kelompok 1 - pcl 50

14
MAKALAH PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI POKOK PANCASILA Pembina: M. Iqbal Ibrahim H, M.Pd. Oleh: Alief Ilman Zaelany (132010101054) Rakhmat Ramadhani (132010101055) Kurnia Elka Vidyarni (132010101079) Hilda Khairinnisa (132010101081) Dina Faizatur Rahmah (132010101082)

Upload: linda-sekar-arum

Post on 02-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pancasila

TRANSCRIPT

MAKALAH PANCASILAKEDUDUKAN DAN FUNGSI POKOK PANCASILA

Pembina:M. Iqbal Ibrahim H, M.Pd.

Oleh:Alief Ilman Zaelany(132010101054)Rakhmat Ramadhani(132010101055)Kurnia Elka Vidyarni(132010101079)Hilda Khairinnisa(132010101081)Dina Faizatur Rahmah(132010101082)

UNIVERSITAS JEMBER2015PENDAHULUANA. Latar BelakangBangsa Indonesia telah mengalami sejarah perjuangan kebangsaan yang panjang. Ketika bangsa Indonesia didirikan tatalaksana nilai agama, keberagaman budaya, dan nilai-nilai yang luhur diangkat dan dirumuskan oleh sejumlah tokoh kebangsaan sebagai dasar filsafat negara. Oleh Ir. Soekarno rumusan yang terdiri atas lima asas ini diberi nama Pancasila yang ditetapkan secara resmi oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Setelah Indonesia merdeka, Pancasila yang disepakati sebagai dasar negara sudah semestinya harus diwujudkan secara nyata. Meskipun, sebelum negara Indonesia merdeka bahkan berdiri sebenarnya unsur-unsur ajaran Pancasila sudah tumbuh dan berkembang. Namun demikian, seiring dengan perjalanan bangsa Indonesia ditengah komunitas bangsa-bangsa di dunia sekarang ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Profil masyarakat Indonesia yang majemuk/heterogen baik dari sisi agama, ekonomi, dan budaya ini tentu membawa tingkat kesulitan tersendiri dalam menghadapi perkembangan dalam globalisasi. Ditambah lagi dengan isu dan konflik diantara masyarakat sehingga jati diri bangsa dan kepercayaan diri harus ditanamkan kuat agar segenap rakyat Indonesia tidak kehilangan arah. Pancasila yang memiliki sifat imperatif merupakan sesuatu yang tidak bisa tidak harus ada dan diterima, tidak bisa ditawar, tidak ada alternatif lain jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan keberadaan dan identitasnya. Penerimaan terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara berjalan secara alamiah, berdasar kesadaran sukarela para pendiri negara, bukan paksaan dari pihak asing manapun. Bahkan, Pancasila menjadi landasan dari segala kebijakan pemerintah dan pengelola negara tertinggi, sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum. Dengan tersusunnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara memiliki kegunaan dan fungsi pokok yang konsekuensi aktualisasinya sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah1. Apakah hakikat dari Pancasila?2. Apakah kedudukan dan fungsi pokok dari Pancasila?

C. Tujuan dan Manfaat1. Mengetahui dan memahami hakikat Pancasila,2. Mengetahui dan memahami kedudukan dan fungsi pokok Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI.

