konsep gender dalam islam

27
KONSEP GENDER DALAM ISLAM Kelompok IX : Yuli Marni Anjani Ummi Hani (11304241039) Najih Sudrajat (11304241042)

Upload: heny-purnama-sari

Post on 08-Nov-2015

1.143 views

Category:

Documents


225 download

DESCRIPTION

tugas agama semester 1

TRANSCRIPT

  • KONSEP GENDER DALAM ISLAMKelompok IX :YuliMarni AnjaniUmmi Hani (11304241039)Najih Sudrajat (11304241042)

  • A. PengertianGENDER : menurut Bahasa inggris : Jenis kelaminKamus Bhs. Inggris : penggolongan jenis kelamin gender : penggolongan gramatikal terhadap kata-kata benda dan kata benda lain yang berkaitan dengan jenis kelamin serta ketiadaan jenis kelamin/ kenetralan ( Tim Dosen PAI UNY, 2002: 131 )

  • Konsep genderMaskulinitas :Laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasaFeminitas :Perempuan lemah lambut, cantik, emosional, keibuan

  • GENDER

    Dapat diartikan sebagai sifat yang melekat padakaum laki-laki maupun perempuan yangdikontruksi secara sosial maupun kultural.

    Gender memiliki perbedaan-perbedaan bentuk antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain karena norma,adat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat.

  • B. Permasalahan GenderPerbedaan gender menjadi permasalahan karena melahirkan adanya ketidakadilan, khususnya bagi kaum perepuan. Adanya ketidakadilan gender ini bisa dilihat dari :a. Marginalisasi (peminggiran kaum perempuan)b.Subordinasi (pementingan peran laki- laki daripada perempuan)c. Pembentukan stereotipe melalui pelabelan negatif. stereotipe yang berawal dari asumsi bahwa perempuan bersolek adalah untuk memancing perhatian laki- laki, sehingga setiap ada pelecehan seksual yang disalahkan pihak perempuan.

  • d. Kekerasan terhadap perempuan (baik fisik maupun psikis).e. Beban kerja kaum perempuan.Anggapan bahwa perempuan adalah pribadi yang ulet, sehingga semua urusan pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh perempuan, sementara laki- laki dalam hal ini tidak pernah diarahkan untuk meringankan beban kerja perempuan.

  • C.Munculnya Ketidakadilan Gender1.Budaya Patriarekhi Yang Sudah Mengakar Patriarekhi yang berpijak dari konsep superioritas laki-laki dewasa atas perempuan dan anak-anak, sudah mengakar dalam keyakinan bahkan menjadi suatu ideologi yang sulit diubah.Keyakinan tsb sudah terbentuk dalam masing-masing orang,mulai dari lingkungan keluarga,masyarakat hingga tingkat negara yang bersifat global.

  • Budaya patriarkhi telah berkembang di kalangan manusia berabad-abad sebelum kedatangan Islam.( Menurut Leila Ahmed ),Pria menghabiskan waktu diluar rumah,sedangkan perempuan diharuskan tinggal di dalam rumah,merawat anak,mengelola rumah tangga,memperhatikan pelayan,dan melakukan pekerjaan rumah. (Menurut Rosaline A.Sydie),Pria sebagai patriarch menguasai anggota keluarga,harta-harta,sumber ekonomi serta posisi pengambilan keputusan.

  • 2.Penafsiran Yang keliru Tentang Teks-Teks Alquran Banyak doktrin keagamaan(baca Islam)yang bias gender karena teks-teks Alquran dipahami secara intelektual.Argumen tafsir atas ayat sosiologis yang bersifat kontekstual dipatenkan menjadi ayat-ayat teologis yang bersifat absolute, (Menurut Siti Ruhaini) Untuk memahami makna dan kndungn Alquran,tidak bisa hanya terfokus pada pendekatan tekstual semata,karena bahasa arab yang digunakan Alquran adalah bahasa dialektis dengan kondisi obyektif ketika dan dimana Alquran diturunkan,hal ini dapat dilihat melalui sababun nuzul sejumlah ayat. Contoh ;dalam Alquran surat an-Nisa 4:34,merupakan ayat yang ditunjukan kepada laki-laki muslim untuk tidak berbuat aniaya terhadap isteri-isteri mereka.

  • (Menurut Amina Wadud),bukan Alquran yang membatasi wanita,melainkan penafsiran Alquran yang telah dianggap penting dari Alquran itu sendiri.,

  • 3.Bias Gender dalam Pemaknaan Hadist

    Bias gender sering muncul dalam pemahaman hadist Nabi Muhammad Saw. Masih sering di jumpai hadist-hadistmisoginis(yang bernada merendahkan martabat kaum perempuan)sering dijadikan rujukan oleh para ulama, sehingga hadist tersebut diterima oleh banyak umat Islam dan menjadi pandangan budaya yang mempengaruhi pola relasi gender.

