g08sya
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 G08sya
1/15
A
TIVITA
(Guazu
AKULT
S ANTI
a ulmifo
DA
AS MA
I
KSIDA
iaLamk
SALAM
PROGR
EMATI
STITU
I FORM
), JAMB
(Eugeni
SYAEF
M STU
A DAN
PERT
BOG
200
ULA EK
U BIJI (
polyant
DIN
I BIOK
ILMU P
NIAN B
R
STRAK
sidium g
aWight
MIA
NGET
GOR
ATI BE
uajavaLi
.)
HUAN
ANDA
nn.),
LAM
-
7/22/2019 G08sya
2/15
ABSTRAK
SYAEFUDIN. Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan Salam (Eugenia
polyantha Wight.). Dibimbing oleh SULISTIYANI dan EDY DJAUHARI
PURWAKUSUMAH.
Penelitian ini bertujuan menentukan dan membandingkan aktivitas
antioksidasi campuran ekstrak dedaunan: jati belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.),
jambu biji (Psidium guajavaLinn.), dan salam (Eugenia polyanthaWight.) pada
konsentrasi tertentu. Semua bahan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%
dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidasi ekstrak daun dianalisis dengan uji
Thiobarbituric Acid (TBA Assay) menggunakan metode spektrofotometri pada
=532 nm. Formula yang diuji meliputi kombinasi ketiga ekstrak daun dan
kombinasi dua ekstrak daun (jati belanda+jambu biji, jati belanda+salam, jambu
biji+salam).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tunggal jati belanda, jambu
biji, dan salam pada 200 ppm mempunyai aktivitas antioksidasi berturut-turut
sebesar 77.44%, 79.14%, dan 75.99% (p>0.05). Aktivitas tersebut lebih tinggi
daripada vitamin E (66.47%). Adapun keempat formula ekstrak memiliki aktivitas
antioksidasi yang sebanding dengan vitamin E (85.41%), yakni berada pada
rentang 82.71%-83.30%.
-
7/22/2019 G08sya
3/15
ABSTRACT
SYAEFUDIN. Antioxidative Activity from Formula of Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), and Salam (Eugenia
polyanthaWight.). Under the direction of SULISTIYANI and EDY DJAUHARIPURWAKUSUMAH.
The objectives of this research are to determine and to compare
antioxidative activity from mixtures of leaves extracts: jati belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.), jambu biji (Psidium guajava Linn.), and salam (Eugenia
polyanthaWight.) at certain concentrations. All herbs are extracted with ethanol
70% using maceration method. Antioxidative activity were analyzed with
Thiobarbituric Acid (TBA) Assay using spectrophotometric method at =532 nm.
Formulas tested were combination of three extracts and combination of two
extracts (jati belanda+jambu biji, jati belanda+salam, jambu biji+salam).
The results showed that single extract of jati belanda, jambu biji, and
salam at 200 ppm have antioxidative activity as follow: 77.44%, 79.14%, and
75.99% respectively (p>0.05). Those activities were significantly higher than that
of control vitamin E (66.47%). All formulas, however, have similar antioxidative
activity with vitamin E (85.41%).
-
7/22/2019 G08sya
4/15
AKTIVITAS ANTIOKSIDASI FORMULA EKSTRAK JATI BELANDA
(Guazuma ulmifoliaLamk.), JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.),
DAN SALAM (Eugenia polyanthaWight.)
SYAEFUDIN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Program Studi Biokimia
PROGRAM STUDI BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2008
-
7/22/2019 G08sya
5/15
Judul Skripsi : Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati Belanda (Guazuma
ulmifoliaLamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan
Salam (Eugenia polyanthaWight.)
Nama : Syaefudin
NRP : G44104019
Disetujui
Komisi Pembimbing
drh. Sulistiyani, M.Sc., Ph.D
Ketua
Drs. Edy Djauhari PK, M.Si
Anggota
Diketahui
Dr. Hasim, DEA
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tanggal lulus:
-
7/22/2019 G08sya
6/15
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat
serta salam semoga tercurahkan keharibaan Rasulullah akhir zaman, MuhammadSAW beserta keluarga dan orang-orang yang berjuang menegakkan ajaran agama-
Nya. Judul karya ilmiah ini adalah Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati
Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan
Salam (Eugenia polyanthaWight.).
Setulus hati penulis menyampaikan terima kasih kepada pembimbing
penelitian, drh. Sulistiyani, M.Sc, Ph.D dan Drs. Edy Djauhari PK, M.Si atas
arahan, masukan, dan nasehat yang berharga selama pelaksanaan penelitian.
Penghargaan juga penulis sampaikan kepada staf laboratorium, Falakh, Abi,
Auline, Aswan, Iqbal, serta segenap keluarga besar Depertemen Biokimia yang
telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayah dan Ibunda
tercinta, sumber inspirasi hidup dan motivasi menuju perubahan yang lebih baik.
