file.pdf

6
Project Stakeholder & Core Project Team Dalam uraian presentasi dan tulisan sebelumnya, kerap disebut tentang istilah Project Stakeholder. Project stakeholder adalah individu atau organisasi yang secara aktif terlibat dalam proyek, mereka memiliki berbagai kepentingan baik positif maupun negatif, yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari proyek. Project manager beserta core team project management unit, harus dapat harus dapat mengidentifikasi stakeholder ini. Tujuannya adalah untuk memahami apa yang kebutuhan dan harapan mereka, sehingga dapat dikelola dan diarahkan demi keberhasilan proyek. Kegiatan mengidentifikasi project stakeholder di awal proyek, terkadang penuh tantangan, akan tetapi wajib dilakukan. Contoh Project Stakeholder penting di setiap proyek antara lain : - Manajer proyek - project manager – individu yang bertanggung jawab untuk mengelola proyek. - Project management unit staff dan core project team - User – individu atau organisasi yang akan menggunakan produk barang / layanan hasil proyek. Dalam hal ini bisa dekan yang fakultasnya terkena dampak dari proyek, dosen-dosen atau mahasiswa yang akan menggunakan sistem informasi akademik yang baru. - Organisasi pemilik proyek. Adalah organisasi yang sebagian besar pekerjanya terlibat langsung mengerjakan proyek tersebut. - Sponsor individu atau kelompok dalam organisasi pemilik proyek yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap tersedianya dana proyek. - Penentang / Oposan. Orang atau institusi yang terkena dampak proyek secara negatif. Selain di atas, banyak sekali nama atau kategori yang berbeda dari stakeholder proyek – internal dan eksternal, pemilik dan penyandang dana, pemasok dan kontraktor, anggota tim dan keluarganya, badan pemerintah dan media, anggota masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan. Mengelola stakeholder adalah kegiatan yang penuh tantangan, karena mereka terkadang memiliki tujuan yang mungkin sangat berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh : - Ketua kelompok kerja Sistem Informasi misalnya, yang bartanggung jawab menyelenggarakan proyek pembuatan sistem informasi pasti menginginkan biaya yang rendah, - personil yang merupakan arsitek sistem informasi menekankan pada rancangan teknis yang terbaik sedangkan kontraktor yang akan memprogram sangat berkepentingan untuk memaksimalkan profit. - Project manager akan terfokus pada ketepatan waktu penyelesaian, - pemerintah melalui kantor pajak berkepentingan dalam pendatan pajak, - LSM lingkungan menaruh minat pada dampak lingkungan dan - penduduk sekitar menginginkan adanya ganti rugi yang memadai untuk relokasi mereka. Secara umum, perbedaan kepentingan antar stakholder harus dapat diselesaikan demi kepentingan institusi, itu bukan berarti mengabaikan kebutuhan dan harapan dari stakeholder yang lain. Dan penyeimbangan ini adalah tantangan terbesar bagi project manager, untuk menyelesaikan dengan baik berbagai konflik kepentingan sehingga proyek dapat diselesaikan dengan sukses sesuai dengan keinginan dan harapan dari stakeholder penting pemimpin institusi dalam hal ini rektor atau pejabat setara lainnya. Salah satu kelompok stakeholder yang harus mendapatkan perhatian khusus secara berkesinambungan adalah core project team. Project team inilah yang akan diajak berinteraksi dan bekerjasama secara berkesinambungan dalam mencapai tujuan proyek. Studi kasus : core project team pembangunan universitasMateri dalam studi kasus ini hanyalah suatu contoh untuk sebuah universitas. Isinya sudah pasti akan berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi proyek yang selalu berbeda- beda. Sebuah Universitas melaksanakan proyek pembangunan berskala besar dan diberi amanah dana ratusan miliar rupiah, tentu membutuhkan unit-unit kerja profesional, sesuai dengan bidang-bidang kerja yang dibutuhkan, guna mendukung kelancaran proses pembangunan fisik dan pengembangan kualitas pendidikan, seperti yang tercantum pada project objectives. Unit-unit tersebut tidak bekerja/berjalan sendiri-sendiri tetapi saling bekerjasama di bawah satu koordinasi dalam koridor yang sama untuk menghasilkan project scope yang ditetapkan. Unit-unit yang termasuk ke dalam core project team antara lain : - Project management unit (PMU) - Project Management Supervision Consultant www.idbindonesia.org http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Upload: blackemon89