  • Untuk mengetahui kualitas hadist, perlu diadakan penelitian Sanad(periwayatan hadist) dan Matan(isi dan makna hadist). (Menurut Hamim Ilyas),diperlukan kontekstualisasi pemahaman hadist, yaitu usaha yang dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan kehidupan dengan teks hadist atau sebaliknya,yang dilakukan dengan dialog dan saling mengisi antara keduanya.

  • D. GENDER DALAM ISLAM1. Kedudukan perempuan pra dan pasca datangnya Islama. Pembunuhan bayi perempuanBanyak terjadi dalam masyarakat arab pada masa pra islam. Faktor : Menambah beban ekonomiTidak bisa pikut perangMembuat malu dan sedih jika menjadi tawanan dan budak

  • Tergambar dalam Al-Quran surat an-Nahl (16) : 58-59

    58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. 59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.

  • Islam secara tegas melarang tindakan yang mengakibatkan salah satu pihak teraniayaTertulis dalam surat Al-Anam 6 : 151

    Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).

  • Nabi juga pernah berkata barang siapa yang dikaruniai anak perempuan dan tidak dikubur hidup-hidup tidak menghinanya tidak merendahkanya maka allah akan memasukkannya ke surga. sedikit demim sedikit harkat dan martabat serta peran ekssistensi perempuan mulai meninkat atas hadirnya islam

  • b. tidak adanya pembatasan jumlah isteri Pra islam : seorang laki-laki dapat memperistri lebih dari satu bahkan sampai 10, terutama seorang pemimpin atau pemuka masyarakatbertujuan untuk menjalin hubungan dengan keluarga lain untuk kepentingan politik sajaperempuan tidak memperoleh haknya secara adil dan manusiawi

  • surat An-Nisa ayat 3 yang artinya 3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

    ayat tersebut bermaksud untuk memberlakukan prinsip keadilan dan kesetaraan.

  • c. perkawinan dengan system diwariskan

    terjadi apabila seorang laki-laki meninggal dunia, maka putranya yang lebih tua atau anggota yang lain berhak mengawini janda-jandanya tanpa maskawinmemposisikan perempuan seebagai benda mati yang tidak diberi hak untuk memilihDalam al-quran tindakan tersebut sangat dilarang dalam surat an-Nisa ayat 22. . Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).

  • d. Perkawinan dengan system kontrak Yaitu perkawinan sementara yang masa berlakunya ditentukan dan dianggap bubar apabila masa berlaku telah habis dilakukan secara sah dan ada kerelaan oleh keduanya, tapi terkesan memperlakukan wanita hanya sebatas keinginan untuk kenikmatan sessaatTidak sesuai tujuan oernikahan yang hakiki

  • e. posisi perempuan dalam perceraian

    Pada masa jahiliyah, laki-laki mempunya hak mutlak dalam perceraian, dia bias menceraikan istrinya 100 x dan kemudian rujuk lagi.(ibnu zaid)bentuk-bemtuk lain yang menyudutkan perempuan yaitu. ZiharIllaAl-adl

  • 2. Kesetaraan Gender Dalam Islam

    Dalam Alquran terdapat kontroversi tentang konsep relasi gender yang seakan adanya ketidakadilan bagi kaum hawaNamun jika memperhatikan metode tafsir yang benar maka dipahami bahwa ayat ayat tersebut meerupakan proses mewujudkan keadilan dan kesetaraan secara konstruktif dalam masyarakat

  • Pada QS an-Nisa 4 :34 Kaum laki-laki itu adalah qawwamun pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

  • Pada ayat di atas sering dijadikan legitimasi perbedaan status antara laki-laki perempuan Ditafsirkan : qawwam = pemimpin, penanggung jawab dan superioritas laki-laki = mutlak Kelebihan laki-laki juga mutlak atas perempuan Dinukil dari kitab ar-Razi

    pemimpin = penanggung jawab atas kelangsungan komunitas agar seimbang dan stabilPemimpin tidak menunjukkan superioritas, Memberi perlindungan untuk kemaslahatan untuk kelebihan, pada ayat terdapat kata sebagianMaka ada kemungkinan sebagian perempuan punya kelebihan dari sebagian laki-laki

  • Ayat lain yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan kecuali ketakwaanya. Surat al-Hujarat 49 :13Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

  • JadiIslam adalah agama yang sangat menjaga kesetaraan dan keadilan.Menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan