jurnal leli susanti_0

25
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN TALI PUSAT BAYI PADA IBU NIFAS DI BPS SRI ROMDHATI JETIS SEMIN GUNUNGKIDUL 2007 Leli susanti¹, Hartini², INTISARI Latar Belakang : Data dari SDKI (2002-2003) didapatkan data di propinsi DIY memiliki angka kematian bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun 2006 sebesar 6,2 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul bulan Februari 2007 didapatkan dari 18 ibu nifas yang mengatakan takut untuk melakukan perawatan tali pusat dengan dibiarkan terbuka, padahal pendidikan ibu nifas rata-rata menengah keatas yang diharapkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat baik. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul. Metode Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul. Desain penelitian : Cross Sectional. Responden penelitian semua ibu nifas yang melahirkan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul selama tanggal 15 Juli – 31 Juli 2007. Hasil Penelitian : Karakteristik ibu nifas didapatkan yang berumur 20-35 tahun terbanyak dengan persentase (63,3%), dilihat dari segi pendidikan kebanyakan ibu nifas berpendidikan SMA (43,3%), mayoritas ibu nifas yang bekerja sebagai buruh dan tidak bekerja sebesar (30%), sedangkan paritas terbanyak dengan jumlah anak 2 yaitu sebanyak (63,3%). Bila dilihat dari tingkat pengetahuan, ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik sebesar (43,3%) dan perilaku baik sebesar (63,3%). Dengan nilai koefisien korelasi rxy = 0,786 dengan nilai sig 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Perilaku.

Upload: muhammad-adha

Post on 24-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

abadon

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Leli Susanti_0

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN TALI PUSAT BAYI PADA IBU NIFAS

DI BPS SRI ROMDHATI JETIS SEMINGUNUNGKIDUL 2007

Leli susanti¹, Hartini²,

INTISARI

Latar Belakang : Data dari SDKI (2002-2003) didapatkan data di propinsi DIY memiliki angka kematian bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun 2006 sebesar 6,2 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul bulan Februari 2007 didapatkan dari 18 ibu nifas yang mengatakan takut untuk melakukan perawatan tali pusat dengan dibiarkan terbuka, padahal pendidikan ibu nifas rata-rata menengah keatas yang diharapkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat baik.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul.Metode Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul. Desain penelitian : Cross Sectional. Responden penelitian semua ibu nifas yang melahirkan di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul selama tanggal 15 Juli – 31 Juli 2007.Hasil Penelitian : Karakteristik ibu nifas didapatkan yang berumur 20-35 tahun terbanyak dengan persentase (63,3%), dilihat dari segi pendidikan kebanyakan ibu nifas berpendidikan SMA (43,3%), mayoritas ibu nifas yang bekerja sebagai buruh dan tidak bekerja sebesar (30%), sedangkan paritas terbanyak dengan jumlah anak 2 yaitu sebanyak (63,3%). Bila dilihat dari tingkat pengetahuan, ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik sebesar (43,3%) dan perilaku baik sebesar (63,3%). Dengan nilai koefisien korelasi rxy = 0,786 dengan nilai sig 0,000.Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul.Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Perilaku.

___________________

¹Peneliti²Peneliti

PENDAHULUAN

Angka Kematian Bayi (AKB) dan anak balita merupakan suatu indikator kesehatan

yang dapat memberikan gambaran mengenai dimensi derajat kesehatan yang dicapai pada

Page 2: Jurnal Leli Susanti_0

pembangunan dibidang kesehatan. Angka-angka tersebut dalam Sistem Kesehatan Nasional

dipakai untuk menilai derajat kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2010. Pengurangan

angka kematian adalah salah satu tujuan dari kebijakan pembangunan kesehatan, antara lain

menurunkan AKB dan anak balita. Masalah kesehatan yang dihadapi Bangsa Indonesia

adalah masih tingginya AKB pada tahun 2002 (Dinkes DIY, 2001).

Penyebab kematian neonatal kelompok 8-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar

(57,1%) (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, diare), kemudian feeding problem (14,3%).

Infeksi sebagai penyebab kematian neonatal masih banyak dijumpai. Infeksi ini termasuk

Tetanus Neonatorum, Sepsis, Pneumonia. Masih sekitar 12 negara dengan estimasi kasus

neonatus yang tinggi termasuk di Indonesia. Proporsi kematian karena Tetanus Neonatorum

hasil survei menunjukkan tertinggi diantara penyakit infeksi. Pengobatannya sulit, namun

pencegahan (imunisasi TT ibu hamil) merupakan kunci untuk menurunkan angka kematian

ini, selain persalinan yang bersih dan perawatan tali pusat yang tepat (Djaja, 2003 cit

Perwitasari N, 2007 ).

