idiomatik.doc

Upload: agung-lu

Post on 14-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 IDIOMATIK.doc

    1/2

    SEBUAH ALUSI DARI RUMAH TRADISI

    Masa silam patut menjadi kenangan ; Namun seiring waktu

    dan usia, pandangan terhadap makna hidup dan cara

    mengisi hidup dapat berubah.

    Tidak lagi kemewahan yang menjadi tolok ukur. Yang

    menonjol malah kesederhanaan- tapi tetap memiliki

    keindahan arsitektural. Fungsi, keserasian bahan, proporsi

    yang indah, kenangan lalu dan segi-segi kehidupan lain lebih

    dipentingkan.

    Berdiri di atas lahan seluas 900 m2, hunian yang terletak didaerah Jakarta Selatan ini dimiliki pasangan lanjut usia yangingin menikmati hidup dengan santai dan tenang sambil

    dikelilingi kenangan masa lalu.

    Untuk kesemuanya itu sang arsitek menyiapkan bangunan

    yang merupakan alusi dari sebuah rumah tradisional di pulau

    Jawa. Karena alusi dipilih sebagai idiom arsitektural, harus

    ada semacam kabut dan nuance yang akan menyelimutisebuah copy yang terlalu gamblang. Alhasil, pemilik rumah

    merasa surprised, karena rumah tersebut berkesan seperti

    rumah kakeknya dulu di Tuban, Jawa Timur.

    Saya seperti diingatkan kepada rumah kakek jaman sayamasih kecil dulu. ujar pemilik rumah. Walaupun demikian,

    menurut Tan Tjiang Ay sebagai arsitek ; ia kurang berhasil

    membawa pemilik kedalam suatu pola pemikiran yang lebihjauh. Dalam segi penempatan, ada beberapa fungsi yang

    misplaced. Hal ini merupakan kompromi, mengacu kepada

    cara hidup yang telah dianut pemilik selama ini. Meskipun

    demikian bangunan ini masih menjadi sesuatu yang sangat

    menarik.

    Lantai bangunan diletakkan diatas sebuah batur setinggi 90

    cm dari taman. Fasade depan mengisyaratkan sebuah rumahtiga pintu tradisional di Jawa.

  • 7/27/2019 IDIOMATIK.doc

    2/2

    Pintu utama berada pada sumbu tampak ; langsung menuju

    foyer sebagai ruang penerima. Foyer ini memisahkan ruang

    tamu di kiri dan ruang kerja di kanan. Idiomatik contemporer

    dapat dilihat pada sumbu transversal berupa layering tamu foyer kerja. Setelah foyer ada dua tembusan menuju ke

    ruangan besar yang berfungsi sebagai ruang keluarga

    disebelah kanan dan ruang makan sebelah kiri.

    Ruangan terasa luas, sesuai rancangan Tan yang selalu

    memberikan kesan lapang untuk ruangan tempat keluarga

    berinteraksi.

    Rumah ini adalah rumah sari (courtyard house). Courtterbentuk antara 3 massa bangunan ; masing-masing dengan

    fungsi berbeda. Court ini dikelilingi teritisan berbentuk U

    yang menempel pada tiga massa tersebut.Teritisan ini langsung memberikan suasana tropis pada

    keseluruhan ; memberi keteduhan dari cahaya matahari.

    Semua detailing dari arsitek terjadi karena alasan-alasan

    konstruksi ; seperti tiang yang berakhir miring dan lepas dari

    bidang plafon. Sang arsitek mengikuti aliran modernis

    sehingga tidak ada detail yang terjadi karena alasan dekoratip.

    Palet warna dari arsitek juga mencerminkan kesan modern ;

    tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit. Hal ini memberi

    nilai lebih pada rumah ini.

    Dalam kesederhanaan; rumah ini tetap menjadi cerita yangmenarik karena bahasa arsitekturnya tetap menggunakan

    idiomatic yang kaya.