM
Dari Ibnu Abbas ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Air zamzam bagi tujuan ia diminum. Jika
kamu meminumnya agar kamu sembuh maka Allah
menyembuhkanmu, jika kamu meminumnya agar kamu kenyang
maka Allah mengenyangkanmu, jika kamu meminumnya untuk
menghilangkan dahagamu maka Allah menghilangkan dahagamu,
dan jika kamu meminumnya untuk memohon perlindungan, maka
Allah melindungimu.‖ (HR. Hakim yang mengatakan sahih
isnad)
16. SAAT AYAM BERKOKOK
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Jika kamu mendengar kokok ayam, maka
mohonlah karunia Allah, sebab dia melihat malaikat.‖ (HR.
Bukhari dan Muslim)
17. DI MAJLIS DZIKIR
120
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa
mereka berdua bersaksi atas Nabi Saw bahwasanya beliau
bersabda; "Tidaklah suatu kaum duduk untuk mengingat Allah
Swt melainkan para malaikat mengitari mereka, rahmat
meliputi mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah
menyebut mereka di antara (hamba-hamba-Nya) yang di sisi-
Nya.‖ (HR. Muslim)
Di dalam Shahiih Bukhari dan muslim disebutkan hadis
yang cukup panjang yang di dalamnya; "Bahwa Allah
berfirman kepada para malaikat-Nya; "Saksikanlah bahwa Aku
telah mengampuni mereka.‖ Di antara malaikat ada yang
mengatakan; di antara mereka ada fulan yang tidak termasuk
mereka karena dia datang hanya untuk suatu kebutuhan.
Allah berfirman; "Mereka adalah orang-orang yang
bersahabat dalam satu majlis yang tidak membuat menderita
orang yang bergabung dengan mereka.‖
18. SAAT BERKUMPULNYA KAUM MUSLIMIN
Disebutkan di dalam Shahiih Bukhari dan Muslim serta
lainnya dari hadis Hafshah binti Sirin terkait dengan
keluarnya kaum wanita pada hari raya; "Hendaknya mereka
menyaksikan kebaikan, dan doa kaum muslimin.‖ Ini
merupakan dalil bahwa berkumpulnya kaum muslimin termasuk
saat yang tepat untuk berdoa.
19. SAAT MEMEJAMKAN MAYIT
Berdasarkan hadis Ummu Salamah ra bahwa dia
mengatakan; "Rasulullah Saw menemui Abu Salamah yang
pandangannya terbelalak, maka beliau pun memejamkannya,
kemudian bersabda; "Sesungguhnya jika ruh dicabut maka
penglihatan mengikutinya.‖ Begitu mendengarnya kegaduhan
121
pun terjadi pada sebagian keluarganya. Lalu beliau
bersabda; "Janganlah kamu mendoakan dirimu kecuali
kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu
ucapkan.‖ Kemudian beliau bersabda; "Ya Allah, ampunilah
Abu Salamah dan angkatlah kedudukannya di antara orang-
orang yang mendapat petunjuk, gantilah dia sepeninggalnya
di antara kaumnya yang masih ada, dan ampunilah kami dan
dia wahai Tuhan seluruh alam, serta berilah kelapangan
kepadanya di kuburnya dan berilah dia cahaya di dalamnya.‖
(HR. Muslim)
20. SAAT TURUN HUJAN
Telah disebutkan dalam hadis Sahl ibnu Sa'ad terdahulu
dari Abu Dawud dengan lafazh; "Dan saat hujan.‖
MEREKA YANG TIDAK DITOLAK DOANYA
1. ORANG YANG BERADA DALAM KESULITAN1
Allah Swt berfirman; "Bukankah Dia (Allah) yang
memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila
dia berdoa kepada-Nya.‖ (QS. Al-Naml: 62)
2. DOA ORANGTUA KEPADA ANAKNYA DAN MUSAFIR
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tiga doa yang mustajab tidak diragukan
padanya; doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa
orangtua.‖ (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dengan
sanad hasan)
1 Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa orang yang berada dalam kesulitan
adalah yang tertimpa bencana.
122
3. ORANG YANG BERPUASA, PEMIMPIN YANG ADIL, DAN
ORANG YANG TERZALIMI
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tiga (orang) yang doanya tidak ditolak;
pemimpin yang adil, orang yang berpuasa saat berbuka, dan
doa orang yang terzalimi, yang diangkatnya ke atas awan
dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta Tuhan Swt
berfirman; "Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu
meskipun setelah waktu tertentu.‖ (HR. Tirmidzi dengan
sanad hasan)
4. DOA MUSLIM BAGI SAUDARANYA TANPA
SEPENGETAHUANNYA
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tidaklah seorang hamba muslim yang berdoa
bagi saudaranya tanpa sepengetahuannya,1 melainkan
malaikat mengatakan dan bagimu seperti itu.‖ (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda; "Doa seorang muslim bagi saudaranya tanpa
sepengetahuannya itu mustajab, pada kepalanya terdapat
malaikat yang ditugaskan jika orang tersebut mendoakan
kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas
tersebut mengucapkan amin dan bagimu seperti itu.‖ (HR.
Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra bahwa dia mengataka; "Rasulullah
Saw bersaba; "Ada dua doa yang tidak terhalangi; doa orang
yang terzalimi, dan doa seseorang bagi saudaranya muslim
tanpa sepengetahuannya.‖ (HR. Thabrani)
1 Tanpa sepengetahuannya maksudnya saat orang yang didoakannya itu tidak
bersamanya, dan jika ada bersamanya dia mendoakannya dengan hatinya saat
itu, atau dengan lisannya, namun orang itu tidak mendengarnya.
123
5. ANAK YANG BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUANYA
Ini berdasarkan hadis tentang tiga orang yang tertutup
batu besar. Kemudian mereka berdoa kepada Allah dengan
perantara amal-amal kebajikan mereka. Dan seorang di
antara mereka adalah orang yang berbakti kepada kedua
orangtuanya. Allah pun memperkenankan doa mereka dan batu
besar itu bergeser dari mereka. Hadis ini cukup panjang
dan terdapat di dalam Shahiih Bukhari dan Muslim.
Itu maksudnya, saudaraku sesama muslim, bahwa jika
Anda pernah mengerjakan suatu amal kebajikan yang Anda
kira diterima di sisi Allah Swt, maka Anda dapat
mengucapkan; ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa amal
ini –seperti pernah menangis karena takut kepada Allah,
atau membantu orang yang membutuhkan, atau meringankan
beban orang lain- tulus hanya karena Engkau, maka
angkatlah beban penderitaan yang aku alami ini.
Hal ini juga sesuai dengan hadis tentang tiga orang
yang tertutup oleh batu besar, lantas mereka berdoa kepada
Allah dengan perantara amal-amal kebajikan mereka, dan
kemudian Allah memperkenankan permohonan mereka.
AGAR DOA DIPERKENANKAN
1. Dari Ubadah ibnu Shamit ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang bangun pada malam
hari lantas mengucapkan saat dia sudah bangun; tidak ada
tuhan selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya kekuasaan dan segala puji bagi-Nya dan Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu, Mahasuci Allah, segala puji
bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar,
dan tidak ada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan
124
izin Allah. Kemudian mengucapkan; ya Allah ampunilah aku,
atau berdoa, maka doanya diperkenankan. Jika dia bangun
lantas wudhu kemudian shalat, maka shalatnya diterima.‖
(HR. Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
2. Dari Mu'awiyah ibnu Abi Sufyan ra bahwa dia
mengatakan; "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Siapa
yang berdoa dengan lima kalimat berikut, maka tidaklah dia
memohon sesuatu kepada Allah melainkan Allah akan
memberinya; tidak ada tuhan selain Allah semata tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan segala puji bagi-
Nya dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada tuhan
selain Allah, dan tidak ada daya upaya serta kekuatan
melainkan dengan izin Allah.‖ (HR. Thabrani dengan isnad
hasan)
3. Dari Abdullah ibnu Buraidah Al-Aslamy dari bapaknya
ra bahwa dia mengatakan; "Nabi Saw mendengar seorang
lelaki mengucapkan dalam doanya; "Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu dengan bersaksi bahwa Engkaulah Allah tidak ada
tuhan selain Engkau Yang Mahaesa dan tempat memohon segala
kebutuhan, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.‖ Beliau
lantas bersabda; "Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya,
dia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya Al-A'zham
(yang teragung), yang jika doa disampaikan dengannya maka
doa itu diperkenankan, dan jika permohonan disampaikan
dengannya maka (apa yang dimohonkan) diberikan.‖ (HR.
Tirmidzi dan menurutnya hadis hasan, Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ibnu Hibban)
4. Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia duduk bersama
Rasulullah sementara ada seorang yang mengerjakan shalat
kemudian berdoa; "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan
menyatakan bahwa segala puji bagi-Mu, tidak ada tuhan
125
selain Engkau Yang Mahapemberi, Pencipta langit dan bumi,
wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai
Yang Mahahidup, wahai Yang senantiasa mengurus makhluk-
Nya.‖ Nabi Saw lantas bersabda; "Sungguh dia telah berdoa
kepada Allah dengan nama-Nya yang agung, yang jika doa
disampaikan dengannya maka doa itu diperkenankan-Nya, dan
jika permohonan disampaikan dengannya maka (apa yang
dimohonkan) diberikan.‖ (HR. Abu Dawud)
5. Dari Sa'ad ibnu Abi Waqqash ra bahwa dia
mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Doa Dzun Nun (Nabi
Yunus as) saat dia berdoa di dalam perut ikan paus; "Tidak
ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku
termasuk orang-orang yang zalim.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 87)1
Sesungguhnya tidaklah sama sekali seorang muslim berdoa
dengannya pada sesuatu melainkan Allah memperkenankan
baginya.‖ (HR. Tirmidzi)
5. Dari Abu Umamah ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah memiliki
seorang malaikat yang ditugaskan bagi orang yang
mengucapkan; wahai Yang Maha Penyayang di antara para
penyayang. Sebab, siapa yang mengucapkannya tiga kali,
maka malaikat itu berkata kepadanya; sesungguhnya Yang
Maha Penyayang di antara para penyayang telah menyambutmu
maka mintalah.‖ (HR. Hakim)
7. Dari Mu'adz ibnu Jabal ra bahwa dia mengatakan;
"Nabi Saw pernah mendengar seorang lelaki mengucapkan;
wahai Yang memiliki keagungan2 dan kemuliaan, lantas
beliau bersabda; "Sungguh telah diperkenankan bagimu, maka
mintalah.‖ (HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
1 Ayat ini mencakup tauhid, tasbih, dan istighfar, dan ia juga termasuk
doa saat menghadapi musibah. 2 Yang menghimpun sifat-sifat yang agung.
126
8. Dari Yazid Al-Raqqasy dari Anas ra bahwa dia
mengatakan; "Tidaklah seorang hamba mengucapkan; ya
Tuhanku, ya Tuhanku, melainkan Tuhannya mengatakan
kepadanya; Aku memenuhi panggilanmu Aku memenuhi
panggilanmu.‖ (Jaami' Al-'Uluum wa Al-Hikam, karya Ibnu
Rajab Al-Hanbaly 92)
SARAN DAN HIKMAH
Di dalam buku Fafirruu ilallaah terdapat sejumlah
saran dan hikmah seperti berikut ini, hanya Allah Swt yang
lebih mengetahui:
Pertama: Ulama mengatakan; di antara adab-adab doa
adalah, hendaknya orang yang berdoa memilihkan nama Allah
yang sesuai dengan permohonannya. Jika saya berdoa kepada
Allah Swt untuk memohon ampunan, maka saya mengucapkan; ya
Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah aku. Jika saya berdoa
kepada Allah Swt untuk memohon rezeki, maka saya
mengucapkan; ya Allah Yang Maha Pemberi rezeki,
limpahkanlah rezeki kepadaku. Dan jika saya berdoa kepada-
Nya agar menutupi, maka saya mengucapkan; ya Allah Yang
Maha Menutupi, tutupilah aku.
Kedua: Jika Anda mencermati penjelasan tentang nama
Allah Al-A'zham, niscaya Anda mendapati ada dua atau tiga
riwayat yang menjelaskan tentang nama Allah Al-A'zham.
Jika Anda menghimpun tiga riwayat ini saat berdoa, niscaya
dijamin bahwa Anda telah berdoa kepada Allah Swt dengan
nama-Nya Al-A'zham.
Misalnya, ada seorang yang mengatakan kepada Anda; ada
tiga rumah yang pada salah satunya terdapat harta
kekayaan. Jika Anda memasuki rumah pertama namun tidak
127
mendapatinya di sana, maka dalam keadaan seperti ini, Anda
tentunya akan memasuki dua rumah berikutnya hingga Anda
dapat menemukan harta kekayaan tersebut. Demikian pula
dengan doa dengan nama Allah Al-A'zham, mencakup tiga
riwayat tersebut, dan Allah memiliki perumpamaan
tertinggi.
Ketiga: Tentang tata cara berdoa setelah saran dan
hikmah di atas:
1. Segala puji bagi Allah, ya Allah curahkanlah
shalawat (rahmat) kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau curahkan shalawat kepada
Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau limpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan
kepada keluarga Ibrahim, di seluruh alam, sesungguhnya
Engkau Mahaterpuji Mahaagung.
2. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi
bahwa Engkaulah Allah tidak ada tuhan selain Engkau Yang
Mahaesa dan tempat memohon segala kebutuhan, yang tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu
yang setara dengan Dia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
dengan menyatakan bahwa segala puji bagi-Mu, tidak ada
tuhan selain Engkau Yang Mahapemberi, Pencipta langit dan
bumi, wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan,
wahai Yang Mahahidup, wahai Yang senantiasa mengurus
makhluk-Nya. Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci
Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.
3. Wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang,
Wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, Wahai
Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
4. Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
128
5. Tidak ada tuhan selain Allah semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan bagi-Nya segala
puji, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, serta tidak ada
daya upaya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah.
6. Ya Tuhanku, ya Tuhanku, ya Tuhanku.
7. Tema doa: Hendaknya dia memilih di antara Al-
Asma'ul Husna yang sesuai dengan permohonannya, seperti
Wahai Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah aku.
8. Kemudian setelah itu mengucapkan; ya Allah, aku
memohon kepada-Mu agar memperkenankan permohonanku.
9. Amin, ya Allah curahkanlah shalawat dan salam
kepada Muhammad serta sahabat beliau, dan segala puji bagi
Allah Tuhan seluruh alam.
Keempat: Pada saat tergesa-gesa, yaitu ketika Anda
tidak memiliki waktu yang cukup untuk berdoa sebagaimana
yang dianjurkan di atas, maka Anda dapat menyampaikan doa
apa saja yang mudah bagi Anda, dan Anda pun dapat
mengucapkannya dengan ungkapan yang singkat. Hanya Allah
yang lebih mengetahui.
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada
Rasulullah, ya Tuhanku; ya Allah, aku memohon kepada-Mu
dengan nama-nama dan sifat-sifat-Mu, serta dengan nama-Mu
Al-A'zham agar Engkau melakukan begini (disebutkan
permohonannya) bagiku, ya Allah limpahkanlah shalawat dan
salam kepada Muhammad serta sahabat beliau, dan segala
puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
Kelima: Di antara ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt yang paling besar adalah doa tanpa sepengetahuan
orang yang didoakan. Jika Anda menghadapi masalah yang
merepotkan diri Anda, maka berdoalah bagi seluruh kaum
muslimin terkait dengan masalah ini, maka para malaikat
129
pun akan merespon dan mengatakan kepada Anda; dan bagimu
seperti yang kamu ucapkan.
Keenam: Anda dianjurkan berdoa dengan doa yang singkat
namun padat dan berdasarkan petunjuk dari Nabi Saw berikut
ini; "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan pada apa
yang dimohonkan kepada-Mu oleh hamba dan utusan-Mu
Muhammad Saw untukku dan seluruh kaum muslimin. Aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang dimohonkan
perlindungannya kepada-Mu oleh hamba dan utusan-Mu
Muhammad Saw untukku dan seluruh kaum muslimin.‖ Dengan
doa yang besar ini, maka Anda telah berdoa bagi seluruh
kaum muslimin untuk memohonkan kebaikan sebagaimana yang
dimohonkan oleh Nabi Saw, dan Anda juga telah memohon
perlindungan kepada Allah dari segala keburukan yang
dimohonkan perlindungan darinya kepada Allah oleh Nabi
Saw, serta Anda pun telah mendapatkan jaminan bagi diri
Anda bahwa para malaikat mengatakan kepada Anda pada dua
keadaan; dan bagimu seperti yang kamu ucapkan. Lantas
bagaimana dengan jumlah para malaikat! Jumlah mereka itu
seperti jumlah kaum muslimin yang Anda doakan. (Fafirruu
ilallaah karya Abu Dzarr Al-Qalmuny, halaman 74)
ISTIGHFAR
MAKNA ISTIGHFAR
Istighfar adalah permohonan ampunan dari Allah Swt.
Ampunan adalah penghapusan dosa, penghilangan
pengaruhnya, perlindungan dari keburukannya, dan Allah Swt
menjaga hamba agar tidak disentuh oleh azab.
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Demi (Allah) yang jiwa-Ku di
130
tangan-Nya, seandainya kamu bersalah hingga kesalahan-
kesalahanmu memenuhi antara langit dan bumi, kemudian kamu
memohon ampunan kepada Allah Swt, niscaya Dia
mengampunimu.‖ (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari seorang tabiin, bahwa dia
mengatakan; "Orang yang berdosa itu dia berbuat dosa
lantas dia terus menyesal seraya memohon ampunan hingga
masuk surga. Lalu setan berkata; andai saja aku tidak
menjerumuskannya.‖
Maka dari itu kita mendapati Al-Qur'an Al-Karim
menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pembicaraan
tentang istighfar, baik terkait dengan perintah
beristighfar maupun dorongan terhadapnya, yang tak
terhitung jumlahnya. Dan berikut ini sebagian kecilnya:
PERINTAH BERISTIGHFAR
Perintah beristighfar seperti terdapat dalam firman-
Nya Swt; "Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada
Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah
ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada
setiap orang yang berbuat baik.‖ (QS. Hud: 3)
Firman-Nya Swt melalui lisan Syu'aib as; "Dan mohonlah
ampunan kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya.
Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang, Maha Pengasih.‖ (QS. Hud:
90)
Dan firman-Nya Swt melalui lisan Hud as; "Wahai
kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat
deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu,
131
dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.‖
(QS. Hud: 52)
ANJURAN BERISTIGHFAR
Sedangkan terkait dengan anjuran beristighfar,
terdapat banyak ayat, di antaranya adalah firman-Nya Swt;
"Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon
ampunan kepada-Nya? Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.‖
(QS. Al-Maa'idah: 74)
Firman-Nya Swt; "Mengapa kamu tidak memohon ampunan
kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?‖ (QS. Al-Naml:
46)
Dan firman-Nya Swt; "Dan sungguh, sekiranya mereka
setelah menzalimi dirinya1 datang kepadamu (Muhammad),
lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun
memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati
Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.‖ (QS. Al-
Nisaa': 64)
Allah Swt menganjurkan hamba-hamba-Nya agar memohon
ampunan merupakan bukti kecintaan-Nya pada istighfar,
serta kecintaan-Nya bila mereka berisighfar, dan itu agar
Dia memberikan balasan dan pahala yang baik kepada mereka.
Itulah yang menjadi alasan semua ayat yang menganjurkan
istighfar di sini, untuk menambahkan dorongan-Nya pada
istighfar dan agar mereka gemar beristighfar. Alasan
pemberian ampunan, rahmat, dan taubat itu bisa disebut
sebagai janji yang ditegaskan dari Tuhan Yang Mahamulia
dengan menekankannya kepada mereka, "Dan Allah tidak
mengingkari janji.‖
1 Berhakim kepada selain Nabi Muhammad Saw.
132
KEUTAMAAN ISTIGHFAR BERDASARKAN AYAT AL-QUR'AN AL-
KARIM
ISTIGHFAR MENDATANGKAN RAHMAT
Berdasarkan firman-Nya Swt; "Mengapa kamu tidak
memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?‖
(QS. Al-Naml: 46)
ISTIGHFAR MERAIH CINTA ALLAH Swt
Berdasarkan firman-Nya Swt; "Sungguh, Allah menyukai
orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan
diri.‖ (QS. Al-Baqarah: 222)
ISTIGHFAR MENGGAPAI KEDEKATAN DAN PENERIMAAN DARI
ALLAH Swt
Berdasarkan fimran-Nya Swt; "Karena itu mohonlah
ampunan kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan
memperkenankan (doa hamba-Nya).‖ (QS. Hud: 61)
ISTIGHFAR MERAIH KASIH SAYANG DARI TUHAN YANG
MAHAKUASA
Berdasarkan firman-Nya Swt; "Dan mohonlah ampunan
kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sungguh,
Tuhanku Maha Penyayang, Maha Pengasih.‖ (QS. Hud: 90)
ISTIGHFAR MENGGAPAI KETEGUHAN DAN KEMENANGAN
Yaitu sebagaimana diungkapkan di dalam Al-Qur'an Al-
Karim tentang para sahabat Rasul kita Saw, begitu mereka
bertaubat dan memohon ampunan, maka Allah pun memberikan
133
kemenangan kepada mereka serta melimpahkan pahala dunia
dan akhirat bagi mereka. Allah Swt berfirman; "Dan tidak
lain ucapan mereka hanyalah doa; "Ya Tuhan kami, ampunilah
dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan
(dalam) urusan kami1 dan tetapkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.‖ Maka Allah
memberi mereka pahala di dunia2 dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan.‖ (QS. Ali Imran: 147-148)
ISTIGHFAR MENGGAPAI SURGA
Allah Swt berfirman; "Katakanlah; "Maukah aku kabarkan
kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?‖ Bagi
orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci,
serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdoa; "Ya Tuhan kami, kami
benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan
lindungilah kami dari azab neraka.‖ (Juga) orang yang
sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang
menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada
waktu sebelum fajar.‖ (QS. Ali Imran: 15-17)
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air,
mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-
orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada
1 Melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah Swt. 2 Pahala dunia dapat berupa kemenangan-kemenangan, memperoleh harta
rampasan, pujian-pujian dan lain-lain.
134
waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan
(kepada Allah).‖ (QS. Al-Dzaariyaat: 15-18)
Allah Swt berfirman; "Dan bersegeralah kamu mencari
ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang
yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan-kesalahan) orang lain.
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah,
lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi)
yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka
mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan
mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik
pahala bagi orang-orang yang beramal.‖ (QS. Ali Imran:
133-136)
LANTARAN ISTIGHFAR KESABARAN DIANUGERAHKAN HINGGA
ALLAH MEWUJUDKAN JANJI-NYA BAGIMU
Tidak mungkin dapat menggapai kesabaran kecuali dengan
istighfar dan tasbih dengan memuji Allah yang menciptakan
kita, memberi rezeki kepada kita, dan mengatur seluruh
urusan kita. Inilah yang difirmankan Allah Swt kepada
Nabi-Nya di dalam Al-Qur'an Al-Karim; "Maka bersabarlah
kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah
ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu
pada waktu petang dan pagi.‖ (QS. Al-Mu'min: 55)
135
Allah Swt berfirman; "Maka sabarlah engkau (Muhammad)
atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum
terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam
dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.‖ (QS.
Thaahaa: 130)
Jika orang yang ditimpa musibah bersabar dalam
menghadapi musibah, bertasbih, dan memohon ampunan kepada
Tuhannya, maka Allah Swt menganugerahkan kesabaran
kepadanya hingga Allah menetapkan urusan-Nya dan
memberikan jalan keluar kepadanya dari musibah ini.
Sebagaimana Allah Swt berfirman; "Dan ikutilah apa yang
diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi
keputusan. Dialah hakim yang terbaik.‖ (QS. Yunus: 109)
Maka, kita semua harus beristighfar dan bertasbih agar
Allah menganugerahkan kesabaran kepada kita, memberikan
kelapangan kepada kita dari segala kegelisahan, dan
mencurahkan kemudahan dalam menghadapi berbagai kesulitan,
serta melimpahkan rezeki kepada kita dari arah yang tidak
kita duga.
ISTIGHFAR KUNCI REZEKI
Lantaran jiwa itu gemar untuk mencintai dunia, maka
Allah Swt memikat mereka dengan istighfar demi
kemaslahatan dunia mereka. Allah Swt berfirman melalui
lisan Hud as; "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada
Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia
menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan
kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling
menjadi orang yang berdosa.‖ (QS. Hud: 52)
136
Dan Allah Swt berfirman melalui lisan Nuh as; "Maka
aku berkata (kepada mereka); "Mohonlah ampunan kepada
Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-
kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.‖ (QS.
Nuh: 10-12)
Ayat-ayat yang mulia tersebut mensinyalir bahwa
istighfar memiliki buah yang besar dan berharga sebagai
pahalanya. Buah istighfar sebagaimana diungkapkan dalam
ayat-ayat tersebut adalah:
1. Ampunan.
2. Hujan; "Hujan yang menyirami bumi hingga
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, serta menyegarkan
manusia dan hewan dari dahaga mereka.‖
3. Allah melimpahkan harta bagi orang yang
beristighfar.
4. Allah mengaruniai anak bagi orang yang
beristighfar.
Jadi, istighfar merupakan sebab kebahagiaan keadaan
hidup di dunia ini, karena Allah Swt menjanjikan
kemaslahatan keadaan orang-orang yang beristighfar di
dunia. Yaitu berupa keamanan, kehidupan yang makmur,
mendapatkan harta, anak, dan kenikmatan yang baik.
ISTIGHFAR KUNCI KENIKMATAN YANG BAIK
Berdasarkan firman Allah Swt; "Dan hendaklah kamu
memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya,
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu
sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan
137
memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat
baik.‖ (QS. Hud: 3)
Maksudnya, Allah memberimu manfaat yang berkepanjangan
di dunia berupa manfaat-manfaat yang baik dan diridhai,
kehidupan yang luas, dan nikmat-nikmat yang datang silih
berganti hingga waktu wafatmu.
ISTIGHFAR MENYELAMATKAN DARI AZAB KEHINAAN DI
DUNIA DAN AKHIRAT
Azab kehinaan menimpa umat-umat maupun individu-
individu, yaitu ketika mereka berpaling dari ajaran Allah
dan tidak mematuhi perintah-Nya. Maka azab pun semakin
bertambah mengitari mereka. Allah Swt berfirman; "Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya
akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.‖ (QS.
Al-Jinn: 17) Sebagaimana mereka akan dilanda kesempitan
hidup pada waktu siang maupun malam. Allah Swt berfirman;
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan
Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan
buta.‖ (QS. Thaahaa: 124)
Jika mereka taubat, insyaf, dan beristighfar, Allah
menyingkap kesempitan hidup, kehinaan, dan kekurangan dari
mereka. Hal ini telah diungkapkan Al-Qur'an terkait dengan
kaum Yunus, yaitu saat Allah Swt berfirman; "Maka mengapa
tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu
imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika
mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari
mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan
Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.‖
(QS. Yunus: 98)
138
Seandainya bukan lantaran istighfar, maka Allah tidak
menghilangkan azab yang menghinakan dari mereka, dan tidak
menghilangkan azab keterkungkungan di dalam perut ikan
paus dari Yunus as. Dia berdoa kepada Allah seraya memohon
ampun, insyaf, dan mengakui kezaliman dirinya; "Tidak ada
tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku
termasuk orang-orang yang zalim.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 87)
Allah pun menetapkan keselamatan baginya, lantas Allah Swt
berfirman;
"Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak
berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap
tinggal di perut (ikan itu) sampai Hari Berbangkit.‖ (Al-
Shaaffaat: 143-144)
ISTIGHFAR KUNCI ISTIQAMAH
Allah Swt berfirman; "Katakanlah (Muhammad); "Aku ini
hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Mahaesa,
karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan
mohonlah ampunan kepada-Nya.‖ (QS. Fushshilat: 6)
ISTIGHFAR BEKAL KAUM YANG MENITI KEIMANAN DI JALAN
ALLAH YANG LURUS
Maka dari itulah Allah berfirman kepada Rasul-Nya;
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut
disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu
dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. Dan Allah Mengetahui tempat usaha dan tempat
tinggalmu.‖ (QS. Muhammad: 19) Sebagaimana musafir harus
memiliki bekal di dunia, seperti bekal harta, tempat
tinggal, dan makanan, maka demikian pula harus ada bekal
139
dalam perjalanan dari dunia menuju akhirat, dan sebaik-
baik bekal adalah ketakwaan. Orang yang bertakwa itu takut
terhadap murka Allah dan mengharapkan rahmat serta
ampunan-Nya, maka dia pun senantiasa beristighfar.
BERPALING DARI ISTIGHFAR TANDA KEMUNAFIKAN
Maka dari itu Al-Qur'an menjelaskan bagaimana cara
orang-orang munafik berpaling dan melarikan diri dari
istighfar, Allah Swt berfirman; "Dan apabila dikatakan
kepada mereka; "Marilah (beriman), agar Rasulullah
memohonkan ampunan bagimu,‖ mereka membuang muka dan
engkau lihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri.‖
(QS. Al-Munaafiquun: 5)
SETIAP ORANG YANG BERPALING DARI ISTIGHFAR DIA
BERDOSA
Menurut kami inilah yang dimaksud dalam firman-Nya
Swt; "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu
bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang
sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas
kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang
yang berdosa.‖ (QS. Hud: 52)
Itu karena di antara tabiat manusia adalah berbuat
kesalahan, maka kesalahan-kesalahannya harus dihilangkan
dengan istighfar dan taubat. Jika dia berpaling, maka
bertambahlah kesalahannya, dengan demikian dia telah
melakukan perbuatan dosa yang pada mulanya karena lupa,
kemudian dosa dilakukan dengan perasaan malu, setelah itu
dia melakukan dosa tanpa rasa malu dan tidak takut
terhadap kesakralan Tuhan serta tidak memperhitungkan
orang lain, dia menyebarkan dosa dan mengumumkannya di
140
antara umat manusia hingga diketahui secara umum di antara
mereka, lantas menjadi kebiasaan. Jika dosa telah menjadi
kebiasaan dalam suatu masyarakat, maka berbagai musibah
dan krisis yang menghimpit pun melanda mereka. Luka dan
pukulan yang menyakitkan itu sesuai dengan tingkat
keparahan kelalaian dan besarnya dosa, agar manusia
kembali kepada Tuhannya.
Ini merupakan makna dari firman-Nya Swt; "Dan pasti
Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di
dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).‖ (QS. Al-Sajdah: 21)
Berapa banyak orang yang lalai lantas kembali kepada
Allah setelah Allah menimpakan azab berupa penyakit.
Berapa banyak orang yang sombong dan yang menuruti hawa
nafsu lantas bertaubat kepada Allah setelah Allah
menimpakan azab kemiskinan kepadanya, atau azab kesedihan
atas kehilangan seorang yang dikasihinya. Orang yang
beriman itu dapat memetik hikmah dari berbagai cobaan dan
musibah yang terjadi di sepanjang hari siang dan malam.
Sedangkan orang munafik, dia menjalani hidup sepanjang
hari siang dan malam tanpa kesadaran, tanpa dzikir, dan
tanpa insyaf. Maka dari itu, Allah Swt berfirman tentang
orang-orang munafik; "Dan tidakkah mereka (orang-orang
munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua
kali setiap tahun, namun mereka tidak (juga) bertaubat dan
tidak (pula) mengambil pelajaran?‖ (QS. Al-Taubah: 126)
ORANG YANG BERISTIGHFAR MENDAPATKAN ISTIGHFAR
RASUL, PARA MALAIKAT, DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN
AGAR DIA DIAMPUNI
Istighfar Rasul Saw:
141
Ini tercantum dalam ayat yang mulia; "Maka ketahuilah,
bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah,
dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-
orang mukmin, laki-laki dan perempuan.‖ (QS. Muhammad: 19)
Artinya, bahwa kita sebagai mukmin pada saat ini
mendapatkan istighfar Rasul Saw yang memohonkan ampunan
bagi kita, dan setiap mukmin mendapatkan keutamaan ini
hingga hari Kiamat.
Istighfar para malaikat:
Menurut kami hal ini terdapat pada firman-Nya Swt
dalam surat Al-Mu'min; "(Malaikat-malaikat) yang memikul
'Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya
bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman
kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang
beriman (seraya berkata); "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu
yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah
ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti
jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka.‖
(QS. Al-Mu'min: 7)
Di tempat lain Allah Swt berfirman; "Hampir saja
langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran
Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan
memohonkan ampunan untuk orang-orang yang ada di bumi.
Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun,
Maha Penyayang.‖ (QS. Al-Syuuraa: 5)
Istighfar orang-orang yang beriman:
Allah Swt berfirman; "Dan orang-orang yang datang
sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa; "Ya
Tuhan kami, ampunilah kami dan saudra-saudara kami yang
telah beriman lebih dahulu dari kami.‖ (QS. Al-Hasyr: 10)
KEUTAMAAN ISTIGHFAR DARI TEKS-TEKS SUNNAH
142
ISTIGHFAR KUNCI KELAPANGAN DAN REZEKI YANG HALAL
SERTA KETURUNAN YANG BAIK
Dari Ibnu Abbas ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang senantiasa beristighfar maka
Allah memberikan jalan keluar baginya dari setiap
kesempitan, dan kelapangan dari setiap kegelisahan, serta
memberinya rezeki dari arah yang tak terduga olehnya.‖
(HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Ibnu Hibban yang menurutnya
hadis ini sahih)
Ibnu Shabih ra mengatakan; "Seorang lelaki mengadukan
kekeringan akibat kemarau kepada Hasan ra. Lantas Hasan ra
berkata; mohonlah ampunan kepada Allah. Lalu ada orang
lain mengadukan kemiskinan kepadanya, dia pun berkata
kepadanya; mohonlah ampunan kepada Allah. Satu orang lagi
berkata kepadanya; berdoalah kepada Allah agar mengaruniai
aku seorang anak, dia tetap mengatakan; mohonlah ampunan
kepada Allah. Ada orang lain lagi mengadukan kepadanya
kekeringan yang melanda kebunnya. Dia pun mengatakan;
mohonlah ampunan kepada Allah. Lalu kami mempertanyakan
jawabannya itu kepadanya. Dia menjawab; aku sama sekali
tidak mengatakan atas dasar pemikiranku sendiri,
sesungguhnya Allah Swt berfirman; "Mohonlah ampunan kepada
Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-
kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.‖ (QS.
Nuh: 10-12)
Di dalam tafsirnya, Ibnu Jarir mengungkapkan bahwa
Umar ibnu Khaththab keluar untuk memohon hujan namun dia
tidak menambahkan pada doanya selain istighfar. Kemudian
143
dia pulang. Mereka bertanya; wahai Amirul Mukminin,
menurut kami kamu belum memohon hujan? Dia menjawab;
sungguh aku telah memohon hujan dengan pengetuk-pengetuk
langit yang dengannya dimohonkan turun hujan. Kemudian dia
membaca; "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia
Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang
lebat dari langit kepadamu.‖ (QS. Nuh: 10-12) "Mohonlah
ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan
menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu.‖ (QS. Hud: 52)
Telah terjadi pada seorang kaya yang shalih. Dia tidak
menemukan cara apa pun dalam satu kurun waktu tertentu
untuk mengairi lahannya, dan tanamannya nyaris mati
mengenaskan. Dia lantas duduk di tengah lahannya yang luas
dan mengucapkan; ya Allah, sesungguhnya Engkau telah
mengatakan dan perkataan-Mu benar; "Mohonlah ampunan
kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia
akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.‖
Dan di sinilah, ya Tuhanku, aku memohon ampunan kepada-Mu
dengan harapan Engkau melimpahkan rahmat-Mu kepada kami.
Kemudian dia terus beristighfar. Beberapa saat telah
berlalu dan dia terus beristighfar dengan penuh semangat
dan yakin terhadap janji Allah Swt. Tiba-tiba langit
diliputi awan dan hujan pun turun dengan derasnya.
Seorang generasi terdahulu mengatakan; "Siapa yang
mendapatkan berbagai nikmat yang melimpah, hendaknya dia
banyak memuji Allah. Siapa yang banyak mengalami
kegelisahan, hendaknya dia memperbanyak istighfar. Dan
siapa yang dihimpit kemiskinan, hendaknya dia banyak
mengucapkan; tidak ada daya upaya dan kekuatan selain
dengan izin Allah.‖
144
Diriwayatkan dari Ja'far ibnu Muhammad ra bahwa dia
mengatakan; "Aku heran terhadap orang yang ditimpa
musibah, bagaimana dia tidak mengucapkan; "Tidak ada tuhan
selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk
orang-orang yang zalim.‖ (QS. Al-Anbiyaa': 87) Karena
Allah Swt berfirman; "Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami
selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami
menyelamatkan orang-orang yang beriman.‖ (QS. Al-Anbiyaa':
88) Dan aku heran terhadap orang yang takut terhadap
sesuatu, bagaimana dia tidak mengucapkan; cukuplah Allah
(menjadi penolong) bagiku dan Dia sebaik-baik pelindung,
karena Allah Swt berfirman; "Dan mereka mengucapkan;
"Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia
sebaik-baik pelindung.‖ Maka mereka kembali dengan nikmat
dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa
suatu bencana.‖ (QS. Ali Imran: 173, 174) Dan aku heran
terhadap orang yang takut kepada orang lain bagaimana dia
tidak mengucapkan; "Dan aku menyerahkan urusanku kepada
Allah.‖ (QS. Al-Mu'min: 144) Karena Allah Swt berfirman;
"Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya
mereka.‖ (QS. Al-Mu'min: 145)
Diriwayatkan dari Ibnu Taimiah rah bahwa dia
mengatakan; "Jika aku terhimpit suatu perkara, maka aku
memohon ampunan kepada Allah seribu kali, lalu Allah
menyingkap perkara ini dariku.‖ Penyebutan jumlah di sini
merupakan bentuk ungkapan yang menunjukkan banyak.
Jadi, istighfar merupakan kunci kelapangan, rezeki
yang halal, dan keturunan yang baik.
ISTIGHFAR KUNCI AMPUNAN
145
Dari Abu Bakar ra bahwa dia mengatakan; "Aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah seorang berbuat dosa
kemudian bangkit dan bersuci kemudian mengerjakan shalat,
lantas memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah
mengampuninya.‖ Kemudian beliau membaca ayat ini; "Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah,
lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi)
yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka
mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan
mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik
pahala bagi orang-orang yang beramal.‖ (QS. Ali Imran:
135-136) (HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Diriwayatkan dari Luqman, bahwasanya dia mengatakan
kepada anaknya; "Wahai anakku, biasakan lisanmu ya Allah
ampunilah aku, sebab Allah memiliki saat-saat tertentu
yang di dalamnya Dia tidak menolak orang yang memohon.‖
Hasan mengatakan; "Berbanyaklah istighfar di rumahmu,
di tempat hidanganmu, di jalanmu, di pasarmu, dan di
majlismu, serta dimanapun kamu berada, sebab kamu tidak
tahu kapan ampunan turun.‖
Abu Minhal mengatakan; "Tidaklah ada pendamping yang
mendampingi seorang hamba di kuburnya yang lebih
disukainya dari pada istighfar yang banyak.‖
ISTIGHFAR KUNCI KESELAMATAN DAN KEAMANAN DARI
SEGALA MACAM AZAB
Dari Abu Burdah ibnu Abi Musa dari bapaknya ra bahwa
dia mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Allah
146
menurunkan kepadaku dua keamanan bagi umatku "Tetapi Allah
tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad)
berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.‖
(QS. Al-Anfaal: 33) Jika aku telah tiada maka aku telah
meninggalkan istighfar di antara mereka hingga hari
Kiamat.‖ (HR. Tirmidzi)
Ibnu Abbas ra mengatakan; "Di antara mereka terdapat
dua keamanan; keberadaan Nabi Saw dan istighfar. Nabi Saw
telah pergi dan istighfar masih tetap ada.‖
Diriwayatkan bahwa seorang lelaki pada masa Nabi Saw
berlaku secara berlebihan terhadap dirinya sendiri. Begitu
beliau Saw wafat, dia insyaf dari perbuatannya itu dan
tampak patuh terhadap agama dan rajin ibadah. Lalu ada
yang mengatakan kepadanya; seandainya kamu melakukan itu
pada saat Nabi Saw masih hidup, niscaya beliau gembira
terhadapmu. Dia berkata; saat itu aku memiliki dua
keamanan, lalu satu keamanan telah tiada dan tersisa yang
lainnya. Allah Swt berfirman; "Tetapi Allah tidak akan
menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di
antara mereka.‖ Ini merupakan satu keamanan, dan yang
kedua; "Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka,
sedang mereka (masih) memohon ampunan.‖
Dari Fadhalah ibnu Ubaid ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Hamba itu aman dari azab Allah, selama dia
memohon ampunan kepada Allah Swt.‖ (HR. Ahmad)
Ali ra berkata; "Aneh orang yang binasa padahal dia
disertai keselamatan.‖ Dia ditanya; apa keselamatan itu?
Ali ra menjawab; "Istighfar.‖
Dia ra mengatakan; "Tidaklah Allah mengilhamkan
istighfar kepada seorang hamba, sedang Allah ingin
mengazabnya.‖
147
ISTIGHFAR MENGHAPUS DOSA
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan; "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Allah Swt berfirman;
"Wahai anak Adam (manusia), selama kamu mau memohon dan
berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu atas apa-
apa yang kamu lakukan dan Aku tidak mempedulikan. Wahai
anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai sisi-sisi
langit kemudian kamu memohon ampunan kepada-Ku niscaya Aku
mengampunimu dan Aku tidak mempedulikan (dosa-dosa itu).
Wahai anak Adam, jika kamu datang kepada-Ku dengan
kesalahan yang nyaris memenuhi bumi, kemudian kamu
menghadap-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun,
niscaya Aku menyambutmu dengan ampunan sepenuh itu
(pula).‖ (HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Lihatlah, saudaraku setiap muslim, pada luasnya rahmat
Allah Swt bagi hamba-hamba-Nya, dan bahwasanya jika
seorang hamba berdoa serta berharap kepada Allah Swt, maka
Allah pun mengampuninya. Jika dia mengucapkan aku memohon
ampunan kepada Allah Swt setelah banyak melakukan dosa dan
dosa-dosanya telah mencapai batas yang tidak mungkin dapat
dihitung dan tak terhingga, maka Allah tetap mengampuni
dosa-dosanya.
Misalnya, dan Allah memiliki perumpamaan tertinggi,
Anda melakukan keburukan terhadap seseorang pada suatu
hari. Kemudian Anda mendatanginya dengan perasaan menyesal
dan memohon maaf kepadanya, karena Anda telah berbuat
salah terhadap dirinya padahal dia tidak selayaknya
mendapat perlakuan buruk dari Anda, maka hatinya pun akan
merasa kasihan dan memaafkan Anda. Lantas bagaimana
menurut Anda, wahai saudaraku, bila itu terjadi pada Tuhan
148
seluruh alam, Yang Maha Penyayang di antara para
penyayang, Maha Pengampun, Maha Pemaaf, Dialah yang
mengampuni tanpa peduli dan memberi tanpa henti.
Maka, marilah menuju luasnya rahmat Allah.
Hindarkanlah diri Anda dari kesalahan-kesalahan yang
menghimpit dan dosa-dosa yang memberatkan hingga
menghalangi Anda untuk bertaubat dan beristighfar. Wahai
saudaraku, adakah dosa yang lebih besar dari kekafiran.
Namun Allah Swt telah berfirman; "Katakanlah kepada orang-
orang yang kafir itu; "Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa
mereka yang telah lalu.‖ (QS. Al-Anfaal: 38) Lantas
bagaimana menurut Anda dengan dosa-dosa yang di bawahnya.
Bertaubatlah dan kembalilah kepada Pelindung Anda,
serta bergembiralah, sebab Tuhan Anda telah memanggil
Anda. Dia Swt berfirman; "Katakanlah; "Wahai hamba-hamba-
Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri!
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa1 semuanya.
Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.‖ (QS.
Al-Zumar: 53)
ISTIGHFAR KUNCI KESELAMATAN DARI NERAKA
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw keluar pada har raya Idul Adha atau Idul
Fithri menuju tempat shalat. Lalu beliau melintasi kaum
wanita dan bersabda; "Wahai seluruh kaum wanita,
bersedekahlah, sebab aku melihat kalian adalah yang
terbanyak di antara penghuni neraka.‖ Mereka pun bertanya;
lantaran apa, ya Rasulallah? Beliau bersabda; "Kalian
1 Lihat Al-Nisaa': 48, kecuali dosa syirik.
149
banyak mengutuk, dan mengingkari suami. Aku tidak melihat
di antara wanita-wanita yang kurang akal dan agama yang
lebih dapat melenyapkan pikiran laki-laki yang teguh dari
pada seorang di antara kalian.‖ Mereka berkata; apa
kekurangan agama dan akal kami, ya Rasulallah. Beliau
bersabda; "Bukankah kesaksian wanita seperti setengah dari
kesaksian laki-laki.‖ Benar, kata mereka. Beliau bersabda;
"Itu termasuk kekurangan akalnya. Bukankah jika dia haid
tidak shalat dan tidak puasa.‖ Benar, jawab mereka. Beliau
bersabda; "Itu termasuk kekurangan agamanya.‖
ISTIGHFAR TERMASUK SATU DARI DUA HAL YANG DAPAT
MEMBINASAKAN SETAN
Dari Abu Bakar Al-Shiddiq ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Perbanyaklah mengucapkan tidak
ada tuhan selain Allah dan istighfar (mohon ampun kepada
Allah), sebab setan mengatakan aku telah menghancurkan
mereka dengan dosa-dosa, sementara mereka menghancurkanku
dengan ucapan tidak ada tuhan selain Allah dan istighfar.
Begitu aku melihat hal itu pada mereka, maka aku berusaha
menghancurkan mereka dengan hawa nafsu hingga mereka
mengira bahwa mereka mengikuti petunjuk, akibatnya mereka
tidak beristighfar.‖ (HR. Al-Hafizh Abu Musa)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa dia mengatakan; "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya iblis
berkata kepada Tuhannya demi kemuliaan dan keagungan-Mu,
aku akan terus menyesatkan manusia selama nyawa masih ada
pada diri mereka. Lalu Allah berfirman demi kemuliaan dan
keagungan-Ku, Aku akan terus mengampuni mereka selama
mereka memohon ampunan kepada-Ku.‖ (HR. Ahmad dan Hakim
yang mengatakan sahih isnad)
150
ISTIGHFAR MERAIH SURGA
Dari Syaddad ibnu Aus ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Sayyidul istighfar (istighfar yang terkemuka)
itu hendaknya kamu mengucapkan; ya Allah, Engkaulah
Tuhanku tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau
menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku berusaha
memenuhi komitmen dan janji kepada-Mu semampuku, aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku
mengakui terhadap-Mu akan nikmat-Mu padaku, dan aku
mengakui terhadap-Mu akan dosaku, maka ampunilah aku,
karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-
dosa selain Engkau.‖ Siapa yang mengucapkannya pada waktu
siang dengan penuh keyakinan terhadapnya lantas mati pada
hari itu juga sebelum masuk waktu petang, maka dia
termasuk penghuni surga. Dan siapa yang mengucapkannya
pada waktu malam dengan penuh keyakinan terhadapnya,
lantas mati sebelum masuk waktu pagi, maka dia termasuk
penghuni surga.‖ (HR. Bukhari)
Beliau Saw menjelaskan keutamaan istighfar ini, bahwa
siapa yang mengucapkannya pada waktu siang, lantas mati
sebelum masuk waktu petang, maka dia termasuk penghuni
surga. Dan siapa yang mengucapkannya pada waktu malam,
lantas dia mati sebelum masuk waktu pagi, maka dia
termasuk penghuni surga. Ini merupakan keutamaan yang
besar yang dimiliki dzikir ini dan tidak selayaknya
diabaikan.
DENGAN ISTIGHFAR ANDA AKAN MENJADI SEBAIK-BAIK
MANUSIA
151
Dari Anas ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Setiap manusia bersalah, dan sebaik-baik yang
bersalah adalah mereka yang bertaubat.‖ (HR. Tirmidzi)
ALLAH Swt GEMBIRA TERHADAP ISTIGHFAR DAN TAUBAT
HAMBA-NYA
Berapa banyak kita melihat di dunia ini orang yang
dikaruniai anak yang durhaka, mengikuti jalan kesesatan,
dan terpikat oleh hasutan setan di bumi hingga menjadi
orang yang kebingungan serta jauh dari dzikir kepada
Allah, tidak menunaikan shalat, meninggalkan pelajaran-
pelajarannya, dan diusir dari sekolahnya, hingga bapaknya
kesal terhadapnya. Bapaknya tidak lagi mampu melihatnya
atau mendengar perjalanan hidupnya. Setelah berputus asa
darinya dan satu kurun waktu telah berlalu, tiba-tiba anak
yang durhaka ini mengetuk pintu rumah bapaknya dengan
menangis dan menyesal. Dia bertekad akan kembali
melanjutkan pelajarannya, menjadi anak yang patuh pada
bapaknya, tulus membantu ibunya, taat pada saudara-
saudaranya, dan berusaha untuk menyucikan dirinya. Lantas
bagaimana kegembiraan bapak ini terhadap anaknya!
Lalu mari kita lihat, saudaraku setiap muslim, dan
Allah memiliki perumpamaan tertinggi, pada hadis yang
diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Mas'ud ra dari Rasulullah
Saw, bahwa beliau bersabda; "Allah lebih gembira terhadap
taubat hamba-Nya yang beriman dari pada seorang yang
berada di tanah belantara yang berbahaya dengan hewan
kendaraannya, padanya terdapat makanan dan minumannya,
lalu dia tidur. Begitu terbangun semuanya telah hilang.
Dia pun mencarinya hingga dahaga melandanya. Kemudian
berkata; aku kembali ke tempatku semula, lalu aku tidur
152
hingga mati. Dia pun meletakkan kepalanya di atas
lengannya agar dia mati. Kemudian dia terbangun dan di
sisinya terdapat hewan kendaraannya lengkap dengan
perbekalan makanan dan minumannya. Namun Allah lebih
gembira terhadap taubat hamba yang beriman dari pada orang
ini terhadap hewan kendaraannya beserta perbekalannya.‖
(HR. Bukhari dan Muslim)
ORANG YANG BERISTIGHFAR AKAN GEMBIRA SAAT MELIHAT
LEMBARAN AMALNYA
Dari Zubair ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Siapa yang suka bila lembar amalnya membuatnya
bergembira, hendaknya dia memperbanyak istighfar di
dalamnya.‖ (HR. Baihaqi, dan menurut Al-Albany hadis
hasan, di dalam Shahiih Al-Jaami')
Dari Abdullah ibnu Busr ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Berbahagialah orang yang
mendapati dalam lembar amalnya istighfar yang banyak.‖
(HR. Ibnu Majah, dan menurut Al-Albany hadis sahih, di
dalam Shahiih Al-Jaami')
ALLAH MENGHAMPARKAN TANGAN-NYA SIANG DAN MALAM
BAGI ORANG YANG BERISTIGHFAR
Dari Abu Musa ra dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda;
"Sesungguhnya Allah Swt menghamparkan tangan-Nya pada
waktu malam agar orang yang berbuat keburukan pada waktu
siang bertaubat, dan menghamparkan tangan-Nya pada waktu
siang agar orang yang berbuat keburukan pada waktu malam
bertaubat, hingga matahari terbit dari tempat
terbenamnya.‖ (HR. Muslim)
153
Dari Abu Ubaidah ibnu Abdullah dari bapaknya ra bahwa
dia mengatakan; "Rasulullah Saw bersabda; "Orang yang
bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa.‖
(HR. Ibnu Majah dengan isnad hasan)
Di antara rahmat Allah, Dia mencitapkan para penjaga
yang mulia dan mencatat amal kita, dan lantaran kemuliaan
mereka, mereka segera mencatat kebaikan saat baru
ditunaikan, dan melambankan bagi orang yang berbuat
keburukan hingga dia memohon ampunan. Dari Ummu Ishmah Al-
Aushiyah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Tidaklah seorang muslim melakukan dosa
melainkan malaikat yang bertugas mencatat dosa-dosanya
berhenti tiga saat. Jika dia memohon ampunan kepada Allah
dari dosanya itu pada satu di antara saat-saat tersebut,
maka dia tidak menghentikannya padanya, dan dia tidak
diazab karenanya pada hari Kiamat.‖ (HR. Hakim yang
mengatakan sahih isnad)
Disebutkan dari Wahb ibnu Munabbih rah bahwa dia
mengatakan; "Iblis pernah bertemu Yahya ibnu Zakariya as,
lalu Yahya ibnu Zakariya berkata kepadanya; beritahukan
kepadaku tentang tabiat-tabiat manusia menurut kalian
Iblis menjawab; yaitu ada sebagian dari mereka seperti
kamu, mereka terjaga dan kami sama sekali tidak mampu
mengganggu mereka.
Golongan kedua; mereka di tangan kami seperti bola di
tangan anak-anak kalian yang masih kecil, dan kami cukup
mampu menguasai mereka.
Dan golongan ketiga; mereka golongan yang paling keras
terhadap kami. Sebab kami mendatangi seorang di antara
mereka hingga dapat mewujudkan keperluan kami padanya,
namun kemudian dia segera beristighfar hingga dengannya
dia merusak apa yang telah kami capai padanya. Kami tidak
154
berputus asa darinya namun kami pun tidak dapat menggapai
keperluan kami padanya.‖
LANTARAN ANDA BERISTIGHFAR BAGI ORANG-ORANG YANG
BERIMAN MAKA ANDA MENDAPATKAN KEBAIKAN SESUAI
DENGAN JUMLAH MEREKA
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang memohonkan ampunan bagi orang-
orang yang beriman laki-laki maupun perempuan, maka
ditetapkan kebaikan baginya pada setiap orang yang beriman
laki-laki maupun perempuan.‖ (HR. Thabrani di dalam Al-
Kabiir)
ISTIGHFAR ANAK MENGANGKAT KEDUDUKAN BAPAK
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Sesungguhnya ada orang yang kedudukannya
diangkat di surga lantas mengatakan; dari mana ini? Lalu
dikatakan; lantaran istighfar anakmu untukmu.‖ (HR. Ahmad,
Ibnu Majah, dan Baihaqi, sahih menurut Al-Albany di dalam
Shahiih Al-Jaami')
ISTIGHFAR MENGHAPUS KENISTAAN-KENISTAAN LISAN
Dari Hudzaifah ra bahwa dia mengatakan; "Dulu aku
seorang yang suka berkata keji terhadap keluargaku, lalu
aku berkata; ya Rasulallah, aku benar-benar khawatir
lisanku dapat menyebabkan aku masuk neraka. Beliau Saw pun
bersabda; "Mana perananmu terhadap istighfar, sungguh, aku
benar-benar beristighfar kepada Allah seratus kali dalam
sehari.‖ (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
ISTIGHFAR MENYELAMATKAN DARI RIYA'
155
Riya' adalah kemunafikan dan syirik. Sedangkan muslim
adalah orang yang beriman dan bertauhid. Maka dengan
keimanan dan tauhidnya tidak dimungkinkan adanya perilaku
riya' dan munafik padanya. Dengan demikian seorang muslim
itu tidak munafik dan tidak riya'. Adapun hakikat riya'
adalah, kehendak terhadap hamba melalui ketaatan kepada
Allah Swt untuk memperoleh penghormatan di antara mereka
dan kedudukan di hati mereka.
Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya yang paling aku
takutkan padamu adalah syirik kecil.‖ Mereka bertanya; apa
itu syirik kecil, ya Rasulallah? Beliau bersabda; "Riya'.
Pada hari Kiamat saat manusia telah diberi balasan, Allah
Swt berfirman kepada mereka; pergilah kepada orang-orang
yang membuatmu riya' kepada mereka di dunia, lalu lihatlah
apakah kamu mendapati balasan di sisi mereka.‖ (HR. Ahmad
dari Mahmud ibnu Lubaid)
Rasulullah Saw bersabda; "Allah Swt berfirman; "Aku
sekutu yang paling tercukupi dari persekutuan. Siapa yang
melakukan suatu amal untuk-Ku namun dia menyekutukan di
dalamnya dengan selain Aku, maka Aku berlepas diri darinya
dan dia bagi sekutunya.‖ (HR. Ibnu Majah dari Abu
Hurairah)
Seorang bijak mengatakan; "Perumpamaan orang yang
melakukan ketaatan karena riya' dan ingin dipuji, seperti
orang yang keluar menuju pasar dan memenuhi kantongnya
dengan kerikil. Orang-orang pun berkata betapa penuhnya
kantong orang ini. Namun tidak ada manfaat baginya selain
perkataan orang-orang, dan seandainya dia ingin membeli
sesuatu untuk dirinya sendiri, maka lantaran itu dia tidak
diberi sesuatu pun. Demikian pula dengan orang yang
beramal karena riya' dan ingin dipuji, tidak ada manfaat
baginya dari amal perbuatannya selain perkataan orang
156
lain, dan di akhirat dia tidak mendapatkan pahala.
Sebagaimana firman Allah Swt; "Dan Kami akan perlihatkan
segala amal1 yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan
amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.‖ (QS. Al-
Furqaan: 23) Yaitu amal-amal yang mereka kerjakan karena
selain Allah Swt, Kami hapus pahalanya dan menjadikannya
seperti debu yang beterbangan, debu yang terlihat pada
pancaran sinar matahari.
Maka dari itu beliau Saw mengajari doa berikut ini
sebagai perlindungan bagi mereka dari riya':
Dari Abu Musa Al-Asy'ary ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Wahai umat manusia, berhati-
hatilah terhadap syirik ini, sebab ia lebih tersembunyi
dari pada rayapan semut.‖ Lalu ada orang yang dikehendaki
oleh Allah untuk bertanya kepada beliau; bagaimana kami
berhati-hati terhadapnya sedang ia lebih tersembunyi dari
rayapan semut, ya Rasulallah? Beliau bersabda;
"Ucapkanlah; "Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari perbuatan kami yang menyekutukan-Mu dengan
sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunan
kepada-Mu bagi yang tidak kami ketahui.‖ (HR. Ahmad)
ISTIGHFAR MEMBANTU DALAM MENGHAFALKAN AL-QUR'AN
AL-KARIM
Disebutkan di dalam buku Fafirruu ilallaah, bahwa Ibnu
Katsir menyebutkan dalam tafsirnya terhadap firman Allah
Swt pada surat Al-Syuuraa; "Dan musibah apa pun yang
menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).‖ Dari
1 Amal-amal baik yang mereka kerjakan di dunia. Amal-amal itu tidak
dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.
