jarkom_09011281320031_sk5b_prak_2

9
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER Pengalamatan IPv4 NAMA : JOHAN WAHYUDI NIM : 09011281320031 KELAS : SK5B FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TA 2015/2016

Upload: johan-wahyudi

Post on 03-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jarkom unsri

TRANSCRIPT

Page 1: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Pengalamatan IPv4

NAMA : JOHAN WAHYUDI

NIM : 09011281320031

KELAS : SK5B

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TA 2015/2016

Page 2: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

Pengalamatan IPv4 (Subnetting)

1. Tujuan dan Manfaat

Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 4.

Mengetahui manfaat subnetting

Mengetahui dan mampu melakukan subnetting.

2. Alat dan Bahan PC/LAPTOP Aplikasi simulasi packet tracer

3. Dasar Teori

Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang

cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Adapun

kegunaan dari subnetting adalah

1. Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.

2. Memperbanyak jumlah network (LAN)

3. Mengurangi jumlah host dalam satu network

4. Untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu

network.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu binary yang relatif lambat dan

cara khusus yang lebih cepat. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.

Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address

192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24 diambil dari

Page 3: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain,

subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep

ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama

kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan

berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan

Alamat Host- Broadcast.

1. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS10.0.0.0/16.

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan

untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Analisa:

10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti

11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host

3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.

1. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK

ADDRESS172.16.0.0/18 dan 172.16.0.0/25.

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting

Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C

yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet

kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari

0, 1, 2, 3, dst.

>> Contoh network address 172.16.0.0/18

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti

11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi

Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu

banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 =

16.382 host

Page 4: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan

128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

>> Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti

11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host

3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)

1. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK

ADDRESS192.168.1.0/26

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Analisa :

192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti

11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan :

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet

mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah

Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu

banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 –

2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya

adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

Page 5: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

4. Tugas

Classsfull Address Subnet Mask Hosts per Subnet (2*-2)

/16 255. 255. 0. 0 11111111.11111111.00000000.00000000

216-2=65534

/17 255. 255. 128. 0 11111111.11111111.10000000.00000000

217-2=32766

/18 255. 255. 192. 0 11111111.11111111.11000000.00000000

218-2=16382

/19 255. 255. 224. 0 11111111.11111111.11100000.00000000

219-2=8190

/20 255. 255. 240. 0 11111111.11111111.11110000.00000000

220-2=4094

/21 255. 255. 248. 0 11111111.11111111.11111000.00000000

221-2=2046

/22 255. 255. 252. 0 11111111.11111111.11111100.00000000

222-2=1022

/23 255. 255. 254. 0 11111111.11111111.11111110.00000000

223-2=510

/24 255. 255. 255. 0 11111111.11111111.11111111.00000000

224-2=254

/25 255. 255. 255. 128 11111111.11111111.11111111.10000000

225-2=126

/26 255. 255. 255. 192 11111111.11111111.10000000.11000000

226-2=62

/27 255. 255. 255. 224 11111111.11111111.11111111.11100000

227-2=30

/28 255. 255. 255. 240 11111111.11111111.11111111.11110000

228-2=14

/29 255. 255. 255. 248 11111111.11111111.11111111.11111000

229-2=6

Page 6: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

/30 255. 255. 255. 252 11111111.11111111.11111111.11111100

230-2=2

B. Carilah jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast

yang valid dari network address sebagai berikut :

Network Adress Kelas C = 192.168.30.0/29

Netmask = 255.255.255.248

Jumlah Subnet = 2x (x= banyaknya jumlah bit 1 dalam oktet terakhir)

25=32

Host per Subnet = 2y (y= banyaknya jumlah bit 0 dalam oktet terakhir)

23-2=6

Block Subnet = ( 256 - nilai oktet terkahir netmask)

256-248 = 8

Jadi blocksubnetnya

0,8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,88,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,184,192,20

