jfckucfhgxhg

Upload: dwitari-novalia-harazi

Post on 05-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Salah satu jenis keganasan terbanyak pada wanita adalah kanker payudara.

    Berdasarkan  Pathological Based Registration di Indonesia kanker payudara

    menempati urutan kedua setelah kanker mulut rahim dengan frekuensi relatif 11,5%.

    Di Indonesia, lebih dari !% ditemukan dalam stadium lanjut."1#

    $tiologi kanker ini, seperti juga pada berbagai kanker lainnya sampai saat ini

    masih belum diketahui dengan pasti sehingga upaya penegahan seara mutlak sulit

    dilakukan. &aktor resiko yang mempengaruhi kanker payudara diantaranya, usia

     penderita, riwayat terkena kanker payudara sebelumnya, riwayat adanya anggota

    keluarga yang pernah menderita kanker payudara, makanan, endokrin, kontrasepsi

    oral."1,'#

    (ambaran klinis kanker payudara stadium dini hanya ditandai dengan adanya

     benjolan di payudara dengan iri ) padat, keras, batas tidak tegas, permukaan

     berbenjol, dan kadang disertai juga dengan nipple discharge. Sedangkan pada kasus

    yang sudah lanjut akan mudah diketahui dengan mengenal tanda dari kriteria

    inoperabilitas Haagensen."1# *engelolaan kanker payudara lanjut sangat sukar dan

    hasilnya sangat tidak memuaskan. *engobatan kuratif untuk kanker umumnya

    operasi dan radiasi. *engobatan stadium dini untuk kanker payudara menghasilkan

    kesembuhan +5% "ma,1--!#. *engobatan pada penderita kanker memerlukan

    teknologi anggih, keterampilan, dan pengalaman yang luas. *erlu peningkatan

    upaya pelayanan kesehatan, khususnya di S karena jumlah yang sakit terus menerus

    meningkat, terlebih menyangkut golongan umur produktif."'#

    *engunaan radiasi pada kanker payudara telah dimulai tidak lama setelah

    ditemukannya sinar rontgen, dan / tahun kemudian 0arie dan *iere urrie

    menemukan sumber radio aktif yang banyak digunakan untuk terapi kanker.

    Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa radiasi seara efektif dapat mematikan

    fokus subklinik kanker payudara setelah mastektomi. Beberapa penelitian seara

    aak, memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan angka ketahanan hidup antara

    mastektomi radikal dengan kombinasi mastektomi simple dan radiasi. 2alaupun

    1

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    2/28

    radikal mastektomi diangap sebagai terapi terbaik namun untuk kanker payudara

    tanpa kehilangan payudara memberikan dampak yang kurang baik terhadap

    kosmetik, psikologi dan seksual penderita. Sehingga munul pengobatan B3 "Breat

    onser4ing treatmean# dimana ara ini untu pengobatan keganasan payudara stadium

    dini "stadiumI dan II# yang terdiri dari bedah konserpasi diikuti radiasi dengan atau

    tanpa kemoterapi dengan tujuan untuk mengeradikasi tumor dengan

    mempertahankan efek kosmetik payudara. "/#

    '

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    3/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    anker payudara "arsinoma mammae# adalah suatu penyakit neoplasma

    yang ganas yang berasal dari parenhyma."'#

    2.2 DIAGNOSIS

    2.2.1 Anamnesis

    eluhan ) benjolan "letak, sejak kapan, sebesar apa, nyeri atau tidak#

    eepatan tumbuh "makin membesar ayau tidak, dalam waktu berapa

    lama#

    *uting susu " disharge, warna, bau, gatal atau tidak, retraksi#

    ulit "dimpling, peau de orange, luka, 4enektasi, perubahan warna#

    Benjolan lain "ketiak, leher#

    eluhan metastase)

    3ulang "4ertebra, femur#) nyeri, lumpuh

    6epar ) rasa penuh di ulu hati

    *aru) batuk, sesak 

    SS* ) sakit kepala hebat, penurunan kesadaran.