Post on 25-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Page 1: file.pdf

Project Stakeholder & Core Project Team

Dalam uraian presentasi dan tulisan sebelumnya, kerap disebut tentang istilah Project Stakeholder. Project stakeholderadalah individu atau organisasi yang secara aktif terlibat dalam proyek, mereka memiliki berbagai kepentingan baikpositif maupun negatif, yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari proyek.

Project manager beserta core team project management unit, harus dapat harus dapat mengidentifikasi stakeholder ini.Tujuannya adalah untuk memahami apa yang kebutuhan dan harapan mereka, sehingga dapat dikelola dan diarahkandemi keberhasilan proyek. Kegiatan mengidentifikasi project stakeholder di awal proyek, terkadang penuh tantangan,akan tetapi wajib dilakukan.

Contoh Project Stakeholder penting di setiap proyek antara lain : - Manajer proyek - project manager – individu yang bertanggung jawab untuk mengelola proyek. - Project management unit staff dan core project team - User – individu atau organisasi yang akan menggunakan produk barang / layanan hasil proyek. Dalam hal inibisa dekan yang fakultasnya terkena dampak dari proyek, dosen-dosen atau mahasiswa yang akan menggunakansistem informasi akademik yang baru. - Organisasi pemilik proyek. Adalah organisasi yang sebagian besar pekerjanya terlibat langsung mengerjakan proyektersebut. - Sponsor individu atau kelompok dalam organisasi pemilik proyek yang memiliki pengaruh sangat besar terhadaptersedianya dana proyek. - Penentang / Oposan. Orang atau institusi yang terkena dampak proyek secara negatif.

Selain di atas, banyak sekali nama atau kategori yang berbeda dari stakeholder proyek – internal dan eksternal,pemilik dan penyandang dana, pemasok dan kontraktor, anggota tim dan keluarganya, badan pemerintah dan media,anggota masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan.Mengelola stakeholder adalah kegiatan yang penuh tantangan, karena mereka terkadang memiliki tujuan yang mungkinsangat berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh :

- Ketua kelompok kerja Sistem Informasi misalnya, yang bartanggung jawab menyelenggarakan proyek pembuatansistem informasi pasti menginginkan biaya yang rendah, - personil yang merupakan arsitek sistem informasi menekankan pada rancangan teknis yang terbaik sedangkankontraktor yang akan memprogram sangat berkepentingan untuk memaksimalkan profit.

- Project manager akan terfokus pada ketepatan waktu penyelesaian, - pemerintah melalui kantor pajak berkepentingan dalam pendatan pajak, - LSM lingkungan menaruh minat pada dampak lingkungan dan - penduduk sekitar menginginkan adanya ganti rugi yang memadai untuk relokasi mereka.

Secara umum, perbedaan kepentingan antar stakholder harus dapat diselesaikan demi kepentingan institusi, itu bukanberarti mengabaikan kebutuhan dan harapan dari stakeholder yang lain. Dan penyeimbangan ini adalah tantanganterbesar bagi project manager, untuk menyelesaikan dengan baik berbagai konflik kepentingan sehingga proyek dapatdiselesaikan dengan sukses sesuai dengan keinginan dan harapan dari stakeholder penting pemimpin institusi dalam halini rektor atau pejabat setara lainnya.