PEMBAHASAN

A. Hakikat PancasilaIndonesia adalah negara yang merdeka, tidak ada satu orang pun yang bisa mengingkarinya. Dikatakan merdeka karena telah memenuhi berbagai syarat dari sebuah negara. Dapat dikatakan merdeka diantaranya, mempunyai rakyat, pemerintahan, mata uang, undang-undang dan lain sebagainya. Dan satu hal yang sangat penting yang bisa membawa Indonesia hingga saat ini yakni, persatuan.NKRI harga mati, sudah tak asing lagi di telinga kita. Bersatu yakni mempunyai tujuan yang sama, dasar yang sama, mimpi yang sama dan harapan yang sama. Dan pada 18 agustus 1945 PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara, yang berasal dari bahasa sansekerta panca berarti lima dan sila berarti asas. Hingga detik ini dengan atau tanpa kita sadari kita tidak pernah lepas dari pancasila, entah aspek sosial ataupun aspek politik, berikut adalah beberapa kedudukan pancasila bagi bangsa Indonesia:1. Pancasila sebagai dasar NegaraSeperti yang telah disebut diatas pancasila adalah pondasi, tak heran jika pancasila diresmikan sehari setelah kemerdekaan di proklamirkan. Pancasila yang juga merupakan filsafah dari bangsa Indonesia, adalah dasar dari segala kegiatan kerakyatan maupun kenegaraan di Indonesia. Semua hal mulai undang-undang, gaya hidup, mulai dari hal besar hingga hal yang sangat kecil, harus sesuai dengan pancasila, karena pancasila sudah menjadi dasar dan tujuan bersama dari bangsa Indonesia.2. Pancasila sebagai pemersatu bangsaSila ketiga dalam pancasila yakni, persatuan Indonesia. Pancasila mempunyai fungsi pemersatu bangsa Indonesia baik secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung yakni dengan mencantumkannya pada sila ketiga. Sudah sangat jelas pada sila ketiga dengan tegas menetapkan bahwa Indonesia adalah suatu kesatuan, sejak pertama merdeka hingga selamanya Indonesia adalah sebuah kesatuan yang dipersatukan salah satunya dengan pancasila ini. Sedangkan fungsi pemersatu yang tidak langsung yakni terdapat pada keseluruhan dari kelima sila pada pancasila. Contoh sila kelima yakni keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, maka seluruh rakyat Indonesia dimanapun dan kapanpun harus adil satu sama lain tanpa pandan gbulu, dan jika kita gunakan kata seluruh rakyat Indonesia berarti kita semua mempunyai satu tujuan yang sama yakni, saling adil antar satu sama lain tanpa terkecuali, hal ini secara tidak langsung mempersatukan kita dengan satu tujuan yang sama yakni menciptakan bangsa Indonesia yang adil dan tanpa pandang bulu.3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa IndonesiaPandangan hidup (way of life) yang berarti pancasila adalah tujuan kita, dalam berbagai hal atau kegiatan yang kita lakukan sehari-hari. Pancasila sebagai pandangan hidup secara otomatis menjadi batasan kita dalam hidup bernegara. Pancasila menjadi norma, pegangan hidup, pedoman hidup dan petunjuk arah bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian maka setiap hal yang kita (bangsa Indonesia) lakukan adalah berasaskan pancasila.4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukumPancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat mengikat dan memaksa. Hal ini mutlak mengetahui pancasila sebagai pondasi utama dari bangsa Indonesia. Sifatnya yang mengikat menjadikannya sebuah pedoman wajib bagi setiap peraturan entah perundang-undangan ataupun hukum yang dibuat Indonesia harus berasaskan pancasila. Hal ini berartikan bahwa pancasila secara langsung menjadi sumber hokum dari semua hukum yang diberlakukan di Indonesia. Dan karena sifatnya yang mengikat sekali lagi hal ini berlaku pada setiap masyarakat Indonesia kapanpun dan dimanapun, dengan tujuan tercapainya Indonesia yang berpancasila.5. Pancasila sebagai kepribadian bangsaPancasila menjadi kepribadian bangsa, dengan itu maka pancasila menjadi sikap mental dan tingkah laku bangsa, yang mempunya cirri khas sekaligus menjadi pembeda dengan bangsa yang lain. Pancasila menjadi gambaran tertulis dari bangsa Indonesia, menjadi gambaran sikap masyarakat Indonesia. Yang mana hal itu tercermin pada sila-sila pada panca sila yakni bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa, berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan, serta bercita-cita mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.6. Pancasila sebagai perjanjian leluhur bangsa IndonesiaUntuk hal yang satu ini sudah sangat jelas bahwa pancasila adalah amanah yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak diresmikannya tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila dari satu generasi kegenerasi berikutnya adalah sama tidak lain dan tidak beda. Sejak dulu dibuat hingga detik ini pancasila hanya punya satu tujuan yakni berdaulatnya bangsa Indonesia.

7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsaPancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa, hal ini yang mendasari sifat turun temurun dari pancasila. Tidak seperti program kerjaa taupun proyek yang mempunyai deadline dalam perwujudannya. Tidak seperti pembangunan yang bertahap dan mempunyai target waktu penyelesaian. Pancasila adalah sebuah tujuan mutlak tiada akhir. Yang dimaksud tiada akhir bukan berarti tidak bisa tercapai, karena sebuah visi dan misi adalah hal yang logis dan memungkinkan untuk terpenuhi. Dikatakan tiada akhir disini karena sampai kapanpun pancasila akan menjadi cita-cita bangsa, tak hanya untuk generasi saa tini, jika telah habis masa dari generasi saat ini maka cita-cita mulia ini akan diteruskan kepada generasi selanjutnya, dan begitu seterusnya hingga tiada akhir dari perwujudan cita-cita pancasila ini.8. Pancasila sebagai jiwa dari bangsa IndonesiaDan yang terakhir pancasila adalah jiwa dari bangsa Indonesia, inilah kita bangsa Indonesia, bangsa dengan jiwa pancasila.