    &aktor resiko)

    •7sia ) makin bertambah usia, makin tinggi resiko

    •iwayat menstruasi ) makin muda usia menarhe dan makin tua usia

    menopause, makin tinggi resiko.

    •iwayat B ) pemakaian kontrasepsi hormonal akan meninngkatkan resiko.

    •iwayat menyusui) tidak menyusui akan meningkatkan faktor resiko.

    •iwayat keluarga ) adanya anggota keluarga dengan riwayat keganasan akan

    meningkatkan resiko.

    /

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    4/28

    •iwayat penyakit yang pernah diderita) adanya mastitis, trauma di payudara,

    tumor di payudara dan di daerah lain akan meningkatkanresiko.

    •iwayat pengobatan ) riwayat radiasi dinding dada akan memperbesar resiko.

    B. *$0$IS8 &ISI 

    2.3 MANIFESTASI KLINIS

    (ejala klinis kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara, erosi

    atau eksema puting susu, atau berupa perdarahan pada puting susu. 7mumnya berupa

     benjolan yang tidak nyeri pada payudara. 0ula9mula keil, makin lama makin besar,

    lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting

    susu. ulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam "retraksi#, berwarna merah

    muda atau keoklatan sampai oedema hingga kulit seperti kulit jeruk "peau

    d:orange#, mengkerut, atau timbul ulkus "borok# pada payudara. Borok itu makin

    lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghanurka seluruh payudara,

    sering berbau busuk dan mudah berdarah. asa sakit atau nyeri pada umumnya barutimbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau sudah metastase ke tulang9

    tulang. emudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di aksila, bengkak 

    "edema# pada lengan dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh "6andoyo 1--!#."',;,5#

    anker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria

    operabilitas 6eagensen, yaitu sebagai berikut"'#

    $dema luas pada kulit payudara "lebih 1

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    5/28

    3erdapat dua dari tanda loally ad4aned, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit

    terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih ',5m dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

    2.4 KLASIFIKASI

    a. Kasi!i"asi S#a$i%m TNM &UI''(AJ'') 2**2 &4+,+-)

    Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan 380 system dari

    7I

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    6/28

    3; ) 0enakup kedua hal diatas.

    3;d ) 0astitis karsinomatosa.

    N Keena/ Ge#a Bening /egi0na

    linis )

     8> ) gb regional tidak bisa dinilai "telah diangkat sebelumnya#

     8! ) 3idak terdapat metastsis kgb

     81 ) 0etastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil

     8' ) 0etastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya

     pembesaran kgb mamaria interna ipsilateral "klinis@# tanpa adanya metastsis

    ke kgb aksila.

     8'a ) 0etastasis pada kgb mamaria interna ipsilateral seara klinis dan sturktur 

    lain.

     8'b ) 0etastasis hanya pada kgb mamria interna ipsilateral seara klinis@ dan

    tidak terdapat metastasis pada kgb aksila

     8/ ) 0etastasis pada kgb infrakla4ikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis

    kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb mamaria interna

    "ipsilateral klinis# dan metastasis pad kgb aksilA atau metastasis pada kgb

    suprakla4ikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb

    aksila

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    7/28

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    8/28

    terdapat lebih dari / buah kgb aksila yang positif, maka kgb mamaria

    interna diklasifikasikan sebagia p8/b untuk menunjukan peningkatan

     besaranya tumor#

     p8' ) 0etastasis pada ;9- kgb aksila atau seara klinis terdapat pembesaran

    kgb mamaria interna tanpa adanya metastasis kgb aksila

     p8'a ) 0etastasis pada ;9- kgb aksila "paling kurang terdapat 1 deposit tumor 

    lebih dari ',! mm#

     p8'b ) 0etastasis pada kgb mamaria interna seara klinis tanpa metastasis kgb

    aksila

     p8/ ) 0etastasis pada 1! atau lebih kgb aksilaA atan infrakla4ikula atau

    metastasis kgb mamaria interna "klinis# pada 1 atau lebih kgb aksila yang

     positifA atau pada metastasis kgb aksila yang positif lebih dari / deangan

    metastasis mikroskopis kgb mamaria interna negatifA atau pada kgb

    suprakla4ikula.