Salah satu kelompok stakeholder yang harus mendapatkan perhatian khusus secara berkesinambungan adalah coreproject team. Project team inilah yang akan diajak berinteraksi dan bekerjasama secara berkesinambungan dalammencapai tujuan proyek.Studi kasus : core project team pembangunan universitasMateri dalam studi kasus ini hanyalah suatu contoh untuksebuah universitas. Isinya sudah pasti akan berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi proyek yang selalu berbeda-beda.

Sebuah Universitas melaksanakan proyek pembangunan berskala besar dan diberi amanah dana ratusan miliar rupiah,tentu membutuhkan unit-unit kerja profesional, sesuai dengan bidang-bidang kerja yang dibutuhkan, guna mendukungkelancaran proses pembangunan fisik dan pengembangan kualitas pendidikan, seperti yang tercantum pada projectobjectives. Unit-unit tersebut tidak bekerja/berjalan sendiri-sendiri tetapi saling bekerjasama di bawah satu koordinasidalam koridor yang sama untuk menghasilkan project scope yang ditetapkan.  Unit-unit yang termasuk ke dalam coreproject team antara lain : - Project management unit (PMU) - Project Management Supervision Consultant

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Page 2: file.pdf

- Detailed Engineering and Design Consultant - Equipment Consultant - Auditing Consultant - Education Consultant - Civil Work Contractor - Supplier Furniture dan Fixture dan lain-lain - Kelompok Kerja Project Management Unit

Proyek management unit (PMU) adalah bagian yang bertugas mengelola proyek, mulai dari perencanaan/persiapanproyek, manajemen proyek, administrasi, keuangan, pengembangan SDM hingga pelaksanaan konstruksi poyek. Gunamenjalankan  tugasnya, PMU tidak bekerja sendirian, tetapi dibantu oleh unit-unit konsultan profesional, kelompok-kelompok kerja, dan unit pendukung lainnya yang masing-masing memiliki wilayah konsentrasi kerja. Tujuannya adalahmewujudkan tujuan-tujuan pembangunan dan pengembangan universitas secara optimal.

Tugas Project Management Unit (PMU) adalah:o Koordinasi perumusan kebijakan administratif dan teknis pelaksanaan Proyek Pengembangan.o Koordinasi perumusan kebijakan fisik pelaksanaan Proyek Pengembangan.o Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Proyek Pengembangan.

Agar pengelolaan proyek dapat mencapai sasaran secara optimal terhadap seluruh kegiatan dengan baik dan tepatwaktu, tepat sasaran dan terorganisir, maka dibentuk susunan pengelola harian proyek. Susunan pengelola proyektersebut terdiri atas : Seorang pemimpin bagian proyek, seorang bendaharawan proyek yang dibantu beberapa staff(contohnya 5 orang), yang ditetapkan melalui ketetapan rektor.

Uraian tugas personalia pengelola harian Bagian Proyek Pengembangan Universitas adalah: Pemimpin Bagian ProyekBertugas dan kewajiban untuk :1. Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan proyek/kegiatan yang bersangkutan.2. Mengangkat/menunjuk panitia pengadaan barang/jasa.3. Menetapkan paket-paket pekerjaan serta ketentuan mengenai kewajiban penggunaan produksi dalam negeri danperluasan kesempatan usaha bagi Usaha Kecil dan Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, serta masyarakatsetempat.4. Menetapkan dan mengesahkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), jadwal tata cara pelaksanaan dan alokasi pengadaanyang disusun panitia pengadaan.5. Menetapkan besarnya uang muka yang menjadi hak calon penyedia barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.6. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa.7. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada pemimpin instansi.8. Memantau mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan perjanjian/kontrak yang bersangkutan.9. Menyerahkan aset proyek dengan berita acara kepada pejabat yang berwenang pada instansi yang bersangkutansetelah proyek dinyatakan selesai.10. Melakukan konsultasi periodik dengan atasan langsungnya tentang pelaksanaan proyek yang dipimpinnya.11. Mengadakan pemeriksaan kas terhadap Bendaharawan Bagian Proyek sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali. 12. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran serta tertib, cermat dan teratur.13. Menyetujui bukti pengeluaran.14. Menyetujui SSP.15. Menyampaikan usulan revisi DIP kepada pejabat yang berwenang.16. Menyelesaikan tindak lanjut Laporan Hasil Pembangunan (LHP), pengawasan fungsional dan penyelesaian kerugianNegara yang timbul pada bagian proyek yang bersangkutan.

Pimpinan Proyek bersama Bendaharawan Bagian Proyek bertugas:1. Membuat specimen tanda tangan.2. Menandatangani cek.3. Menyelenggarakan pembukuan.4. Menyampaikan laporan triwulan.5. Menyampaikan laporan keuangan.6. Menyampaikan copy (tembusan) SPM kepada Eselon I.7. Melaporkan dan menyelesaikan kasus kerugian Negara.8. Melayani pemeriksaan.

Bendaharawan Bagian Proyek1. Tugas Bendaharawan Bagian Proyek:2. Membukukan penerimaan dan menyetorkannya.3. Menyiapkan SSP.4. Memungut pajak dan menyetorkannya.5. Meneliti keabsahan dan kebenaran tagihan.

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Page 3: file.pdf

6. Membuat LKKA, LKKP, dan mengirimkan kepada KPKN tepat waktu.

Pengelola Administrasi Bagian Proyek Pembangunan :1. Membantu Pemimpin Bagian Proyek dalam melaksanakan pengelolaan administrasi Bagian Proyek pada setiap tahappenyelenggaraan, baik di tingkat program maupun operasional.2. Bertanggungjawab secara operasional kepada Pemimpin Bagian Proyek.

Pengelola Teknis Bagian Proyek Pengembangan :1. Membantu Pemimpin Bagian Proyek dalam melaksanakan pengelolaan teknis Bagian Proyek selamapenyelenggaraan bangunan gedung negara pada setiap tahap penyelenggaraan, baik di tingkat program maupun ditingkat operasional termasuk persetujuan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Fisik dan Keuangan untuk tahapperancangan maupun tahap konstruksi.2. Bertanggungjawab secara teknis/fungsional pada Direktur Tata Bangunan/Instansi yang berwenang danbertanggungjawab secara operasional kepada Pemimpin Bagian Proyek.Kontraktor Civil Work

o Pelaksana pembangunan kampus berupa pekerjaan-pekerjaan sipil (civil works) gedung dan infrastruktur, setelahmelalui proses seleksi pengadaan, akan ditetapkan melalui SK Rektor. Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktorCivil Work tersebut antara lain : 1. Membuat program mutu,  Jadwal pelaksanaan pekerjaan, Organisasi pelaksanaan pekerjaan/proyek, Programpelaksanaan/prosedur pelaksanaan, Prosedur instruksi kerja, Mobilisasi peralatan dan personil, yang kesemuanya harusmendapat persetujuan dari pihak PMU serta Manajemen Pekerjaan Sipil.

2. Melaksanakan persiapan pekerjaan, mobilisasi (alat dan personil), pembuatan direksi keet.3. Melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan fisik/gedung, yang meliputi bangunan arsitek, bangunan struktur,infrastruktur, dan fasilitas pendukung lainnya.4. Melaksakan pemeliharaan fisik pekerjaan setelah masa pelaksanaan Pekerjaan Sipil selesai, dengan jangka waktuyang telah ditentukan.5. Membuat laporan data gambar akhir pekerjaan/as built drawing sesuai dengan hasil akhir fisik pekerjaan dandituangkan dalam “Berita Acara Penyerahan Pekerjaan” yang disetujui oleh Konsultan Pengawas danPMU.Project Management and Supervision Consultant