B. Pancasila sebagai Pandangan Hidup BangsaPancasila mempunyai kedudukan yang pokok bagi bangsa dan negara Indonesia, yaitu sebagai: (1) pandangan hidup bangsa; (2) ideologi negara; (3) dasar negara. Bagi bangsa Indonesia Pancasila sebagai pandangan hidup atau way of life dan weltanschauung, pandangan dunia, pedoman hidup, petunjuk hidup, pedoman hidup. Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk dan arah bagi semua aktifitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang. Ini berarti bahwa semua tingkah laku dan aktifitas setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila-sila Pancasila. Pancasila sebagai weltanschauung merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Keseluruhan sila-sila Pancasila merupakan kesatuan yang bersifat organis (Kaelan, 1987: 22). Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan salah satu kedudukan dan fungsi pancasila yang pokok dan memiliki kaitan erat dengan fungsi lainnya. Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai adat istiadat, budaya serta agama yang dirintis sejak zaman kerajaan, kemudian sumpah pemuda pada tahun 1928, hingga peresmian Pancasila dalam sidang PPKI pada tahun 1945. Proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan dilembagakan jadi pandangan hidup bangsa (ideologi bangsa) kemudian menjadi pandangan hidup negara (ideologi negara). Setelah peresmian pancasila sebagai dasar NKRI maka pancasila menjadi ideologi negara. Pandangan hidup terdiri atas kekuasaan rangkaian nilai-nilai luhur yang merupakan suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri dan berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat dan alam sekitarnya. Didalam kehidupan bernegara dibutuhkan tekad kebersamaan dan cita-cita yang bersumber pada pandangan hidup tersebut. Begitu pula dalam kehidupan modern, pandangan hidup masyarakat dan bangsa punya hubungan saling timbal balik. Menurut Darmodihardjo (1996: 35), didalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Dengan adanya pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia akan mengetahui arah dan tujuan yang ingin dicapai, selain itu juga memecahkan segala persoalan yang dihadapi secara tepat. Secara garis besar, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan bentuk kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. C. Pancasila sebgai Dasar Negara RIPengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Dengan syarat utama sebuah bangsa menurut Ernest Renan: kehendak untuk bersatu (le desir detre ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia. Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka Bhinneka Tunggal Ika. Mengenai hal itu pantaslah diingat pendapat Prof. Dr. Supomo: Jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas aliran pikiran Negara (Staatside) intergralistik. Negara tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan mengatasi segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyatnyaPenetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial). Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya. Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara. Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959, Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila Ketuhanan Yang Mahaesa sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Mahaesa. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

KESIMPULANPancasila sebagai dasar, acuan, pedoman, dan pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan cerminan dari kehidupan rakyat Indonesia yang terkristalisasi dalam setiap silanya. Kedudukan dan fungsi pokok Pancasila telah ada semenjak negara ini didirikan sedangkan nilai-nilai luhur Pancasila telah ada semenjak dulu. Pancasila juga dapat berperan sebagai upaya persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia ditengah pengaruh dari luar dan kemajuan teknologi karena nilai-nilai Pancasila dapat ditemui jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang merupakan bentuk jati diri kepribadian bangsa.Bentuk pemikiran dari karakter masyarakat Indonesia yang majemuk tertuang dalam satu bentuk dasar negara Indonesia yakni Pancasila. Semua riwayat yang rumit ini menghasilkan suatu sikap hidup yang menjadi ciri pokok masyarakat Nusantara. Ciri pokok itu adalah perbauran manusia dari berbagai ras, dan daerah asal, ciri Bhinneka Tunggal Ika.Sehingga secara mutlak, hanya Pancasila lah yang pantas menjadi acuan dari segala sumber hukum dan berbagai landasan negara di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Widisuseno, Iriyanto, dkk. 2007. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Semarang: UPT Mata Kuliah Umum Universitas Diponegoro.