g08sya

Upload: syerli-iniesta

Post on 10-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 G08sya

    1/15

    A

    TIVITA

    (Guazu

    AKULT

    S ANTI

    a ulmifo

    DA

    AS MA

    I

    KSIDA

    iaLamk

    SALAM

    PROGR

    EMATI

    STITU

    I FORM

    ), JAMB

    (Eugeni

    SYAEF

    M STU

    A DAN

    PERT

    BOG

    200

    ULA EK

    U BIJI (

    polyant

    DIN

    I BIOK

    ILMU P

    NIAN B

    R

    STRAK

    sidium g

    aWight

    MIA

    NGET

    GOR

    ATI BE

    uajavaLi

    .)

    HUAN

    ANDA

    nn.),

    LAM

  • 7/22/2019 G08sya

    2/15

    ABSTRAK

    SYAEFUDIN. Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati Belanda (Guazuma

    ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan Salam (Eugenia

    polyantha Wight.). Dibimbing oleh SULISTIYANI dan EDY DJAUHARI

    PURWAKUSUMAH.

    Penelitian ini bertujuan menentukan dan membandingkan aktivitas

    antioksidasi campuran ekstrak dedaunan: jati belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.),

    jambu biji (Psidium guajavaLinn.), dan salam (Eugenia polyanthaWight.) pada

    konsentrasi tertentu. Semua bahan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%

    dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidasi ekstrak daun dianalisis dengan uji

    Thiobarbituric Acid (TBA Assay) menggunakan metode spektrofotometri pada

    =532 nm. Formula yang diuji meliputi kombinasi ketiga ekstrak daun dan

    kombinasi dua ekstrak daun (jati belanda+jambu biji, jati belanda+salam, jambu

    biji+salam).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tunggal jati belanda, jambu

    biji, dan salam pada 200 ppm mempunyai aktivitas antioksidasi berturut-turut

    sebesar 77.44%, 79.14%, dan 75.99% (p>0.05). Aktivitas tersebut lebih tinggi

    daripada vitamin E (66.47%). Adapun keempat formula ekstrak memiliki aktivitas

    antioksidasi yang sebanding dengan vitamin E (85.41%), yakni berada pada

    rentang 82.71%-83.30%.

  • 7/22/2019 G08sya

    3/15

    ABSTRACT

    SYAEFUDIN. Antioxidative Activity from Formula of Jati Belanda (Guazuma

    ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), and Salam (Eugenia

    polyanthaWight.). Under the direction of SULISTIYANI and EDY DJAUHARIPURWAKUSUMAH.

    The objectives of this research are to determine and to compare

    antioxidative activity from mixtures of leaves extracts: jati belanda (Guazuma

    ulmifolia Lamk.), jambu biji (Psidium guajava Linn.), and salam (Eugenia

    polyanthaWight.) at certain concentrations. All herbs are extracted with ethanol

    70% using maceration method. Antioxidative activity were analyzed with

    Thiobarbituric Acid (TBA) Assay using spectrophotometric method at =532 nm.

    Formulas tested were combination of three extracts and combination of two

    extracts (jati belanda+jambu biji, jati belanda+salam, jambu biji+salam).

    The results showed that single extract of jati belanda, jambu biji, and

    salam at 200 ppm have antioxidative activity as follow: 77.44%, 79.14%, and

    75.99% respectively (p>0.05). Those activities were significantly higher than that

    of control vitamin E (66.47%). All formulas, however, have similar antioxidative

    activity with vitamin E (85.41%).

  • 7/22/2019 G08sya

    4/15

    AKTIVITAS ANTIOKSIDASI FORMULA EKSTRAK JATI BELANDA

    (Guazuma ulmifoliaLamk.), JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.),

    DAN SALAM (Eugenia polyanthaWight.)

    SYAEFUDIN

    Skripsi

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Sains pada

    Program Studi Biokimia

    PROGRAM STUDI BIOKIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

    2008

  • 7/22/2019 G08sya

    5/15

    Judul Skripsi : Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati Belanda (Guazuma

    ulmifoliaLamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan

    Salam (Eugenia polyanthaWight.)

    Nama : Syaefudin

    NRP : G44104019

    Disetujui

    Komisi Pembimbing

    drh. Sulistiyani, M.Sc., Ph.D

    Ketua

    Drs. Edy Djauhari PK, M.Si

    Anggota

    Diketahui

    Dr. Hasim, DEA

    Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Tanggal lulus:

  • 7/22/2019 G08sya

    6/15

    PRAKATA

    Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala rahmat dan

    karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat

    serta salam semoga tercurahkan keharibaan Rasulullah akhir zaman, MuhammadSAW beserta keluarga dan orang-orang yang berjuang menegakkan ajaran agama-

    Nya. Judul karya ilmiah ini adalah Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak Jati

    Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk.), Jambu Biji (Psidium guajava Linn.), dan

    Salam (Eugenia polyanthaWight.).

    Setulus hati penulis menyampaikan terima kasih kepada pembimbing

    penelitian, drh. Sulistiyani, M.Sc, Ph.D dan Drs. Edy Djauhari PK, M.Si atas

    arahan, masukan, dan nasehat yang berharga selama pelaksanaan penelitian.