Unit PMSC (Project Management and Supervision Consultant) dalam Proyek Pengembangan Universitas yang didanaioleh IDB, merupakan bagian penting dalam kelancaran pelaksanaan proyek.   Adapun ruang lingkup pekerjaan meliputi15 macam:

1. Membantu Project Management Unit untuk mengimplementasikan rencana kerja pelaksanaan proyek sesuai denganketentuan dan peraturan sebagaimana yang dipersyaratkan peraturan Pemerintah Indonesia, termasuk Keppres No.80/2003, agar sesuai dengan Pedoman Pengadaan (lelang/tender) yang diatur oleh IDB.2. Menyiapkan Jadwal Induk implementasi proyek untuk semua komponen proyek dan memperbaharuinya sesuaikemajuan proyek.3. Memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan implementasi proyek dan menjaga agar kegiatan-kegiatantetap berjalan sesuai jadwal.4. Menyiapkan Rencana Pekerjaan Tahunan dan Rancangan Anggaran Belanja serta Laporan Pembelanjaan untuksetiap tahun anggaran.5. Menyiapkan dokumentasi proyek untuk Pra-Kualifikasi dan Proses Pengadaan seperti: Kerangka Acuan Kerja (KAK),Dokumen Pra-Kualifikasi, Dokumen Pengadaan dan Draft Kontrak untuk pemilihan Konsultan (tidak termasuk PMSC danDEDC), Kontraktor (pemborong) dan Penyedia Peralatan.6. Untuk membantu Manajemen Proyek Universitas di dalam proses pemilihan Konsultan, Kontraktor, danPenyalur/Penyedia Peralatan.7. Meninjau ulang dan mengevaluasi Detil Desain Rancang-Bangun yang dibuat oleh Konsultan Detil Desain Rancang-Bangun dalam kaitannya dengan konstruksi.8. Mengawasi dan memonitor pekerjaan kontraktor di lapangan dalam hal mutu, waktu, dan biaya.9. Menyampaikan rekomendasi kepada Manajemen Proyek jika terjadi permasalahan di lapangan.10. Mengkoordinir pertemuan teknis selama masa konstruksi dan menyiapkan laporan kemajuan bulanan dari pekerjaankonstruksi.11. Koordinasi dengan Konsultan Peralatan dalam proses pengadaan peralatan, pengiriman, dan instalasi peralatandalam menguji dan pengawasan peralatan.12. Mengevaluasi As Built Drawing setelah periode konstruksi.13. Membantu Manajemen Proyek dalam pencairan pembayaran, mengumpulkan, memproses, dan memelihara arsipdari semua dokumen pencairan.14. Menyiapkan Laporan Evaluasi di Tengah-tengah Masa Proyek atau Laporan Perkembangan Proyek kepada IDB danAgen Pelaksana seperti halnya kepada Departemen Keuangan dan Bappenas.15. Menyiapkan Laporan Akhir Proyek, pada saat proyek berakhir.

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Page 4: file.pdf

Detailed Engineering Design Consultant

DEDC (Detailed Engineering Design Consultant) dibutuhkan karena konsultan inilah yang akan mendesain seluruhinfrastruktur, bangunan, dan fasilitas kampus, dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk menghindari kesalahan sekecilapapun. Ruang lingkup pekerjaan konsultan ini adalah :Dalam pelaksanaan review Master Plan

o Pihak konsultan hendaknya mendapatkan keterangan tentang gedung-gedung/bangunan serta lahan tanah yangdimiliki oleh Universitas mencakup lokasi, area, pembatas, topografi, dan alokasi lahan tanah berdasarkan master plandaerah, terutama mengenai luas lahan, dan keterangan rinci lainnya mengenai pemakaian lahan.

o Pihak konsultan hendaknya juga mendapatkan keterangan tentang penggunaan bangunan, meliputi keterangantentang mahasiswa, dosen, dan pegawai pendidikan tinggi; juga tentang struktur organisasi secara struktural danfungsional, sebagai hasil analisa program akademik dan kurikulum program master, fungsi-fungsi bangunan dan ruang-ruang sebagai penunjang kegiatan pendidikan tinggi (utama, pendukung, komplimen), juga tentang fleksibilitas untukmengubah dan memperluas fungsi-fungsi ruangan.

o Pihak konsultan hendaknya me-review master plan yang ada dalam perbandingan data dan informasi yang diperolehdari kedua poin di atas.

