karsinoma kulit isi
TRANSCRIPT
KARSINOMA SEL BASAL
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa kasus karsinoma sel basal
ditinjau dari ilmu patologi anatomi
Petunjuk Praktikum
1. Mahasiswa diberikan ilustrasi kasus disertai beberapa gambar
2. Mahasiswa mempersiapkan mikroskop dan preparat sesuai skenario
3. Mahasiswa mengamati, mengevaluasi, dan menganalisa preparat sesuai
skenario.
4. Mahasiswa mengambar hasil mikroskopis yang telah diamati
5. Mengerjakan tugas-tugas pertanyaan yang telah disediakan
Dasar Teori
Karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal adalah keganasan kulit yang paling sering. Jarang
bermetastasis dan jarang menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat menyebabkan
destruksi jaringan sekitarnya termasuk tulang rawan hidung dan sering rekuren.
Kira-kira 80% kasus ditemukan di kepala dan leher.
1
Klasifikasi
Karsinoma sel basal dibagi menjadi:
Nodular basal-cell carcinoma (Classic basal-cell carcinoma)
Cystic basal-cell carcinoma
Cicatricial basal-cell carcinoma (Morpheaform basal-cell carcinoma,
Morphoeic basal-cell carcinoma)
Infiltrative basal-cell carcinoma
Micronodular basal-cell carcinoma
Superficial basal-cell carcinoma (Superficial multicentric basal-cell
carcinoma)
Pigmented basal-cell carcinoma
Rodent ulcer (Jacobi ulcer)
Fibroepithelioma of Pinkus
Polypoid basal-cell carcinoma
Pore-like basal-cell carcinoma
Aberrant basal-cell carcinoma
Agar lebih mudah karsinoma sel basal dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Superficial basal-cell carcinoma
2. Infiltrative basal-cell carcinoma,
3. Nodular basal-cell carcinoma,
2
Tanda dan gejala
Pasien akan mengeluh timbul nodul kehitaman biasanya di muka. Kadang-kadang
memberi gambaran seperti eksim. Pada kondisi lanjut biasanya timbul ulkus
roden.
Distribusi
Kira-kira 2/3 kasus karsinoma sel basal dapt terjadi pada permukaan badan yang
terekspos sinar matahasi terutama muka dan leher. Sisanya pada bagian badan
yang tidak terekspose sinar matahari.
Gambar 1. Penderita karsinoma sel basal
Diagnosis
Diagnosis karsinoma sel basal dilakukan dengan cara biopsi dengan konfirmasi
pemeriksaan patologi anatomi. Saat ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsi
aspirasi jarum halus dan pemeriksaan dengan cara kerokandengan pewarnaan dif
quik.
3
Patofisiologi
Gambar 2. Histologi nodular karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal berasal dari sel epitel lapisan basal kulit. Paparan sinar
matahari (sinar UV) berperan terhadap pembentukan thymin dimer yang dapat
mengakibatkan kerusakan DNA. Ketika kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki
maka akumulasi kerusakan DNA dapat mengakibatkan mutasi.
Karsinoma sel basal dapat berkembang dari sindrom nevus sel basal atau sindrom
Gorlin. Karsinoma basal tersebut biasanya disebabkan oleh mutasi PTCH1
chromosome 9q22.3 dan mutasi gen SMO.
4
Pencegahan
Hindari luka bakar, karena karsinoma sel basal dapat dimuncul pada pasien
dengan riwayat luka bakar. Hindari sinar matahari langsung, karena hampir 2/3
kasus karsinoma sel basal berhubungan dengan paparan sinar matahari.
Pengobatan
Metode pengobatan karsinoma sel basal adalah sebagai berikut:
Surgical excision. Pembedahan biasanya dilakukan dengan pemeriksaan
potong beku (Vries coup/frozen section) untuk melihat batas-batas sayatan
operasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah batas sayatan operasi
sudah bebas massa tumor. Hal ini dilakukan mengingat angka rekurensi
yang cukup tinggi diakibatkan oleh operasi yang kurang bersih.
Chemotherapy: biasanya diberikan lokal terapi dengan 5-fluorouracil.