Terima kasih penulis sampaikan pula kepada keluarga Sudirman Said, MBA yang
telah berbagi karunia-Nya. Salam perjuangan kepada teman-teman di UKM
Forces, GeKa, dan seluruh pejuang tangguh tim 45-41K IPB yang ikhlas
berkorban demi kemenangan terjanjikan.
Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan berbagai
pihak yang membutuhkan.
Bogor, September 2008
Syaefudin
-
7/22/2019 G08sya
7/15
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Brebes pada tanggal 9 Juli 1985 sebagai anak tunggal
dari pasangan Suminto dan Taryu (Almh). Penulis menyelesaikan sekolah
menengah umum di SMU N 1 Brebes pada tahun 2004. Pada tahun yang sama,
penulis diterima IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB sebagai
mahasiswa Program Studi Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi
keilmiahan baik intra maupun ekstrakampus. Tahun 2005 penulis pernah menjabat
sebagai kepala departemen HRD UKM Forum for Scientific Studies (Forces) IPB.
Pada tahun yang sama penulis mendapat amanah sebagai wakil ketua Community
of Research and Education in Biochemistry (CREBs). Penulis juga aktif di
Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia-Mahasiswa (MITI-M) sebagai staf
PSDM masa periode 2007-2008.Penulis pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 1 lomba debat
himpunan profesi FMIPA 2007. Pada tahun yang sama, BEM FMIPA IPB
memberikan penghargaan kepada penulis sebagai juara 1 lomba penulisan esai
mahasiswa. Pada periode 2007-2008, penulis mendapatkan kesempatan sebagai
konsultan karya ilmiah dan penelitian oleh UKM Forces. Penulis yang pernah
mendapatkan beasiswa Goodwill International tahun 2007-2008 ini mendapat
penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi pertama tingkat Departemen
Biokimia dan juara dua di Tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam tahun 2008. Selain itu, penulis pernah menjadi asisten matakuliah Biologi
Dasar TPB tahun 2005 dan 2006 dan matakuliah Pendidikan Agama Islam tahun
2006 dan 2008. Penulis melakukan Praktik Lapangan di Laboratorium MakananOlahan Balai Besar Industri Agro (BBIA), Bogor.
-
7/22/2019 G08sya
8/15
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan-Bahan Antioksidan Alami .................................................................. 1
Radikal Bebas, Antioksidan, dan Lipid Peroksida ......................................... 3
Peranan Antioksidan di Bidang Kesehatan .................................................... 5
Metode Asam Tiobarbiturat (TBA) ............................................................... 5
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ............................................................................................... 6
Metode Penelitian .......................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Ekstraksi ............................................................................................... 8
Penentuan Waktu Inkubasi Asam Linoleat .................................................... 8
Aktivitas Antioksidasi Ekstrak Tunggal Herbal.................................................8Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak ........................................................ 9Interaksi Formula Ekstrak Herbal ................................................................ 10
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15
-
7/22/2019 G08sya
9/15
DAFTAR GAMBARHalaman
1 Tumbuhan jati belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.). .......................................... 2
2 Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava Linn.). .................................................. 3
3 Tumbuhan salam (Eugenia polyantha Wight.). .................................................. 3
4 Rancangan penelitian aktivitas antioksidasi formula campuran herbal. .............. 7
5 Nilai absorbansi hidroperoksida terhadap waktu. ................................................ 8
6 Konsentrasi MDA ekstrak daun jati belanda, jambu biji, dan salam 200 ppm. ... 9
7 Konsentrasi MDA formula ekstrak herbal. ........................................................ 10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman1 Proses ekstraksi herbal secara umum ................................................................. 16
2 Rendemen hasil ekstraksi simplisia ketiga herbal .............................................. 16
3 Analisis hidroperoksida asam linoleat dengan metode Diena Terkonjugasi ..... 17
4 Hasil analisis hidroperoksida asam linoleat ....................................................... 17
5 Pembuatan kurva standar TMP .......................................................................... 18
6 Contoh hasil pengukuran standar TMP .............................................................. 19
7 Pengukuran konsentrasi Malonaldehida (MDA) ............................................... 20
8 Hasil pengukuran MDA sampel metode TBA ................................................... 21
9 Analisis statistika aktivitas antioksidasi sampel ................................................ 22
-
7/22/2019 G08sya
10/15
1
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi yangberkembang pesat mendorong manusiamengubah pola hidup, tidak terkecuali pola
konsumsi terhadap makanan cepat saji. Polahidup kurang sehat menyebabkan penuaandini dan penyakit generatif. Asupan makanan
yang kurang sehat juga mengakibatkanterbentuknya radikal bebas di dalam tubuh.Radikal bebas menimbulkan beragampenyakit, seperti penurunan sistem kekebalan,disfungsi otak dan sistem saraf (Atmosukarto& Mitri 2003), kanker, diabetes melitus,aterosklerosis, katarak, dan penyakit jantung
koroner (Napoli et al. 2001). Hal tersebut jugadisebabkan adanya stres oksidatif, yaitu akibattidak seimbangnya jumlah oksidan dan
prooksidan di dalam tubuh.Berbagai penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa stres oksidatif dapat
dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidandalam jumlah yang cukup. Pencegahan serta
pengobatan telah diupayakan oleh sebagianmasyarakat Indonesia dengan cara
mengkonsumsi obat baik sintetik maupunalami. Namun, semakin mahalnya harga obat-obatan sintetik di pasaran menyebabkanmasyarakat cenderung memanfaatkan bahan-bahan alami, terutama yang berasal daritumbuhan. Selain terjangkau dan mudah
didapat, obat-obat tradisional juga telahterbukti secara empiris memiliki efek sampingyang lebih kecil dibandingkan dengan obat-obatan sintetik.
