laporan dk sk 4

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Penyebab timbulnya karies pada daerah servika l gigi antara lain adanya invasi kuman, resesi gingival, oral hygine yang buruk dan cara penyikatan gigi yang salah. Karies yang terjadi pada bagian ser vika l gigi seri ng dikla sifk asik an seba gai Kar ies Kelas V yang dikenal dengan klasifkasi menurut G. V. Black. Jenis karies ini sulit penanganannya karena berbatasan dengan daerah gingival mulut. Penatalaksanaan karies kelas V ini dapat dilakukan dengan cara penumpatan. Bah an tumpat yan g dip ilih juga ber bagai macam, sal ah satunya ada lah emen !onomer Kaca, begit u juga den gan tekn ik penumpatannya dan langka h" langka h pera#atannya.  $ erkadang pasien yang terk ena karies k elas V ini merasa sakit pada gig inya, hal ini terja di ka rena karie s tel ah menembus lebih dar i setengah bagian dentin dan harus dilakukan perlindungan pulpa agar gigi tidak mati. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu dilakukan diskusi ten tang masalah ini. %ihara pkan dengan dibuatnya laporan ini, mahasis#a me ng erti dan memahami te ntang hal"hal ya ng berkaitan dengan topik yang dibahas. 2.2 Batasan Masalah &. %e fnisi Ka ri es K las V '. Klasif kasi K ari es Klas V (. yarat dan Prinsip Preparasi Klas V ). Pember sihan K avitas *$oilet o+ a vity- . i+at , Klasif kas i dan Pr osedu r Penump atan G! /. Per li ndungan %iri 0. Kontrol !n +eks i di 1uang Kerja & 2 Page

Upload: mochammad-yusuf

Post on 06-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 1/47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyebab timbulnya karies pada daerah servikal gigi antara lain

adanya invasi kuman, resesi gingival, oral hygine yang buruk dan

cara penyikatan gigi yang salah. Karies yang terjadi pada bagian

servikal gigi sering diklasifkasikan sebagai Karies Kelas V yang

dikenal dengan klasifkasi menurut G. V. Black. Jenis karies ini sulit

penanganannya karena berbatasan dengan daerah gingival mulut.Penatalaksanaan karies kelas V ini dapat dilakukan dengan cara

penumpatan. Bahan tumpat yang dipilih juga berbagai macam,

salah satunya adalah emen !onomer Kaca, begitu juga dengan

teknik penumpatannya dan langkah"langkah pera#atannya.

$erkadang pasien yang terkena karies kelas V ini merasa sakit pada

giginya, hal ini terjadi karena karies telah menembus lebih dari

setengah bagian dentin dan harus dilakukan perlindungan pulpa

agar gigi tidak mati.

Berdasarkan hal tersebut di atas perlu dilakukan diskusi

tentang masalah ini. %iharapkan dengan dibuatnya laporan ini,mahasis#a mengerti dan memahami tentang hal"hal yang

berkaitan dengan topik yang dibahas.

2.2 Batasan Masalah

&. %efnisi Karies Klas V'. Klasifkasi Karies Klas V(. yarat dan Prinsip Preparasi Klas V). Pembersihan Kavitas *$oilet o+ avity-

. i+at, Klasifkasi dan Prosedur Penumpatan G!/. Perlindungan %iri0. Kontrol !n+eksi di 1uang Kerja

& 2P a g e

Page 2: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 2/47

BAB II

PEMBAHASAN

I. Defnisi Karies Klas VKaries Menurut M unt ! Hu"e# Site $- 3esi site ( terjadi di &4( gingiva mahkota atau pada permukaan

akar yang terbuka.- ama dengan klasifkasi Black klas V, namun klasifkasi Black

tidak membedakan lesi pada gingiva &4( permukaan apro5imal

*khususnya karies permukaan akar- dari lesi klas !!. ementara

pada klasifkasi 6ount78ume dibagi menjadi lesi erosi4abrasi

atau kavitas kecil termasuk 9(.& atau 9(.', sementara lesi

interproksimal termasuk 9(.( atau 9(.).- Karies dapat terjadi di mana saja disekeliling gigi sebagai

dampak kurangnya kebersihan dan akumulasi plak.- Karies permukaan akar juga terjadi di mana saja di permukaan

akar mengikuti adanya resesi gingiva.- :brasi4erosi juga termasuk di kategori ini.

II. Klasifkasi Karies Klas V

Karies ite ( dibagi menjadi ) si;e, yaitu si;e &, ', ( dan )Site 3, Size 1 #3.1 *Klasifkasi %.V Bla&k' Klas V(

Preparasi

3esi karies bisanya ditemukan di margin gingiva

sehubungan dengan tingginya tingkat karies dan kebersihan oral

yang buruk. ebuah keputusan harus dibuat apakah

remineralisasi dan peningkatan kebersihan oral akan cukup

untuk menstabilkan situasi atau apakah perlu menempatkan

restorasi. Jika restorasi diperlukan, cukup untuk membuang dentin

yang karies saja menggunakan bur bulat kecil. Kadang, bila

enamel sangat rapuh, kavitas dapat dilebarkan namun tidak

perlu membuang lesi putih yang merepresentasikan enamel

yang ter demineralisasi. Gunakan silinder diamond kecil pada

kecepatan tinggi intermediet diba#ah spray air udara untuk

pelebaran yang terbatas.

' 2 P a g e

Page 3: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 3/47

%engan penempatan glass ionomer, keadaan enamel

tidak penting karena pelepasan <uoride yang kontinu akan

mendukung remineralisasi.

Bila kavitas akan direstorasi dengan resin komposit,outline perlu diperluas untuk mencapai kedalaman, enamel yang

termineralisasi secara penuh yang dapat di etsa dengan aman

untuk menyediakan perlekatan micromechanical. Karena materi

adesi+ akan digunakan untuk restorasi, maka tidak perlu

membuat desin retensi.

$idak ada instrumen yang dibutuhkan utnuk restorasi lesi

erosi. 8ati"hati untuk mencegah kerusakan jaringan gingiva

karena pendarahan akan mencampuri adhesi. Kontrol rembesan

dan pendarahan gingiva dapat diperoleh dengan pengaplikasian

asam trikloroasetik. ebagai alternati+, penempatan dari

retraktor gingiva yang pendek ke dalam crevice gingiva dapat

membantu menggeser jaringan lunak dari kavitas.

Site 3, Size 2 #3.2 *Klasifkasi %.V Bla&k' Klas V -

3esi 9(.' hampir sama dengan lesi 9(.& kecuali bah#a

lesi ini lebih ekstensi+ dan dimungkinkan lebih kompleks untuk

direstorasi. =ormalnya berupa lesi karies besar pada permukaan

+asial atau lingual gigi, timbul karena teknik oral hygiene yang

jelek dengan keberadaan karies rampan. Karies ini kadang dapat

dilihat pada pasien dengan 5erostomia.

Preparasi

!kuti langkah yang dideskripsikan di atas *karies 9(.&-,

tetap dengan mempertahankan struktur gigi alami sebanyak

mungkin. Perhatikan potensi untuk remineralisasi pada enameldan dentin.

Gunakan bur bulat pada kecepatan rendah untuk

membuang dentin yang terin+eksi dari dinding dan dentin yang

terpengaruh pada dinding aksial. Gunakan bur diamond kecil

pada kecepatan tinggi intermediet untuk mempertegas outline

enamel tapi tetap konservati+ dengan enamel yang

terdemineralisasi.

Site 3, Size 3 #3.3 *Klasifkasi %.V Bla&k' Klas V -

( 2 P a g e

Page 4: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 4/47

Kategori ini merepresentasikan lesi aproksimal yang telah

berkembang, baik menjadi karies permukaan akar primer yang

mengikuti resesi gingiva atau karies rekuren pada margin

gingiva dari retorasi yang sudah ada. Pembongkaran dariseluruh retorasi asli tidak diperlukan> pendekatan konservati+

untuk mera#at struktur gigi yang tersisa secara maksimal dapat

dibuat dari sisi +asial atau lingual tergantung dari posisi lesi

karies. Penampilan estetik jarang menjadi masalah, tapi

aksesnya mungkin terbatas. Penempatan rubber dam dapat

digunakan sebagai bantuan dan gingivektomi minor dnegan

elektrosurgeri atau pera#atan laser dapat dibenarkan.

Preparasi

Bila ada resiko ke permukaan akar dari gigi yang

bersebelahan, pasang pita matriks metal pendek dan baji pada

tempat yang sesuai sebelum mulai preparasi kavitas.

Gunakan silinder diamond tapered bur pada kecepatan

tinggi intermediet di ba#ah spray air udara dan dekati lesi dari

porsi oklusal karies menuju gingiva. Bukan secara konservati+,

cukup untuk mendapat visibilitas yang memungkinkan. 3akukan

gingivektomi bila diperlukan dan kontrol pendarahan dengan

asam trikloroasetik. Buang karies di sekeliling dinding dan lantai

gingiva dengan bur bulat kecil, dengan shank panjang bila

diperlukan dan tegaskan outline kavitas. 3akukan dengan hati"

hati pada dinding aksial karena dentin yang terpengaruh

demineralisasi dapat diremineralisasi dan dapat tetap menutup

pulap selama margin dilindungi. Kadang sulit mengidentifkasi

terbukanya pulpa pada kavitas dan perhatian diperlukan untukmenghindarinya. Bila dimungkinkan, pertahankan dinding gigi

pada sisi seberang dari akses kavitas karena akan mem+asilitasi

konstruksi matriksa dan penempatan restorasi.

Site 3, Size 4 #3.4 *Klasifkasi G.V Black- Klas V -

Kategori ini merepresentasikan kombinasi dari dua atau

lebih kavitas di sekitar margin servikal dari gigi mana saja.

ituasi yang sering terjadi di sekitar kaninus ba#ah yang berdiri

sendiri dimana lesi 9(.' labial bergabung dengan lesi 9(.( yang

) 2 P a g e

Page 5: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 5/47

lain pada sisi distal dan dimungkinkan ada lesi 9(.' lain pada

sisi lingual. Pera#atan tetap sama dengan lesi individual namun

lebih kompleks untuk dilaksanakan.

PreparasiPertahankan struktur gigi sebanyak mungkin, dengan

memperhatikan dinding aksial dari kavitas. %entin yang

terpengaruh demineralisasi dapat saja diremineralisasi dan bila

mungkin sebaiknya tidak dibuang. !kuti rekomendasi di ba#ah

reknik ?atraumatic restorative treatment@ jika diindikasikan.

Bersihkan dindingnya saja, menggunakan diamond

tapered kecil dan ra#at enamel sebanyak mungkin. Buang

dentin yang terin+eksi dari dindung menggunakan bur bulat

kecil. Kondisikan *dengan kondisioner- kavitas seperti biasa

sebelum penempatan semen.

Klasifkasi Karies Klas V "enurut Pickard

I. Karies Permukaan HalusKaries ini biasanya terjadi di sekitar leher molar dan

premolar serta di permukaan labio"servikal insisi+. Karies jarang

terjadi di permukaan palatal insisi+ atas kecuali pada ceruk

singulum dan sangat jarang terjadi di permukaan lingual insisi+

ba#ah. Jika terjadi resesi gingival, karies sering mulai di

pertautan email"dentin yang akan menyebabkan menggaungnya

email.II. Karies akar

Karies ini terjadi setelah adanya resesi gingival dan tidak

perlu melalui tahap menembus email serta seringkali dimulai

dengan terjadinya lesi yang lua di akar. ering terbentuk

disekeliling akar dan tidak ada batas yang jelas antara lesiaproksimal, bukal dan lesi lingual. Pada umunya, merupakan

penyakit orang tua karena banyaknya resesi gingiva, #alaupun

bisa juga terjadi pada umur yang lebih muda jika akarnya

terbuka.

2 P a g e

Page 6: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 6/47

ecara klinis, baik lesi akti+ maupun lesi yang bergerak

lambat dapat jelas dilihat. 3esi akti+ terasa lunak, kekuning"

kuningan atau coklat muda, sementara karies terhenti atau

karies yang penyebarannya lambat terasa lebih keras dan

tampak lebih ber#arna tua,sering malah hamper hitam.

Pencegahan dini dapat dilakukan dengan cara pengendalianplak, konsultasi diet, dan pemberian <uor topical. Kadang"

kadang penghalusan dan pemolesan permukaan akar yang

lunak akan membantu pengendalian plak dan memudahkan

terhentinya karies.

III. Prinsi) Pre)arasi Klas V Menurut %.V.Bla&k &. Bentuk 1agangan

o

Bervariasi tergantung karies4tingkat dekalsifkasi yangterjadi

o 1agangan biasanya persegi panjang dengan sudut yang

membulat, ovoid, atau berbentuk ginjalo %inding aksial berada pada kedalaman &, mm dari

permukaan gigi'. 1etention +orm

o 1esistence +orm sama seperti prinsip pada pembuatan

restorasi klasifkasi lainnya

/ 2 P a g e

Page 7: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 7/47

o 1etensi dibuat pada oklusal*insisal- dan dinding gingival di

pertautan dengan dinding aksialo $idak boleh ada undercut pada dinding mesial4distalo Kedalaman retensi dibentuk dengan menggunakan

diameter bur(. Bevel

Bevel dibuat pada seluruh bagian preparasi yang dikelilingi

email, tetapi tidak dibuat pada preparasi yang berakhir di

sementum.

IV. Pe"*ersihan Ka+itas ,- ilet / 0a+it ( Aang termasuk dalam prinsip ?$oilet o+ the avity@ adalah1) Isolasi daerah kerja

!solasi daerah kerja merupakan suatu keharusan. 8al ini

ditujukan agar mendapatkan daerah kerja4kavitas yang

kering serta pandangan yang jelas. Gigi selalu dibasahi

saliva, lidah yang mengganggu penglihatan, dan gingiva

yang berdarah merupakan beberapa masalah yang harus

diatasi sebelum kerja yang teliti dan tepat dapat dilkukan.Beberapa cara mengisolasi daerah kerja, antara lain 1. Dengan Saliva Ejektor

aliva ejector berdiameter ) mm, digunakan untuk

menghisap saliva yang tertumpuk di dasar mulut. aliva

ejector dapat dipegang oleh pasien atau dibiarkan

tergantung di dasar mulut. aliva ejector dihubungkan

dengan suatu ujung yang dapat dibengkokkan, yang

0 2 P a g e

Page 8: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 8/47

desainnya ada beberapa macam. :da yang terbuat dari

plastik dan dapat dibuang setelah sekali pakai. elain itu

ada yang terbuat dari logam yang dilengkapi dengan

semacam sayap untuk meretraksi dan melindungi lidahdan dasar mulut, yang seperti ini berman+aat bagi

operator yang bekerja sendiri. Bagian yang paling kritis

dari saliva ejector adalah ujungnya. Karena terus berada

di dasar mulut, di ba#ah tekanan negati+ yang konstan,

dapat menarik jaringan lunak ke dalam orifsnya sehingga

menimbulkan suatu lesi yang jelek.

'. Dengan Evakuator Kece atan !inggi "H E$Cvakuator kecepatan tinggi *8VC- dengan diameter &D

mm, digunakan untuk menyerap semua air dan debris

dari daerah kerja. Biasanya dioperasikan oleh asisten gigi.

8VC sangat e+ekti+ bila dokter gigi dan asistennya bekerja

sebagai suatu tim yang berpengalaman dan terampil.

3. Dengan %otton &olls $ujuan untuk menggunakan ini adalah untuk menyerap

saliva dan cairan lainnya, untuk menarik pipi, bibir dan

lidah. otton roll ini diletakkan di gigi' yang kita

preparasi . otton rolls dapat mengisap saliva dalam #aktu

yang cukup singkat . elama prosedur restorasi di lakukan

cotton rolls harus selalu diganti jika sudah cukup basah

oleh saliva. otton rolls yang sering digunakan adalah

=o.' dengan panjang &&4'E dan diameter (4FE.

F 2 P a g e

Page 9: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 9/47

%igunakan untuk memblokir daerah sekitar gigi yang di

bantu dengan saliva ejector.

ara menempatkan dan lokasi dari cotton rolls di dalam

rongga mulut adalah sbb a. ntuk mengisolasi daerah kerja pada gigi 1:

%aranya dengan menggunakan kaca mulut bibir

dan pipi pasien di tarik atau di angkat ke atas, lalu

cotton rolls di tempatkan di ruang vestibulum oris.'okasin(aa- Pada Gigi Posterior

otton rolls di letakan di samping gigi yang akan

di restorasi dan juga gigi tetangga serta menutup

tempat muara kelenjar parotis.b- Pada Gigi :nterior

otton rools di letakkan mulai dari gigi caninu

menuju kea rah posterior, baik pada rahang

kanan maupaun kiri.b. ntuk mengisolasi daerah Kerja Gigi 1B

elain di tempatkan di vestibulum oris juga di

tempatkan didasar mulut dan menutupi muara

kelenjar submandibularis.'okasin(a )

a- Pada Gigi Posterior

otton rolls di letakan di bagian bukal dan lingual

dari yang akan di restorasi dan juga gigi

tetangganya.b- Pada Gigi :nterior

otton rolls di letakan di bagian kanan dan kiri

mulai dari gigi caninus menuju kea rah posterior

baik pada bagian bukal4 labial maupun lingual.4. Dengan *solator Karet

ara paling sempurna untuk mengendalikan cairan dalam

mulut adalah dengan menggunakan isolator karet * ru++er

am -. Gigi atau gigi"gigi yang akan diterapi, bersama"

sama dengan gigi sebelahnya, ditempatkan dalam lubang

karet isolator dan yang terlihat hanya mahkotanya dan

mencegah kebasahan serta in+eksi.Keuntungan pemakaian isolator karet

6emungkinkan dilakukannya isolasi gigi dengan

sempurna dari ludah, darah, atau eksudat cairan

H 2P a g e

Page 10: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 10/47

gingiva. 8al ini penting bagi semua restorasi terutama

pada tumpatan I adhesi+ I.6embantu isolasi dari bakteri yang terdapat di ludah

sehingga diindikasikan untuk menghindari in+eksi daribagian lain di mulut misalnya pada pera#atan saluran

akar dan ul ca ing baik direk maupun direk.6elindungi pasien dari kemungkinan tertelan atau

terhisapnya instrumen ke trakea atau eso+agus, seperti

pin dentin, patahan bur, serpihan amalgam, -e ge,

mahkota, inla(, instrumen saluran akar, sayap

penyedot ludah, bahkan kepala henpis.6elindungi dokter gigi dari kemungkinan terin+eksi

oleh pasien. Penggunaan isolator karet diindikasikan

pada semua pasien yang dalam darah atau ludahnya

potensial untuk mentransmisikan penyakit kepada

dokter gigi atau sta+nya. *misalnya pemba#a hepatitis

B-.6empunyai e+ek fsik dan psikologis, memisahkan

dokter gigi dari pasien. $idak hanya dari sisi dokter gigi

isolator karet mempunyai velositas tinggi dalam

membersihakan air, debu, debris, tetapi pasien sering

kali merasakan lebih aman, tidak merasakan hampir

semua apa yang sedang dilakukan dokternya.6emungkinkan bekerja lebih cepat dan lebih aman.

6ulut yang basah, gangguan lidah, bibir, dan pasien

yang banyak omong bukan gangguan lagi dengan

pemakaian isolator karet.Kerugian )e"akaian is lat r karet

Pasien tidak lagi dapat berbicara dengan mudah.Percakapan yang terjadi hanya satu arah.

ebagian pasien tidak menyukai isolator karet karena

adanya klaustro+obia *phobia pada ruang yang

sempit-.!solator karet dipegang pada gigi"gigi posterior dengan

cengkeram dan gigi masih merasa sensiti+ beberapa

jam setelah cengkeram dibuka.6emerlukan #aktu dalam memegang dan membuka,

#alaupun dokter gigi yang sudah berpengalaman

&D 2P a g e

Page 11: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 11/47

hanya memerlukan beberapa menit saja. ebenarnya,

setelah isolator karet dipasang, kondisi operasi

meningkat dan banyak #aktu yang dihemat.

Peralatan Is lat r Karet

&. Karet isolatorBerbentuk lembaran"lembaran & cm persegi.

Karet ini tahan robekan, melekat ketat ke gigi dan

meretraksi jaringan gingiva dengan baik. elain itu,

bahan karet harus yang baru. etelah '"( tahun dalam

rak, isolator mudah berubah dan mudah koyak bila

tertarik di atas gigi.!solator karet tersedia dalam berbagai

ketebalan tipis *D,& mm-> sedang *D,'D mm-

ber#arna biru> tebal *D,' mm- ber#arna hijau> ekstra"

tebal *D,(D mm-> dan khusus ekstra"tebal *D,( mm-.

&& 2P a g e

Page 12: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 12/47

!solator yang tipis mudah dipasang dan memberikan

rasa nyaman pada pasien, yang lebih tebal mampu

menarik jaringan lunak dan memiliki daya tahan

terhadap goresan bur gigi. Ketebalan mediumdianjurkan untuk molar, tebal *atau ekstra"tebal- untuk

gigi"gigi anterior dan premolar.'. Pembolong

8asil lubangnya harus bersih karena jika tidak

demikian akan timbul titik lemah di tepi lubang yang

mungkin bisa robek. ejumlah pembolong memiliki

lubang dengan diameter berbeda> makin besar

lubangnya, makin mudah memasukkannya ke gigi.

6akin kecil lubangnya, makin ketat letak karet ke gigi.(. etempel

%igunakan untuk menandai posisi lubang.

etempel ini akan menghasilkan serangkain titik pada

karet isolator yang sesuai dengan posisi rata"rata gigi.

Jika isolator terpasang, posisinya mencapai suatu titik

persis di ba#ah hidung sehingga rongga mulut akan

tertutupi tetapi hidung tetap bebas. ntuk itu, ketika

mengaplikasikan isolator pada gigi"gigi atas atau molar

ketiga ba#ah, posisi incisivus sentral atas harus

distempelkan sekitar ', cm dari ujung atas karet

isolator. ntuk gigi ba#ah, lubang"lubang harus

diletakkan lebih ke depan lagi untuk menghindari

penutupan hidung.). engkeram isolator karet *Klem-

Berupa klip logam yang pas dengan leher gigi

dan menjaga isolator pada posisinya. Bahan dasaruntuk cengkeram adalah dua ja#, dan ) prong, busur,

lubang"lubang dan sayap. kuran cengkeram dan

lokasi prong ditentukan oleh keliling eksternal dan

bentuk gigi. elain itu, ada kalanya membantu retraksi

gingiva. Perangkat cengkeram diba#ah ini biasanya

cukup bagus untuk digunakan

&' 2 P a g e

Page 13: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 13/47

• engkeram molar B , J , tanpa sayap > dipakai

jika cengkeram dipasang dahulu sebelum karetnya.• engkeram molar K, bersayap> sayapnya

memungkinkan penempatan karet dan cengkeram

bersama"sama.• engkeram premolar G6• engkeram C , dipakai untuk setiap gigi yang

kecil.• engkeram molar : , tanpa sayap> hanya dipakai

untuk gigi yang erupsi sebagian. 1ahang

cengkeram ini retenti+ dan mengarah ke gingiva,

sehingga membantu retensi pada satu gigi yang

kecembungan maksimalnya ada di subgingiva.• engkeram servikal, pola errier, untuk dipakai

pada gigi anterior jika diperlukan retraksi karet ataugingiva untuk memudahkan akses ke kavitas

servikal.. unam cengkeram

uatu instrumen untuk meletakkan cengkeram,

mengatur dan melepaskannya./. Pelumas isolator karet0. Gel berbahan dasar air biasanya disertakan untuk

keperluan ini, tetapi krim pencukur tanpa sikat sudah

cukup memadai. Pelumas diulaskan di sekeliling

&( 2 P a g e

Page 14: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 14/47

lubang pada karet sebelum memasang karet pada gigi

agar isolator karet lebih mudah dipasang. Gosok

permukaan batangan sabun yang basah, ambil yang

hancur dengan jari dan oleskan ke lubang"lubang padapermukaan dalam isolator karet tersebut.

F. Pita atau benang gigi yang dilapisi malamBahan ini dipakai agar karet dapat mele#ati titik

kontak yang ketatH. 8anduk

%igunakan untuk kenyamanan pasien. Keringat dan

saliva yang keluar mudah diblok oleh handuk untuk

memisahkan isolator dari kulit.&D.Kerangka atau pemegang isolator karet

Kerangka akan memegang ujung karet yang bebas dan

mencegahnya jatuh ke dalam mulut atau kembali ke

arah muka pasien. :da berbagai tipe dan desain

pemegang isolator karet. Pada dasarnya meliputi

*a- traksi servikal , dengan strap di sekeliling kepala

atau leher> traksi servikal memberikan akses yang

lebih besar dan memperbaiki tumpuan jari, karena

tangan operator dapat diletakkan lebih dekat ke

daerah kerja. $etapi, strap kadang"kadang

mengganggu pasien dan jika metode fksasi strap

digunakan akan lebih sulit menempatkan penyedot

kecepatan tinggi dan mengontrol aliran air selama

prosedur pengeboran.

*b- rangka asial yang menghasilkan tarikkan

sirkum+erensial di sekeliling mulut itu sendiri.

1angka +asial lebih mudah dan lebih cepatdipasangdan lebih bisa ditoleransi oleh pasien.

$etapi, rangka menghambat pergerakan operator

dan tidak memberikan keamanan dan

penjangkaran sebanyak tipe servikal.

Pe"asangan Is lat r Karet

&. Pemasangan klem.'. Pemberian pelumas karet.