Hasil penelitian (Prawirohardjo, 2001) telah menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen

kematian bayi terjadi dalam periode perinatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang

baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan

yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Manajemen yang baik pada

waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan, dan

pemantauan serta perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.

Di tingkat ASEAN, Angka Kematian Bayi di Indonesia 35 per 1.000 kelahiran hidup

yaitu hampir lima kali lipat dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi Malaysia, hampir

dua kali dibandingkan dengan Thailand dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina

(http://mamayuris.blogspot.com).

Page 3: Jurnal Leli Susanti_0

Menurut SDKI (2002-2003), propinsi DIY memiliki angka kematian bayi 20 per

1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi tersebut menduduki peringkat terendah kedua di

Indonesia setelah Propinsi Bali dengan angka 14 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul angka kematian bayi pada tahun 2006 sebesar 6,2

per 1000 kelahiran hidup.

Menurut studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Februari 2007 di BPS Sri

Romdhati, Gunungkidul didapatkan data dari bulan Desember 2007-Januari 2007 ada 57 ibu

nifas. Perawatan tali pusat yang selama ini digunakan di BPS Sri Romdhati adalah perawatan

tali pusat dengan dibiarkan terbuka, dimana waktu yang diperlukan untuk pelepasan tali pusat

rata-rata antara 5-7 hari. Menurut data dari BPS Sri Romdhati, dari 57 ibu nifas didapatkan

18 ibu nifas yang mengatakan takut untuk membiarkan tali pusat terbuka yaitu sebesar 32%.

Dilihat dari perilakunya, pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat masih kurang

padahal tingkat pendidikannya rata-rata SMA.

Pengetahuan dapat membantu kita dalam memilih cara pendidikan yang benar dalam

menghadapi masalah yang ada. Dengan semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi

pengetahuan seseorang, dimana pengetahuan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku (WHO, 1992 cit Perwitasari N, 2007).

Perilaku dipengaruhi oleh pendidikan, umur, pekerjaan, paritas, semakin tinggi

pendidikan semakin tinggi pula pengetahuan seseorang karena berhubungan dengan pola

pikirnya yang semakin baik. Dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang perawatan tali

pusat, maka dapat meningkatkan perilaku terhadap perawatan tali pusat yang telah diajarkan

oleh bidan untuk perawatan selanjutnya. Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan

para ahli kesehatan selama ini, bahwa banyak hambatan yang dialami oleh para ibu

disebabkan kurangnya pengetahuan, baik dalam merawat kesehatannya maupun dalam

merawat bayinya sendiri (Oswari, 1999).

Page 4: Jurnal Leli Susanti_0

TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,

yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian besar manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan ada beberapa tingkat yaitu

1) Tahu (Know).

2) Memahami (Comprehension)

3) Aplikasi (Application)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu menurut (Hamid 1999) :

1. Pengalaman

2. Orang tua

3. Teman

4. Media Massa dan Buku.

5. Petugas Kesehatan

2. Perilaku

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar organisme (orang), dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik

atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan.

3. Tali Pusat

Page 5: Jurnal Leli Susanti_0

Tali pusat merupakan penghubung antara sirkulasi darah ibu ke janin

(Wiknjosasto, 1999 cit Perwitawati N, 2007).

Tali pusat merupakan media yang paling baik untuk tempat berkembangbiak

kuman penyebab tetanus neonatorum. Perawatan tali pusat sebenarnya sederhana. Yang

penting, pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci

tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat.

(http://mamayuris.blogspot.com).

Beberapa metode perawatan tali pusat menurut Franses William S (Notoatmodjo, 2003) :

(a) Membiarkan tali pusat terkena udara

(b) Membersihkan sisa tali pusat

(c) Perawatan setelah tali pusat lepas

(d) Ibu harus mencari bantuan perawatan bila pusat menjadi merah, bau,mengeluarkan

nanah atau darah. (Depkes RI, 2001).

Faktor-faktor ibu yang mempengaruhi pelaksanaan perawatan tali pusat menurut

(Saifudin, 2002) :

(1) Usia

(2) Tingkat Pengetahuan

(3) Paritas (Jumlah anak)

(4) Pendidikan

(5) Pekerjaan

4. Ibu Nifas

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai persalinan selesai sampai alat-alat

kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu

(Muhtar, 1998 cit Perwitasari N, 2007).