Radiation: terapi radiasi dapat digunakan dengan dosis yang adekuat
untuk eradikasi tumor. Dapat diberikan external beam radiotherapy atau
brachytherapy (internal radiotherapy).
5
Prognosis
Prognosis karsinoma sel basal adalah sangat baik, karena jarang terjadi metastasis.
SKENARIO
Pria berusia 59 tahun menderita borok-borok pada kulit wajah dekat pangkal mata
dan dibawah mata kiri sebesar uang logam 25 rupiah. Borok sejak 1 tahun yang
lalu, pernah diobati tetapi tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan lesi bentuk ulcus
warna merah kehitaman berbatas tidak tegas , permukaan berbonjol.
Gambar 3. Penderita karsinoma sel basal
6
Makroskopis :
Sediaan kulit bentuk oval ukuran 3x3 cm, pada bagian tengah terdapat lesi ukuran
lxl cm, merah kehitaman, permukaan berbonjol-bonjol agak rapuh.
Mikroskopis :
Sediaan kulit dilapisi epitel gepeng berlapis, pada lapisan basal berubah menjadi
massa tumor. Sel-sel tumor ukuran sedang bentuk-oval berkelompok-kelompok
dengan bagian tepi menyusun palisade, inti bulat, hiperkromatis, mitosis sulit
ditemukan. Sel-sel tumor telah menginvasi lapisan dermis.
Gambar 4. Mikroskopis karsinoma sel basal
Kesimpulan : Karsinoma sel basal
7
Tugas
1. Gambar yang terlihat pada mikroskop pratikum, beri keterangan
seperlunya!
2. Jelaskan patofisiologi karsinoma sel basal
3. Jelaskan perbedaan antara karsinoma sel basal dan karsinoma sel
skuamosa
8
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa kasus karsinoma sel skuamosa
ditinjau dari ilmu patologi anatomi
Petunjuk Praktikum
1. Mahasiswa diberikan ilustrasi kasus disertai beberapa gambar
2. Mahasiswa mempersiapkan mikroskop dan preparat sesuai skenario
3. Mahasiswa mengamati, mengevaluasi, dan menganalisa preparat sesuai
skenario.
4. Mahasiswa mengambar hasil mikroskopis yang telah diamati
5. Mengerjakan tugas-tugas pertanyaan yang telah disediakan
Dasar Teori
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa adalah keganasan yang dapat terjadi pada banayk organ
seperti kulit, bibir, mulut, esofagus, kantung kemih, prostat, paru, vagina, dan
serviks. Keganasannya berasal dari sel epitel skuoamosa.
9
Insidensi karsinoma sel skuamosa meningkat dengan bertambahnya usia dengan
puncak insidensi usia 66 tahun. Laki-laki lebih sering dari perempuan dengan
perbandingan 2:1. Predileksi yang sering adalah kulit yang terekspos sinar
matahari terutama sinar ultra violet. Terekspos arsen secara khronis diduga dapat
mengakibatkan karsinoma sel skuaamosa.
Klasifikasi
Karsinoma sel skuomasa dibagi menjadi
Adenoid squamous-cell carcinoma (Pseudoglandular squamous-
cell carcinoma)
Clear-cell squamous-cell carcinoma (Clear-cell carcinoma of the
skin)
Spindle-cell squamous-cell carcinoma
Signet-ring-cell squamous-cell carcinoma
Basaloid squamous-cell carcinoma
Verrucous carcinoma
Keratoacanthoma
Berdasarkan tingkat invasinya karsinoma sel skuamosa dibedakan menjadi
karsinoma in situ dan invasive. Karsinoma insitu biasanya disebut juga Bowen’s
disease merupakan cikal bakal karsinoma sel skuamosa invasive. Karsinoma sel
skuamosa erat kaitannya dengan:
10
Erythroplasia of Queyrat
Keratoacanthoma is keganasan kulit low grade. Lesi ini biasanya muncul
berasal dari kelenjar pilo-sebaceous glands. Gambaran mikroskopis
menyerupai karsinoma sel skuamosa yang a central keratin plug.
