kolera case 3
DESCRIPTION
vjnkkTRANSCRIPT
![Page 1: Kolera Case 3](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071920/55cf995e550346d0339d029c/html5/thumbnails/1.jpg)
KOLERA
DefinisiKolera adalah suatu penyakit akut yang menyerangsaluran pencernaan yang disebabkan oleh suatu enterotoksin yang dihasilkan oleh vibrio cholera, ditandai dengan diare cair ringan sampai diare cair berat dengan muntah yang dengancepat menimbulkan syok hipololemik, asidosis metabolik dan tidak jarang menimbulkan kematian.
EtiologiVibrio Cholerae adalah kuman anaerob, gram negative dengan ukuran 0,2-0,4 mm x 1,5-4,0 mm. V.Cholerae dapat dikenal dari sediaan tinja dengan pewarnaan gram dengan bentuk batang yang sedikit bengkok (vibrio).
Divisi : Bacteriaceae Klas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Famili : Vibrionaceae Genus : Vibrio
Transmisi Air dan makanan yang terkontaminasi merupakan penyebab utama penularan cholera Bakteri Cholera dapat bertahan selama beberapa bulan di air sehingga air menjadi
terkontaminasi Perbandingan penderita asimptomatik dengan simptomatik adalah 4:1 untuk Colera Angka Carrier sehat mencapai 3% Prevalensi Colera untuk anak dibandingkan dengan orang dewasa adalah 10:1
Patogenesis Cholera masuk melalui oral lewat makanan atau air yang terkontaminasi Apabila lolos dari pertahanan primer mulut masuk ke lambung Di lambung ada HCl, apabila jumlah vibrio cholera banyak maka akan lolos dan
masuk ke usus halus Vibrio Cholerae menempel pada mukosa usus karena ada membran terluar dan
adhesion flagella
![Page 2: Kolera Case 3](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071920/55cf995e550346d0339d029c/html5/thumbnails/2.jpg)
Pelepasan enterotoksin dari V.Cholera Peningkatan produk cAMP menyebabkan kehilangan air, NaCl, Kalium, dan bikarbonat dalam jumlahyang massif, selain itu juga merangsang ekskresi Cl
Enterotoksin Merupakan suatu protein dengan berat molekul 84.000 Dalton Tahan panas, tahan asam, resisten terhadap tripsin, namun dapat dirusak protease Toksin mengandung 2 sub unit yaitu B (Binding) dan A (Active) Subunit B mengandung 5 polipeptida, dan terikat gangliosid monosialosilyang
spesifik, reseptor GM1 pada epitel usus halus Sub Unit A menembus epitel usus, dan menyebabkan ADP dari nictinamide adenine
dinucleotide (NAD) ke sebuah guanosine triphospate (GTP) bindingprotein yang mengatur adenilate siklase
Zonula occludens toksin (Zot) meningkatkan permeailitas mukosa usus halusdengan mempengaruhi struktur tight junction interselluler
Accessory Cholera Toksin (ACT) diketahui meningkatkan transport iontransmembran
Manifestasi Klinis Masa inkubasi Cholera 16-72 jam Gejala klinis bervariasi mulai dari asimptomatik hingga dehidrasi berat Manifestasi yang khas adalah diare yang encer dan banyak tanpa didahuluirasa mulas
maupun tenesmus Tinja berubah menjadi cairan putih keruh, tidak berbau busuk maupun amis, namun
manis menusuk dan terdapat gumpalan putih Muntah timbul setelah diare dan tanpa didahului rasa mual Kejang otot dapat menyusul, baik dalam bentuk fibrilasi atau fasikulasi ,maupun
kejang klonik yang nyeri dan mengganggu, biasanya menyerang ototbetis, biceps, triceps, pektoralis, dan dinding perut (disebabkan berkurangnya kalium dan clorida pada sambungan neuromuscular)
Dehidrasi berat ditandai dengan takipneu,tachycardia, turgor kulit menurun (tulang pipi nampak, mata cekung), mulut menyeringai karena bibit kering, perut cekung (skafoid) tanpa ada steifung maupun kontur usus, tangan dan kaki tampak kurus terutama jari keriput
Diuresis berangsung-angsur berkurang dan berakhir dengan anuria
Diagnosis Meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis Pada kasus berat tidak sulit diidentifikasi namun pada kolera ringan dansedang cukup
sulit Diagnosis dapat ditegakkan dari manifestasi klinis
Diagnosis Banding
![Page 3: Kolera Case 3](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022071920/55cf995e550346d0339d029c/html5/thumbnails/3.jpg)
diare sekretorik yang diakibatkan berbagai pathogen seperti penyebab diare sekretorik lain vibrio cholera; vibrio cholerae non 0 grup 1, eschericia coli, clostridium perfringens, bacillus cereus, staphylococcus aureus
PengobatanPengobatan berdasarkan causal yaitu pemberian antibiotikamerupakan obat utama untuk membunuh kuman vibrio danmemperpendek masa dan volume diare secara bermakna.
Tetrasiklin dengan dosis 50 mg/kgBB/hari selama 3 hari, chloramphenikol dengan dosis 50100 ml/kgBB/hari selama 5 hari doksisiklin 4mg/kgBB/selama 3 hari.
PencegahanPencegahan dengan menjaga sanitasi lingkungan, air bersih, fasilitas pembuangan feses yang bersih, peningkatan gizi, dan perhatian pada persiapan makan dan pemberian vaksin dapat diberikan pada individu-individu yang berisiko tinggi pada suatu daerah endemik kolera. Dengan imunisasi dengan vaksin standard yaitu pemberian seluruh sel bakteri mati yang mengandung 10 biliun vibrio mati per ml,hanya memberikan proteksi 60-80% untuk masa 3-6 bulan.Vaksin disini tidak berpengaruh pada carier dalam pencegahanpenularan, sehingga vaksin kolera tidak efektif untuk mengatasi suatu keadaan endemik.