&) 2 P a g e

Page 15: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 15/47

(. Pemasangan karet ke gigi distal dan klem termasuk

semua sayap. 3ubang besar memungkonkan operator

dengan jari telunjuknya menarik dan menggeser karet

dari klem hingga masuk pas pada leher gigi.). Pemasangan handuk isolator.

. Pemasangan pemegang. uatu tanda identifkasi

dalam bentuk lubang dibuat pada sudut kanan ba#ah

dari karet untuk patokan dalam mengorientasikan

karet sebelum pemasangan pemegang. Perhatikan

bah#a gigi yang diberi klem adalah satu"satunya gigi

yang menonjol keluar dari karet pada tahap

pemsangan ini. 3ipatan pada batas atas untuk

menambah kenyamanan pasien./. Karet kemudian ditarik ke gigi seberangnya. Biasanya

caninus atau premolar.0. Bekerja dari gigi ini ke belakang klem, karet ditarik

dengan ibu jari pada permukaan labial dan jari telunjuk

pada permukaan lingual untuk meningkatkan septum

karet sehingga dapat mele#ati titik kontak.F. Gunakan pita gigi untuk mele#atkan karet melalui satu

atau dua titik kontak yang tersisa.

& 2P a g e

Page 16: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 16/47

Page 17: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 17/47

!) "terilisasi Ka#itas• $ujuan menghilangkan mikroorganisme yang masih ada

di dalam kavitas sehingga dapat mencegah terjadinya

karies kembali.• yarat bahan untuk sterilisasi

" tidak menyebabkan kerusakan jaringan karies gigi" tidak meerubah #arna gigi" tidak mengiritasi pulpa

• Jenis bahan yang digunakana. 8idrogen peroksida (Lb. :lkohol 0DL dapat mengiritasi dentin dan pulpa

sehingga penggunaannya saat ini terbatas.c. 3iMuid polycarbo5ilat cementd. ilver nitrat yang dilarutkan dengan eugenol, phenol,

thymol, serta potassium +errocyanide• Pengeringan Kavitas

a. $ujuan untuk menambah daya adhesi *kerapatan

bahan restorasi terhadap dinding kavitas-.b. ara pengeringan

" menyemprotkan udara kering dengan chip blo#er- 6enyemprotkan udara kering dengan kompresor

udara *terdapat pada dental unit-• $eknik terilisasi dan Pengeringan Kavitas

a. emua debris diambil dengan memakai ekskavator,

kemudian sisa"sisa yang masih tertinggal disemprot

dengan air. 3alu kavitas dikeringkan dengan cotton

pellet4semprotan udara kering.b. Kavitas diperiksa lagi untuk memastikan benar"benar

bersih.c. terilisasi kavitas dengan larutan desin+ektan,

menggunakan cotton pellet, baik dalam kavitas

maupun pada permukaan gigi sekitar kavitas.

d. 6engeringkan kavitas serta permukaan gigi sekitarnyadengan menyemprotkan udara kering4cotton pellet.

e. :pabila kavitas sudah benar"benar kering, bahan

restorasi siap diinsersikan ke dalam kavitas.

V. est rasi Karies Klas V $. $kses ke Karies

!nstrument yang digunakan adalah bur miniature daan

henpis miniature dan pembersihan lesi akan lebih mudah jika

mulut dalam keadaan setengah tertutup. :kses ke karies jauh

&0 2 P a g e

Page 18: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 18/47

lebih mudaj dibandingkan dengan klas lain,namun masalah

dalam akses yaitu yang berkaitan dengan struktur

sekelilingnya misalnya akses ke karies servikal di permukaan

bukal molar ' dan ( atas agak sukar karena adanyaprocessus koronoideus mandibula jika mulut terbuka lebar"

lebar.B. Pembuangan Karies

Jika terdapat lesi bercak putih atau coklat dapat

dihentikan dengan upaya preventi+ misalnya pengendalian

plak> aplikasi <uor dalam bentuk pasta gigi, obat kumur atau

pernis> analisis dan konsultasi diet. :las an penatalaksanaan

restorative selain pencegahan adalah memugar keutuhan

permukaan gigi, membantu pengendalian plak, dan

melindingi pulpa.Pencegahan karies harus dimulai di daerah yang telah

ada kavitas dan preparasi dengan menggunakan bur bulat

baja kecepatan rendah. %entin lunak harus dibuang, tetapi

dentin yang keras dan kecoklatan dapat dibiarkan sekalipun

terletak bersebalahan dengan daerah yang harus diretorasi.

Jika menggunakan bur bulat dalam membuang dentin karies

pada permukaan akar, bur harus dijaga agar tetap bersudut

) derajat terhadap permukaan gigi.%. &egangan'&etensi dan Be#el

Bentuk regangan restorasi klas V tidak seragam

sehingga dapat bervariasi tergantung karies atau tingkat

dekalsifkasi yang terjadi. Bila jaringan yang rusak telah

disingkirkan dan tepinya berada pada email yang baik,

regangan biasanya berbentuk persegi panjang dengan sudut

yang membulat *bevel-, ovoid atau berbentuk ginjal.Pertama"tama dalam mempreparasi kavitas digunakan

round bur dan setelah mencapai dentin dilanjutkan dengan

pemakaian bur fssure berujung datar untuk membuat

dinding kavitas. %asar kavitas dapat dihaluskan dengan

menggunakan bur inverted. Biasanya dinding aksial akan

berada pada kedalaman &, mm dari permukaan gigi.1etensi dibuat pada insisal dan dinding gingival di

pertautan dengan dinding aksial, menggunakan round bur no

&F 2 P a g e

Page 19: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 19/47

N atau O . $idak boleh ada ubderkut pada dinding mesial

dan distal. Kedalaman retensi dibentuk menggunakan

diameter bur dan tidak akan melebihi diameter bur.