Beberapa tumbuhan telah diketahui dapatberkhasiat mengobati penyakit-penyakitdegeneratif. Beberapa diantaranya ialah jati
belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.), jambubiji (Psidium guajavaLinn.), salam (Eugeniapolyantha Wight.), keji beling (Strobilanthescrispus Bl), dan mahkota dewa (Phaleriamacrocarpa(Scheff.) Boerl.).
Daun jati belanda, daun jambu biji, dan
daun salam telah dilaporkan dapatmenghambat peroksidasi lipid (Martsolich
2007, Indriani 2006, Ekawati 2007). Namun,penelitian yang selama ini ada masih terbatas
pada masing-masing tumbuhan saja. Sampaisaat ini belum ada penelitian yangmembandingkan kekuatan aktivitasantioksidasi ketiga bahan tersebut. Selain itu,studi ilmiah tentang aktivitas antioksidasiketiga tumbuhan tersebut dalam formula
campuran belum dilakukan.Penelitian ini bertujuan membandingkan
aktivitas antioksidasi tiga macam dedaunan:jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.),
jambu biji (Psidium guajavaLinn.), dan salam(Eugenia polyantha Wight.). Penelitian jugabertujuan menentukan aktivitas antioksidasiformula campuran ekstrak etanol ketiga bahanalam antioksidan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan-Bahan Antioksidan Alami
Bahan-bahan alami yang biasa digunakansebagai antioksidan dapat berasal dari buah-
buahan, sayuran, maupun tumbuhan. Di dalampenelitian ini telah dilakukan kajian mengenai
khasiat antioksidasi dari tumbuhan, khususnyacampuran jati belanda, jambu biji, dan salam.
Jati Belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.)
Tumbuhan ini berasal dari negara Amerikadan tumbuh subur di daerah tropis. Tumbuhanini juga tumbuh secara liar di daerah tropislainnya seperti Indonesia, khususnya di pulauJawa dan Madura. Tumbuhan ini mempunyai
beragam nama, misalnya di daerah JawaTengah, tumbuhan ini biasa disebut jati londoatau jotos landi. Tumbuhan jenis pohon inimemiliki tinggi batang 10-22 meter. Teksturbatangnya keras, bulat, kasar, banyak alur,berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan (Gambar 1).
Jati belanda banyak tumbuh di hutan-
hutan. Tumbuhan ini mempunyai dauntunggal berbentuk bulat telur, permukaankasar, tepi bergerigi, dan berujung runcing.Selain itu, daun jati belanda memiliki pangkalberlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, dan warnanya hijau.Bunganya tunggal, bulat di ketiak daun, dan
berwarna kuning berbintik merah atau hijaumuda. Jati belanda memiliki buah berbentuk
kotak, bulat, keras dengan permukaan berduri,beruang lima, dan berwarna hitam. Bijinyakecil, keras, berdiameter 2 mm, berwarnakuning kecoklatan, berlendir, dan rasanya
agak manis. Tumbuhan ini tertutup olehrambut berbentuk seperti bintang dan
mempunyai akar tunggang (Sugati et al.1991). Berdasarkan taksonominya, jati
belanda termasuk ke dalam divisiSpermatophyta dengan subdivisiAngiospermae, kelas Dicotyledonae, bangsaSterculiaceae, dan marga Guazuma (Dewi etal. 2000).
Kulit jati belanda mengandung lemak,glukosa, dan lendir. Daunnya mengandung
alkaloid, flavonoid, saponin, steroid,triterpenoid, dan tanin (Rachmadani 2001).
Selain itu, serbuk daun jati belanda
-
7/22/2019 G08sya
11/15
2
mengandung fenol hidrokuinon (Miradiono2002). Menurut Hartanto (1986) daun jatibelanda mengandung asam fenolat, tanin,steroid atau triterpenoid, dan karotenoid.