157
Dhahhak, dia mengatakan; kami tidak mengetahui seorang pun
yang menghafal Al-Qur'an kemudian melupakannya melainkan
lantaran dosa. Kemudian membaca; "Dan musibah apa pun yang
menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).‖
Kemudian Dhahhak berkata; musibah apa yang lebih besar
dari pada melupakan Al-Qur'an Al-Karim. Maka dari itu
menurut saya, hanya Allah yang lebih mengetahui, jika Anda
ingin mengulangi hafalan suatu surat, hendaknya Anda
beristighfar kepada Allah Swt hingga sama antara jumlah
istighfar dengan jumlah ayat, dan jika Anda menambahkan,
semoga Allah memberi tambahan kepada Anda. "Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.‖ (QS. Al-
Baqarah: 261)
BEBERAPA BENTUK UNGKAPAN ISTIGHFAR
Bentuk ungkapan istighfar yang paling utama adalah
bila dimulai dengan pujian kepada Tuhannya, kemudian
mengakui dosanya, lantas memohon ampunan kepada Allah.
Sebagaimana terdapat dalam hadis Syaddad ibnu Aus
terdahulu dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda; "Sayyidul
istighfar (istighfar yang terkemuka) itu hendaknya kamu
mengucapkan; ya Allah, Engkaulah Tuhanku tidak ada tuhan
selain Engkau, Engkau menciptakanku dan aku adalah hamba-
Mu, aku berusaha memenuhi komitmen dan janji kepada-Mu
semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku, aku mengakui terhadap-Mu akan nikmat-Mu
padaku, dan aku mengakui terhadap-Mu akan dosaku, maka
ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat
mengampuni dosa-dosa selain Engkau.‖
158
Sebagaimana beliau Saw juga telah menjelaskan bentuk-
bentuk ungkapan lain yang cukup banyak agar kita dapat
mempelajari dan selalu mengucapkannya berulang-ulang. Di
antaranya:
Sabda beliau Saw; "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan
terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Menerima taubat, Maha Penyayang.‖ (HR. Abu Dawud dan Ahmad
dari Ibnu Umar)
Sabda beliau Saw; "Ya Allah, ampunilah kesalahan dan
kebodohanku, sikapku yang berlebihan dalam urusanku dan
apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya dari pada aku. Ya
Allah, ampunilah kesungguhan dan gurauanku, kesalahan dan
kesengajaanku, dan semua itu ada padaku. Ya Allah,
ampunilah apa yang terdahulu dan yang kemudian dariku, apa
yang aku sembunyikan dan yang aku lakukan secara terang-
terangan, dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya dari
pada aku. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan,
dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.‖ (HR. Bukhari
dan Muslim dari Abu Musa)
Sabda beliau Saw; "Ucapkanlah; "Ya Allah, sesungguhnya
aku banyak menzalimi diriku sendiri dan tidak ada yang
mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Maha Penyayang.‖ (HR.
Bukhari dan Muslim dari Abu Bakar ra)
Dan sabda beliau Saw; "Ucapkanlah; "Ya Allah,
ampunilah dan rahmatilah aku, serta berilah aku kesehatan
dan rezeki.‖ Sesungguhnya semua itu akan menghimpun
duniamu dan akhiratmu bagimu.‖ (HR. Muslim, Ahmad, dan
Ibnu Majah dari Thariq ibnu Asyim Al-Asyja'i ra)
ISTIGHFAR NABI Saw
159
Istighfar merupakan kebiasaan Nabi Saw yang beliau
lakukan secara berkesinambungan, karena Allah Swt
menganjurkan hal itu kepada beliau, dimana Allah berfirman
kepada beliau; "Dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.‖ (QS.
Muhammad: 19) Allah juga berfirman kepada beliau; "Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan
kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.‖ (QS. Al-
Nashr: 3) Nabi Saw segera menerapkan perintah-perintah
Allah secara sempurna, paripurna, dan banyak yang tidak
dapat dicapai oleh selain beliau.
Istighfar beliau pernah dihitung dalam satu majlis
sebanyak seratus kali. Di dalam majlis itu beliau
mengucapkan; "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah
taubatku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima
taubat, Maha Penyayang.‖ (HR. Abu Dawud dari hadis Ibnu
Umar)
Dari Agharr Al-Muzany ra bahwa Rasulullah Saw
bersabda; "Sungguh, benar-benar telah menjadi kegemaran1
hatiku, dan sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah
seratus kali dalam sehari.‖ (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda; "Demi Allah, aku benar-
benar memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-
Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.‖ (HR.
Bukhari)
Istighfar Nabi Saw dengan jumlah yang banyak seperti
itu telah membangkitkan rasa penasaran pada diri Ummul
1 Al-Qadhy Iyadh mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-ghain
(kegemaran) adalah saat-saat berdzikir yang senantiasa dijaga. Jika
terluputkan dari dzikir karena suatu urusan, maka itu dianggap sebagai
dosa, maka dari itu beliau Saw memohon ampunan.
160
Mukminin Aisyah ra, maka dia menanyakan hal itu kepada
beliau. Dia bertanya; "Ya Rasulallah, aku melihat engkau
memperbanyak ucapan; "Mahasuci Allah dan segala puji bagi-
Nya, aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat
kepada-Nya?‖ Beliau bersabda; "Tuhanku memberitahukanku,
bahwa aku akan melihat tanda pada umatku, jika aku
melihatnya maka aku banyak mengucapkan; "Mahasuci Allah
dan segala puji bagi-Nya, aku memohon ampunan kepada Allah
dan bertaubat kepada-Nya.‖ Dan aku benar-benar telah
melihatnya; "Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan,‖ kemenangan dalam pembebasan Makkah, "dan
engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama
Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan
mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima
taubat.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat; "Rasulullah Saw banyak
mengucapkan dalam ruku' dan sujud beliau; "Mahasuci Engkau
ya Allah ya Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu, ya Allah,
ampunilah aku.‖ Sebagai penerapan Al-Qur'an.1 (HR. Bukhari
dan Muslim dari Aisyah)
Demikianlah istighfar Nabi Saw baik secara kuantitas
maupun kualitas kepatuhan, padahal beliaulah sosok yang
telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah baik yang terdahulu
maupun yang kemudian, menjanjikan tempat yang terpuji
kepada beliau, dan memberi beliau ketenangan di negeri
kemuliaan-Nya dengan berbagai kebahagiaan bagi diri beliau
dan umat beliau.
Istighfar yang diamalkan oleh beliau itu tidak lain
lantaran besarnya keutamaan dzikir ini, pengaruhnya yang
sangat signifikan dalam perilaku muslim, dan besarnya
1 Penerapan Al-Qur'an maksudnya pengamalan firman Allah Swt; "Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.‖
161
pahalanya. Itulah dzikir yang diungkapkan Nabi Saw dengan
lisan beliau yang mulia.
MAKNA TASBIH DAN TAHMID
MAKNA TASBIH
Tasbih secara bahasa berarti penyucian, maksudnya
menyatakn kesucian Allah dari semua keburukan sebagai
pengagungan. Tasbih berasal dari kata al-sabhu yang
berarti mengalir dan pergi. Maka orang yang bertasbih itu
mengalir dalam penyucian Allah Swt dan pembebasan-Nya dari
keburukan.
Tasbih menurut istilah berarti penyucian Allah dari
segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya. Maka adalah
suatu keniscayaan Dia tidak memiliki sekutu, istri, anak,
dan semua yang hina. (Fathul Baary 23/242) Tasbih
merupakan dzikir yang paling utama dan yang paling agung
kedudukannya serta paling besar pengaruhnya. Itu lantaran
di dalamnya terdapat penyucian Allah dari semua kekurangan
dan penyerupaan dengan yang baru, serta pembebasan-Nya
dari semua aib. Itulah tauhid yang murni dan jernih. Maka
dari itu tasbih mendapatkan perhatian yang besar di dalam
Al-Qur'an Al-Karim, dimana tidak ada dzikir yang lebih
besar dalam pengungkapan tidak pula lebih banyak
disebutkan dari pada tasbih.
Yang lebih agung kedudukannya dan lebih mulia
urgensinya dari pada itu semua adalah tasbih yang
disampaikan Allah bagi diri-Nya sendiri. Sebagaimana
terdapat dalam banyak ayat sekaligus sebagai sanggahan
terhadap orang yang meyakini adanya kekurangan atau
penyerupaan pada dzat-Nya yang tinggi. Seperti firman-Nya
162
Swt; "Dan mereka berkata; "Allah mempunyai anak.‖ Mahasuci
Allah, bahkan milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi.
Semua tunduk kepada-Nya.‖ (QS. Al-Baqarah: 116) Dan
firman-Nya Swt; "Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari sifat-
sifat yang mereka gambarkan.‖ (QS. Al-An'aam: 100) Serta
firman-Nya Swt; "Tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci dia
dari apa yang mereka persekutukan.‖ (QS. Al-Taubah: 31)
Jika Allah Swt telah menyucikan diri-Nya sendiri, maka
bagi manusia yang menghambakan diri kepada-Nya dengan
tauhid dan keikhlasan iman selayaknya mereka menyucikan-
Nya terus menerus dan selama-lamanya, karena pada yang
demikian ini terdapat keridhaan Tuhan mereka Swt.
SEMUA MAKHLUK BERTASBIH
Lantaran tasbih memiliki kedudukan seperti itu di sisi
Allah Swt, maka seluruh makhluk mengucapkan tasbih dan
pengkultusan terhadap Allah Swt sesuai dengan fitrah
mereka yang Allah Swt ciptakan pada mereka. Allah Swt
berfirman; "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih
mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.‖ (QS.
Al-Israa': 44)
Makhluk yang paling banyak bertasbih kepada Allah Swt
adalah para malaikat yang mulia. Allah Swt berfirman
tentang mereka; "Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih
tidak henti-hentinya malam dan siang.‖ (QS. Al-Anbiyaa':
20)
Maksudnya, tidak terjadi kejenuhan pada mereka dan
mereka pun tidak bosan bertasbih. Tasbih bagi mereka
seperti nafas bagi kita yang tidak terusik oleh apa pun.
(Tafsiir Al-Jalaalain 2/39)
163
Allah Swt berfirman tentang mereka; "Dan engkau
(Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di
sekeliling 'Arsy, bertasbih sambil memuji Tuhannya.‖ (QS.
Al-Zumar: 75)
Allah Swt berfirman; "Jika mereka menyombongkan diri,
maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih
kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak
pernah jemu.‖ (QS. Fushshilat: 38) Dan ayat-ayat lainnya.
Setelah mereka adalah para nabi dan rasul as.
Sebagaimana Allah Swt berfirman tentang Yunus as; "Maka
sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir
(bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal
di perut (ikan itu) sampai hari berbangkit.‖ (QS. Al-
Shaaffaat: 143-144) Maksudnya, Allah Swt menyelamatkannya
dari perut ikan paus lantaran dia banyak bertasbih kepada
Allah, maka tasbih merupakan sebab keselamatannya.
Meskipun dia memiliki amal-amal kebajikan yang banyak
sebagai konsekwensi dari kenabiannya, namun itu semua
tidak memberi manfaat kepadanya kecuali tasbih. Di antara
tasbihnya adalah; "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci
Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.‖
(QS. Al-Anbiyaa': 87)
Seluruh nabi juga termasuk orang-orang yang banyak
bertasbih kepada Allah, lantaran besarnya pengetahuan
mereka terhadap Allah Swt, dan bahwasanya Dia suci dari
semua kekurangan. Musa as berdoa kepada Allah Swt dengan
mengucapkan; "Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari
keluargaku, (yaitu) Harun, sudaraku, teguhkanlah
kekuatanku dengan (adanya) dia, dan jadikanlah dia teman
dalam urusanku, agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, dan
banyak mengingat-Mu.‖ (QS. Thaahaa: 29-34)
164
Musa as menjelaskan bahwa tujuan pengutusannya adalah
agar dia banyak berdzikir kepada Allah. Dia mengkhususkan
tasbih di antara berbagai macam dzikir, lantaran agungnya
kedudukan tasbih di sisi Allah Swt.
Zakariya as, Allah Swt berfirman kepadanya; "Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah
(memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.‖ (QS. Ali
Imran: 41)
Dan Nabi kita Muhammad Saw. Allah Swt berfirman dan
memerintahkan agar beliau bertasbih kepada-Nya sebanyak
enam belas kali. Di antara pada firman-Nya Swt; "Maka
bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
Mahabesar.‖ (QS. Al-Waaqi'ah: 74)
Firman-Nya Swt; "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang
Mahatinggi.‖ (QS. Al-A'laa: 1)
Firman-Nya Swt; "Dan bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu ketika engkau bangun.‖ (QS. Al-Thuur: 48)
Firman-Nya Swt; "Dan bertasbihlah seraya memuji
Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.‖ (QS. Al-Mu'min: 55)
Firman-Nya Swt; "Dan bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam;
dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di
ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.‖ (QS.
Thaahaa: 130)
Firman-Nya Swt; "Maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud
(shalat).‖ (QS. Al-Hijr: 98)
Sedangkan orang-orang yang beriman, Allah Swt telah
menjadikan di antara tujuan pengutusan Nabi Saw kepada
mereka setelah iman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta
mengagungkan dan memuliakan Allah, adalah agar mereka
bertasbih kepada Allah dan menyucikan-Nya. Sebagaimana
165
Allah Swt berfirman; "Sungguh, Kami mengutus engkau
(Muhammad) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan, agar kamu semua beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya,
dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang.‖ (QS. Al-Fath:
8-9)
Jika tasbih merupakan salah satu tujuan pengutusan
Nabi Saw kepada mereka, maka itu artinya bahwa tasbih
adalah perkara yang fundamental di dalam syariat yang
cemerlang ini. Maka dari itu Allah Swt memerintahkan
mereka agar bertasbih dengan perintah secara tegas. Allah
Swt berfirman; "Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah
kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-
banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan
petang.‖ (QS. Al-Ahzaab: 41-42)
Maksudnya, sibukkan lisanmu pada setiap keadaanmu
dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir.
Maka Anda dapat melihat bahwa Allah Swt memerintahkan
bertasbih pada seluruh waktu, dan itu lantaran agungnya
pahalanya dan besarnya pengaruhnya terhadap perilaku
muslim terhadap Tuhannya dan terhadap sesama makhluk-Nya.
Zamakhsari mengatakan; "Allah mengkhususkan penyebutan
tasbih di antara berbagai macam dzikir itu tidak lain
untuk menjelaskan keutamaannya atas seluruh dzikir.
Seperti kekhususan Jibril dan Mikail di antara para
malaikat. Karena maknanya adalah penyucian dzat-Nya dari
sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh ada
pada diri-Nya.‖
Di dalam ayat tersebut terdapat anjuran yang tegas
bagi orang-orang yang beriman, agar mereka senantiasa
mengamalkan dzikir ini dan melakukannya secara
berkesinambungan di setiap waktu mereka masing-masing. Itu
166
lantaran tasbih mengandung makna penyucian Allah dari
semua kekurangan, dan pengagungan terhadap-Nya sebagaimana
Dia layak untuk diagungkan. Ini merupakan perkara yang
disukai dan diridhai Allah Swt.
Maka dari itu Allah menghendaki tasbih dari semua
makhluk yang hidup, benda mati, langit yang tujuh, bumi,
dan seluruh makhluk yang ada di dalamnya, lantas
mengilhamkan kepada mereka semua tasbih untuk menyatakan
kesucian-Nya.
Guruh (halilintar) bertasbih, Allah Swt berfirman;
"Dan guruh bertasbih memuji-Nya.‖ (QS. Al-Ra'd: 13)
Gunung bertasbih, Allah Swt berfirman; "Sungguh,
Kamilah yang menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih
bersama dia (Dawud) pada waktu petang dan pagi.‖ (QS.
Shaad: 18)
Burung-burung bertasbih, Allah Swt berfirman;
"Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah
bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung
yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah
mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.‖ (QS. Al-Nuur: 41)
Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di
dalamnya berupa makhluk yang hidup, yang tumbuh, serta
benda mati, bertasbih kepada Allah Swt. Allah Swt
berfirman; "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak
mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha
Pengampun.‖ (QS. Al-Israa': 44)
Ayat-ayat yang semakna dengan ini cukup banyak, dan
Allah Swt mengawali sejumlah surat dengan ayat-ayat yang
semakna dengan makna ini, seperti surat; Al-Hadiid, Al-
167
Hasyr, Al-Shaff, Al-Jumu'ah, Al-Taghaabun, dan
mengungkapannya berulang-ulang di banyak ayat lainnya. Itu
semua untuk menegaskan makna tasbih seluruh makhluk ini
kepada Allah Yang Maha Pelindung Swt, serta penyucian dan
pengagungan terhadap-Nya. Allah Swt tidak mengilhamkan itu
kepada mereka kecuali lantaran besarnya kedudukan tasbih
dan agungnya posisi tasbih di sisi Allah Swt.
MAKNA TAHMID
Tahmid secara bahasa berarti pujian.
Dan secara istilah berarti pujian kebaikan terhadap
Allah sebagai pengagungan dan pemuliaan. Pada umumnya
tahmid disebutkan setelah tasbih, lebih-lebih di dalam Al-
Qur'an Al-Karim. Seperti firman-Nya Swt melalui lisan para
malaikat; "Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu.‖ (QS. Al-Baqarah: 30) Firman-Nya Swt;
"Dan guruh bertasbih memuji-Nya.‖ (QS. Al-Ra'd: 13) Dan
firman-Nya Swt; "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu.‖
(QS. Thaahaa: 130) Itu karena pengilhaman tasbih merupakan
nikmat yang harus disyukuri. Maka pendampingan pujian
dengan tasbih merupakan wujud syukur kepada Allah Swt atas
taufik (restu) terhadap nikmat ini. Sebagaimana mereka
mengatakan tentang firman-Nya Swt; "Sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu.‖ Mereka
mengatakan; maksudnya dengan taufik dan nikmat yang Engkau
berikan. Mereka mengatakan; tahmid adalah pujian, dan
pujian itu bermula dari taufik atas kebaikan. (Ruuh Al-
Ma'aany 1/222)
Sebagaimana penyebutan tahmid didampingkan dengan
tasbih di dalam banyak ayat lainnya, tahmid juga
disebutkan tanpa tasbih di banyak ayat, karena tahmid
168
merupakan respon terhadap nikmat, dan nikmat Allah itu
banyak, lantas setiap nikmat harus dipuji dan disyukuri.
Maka penyebutan tahmid terdapat di dalam Al-Qur'an kadang
setelah nikmat dan kadang disebutkan tersendiri tanpa
diawali dengan penyebutan nikmat, untuk menunjukkan bahwa
Allah Swt yang berhak untuk dipuji, meskipun tidak
disebutkan sebagai respon terhadap nikmat, sebab Dia
Mahaterpuji dalam segala keadaan. Itu seperti firman-Nya
Swt; "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.‖ Artinya
bahwa tahmid dan pujian itu semuanya hak dan milik Allah,
sebab Dia Swt yang berhak atas pujian disebabkan oleh
banyaknya anugerah dan berbagai macam karunia-Nya.
Allah Swt memuji diri-Nya dengan ayat berikut ini pada
sembilan tempat di dalam Kitab-Nya Al-Aziz,1 termasuk di
dalamnya perintah kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya
dengan sebaik-baiknya. Seakan-akan Dia mengatakan;
ucapkanlah segala pujia bagi Allah. (Lihat Jaami' Al-
Bayaan fii Ta'wiil Al-Qur'an, karya Ibnu Jarir Al-Thabary
1/61)
Terdapat perintah bertahmid secara jelas di dalam
ayat-ayat berikut ini:
Firman-Nya Swt; "Dan katakanlah; "Segala puji bagi
Allah yang tidak mempunyai anak.‖ (QS. Al-Israa': 111)
Firman-Nya Swt; "Maka ucapkanlah; "Segala puji bagi
Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang
zalim.‖ (QS. Al-Mu'minuun: 28)
Dan firman-Nya Swt; "Katakanlah; "Segala puji bagi
Allah,‖ tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.‖ (QS. Al-
'Ankabuut: 63)
1 Yaitu permulaan surat Al-Faatihah, Al-An'aam; ayat 45 surat Al-An'aam,
ayat 75 surat Al-Nahl, permulaan surat Al-Kahf, Saba', Faathir, akhir
surat Al-Shaaffaat, dan ayat 65 surat Al-Zumar.
169
Ungkapan dengan bentuk seperti ini, meskipun ditujukan
kepada Nabi Saw, namun umat beliau termasuk di dalamnya,
karena perintah bagi yang diikuti adalah juga perintah
bagi yang mengikuti, sebagaimana ditetapkan dalam ilmu
ushul, selama tidak ada pengkhususan yang menyertai.
Ketahuilah saudaraku sertiap muslim, bahwa pujian
merupakan ibadah generasi terdahulu maupun yang kemudian,
ibadah para malaikat, ibadah para nabi as, ibadah penduduk
bumi, dan ibadah penghuni surga. Adapun terkait bahwa
pujian merupakan ibadah para nabi as, bahwasanya ketika
Adam as bersin, dia mengucapkan; segala puji bagi Allah.
Ketika kaum Nuh as ditenggelamkan oleh Allah, dan Allah
menyelamatkannya beserta orang-orang beriman yang
bersamanya, Allah Swt memerintahkan Nuh as agar memuji-
Nya. Allah berfirman kepadanya; "Dan apabila engkau dan
orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal,
maka ucapkanlah; "Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.‖ (QS. Al-
Mu'minuun: 28)
Ibrahim kekasih Allah as mengucapkan; "Segala puji
bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari
tua(ku) Ismail dan Ishak. Sungguh, Tuhanku benar-benar
Maha Mendengar (memperkenankan) doa.‖ (QS. Ibrahim: 39)
Dawud dan Sulaiman as mengucapkan; "Segala puji bagi
Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya
yang beriman.‖ (QS. Al-Naml: 15)
Penghuni surga memuji Allah Swt, terdapat pada enam
tempat:
Pertama: Pada firman-Nya Swt; "Dan (dikatakan kepada
orang-orang kafir); "Berpisahlah kamu (dari orang-orang
mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!‖
(QS. Yaasiin: 59)
170
Jika mereka telah berpisah, maka orang-orang yang
beriman mengucapkan; segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.
Kedua: Saat mereka melewati jembatan titian, mereka
mengucapkan; "Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami
benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.‖ (QS.
Faathir: 34)
Ketiga: Ketika mandi dengan air kehidupan, mereka
melihat surga lantas mengucapkan; "Segala puji bagi Allah
yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak
akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan
kami.‖ (QS. Al-A'raaf: 43)
Keempat: Saat masuk surga, mereka mengucapkan; "Segala
puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami
dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami
(diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami
kehendaki.‖ Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi
orang-orang yang beramal.‖ (QS. Al-Zumar: 74)
Kelima: Saat menetap di dalam surga, mereka
mengucapkan; "Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami
benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri, yang dengan
karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal
(surga).‖ (QS. Faathir: 34, 35)
Keenam: Saat usai makan mereka mengucapkan; "Segala
puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.‖ (QS. Al-Faatihah: 1)
(Tanbiihul Ghaafiliin, karya Samarqandi, halaman 506)
Dan bahwasanya penutup doa mereka ialah; "Segala puji
bagi Allah, Tuhan seluruh alam.‖ (QS. Yunus: 10) yang
menunjukkan pada keagungan kedudukan dzikir dan pujian
ini. Maka dari itu, terkait dengan ayat pada surat Yunus
171
tersebut, Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan; "Ini
mengandung indikasi bahwa Allah Swt Dialah Yang
Mahaterpuji selamanya, dan yang disembah sepanjang masa.‖
Dia mengatakan; "Maka dari itu Dia memuji diri-Nya saat
memulai penciptaan dan saat sudah berlangsung, pada
permulaan Kitab-Nya, dan pada permulaan penurunan wahyu-
Nya, dimana Dia Swt berfirman; "Segala puji bagi Allah
yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya.‖
(QS. Al-Kahf: 1) dan "Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi.‖ (QS. Al-An'aam: 1) Dan
keadaan-keadaan lainnya yang cukup panjang bila
dipaparkan. Bahwasanya Dia Mahaterpuji di awal dan di
akhir, dalam kehidupan dunia dan akhirat pada seluruh
keadaan.‖ Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan; "Maka dari itu
disebutkan dalam hadis; "Penghuni surga diilhami tasbih
dan tahmid sebagaimana kalian diilhami nafas.‖ (Tafsiir
Al-Qur'an Al-'Azhim 2/408. Hadis tersebut disampaikan oleh
Muslim terkait dengan surga dan kenikmatannya serta
penghuninya, dari hadis Jabir ibnu Abdillah ra)
MAKNA TAHLIL DAN TAKBIR
MAKNA TAHLIL
Tahlil adalah kata dasar dari hallala jika mengucapkan
laa ilaaha illallaah; tidak ada tuhan selain Allah. Al-
Azhary mengatakan; "Aku tidak melihatnya digunakan kecuali
oleh orang yang mengucapkannya dengan suara keras.‖
(Taajul 'Aruus 8/171)
Tahlil adalah dzikir yang paling utama, berdasarkan
sabda Nabi Saw; "Sebaik-baik yang aku ucapkan dan para
nabi sebelumku; tidak ada tuhan selain Allah semata tidak
172
ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan bagi-Nya
segala puji, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.‖ (HR.
Tirmidzi dari Amru ibnu Syu'aib dari bapaknya dari
kakeknya ra)
Itu disebabkan karena kalimat ini adalah kalimat
tauhid yang mendatangkan kebahagiaan dan menyelamatkan
dari kesengsaraan. Allah Swt telah menamakannya; kalimat
takwa, kalimat-Nya tertinggi, dan kalimat-Nya yang kekal.
Sebagaimana Allah Swt berfirman; "Dan (Allah) mewajibkan
kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa.‖1 (QS.
Al-Fath: 26)
Mujahid mengatakan; "Kalimat takwa; tidak ada tuhan
selain Allah. Allah Swt berfirman; "Dan Dia menjadikan
seruan orang-orang kafir itu rendah,‖ maksudnya syirik
"Dan firman Allah itulah yang tinggi.‖ (QS. Al-Taubah: 40)
Yaitu tidak ada tuhan selain Allah. Allah Swt berfirman;
"Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat
yang kekal.‖ (QS. Al-Zukhruf: 28)
Maksudnya tidak ada tuhan selain Allah. Allah Swt
berfirman; "Dia memiliki sifat yang Mahatinggi.‖ (QS. Al-
Ruum: 27) Maksudnya tauhid, penciptaan, dan perintah,
serta penafian setiap tuhan selain Dia. Semua ini dapat
dirangkum dalam satu ungkapan, yaitu "Tidak ada tuhan
selain Allah‖. Lantaran ini semua, maka dzikir dengan laa
ilaaha illallaah adalah dzikir yang paling utama.
Sebagaimana Nabi Saw bersabda; "Dzikir yang paling utama
adalah laa ilaaha illallaah; tidak ada tuhan selain
Allah.‖ (HR. Tirmidzi dari Jabir ra)
MAKNA TAKBIR
1 "Kalimat Takwa‖ ialah kalimat tauhid dan memurnikan ketaatan kepada
Allah.
173
Takbir adalah bentuk dasar dari kata kabbara,
yukabbiru, jika mengucapkan Allahu akbar; Allah Mahabesar.
Maksudnya, Mahaagung, Mahaperkasa, dan Mahamulia. Ia
adalah kalimat yang menunjukkan bahwa Allah Mahaagung dari
semua yang agung. Penetapan keagungan kepada-Nya dalam
kalimat ini merupakan bentuk ungkapan yang menyiratkan
keesaan-Nya terhadap ketuhanan, karena pengutamaan itu
mengharuskan bahwa yang selain Dia memiliki kekurangan,
dan yang memiliki kekurangan itu tidak berhak atas
ketuhanan. Ia adalah kalimat pengesaan dan penetapan
keagungan Allah Swt tanpa disertai yang lain-Nya. Maka
dari itu terdapat perintah terkait dengan kalimat ini
dalam ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, dan haji.
Adapun dalam shalat, ia merupakan rukun Islam terbesar
setelah dua kalimat syahadat, sebab shalat tidak bisa
diawali kecuali dengan takbir, dan tidak tepat kecuali
dengan takiratul iftitah, kemudian seluruh peralihan pada
rukun-rukun shalat disertai dengan takbir kecuali rukun
i'tidal (berdiri setelah ruku'). Itu karena dengan takbir
berarti diharamkan bagi orang yang mengerjakan shalat apa-
apa yang sebelumnya halal baginya, yaitu hal-hal yang
merusak shalat. Takbir dijadikan sebagai pembuka shalat
agar orang yang mengerjakan shalat dapat memfokuskan diri,
yang artinya menunjukkan pada keagungan pihak yang
membuatnya harus mempersiapkan diri untuk melayani-Nya
hingga terpenuhilah kekhusyu'an dan ketenangan. Mereka
mengatakan; "Dengan demikian ditambahkan pada pengulangan
takbir agar takbir senantiasa menyertai dalam seluruh
shalat.‖
Sedangkan kaitannya dengan puasa, telah disyariatkan
takbir saat usai bulan puasa sebagai wujud syukur kepada
Allah swt atas pemenuhan nikmat-Nya yang diberikan kepada
174
hamba-Nya, yaitu dengan dipenuhinya bulan puasa dan taufik
padanya. Sebagaimana Allah Swt berfirman; "Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu
bersyukur.‖ (QS. Al-Baqarah: 185)
Dan kaitannya dengan haji, telah disyariatkan takbir
dalam ibadah haji, yaitu ketika selesai dari sebagian
besar ritual ibadah haji. Dimulai dari hari raya hingga
akhir hari-hari tasyriq, saat melempar jumrah, setelah
shalat, dan saat menyembelih hewan kurban, sebagai wujud
syukur kepada Allah Swt atas terpenuhinya syiar yang agung
ini. Sebagaimana Allah Swt berfirman; "Dan berdzikirlah
kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya.‖
(QS. Al-Baqarah: 203) Hari yang telah ditentukan jumlahnya
ini adalah hari-hari tasyriq, dan dzikir pada hari-hari
tersebut adalah takbir sebagaimana yang telah dijelaskan
dalam Sunnah yang mulia.
Takbir juga disyariatkan bagi selain orang yang
menunaikan ibadah haji secara umum pada seluruh waktu, dan
secara khusus, yaitu setelah shalat yang menunjukkan pada
kedudukan dzikir ini, dan besarnya kedudukannya di sisi
Allah Swt.
KEUTAMAAN KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAAH
DZIKIR DAN KEBAIKAN YANG PALING UTAMA
Dari Jabir ibnu Abdillah ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Dzikir yang paling utama adalah
tidak ada tuhan selain Allah, dan doa yang paling utama
adalah segala puji bagi Allah.‖ (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah,
175
Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim yang mengatakan sahih
isnad)
Dari Abu Dzarr ra bahwa dia mengatakan; "Aku berkata
ya Rasulallah, berilah aku wasiat. Beliau bersabda; "Jika
kamu melakukan suatu keburukan, maka sertailah dengan
kebaikan niscaya ia akan menghapusnya.‖ Abu Dzarr berkata;
"Aku bertanya, ya Rasulallah, apakah tidak ada tuhan
selain Allah termasuk kebaikan? Beliau bersabda; "Ia
kebaikan yang paling utama.‖ (HR. Ahmad)
KESELAMATAN DARI NERAKA
Dari Amru ra bahwa dia mengatakan; "Aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda; "Sungguh, aku benar-benar
mengetahui satu kalimat yang tidaklah seorang hamba
mengucapkannya dengan sebenar-benarnya dari hatinya lantas
dia mati lantaran itu, melainkan dia diharamkan atas
neraka; tidak ada tuhan selain Allah.‖ (HR. Hakim)
DOSA-DOSA TERAMPUNI
Dari Ya'la ibnu Syaddad bahwa dia mengatakan; "Bapakku
Syaddad ibnu Aus mengatakan kepadaku dan Ubadah ibnu
Shamit yang hadir saat itu membenarkannya, bahwa dia
mengatakan; "Saat itu kami berada di tempat Nabi Saw, lalu
beliau bersabda; "Apakah di antara kamu ada orang asing.‖
Maksudnya Ahli Kitab. Kami berkata; tidak, ya Rasulallah.
Beliau lantas menyuruh agar pintu ditutup dan bersabda;
"Angkatlah tanganmu dan ucapkanlah; tidak ada tuhan selain
Allah.‖ Kami pun mengangkat tangan kami sesaat, kemudian
beliau bersabda; "Segala puji bagi Allah, ya Allah, Engkau
mengutusku dengan kalimat ini dan lantaran ia Engkau
menjanjikan surga kepadaku, serta sesungguhnya Engkau
176
tidak mengingkari janji.‖ Kemudian beliau bersabda;
"Bergembiralah, sesungguhnya Allah Swt telah
mengampunimu.‖ (HR. Ahmad dengan isnad hasan)
MEMPERBARUI IMAN
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Perbaruilah imanmu.‖ Ada yang bertanya; ya
Rasulallah, bagaimana kami memperbarui iman kami? Beliau
bersabda; "Perbanyaklah mengucapkan; tidak ada tuhan
selain Allah.‖ (HR. Ahmad dengan isnad hasan)
TIDAK ADA TABIR PENUTUP BAGINYA DENGAN ALLAH
HINGGA SAMPAI KEPADA-NYA
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Tasbih separuh timbangan,
segala puji bagi Allah memenuhinya, dan tidak ada tuhan
selain Allah tidak ada tabir penutup padanya dengan Allah
hingga sampai kepada-Nya.‖ (HR. Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tidaklah sekali-kali seorang hamba
mengucapkan; tidak ada tuhan selain Allah, dengan ikhlas
melainkan dibukakan baginya pintu-pintu langit hingga
sampai ke 'Arsy1 (singgasana), selama dia tidak melakukan
dosa besar.‖ (HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
MANUSIA YANG PALING BAHAGIA DENGAN SYAFAAT BELIAU
Saw
1 Sampai ke 'Arsy, maksudnya ucapan ini sampai kepadanya. Ini seperti
firman-Nya Swt; "Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik.‖
(QS. Faathir: 10)
177
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Beliau
ditanya, ya Rasulallah, siapa yang paling bahagia dengan
syafaatmu pada hari Kiamat? Rasulullah Saw bersabda; "Aku
telah menduga, wahai Abu Hurairah, tidak seorang pun yang
mendahuluimu untuk menanyakan tentang hadis ini, lantaran
aku melihat besarnya perhatianmu terhadap hadis. Manusia
yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari Kiamat
adalah yang mengucapkan; tidak ada tuhan selain Allah,
dengan ikhlas dari hati atau jiwanya.‖ (HR. Bukhari)
BOBOT LAA ILAAHA ILLALLAAH
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Musa as berkata; ya Tuhanku, ajarilah aku
sesuatu yang dengannya aku dapat mengingat-Mu dan memohon
kepada-Mu. Allah berfirman; ucapkanlah tidak ada tuhan
selain Allah. Musa berkata; ya Tuhanku, seluruh hamba-Mu
mengucapkan ini. Allah berfirman; ucapkanlah tidak ada
tuhan selain Allah. Musa berkata; tapi yang aku inginkan
sesuatu yang khusus bagiku. Allah berfirman; hai Musa,
seandainya langit yang tujuh dan bumi yang tujuh berada di
satu sisi timbangan dan tidak ada tuhan selain Allah
berada di sisi lainnya, niscaya semuanya akan condong pada
tidak ada tuhan selain Allah.‖ (HR. Nasa'i, Ibnu Hibban,
dan Hakim yang mengatakan sahih isnad)
KEUTAMAAN ORANG YANG BERSAKSI BAHWA TIDAK ADA
TUHAN SELAIN ALLAH DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSAN
ALLAH
Dari Ubadah ibnu Shamit ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan aku
bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata tidak
178
ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba serta
utusan-Nya, Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-
Nya, kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan ruh dari-
Nya, surga itu benar, dan neraka itu benar, maka Allah
memasukkannya dari pintu mana pun dari delapan pintu surga
yang dia kehendaki.‖ (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat, dia mengatakan; "Aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang bersaksi bahwa tidak
ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, maka Allah mengharamkannya masuk neraka.‖ (HR.
Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra bahwasanya Nabi Saw
berkendaraan bersama Mu'adz yang berada di belakang
beliau. Beliau bersabda; "Hai Mu'adz ibnu Jabal.‖ Mu'adz
menjawab; aku memenuhimu ya Rasulallah dan semoga engkau
bahagia, tiga kali. Beliau bersabda; "Tidaklah seorang
bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa
Muhammad utusan Allah, dengan sebenar-benarnya dari
hatinya melainkan Allah mengharamkannya masuk neraka.‖
Mu'adz bertanya; ya Rasulallah, bolehkah aku
memberitahukannya kepada orang-orang agar mereka
bergembira? Beliau bersabda; "Akibatnya mereka akan
mengandalkan.‖ Setelah beliau wafat, Mu'adz pun
memberitahukan hal itu untuk menghindari perbuatan dosa.
(HR. Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH SEMATA
TIDAK ADA SEKUTU BAGI-NYA
Dari Abu Umamah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; tidak ada tuhan
selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
179
kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, serta Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu, tidak ada amal yang mengunggulinya,
dan tidak ada keburukan yang tersisa bersamanya.‖ (HR.
Thabrani dengan isnad hasan)
Dari Amru ibnu Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya ra
bahwa Nabi Saw bersabda; "Sebaik-baik doa adalah doa pada
hari Arafah, dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan para
nabi sebelumku; tidak ada tuhan selain Allah semata tidak
ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan bagi-Nya
segala puji, serta Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.‖
(HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Dari Bara' ibnu Azib ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Siapa yang memberikan uang, atau memberikan susu, atau
menunjukkan jalan, maka dia seperti memerdekakan satu
jiwa. Dan siapa yang mengucapkan; tidak ada tuhan selain
Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, serta Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu, maka dia seperti memerdekakan satu
jiwa.‖ (HR. Ahmad dan para periwayatnya adalah para
periwayat sahih, dan Ibnu Hibban)
KEUTAMAAN ORANG YANG MENGUCAPKANNYA SEPULUH KALI
Dari Abu Ayub Al-Anshary ra bahwa Rasulullah Saw
bersabda; "Siapa yang mengucapkan; tidak ada tuhan selain
Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, serta Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu, sepuluh kali, maka dia seperti orang
yang memerdekakan empat jiwa dari anak keuturunan Ismail.‖
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hadis tersebut terdapat dalil bahwa dzikir ini
memiliki pahala yang setara dengan empat budak dari anak
180
keturunan Ismail, mereka adalah bangsa Arab yang paling
mulia. Telah ditetapkan bahwa siapa yang memerdekakan satu
budak, maka Allah membebaskan anggota badannya dari neraka
dengan setiap anggota badan budak tersebut. Dengan
demikian, orang yang mengucapkan kalimat ini sepuluh kali,
dia telah memerdekakan beberapa kali lipat hingga mencapai
empat kali, dan tidak diragukan bahwa memerdekakan jiwa
sangat banyak pahalanya dan sangat besar balasannya.
KEUTAMAAN ORANG YANG MENGUCAPKANNYA SERATUS KALI
DALAM SEHARI
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; tidak ada tuhan
selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, serta Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu, seratus kali dalam sehari, maka
baginya setara dengan sepuluh budak, dan ditetapkan
baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus
keburukan, dan itu menjadi perlindungan baginya dari setan
pada hari itu juga hingga masuk waktu petang, serta tidak
ada seorang pun yang dapat melakukan lebih utama dari yang
dilakukannya kecuali orang yang melakukan lebih banyak
dari itu.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN TASBIH, TAHMID, TAHLIL, DAN TAKBIR
UCAPAN YANG PALING DISUKAI ALLAH
Dari Samurah ibnu Jundub ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Ucapan yang paling disukai
Allah ada empat; Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah,
tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar,
181
tidaklah membahayakanmu dengan manapun kamu memulai.‖ (HR.
Muslim)
LEBIH BAIK DARI SEMUA YANG DISINARI MATAHARI
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sungguh, aku mengucapkan; Mahasuci Allah,
segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan
Allah Mahabesar, itu lebih aku sukai dari pada semua yang
disinari matahari.‖ (HR. Muslim) Maksud dari sabda beliau
Saw; "Lebih aku sukai dari pada semua yang disinari
matahari,‖ lebih beliau sukai dari pada dunia beserta
isinya.
SERIBU KEBAIKAN DALAM SEHARI
Dari Mush'ab ibnu Sa'ad bahwa dia mengatakan; "Bapakku
mengatakan kepadaku; kami berada di tempat Rasulullah Saw,
lalu beliau bersabda; "Apakah salah seorang di antara kamu
tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari.‖ Di
antara hadirin pun ada yang bertanya kepada beliau;
bagaimana salah seorang di antara kami bisa mendapatkan
seribu kebaikan? Beliau bersabda; "Bertasbih seratus
tasbih maka ditetapkanlah baginya seribu kebaikan, atau
dihapuskan darinya seribu kesalahan.‖ (HR. Muslim)
AMAL KEBAJIKAN YANG TERUS-MENERUS
Allah Swt berfirman; "Harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang
terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan.‖ (QS. Al-Kahf: 46)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra dari Rasulullah Saw, bahwa
beliau bersabda; "Perbanyaklah amal-amal kebajikan yang
182
terus-menerus.‖ Ada yang bertanya; apa itu ya Rasulallah?
Beliau bersabda; "Takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan
tidak ada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan izin
Allah.‖ (HR. Ahmad)
PENGHAPUSAN DOSA-DOSA
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah seorang di muka bumi
mengucapkan; tidak ada tuhan selain Allah, Allah
Mahabesar, dan tidak ada daya upaya serta kekuatan kecuali
dengan izin Allah, melainkan dihapuskan kesalahan-
kesalahannya meskipun seperti buih laut.‖ (HR. Tirmidzi)
Dari Anas ra bahwa Rasulullah Saw mengambil dahan
lantas menggoyangkannya namun tidak gugur, kemudian
menggoyangkannya dan tidak gugur, lantas menggoyangnya
lagi dan daunnya pun berguguran. Lalu Rasulullah Saw
bersabda; "Sesungguhnya Mahasuci Allah, segala puji bagi
Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar,
menggugurkan kesalahan-kesalahan seperti pohon yang
menggugurkan daun-daunnya.‖ (HR. Ahmad dan para
periwayatnya adalah para periwayat sahih, dan Tirmidzi)
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Ucapkanlah Mahasuci Allah, segala puji bagi
Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, dan
tidak ada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan izin
Allah, karena sesungguhnya itu semua adalah amal kebajikan
yang terus-menerus, dan itu semua dapat menggugurkan
kesalahan-kesalahan sebagaimana pohon menggugurkan daun-
daunnya, serta itu semua termasuk harta kekayaan surga.‖
(HR. Thabrani)
183
PERLINDUNGAN DARI NERAKA
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Ambillah perisaimu.‖1 Mereka berkata; ya Rasulallah,
apakah karena ada musuh yang datang? Beliau bersabda;
"Tidak, tetapi perisaimu (untuk melindungi) dari neraka.
Ucapkanlah; Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak
ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, sebab itu
semua akan datang pada hari Kiamat seraya menjauhkan
(menjauhkan orang yang mengucapkannya dari neraka) dan
menjaga, serta itu semua adalah amal kebajikan yang terus-
menerus.‖ (HR. Nasa'i dan Hakim yang mengatakan sahih
berdasarkan syarat Muslim)
LEBIH BESAR DARI GUNUNG UHUD
Dari Imran ibnu Hushain ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Bisakah salah seorang di antara
kamu melakukan amal seperti gunung Uhud pada setiap hari.‖
Mereka berkata; ya Rasulallah, lantas siapa yang bisa
melakukan amal seperti gunung Uhud pada setiap hari?
Beliau bersabda; "Setiap kamu bisa melakukannya.‖ Mereka
berkata; ya Rasulallah, apa amal itu? Beliau bersabda;
"Mahasuci Allah lebih besar dari Uhud, tidak ada tuhan
selain Allah lebih besar dari Uhud, segala puji bagi Allah
lebih besar dari Uhud, dan Allah Mahabesar lebih besar
dari Uhud.‖ (HR. Nasa'i, Bazzar, dan Thabrani)
TANAMAN SURGA
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw melewatinya
saat dia menanam tanaman. Lantas beliau bersabda; "Hai Abu
Hurairah, apa yang kamu tanam.‖ Sebuah tanaman milikku,
1 "Perisaimu‖ maksudnya apa yang menutupi dan melindungimu.
184
jawabku. Beliau bersabda; "Maukah kamu aku tunjukkan pada
tanaman yang lebih baik bagimu dari ini.‖ Abu Hurairah
berkata; tentu, ya Rasulallah. Beliau bersabda;
"Ucapkanlah; Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak
ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, maka dengan
masing-masing (ucapan itu) akan ditanamankan satu pohon
bagimu di surga.‖ (HR. Ibnu Majah dengan isnad hasan, dan
Hakim semacamnya, yang mengatakan sahih isnad)
BETAPA BERAT KALIMAT ITU DALAM TIMBANGAN
Dari Abu Salma ra bahwa dia mengatakan; "Aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda; "Bakh bakh1 pada lima (kalimat),
betapa beratnya mereka dalam timbangan; tidak ada tuhan
selain Allah, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, dan
Allah Mahabesar, serta anak shalih yang wafat meninggalkan
orangtuanya yang muslim yang menghadapinya dengan tabah
lantaran mengharapkan pahalanya.‖ (HR. Nasa'i, Ibnu
Hibban, dan Hakim yang mengatakan sahih isnad)
KALAM YANG PALING UTAMA SETELAH AL-QUR'AN
Dari Samurah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah Saw
bersabda; "Mereka (kalimat-kalimat itu) adalah kalam yang
paling utama setelah Al-Qur'an, dan mereka dari Al-
Qur'an,2 tidak membahayakanmu dengan yang mana kamu
memulai; Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada
tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.‖ (HR. Ahmad)
1 Bakh bakh, adalah kata-kata yang diucapkan saat menghendaki sesuatu
yang berlebihan, dan kadang diucapkan saat ridha pada sesuatu. 2 "Mereka dari Al-Qur'an‖ maksudnya, bahwa tasbih, tahmid, takbir, dan
tahlil terdapat di dalam Al-Qur'an dengan bentuk-bentuk ungkapan Al-
Qur'an. Ini merupakan satu keistimewaan yang digabungkan dengan
keistimewaan bahwa kalimat-kalimat itu adalah kalam yang paling utama
setelah Al-Qur'an.
185
SEBAB PENYEBUTAN ORANG YANG MELAKUKANNYA DI
SEKITAR SINGGASANA
Dari Nu'man ibnu Basyir ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya di antara
keagungan Allah yang kalian sebutkan adalah tasbih,
tahlil, dan tahmid, yang mengitari singgasana. Mereka
(kalimat itu) memiliki gemuruh seperti gemuruh lebah yang
mengingatkan pada orang yang mengamalkannya. Tidakkah
seorang di antara kalian menyukai bagi dirinya atau ada
yang selalu mengingatkannya padanya.‖ (HR. Ibnu Majah dan
Hakim yang mengatakan hadis sahih sesuai dengan syarat
Muslim)
KALIMAT-KALIMAT YANG DIPILIH ALLAH Swt
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra dan Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah memilih empat
dari kalam itu; Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah,
tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar. Siapa
yang mengucapkan; Mahasuci Allah, maka Allah menetapkan
baginya dua puluh kebaikan atau dihapuskan darinya dua
puluh keburukan, siapa yang mengucapkan; Allah Mahabesar,
maka seperti itu (ditetapkan baginya dua puluh kebaikan
atau dihapuskan darinya dua puluh keburukan), siapa yang
mengucapkan; tidak ada tuhan selain Allah, maka seperti
itu, dan siapa yang mengucapkan; segala puji bagi Allah,
Tuhan seluruh alam dari dirinya sendiri maka ditetapkan
baginya tiga puluh kebaikan, dan dihapuskan darinya tiga
puluh keburukan.‖ (HR. Ahmad, Nasa'i, dan Hakim yang
mengatakan sahih berdasarkan syarat Muslim)
186
SETIAP TASBIH SEDEKAH, SETIAP TAHMID SEDEKAH,
SETIAP TAKBIR SEDEKAH, DAN SETIAP TAHLIL SEDEKAH
Dari Abu Dzarr ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Setiap jiwa pada setiap hari yang disinari matahari harus
memenuhi sedekah darinya terhadap dirinya sendiri.‖ Aku
bertanya; ya Rasulallah, dari mana aku bersedekah sedang
kami tidak mempunyai harta? Beliau bersabda; "Karena di
antara bentuk-bentuk sedekah itu berupa takbir, Mahasuci
Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain
Allah, aku memohon ampunan kepada Allah, kamu menyuruh
pada kebaikan, mencegah kemungkaran, menyingkirkan duri
dari jalan orang-orang, tulang dan batu, menunjukkan jalan
bagi orang yang buta, memperdengarkan orang yang tuli dan
bisu hingga mengerti, menuntun orang yang meminta dituntun
untuk memenuhi kebutuhannya yang telah kamu ketahui
tempatnya, berusaha keras dengan pijakan kakimu yang kuat
untuk membantu orang yang teraniaya yang membutuhkan
bantuan, dan mengangkat orang yang lemah dengan sekuat
lenganmu, itu semua merupakan bentuk sedekah darimu
terhadap dirimu.‖ (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Hibban di
dalam Shahiihnya)
KUNCI MERAIH SURGA
Dari Abdullah ibnu Amru ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Dua kriteria atau ciri khas yang tidaklah
dijaga oleh seorang hamba muslim melainkan dia masuk
surga, keduanya mudah namun yang mengamalkannya sedikit;
bertasbih sepuluh kali pada setiap selesai shalat, dan
bertahmid sepuluh kali serta bertakbir sepuluh kali, maka
itu sudah seratus lima puluh1 pada lisan, dan seribu lima
1 Dikaitkan dengan shalat lima waktu.
187
ratus1 dalam timbangan, serta bertakbir tiga puluh empat
kali saat hendak berbaring untuk tidur, bertahmid tiga
puluh tiga kali, dan bertasbih tiga puluh tiga kali, maka
itu seratus pada lisan, dan seribu dalam timbangan.‖
Sungguh aku pernah melihat Rasulullah Saw menghitungnya
dengan tangan beliau. Mereka bertanya; ya Rasulallah,
bagaimana keduanya mudah namun yang mengamalkannya
sedikit? Beliau bersabda; "Dia datang kepada salah seorang
di antara kamu, maksudnya setan, dalam tidurnya lantas
setan membuatnya tidur sebelum mengucapkannya, dan setan
mendatanginya dalam shalatnya lantas mengingatkannya pada
suatu kebutuhan sebelum dia mengucapkannya.‖ (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi)
KALIMAT YANG MEMENUHI ANTARA LANGIT DAN BUMI
Dari Abu Malik Al-Asy'ary ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Kebersihan itu sebagian dari
iman, segala puji bagi Allah memenuhi timbangan, Mahasuci
Allah dan segala puji bagi Allah memenuhi antara langit
dan bumi, shalat cahaya, sedekah petunjuk, kesabaran
sinar, Al-Qur'an hujah bagimu atau terhadap dirimu, semua
manusia bergegas ada yang menjual dirinya lantas
membebaskannya atau membinasakannya.‖2 (HR. Muslim)
SIAPA YANG INGIN MASUK WAKTU PETANG DALAM KEADAAN
TERHINDAR DARI NERAKA
1 Dikaitkan dengan kebaikan yang dilipatgandakan hingga sepuluh kali. 2 Maksudnya, bahwa setiap manusia berusaha sendiri. Di antara mereka ada
yang menjual dirinya kepada Allah Swt dengan ketaatan kepada-Nya, maka
dia dapat membebaskannya dari azab. Dan di antara mereka ada yang
menjual dirinya kepada setan dan hawa nafsu, dengan mengikuti keduanya
yang akibatnya di terjerumus atau binasa.
188
Dari Aisyah ra bahwa dia berkata; "Rasulullah Saw
bersabda; "Sesungguhnya setiap manusia dari anak keturunan
Adam diciptakan dengan tiga ratus tujuh puluh persendian.
Siapa yang membesarkan Allah, memuji Allah, bertahlil
mengesakan Allah, menyucikan Allah, memohon ampunan kepada
Allah, serta menyingkirkan batu dari jalan orang-orang,
duri atau tulang dari jalan orang-orang, menyuruh pada
kebaikan, atau mencegah kemungkaran sejumlah tiga ratus
tujuh puluh persendian itu, maka dia masuk waktu petang
pada hari itu dalam keadaan telah menghindarkan dirinya
dari neraka.‖ (HR. Muslim)
KABAR GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG FAKIR
Dari Abu Hurairah ra bahwa orang-orang fakir Muhajirin
mendatangi Rasululallah Saw dan berkata; orang-orang kaya
pergi dengan kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang
tiada henti, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka
berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka memiliki
harta yang dapat mereka gunakan untuk menunaikan ibadah
haji, umrah, berjihad, dan bersedekah. Beliau bersabda;
"Maukah kamu aku ajari sesuatu yang dengannya kamu dapat
menyusul orang-orang yang mendahuluimu, dan dengannya kamu
dapat melampui orang-orang setelah kamu, serta tidak ada
seorang pun yang lebih utama darimu, kecuali orang yang
melakukan seperti yang kamu lakukan.‖ Mereka berkata;
tentu, ya Rasulallah. Beliau bersabda; "Hendaknya kamu
bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat
tiga puluh tiga kali.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
YANG PALING BESAR PAHALANYA DI ANTARA KALIMAT-
KALIMAT ITU
189
Dari Ummu Hani' binti Abu Thalib ra bahwa dia
mengatakan; "Pada suatu hari Rasulullah Saw melintasiku,
lalu aku berkata; ya Rasulallah, aku ini sudah tua dan
lemah, atau sebagaimana yang dikatakannya, maka
perintahlah aku pada suatu amal yang dapat aku lakukan
dalam keadaan duduk. Beliau bersabda; "Bertasbihlah kepada
Allah seratus tasbih, sebab ia setara bagimu dengan
seratus budak yang kamu merdekakan dari anak keturunan
Ismail, bertahmidlah kepada Allah seratus tahmid yang
setara bagimu dengan seratus kuda dengan pelana dan tali
kekang yang kamu tungganggi di jalan Allah, bertakbirlah
kepada Allah seratus takbir, sebab ia setara bagimu dengan
seratus onta kurban yang dikalungi dan diterima, dan
bertahlillah kepada Allah seratus tahlil,‖ Abu Khalaf
mengatakan; aku mengira beliau bersabda; "Memenuhi antara
langit dan bumi, dan pada hari itu tidak ada amal seorang
pun yang diangkat yang lebih utama dari amalmu yang
diangkat, kecuali bila dia melakukan seperti yang kamu
lakukan.‖ (HR. Ahmad dengan isnad hasan, Nasa'i, dan Ibnu
Majah)
KEUTAMAAN LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
SALAH SATU HARTA KEKAYAAN SURGA
Dari Abu Musa Al-Asy'ary ra bahwa Nabi Saw bersabda
kepadanya; "Ucapkanlah; tidak ada daya upaya dan kekuatan
kecuali dengan izin Allah, sebab ia merupakan salah satu
harta kekayaan1 surga.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
1 Khathabi mengatakan bahwa makna kekayaan di sini adalah balasan yang
disimpan oleh orang yang mengucapkannya dan pahala yang disimpan baginya
di dalamnya.
190
SALAH SATU PINTU SURGA
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra bahwa Nabi Saw bersabda
kepadanya; "Maukah kamu aku tunjukkan pada salah satu
pintu surga.‖ Tentu, jawabku. Beliau bersabda; "Tidak ada
daya upaya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.‖ (HR.
Ahmad dan Thabrani dengan isnad sahih)
TANAMAN SURGA
Dari Abu Ayub Al-Anshary ra bahwa Rasulullah Saw pada
malam Isra' melintasi Ibrahim as yang bertanya; hai
Jibril, siapa yang bersamamu. Jibril berkata; ini
Muhammad. Lalu Ibrahim berkata kepada beliau; perintahkan
kepada umatmu, hendaknya mereka memperbanyak tanaman
surga, karena sesungguhnya surga itu tanahnya baik dan
lahannya luas. Beliau bersabda; "Apa tanaman surga.‖
Ibrahim menjawab; tidak ada daya upaya dan kekuatan
melainkan dengan izin Allah. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
AMAL KEBAJIKAN YANG TERUS-MENERUS
Allah Swt berfirman; "Harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang
terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan.‖ (QS. Al-Kahf: 46)
Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra dari Rasulullah Saw, bahwa
beliau bersabda; "Perbanyaklah amal-amal kebajikan yang
terus-menerus.‖ Ada yang bertanya; apa itu ya Rasulallah?
Beliau bersabda; "Takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan
tidak ada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan izin
Allah.‖ (HR. Ahmad)
PENGHAPUSAN DOSA-DOSA
191
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah seorang di muka bumi
mengucapkan; tidak ada tuhan selain Allah, Allah
Mahabesar, dan tidak ada daya upaya serta kekuatan kecuali
dengan izin Allah, melainkan dihapuskan kesalahan-
kesalahannya meskipun seperti buih laut.‖ (HR. Tirmidzi)
OBAT BAGI SEMBILAN PULUH SEMBILAN PENYAKIT
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah adalah obat bagi sembilan puluh sembilan
penyakit, yang paling ringan di antaranya adalah
kegelisahan.‖ (HR. Thabrani dan Hakim yang mengatakan
sahih isnad)
REZEKI TANPA HENTI DAN KESELAMATAN DARI TAHANAN
Dari Muhammad ibnu Ishaq, bahwa dia mengatakan; "Malik
Al-Asyja'i menemui Nabi Saw dan berkata; anakku Auf
ditahan. Beliau pun menyampaikan kepadanya agar dia
mengirim utusan untuk mengatakan kepadanya bahwa
Rasulullah Saw menyuruhmu supaya banyak mengucapkan tidak
ada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan izin Allah.
Utusan pun menemuinya dan memberitahukan hal itu. Auf
tidak henti-hentinya mengucapkan; tidak ada daya upaya dan
kekuatan melainkan dengan izin Allah. Saat itu mereka
mengikatnya erat-erat dengan tali kulit. Ternyata tali itu
terjatuh darinya. Lalu dia bisa keluar. Seekor onta betina
milik mereka sudah ada di hadapannya, dia langsung
mengendarainya dan bergegas pergi. Ternyata dia sudah
berada di antara harta berupa ternak dan padang hijau kaum
yang mengikatnya itu. Dia meneriaki ternak-ternak itu
192
lantas mengikutinya secara berduyun-duyun. Bapaknya belum
terkejut hingga begitu dia memanggil di depan pintu,
bapaknya pun berkata; demi Tuhan Ka'bah! Ibunya pun
berkata; duhai teladan kita! Sementara Auf masih bersedih
dan merintih karena masih merasakan bekas lilitan tali.
Bapak dan pembantu pun segera menghampirinya, ternyata Auf
telah memenuhi halaman dengan onta. Lalu dia menceritakan
perkaranya kepada bapaknya dan juga tentang onta-onta itu.