Bowen's disease adalah penyakit karsinoma sel skuomosa insitu yang
diinduksi oleh sinar matahari.
Marjolin's ulcer adalah keganasan yang dapat muncul dari ulcus/borok
bekas luka bakar lama.
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala sangat bervariasi. Karsinoma sel skuamosa dapat timbul dari
nodul kecil dan kemudian membesar disertai nekrotik dan ulcus, dengan bau yang
khas. Karsinoma sel skuomosa biasanya muncul pada bagian tubuh yang
terekspose sinar matahari khususnya tangan, kaki, kepala, dan bibir.
Penyebab
Sinar matahari.Karsinoma sel skuamosa adalah keganasan kulit kedua tersering
setelah karsinoma sel basal dan lebih sering dibandingkan melanoma. Biasanya
disebabkan oleh karena ekspose dengan sinar matahari. HPV diduga juga sebagai
penyebab karsinoma sel skuomosa terutama pada serviks, penis, dan oropharynx.
11
Gambar 5. Mikroskopis karsinoma sel basal dengan pewarnaan HE
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan melalui biopsi. Saat ini berkembang cara melalui biopsi
jarum halus dan kerokan yang dikonffirmasi dengan patologi anatomi.
Terapi
Karsinoma sel skuamosa biasanya dilakukan pembedahan dilanjutkan dengan
radiotherapy. Radiotherapy dapat berupa external beam radiotherapy or as
brachytherapy (internal radiotherapy).
12
SKENARIO
Seorang pria berusia 60 tahun dengan borok pada kaki kanan yang tidak sembuh-
sembuh walaupun dengan pengobatan antibiotika yang memadai. Borok tersebut
memberi aroma busuk yang khas. Dokter memutuskan operasi; jaringan hasil
operasi dikirm ke patologi anatomi.
Gambar 6. Penderita karsinoma sel skuamosa
Makroskopis :
Sepotong jaringan berkulit ukuran 7x5x2 cm dengan ulcus bergaris tengah,
terbesar 2 cm. Bagian tepi ulcus mengeras dan rapuh. Dibuat sayatan untuk
pemeriksaan patologi.
Mikroskopis :
Sediaan massa tumor berupa genjel-genjel terdiri dari sel-sel bentuk bentuk ovoid
13
sampai polighedral dengan sitoplasma berkeratin. Inti sel polimorfi bulat sampai
polyhedral, dan mitosis ditemukan, sitoplasma banyak eosinofilik. Ditemukan
mutiara tanduk.
Gambar 7. Mikroskopis karsinoma sel skuamosa
Kesimpulan : Karsinoma sel skuamosa
Tugas
1. Buat gambar yang terdapat pada mikroskop pratikum, beri keterangan
lengkap!
2. Bagaimana patofisiologi terjadinya karsinoma sel skuamosa?
3. Jelaskan perbedaan karsinoma sel skuamosa dengan melanoma!
4.
14
MELANOMA
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa kasus melanoma ditinjau dari
ilmu patologi anatomi
Petunjuk Praktikum
1. Mahasiswa diberikan ilustrasi kasus disertai beberapa gambar
2. Mahasiswa mempersiapkan mikroskop dan preparat sesuai skenario
3. Mahasiswa mengamati, mengevaluasi, dan menganalisa preparat sesuai
skenario.
4. Mahasiswa mengambar hasil mikroskopis yang telah diamati
5. Mengerjakan tugas-tugas pertanyaan yang telah disediakan
Dasar Teori
Melanoma
Melanoma adalah tumor ganas dari sel melanosit. Melanosit adalah sel yang
menghasilkan warna gelap melanin yang bertanggung jawab terhadap warna kulit.
Melanin dapat ditemukan diseluruh permukaan kulit termasuk pada mata dan
rektum. Melanoma dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh mengandung
melanosit.
15
Melanoma merupakan keganasan kulit yang jarang terjadi, tetapi mempunyai
prognosis yang buruk karena hampir 75% kematian akibat keganasan kulit
disebabkan oleh melanoma. Tiap tahunnya kurang lebih ditemukan 160.000,
kasus baru. Insidensi tertinggi ada pada negara Australia, New Zealand, North
America, and Northern Europe. Berdasarkan data WHO kira-kira48.000 kematian
diakibatkan oleh melanoma pertahun.