Dalam pelaksanaan Detil Desain:

o Pihak konsultan hendaknya membuat rencana zona desain untuk semua zona, meliputi massa bangunan, sistem lalulalang pejalan kaki, kendaraan dan barang. Juga sistem elektrikal utama dan penunjang, sistem pengelolaaan air bersihdan limbah kimia dari laboratorium pendidikan tinggi, sistem penanggulangan kebakaran dan keamanan termasukpencurian, lalu lintas internal dan transpor antar bangunan, juga sistem komunikasi dan informasi; serta isu-isu lain yangperlu diadakan untuk pendidikan tinggi.

o Pihak konsultan hendaknya menyiapkan data utama guna kepentingan pendidikan tinggi dan perhitungan struktur,meliputi tes investigasi tanah, air bersih, dan survei lalu lintas.

o Pihak konsultan hendaknya membuat rencana bangunan; estimasi anggaran; sistem struktur bangunan; sistemelektrikal dan mekanikal gedung, sistem evakuasi, dan sebagainya.

o Pihak konsultan hendaknya mempersiapkan gambar dari detil desainnya dari poin-poin di atas.Pada saat mendapatkan ijin bangunan:o Pihak konsultan hendaknya membantu Pemimpin Proyek dalam proses memperoleh ijin bangunan danperencanaannya, yang diterbitkan oleh Pemda.Dalam proses pelelangan untuk memilih kontraktor yang pantas:o Pihak konsultan hendaknya membantu Pemimpin Proyek menyiapkan dokumen tender tentang spesifikasi, cetak biru,anggaran, dan perkiraan jumlah keperluan material bangunan.o Pihak konsultan hendaknya membantu Pemimpin Proyek dan Panitia Lelang selama proses pelelangan, untukkejelasan isu-isu teknik yang berhubungan dengan pekerjaan konsultan, evaluasi pelelangan, dan sebagainya.Pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung:o Pihak konsultan hendaknya melaksanakan pengawasan periodik.o Pihak konsultan hendaknya membandingkan pekerjaan konstruksi dengan detil desain yang dibuatnya, dan membuatperubahan gambar teknis dan spesifikasi, apabila perlu diadakan penyelarasan.o Pihak konsultan hendaknya memberikan penjelasan rinci apabila muncul permasalahan dalam gambar dan spesifikasi.o Pihak konsultan hendaknya mempersiapkan laporan pengawasan secara periodik di akhir masa pekerjaan konstruksi.

Equipment Consultant

Modernisasi pembangunan kampus juga dilihat dari aspek kelengkapan sarana prasarana pendukung kegiatan belajarmengajar. Pengadaan peralatan yang dibutuhkan antara lain untuk Laboratorium Biologi, Kimia, Fisika, Psikologi,Teknologi Informasi, dan Teknologi Industri, Pusat Komputer, peralatan pengajaran, perpustakaan, LaboratoriumBahasa dan berbagai peralatan pendukung lainnya, serta peralatan generator listrik. Tugas pengadaan yang besar iniharus ditangani oleh unit sendiri yang diorganisir oleh konsultan yang profesional dalam pengadaan peralatan.