     p8/a ) 0etastasis pada 1! atau lebih kgb aksila "paling kutGrang satu deposit

    tumor lebih dari ',! mm#, atau metastasis pada kgb infrakla4ikula

     p8/b ) 0etastasis kgb mamaria interna ipsilateral "klinis# dan metastasis pada

    kgb aksila 1 atau lebihA atau metastasis pada kgb aksila / bh dengan

    terdapt metastasis mikroskopis pada kgb mamaria interna yang terdeteksi

    dengan diseksi sentinel node yang seara klinis negatif 

     p8/ ) 0etastasis pada kgb suprakla4ikula ipsilateral

    atatan )

    @ 3idak terdeteksi seara klinis < klinis negatif ) adalah tidak terdeteksi dengan

     penitraan " keuali limfosintigrafi# atau dengan pemeriksaan fisik.

    M Me#as#asis a%

    0 ) 0etastasis jauh belum dapat dinilai

    0! ) 3idak terdapat metastasis jauh

    01 ) 3erdapat metastasis jauh

    (rup Stadium )

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    9/28

    Stadium ! ) 3is 8! 0!

    Stadium 1 ) 31@ 8! 0!

    Stadium II ) 3! 81 0!

      31@ 81 0!

      3' 8! 0!

     Stadium IIB ) 3' 81 0!

      3/ 8! 0!

    Stadium III ) 3! 8' 0!

      31 8' 0!

      3' 8' 0!

      3/ 81 0!

      3/ 8' 0!

    Stadium IIIB ) 3; 8! 0!

      3; 81 0!

      3; 8' 0!

    Stadium III ) ny 3 8/ 0!

    Stadium IH ) ny 3 ny 8 01

    atatan )

    @ 31 ) termasuk 31 mi

    . Kasi!i"asi His#00gi" 5HO(Jaanese B/eas# 'an6e/ S06ie#7

    0alignant "arsinoma#

    1. 8on in4asi4e arsinoma

    a. non in4asi4e dutal arsinoma

     b. lobular arsinoma in situ

    '. In4asi4e arsinoma

    a. in4asi4e dutal arsinoma

    9 papillobular arsinoma

    9 solid tubular arsinoma

    9 sirrhous arsinoma

    -

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    10/28

     b. spesial types

    9 muinous arsinoma

    9 medullary arsinoma

    9 in4asi4e lobular arsinoma

    9 adenoid ysti arsinoma

    9 suamous sel arsinoma

    9 spindel sel arsinoma

    9 aporine arsinoma

    9 arsinoma with artilaginous and or osseus metaplasia

    9 tubular arsinoma

    9 seretory arsinoma

    9 others

    . paget:s disease

    2., P8OSEDU8 DIAGNOSTIK &4+,+-)

    1. *emeriksaan klinis

      a. namnesis)

    @ eluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya

    9 benjolan

    9 keepatan tumbuh

    9 rasa sakit

    9 nipple disharge

    9 nipple retraksi dan sejak kapan

    9 krusta pada areola

    9 kelainan kulit) dimpling, peau d:orange, ulserasi, 4enektasi

    9 perubahan warna kulit

    9 benjolan ketiak 

    9 edema lengan

    @ eluhan di tempat lain berhubungan dengan metastase

    9 nyeri tulang "4ertebra, femur#

    9 rasa penuh di ulu hati

    1!