Setelah itu bapaknya pergi menemui Rasulullah Saw untuk
memberitahukan tentang Auf dan juga tentang onta kepada
beliau. Rasulullah Saw bersabda kepadanya; "Lakukan apa
yang kamu sukai dengannya, sebagaimana yang kamu lakukan
pada ontamu.‖ Dan turunlah firman-Nya Swt; "Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan
keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal
kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-
Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap
sesuatu.‖ (QS. Al-Thalaaq: 2, 3) (HR. Adam ibnu Abi Iyas
dalam tafsirnya)
KEUTAMAAN TASBIH DAN TAHMID KEPADA ALLAH
UCAPAN YANG PALING DISUKAI ALLAH
Dari Abu Dzarr ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Maukah kamu aku beritahu tentang ucapan
yang paling disukai Allah.‖ Aku berkata; ya Rasulallah,
beritahukan kepadaku ucapan yang paling disukai Allah.
Beliau lantas bersabda; "Sesungguhnya ucapan yang paling
193
disukai Allah; Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya.‖
(HR. Muslim dan Tirmidzi)
Dalam riwayat Muslim, Rasulullah Saw ditanya ucapakan
apa yang paling utama? Beliau bersabda; "Yang dipilih
Allah bagi para malaikat-Nya atau bagi hamba-hamba-Nya;
Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya.‖
TANAMAN SURGA
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan;
Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, maka ditanamkan
baginya pohon korma di surga.‖ (HR. Bazzar dengan isnad
bagus)
Dari Jabir ra dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda;
"Siapa yang mengucapkan; Mahasuci Allah Yang Mahaagung dan
segala puji bagi-Nya, ditanamkan baginya pohon korma di
surga.‖ (HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan, Nasa'i,
Ibnu Hibban, dan Hakim yang mengatakan sahih berdasarkan
syarat Muslim)
KEUTAMAAN ORANG YANG MENGUCAPKAN MAHASUCI ALLAH
DAN SEGALA PUJI BAGI-NYA SERATUS KALI DALAM SEHARI
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang mengucapkan; Mahasuci Allah dan
segala puji bagi-Nya, seratus kali dalam sehari,
dihapuskan kesalahan-kesalahannya walaupun seperti buih1
laut.‖ (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, dan Ibnu Majah)
1 "Buih‖ adalah busa di atas air, maksudnya bentuk ungkapan yang
menggambarkan jumlah yang banyak.
194
KEUTAMAAN MAHASUCI ALLAH DAN SEGALA PUJI BAGI-NYA
MAHASUCI ALLAH YANG MAHAAGUNG
BERAT DALAM TIMBANGAN DISUKAI TUHAN
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Dua kaliamat yang ringan di lisan, berat
dalam timbangan, disukai Tuhan Yang Maha Pengasih;
Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah
Yang Mahaagung.‖ (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i,
dan Ibnu Majah)
KEUTAMAAN SHALAWAT DAN SALAM KEPADA NABI Saw
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.1 Wahai orang-orang
yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.‖2
(QS. Al-Ahzaab: 56)
Maksud dari ayat tersebut sebagaimana terdapat dalam
Tafsiir Ibnu Katsir, bahwa Allah Swt memberitahukan kepada
hamba-hamba-Nya mengenai kedudukan hamba dan Nabi-Nya di
sisi-Nya di antara para malaikat. Bahwasanya Allah memuji
beliau di antara para malaikat yang dekat, serta bahwa
para malaikat pun bershalawat kepada beliau. Kemudian
Allah Swt memerintahkan penduduk alam yang rendah supaya
menyampaikan shalawat dan salam kepada beliau, agar
1 Shalawat dari Allah berarti memberi rahmat; dari malaikat memohonkan
ampunan dan kalau dari orang mukmin berarti doa agar diberi rahmat
seperti dengan perkataan Allahumma shalli 'alaa Muhammad. 2 Dengan mengucapkan perkataan seperti Assalamu'alaika ayyuhan Nabi,
artinya semoga keselamatan kepadamu wahai Nabi.
195
terhimpun pujian kepada beliau dari penduduk alam yang
tinggi dan alam yang rendah secara keseluruhan.
Shalawat dari Allah maksudnya, pujian kepada beliau,
pertolongan, pemuliaan, dan sebagainya seperti maaf,
rahmat, ampunan, serta pengangkatan kedudukan dan lainnya.
Shalawat dari para malaikat adalah doa dan permohonan
ampunan.
Jika Anda wahai saudaraku setiap muslim, ingin
mengetahui bahwa shalawat kepada Nabi Saw adalah ibadah
yang paling utama, maka lihatlah dan pikirkanlah firman
Allah Swt; "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman!
Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan
penuh penghormatan kepadanya.‖ Dalam seluruh ibadah Allah
Swt memerintahkan hamba-hamba-Nya agar bershalawat. Adapun
shalawat kepada Nabi Saw, Allah sendiri telah bershalawat
kepada beliau terlebih dahulu dan memerintahkan para
malaikat-Nya agar bershalawat kepada beliau. Kemudian
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar
bershalawat kepada beliau. Dengan demikian, dapat
dinyatakan bahwa shalawat kepada Nabi Saw merupakan ibadah
yang paling utama. Terkait dengan keutamaan shalawat dan
salam kepada beliau, terdapat banyak hadis yang
sebagiannya kami sebutkan sebagai berikut:
SIAPA YANG BERSHALAWAT SATU KALI KEPADA NABI Saw,
MAKA DENGANNYA ALLAH BERSHALAWAT KEPADANYA SEPULUH
KALI
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali
196
shalawat, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.‖
(HR. Muslim)
Siapa yang mendapatkan shalawat dari Allah, lantas
kebaikan apa yang tidak bisa diperolehnya dan keburukan
apa yang tidak terhindar darinya. Demi Allah, dia benar
telah mendapatkan segala keberuntungan, serta berhasil
memperoleh segala kemenangan di dunia dan akhirat.
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang bershalawat kepadaku
satu kali shalawat, maka Allah bershalawat kepadanya
sepuluh shalawat, dan dihapuskan darinya sepuluh
kesalahan.‖ (HR. Ahmad dan Darimi)
Dari Abu Thalhah Al-Anshary ra bahwa dia mengatakan;
"Pada waktu pagi suatu hari Rasulullah Saw tampak bahagia
dan wajah beliau terlihat ceria. Mereka berkata; ya
Rasulallah, hari ini engkau tampak bahagia dan berwajah
ceria. Beliau bersabda; "Tentu, ada yang datang kepadaku
dari Tuhanku yang mengatakan; siapa yang bershalawat
kepadamu di antara umatmu satu shalawat, maka Allah
menetapkan baginya sepuluh kebaikan, menghapus darinya
sepuluh keburukan, dan mengangkat baginya sepuluh
tingkatan, serta membalasnya dengan seperti shalawatnya.‖
(HR. Ahmad)
SIAPA YANG BERSHALAWAT KEPADA NABI Saw MAKA ALLAH
MENYUDAHI KEGELISAHANNYA DAN MENGAMPUNI DOSANYA
Dari Ubay ibnu Ka'ab ra bahwa dia mengatakan; "Jika
sepertiga malam sudah berlalu, Rasulullah Saw bangun lalu
bersabda; "Wahai umat manusia, ingatlah kepada Allah
ingatlah kepada Allah, telah datang tiupan pertama yang
diikuti dengan tiupan yang kedua, telah datang kematian
197
dengan semua yang ada di dalamnya, telah datang kematian
dengan semua yang ada di dalamnya.‖ Aku bertanya; ya
Rasulallah, aku banyak bershalawat kepadamu, lantas berapa
bagian shalawatku yang aku sampaikan kepadamu? Beliau
bersabda; "Terserah kamu.‖ Seperempat? tanyaku. Beliau
bersabda; "Terserah kamu, namun jika kamu menambahkan itu
lebih baik bagimu.‖ Separuh? tanyaku. Beliau bersabda;
"Terserah kamu, namun jika kamu menambahkan itu lebih baik
bagimu.‖ Aku berkata; dua pertiga? Beliau bersabda;
"Terserah kamu, namun jika kamu menambahkan itu lebih baik
bagimu.‖ Aku berkata; aku peruntukkan shalawatku semuanya
bagimu.1 Beliau bersabda; "Dengan demikian, kegelisahanmu
disudahi, dan dosamu diampuni.‖ (HR. Tirmidzi)
ORANG YANG PALING LAYAK MENDAPATKAN SYAFAAT NABI
Saw DAN YANG MAJLISNYA PALING DEKAT DENGAN BELIAU
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah Saw
bersabda; "Manusia yang paling layak terhadapku2 pada hari
Kiamat, adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.‖
(HR. Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Siapa yang bershalawat kepadaku sepuluh
kali saat masuk waktu pagi, dan saat masuk watku petang
sepuluh kali, maka dia mendapatkan syafaatku pada hari
Kiamat.‖ (HR. Thabrani di dalam Al-Kabiir, dan hasan
menurut Al-Albany di dalam Shahiih Al-Jaami')
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwasanya dia mendengar
Nabi Saw bersabda; "Jika kamu mendengar muadzin maka
1 Maksudnya aku menjadika seluruh majlisku dalam shalawat dan salam
kepadamu. 2 Maksudnya yang paling layak untuk mendapatkan syafaat beliau dan yang
paling dekat majlisnya dengan beliau.
198
ucapkanlah seperti yang diucapkannya, kemudian
bershalawatlah kepadaku, sebab siapa yang bershalawat
kepadaku satu shalawat, maka lantaran itu Allah
bershalawat kepadanya sepuluh kali, kemudian mohonlah
kepada Allah untukku wasilah (perantara), sebab ia
merupakan satu kedudukan di surga yang tidak layak kecuali
bagi seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, dan aku
berharap akulah yang dimaksud sebagai hamba itu. Siapa
yang memohon perantara untukku, maka diperkenankan baginya
syafaat.‖ (HR. Muslim)
Seandainya pada shalawat kepada Nabi Saw tidak
terdapat pahala selain harapan berupa syafaat beliau,
niscaya sudah sebagai kewajiban bagi orang yang berakal
untuk tidak melalaikannya. Lantas bagaimana ternyata
terdapat pula pahala berupa ampunan terhadap dosa-dosa dan
shalawat dari Allah Swt.
SHALAWAT KEPADA NABI Saw DI SETIAP TEMPAT
Dari Hasan ibnu Ali ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Dimanapun kamu berada, maka bershalawatlah kepadaku,
sebab shalawatmu sampai kepadaku.‖ (HR. Thabrani)
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah memiliki
malaikat-malaikat pengembara di bumi yang menyampaikan
salam dari umatku kepadaku.‖ (HR. Nasa'i)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda;
"Tidaklah seorang pun yang menyampaikan salam kepadaku,
melainkan Allah mengembalikan ruhku kepadaku hingga aku
dapat membalas salamnya.‖ (HR. Abu Dawud dengan isnad
hasan)
199
MEMPERBANYAK SHALAWAT KEPADA NABI Saw PADA HARI
JUMAT
Dari Aus ibnu Aus ra bahwa dia mengatakan; "Nabi Saw
bersabda; "Sesungguhnya harimu yang paling utama adalah
hari Jumat, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari
itu, sebab shalawatmu disampaikan kepadaku.‖ Mereka
bertanya; ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami
disampaikan kepadamu sementara tulang belulangmu telang
hancur (ketika sudah wafat)? Beliau bersabda;
"Sesungguhnya Allah Swt mengharamkan bumi untuk memakan
jasad para nabi.‖ (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Hakim yang
menyatakan sahih)
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari
Jumat, sebab hari itu disaksikan oleh para malaikat. Dan
sesungguhnya seorang tidaklah bershalawat kepadaku
melainkan shalawatnya disampaikan kepadaku hingga dia
selesai darinya.‖ Abu Darda' berkata; aku bertanya; dan
setelah mati? Beliau bersabda; "Dan setelah mati,
sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi untuk memakan
jasad para nabi.‖ (HR. Ibnu Majah dengan isnad sahih)
Dari Abu Umamah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari
Jumat, sebab shalawat umatku disampaikan kepadaku pada
setiap hari Jumat. Siapa di antara mereka yang paling
banyak bershalawat kepadaku, maka dialah yang memiliki
kedudukan paling dekat denganku.‖ (HR. Baihaqi dengan
isnad hasan)
Di dalam hadis tersebut terdapat dalil bahwa shalawat
hamba kepada beliau pada hari Jumat, itu disampaikan
kepada beliau. Terdahulu telah disampaikan hadis;
200
"Tidaklah seorang pun yang menyampaikan salam kepadaku,
melainkan Allah mengembalikan ruhku kepadaku hingga aku
dapat membalas salamnya.‖ Dan juga telah disampaikan
hadis; "Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat
pengembara di bumi yang menyampaikan salam dari umatku
kepadaku.‖
Makna yang jelas dari semuanya adalah, bahwa setiap
shalawat dan salam itu sampai kepada beliau Saw, baik itu
pada hari Jumat ataupun pada hari lainnya atau pada waktu
malam. Barangkali pada penyampaian kepada beliau itu
merupakan makna tambahan, yaitu hanya sebatas disampaikan
kepada beliau. Dengan demikian itu termasuk keistimewaan
shalawat kepada beliau Saw pada hari Jumat.
SHALAWAT KEPADA NABI Saw SAAT BELIAU DISEBUTKAN
Dari Anas ibnu Malik ra bahwa dia mengatakan;
"Rasulullah Saw bersabda; "Siapa yang padanya aku
disebutkan, hendaknya dia bershalawat kepadaku, sebab
siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka dengan itu
Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.‖ (HR. Nasa'i dan
Thabrani)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Terjungkallah1 orang yang padanya aku
disebutkan namun dia tidak bershalawat kepadaku.‖ (HR.
Tirmidzi yang mengatakan hadis hasan)
Dari Husain ibnu Ali ibnu Abi Thalib ra bahwa Nabi Saw
bersabda; "Orang yang bakhil2 adalah orang yang padanya
1 Maksudnya berlumuran debu sebagai ungkapan yang menunjukkan kehinaan
dan kerendahan. 2 Karena dia bakhil terhadap apa yang tidak berkurang pada dirinya dan
tidak membutuhkan biaya, padahal pahalanya besar dan balasannya
melimpah.
201
aku disebutkan namun dia tidak bershalawat kepadaku.‖ (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Seorang bijak mengatakan; "Empat orang yang tidak
bahagia. Pertama orang yang bakhil bershalawat dan salam
kepada Nabi Saw, kedua orang yang tidak mau menjawab
muadzin, ketiga orang yang dimintai pertolongan kebaikan
oleh seseorang namun dia tidak mau menolongnya, dan
keempat orang yang tidak mampu mendoakan dirinya dan juga
bagi orang-orang yang beriman setelah shalatnya.‖
SHALAWAT KEPADA NABI Saw SAAT BERDOA
Dari Fadhalah ibnu Ubaid ra bahwa Rasulullah Saw
mendengar seorang yang berdoa dalam shalatnya, dia tidak
mengagungkan Allah Swt dan tidak bershalawat kepada Nabi
Saw, maka Rasulullah Saw bersabda; "Orang ini tergesa-
gesa.‖ Kemudian beliau memanggilnya dan bersabda kepadanya
juga kepada lainnya; "Jika salah seorang di antara kamu
berdoa, hendaknya dia memulai dengan pengagungan kepada
Tuhannya Swt, dan memuji-Nya, kemudian bershalawat kepada
Nabi Saw, lalu setelah itu berdoa sesuai dengan yang
dikehendakinya.‖ (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi yang
menyatakan hadis sahih)
Terdahulu telah disampaikan perkataan Abu Sulaiman Al-
Darany; "Jika kamu memohon suatu kebutuhan kepada Allah
Swt, maka mulailah dengan shalawat kepada Nabi Saw
kemudian mohonlah apa yang kamu kehendaki. Kemudian
tutuplah dengan shalawat kepada beliau, sebab Allah Swt
menerima dua shalawat itu dengan kemuliaan-Nya, dan Dia
jauh lebih mulia dari apa yang ditinggalkannya di antara
keduanya.‖
202
SHALAWAT KEPADA NABI Saw MEMBERIKAN KEAMANAN BAGI
HAMBA DARI KEGALAUAN PADA HARI KIAMAT
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Tidaklah suatu kaum duduk di suatu majlis
mereka tidak mengingat Allah di dalamnya, dan tidak
bershalawat kepada Nabi mereka, melainkan pada mereka
terdapat kegalauan,1 jika menghendaki Dia menyiksa mereka,
dan jika menghendaki Dia mengampuni mereka.‖ (HR. Tirmidzi
yang mengatakan hadis hasan)
Di dalam hadis ini terdapat dalil bahwa majlis yang di
dalamnya tidak disebutkan nama Allah Swt, dan tidak
disampaikan shalawat kepada Rasul-Nya, akan menjadi
kegalauan pada hari Kiamat bagi orang-orang yang berada di
majlis itu, karena mereka terluputkan dari pahala yang
besar dan balasan yang melimpah.
TATA CARA BERSHALAWAT KEPADA NABI Saw
Shalawat kepada Nabi Saw boleh dengan bentuk ungkapan
mana pun dari bentuk-bentuk ungkapan yang sudah ada, dan
yang paling utama di antara bentuk-bentuk ungkapan ini
adalah yang terdapat dalam hadis Ka'ab ibnu Ujrah ra. Ada
yang bertanya; ya Rasulallah, mengenai salam kepadamu kami
telah mengetahuinya, lantas bagaimana bershalawat
kepadamu? Beliau bersabda; "Ucapkanlah; ya Allah
bershalawatlah kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau bershalawat kepada keluarga
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Mahaterpuji Mahaagung. Ya
Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau berkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya
Engkau Mahaterpuji, Mahaagung.‖ (HR. Bukhari)
1 "Kegalauan‖ maksudnya kebingungan dan penyesalan.
203
KEUTAMAAN ASMA ALLAH AL-HUSNA
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh
sembilan nama, seratus kurang satu, tidaklah seorang
menghafalnya melainkan dia masuk surga, dan Allah itu
ganjil menyukai yang ganjil.‖ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah Swt memiliki sembilan
puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang
menghitungnya maka dia masuk surga; Dialah Allah yang
tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Maha Raja, Maha Kudus, Maha Sejahtera, Maha
Menjaga Keamanan, Maha Pemelihara Keselamatan,
Mahaperkasa, Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan,
Maha Pencipta, Yang Mengadakan, Maha Membentuk Rupa, Maha
Pengampun, Mahaperkasa, Maha Pemberi, Maha Memberi Rezeki,
Maha Pembuka, Maha Mengetahui, Maha Menahan, Maha
Melapangkan, Maha Merendahkan, Maha Meninggikan, Maha
Memuliakan, Maha Menghinakan, Maha Mendengar, Maha
Melihat, Maha Menghakimi, Mahaadil, Mahalembut, Mahatahu,
Maha Santun, Mahaagung, Maha Mengampuni, Maha Mensyukuri,
Mahatinggi, Mahabesar, Maha Menjaga, Maha Berkuasa, Maha
Memperhitungkan, Mahaagung, Mahamulia, Maha Mengawasi,
Maha Memperkenankan, Mahaluas, Mahabijaksana, Maha
Penyayang, Mahaagung, Maha Membangkitkan, Maha
Menyaksikan, Mahabenar, Maha Mengayomi, Mahakuat,
Mahaerat, Maha Melindungi, Mahaterpuji, Maha Menghitung,
Maha Memulai, Maha Mengembalikan, Maha Menghidupkan, Maha
Mematikan, Mahahidup, Maha Mengurus secara Terus-Menerus,
Maha Terpenuhi, Mahajaya, Mahaesa, Tempat Bergantung,
204
Mahakuasa, Maha Menguasai, Maha Mendahulukan, Maha
Mengakhirkan, Mahaawal, Mahaakhir, Mahalahir, Mahabatin,
Maha Melindungi, Mahatinggi, Mahabaik, Maha Menerima
Taubat, Maha Pembalas, Maha Pemaaf, Maha Penyayang, Maha
Memiliki Kekuasaan, Maha Memiliki Keagungan, Maha Memiliki
Kemuliaan, Mahaadil, Maha Menghimpun, Mahakaya, Maha
Mengayakan, Maha Mencegah, Maha Menimpakan Bahaya, Maha
Memberi Manfaat, Maha Pemberi Cahaya, Maha Pemberi
Petunjuk, Maha Menciptakan, Mahakekal, Maha Mewarisi,
Mahalurus, Maha Penyabar.‖ (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban,
Hakim, dan Baihaqi)
KEUTAMAAN DZIKIR YANG DILIPATGANDAKAN DAN YANG
RINGKAS
Dari Juwairiah ra bahwa Rasulullah Saw keluar dari
sisinya pada waktu pagi setelah beliau shalat subuh, saat
itu Juwairiah berada di masjid. Kemudian beliau kembali
setelah waktu dhuha, sementara Juwairiah masih tetap
duduk. Beliau bersabda; "Kamu masih dalam keadaan
sebagaimana saat aku meninggalkanmu.‖ Juwairiah berkata;
ya. Nabi Saw bersabda; "Sungguh setelahmu aku telah
mengucapkan empat kalimat tiga kali, yang seandainya
ditimbang dengan apa-apa yang aku ucapkan sejak hari ini
niscaya kalimat-kalimat itu akan lebih berat; Mahasuci
Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-
Nya, keridhaan diri-Nya, seberat singgasana-Nya, dan
seluas kalimat-kalimat-Nya.‖ (HR. Muslim)
RENUNGAN SEJENAK
205
Saudaraku sesama muslim, andai saja kita dapat
menyingkap tabir kelalaian dari mata, hati, dan
penghayatan kita dengan sebaik-baiknya terhadap keutamaan
dzikir kepada Allah Swt berupa tasbih, tahmid, tahlil,
takbir, istighfar, membaca Al-Qur'an, dan shalawat kepada
Nabi Saw. Seandainya Anda dapat menghayati keutamaan-
keutamaan ini dengan sebaik-baiknya, niscaya Anda akan
benar-benar tidak akan lalai terhadap dzikir kepada Allah
walaupun sekejap mata.
Saya menyarankan kepada Anda dan juga diri saya
sendiri, jangan halangi diri Anda untuk mendapatkan
balasan yang sangat besar dan pahala yang melimpah ini.
Belilah permata yang sangat berharga dengan setiap nafas
dari nafas-nafas Anda, dan manfaatkan waktu-waktu Anda dan
jangan membuangnya dengan sia-sia, sebab nafas itu
terbatas. Jika satu nafas dari Anda telah berlalu, maka
telah hilanglah satu bagian dari diri Anda. Setiap nafas
dari nafas-nafas hidup merupakan mutiara yang sangat
berharga dan tak tergantikan.
Katakan kepada diri Anda sendiri aku tidak memiliki
barang selain umur, jika umur telah lenyap dariku, maka
lenyap pula modalku, muncullah keputusasaan untuk
berdagang dan mencari keuntungan, sementara hari yang baru
ini telah ditangguhkan Allah bagiku, dan Allah
menangguhkan ajalku serta melimpahkan nikmat-Nya kepadaku.
Seandainya Dia mewafatkanku, niscaya aku berangan-angan,
andai saja Allah mengembalikanku ke dunia hingga aku dapat
melakukan amal kebajikan di sana.
Tidakkah Anda tahu bahwa sesuatu yang paling disukai
oleh orang-orang yang sudah mati adalah bila mereka
dikembalikan ke dunia, dan diperkenankan bagi mereka untuk
mengucapkan sekali; tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad
206
utusan Allah. Atau diperkenankan bagi mereka untuk
mengucapkan tasbih satu kali, namun mereka tidak
diperkenankan. Maka mereka merasa heran terhadap orang-
orang yang masih hidup; mereka membuang hari-hari mereka
dengan sia-sia dalam kelalaian. Mereka berangan-angan
dapat kembali ke dunia untuk menyibukkan diri dengan amal
kebajikan. Seandainya satu hari dari umur Anda dijual
untuk mereka dengan dunia beserta apa-apa yang ada di
dalamnya, niscaya mereka akan membelinya. Seandainya
mereka mampu melakukannya niscaya mereka akan berusaha
menggapai apa-apa yang telah terluputkan dari mereka?!
Anda berada dalam angan-angan mereka, maka beramallah.
Anggaplah diri Anda telah wafat kemudian Anda
dikembalikan. Jangan sekali-kali Anda mengabaikan hari
ini. Ketahuilah bahwa sehari semalam dua puluh empat jam,
dan bahwasanya seorang hamba itu dihamparkan baginya pada
setiap hari dua puluh empat peti yang berjajar. Lalu
dibukalah untuknya satu peti darinya, lantas dia
melihatnya dipenuhi cahaya dari kebaikan-kebaikannya yang
telah dilakukan pada saat itu. Dia pun mendapatkan
kegembiraan lantaran menyaksikan cahaya-cahaya itu. Sebuah
kegembiraan yang seandainya dibagikan kepada penghuni
neraka, niscaya akan membuat mereka terperanjat hingga
tidak merasakan pedihnya api neraka. Peti yang lain pun
dibukakan untuknya berwarna hitam gelap, baunya yang busuk
menyebar dan diselimuti kegelapannya. Itulah saat dia
durhaka kepada Allah Swt, maka dia pun mendapatkan
kegelisahan dan kenistaan yang seandainya dibagikan kepada
penghuni surga, niscaya akan mengeruhkan kenikmatan yang
mereka dapatkan. Peti yang lainnya dibuka baginya dalam
keadaan kosong, di dalamnya tidak ada sesuatu yang
membuatnya gundah maupun yang membuatnya gembira. Itulah
207
saat dia tidur, lalai, atau menyibukkan diri pada sesuatu
yang tidak bernilai. Dia gundah karena peti itu kosong,
dan dia pun dilanda perasaan seperti orang yang mampu
meraih keuntungan yang banyak namun begitu dia
mengabaikannya maka keuntungan itu luput darinya. Dengan
demikian, peti-peti waktunya senantiasa dihadapkan
kepadanya sepanjang hidupnya. Maka bersungguh-sungguhlah,
saudaraku, untuk memakmurkan peti-peti Anda dan jangan
membiarkannya kosong, dan sesuatu yang paling utama untuk
mengisinya adalah dzikir kepada Allah Swt. Hendaknya anda
mengetahui, saudaraku, bahwa umur dan kehidupan Anda,
saat-saat dan nafas-nafas Anda adalah kesempatan, maka
gunakanlah semuanya untuk membeli kenikmatan yang tak
terhingga selama-lamanya.
Mahasuci Allah! Telah menjadi kata-kata kesempatan
yang tidak diucapkan dalam kehidupan kita kecuali terhadap
apa-apa yang memiliki kaitan dengan dirham dan dinar,
serta segala hal yang bersifat materialistik. Hijrah telah
menjadi kesempatan bagi orang yang keluar dan masuk dalam
proyek-proyek bisnis dan penggalian keuntungan hingga
meskipun proyek-proyek itu diharamkan. Yang terpenting
dari semua itu dapat mewujudkan keuntungan-keuntungan
materi hingga meskipun manusia rugi agamanya demi
menggapai kesempatan itu.
Namun kesempatan yang hakiki adalah yang dapat Anda
gunakan untuk membeli kenikmatan yang tak terhingga
selama-lamanya, kenikmatan yang terus-menerus, dan
keabadian di surga yang penuh dengan kenikmatan.
Dengarlah sabda Rasulullah Saw; "Siapa yang
mengucapkan; Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya,
seratus kali dalam sehari, dihapuskan kesalahan-
208
kesalahannya walaupun seperti buih laut.‖ Bukankah ini
kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Siapa yang mengucapkan; tidak ada
tuhan selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya,
milik-Nya kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, serta Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu, seratus kali dalam sehari,
maka baginya setara dengan sepuluh budak, dan ditetapkan
baginya seratus kebaikan, dihapuskan darinya seratus
keburukan, dan itu menjadi perlindungan baginya dari setan
pada hari itu juga hingga masuk waktu petang, serta tidak
ada seorang pun yang dapat melakukan lebih utama dari yang
dilakukannya kecuali orang yang melakukan lebih banyak
dari itu.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Dua kaliamat yang ringan di lisan,
berat dalam timbangan, disukai Tuhan Yang Maha Pengasih;
Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah
Yang Mahaagung.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw kepada Abu Hurairah; "Ucapkanlah;
Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan
selain Allah, dan Allah Mahabesar, maka dengan masing-
masing (ucapan itu) akan ditanamankan satu pohon bagimu di
surga.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw kepada Abu Darda'; "Ucapkanlah
Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan
selain Allah, Allah Mahabesar, dan tidak ada daya upaya
serta kekuatan melainkan dengan izin Allah, karena
sesungguhnya itu semua adalah amal kebajikan yang terus-
menerus, dan itu semua dapat menggugurkan kesalahan-
kesalahan sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya,
serta itu semua termasuk harta kekayaan surga.‖ Bukankah
ini kesempatan?
209
Sabda beliau Saw; "Bisakah salah seorang di antara
kamu melakukan amal seperti gunung Uhud pada setiap hari.‖
Mereka berkata; ya Rasulallah, lantas siapa yang bisa
melakukan amal seperti gunung Uhud pada setiap hari?
Beliau bersabda; "Setiap kamu bisa melakukannya.‖ Mereka
berkata; ya Rasulallah, apa amal itu? Beliau bersabda;
"Mahasuci Allah lebih besar dari Uhud, tidak ada tuhan
selain Allah lebih besar dari Uhud, segala puji bagi Allah
lebih besar dari Uhud, dan Allah Mahabesar lebih besar
dari Uhud.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Apakah salah seorang di antara kamu
tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari.‖ Di
antara hadirin pun ada yang bertanya kepada beliau;
bagaimana salah seorang di antara kami bisa mendapatkan
seribu kebaikan? Beliau bersabda; "Bertasbih seratus
tasbih maka ditetapkanlah baginya seribu kebaikan, atau
dihapuskan darinya seribu kesalahan.‖ Bukankah ini
kesempatan?
Sabda beliau Saw kepada Abu Musa Al-Asy'ary;
"Ucapkanlah; tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah, sebab ia merupakan salah satu harta
kekayaan surga.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Manusia yang paling layak
terhadapku pada hari Kiamat, adalah yang paling banyak
bershalawat kepadaku.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Siapa yang bershalawat kepadaku
satu kali shalawat, maka Allah bershalawat kepadanya
sepuluh shalawat, dan dihapuskan darinya sepuluh
kesalahan.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Sayyidul istighfar (istighfar yang
terkemuka) itu hendaknya kamu mengucapkan; ya Allah,
Engkaulah Tuhanku tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau
210
menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku berusaha
memenuhi komitmen dan janji kepada-Mu semampuku, aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku
mengakui terhadap-Mu akan nikmat-Mu padaku, dan aku
mengakui terhadap-Mu akan dosaku, maka ampunilah aku,
karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-
dosa selain Engkau.‖ Siapa yang mengucapkannya pada waktu
siang dengan penuh keyakinan terhadapnya lantas mati pada
hari itu juga sebelum masuk waktu petang, maka dia
termasuk penghuni surga. Dan siapa yang mengucapkannya
pada waktu malam dengan penuh keyakinan terhadapnya,
lantas mati sebelum masuk waktu pagi, maka dia termasuk
penghuni surga.‖ Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Siapa yang senantiasa beristighfar
maka Allah memberikan jalan keluar baginya dari setiap
kesempitan, dan kelapangan dari setiap kegelisahan, serta
memberinya rezeki dari arah yang tak terduga olehnya.‖
Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Apakah seorang di antara kalian
tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur'an dalam satu malam.‖
Mereka berkata; Bagaimana dia membaca sepertiga Al-Qur'an?
Beliau bersabda; "Katakanlah (Muhammad); "Dialah Allah,
Yang Maha Esa,‖ setara dengan sepertiga Al-Qur'an.‖
Bukankah ini kesempatan?
Sabda beliau Saw; "Siapa yang membaca "Katakanlah
(Muhammad); "Dialah Allah, Yang Maha Esa,‖ hingga
mengkhatamkannya sepuluh kali, maka Allah membangunkan
baginya istana di surga.‖ Bukankah ini kesempatan?1
Dan hadis-hadis lainnya yang cukup banyak jumlahnya
dan telah kami sampaikan terdahulu terkait dengan
1 Takhrij hadis-hadis tersebut telah disampaikan terdahulu.
211
keutamaan dzikir kepada Allah swt, berupa tasbih, tahmid,
tahlil, takbir, istighfar, membaca Al-Qur'an, dan
bershalawat kepada Nabi Saw.
Wahai saudaraku, marilah kita berdzikir kepada Allah,
dan sibukkan hari Anda dengan dzikir baik dalam keadaan
berdiri, duduk, maupun dalam keadaan berbaring. Kita
memiliki suri teladan yang baik pada diri para pendahulu
umat yang shalih ra. Khalid ibnu Mi'dan bertasbih empat
puluh ribu kali pada setiap hari, di samping dia juga
membaca Al-Qur'an. Begitu wafat, dia diletakkan di atas
ranjang untuk dimandikan, ternyata dia masih menunjuk
dengan jarinya dan menggerakkannya seiring dengan tasbih.
Umair ibnu Hani' ditanya; kami tidak melihat lisanmu
jenuh, lantas berapa tasbih pada setiap hari? Dia menjawab
seratus ribu tasbih kecuali bila jari-jari yang salah.
Maksudnya dia menghitung itu dengan jari-jarinya.
Jangan lupa pada dzikir yang dilipatgandakan, sebab
pahalanya sangat besar dan melimpah. Disebutkan terdahulu
dari Juwairiah, bahwa Nabi Saw keluar dari sisinya pada
waktu pagi setelah beliau shalat subuh, saat itu Juwairiah
berada di masjid. Kemudian beliau kembali setelah waktu
dhuha, sementara Juwairiah masih tetap duduk. Beliau
bersabda; "Kamu masih dalam keadaan sebagaimana saat aku
meninggalkanmu.‖ Juwairiah berkata; ya. Nabi Saw bersabda;
"Sungguh setelahmu aku telah mengucapkan empat kalimat
tiga kali, yang seandainya ditimbang dengan apa-apa yang
aku ucapkan sejak hari ini niscaya kalimat-kalimat itu
akan lebih berat; Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya,
sebanyak jumlah makhluk-Nya, keridhaan diri-Nya, seberat
singgasana-Nya, dan seluas kalimat-kalimat-Nya.‖ Maka
jangan halangi diri Anda dari pahala yang besar ini, dan
mari segera berdzikir kepada Allah. Ibadah yang sangat
212
disukai Allah dan memberinya pahala yang tidak diberikan
kepada yang lainnya. Untuk dapat berdzikir, Anda tidak
membutuhkan waktu tersendiri maupun tenaga. Saat Anda
berjalan, saat Anda duduk, saat Anda berbaring, saat Anda
dalam keadaan sudah berwudhu, dan saat Anda dalam keadaan
tidak berwudhu, Anda dapat melaksanakan pada waktu
kapanpun dan dimanapun. Saat Anda sedang pergi untuk
bekerja, saat berada di dalam kendaraan, saat berada di
pasar, di jalan, ketika sedang duduk bersama sahabat, dan
ketika sedang duduk di rumah. Seandainya Anda dapat
melakukannya pada semua keadaan ini, maka dengan izin
Allah Anda akan menjadi seperti seorang dari generasi
tabiin yang bertasbih kepada Allah seratus ribu tasbih.
Mari bersama saya mencermati sabda Rasulullah Saw;
"Siapa yang mengucapkan; Mahasuci Allah dan segala puji
bagi-Nya, seratus kali dalam sehari, dihapuskan kesalahan-
kesalahannya walaupun seperti buih laut.‖ Berapa waktu
yang Anda gunakan, hanya tiga menit. Dalam tiga menit,
dosa-dosa Anda dapat diampuni walaupun seperti buih laut.
Wahai saudaraku, siapa yang berhasil mendapatkan ampunan,
lantas kebaikan apa yang tidak didapatkannya, dan
keburukan apa yang tidak terhindarkan darinya. Demi Allah,
dia telah berhasil mendapatkan segala kebaikan. Siapa yang
dosa-dosanya diampuni, maka pastilah dia masuk surga, dan
itulah keberhasilan yang besar.
Cermatilah sabda Rasulullah Saw; "Apakah salah seorang
di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan
setiap hari; bertasbih seratus tasbih, lantas ditetapkan
baginya seribu kebaikan, atau dihapuskan darinya seribu
kesalahan.‖ Lantas berapa waktu yang Anda gunakan. Dua
atau tiga menit saja. Dengan demikian dalam dua atau tiga
menit Anda bisa mendapatkan seribu kebaikan, atau
213
dihapuskan dari Anda seribu kesalahan, serta sebagaimana
yang telah kami sebutkan, ditanamkan bagi Anda sesuai
dengan setiap tasbih satu pohon di surga. Tahukah Anda apa
itu pohon surga. Tentang pohon ini, beliau Saw bersabda;
"Sesungguhnya di surga ada pohon yang orang berkendaraan
berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak
dapat menempuhnya. Bacalah jika kamu kehendaki; "Dan
naungan yang terbentang luas.‖ (QS. Al-Waaqi'ah: 30) Dan
juga dibangunkan bagi Anda rumah-rumah di sana. Selama
Anda berdzikir kepada Allah, maka para malaikat
membangunkan bagi Anda rumah-rumah di surga. Jika Anda
menahan diri untuk tidak berdzikir, maka mereka pun
menahan diri untuk tidak membangun. Lantas dikatakan
kepada mereka; kenapa. Maka mereka menjawab; hingga kamu
memberikan nafkahnya kepada kami. Dan banyak lagi dan
masih banyak lagi pemberian Allah yang luas yang tidak ada
batasnya. Lantas bagaimana bila Anda mengucapkannya seribu
kali, atau seratus ribu kali, atau lebih banyak lagi, maka
terserah Anda akan mendapatkan pahala yang tak terhingga.
Ketahuilah saudaraku, bahwa satu tasbih dengan memuji
Allah dalam lembar catatan amal seorang mukmin, itu lebih
baik baginya dari pada gunung-gunung dunia yang
mengucurkan emas.
Di dalam atsar diriwayatkan, bahwa junjungan kita
Sulaiman as melintas dengan iring-iringan pasukannya.
Tiba-tiba ada seorang petani sederhana yang sedang
bercocok tanam di lahannya. Dia mengatakan; sungguh,
kerajaan Sulaiman sudah menjadi besar. Junjungan kita
Sulaiman lantas memandangnya dan berkata kepadanya; demi
Allah, satu tasbih pada lembar catatan amal seorang mukmin
itu lebih baik dari pada apa-apa yang diberikan kepada
214
Sulaiman dan keluarganya, sebab apa yang diberikan kepada
Sulaiman itu sirna sedangkan tasbih akan tetap kekal.
Waktu kita sangat berharga. Setiap nafas dari nafas-
nafas Anda dapat Anda gunakan untuk membeli emas yang
lebih besar dari isi bumi. Lantas apa yang menghalangi
Anda saat sedang pergi bekerja Anda gunakan untuk
berdzikir kepada Allah. Apa yang menghalangi Anda saat
sedang berada dalam kendaraan Anda gunakan untuk berdzikir
kepada Allah. Apa yang menghalangi Anda saat berjalan di
jalan Anda gunakan untuk berdzikir kepada Allah. Apa yang
menghalangi Anda saat berada di pasar Anda gunakan untuk
berdzikir kepada Allah. Apa yang mengalangi Anda saat
duduk bersama sahabat-sahabat Anda gunakan untuk berdzikir
kepada Allah. Apa yang menghalangi Anda saat duduk di
rumah Anda gunakan untuk berdzikir kepada Allah.
Ketahuilah dengan baik, bahwa yang paling utama di
antara semua orang yang beramal itu adalah yang paling
banyak berdzikir kepada Allah Swt. Maka, yang paling utama
di antara orang-orang yang berjihad adalah yang paling
banyak berdzikir kepada Allah Swt. Yang paling utama di
antara orang-orang yang shalat adalah yang paling banyak
berdzikir kepada Allah Swt. Yang paling utama di antara
orang-orang yang berpuasa adalah yang paling banyak
berdzikir kepada Allah Swt. Yang paling utama di antara
orang-orang yang menunaikan ibadah haji adalah yang paling
banyak berdzikir kepada Allah Swt. Demikian pula pada
seluruh keadaan; di jalan, di pasar, di rumah, dan di
tempat mana pun dan siapa pun orangnya. Yang paling utama
adalah yang berdzikir kepada Allah. Lebih-lebih itu dapat
mendatangkan rezeki bagi diri Anda, kegembiraan,
kesenangan, kelapangan, kesulitan akan menjadi mudah,
kerumitan akan menjadi gampang, dan lebih dari itu semua.
215
Tempat-tempat pun akan bangga dengan diri Anda bila Anda
berdzikir kepada Allah di tempat itu, dan mereka akan
bersaksi untuk Anda pada hari Kiamat, serta Allah akan
menaungi Anda dalam naungan-Nya pada hari ketika tidak ada
lagi naungan selain naungan-Nya. Allah pun akan
menyebutkan Anda di antara para malaikat, dan Allah
membanggakan Anda di hadapan mereka.
Wahai saudaraku, adakah yang lebih utama, lebih agung,
dan lebih besar dari ini. Maka, marilah kita sambut
karunia Allah yang luas dan tak terhingga. Marilah
menyambut keridhaan Tuhan Swt. Itulah yang didambakan oleh
jiwa-jiwa beriman yang mengharapkan rahmat Tuhannya, dan
takut terhadap azab-Nya. Jiwa yang enggan terhadap
bersitan dan saat-saat yang digunakan pada apa-apa yang
tidak ada gunanya tidak pula memiliki faedah. Jiwa yang
bergegas dan bersegera menuju surga dan ampunan sebagai
wujud pengamalan firman-Nya Swt; "Dan bersegeralah kamu
mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi.‖ (QS. Ali Imran: 133)
Bukankah Anda mendambakan bisa mendapatkan ampunan Allah
Swt dan surga-Nya, keridhaan dan kecintaan-Nya, ingatlah
Dia sebanyak-banyaknya, dalam keadaan berdiri, duduk, dan
berbaring, siang dan malam, di laut dan darat, dalam
perjalanan dan saat mukim, saat kaya maupun miskin, saat
sakit maupun sehat, secara tersembunyi maupun terang-
terangan, dan pada setiap keadaan. Dengan demikian Anda
akan termasuk orang-orang yang dinyatakan oleh Allah Swt;
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar.‖ (QS. Al-Ahzaab: 35)
KEUTAMAAN MAJLIS DZIKIR
216
TAMAN SURGA DI DUNIA
Dari Anas ra bahwa Rasulullah Saw bersabda; "Jika kamu
melewati taman-taman surga, maka gembalakan dirimu.‖
Mereka bertanya; apa itu taman-taman surga? Beliau
bersabda; "Majlis-majlis dzikir.‖ (HR. Tirmidzi yang
mengatakan hadis hasan)
ALLAH Swt MEMBANGGAKAN MAJLIS-MAJLIS DZIKIR DI
HADAPAN MALAIKAT-MALAIKAT-NYA
Dari Mu'awiyah ra bahwa dia mengatakan; "Rasulullah
Saw keluar menemui sejumlah sahabat beliau. Lalu beliau
bersabda; "Apa yang membuatmu duduk.‖ Mereka berkata; kami
duduk untuk berdzikir kepada Allah dan memuji-Nya, karena
Allah telah memberi kami petunjuk kepada Islam serta
menganugerahkannya kepada kami. Beliau bersabda; "Allah,
tidak ada yang membuatmu duduk selain itu.‖ Mereka
berkata; demi Allah, tidak ada yang membuat kami duduk
selain itu. Beliau bersabda; "Aku tidak memintamu untuk
bersumpah karena didasari tuduhan terhadapmu, tetapi
Jibril telah datang kepadaku lantas memberitahukan
kepadaku bahwa Allah Swt membanggakanmu di hadapan para
malaikat.‖ (HR. Muslim)
KETENANGAN TURUN KEPADA MEREKA, RAHMAT MELIPUTI
MEREKA, DAN PARA MALAIKAT MENGITARI MEREKA
Dari Abu Hurairah ra dan Abu Sa'id Al-Khudry ra bahwa
keduanya bersaksi atas Nabi Saw, bahwasanya beliau
bersabda; "Tidaklah suatu kaum duduk untuk berdzikir
kepada Allah Swt melainkan para malaikat mengitari mereka,
rahmat meliputi mereka, ketenangan turun kepada mereka,
217
dan Allah menyebut mereka di antara yang ada di sisi-Nya.‖
(HR. Muslim)
MAJLIS DZIKIR ADALAH MAJLIS PARA MALAIKAT
MAJLIS KESESATAN DAN KELALAIAN ADALAH MAJLIS SETAN
Sesungguhnya majlis dzikir adalah majlis para
malaikat, sebab di antara majlis-majlis dunia bagi mereka
tidak ada majlis selain majlis untuk berdzikir kepada
Allah Swt. Sedangkan majlis kesesatan dan kelalaian adalah
majlis setan. Hendaknya seorang hamba dapat mengetahui
dengan cermat, mana yang menarik hatinya dan yang lebih
utama baginya di antara dua majlis itu. Sebab dia akan
bersama majlis yang diikutinya di dunia dan akhirat.
MAJLIS DZIKIR MENGAMPUNI DOSA-DOSA
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Saw bahwa beliau
bersabda; "Sesungguhnya Allah Swt memiliki malaikat-
malaikat pengembara sebagai tambahan,1 untuk mengintai
majlis-majlis dzikir. Jika mereka mendapatkan satu majlis
yang di dalamnya ada dzikir, maka para malaikat itu duduk
bersama mereka, sebagian mereka mengitari sebagian lainnya
dengan sayap-sayap mereka hingga memenuhi di antara mereka
dengan langit dunia. Jika mereka berpisah maka para
malaikat itu bergegas naik ke langit. Lalu Allah Swt
menanyakan kepada mereka sedang Dia lebih mengetahui
tentang mereka; kamu datang dari mana? Mereka menjawab;
kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di bumi, mereka
bertasbih kepada-Mu, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan
memohon kepada-Mu. Allah berfirman; apa yang mereka minta
1 Maksudnya mengembara di bumi. Sebagai tambahan maksudnya tambahan bagi
para malaikat penjaga dan lainnya.
218
kepada-Ku? Para malaikat menjawab; mereka meminta surga-Mu
kepada-Mu. Allah berfirman; apakah mereka sudah melihat
surga-Ku? Tidak, ya Tuhan kami, jawab para malaikat. Allah
berfirman; lantas bagaimana seandainya mereka melihat
surga-Ku? Mereka berkata; mereka akan memohon perlindungan
kepada-Mu. Allah berfirman; dari apa mereka memohon
perlindungan kepada-Ku? Dari neraka-Mu, ya Tuhan kami,
jawab mereka. Allah berfirman; apakah mereka pernah
melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab; tidak. Allah
berfirman; bagaimana seandainya mereka melihat neraka-Ku?
Mereka akan memohon ampunan kepada-Mu, jawab para
malaikat. Lalu Allah berfirman; Aku telah mengampuni
mereka, Aku pun telah memberikan apa yang mereka mohon,
dan Aku melindungi mereka dari apa yang mereka mohonkan
perlindungan.‖ Beliau bersabda; "Lalu para malaikat
berkata; ya Tuhan kami, di antara mereka ada fulan hamba
yang gemar berbuat salah, dia hanya lewat lantas duduk
bersama mereka. Allah berfirman; dan Aku mengampuninya,
mereka adalah kaum yang tidak membuat sengsara teman satu
majlis mereka.‖ (HR. Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra dari Rasulullah Saw bahwa
beliau bersabda; "Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk
berdzikir kepada Allah, mereka tidak menginginkan itu
kecuali karena Allah, melainkan penyeru dari langit
menyeru mereka; bangkitlah, kalian telah diampuni,
keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-
kebaikan.‖ (HR. Ahmad)
Dari Umar ibnu Khaththab ra bahwa dia mengatakan;
"Sungguh ada orang yang keluar dari rumahnya dengan dosa-
219
dosanya yang seperti gunung Tihamah.1 Begitu mendengar
ilmu dia takut dan insyaf dari dosa-dosanya, lantaran itu,
dia bergegas ke rumahnya dalam keadaan tanpa dosa.‖ Maka
janganlah meninggalkan majlis para ulama, sebab Allah Swt
tidak menciptakan satu bidang tanah di bumi bumi ini yang
lebih mulia bagi Allah dari pada majlis-majlis para
ulama.‖
MAJLIS DZIKIR WARISAN MUHAMMAD Saw
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya dia
masuk pasar, lantas berkata; kalian berada di sini
sementara warisan Muhammad Saw dibagikan di masjid. Orang-
orang pun pergi ke masjid dan meninggalkan pasar. Tak lama
kemudian mereka kembali dan berkata; hai Abu Hurairah,
kami tidak melihat ada warisan yang dibagikan. Abu
Hurairah berkata kepada mereka; kalian tidak melihat.
Mereka pun menjawab; kami melihat orang-orang yang
berdzikir kepada Allah Swt dan membaca Al-Qur'an. Abu
Hurairah pun berkata; itulah warisan Muhammad Saw.2
KEUNTUNGAN MAJLIS DZIKIR ADALAH SURGA
Dari Abdullah ibnu Amru ra bahwa dia mengatakan; "Aku
bertanya; ya Rasulallah, apa keuntungan majlis dzikir?
Beliau bersabda; "Keuntungan majlis dzikir surga.‖ (HR.
Ahmad dengan isnad bagus)
ORANG YANG AKTIF MENGIKUTI MAJLIS DZIKIR BERADA DI
ATAS MIMBAR MUTIARA PADA HARI KIAMAT
1 Tihamah: satu daerah bagian dari Yaman yang berupa wilayah pegunungan.
Dimulai dari laut Qalzam dan sekitarnya dan batas-batas bagian baratnya
adalah laut Qalzam. Lihat Al-Raudh Al-Mi'thaar 141. 2 Berdasarkan sabda beliau Saw; "Ulama adalah pewaris para nabi.‖
220
Dari Abu Darda' ra bahwa dia mengataka; "Rasulullah
Saw bersabda; "Sesungguhnya Allah membangkitkan sejumlah
kaum pada hari Kiamat dengan cahaya berada di wajah mereka
di atas mimbar-mimbar mutiara, umat manusia pun iri kepada
mereka, dan mereka bukanlah para nabi bukan pula orang-
orang yang mati syahid.‖ Abu Darda' ra berkata; "Seorang
Arab pedalaman langsung duduk berlutut dan berkata; ya
Rasulallah, ungkapkan mereka kepada kami agar kami dapat
mengenali mereka. Beliau bersabda; "Mereka adalah orang-
orang yang saling mencintai karena Allah yang berasal dari
berbagai macam suku, dan berbagai macam negeri, mereka
berkumpul untuk berdzikir kepada Allah yang mereka ingat.‖
(HR. Thabrani dengan isnad hasan)
BAB KEDUA
A. DZIKIR PAGI DAN SORE
Dzikir pagi, waktunya diawali dari muncul fajar
hingga timbul matahari. Sedangkan dzikir sore, waktunya
antara ashar dan tenggelam matahari1
Firman Allah Swt; "Dan bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan terbenamnya." (QS.
Thaaha:130)
Berikut ini uraian dzikir pagi dan sore:
1 Seorang muslim mesti memperhatikan dan menjaga dzikir pagi dan sore.
Jika terlupakan membacanya pada waktu yang telah ditentukan maka ia
mesti membacanya tatkala ingat, sehingga ia tidak terbiasa mengabaikan
atau menyia-nyiakannya. Dzikir pagi dan sore dapat menolak segala
kejahatan dan mengundang segala kebaikan. Lebih dari itu, orang yang
membacanya akan termaktub dalam golongan orang-orang yang sering
mengingat Allah. Karena itu jangan kamu lewatkan pahala yang sangat
besar ini.
221
1. Abdullah ibn Khubaib al-Anshari ra berkata, "Suatu
malam yang gelap, diguyur air hujan, kami pernah menunggu
Rasulullah Saw untuk memimpin shalat. Tak lama kemudian
Beliau keluar (dari rumahnya) dan berkata, "Bacalah!"
"Apa yang –harus—aku baca?" tanyaku.
Beliau berkata, "Bacalah surah Al-Ikhlas dan Al-
Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan Al-Naas) tiga kali di sore
hari dan tiga kali di pagi hari, niscaya itu mencukupkanmu
dari segala sesuatu." (HR. Nasa'i)
2. Utsman ibn 'Affan ra berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Tidak ada seorang hambapun yang membaca pada setiap pagi
dan sore hari; "Dengan nama Allah yang tidak akan
mendatangkan kemudharatan bersama asma'-Nya sesuatupun di
bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui" sebanyak tiga kali, maka tidak ada sesuatupun
yang dapat mencelakakannya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)1
3. Abu Salam ra berkata, "ketika seorang laki-laki lewat
di Mesjid Himsha, orang berkata –tentangnya—"Dia adalah
khadim (pembantu) Nabi Saw." Maka aku bangkit
menghampirinya sembari berkata, "Riwayatkan kepadaku
sebuah hadits yang telah kamu dengar langsung dari
Rasulullah Saw." Laki-laki itu berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada seorang hamba yang beragama Islampun
yang membaca sebanyak tiga kali, pada pagi dan sore hari:
"Aku ridha Allah sebagai tuhanku, Islam sebagai agamaku
dan Muhammad Saw sebagai nabiku, melainkan kewajiban Allah
meridhainya pada hari kiamat nanti." (HR. Ahmad)
Abu Sa'id al-Khudri ra berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang ridha Allah sebagai tuhannya,
1 Tirmidzi menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
222
Islam sebagai agamanya dan Muhammad Saw sebagai nabinya,
maka surga dipastikan untuknya." (HR. Muslim)
4. Abdullah ibn Mas'ud ra berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila di pagi hari Beliau selalu membaca; "Kita telah
berada di pagi hari dan kerajaan adalah miliki Allah,
segala puji bagi-Nya. Tidak ada tuhan selain Allah, Esa
tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kerajaan dan
pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa. Tuhan, aku
memohon kepada-Mu kebaikan yang terdapat pada hari ini dan
kebaikan besok hari. Aku berlindung dari kejahatan yang
terdapat hari ini dan besok hari. Tuhan, aku berlindung
kepada-Mu dari kemalasan, dampak buruk penyakit dan
ketuaan. Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka
dan siksa kubur."1 (HR. Muslim dan Abu Daud)
5. Dari Abdurrahman ibn Abzi ra, bahwa; adalah Nabi Saw
selalu membaca di pagi dan sore hari: "Kami berada di pagi
hari di atas kesucian Islam, kalimat Ikhlas, agama
Muhammad Saw dan millah (ajaran) ayah kami Ibrahim as,
seorang haniif, muslim dan tidak termasuk orang-orang yang
menyekutukan Allah."2 (HR. Ahmad dan Ibnu Sunni)
6. Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah Saw sering
mengajarkan kepada sahabatnya, "Apabila kamu di pagi hari,
maka bacalah, "Ya Allah, hanya dengan kekuasaan-Mu kami
berada di pagi dan sore hari, hanya dengan kekuasaan-Mu
kami hidup dan mati dan hanya kepada-Mu –kami—dihalau."
Dan apabila sore hari: "Ya Allah, hanya dengan kekuasaan-
Mu kami berada di sore dan pagi hari, hanya dengan
1 Demikian pula dzikir ini juga Beliau baca di sore hari, hanya saja
dengan mengubah kalimat "kami telah berada di pagi hari" menjadi "kami
telah berada di sore hari" 2 Demikian pula dzikir ini juga Beliau baca di sore hari, hanya saja
dengan mengubah kalimat "kami telah berada di pagi hari" menjadi "kami
telah berada di sore hari"
223
kekuasaan-Mu kami hidup dan mati dan hanya kepada-Mu
tempat kembali." (HR. Tirmidzi1)
7. Dari Syaddad ibnu Aus ra dari Nabi Saw, Beliau
bersabda, "Penghulu istighfar ialah bahwa kamu
mengucapkan, "Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan
selain Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku, dan aku
adalah hamba-Mu, aku berusaha semampuku untuk selalu
berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku berlindung
kepada-Mu dari akibat perbuatanku. Aku akui akan nikmat-Mu
atas diriku dan aku juga mengakui betapa besarnya
kesalahanku. Maka ampunilah aku.. sesungguhnya tidak ada
yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.‖ Lalu
Beliau bersabda, "Barangsiapa yang membacanya dengan hati
yang yakin di siang hari, lalu ia meninggal dunia pada
hari itu sebelum tiba sore, maka ia termasuk penghuni
surga. Dan barangsiapa yang membacanya dengan yakin di
malam hari, lalu ia meninggal dunia sebelum tiba waktu
pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari)
8. Dari Anas ibnu Malik ra, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca ketika pagi atau sore
hari: "Ya Allah, sesungguhnya aku berada di pagi hari2
memberikan kesaksian kepada-Mu, para pemangku arasy-Mu,
semua malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu bahwa
sesungguhnya hanya Engkau; Allah yang tidak ada tuhan yang
lain dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-
Mu", maka Allah bebaskan seperempat dirinya dari neraka.
Lalu barangsiapa yang membacanya dua kali, maka Allah
bebaskan seperdua dirinya. Dan barangsiapa yang membacanya
sebanyak tiga kali, maka Allah bebaskan tiga perempatnya.
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan sahih. 2 Jika doa ini dibaca pada sore hari, maka berubah menjadi: "Ya Allah,
sesungguhnya aku berada di sore hari.."
224
Dan barangsiapa yang membacanya empat kali maka Allah
bebaskan dia –secara utuh—dari neraka."(HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
9. Dari Abdullah ibnu Ghannam al-Bayadhi ra; bahwasanya
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa membaca di waktu
pagi: "Ya Allah, nikmat apapun yang aku dapatkan di pagi
ini1, sesungguhnya datang dari-Mu Yang Maha Esa tanpa
sekutu bagi-Mu. Maka hanya milik-Mu pujian dan syukur",
maka sesungguhnya orang tersebut telah melaksanakan –
kewajiban—syukur hari itu. Dan barangsiapa yang membacanya
di waktu sore, maka sesungguhnya ia telah menunaikan
syukur di malam itu." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)
10. Dari Abdurrahman ibnu Abu Bakrah, ia berkata kepada
ayahnya, "Ayah, sesungguhnya aku mendengarmu berdoa di
setiap pagi dan sore: "Ya Allah, sehatkanlah badanku,
pendengaranku, penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada tuhan
selain Engkau" sebanyak tiga kali. Maka ia berkata,
"Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw membacanya,
maka dari itu aku ingin mengikut sunnahnya." (HR. Abu
Daud)
11. Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Rasulullah Saw tidak
pernah meninggalkan –membaca—doa-doa ini di waktu pagi dan
sore; "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon 'afiat
(keselamatan) di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon maaf dan afiat pada agamaku, duniaku, keluarga
dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku2 dan tenangkanlah
ketakutanku. Ya Allah, peliharalah aku dari depan,
1 Jika sore hari maka kalimat ini diganti dengan: "di sore ini." 2 Yang dimaksud aurat di sini ialah segala sesuatu yang bila diketahui
orang dapat membuat malu
225
belakang, kanan, kiri dan atasku. Dan aku berlindung
dengan keagungan-Mu dari kebinasaan yang datang dari
bawahku1" (HR. Abu Daud, Nasa'I, Ibnu Majah dan Hakim
2)
12. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia bercerita, "Abu
Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkan aku sesuatu yang
dapat aku baca di waktu pagi dan sore." Beliau menjawab,
"Bacalah: 'Ya Allah, Yang Maha Mengetahui dengan alam
ghaib dan nyata, Sang Pencipta langit dan bumi, Tuhan dan
pemilik segala sesuatu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
diriku dan kejahatan syaitan dan godaannya. Atau melalukan
perbuatan jahat terhadap diriku sendiri atau orang lain
yang beragama Islam." bacalah di waktu pagi dan sore atau
ketika hendak tidur." (HR. Nasa'I dan Hakim dengan sanad
yang baik).
13. Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia berkata, "Suatu hari
Rasulullah saw masuk ke dalam mesjid. Ia bertemu dengan
seorang laki-laki dari Anshar yang bernama Abu Umamah.
"Abu Umamah, boleh aku tahu, ada apa gerangan kamu duduk
di dalam mesjid pada bukan waktu shalat?" Tanya Rasulullah
Saw. "Hatiku resah karena hutang-hutang yang menjeratku,
wahai Rasulullah." Jawabnya. Rasulullah Saw berkata,
"Maukah aku ajarkan sebuah perkataan yang apabila kamu
baca, niscaya Allah Saw hapuskan kerisauan hatimu, dan Dia
1 Apakah yang dimaksud di sini kebinasaan yang sesungguhnya? Atau ini
merupakan berita tentang apa yang akan terjadi? Sesungguhnya kebinasaan
yang datang dari bawah berarti terbelahnya bumi dan menelan seseorang,
seperti yang pernah terjadi terhadap Qarun. Firman Allah Swt, " Maka
Kami benamkan Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.Maka tidak ada
baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan
tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)." (QS.
Al-Qashash:81). maksudnya ialah: kebinasaan yang datang secara tiba-tiba
tanpa tanda yang mendahuluinya. Hal serupa kita kenal di masa sekarang,
seperti; ranjau yang meledak di bawah kaki manusia atau di bawah mobil.
Dan ini termasuk ciri-ciri kenabian ketika Rasululah Saw mengajarkan
kepada pengikutnya tentang masa depan. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini diriwayatkan dengan sanad yang sahih.
226
lunaskan hutangmu." "Mau sekali, wahai Rasulullah." Jawab
laki-laki itu. Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah –tiap—
pagi dan sore: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kerisauan dan kesedihan, kelemahan dan
kemalasan, ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung
kepada-Mu dari pengaruh hutang dan kezaliman orang lain."
Abu Umamah berkata, "Setelah aku melakukannya, Allah Swt
menghilangkan kerisauan dan melunaskan hutang-hutangku."
(HR. Abu Daud)
14. Dari Abu Darda' ra berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa yang membaca setiap pagi dan sore: "Cukuplah
Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya
aku bertawakkal (berserah diri) dan Dia-lah Tuhan arasy
yang agung" sebanyak tujuh kali, maka Allah
cukupkan/penuhi urusan dunia dan akhirat yang menjadi
pikirannya." (HR. Ibnu Sinni)
15. Dari Anas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw berkata
kepada Fatimah ra, "Apa yang menghalangimu mendengarkan
apa yang akan aku wasiatkan kepadamu? Bacalah setiap pagi
dan sore: "Ya Hayyu ya Qayyum, dengan rahmat-Mu aku
memohon pertolongan, luruskanlah seluruh urusanku, jangan
Engkau sandarkan kepadaku –walau—sekejap mata." (HR.
Nasa'I dan Hakim dengan sanad yang shahih)
16. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca di waktu pagi dan sore
hari: "Maha suci Allah bersama pujian-Nya" sebanyak
seratus kali, maka tidak ada satupun pada hari kiamat
nanti orang yang datang lebih baik dari apa yang dia bawa,
kecuali orang yang –juga—membaca seperti atau lebih dari
yang telah ia baca." (HR. Muslim)
Pada riwayat lain disebutkan: "Barangsiapa yang
membaca di waktu pagi dan sore hari: "Maha suci Allah
227
bersama pujian-Nya" sebanyak seratus kali, maka
diampunilah dosa-dosanya sekalipun lebih banyak dari buih
di lautan." (HR. Hakim1)
17. Dari Abu Ayyub al-Anshari ra; bahwasanya Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang membaca di pagi hari:
"Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tanpa sekutu bagi-Nya.
Hanya milik-Nya kerajaan dan pujian dan Dia atas segala
sesuatu Maha Kuasa" sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah
menulis untuknya sepuluh kebaikan dan menghapus sepuluh
kejahatan. Sepuluh kali ia membacanya sama nilainya dengan
sepuluh memerdekakan budak dan Allah pelihara dia dari
syaitan. Demikian pula bagi orang yang membacanya di sore
hari." (HR. Nasa'I)
18. Dari Abu Darda' ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sepuluh
kali di pagi hari dan sepuluh kali di sore hari, niscaya
ia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti."
(HR. Thabrani2)
Pemaparan kembali dzikir pagi dan sore secara berurutan
agah mudah diingat:
1. Surah Al-Ikhlas dan al-mu'awwidzatain ( 3 x )
2. Dengan nama Allah yang tidak mendatangkan mudharat
bersama asma'-Nya sesuatupun di bumi dan di langit.
Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.( 3 x )
3. Aku ridha Allah sebagai tuhanku, Islam sebagai
agamaku dan Muhammad Saw sebagai nabiku.( 3 x )
4. Kita telah berada di pagi hari dan kerajaan adalah
miliki Allah, segala puji bagi-Nya. Tidak ada tuhan
1 Dalam kitab al-Mustadrak-nya dia menyatakan bahwa hadits ini shahih
berdasarkan syarat Muslim. 2 Lihat kitab al-Kabiir. Sementara itu hadits ini dinyatakan shahih oleh
Albani dalam kitabnya Shahih al-Jami'.
228
selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya
milik-Nya kerajaan dan pujian. Dan Dia atas segala
sesuatu Maha Kuasa. Tuhan, aku memohon kebaikan yang
terdapat pada hari ini dan kebaikan besok hari. Aku
berlindung dari kejahatan yang terdapat hari ini dan
besok hari. Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari
kemalasan, dampak buruk penyakit dan ketuaan. Tuhan,
aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa
kubur"1
5. Kami berada di pagi hari di atas kesucian Islam,
kalimat Ikhlas, agama Muhammad Saw dan millah
(ajaran) ayah kami Ibrahim as, seorang haniif, muslim
dan tidak termasuk orang-orang yang menyekutukan
Allah.2
6. Ya Allah, hanya dengan kekuasaan-Mu kami berada di
pagi dan sore hari, hanya dengan kekuasaan-Mu kami
hidup dan mati dan hanya kepada-Mu –kami—dihalau."
Dan apabila sore hari: "Ya Allah, hanya dengan
kekuasaan-Mu kami berada di sore dan pagi hari, hanya
dengan kekuasaan-Mu kami hidup dan mati dan hanya
kepada-Mu tempat kembali.
7. Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain
Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku, dan aku
adalah hamba-Mu, aku berusaha semampuku untuk selalu
berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku
berlindung kepada-Mu dari akibat perbuatanku. Aku
akui akan nikmat-Mu atas diriku dan aku juga mengakui
betapa besarnya kesalahanku. Maka ampunilah aku..
1 Demikian pula dzikir ini dibaca di sore hari, hanya saja dengan
mengubah kalimat "kami telah berada di pagi hari" menjadi "kami telah
berada di sore hari" 2 Demikian pula dzikir ini di baca di sore hari, hanya saja dengan
mengubah kalimat "kami telah berada di pagi hari" menjadi "kami telah
berada di sore hari"
229
sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-
dosa kecuali Engkau.
8. Ya Allah, sesungguhnya aku berada di pagi hari1
memberikan kesaksian kepada-Mu, para pemangku arasy-
Mu, semua malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu bahwa
sesungguhnya hanya Engkau; Allah yang tidak ada tuhan
selain-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan
utusan-Mu. (4 x)
9. Ya Allah, nikmat apapun yang aku dapatkan di pagi
ini2, sesungguhnya datang dari-Mu Yang Maha Esa tanpa
sekutu. Maka hanya milik-Mu pujian dan syukur.
10. Ya Allah, sehatkanlah badanku, pendengaranku,
penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu
dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada
tuhan selain Engkau. (3 x)
11. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon 'afiat
(keselamatan) di dunia dan akhirat. Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon maaf dan afiat pada agamaku,
duniaku, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah
auratku dan tenangkanlah ketakutanku. Ya Allah,
peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan
atasku. Dan aku berlindung dengan keagungan-Mu dari
kebinasaan yang datang dari bawahku.
12. Ya Allah, Yang Maha Mengetahui dengan alam ghaib dan
nyata, Sang Pencipta langit dan bumi, Tuhan dan
pemilik segala sesuatu, aku bersaksi bahwa tidak ada
tuhan selain Engkau. Aku berlindung dengan-Mu dari
kejahatan diriku dan kejahatan syaitan dan godaannya.
1 Jika doa ini dibaca pada sore hari, maka berubah menjadi: "Ya Allah,
sesungguhnya aku berada di sore hari.." 2 Jika sore hari maka kalimat ini diganti dengan: "di sore ini."
230
Atau melalukan perbuatan jahat terhadap diriku
sendiri atau orang lain yang beragama Islam.
13. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kerisauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan,
ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu
dari pengaruh hutang dan kezaliman orang lain.
14. Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia,
hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia-lah Tuhan
arasy yang agung. ( 7 x )
15. Ya Hayyu ya Qayyum, dengan rahmat-Mu aku memohon
pertolongan, luruskanlah seluruh urusanku, jangan
Engkau sandarkan kepadaku –walau—sekejap mata.
16. Maha suci Allah bersama pujian-Nya. ( 100 x )
17. Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tanpa sekutu bagi-
Nya. Hanya milik-Nya kerajaan dan pujian dan Dia atas
segala sesuatu Maha Kuasa. ( 10 x )
18. Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan
keluarganya, seperti Engkau telah bershalawat atas
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Agung. Ya Allah berkahilah Muhammad dan
keluarganya, seperti Engkau memberkahi Keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Agung.( 10 x )
B. DZIKIR TIDUR
Dari Jabir ra; bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,
"Sesungguhnya apabila seseorang beranjak ke tempat
tidurnya, maka bergegaslah malaikat dan syaitan
menghampirinya. Malaikat berkata, "Ya Allah tutuplah
perbuatannya dengan kebaikan." Sementara syaitan berkata,
"Tutuplah perbuatannya dengan kejahatan." Maka jika orang
231
tersebut berdzikir kepada Allah, lalu ia tidur, niscaya
malaikat tersebut menjaganya." (HR. Bukhari dan Nasa'i)
Dari Abu Umamah al-Bahili ra, ia berkata, "Aku pernah
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang
beranjak ke tempat tidurnya dalam keadaan suci dan
berdzikir kepada Allah hingga datang kantuk, maka tidaklah
ia berbolak-balik sesaat di malam hari memohon sesuatu
kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah, melainkan Allah
kabulkan permintaannya itu." (HR. Tirmidzi1)
Berikut ini uraian dzikir tidur:
1. Dari Aisyah ra; bahwasanya setiap kali –di malam
hari—Nabi Saw hendak beranjak ke tempat tidur, Beliau
menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniup
perlahan ke dalamnya dan membaca surah al-Ikhlas dan
al-Mu'awwidzatain. Setelah itu Beliau mengusapkan
kedua telapak tangannya itu ke seluruh bagian tubuh
yang terjangkau mulai dari kepala, wajah dan bagian
depan tubuhnya sebanyak tiga kali. (HR. Bukhair dan
Muslim)
2. Telah lalu dari Abu Hurairah ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw menugaskanku untuk menjaga zakat
Ramadhan. Maka datang seseorang menghampiriku dan
mengambil sebagian dari makanan. Pada akhir ceritanya
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Apabila kamu beranjak ke tempat tidur, maka bacalah
ayat kursi, karena sesungguhnya senantiasa kamu
dijaga oleh penjaga dari Allah dan syaitan tidak
dapat mendekatimu hingga pagi hari." (HR. Bukhari)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini adalah hasan.
232
3. Dari Abu Mas'ud ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Dua ayat di akhir surah al-Baqarah,
barangsiapa yang membacanya di malam hari, maka dua
ayat itulah yang akan melindunginya.1" (HR. Bukhari
dan Muslim)
4. Dari Farwah ibnu Naufal dari ayahnya ra; bahwasanya
Nabi Saw berkata kepada Naufal, "Bacalah sebelum
tidur: "Surah al-Kaafiruun". Karena sesungguhnya ia
merupakan keselamatan dari kemusyrikan." (HR. Abu
Daud, Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Hibban dan Hakim2)
5. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila kamu beranjak ke tempat tidur,
maka kibaslah dengan sarungmu bagian atas kasurmu.
Karena kamu tidak tahu apa yang terdapat di atasnya.
Kemudian berbaringlah di atas tubuh bagian kanan,
lalu baca: "Hanya dengan nama-Mu Tuhanku ku rebahkan
lambungku, dan hanya dengan kekuaasaan-Mu aku angkat
–kembali—jika Engkau tahan nyawaku, maka rahmatilah
ia, namun jika Engkau mengembalikannya maka
peliharalah dia seperti Engkau memelihara hamba-
hamba-Mu yang shaleh." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu
Daud)
6. Dari Hudzaifah ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw
apabila hendak tidur selalu membaca, "Hanya dengan
nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup." (HR. Bukhari,
Muslim dan Ahmad)
7. Dari Hafshah ra; bahwasanya Nabi Saw apabila hendak
tidur, Beliau –selalu—meletakan tangan kanannya di
1 Yang dimaksud dari "mencukupinya" ialah menjaganya dari segala hal
yang tidak diinginkan. Namun ada pula yang mengatakan bahwa maksudnya
ialah; mencukupkannya dari shalat malam. Imam Nawawi berkata, "Mungkin
kedua pendapat tersebut ada benarnya." 2 Ia menambahkan bahwa hadist ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih.
233
bawah pipi, lalu membaca, "Ya Allah peliharalah aku
dari siksa-Mu di hari Engkau bangkitkan hamba-hamba-
Mu" sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari)
8. Dari Abu Hurarai ra, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi
Saw apabila hendak beranjak ke tempat tidur, Beliau –
selalu—membaca, "Ya Tuhan langit dan bumi, Tuhan
arasy yang besar, Tuhan kami dan Tuhan segala
sesuatu, Yang membelah biji-bijian dan menurunkan
Taurat, Injil dan al-Qur'an. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau adalah
penguasanya. Ya Allah, Engkau yang pertama, tidak ada
sesuatupun sebelum-Mu, Engkau yang terakhir, tidak
ada sesuatupun sesudah-Mu, Engkau yang Nampak (Maha
tinggi), tidak ada sesuatupun di atas-Mu dan Engkau
yang bathin (terselubung) tidak ada sesuatupun di
balik-Mu, lunaskanlah hutang kami dan kayakanlah dari
kefakiran." (HR. Muslim)
9. Dari Anas ra; bahwasanya Rasulullah Saw apabila
hendak beranjak ke tempat tidur, Beliau membaca,
"Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan
dan minum, dan telah melindungi dan memberikan tempat
tinggal untuk beristirahat, tidak sedikit orang yang
tidak memiliki pelindung dan tempat bernaung." (HR.
Muslim)
10. Dari Ibnu Umar ra, bahwa dia telah menyuruh
seseorang apabila hendak beranjak ke tempat tidurnya
membaca, "Ya Allah, Engkaulah yang telah menciptakan
jiwaku, Engkaulah yang akan mewafatkannya, hanya
milik-Mu hidup dan matinya. Jika Engkau hidupkan,
maka peliharalah dia, dan jika Engkau mematikannya,
maka ampunilah dia. Ya Allah, sesungguhnya aku
234
memohon ke'afiatan." Ibnu Umar berkata, "Aku telah
mendengarnya dari Rasulullah Saw." (HR. Muslim)
11. Dari Abdullah ibnu 'Amr ra, dari Nabi Saw, Beliau
bersabda, "Dua macam yang tidak dipelihara oleh
seorang hamba muslim, melainkan dia –pasti—masuk
surga. Keduanya mudah namun tidak banyak orang yang
mengamalkannya: (pertama) bertasbih sepuluh kali,
bertahmid (mengucapkan alhamdulillah) sepuluh kali
dan bertakbir sepuluh kali setiap sesudah shalat.
Maka jumlahnya seratus lima puluh kali di atas lidah,
namun seribu lima ratus di atas timbangan. (kedua)
bertakbir tiga puluh empat kali, bertahmid tiga puluh
tiga kali dan bertasbih tiga puluh tiga kali apabila
hendak beranjak ke tempat tidur. Maka jumlahnya
seratus di atas lidah, namun seribu di atas
timbangan. Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah
Saw menghitungnya dengan tangannya. Sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagaimana dua macam tersebut mudah
namun sedikit orang yang mengamalkannya?" Beliau
menjawab, "Karena syaitan membuat kamu tertidur
sebelum sempat membacanya, dan mengingatkanmu setelah
shalat tentang suatu keperluan sebelum kamu sempat
membacanya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
12. Dari Ali ibnu Abu Thalib ra; bahwa Fatimah ra pernah
menemui Nabi Saw meminta kepadanya seorang pembantu.
Maka Beliau berkata, "Maukah aku kabarkan sesuatu
yang jauh lebih baik untukmu dari seorang pembantu?
Bertasbihlah kepada Allah ketika hendak tidur
sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh
tiga kali dan bertakbir tiga puluh empat kali." (HR.
Bukhari)
235
Ada yang mengatakan bahwa orang yang terus
menerus membacanya, akan diberikan kekuatan dalam
siangnya, ia tidak lagi membutuhkan pembantu.
Syaikul Islam Ibnu Taimiyah ra berkata, "Kami
mendengar bahwa orang yang selalu membacanya, tidak
merasa letih dari pekerjaan atau kesibukan yang dia
hadapi."
13. Dari Barra' ibnu Azib ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Apabila kamu menuju tempat tidur, maka
berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian
berbaringlah di atas lambung kanan dan baca: "Ya
Allah, ku serahkan diriku kepada-Mu, ku hadapkan
wajahku kepada-Mu, ku serahkan urusanku kepada-Mu, ku
sandarkan belakangku kepada-Mu, penuh harap dan rasa
takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan
keselamatan dari-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman
dengan Kitab yang telah Engkau wahyukan dan dengan
nabi yang telah Engkau utus", jika kamu mati, maka
kamu mati di atas kesucian (agama Islam; Penerjemah),
dan jadikanlah dzikir ini akhir dari perkatanmu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Saudaraku seagama, setelah kita sebutkan dzikir pagi
dan sore dan dzikir tidur, aku ingin berpesan, "Saudaraku,
jagalah baik-baik dzikir-dzikir ini, bacalah secara
kontinyu. Karena ia merupakan nikmat dari Allah Swt atas
dirimu; sebagaimana ia –juga—dan menolak segala bencana
dan mendatangkan segala kebaikan. Pahala dan ganjarannya
besar, sementara dzikir-dzikir ini tidak banyak menyita
waktumu."
Ketahuilah bahwa Allah Swt menciptakan kita agar selalu
berdzikir, bertasbih menyebut asma-Nya dengan lidah, hati
236
dan perbuatan. Dengan firman-Nya Dia Swt memanggil kita,
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan
bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS.
Al-Ahzaab:41-42)
Ibnu Shalah ditanya tentang ukuran seorang muslim yang
tergolong orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah,
ia menjawab, "Apabila ia menekuni membaca dzikir-dzikir
yang diriwayatkan dengan shahih di pagi, sore atau waktu-
waktu lain; baik siang maupun malam, maka ia tergolong
orang yang banyak berdzikir kepada Allah." Maka dari itu,
apabila ia sama sekali tidak membaca dzikir pagi dan sore
dan bacaan sebelum tidur, bagaimana mungkin dapat
tergolong orang yang banyak berdzikir kepada Allah?!
Karena itu, penuhilah panggilan Allah kepadamu,
perbanyaklah berdzikir dan mengingat-Nya, bertasbihlah di
waktu pagi dan sore hari dan biasakan dirimu menekuni
dzikir-dzikir ini. Ketahuilah bahwa, sesungguhnya Allah
Swt memanggilmu hanya semata-mata demi kebaikan yang besar
yang akan kembali kepada dirimu di dunia dan akhirat.
Tidaklah semua itu, kecuali agar kamu berada dalam
penjagaan dan perlindungan Allah Swt. Dan Dia akan
mencukupi segala perkara dunia dan akhirat yang menjadi
pikiranmu. Lebih dari semua itu, kamu –dengan izin Allah--
akan tergolong orang-orang yang banyak berdzikir kepada
Allah yang dijanjikan untuk mereka keampunan dan surga-Nya
sebagaimana firman-Nya, "Laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-
Ahzaab:35)
Sambutlah karunia dan nikmat Allah atasmu. Buka dan
tutuplah hari-harimu dengan kebaikan. Semoga Allah berikan
237
taufik-Nya kepadamu untuk setiap kebaikan, melindungimu
dari segala kejahatan, memberkahimu kapan dan di manapun
kamu berada, membantumu untuk selalu ingat dan bersyukur
kepada-Nya dan menjadikanmu sebaga hamba yang baik.
C. TIDUR TANPA BERDZIKIR KEPADA ALLAH SWT
Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah Saw; Beliau
bersabda, "Barangsiapa yang duduk di suatu tempat yang ia
tidak berdzikir padanya kepada Allah, maka atasnya dari
Allah penyesalan dan kerugian. Dan barangsiapa yang
berbaring di suatu tempat yang ia tidak berdzikir padanya
kepada Allah, maka adalah atasnya dari Allah kerugian dan
penyesalan." (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih)
D. DOA MALAM KETIKA BANGUN TIDUR
Dari Ubadah ibnu Shamit ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang terbangun di malam hari,
lalu ia membaca –ketika terbangun itu—"Tidak ada tuhan
selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-
Nya kerajaan dan pujian, dan Dia atas segala sesuatu Maha
Kuasa. Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tidak ada
tuhan selain Dia, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan
upaya keculai dengan kekuasaan Allah" kemudian ia berdoa:
"Ya Allah ampunilah dosa-dosaku" atau membaca doa lainnya,
niscaya doa tersebut dikabulkan. Lalu jika dia bangkit
berdiri, dan mengambil air wudhu kemudian shalat, niscaya
shalat itu diterima Allah Swt." (HR. Bukhari, Ahmad, Abu
Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
E. DOA BANGUN TIDUR
238
Dari Hudzaifah ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw
apabila hendak tidur, Beliau –selalu—membaca, "Hanya
dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup" dan apabila
bangun dari tidurnya Beliau membaca, "Segala puji bagi
Allah yang telah menghidupkan setelah mematikan kami, dan
hanya kepada-Nya –kami—dihalau." (HR. Bukhari)
F. DOA KETAKUKAN DALAM TIDUR
Dari Amr ibnu Syu'aib ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila kamu ketakutan (terbangun) dalam tidur,
maka bacalah: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna dari kemarahan, siksa dan kejahatan hamba-
hambanya-Nya dan dari godaan syaitan dan kehadiran mereka"
maka sesungguhnya ketakutan tersebut tidak akan
menggganggunya lagi." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dengan
sanad yang baik)
G. DOA MIMPI BAIK DAN BURUK
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, bahwa ia telah mendengar
Nabi Saw berkata, "Apabila kamu melihat mimpi baik,
sesungguhnya mimpi itu dari Allah, maka ucapkan
alhamdulillah dan ceritakan mimpi itu kepada orang lain."
Pada riwayat lain disebutkan: "Maka jangan ia ceritakan
kecuali kepada orang yang ia sukai" dan apabila ia
bermimpi buruk, sesungguhnya itu dari syaitan, maka
hendaklah berlindung dari kejahatannya dan jangan
diceritakan kepada siapapun. Karena sesungguhnya mimpi itu
tidak akan memudharatkannya." (HR. Bukhari)
Dari Jabir ra, dari Rasulullah Saw, Beliau bersabda,
"Apabila kamu bermimpi buruk, berludahlah tiga kali ke
sebelah kiri, lalu berlindunglah kepada Allah dari Syaitan
239
sebanyak tiga kali, dan kemudian ubahlah posisi tidurnya."
(HR. Muslim, Abu Daud, Nasa'I dan Ibnu Majah)
BAB KETIGA
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERSIHAN
A. DOA MASUK WC
Dari Anas ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila hendak masuk ke dalam wc, Beliau –selalu—membaca,
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
syaitan laki-laki dan syaitan perempuan." (HR. Bukhari dan
Muslim)
B. DOA KELUAR WC
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw apabila
–telah-- keluar dari WC, Beliau –selalu—membaca, "Ampunan-
Mu ya Allah1." (HR. Ahmad dan Tirmidzi
2)
C. DZIKIR KETIKA BERWUDHU
Dengan nama Allah (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad)
E. DOA SESUDAH BERWUDHU
Dari Umar ibnu Khattab ra, dari Rasulullah Saw, bahwa
Beliau bersabda, "Tidak ada di antara kamu yang berwudhu,
lalu ia sempurnakan wudhunya itu, kemudian membaca: "Abu
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Esa tidak ada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya
1 Maksudnya: aku memohon ampunan-Mu ya Allah. Seakan-akan tidak
berdzikir kepada Allah selama di dalam wc merupakan kelalaian darinya.
Maka dari itu Beliau menebusnya dengan mengucapkan istighfar. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini adalah hasan.
240
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya" melainkan dibukakan
untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk
dari pintu mana saja." (HR. Muslim)
BAB KEEMPAT
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MESJID
A. DOA PERGI KE MESJID
Disunnahkan bagi seorang muslim apabila keluar rumah
membaca: "Dengan Nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah,
tidak ada daya dan upaya selain dengan kekuasaan Allah. Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sesat
atau disesatkan, terpeleset atau dipelesetkan, zalim atau
dizalimi dan bersikap bodoh dan dibodohi."
Dan disunnahkan ketika pergi ke mesjid menambahkan doa
berikut ini:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya
Rasulullah Saw pergi menuju shalat sambil membaca: "Ya
Allah, jadikanlah di hatiku1 cahaya, di lidahku cahaya, di
telingaku cahaya, di mataku cahaya, di belakangku cahaya,
di depanku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya dan
berikanlah aku cahaya." (HR. Muslim)
B. DOA MASUK DAN KELUAR MESJID
Disunnahkan bagi orang yang hendak masuk ke mesjid
mendahulukan kaki kanannya sambil membaca: "Aku berlindung
1 Hati disebut pada urutan pertama, karena ia segumpal darah yang
apabila baik, baik pulalah seluruh badan, dan jika rusak, rusak pulalah
seluruh badan. Kerena hati apabila bersinar, memancarlah cahayanya
keseluruh badan. Dan orang yang hatinya bersinar sangat mudah
mendapatkan hidayah dari Allah Swt. Karena cahaya dapat mengikis
kegelapan dosa.
241
kepada Allah Yang Maha Agung, kepada dzat-Nya Yang Maha
mulia dan kerajaannya yang sangat kuno dari syaitan
terkutuk. Dengan nama Allah, shalawat dan salam atas
Rasulullah. Ya Allah bukakan untukku pintu rahmat-Mu."
Lalu apabila hendak keluar, disunnahkan mendahulukan
kaki kirinya dan membaca: "Dengan nama Allah, dan shalawat
serta salam terhatur untuk Rasulullah. Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon sebagian dari karunia-Mu."
Dari Abu Humaid atau Abu Usaid ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Apabila kamu –hendak—masuk ke
dalam mesjid, ucapkanlah salam kepada Nabi Saw. Kemudian
bacalah: "Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-
Mu" lalu apabila –hendak—keluar: "Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon sebagian dari karunia-Mu." (HR. Muslim, Abu
Daud, Nasa'I, Ibnu Majah dan lainnya1)
Dari Abdullah ibnu Amar ibnu Ash ra; dari Nabi Saw,
bahwa adalah Beliau apabila masuk ke dalam mesjid –selalu—
membaca: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung,
kepada dzat-Nya Yang Maha mulia dan kerajaannya yang
sangat kuno dari syaitan terkutuk" Beliau bersabda,
"Apabila Beliau membacanya, syaitan berkata, "Telah
dipelihara dariku semua hari itu." (HR. Abu Daud2)
C. DZIKIR-DZIKIR DI DALAM MESJID
Di dalam mesjid disunnahkan memperbanyak membaca al-
Qur'an, berdzikir kepada Allah Swt, bertasbih, tertahlil,
bertahmid, bertakbir dan membaca dzikir-dzikir lainnya.
Dan diantara hal yang disunnahkan di dalam mesjid;
membaca hadits-hadits Rasulullah Saw, ilmu fiqh dan semua
1 Hadits ini mereka riwayatkan dengan sanad-sanad yang shahih. Hanya
saja pada riwayat Muslim tidak terdapat: "Maka ucapkanlah salam kepada
Nabi Saw". 2 Hadits hasan yang diriwayatkan dengan sanad yang baik.
242
ilmu-ilmu agama. Firman Allah Swt, "Bertasbih kepada Allah
di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan
dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan
waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat
Allah." (QS. An-Nuur:36-37)
Firman-Nya Swt, "Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa
yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik
baginya di sisi Tuhannya." (QS. Al-Hajj:30)
Firman-Nya Swt lagi, "Dan barangsiapa mengagungkan
syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketaqwaan hati." (QS. Al-Hajj:32)
Dari Buraidah ra; bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
"Dibangunnya mesjid agar digunakan sebagaimana pungsinya
(tempat sujud)." (HR. Muslim)
Dalam kitab al-Adzkaar Imam Nawawi mengatakan,
"Seyogianya bagi orang yang duduk di dalam mesjid berniat
i'tikaf, karena menurut ulama syafi'I sah beri'tikaf
sekalipun hanya duduk sebentar. Bahkan di antara mereka
berpendapat sah i'tikaf orang yang hanya lewat di dalam
mesjid sekalipun tidak berhenti di dalamnya. Namun
seyogianya bagi orang yang hanya lewat, supaya i'tikafnya
dinyatakan sah berniat i'tikaf untuk mendapatkan
pahalanya. Akan tetapi yang lebih baik adalah berhenti
walau sebentar. Seyogianya juga bagi orang yang duduk di
dalam mesjid untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar,
sekalipun terhadap orang yang bukan di dalam mesjid, jika
ia yakin bahwa amar ma'ruf dan nahi munkar di dalam mesjid
untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan mesjid.1
1 Lihat: al-Adzkaar, karya Imam Nawawi, hal. 43
243
Dan seyogianya amar ma'ruf dan nahi mungkar; baik
dalam mesjid maupun di tempat lain dilakukan dengan cara
bijaksana dan nasehat yang baik, agar dapat diterima oleh
yang bersangkutan dan membuahkan hasil.
Maka dari itu, seorang muslim yang melihat suatu
kekeliruan dari saudaranya mesti memberikan bimbingan
kepadanya dengan lemah lembut, tidak kasar atau melukai
perasaannya dan tidak didengar oleh orang lain agar dia
tidak merasa malu. Karena orang yang menasehati saudaranya
di depan orang banyak, sesungguhnya ia telah membuatnya
malu.
Adalah Rasulullah Saw, apabila melihat suatu
aib/kesalahan pada seseorang atau mengetahui sesuatu yang
melanggar perintah agama yang dilakukan oleh salah seorang
sahabatnya, Beliau tidak menudingkan kesalahannya di depan
orang banyak. Akan tetapi Beliau –hanya—berkata, "Kenapa
aku melihat orang-orang mengatakan atau melakukan ini dan
itu?" Kemudian Beliau menjelaskan cara yang benar.
BAB KELIMA
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADZAN
A. DZIKIR KETIKA DAN SESUDAH ADZAN
Seyogianya bagi setiap orang yang mendengar adzan
mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin,
kecuali ketika ucapannya: "Mari melakukan shalat, mari
menuju kemenangan" maka yang mesti diucapkan oleh orang
yang mendengarnya ialah: "Tidak ada daya dan upaya selain
dengan kekuasaan Allah."
Setelah muadzin mengucapkan dua kalimat syahadat,
seyogianya bagi orang yang mendengar mengucapkan: "Aku
244
juga bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Esa
tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya. Aku ridha Allah sebagai tuhan-
ku, Muhammad Saw sebagai nabiku dan Islam sebagai
agamaku."
Sesudah mengikuti semua –kalimat-kalimat—adzan, ia
disunnahkan membaca shalawat dan salam kepada Nabi Saw,
lalu dilanjutkan dengan mengucapkan: "Ya Allah, Tuhan
panggilan sempurna ini dan shalat yang didirikan. Berikan
kepada Muhammad al-wasiilah (kedudukan di dalam surga yang
tidak pantas kecuali hanya untuk satu orang hamba Allah)
dan kehormatan, angkatlah dia di atas kedudukan yang
Engkau tinggikan yang telah Engkau janjikan." Kemudian
membaca doa antara adzan dan iqamat, memohon kebaikan
dunia dan akhirat. Karena doa yang dipanjatkan saat itu
tidak akan di tolak.
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra; bahwasanya Rasulullah
Saw bersabda, "Apabila kamu mendengar adzan, maka
ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dari Umar ibnu Khattab ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Apabila muadzin berkata, "Allah Maha Besar,
Allah Maha Besar" maka kamu juga mengatakan, "Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar". Kemudian –bila muadzin
mengatakan—"Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain
Allah", kamu mengatakan, "Aku bersaksi tidak ada tuhan
selain Allah". Bila muadzin mengucapkan, "Aku bersaksi
bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah" kamu juga
mengucapkan, "Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad
adalah utusan Allah." Bila muadzin mengatakan, "Mari
dirikan shalat" kamu mengucapkan, "Tidak ada daya dan
upaya selain dengan kekuasaan Allah." Bila muadzin
245
mengatakan, "Mari menuju kemenangan", kamu mengucapkan,
"Tidak ada daya yang upaya selain dengan kekuasaan Allah."
Bila muadzin mengatakan, "Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar", kamu mengucapkan, "Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar." Bila muadzin mengatakan, "Tidak ada tuhan selain
Allah", kamu mengucapkan, "Tidak ada tuhan selain Allah."
Lalu Rasulullah Saw bersabda, bahwa orang yang
mengucapkannya masuk surga. (HR. Muslim)
Dari Sa'id ibnu Abu Waqqash ra, dari Rasulullah Saw,
Beliau bersabda, "Barangsiapa yang berkata ketika
mendengar adzan, "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan
sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Aku
ridha Allah sebagai Tuhanku, Muhammad sebagai rasulku dan
Islam sebagai agamaku" niscaya diampuni dosa-dosanya."
Sementara itu, pada riwayat lain disebutkan,
"Barangsiapa yang mengatakan ketika mendengar adzan: "Aku
juga bersaksi." (HR. Muslim)
Dan juga dari Sa'id ibnu Abu Waqqash ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang berkata
setelah mendengar muadzin berkata, --sementara Ibnu Amir
berkata, "Barangsiapa yang berkata ketika sedang mendengar
muadzin mengatakan—"Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah", "Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah,
Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya. Aku ridha dengan Allah sebagai
Tuhanku, Muhammad sebagai rasulku dan Islam sebagai
agamaku" niscaya diampuni dosa-dosanya." (HR. Abu Uwanah1)
Hadits ini –sangat—jelas menyatakan bahwa orang yang
mendengar –dianjurkan—mengucapkan setelah menjawab dua
1 lihat: Mustakhraj 'ala shahih Muslim
246
kalimat syahadat muadzin, "Aku ridha dengan Allah sebagai
Tuhanku, Muhammad sebagai rasulku dan Islam sebagai
agamaku" sebanyak satu kali.
Dari Abdullah ibnu Amar ra, bahwa ia mendengar
Rasulullah Saw bersabda, "Apabila kamu mendengar muadzin,
ucapkanlah seperti apa yang ia kumandangkan1. Lalu
bershalawatlah kepadaku. Karena barangsiapa yang
bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat
kepadanya –dengan satu kali shalat yang ia ucapkan itu—
sebanyak sepuluh kali. Kemudian mohonlah kepada Allah al-
wasiilah untukku. Karena sesungguhnya ia merupakan
kedudukan di dalam surga yang tidak pantas kecuali hanya
untuk satu orang hamba Allah, dan aku berharap menjadi
hamba-Nya itu. Barangsiapa yang melakukan permintaanku
itu, ia berhak mendapatkan syafaatku." (HR. Muslim)
Dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Tidak ada orang yang membaca ketika
mendengar adzan: "Ya Allah, Tuhan panggilan sempurna ini
dan shalat yang didirikan. Berikan kepada Muhammad al-
1 Imam Nawari berkata, "Ulama syafi'I mengatakan bahwa disunnahkan
mengikuti ucapan muadzin bagi setiap orang yang mendengarnya; baik dalam
keadaan suci atau berhadats (junub atau haid), tua dan muda. Karena
adzan adalah dzikir, sedangkan mereka termasuk orang yang berhak
berdzikir. Namun himbauan ini dikecualikan bagi mereka yang sedang
berada di dalam wc atau sedang bersetubuh. Bagi mereka menjawab adzan
dilakukan setelah keluar wc atau selesai bersetubuh.
Dan apabila adzan dikumandangkan di saat ia sedang membaca,
berdzikir, belajar atau seumpamanya, maka ia mesti berhenti dan menjawab
kalimat-kalimat adzan. Kemudian –setelah selesai adzan—ia melanjutkan
pekerjaannya sebelum mendengar adzan.
Adapun jika ia sedang shalat; baik fardhu maupun sunnah, Imam
Syafi'I dan pengikutnya mengatakan bahwa tidak diharuskan mengikuti atau
menjawab kalimat-kalimat adzan. Ia hanya dihimbau apabila telah selesai
dari shalatnya.
Dalam kitab al-Mughni disebutkan bahwa, barangsiapa yang masuk ke
dalam mesjid, lalu ia mendengar muadzin mengumandangkan adzannya,
disunnahkan baginya menunggu hingga selesai dan mengucapkan seperti
ucapan muadzin. Ini dilakukan untuk menggabungkan antara dua pahala.
Namun jika ia tidak mengikuti adzan dan terus langsung shalat –tahyatul
mesjid—itupun tidak mengapa baginya.
247
wasiilah dan kehormatan1, angkatlah dia di atas kedudukan
yang Engkau tinggikan yang telah Engkau janjikan"
melainkan berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat."
(HR. Bukhari)
B. CARA BERSHALAWAT KEPADA NABI SAW SETELAH ADZAN
Banyak sekali riwayat tentang cara bershalawat kepada
Nabi Saw setelah adzan. Namun yang paling baik adalah yang
disebutkan dalam hadits Ka'ab ibnu 'Ujrah ra; bahwa
seseorang berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah,
sesungguhnya kami telah tahu bagaimana mengucapkan salam
kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu?"
Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, bershalawatlah
kepada Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau
bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah
Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau memberkahi
Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Agung.‖ (HR. Bukhari dan Ahmad)
Meski demikian, anda tidak terikat oleh bacaan
shalawat tertentu. Andai kamu bershalawat menggunakan
bacaan yang lain, itupun cukup dan kamu telah menunaikan
perintah sunnah.
C. DOA ANTARA ADZAN DAN IQAMAT
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Doa tidak akan ditolak –bila dipanjatkan— di
antara adzan dan iqamat." (HR. Abu Daud, Nasa'I dan
Tirmidzi)
1 Maksudnya adalah syafaat kubraa (besar) pada hari kiamat.
248
Dari Abdullah ibnu Amar ra; bahwa seseorang berkata,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya para muadzin melebihi kami",
Maka Beliau bersabda, "Ucapkan seperti apa yang mereka
katakan, maka apabila kamu selesai –mengucapkannya—
berdoalah, niscaya kamu akan diberikan." (HR. Ahmad dan
Abu Daud)
BAB KEENAM
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SHALAT
A. DOA IFTITAH
Orang yang melaksanakan shalat, sesudah mengucapkan
takbiratul ihram dan sebelum membaca surah al-Faatihah,
disunnahkan membaca doa iftitah. Tentang hal ini telah
disebutkan beberapa hadits yang di sini kami hanya
menyebutkan sebagiannya saja, antara lain;
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah
Saw apabila telah mengucapkan takbiiratul ihram dalam
shalatnya, Beliau berdiam sebentar sebelum membaca surah
al-Faatihah. Aku berkata, "Ya Rasulullah, demi ayah dan
ibuku ada apa engkau berdiam antara takbiir dan membaca
al-Faatihah, apa yang engkau baca?" Beliau menjawab, "Aku
membaca: "Ya Allah jauhkan jarak antaraku dan dosa-dosaku,
seperti Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya
Allah bersihkan aku dari dosa-dosa, seperti baju yang
putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah basuhlah aku dari
kesalahan-kesalahanku dengan es, air dan hujan." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw apabila telah berdiri untuk –melakukan—
shalat, Beliau mengucapkan takbiiratul ihram, kemudian
249
membaca, "Aku hadapkan wajahku (maksudnya seluruh jiwa dan
raga; penerjemah) untuk Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi sebagai orang yang haniif (lurus), dan
tidaklah aku termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya
milik Allah Tuhan semesta alam yang tidak ada sekutu bagi-
Nya dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk
orang-orang yang berserah diri. Ya Allah, Engkau Maha
Raja, tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau Tuhanku, aku
hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya (zalim) terhadap diriku
sendiri, aku mengakui kesalahanku, maka ampunilah semua
dosa-dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat dan berhak
mengampuni dosa kecuali Engkau. Berikan aku hidayah menuju
akhlak yang baik, tidak ada yang dapat memberikannya
kecuali Engkau. Palingkan dariku akhlak yang buruk, tidak
ada yang dapat memalingkannya kecuali Engkau. Labbaik wa
sa'daik (kalimat yang diucapkan ketika memenuhi
panggilan), semua kebaikan ada di tangan-Mu dan kejahatan
tidaklah kembali kepada-Mu. Aku dengan kekuasaan-Mu dan
kepada-Mu. Maha Suci dan Maha Tinggi, aku meminta ampunan
dan bertaubat kepada-Mu." (HR. Bukhari)
B. DOA RUKU'
Doa yang dibaca orang shalat dalam ruku'nya ialah:
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Besar."
Doa ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
'Uqbah ibn 'Amir ra, ia berkata, "Manakala turun firman
Allah Swt, "Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang Maha Besar." (QS. Al-Waaqi'ah:96) Rasulullah
Saw bersabda, "Jadikanlah ia sebagai bacaan dalam
ruku'mu." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
250
Dari Hudzaifah ra, ia berkata, "Aku pernah shalat
bersama Nabi Saw, dalam rukunya Beliau selalu membaca,
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Besar." (HR. Muslim)
Kesimpulannya, mayoritas ulama mengatakan bahwa
bertasbih di waktu ruku' minimal tiga kali. Sementara
menurut ulama-ulama dari madzhab Malik cukup hanya satu
kali tasbih.
Namun yang lebih shahih adalah apa yang dikatakan
oleh jumhur ulama, karena berdasarkan hadits yang
diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Apabila kamu telah ruku', maka
bacalah tiga kali: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Besar."
Itulah –jumlah—minimal. Lalu apabila kamu telah sujud,
maka bacalah: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi"
sebanyak tiga kali. Itulah jumlah yang minimal." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
Orang yang sedang ruku' dibolehkan hanya membaca
tasbih ini. Namun disunnahkan baginya menambah salah satu
dzikir-dzikir di bawah ini;
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw –
selalu—memperbanyak membaca –di dalam ruku' dan sujudnya—
"Maha Suci Engkau, Ya Allah Tuhan kami beserta dengan
pujian-Mu. Ya Allah ampuni dosa-dosaku." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra; bahwasanya Nabi Saw
apabila telah ruku', Beliau –selalu—mengucapkan, "Ya
Allah, hanya untuk-Mu aku ruku', hanya dengan-Mu aku
beriman, hanya untuk-Mu aku menyerahkan –jiwa dan raga—
tunduk untuk-Mu telinga, mata, otak, tulang, saraf dan
setiap sesuatu yang dipikul oleh kedua kakiku." (HR.
Muslim)
251
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
selalu membaca dalam ruku' dan sujudnya: "Engkau Maha Suci
dari semua yang tidak layak dengan keagungan-Mu, Tuhan
malaikat dan ruh." (HR. Muslim)
C. DOA BANGKIT DARI RUKU'
Doa yang mesti dibaca orang shalat tatkala mengangkat
kepalanya dari ruku' ialah: "Allah mendengarkan orang yang
memuji-Nya. Ya Tuhan kami hanya milik-Mulah segala pujian.
Kecuali apabila dia sebagai ma'mum (mengikut imam). Maka
yang ia baca hanya: "Tuhan kami, hanya milik-mu segala
puji". Ia tidak –perlu—lagi turut mengucapkan: "Allah
mendengarkan orang yang memujinya."
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra; bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Apabila
imam –shalat—berkata, "Allah mendengar orang yang
memujinya" maka ucapkanlah, "Ya Tuhan kami, hanya milik-Mu
segala pujian" karena sesungguhnya barangsiapa yang
ucapannya berbarengan dengan ucapan malaikat, niscaya
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Di samping doa di atas (Ya Tuhan kami, hanya miilik-
Mu segala pujian), juga disunnahkan menambahkan –
sesudahnya—doa seperti, "Pujian yang banyak, baik dan
penuh berkah, seisi tujuh lapis langit dan bumi serta
seisinya dan seisi apapun setelah itu yang Engkau
kehendaki."
Tambahan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Rifa'ah ibnu Rafi' al-Zuraqiyyi ra, ia berkata,
"Suatu hari kami shalat –bersama—di belakang Rasulullah
Saw. Manakala Beliau mengangkat kepalanya dari ruku' dan
252
mengucapkan, "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
berkatalah seseorang makmum yang shalat di belakang, "Ya
Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, pujian yang banyak,
baik dan penuh berkah." Setelah selesai shalat, Rasulullah
Saw bertanya, "Siapa yang yang mengucapkannya tadi?"
"Saya.. Rasulullah." Sahut orang itu. Maka Rasulullah Saw
bersabda, "Sungguh aku melihat antara tiga puluh tiga
hingga empat puluh malaikat berlomba menjadi orang yang
pertama mencatat bacaanmu itu." (HR. Bukhari, Ahmad dan
Nasa'i)
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra; bahwasanya Rasulullah
Saw apabila bangkit dari ruku', Beliau –selalu—
mengucapkan: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Tuhan
kami, hanya miliki-Mu segala pujian seisi tujuh lapis
langit dan bumi serta seisinya dan seisi apapun setelah
itu yang Engkau kehendaki." (HR. Muslim dan Ahmad)
D. DOA SUJUD
Dalam sujudnya orang yang shalat disunnahkan
mengucapkan: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi."
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh 'Uqbah
ibnu 'Amir ra, ia berkata, "Manakala turun firman Allah
Swt, "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi." (QS.
Al-A'laa:1) Rasulullah Saw bersabda, "Jadikanlah ia
sebagai bacaan dalam sujudmu." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dan telah lalu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah
ibnu Mas'ud ra, ia berkata, "Apabila kamu telah ruku',
maka bacalah tiga kali: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha
Besar." Itulah –jumlah—minimal. Lalu apabila kamu telah
sujud, maka bacalah: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi"
253
sebanyak tiga kali. Itulah jumlah yang minimal." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
Ketika sujud juga disunnahkan membaca doa-doa
lainnya, karena sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, "Seorang hamba paling dekat dengan
Tuhannya di saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah
padanya membaca doa." (HR. Muslim)
Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Adapun ruku', maka besarkan padanya Tuhanmu.
Sedangkan sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa. Karena
doa –saat itu—lebih dekat dikabulkan." (HR. Muslim)
Beberapa doa yang diriwayatkan dari berbagai hadits
membuktikan bahwa Rasulullah Saw memperbanyak doa dalam
sujudnya;
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra, dari Rasulullah Saw;
bahwa apabila sujud Beliau –sering—mengucapkan, "Ya Allah,
hanya karena-Mu aku sujud, hanya dengan-Mu aku beriman,
hanya untuk-Mu aku berserah diri. Wajahku sujud kepada –
Engkau—yang telah menciptakan dan membentuknya, yang telah
membelah telinga dan matanya. Maha suci Allah Sang
Pencipta paling baik." (HR. Muslim)
Dan telah lalu dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw –selalu—memperbanyak membaca –di dalam
ruku' dan sujudnya—"Maha Suci Engkau, Ya Allah Tuhan kami
beserta dengan pujian-Mu. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra; bahwasanya Rasulullah Saw –
selalu—membaca dalam sujudnya, "Ya Allah ampunilah semua
dosaku; sedikit dan banyak, pertama dan terakhir, yang
nyata dan tersembunyi." (HR. Muslim, Abu Daud dan Hakim)
254
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Pada suatu malam aku
pernah –merasa—kehilangan Rasulullah Saw dari atas tempat
tidur. Aku mencari-carinya dan –ternyata—tanganku
menyentuh perut kedua kakinya yang berdiri di saat Beliau
sedang sujud. Dalam sujudnya itu Beliau membaca, "Ya
Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu,
dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu
dari kekuasaan-Mu. Aku tidak dapat menghitung pujian atas-
Mu. Engkau seperti pujian-Mu atas diri-Mu." (HR. Muslim
dan Ashaab sunnan)
E. DOA DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Saat duduk antara dua sujud, disunnahkan membaca
salah satu dari dua doa berikut ini; disamping itu doa ini
juga dapat diulangi jika mau;
Dari Hudzaifah ra; sesungguhnya, Nabi Saw selalu
membaca antara dua sujud: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, ya
Tuhanku, ampunilah aku." (HR. Nasa'I dan Ibnu Majah)
Dari Ibnu Abbas ra; sesungguhnya Nabi Saw selalu
membaca antara dua sujud: "Ya Allah ampunilah aku,
kasihilah aku, selamatkanlah aku, tunjukilah aku dan
berikan rejeki kepadaku." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
F. TASYAHHUD
Tasyahhud memiliki banyak bentuk doa, namun ada tiga
yang terpopuler, antara lain;
Pertama: Tasyahhud Ibnu Mas'ud ra dari Rasulullah
Saw, yaitu: "Segala kesempunaan dan amal shaleh milik
Allah. Salam tercurah untukmu wahai Nabi beserta rahmat
dan keberkahan-Nya. Salam atas kami dan hamba-hamba Allah
yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain
255
Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua: Tasyahhud Ibnu Abbas ra dari Rasulullah Saw,
yaitu; "Segala penghormatan yang penuh berkah dan kebaikan
milik Allah. Salam, rahmat dan keberkahan-Nya atasmu wahai
Nabi. Salam atas kami dan hamba-hamba Allah yang shaleh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku
bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.‖
(HR. Muslim)
Ketiga: Tasyahhud Umar ibnu Khattab. Dari Abdurrahman
ibnu Abdul Qari', bahwa ia mendengar Umar ibnu Khattab di
atas mimbar sambil mengajarkan bacaan tasyahhud. Ia
berkata, "Ucapkanlah: "Segala penghormatan milik Allah,
segala kesucian milik Allah, segala amal kebaikan milik
Allah. Salam atasmu wahai Nabi Saw dan rahmat serta
keberkahan-Nya. Salam atas kami dan hamba-hamba Allah yang
shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-
Nya." (HR. Malik dan Baihaqi)
Imam Nawawi berkata, "Semua hadits tentang tasyahhud
ini shahih. Namun yang paling shahih berdasarkan
kesepakatan ahli hadits ialah hadits Ibnu Mas'ud, kemudian
hadits Ibnu Abbas.
Imam Syafi'I berkata, "Boleh/sah membaca yang mana
saja, karena sesungguhnya ulama sepakat membolehkan salah
satu di antaranya."
G. SHALAWAT SETELAH TASYAHHUD AKHIR
Shalawat kepada Nabi Saw setelah tasyahhud akhir
memiliki berbagi bentuk. Akan tetapi yang paling baik di
antara shalawat-shalawat yang diriwayatkan ialah shalawat
256
yang diriwayatkan dari Abu Mas'ud al-Ashari, ia berkata,
"Rasulullah Saw pernah datang di saat kami sedang berada
di majlis Sa'ad ibn Ubadah. Kepada Beliau Basyir ibnu
Sa'ad berkata, "Allah Swt memerintahkan kepada kami
bershalawat kepadamu wahai RAsulullah, bagaimana caranya?"
Abu Mas'ud berkata, "Maka Rasululah Saw berdiam, hingga
kami berpikiran andai ia tidak menanyakan hal tersebut.
Kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah: Ya Allah,
bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya, seperti
Engkau bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau di dalam dunia ini Maha Terpuji lagi Maha Agung.
Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau
memberkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau di dalam
dunia ini Maha Terpuji lagi Maha Agung1. Lalu ucapkanlah
salam seperti yang telah kamu ketahui. (maksudnya: salam
atas diri kamu sendiri seperti yang telah kamu pelajari
dariku) (HR. Muslim)
H. DOA SETELAH TASYAHHUD AKHIR DAN SEBELUM SALAM
Disunnahkan berdoa setelah tasyahhud akhir dan
sebelum salam dengan doa apa saja yang termasuk kebaikan
dunia dan akhirat.
Dari Ibnu Mas'ud ra; bahwasanya Nabi Saw telah
mengajarkan kepada mereka (sahabat) tasyahhud, lalu Beliau
berkata, "Kemudian silakan memohon apa saja yang
diinginkan." (HR. Muslim)
Berikut ini beberapa doa yang dibaca oleh Nabi Saw
setelah tasyahhud akhir, antara lain;
1 Anda juga boleh membaca, "Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan
keluarganya, seperti Engkau bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya.
Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau memberkahi
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau di dalam dunia ini Maha
Terpuji laig Maha Agung" seperti yang disebutkan pada riwayat lain.
257
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila kamu bertasyahhud, maka berlindunglah
kepada Allah dari empat perkara; ucapkanlah: "Ya Allah
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka
jahannam, siksa kubur, fitnah hidup dan mati dan dari
kejahatan fitnah Dajjal." (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Aisyah ra; bahwasanya Nabi Saw
selalu membaca doa dalam shalatnya: "Ya Allah sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari fitnah
dajjal. Aku –juga—berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup
dan mati. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan dosa dan jeratan hutang." Lalu ada yang
berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau
berlindung dari hutang?! Maka Beliau berkata, "Seseorang
apabila berhutang, lalu ia berbicara, maka ia pasti akan
berbohong, atau berjanji, maka ia tidak akan menepatinya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw apabila berdiri –untuk melaksanakan shalat—
Beliau –selalu—menjadikan bacaan terakhir dalam shalatnya
--antara tasyahhud dan salam--: "Ya Allah, ampuni aku,
sesuatu yang telah dan belum aku perbuat, yang aku
rahasiakan atau yang tidak aku rahasiakan, kesalahanku
yang Engkau lebih mengetahuinya dari diriku. Engkau yang
terdahulu dan yang terakhir, tidak ada tuhan selain
Engkau." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abdullah ibn 'Amr; bahwa Abu Bakar Siddik pernah
berkata kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, ajarkan aku
doa yang dapat aku baca dalam shalatku." Beliau menjawab,
"Bacalah: Ya Allah, sesungguhnya aku telah berbuat zalim
terhadap diriku sendiri kezaliman yang amat banyak, dan
tidak ada yang dapat mengampuni dosaku kecuali Engkau.
258
Berikanlah aku ampunan dari sisi-Mu, dan kasihilah aku,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(HR. Bukhiri dan muslim)
Dari Abu Shaleh, dari salah seorang sahabat Nabi Saw,
ia berkata, "Nabi Saw berkata kepada seseorang, "Apa yang
kamu baca dalam shalat?" ia menjawab, "Aku bertasyahhud
lalu aku membaca, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
surga dan berlindung kepada-Mu dari neraka. Aku tidak
pandai mengucapkan perkatan yang tidak dapat dimengerti
seperti perkataan Mu'adz yang tidak dimengerti." Maka
Beliau bersabda, "Hanya sekitar itulah doa seharus
dipanjatkan." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad
yang baik)
I. DZIKIR DAN DOA SETELAH SHALAT
Orang shalat yang telah mengucapkan salam,
disunnahkan membaca istighfar tiga kali, lalu membaca: "Ya
Allah Engkau adalah al-Salaam, hanya dari-Mu kedamaian,
maha suci Engkau wahai pemilik kebesaran dan kemuliaan,
tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-
Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia
atas segala sesuatu Maha Kuasa. Ya Allah tidak ada yang
dapat menghalangi sesuatu yang Engkau berikan dan tidak
ada yang dapat memberi sesuatu yang Engkau tahan, dan
tidak berarti sama sekali –terhadap-Mu-- kesungguhan orang
yang bersungguh-sungguh."
Lalu membaca ayat kursi, surah al-Ikhlas dan al-
mu'awwidzatain. Dilanjutkan dengan "Maha Suci Allah" tiga
puluh tiga kali, "Segala puji bagi Allah" tiga puluh tiga
kali dan "Allah Maha Besar" tiga puluh tiga kali, lalu
digenapkan jumlah seratus dengan mengucapkan: "Tidak ada
259
tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya
milik-Nya kerajaan dan pujian dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa." Kemudian silakan berdoa memohon apa saja;
kebaikan dunia dan akhirat.
Sebenarnya ada sejumlah doa yang diriwayatkan dari
Nabi Saw. Namun di sini kami hanya akan menyebutkan
sebagiannya saja, antara lain;
I. DZIKIR SETELAH SHALAT
Dari Tsauban ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila selesai dari shalatnya, Beliau selalu membaca
istighfar sebanya tiga kali, lalu mengucapkan: "Ya Allah
Engkau adalah al-Salaam, hanya dari-Mu kedamaian, maha
suci Engkau wahai pemilik kebesaran dan kemuliaan" Walid
berkata, "Aku bertanya kepada Auza'I, bagaimana –caranya--
beristighfar?" "Kamu dapat melakukannya dengan mengatakan,
"Aku memohon ampunan kepada Allah" (tiga kali) (HR.
Muslim)
Dari Mughirah ibnu Syu'bah ra; bahwasanya Rasulullah
Saw apabila selesai dari shalat, Beliau mengucapkan,
"Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-
Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia
atas segala sesuatu Maha Kuasa. Ya Allah tidak ada yang
dapat menghalangi sesuatu yang Engkau berikan dan tidak
ada yang dapat memberi sesuatu yang Engkau tahan, dan
tidak berarti sama sekali –terhadap-Mu-- kesungguhan orang
yang bersungguh-sungguh." (HR. Muslim)
Dari Abu Umamah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
besabda, "Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap
selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk
surga kecuali mati."(HR. Nasa'I dan Ibnu Hibban)
260
Dari Hasan ibnu Ali ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca ayat kursi tiap-tiap
selesai shalat fardhu, maka dia berada dalam perlindungan
Allah hingga shalat –fardhu—berikutnya." (HR. Thabrani
dengan sanad yang shahih)
Dari Uqbah ibnu 'Amir ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
menyuruhku membaca al-mu'awwidzatain1 setiap selesai
shalat." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa'i)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang bertasbih setiap selesai
shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga
kali dan bertakbir tiga puluh tiga kali, jumlahnya
sembilan puluh sembilan. Lalu dia genapkan menjadi
seratus dengan mengucapkan: "Tidak ada tuhan selain Allah,
Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya kerajaan
dan segala pujian dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa"
niscaya diampunilah dosa-dosanya sekalipun seperti buih di
lautan." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan Abu Daud)
Dari Abdullah ibnu 'Amar ra, dari Nabi Saw, Beliau
bersabda, "Dua macam yang tidak dipelihara oleh seorang
hamba muslim, melainkan dia –pasti—masuk surga. Keduanya
mudah namun tidak banyak orang yang mengamalkannya:
(pertama) bertasbih sepuluh kali, bertahmid (mengucapkan
alhamdulillah) sepuluh kali dan bertakbir sepuluh kali
setiap sesudah shalat. Maka jumlahnya seratus lima puluh
kali di atas lidah, namun seribu lima ratus di atas
timbangan. (kedua) bertakbir tiga puluh empat kali,
bertahmid tiga puluh tiga kali dan bertasbih tiga puluh
tiga kali apabila hendak beranjak ke tempat tidur. Maka
jumlahnya seratus di atas lidah, namun seribu di atas
1 Pada riwayat Abu Daud disebutkan, "al-mu'awwidzaat", maka seyogianya
yang dibaca ialah; surah al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Naas.
261
timbangan. Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah Saw
menghitungnya dengan tangannya. Sahabat bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana dua macam tersebut mudah namun
sedikit orang yang mengamalkannya?" Beliau menjawab,
"Karena syaitan membuat kamu tertidur sebelum sempat
membacanya, dan mengingatkanmu setelah shalat tentang
suatu keperluan sebelum kamu sempat membacanya." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
II. DOA SETELAH SHALAT
Diriwayatkan dari Nabi Saw sejumlah doa yang sering
Beliau panjatkan kepada Allah Swt setelah shalat-
shalatnya. Namun kami hanya menyebutkan sebagiannya saja,
antara lain;
Dari Sa'ad ibnu Abu Waqqash ra, bahwasanya Rasulullah
Saw selalu berlindung –setiap sesudah shalat—mengucapkan
kalimat-kalimat ini, "Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan lemah hati. Aku
berlindung kepada-Mu dari lali, aku berlindung kepada-Mu
dari fitnah dunia1, dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur." (HR. Bukhari)
Dari Barraa' ibnu 'Azib ra, ia berkata, adalah kami
apabila shalat di belakang Rasulullah Saw selalu berada di
sebelah kanannya. Beliau menghadapkan wajahnya kepada
kami, --Barra' berkata—maka aku mendengar Beliau
mengucapkan, "Ya Allah pelihara aku dari siksa-Mu pada
saat Engkau bangki (kumpulkan) hamba-hamba-Mu." (HR.
Muslim)
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra, bahwasanya suatu hari Nabi
Saw pernah menarik tangannya dan berkata, "Mu'adz,
1 Maksudnya: dunia yang membuat aku berpaling dari akhirat.
262
sesungguhnya aku mencintaimu." "Demi ayah dan ibuku wahai
Rasulullah, akupun demikian." Jawab Mu'adz. Rasulullah Saw
berkata, "Mu'adz, aku ingin berpesan kepadamu, jangan kamu
tinggalkan sesudah setiap shalat, bacalah: "Ya Allah Bantu
aku untuk selalu mengingat-Mu, bersykur kepada-Mu dan
beribadah dengan baik kepada-Mu." (HR. Abu Daud, Nasa'i,
Ibnu Hibban, Ibnu Majah dan Hakim)
Dzikir dan doa tambahan setelah shalat subuh dan maghrib:
Dari Abu Dzarr ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca setiap sesudah shalat
subuh, sebelum mengubah posisi duduk dan sebelum
berbicara, "Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada
sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kerajaan dan segala
pujian, Yang menghidupkan dan mematikan dan Dia atas
segala sesuatu Maha Kuasa" sebanyak sepuluh kali, maka
ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya
sepuluh dosa dan sepuluh tingkat derajatnya ditinggikan.
Satu hari penuh ia berada dalam lindungan –Allah Swt—dari
segala sesuatu yang tidak diinginkan, dipelihara dari
syaitan dan tidak ada dosa yang layak membinasakannya pada
hari itu kecuali syirik dengan Allah." (HR. Tirmidzi1)
Dari Muslim ibnu Harits al-Tamimi ra, dari Rasulullah
Saw, bahwa Beliau pernah membisikan kepadanya, "Apabila
kamu selesai melaksanakan shalat maghrib, maka bacalah:
"Ya Allah pelihara aku dari neraka" sebanyak tujuh kali.
Karena sesungguhnya apabila kamu membacanya, lalu kamu
meninggal dunia pada malam itu, maka kamu ditulis termasuk
orang yang berada dalam pemeliharaan Allah dari neraka.
Lalu apabila kamu selesai shalat subuh, bacalah kembali
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan, bahkan dalam salah satu naskah
ia mengatakan shahih.
263
doa itu. Karena sesungguhnya bila kamu meninggal dunia
pada siang itu, maka kamu ditulis termasuk orang yang
berada dalam pemeliharaan Allah dari neraka." (HR. Abu
Daud)
Dari Ummu Salamah ra; bahwasanya Rasulullah Saw
selalu membaca bila selesai shalat subuh sesudah
mengucapkan salam, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal
perbuatan yang diterima." (HR. Ahmad, Ibnu Syaibah dan
Ibnu Majah)
BAB KETUJUH
DOA-DOA YANG DIANJURKAN PADA SHALAT-SHALAT
TERTENTU
A. SHALAT WITIR
1. Bacaan Dalam Shalat Witir
Dalam shalat witir, setelah membaca al-Fatihah
dibolehkan membaca surah apa saja. Ali berkata, tidak ada
sesuatupun dari al-Qur'an, ayat yang didiskriminasi (tidak
boleh dibaca), maka dari itu silakan shalat witir dengan
membaca surah apa saja yang kamu inginkan. Akan tetapi
apabila mengerjakan shalat witir tiga rakaat, disunnahkan
membaca –setelah al-Fatihah—pada rakaat pertama surat al-
A'laa, dan pada rakaat kedua surah al-Kaafiruun, lalu pada
rakaat ketiga surah al-Ikhlaas dan al-mu'awwidzatain.
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah,
ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw selalu membaca pada
rakaat pertama surah al-A'laa, pada rakaat kedua surah al-
264
Kaafiruun dan pada rakaat ketiga surah al-Ikhlaas dan al-
Mu'awwidzatain." (HR. Ahmad Abu Daud dan Tirmidzi1)
2. Doa Qunut Pada Shalat Witir
Dalam shalat witir, membaca qunut disunnahkan setelah
bangkit dari ruku' pada rakaat terakhir. Qunut yang dibaca
ialah doa yang diriwayatkan dari Hasan ibnu Ali ra, ia
berkata, "Rasululullah Saw mengajarkan aku kalimat-kalimat
yang aku ucapkan dalam qunut shalat witir: "Ya Allah
tunjukilah aku, --hingga—termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk dari-Mu, selamatkan aku, --hingga—
termasuk orang-orang mendapatkan keselamatan dari-Mu,
bimbinglah aku, --hingga—termasuk orang yang mendapatkan
bimbingan dari-Mu, berkahi apa yang Engkau berikan kepada-
Ku, pelihara aku dari kejahatan yang telah Engkau
putuskan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan
dan tidak diputuskan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan
terhina orang yang Engkau kasihi, dan tidak akan terhormat
orang yang Engkau musuhi, Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau
wahai Tuhan kami." (HR. Ahmad, Ashabussunan, Baihaqi dan
Tirmidzi2)
Dari Ali ibnu Abu Thalib ra, ia berkata,
"Sesungguhnya Nabi Saw selalu membaca di akhir shalat
witirnya, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan
ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan ampunan-Mu dari siksa-
Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak dapat
menghitung pujian atas-Mu, Engkau seperti pujian-Mu atas
diri-Mu." (HR. Ahmad dan Ashaabussunan)
3. Dzikir Setelah Salam dari Witir
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
265
Setelah selesai shalat witir disunnahkan membaca:
"Maha Suci Raja Yang Maha Suci" sebanyak tiga kali dengan
mengeraskan suara pada bacaan yang kali ketiga, lalu
membaca: "Tuhan malaikat dan ruh."
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ubai
ibnu Ka'ab ra; bahwasanya Rasulullah Saw sering
melaksanakan shalat witir tiga rakaat, pada rakaat pertama
Beliau membaca surah al-A'laa', rakaat kedua surah al-
Kaafiruun dan rakaat ketiga surah al-Ikhlas. Lalu apabila
telah selesai shalat witir, Beliau membaca, "Maha Suci
Tuhan Yang Maha Suci" sebanyak tiga kali, Beliau
panjangkan dan keraskan suaranya pada kali yang ketiga."
(HR. Nasa'i)
Sementara itu, Daruquthni menambahkan, "Lalu Beliau
membaca, "Tuhan malaikat dan ruh."
B. SHALAT ISTIKHARAH
Shalat istikharah merupakan hal yang disunnahkan. Ia
adalah cara yang ditempuh oleh seorang mukmin tatkala
menghadapi suatu perkara mubah (dibolehkan) menurut agama,
sementara ia tidak mengetahui mana yang lebih baik
untuknya. Istikharah adalah puncak dari tawakkal kepada
Allah Swt. Maka dari itu –hanya Allah yang lebih
mengetahui—setiap kali seorang hamba beristikharah
(meminta pilihan) kepada Allah dalam hal-hal yang mubah
yang ringan, maka imannya –kepada Allah—semakin bertambah.
Karena sesungguhnya istikharah tidak hanya berhubungan
dengan perkara-perkara besar saja, seperti; pernikahan,
perjalanan dan sebagainya –seperti yang dilakukan oleh
sebagian orang—akan tetapi istikharah juga dilakukan untuk
perkara-perkara ringan dan kecil.
266
Disebutkan dalam kitab Nailul Authaar karya Imam
Syaukani sebuah sabda Rasulullah Saw, "Dalam segala hal."
Ini menunjukan bahwa yang dimaksud adalah semua perkara
dan seseorang tidak dibenarkan meremehkan sesuatu karena
ukurannya yang kecil, atau tidak memperhatikannya, hingga
meninggalkan melakukan shalat istikharah. Tidak sedikit
perkara yang dianggap ringan, namun resiko dalam melakukan
atau meninggalkannya sangat besar. Karena Itu Rasulullah
Saw bersabda, "Mintalah kepada Allah sekalipun hanya
sepasang tali sandal."1
Dari Sa'ad ibnu Abu Waqqash ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Diantara kebahagiaan manusia
ialah istikharah kepada Allah. Dan diantara
kesengsaraannya adalah tidak beristikharah kepada-Nya
Swt." (HR. Hakim2)
Karena itulah, Nabi Saw sering menganjurkan kepada
sahabat-sahabatnya untuk melakukan istikharah dan
mengajarkan kepada mereka doa-doanya.
Diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata,
"Adalah Rasulullah Saw sering mengajarkan kami shalat
istikharah dalam semua permasalahan, seperti ia
mengajarkan kepada kami surah-surah al-Qur'an. Beliau
berkata, "Apabila kamu –terlalu—memikirkan sesuatu
(kebingungan) maka kejakanlah shalat sunnah sebanyak dua
rakaat. Kemudian bacalah, "Ya Allah, dengan ilmu-Mu
sesungguhnya aku meminta pilihan dan yang terbaik, dengan
kekuasaan-Mu aku meminta dikuasakan. Aku memohon sebagian
karunia-Mu yang sangat besar. Karena sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya, Engkau Maha Tahu,
sedangkan aku tidak tahu. Engkau yang Maha Mengetahui
1 Lihat: Nailul Authaar, Juz III, hal 352-356 2 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih.
267
perkara-perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau
mengetahui bahwa perkara ini (sebutkan apa yang
dibingungkan) lebih baik untukku, agamaku, kehidupanku dan
kesudahanku, maka takdirkan dan mudahkanlah ia untukku.
Namun jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (juga
sebutkan kebingunan) buruk untukku, agamaku, kehidupanku
dan kesudahan perkaraku, maka palingkanlah ia dariku dan
palingkanlah aku darinya. Takdirkanlah agar aku selalu
mendatangkan kebaikan di manapun berada, kemudian puaskan
hatiku." (HR. Bukhari)
Hadits yang telah lalu, menjelaskan kepada kita cara
beristikharah yang disunnahkan bagi hamba, dan ia tidak
dibenarkan meninggalkannya berpaling mencari cara-cara
lain, seperti; ramalan, melihat ke dalam cangkir,
mengikuti bekas jejak, melempar kerikil, menghitung dengan
tasbih dan tahyul-tahyul lainnya yang tidak dibenarkan
oleh agama dan tidak diterima oleh akal sehat. Hadits itu
juga menunjukan bahwa istikharah yang benar dan diterima
di sisi Allah ialah sebagai berikut;
1. Shalat sunnah dua rakaat seperti yang diperintahkan
oleh Rasulullah Saw dengan niat istikharah.
2. Setelah selesai shalat, sepenuh jiwa menghadap kepada
Allah Swt, mengangkat kedua tangan dan memohon dengan
membaca doa yang telah disebutkan dalam hadits yang
telah lalu.
3. Disunnahkan mengawali dan menutup doa dengan
bershalawat kepada Nabi Saw, agar lebih dekat
dikabulkan.
4. Jika pada perkara itu terdapat kebaikan, maka Allah
lapangkan dan ringankan hatinya untuk cenderung
memilihnya, lalu Allah mudahkan dia untuk
menjalankannya. Namun jika tidak terdapat kebaikan
268
pada perkara itu, maka Allah palingkan hatinya dengan
kekuasaan-Nya seperti apa dan bagaimana yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu
Maha Kuasa.
Ketahuilah bahwa orang yang melakukan istikharah tidak
harus bermimpi untuk mendapatkan kejelasan tentang perkara
baik atau buruk, seperti yang diyakini oleh sebagian
orang. Akan tetapi, hatinya akan ringan terhadap perkara
tersebut jika baik untuknya, dan akan tertutup jika buruk
baginya. Lalu di depannya, ia melihat jalan-jalan kebaikan
menjadi dimudahkan jika menurut Allah Swt pada jalan itu
terdapat kemaslahatannya. Dan ia akan melihat yang lain,
jika menurut ilmu Allah pada perkara itu terdapat
kejahatan untuknya.
C. SHALAT TASBIH
Dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya
Rasulullah Saw berkata kepada Abbas ibn Abdul Muthallib,
"Wahai pamanku Abbas, maukah aku berikan hal yang istimewa
untukmu; sepuluh perkara yang apabila kamu melakukannya,
Allah ampuni dosa-dosamu, yang pertama dan terakhir, yang
dulu dan sekarang, baik sengaja maupun tidak, kecil dan
besar, tersembunyi dan nampak, sepuluh perkara; bahwa kamu
shalat empat rakaat. Pada rakaat pertama kamu baca surah
al-Faatihah dan satu surah1. Apabila selesai dari bacaan
(al-Faatihah dan surah lain) pada rakaat pertama dan masih
dalam posisi berdiri, bacalah "Maha Suci Allah, segala
puji milik-Nya, tidak ada tuhan selain Allah dan Allah
Maha Besar" sebanyak lima belas kali. Kemudian kamu ruku'
dan kembali membacanya –masih dalam posisi ruku'—sebanyak
1 Tidak ada surah yang tertentu
269
sepuluh kali1. Lalu kamu bangkit dari ruku' dan –kembali—
membacanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian kamu turun –ke
lantai— masih dalam keadaan sujud sambil membacanya lagi
sebanyak sepuluh kali. Lalu kamu angkat kepala dari sujud
(duduk antara dua sujud) dan membacanya kembali sebanyak
sepuluh kali, setelah itu kembali sujud dan membacanya
sebanyak sepuluh kali. Kemudian kamu bangkit dan sebelum
berdiri terlebih dahulu membaca tasbih itu sebanyak
sepuluh kali. Dengan demikian, maka jumlah tasbih yang
dibaca sebanyak tujuh puluh lima kali setiap rakaat.
Shalat ini kamu lakukan sebanyak empat rakaat. Jika mampu,
lakukanlah satu kali setiap hari, kalau tidak, satu minggu
sekali, atau satu bulan sekali, atau satu tahun sekali,
atau paling tidak satu kali dalam seumur hidupmu." (HR.
Abu Daud, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dalam
shahihnya2)
D. SHALAT HAJAT
Adalah Rasulullah Saw apabila disulitkan oleh suatu
problem Beliau selalu melakukan shalat. Karena itu
disunnahkan bagi seorang hamba yang memiliki problem
berdoa memohon kepada Allah Swt apa yang dia butuhkan
dengan penuh tenang, tunduk, hina dan merasa tidak
berdaya.
1 Maksudnya, setelah membaca tasbih yang biasa dibaca saat ruku'.
Demikian pula orang yang melaksanakan shalat tasbih, sebelum membaca
tasbih-tasbih terlebih dahulu membaca dzikir-dzikir yang biasa diucapkan
tatkala shalat fardu atau sunnah lainnya. 2 Al-Hafiz berkata, "Hadits ini telah diriwayatkan dari sanad yang
jumlahnya tidak sedikit, dan dari sejumlah sahabat. Namun yang paling
utama adalah hadits Ikrimah ini, yang mana ia telah dinyatakan shahih
oleh sejumah ulama, seperti; al-Hafiz Abu Bakar al-Ajiri, guru kita Abu
Muhammad Abdurrahim al-Misri dan guru kita al-Hafiz Abul Hasan al-
Maqdisi. Hadits ini juga dinyatakan shahih oleh Nasiruddin al-Albaani
dalam Shahih Jami'-nya.
270
Lalu manakala shalat merupakan bukti terbesar untuk
membuktikan ketundukan, kehinaan dan ketidak berdayaan,
maka disunnahnya bagi seorang hamba bila ingin kebutuhan
dan keperluannya tertunaikan berdiri di depan Tuhannya;
shalat dua rakaat dengan niat agar kebutuhannya
tertunaikan, sepenuh hati menghadap kepada Allah lalu
berdoa kepada-Nya di saat sujud memohon apa saja yang dia
inginkan. Karena sesungguhnya posisi terdekat seorang
hamba dengan Tuhannya, yaitu ketika dia sedang dalam
keadaan sujud.
Dari Abu Darda' ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna dan
baik, kemudian ia shalat dua rakaat dengan khusu' dan baik
–pula--, maka cepat atau lambat, Allah Swt pasti
memberikan kepadanya apa yang dia pinta." (HR. Ahmad
dengan sanad yang baik)
E. SHALAT TAUBAT
Disunnahkan bagi seorang hamba apabila hendak
bertaubat; mengambil air wudhu dengan baik, kemudian
berdiri di depan Allah Swt dan shalat dua rakaat atau
lebih dengan niat bertaubat. Karena shalat adalah ibadah
yang paling baik yang mendekatkan seorang hamba kepada
Tuhannya. Ia merupakan cara terbaik untuk mendapatkan
ampunan dan ridha dari Allah Swt.
Dari Abu Bakar ra, ia berkata, "Aku telah mendengar
Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada siapapun yang berdosa,
kemudian ia bangkit bersuci lalu shalat. Seusai shalat ia
membaca istighfar (meminta ampun), melainkan Allah ampuni
dosa dan kesalahannya. Kemudian Beliau membaca firman
Allah Swt, "Dan (juga) orang-orang yang apabila
271
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-
dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah - Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui. Mereka
itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga
yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-
orang yang beramal." (QS. Ali 'Imraan:135-136) (HR.
Tirmidzi1)
F. SUJUD TILAWAH
Disunnahkan bagi orang yang membaca atau mendengar
ayat sajdah mengucapkan takbir dan sujud sebanyak satu
kali, seperti sujud pada shalat biasa, sambil membaca,
"Maha Suci Tuhanku lagi Maha Tinggi." Kemudian membaca doa
ini, "Telah sujud wajahku kepada–Allah—Yang telah
menciptakannya, membelah pendengaran dan penglihatannya
dengan daya dan upaya-Nya, Maha Suci Allah, sebaik-baik
Sang Pencipta. Ya Allah, tulislah untukku --karena sujud
ini-- di sisi-Mu satu pahala dan hapuskanlah dariku satu
dosa. Jadikan sujud ini sebagai simpananku di sisi-Mu.
Terimalah dariku seperti Engkau menerimanya dari hamba-Mu
Daud." (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim2 dan disetujui oleh
Dzahabi)
Setelah itu kembali bertakbir untuk bangkit dari
sujud. Namun perlu diketahui bahwa shalat ini tidak
mengharuskan tasyahhud dan mengucapkan salam.
Keutamaan Sujud Tilawah
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menyatakan bahwa hadits ini shahih.
272
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila anak Adam (seorang manusia) membaca
surah sajdah, lalu ia sujud, maka menjauhlah syaitan,
sambil menangis ia berkata, "Celaka aku, ia disuruh sujud,
iapun sujud maka surgalah menjadi miliknya. Sementara aku,
telah diperintahkan sujud, namun aku tidak mematuhinya,
maka bagiku neraka." (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
G. DZIKIR-DZIKIR YANG DISUNNAHKAN HARI JUM'AT
Pada siang dan malam hari jum'at seorang muslim
disunnahkan memperbanyak membaca al-Qur'an al-karim dan
berdzikir kepada Allah Swt. Lalu pada siang harinya ia
kembali disunnahkan memperbanyak berdoa.
Dari Jabir ibnu Abdullah ra, dari Rasulullah Saw,
Beliau bersabda, "Hari jum'at –terdiri dari—dua belas jam,
tidak ada seorang hamba muslim yang memohon sesuatu kepada
Allah Swt padanya, kecuali pasti Allah berikan. Maka dari
itu raihlah –kesempatan itu—pada jam terakhir setelah
ashar." (HR. Nasa'I dan Abu Daud)
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya pada hari jum'at terdapat satu
saat yang tidak bertepatan dengannya oleh seorang hamba
muslim, memohon kepada Allah Swt suatu kebaikan padanya,
melainkan Allah berikan permohonannya. Dan saat itu ialah
setelah ashar1." (HR. Ahmad
2 dan Ibnu Majah)
Selain itu, pada siang dan malam hari jum'at juga
disunnahkan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw.
Dari Aus ibnu Aus ra, ia berkata, "Nabi Saw bersabda,
"Sesungguhnya diantara hari terbaikmu ialah hari jum'at,
1 Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa saat itu ialah antara duduknya
imam hingga selesai dari shalat. 2 Al-Iraqi mengatakan bahwa hadits ini shahih.
273
maka dari itu perbanyaklah padanya membaca shalawat
kepadaku. Karena sesungguhnya shalawat –yang kamu baca—
diperlihatkan kepadaku. Sahabat bertanya, "Bagaimana
shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sedangkan tulang
belulangmu telah hancur?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya
Allah Swt mengharamkan tanah memakan tubuh para nabi."
(HR. Muslim dan Ahmad)
Dari Umamah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jum'at.
Karena shalawat umatku diperlihatkan kepadaku setiap hari
jum'at. Maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat
kepadaku, maka dialah orang yang paling dekat –
kedudukannya—denganku." (HR. Baihaqi dengan sanad yang
hasan)
Ibnul Qayyim berkata, "Disunnahkan memperbanyak
membaca shalawat kepada Nabi Saw di siang dan malam hari
jum'at. Karena sabda Rasulullah Saw, "Perbanyaklah
shalawat kepadaku pada siang dan malam jum'at." Rasulullah
Saw adalah pemimpin manusia, sedangkan jum'at merupakan
pemimpin segala hari. Maka membaca shalawat pada hari
jum'at memiliki keistimewaan yang tidak didapatkan pada
hari-hari lain. Hal ini di samping hikmah yang lain,
yaitu; setiap kebaikan yang didapatkan oleh umatnya di
dunia dan akhirat, mereka dapatkan melalui Rasulullah Saw.
Maka Allah himpunkan untuk umatnya antara kebaikan dunia
dan akhirat. Kehormatan terbesar yang mereka dapatkan
adalah pada hari jum'at. Karena sesungguhnya pada hari itu
Allah membangkit mereka menuju rumah dan singgasana di
dalam surga. Jum'at merupakan hari tambahan bagi mereka
apabila telah masuk ke dalam surga setelah di dunia
menjadi hari lebaran untuk mereka, ia adalah saat-saat
Allah mengabulkan permintaan dan permohonan dan tidak
274
menolak siapapun yang meminta-Nya. Semua keistimewaan ini
hanya mereka ketahui dan dapatkan dengan sebab dan di
tangan Rasulullah Saw.
Maka sebagai ucapan terima kasih, pujian dan
menunaikan sebagian kecil dari hak-hak Nabi Saw, seorang
muslim disunnahkan memperbanyak membaca shalawat kepada
Beliau di siang dan malam jum'at.
Disunnahkan Membaca Surah al-Kahfi Pada Hari Jum'at
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, bahwasanya Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi
pada hari jum'at, niscaya Allah berikan cahaya, sehingga
dapat menerangi antara dua jum'at1." (HR. Hakim
2)
Disunnahkan pula memperbanyak dzikir Kepada Allah Swt
setelah shalat jum'at
Firman Allah Swt, "Apabila telah ditunaikan shalat,
maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung." (QS. Al-Jumu'ah:10)
H. DZIKIR-DZIKIR YANG DIANJURKAN PADA HARI LEBARAN
1. Gema Takbir di Hari-hari Lebaran
Takbir di hari lebaran hukumnya sunnah. Firman Allah
Swt, tentang Idul Fitri, "Dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah:185)
1 Maksudnya: pengaruh dan pahalanya tetap terlihat selama satu minggu. 2 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih.
275
Dan firman-Nya Swt tentang Idul Adha, "Dan
berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari
yang berbilang1." (QS. Al-Baqarah:203)
Dan firman-Nya Swt lagi, "Demikianlah Allah telah
menundukkanya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah
terhadap hidayah-Nya kepada kamu." (QS. Al-Hajj:37)
2. Waktu Untuk Bertakbir
Untuk Idul Fitri, waktu bertakbir dimulai sejak malam
lebaran setelah orang melihat bulan sabit, dan berakhir
hingga imam pergi mengerjakan shalat Id.
Sedangkan Idul Adha, waktu bertakbir dimulai sesudah
shalat subuh hari Arafah hingga shalat ashar akhir dari
hari-hari tasyriq, yaitu tanggal 13 Dzul Hijjah.
Dari Jabir ra, bahwasanya setelah shalat subuh hari
Arafah Nabi Saw berpaling menghadap kami, Beliau
mengucapkan, "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar." Takbir
itu terus Beliau baca hingga shalat ashar di hari tasyriq
yang terakhir. (HR. Daruquthni)
Setelah shalat fardhu takbir disunnahkan bagi setiap
muslim; baik laki-laki maupun perempuan, berada di tempat
(kampung halaman) maupun dalam perjalanan. Ia juga baik
diucapkan setelah mengerjakan shalat-shalat sunnah.
Takbir –juga-- disunnahkan diperbanyak di tengah
kerumunan orang banyak. Dan ia dapat diucapkan saat
berjalan, duduk berbaring, di jalan umum, di dalam mesjid
dan di atas tempat tidur.
3. Kalimat Takbir
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada tuhan
selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan hanya
milik Allah segala puji.1
1 Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa maksudnya ialah hari-hari tasyriq
(11,12 dan 13 Dzulhijjah) (Bukhari)
276
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar (tiga kali) tidak
ada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha besar
dan hanya milik Allah segala puji.
I. DZIKIR-DZIKIR PADA SEPULUH PERTAMA BULAN DZUL
HIJJAH
Firman Allah Swt, "Dan supaya mereka menyebut nama
Allah pada hari yang telah ditentukan." (QS. Al-Hajj:28)
Ketahuilah bahwa disunnahkan memperbanyak dzikir pada
sepuluh pertama di bulan Dzul Hijjah melebihi dari hari-
hari lainnya. Namun lebih ditekankan lagi untuk
diperbanyak khususnya pada hari Arafah.
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada satu haripun yang amal shaleh
dilakukan padanya lebih dicintai Allah Swt dari hari-hari
ini, (maksudnya: sepuluh hari pertama di bulan Dzul
Hijjah). Sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Bahkan
melebihi jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab, "Ya,
bahkan melebihi jihad di jalan Allah, kecuali seseorang
yang keluar membawa nyawa dan hartanya, kemudian ia
kembali tanpa membawa sedikitpun darinya." (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada satu haripun yang lebih besar dan
lebih dicintai Allah amal saleh yang dilakukan padanya
daripada sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah. Maka dari itu
perbanyaklah mengucapkan; tasbih, tahmiid, tahlil dan
takbir." (HR. Thabrani dengan sanad yang baik)
Dan adalah Umar ra selalu bertakbir di dalam tendanya
di Mina. Sehingga tatkala takbirnya itu didengar oleh
pengunjung mesjid, maka merekapun bertakbir dan bertakbir
1 Kalimat takbir seperti ini diriwayatkan dari Umar, Ali dan Ibnu Mas'ud
277
pula lah pengunjung pasar, hingga gemanya menyelimuti
Mina.
Adalah Ibnu Umar dan Abu Hurairah sering pergi ke
pasar pada sepuluh hari pertama, mereka bertakbir dan
bertakbirlah orang-orang yang mendengarnya. (HR. Bukhari)
Diriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu Umar ra bahwa dia
selalu bertakbir sejak tanggal 1 s/d 10 Dzul Hijjah. Hal
itu ia lakukan di atas tempat tidur, dan majlis (tempat
duduk) nya. Hal serupa juga dilakukan oleh 'Atha ibnu Abu
Rabah, ia juga bertakbir baik di jalan maupun di pasar.
Dari 'Amar ibn Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya ra,
bahwasanya Nabi Saw bersabda, "Doa yang paling baik ialah
doa hari Arafah dan dzikir paling baik yang aku dan para
nabi sebelumku mengucapkannya ialah, "Tidak ada tuhan
selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-
Nya kerajaan dan segala puji dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa." (HR. Tirmidzi1)
Dari Abu Qatadah al-Anshari ra, bahwa sesungguhnya
Rasulullah Saw ditanya tentang puasa hari Arafah? Beliau
menjawab, "Ia dapat menghapuskan dosa setahun yang telah
lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)
Dari Sa'id ibn Jubair ra, ia berkata, "Seseorang
bertanya kepada Abdullah ibn Umar ra tentang puasa hari
Arafah. Ia menjawab, "Dahulu kami di saat masih bersama
Rasulullah Saw menyamakannya dengan puasa dua tahun." (HR.
Thabrani dengan sanad yang hasan)
BAB KEDELAPAN
DOA-DOA PUASA
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini adalah hasan.
278
A. DOA MELIHAT HILAL (BULAN SABIT)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila melihat hilal, Beliau selalu mengucapkan, "Allah
Maha Besar, ya Allah semoga kemunculannya membawa keamanan
dan keimanan, keselamatan dan keislaman, taufik dan ridha
terhadap apa yang Engkau suka wahai Tuhan kami. Tuhan kami
dan kamu (hai hilal) adalah Allah." (HR. Darimi)
B. DOA KETIKA BERBUKA
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila berbuka, Beliau selalu membaca, "Dahaga telah
sirna, urat sarap telah basah dan pahala telah ditetapkan
dengan izin Allah." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)
Dari Abdullah ibnu 'Amar ibnu 'Ash ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya orang yang
berpuasa ketika berbuka memiliki doa yang tidak akan
ditolak." Dan adalah Abdullah ibnu 'Amar ibnu 'Ash apabila
berbuka selalu membaca, "Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala
sesuatu, ampunilah aku." (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang
shahih)
C. DOA BERBUKA DI TEMPAT ORANG
Dari Abdullah ibn Zubair ra, ia berkata, "Setelah
berbuka puasa di rumah Sa'ad ibn Mu'adz, Rasulullah Saw
mengucapkan, "Orang-orang yang berpuasa telah berbuka di
tempatmu, orang-orang shaleh telah makan makananmu, dan
malaikat telah mendoakan untukmu." (HR. Ibnu Majah)
D. DOA MALAM QADR
279
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Aku bertanya,
"Rasulullah, menurutmu apa yang harus aku baca jika aku
mengetahui kapan malam qadr?" Beliau menjawab, "Bacalah:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka
memaafkan, maka maafkanlah aku." (HR. Nasa'I, Ibnu Majah
dan Tirmidzi1)
E. PERKATAAN ORANG YANG BERPUASA MENGHADAPI MAKIAN
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Puasa adalah perisai, maka dari itu, jangan
berkata kotor atau melakukan tindakan bodoh. Dan jika ada
seseorang yang mengajaknya berkelahi atau mengejeknya,
ucapkanlah, "Sesungguhnya aku sedang berpuasa" (dua
kali)." (HR. Muslim)
BAB KESEMBILAN
DOA-DOA ZAKAT
A. DOA MENYERAHKAN ZAKAT
Imam Nawawi mengatakan bahwa disunnahkan bagi orang
yang –hendak—menyalurkan zakat, sedekah, nadzar, kifarat
atau sebagainya untuk mengucapkan, "Ya Allah, terimalah
dari kami, sesungguhnya hanya Engkau Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.‖
Allah Swt mengabarkan bahwa doa ini juga dibaca oleh
sejumlah para nabi, antara lain; Ibrahim as, Ismail as dan
istri Imran.
B. DOA UNTUK ORANG YANG MENYALURKAN ZAKAT
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
280
Bagi orang yang menerima zakat, disunnahkan mendoakan
kebaikan, keberkahan dan ganjaran yang besar dari Allah
untuk orang yang telah memberinya zakat. Karena
sesungguhnya Rasulullah Saw selalu mengamalkannya.
Dari Wa'il ibn Hujr bahwa ada seseorang yang datang
kepada Nabi Saw membawa seekor unta yang cantik. Nabi
berdoa, "Ya Allah berkahilah dia dan untanya." (HR.
Nasa'i)
Dari Usamah ibn Zaid ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang menerima uluran tangan
(kebaikan), lalu ia berkata untuk orang yang menyantuninya
itu: "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan."
Tidak diragukan bahwa seorang muslim yang berdoa
dengan tulus untuk saudara seagamanya, diterima Allah Swt
dan diapun berhak mendapatkan pahala. Doa ini merupakan
pemicu bagi orang-orang yang bersedakah supaya bersedekah
lebih banyak lagi. Sementara itu –dari sisi lain-- doa
ini menunjukan bahwa amal perbuatannya telah mendapatkan
ucapan terima kasih dari Allah dan manusia.
BAB KESEPULUH
DOA-DOA HAJI
A. DOA HENDAK BERANGKAT HAJI
Apabila kamu telah bertekad menunaikan ibadah haji,
maka mulailah melaksanakan prosedur perjalanan. Bulatkan
niat dan bertawakkallah kepada Allah. Firman Allah Swt,
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah." (QS. Ali 'Imraan:159)
Lalu apabila telah dekat waktu keberangkatan,
masuklah ke dalam mihraab (tempat yang biasa di gunakan
281
untuk beribadah) dan lakukan shalat dua rakaat karena
Allah Yang Maha Besar dengan sekhusu'-khusu'nya. Bacalah
pada rakaat pertama –setelah surah al-Faatihah—surah al-
Kaafiruun dan pada rakaat kedua surah al-Ikhlas. Mohonlah
kepada Allah dalam sujudmu semoga taufik-Nya selalu
menyertai selama dalam perjalananmu dan menjadikan amal
perbuatanmu tulus semata-mata karena Allah, serta
mengembalikanmu dengan selamat ke kampung halaman
berkumpul dengan keluarga, pulang membawa haji yang
mabrur.
Sebelum berangkat meninggalkan rumah, berpamitanlah
dengan keluarga dan tetangga. Ucapkan untuk orang-orang
yang kamu tinggalkan, "Saya titipkan kamu kepada Allah
yang tidak akan tersia-siakan titipan-titipan-Nya."
Sementara orang yang kamu tinggalkan –dianjurkan—
mengucapkan, "Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu
dan penutup semua perbuatanmu. Semoga Allah membekalimu
ketakwaan, mengampuni dosamu dan memudahkan semua kebaikan
dimanapun kamu berada." Atau doa-doa lainnya.
Lalu ketika keluar dari pintu rumah, ucapkanlah;
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada
daya dan upaya selain dengan kekuasaan Allah. Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari tersesat atau menyesatkan,
tergelincir atau menggelincirkan, terzalimi atau berbuat
zalim, membodohi atau dibodohi."
Apabila kamu telah berada di atas kendaraan, bacalah:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maha Suci Dia yang
telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya
kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan
kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, kami memohon dalam
perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan dan perbuatan yang
Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini,
282
dekatkanlah jaraknya. Ya Allah Engkaulah teman dalam
perjalanan, pengganti –menjaga—keluarga yang ditinggalkan.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
beratnya perjalanan, buruknya pemandangan dan akhir yang
menyedihkan pada harta dan keluarga."
Lalu apabila singgah di sebuah negri, desa,
perkampungan atau seumpamanya bacalah, "Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan kampung ini
dan kebaikan penduduk serta semua yang ada di dalamnya.
Aku berlindung dari kejahatannya, kejahatan penduduk dan
semua yang ada di dalamnya."
Apabila mampir di sebuah rumah, bacalah; "Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan ciptaan-Nya."
Kemudian bilamana berada di atas dataran tinggi,
bertakbirlah dan tatkala berada di dataran rendah
bertasbihlah mensucikan Allah Swt. Dan selama dalam
perjalanan perbanyaklah berdoa. Karena sesungguhnya
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw
bersabda, "Tiga doa yang pasti tanpa ragu tidak ditolak;
doa orang yang teraniaya, doa dalam perjalanan dan doa
orang tua." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmizdi dengan sanad
yang hasan)
Jangan lupa bahwa kamu sedang dalam perjalanan
menunaikan ibadah haji, dan itu merupakan karunia Allah
yang sangat besar. Karena sesungguhnya diriwayatkan dari
Jabir ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Rombongan haji
dan umrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka
dan merekapun mengabulkan panggilan itu. Mereka memita
kepada-Nya, maka Dia-pun memberikannya." (HR. Bazzaar
dengan sanad yang baik)
283
Dari Umar ra, ia berkata, "Aku pernah meminta izin
kepada Nabi Saw untuk perjalanan umrah. Beliau
mengizinkanku dan berpesan, "Saudaraku, jangan kamu
lupakan kami dari doa-doamu." Umar berkata, "Kalimat yang
lebih baik menurutku daripada dunia." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi1)
Karena itu, saudaraku seagama, kamu mesti selalu
merasakan kebesaran dan keagungan Sang Pencipta Swt di
hatimu, menyadari bahwa kamu datang dan kembali kepada-
Nya, lalu kamu akan diperhitungkan atas semua amal
perbuatan dari yang sekecil-kecilnya hingga yang paling
besar. Semua itu adalah penentu apakah kamu akan dibalas
dengan kebaikan atau kejahatan, sesuai dengan amal baik
dan burukmu. Alangkah miripnya perjalanan ini dengan
perjalanan menuju negri akhirat.
B. BACAAN BERIHRAM
Apabila seseorang hendak berihram, maka –terlebih
dahulu— dianjurkan mandi, berwudhu dan mengenakan sarung
dan selendangnya. Kemudian shalat dua rakaat. Pada rakaat
pertama disunnahkan membaca –setelah surah al-Faatihah—
surah al-Kaafiruun dan pada rakaat kedua surah al-Ikhlas.
Setelah selesai shalat; dalam keadaan berdiri tegak
dan mengendarai tunggangannya, atau berjalan di atas kedua
kakinya atau bertahan menghadap kiblat, ia mesti meletakan
niat haji atau umrah atau kedua-duanya dengan hati dan
lidahnya. Seperti mengucapkan; "Aku niatkan ihram ibadah
haji karena Allah Swt. Ya Allah, mudahkanlah aku dalam
menunaikan ibadah haji" lalu setelah berniat langsung
dilanjutkan dengan mengucapkan talbiyah (Labbaik) seperti:
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
284
"Ya Allah aku penuhi pangilanmu mengerjakan ibadah haji.
Labbaika ya Allah labbaik, labbaika tidak ada sekutu bagi-
Mu labbaika. Sesungguhnya segala puji dan nikmat dan
kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu." (HR.
Bukhari)
Jika ihram yang ingin dilakukan adalah ibadah haji,
maka disunnakan ucapan labbaiknya diawali dengan
mengucapkan: "Ya Allah aku penuhi panggilanmu mengerjakan
ibadah haji". Sedangkan bila yang dilakukan adalah ibadah
umrah, maka ucapan labbaiknya diawali dengan mengucapkan,
"Ya Allah aku penuhi panggilanmu mengerjakan ibadah
umrah." Atau dengan mengucapkan; "Ya Allah aku penuhi
panggilanmu mengerjakan ibadah haji dan umrah, jika
ihramnya untuk ibadah haji dan umrah sekaligus.1 Dan untuk
talbiyah selanjutnya –baik haji dan umrah—tidak lagi
dianjurkan menyebutkan haji dan umrah.
Sedangkan apabila haji tersebut untuk orang lain,
maka talbiyah dan niatnya ialah: "Aku niatkan ihram ibadah
haji karena Allah Swt mewakili si pulan, Ya Allah aku
penuhi pangilanmu mengerjakan ibadah haji mewakili si
pulan. Labbaika ya Allah labbaik, labbaika tidak ada
sekutu bagi-Mu labbaika. Sesungguhnya segala puji dan
nikmat dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-
Mu."
Setelah mengucapkan talbiyah disunnahkan bershalawat
kepada Nabi Saw, dan berdoa memohon kebaikan dunia dan
akhirat; baik untuk dirinya atau orang yang dia inginkan.
Memohon ridha Allah dan surga-Nya dan berlindung dari
neraka. Disunnahkan memperbanyak mengucapkan talbiyah
1 Namun jika niat ibadah haji dan umrah sekaligus, maka dahulukanlah
menyebutkan umrah dari haji, seperti; "Ya Alla aku penuhi panggilanmu
mengerjakan ibadah umrah dan ibadah haji.
285
dalam setiap keadaan; berdiri, berduduk, berjalan,
berkendaraan, berbaring, singgah, diperjalanan, saat
berhadats kecil dan besar atau sedang haid, dan ketika
perubahan waktu dan tempat dan sebagainya, seperti saat
tiba malam dan siang, ketika menjelang subuh, berkumpul
dengan orang banyak, hendak berdiri atau berduduk, naik ke
atas tempat tinggi atau turun ke tempat rendah, menaiki
kendaraan atau turun darinya dan setelah shalat-shalat
fardhu.
Disunnahkan mengucapkan talbiyah dengan suara
dikeraskan sekedarnya. Namun ini hanya bagi laki-laki
saja. Sedangkan perempuan tidak disunnahkan mengangkat
suara. Karena dikuatirkan dapat menimbulkan fitnah.
Talbiyah juga sunnah diulangi berkali-kali dengan
mengucapkannya secara berturut-turut tidak dipisah dengan
perkataan dan lainnya. Namun jika ada orang mengucapkan
salam kepadanya, iapun mesti menjawab salam itu. Akan
tetapi memberikan salam kepada orang yang sedang membaca
talbiyah hukumnya makruh. Dan apabila ia melihat sesuatu
yang mengagumkan, hendaklah ia mengucapkan, "Labbaik,
sesungguhnya kehidupan –yang sesungguhnya—ialah kehidupan
akhirat." Sebab Rasululullah Saw melakukannya.
Waktu talbiyah berakhir ketika lontaran batu pertama
Jumratul Aqabah pada tanggal 10 Dzul Hijjah. Karena hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Fadhal ra,
bahwasanya Rasulullah Saw terus membaca talbiyah hingga
sampai ke Jumratul 'Aqabah." (HR. Muslim)
Adapun bagi orang yang hanya mengerjakan ibadah
umrah, berdasarkan pendapat yang paling shahih, maka waktu
mengucapkan talbiyah berakhir ketika mengecup hajar aswad.
Karena hadits Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi Saw berhenti
286
membaca talbiyah pada ibadah umrah apabila Beliau telah
mengecup hajar aswad." (HR. Tirmidzi1)
C. DOA MASUK MESJIDIL HARAM
"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mulia dan
kepada Dzatnya Yang Maha Pemurah, dan kekuasaan-Nya yang
qadiim (tidak ada awal) dari syaitan yang terkutuk. Dengan
nama Allah, shalawat dan salam semoa tercurah kepada
Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu
rahmat-Mu."
D. DOA KETIKA MELIHAT KA'BAH
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa apabila
melihat Ka'bah ia selalu mengangkat kedua tangannya. Dan
adalah Ibnu Umar ra, selalu berdoa dengan mengucapkan, "Ya
Allah Engkau adalah al-Salaam (salah satu nama Allah),
hanya darimu keselamatan itu. Maka hidupkanlah kami dengan
selamat dan tentram."
E. DZIKIR DAN DOA TAWAF
Tawaf mengelilingi Ka'bah di mulai dari hajar aswad,
dengan memposisikannya di sebelah kiri dan berakhir pada
setiap putaran di samping hajar aswad, lalu melakukan
istilam, yaitu dengan meletakan tangannya di atas hajar
aswad dan mengecupnya bila mampu. Namun jika ia tidak
mampu mengecupnya, maka cukup menyentuhnya dengan tangan
dan lalu mengecup tangannya itu, atau menyentuhnya dengan
sesuatu lalu mengecupnya, atau melambaikan telapak tangan
kepadanya dan lalu mengecupnya sambil membaca, "Dengan
nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah, karena beriman
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
287
dengan-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu dan
mengikuti sunnah Nabi-Mu Saw."
Ketika berpapasan dengan hajar aswad pada setiap
putaran –disunnahkan—mengucapkan: "Allah Maha Besar"
karena hadits Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Nabi Saw tawaf –
mengelilingi—Ka'bah di atas unta, setiap kali menghampiri
rukun (sudut)maka melambaikan telapak tangan kepadanya
seraya mengucapkan takbir.‖ (HR. Bukhari)
F. DZIKIR DAN DOA SA'I
Dalam melaksanakan sa'i disunnahkan naik ke atas
bukit Shafa' dan Marwa, bertahlil, bertakbir dan berdoa
memohon apa saja yang diinginkan. Namun yang lebih baik
adalah membaca doa yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya manakala Nabi Saw
selesai dari tawaf, Beliau menuju Shafa' dan naik ke
atasnya hingga dapat melihat Ka'bah, Beliau angkat kedua
tangannya seraya memuji dan berdoa kepada Allah memohon
semua yang Beliau inginkan." (HR. Muslim dan Abu Daud)
Sementara itu, pada hadits Jabir ibn Abdullah ra –
disebutkan—bahwasanya, manakala Nabi Saw mendekati Shafa',
Beliau membaca, "Sesungguhnya Shafa' dan Marwa termasuk
syiar-syiar Allah" (Beliau berkata) aku memulai sa'i
sesuai urutan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya." Lalu
Beliau bergerak naik ke atas bukit Shafa' hingga dapat
melihat ka'bah, sambil menghadap kiblat Beliau mengesakan
dan membesarkan Allah serta mengucapkan: "Tidak ada tuhan
selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-
Nya kerajaan dan segala pujian dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa. Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa.
Dia yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan
288
mengalahkan partai-partai –musuh— hanya dengan sendirian",
lalu setelah itu Beliau berdoa. Setelah mengulangi Dzikir
dan doa ini sebanyak tiga kali Beliau turun menuju Marwa,
lalu tatkala kedua kaki telah berada di perut lembah –
Shafa'-- Beliau mulai sa'i (berjalan) menuju Marwa. Apa
yang Beliau lakukan di Marwa sama dengan tata cara saat di
Shafa'." (HR. Muslim dan Nasa'i)
Nafi' berkata, "Aku mendengar Ibnu Umar ketika berada
di atas Shafa membaca doa, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau
berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, pasti Aku kabulkan, dan
sesungguhnya Engkau tidak akan ingkar janji. Aku memohon
kepada-Mu, sebagaimana Engkau berikan aku hidayah untuk
Islam, maka janganlah Engkau cabut keislamanku hingga
Engkau mematikanku sebagai seorang muslim." (HR. Baihaqi
dan Malik)
Dari Nafi' dari Ibnu Umar ra, bahwa doa yang –selalu—
ia baca bila berada di atas bukit Shafa ialah: "Ya Allah,
peliharalah kami dengan agamamu, ketaatan kepada-Mu dan
kepada rasul-Mu. Jauhkanlah kami dari apa-apa yang Engkau
haramkan. Ya Allah, jadikanlah kami mencintaimu, malaikat,
rasul dan nabi-nabi-Mu, serta mencintai hamba-hamba-Mu
yang shaleh. Ya Allah, cintailah kami, jadikanlah kami
orang-orang yang dicintai oleh para nabi dan rasul serta
hamba-hamba-Mu yang shaleh. Ya Allah, mudahkanlah kami
melakukan yang mudah, jauhkanlah kami dari kesusahan dan
kesulitan. Ampunilah dosa dan kesalahan kami di dunia dan
akhirat dan jadikanlah kami termasuk pemimpin orang-orang
yang bertakwa." (HR. Baihaqi)
Dalam melaksanakan sa'I disunnahkan berdzikir dan
berdoa sesuka hati. Misalnya: "Ya Allah, ampuni, kasihi
dan maafkan dari semua –kesalahan—yang Engkau ketahui.
Sesungguhnya hanya Engkau Yang Maha Mulia dan Maha
289
Pemurah. Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan
di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
G. DZIKIR DAN DOA MENUJU ARAFAH
Dari Abdullah ibnu Umar ra, ia berkata, "Masih pagi
hari kami berangkat bersama Rasulullah Saw dari Mina
menuju Arafah. Di antara kami ada yang mengucapkan
talbiyah dan ada pula yang bertakbir." (HR. Muslim dan Abu
Daud)
H. DZIKIR DAN DOA YANG DISUNNAHKAN DI ARAFAH
Dari Amar ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya ra;
sesungguhnya Nabi saw bersabda, "Doa terbaik adalah doa –
yang dipanjatkan—pada hari Arafah, dan dzikir terbaik yang
aku dan para nabi sebelumku mengucapkannya ialah: "Tidak
ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya.
Hanya miliknya kerajaan dan segala pujian dan Dia atas
segala sesuatu Maha Kuasa." (HR. Tirmidzi1) Maka dari itu
disunnahkan memperbanyak membaca dzikir dan doa ini.
Berikut ini kami akan menyebutkan beberapa doa-doa
pilihan, yaitu sebagai berikut;
-"Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di
akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Allah,
sesungguhnya aku telah banyak berbuat kezaliman besar
terhadap diriku, tidak ada yang dapat mengampuni dosa dan
kesalahan kecuali Engkau, berikanlah aku ampuan dari-Mu,
berikan rahmat-Mu kepadaku sehingga aku dengannya
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Berikan aku
taubat nasuha yang tidak lagi aku langgar sepanjang
hidupku, pelihara aku agar selalu berada di atas jalan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
290
yang lurus dan tidak lagi menyimpang selama-lamanya. Ya
Allah, pindahkan aku dari hinanya kemaksiatan menuju
mulianya keta'atan. Cukupi aku dengan rezeki halal-Mu
sehingga aku terhindar dari yang haram. Kayakan aku dengan
karunia-Mu sehingga aku tidak lagi membutuhkan kepada
selain-Mu. Terangi hatiku, kuburku dan ampuni segala
kejahatanku. Himpunkanlah semua kebaikan untukku. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk,
ketakwaan, kebersihan dan kekayaan. Ya Allah, mudahkan aku
melakukan yang mudah dan jauhkan aku dari kesulitan dan
kesusahan. Berikan kepadaku ketaatan kepada-Mu sepanjang
usia yang Engkau berikan kepadaku. Aku titipkan pada-Mu –
dariku dan orang-orang yang aku cintai—agama kami, amanah
kami, penutup semua perbuatan kami, perkataan kami, badan
kami dan semua yang telah Engkau berikan kepada kami."
Dan seyogianya bagi orang yang sedang melaksanakan
ibadah haji semaksimal mungkin selalu berdzikir kepada
Allah, membaca al-Qur'an, memperbanyak talbiyah dan
memanjatkan doa sesuka hatinya. Karena pada hari Arafah
doa dikabulkan. Namun dihimbau/disunnahkan agar doa
dipanjatkan dengan suara rendah dan tidak memaksakan diri
menyusun doa seperti kalimat-kalimat sajak. Berdoalah
untuk dirinya, kedua orang tua, guru-guru, kerabat
keluarga, teman-teman dan semua orang yang telah berbuat
baik kepadanya serta seluruh umat Islam. Hati-hati semua
doa dan dzikir ini jangan sampai terlupakan. Karena hari
itu tidak mungkin kembali lagi bila sudah terlewatkan.
Demikian pula, seyogianya bagi orang yang sedang
melaksanakan ibadah haji agar memperbanyak istighfar dan
bertaubat kepada Allah dari semua pelanggaran-pelanggaran
yang pernah dilakukan.
291
I. DZIKIR DAN DOA YANG DISUNNAHKAN DI MUZDALIFAH
DAN MASYA'ARIL HARAM
Firman Allah Swt, "Maka apabila kamu telah bertolak
dari 'Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram.
Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allahsebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum
itu benar-benar termasuk orang -orang yang sesat." (QS.
Al-Baqarah: 198)
Maka dari itu, disunnahkan memperbanyak doa, zikir,
talbiyah dan membaca al-Qur'an selama di Muzdalifah.
Para hari itu, apabila shalat subuh, hendaklah
mengerjakannya di awal waktu, usahakan sepagi mungkin,
kemudian berjalanlah menuju masy'aril haram, yaitu sebuah
gunung kecil yang terletak di ujung Muzdalifah bernama
Quzah. Naiklah ke atasnya jika dapat melakukannya. Kalau
tidak, berdirilah di bawahnya menghadap kiblat, lalu
pujilah Allah, bacalah takbir, Esakan dan sucikanlah Dia
dan perbanyaklah berdoa serta mengucapkan talbiyah.
Lalu disunnahkan membaca, "Ya Allah sebagaimana
Engkau hentikan kami di sana, Engkau perlihatkan dia
kepada kami, maka berikan taufik-Mu kepada kami untuk
berdzikir kepada-Mu, sebagaimana Engkau telah memberikan
hidayah kepada kami. Ampuni dan kasihilah kami seperti
yang Engkau janjikan dalam firman-Mu yang benar, "Maka
apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berzikirlah
kepada Allah di Masy'aril haram. Dan berzikirlah (dengan
menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu;
dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk
orang -orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari
tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafat) dan
292
mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah:198-199)
Dan disunnahkan pula memperbanyak membaca firman
Allah Swt, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka." (QS. Al-Baqarah:201)
J. TALBIYAH HINGGA MELONTAR
Telah disebutkan sebelumnya dari Ibnu Abbas dari
Fadhal ra, bahwasanya Rasulullah Saw terus membaca
talbiyah hingga sampai ke Jumratul 'Aqabah." (HR. Muslim)
K. TAKBIR KETIKA MELONTAR
Disunnahkan bertakbir setiap kali melempar batu di
tiga tempat pelemparan. Kemudian maju ke depan lalu
berhenti berdoa sambil menghadap kiblat, mengangkat kedua
tangan setelah jumrah (pelontaran) pertama dan kedua.
Sedangkan jumratul 'aqabah (pelontaran ketiga) maka batu
dilemparkan sambil bertakbir, lalu kembali tanpa harus
berhenti di sana. (HR. Muslim)
L. DOA PULANG DARI IBADAH HAJI MENUJU KAMPUNG
HALAMAN
Bila sudah ada rencana keluar dari Mekkah, pulang
menuju kampung halaman, disunnahkan melakukan tawaf wada'
(perpisahan), setelah itu membaca doa yang diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra, yaitu: "Ya Allah, sesungguhnya aku
hamba-Mu, anak dua orang hamba-Mu (ayah dan ibu). Engkau
bawa aku di atas makhluk yang telah Engkau mudahkan
untukku (sarana transportasi), Engkau pelihara aku di
negri-Mu hingga aku sampai dengan nikmat-Mu ke rumah-Mu.
293
Engkau bantu aku menunaikan ibadah hajiku. Maka, jika
Engkau ridha terhadapku, tambahkanlah keridhaanku dengan-
Mu, dan kalau tidak, maka dari sekarang ridhailah aku
sebelum terbentang jarak antara negriku dan rumah-Mu.
Telah tiba saatku pulang –jika Engkau mengizinkan—dan
tidak menggantikan-Mu dan rumah-Mu –dengan yang lainnya,
tanpa kebencian terhadap-Mu atau rumah-Mu. Ya Allah,
sertailah aku dengan keselamatan pada badan, kesehatan
pada tubuh dan pemeliharaan pada agamaku. Jadikanlah
tempat kembaliku tempat yang indah, berikan kepadaku
kemampuan taat kepada-Mu selama usia yang Engkau berikan,
himpunkanlah untukku kebaikan dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa.1
M. DOA DAN DZIKIR KETIKA ZIARAH KE MAKAM
RASULULLAH SAW
Saudaraku seagama yang terhormat, apabila kamu telah
menuju Madinah al-Munawwarah dengan maksud ziarah ke kubur
Rasulullah al-Amin Saw, maka berniatlah juga mengunjungi
mesjid Nabawi. Karena ia merupakan salah satu mesjid yang
mesti dikunjungi, dan shalat di dalamnya lebih baik dari
seribu kali shalat di mesjid lainnya kecuali Mesjidil
Haram.
Perbanyaklah bershalawat dan mengucapkan salam kepada
Rasulullah Saw selama dalam perjalanan. Mohonlah kepada
Allah, semoga kunjungan ini memberikan manfaat dan
diterima di sisi Allah Swt, serta memberikan kepadamu
ampunan dan maaf-Nya serta husnul khatimah (penghujung
yang baik).