Page 6: Jurnal Leli Susanti_0

Pada konsep perawatan ibu nifas normal yang dikemas secara modern yaitu

rooming in. Diruang rawat gabung ibu nifas diberi kesempatan untuk mendapatkan

pengalaman cara merawat bayinya terutama pada perawatan tali pusat segera sesudah

melahirkan. Apabila dirawat gabung, ibu akan mendapat bimbingan dari petugas dan

apabila ibu menemui masalah dapat menanyakan pada petugas. Dengan ini diharapkan

ibu nifas dapat melakukan perawatan tali pusat secara mendiri tanpa rasa takut (Manuaba,

1998).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriptif, yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara variabel yang diteliti. Pendekatan waktu yang digunakan

adalah cross sectional, yaitu penelitian yang mengumpulkan variabel bebas dan variabel

terikat pada waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2002).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sri Romdhati, Semin, Gunungkidul. Penelitian

dilaksanakan pada tanggal 15 Juli - 31 Juli 2007.

Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002) atau keseluruhan

objek yang diteliti (Notoatmojo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

nifas yang melahirkan di BPS Sri Romdhati.

2. Sampel

Page 7: Jurnal Leli Susanti_0

Menurut Notoatmojo (2003) sampel adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili populasinya.

Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah

accidental sampling, yaitu mengambil sample pada populasi yang datang pada saat

penelitian dengan mempertimbangkan kriteria dan inklusi :

1. Seluruh ibu nifas yang melahirkan bayi secara pervaginam

2. Memiliki bayi berumur 1-3 hari

3. Dirawat di BPS Sri Romdhati

4. Ibu yang bisa baca dan tulis

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah apabila ibu tidak bersedia menjadi

responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu nifas yang melahirkan di BPS Sri Romdhati

pada bulan Juli 2007. Besar sampel ditetapkan secara accidental sebanyak 30 responden.

Hal ini memenuhi batas minimal secara kuantitatif karena batas minimalnya adalah

Variabel Penelitian

Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok itu (Sugiyono, 2003). Variable bebas

dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat bayi. Variable

terikatnya adalah perilaku perawatan tali pusat pada ibu nifas. Sedangkan variable kontrolnya

adalah tingkat pendidikan, umur, paritas, pekerjaan

Definisi Operasional

Page 8: Jurnal Leli Susanti_0

Tingkat pengetahuan adalah Kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan kuesioner

yang terkait dengan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Pengukurannya dengan

menggunakan perameter : 76% - 100%: baik, 56% - 75% : cukup, 40% - 55% : kurang, < 40% :

tidak baik dengan menggunakan skala ordinal.

Perilaku perawatan tali pusat adalah memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru

lahir. Pengukurannya denagn menggunakan parameter baik dan kurang baik. Skalanya

menggunakan skala nominal.

Tingkat pendidikan adalah Janis pendidikan formal yang pernah diselesaikan ibu.

Parameter yang digunakan adalah SD, SMP, SMA dan PT dengan skala ordinal.

Umur adalah Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak lahir sampai sekarang.

Pengukurannya dengan menggunakan parameter < 20 tahun, 20-30 tahun dan > 35 tahun

denagn skala interval.

Paritas adalah Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak lahir sampai sekarang. Parameter

yang digunakan yaitu paritas 1, 2, 3, dan >3. Skalanya dengan menggunakan skala ordinal.

Pekerjaan adalah Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak lahir sampai sekarang.

Parameternya adalah PNS, swasta, wiraswasta, buruh dan IRT dengan skala nominal.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalah data primer dimana data didapat secara langsung

oleh penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data pengetahuan ibu

nifas tentang perawatan tali pusat dan perilaku ibu nifas terhadap perawatan tali pusat.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner tertutup (closed ended) yaitu

pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban

Page 9: Jurnal Leli Susanti_0

yang sesuai dengan pendapatnya (Arikunto, 2002).untuk mengukur tingkat pengetahuan

digunakan kuesioner dan untuk mengukur perilaku digunakan checklist.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan checklist. Kuesioner tentang tingkat

pengetahuan berupa pertanyaan sebanyak 18 item, berisi tentang pengertian, tujuan, cara, dan

waktu perawatan tali pusat. Sedangkan checklist tentang perilaku berupa pertanyaan tentang

peralatan, cara dan waktu perawatan tali pusat sebanyak 18 item.

Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik pengolahan data

a) Editing

b) Scoring

c) Tabulating

2. Analisa data

Analisa data yaitu mengukur tingkat pengetahuan dan perilaku responden tentang

perawatan tali pusat.

Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel pengetahuan dan perilaku maka

digunakan teknik Product Moment dari Pearson .

Untuk menafsirkan tingkat hubungan digunakan table dibawah ini :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

Page 10: Jurnal Leli Susanti_0

0,60 – 0,799 Kuat

0,08 – 0,999 Sangat kuat

Sumber : Sugiyono, 2002

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sri Romdhati yang terletak di Desa Jetis

kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan

dengan Desa Candirejo, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rejosari, sebelah Selatan

berbatasan dengan Desa Kalitekuk, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bulurejo.

BPS Sri Romdhati melayani periksa Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,

Imunisasi, Persalinan, dan Periksa Umum. BPS ini mempunyai 1 ruang administrasi, 1 ruang

periksa, 1 ruang bersalin, 1 ruang KB, 5 ruang nifas dan mempunyai 1 asisten. Pasien yang

datang mayoritas dari pendidikan SD, SMP, SMU, dan PT

Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah ibu nifas di BPS Sri Romdati Gunungkidul

sebanyak 30 responden. Karakteristik responden meliputi : pendidikan, umur, paritas,

pekerjaan.

Berikut ini disajikan hasil analisa statistik deskriptif kakteristik responden yang diperoleh.

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan n %

SDSMPSMAPT

113133

36,71043,310,0

Jumlah 30 100

Page 11: Jurnal Leli Susanti_0

Dari tabel diatas menunjukkan tingkat pendidikan responden sebagian besar yang

berpendidikan SMA keatas yaitu lebih dari 50%.

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur n %

< 20 tahun20 – 35 tahun>35 tahun

6195

2063,316,7

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden, yang paling

banyak adalah responden yang berumur 20-35 tahun sebanyak 19 responden (63,3%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas

Paritas n %123

8193

26,763,310

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data Paritas terbanyak dengan jumlah paritas 2

anak yaitu sebanyak 19 responden (63,3%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan n %PNSSwastaWiraswastaBuruhIRT

28299

6,726,76,73030

Jumlah 30 100

Berdasarkan table diatas diperoleh data pekerjaan terbanyak adalah Buruh dan IRT

yaitu masing-masing sebanyak 9 responden (30%).

Page 12: Jurnal Leli Susanti_0

Analisa Data

a. Tingkat pengetahuan

Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Perawatan Tali Pusat

Tingkat pengetahuan n (%)

Kurang baik 13 43,3

Cukup Baik 10 33,3

Baik 7 23,3

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden tentang

perawatan tali pusat pada bayi di BPS Sri Romdhati sebagian besar kurang baik, sebesar 13

orang (43,3%).

b. Perilaku perawatan tali pusat

Perilaku Responden Tentang Perawatan Tali Pusat

Perilaku perawatan tali pusat n %

Kurang baik 11 36,7

Baik 19 63,3

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perilaku responden di BPS Sri Romdhati yang

paling banyak adalah perilaku baik sebanyak 19 orang (63,3%) dan 11 orang perilakunya

kurang baik yaitu (36,7%).

c. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku tentang Perawatan Tali Pusat pada

Responden.

Page 13: Jurnal Leli Susanti_0

Tabel Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Perawatan Tali Pusat

Tingkat pengetahuan

Perilakur Sig

Kurang Baik Baikn % N %

0,786 0,000Kurang Baik 11 36,67 2 6,67Cukup Baik 0 10 33,33Baik 0 7 23,33Jumlah 11 36,67 19 63,33

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan

kurang baik dengan perilaku kurang baik sebanyak 11 responden atau 36,67%, pengetahuan

kurang baik dengan perilaku baik sebanyak 2 responden atau 6,67%, pengetahuan cukup baik

dengan perilaku kurang baik tidak ada, tingkat pengetahuan cukup baik dengan perilaku baik

sebanyak 10 responden atau 33,33%, tingkat pengetahuan baik dengan perilaku kurang baik

tidak ada, tingkat pengetahuan baik dengan perilaku baik sebanyak 7 responden atau 23,3%.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product

moment.Pengujian hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat pada

bayi dengan perilaku ibu nifas di BPS Sri Romdhati, Semin, Gunung Kidul, dilakukan

dengan membandingkan nilai signifikan hitung dengan tingkat error yaitu 5% atau 0,05

didapatkan nilai Sig 0,000 dan nilai r-nya 0,786. Dengan ini, hasil penelitian terbukti ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu

nifas dengan keeratan hubungannya kuat sebesar 0,786.