Hasil penelitian secara in vivo
menunjukkan bahwa daun jati belanda mampumenghambat peningkatan kadar lipidperoksida pada darah kelinci yang diberi
pakan kolesterol (Tombilangi 2004). Daun jatibelanda berkhasiat sebagai obat pelangsingtubuh sehingga simplisia daun ini banyakdigunakan dalam ramuan galian singset.Penelitian Lestari dan Muhtadi (1997)menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol
daun jati belanda sebanyak 1 g/kg bobotbadan tikus yang hiperlipidemia mampu
menurunkan kadar kolesterol. Namun, hasilpenelitian yang dilakukan oleh Rachmadani
(2001) menunjukkan bahwa pemberianekstrak air daun jati belanda sebanyak 1 g/kgbobot badan tidak menurunkan kadarkolesterol tubuh.
Konsumsi rebusan daun jati belanda secaraberlebihan dapat mengakibatkan iritasi usus,
sedangkan pemakaian biji tumbuhan jatibelanda secara berlebihan dapat menimbulkandiare atau radang usus. Rebusan bijitumbuhan jati belanda yang dibakar dapatdigunakan sebagai obat sembelit, sedangkanjika dicampur dengan minyak adas dapatdimanfaatkan sebagai obat perut kembung dan
sesak nafas (Heyne 1987).
Gambar 1 Tumbuhan jati belanda (GuazumaulmifoliaLamk.). (http://www.asiamaya.com/jamu/isi/jatibelanda_ste
rculiaceae.htm).
Jambu Biji (Psidium guajavaLinn.)
Jambu biji merupakan tumbuhan jenisperdu dan berasal dari Brazil, AmerikaTengah. Tumbuhan ini menyebar ke Indonesia
melalui Thailand. Jambu biji mempunyaiberaneka sebutan, diantaranya petokal, jambu
klutuk, bayawas, tokal (Jawa), jambu batu
(Sunda), jambu bender (Madura), sotong
(Bali), dan glima breuh (Aceh). Berdasarkantaksonominya, jambu biji termasuk ke dalamdivisi Spermatophyta, subdivisiAngiospermae, kelas Dicotyledonae, bangsaMyrtales, marga Psidium, dan jenis Psidium
guajavaLinn. (Gambar 2).Senyawa kimia yang terkandung dalam
jambu biji antara lain polifenol dan tanin.
Daun dan batangnya mengandung saponin,minyak atsiri, dan tanin. Senyawa aktif yangpaling berperan dalam jambu biji adalahkuersetin. Senyawa turunan kuersetinbiasanya berhubungan dengan antidiare.Penelitian fitokimia terhadap daun jambu bijimenunjukkan bahwa lebih dari 20 zat kimiadapat diisolasi. Beberapa di antaranya ialah
alkaloid, anthosianin, minyak esensial, asamlemak, lektin, dan triterpenoid (Matsuo et al.
1993). Analisis kandungan logam dalamekstrak menunjukkan bahwa daun jambu bijitidak mengandung logam berat (Pb, Cu, As)yang membahayakan. Uji mikrobiologi jugamenunjukkan bahwa ekstrak etanol daunjambu biji tidak mengandung mikrob
berbahaya (Indriani 2006).Jambu biji merupakan tumbuhan yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selainuntuk menjaga kesehatan jantung danpembuluh darah serta mencegah munculnyakanker, jambu biji juga dapat memperkuatdaya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,
meningkatkan kesehatan gusi, gigi danpembuluh kapiler. Jambu biji dapat membantu
penyerapan zat besi dan mempercepatpenyembuhan luka. Tumbuhan ini memilikikandungan vitamin C yang tinggi dan cukupmengandung vitamin A. Vitamin C yangtinggi di dalam jambu biji dapatmeningkatkan kekebalan tubuh dalam
melawan bakteri. Penelitian terhadap khasiatjambu biji menunjukkan bahwa ekstrak inidapat menghambat pertumbuhan bakteriStaphylococcus aureus(Triarsari 2006).
Selain itu, tumbuhan ini juga berkhasiat
sebagai antioksidan. Hal ini didukung olehhasil penelitian Indriani (2006) yangmenunjukkan bahwa ekstrak jambu biji putih
lokal mempunyai faktor protektif yangmendekati vitamin E (tokoferol), yaitu sebesar1.10 sedangkan faktor protektif tokoferolsebesar 1.16. Ekstrak etanol daun jambu putihlokal dapat menghambat oksidasi lipid sampai94.19% terhadap kontrol yang tidak diberiantioksidan. Penggunaan jambu biji sebagai
obat oleh masyarakat biasanya dengan caramerebus daun jambu biji selama 15 menit,
kemudian air rebusan tersebut diminum
(Wijayakusuma 1993).
-
7/22/2019 G08sya
12/15
3
Gambar 2 Tumbuhan jambu biji (Psidiumguajava Linn.). (Encartaencyclopedia2006).
Salam (Eugenia polyanthaWight.)