Terapi melanoma meliputi pembedahan, chemotherapy, immunotherapy, or
radiation therapy. Kesempatan sembuh sangat tinggi bila ditemukan melanoma
ditemukan pada stadium rendah dan dapat diangkat seluruhnya.
Penyebab
Melanoma dapat terjadi jika UV photon menyerang bagian chromophore pada sel
kulit. chromophore adalah bagian molekul yang dapat memberi warna kulit.
Ketika khromophore dirusak oleh sinar UV maka akan terbentuk radikal bebas O2
atau OH yang kemudian dapat merusak DNA yang kemudian menimbulkan
mutasi inti sel melanosit.
16
Genetik
Pada beberapa kasus, melanoma dapat terjadi pada keluarga. Beberpa gen dapat
menyebakan melanoma seperti gen MC1R, CDKN2A,CDK4, XP, MDM2
SNP309.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala melanoma dapat diketahui dengan cara melihat nodul kehitaman
kulit dengan ketentuan ABCDE, terutama pada melanoma yang baru tumbuh
Asymmetry
Borders (irregular)
Color (variegated), and
Diameter (greater than 6 mm (0.24 in), about the size of a pencil eraser)
Evolving over time
Untuk klasifikasi lanjut perlu tambahan pemeriksaan
Elevated above the skin surface
Firm to the touch
Growing.
Melanoma yang telah bermetastasis dapat menyebabkan non-specific
paraneoplastic symptoms termasuk mual, muntah dan fatigue.
17
Klasifikasi
Melanoma dibedakan menjadi beberapa type:
Lentigo maligna
Lentigo maligna melanoma
Superficial spreading melanoma
Acral lentiginous melanoma
Mucosal melanoma
Nodular melanoma
Polypoid melanoma
Desmoplastic melanoma
Amelanotic melanoma
Soft-tissue melanoma
Diagnosis
Melanoma ditegakkan diagnosis dengan histopatologi. Pemeriksaan fisik sangat
diperlukan untuk menemukan kasus-kasus baru terutama tahap awal.
Pemeriksaan itu adalah dengan metode ABCDE.
18
Gambar 8. ABCD rule illustration. On the left side from top to bottom: melanomas showing (A) Asymmetry, (B) a border that is uneven, ragged, or notched, (C) coloring of different shades of brown, black, or tan and (D) diameter that had changed in size. The normal moles on the right side do not have abnormal characteristics (no asymmetry, even border, even color, no change in diameter).
Gambar 9. Mikroskopis superficial spreading melanoma
Asymmetrical skin lesion.
Border of the lesion is irregular.
Color: melanomas usually have multiple colors.
19
Diameter: moles greater than 6 mm are more likely to be melanomas than
smaller moles.
Enlarging: Enlarging or evolving
Staging
Dalam menetukan kedalaman invasi melanoma dikenal "Clark level" and
"Breslow's depth".
Melanoma stages:
Stage 0: Melanoma in Situ (Clark Level I), 99.9% Survival
Stage I/II: Invasive Melanoma, 85-99% Survival
T1a: Less than 1.00 mm primary tumor thickness, w/o Ulceration and
mitosis < 1/mm2
T1b: Less than 1.00 mm primary tumor thickness, w/Ulceration or mitoses
≥ 1/mm2
T2a: 1.00-2.00 mm primary tumor thickness, w/o Ulceration
Stage II: High Risk Melanoma, 40-85% Survival
T2b: 1.00-2.00 mm primary tumor thickness, w/ Ulceration
T3a: 2.00-4.00 mm primary tumor thickness, w/o Ulceration
T3b: 2.00-4.00 mm primary tumor thickness, w/ Ulceration
T4a: 4.00 mm or greater primary tumor thickness w/o Ulceration
20
T4b: 4.00 mm or greater primary tumor thickness w/ Ulceration
Stage III: Regional Metastasis, 25-60% Survival
N1: Single Positive Lymph Node
N2: 2-3 Positive Lymph Nodes OR Regional Skin/In-Transit Metastasis
N3: 4 Positive Lymph Nodes OR Lymph Node and Regional Skin/In
Transit Metastases
Stage IV: Distant Metastasis, 9-15% Survival
M1a: Distant Skin Metastasis, Normal LDH
M1b: Lung Metastasis, Normal LDH
M1c: Other Distant Metastasis OR Any Distant Metastasis with Elevated
LDH
Pencegahan
Pencegahan melanoma dengan carar meminimalisasi paparan sinar matahari
langsung, terutama antara jam 9-15. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan
selalu memeriksa bagian tubuh terutama bila timbul bercak kecoklatan pada
permukaan tubuh dengan Metode ABCDE.