    Penghargaan juga penulis sampaikan kepada staf laboratorium, Falakh, Abi,

    Auline, Aswan, Iqbal, serta segenap keluarga besar Depertemen Biokimia yang

    telah membantu penyelesaian skripsi ini.

    Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayah dan Ibunda

    tercinta, sumber inspirasi hidup dan motivasi menuju perubahan yang lebih baik.

    Terima kasih penulis sampaikan pula kepada keluarga Sudirman Said, MBA yang

    telah berbagi karunia-Nya. Salam perjuangan kepada teman-teman di UKM

    Forces, GeKa, dan seluruh pejuang tangguh tim 45-41K IPB yang ikhlas

    berkorban demi kemenangan terjanjikan.

    Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan berbagai

    pihak yang membutuhkan.

    Bogor, September 2008

    Syaefudin

  • 7/22/2019 G08sya

    7/15

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Brebes pada tanggal 9 Juli 1985 sebagai anak tunggal

    dari pasangan Suminto dan Taryu (Almh). Penulis menyelesaikan sekolah

    menengah umum di SMU N 1 Brebes pada tahun 2004. Pada tahun yang sama,

    penulis diterima IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB sebagai

    mahasiswa Program Studi Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam (FMIPA).

    Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi

    keilmiahan baik intra maupun ekstrakampus. Tahun 2005 penulis pernah menjabat

    sebagai kepala departemen HRD UKM Forum for Scientific Studies (Forces) IPB.

    Pada tahun yang sama penulis mendapat amanah sebagai wakil ketua Community

    of Research and Education in Biochemistry (CREBs). Penulis juga aktif di

    Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia-Mahasiswa (MITI-M) sebagai staf

    PSDM masa periode 2007-2008.Penulis pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 1 lomba debat

    himpunan profesi FMIPA 2007. Pada tahun yang sama, BEM FMIPA IPB

    memberikan penghargaan kepada penulis sebagai juara 1 lomba penulisan esai

    mahasiswa. Pada periode 2007-2008, penulis mendapatkan kesempatan sebagai

    konsultan karya ilmiah dan penelitian oleh UKM Forces. Penulis yang pernah

    mendapatkan beasiswa Goodwill International tahun 2007-2008 ini mendapat

    penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi pertama tingkat Departemen

    Biokimia dan juara dua di Tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam tahun 2008. Selain itu, penulis pernah menjadi asisten matakuliah Biologi

    Dasar TPB tahun 2005 dan 2006 dan matakuliah Pendidikan Agama Islam tahun

    2006 dan 2008. Penulis melakukan Praktik Lapangan di Laboratorium MakananOlahan Balai Besar Industri Agro (BBIA), Bogor.

  • 7/22/2019 G08sya

    8/15

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

    DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    TINJAUAN PUSTAKA

    Bahan-Bahan Antioksidan Alami .................................................................. 1

    Radikal Bebas, Antioksidan, dan Lipid Peroksida ......................................... 3

    Peranan Antioksidan di Bidang Kesehatan .................................................... 5

    Metode Asam Tiobarbiturat (TBA) ............................................................... 5

    BAHAN DAN METODE

    Bahan dan Alat ............................................................................................... 6

    Metode Penelitian .......................................................................................... 6

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Ekstraksi ............................................................................................... 8

    Penentuan Waktu Inkubasi Asam Linoleat .................................................... 8

    Aktivitas Antioksidasi Ekstrak Tunggal Herbal.................................................8Aktivitas Antioksidasi Formula Ekstrak ........................................................ 9Interaksi Formula Ekstrak Herbal ................................................................ 10

    SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 11

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

  • 7/22/2019 G08sya

    9/15

    DAFTAR GAMBARHalaman

    1 Tumbuhan jati belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.). .......................................... 2

    2 Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava Linn.). .................................................. 3

    3 Tumbuhan salam (Eugenia polyantha Wight.). .................................................. 3

    4 Rancangan penelitian aktivitas antioksidasi formula campuran herbal. .............. 7

    5 Nilai absorbansi hidroperoksida terhadap waktu. ................................................ 8

    6 Konsentrasi MDA ekstrak daun jati belanda, jambu biji, dan salam 200 ppm. ... 9

    7 Konsentrasi MDA formula ekstrak herbal. ........................................................ 10

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman1 Proses ekstraksi herbal secara umum ................................................................. 16