Pembahasan

Page 14: Jurnal Leli Susanti_0

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku perawatan tali pusat bayi pada ibu nifas di BPS Sri Romdhati Jetis Semin

Gunungkidul.

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku responden terhadap perawatan tali

pusat di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Pearson Product Moment

diperoleh nilai rxy = 0,786 dengan nilai signifikansi 0,000. karena nilai r hitung yang

didapatkan > r tabel pada alpha 5% dan nilai signifikansi < 0,05 maka keputusan menolak Ho

dan menerima Ha. Berarti hipotesis yang dapat disajikan sebelumnya dapat diterima yaitu ada

hubungannya antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu nifas tentang perawatan tali

pusat di BPS Sri Romdhati Jetis, Semin, Gunungkidul. Nilai rxy = 0,786 artyinya

menunjukkan tingkat hubungannya kuat.

Penelitian yang dilakukan oleh Perwitasari N (2007) mengenai Tingkat Pengetahuan

Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat di Puskesmas Mergangsan. Jenis penelitian deskriptif

dengan desain penelitian cross Sectional. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil

bahwa umur responden, tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat pada umur 20-35

tahun menunjukkan persentase sebesar 73,6% . Mayoritas responden dengan pendidikan

tertinggi adalah SMA sebesar 63,5%. Sedangkan paritas tertinggi adalah paritas 2 yaitu

sebesar 71,8%. Dan kebanyakan responden yang tidak bekerja sebanyak 64%.

Keterbatasan

Pengambilan sampel dalam penelitian ini masih menggunakan Accidental Sampling.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengetahui apakah subjek dalam mengisi kuesioner

sebelumnya sudah diberikan konseling tentang perawatan tali pusat atau belum.

Page 15: Jurnal Leli Susanti_0

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan tali pusat

bayi pada ibu nifas dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,786.

Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya

Hendaknya menggunakan teknik pengambilan sample yang lain dan desain yang lain

selain accidental sampling dan pendekatan cross sectional, misalnya dapat

menggunakan pendekatan cohort.

2. Bagi Bidan

Bagi ibu nifas yang memiliki pengetahuan kurang, dilakukan peningkatan pengetahuan

serta tetap didampingi dan diberi motivasi dalam melakukan perawatan tali pusat.

Page 16: Jurnal Leli Susanti_0

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi V, Cetakan Keduabelas, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

BADAN Pusat Statistik – Statistik Indonesia (BPS) adn ORC Macro. 2003.Indonesian Demographic and Healt Survey 2002-2003. Calverton and Mariand VSA, BPS and ORC Macro.

Depdiknas RI., 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Depkes RI., 1999, Buku Perwatan Ibu dan Anak di Keluarga dan Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Depkes RI., 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta.

Dinkes DIY., 2001, Profil Kesehatan Propinsi DIY, Yogyakarta.

Farrer, H., 2001, Perawatan Maternitas, Edisi 2, ECG, Jakarta.

http://mamayuris.blogspot.com.

http://www.Balita.Anak.Indoglobal.com/Perawatan Bayi.Html.

Page 17: Jurnal Leli Susanti_0

Hamid., 1999, Buku Ajar Riset Keperawatan Maternitas, Edisi 6, ECG, Jakarta.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam, 2001, Pendekatan Praktek Metodologi Pusat Keperawatan, Sangon Seto, Jakarta.

Oswari, E., 1999, Perawatan Ibu Hamil dan Bayi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Perwitawati, N., 2007, Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat di Puskesmas Mergangsan, ‘Respati, Yogyakarta.

Prawirohardjo, S., 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-SP, Jakarta.

Purwodarminto, W>J>S., 1998., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Versi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta.

Saifudin, AB., 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-Sp, Jakarta.

Soekanto, S., 1998. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.

Sugiono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung.

Wuryani, 2007, Uji Beda Efektifitas Perawatan Tali Pusat dengan Kompres Alkohol 70% dan Perawatan Kassa Kering Terhadap Lama Penyembuhan Tali Pusat di BPS Lastari Barmadi Maguoharjo, Depok, Sleman, ‘Aysiyah, Yogyakarta.