21
Terapi
Terapi melanoma dapat dilakukan dengan pembedahan dan radiasi.
Prognosis
Prognosis tergantung dari stadium, Breslow's depth, (Clark level), tipe melanoma,
adanya ulserasi, adanya lymphatic/perineural invasion, adanya tumor infiltrating
lymphocytes, lokasi lesi, adanya satellite lesions, and adanya regional or distant
metastasis.
SKENARIO
Seorang laki-laki berumur 60 tahun, mengeluh benjolan di kaki sejak kurang lebih
1 tahun yang berwarna kehitaman, menonjol, batas tidak tegas, ireguler, asimetris.
Gambar 10. Gros penderita melanoma
22
Makroskopis :
Diterima jaringan berkulit ukuran 2xlxlcm dengan di atasnya terdapat massa
tumor bertangkai, warna hitam konsistensi keras.
Mikroskopis :
Sediaan dilapisi epitel gepeng berlapis yang mengalami hiperkeratosis dan
parakeratosis sebagian ulcerative. Dibawahnya tampak massa tumor terdiri sel-sel
bentuk bulat, oval, spindel tumbuh hiperplastis memadat berkelompok-kelompok;
inti polimorfi, hiperkromatis, mitosis ditemukan; sitoplasma kecoklatan
Gambar 11. Mikroskopis melanoma
Kesimpulan : Melanoma
23
Tugas
1. Buatlah gambar mikroskopis seperti yang terlihat pada mikroskop sesuai
dengan sekenario diatas!
2. Bagaimana patofisiologi melanoma?
3. Jelaskan pemeriksaan metode ABCDE untuk mendeteksi adanya
melanoma!
24
RUJUKAN PUSTAKA
1. Kumar V, Abbas AK, Fousto N. 2005. Robbin and Cotran Pathologic Basis of Disease. Edisi ke-7. Elsevier saunders. Phladelphia.
2. Rosai J. 2004. Rosai and Ackerman’s Surgical Pathology. Edisi ke-9. Mosby. Edenburgh.
3. Wikipedia-melanoma, the free encyclopedia. Diakses 9 Februari 2011 http://en.wikipedia.org/wiki/Melanoma
4. Wikipedia-squamous cell carcinoma, the free ensiklopedia. Diakses tanggal 9 Februari 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Squamous_cell_carcinoma
5. Wikipedia-solid basal cell carcinoma. Diakses 9 Februari 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Basal_cell_carcinoma
6. Kirurgia-epidermoid carcinoma. Diakses 10 februari 2011. http://www.sc.ehu.es/scrwwwsr/kirurgia/Kirurgia2003c_copia%281%29/epidermoid.htm
7. http://huberb.people.cofc.edu/Classroom%20Visuals/342%20Visuals/Basal-Cell%20Carcinoma%20Nicaragua.jpg
8. Wikimedia. Diakses 11 Februari 2011. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b6/Basal_cell_carcinoma_histopathology_%283%29.jpg
9. Halthhype-melanoma. Diakses 10 Februari 2011. http://www.healthhype.com/types-of-skin-cancer-pictures-and-treatment.html
10. MMMP-melanoma. Diakses 10 Februari 2010. http://www.mmmp.org/MMMP/import.mmmp?page=pathology.mmmp
11. Dermatology online jounal. Diakses 10 Februari 2011. http://dermatology.cdlib.org/111/correspondence/salivary/jellouli.html
25