    2 Rendemen hasil ekstraksi simplisia ketiga herbal .............................................. 16

    3 Analisis hidroperoksida asam linoleat dengan metode Diena Terkonjugasi ..... 17

    4 Hasil analisis hidroperoksida asam linoleat ....................................................... 17

    5 Pembuatan kurva standar TMP .......................................................................... 18

    6 Contoh hasil pengukuran standar TMP .............................................................. 19

    7 Pengukuran konsentrasi Malonaldehida (MDA) ............................................... 20

    8 Hasil pengukuran MDA sampel metode TBA ................................................... 21

    9 Analisis statistika aktivitas antioksidasi sampel ................................................ 22

  • 7/22/2019 G08sya

    10/15

    1

    PENDAHULUAN

    Ilmu pengetahuan dan teknologi yangberkembang pesat mendorong manusiamengubah pola hidup, tidak terkecuali pola

    konsumsi terhadap makanan cepat saji. Polahidup kurang sehat menyebabkan penuaandini dan penyakit generatif. Asupan makanan

    yang kurang sehat juga mengakibatkanterbentuknya radikal bebas di dalam tubuh.Radikal bebas menimbulkan beragampenyakit, seperti penurunan sistem kekebalan,disfungsi otak dan sistem saraf (Atmosukarto& Mitri 2003), kanker, diabetes melitus,aterosklerosis, katarak, dan penyakit jantung

    koroner (Napoli et al. 2001). Hal tersebut jugadisebabkan adanya stres oksidatif, yaitu akibattidak seimbangnya jumlah oksidan dan

    prooksidan di dalam tubuh.Berbagai penelitian yang telah dilakukan

    menunjukkan bahwa stres oksidatif dapat

    dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidandalam jumlah yang cukup. Pencegahan serta

    pengobatan telah diupayakan oleh sebagianmasyarakat Indonesia dengan cara

    mengkonsumsi obat baik sintetik maupunalami. Namun, semakin mahalnya harga obat-obatan sintetik di pasaran menyebabkanmasyarakat cenderung memanfaatkan bahan-bahan alami, terutama yang berasal daritumbuhan. Selain terjangkau dan mudah

    didapat, obat-obat tradisional juga telahterbukti secara empiris memiliki efek sampingyang lebih kecil dibandingkan dengan obat-obatan sintetik.

    Beberapa tumbuhan telah diketahui dapatberkhasiat mengobati penyakit-penyakitdegeneratif. Beberapa diantaranya ialah jati

    belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.), jambubiji (Psidium guajavaLinn.), salam (Eugeniapolyantha Wight.), keji beling (Strobilanthescrispus Bl), dan mahkota dewa (Phaleriamacrocarpa(Scheff.) Boerl.).

    Daun jati belanda, daun jambu biji, dan

    daun salam telah dilaporkan dapatmenghambat peroksidasi lipid (Martsolich

    2007, Indriani 2006, Ekawati 2007). Namun,penelitian yang selama ini ada masih terbatas

    pada masing-masing tumbuhan saja. Sampaisaat ini belum ada penelitian yangmembandingkan kekuatan aktivitasantioksidasi ketiga bahan tersebut. Selain itu,studi ilmiah tentang aktivitas antioksidasiketiga tumbuhan tersebut dalam formula

    campuran belum dilakukan.Penelitian ini bertujuan membandingkan

    aktivitas antioksidasi tiga macam dedaunan:jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.),

    jambu biji (Psidium guajavaLinn.), dan salam(Eugenia polyantha Wight.). Penelitian jugabertujuan menentukan aktivitas antioksidasiformula campuran ekstrak etanol ketiga bahanalam antioksidan tersebut.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Bahan-Bahan Antioksidan Alami

    Bahan-bahan alami yang biasa digunakansebagai antioksidan dapat berasal dari buah-

    buahan, sayuran, maupun tumbuhan. Di dalampenelitian ini telah dilakukan kajian mengenai

    khasiat antioksidasi dari tumbuhan, khususnyacampuran jati belanda, jambu biji, dan salam.

    Jati Belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.)

    Tumbuhan ini berasal dari negara Amerikadan tumbuh subur di daerah tropis. Tumbuhanini juga tumbuh secara liar di daerah tropislainnya seperti Indonesia, khususnya di pulauJawa dan Madura. Tumbuhan ini mempunyai

    beragam nama, misalnya di daerah JawaTengah, tumbuhan ini biasa disebut jati londoatau jotos landi. Tumbuhan jenis pohon inimemiliki tinggi batang 10-22 meter. Teksturbatangnya keras, bulat, kasar, banyak alur,berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan (Gambar 1).

    Jati belanda banyak tumbuh di hutan-

    hutan. Tumbuhan ini mempunyai dauntunggal berbentuk bulat telur, permukaankasar, tepi bergerigi, dan berujung runcing.Selain itu, daun jati belanda memiliki pangkalberlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, dan warnanya hijau.Bunganya tunggal, bulat di ketiak daun, dan

    berwarna kuning berbintik merah atau hijaumuda. Jati belanda memiliki buah berbentuk

    kotak, bulat, keras dengan permukaan berduri,beruang lima, dan berwarna hitam. Bijinyakecil, keras, berdiameter 2 mm, berwarnakuning kecoklatan, berlendir, dan rasanya

    agak manis. Tumbuhan ini tertutup olehrambut berbentuk seperti bintang dan

    mempunyai akar tunggang (Sugati et al.1991). Berdasarkan taksonominya, jati

    belanda termasuk ke dalam divisiSpermatophyta dengan subdivisiAngiospermae, kelas Dicotyledonae, bangsaSterculiaceae, dan marga Guazuma (Dewi etal. 2000).