Bevel dapat dibuat pada seluruh bagian preparasiyang dikelilingi emal tapi tidak dibuat pada preparasi yang

berakhir di sementum.. Pemilihan Bahan (umpatan

Jika semua dinding kavitasnya terdiri atas email,

pilihan yang baik adalah memakai resin komposit yang

retensinya melalui etsa. %alam kasus seperti ini, tepi email

dapat dibevel yang akan membuat paduan baik antara resin

komposit dengan sisa email yang ada. Jika penampilan

merupakan +actor utama maka dipilih resin komposit mikrofl

karena partikel pengisiannya yang lebih kecil sehingga

memungkinkan dilakukan pemolesan.Pada karies akar atau servikal, bahan pilihannya

adalah semen ionomer kaca atau cermet karena

keadhesi+annya pada dentin dan <uor yang dikeluarkannya

menjadikannya bere+ek kariostatik. Komposit bukan

merupakan bahan ideal karena email untuk retensi dengan

etsa sudah tidak ada. %engan amalgam juga dijumpai

masalah retensi karena sukarnya membuat kavitas retenti+

berhubung lesi sudah luas dan mengelilingi gigi dan akan

melemahkan jaringan. Jika tepi servikalnya terletak pada dentin dan tepi

oklusalnya pada email, semen ionomer kaca dan resin

komposit dapat digabung dalam tambalan berlapis *teknik

sand#ich-. emen ionomer kaca ber+ungsi menggantikan

dentin dan jika sudah mengeras dapat dietsa bersama"samadengan email untuk kemudian ditambal dengan resin

komposit. $eknik ini menggabungkan si+at adhesive dan

kariostatik semen ionomer kaca dengan penampilan yang

baik dan tahan aus dari resin komposit.. Pelapikan

Karies dalam, terutama pada orang muda, harus

dilapik dengan hidroksida kalsium. Pada kavitas yang harus

ditambal dengan resin komposit, dentin harus dilindungi dulu

&H 2P a g e

Page 20: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 20/47

sebelum emailnya dietsa dengan asam. Pada kavitas yang

dangkal, tidak memerlukan pelapik hidroksida kalsium karena

basis dari semen ionomer sudah memberikan perlindungan

yang diperlukan. emen ini dapat adhesive ke dentin danmengeluarkan <uor secara berkelanjutan.

emen ionomer dicampur dan ditambal di dasar

kavitas, menutupi seluruh dentin sampai di tepi kavitas yang

tidak beremail lagi. Jika telah benar"benar mengeras,

kelebihannya dapat dikurangi dengan bur sebelum

mengetsasemen ionomer dan tepi emailnya.*. Pemasangan matriks' Penambalan' serta

Pen+elesaiann+a&- 1esin komposit

6ula"mula operator harus memutuskan komposit mana

yang digunakan. Pemilihannya meliputi Bahan bahan mikrofl, konvensional atau hybrid.Polimerisasi dengan polimerisasi cahaya atau kimia.

Polomerisasai cahaya memberikan #aktu kerja yang

lebih lama sehingga disukai pada kavitas yang

kompleks.arna harus yang sesuai dengan #arna gigi.

Jika yang dipilih adalah resin komposit polimerisasicahaya, lapisan resin bondingnya disinari dahulu sebelum

ditambal. Jika kedalamannya tidak lebih dari ' mm,

seluruh kavitas dapat direstorasi langsung dan dibentuk

sebelum disinar. Pada kavitas yang lebih dalam,

menggunakan teknik penumpatan inkremen demi

inkremen. Jika diperlukan matriks, tersedia dalam beberepa tipe

yang dapat dipakai, diantaranya /atriks asetat selulosa berbentuk khusus dan

mempunyai pegangan pendek, sehingga dapat

dipegang oleh pinset. 6atriks ini lentur dan dapat

digunakan pada resin komposit sinar./atriks +erla is tima0 atau matriks logam yang

hanya dipakai untuk resin komposit polimerisasi kimia.

ebelum penambalan, matriks ini diburnis dengan

instrument plastis datar dari logam agar sesuai dengan

'D 2 P a g e

Page 21: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 21/47

giginya. Kemudian instrument plastis datar tersebut

dihangatkan di api Bunsen dan dicelupkan pada malat

pencekat kemudian diletakkan kembali pada matriks,

sehingga matriks akan menempel pada instrumentplastis datar./atriks lem+aran m(lar dikelilingkan sekitar gigi

mele#ati titik kontak, kemudian ditekan ke tepi

gingival untuk membentuk bahan tambalan di servikal.