1 Diriwayatkan oleh Syafi'i.
294
Sebelum memasuki kota Madinah –sebagai persiapan—
disunnahkan mandi dan mengenakan pakaian terindah. Lalu
apabila telah memasukinya, bacalah: "Dengan nama Allah, Ya
Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan
berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang
menolong. (QS. Al-Israa':80) Ya Allah, bukakanlah untukku
pintu-pintu rahmat-Mu, berikanlah aku dari –perjalanan—
ziarah ini, apa yang telah Engkau berikan kepada para wali
dan orang-orang yang selalu taat kepada-Mu. Ampuni dan
kasihilah aku wahai sebaik-baik yang diminta. Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kebaikan kampung ini, kebaikan
penduduknya, kebaikan semua yang ada di dalamnya dan aku
berlindung dari kejahatannya, kejahatan penduduknya dan
kejahatan semua yang ada di dalamnya."
Rendahkanlah hatimu dengan khusu' dan merasakan di
lubuk hati yang sangat dalam bahwa Madinah adalah sebuah
kampung yang dipilih Allah Swt sebagai negri tujuan hijrah
Nabi Saw dan tempat diturunkan wahyu.
Lalu apabila kamu –wahai saudaraku seagama—hendak
memasuki mesjid Nabawi, dahulukanlah kaki sebelah kanan
dan masuklah dengan tenang dan sopan, bacalah: "Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah
(dzat)-Nya yang mulia dan kesultanan-Nya yang kekal dari
syaitan terkutuk. Dengan nama Allah dan shalawat serta
salam kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku
pintu-pintu rahmat-Mu." Kemudian lakukanlah shalat
tahyatul mesjid –jika mampu-- di samping mimbar, dengan
posisi tiang-tiang mimbar tepat berada di sebelah bahu
kananmu. Karena di situlah tempat berdiri Rasulullah Saw –
seperti yang dikatakan orang—sebelum dilakukan pelebaran
mesjid.
295
Dari Abu Hurairah ra; sesungguhnya Rasulullah Saw
bersabda, "Di antara rumahku dan mimbarku adalah satu
taman dari taman-taman surga. Sedangkan mimbarku –
terletak—di atas telagaku." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian majulah menghampiri kubur Rasulullah Saw
tanpa dipaksakan atau menempel ke dinding kuburan. Tidak
perlu mengulurkan kedua tanganmu, akan tetapi cukup hanya
dengan menghadap ke dinding kuburan dan membelakangi
kiblat dengan memberikan jarak dari kuburan kurang lebih
dua atau tiga meter. Karena hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Hanifah bahwa sesungguhnya Ibnu Umar ra, berkata,
"Termasuk sunnah mendatangi kubur Nabi Saw dari arah
kiblat dan menjadikan punggung menghadap kiblat dan wajah
menghadap kubur." Kemudian ucapkanlah, "Assalamu 'alaika
warahmatullah wabarkaatuh."
Namun, bagi orang yang berziarah dibolehkan menambah:
"Salam atasmu wahai makhluk Allah yang paling baik,
pemimpin para muttaqin (orang-orang bertakwa) dan pimpinan
segala nabi dan rasul. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah, Maha Esa tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan sesungguhnya engkau adalah hamba dan utusan-
Nya. Sungguh engkau telah menyampaikan risalah dan
menunaikan amanah dan memberikan nasehat kepada umat.
Semoga Allah memberikan balasan –mewakili kami—sebaik-baik
balasan yang telah Dia berikan kepada seorang nabi
mewakili umatnya. Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad
dan keluarganya, seperti Engkau bershalawat kepada Ibrahim
dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau di dalam dunia ini
Maha Terpuji lagi Maha Agung. Dan berkahilah Muhammad dan
keluarganya, seperti Engkau memberkahi Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau di dalam dunia ini Maha
Terpuji laig Maha Agung. Ya Allah, sesungguhnya Engkau
296
berfirman, "Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah,
dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah
mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang." (QS. An-Nisa': 64)
Sesungguhnya aku telah datang menghadapmu wahai
Rasulullah, meminta ampunan kepada Allah dari segala dosa
dan mengharapkan syafaatmu untuk menghadapi Tuhanku. Aku
memohon kepada-Mu wahai Tuhanku untuk memberikan kepadaku
keampunan seperti yang telah Engkau berikan kepada orang
yang pernah mendatangi Rasulullah Saw di saat Beliau masih
hidup. Ya Allah, jadikanlah dia pemberi syafaat pertama
wahai Allah Yang Maha Penyayang.
Kemudian berdoalah untuk kedua orang tua dan seluruh
kaum muslimin. Serta menyampaikan titipan salam orang lain
untuk Rasulullah Saw, dengan mengucapkan: "Assalamu alaika
wahai Rasulullah dari pulan ibnu pulan" atau "Si pulan
ibnu pulan menitipkan salam untukmu wahai Rasulullah."
Setelah itu, anda wahai pengunjung dan pecinta
Rasulullah Saw disunnahkan bergeser kekiri sekitar satu
meter untuk mengucapkan: "Asalamu alaika wahai khalifah
Rasulullah Saw, assalamu 'alaika wahai sahabat Rasulullah
dan pendamping di gua hira serta kepercayaannya dalam
memegang rahasia, semoga Allah membalasmu –mewakili umat
Muhammad Saw—kebaikan. Kemudian, kembali bergeser ke
sebelah kiri kurang lebih satu meter dan ucapkanlah:
"Assalamu 'alaka wahai pembela kaum muslimin, assalamu
'alaka wahai orang yang dengannya Allah memuliakan Islam.
Semoga Allah membalasmu –mewakili umat Muhammad Saw—
kebaikan.
Dan bagi orang yang tidak hafal pujian ini, cukup
mengucapkan sebagiannya saja, misalnya: "Assalamu 'alaika
297
wahai Rasulullah. Assalamu 'alaika wahai khalifah
Rasulullah. Assalamu 'alaika wahai Amirul mu'minin."
Dari Nafi', sesungguhnya Ibnu Umar ra apabila tiba
dari perjalanan ia selalu masuk –terlebih dahulu—ke dalam
mesjid lalu pergi ke kuburan dan mengucapkan: "Assalamu
'alaika wahai Rasulullah. Assalamu 'alaika wahai Abu
Bakar. Assalamu 'alaika wahai ayahku." (HR. Baihaqi)
Sementara itu, seyogianya bagi orang yang berziarah
memperhatikan bahwa Nabi Saw mendengar perkataan dan
menjawab salam yang dia ucapkan. Hal ini berdasarkan
hadits Abu Hurairah ra; sesungguhnya Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada satu orangpun yang memberi salam
kepadaku, melainkan Allah Swt mengembalikan ruhku sehingga
aku dapat menjawab salamnya itu." (HR. Abu Daud dengan
sanad yang baik)
Namun, diantara adab ziarah ialah; tidak mengeraskan
suara di dalam Mesjid Rasulullah Saw. Karena mengeraskan
suara di mesjid manapun hukumnya dimakruhkan. Lalu
bagaimana jika hal itu dilakukan dalam mesjid Nabawi.
Sa'ib ibn Zaid berkata, "Aku pernah berbaring di
dalam mesjid. Tiba-tiba aku dilempar dengan batu oleh
seseorang. Setelah ku angkat kepalaku, ternyata orang itu
adalah Umar ra. Ia berkata kepadaku, "Panggil dua orang
laki-laki itu!" maka akupun memanggil mereka.
"Kalian dari mana?" Tanya Umar.
"Kami dari penduduk Thaif" jawab mereka berdua.
Maka Umar berkata, "Jika seandainya kamu berasal dari
sini, aku tidak akan meninggalkanmu sebelum aku
mencambukmu. Kamu –berdua—telah mengangkat suara di dalam
mesjid Nabawi." (HR. Bukhari)
Setelah ziarah disunnahkan memperbanyak shalawat dan
berdoa di Raudhah yang mulia, berusaha dapat berdiri dan
298
berdoa di samping mimbar yang mulia karena mengikut Nabi
Saw. Lalu setiap kali melewati kubur Rasulullah Saw
disunnahkan memberikan salam kepada Rasulullah Saw, Abu
Bakar dan Umar sekalipun tidak di dalam mesjid.
Disunnahkan pula memperbanyak ziarah kubur Nabi bagi
orang yang baru datang dari perjalanan. Sehingga hatinya
penuh dengan cinta kepada Rasulullah Saw.
Sementara itu, juga disunnahkan memperbanyak shalat
di dalam mesjid Nabawi. Karena shalat yang dilakukan dalam
mesjid Nabawi keutamaannya sama dengan seribu rakaat yang
dilakukan di luar mesjid Nabawi.
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Saw bersabda,
"Satu kali shalat di dalam mesjidku ini lebih baik dari
seribu rakaat bila dilakukan di tempat lain, kecuali
Mesjidil haram." (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Satu kali shalat dalam mesjidku
ini lebih baik daripada seribu kali shalat di mesjid-
mesjid lainnya, kecuali Mesjidil Haram. Dan satu kali
shalat di Mesjidil Haram lebih baik dari seratus ribu kali
shalat di mesjid lainnya." (HR. Ahmad)
Dan bagi orang yang lebih lama tinggal di Madinah,
disunnahkan mengunjungi tempat-tempat mulia yang sering di
datangi atau dijadikan tempat duduk dan shalat oleh Nabi
Saw dan memberi salam kepada masyarakat yang tinggal di
sana, mengikut kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah
Saw. Untuk mengenang kembali –di tempat-tempat itu—
peristiwa-peristiwa bersejarah dan sarat dengan nilai-
nilai keimanan, supaya hatinya terasa lapang, penuh dengan
cinta dan iman.
Ia disunnahkan mengunjungi Baqi', yaitu tempat
pemakaman keluarga, sahabat dan orang-orang yang dicintai
299
oleh Rasulullah Saw. Karena sesungguhnya Beliau sering –
bahkan setiap malam—mengunjungi dan memberikan salam serta
memohonkan ampunan untuk mereka.
Aisyah ra berkata, "Adalah Rasulullah Saw sering
keluar di penghujung malam menuju Baqi', Beliau
mengucapkan, "Salam untuk kamu, negri orang-orang beriman.
Telah datang kepada kamu apa yang telah dijanjikan
(kematian), hari esok kamu ditangguhkan dan sesungguhnya
kami insya Allah akan menyusul kamu. Ya Allah, ampunilah
penghuni Baqi' al-Qharqad1." (HR. Muslim)
Disunnahkan pula mengunjungi para syuhada (pejuang
yang jatuh di medan perang) Uhud dimulai dengan berziara
ke kubur Hamzah paman Nabi Saw, mesjid-mesjid yang pernah
disinggahi Rasulullah Saw untuk shalat, seperti; Mesjid
Quba', Fath, Jumu'ah, al-Ahzaab dan mesjid-mesjid lainnya
yang dikenal oleh orang-orang Madinah dan masyarakat
sekitar.
N. DOA DAN DZIKIR KETIKA PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
Bagi penziarah kota Madinah al-Munawwarah yang
berencana pulang ke kampung disunnahkan menuju Masjid
Nabawi dan shalat dua rakaat dengan hati yang khusu'. Pada
rakaat pertama –setelah surah al-Fatihah—membaca surah al-
Kaafiruun dan pada rakaat kedua surah al-Ikhlas, lalu pada
sujud terakhir dan setelah membaca tasyahhud berdoa
memohon kebaikan dunia dan akhirat untuknya dan orang-
orang yang ia cintai. Kemudian kembali mendatangi kubur
Nabi Saw untuk mengucapkan salam perpisahan. Sambil
berdiri di depan perseyaman Nabi Saw mengucapkan: "Ya
Allah, jangan jadikan kunjungan ini yang terakhir.
1 Al-Ghaqad ialah sebuah pohon yang tumbang di Baqi'
300
Mudahkanlah jalan untuk kami kembali ziarah dan duduk lagi
di samping Beliau. Berikan ampunan dan keselamatan bagiku
di dunia dan akhirat."
Kemudian keluar berjalan menghadap ke depan. Dengan
kata lain tidak berjalan mundur seperti yang dilakukan
oleh sebagian orang. Lalu sambil berjalan ke arah pintu –
dianjurkan-- membaca; "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon
kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan ini, dan
amal perbuatan yang Engkau ridhai."
Dalam perjalanan pulang, setiap berada di atas
dataran tinggi disunnahkan bertakbir dan membaca doa yang
diriwayatkan dalam hadits Abdullah ibnu Umar ra;
bahwasanya Rasulullah Saw apabila dalam perjalanan pulang
dari peperangan, haji atau umrah, Beliau selalu bertakbir
di atas setiap dataran tinggi sebanyak tiga kali, kemudian
mengucapkan: "Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada
sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kerajaan dan segala
pujian dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa. Kami
pulang, kami bertaubat dan kami menyembah dan memuji Tuhan
kami. Maha benar Allah akan janji-Nya, Dia menolong hamba-
Nya dan seorang diri mengalahkan musuh-musuh-Nya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Lalu tatkala hampir tiba di kampung halaman
disunnahkan membaca, "Kami pulang, kami bertaubat dan kami
menyembah dan memuji Tuhan kami" dan mengutus seseorang
memberitahukan berita kedatangannya, agar mereka tidak
terkejut.
Apabila telah masuk ke dalam kampung, disunnahkan
memulai dengan mesjid dan shalat dua rakaat –jika tidak
bertepatan dengan waktu makruh melakukannya— setelah itu
baru pulang ke rumah dan –kembali—shalat dua rakaat.
Karena hadits Nafi' dari Ibnu Umar ra; bahwasanya
301
Rasulullah Saw ketika pulang dari ibadah haji, tatkala
memasuki kota Madinah, Beliau langsung masuk ke dalam
mesjid dan shalat dua rakaat. Kemudian Beliau pulang ke
rumahnya." Nafi' berkata, "Hal ini juga dilakukan oleh
Ibnu Umar." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
Setelah itu, duduk di tempat terbuka untuk menyambut
ucapan selamat dari orang-orang yang menjumpainya, sambil
memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah Swt atas semua
karunia-Nya, dapat menyempurnakan ibadah haji dan pulang
kembali dengan selamat.
BAB KESEBELAS
DOA-DOA JIHAD
A. HIMBAUAN MEMOHON MATI SYAHID
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang benar-benar memohon mati
syahid, niscaya ia akan diberikan pahalanya, sekalipun
tidak jatuh di medan perang." (HR. Muslim)
Dari Sahal ibnu Hunaif ra; sesungguhnya Nabi Saw
bersabda, "Barangsiapa yang jujur memohon mati syahid,
niscaya Allah meninggikannya ke tingkatan orang-orang yang
mati syahid sekalipun ia meninggal di atas kasurnya." (HR.
Muslim)
B. PESAN PEMIMPIN UNTUK ORANG YANG HENDAK
BERPERANG
Dari Buraidah ra, adalah Rasulullah Saw apabila
menugaskan seorang pemimpin –perang—untuk sebuah pasukan,
Beliau selalu berwasiat kepadanya untuk selalu bertakwa;
baik yang berkenaan dengan diri pribadi atau orang-orang
302
yang berangkat bersamanya. Kemudian Beliau mengucapkan,
"Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah.
Perangilah orang-orang yang kufur kepada Allah.
Berperanglah dan jangan berkhianat dalam –pembagian—harta
rampasan perang, jangan curang, jangan mencincang dan
jangan membunuh anak kecil." (HR. Muslim)
C. DOA UNTUK ORANG YANG BERPERANG
Dari Sahal ibnu Sa'ad ra, ia berkata, "Ketika
penggalian Khandaq berlangsung, di saat kami sedang
mengangkut tanah di atas pundak, Rasulullah Saw
menghampiri kami dan mengatakan, "Ya Allah tidak ada
kehidupan kecuali kehidupan akhirat, ampunilah orang-orang
muhajirin dan anshar." (HR. Muslim)
D. DZIKIR/DOA KETIKA HENDAK MENGHADAPI MUSUH
Dari Abdullah ibnu Abu Aufa ra, ia berkata,
"Sesungguhnya pada salah satu peperangannya, Rasulullah
Saw pernah menunggu hingga matahari miring. Lalu Beliau
berdiri di tengah orang-orang yang berjuang bersamanya dan
berkata, "Wahai manusia, janganlah engkau mencita-citakan
bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah keselamatan.
Namun jika kamu berhadapan dengan mereka, bertahanlah dan
ketahuilah, sesungguhnya surga berada di bawah naungan
pedang." Kemudian Beliau berdoa, "Ya Allah, Yang telah
menurunkan al-Qur'an, menjalankan awan dan mengalahkan
musuh. Kalahkanlah mereka dan bantulah kami mengalahkan
mereka."
Pada riwayat lain disebutkan: "Ya Allah, Yang telah
menurunkan al-Qur'an, Maha cepat menghisab (menghitung),
303
kalahkanlah musuh, ya Allah, kalahkan dan goncanglah
mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)
E. DOA MELIHAT MUSUH
Bagi pejuang yang melihat musuh disunnahkan
mengucapkan: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
runtuhlah (sebutlah nama negri). Maka apabila kami turun
di halaman mereka, "Maka amat buruklah pagi hari yang
dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu." (QS. Al-
Shaaffaat:177)
Sementara itu, diriwayatkan dari Anas ra –kisah
perjalanan mereka menuju Khaibai--, ia berkata, "Manakala
melihat Nabi Saw, mereka berkata, "Muhammad! Demi Allah
Muhammad datang bersama pasukan." Anas berkata, "Sementara
itu, tatkala Rasulullah Saw melihat mereka, Beliau
berkata, "Allah Maha Besar! Allah Maha Besar! Runtuhlah
Khaibar, maka apabila kami turun di halaman mereka, maka
amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang
diperingatkan itu." (QS. Al-Shaaffaat:177)
Pada riwayat lain disebutkan bahwa Beliau
mengucapkannya sebanyak tiga kali. (HR. Muslim)
F. DOA KETIKA BERPERANG
Firman Allah Swt, "Tatkala Jalut dan tentaranya telah
tampak oleh mereka, merekapun berdo'a: "Ya Tuhan kami,
tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang
yang kafir." (QS. Al-Baqarah:250)
Firman Allah Swt, "Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh
304
hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya
agar kamu beruntung." (QS. Al-Anfaal:45)
Dari Barra' ra; sesungguhnya pada peperangan Hunain
Nabi Saw turun dari atas baghal (hasil perkawinan antara
kuda dan keledai)nya, Beliau berdoa memohon pertolongan
kepada Allah sambil berkata, "Aku adalah Nabi, tidak ada
kebohongan, aku adalah Ibnu Abdul Muthallib. Ya Allah
turunkanlah pertolongan-Mu." (HR. Muslim, Tirmidzi dan
Nasa'i)
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw apabila berperang, Beliau selalu membaca,
"Ya Allah, Engkau pelindung dan penolongku. Hanya dengan
kekuasaan-Mu aku bergerak, bertahan, melawan dan
berperang." (HR. Abu Daud, Nasa'I dan Tirmidzi1)
G. DOA APABILA MUSUH TELAH DIKALAHKAN
Dari Ibnu Rifa'ah al-Zuraqi dari ayahnya ra, ia
berkata, "Manakala orang-orang musyrik mengalami kekalahan
pada peperangan Uhud, Rasulullah Saw berkata, "Berbarislah
dengan rapi, aku akan memuji Tuhanku" setelah mereka –
semua—berbaris di belakang Rasulullah Saw, Beliau
mengucapkan, "Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian, ya
Allah tidak ada yang mampu menggenggam sesuatu yang Engkau
hamparkan, tidak ada yang dapat menghamparkan sesuatu yang
Engkau genggam, tidak ada yang dapat memberi petunjuk
kepada orang yang Engkau sesatkan, tidak ada yang dapat
menyesatkan orang yang Engkau tunjuki, tidak ada yang
mampu memberi sesuatu yang Engkau tahan, dan tidak ada
yang dapat menahan sesuatu yang Engkau berikan, tidak ada
yang dapat mendekatkan sesuatu yang Engkau jauhkan dan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
305
tidak ada yang dapat menjauhkan sesuatu yang Engkau
dekatkan. Ya Allah, hamparkanlah kepada kami keberkahan,
rahmat, karunia dan rezeki-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu kenikmatan yang kekal abadi dan tidak
berubah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
kenikmatan pada hari yang aman dan hari yang penuh
ketakutan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan yang telah Engkau berikan kepada kami dan
kejahatan yang apa yang tidak Engkau berikan. Ya Allah,
buatlah hati kami mencintai keimanan dan jadikanlah ia
indah di dalam hati kami. Buatlah hati kami membenci
kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami
termasuk orang-orang yang benar. Ya Allah matikan dan
hidupkanlah kami sebagai seorang muslim dan masukanlah
kami ke dalam golongan orang-orang shaleh, tidak terjatuh
atau terfitnah oleh perbuatan maksiat. Ya Allah,
perangilah orang-orang kafir yang mendustakan rasul-rasul-
Mu, mereka yang menghalangi dari jalan-Mu. Timpakanlah
kepada mereka kehinaan dan siksa-Mu. Ya Allah, perangilah
orang-orang kafir yang telah diberikan kitab, Wahai Tuhan
Yang Maha Benar!" (HR. Ahmad)
Dan seyogianya di saat itu, memperbanyak syukur,
pujian dan pengakuan bahwa kemenangan itu sebagian dari
karunia Allah Swt, bukan karena kemampuan dan kekuatan
manusia, akan tetapi sesungguhnya kemenangan itu hanya
datang dari Allah Swt.
H. DOA PULANG DARI PEPERANGAN
Dari Abdullah ibnu Umar ra; bahwasanya Rasulullah Saw
apabila dalam perjalanan pulang dari peperangan, haji atau
umrah, Beliau selalu bertakbir di atas setiap dataran
306
tinggi sebanyak tiga kali, lalu mengucapkan: "Tidak ada
tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya
milik-Nya kerajaan dan segala pujian dan Dia atas segala
sesuatu Maha Kuasa. Kami pulang, kami bertaubat dan kami
menyembah dan memuji Tuhan kami. Maha benar Allah akan
janji-Nya, Dia menolong hamba-Nya dan seorang diri
mengalahkan musuh-musuh-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)
BAB KEDUABELAS
DOA-DOA DALAM KESULITAN
DOA DALAM KESUSAHAN DAN KESEDIHAN
Dari Ibnu Abbas ra; sesungguhnya Rasulullah Saw
selalu membaca bila dalam kesedihan, "Tidak ada tuhan
selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Sabar, tidak ada
tuhan selain Allah, Tuhan arasy yang agung, tidak ada
tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi dan Tuhan arasy
yang mulia." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Bakrah ra; sesungguhnya Rasulullah Saw
bersabda, "Inilah doa-doa kesusahan: "Ya Allah, hanya
rahmat-Mu yang ku harapkan, jangan Engkau serahkan
kepadaku walau sekejap mata dan luruskanlah semua
keadaanku, tidak ada Tuhan selain Engkau." (HR. Abu Daud)
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw
apabila mendapatkan suatu kesusahan, Beliau selalu
mengucapkan: "Wahai Hayyu (Yang Maha hidup), wahai Qayyum
(Yang Maha menciptakan), hanya dengan rahmat-Mu aku
memohon pertolongan." (HR. Tirmidzi)
Dari Sa'ad ibnu Abu Waqqash ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Inilah doa Dzun Nun yang ia
panjatkan ketika di dalam perut ikan paus: "Tidak ada
307
tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang zalim." Sesungguhnya tidak ada seorang muslim manapun
yang membacanya ketika dalam kesusahan, niscaya Allah
pasti mengabulkan permohonannya." Maka berkata seseorang,
"Wahai Rasulullah, apakah doa itu khusus untuk Nabi Yunus
atau umum untuk semua orang yang beriman?" Beliau
menjawab, "Tidakkah kamu mendengar firman Allah Swt, "Maka
Kami memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya daripada
kedukaan. Dan demikanlah Kami selamatkan orang-orang yang
beriman. (QS. Al-Anbiyaa':88) (HR. Hakim1)
Pada riwayat lain disebutkan: "Sesungguhnya aku akan
mengajarkan sebuah doa yang tidak dibaca oleh orang yang
dalam kesusahan, melainkan dilepaskan Allah dari
kesusahannya, itulah doa saudaraku Yunus as." (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Sunni)
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Tidaklah membaca seorang hambapun apabila
ia ditimpa oleh kesusahan dan kesedihan: "Ya Allah
sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dua orang hamba-Mu,
diriku berada dalam tangan-Mu, berlaku padaku aturan-Mu,
adil padaku keputusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan
segenap asma-Mu yang Engkau tetapkan, atau turunkan dalam
kitab-Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang
makhluk-Mu, atau Engkau rahasiakan dalam ilmu-Mu;
jadikanlah al-Qur'an sebagai penyejuk dan cahaya hatiku,
penghapus laraku, pengusir kesedihanku", melainkan Allah
Swt hilangkan kesedihannya dan menggantinya menjadi
kegembiraan." Sahabat berkata, "Wahai Rasulullah
seyogianya kami mengetahui kalimat-kalimat ini." Beliau
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih.
308
menjawab, "Benar, seyogianya bagi siapapun yang mendengar
untuk mengetahuinya." (HR. Ahmad)
Doa Orang Yang Takut Kepada Suatu Kaum
Allah swt. berfirman: ―(yaitu) orang-orang (yang
mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-
orang yang mengatakan: ―Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
takutlah kepada mereka.‖ Maka perkataan itu menambah
keimanan mereka, dan mereka menjawab: ―Cukuplah Allah
menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik
Pelindung.‖ (QS. Ali Imran: 173)
Dari Ibn `Abbas ra., ia berkata, ―{Cukuplah Allah
menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik
Pelindung.‖ Ibrahim as. mengucapkannya ketika beliau
dicampakkan ke dalam api, dan Muhammad saw. mengucapkannya
ketika mereka berkata: {―Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu
takutlah kepada mereka.‖ Maka perkataan itu menambah
keimanan mereka, dan mereka menjawab: ―Cukuplah Allah
menjadi penolong Kami dan Allah adalah sebaik-baik
pelindung.‖} 1
―Ya Allah, hentikanlah mereka dariku dengan apa yang
Engkau kehendaki.‖2
Doa Orang Yang Menduga Akan Ditimpa Suatu
Bencana Atau Kejadian Yang Menakutkan
1 HR. Bukhari.
2 HR. Muslim dalam sebuah hadis yang panjang dari Shuhaib ra.
309
Dari Abu Sa`id al-Khudhri ra., ia berkata,
―Rasulullah saw. bersabda, ―Bagaimana aku bisa bersenang-
senang, sementara Malaikat peniup Sangkakala telah
memasukkan Sangkakala ke mulutnya sambil menunggu keizinan
kapan diperintah untuk meniupnya, lalu ia pun meniupnya.‖
Maka seakan-akan hal tersebut membuat para sahabat Nabi
saw. merasa susah. Lantas beliau berkata kepada mereka,
―Ucapkanlah; Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan
Allah adalah sebaik-baik pelindung. Hanya kepada Allah
kami berserah diri.‖ 1
Diriwayatkan dari Abu Musa ra. bahwa tatkala `Ustman
ra. diberitahu tentang sabda Nabi saw., ―Bukakanlah
untuknya, dan sampaikanlah kepadanya kabar gembira tentang
surga atas bencana yang akan menimpanya‖, ia memuji Allah
kemudian berkata, ―Hanya kepada Allah tempat memohon
pertolongan.‖2
Dalam satu riwayat, ―Ya Allah, berilah aku kesabaran,
dan hanya kepada Allah tempat memohon pertolongan.‖3
Doa Ketika Terjadi Hal-hal Yang Tidak Disukai Atau
Tidak Dapat Mengatasinya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, ―Rasulullah saw.
bersabda, ―Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah daripada mukmin yang lemah, sementara dalam segala
sesuatu terdapat kebaikan. Tekunilah apa yang bermanfa`at
bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, serta
jangan lemah. Jika sesuatu menimpamu, maka jangan katakan;
Seandainya aku buat begini, tentu akan jadi begini dan
begitu. Akan tetapi katakanlah; Memang taqdir Allah, dan
1 HR. at-Turmudzi, dan ia berkata, ―Hadis hasan.‖
2 HR. Bukhari, Muslim dan an-Nasaa’i.
3 HR. Muslim.
310
apa yang Dia kehendaki pasti Dia perbuat. Karena kata-kata
‗seandainya‘ membuka peluang bagi Syeithan.‖1
Doa Orang Yang Kesulitan Melakukan Suatu Perkara
Diriwayatkan dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw.
bersabda, ―Ya Allah, tak ada kemudahan kecuali apa yang
Engkau jadikan mudah, dan jika Engkau berkehendak, Engkau
bisa menjadikan yang sulit menjadi mudah.‖ 2
Doa Agar Dapat Membayar Hutang
Diriwayatkan dari `Ali ra. bahwa seorang hamba
Mukatab3 pernah datang kepadanya, lalu berkata, ―Aku sudah
tidak mampu lagi membayar tebusanku. Maka tolonglah aku.‖
`Ali berkata, ―Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa
kalimat yang telah diajarkan Rasulullah saw. kepadaku.
Seandainya engkau memiliki hutang sebesar bukit Shiir,4
niscaya Allah menunaikannya untukmu.‖ Lanjutnya,
―Ucapkanlah; Ya Allah Cukupkanlah aku dengan yang halal
dari yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari
selain Engkau." (HR. Tirmidzi5)
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia berkata, "Suatu hari
Rasulullah Saw masuk ke dalam mesjid. Beliau bertemu
dengan seorang laki-laki dari Anshar yang bernama Abu
Umamah. "Abu Umamah, boleh aku tahu, ada apa gerangan kamu
duduk di dalam mesjid pada bukan waktu shalat?" Tanya
Rasulullah Saw. "Hatiku resah karena hutang-hutang yang
menjeratku, wahai Rasulullah." Jawabnya. Rasulullah Saw
1 HR. Muslim.
2 HR. Ibn Hibban.
3 Hamba Mukatab adalah hamba yang berusaha menebus dirinya sendiri.
4 Sebuah bukit yang terkenal di Yaman.
5 Ia menambahkan bahwa hadits ini adalah hasan.
311
berkata, "Maukah aku ajarkan sebuah doa yang apabila kamu
baca, niscaya Allah Saw hapuskan kerisauan hatimu, dan Dia
lunaskan hutangmu." "Mau sekali, wahai Rasulullah." Jawab
Abu Umamah. Rasulullah Saw bersabda, "Bacalah –tiap—pagi
dan sore: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kerisauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan,
ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari
beratnya hutang dan kezaliman orang lain." Abu Umamah
berkata, "Setelah aku melakukannya, Allah Swt hilangkan
kerisauan dan melunaskan hutang-hutangku." (HR. Abu Daud)
DOA ORANG YANG DITIMPA MUSIBAH
Firman Allah Swt, "Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innaa
lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun." Mereka itulah yang
mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk." (QS. Al-Baqarah:155-157)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Ucapkanlah: "Sesungguhnya kita adalah milik
Allah dan kita akan kembali hanya kepada-Nya" sekalipun
hanya masalah tali sendalnya. Karena sesungguhnya ia
termasuk musibah." (HR. Ibnu Sunni1)
Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Aku pernah
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada seorang
hambapun yang ditimpa suatu musibah, lalu ia mengucapkan,
"Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kita akan
kembali hanya kepada-Nya, ya Allah berilah aku pahala
dalam musibahku, berikan aku pengganti yang lebih baik
1 Hadits ini dinyatakan hasan oleh Nashiruddin al-Albaani.
312
darinya, melainkan Allah berikan pahala pada musibahnya
dan Dia gantikan yang lebih baik darinya." (HR. Muslim)
DOA MINTA KUATKAN IMAN DARI BISIKAN-BISIKAN
SYAITAN
Firman Allah Swt, "Dan jika kamu ditimpa sesuatu
godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-A'raaf:200)
Dzikir atau doa yang paling baik adalah apa yang
diajarkan dan diperintahkan oleh Allah Swt dalam firman-
Nya.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Syaitan mendatangimu dan bertanya, "Siapakah
yang telah menciptakan ini dan itu?" Hingga akhirnya ia
bertanya, "Siapakah yang telah menciptakan Tuhanmu. Maka
apabila –bisikan syaitan—telah sampai di sana,
berlindunglah kepada Allah dan jangan diteruskan
pertanyaan-pertanyaan itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah ra; Rasulullah Saw bersabda,
"Sesungguhnya setiap kamu pasti di datangi oleh syaitan,
ia akan bertanya, "Siapakah yang telah menciptakanmu?"
"Allah!" jawabnya. Lalu syaitan bertanya kembali, "Lalu
siapakah yang telah menciptakan Allah?" Apabila kamu
menemukan/merasakan hal tersebut, maka bacalah: "Aku
beriman kepada Allah dan para nabi dan rasul-Nya" karena
sesungguhnya bacaan ini dapat menghilangkan bisikan-
bisikan itu darinya." (HR. Ahmad)
Ibnu Abbas ra, juga menyuruh orang yang merasa waswas
di dalam hatinya untuk membaca, "Dialah Yang Awal dan Yang
313
Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu." (QS. Al-Hadiid:3)
DOA WASWAS DALAM SHALAT
Dari Utsman ibnu Abul Ash ra, ia berkata, "Wahai
Rasulullah! Sesungguhnya syaitan mengganggu dalam shalat
dan bacaanku sehingga aku sulit khusu' dan mengingatnya."
"Itu Syaitan yang bernama Khanzab! Apabila kamu
merasakannya, maka berlindunglah kepada Allah Swt darinya
dan meludahlah tanpa air liur ke sebelah kiri sebanyak
tiga kali." Jawab Rasulullah Saw. Utsman ibnu Abul Ash
berkata, "Setelah aku melakukannya, Allah hilangkan
gangguan itu dariku."
Imam Nawawi berkata, "Sebagian ulama mengatakan bahwa
disunnahkan mengucapkan "Tidak ada tuhan selain Allah"
bagi orang yang selalu merasa was-was ketika berwudhu,
shalat atau semisalnya. Karena sesungguhnya syaitan akan
menjauh bila mendengar dzikir. Dan "Tidak ada tuhan selain
Allah" merupakan kepala dzikir. karena itulah, para ulama
memilih dzikir "Tidak ada tuhan selain Allah" untuk orang-
orang yang sedang berkhalwat (menjalankan suatu ritual
dalam kesendirian) dan menyarankan kepada mereka untuk
selalu membacanya secara kontinyu. Mereka mengatakan bahwa
obat yang paling manjur untuk mengusir was-was adalah
memperbanyak dzikir kepada Allah Swt.
Sayyid Ahmad ibnu Abul Hawari berkata, "Aku pernah
mengeluh kepada Abu Sulaiman al-Darani tentang was-was, ia
berkata, "Jika kamu ingin rasa was-was hilang darimu, maka
kapanpun engkau merasakannya, lawanlah dengan perasaan
gembira. Karena apabila engkau merasa gembira dengan was-
was itu, ia akan hilang dengan sendirinya. Karena tidak
314
ada sesuatu yang paling dibenci oleh syaitan daripada
kegembiraan orang yang beriman. Namun jika kamu merasa
sedih, maka was-was itu akan semakin bertambah." Aku
berkata, "Inilah yang menguatkan perkataan sebagian ulama
bahwa sesungguhnya was-was hanya menjadi ujian bagi orang
yang imannya sempurna. Karena pencuri tidak akan menuju
rumah yang telah runtuh.
KIAT-KIAT MENGUSIR SYAITAN
1. Berlidung kepada Allah dari syaitan. Firman Allah
swt, "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan,
maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-
A'raaf:200)
2. Firman Allah Swt, "Dan katakanlah; Ya Tuhanku aku
berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan
syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya
Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku". (QS. Al-
Mu'minuun: 97-98)
3. Telah lalu disebutkan bahwa, sesungguhnya barangsiapa
yang membaca ayat Kursi ketika –hendak—tidur, ia
tidak dapat didekati oleh syaitan.
4. Barangsiapa yang membaca dua ayat di akhir surah al-
Baqarah pada malam hari, maka dua ayat tersebut
menjaganya (dari syaitan).
5. Diantara penyebab utama yang dapat mengusir kejahatan
syaitan adalah membaca surah al-Falaq dan al-Naas.
6. Barangsiapa yang membaca pada siang hari seratus
kali: "Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada
sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya kerajaan dan segala
pujian dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa" maka
315
baginya menjadi pelindung dari syaitan sepanjang
harinya itu.
7. Adzan juga dapat mengusir syaitan. Dari Abu Hurairah
ra; sesungguhnya Nabi Saw bersabda, "Apabila adzan –
shalat—dikumandangkan, maka syaitan lari hingga
terkentut-kentut –sejauh-jauhnya—sehingga ia tidak
mendengar lagi adzan tersebut." (HR. Bukhari dan
Muslim)
8. Dari Zaid ibnu Aslam bahwa ia pernah ditugaskan untuk
mengkoordinir beberapa tambang. Mereka memberitahukan
bahwa tempat itu banyak dihuni jin. Maka iapun
memerintahkan kepada mereka untuk mengumandangkan dan
memperbanyak adzan pada setiap waktu. Setelah itu,
mereka tidak lagi melihat sesuatu yang aneh.
BAB KETIGA BELAS
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAKIT
A. DOA MENJENGUK ORANG SAKIT
Dari Aisyah ra, sesungguhnya Rasulullah Saw apabila
menjenguk orang sakit selalu mengucapkan, "Hilangkanlah
penyakit ini wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah dia, karena
sesungguhnya Engkaulah yang hanya dapat menyembuhkannya,
tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan
yang tidak menyisakan sakit." (HR. Muslim)
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, bahwasanya Jibril pernah
datang kepada Nabi Saw dan berkata, "Wahai Muhammad,
apakah kamu mengeluhkan sesuatu?" "Benar.." jawab Beliau.
Jibril berkata, "Dengan nama Allah, aku akan melindungimu
dari segala penyakit yang dapat menyakitimu, dari
kejahatan setiap yang bernyawa, atau pandangan orang yang
316
dengki, semoga Allah memberimu kesembuhan, dengan nama
Allah aku melindungimu dari segala penyakit." (HR. Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra; bahwasanya Nabi Saw pernah
menjenguk salah seorang arab yang sedang sakit. –Ibnu
Abbas berkata—dan adalah Nabi Saw apabila menjenguk orang
yang sakit, Beliau selalu mengucapkan, "Tidak mengapa,
sakit ini membersihkan dosa dan menghapuskan kesalahan
insya Allah." (HR. Bukhari)
Dari Sa'ad ibn Abu Waqqash ra, ia berkata, "Aku
pernah dijenguk oleh Nabi Saw ketika aku sakit. Beliau
berdoa, "Ya Allah sembuhkanlah Sa'ad (tiga kali)" (HR.
Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Barangsiapa yang menjenguk orang yang sakit yang ajalnya
belum tiba, lalu ia membaca di sampingnya sebanyak tujuh
kali: "Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan
arasy yang agung untuk menyembuhkanmu" melainkan Allah
sembuhkan dia dari sakitnya itu." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi1)
B. KEUTAMAAN MENJENGUK ORANG SAKIT
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt berseru pada hari
kiamat, "Hai anak manusia, aku telah sakit, namun kamu
tidak menjengukku!" anak manusia berkata, "Bagaimana aku
menjenguk-Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?"
Allah menjawab, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku
si pulan sedang sakit, namun kamu tidak menjenguknya,
tidak tahukah kamu bahwa sesungguhnya jika kamu
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
317
menjenguknya maka akan kamu temukan Aku di sisinya." (HR.
Muslim)
Juga dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit,
berserulah orang yang berseru bahwa kamu baik dan jalanmu
juga baik, kamu telah menyediakan tempatmu di dalam
surga." (HR. Tirmidzi1)
Masih dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bertanya, "Siapa diantara kamu yang hari ini
berpuasa?" "Saya.." jawab Abu Bakar. "Siapa yang hari ini
mengantar jenazah?" Rasulullah kembali bertanya. "Saya.."
jawab Abu Bakar. "Siapa yang hari ini memberi makan orang
miskin?" Tanya Rasul lagi. "Saya.." jawab Abu Bakar.
"Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit?" Tanya Rasul.
"Saya.." jawab Abu Bakar. Maka Rasulullah Saw bersabda,
"Tidaklah terkumpul empat perkara ini pada diri seseorang
melainkan ia masuk surga." (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu
Khuzaimah)
Dari Tsauban ra, dari Rasulullah Saw, Beliau
bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka
senantiasa ia berada di dalam khufah surga." Ada yang
bertanya, "Apa khurfah surga itu, Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Tempat memetik buah." (HR. Muslim)
Dari Ali ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda, "Tidak
ada seorangpun yang menjenguk orang sakit di sore hari,
melainkan keluar (berjalan) bersamanya tujuh puluh ribu
malaikat yang memintakan ampunan untuknya hingga pagi
hari. Dan barangsiapa yang menjenguknya di pagi hari, maka
ia ditemani oleh tujuh puluh ribu malaikat, memintakan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
318
ampunan untuknya hingga sore hari." (HR. Abu Daud, Hakim
dan al-Bani)
Dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit,
maka senantiasa ia menyelam dalam rahmat (Allah Swt)
hingga ia duduk. Dan apabila ia telah duduk iapun
tenggelam di dalam rahmat itu." (HR. Ahmad)
C. DOA ORANG YANG MENGELUH KESAKITAN ATAU TIDAK
ENAK BADAN
Dari Utsman ibn Abul Ash al-Tsaqafi ra, bahwa ia
pernah mengeluhkan kepada Rasulullah Saw sakit yang ia
rasakan pada tubuhnya. Maka berkatalah Rasulullah Saw
kepadanya, "Letakan tanganmu di atas bagian tubuh yang
sakit, lalu bacalah: "Dengan nama Allah" sebanyak tiga
kali, setelah itu –baca—"Aku berlindung dengan kemuliaan
Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan yang aku rasakan
dan aku takuti." (HR. Muslim)
Hadits di atas menunjukan bahwa orang yang merasakan
sakit pada tubuhnya, dapat meletakan tangannya di bagian
yang sakit itu sambil membaca: "Dengan nama Allah …(dan
seterusnya). Hal ini apabila sakit tersebut terdapat di
satu bagian saja. Sedangkan bila sakit itu terasa di
beberapa bagian tubuh, maka ia juga harus meletakan
tangannya di setiap bagian yang terasa sakit sambil
membaca doa yang tersebut di atas.
Tentang jumlah yang disebutkan pada hadits di atas,
itu merupakan salah satu rahasia kenabian. Dan kita tidak
dibenarkan mencari hikmah atau sebab yang melatar
belakangi jumlah tiga; sebagaimana halnya jumlah rakaat
319
shalat, bagian harta warisan dan jumlah sangsi yang
ditetapkan Allah.
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah Saw apabila ada
seseorang yang mengeluhkan sesuatu kepadanya, atau orang
tersebut terluka, Beliau selalu menggerakan jarinya
seperti ini –lalu Sufyan ibn Uyainah, perawi hadits ini
memperagakannya dengan meletakan telunjuknya ke tanah,
kemudian mengangkatnya—dan membaca, "Dengan nama Allah,
tanah bumi kita, dengan ludah kita, semoga sembuh orang
yang sakit dengan izin Tuhan kita." (HR. Muslim)
Makna hadits di atas bahwa Beliau membasahi
telunjuknya dengan ludah, lalu menempelkannya ke atas
tanah, sehingga melekatlah sebagian darinya, kemudian
diusapkan ke bagian tubuh yang terasa sakit atau luka
sambil membaca: "Dengan nama Allah .. (dan seterusnya).
Dari Aisyah ra, sesungguhnya Nabi Saw, apabila
mengeluhkan sesuatu, Beliau selalu membacakan –untuk
dirinya—al-mu'awwidzaat lalu meludah –tanpa air liur—dan
manakala sakit Beliau semakin parah, akulah yang
membacanya dan membantunya mengusapkan tangannya mengharap
keberkahannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Tentunya meludah tanpa air liur diarahkan ke atas
bagian yang terasa sakit, itu jika sakit tersebut
dirasakan pada bagian tertentu. Adapun jika sakit itu
terasa di sekujur tubuh, dan tidak mungkin meludah ke
seluruh tubuhnya, maka hanya diarahkan ke beberapa bagian
saja, atau hanya di satu bagian yang dia mau. Apalagi pada
riwayat lain –masih tentang hadits ini—disebutkan bahwa
Beliau hanya mengusap ke bagian tubuh yang dapat
dijangkau, diawali dari bagian kepala, wajah dan bagian
depan tubuh sebanyak tiga kali. Demikianlah yang
disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari riwayat
320
Aisyah dan dengan riwayat ini, jelaslah cara pengusapan
yang harus dilakukan.
D. DZIKIR DAN DOA DI SAAT SAKIT DAN KEUTAMAANNYA
Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah ra, sesungguhnya
mereka memberikan kesaksian bahwasanya Nabi Saw bersabda,
"Barangsiapa yang mengatakan: "Tidak ada tuhan selain
Allah, Allah Maha Besar" maka perkataannya itu dibenarkan
oleh Tuhannya, Dia menjawab, "Benar, Tidak ada tuhan
selain Aku dan Aku Maha Besar." Lalu apabila orang itu
mengatakan, "Tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada
sekutu bagi-Nya." Allah berkata, "Benar, Tidak ada tuhan
selain Aku, aku Esa tidak ada sekutu bagi-Ku." Dan apabila
orang itu mengatakan, "Tidak ada tuhan selain Allah, hanya
milik-Nya kerajaan dan segala pujian." Allah berkata,
"Benar, tidak ada tuhan selain Aku, hanya milik-Ku
kerajaan dan segala pujian." Dan apabila orang itu
mengatakan, "Tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada
daya dan upaya kecuali dengan kekuasaan Allah." Allah
berkata, "Benar, tidak ada tuhan selain Aku, dan tidak ada
daya dan upaya selain dengan kekuasaan-Ku." Dan adalah
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang membacanya di
saat sakit, kemudian ia meninggal dunia, niscaya ia tidak
akan dimakan api neraka.1" (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi
2)
Dari Sa'ad ibnu Malik ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda tentang firman Allah Swt, "Tidak ada tuhan selain
Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim",
1 Karena kalimat-kalimat mengandung tauhid sebanyak lima kali. Dan
sesungguhnya telah dinyatakan dalam hadits-hadits shahih bahwa orang
yang meninggal dunia tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dia
pasti masuk surga. Dan barangsiapa yang akhir perkataannya: "Tidak ada
tuhan selain Allah" ia pasti masuk surga. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
321
"Orang muslim manapun yang membacanya di saat ia sakit
sebanyak empat puluh kali, lalu ia meninggal dunia karena
sakit itu, niscaya ia diberikan pernyataan sebagai orang
yang mati syahid. Dan jika ia sembuh, maka semua dosanya
diampuni oleh Allah Swt." (HR. Hakim1)
E. DOA SAKIT KEPALA ATAU DEMAM
Dari Ibnu Abbas ra; sesungguhnya Nabi Saw sering
mengajarkan sahabat-sahabatnya bila terserang demam atau
penyakit lainnya untuk membaca, "Dengan Nama Allah Yang
Maha Besar, aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung
dari kejahatan setiap tekanan tinggi (demam) dan dari
kejahatan panasnya api."2 (HR. Tirmidzi)
F. DOA ORANG YANG TERLUKA/TERKENA PENYAKIT KULIT
Telah terdahulu dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah
Saw apabila ada seseorang yang mengeluhkan sesuatu
kepadanya, atau orang tersebut terluka, Beliau selalu
menggerakan jarinya seperti ini –lalu Sufyan ibn Uyainah,
perawi hadits ini memperagakannya dengan meletakan
telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya—dan membaca,
"Dengan nama Allah, tanah bumi kita, dengan ludah kita,
semoga sembuh orang yang sakit dengan izin Tuhan kita."
(HR. Muslim)
G. DZIKIR/DOA UNTUK ORANG YANG TERKENA PANDANGAN
MATA
1 Kitab al-Mustadrak, ia juga menyatakan bahwa hadits ini shahih dan
pernyataannya ini dibenarkan oleh Dzahabi. 2 Hadist ini mengisyaratkan bahwa demam diakibatkan oleh peradaran darah
yang terlalu kencang. Dan ia termasuk bagian dari panasnya api. Tidak
sedikit hadits yang menyebutkan bahwa demam diakibatkan oleh panas yang
berlebihan yang dapat diredakan dengan air.
322
Dari Amir ibnu Rabi'ah ra, ia berkata, "Aku dan Sahal
ibnu Hunaif pernah pergi mencari tempat aman yang tidak
terlihat orang. Dalam pencarian itu, kami menemukan sebuah
tempat yang –di dekatnya—terdapat genangan air bekas
guyuran hujan. Kami malu melepaskan pakaian bila dilihat
orang lain. Setelah menemukan tempat yang aman dari
pandangan, Sahal melepaskan baju jubah yang terbuat dari
bulu wollnya. Aku memperhatikannya, body yang ia miliki
membuatku kagum. Ketika pandanganku terjatuh kepadanya,
tiba-tiba tubuhnya kejang-kejang dan bergoncang hebat.
"Sahal! panggilku, namun dia tidak menjawab. Lalu aku
pergi menemui Nabi Saw dan memberitahukan kejadian itu.
Beliau berkata, "Mari kita kesana!"
Sambil menyingsingkan bagian bawah pakaiannya Beliau
berjalan menghampiri Sahal yang terendam di air hingga aku
melihat kedua betis Beliau yang berwarna putih. Setelah
memukul dada Sahal, Rasulullah Saw mengucapkan, "Dengan
nama Allah, ya Allah hilangkanlah panas, dingin dan
penyakitnya." Lalu Beliau berkata, "Bangunlah dengan izin
Allah!" Karena kejadian itu, Rasulullah Saw bersabda,
"Apabila salah seorang kamu melihat pada dirinya,
hartanya, atau saudaranya sesuatu yang mengagumkan, maka
doakanlah keberkahan untuknya. Karena pandangan mata itu
adalah benar." (HR. Nasa'I dan Hakim1)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah
Saw selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt untuk
Hasan dan Husin. Beliau sering mengatakan, "Aku lindungi
kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
setiap syaitan dan niat buruk orang lain dan dari setiap
pandangan mata yang dapat mendatangkan kejahatan." Lalu
1 Ia menyatakan bahwa hadits ini shahih.
323
Beliau berkata, "Demikianlah Ibrahim as selalu memohon
perlindungan kepada Allah Swt untuk Ismail dan Ishak as."
(HR. Bukhari dan Tirmidzi)
H. DZIKIR/DOA UNTUK ORANG YANG KERASUKAN JIN
Dari Ubai ibnu Ka'ab ra, ia berkata, "Ketika aku
berada di samping Nabi Saw, datang seorang arab dan
berkata, "Nabi Allah! Sesungguhnya saudara saya memiliki
sebuah penyakit!"
"Sakit apa yang ia derita?" Tanya Beliau.
"Semacam gila/kerasukan!1" jawabnya.
"Bawa dia ke sini" pinta Rasul.
Setelah orang itu membawa saudaranya dan meletakannya
di depan Rasulullah Saw, Beliau membacakan kepadanya surah
al-Faatihah, lalu surah al-Baqarah dari ayat 1 s/d 5, 163
s/d 164, 255, dan 284 s/d 286, kemudian surah Ali 'Imraan
dari ayat 18 s/d 19, dilanjutkan dengan surah al-A'raaf
dari ayat 54 s/d 56, setelah itu surah al-Mu'minuun dari
ayat 116 s/d 118, surah al-Shaaffaat dari ayat 1 s/d 10,
surah al-Hasyar dari ayat 22 s/d 24, surah al-Jin ayat 3,
surah al-Ikhlaas, sudah al-Falaq dan surah al-Naas. Maka
orang itupun bangkit seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
I. DZIKIR DAN DOA UNTUK ORANG GILA
Dari Kharijah ibnu Shalat al-Tamimi dari pamannya
bahwa ia telah menjumpai Rasulullah Saw untuk menyatakan
keislamannya. Dalam perjalanan pulang –dari Rasulullah
Saw—ia melewati suatu kaum yang pada mereka ada seorang
1 Hadits ini merupakan dalil disyari'atkannya ruqyah bagi orang yang
terkena penyakit gila. Pada hadits ini juga terdapat dalil bahwa
sebagian bentuk gila disebabkan oleh jin. Semoga Allah Swt melindungi
kita darinya.
324
laki-laki gila yang mereka belenggu dengan besi. Keluarga
laki-laki gila itu berkata, "Kami mendengar bahwa temanmu
(mereka maksud adalah Rasulullah Saw) datang membawa
kebaikan, adakah kamu memiliki sesuatu yang dapat
mengobatinya?" Paman Kharijah berkata, "Aku tiupkan dengan
membaca surah al-Faatihah" dan –ternyata—orang gila itu
sembuh dari sakitnya. Maka mereka memberiku seratus ekor
kambing. setelah kejadian itu, aku pergi menemui
Rasulullah dan menceritakan peristiwa itu. Beliau
bertanya, "Adakah selain itu yang kamu baca." "Tidak.."
jawabku. Beliau berkata, "Ambilah seratus ekor kambing
itu, demi Allah sesungguhnya kamu telah diberikan rezeki
melalui ruqyah yang hak (benar)."
Pada riwayat lain disebutkan: "Maka iapun meruqyahnya
dengan membaca surah al-Faatihah setiap pagi dan siang
selama tiga hari. Setiap kali menutup surah al-Fatihah ia
meludahinya tanpa mengeluarkan air liur." (HR. Abu Daud
dengan sanad yang shahih)
J. DZIKIR/DOA YANG DIBACA UNTUK ORANG YANG
DISENGAT BINANTANG
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra; bahwasanya ada
sekelompok sahabat Rasulullah Saw yang sedang melakukan
sebuah perjalanan. Di tengah perjalanan, mereka singgah di
sebuah perkampungan arab. Mereka meminta jamuan dari
penduduk kampung tersebut, namun pemintaan itu ditolak.
Tak lama kemudian –setelah itu—pemuka perkampungan itu
disengat oleh binatang beracun. Bermacam upaya untuk
mengobatinya sudah dilakukan, namun tidak juga membuahkan
hasil. Salah seorang mereka berkata, "Cobalah temui
sekelompok orang yang baru saja singgah di sini,
325
barangkali di antara mereka ada yang memiliki sesuatu yang
dapat mengobatinya."
Kepada para sahabat Rasulullah Saw, mereka berkata,
"Saudara-saudara! Sesungguhnya pemuka kami disengat
binatang berbisa, berbagai cara telah kami lakukan, namun
tidak juga membuahkan hasil, apakah di antara kamu ada
yang memiliki sesuatu yang dapat mengobatinya?" Salah
seorang menjawab, "Ya, demi Allah, sesungguhnya saya dapat
membaca sesuatu dan meniupkannya. Akan tetapi, sebelumnya
kami telah minta dijamu, namun kamu menolak permintaan
kami. Karena itu saya tidak akan melakukannya untuk kamu
sehingga kamu bersedia untuk membayar." Akhirnya mereka
sepakat membayar sejumlah kambing bila pemuka mereka dapat
disembuhkan. Lalu orang itupun pergi bersama mereka
menemui pemuka yang belum sadarkan diri. Di sana –
ternyata-- ia hanya membacakan "Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam" (surah al-Fatihah) lalu meludah tanpa
air liur, hingga seakan-akan pemuka yang tak sadarkan diri
terlepas dari sebuah jeratan dan dapat berjalan tanpa
terlihat sedikitpun merasa kesakitan.
Abu Sa'id berkata, "Maka mereka memenuhi janjinya
untuk membayar sejumlah kambing." Menanggapi kejadian itu
sebagian kelompok sahabat itu berkata, "Mari kita bagi
kambing-kambing ini."
"Jangan dulu! sebelum kita menceritakan peristiwa ini
kepada Rasulullah Saw, kita akan menunggu apa yang
diputuskan oleh Beliau." Tegas laki-laki yang melakukan
ruqyah itu.
Setibanya di Madinah, mereka langsung menceritakan
kejadian itu kepada Rasulullah Saw. Maka Beliau bertanya,
"Dari mana kamu tahu bahwa sesungguhnya ia adalah ruqyah?
326
Kamu benar, silakan dibagikan kambing-kambing itu dan ikut
sertakan aku dalam pembagian itu." (HR. Bukhari)
Sementara itu pada riwayat lain disebutkan: "Maka
akupun membaca, "Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam" sebanyak tujuh kali." (HR. Tirmidzi)
BAB KEEMPAT BELAS
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN
A. HUKUM MENCITA-CITAKAN KEMATIAN
Seorang muslim tidak dibenarkan menginginkan kematian
hanya karena musibah atau sakit yang menimpa dirinya di
dunia. Karena hadits yang diriwayatkan dari Anas ra, ia
berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Janganlah salah
seorang kamu mencita-citakan kematian hanya karena musibah
atau sakit yang menimpa dirinya. Dan jika memang
menginginkannya, ucapkanlah: "Ya Allah hidupkan aku, jika
hidup itu baik bagiku dan matikan aku, jika kematian itu
lebih baik untukku." (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya)
Larangan menginginkan kematian pada hadits di atas
bila hanya karena musibah dunia yang menimpa. Sedangkan
musibah akhirat, seperti; kekuatiran terhadap agama, maka
dibolehkan mencita-cita kematian karenanya. Karena hadits
yang diriwayatkan dari Mu'adz ibnu Jabal ra, ia berkata,
"Nabi Saw pernah bercerita kepada kami tentang sebuah
mimpi. Pada mimpi itu Beliau melihat Allah Swt dan Dia
berkata kepadanya, "Mintalah..!" maka Nabi Saw pun berdoa,
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu –dapat
melakukan-- perbuatan-perbuatan yang baik, meninggalkan
perbuatan-perbuatan yang mungkar, mencintai orang-orang
miskin. Ya Allah ampuni dan kasihilah aku, dan jika Engkau
327
menginginkan fitnah (ujian) pada suatu kaum, maka matikan
aku dalam keadaan selamat dari fitnah itu. Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu cinta-Mu, cinta orang yang mencintaimu
dan cinta perbuatan yang dapat mendekatkan aku kepada
cinta-Mu." (HR. Ahmad, Thabrani, Hakim dan Tirmidzi)
B. ANJURAN MEMOHON MATI SYAHID ATAU MATI DI TANAH
SUCI
Dari Sahal ibnu Hunaif ra; sesungguhnya Nabi Saw
bersabda, "Barangsiapa yang jujur memohon mati syahid,
niscaya Allah meninggikannya ke tingkatan orang-orang yang
mati syahid sekalipun ia meninggal di atas kasurnya." (HR.
Muslim)
Dari Ummul Mu'minin Hafshah binti Umar ra, ia
berkata, "Umar ra berdoa, "Ya Allah berikan aku mati
syahid di jalan-Mu, dan jadikan kematianku di negeri
Rasul-Mu Saw!" aku bertanya, "Bagaimana bisa demikian?"