    Kulit jati belanda mengandung lemak,glukosa, dan lendir. Daunnya mengandung

    alkaloid, flavonoid, saponin, steroid,triterpenoid, dan tanin (Rachmadani 2001).

    Selain itu, serbuk daun jati belanda

  • 7/22/2019 G08sya

    11/15

    2

    mengandung fenol hidrokuinon (Miradiono2002). Menurut Hartanto (1986) daun jatibelanda mengandung asam fenolat, tanin,steroid atau triterpenoid, dan karotenoid.

    Hasil penelitian secara in vivo

    menunjukkan bahwa daun jati belanda mampumenghambat peningkatan kadar lipidperoksida pada darah kelinci yang diberi

    pakan kolesterol (Tombilangi 2004). Daun jatibelanda berkhasiat sebagai obat pelangsingtubuh sehingga simplisia daun ini banyakdigunakan dalam ramuan galian singset.Penelitian Lestari dan Muhtadi (1997)menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol

    daun jati belanda sebanyak 1 g/kg bobotbadan tikus yang hiperlipidemia mampu

    menurunkan kadar kolesterol. Namun, hasilpenelitian yang dilakukan oleh Rachmadani

    (2001) menunjukkan bahwa pemberianekstrak air daun jati belanda sebanyak 1 g/kgbobot badan tidak menurunkan kadarkolesterol tubuh.

    Konsumsi rebusan daun jati belanda secaraberlebihan dapat mengakibatkan iritasi usus,

    sedangkan pemakaian biji tumbuhan jatibelanda secara berlebihan dapat menimbulkandiare atau radang usus. Rebusan bijitumbuhan jati belanda yang dibakar dapatdigunakan sebagai obat sembelit, sedangkanjika dicampur dengan minyak adas dapatdimanfaatkan sebagai obat perut kembung dan

    sesak nafas (Heyne 1987).

    Gambar 1 Tumbuhan jati belanda (GuazumaulmifoliaLamk.). (http://www.asiamaya.com/jamu/isi/jatibelanda_ste

    rculiaceae.htm).

    Jambu Biji (Psidium guajavaLinn.)

    Jambu biji merupakan tumbuhan jenisperdu dan berasal dari Brazil, AmerikaTengah. Tumbuhan ini menyebar ke Indonesia

    melalui Thailand. Jambu biji mempunyaiberaneka sebutan, diantaranya petokal, jambu

    klutuk, bayawas, tokal (Jawa), jambu batu

    (Sunda), jambu bender (Madura), sotong

    (Bali), dan glima breuh (Aceh). Berdasarkantaksonominya, jambu biji termasuk ke dalamdivisi Spermatophyta, subdivisiAngiospermae, kelas Dicotyledonae, bangsaMyrtales, marga Psidium, dan jenis Psidium

    guajavaLinn. (Gambar 2).Senyawa kimia yang terkandung dalam

    jambu biji antara lain polifenol dan tanin.

    Daun dan batangnya mengandung saponin,minyak atsiri, dan tanin. Senyawa aktif yangpaling berperan dalam jambu biji adalahkuersetin. Senyawa turunan kuersetinbiasanya berhubungan dengan antidiare.Penelitian fitokimia terhadap daun jambu bijimenunjukkan bahwa lebih dari 20 zat kimiadapat diisolasi. Beberapa di antaranya ialah

    alkaloid, anthosianin, minyak esensial, asamlemak, lektin, dan triterpenoid (Matsuo et al.

    1993). Analisis kandungan logam dalamekstrak menunjukkan bahwa daun jambu bijitidak mengandung logam berat (Pb, Cu, As)yang membahayakan. Uji mikrobiologi jugamenunjukkan bahwa ekstrak etanol daunjambu biji tidak mengandung mikrob

    berbahaya (Indriani 2006).Jambu biji merupakan tumbuhan yang

    bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selainuntuk menjaga kesehatan jantung danpembuluh darah serta mencegah munculnyakanker, jambu biji juga dapat memperkuatdaya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,

    meningkatkan kesehatan gusi, gigi danpembuluh kapiler. Jambu biji dapat membantu

    penyerapan zat besi dan mempercepatpenyembuhan luka. Tumbuhan ini memilikikandungan vitamin C yang tinggi dan cukupmengandung vitamin A. Vitamin C yangtinggi di dalam jambu biji dapatmeningkatkan kekebalan tubuh dalam

    melawan bakteri. Penelitian terhadap khasiatjambu biji menunjukkan bahwa ekstrak inidapat menghambat pertumbuhan bakteriStaphylococcus aureus(Triarsari 2006).

    Selain itu, tumbuhan ini juga berkhasiat

    sebagai antioksidan. Hal ini didukung olehhasil penelitian Indriani (2006) yangmenunjukkan bahwa ekstrak jambu biji putih

    lokal mempunyai faktor protektif yangmendekati vitamin E (tokoferol), yaitu sebesar1.10 sedangkan faktor protektif tokoferolsebesar 1.16. Ekstrak etanol daun jambu putihlokal dapat menghambat oksidasi lipid sampai94.19% terhadap kontrol yang tidak diberiantioksidan. Penggunaan jambu biji sebagai

    obat oleh masyarakat biasanya dengan caramerebus daun jambu biji selama 15 menit,

    kemudian air rebusan tersebut diminum

    (Wijayakusuma 1993).