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    11/28

    9 batuk  

    9 sesak  

    9 sakit kepala hebat dan lain9lain

    @ &aktor9faktor resiko

    usia penderita

    usia melahirkan anak pertama

     punya anak atau tidak 

    riwayat menyusukan

    riwayat menstruasi

    9 menstruasi pertama pada usia berapa

    9 keteraturan siklus menstruasi

    9 menopouse pada usia berapa

    riwayat pemakaian obat hormonal

    riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker 

    lain

    riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologi

    riwayat radiasi dinding dada

      b. *emeriksaan fisik 

    @ status generalis, antumkan performane status

    @ status lokalis)

    -  payudara kanan dan kiri harus diperiksa

    - massa tumor)

    lokasi

    ukuran

    konsistensi

     permukaan

     bentuk dan batas tumor 

     jumlah tumor 

    11

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    12/28

    terfiksasi atau tidak ke jaringan mammae sekitar, kulit,

    m. *etoralis dan dinding dada.-  perubahan kulit)

    kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit

     peau d:orange, ulserasi

    - nipple)

    tertarik 

    erosi

    krusta

    disharge

    - status kelenjar getah bening)

    (B a>ila) jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama

    lain atau jaringan sekitar 

    (B infrakla4ikula) jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu

    sama lain atau jaringan sekitar 

    (B suprakla4ikula) jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan sekitar 

    -  pemeriksaan pada daerah yang diurigai metastasis)

    9 lokasi organ "paru, tulang, hepar, otak#

    '. *emeriksaan adiodiagnostik

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    13/28

      Sitologi dilakukan pada lesei yang seara klinis dan radiologik uriga ganas

    ;. *emeriksaan 6istopatologik "(old Standard Diagnosti#

    *emeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan atau parafin

    Bahan pemeriksaan diambil melalui)

    a. ore biopsy

     b. Biopsi eksisional untuk tumor ukuran L / m

    . Biopsi insisional untuk tumor 

    - operable ukuran K / m sebelum operasi definitif 

    - inoperable

    d. Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan (B

    *emeriksaan imunohistokimia) $, *, 9erb B9' "6$9' neu#, athepsin9D,

     p5/ "situasional#

    5. ?aboratorium

    rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis

    2.- PENGOBATAN

    da beberapa pengobatan kanker payudar yang penerapannya tergantung pada

    stadium klinik penyakit "3jindarbumi 1--;#, yaitu)

    1. *embedahan"',/,5,C#

    7ntuk terapi pembedahan dapat dipilih antara operasi mempertahankan

     payudara dan mastektomi. 0astektomi adalah pengangkatan payudara. da

     beberapa jenis mastektomi, yaitu)

    0odified radial mastetomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh

     payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan

    tulang iga serta benjolan di ketiak.

    3otal "simple# mastetomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh

     payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

    adial mastetomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari

     payudara. Biasanya disebut lumpetomy, yaitu pengangkatan hanya

    1/

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    14/28

     pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.

    Jperasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya

    lumpetomy derekomendasikan pada pasien yang besar tumornya

    kurang dari ' m dan letaknya di pinggir payudara.

    '. *enyinaran< radiasi "',/,;#

    Mang dimaksud radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena

    kanker dengan menggunakan sinar dan sinar gamma yang bertujuan

    membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi "Denton

    1--C#.

    • adiasi pasa mastektomi

    3ujuannya adalah untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan lokal

     pada dinding dada serta menegah metastasis sel9sel tumor ke kelenjar 

    getah bening regional yaitu a>illa, suprakla4ikula dan mammaria

    interna.

    adiasi selalu diberikan pada semua penderita apabila dilakukan

    mastektomi simplek, biasanya dimulai 1! hari F ' minggu pasa

     bedah. *ada penderita mastektomi radikal maka radiasi thorak hanya

    diberikan apabila ukuran tumor K / m, sedangkan kelenjar getah

     bening a>illa hanya mendapat radiasi apabila pada eksplorasi

    ditemukan lebih dari / kelenjar getah bening a>illa yang mengandung

    sel tumor.