0,208,216,224,232,140,248

Subnet 192.168.30.0 192.168.30.8 192.168.30.16 192.168.30.24

Host Pertama 192.168.30.1 192.168.30.9 192.168.30.17 192.168.30.25

Host Terakhir 192.168.30.6 192.168.30.14 192.168.30.22 192.168.30.30

Broadcast 192.168.30.7 192.168.30.15 192.168.30.23 192.168.30.31

Subnet 192.168.30.32 192.168.30.40 192.168.30.48 192.168.30.56

Host Pertama 192.168.30.33 192.168.30.41 192.168.30.49 192.168.30.57

Host Terakhir 192.168.30.38 192.168.30.46 192.168.30.54 192.168.30.62

Broadcast 192.168.30.39 192.168.30.47 192.168.30.25 192.168.30.63

Subnet 192.168.30.64 192.168.30.72 192.168.30.80 192.168.30.88

Host Pertama 192.168.30.65 192.168.30.73 192.168.30.81 192.168.30.89

Host Terakhir 192.168.30.70 192.168.30.78 192.168.30.86 192.168.30.94

Broadcast 192.168.30.71 192.168.30.79 192.168.30.87 192.168.30.95

Page 7: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

Subnet 192.168.30.96 192.168.30.104 192.168.30.112 192.168.30.120

Host Pertama 192.168.30.97 192.168.30.105 192.168.30.113 192.168.30.121

Host Terakhir 192.168.30.102 192.168.30.110 192.168.30.118 192.168.30.226

Broadcast 192.168.30.103 192.168.30.111 192.168.30.119 192.168.30.227

Subnet 192.168.30.128 192.168.30.136 192.168.30.144 192.168.30.152

Host Pertama 192.168.30.129 192.168.30.137 192.168.30.145 192.168.30.153

Host Terakhir 192.168.30.134 192.168.30.142 192.168.30.150 192.168.30.158

Broadcast 192.168.30.135 192.168.30.143 192.168.30.151 192.168.30.159

Subnet 192.168.30.160 192.168.30.168 192.168.30.176 192.168.30.184

Host Pertama 192.168.30.161 192.168.30.169 192.168.30.177 192.168.30.185

Host Terakhir 192.168.30.166 192.168.30.174 192.168.30.182 192.168.30.190

Broadcast 192.168.30.167 192.168.30.175 192.168.30.183 192.168.30.191

Subnet 192.168.30.192 192.168.30.200 192.168.30.208 192.168.30.216

Host Pertama 192.168.30.193 192.168.30.201 192.168.30.209 192.168.30.217

Host Terakhir 192.168.30.198 192.168.30.206 192.168.30.214 192.168.30.222

Broadcast 192.168.30.199 192.168.30.207 192.168.30.215 192.168.30.223

Subnet 192.168.30.224 192.168.30.232 192.168.30.240 192.168.30.248

Host Pertama 192.168.30.225 192.168.30.233 192.168.30.241 192.168.30.249

Host Terakhir 192.168.30.230 192.168.30.238 192.168.30.246 192.168.30.254

Broadcast 192.168.30.231 192.168.30.239 192.168.30.247 192.168.30.255

Network Adress Kelas B = 172.16.0.0/20

Netmask = 255.255.240.0

Jumlah Subnet = 2x (x= banyaknya jumlah bit 1 dalam oktet terakhir)

24=16

Host per Subnet = 2y (y= banyaknya jumlah bit 0 dalam oktet terakhir)

212-2=4094

Block Subnet = ( 256 - nilai oktet terakhir netmask)

256-240 = 16

Jadi blocksubnetnya

0,16,32,48,64,80,96,112,128,144,160,176,192,208,224,240

Page 8: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

Subnet 172.16.0.0 172.16.16.0 172.16.32.0 172.16.48.0

Host Pertama 172.16.0.1 172.16.16.1 172.16.32.1 172.16.48.1

Host Terakhir 172.16.15.254 172.16.31.254 172.16.47.254 172.16.63.254

Broadcast 172.16.15.255 172.16.31.255 172.16.47.255 172.16.63.255

Subnet 172.16.64.0 172.16.80.0 172.16.96.0 172.16.112.0

Host Pertama 172.16.64.1 172.16.80.1 172.16.96.1 172.16.112.1

Host Terakhir 172.16.79.254 172.16.95.254 172.16.111.254 172.16.127.254

Broadcast 172.16.79.255 172.16.95.255 172.16.111.255 172.16.127.255

Subnet 172.16.128.0 172.16.144.0 172.16.160.0 172.16.176.0

Host Pertama 172.16.128.1 172.16.144.1 172.16.160.1 172.16.176.1

Host Terakhir 172.16.143.254 172.16.159.254 172.16.175.254 172.16.191.254

Broadcast 172.16.143.255 172.16.159.255 172.16.175.255 172.16.191.255

Subnet 172.16.192.0 172.16.208.0 172.16.224.0 172.16.240.0

Host Pertama 172.16.192.1 172.16.208.1 172.16.224.1 172.16.240.1

Host Terakhir 172.16.207.254 172.16.223.254 172.16.239.254 172.16.255.254

Broadcast 172.16.207.255 172.16.223.255 172.16.239.255 172.16.255.255

Network Adress Kelas A = 10.0.0.0/10

Netmask = 255.192.0.0

Jumlah Subnet = 2x (x= banyaknya jumlah bit 1 dalam oktet terakhir)

22=4

Host per Subnet = 2y (y= banyaknya jumlah bit 0 dalam oktet terakhir)

222-2=4194302

Block Subnet = ( 256 - nilai oktet terakhir netmask)

256-192 = 64

Jadi blocksubnetnya

0,64,128,192

Subnet 10.0.0.0 10.64.0.0 10.128.0.0 10.192.0.0

Host Pertama 10.0.0.1 10.64.0.1 10.128.0.1 10.192.0.1

Host Terakhir 10.63.255.254 10.127.255.254 10.191.255.254 10.255.255.254

Broadcast 10.63.255.255 10.127.255.255 10.191.255.255 10.255.255.255

Page 9: JARKOM_09011281320031_SK5B_PRAK_2

5. Kesimpulan

Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang

cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Adapun

kegunaan dari subnetting adalah

5. Untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.

6. Memperbanyak jumlah network (LAN)

7. Mengurangi jumlah host dalam satu network

8. Untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu

network.

6. Daftar Pustaka

Sandhi Zukhruf.”Materi Subnetting”. https://sandhizukhruf.wordpress.com/2014/10/16/materi-subnetting-dan-contoh-

soalnya/(diakses pada tanggal 08 Oktober 2015 pukul 11:00)

Belajar jaringan.”apa itu subnetting?”. http://belajarjaringan.info/apa-itu-

subnetting.html (diakses pada tanggal 09 oktober 2015 pukul 21:00)

Sirbeh.”klasifikasi ipv4”. http://sirbeh.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-

ipv4.html (diakses pada tanggal 09 Oktober 2015 pukul 21:30)