Salam ialah jenis tumbuhan obat yang
tergolong bangsa Myrtales, genus Eugenia,dan spesies Eugenia polyantha Wight.(Tjiptoseopomo 2005). Tumbuhan inimemiliki nama lain, yaitu Sczygiumpolyanthum(Wight.) Walp. (Wijayakusuma et
al. 1996). Masyarakat Indonesia menyebuttumbuhan salam beragam, di antaranya
maselangan, ubar serai, gowok, manting, dankastolam.
Salam merupakan tumbuhan liar yangdapat tumbuh di hutan, pegunungan, maupundi pekarangan rumah (Gambar 3). Tumbuhanini dapat ditemukan di dataran rendah maupun
dataran tinggi dengan ketinggian mencapai1800 dpl (Wijayakusuma et al. 1996) bahkan
ada yang sampai 2000 dpl (PSB 2006).Menurut Dalimartha (2000), salam merupakanpohon bertajuk rimbun dengan tinggimencapai 25 m, batang bulat denganpermukaan licin, dan akarnya tunggang. Daunsalam berbentuk lonjong dan elips. Selain itu,
daun salam mempunyai sistem pertulanganyang menyirip, letaknya berhadapan, dantunggal. Bunga salam majemuk bersusun,berwarna putih, dan baunya harum. Buahnyamerupakan buah buni dengan bentuk bulat
berdiameter 8-9 mm, rasanya sepat, berwarnahijau (saat muda), dan merah gelap (saatmasak). Biji salam berwarna coklat danbentuknya bulat dengan luas penampang
sekitar 1 cm. Senyawa kimia yangterdapat di dalam daun salam antara lainminyak atsiri, tanin, dan flavonoid(Wijayakusuma et al. 1996). Menurut Ekawati(2007), daun salam mengandung senyawaalkaloid, saponin, fenolik hidrokuinon, dan
triterpenoid. Daun salam dapat digunakansebagai bumbu masak maupun obat yang
bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, salam
dapat dimanfaatkan sebagai pewarna baranganyaman terutama kulitnya (Heyne 1987).
Penelitian yang dilakukan olehAnggadiredja (1998) menunjukkan bahwaekstrak air daun salam dapat menurunkan
konsentrasi rata-rata glukosa darah sampai45.5%. Penelitian menggunakan tikus yangsengaja dibuat diare dengan pemberian
minyak jarak telah membuktikan bahwa infus90 dan 270 mg/100 g bobot badan (BB) telahmenunjukkan efek antidiare. Efek inisebanding dengan loperamid 0,12 mg/100 gBB. Efek antidiare daun salam ini munculberkat kandungan tanin dalamnya. Penelitianlain yang menguji daya antibakteri minyakatsiri daun salam menunjukkan bahwa
pengaruh buruk bakteriE. colidapat dihambat40% sedangkan bakteri S. aureus50%.
Gambar 3 Tumbuhan salam (Eugenia
polyantha Wight.).(http://www.iptek.net.id/ind/pd
_tanobat/gambar/Salam.jpg).
Radikal Bebas, Antioksidan, dan Lipid
Peroksida
Radikal bebas ialah suatu senyawa kimiayang memiliki atom atau molekul dengan satuatau lebih elektron yang tidak berpasangan(Hernani & Rahardjo 2005, Mimic-Oka etal.1999). Elektron bebas tersebut
menyebabkan molekul tidak stabil dan bersifat
reaktif karena berusaha mendapatkanpasangan elektron (Muhilal 1991). Secarateoritis, radikal bebas terbentuk karenapemisahan ikatan kovalen (Martsolich 2007).
Radikal bebas menimbulkan berbagaipenyakit degeneratif. Hal ini disebabkan sifatsenyawa bebas yang sangat reaktif dan dapat
bereaksi cepat dengan makromolekul proteinseperti enzim, lipid, karbohidrat, atau DNA
yang ada di dalam tubuh (Musthafa et al.2000). Menurut Murray et al. (1999), radikalbebas dihasilkan secara endogenus (di dalamtubuh) maupun eksogenus (di luar tubuh)
melalui sederetan reaksi (Tabel 1). Secara
-
7/22/2019 G08sya
13/15
4
umum, reaksi radikal bebas terdiri atas tigatahapan. Tahap pertama ialah reaksipembentukan radikal bebas awal (inisiasi).Tahap kedua berupa perambatan ataupembentukan radikal baru (propagasi). Reaksi
ini terjadi berantai. Tahap terakhir ialahterminasi, yaitu penghentian reaksi berantairadikal bebas dengan penambahan elekron
dari luar.Radikal bebas yang terbentuk secara
endogenus dapat berasal dari metabolismenormal tubuh seperti proses reduksi molekuloksigen dalam rangkaian transport elektronpada rantai respirasi mitokondria, maupun
pada proses enzimatik. Oksigendimetabolisme menjadi H2O dengan
penambahan 4 elektron melalui beberapatahapan reaksi (Siregar 1992). Reaksi molekul
oksigen dengan elektron pertamamenghasilkan anion radikal superoksida (O2
-),kemudian bereaksi lanjut dengan elektronkedua dan dua atom hidrogen menghasilkanhidrogen peroksida (H2O2).