    *emberian radiasi ini menurunkan angka kekambuhan setempat. *ada

    lesi yang letaknya sentral atau kuadran medial payudara dengan

    deposit tumor pada kelenjar a>illa, maka kemungkinan metastase ke

    mammaria interna 5!% dan suprakla4ikula '!9'5%. aren aitu

    kuadran medial yang telah dioperasi, radiasi elektif pada kelenjar 

    getah bening tersebut dianjurkan

    • 3eknik radiasi

    adiasi dinding thoraks dilakukan sedemikian rupa sehingga

    mengenai jaringan paru sesedikit mungkin yaitu dengan ara

    1;

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    15/28

    memberikan radiasi dari arah lateromedial dan mediolateral

    "tangensial# dengan menggunakan foto sinar gamma, o9C! atau lina

    0etode lainnya adalah dengan menggunakan elektron yang diarahkan

    tegak lurus pada dinding thoraks. *ada setiap perenanaan harus

    selalu diperhitungkan bahwa dosis maksimal adalah pada dinding

    thoraks dan minimal pada jaringan paru

    • adiasi paliatif pada kanker payudara lanjut

    a. ?anjut lokal

    3indakan radiasi lokal tidak hannya pada tumor primer, namun

     juga seluruh kelenjar getah bening regional. 3ujuan utama

    radiasi paliatif adalah untuk mendapat kualitas hidup penderita

    yang baik.

     b. 0etastase jauh

    *eranan radioterapi terutama terhadap metastase ke tulang dan

     jaringan otak. 3ujuan utama radiasi adalah menghilangkan

    nyeri serta menegah timbulnya fraktur patologis.

    *rinsip radiasi adalah melakukan mobilisasi seminimal

    mungkin untuk menegah fraktur dengan hasil pengobatan

    radiasi yang optimal. Dosis tunggal berkisar !!91-!! (y,

    sedangkan dosis terfraksi adalah 1!915 > /!! (y pada lesi

    yang bersangkutan.

    Bila ada metastase ke otak radiasi yang diberikan sampai dosia

    ;!!! (y kemudian hanya dilanjutkan hanya pada lesi yang

    tampak sampai dengan 5!!!955!! (y.

    • adiasi kastrasi

    astrasi merupakan salah satu pengobatan hormonal pada penderita

    kanker payudara lanjut yang masih dalam usia reproduktif sampai '

    tahun pertama menopouse.

    3erapi yang diberikan yaitu)

    blati4e ) bilateral o4orektomi

    15

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    16/28

    dditi4e ) tamo>ifen

    Jptional ) romatase inhibitor 

      (nh

    adiasi dilakukan sebanyak C> dengan dosis '!! (y.

    /. emotherapi "',/,;#

    emoterapi adalah proses pemberian obat9obatan anti kanker dalam bentuk 

     pil air atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker 

     pada payudara tetapi juga di seluruh tubuh "Denton 1--C#. emoterapi yang

    digunakan harus kombinasi. ombinasi yang dipakai adalah 0&A & N

    $&A 3a>ane E Do>orubiinA apeetabin. dapun untuk kemoterapi

    adju4ant dilakukan C siklus, paliatif 1' siklus dan neo adju4ant / siklus pra

    terapi ditambah / siklus pasa terapi primer.

    • ombinasi &

    Dosis ) ylophosfamide 5!! mg

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    17/28

    Dosis ) ylophosfamide 5!! mg

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    18/28

    a. Operable locally advanced 

    Simpel mastektomi E radiasi kuratif E kemoterapi adju4ant Ehormonal terapi

    b. Inoperable locally advanced 

    • adiasi kuratif E kemoterapi E hormonal terapi

    • adiasi E operasi E kemoterapi E hormonal terapi

    • emoterapi neo adju4ant E operasi E kemoterapi E radiasi E horminal

    terapi

    Kan"e/ Pa7%$a/a Me#as#ase Lan%# &3)

    *rinsip terapi adalah terapi paliatif, terapi sistemik yang merupakan terapi

     primer "kemoterapi dan hormonal terapi#, terapi lokoregional "radiasi dan bedah#

    apabila diperlukan

    Te/ai A$%9an# &3+4)