  • 7/22/2019 G08sya

    12/15

    3

    Gambar 2 Tumbuhan jambu biji (Psidiumguajava Linn.). (Encartaencyclopedia2006).

    Salam (Eugenia polyanthaWight.)

    Salam ialah jenis tumbuhan obat yang

    tergolong bangsa Myrtales, genus Eugenia,dan spesies Eugenia polyantha Wight.(Tjiptoseopomo 2005). Tumbuhan inimemiliki nama lain, yaitu Sczygiumpolyanthum(Wight.) Walp. (Wijayakusuma et

    al. 1996). Masyarakat Indonesia menyebuttumbuhan salam beragam, di antaranya

    maselangan, ubar serai, gowok, manting, dankastolam.

    Salam merupakan tumbuhan liar yangdapat tumbuh di hutan, pegunungan, maupundi pekarangan rumah (Gambar 3). Tumbuhanini dapat ditemukan di dataran rendah maupun

    dataran tinggi dengan ketinggian mencapai1800 dpl (Wijayakusuma et al. 1996) bahkan

    ada yang sampai 2000 dpl (PSB 2006).Menurut Dalimartha (2000), salam merupakanpohon bertajuk rimbun dengan tinggimencapai 25 m, batang bulat denganpermukaan licin, dan akarnya tunggang. Daunsalam berbentuk lonjong dan elips. Selain itu,

    daun salam mempunyai sistem pertulanganyang menyirip, letaknya berhadapan, dantunggal. Bunga salam majemuk bersusun,berwarna putih, dan baunya harum. Buahnyamerupakan buah buni dengan bentuk bulat

    berdiameter 8-9 mm, rasanya sepat, berwarnahijau (saat muda), dan merah gelap (saatmasak). Biji salam berwarna coklat danbentuknya bulat dengan luas penampang

    sekitar 1 cm. Senyawa kimia yangterdapat di dalam daun salam antara lainminyak atsiri, tanin, dan flavonoid(Wijayakusuma et al. 1996). Menurut Ekawati(2007), daun salam mengandung senyawaalkaloid, saponin, fenolik hidrokuinon, dan

    triterpenoid. Daun salam dapat digunakansebagai bumbu masak maupun obat yang

    bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, salam

    dapat dimanfaatkan sebagai pewarna baranganyaman terutama kulitnya (Heyne 1987).

    Penelitian yang dilakukan olehAnggadiredja (1998) menunjukkan bahwaekstrak air daun salam dapat menurunkan

    konsentrasi rata-rata glukosa darah sampai45.5%. Penelitian menggunakan tikus yangsengaja dibuat diare dengan pemberian

    minyak jarak telah membuktikan bahwa infus90 dan 270 mg/100 g bobot badan (BB) telahmenunjukkan efek antidiare. Efek inisebanding dengan loperamid 0,12 mg/100 gBB. Efek antidiare daun salam ini munculberkat kandungan tanin dalamnya. Penelitianlain yang menguji daya antibakteri minyakatsiri daun salam menunjukkan bahwa

    pengaruh buruk bakteriE. colidapat dihambat40% sedangkan bakteri S. aureus50%.

    Gambar 3 Tumbuhan salam (Eugenia

    polyantha Wight.).(http://www.iptek.net.id/ind/pd

    _tanobat/gambar/Salam.jpg).

    Radikal Bebas, Antioksidan, dan Lipid

    Peroksida

    Radikal bebas ialah suatu senyawa kimiayang memiliki atom atau molekul dengan satuatau lebih elektron yang tidak berpasangan(Hernani & Rahardjo 2005, Mimic-Oka etal.1999). Elektron bebas tersebut

    menyebabkan molekul tidak stabil dan bersifat

    reaktif karena berusaha mendapatkanpasangan elektron (Muhilal 1991). Secarateoritis, radikal bebas terbentuk karenapemisahan ikatan kovalen (Martsolich 2007).

    Radikal bebas menimbulkan berbagaipenyakit degeneratif. Hal ini disebabkan sifatsenyawa bebas yang sangat reaktif dan dapat

    bereaksi cepat dengan makromolekul proteinseperti enzim, lipid, karbohidrat, atau DNA

    yang ada di dalam tubuh (Musthafa et al.2000). Menurut Murray et al. (1999), radikalbebas dihasilkan secara endogenus (di dalamtubuh) maupun eksogenus (di luar tubuh)

    melalui sederetan reaksi (Tabel 1). Secara

  • 7/22/2019 G08sya

    13/15

    4

    umum, reaksi radikal bebas terdiri atas tigatahapan. Tahap pertama ialah reaksipembentukan radikal bebas awal (inisiasi).Tahap kedua berupa perambatan ataupembentukan radikal baru (propagasi). Reaksi

    ini terjadi berantai. Tahap terakhir ialahterminasi, yaitu penghentian reaksi berantairadikal bebas dengan penambahan elekron

    dari luar.Radikal bebas yang terbentuk secara

    endogenus dapat berasal dari metabolismenormal tubuh seperti proses reduksi molekuloksigen dalam rangkaian transport elektronpada rantai respirasi mitokondria, maupun

    pada proses enzimatik. Oksigendimetabolisme menjadi H2O dengan

    penambahan 4 elektron melalui beberapatahapan reaksi (Siregar 1992). Reaksi molekul

    oksigen dengan elektron pertamamenghasilkan anion radikal superoksida (O2

    -),kemudian bereaksi lanjut dengan elektronkedua dan dua atom hidrogen menghasilkanhidrogen peroksida (H2O2).

    Penambahan elektron ketiga pada molekul

    hidrogen peroksida akan memicupembentukan radikal hidroksil (OH*).Molekul air akan terbentuk melalui reaksiradikal hidroksil dengan elektron keempat dansebuah atom hidrogen. Reaksi radikal bebasakan terjadi terus-menerus sampai adamolekul yang memberikan elektron. Reaksi

    ini juga akan berhenti apabila terjadipertemuan dua radikal bebas. Kedua radikalbebas tersebut akan bereaksi membentukikatan nonradikal (Murray et al. 1999).

    Senyawa lain yang mempunyai sifat miripdengan radikal bebas ialah oksidan. Oksidanmerupakan senyawa penerima elektron yangmempunyai kemampuan untuk menarik

    elektron dari berbagai molekul yangmengakibatkan terjadinya oksidasi molekultersebut. Adapun radikal bebas adalah atomatau molekul dengan elektron tidakberpasangan pada orbit terluarnya dan

    bertindak sebagai akseptor elektron. Radikalbebas adalah oksidan, namun tidak semua

    oksidan merupakan radikal bebas. Radikalbebas lebih berbahaya dibandingkan oksidanyang bukan radikal.

    Beberapa kerusakan yang ditimbulkanradikal bebas adalah kerusakan membran,

    protein, DNA, dan terjadinya peroksidasi lipidsebagai penyebab penyakit kardiovaskuler.Menurut Halliwel dan Gutteridge (1999),

    peroksidasi lipid adalah reaksi yang terjadiakibat serangan radikal bebas terhadap asamlemak tak jenuh majemuk (Poly UnsaturatedFatty Acid, PUFA). Reaksi peroksidasi lipiddiawali dengan pengambilan sebuah atomhidrogen dari gugus metilen (-CH2-) pada

    PUFA yang disebabkan oleh radikal bebas.Pembentukan radikal bebas karbon (-*CH-)

    disebabkan penghilangan satu atom H padaCH2. Ikatan rangkap pada asam lemak dapat

    melemahkan ikatan antar atom C dan H yangberdekatan dengan ikatan rangkap, sehinggaatom H mudah diambil oleh radikal bebas.Tahap selanjutnya berupa penstabilan radikalbebas karbon melalui penataan ulang ikatanrangkap, sehingga terbentuk diena

    terkonjugasi. Apabila diena terkonjugasibereaksi dengan O2, akan terbentuk radikallipid peroksida (ROO*). Tahap ini dapatmenimbulkan reaksi propagasi. Tahapterminasi terjadi apabila radikal lipidperoksida bereaksi dengan radikal bebas lainseperti senyawa antioksidan atau senyawa

    biologi seperti protein.Radikal bebas yang terdapat di dalam

    tubuh manusia merupakan turunan oksigen(Reactive Oxygen Species, ROS) seperti O2

    -,H2O2, HO*, ROO*, dan RO*. Para penelitimeyakini bahwa ROS berperan dalampatofisiologi manusia seperti kanker,kardiovaskuler, dan penyakit neurodegeneratif

    (Tuminah 2000). ROS dapat diproduksi secarakonstan di dalam tubuh melalui prosesmetabolisme normal khususnya pada reduksiO2 menjadi H2O2 dalam rantai respirasimitokondria. Efek oksidatif radikal bebas

    dapat menyebabkan peradangan dan penuaandini (Yagi 1994).

    Tabel 1 Reaksi pembentukan radikal bebas

    No Tahapan Reaksi

    1 Inisiasi RH + OHR* + H2O2 Propagasi R* + O2ROO*

    ROO* + RHROOH + R*3 Terminasi ROO* + ROO*ROOR + O2

    ROO* + R*ROORR* + R*RR

  • 7/22/2019 G08sya

    14/15

    5

    Peran Antioksidan di Bidang Kesehatan

    Antioksidan adalah sejumlah vitamin atauzat yang dapat menetralkan radikal bebas

    (Kartawiguna 1998). Senyawa antioksidan

    dapat diperoleh dari berbagai tumbuhanmaupun buah-buahan. Beberapa antioksidanalami juga dapat dihasilkan dari rempah-rempah dan sayuran. Namun, herbaltumbuhan obat mempunyai daya aktivitasantioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan

    buah dan sayuran (Hernani & Rahardjo 2005).Berbagai penelitian tentang antioksidanmenyatakan bahwa perlawanan berbagaimacam penyakit degeneratif seperti kankerdapat dilakukan dengan mengkonsumsisayuran dan buah yang banyak mengandung

    antioksidan. Hal ini bermanfaat untuk

    mengurangi reaksi berantai radikal bebas.Senyawa kimia yang tergolong ke dalamkelompok antioksidan ialah golonganpolifenol, flavonoid, vitamin C, vitamin E,dan karotenoid.