Oleh karena itu, alasan diperlukannya Konsultan Peralatan adalah:a. Adanya Guideline dari penyandang dana (IDB), bahwa pembiayaan peralatan laboratorium mempunyai skemapinjaman tersendiri, di mana peraturan dari IDB menetapkan bahwa setiap pinjaman harus mempunyai konsultantersendiri. Konsultan yang dimaksud bertugas membantu IDB dan Proyek untuk mengadakan peralatan laboratorium inidengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.b. Adanya keterbatasan informasi dan waktu yang dimiliki oleh End User (Kepala Laboratorium) untuk mensurvei

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Page 5: file.pdf

kebutuhan peralatan yang modern/terkini, mempunyai kualitas baik, mempunyai lifetime dan after sales service yangbaik pula. Keberadaan konsultan alat ini dapat mengatasi keterbatasan tersebut di atas.c. Dibutuhkan koordinasi yang baik dan rutin terhadap konsultan lain (DEDC dan PMSC), dalam mendesain ruanganLaboratorium, instalasi jaringan LAN, dan Internet. Hal ini sangat sulit dilakukan oleh Dosen untuk menjadwalkanwaktunya secara total dan rutin untuk melakukan koordinasi tersebut, mengingat tugas Dosen yang utama adalahmengajar.d. Hasil akhir EQC adalah speksifikasi, kuantitas, desain Laboratorium, harga, dan integrated antar Fakultas (LAN).Keseluruhan pekerjaan ini kemudian dikonsultasikan kepada End User (Kepala Laboratorium), sehingga KepalaLaboratorium dapat lebih fokus untuk memeriksa dan menyesuaikan kebutuhan alatnya dibandingkan jika merekabekerja sendiri, dan waktu para dosen tidak tersita untuk pekerjaan yang dapat mengganggu jadwal mengajar.

Ruang lingkup pekerjaan konsultan ini mencakup 4 (empat) aspek, yaitu:Manajemen dan Administrasi:o Membantu pihak manajemen Proyek Universitas dalam melaksanakan kegiatan proyek dan sesuai dengan peraturandan perundang-undangan yang berlaku antara lain, yaitu Keputusan Presiden No. 80/2003 dan Buku Panduanpengadaan peralatan melalui skema pembiayaan IDB.

o Mempersiapkan program kerja (administrasi dan teknis) dan jadwal waktu pelaksanaan untuk implementasi proyekyang berkaitan dengan pengadaan peralatan laboratorium dan kegiatan pendukungnya serta memperbaharui jadwaltersebut yang disesuaikan dengan kemajuan proyek.

o Rekomendasi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan proyek dan menjaga pelaksanaan proyek sesuai jadwal.

o Menyiapkan rencana kerja dan anggaran biaya setiap tahun anggaran.

o Membantu manajemen proyek dalam pencairan dana dan mengumpulkan, memproses, dan mengarsipkan semuadokumen penagihan/pencairannya.

o Koordinasi dengan Konsultan PMSC dalam setiap proses pengadaan peralatan, pengiriman, dan pemasanganperalatan, serta dalam tes dan pengawasan.

Desaino Menyusun detil desain dari rencana pengadaan peralatan menyeluruh, terpadu dan optimal bersama dengan TimTeknis Universitas, yang disesuaikan dengan kondisi Universitas saat ini dan rencana di masa datang, sertadiselaraskan dengan rencana strategis Universitas.

o Menyusun spesifikasi teknis peralatan yang dibutuhkan dalam sistem paket-paket kegiatan yang disesuaikan denganjadwal pelaksanaan proyek secara keseluruhan serta tersusunnya perhitungan volume pekerjaan (Bill of Quantity) sesuaidengan paket peralatan.

o Menyusun daftar kebutuhan SDM untuk implementasi dari hasil pengadaan peralatan beserta kebutuhan pendidikandan pelatihannya.

o Menyusun dan mendokumentasikan diagram skematik penataan peralatan yang akan diadakan di tiap lokasi.Pengadaano Menyiapkan Dokumen Pre-Qualification (PQ), Dokumen Tender, dan Draf Kontrak untuk kebutuhan pelelanganpengadaan peralatan (Supplier).o Membantu manajemen proyek dalam proses pengadaan Supplier Peralatan.Supervisio Membuat sistem kearsipan agar dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat untuk kegiatan pengadaanperalatan yang dimulai dari kontrak sampai dengan penerbitan penerimaan sertifikat akhir.