Ayahku menjawab, "Jika Allah menghendaki, maka Dia akan
memberikannya kepadaku." (HR. Bukhari)
C. DOA SAKRATUL MAUT
Dianjurkan bagi orang yang menghadapi sakratul maut
membaca doa yang diriwayatkan dari Aisyah ra. Ia berkata,
"Aku mendengar Nabi Saw sambil menyandarkan punggungnya
berdoa, "Ya Allah, ampuni aku, berikan rahmat-Mu kepadaku
dan ikut sertakan aku dengan rafiiq a'laa (Jibril)" (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dan dari Aisyah ra, ia berkata, "Aku melihat
Rasulullah Saw ketika menghadapi sakratul maut, di
sampingnya terdapat wadah berisi air. Setelah memasukan
tangannya ke dalam wadah itu dan mengusapkannya ke wajah,
328
Beliau berdoa, "Ya Allah, bantulah aku menghadapi beratnya
kematian dan sakratul maut (pengantar kematian)" (HR.
Tirmidzi)
D. MEMBIMBING ORANG YANG MENGHADAPI SAKRATUL MAUT
MENGUCAPKAN KALIMAT TAUHID
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Talqin-kanlah (ajarkan) orang-orang mati
mengucapkan: "Tidak ada tuhan selain Allah." (HR. Muslim)
Dari Mu'adz ibnu Jabal ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang diakhir perkataannya:
"Tidak ada tuhan selain Allah", niscaya ia masuk surga."
(HR. Abu Daud dan Hakim1)
E. DOA MEMEJAMKAN MATA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA
Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
masuk menghampiri Abul Salamah –setelah meninggal dunia—
dan memejamkan matanya yang terbuka. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya pandangan mata mengikuti ruh yang dicabut
keluar."
Ternyata perkataan Rasululullah ini membuat keluarga
Abu Salamah heboh. Maka Beliau berkata, "Jangan kamu
mengucapkan sesuatu atas dirimu kecuali hal-hal yang baik,
karena sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang kamu
katakan." Lalu Beliau berdoa, "Ya Allah ampuni Abu
Salamah, angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang
mendapatkan petunjuk-Mu dan peliharalah anak dan
keturunannya yang masih hidup. Ampunilah kami dan dia
wahai Tuhan semesta alam, luaskan dan terangi dia di dalam
kuburnya." (HR. Muslim)
1 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih.
329
F. DOA ORANG YANG DITINGGAL MATI OLEH KELUARGANYA
Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Aku telah
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada seorang
hambapun yang ditimpa musibah, lalu ia berkata,
"Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya
kita hanya kepada-Nya akan kembali", ya Allah berilah aku
pahala dalam musibahku, berikan aku pengganti yang lebih
baik darinya, melainkan Allah berikan pahala pada
musibahnya dan Dia gantikan yang lebih baik darinya." Ummu
Salamah berkata, "Manakala Abu Salamah meninggal dunia,
akupun mengucapkan seperti yang diperintahkan oleh
Rasulullah Saw. Maka Allah gantikan untuknya yang lebih
baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Saw." (HR. Muslim)
Saudaraku, sesungguhnya kalimat ini merupakan penawar
paling ampuh untuk meringankan musibah dan paling berguna;
baik sekarang maupun di kemudian hari. Karena apabila
seseorang mengatakan, "Sesungguhnya kita adalah miliki
Allah", ia akan menyadari hakekat dirinya yang
sesungguhnya bahwa dia adalah milik Allah yang merupakan
hak penuh bagi-Nya melakukan apapun yang Dia inginkan.
Lalu apabila ia mengatakan, "Dan sesungguhnya kami hanya
kepada-Nya akan kembali" maka ia kembali ingat betapa baik
balasan yang ada di sisi Tuhannya, derajat yang tinggi dan
pahala yang besar. Sehingga hal itu mendorongnya untuk
bersikap tenang dan sabar.
Firman Allah Swt, "Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innaa
lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun." Mereka itulah yang
mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
330
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk." (QS. Al-Baqarah:155-157)
Tiga perkara Allah kumpulkan untuk orang-orang yang
sabar, yang tidak pernah Dia berikan –sekaligus—kepada
yang lainnya, yaitu; beberapa keberkahan dari-Nya yang
berarti kesucian dan keampunan yang banyak, maksudnya
keberkahan setelah keberkahan; rahmat dari-Nya yang
berarti kelembutan dan kebaikan; dan ketiga ialah: hidayah
dari Allah Swt untuk mereka. Dan barangsiapa yang
mendapatkan hidayah dari Allah Swt, pasti tidak akan
tersesat selama-lamanya.
Sebagian ulama salaf berkata, tatkala mendapatkan
belasungkawa atas musibah yang menimpanya, "Kenapa aku
tidak bersabar?! Sesungguhnya Allah Swt telah menjanjikan
kepadaku bila bersabar tiga perkara yang setiap satu dari
tiga perkara tersebut lebih baik dari dunia dan seisinya."
Dan dari Abu Hurairah ra; sesungguhnya Nabi Saw
bersabda, "Allah Swt berfirman, "Tidak ada balasan bagi
hambaku yang beriman yang sabar dan mengharap pahala
apabila Aku menjemput orang yang dia cinta melainkan
surga." (HR. Bukhari)
G. BELASUNGKAWA
Firman Allah Swt, "Dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran." (QS. Al-'Ashr:3)
Belasungkawa artinya menghibur, turut berduka dan
berusaha membuat orang yang tertimpa musibah mau bersabar
dengan kata-kata hikmah dan nasehat-nasehat yang
menyentuh.
331
Belasungkawa hukumnya disunnahkan, karena mengandung
nilai saling bantu membantu dan kasih-mengasihi serta
mengandung nilai pahala yang sangat besar. Diriwayatkan
dari Amar ibnu Hazm ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Tidak ada seorang mukminpun yang berbelasungkawa kepada
saudaranya karena suatu musibah, melainkan Allah
mengenakan kepadanya gaun dari surga." (HR. Ibnu Majah dan
Baihaqi1)
H. DOA BELASUNGKAWA
Belasungkawa yang paling baik ialah yang diriwayatkan
dari Usamah ibnu Zaid ra ia berkata, "Ketika kami sedang
berada di samping Nabi Saw, salah seorang anak
perempuannya mengutus seseorang untuk memanggil dan
memberitahukannya bahwa anaknya (cucu Rasulullah) sedang
menghadapi sakratul maut. Maka Rasulullah Saw berkata
kepada utusan anak-Nya itu, "Kembalilah dan katakan
padanya, "Sesungguhnya hak mutlak bagi Allah mengambil
atau memberi. Dan setiap sesuatu di sisi-Nya berdasarkan
waktu yang telah ditetapkan, "Perintahkan kepadanya agar
jangan ribut, bersabar dan mencarikan pahala untuk orang
yang ditimpa musibah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan jika ia berkata, "Semoga Allah besarkan pahalamu,
membuat indah suasana duka dan mengampuni dosa-dosamu"
maka itu merupakan sikap yang baik.2
I. KEUTAMAAN SHALAT JENAZAH DAN MENGHADIRI
PEMAKAMANNYA
1 Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albaani. 2 Lihat kitab al-Adzkaar, karya Imam Nawawi
332
Dari Tsauban ra; bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa yang menyembahyangkan orang mati, maka
untuknya satu qirath. Lalu apabila ia menyaksikan sampai
mayat tersebut dimakamkan, maka untuknya dua qirath1. Satu
qirath besarnya sama dengan gunung uhud." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang mengikuti (mengantar) jenazah
seorang muslim, karena iman dan mengharap pahala dari
Allah, dan sebelumnya ia telah bersamanya hingga
dishalatkan dan dimakamkan, maka ia pulang membawa pahala
sebesar dua qirath, besar satu qirath sama dengan gunung
uhud. Namun barangsiapa yang hanya menyembahyangkannya,
kemudian pulang sebelum dimakamkan, maka ia pulang hanya
membawa pahala satu qirath saja." (HR. Bukhari)
J. ANJURAN MEMPERBANYAK ORANG YANG MENYEMBAHYANG
KAN JENAZAH.
Dari Aisyah ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Tidak ada seorang mayatpun yang dishalatkan oleh
sekelompok orang Islam yang jumlahnya mencapai seratus
orang dan mereka tulus memohonkan ampunan untuknya,
melainkan doa mereka itu Allah kabulkan untuknya." (HR.
Muslim, Ahmad, Darimi dan Tirmidzi)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Aku pernah mendengar
Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada seorang muslimpum yang
meninggal dunia, lalu jenazahnya disembahyangkan oleh
empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun, melainkan doa ampunan dari mereka untuknya
diterima Allah Swt." (HR. Muslim)
1 Ada pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud pada hadits ini ialah;
perbuatan menyembahyangkan orang mati hingga dimakamkan, dibendakan
seperti besarnya gunung uhud.
333
Dari Malik ibnu Hubairah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Tidak ada seorang muslimpun yang meninggal
dunia lalu ia dishalatkan oleh tiga baris dari kaum
muslimin, melainkan pasti mendapatkan surga." Perawi
berkata," "Maka adalah Malik apabila memimpin shalat
jenazah, ia selalu membagi mereka menjadi tiga barisan,
karena bedasarkan hadits di atas. (HR. Abu Daud, Ibnu
Majah, Tirmidzi1)
K. DZIKIR DAN DOA SHALAT JENAZAH
Shalat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir
secara berturut-turut dalam keadaan berdiri. Dalam
pelaksaannya tidak ada ruku' dan sujud. Setelah takbir
yang pertama mengucapkan ta'awwudz, lalu membaca surah al-
Faatihah. Kemudian mengucapkan takbir kedua, lalu
bershalawat kepada Nabi Saw, seperti; "Ya Allah rahmatilah
Muhammad dan keluarganya" dan yang lebih baik adalah
membaca shalat Ibrahimiyah, yaitu; "Ya Allah,
bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya, seperti
Engkau bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau di dalam dunia ini Maha Terpuji lagi Maha Agung.
Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau
memberkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau di dalam
dunia ini Maha Terpuji lagi Maha Agung." Kemudian
mengucapkan takbir yang ketiga, lalu berdoa untuk si mayat
dan kaum muslimin dengan doa-doa yang insya Allah akan
kami sebutkan. Kemudian mengucapkan takbir yang keempat
lalu membaca doa, seperti –dan ini doa yang paling baik--;
"Ya Allah jangan Engkau tahan pahalanya untuk kami, jangan
Engkau timpakan musibah kepada kami sesudahnya dan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
334
ampunilah kami dan dia. Kemudian mengucapkan salam
sebanyak dua kali.
Doa-doa yang ma'tsur setelah takbir yang ketiga;
Setelah takbir yang ketiga, orang yang
menyembahyangkan mayat mesti berdoa dengan tulus untuk si
mayat seperti dia berdoa untuk dirinya sendiri. Karena
saat itu mayat yang sedang terbaring sangat membutuhkan
doa dan pemohonan ampunan kepada Allah dari saudara-
saudaranya kaum muslimin. Karena itulah posisi si mayat
diletakan di depan orang-orang yang menshalatkannya untuk
mendapatkan syafaat (permohonan ampunan kepada Allah) dari
mereka.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Aku telah
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Apabila kamu selesai
menshalatkan orang mati maka berdoalah untuknya dengan
hati yang tulus." (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Sementara itu, minimal doa yang diberikan untuk
jenazah ialah: "Ya Allah ampunilah dia." Namun yang paling
baik ialah membaca doa yang diriwayatkan dari Rasulullah
Saw dan para sahabatnya. Namun di sini kami hanya
menyebutkan sebagian dari doa-doa tersebut, antara lain;
Dari Abdurrahman ibn 'Auf ibn Malik ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw menshalatkan seorang jenazah, saat itu aku
–sempat—menghafal doa yang Beliau baca, yaitu; "Ya Allah,
ampuni dan kasihilah dia, maafkan dan ampunilah dia,
berikan dia tempat tinggal yang mulia, luaskanlah tempat
kuburnya, basuhlah dia dengan air, salju dan es, bersihkan
dia dari dosa-dosanya, seperti Engkau membersihkan baju
putih dari noda, berikan dia negri yang lebih baik dari
negrinya, keluarga lebih baik dari keluarganya,
suami/istri yang lebih baik dari suami/istrinya,
335
masukanlah dia ke dalam surga, lindungi dia dari siksa
kubur dan siksa api neraka." Abdurrahman ibn Auf berkata,
"Doa itu membuatku mengandai sekiranya aku yang menjadi
mayat yang berbaring saat itu." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw; bahwa Beliau
pernah menshalatkan jenazah, lalu berdoa, "Ya Allah,
ampunilah yang masih hidup dan yang telah mati, yang muda
dan yang tua, laki-laki dan perempuan, yang hadir dan yang
jauh, ya Allah siapapun di antara kami yang Engkau
hidupkan, maka hidupkanlah sebagai muslim, dan siapapun
yang Engkau matikan, maka matikannya sebagai seorang
mukmin. Yang Allah jangan Engkau tahan pahalanya dari kami
dan jangan Engkau timpakan musibah kepada kami setelah dia
pergi." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Baihaqi)
Dari Watsilah ibnu Asqa' ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw pernah memimpin kami menshalatkan seorang muslim yang
meninggal dunia. Lalu aku mendengar Beliau berdoa, "Ya
Allah, sesungguhnya si pulan anak pulan dalam perjanjian-
Mu, perlindungan dan penjagaan-Mu, selamatkanlah dia dari
siksa kubur dan adzab api neraka, Engkau pemiliki
kesetiaan dan pujian. Ya Allah, ampuni dan kasihilah dia,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad yang baik)
Dari Abu Hurairah ra; bahwasanya Nabi Saw berdoa
dalam shalat jenazahnya, "Ya Allah, Engkaulah Tuhannya,
Engkau yang telah menciptakannya, Engkau yang memberikan
hidayah kepadanya untuk memeluk agama Islam, Engkaulah
yang telah mencabut ruhnya, Engkaulah yang lebih
mengetahui apa yang ia rahasiakan dan ia nampakan, kami
datang menghadapmu momohonkan ampunan untuknya, ampunilah
dia." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi)
336
Imam Nawawi berkata, "Apabila yang meninggal dunia
itu adalah anak kecil –baik laki-laki maupun perempuan—
maka cukup membaca doa yang disebutkan pada hadits: "Ya
Allah, jadikanlah dia sebagai pahala yang mendahului, amal
shaleh, bekal simpanan untuk kedua orang tuanya. Jadikan
ia sebagai pahala yang menambah berat tibangan mereka,
tuangkah kesabaran ke dalam hati mereka, jangan Engkau
timpakan musibah kepada mereka setelah kepergiannya, dan
jangan Engkau tahan dari mereka pahalanya." Kemudian
ditambahkan dengan doa: "Ya Allah, ampunilah yang masih
hidup dan yang telah meninggal di antara kami." (dan
seterusnya).1
L. DZIKIR DAN DOA MENGIRINGI JENAZAH
Disunnahkan bagi orang yang berjalan menyertai
jenazah mengisi waktunya dengan dzikir kepada Allah Swt
dan bertafakkur (merenungi) tentang apa yang akan dihadapi
si mayat, ke mana tempat kembalinya dan apa yang akan dia
dapatkan di sana dan bahwa inilah akhir dunia beserta
penghuninya. Hindari membicarakan sesuatu yang tidak ada
gunanya, karena sesungguhnya saat itu adalah waktunya
untuk berdzikir dan bertafakkur. Betapa buruk, jika waktu
itu digunakan untuk lupa, bermain dan membicarakan hal-hal
yang sifatnya omong kosong. Karena, jika membicarakan
sesuatu yang tidak berguna adalah hal yang dilarang pada
saat-saat biasa, apalagi jika dilakukan pada saat berjalan
menyertai jenazah di antar ke kuburan!.
Ketahuilah, yang benar adalah berdiam, seperti yang
dilakukan oleh orang-orang salaf ketika mereka menyertai
jenazah. Jadi tidak perlu mengeraskan suara untuk membaca
1 Lihat: kitab al-Azkaar, karya: Imam Nawawi.
337
atau berdzikir, karena hal itu lebih mengundang ketenangan
hati dan memfokuskan pikiran kepada apa saja yang
berhubungan dengan jenazah. Sikap seperti itulah yang
dituntut untuk suasana saat itu, inilah yang benar! Dan
jangan sampai tertipu dengan banyaknya orang yang
melanggarnya. Dan kebiasaan orang, dewasa ini, seperti
mengeraskan suara di belakang jenazah dengan berbagai
dzikir, ayat-ayat al-Qur'an dan puji-pujian kepada
Rasulullah Saw merupakan bid'ah yang wajib dihentikan.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh
seperti memanjangkan bacaan al-Qur'an untuk jenazah atau
mengeluarkan perkataan dari tujuan sesungguhnya, hukumnya
haram berdasarkan ijma' ulama.
Ibnul Hajj berkata, "Hindarilah bid'ah-bid'ah seperti
ini yang dilakukan oleh sebagian besar mereka, yaitu
seperti: menugaskan seseorang di depan iringan jenazah
lalu orang tersebut memimpin secara bersamaan dan dengan
suara keras berdzikir kepada Allah. Dalam dzikir itu,
mereka bersandiwara dengan gaya yang berbeda-beda.
Kemudian yang lebih ironisnya lagi, mereka mengubah-ubah
asma' Allah, yang padahal perbuatan itu mesti mendapatkan
teguran keras bagi orang yang melakukannya. Sebab
jangankan berdzikir dengan cara seperti itu, berdzikir
dengan cara yang wajar saja sudah merupakan hal yang
dilarang, karena termasuk bid'ah (hal baru dalam agama)
yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Saw, sahabatnya dan
juga tidak dilakukan oleh orang-orang salaf shaleh
sebelumnya. Sesungguhnya mereka menggiring jenazah diantar
kekuburan dengan tenang, sopan dan khusu', sehingga orang
yang mendapat musibah itu tidak mengetahui siapapun
diantara mereka.
338
M. UCAPAN KETIKA MELIHAT IRINGAN JENAZAH
Jika jenazah yang lewat termasuk orang yang layak
dipuji, maka disunnahkan memuji dan mendoakan kebaikan
untuknya. Dari Anas ibn Malik ra, ia berkata, "Ketika
iringan jenazah melewatiku, aku memuji kebaikannya, maka
Nabi Saw berkata, "Pasti, pasti, pasti." Lalu manakala
lewat lagi jenazah yang lain, aku menyebut kejahatannya,
maka Nabi Saw berkata, "Pasti, pasti, pasti!" Umar
berkata, "Ayah dan ibuku tebusan untukmu wahai Rasulullah,
ketika lewat jenazah lalu kebaikan-kebaikannya disebut,
engkau berkata, "Pasti, pasti, pasti." Kemudian lewat lagi
sebuah iringan jenazah dan kejahatan-kejahatannya
disebutkan, engkau berkata, "Pasti, pasti, pasti." Maka
Rasulullah Saw bersabda, "Jenazah yang kamu puji, pasti
mendapatkan surga dan jenazah yang kamu sebutkan
kejahatannya, pasti masuk neraka. Kamu adalah para saksi
Allah di muka bumi." (HR. Muslim)
Dari Abul Aswad, ia berkata, "Aku tiba di Madinah di
saat ia terserang penyakit. Lalu –ketika—aku duduk
menemani Umar ibn Khattab ra, lewat sebuah iringan
jenazah, maka aku menyebut kebaikan-kebaikannya, lalu Umar
berkata, "Pasti.." kemudian lewat lagi sebuah jenazah, aku
kembali menyebutkan kebaikan-kebaikannya, dan Umar pun
berkata, "Pasti.." tak lama kemudian lewat iringan jenazah
yang ketiga, dan aku menyebutkan kejahatannya, maka Umar
berkata, "Pasti.." "Apa yang engkau maksudnya dengan
"pasti" wahai amirul mu'minin?" tanyaku. Umar menjawab,
"Aku mengucapkan seperti yang diucapkan oleh Nabi Saw,
"Muslim manapun yang disaksikan sebagai orang baik oleh
empat orang saksi, niscaya Allah masukan dia ke dalam
surga." "Bagaimana, jika yang bersaksi hanya tiga orang?"
339
tanyaku. "Sama.." jawab Umar. "Bagaimana kalau dua orang?"
tanyaku kembali?" Umar menjawab, "Juga sama.." Kemudian
kami tidak bertanya lagi jika yang bersaksi hanya satu
orang." (HR. Bukhari)
N. DOA MEMASUKAN MAYAT KE DALAM KUBUR
Dari Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi Saw apabila
meletakan mayat ke dalam kubur, Beliau selalu membaca,
"Dengan nama Allah dan di atas sunnah Rasulullah Saw."
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi dengan sanad yang sahih)
O. DOA UNTUK MAYAT SETELAH DIMAKAMKAN
Dari Utsman ibn Affan ra, ia berkata, "Adalah Nabi
Saw apabila selesai menguburkan mayat, Beliau –selalu—
berdiri dan berkata, "Mintalah ampunan kepada Allah untuk
saudaramu, mohonlah kepada-Nya agar dia ditegarkan. Karena
sesungguhnya saat ini ia sedang ditanya." (HR. Abu Daud
dan Hakim1)
Dari Amar ibn Ash ra, ia berkata, "Apabila kamu –
nanti—selesai menguburkanku, maka berdirilah disekeliling
kuburku selama orang menyembelih unta dan membagi-bagikan
dagingnya, supaya aku merasa damai dengan kamu dan dapat
menjawab apa yang ditanyakan oleh utusan-utusan Tuhanku."
(HR. Muslim)
Maka dari itu, disunnahkan bagi orang-orang yang
mengantar jenazah menunggu setelah dikuburkan selama
kurang lebih orang menyembelih unta dan membagikan
dagingnya supaya si mayat yang dikuburkan merasa damai
dengan kehadiran mereka. Mereka juga dianjurkan memintakan
ampunan dan rahmat kepada Allah untuknya.
1 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini sahih.
340
Namun yang paling baik ialah membaca doa yang
diriwayatkan dari Rasulullah Saw, yaitu; "Ya Allah, inilah
hamba-Mu, Engkau lebih mengetahui dengannya daripada kami,
kami tidak mengetahui tentangnya kecuali hal yang baik,
sesungguhnya Engkau telah mendudukannya untuk ditanyai. Ya
Allah, tegarkanlah dia dengan perkataan yang kuat di
akhirat seperti Engkau tegarkan dia di dunia. Ya Allah,
kasihilah dia dan susulkan dia dengan nabinya Muhammad
Saw, jangan Engkau sesatkan kami setelah kepergiannya,
jangan Engkau tahan pahalanya dari kami, jangan Engkau
timpakan musibah kepada kami sepeninggalnya dan ampunilah
kami, dia dan seluruh kaum muslimin."1
P. DOA ZIARAH KUBUR
Dari Buraidah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
mengajarkan kepada sahabatnya apabila mereka berziarah ke
kuburan untuk mengucapkan, "Salam atasmu penduduk negri
ini (kuburan) kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya
insya Allah kami akan menyusul kamu, semoga Allah
memberikan kita keselamatan." (HR. Muslim)
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Apa yang harus aku
katakan untuk mereka, Rasulullah? –maksudnya saat
berziarah ke kuburan—Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Salam
atasmu penduduk negri ini kaum mukminin dan muslimin,
semoga Allah mengasihi orang yang telah mendahului dan
orang yang akan menyusul dan kami insya Allah akan
menyusul kamu." (HR. Muslim)
BAB KELIMA BELAS
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERJALANAN
1 Lihat: kitab al-Fiqhu al-Waadhih, karya Muhammad Bakar Ismail
341
A. DOA ORANG MUSAFIR UNTUK YANG DITINGKALKAN
Dari Ibnu Umar ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah Swt pasti memelihara sesuatu yang
dititipkan kepadan-Nya." (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Barangsiapa yang ingin melakukan perjalanan, maka
ucapkanlah untuk orang-orang yang ditinggalkan, "Aku
titipkan kamu kepada Allah, yang tidak akan tersia-siakan
titipan-Nya." (HR. Ahmad dan Ibnu Sunni)
B. DOA ORANG YANG DITINGGALKAN UNTUK YANG MUSAFIR
Dari Salim; bahwasanya Ibnu Umar ra selalu berkata
kepada orang yang hendak melakukan perjalanan,
"Mendekatlah aku akan melepaskan kepergianmu sebagaimana
yang dilakukan oleh Rasulullah Saw kepada kami, Beliau
berkata, "Aku titipkan agama1, keluarga, yang kamu
tinggalkan dan penutup amal perbuatanmu kepada Allah."
(HR. Tirmidzi2)
Dari Anas ra, ia berkata, "Seseorang datang kepada
Nabi Saw dan berkata, "Rasulullah! Aku ingin musafir,
adakah bekal untukku?" Beliau menjawab, "Semoga Allah
membekalimu ketakwaan." "Tambah lagi.." pinta orang itu
kembali. Beliau menjawab, "Semoga Allah ampuni dosamu."
"Demi ayah dan ibuku, tambah lagi, Rasulullah" kata orang
itu. Beliau menjawab, "Semoga Allah mudahkan segala
1 Agama termasuk salah satu yang dititipkan kepada Allah, karena
perjalanan sangat dekat dengan kesulitan dan keletihan. Dan dikuatirkan
dapat menyebabkan kelalaian dalam menunaikan kewajiban agama. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
342
urusanmu, kapan dan dimanapun kamu berada." (HR.
Tirmidzi1)
Dari Abu Hurairah ra; sesungguhnya ada seseorang
berkata, "Hai Rasulullah, aku ingin musafir, berikan aku
nasehatmu!" Beliau menjawab, "Selalulah bertakwa kepada
Allah dan bertakbir di setiap dataran tinggi." Lalu
manakala orang itu berpaling, Beliau berdoa, "Ya Allah
dekatkan dan mudahkanlah dalam perjalanannya." (HR.
Tirmidzi2)
C. DOA ORANG MUSAFIR DI TEMPAT-TEMPAT SUCI
Dari Umar ra, ia berkata, "Aku pernah meminta izin
kepada Nabi Saw untuk pergi mengerjakan umrah. Setelah
mengizinkan Beliau berkata, "Saudaraku, jangan kamu
lupakan kami dalam doamu." Umar berkata, "Ucapan itu tidak
dapat digantikan dengan dunia." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi3)
D. DOA ORANG MUSAFIR DALAM KESUSAHAN
Firman Allah Swt, "Dan menjadikan untukmu kapal dan
binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di
atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu
apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu
mengucapkan: "Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua
ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu
menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada
Tuhan kami". (QS. Al-Zukhruf:12-14)
Dari Ibnu Umar ra; bahwasanya Rasulullah Saw apabila
telah berada di atas tunggangannya untuk melakukan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 3 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
343
perjalanan, Beliau selalu bertakbir sebanyak tiga kali,
kemudian mengucapkan, "Maha Suci Dia yang telah
menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami
tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan
kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, kami memohon dalam
perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan dan perbuatan yang
Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini,
dekatkanlah jaraknya. Ya Allah Engkaulah teman dalam
perjalanan, pengganti –menjaga—keluarga yang ditinggalkan.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
beratnya perjalanan, buruknya pemandangan dan akhir yang
menyedihkan pada harta dan keluarga."
Lalu apabila hendak melakukan perjalanan pulang, doa
ini Beliau baca kembali, namun dengan menambahkan –
diakhirnya—"Kami pulang, kami bertaubat dan kami menyembah
dan memuji hanya kepada Tuhan kami." (HR. Muslim)
E. DOA MUSAFIR DI MALAM HARI
Dari Abdullah ibnu Umar ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw apabila berperang atau musafir dan
kemalaman –di tengah perjalanan—Beliau selalu mengatakan,
"Wahai bumi Tuhanku, Allah adalah Tuhanmu, aku berlindung
kepada Allah dari kejahatanmu dan semua yang terdapat
padamu, kejahatan yang diciptakan padamu dan kejahatan
yang melata di atasmu. Aku berlindung kepada Allah dari
kejahatan setiap singa, ular –besar dan kecil—
kalajengking, penghuni negri1 dan dari kejahatan iblis dan
anah buahnya." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
F. DOA MUSAFIR PADA WAKTU SUBUH
1 Khattabi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan penghuni negri ialah
jin.
344
Dari Abu Hurairah ra; sesungguhnya Nabi Saw apabila
menjelang subuh dalam perjalanannya, Beliau selalu
mengucapkan, "Kita disaksikan dengan pujian kepada Allah
dan kebaikan karunia-Nya kepada kita. Ya Allah jadilah
teman yang melindungi kami dari neraka dan penyebab-
penyebabnya." (HR. Muslim)
G. DOA MUSAFIR SAAT MELIHAT KAMPUNG YANG AKAN
DIMASUKI
Dari Shuhaib ra; bahwasanya Nabi Saw tidak melihat
sebuah kampungpun yang hendak Beliau masuki, melainkan
berdoa, "Ya Allah, Tuha tujuh lapis langit dan semua yang
dinaunginya, Tuhan tujuh lapis bumi dan semua yang
dikandungnya, Tuhan para syaitan dan semua yang mereka
sesatkan, Tuhan angin dan semua yang ia terbangkan, aku
memohon kepadamu kebaikan kampung ini, kebaikan penghuni
dan semua yang terdapat di dalamnya. Dan aku berlindung
dari kejahatannya; kejahatan penghuni dan yang terdapat di
dalamnya." (HR. Nasa'I dan Ibnu Sunni)
H. DOA MUSAFIR BILA SINGGAH DI SUATU TEMPAT
Dari Khaulah binti Hakim al-Sulamiyah ra, ia berkata,
"Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu membaca:
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
dari kejahatan apa yang Dia ciptakan" niscaya ia tidak
diganggu oleh apapun, hingga pergi dari tempat itu." (HR.
Muslim)
I. TAKBIR DAN TASBIH DALAM PERJALANAN.
345
Dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata, "Adalah
kami, bila menaiki dataran tinggi, selalu bertakbir dan
bila menelusuri dataran rendah, kami bertasbih." (HR.
Bukhari)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw dan
pasukan-pasukannya apabila mendaki tempat tinggi, mereka
selalu bertakbir dan apabila menelusuri dataran rendah,
mereka bertasbih." (HR. Abu Daud dengan sanad yang sahih)
J. ANJURAN BERDOA DALAM PERJALANAN
Telah lalu sabda Rasulullah Saw, "Ada tiga doa yang
pasti dikabulkan; doa orang teraniaya, doa musafir dan doa
orang tua (untuk anaknya)"
K. DOA PULANG DARI PERJALANAN
Dari Abdullah ibnu Umar ra, bahwasanya Rasulullah Saw
apabila dalam perjalanan pulang dari peperangan, haji atau
umrah, Beliau selalu bertakbir di atas setiap dataran
tinggi sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan: "Tidak
ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-Nya.
Hanya milik-Nya kerajaan dan segala pujian dan Dia atas
segala sesuatu Maha Kuasa. Kami pulang, kami bertaubat dan
kami menyembah dan memuji hanya kepada Tuhan kami. Maha
benar Allah akan janji-Nya, Dia menolong hamba-Nya dan
seorang diri mengalahkan musuh-musuh-Nya." (HR. Bukhari
dan Muslim)
L. DOA MELIHAT KAMPUNG HALAMAN
Dari Anas ibn Malik ra; bahwasanya manakala Nabi Saw
melihat Madinah, Beliau berkata, "Kami pulang, kami
bertaubat dan kami menyembah dan memuji hanya kepada Tuhan
346
kami." Doa itu terus dibaca hingga Beliau memasuki kota
Madinah." (HR. Muslim)
Disampiang itu disunnahkan membaca dzikir dan doa
yang telah kami sebutkan pada doa musafir ketika melihat
kampung yang akan dimasuki.
BAB KEENAM BELAS
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN
A. BASMALAH SEBELUM MAKAN DAN MINUM
Dari Umar ibnu Abu Salamah ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw berkata kepadaku, "Nak, bacalah bismillah,
makan dengan tangan kanan dan makan apa yang ada di
depanmu.1" (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Jabir ibnu Abdullah ra; bahwa ia mendengar Nabi
Saw bersabda, "Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya,
lalu ia berzikir kepada Allah ketika masuk dan makan, maka
syaitan berkata, "Tidak ada tempat bermalam dan makan."
Namun jika ia masuk tanpa berzikir ketika masuk, syaitan
berkata, "Kamu mendapatkan tempat bermalam." Dan bila
tidak menyebut asma' Allah saat makannya, syaitan berkata,
"Kamu mendapatkan tempat bermalam dan makan malam." (HR.
Muslim)
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw selalu
makan bersama enam orang dari sahabatnya (makanannya
selalu cukup untuk enam orang). Lalu datanglah seorang
arab dan ternyata, makanan itu habis hanya dengan dua
suapan. Maka Rasulullah Saw berkata, "Andai saja dia
1 Ini merupakan adab agar seseorang tidak melirik makanan yang ada
didepan orang lain, khususnya ketika makan bersama orang banyak.
347
menyebut asma' Allah, pastilah makanan ini akan cukup
untuk kamu." (HR. Tirmidzi1)
B. DOA LUPA MEMBACA BISMILLAH SEBELUM MAKAN
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Apabila makan, sebutlah asma' Allah di awalnya. Dan jika
lupa membaca bismillah di awalnya, ucapkanlah, "Dengan
nama Allah di awal dan di akhirnya." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi2)
Dari Umayyah ibnu Makhsyiyyi ra, ia berkata, "Saat
Rasulullah Saw duduk, ada seorang laki-laki yang sedang
makan. Ia tidak menyebut asma' Allah hingga yang tersisa
dari makanannya hanya satu suapan. Manakala ia hendak
mengangkatnya ke mulut, ia mengucapkan, "Dengan nama Allah
di awal dan akhirnya", maka Nabi Saw tertawa, lalu
berkata, "Tadinya syaitan terus makan bersamanya, lalu
manakala ia menyebut asma' Allah ia (syaitan) memuntahkan
semua isi perutnya." (HR. Abu Daud dan Nasa'i)
C. DOA SESUDAH MAKAN DAN MINUM
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya Allah ridha kepada hamba yang
sesudah makan dan mimun memuji-Nya atas makanan dan
minuman itu." (HR. Muslim)
Dari Abu Umamah ra; bahwasanya Nabi Saw apabila
mengangkat meja makannya (selesai makan), Beliau selalu
mengucapkan, "Segala puji yang banyak, indah dan penuh
keberkahan milik Allah, tidak mukaffi (tidak membutuhkan
kepada siapapun. Akan tetapi Dia-lah yang mencukupi dan
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
348
memberi makan kepada hamba-hamba-Nya), dan tidak muwaddi'
(maksudnya; Dia selalu diharapkan dan dimohon oleh hamba-
hamba-Nya), dan tidak ada yang tidak membutuhkan-Nya,
Dialah Tuhan kami." (HR. Bukhari)
Dari Abu Sa'id al-Khurdri ra; bahwasanya Nabi Saw
apabila selesai dari makannya, Beliau selalu mengucapkan,
"Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kita makan,
minum dan menjadikan kita sebagai seorang muslim." (HR.
Abu Daud)
Dari Abu Ayub al-Anshari ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw, apabila selesai makan atau minum, Beliau
selalu mengucapkan, "Segala puji bagi Allah Yang telah
memberi makan dan minum dan menjadikannya nyaman dan
tempat keluar." (HR. Abu Daud, Nasa'I dan Ibnu Hibban
dalam Shahihnya)
Dari Mu'adz ibnu Anas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang selesai makan, lalu
mengucapkan: "Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan
rezeki kepadaku makanan ini tanpa daya dan upaya dariku"
niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Ibnu
Majah, Abu Daud dan Tirmidzi1)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang diberikan Allah makanan,
hendaklah mengucapkan: "Ya Allah, berkahilah kami padanya,
berilah kami makanan yang baik darinya" dan barangsiapa
yang diberi Allah air susu, hendaklah mengucapkan: "Ya
Allah berkahilah kami padanya dan tambakanlah untuk kami"
karena sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang dapat
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
349
menggantikan makanan dan minuman –secara bersamaan—selain
air susu." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi1)
D. DOA TAMU UNTUK TUAN RUMAH
Dari Abdullah ibnu Busr ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw singgah di –kediaman—ayahku, lalu kami menyuguhkan
makanan dan tempat air kecil dari kulit yang berisi susu
kepadanya, maka Beliaupun menyantapnya. Kemudian
disuguhkan lagi kurma dan Beliau memakannya, lalu
melemparkan biji-bijinya di antara jari-jemari tangannya.
Setelah disuguhkan lagi sebuah minuman, dan Beliau
menghirupnya, kemudian menyerahkannya kepada orang yang
duduk di sebelah kanannya." Abdullah ibnu Busr berkata,
"Sambil mengambilkan pelana tunggangannya, Ayahku berkata,
"Doakanlah kami!" Maka Rasulullah Saw berdoa, "Ya Allah
berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepada mereka,
ampuni dan kasihilah mereka." (HR. Muslim)
Dari Anas ra; bahwasanya Nabi Saw datang menemui
Sa'ad ibnu Ubadah ra. Lalu ia menyuguhkan roti dan minyak,
maka Beliaupun makan. Kemudian Nabi Saw berkata, "Telah
berbuka di rumahku orang-orang yang berpuasa, telah makan
–di rumahmu—orang-orang baik dan para malaikat telah
mendoakan untuk kamu.2" (HR. Abu Daud)
E. DOA UNTUK ORANG YANG MEMBERI MINUM
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Hadits ini mengandung tiga doa yang semuanya pasti mendatangkan pahala
dan keberkahan. Karena orang yang menyediakan makanan untuk orang
berbuka puasa, berhak mendapatkan pahala yang telah dijanjikan untuk
mereka yang membukakan orang berpuasa. Dan barangsiapa yang makanannya
disantap oleh orang-orang shaleh, adalah baginya pahala memberi makan,
karena yang makan di tempatnya ialah orang-orang shaleh. Dan barangsiapa
yang didoakan oleh para malaikat, maka sesungguhnya ia sangat beruntung.
Karena doa para malaikat supaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadanya
pasti dikabulkan.
350
Dari Miqdad ibnu Aswad ra, dalam sebuah hadits
panjang dan populer ia berkata, "Lalu Nabi Saw mengangkat
kepalanya ke langit dan berdoa, "Ya Allah berilah makan
orang yang telah memberikanku makan, dan berilah minum
orang yang telah memberiku minum." (HR. Muslim)
F. DOA ORANG YANG PUASA MENGHADAPI MAKANAN DAN DIA
TIDAK BERBUKA
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila kamu diundang, penuhilah undangan itu.
Lalu jika kamu sedang berpuasa maka berdoalah untuknya,
dan jika kamu tidak berpuasa, maka makanlah." (HR. Muslim)
Pada riwayat lain disebutkan: "Jika tidak berpuasa,
makanlah. Dan jika sedang puasa, berdoalah keberkahan
untuknya." (HR. Nasa'I dan Ibnu Sunni)
G. PERKATAAN ORANG YANG DIUNDANG MAKAN, NAMUN
BERSAMANYA ADA ORANG YANG DILUAR UNDANGAN
Dari Abu Mas'ud al-Anshari ra, ia berkata, "Ada
seseorang mengundang makan Nabi Saw dan empat orang
sahabatnya. Namun yang datang bersama Beliau berjumlah
enam orang. Maka setibanya di pintu rumah orang yang
mengundang, Nabi Saw berkata, "Orang ini mengikuti kami,
jika kamu izinkan, ia makan bersama kita. Namun jika kamu
tidak mengizinkannya, maka ia akan pulang." "Saya
mengizinkannya, Rasulullah!" jawab orang itu." (HR.
Bukhari dan Muslim)
H. LARANGAN MENGHINA MAKANAN DAN HIMBAUAN
MEMUJINYA
351
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Aku sama sekali
tidak pernah melihat Rasulullah Saw mencaci makanan. Jika
menyukainya, Beliau memakannya, dan jika tidak
menyukainya, Beliau hanya diam." (HR. Muslim)
Dari Jabir ibnu Abdullah ra; bahwasanya Nabi Saw
pernah meminta udum (sejenis kuah untuk membasahi roti dan
sejenisnya) kepada keluarganya. Mereka menjawab, "Kami
hanya memiliki cuka." Setelah memintanya, Beliau makan dan
berkata, "Udum yang paling baik ialah cuka." (HR. Muslim)
I. BOLEH MENGATAKAN, "SAYA TIDAK MENGINGINKAN
MAKANAN INI", ATAU, "SAYA TIDAK TERBIASA
MEMAKANNYA" ATAU SEUMPAMANYA
Dari Khalid ibnu Walid ra, tentang hadits dhab
(binatang sejenis komodo) yang dihidangkan kepada
Rasulullah Saw dalam bentuk sate. Ketika Beliau
mengulurkan tangan mereka berkata, "Itu daging dhab,
Rasulullah!" maka Beliaupun menarik kembali tangannya.
Khalid bertanya, "Apakah dhab diharamkan, hai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Tidak, akan tetapi ia tidak ditemukan di
negriku. Maka dari itu aku tidak menyukainya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
J. UCAPAN DAN PERBUATAN ORANG YANG MAKAN NAMUN
TIDAK KENYANG
Dari Wahsyi ibnu Harb ra; sesungguhnya sahabat-
sahabat Nabi berkata, "Rasulullah, kami makan namun kami
tidak kenyang." Beliau berkata, "Itu karena kamu makan
sendiri-sendiri." "Benar.." jawab mereka mengaminkan
ucapan Rasul. Lalu Beliau berkata, "Makanlah bersama-sama
352
dan sebutlah asma' Allah padanya, semoga Allah
memberkahinya untukmu." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
BAB KETUJUH BELAS
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN
A. KHUTBAH AKAD NIKAH
Dari Abdullah ibnu Mas'ud ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw telah mengajarkan kepada kami khutbah nikah, yaitu;
"Segala puji bagi Allah, kami memohon pertolongan dan
ampunan-Nya dan kami berlindung kepada Allah dari
kejahatan nafsu dan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang
Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi
bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
rasul-Nya. "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan
daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
(QS. Al-Nisaa':1) "Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam." (QS. Ali 'Imraan:102) "Hai orang-
orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki
353
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.
Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(QS. Al-Ahzaab:70-71) (HR. Abu Daud)
B. DOA UNTUK ORANG YANG MENIKAH
Dari Anas ra; bahwasanya Nabi Saw berkata kepada
Abdurrahman ibnu 'Auf ra ketika ia mengabarkan
perkawinannya, "Semoga Allah memberkahimu." (HR. Bukhari
dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra; sesungguhnya adalah Nabi Saw
apabila ada seseorang yang melangsungkan pernikahan,
Beliau selalu mendoakan, "Semoga Allah memberkahimu dan
menyatukanmu dalam kebaikan." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah
dan Tirmidzi1)
Dari Aqil ibnu Abu Thalib ra, bahwa setelah dia
menikahi seorang perempuan dari Bani Jusyam, mereka
mengucapkan, "Semoga ruhui rahayu dan diberikan anak-anak
laki-laki." Ia berkata, "Jangan kamu ucapkan seperti itu!
akan tetapi katakanlah seperti yang diucapkan oleh
Rasulullah Saw, "Ya Allah, berkahilah untuk dan atas
mereka." (HR. Ibnu Majah)
Pada riwayat lain disebutkan: "Jangan kamu ucapkan
seperti itu, karena sesungguhnya Rasulullah Saw
melarangnya. Beliau menyuruh agar kita mengucapkan,
"Semoga Allah memberkahi untuk dan atasmu." (HR. Darimi)
C. DOA MALAM PENGANTIN
Disunnahkan menyebut asma' Allah dan –pada pertemuan
pertama—mengusap bagian depan kepala sambil mengucapkan:
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
354
"Semoga Allah memberkahi kita berdua." Ditambahkan dengan
doa yang diriwayatkan dari Amar ibnu Syu'aib dari ayahnya
dari kakeknya ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda, "Apabila
salah seorang kamu menikahi seorang perempuan atau membeli
seorang budak, maka ucapkanlah: "Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan watak dan
tabi'at yang Engkau berikan padanya. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan watak dan
tabi'at yang Engkau berikan padanya." Dan apabila ia
membeli seekor unta, maka peganglah bagian atas punuknya
dan bacalah doa tadi." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
D. DOA KETIKA BERSETUBUH
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Jikalau salah seorang kamu hendak menggauli
istrinya, maka bacalah: "Dengan nama Allah, ya Allah,
jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah dia dari apa
yang Engkau berikan kepada kami", karena sesungguhnya,
jika ditakdirkan bahwa hubungan itu menghasilkan anak,
maka ia tidak akan diganggu oleh syaitan untuk selamanya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
E. UCAPAN ORANG YANG DIBERI KETURUNAN
Firman Allah Swt, "Maka tatkala isteri 'Imran
melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan
anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada
355
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
(QS. Ali 'Imraan:36)
F. DOA KETIKA MENGGOSOK TENGGOROKAN BAYI DENGAN
MINYAK DAN LAIN-LAIN SEBELUM DI SUSUI
Dari Abu Musa al-Asy'ari ra, ia berkata, "Setelah
anakku dilahirkan, aku membawanya kepada Nabi Saw, maka
setelah memberinya nama Ibrahim, Beliau menggosok
ternggorokannya dengan kurma sambil mendoakan keberkahan
untuknya." (HR. Bukhari)
G. MEMBERI NAMA KEPADA ANAK
Sunnah memberi nama kepada anak pada hari ketujuh
sejak kelahirannya atau pada hari ia dilahirkan.
Disunnahkannya pada hari ketujuh berdasarkan hadits yang
diriwayatkan dari Amar ibn Syu'aib dari ayahnya dari
kakeknya ra; bahwasanya Nabi Saw menyuruh memberi nama
kepada anak yang dilahirkan pada hari ke tujuh. Demikian
pula melaksanakan akikahnya." (HR. Tirmidzi1)
Dari Samurah ibnu Jundub ra, dari Rasulullah Saw,
Beliau bersabda, "Setiap anak tergadai sebab akikahnya,
disembelih –kambing—pada hari ketujuh –sejak kelahirannya—
dan semua rambutnya dicukur lalu diberi nama." (HR.
Tirmidzi2)
Adapun sunnah memberi nama pada hari ia dilahirkan,
karena hadits yang diriwayatkan dari Anas ibnu Malik ra,
ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Tadi malam anakku
di lahirkan, lalu aku memberinya nama seperti ayahku;
Ibrahim." (HR. Muslim)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
356
Dan –juga—dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata,
"Setelah anak Abu Thalhah dilahirkan, aku membawanya
kepada Rasulullah Saw, maka setelah menggosok
tenggorokannya Beliau memberinya nama Abdullah." (HR.
Bukhari dan Muslim)
H. ANJURAN MEMBERI NAMA YANG BAIK
Dari Abu Darda' ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya kamu akan dipanggil pada hari
kiamat –nanti—dengan nama kamu dan nama orang tua kamu.
Maka dari itu, pakailah nama yang baik." (HR. Abu Daud
dengan sanad yang baik)
I. NAMA YANG PALING DISUKAI ALLAH SWT
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah
ialah; Abdullah dan Abdurrahman." (HR. Muslim)
Dari Abu Wahab al-Jusyami ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Pakailah nama nabi, dan nama yang paling
Allah sukai ialah; Abdullah dan Abdurrahman. Dan nama yang
paling baik ialah; Harits dan Hammam. Sedangkan yang
paling buruk adalah; Harb dan Murrah." (HR. Abu Daud,
Nasa'I dan lainnya)
J. LARANGAN MEMAKAI NAMA YANG JELEK
Dari Samurah ibnu Jundub ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Jangan beri nama anakmu Yasar (mudah),
Rabah (beruntung), Najah (berhasil) atau Aflah (menang).
Karena jika kamu menanyakan apakah dia di sana? Maka jika
tidak ada, maka panggilanmu itu akan dijawab: "Tidak".
357
Hanya empat nama, dan jangan kamu tambah lagi." (HR.
Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Sesungguhnya nama yang paling hina di sisi Allah ialah
seseorang yang bernama Malikul Amlak (raja segala raja)"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada riwayat lain disebutkan: "Orang yang paling
Allah murkai dan paling buruk pada hari kiamat ialah
seseorang yang memakai nama Malikul Amlak, --sesungguhnya—
tidak ada raja melainkan Allah." (HR. Muslim)
Sementara itu, disebutkan dalam Shahih Muslim dari
Sufyan ibnu Uyainah, ia berkata, "Makna Malikul Amlak sama
dengan Syaahaan Syah."
K. ANJURAN MENGGANTI NAMA DENGAN YANG LEBIH BAIK
Dari Abu Hurairah ra, "Sesungguhnya pada mulanya nama
Zainab adalah Barrah (suci). Lalu setelah orang menuduh
bahwa dia menganggap dirinya suci, Rasulullah Saw
memberinya nama Zainab." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Umar ra; bahwasanya Nabi Saw telah
mengganti nama –seorang perempuan-- Ashiyah (pendosa),
Beliau berkata, "Kamu –sekarang bernama—Jamilah." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Pada riwayat lain disebutkan, bahwa pada mulanya anak
perempuan Umar bernama Ashiyah, lalu Nabi Saw memberinya
nama Jamilah. (HR. Muslim)
Hazan (sedih) diganti dengan Sahal (gembira), Ashram
(miskin) diganti dengan Zar'ah (tumbuh), Harab (perang)
diganti dengan Silim (damai), Muthaji' (berbaring) diganti
dengan Munba'its (bangkit), 'Aqrah (bumi yang tandus)
diganti dengan Khadrah (bumi yang hijau), Sya'buddhalalah
358
(jalan sesat) diganti dengan Sya'bul Huda (Jalan benar),
Banuzzinah (keluarga zinah) diganti dengan Banurrusydah
(keluarga baik).
BAB KEDELAPAN BELAS
SALAM
A. KEUTAMAAN SALAM DAN HIMBAUAN MEMASYARAKATKANNYA
Firman Allah Swt, "Apabila kamu dihormati dengan
suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan
lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (QS.
Al-Nisaa':86)
Dari Abdullah ibnu Amar ra; bahwasanya seseorang
bertanya kepada Rasulullah Saw, "Keislaman apa yang paling
baik?" Beliau menjawab, "Memberi makan, mengucapkan salam
kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Kamu tidak akan masuk surga sehingga kamu
beriman, dan kamu tidak akan –termasuk orang—beriman
sehingga kamu saling mencintai. Apakah tidak aku tunjukan
sesuatu yang apabila kamu lakukan, pasti kamu akan saling
mencintai; masyarakatkanlah salam di antara kamu." (HR.
Muslim)
Dari Abdullah ibnu Salam ra, ia berkata, "Aku
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Wahai manusia!
Masyarakatkanlah salam, berilah makan, shalatlah di saat
359
orang-orang sedang tidur, kamu akan masuk surga dengan
damai." (HR. Tirmidzi1)
Dari Abu Syuraih ra, ia berkata, "Rasulullah!
Beritahu aku sesuatu yang memasukanku ke dalam surga!"
Beliau menjawab, "Perkataan yang baik, mengucapkan salam
dan memberi makan." (HR. Thabrani, Ibnu Hibban dan Hakim2)
Dari Thufail ibnu Ubai ibnu Ka'ab, bahwa ia sering
mendatangi Abdullah ibnu Umar, lalu masih pagi sekali, ia
pergi bersamanya ke pasar. Thufail berkata, "Apabila kami
pagi-pagi pergi ke pasar, maka tidak ada seorangpun yang
dilewati oleh Abdullah ibnu Umar; baik pedagang kecil
maupun besar, orang miskin maupun kaya, melainkan ia
ucapkan salam kepadanya." Thufail berkata, "Lalu, pada
suatu hari aku menemui Abdullah ibnu Umar, ia memintaku
untuk ikut ke pasar. Aku berkata kepadanya, "Apa yang akan
kamu lakukan di pasar, sedangkan kamu tidak berjualan,
tidak membeli atau tawar menawar barang dan tidak duduk di
tempat-tempat duduk di pasar? Bukankah lebih baik kita
duduk di sini berbincang-bincang membicarakan sesuatu?"
Maka Abdullah ibnu Umar berkata kepadaku, "Wahai Abul
Bathan (gelar yang diberikan kepada Thufail, karena
perutnya yang besar), sesungguhnya kita pagi-pagi ke pasar
hanya untuk memberikan salam kepada orang yang kita
jumpai." (HR. Malik3 dengan sanad yang shahih)
B. CARA MENGUCAPKAN SALAM
Orang yang memulai salam disunnahkan mengucapkan,
"Assalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarkaatuh" sekalipun
yang diberi salam hanya satu orang saja. Lalu orang yang
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih. 2 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih. 3 Lihat: kitab al-Muwattha'
360
diberi salam menjawab, "Wa'alaikumus salaam
warahmatullaahi wabarkaatuh."
Dari 'Imran ibn Hushain ra, bahwasanya seseorang
datang kepada Nabi Saw dan mengucapkan, "Assalamu
'alaikum". Setelah Beliau menjawab, orang itu duduk. Lalu
Rasulullah Saw berkata, "Sepuluh.." Kemudian datang lagi
yang lain, ia mengucapkan, "Assalamu 'alaikum
warahmatullah." Setelah Beliau menjawab, orang itu duduk.
Lalu Beliau berkata, "Dua puluh.." Kemudian datang lagi
orang ketiga dan mengucapkan, "Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarkatuh" setelah dijawab, orang itu
duduk, maka Rasulullah Saw berkata, "Tiga puluh." (HR.
Ahmad dan Abu Daud)
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Aisyah! ini Jibril, ia menitipkan salam untukmu." Aisyah
berkata, "Aku menjawab, "Dan untuknya salam dan rahmat
Allah." Aisyah berkata, "Beliau melihat apa yang tidak aku
lihat." (HR. Muslim)
Dari Abu Jurai al-Hujaimi ra, ia berkata, "Aku pernah
menemui Nabi Saw dan mengucapkan, "Atasmu salam, wahai
Rasulullah" Beliau berkata, "Jangan ucapkan atasmu salam."
Karena itu adalah penghormatan untuk orang mati." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi1)
C. ADAB MEMBERI SALAM
Dari Abu Hurairah ra; Bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Orang yang bertunggangan mesti memberi salam
kepada orang yang berjalan, orang yang berjalan mesti
memberi salam kepada orang yang duduk, orang yang –
1 Hadits ini hasan shahih.
361
jumlahnya—sedikit memberi salam kepada orang yang lebih
banyak." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sementara itu, pada riwayat Bukhari di tambahkan:
"Orang yang lebih muda mesti memberi salam kepada orang
tua."
Dari Abu Umamah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling utama dengan
Allah ialah orang yang lebih dulu memberikan salam." (HR.
Abu Daud dengan sanad yang baik)
Dan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayub al-
Anshari; Rasulullah Saw bersabda, "Yang paling baik
diantara dua orang, ialah siapa yang memulai memberi
salam." (HR. Muslim)
D. ANJURAN MENGULANGI SALAM SETIAP KALI BERJUMPA
Dari Abu Hurairah ra tentang orang yang buruk dalam
menjalankan shalat, bahwa seseorang datang lalu shalat.
Kemudian ia menemui Nabi Saw dan memberi salam kepadanya.
Setelah menjawab salam orang itu, Beliau berkata, "Ulangi
kembali shalatmu. Karena sesungguhnya kamu tidak shalat
(secara benar)." Setelah mengulangi shalatnya, ia kembali
menemui Nabi Saw dan mengucapkan salam kepadanya, hingga
hal itu ia lakukan sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dan –juga-- dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah
Saw, Beliau bersabda, "Apabila diantara kamu bertemu
dengan saudaranya, maka ucapkanlah salam kepadanya. Lalu
jika keduanya telah terpisah oleh sebatang pohon, tembok
atau batu, kemudian bertemu kembali, ucapkanlah kembali
salam kepadanya." (HR. Abu Daud)
362
E. LARANGAN MEMULAI SALAM KEPADA ORANG KAFIR DAN
CARA MENJAWAB SALAM MEREKA, SERTA ANJURAN MEMBERI
SALAM KEPADA SEKELOMPOK ORANG YANG TERCAMPUR
ANTARA MUSLIM DAN KAFIR
Dari Abu Hurairah ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Jangan memulai salam kepada orang yahudi dan
nasrani. Apabila kamu berjumpa dengan salah seorang
diantara mereka di suatu jalan, maka paksalah dia ke jalan
yang lebih sempit." (HR. Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra; bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila orang ahli kitab memberi salam
kepadamu, jawablah, "Dan atasmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Usamah ibnu Zaid ra; sesungguhnya Nabi Saw
berada di suatu majlis yang tergabung di dalamnya orang-
orang Islam dan musyrikin (penyembah berhala dan orang-
orang yahudi), Maka Beliau Saw memberikan salam kepada
mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)
F. SALAM UNTUK ANAK KECIL
Dari Anas ra, bahwa tatkala melewati beberapa orang
anak kecil, ia mengucapkan salam kepada mereka dan
berkata, "Adalah Rasulullah Saw selalu melakukannya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
G. ANJURAN MEMBERI SALAM KETIKA MENINGGALKAN
MAJLIS DAN TEMAN-TEMAN DUDUK
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Apabila kamu sampai ke suatu majlis, ucapkanlah
salam. Lalu bila hendak meninggalkan –majlis itu—
363
ucapkanlah kembali salam. Karena yang pertama yang yang
terakhir tidak berbeda." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi1)
H. ANJURAN BERJABAT TANGAN DAN MANIS MUKA KETIKA
BERTEMU, SERTA LARANGAN (MAKRUH) MENUNDUK DAN
MEMELUK ORANG YANG DATANG DARI PERJALANAN.
Dari Barra' ibnu 'Azib ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Tidak ada dua orang muslim yang bertemu,
lalu keduanya berjabat tangan, melainkan diampuni doa
keduanya sebelum mereka berpisah." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)
Dari Abu Dzarr ra, ia berkata, "Nabi Saw berkata
kepadaku, "Jangan kamu meremehkan sekecil apapun sebuah
kebaikan, sekalipun hanya dengan memaniskan muka tatkala
bertemu dengan saudaramu." (HR. Muslim)
Juga dari Abu Dzarr ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah."
(HR. Tirmidzi2)
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Seorang laki-
laki berkata, "Wahai Rasulullah! Bolehkah menundukkan
badan bila diantara kami bertemu saudara atau temannya?"
"Tidak.." jawab Beliau. "Bagaimana jika dia memeluk dan
mengecupnya?" Tanya orang itu. "Juga tidak." Jawab Beliau.
"Bagimana kalau dia meraih tangannya untuk berjabat
tangan?" orang itu kembali bertanya. "Ya.." jawab
Rasulullah Saw. (HR. Tirmidzi)
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Zaid ibnu Haritsah tiba
di Madinah, sementara Rasulullah sedang berada di rumahku.
Ia datang dan mengetuk pintu, maka Beliau bangkit sambil
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
364
menarik pakaiannya untuk menjemput kedatangannya, lalu
Beliau memeluk dan mengecupnya." (HR. Tirmidzi1)
BAB KESEMBILAN BELAS
MEMINTA IZIN DAN MENDOAKAN ORANG BERSIN
A. MEMINTA IZIN MASUK
Firman Allah Swt, "Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."