Penambahan elektron ketiga pada molekul
hidrogen peroksida akan memicupembentukan radikal hidroksil (OH*).Molekul air akan terbentuk melalui reaksiradikal hidroksil dengan elektron keempat dansebuah atom hidrogen. Reaksi radikal bebasakan terjadi terus-menerus sampai adamolekul yang memberikan elektron. Reaksi
ini juga akan berhenti apabila terjadipertemuan dua radikal bebas. Kedua radikalbebas tersebut akan bereaksi membentukikatan nonradikal (Murray et al. 1999).
Senyawa lain yang mempunyai sifat miripdengan radikal bebas ialah oksidan. Oksidanmerupakan senyawa penerima elektron yangmempunyai kemampuan untuk menarik
elektron dari berbagai molekul yangmengakibatkan terjadinya oksidasi molekultersebut. Adapun radikal bebas adalah atomatau molekul dengan elektron tidakberpasangan pada orbit terluarnya dan
bertindak sebagai akseptor elektron. Radikalbebas adalah oksidan, namun tidak semua
oksidan merupakan radikal bebas. Radikalbebas lebih berbahaya dibandingkan oksidanyang bukan radikal.
Beberapa kerusakan yang ditimbulkanradikal bebas adalah kerusakan membran,
protein, DNA, dan terjadinya peroksidasi lipidsebagai penyebab penyakit kardiovaskuler.Menurut Halliwel dan Gutteridge (1999),
peroksidasi lipid adalah reaksi yang terjadiakibat serangan radikal bebas terhadap asamlemak tak jenuh majemuk (Poly UnsaturatedFatty Acid, PUFA). Reaksi peroksidasi lipiddiawali dengan pengambilan sebuah atomhidrogen dari gugus metilen (-CH2-) pada
PUFA yang disebabkan oleh radikal bebas.Pembentukan radikal bebas karbon (-*CH-)
disebabkan penghilangan satu atom H padaCH2. Ikatan rangkap pada asam lemak dapat
melemahkan ikatan antar atom C dan H yangberdekatan dengan ikatan rangkap, sehinggaatom H mudah diambil oleh radikal bebas.Tahap selanjutnya berupa penstabilan radikalbebas karbon melalui penataan ulang ikatanrangkap, sehingga terbentuk diena
terkonjugasi. Apabila diena terkonjugasibereaksi dengan O2, akan terbentuk radikallipid peroksida (ROO*). Tahap ini dapatmenimbulkan reaksi propagasi. Tahapterminasi terjadi apabila radikal lipidperoksida bereaksi dengan radikal bebas lainseperti senyawa antioksidan atau senyawa
biologi seperti protein.Radikal bebas yang terdapat di dalam
tubuh manusia merupakan turunan oksigen(Reactive Oxygen Species, ROS) seperti O2
-,H2O2, HO*, ROO*, dan RO*. Para penelitimeyakini bahwa ROS berperan dalampatofisiologi manusia seperti kanker,kardiovaskuler, dan penyakit neurodegeneratif
(Tuminah 2000). ROS dapat diproduksi secarakonstan di dalam tubuh melalui prosesmetabolisme normal khususnya pada reduksiO2 menjadi H2O2 dalam rantai respirasimitokondria. Efek oksidatif radikal bebas
dapat menyebabkan peradangan dan penuaandini (Yagi 1994).
Tabel 1 Reaksi pembentukan radikal bebas
No Tahapan Reaksi
1 Inisiasi RH + OHR* + H2O2 Propagasi R* + O2ROO*
ROO* + RHROOH + R*3 Terminasi ROO* + ROO*ROOR + O2
ROO* + R*ROORR* + R*RR
-
7/22/2019 G08sya
14/15
5
Peran Antioksidan di Bidang Kesehatan
Antioksidan adalah sejumlah vitamin atauzat yang dapat menetralkan radikal bebas
(Kartawiguna 1998). Senyawa antioksidan
dapat diperoleh dari berbagai tumbuhanmaupun buah-buahan. Beberapa antioksidanalami juga dapat dihasilkan dari rempah-rempah dan sayuran. Namun, herbaltumbuhan obat mempunyai daya aktivitasantioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan
buah dan sayuran (Hernani & Rahardjo 2005).Berbagai penelitian tentang antioksidanmenyatakan bahwa perlawanan berbagaimacam penyakit degeneratif seperti kankerdapat dilakukan dengan mengkonsumsisayuran dan buah yang banyak mengandung
antioksidan. Hal ini bermanfaat untuk
mengurangi reaksi berantai radikal bebas.Senyawa kimia yang tergolong ke dalamkelompok antioksidan ialah golonganpolifenol, flavonoid, vitamin C, vitamin E,dan karotenoid.