o Melaksanakan pemeriksaan peralatan di gudang supplier (pre-inspection).

o Pemeriksaan peralatan di lokasi yang meliputi: (1) Pembuatan laporan hasil pemeriksaan peralatan di lokasi; (2)Pemeriksaan kondisi kemasan, spesifikasi, instalasi, dan uji coba peralatan; (3) Menandatangani Berita Acara SerahTerima Peralatan di lokasi.

Auditing Consultant

Tujuan dari rekruitmen konsultan auditing Proyek Universitas adalaho Mengadakan audit keuangan dan evaluasi dari pelaksanaan seluruh komponen proyek untuk memastikan bahwapekerjaan proyek telah dilaksanakan sesuai jadwal, standar kualitas, dan target volume yang telah dibuat dalam

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27

Page 6: file.pdf

dokumen rencana proyek.o Mengadakan audit keuangan dan evaluasi dari kegiatan pengadaan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatanpengadaan telah sesuai dengan dokumen rencana proyek.o Mengadakan audit keuangan dan evaluasi dari pelaksanaan proyek untuk memastikan bahwa pengeluaran dana tidakmelebihi dari anggaran proyek yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup pekerjaan konsultan ini adalah :o Menyiapkan prosedur evaluasi dan pemeriksaan untuk seluruh pengelolaan proyek yang meliputi metode, mekanisme,dan jadwal pelaksanaan pemeriksaan.o Melaksanakan pekerjaan pemeriksaan (keuangan) kepada seluruh pengelolaan proyek yang meliputi metodologi,prosedur, anggaran, pengeluaran, dan tingkat penyelesaiannya.o Melaksanakan pekerjaan pemeriksaan terhadap semua komponen pekerjaan proyek untuk menentukan sesuaitidaknya kualitas pekerjaan proyek terhadap rencana yang ditentukan.Education Consultanto Kegiatan Training Program ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Universitas akan tenaga pengajar yang betul-betulmemiliki kompetensi keilmuan yang diperlukan. Secara spesifik, tujuan training program ini adalaho Meningkatkan kualitas tenaga dosen dan karyawan.o Meningkatkan kualitas pembelajaran.o Meningkatkan kualitas penelitian di lingkungan.o Meningkatkan kualitas pelayanan akademik dan manajemen.o Menyiapkan tenaga yang mampu membuat jaringan kampus melalui sistem informasi online yang terpadu (IntegratedUniversity Information System).

Ruang lingkup pekerjaan konsultan ini mencakup:

A) Rintisan Gelar (ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri), meliputi:1) Kursus bahasa Inggris.2) Aplikasi studi lanjut.3) Pengurusan dokumen.4) Pengiriman peserta.5) Monitoring. B) Reporting/pelaporan.C) Training Manajemen Pimpinan.D) Training Sistem Informasi.Kelompok kerja

Dalam tugasnya mengembangkan aspek akademis/non fisik Universitas, PMU dibantu oleh beberapa Pokja, yangbertujuan untuk meningkatkan kualitas/mutu pendidikan dan pengelolaan Perguruan Tinggi. Summary

Project stakeholder adalah pihak-pihak yang terlibat atau terkena dampak dari proyek yang dilaksanakan. Core projectteam adalah unit-unit kerja yang akan bekerja sama untuk menghasilkan output dari proyek. Dalam contoh proyekpembangunan universitas, unit-unit kerja tersebut antara lain project management unit, project management supervisoryconsultant, detailed engineering design consultant, kontraktor civil work, education consultant, auditing consultant, ataukelompok kerja.

 

www.idbindonesia.org

http://www.idbindonesia.org _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 5 September, 2009, 20:27