(QS. Al-Nuur:27)
Dari Abu Musa al-Asy'ari ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Meminta izin –cukup—tiga kali, jika
diizinkan –silakan masuk—dan jika tidak, maka pulanglah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Sahal ibnu Sa'ad ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Meminta izin diharuskan karena masalah
pandangan mata." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Rib'I ibnu Hirasy ra, ia berkata, "Seseorang
dari Bani Amir bercerita kepada kami, bahwa ia pernah
meminta izin kepada Nabi Saw di saat Beliau sedang berada
di rumah. Ia berkata, "Apakah aku boleh masuk?" Maka Nabi
Saw berkata kepada pembantunya, "Temui orang itu dan
ajarkan kepadanya –tata cara—meminta izin. Katakan
padanya: "Ucapkanlah: Assalamu 'alaikum, bolehkah aku
masuk?" ternyata ucapan Rasul itu didengar oleh orang itu,
maka iapun berkata, "Assalamu 'alaikum, bolehkah aku
masuk?" maka Nabi Saw mengizinkannya masuk." (HR. Abu Daud
dengan sanad yang shahih)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
365
Dari Kaldah ibnu Hanbal ra, ia berkata, "Aku pernah
menemui Nabi Saw, --saat itu—aku masuk tanpa –terlebih
dahulu—memberi salam. Maka Nabi Saw berkata, "Kembalilah
dan ucapkan: "Assalamu 'alaikum, bolehkan aku masuk?" (HR.
Abu Daud dan Tirmidzi1)
B. DISUNNAHKAN KETIKA DITANYA TENTANG IDENTITAS
DIRI MENYEBUTKAN NAMA ATAU GELAR YANG DIKENALI DAN
MAKRUH HANYA MENGATAKAN "SAYA" ATAU SEUMPAMANYA.
Dari Abu Dzarr ra, ia berkata, "Suatu malam aku
pernah keluar rumah. Tiba-tiba aku bertemu Rasulullah Saw
berjalan sendiri. Maka akupun berjalan di bawah cahaya
rembulan. Setelah menoleh dan melihatku, Beliau bertanya,
"Siapa itu?" "Abu Dzarr", jawabku. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dari Jabir ra, ia berkata, "Aku pernah datang menemui
Nabi Saw, lalu aku mengetuk pintu rumahnya. Beliau
bertanya, "Siapa itu?" Saya" jawabku. Beliau berkata,
"Aku, aku.." seakan-akan Beliau tidak menyukainya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
C. ANJURAN MENDOAKAN ORANG BERSIN BILA IA MEMUJI
ALLAH SWT, DAN LARANGAN (MAKRUH) MENDOAKAN ORANG
BERSIN YANG TIDAK MEMUJINYA.
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan tidak suka kuap2.
Maka dari itu, apabila kamu bersin lalu memuji Allah,
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ulama mengatakan bahwa bersin disebabkan oleh factor baik, yaitu;
tubuh terasa ringan karena makan yang sedikit. Dan hal itu dianjurkan
dalam agama. Karena dapat melemahkan syahwat dan meringankan ibadah.
Sedangkan kuap memiliki dampak dan penyebab sebaliknya. Wallaahu a'lam.
366
adalah kewajiban setiap orang yang mendengarnya mendoakan,
"Semoga Allah mengasihimu." Adapun kuap, ia berasal dari
syaitan, maka dari itu, apabila kamu menguap, usirlah
semampunya. Karena orang yang menguap ditertawakan oleh
syaitan." (HR. Bukhari)
Juga dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, Beliau
bersabda, "Apabila diantara kamu ada yang bersin,
ucapkanlah, "Segala puji bagi Allah" sedangkan saudara
atau temannya mesti mendoakan: "Semoga Allah mengasihimu."
Lalu apabila orang yang mendengar mendoakan demikian,
hendaklah dia mengucapkan: "Semoga Allah memberimu hidayah
dan memperbaiki keadaanmu." (HR. Bukhari)
Dari Abu Musa ra, ia berkata, "Aku pernah mendengar
Rasulullah Saw bersabda, "Apabila diantara kamu ada yang
bersin, lalu ia memuji Allah Swt, maka doakanlah dia.
Namun jika dia tidak memuji-Nya, maka jangan kamu doakan
dia." (HR. Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Ada dua orang
yang bersin di dekat Nabi Saw. –saat itu—Beliau hanya
mendoakan salah satu dari mereka saja. Maka berkata orang
yang tidak didoakan oleh Rasulullah, "kenapa, ketika pulan
bersin, kamu mendoakannya, namun tatkala aku yang bersin,
kamu tidak mendoakanku?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya
dia telah memuji Allah, sedangkan kamu, kamu tidak memuji-
Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila seseorang bersin berulang kali secara
berturut-turut, maka disunnahkan mendoakannya setiap kali
bersin hingga mencapai tiga kali.
Dari Salamah ibnu Akwa' ra; bahwa ia pernah mendengar
Nabi Saw –tatkala seseorang bersin di dekatnya—berkata,
"Semoga Allah mengasihimu." Kemudian manakala orang itu
367
bersin lagi, Beliau berkata, "Dia sedang pilek." (HR.
Muslim)
Pada riwayat lain disebutkan: "Ada seseorang bersin
di samping Rasulullah Saw, dan aku juga menyaksikannya.
Rasulullah Saw berkata, "Semoga Allah mengasihimu"
Kemudian orang itu bersin lagi untuk yang kedua atau
ketiga kalinya, maka Rasulullah Saw berkata, "Semoga Allah
mengasihimu, dia sedang pilek." (HR. Tirmidzi1)
D. UCAPAN UNTUK ORANG KAFIR YANG BERSIN
Dari Abu Musa ra, ia berkata, "Adalah orang-orang
yahudi sering bersin di samping Nabi Saw, mereka
mengharapkan agar Beliau juga mengucapkan "Semoga Allah
mengasihimu". Namun Beliau mengucapkan, "Semoga Allah
memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi2)
E. ADAB BERSIN DAN MENGUAP
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah
Saw apabila bersin, selalu meletakan tangan atau bajunya
ke atas mulut sambil menahan suaranya." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi3)
Dan dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Apabila diantara kamu ada yang
menguap, hendaklah menutupkan tanganya ke mulut. Karena
sesungguhnya syaitan akan masuk." (HR. Muslim)
BAB KEDUA PULUH
DOA-DOA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENOMENA ALAM
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih. 3 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
368
A. DZIKIR SAAT GERHANA MATAHARI DAN BULAN
Gerhana matahari: ialah redupnya cahaya matahari
karena posisi bulan yang melindungi antara matahari dengan
bumi. Sedangkan gerhana bulan ialah: hilangnya seluruh
atau sebagian sinar bulan karena posisi bumi yang
menghalangi antara bulan dengan matahari.
Disunnahkan bagi seorang muslim yang menyaksikan
gerhana matahari atau bulan, mengerjakan shalat dan
memperbanyak dzikir serta berdoa kepada Allah Swt. Dari
Aisyah ra; bahwasanya Nabi Saw bersabda, "Sesungguhnya
matahari dan bulan merupakan dua tanda –kekuasaan—Allah.
Keduanya tidak gerhana karena kematian atau kelahiran
seseorang. Maka, apabila kamu melihat gerhana matahari
atau bulan, berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan
bersedekahlah." (HR. Bukhari)
Dari Abdullah ibnu Abbas ra, ia berkata, "Nabi Saw
bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua
tanda –kekuasaan—Allah. Keduanya tidak gerhana karena
kematian atau kelahiran seseorang. Maka, apabila kamu
melihat penomena itu, berdzikirlah kepada Allah." (HR.
Bukhari)
B. DOA-DOA ISTISQA' (MEMINTA HUJAN)
Yang dimaksud dengan istisqa' ialah meminta turunnya
hujan kepada Allah Swt dengan mengerjakan shalat, berdoa
dan meminta ampun ketika terjadi kemarau.1
1 Kemarau dan jarangnya turun hujan disebabkan oleh dosa dan perbuatan
maksiat yang terlalu banyak. Hal ini dibenarkan oleh sabda Rasulullah
Saw, "Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan, melainkan
mereka ditimpakan kemarau dan sulitnya mencari nafkah serta zalimnya
penguasa yang memimpin mereka. Dan tidaklah mereka menahan zakat harta,
melainkan terhenti curah hujan untuk mereka. Dan jikalau bukan karena
binatang-binatang, pastilan mereka tidak akan pernah lagi diguyur
hujan." (HR. Ibnu Majah)
369
Dari Anas ibnu Malik ra; sesungguhnya ada seseorang
masuk ke dalam mesjid pada hari jum'at, di saat Rasulullah
Saw berdiri menyampaikan khutbah. Laki-laki itu menghadap
Beliau sambil berdiri berkata, "Wahai Rasulullah,
binasalah harta benda dan tidak ada lagi yang dapat dibawa
ke pasar, berdoalah kepada Allah, supaya Dia menurunkan
hujan kepada kita." Maka Rasulullah Saw mengangkat kedua
tangannya, kemudian berdoa, "Ya Allah turunkanlah hujan
untuk kami (tiga kali)."(HR. Bukhari dari Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Seorang arab datang
menemui Nabi Saw, ia berkata, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya saya datang dari suatu kaum yang tidak lagi
memiliki sesuatu yang dapat dimakan, hingga unta jantan
tidak mampu lagi menggerak-gerakan ekornya." Maka bergegas
Beliau naik ke atas mimbar, setelah memuji Allah, Beliau
berdoa, "Ya Allah, turunkan kepada kami hujan lebat yang
dapat menyelamatkan dari kesusahan, membawa kebaikan,
menyeluruh, yang dapat mendatangkan kesuburan, dan
datangnya segera." Kemudian Beliau turun, maka tidak ada
seorangpun yang datang dari segala penjuru melainkan
berkata, "Kita hidup kembali dengan turunnya hujan." (HR.
Ibnu Majah)
Dari Amar ibn Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ra,
ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw apabila memohon hujan,
selalu berdoa, "Ya Allah beri minum hamba-hamba dan
binatang-binatang-Mu, taburkanlah rahmat-Mu dan
hidupkanlah negri-Mu yang mati." (HR. Abu Daud)
Dalam tafsirnya Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Umar
ibn Khattab pernah ke tempat terbuka memohon hujan.
Setelah tidak lebih membaca istighfar, ia kembali." Mereka
berkata, "Wahai Amirul Mu'minin, kami tidak melihat engkau
370
meminta turun hujan?! Umar berkata, "Sesungguhnya aku
telah meminta turun hujan dengan pengudung-pengudung
langit yang dapat menurunkan hujan. Kemudian ia membaca
firman Allah Swt, "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, (QS. Nuuh: 10-11)
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu tobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat
dosa." (QS. Huud:52)
C. DOA MELIHAT HUJAN
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah Saw apabila
melihat hujan, Beliau selalu berdoa, "Ya Allah, hujan yang
membawa manfaat." (HR. Bukhari)
Sementara itu, pada riwayat lain disebutkan, "Ya
Allah hujan yang membawa manfaat (dua atau tiga kali
Beliau mengucapkannya)." (HR. Ibnu Majah)
D. DOA SESUDAH TURUH HUJAN
Dari Zaid ibnu Khalid al-Juhani ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw pernah memimpin kami shalat subuh di
Hudaibiyah setelah malam harinya diguyur hujan, setelah
selesai –shalat—Beliau berpaling menghadap kepada orang-
orang yang ikut shalat bersamanya, lalu berkata, "Tahukah
kamu apa yang difirmankan oleh Tuhanmu?" "Allah dan rasul-
Nya saja yang lebih mengetahui." Jawab mereka. Beliau
berkata, "Allah berfirman, "Dipagi hari sebagian hamba-Ku,
beriman kepada-Ku dan sebagiannya lagi kufur terhadap-Ku.
Orang yang berkata, "Kita telah dihujani dengan karunia
371
dan rahmat Allah", maka dialah orang yang beriman kepada-
Ku. Sedangkan orang yang berkata, "Hujan turun karena
ramalan ini dan itu1, maka itulah orang yang kufur kepada-
Ku dan beriman dengan bintang-bintang." (HR. Bukhari dan
Muslim)
E. DOA KUATIR HUJAN AKAN MENDATANGKAN BENCANA
Dari Anas ibn Malik ra; ia menyebutkan bahwa pada suatu
jum`at, ketika Rasulullah Saw sedang berdiri di atas
mimbar menyampaikan khutbah, tiba-tiba ada seorang laki-
laki masuk ke dalam mesjid dari pintu yang tepat berada di
depan mimbar. Sambil berdiri menghadap Rasulullah, laki-
laki itu berkata: ―Wahai Rasulullah, binasalah harta
kekayaan dan tidak ada lagi jalan keluarnya, mintalah
kepada Allah agar Dia menurunkan hujan.‖ Perawi berkata:
maka Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
―Ya Allah turunkanlah hujan (tiga kali)
Anas berkata: ―Demi Allah, saat itu di atas langit,
kami tidak melihat sedikitpun gumpalan awan, dan antara
kami dengan pohon sala` tidak terdapat satupun rumah atau
bangunan yang menghalang pandangan.‖ Anas melanjutkan
kisahnya: ―Tiba-tiba aku melihat di belakang pohon itu
muncul gumpalan awan bagaikan perisai. Dan manakala
gumpalan itu berada tepat di tengah langit, ia berpencar,
dan tak lama kemudian awan hitam itupun mencurahkan
1 Ulama mengatakan bahwa, apabila seorang muslim meyakini bahwa ramalan
itulah yang menciptakan dan menurunkan hujan, maka ia dinyatakan kafir
dan murtad. Namun jika ia menganggapnya hanya sebagai tanda turunnya
hujan. Dengan kata lain, hujan turun ketika tanda itu ada. Sedangkan
turunnya hujan tetap merupakan perbuatan Allah Swt dan ciptaan-Nya, ia
tidak dinyatakan kafir. Namun ulama berbeda pendapat; apakah hukumnya
makruh atau tidak? Namun pendapat yang paling unggul mengatakan bahwa
anggapan itu hukumnya makruh, karena termasuk kalimat-kalimat kafir.
Inilah yang nampak dari lahiriyah hadits seperti yang ditegaskan oleh
Imam Syafi'I dalam kitabnya Al-Umm dan lainnya. Wallaahu a'lam.
372
hujan.‖ Anas berkata lagi: ―Demi Allah, untuk beberapa
saat, aku tidak melihat matahari.‖
Pada hari jum`at berikutnya ketika Rasulullah Saw
sedang berada di atas mimbar menyampaikan khutbahnya,
tiba-tiba laki-laki itupun masuk kembali dari pintu yang
sama. Sambil berdiri, laki-laki itu menghadap kepada
Rasulullah Saw, dan berkata: ―Wahai Rasulullah! binasalah
harta kekayaan dan tidak ada lagi jalan keluarnya!
mintalah kepada Allah agar Dia menghentikan hujan.‖
Rasulullah Saw pun mengangkatkan kembali kedua tangannya
seraya berdoa: ―Ya Allah di sekitar kami, jangan di atas
kami, ya Allah di atas anak bukit, gunung-gunung, benteng-
benteng, lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.‖
Perawi mengatakan: ―Seketika itu hujan berhenti, lalu
kami keluar berjalan di bawah siraman sinar matahari.‖
(HR. Bukhari dan Muslim)
F. DOA KETIKA ANGIN KENCANG
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw apabila
angin bertiup sangat kencang, Beliau selalu berdoa, "Ya
Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya,
kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang ia bawa. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya, kejahatan yang
ada padanya dan kejahatan yang dia bawa." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Aku pernah
mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Angin adalah salah
satu rahmat Allah, ia datang membawa rahmat dan bencana.
Karena itu, apabila kamu melihatnya, jangan dicela, namun
memohonlah –kepada Allah—kebaikannya, dan berlindunglah
dari kejahatannya." (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik)
373
G. DOA KETIKA MENDENGAR GURUH
Dari Abdullah ibnu Zubair ra, bahwasanya apabila
mendengar guruh ia berhenti berbicara lalu mengucapkan,
"Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian
pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah
melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa
yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang
Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya." (QS.
Al-Ra'd:13)
Sementara itu, dari Ka'ab, ia mengatakan,
"Barangsiapa yang membacanya sebanyak tiga kali, niscaya
diselamatkan dari guruh."
H. DOA MELIHAT HILAL (BULAN SABIT)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, " Adalah Rasulullah
Saw apabila melihat hilal, Beliau selalu berdoa, "Allah
Maha Besar, ya Allah jadikanlah kemunculannya membawa
ketentraman dan keimanan, keselamatan dan keislaman dan
taufik untuk –melakukan—sesuatu yang Engkau sukai dan
ridhai. Tuhan kami dan kamu adalah Allah." (HR. Darimi)
I. DOA MELIHAT BULAN
Dari Aisyah ra, bahwasanya Nabi Saw pernah memandang
bulan, Beliau berkata, "Aisyah! Berlindunglah kepada Allah
dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita." (HR.
Hakim dan Tirmidzi1)
BAB KEDUA PULUH SATU
DOA-DOA LAIN
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
374
Pada pasal ini, insya Allah kami akan menyebutkan
beberapa dzikir dan doa lain yang manfaatnya sangat besar.
Namun kami melihat tidak ada alasan yang mengharuskan kami
menyusunnya berdasarkan kaedah.
A. MASUK MASUK RUMAH
Dari Jabir ibnu Abdullah ra; bahwa ia mendengar Nabi
Saw bersabda, "Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya,
lalu ia berzikir kepada Allah ketika masuk dan makan, maka
syaitan berkata, "Tidak ada tempat bermalam dan makan."
Namun jika ia masuk tanpa berzikir, syaitan berkata, "Kamu
mendapatkan tempat bermalam." Dan bila tidak menyebut
asma' Allah saat makannya, syaitan berkata, "Kamu
mendapatkan tempat bermalam dan makan malam." (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Apabila seseorang masuk
rumahnya, bacalah, "Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon
kepada Engkau kebaikan rumah yang ku masuki dan kebaikan
rumah yang ku tinggalkan. Dengan nama Allah aku masuk dan
dengan nama Allah aku keluar rumah, dengan kepada Allah
aku berserah diri" kemudian ucapkanlah salam kepada
penghuninya." (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih)
B. DOA KELUAR RUMAH
Dari Ummu Salamah ra, bahwasanya Nabi Saw apabila
keluar rumah, Beliau selalu membaca, "Dengan nama Allah,
aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan upaya
selain dengan kekuasan Allah. Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari tersesat atau menyesatkan, tergelincir atau
375
menggelincirkan, terzalimi atau berbuat zalim, membodohi
atau dibodohi."1 (HR. Abu Daud dan Tirmidzi
2)
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca –apabila keluar rumah—
"Dengan nama Allah, aku berserah kepada-Nya dan tiada daya
upaya melainkan dengan pertolongan Allah" niscaya
dikatakan kepadanya, "Kamu terpelihara, terjaga dan diberi
petunjuk", dan syaitan pun menjauh darinya." (HR.
Tirmidzi3)
C. DOA KETIKA BERPAKAIAN
Dari Sahal ibnu Mu'adz ibnu Anas, dari ayahnya ra,
bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa memakai
baju, lalu ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah
memberiku pakaian ini tanpa daya dan upaya dariku" niscaya
diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Abu Daud dan
Hakim4)
D. DOA MEMAKAI BAJU BARU
Dari Abu Sa'id ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila memiliki baju baru, Beliau selalu menamainya
dengan nama sendiri; surban, baju panjang maupun
selendang. Kemudian Beliau berdoa, "Ya Allah, hanya milik-
Mu segala puji, Engkau yang telah memberikannya kepadaku,
aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuan
pembuatannya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
1 Hadits ini menggambarkan bagi seorang mukmin setelah keluar rumah, ia
mesti meminta pertolongan kepada Allah untuk tidak melakukan kejahatan
terhadap orang lain dan mengharap agar tidak menjadi penyebab terjadinya
kejahatan. Inilah akhlak seorang muslim yang benar. Semoga Allah Saw
selalu memberikan hidayahnya kepada kita. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini shahih. 3 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 4 Ia mengatakan bahwa hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari dan
pernyataan ini diaminkan oleh Dzahabi.
376
kejahatannya dan kejahatan tujuan pembuatannya."1 (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi2)
E. UCAPAN UNTUK ORANG YANG MEMAKAI BAJU BARU
Nabi Saw melihat Umar mengenakan selembar baju,
Beliau berkata, "Pakailah yang baru, hiduplah secara
terhormat dan matilah sebagai syahid (pahlawan)." (HR.
Ibnu Majah dan Ibnu Sunni)
Abu Nadhrah berkata, "Adalah para sahabat Nabi,
apabila melihat temannya mengenakan baju, mereka berkata,
"Singkirkanlah baju itu, dan Allah akan menggantikannya."
(HR. Baihaqi)
F. DOA MELEPASKAN PAKAIAN
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Sesungguhnya
Nabi Saw bersabda, "Pendinding yang menghalangi pandangan
jin dari aurat manusia, ialah; ucapan: "Dengan nama
Allah." (HR. Tirmidzi dan yang lainnya)
G. DOA MENDENGAR AYAM BERKOKOK DAN KELEDAI
MERINGKIK
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda,
"Apabila kamu mendengar ayam jantan berkokok, memohonlah
kepada Allah karunia-Nya. Karena sesungguhnya ayam itu
telah melihat malaikat. Dan apabila kamu mendengar
ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari
syaitan. Karena sesungguhnya keledai itu telah melihat
syaitan." (HR. Bukhari)
1 Kebaikan tujuan pembuatan baju ialah seperti; untuk menutup aurat,
digunanakan shalat dan menjumpai teman-teman. Sedangkan kejahatan tujuan
pembuatannya seperti; sombong, mengejar popularitas dan sebagainya. 2 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
377
H. DOA MENDENGAR ANJING MENGGONGGONG
Dari Jabir ibnu Abdullah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Apabila kamu mendengar gonggongan anjing
dan ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah
kepada Allah. Karena mereka telah melihat apa yang tidak
dapat kamu lihat." (HR. Abu Daud1)
I. DOA MENEMUKAN KENDARAAN ATAU SEUMPAMANYA
Dari Abul Malih ra, dari seseorang, ia berkata, "Aku
pernah berboncengan di belakang Nabi Saw, lalu aku
menemukan seekor tunggangan. Aku berkata, "Binasalah
Syaitan." "Jangan katakan seperti itu!" larang Rasulullah.
"Karena sesungguhnya apabila kamu berkata demikian syaitan
semakin besar hingga seperti rumah lalu ia berkata,
"Dengan kekuatanku." Lanjut Rasulullah menjelaskan.
Kemudian Beliau menjelaskan, "Akan tetapi, ucapkanlah:
"Dengan nama Allah!" karena sesungguhnya apabila kamu
mengucapkannya, ia mengecil hingga seperti lalat."2 (HR.
Abu Daud)
J. DOA KETIKA MARAH
Firman Allah Swt, "Dan jika kamu ditimpa sesuatu
godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah.
1 Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albaani. 2 Sesungguhnya syaitan dapat menjadi besar. Karena ia dapat melakukan
hal buruk terhadap seorang mukmin tatkala ia lupa berdzikir kepada
Allah. Kemudian syaitan akan menjadi besar ketika anak manusia mendoakan
kebinasaan atasnya dan dia tidak perduli terhadap doa itu. Apakah doa
kebinasaan yang ditujukan oleh manusia kepada syaitan lebih hebat dari
kutukan Allah kepadanya? Akan tetapi, apabila seorang mukmin menyebut
nama Allah, maka syaitan menjadi kecil dan tidak memiliki jalan untuk
mengganggunya. Wallaahu a'lam.
378
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-A'raaf:200)
Dari Sulaiman ibnu Shurad ra, ia berkata, "Di saat
aku duduk bersama Nabi Saw, ada dua orang laki-laki yang
saling memaki. Salah seorang mereka wajahnya merah dan
urat lehernya kencang, Rasulullah Saw berkata,
"Sesungguhnya aku tahu sebuah kalimat yang jikalau dia
mengucapkannya, niscaya kemarahannya akan reda. Jika saja
dia mengucapkan, "Aku berlindung kepada Allah dari
Syaitan" niscaya amarahnya akan hilang." Maka merekapun
berkata kepada orang yang marah itu, "Sesungguhnya Nabi
Saw berkata, "Berlindunglah kepada Allah dari syaitan."
(HR. Abu Daud)
Dari Athiyyah ibnu Urwah al-Sa'di ra, ia berkata,
"Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya marah itu dari
syaitan, dan syaitan tercipta dari api, dan hanya air yang
dapat memadamkan api. Maka dari itu, apabila diantara kamu
ada yang marah, hendaklah ia berwudhu." (HR. Abu Daud)
Sementara itu, pada hadits lain disebutkan bahwa
Rasulullah Saw menyuruh orang yang marah duduk jika sedang
berdiri, dan berbaring jika sedang berduduk.
Saudaraku seagama, jangan lupa bahwa factor
terpenting yang dapat meredakan amarah, adalah mengingat
pahala orang yang dapat menahan emosi dan memaafkan. Dan
tidak ada yang lebih nyata tentang pahala ini daripada
firman Allah Swt, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
379
orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali 'Imraan:133-
134)
Dan diriwayatkan dari Abu Darda' ra, ia berkata,
"Wahai Rasulullah! Tunjukkan aku sebuah perbuatan yang
dapat memasukanku ke surga!" pintaku. Beliau menjawab,
"Jangan marah, dan untukmu surga." (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada sikap menahan yang lebih besar
pahalanya di sisi Allah daripada kemarahan yang ditahan
oleh seorang hamba semata-mata karena Allah." (HR. Ibnu
Majah)
Dari Sahal ibnu Mu'adz dari ayahnya ra, bahwasanya
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang dapat menahan
kemarahannya, padahal ia mampu menumpahkannya, maka Allah
Swt memanggilnya di depan semua makhluk untuk menawarkan
kepadanya bidadari mana yang dia inginkan." (HR. Ahmad)
J. DOA DALAM MAJLIS
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Sesungguhnya kami
menghitung bacaan Rasulullah Saw sebanyak seratus kali,
"Ya Allah, ampuni dan terimalah taubatku, sesungguhnya
Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih." (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi1)
K. DOA KIFARAT MAJLIS
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada siapapun yang duduk di suatu majlis
(tempat duduk), lalu banyak melakukan kekhilafan, namun
sebelum bangkit dari majlis itu, ia membaca: "Maha suci
dan terpuji Engkau ya Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
380
tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat
kepada-Mu" melainkan diampuni dosa-dosa yang ia lakukan di
majlis itu." (HR. Tirmidzi1)
Dan dari Abu Barzah al-Aslami ra, ia berkata, "Adalah
Rasulullah Saw selalu mengucapkan –apabila hendak berdiri
meninggalkan majlis—"Maha suci dan terpuji Engkau ya
Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau,
aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu." Maka
seseorang berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau
mengucapkan sesuatu yang sebelumnya tidak engkau ucapkan."
Beliau menjawab, "itu tadi adalah: Kifarat (penebus) bagi
kekhilafan yang terjadi di majlis (tadi)." (HR. Abu Daud)
L. LARANGAN BERDIRI MENINGGALKAN MAJLIS SEBELUM
BERDZIKIR KEPADA ALLAH SWT
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada suatu kaum yang berdiri dari majlis,
tanpa berdzikir padanya kepada Allah, melainkan –mereka—
berdiri meninggalkan –seperti-- bangkai keledai, dan
mereka mendapatkan kerugian." (HR. Abu Daud dengan sanad
yang shahih)
M. DZIKIR DI JALAN
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidaklah duduk suatu kaum di satu majlis, lalu
mereka tidak berdzikir kepada Allah pada majlis itu,
melainkan mereka mendapat kerugian. Dan tidak ada
seorangpun yang berjalan disebuah jalan, lalu ia tidak
berdzikir kepada Allah, melainkan ia mendapat kerugian."
(HR. Ahmad)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
381
N. DOA MASUK PASAR
Dari Abdullah ibnu Umar ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang masuk pasar, lalu membaca:
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Esa tidak ada sekutu bagi-
Nya. Hanya miliknya kerajaan dan segala pujian, Yang
menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Hidup yang tidak
mati, di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia atas segala
sesuatu Maha Kuasa" nicaya Allah tulis baginya satu juta
kebaikan, dihapus darinya satu juta kejahatan, diangkat
satu juta derajat dan dibangun untuknya sebuah rumah di
surga." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Majah)
Dan dari Buraidah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah
Saw apabila masuk pasar, Beliau selalu membaca, "Dengan
nama Allah, ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
kebaikan pasar ini dan kebaikan di dalamnya. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan pasar ini dan
kejahatan di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari sumpah palsu dan dari suatu pembelian atau penjualan
yang merugikan." (HR. Thabrani dan Hakim)
O. DOA MELIHAT ORANG TERKENA BENCANA
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang melihat orang terkena bencana,
lalu ia membaca: "Segala puji bagi Allah yang telah
mengafiatkan aku dari penyakit yang menimpamu, dan telah
mengutamakan aku atas kebanyakan makhluk-Nya" niscaya ia
tidak ditimpa bencana itu.1" (HR. Tirmidzi
1)
1 Ulama mengatakan bahwa seyogianya doa ini dibaca secara diam-diam
jangan sampai diketahui orang lain, khususnya orang yang tertimpa
bencana supaya hatinya tidak merasa terluka, kecuali bencana itu dalam
382
P. DOA KETIKA BERCERMIN
Dari Ali ra, bahwasanya Nabi Saw apabila bercermin
selalu mengucapkan, "Segapa puji bagi Allah, elokanlah
kiranya kelakuanku sebagaimana Engkau telah mengelokan
rupaku." (HR. Ibnu Sunni)
Q. DOA KETIKA MELIHAT SESUATU YANG MENGAGUMKAN
Firman Allah Swt, "Dan mengapa kamu tidak mengucapkan
tatkala kamu memasuki kebunmu "Maasyaa Allah, laa quwwata
illaa billah" (Sungguh atas kehendak Allah semua ini
terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah)." (QS. Al-Kahfi:39)
Dari Amir ibnu Rabi'ah ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Apabila salah seorang kamu melihat pada
dirinya, hartanya, atau saudaranya sesuatu yang
mengagumkan, maka doakanlah keberkahan untuknya. Karena
pandangan mata itu adalah benar." (HR. Nasa'I dan Hakim2)
R. DOA KETIKA MELIHAT HAL BAIK DAN BURUK
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
apabila melihat sesuai yang disukai, Beliau mengucapkan,
"Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurna
segala kebaikan." Dan apabila melihat sesuatu yang tidak
disukai, Beliau mengucapkan, "Segala puji bagi Allah dalam
setiap situasi dan keadaan." (HR. Ibnu Majah dan Ibnu
Sunni dengan sanad yang baik)
bentuk perbuatan maksiat, maka tidak mengapa doa ini didengar orang yang
tertimpa bencana asalkan tidak berdampak negative. 1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menyatakan bahwa hadits ini shahih.
383
S. DOA KETIKA MEMBELI BINATANG
Sebelum membeli binatang disunnahkan memegang bagian
depan kepalanya lalu membaca, "Ya Allah, aku memohon
kepada-Mu kebajikan dan kebajikan tabiatnya, dan aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan dan kejahatan
tabiatnya."
Sementara itu, telah lalu –pada doa-doa nikah—hadits
yang diriwayatkan tentang doa ini dalam sunan Abu Daud dan
lainnya.
T. DOA KETIKA MELIHAT AWAL BUAH
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw
apabila diberikan awal buah, selalu mengucapkan, "Ya
Allah, berkahilah kota kami, buah-buah kami, takaran kami,
keberkahan di atas keberkahan" kemudian Beliau
memberikannya kepada anak paling kecil yang ada di tempat
itu." (HR. Muslim)
U. DOA UNTUK ORANG YANG MEMBERIKAN BANTUAN
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang meminta perlindungan kepada
Allah, maka lindungilah dia, siapa yang meminta kepadamu
dengan –nama-- Allah, maka lindungilah dia, siapa yang
meminta jaminan keamanan dengan –nama-- Allah, maka
berikanlah kepadanya, siapa yang memberikan bantuannya
kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Dan jika kamu tidak
memiliki –apapun untuk membalas kebaikannya—doakanlah dia,
sehingga kamu tahu bahwa kamu telah membalas kebaikannya."
(HR. Nasa'i)
Dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya setelah Nabi Saw masuk
ke kamar kecil, aku menyiapkan untuknya air wudhu. "Siapa
384
yang melakukan ini" Tanya Beliau. Setelah diberitahu,
Beliau mendoakan, "Ya Allah berikan dia pemahanam tentang
agama (Islam)." (HR. Bukhari)
Dari Usamah ibn Zaid ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang menerima kebaikan seseorang,
lalu ia mengucapkan kepada orang itu: "Semoga Allah
membalas kebaikanmu", maka sesungguhnya ia telah
memujinya." (HR. Tirmidzi1)
V. DOA UNTUK ORANG YANG MENAWARKAN HARTANYA
Dari Anas ra, ia berkata, "Setelah Abdurrahman ibn
Auf tiba di Madinah, Rasulullah Saw menjalinkan
persaudaraan antara dia dengan Sa'ad ibnu Rabi' al-
Anshari. Sebagai orang yang memiliki harta, Sa'ad berkata
kepada Abdurrahman, "Maukah aku berikan kepadamu seperdua
dari hartaku, dan bersediakah kamu aku nikahkan?"
Abdurrahman berkata, "Semoga Allah memberkahi keluarga dan
hartamu, aku hanya ingin minta tunjukan jalan ke pasar."
(HR. Bukhari)
W. DOA MELUNASI HUTANG
Dari Ismail ibn Ibrahim dari ayahnya dari kakeknya
ra, ia berkata, "Nabi Saw pernah berhutang kepadaku
sebesar empat puluh ribu. Setelah membayarnya Beliau
berkata, "Semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu,
sesungguhnya hutang dibayar dengan memuji dan
melunasinya." (HR. Nasa'i dan Ahmad2)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albani dalam Shahih
al-Jaami'
385
X. UCAPAN UNTUK ORANG YANG BERKATA, "SEMOGA ALLAH
MENGAMPUNIMU"
Dari Ashim dari Abdullah ibn Sarjis –tentang jawaban
doa "semoga Allah mengampunimu-- "Semoga kamu juga
demikian." (HR. Ahmad dan Nasa'i)
Y. UCAPAN UNTUK ORANG YANG BERKATA, "SEMOGA ALLAH
MEMBERKAHIMU"
Jawabannya ialah, "Semoga Allah juga memberkahimu."
(HR. Ibnu Sunni)
Z. MEMBERITAHU SESEORANG BAHWA DIA MENYUKAINYA
Dari Miqdad ibnu Ma'di Yakrib ra, dari Nabi Saw,
Beliau bersabda, "Apabila seseorang mencintai saudaranya,
maka sampaikan bahwa dia mencintainya." (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi1)
AA. JAWABAN KEPADA ORANG YANG MENGUTARAKAN
CINTANYA
Dari Anas ibnu Malik ra, bahwa ada seseorang berada
di samping Nabi Saw, lalu lewat seorang laki-laki di
depannya. Orang –di samping Nabi Saw—itu berkata, "Wahai
Rasulullah! Saya menyukainya." Maka Nabi Saw berkata
kepadanya, "Beritahu orang itu!" "Tidak.." jawabnya.
"Beritahu dia!" pinta Nabi untuk kedua kalinya. Maka orang
itupun menyusul laki-laki yang baru lewat tadi, kepadanya
ia berkata, "Aku menyukaimu karena Allah." "Aku juga
demikian." Jawab laki-laki itu. (HR. Abu Daud)
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih.
386
AB. DOA KETIKA MELIHAT ORANG TERTAWA
Dari Sa'ad ibnu Abu Waqash r,a –tentang doa ketika
melihat orang tertawa—"Semoga Allah membuat gigimu
tertawa." (HR. Bukhari dan Muslim)
AC. UCAPAN SEORANG MUSLIM MEMUJI MUSLIM LAINNYA
Dari Abdurrahman ibnu Abu Bakrah dari ayahnya ra, ia
berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Apabila diantara kamu
mesti memuji temannya, maka ucapkanlah, "Aku menduga pulan
(seseorang), Allah adalah yang memperhitungkannya (lebih
mengetahui), dan aku tidak mengklaim siapapun yang aku
duga bersih di depan Allah –jika dia memang mengetahui—ini
dan itu." (HR. Muslim)
AD. UCAPAN SESEORANG BILA DIPUJI
Adalah Ali ra, apabila dipuji, selalu mengucapkan,
"Ya Allah ampunilah aku sesuatu yang mereka tidak
mengetahuinya, jangan Engkau siksa aku karena apa yang
mereka katakan, dan jadikanlah aku lebih baik dari yang
mereka duga."
AE. DOA KETIKA MENCEGAH KEMUNGKARAN
Dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata, "Saat Nabi Saw masuk
ke Mekkah, pada hari penaklukannya, di sekeliling Ka'bah
terdapat 360 buah patung berhala. Maka Beliau menikamkan
sebatang ranting di tangannya sambil membaca firman Allah
Swt, "Yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang
pasti lenyap." (QS. Al-Israa':81) dan firman Allah Swt,
"Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan
387
memulai dan tidak (pula) akan mengulangi." (QS. Saba':49)
(HR. Bukhari dan Muslim)
AF. BERLEPAS DARI AHLI BID'AH DAN PARA PENDOSA
Dari Abu Burdah ibnu Abu Musa, ia berkata, "Abu Musa
pernah merasakan sakit yang membuatnya pingsan, kepalanya
terjatuh ke atas asuhan seorang wanita salah satu
keluarganya. Wanita itu berteriak memanggil namanya, namun
Abu Musa tidak menjawab sedikitpun. Setelah sadar, Abu
Musa berkata, "Aku berlepas dari sesuatu yang Rasulullah
Saw berlepas darinya. Sesungguhnya Rasulullah Saw berlepas
dari wanita yang berteriak dengan suara keras, wanita yang
mencukur semua rambutnya dan dari yang mencabik-cabik
bajunya ketika ditimpa musibah." (HR. Bukhari dan Muslim)
AG. TEBUSAN ORANG YANG BERSUMPAH DENGAN LATA DAN
UZZA
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Barangsiapa yang bersumpah atas nama Lata dan
Uzza, maka ucapkanlah: "Tidak ada tuhan selain Allah." Dan
barangsiapa yang berkata kepada sahabatnya, "Kesinilah!
Aku akan berjudi denganmu" maka hendaklah ia bersedekah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini adalah sebuah tebusan, karena diriwayatkan dari
Ibnu Umar, bahwa Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa yang
bersumpah atas nama selain Allah, maka sesungguhnya ia
telah menyekutukan Allah." (HR. Abu Daud)
Sementara itu, tebusan untuk –perbuatan-- syirik
adalah –perbuatan—tauhid, yaitu dengan mengucapkan: "Tidak
ada tuhan selain Allah". Dan barangsiapa yang berkata,
"Kemarilah! Aku akan berjudi denganmu", maka sesungguhnya
388
ia telah mengucapkan kata-kata keji dan kotor yang
mengandung pengambilan harta orang lain dengan cara yang
bathil, dan tebusan untuk perbuatan seperti ini adalah
melakukan perbuatan yang berlawanan, yaitu dengan
mengeluarkan harta dengan cara yang hak kepada orang yang
berhak menerimanya, atau dengan kata lain; bersedekah.
AH. DOA KEHILANGAN SESUATU
Adalah Ibnu Umar selalu berkata kepada orang yang
kehilangan sesuatu, "Bacalah: "Ya Allah, Tuhan barang yang
tercecer, Engkau pemberi petunjuk dari kesesatan,
kembalikanlah kepadaku milikku yang hilang dengan
kekuasaan-Mu. Karena sesungguhnya barang tercecer itu
merupakan pemberian dan karunia-Mu."
Sementara itu, ada pula yang mengatakan, bahwa orang
yang kehilangan sesuatu, lalu ia membaca, "Wahai Tuhan
yang mengumpulkan semua manusia pada hari tidak ada
keraguan (kiamat), kembalikanlah kepadaku milikku yang
hilang" maka Allah Swt kembalikan kepadanya barang yang
hilang itu.
AI. TEBUSAN ORANG YANG MERAMAL
Dari Abdullah ibn Amar ra, ia berkata, "Rasulullah
Saw bersabda, "Barangsiapa yang menyakini sebuah ramalan,
maka sesungguhnya ia telah syirik kepada Allah." Sahabat
bertanya, "Lalu bagaimana menebusnya, wahai Rasulullah?!"
Beliau menjawab, "Tebusannya dengan mengucapkan: "Ya Allah
tidak ada kebaikan, selain kebaikan-Mu dan tidak ada
389
ramalan kecuali ramalan (keputusan) Mu, dan tidak ada
tuhan selain Engkau." (HR. Ahmad1)
Dari Mu'awiyah ibnu Hakam al-Sulami ra, ia berkata,
"Aku berkata kepada Rasulullah Saw, "Diantara kami ada
beberapa orang yang suka meramal." Beliau berkata, "Itulah
sesuatu yang mereka rasakan di dalam hati, maka jangan
sampai menjadi penghalang bagi kamu (jangan dipercayai)."
(HR. Muslim)
Dari Anas ibnu Malik ra, dari Nabi Saw, Beliau
bersabda, "Tidak ada penyakit yang –mampu—menular2 dan
tidak ada ramalan, aku hanya suka dengan al-fa'lu."
Sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud dengan al-fa'lu,
wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kalimat yang baik."
(HR. Bukhari)
Dan adalah Nabi Saw sangat menyukai al-fa'lu. Seperti
dalam perjalanan hijrah, mereka bertemu dengan seorang
laki-laki. "Siapa namamu?" tanya Beliau. "Nama saya
Buraidah (dingin)." Jawab laki-laki itu. Beliau berkata,
"Semoga dingin urusan kita."
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Pada suatu malam aku bermimpi, seakan-akan kita
sedang berada di rumah Uqbah ibnu Rafi'. Kita dihidangkan
kurma Ibnu Thab (baik). Mimpi itu aku tafsirkan bahwa kita
akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan keselamatan di
akhirat, serta agama kita telah baik." (HR. Muslim)
1 Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albaani dalam
kitabnya: al-Ahaadits al-Shahihah. 2 Maksudnya ialah bahwa penyakit tidak dapat menular dengan sendirinya
terhadap orang-orang yang berada disekitar orang sakit. Namun jatuh
sakitnya orang disekitar dikarenakan ketahanan tubuhnya yang sangat
lemah, sehingga mudah terserang oleh mikrobat. Sesungguhnya pernah
ditanyakan kepada Nabi Saw, "Sesungguhnya kami menaruh unta yang
berkudis di tengah unta-unta lainnya, maka unta yang lainpun turut
berkudis." Beliau balik bertanya, "Lalu siapa yang menularkan penyakit
kudis kepada unta yang pertama?"
390
AJ. UCAPAN SELAMAT DATANG
Dari Ummu Hani' binti Abu Thalib ra, ia berkata,
"Pada tahun penaklukan kota Mekkah, aku pergi menemui
Rasulullah Saw. Saat aku temui Beliau sedang mandi
dilindungi oleh anak perempuannya Fatimah. Ummu Hani'
berkata, "Aku memberi salam kepadanya." Maka Beliau
bertanya, "Siapa itu?" "Saya, Ummu Hani' binti Abu Thalib"
jawabku. Lalu Beliau berkata, "Selamat datang, Ummu Hani')
(HR. Bukhari)
Dari Anas ibnu Malik ra, bahwasanya Rasulullah Saw
menceritakan kepada mereka peristiwa malam Beliau di
isra'kan. Hingga ketika sampai di langit kelima, Beliau
bertemu dengan Harun as. "Ini adalah Harun, ucapkan salam
untuknya." Kata Jibril, maka akupun memberinya salam.
Setelah menjawab salamku, ia berkata, "Selamat datang
saudara yang shaleh dan nabi yang shaleh." (HR. Bukhari)
AK. DOA KETIKA KAGUM
Dari Abu Hurairah ra, tentang doa ketika kagum, "Maha
suci Allah!" (HR. Bukhari dan Muslim)
AL. DOA MENDENGAR KABAR GEMBIRA
Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, tentang doa ketika
mendengar kabar gembira, "Allah Maha Besar." (HR. Bukhari)
AM. DOA KETIKA TAKUT
Dari Zainab binti Jahsyin ra, tentang doa ketika
takut, "Tidak ada tuhan selain Allah." (HR. Muslim)
391
AN. TIDAK DIBOLEHKAN MENGATAKAN: "ALLAH
MENGHENDAKI DAN PULAN JUGA MENGHENDAKI"
Dari Hudzaifah ra, dari Nabi Saw, Beliau bersabda,
"Jangan kamu mengatakan: "Allah menghendaki dan pulan –
juga—menghendaki." Akan tetapi katakanlah, "Apa yang Allah
kehendaki, kemudian pulan –juga menghendaki." (HR. Abu
Daud dan Ahmad)
AO. LARANGAN MENGUCAPKAN "HAMBAKU"
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, "Jangan sama sekali mengatakan: "Ini atau dia
adalah hambaku" karena semua kamu adalah hamba Allah. Akan
tetapi hendaklah mengucapkan: "ghulami (anakku laki-laki),
amati (anakku perempuan), remaja putra dan putriku." (HR.
Muslim)
AP. DOA BERDEBAT DENGAN AHLI KITAB
Firman Allah Swt, "Dan janganlah kamu berdebat dengan
Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan
katakanlah:"Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Ilah
kami dan Ilahmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya
berserah diri." (QS. Al-Ankabuut:46)
Firman Allah Swt, "Katakanlah:"Hai Ahli Kitab,
marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak
kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia
dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain
Allah.Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
392
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)." (QS. Ali Imraan:64)
Dan firman Allah Swt, "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu
mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui
(kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur
adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan
menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui." (QS.
Ali 'Imraan:70-71)
AQ. DOA DA'I YANG TIDAK DIDENGAR OLEH SIAPAPUN
Firman Allah Swt, "Jika mereka berpaling (dari
keimanan), maka katakanlah : "Cukuplah Allah bagiku; tidak
ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan
Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung". (QS. Al-
Taubat:129)
AR. DOA DA'I DIKALA DADA TERASA SESAK
Firman Allah Swt, "Dan Kami sungguh-sungguh
mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa
yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang
bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang
kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS. Al-Hijr:97-99)
BAB KEDUA PULUH DUA
DOA-DOA NABI SAW
Firman Allah Swt, "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah
kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu." (QS. Al-
Mu'min:60)
393
Dan firman Allah Swt, "Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya
Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah:186)
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah Saw
menyukai doa-doa al-jawaami' (simple dan padat), dan
meninggalkan doa-doa lainnya." (HR. Abu Daud dengan sanad
yang baik)
Di bawah ini beberapa doa Nabi yang mesti diketahui oleh
setiap muslim, antara lain;
A. DOA YANG SERING DIBACA NABI SAW
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Doa yang paling
sering di baca Nabi Saw adalah, "Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah:201)
Dalam sebuah riwayat, Imam Muslim menambahkan, "Dan
adalah Anas apabila hendak berdoa, selalu membaca doa ini,
bahkan doa apapun yang dia baca, selalu disertakan dengan
doa ini.
B. DOA KESELAMATAN DI DUNIA DAN AKHIRAT
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
bersabda, "Tidak ada satupun doa yang dibaca seorang hamba
yang lebih baik daripada: "Ya Allah sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat." (HR.
Ibnu Majah dengan sanad yang baik)
Dari Abbas ibnu Abdul Muthallib ra, ia berkata, "Aku
berkata, "Wahai Rasulullah! Ajarkan kepadaku sesuatu yang
dapat aku minta kepada Allah Swt!" Beliau berkata,
394
"Mintalah kepada Allah keselamatan." Setelah beberapa hari
kemudian, aku kembali menemui Beliau dan berkata, "Wahai
Rasulullah! Ajarkan aku sesuatu yang dapat aku minta
kepada Allah!" maka Beliau berkata, "Abbas! Pamanku!
Mintalah kepada Allah keselamatan di dunia dan akhirat."
(HR. Tirmidzi1)
C. DOA MOHON AMPUNAN
Dari Abu Musa al-As'ari ra, dari Nabi Saw bahwa
Beliau selalu membaca doa ini; "Ya Allah ampunilah
kesalahan, kebodohan dan perbuatanku yang melampaui batas,
serta kesalahan yang Engkau lebih mengetahuinya
daripadaku. Ya Allah ampuni keseriusan dan senda gurauku,
kekeliruan dan kesengajaanku, dan semuanya itu ada pada
diriku. Ya Allah ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang
akan datang, dosa yang aku sembunyikan dan yang aku
nampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui
daripadaku. Engkaulah al-Muqaddim (yang Pertama) dan
Engkau pulalah al-Mu'akkhir (yang terakhir) dan Engkau
atas segala sesuatu Maha Kuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)
D. DOA MEMOHON PETUNJUK, KETAKWAAN, KESHALEHAN DAN
KEKAYAAN
Dari Ibnu Mas'ud ra, dari Nabi Saw bahwasanya Beliau
sering membaca doa: "Ya Allah sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu hidayah, ketakwaan, keshalehan dan kekayaan."
(HR. Muslim)
E. DOA MEMOHON KEBAIKAN AGAMA, DUNIA DAN AKHIRAT
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan shahih
395
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Adalah Rasulullah
Saw selalu berdoa, "Yang Allah perbaikilah agamaku yang
merupakan pemelihara urusanku, perbaikilah duniaku yang
padanya kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang ia adalah
tempat kembaliku, jadikanlah hidupku sebagai kesempatan
untuk menambah kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai
saat istirahat bagiku dari setiap kejahatan." (HR. Muslim)
F. DOA MEMOHON KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT
Dari Thariq ibnu Asyum al-Asyja'I ra, ia berkata,
"Siapapun yang masuk Islam, selalu Nabi ajarkan shalat,
kemudian menyuruhnya membaca kalimat-kalimat ini: "Ya
Allah, ampuni dan kasihilah aku, berikan petunjuk-Mu
kepadaku, berikan keselamatan bagiku dan berilah aku
rezeki." (HR. Muslim)
Dan dari Thariq ibnu Asyum al-Asyja'I ra, bahwa ia
pernah mendengar Nabi Saw ketika ditemui dan ditanya oleh
seseorang, "Wahai Rasulullah! Bagaimana aku berdoa ketika
memohon kepada Tuhanku?" Beliau menjawab, "Bacalah: "Ya
Allah, ampuni dan kasihilah aku, berikan petunjuk-Mu
kepadaku, berikan keselamatan bagiku dan berilah aku
rezeki." Maka sesungguhnya empat kalimat ini dapat
mengumpulkan dunia dan akhiratmu." (HR. Muslim)
G. DOA MOHON DI MUDAHKAN BERBUAT TA'AT
Dari Abdullah ibn `Amar ibn `Ash r.a. bahwa ia pernah
mendengar Nabi Saw bersabda: ―Sesungguhnya semua hati anak
manusia berada di antara dua jari jemari ar-Rahman (Allah
Yang Maha Pengasih). Semuanya bagaikan sepotong hati yang
dapat dibolak-balik sesuai dengan kehendak-Nya.‖ Kemudian
Rasulullah Saw berdoa: ―Ya Allah Yang hanya Dia yang dapat
396
membolak balik dan mengarahkan hati, luruskanlah hati kami
agar selalu berada di atas keta`atan kepada-Mu.‖ (HR.
Muslim dan Nasa'i)
Dari Syahar ibnu Hausyab ra, ia berkata, "Aku berkata
kepada Ummu Salamah ra, "Ummul Mu'minin! Doa apa yang
sering di baca Rasulullah Saw saat berada di sisimu?" Ia
menjawab, "Doa yang sering Beliau baca adalah, "Wahai
Allah yang Maha Kuasa membolak-balikan hati, kuatkanlah
hatiku di atas agama-Mu." (HR. Tirmidzi1)
H. KESUNGGUHAN BERDOA
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi Saw bertanya,
"Adakah kamu menyukai kesungguhan dalam berdoa?" mereka
menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda,
"Ucapkanlah: "Ya Allah bantulah kami berdzikir kepada-Mu,
mensyukuri nikmat-Mu dan baik dalam beribadah kepada-Mu."
(HR. Hakim)
I. DOA MOHON SURGA DAN TERHINDAR DARI NERAKA
Dari Anas ra, ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa yang memohon surga kepada Allah sebanyak tiga
kali, maka surga berkata, "Ya Allah masukanlah dia kedalam
surga. Dan barangsiapa yang memohon perlindungan dari
neraka kepada Allah sebanyak tiga kali, maka neraka
berkata, "Ya Allah peliharalah dia dari neraka." (HR.
Tirmidzi, Nasa'I dan Hakim2)
J. BERLINDUNG DARI KEMURKAAN ALLAH SWT
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan. 2 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih.
397
Dari Aisyah ra, ia berkata, "Pada suatu malam aku
pernah –merasa—kehilangan Rasulullah Saw dari atas tempat
tidur. Aku mencari-carinya dan –ternyata—tanganku
menyentuh perut kedua kakinya yang berdiri di saat Beliau
sedang sujud. Dalam sujudnya itu Beliau membaca, "Ya
Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu,
dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu
dari-Mu. Aku tidak dapat menghitung pujian atas-Mu. Engkau
seperti pujian-Mu atas diri-Mu." (HR. Muslim dan Ashaab
sunnan)
K. BERLINDUNG DARI SIKSA KUBUR DAN AZAB NERAKA
Dari Aisyah ra, bahwsanya Nabi Saw selalu berdoa, "Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kemalasan dan kepikunan, dosa dan hutang, fitnah (ujian)
kubur, fitnah dan siksa neraka serta fitnah kaya. Aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran dan al-masiih
al-Dajjal. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan
kesalahan dengan air es dan salju, bersihkan hatiku dari
kekhilafan, seperti Engkau baju putih yang dibersihkan
dari kotoran, jauhkanlah aku dari kesalahan seperti Engkau
menjauhkan jarak antara timur dan barat." (HR. Bukhari)
L. BERLINDUNG DARI PERBUATAN JAHAT
Dari Farwah ibnu Naufal al-Asyja'I, ia berkata, "Aku
pernah bertanya kepada Aisyah ra doa yang sering dibaca
Rasulullah Saw. Ia menjawab, "Adalah Rasulullah Saw sering
membaca, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kejahatan yang telah ku perbuat dan yang tidak pernah
aku lakukan." (HR. Muslim)
398
M. BERLINDUNG DARI LENYAPNYA NIKMAT DAN SIKSA YANG
MENDADAK
Dari Abdullah ibnu Umar ra, ia berkata, "Adalah
diantara doa Rasulullah Saw, "Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, perubahan
afiat (keselamatan) Mu, pembalasan-Mu yang datang secara
tiba-tiba dan dari semua kemurkaan-Mu." (HR. Muslim)
N. BERLINDUNG DARI KELEMAHAN, KEMALASAN,
KETAKUTAN, KEKIKIRAN, HUTANG DAN KEZALIMAN
Dari Anas ibnu Malik ra, ia berkata, "Adalah Nabi Saw
sering membaca, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kerisauan dan kesedihan, kelemahan dan
kemalasan, ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung
kepada-Mu dari beratnya hutang dan kezaliman orang lain."
(HR. Bukhari)
O. BERLINDUNG DARI ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT,
HATI YANG TIDAK TAKUT, NAFSU YANG TIDAK PERNAH
KENYANG DAN DOA YANG TIDAK DIKABULKAN
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata: aku tidak akan
mengatakan kepada kalian selain apa yang telah dikatakan
oleh Rasulullah Saw: adalah Beliau sering membaca: ―Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kelemahan, kemalasan, ketakutan, kebakhilan (kikir), pikun
dan siksa kubur, Ya Allah berikanlah kepadaku nafsu yang
takwa, bersihkanlah nafsuku, hanya Engkaulah orang yang
dapat membersihkannya, Engkau pemilik dan tuannya. Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang
tidak berguna, dari hati yang tidak takut, dari nafsu yang
399
tidak pernah kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.‖
(HR. Muslim)
P. DOA YANG MENGHIMPUNKAN SEGALA KEBAIKAN
Dari Abu Umamah ra, ia berkata, "Rasulullah Saw
memiliki bebagai doa yang beliau baca, namun kami tidak
hafal sedikitpun darinya. Kami berkata, "Wahai Rasulullah,
engkau membaca doa yang sangat berfariasi dan kami tidak
hapal sedikit pun darinya." Beliau berkata, "Maukah kamu
aku beritahukan doa yang dapat menghimpunkan semua itu?
Bacalah: "Ya Allah sesungguhnya kami memohon kebaikan yang
dimohon oleh Nabi-Mu Muhammad Saw, dan kami berlindung
dari kejahatan yang dijauhi oleh Nabi-Mu Muhammad Saw.
Hanya Engkaulah tempat memohon pertolongan, Engkaulah yang
akan menyampaikan dan tiada daya upaya melainkan dengan
pertolongan-Mu." (HR. Tirmizdi1)
Dari Aisyah ra, bahwsanya Nabi Saw berkata kepadanya,
"Bacalah! "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
semua kebaikan; dunia dan akhirat, kebaikan yang aku
ketahui dan yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari semua kejahatan; dunia dan akhirat,
kejahatan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Aku
memohon kepada-Mu surga dan semua perkataan dan perbuatan
yang dapat mendekatkan kepadanya, dan aku berlindung dari
neraka dan semua yang dapat perkataan dan perbuatan yang
dapat mendekatkan kepadanya. Aku memohon kepada-Mu
kebaikan yang diminta oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad
Saw. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sesuatu yang
berlindung darinya oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad Saw.
Dan aku memohon kepada-Mu, perkara apa yang Engkau
1 Ia menambahkan bahwa hadits ini hasan.
400
putuskan untukku, jadikanlah akhirnya baik." (HR. Ahmad,
Ibnu Majah dan Hakim1)
PENUTUP
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pujian
yang banyak, baik dan penuh berkah seperti yang disukai
dan diridhai Allah dan layak dengan kemuliaan dan
keagungan-Nya. Pujian yang memenuhi langit dan bumi
beserta isinya dan semua yang Allah kehendaki sesudahnya
dengan segala pujian; baik yang telah kita ketahui atau
yang tidak kita ketahui, sejumlah pujian orang yang memuji
dan sebanyak orang yang lupa dari mengingat-Nya, sejumlah
apa yang ditulis dan dihitung oleh pena dan kitab-Nya
serta diketahui oleh ilmu-Nya.
Shalawat serta salam terhatur kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan semua sahabatnya,
tak ketinggalan para nabi dan rasul. Semoga Allah juga
meridhai para tabi'in, bagi mereka kebaikan hingga hari
kiamat. Amien.
-End-
1 Ia menambahkan bahwa sanad hadits ini shahih.