    Senyawa antioksidan dari golonganpolifenol sangat mudah larut dalam air danlemak. Antioksidan tersebut digunakan untukmencegah terjadinya kerusakan akibat reaksi

    oksdidasi pada makanan, kosmetik, farmasi,dan plastik. Antioksidan golongan flavonoidberpotensi mencegah pembentukan radikalbebas. Senyawa flavonoid dapat dibagi

    menjadi beberapa jenis, seperti flavon,flavonol, flavonon, antosianidin, katekin, danisoflavon (Hernani & Rahardjo 2005).

    Antioksidan dapat dikelompokan menjaditiga, yaitu antioksidan primer, sekunder, dantersier (Kartawiguna 1998). Antioksidanprimer bekerja dengan mencegahpembentukan senyawa radikal bebas baru,misalnya enzim katalase. Antioksidan

    sekunder berfungsi menangkap senyawaradikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi

    berantai seperti vitamin E, vitamin C,betakaroten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

    Antioksidan tersier berguna dalammemperbaiki kerusakan sel dan jaringan yangdisebabkan radikal bebas.

    Metode Asam Tiobarbiturat (TBA)

    Metode asam barbiturat (TBA) merupakansalah satu metode analisis uji antioksidasisuatu senyawa yang diduga mempunyaiaktivitas sebagai antioksidan. Uji potensi

    antioksidasi lainnya antara lain metodeoksigen aktif (Active Oxygen Methode,

    AOM), ferotiosianat (FTC), uji Schall, uji

    masa simpan, metode Rancimat (Adawiyah et

    al. 2004), uji bilangan peroksida, metodebilangan ansidin, metode Kreis, dan metodediena terkonjugasi (Santoso 2001).

    Metode yang telah digunakan untukmenguji aktivitas antioksidasi ekstrak herbal

    ialah metode TBA. Alasan penggunaanmetode ini antara lain: metode TBAmerupakan cara analisis antioksidan yang

    telah lama digunakan untuk mengukurperoksidasi asam lemak pada membran danmakanan, pereaksi TBA mempunyaisensitivitas tinggi terhadap peroksida lipidyang dijadikan sebagai parameter terjadinyaoksidasi di dalam tubuh, serta reaksi yangditimbulkan antara malonaldehida denganasam tiobarbiturat menghasilkan produk yang

    sama dengan reaksi yang ditimbulkan antaralipid peroksida dan asam tiobarbiturat (Yagi

    1994). Selain itu, penggunaan metode TBAdisebabkan penelitian ini membandingkanpenelitian terdahulu yang juga menggunakanmetode TBA. Penelitian yang dimaksudadalah penelitian potensi antioksidasi daun jatibelanda (Martsolich 2007), jambu biji

    (Sulistiyani et al. 2007), dan salam (Ekawati2007). Uji aktivitas antioksidasi dilakukansetelah pengukuran hidroperoksida yangmerupakan produk primer oksidasi asamlinoleat dengan metode diena terkonjugasi.Pengukuran hidroperoksida bertujuanmenentukan waktu inkubasi asam linoleat.

    Pengukuran potensi antioksidan denganmetode TBA lebih baik dilakukan setelah satu

    atau beberapa hari dari puncak absorbansiasam linoleat. Harapannya, semuahidroperoksida yang dihasilkan telahmengalami dekomposisi membentukmalonaldehida (Kikuzaki & Nobuji 1993).Metode TBA menggunakan 1,1,3,3-

    tetrametoksipropana (TMP) sebagai standarpengukuran. Senyawa TMP merupakansejenis TBA-reacting substance (TBA-rs)atau senyawa hasil oksidasi lipid yang dapatbereaksi dengan TBA membentuk senyawa

    berwarna merah jambu. Senyawa ini dapatdiukur absorbansinya pada panjanggelombang 532 nm.

    Waktu inkubasi linoleat pada pembuatanstandar TMP maupun sampel didasarkan padapengukuran diena terkonjugasi selama prosesoksidasi. Saat masa inkubasi, asam linoleatakan dioksidasi oleh oksigen. Pada tahapawal, oksidasi ini akan membentuk senyawahidroperoksida terkonjugasi yang selanjutnya

    diikuti tahap propagasi dimana kadarhidroperoksida terus meningkat. Asam

    linoleat yang mengandung dua ikatan rangkap

    terkonjugasi menunjukkan intensitas

  • 7/22/2019 G08sya

    15/15

    6

    absorbansi pada panjang gelombang 234 nm(Rossel 1983 dalam Tensiska 2001). Setelahmencapai konsentrasi maksimum,hidroperoksida akan mengalami tahapdekomposisi membentuk MDA.