    •Dibedakan pada node E atau F 

    • *emberian tergantung dari node E

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    19/28

    $ 9 < * 9 emo

    Jld age $ E < *E

    $ 9 < * 9

    emo E tam

    emo

    dju4ant terapi pada 8JD$ 8$(3IH$ "(B histopatologi negatif 

    0enopausal Satus 6ormonal reseptor 6igh risk  

    *re menopause $ E < *E

    $ F and * 9

    emo E tam

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    20/28

    @ *ada tumor di medial < sentral diberikan tambahan radiasi pada

    mammaria interna

    • Dosis lokoregional profilaksis adalah 5! (y, booster dilakukan sebagai

     berikut)

    @ *ada potensial terjadi residif ditambahkan 1! (y "misal tepi sayatan

    dekat tumor atau post BS#

    @ *ada tempat dimana terdapat massa tumor atau residu post operasi

    "mikroskopik

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    21/28

    Dilakukan terhadap indi4idu yang memiliki resiko untuk terkena kanker 

     payudara dengan melakukan deteksi dini dan rutin melakukan SDI

    . *enegahan tertier 

    Diarahkan pada indi4idu yang telah positif menderita kanker 

     payudara.*enting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta menegah

    komplikasi dan meneruskan pengobatan.

    BAB III

    LAPO8AN KASUS

    IDENTITAS PENDE8ITA

     8ama ) 8y. 6armani

    =enis kelamin ) *erempuan

    '1

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    22/28

    7mur ) ;+ tahun

    *ekerjaan ) (uru SD

    lamat ) 0uria sri udus

    0asuk SD ) '/ 0aret '!!5

     8o 0 ) 5!5/'+;

    3.2 ANAMNESIS

    Ke%an U#ama < 0eneruskan pengobatan "penyinaran# benjolan di payudara kanan

    8i=a7a# Pen7a"i# Se"a/ang<

      urang lebih ; bulan sebelum masuk rumah sakit penderita mengeluh timbul

     benjolan di payudara kanannya. Benjolan sebesar bakso, jumlah satu buah, sebelah

    samping terasa keras, tidak bisa digerakkan, tidak terasa sakit bila ditekan, warnanya

    seperti kulit sekitar, penderita tidak mengeluarkan airan dari puting susu, puting

    susu tidak masuk ke dalam. *ada ketiak tidak mengeluh ada benjolan, mual "9#,

    muntah "9#, sakit kepala "9#, batuk "9#, sesak "9#, nyeri pada tulang "9#.

    urang lebih / bulan sebelum masuk rumah sakit penderita berobat ke rumah

    sakit di udus, kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil

    sedikit jaringan pada benjolan di umah Sakit 3elogorejo. Dari hasil pemeriksaan

    dikatakan kanker payudara, juga dilakukan pemeriksaan foto dada dan 7S( perut,

    dan dikatakan kankernya belum menyebar. *ada tanggal 15 &ebruari penderita

    dioperasi, di umah Sakit udus dilakukan pengangkatan payudara kanan.

    Setelah itu penderita dirujuk ke SD untuk dilakukan penyinaran. Sejak 

    tanggal '/ 0aret '!!5 penderita dirawat di SD dan telah menjalani penyinaran

    sebanyak 1- kali.

    8i=a7a# Pen7a"i# $a%% <

    iwayat penyakit tumor di payudara sebelumnya disangkal

    iwayat operasi tumor disangkal

    iwayat radiasi pada dinding dada disangkal

     iwayat kening manis "E#

    ''

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    23/28

    iwayat darah tinggi, asma disangkal.

    8i=a7a# Os#e#/i $an Gine"00gi <

    0enarhe ) pada usia 1' tahun, lama haid + hari, siklus ' hari teratur.

    0enikah ) 1 kali selama '! tahun.

    0empunyai / orang anak ) anak pertama berusia 1- tahun, anak kedua berusia 1C

    tahun, anak ketiga 1' tahun.

    8i=a7a# Men7%s%i < "E# E selama ' tahun

    Saat menyusui penderita selalu menyusukan payudara kiri, payudara kanan

    tidak, karena payudara kanan tidak keluar SI.