Senyawa antioksidan dari golonganpolifenol sangat mudah larut dalam air danlemak. Antioksidan tersebut digunakan untukmencegah terjadinya kerusakan akibat reaksi
oksdidasi pada makanan, kosmetik, farmasi,dan plastik. Antioksidan golongan flavonoidberpotensi mencegah pembentukan radikalbebas. Senyawa flavonoid dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, seperti flavon,flavonol, flavonon, antosianidin, katekin, danisoflavon (Hernani & Rahardjo 2005).
Antioksidan dapat dikelompokan menjaditiga, yaitu antioksidan primer, sekunder, dantersier (Kartawiguna 1998). Antioksidanprimer bekerja dengan mencegahpembentukan senyawa radikal bebas baru,misalnya enzim katalase. Antioksidan
sekunder berfungsi menangkap senyawaradikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi
berantai seperti vitamin E, vitamin C,betakaroten, asam urat, bilirubin, dan albumin.
Antioksidan tersier berguna dalammemperbaiki kerusakan sel dan jaringan yangdisebabkan radikal bebas.
Metode Asam Tiobarbiturat (TBA)
Metode asam barbiturat (TBA) merupakansalah satu metode analisis uji antioksidasisuatu senyawa yang diduga mempunyaiaktivitas sebagai antioksidan. Uji potensi
antioksidasi lainnya antara lain metodeoksigen aktif (Active Oxygen Methode,
AOM), ferotiosianat (FTC), uji Schall, uji
masa simpan, metode Rancimat (Adawiyah et
al. 2004), uji bilangan peroksida, metodebilangan ansidin, metode Kreis, dan metodediena terkonjugasi (Santoso 2001).
Metode yang telah digunakan untukmenguji aktivitas antioksidasi ekstrak herbal
ialah metode TBA. Alasan penggunaanmetode ini antara lain: metode TBAmerupakan cara analisis antioksidan yang
telah lama digunakan untuk mengukurperoksidasi asam lemak pada membran danmakanan, pereaksi TBA mempunyaisensitivitas tinggi terhadap peroksida lipidyang dijadikan sebagai parameter terjadinyaoksidasi di dalam tubuh, serta reaksi yangditimbulkan antara malonaldehida denganasam tiobarbiturat menghasilkan produk yang
sama dengan reaksi yang ditimbulkan antaralipid peroksida dan asam tiobarbiturat (Yagi
1994). Selain itu, penggunaan metode TBAdisebabkan penelitian ini membandingkanpenelitian terdahulu yang juga menggunakanmetode TBA. Penelitian yang dimaksudadalah penelitian potensi antioksidasi daun jatibelanda (Martsolich 2007), jambu biji
(Sulistiyani et al. 2007), dan salam (Ekawati2007). Uji aktivitas antioksidasi dilakukansetelah pengukuran hidroperoksida yangmerupakan produk primer oksidasi asamlinoleat dengan metode diena terkonjugasi.Pengukuran hidroperoksida bertujuanmenentukan waktu inkubasi asam linoleat.
Pengukuran potensi antioksidan denganmetode TBA lebih baik dilakukan setelah satu
atau beberapa hari dari puncak absorbansiasam linoleat. Harapannya, semuahidroperoksida yang dihasilkan telahmengalami dekomposisi membentukmalonaldehida (Kikuzaki & Nobuji 1993).Metode TBA menggunakan 1,1,3,3-
tetrametoksipropana (TMP) sebagai standarpengukuran. Senyawa TMP merupakansejenis TBA-reacting substance (TBA-rs)atau senyawa hasil oksidasi lipid yang dapatbereaksi dengan TBA membentuk senyawa
berwarna merah jambu. Senyawa ini dapatdiukur absorbansinya pada panjanggelombang 532 nm.
Waktu inkubasi linoleat pada pembuatanstandar TMP maupun sampel didasarkan padapengukuran diena terkonjugasi selama prosesoksidasi. Saat masa inkubasi, asam linoleatakan dioksidasi oleh oksigen. Pada tahapawal, oksidasi ini akan membentuk senyawahidroperoksida terkonjugasi yang selanjutnya
diikuti tahap propagasi dimana kadarhidroperoksida terus meningkat. Asam
linoleat yang mengandung dua ikatan rangkap
terkonjugasi menunjukkan intensitas
-
7/22/2019 G08sya
15/15
6
absorbansi pada panjang gelombang 234 nm(Rossel 1983 dalam Tensiska 2001). Setelahmencapai konsentrasi maksimum,hidroperoksida akan mengalami tahapdekomposisi membentuk MDA.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalampenelitian ialah ekstrak etanol 70% daun jatibelanda, ekstrak etanol 70% daun jambu biji,dan ekstrak etanol 70% daun salam. Simplisia
diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka-InstitutPertanian Bogor (PSB IPB). Selain itu, bahan
yang digunakan juga berupa akuades, etanol
70%, etanol 75%, TMP, TBA 1% (b/v) dalamasam asetat 50%, Trichloroaceticacid (TCA)20%, asam linoleat 50 mM dalam etanol99.8%, bufer fosfat 0.1 M pH 7, dan -tokoferol.