    BAHAN DAN METODE

    Bahan dan Alat

    Bahan-bahan yang digunakan dalampenelitian ialah ekstrak etanol 70% daun jatibelanda, ekstrak etanol 70% daun jambu biji,dan ekstrak etanol 70% daun salam. Simplisia

    diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka-InstitutPertanian Bogor (PSB IPB). Selain itu, bahan

    yang digunakan juga berupa akuades, etanol

    70%, etanol 75%, TMP, TBA 1% (b/v) dalamasam asetat 50%, Trichloroaceticacid (TCA)20%, asam linoleat 50 mM dalam etanol99.8%, bufer fosfat 0.1 M pH 7, dan -tokoferol.

    Alat-alat yang dipakai meliputi peralatangelas, penangas air, neraca analitik, corong,spektrofotometer UV, autopipet, dan pipetkapiler. Selain alat-alat yang telah disebutkan,penelitian ini juga memakai vorteks dansentrifus.

    Metode Penelitian

    Tahapan penelitian yang telah dilakukanantara lain ekstraksi senyawa aktif daun jatibelanda, daun jambu biji, dan daun salam,penentuan waktu inkubasi asam linoleatdengan metode diena terkonjugasi, serta

    analisis konsentrasi malonaldehida (MDA)menggunakan metode TBA.

    Ekstraksi Herbal

    Serbuk kering daun jati belanda, daunjambu biji, dan daun salam diekstrak denganpelarut organik etanol 70%. Masing-masingsebanyak 20 g serbuk kering daun yang diujidimaserasi terpisah selama seminggu.Perbandingan serbuk kering terhadap etanol

    yang digunakan dalam teknik maserasi adalah1:5 (b:v). Filtrat yang diperoleh dipekatkandengan rotavapor pada suhu 50

    oC. Hasil

    pemekatan dioven selama 24 jam pada suhu40oC.

    Penentuan Waktu Inkubasi Asam Linoleat

    dengan Metode Diena Terkonjugasi

    (Esterbauer et al. 1989, diacu dalam Taher

    2003)

    Analisis hidroperoksida dari oksidasi asam

    linoleat dilakukan dengan memasukkan 2 ml

    bufer fosfat 0.1 M pH 7, 2 ml asam linoleat 50mM dalam etanol 99.8%, dan 1 ml akuades kedalam botol gelap berulir, kemudiandiinkubasi pada suhu 40

    oC. Inkubasi linoleat

    dilakukan selama 10 hari.

    Campuran sampel tersebut diambil 50 lke dalam 6 ml etanol 75%, kemudianabsorbansi diena terkonjugasi sampel diukur

    langsung menggunakan spektrofotometersinar UV pada panjang gelombang 234 nm.Analisis hidroperoksida ini diukur setiap hari.

    Analisis Konsentrasi Malonaldehida

    (MDA) dengan Metode TBA (Kikuzaki

    1993)

    Campuran sampel terdiri atas 2 ml buferfosfat 0.1 M pH 7, 2 ml asam linoleat 50 mM

    dalam etanol 99.8%, dan 1 ml larutan uji

    dalam air bebas ion. Campuran kontrol tanpaperlakuan dibuat sama seperti campuransampel tetapi 1 ml larutan uji diganti dengan 1ml air bebas ion. Campuran pembanding yangdibuat terdiri atas 2 ml bufer fosfat 0.1 M pH7, 2 ml asam linoleat 50 mM dalam etanol99.8% yang mengandung vitamin E sebanyak200 ppm, dan 1 ml air bebas ion.

    Larutan uji yang dianalisis adalah

    larutan tunggal ekstrak etanol bahanantioksidan (daun jati belanda (x), daun jambubiji (y), dan daun salam (z)). Selain itu,dianalisis juga larutan uji yang mengandung

    campuran ketiga ekstrak etanol bahanantioksidan tersebut dengan perbandinganberturut-turut (1x:1y:1z), (1x:1y:0z),

    (1x:0y:1z), dan (0x:1y:1z). Koefisien satumerepresentasikan konsentrasi minimum yangdapat menimbulkan efek antioksidan daribahan uji. Berdasarkan literatur yangdiperoleh, konsentrasi minimum ekstrak daunjati belanda dan daun jambu biji masing-

    masing 50 ppm dan daun salam 100 ppm.Koefisien nol menunjukkan bahwa ekstrak

    yang dimaksud tidak dicampurkan.Semua campuran tersebut diinkubasi

    dalam penangas air yang bersuhu 40 oCdengan lama inkubasi 9 hari. Masing-masingcampuran reaksi diambil 1 ml laluditambahkan 2 ml TCA 20% dan 2 ml larutanTBA 1% (b/v) dalam asam asetat 50%.Kemudian campuran reaksi ditempatkan pada

    penangas air bersuhu 100oC selama 10 menit.

    Setelah itu didinginkan dan disentrifus dengankecepatan 3000 rpm selama 15 menit,selanjutnya diukur absorbansinya denganspektrofotometer pada panjang gelombang532 nm. Kurva standar dibuat denganmengencerkan larutan stok pereaksi 1,1,3,3-

    tetrametoksipropana (TMP) berkonsentrasi 6