    8i=a7a# KB <

    Susuk sejak anak pertama lahir selama E ' tahun. Susuk sejak anak kedua

    lahir selama E / tahun. *il sejak anak ketiga selama 1' tahun. 3erakhir minum pil

    selama E / bulan sebelum masuk umah Sakit.

    8i=a7a# Pen7a"i# Ke%a/ga <

    3idak ada anggota keluarga yang menderita tumor baik di payudara

    maupun ditempat lain.

    Ibu penderita menderita D0.

    8i=a7a# S0sia E"0n0mi <

    *enderita seorang guru SD, suami penderita bekerja seorang *8S, memiliki

    anak / orang yang belum mandiri. Biaya pengobatan ditanggung S$S.

    esan sosial ekonomi) ukup.

    3.3 PEME8IKSAAN FISIK 

    eadaan umum ) baik, sadar, (S 15

    3anda Hital ) 3ekanan darah ) 1'!

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    24/28

    Suhu ) /+!

    Status Internus )

    epala ) mesosefal

    0ata ) konjungti4a anemis 9

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    25/28

    (enitalia ) perempuan, dbn.

    3.4 PEME8IKSAAN PENUNJANG

      ?ab Darah

    6b ) 1',; g%

    ?eukosit ) ;/! u

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    26/28

      D O Sp O

    ?apangan III ) O ?apangan IH ) O

    M O M O

    S O S O

    O O

    Sp O Sp O

    3., DIAGNOSIS

    a dutus in4asif mamae de>tra grade III post simple mastektomi

    BAB I>

    PEMBAHASAN

    'C

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    27/28

    *ada penderita ini didiagnosa kanker payudara sejak ; bulan yang lalu dan

    telah dilakukan operasi simple mastektomi pada tanggal 15 &ebruari '!!5 di

    S.udus dan disarankan untuk dilakukan radioterapi di SD Semarang.

    *ada pasien ini diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan

     pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan penderita merasakan benjolan

     pada payudara kanan sebelah samping bawah, sebesar bakso yang makin lama makin

    membesar, jumlah satu buah, teraba keras, tidak bisa digerakkan, tidak nyeri tekan,

    dan warnanya seperti kulit sekitar.

    *ada pemeriksaan fisik didapatkan bekas operasi "sayatan# yang telah

    mengering sepanjang kurang lebih m pada payudara kanan.

    *ada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan hasil) =aringan ikat fibrous

    mengandung kelompok9kelompok tumor berstruktur kelenjar yang sebagian tidak 

     jelas lagi struktur kelenjarnya. 3umor menyerbuk ke dalam jaringan ikat.

    esimpulan ) a duktus in4asif mamae de>tra grade III

    *ada pemeriksaan radiologi tidak didapatkan metastase di paru9paru dan

     jantung tidak membesar.

    *ada pasien ini akan dilakukan radiasi dengan dosis 5!!! (y dan dosis

    fraksinasi '!! (y, booster dengan dosis 1!!! (y, seminggu akan diberikan 5 kali,

    hari senin sampai jumat.

    BAB >

    KESIMPULAN

    '+

  • 8/16/2019 JFCKUCFHGXHG

    28/28

    anker payudara merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker leher 

    rahim di Indonesia dan mempunyai angka mortalitas yang ukup tinggi.

    3ulisan ini melaporkan seorang wanita ;+ tahun dengan a duktus in4asif 

    mamae de>tra grade III post simple mastektomi dan telah dilakukan 1-> penyinaran.

    Diagnosis ini ditegakkan dengan pemeriksaan patologi anatomi post simple

    mastektomi tumor keras terdiri dari jaringan ikat fibrous mengandung kelompok9

    kelompok tumor berstruktur kelenjar yang sebagian tidak jelas lagi struktur 

    kelenjarnya, tumor menyerbuk ke dalam jaringan ikat.

    esimpulan ) a duktus in4asif mamae de>tra grade III