Alat-alat yang dipakai meliputi peralatangelas, penangas air, neraca analitik, corong,spektrofotometer UV, autopipet, dan pipetkapiler. Selain alat-alat yang telah disebutkan,penelitian ini juga memakai vorteks dansentrifus.
Metode Penelitian
Tahapan penelitian yang telah dilakukanantara lain ekstraksi senyawa aktif daun jatibelanda, daun jambu biji, dan daun salam,penentuan waktu inkubasi asam linoleatdengan metode diena terkonjugasi, serta
analisis konsentrasi malonaldehida (MDA)menggunakan metode TBA.
Ekstraksi Herbal
Serbuk kering daun jati belanda, daunjambu biji, dan daun salam diekstrak denganpelarut organik etanol 70%. Masing-masingsebanyak 20 g serbuk kering daun yang diujidimaserasi terpisah selama seminggu.Perbandingan serbuk kering terhadap etanol
yang digunakan dalam teknik maserasi adalah1:5 (b:v). Filtrat yang diperoleh dipekatkandengan rotavapor pada suhu 50
oC. Hasil
pemekatan dioven selama 24 jam pada suhu40oC.
Penentuan Waktu Inkubasi Asam Linoleat
dengan Metode Diena Terkonjugasi
(Esterbauer et al. 1989, diacu dalam Taher
2003)
Analisis hidroperoksida dari oksidasi asam
linoleat dilakukan dengan memasukkan 2 ml
bufer fosfat 0.1 M pH 7, 2 ml asam linoleat 50mM dalam etanol 99.8%, dan 1 ml akuades kedalam botol gelap berulir, kemudiandiinkubasi pada suhu 40
oC. Inkubasi linoleat
dilakukan selama 10 hari.
Campuran sampel tersebut diambil 50 lke dalam 6 ml etanol 75%, kemudianabsorbansi diena terkonjugasi sampel diukur
langsung menggunakan spektrofotometersinar UV pada panjang gelombang 234 nm.Analisis hidroperoksida ini diukur setiap hari.
Analisis Konsentrasi Malonaldehida
(MDA) dengan Metode TBA (Kikuzaki
1993)
Campuran sampel terdiri atas 2 ml buferfosfat 0.1 M pH 7, 2 ml asam linoleat 50 mM
dalam etanol 99.8%, dan 1 ml larutan uji
dalam air bebas ion. Campuran kontrol tanpaperlakuan dibuat sama seperti campuransampel tetapi 1 ml larutan uji diganti dengan 1ml air bebas ion. Campuran pembanding yangdibuat terdiri atas 2 ml bufer fosfat 0.1 M pH7, 2 ml asam linoleat 50 mM dalam etanol99.8% yang mengandung vitamin E sebanyak200 ppm, dan 1 ml air bebas ion.
Larutan uji yang dianalisis adalah
larutan tunggal ekstrak etanol bahanantioksidan (daun jati belanda (x), daun jambubiji (y), dan daun salam (z)). Selain itu,dianalisis juga larutan uji yang mengandung
campuran ketiga ekstrak etanol bahanantioksidan tersebut dengan perbandinganberturut-turut (1x:1y:1z), (1x:1y:0z),
(1x:0y:1z), dan (0x:1y:1z). Koefisien satumerepresentasikan konsentrasi minimum yangdapat menimbulkan efek antioksidan daribahan uji. Berdasarkan literatur yangdiperoleh, konsentrasi minimum ekstrak daunjati belanda dan daun jambu biji masing-
masing 50 ppm dan daun salam 100 ppm.Koefisien nol menunjukkan bahwa ekstrak
yang dimaksud tidak dicampurkan.Semua campuran tersebut diinkubasi
dalam penangas air yang bersuhu 40 oCdengan lama inkubasi 9 hari. Masing-masingcampuran reaksi diambil 1 ml laluditambahkan 2 ml TCA 20% dan 2 ml larutanTBA 1% (b/v) dalam asam asetat 50%.Kemudian campuran reaksi ditempatkan pada
penangas air bersuhu 100oC selama 10 menit.
Setelah itu didinginkan dan disentrifus dengankecepatan 3000 rpm selama 15 menit,selanjutnya diukur absorbansinya denganspektrofotometer pada panjang gelombang532 nm. Kurva standar dibuat denganmengencerkan larutan stok pereaksi 1,1,3,3-
tetrametoksipropana (TMP) berkonsentrasi 6