etiap kelebihan di oklusal dibiarkan dan dibuang

setelah bahan tambal mengeras.'- emen ionomer kaca

1estorasi ini biasanya dilakukan dengan

menggunakan isolator karet, dan memakai matriks agar

dapat melindungi bahan tambalan ketika mengeras serta

membentuknya sehingga tidak memerlukan proses

penyelesaian terlalu banyak.etelah isolator karet terpasang, permukaan gigi

dibersihkan dari plak dan debris dengan lumpur proflaksi

non"<uor. Pasta"pasta yang diperdagangkan sebaiknya

dihindari karena dapat menimbulkan lapisan tipis

berminyak pada gigi yang dapat menghalangi bonding

semen.Permukaan gigi dipersiapkan dengan mengoleskan

as poliakrilik ' L yang dapat membantu aksi

pembersihannya dan bisa membuang sebagian smear

layer, tetapi menyebabkan tubulus dentin tertutup.

Pembersihan asam poliakrilik dilakukan selama &D detik,

kemudian semprot air selama (D detik dan dikeringkan.

Bahan tumpatan G! yang sedikit berlebihditempatkan ke dalam kavitas yang bersih dan kering.

6atriks dipasang diatasnya dan ditahan pada posisinya

sampai bahan mengeras. 8anya tekanan ringan yang

diperbolehkan untuk aplikasi matriks, sehingga matriks

tidak akan berubah bentuk dan kontur restorasi tidak akan

berubah.6atriks logam berbentuk ginjal yang konka+ dapat

digunakan untuk mereproduksi baik kontur mesio"distal

'& 2 P a g e

Page 22: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 22/47

maupun insiso"gingival. 6atriks ini cukup lunak untuk

dibentuk sehingga dapat menciptakan posisi tepi yang

baik. ntuk mempermudah pemasangannya, matriks

dapat dapat dicekatkan sementara ke pemampatberbentu silindris dengan varnish.

Bila matriks tidak digunakan, sebagian besar

kelebihan semen dibuang dengan menggunakan

instrument plastis untuk membentuk kontur yang

diinginkan. 8al ini harus cepat dilakukan, ketika

permukaan masih basah untuk mencegah kerusakan bila

semen tersebut telah mengeras.etelah matriks dilepaskan, permukaan tambalan

akan segera menjadi basah dan mulai saat ini tambalan

tersebut tidak boleh diganggu. Bahan ini tidak

terpengaruh oleh cairan setelah terjadi pengerasan a#al.

Jika pemasangan matriksnya baik sekali, pemolesan tidak

lagi begitu diperlukan. Bur karbida tungsten berbilah

banyak dapat dipakai untuk membuang ketidakrataan dan

digunakan dalam kecepatan rendah dan restorasinya

dapat dilakukan dengan disk. $ambalan harus diulasdengan Vaseline sebelum memakai instrument poles.

$erakhir, keringkan permukaan tambalan tersebut

dan oleskan selapis vernis atau bahan bonding yang

diakti+kan sinar sebagai pelindung terhadap cairan untuk

beberapa jam, segera setelah isolator karet dilepas.ungsi bahan pelindung varnish atau bonding rsin

dengan pengerasan sinar • ebagai pelindung terhadap cairana tau saliva agar

bahan tambalan G! tidak larut.• ebagai pelindung terhadap dehidrasi bahan tambalan

G! . Jika digunakan varnish maka daerah permukaan

tambalan G! yang dilapisanya harus menggunakan suhu

kamar, bukan dengan semprotan udara karena dapat

menggeser varnish dan membuat permukaan terbuka dari

semen yang mengering dan menimbulkan keretakan.

'' 2 P a g e

Page 23: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 23/47

VI. Pr se3ur Penu")atan %I0 )a3a Ka+itas Klas V

&. Bahan tumpat gic yang sedikit berlebih ditempatkan ke

dalam kavitas yang bersih dan kering *setelah diberi bahan

conditioner-. 6atriks dipasang di atasnya dan ditahan pada

posisinya sampai bahan mengeras.

'. 6atriks logam berbentuk ginjal yang konkav dapat di

gunakan untuk memproduksi baik kontur mesiodistal maupun

insiso gingival. 6atriks ini cukup lunak untuk dibentuk

sehingga dapat menciptakan aposisi yang baik. ntuk

mempermudah pemasangan matriks ini. 6atriks ini dapat di

cekatkan sementara ke pemempat berbentuk silindris

dengan vernis.

'( 2 P a g e

Page 24: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 24/47

(. 8anya tekanan ringan yang boleh diaplikasikan sehingga

matriks tidak akan berubah bentuk dan kontur restorasi tidak

akan berubah.

). Bila bahan penumpatan sudah mengeras, matriks dapat dilepas.

. etiap kelebihan tumpatan yang besar dibersihkan dengan

menggunakan eskavator yang tajam atau skapel.

VII. Pr se3ur Penggunaan %I0ntuk mendapatkan restorasi yang tahan lama ada ( hal yang

harus diperhatikan&. preparasi permukaan kavitas harus benar.'. pengadukan yang benar *manilupasi-.(. penyelesaian serta perlindungan permukaan selama

pengerasan semen

Preparasi permukaan.

Permukaan harus bersih adhesi. %apat dicuci dengan

pumis untuk menghilangkan lapisan yang terbentuk selama

preparasi kavitas. /eto e lain ) mengoleskan larutan asam

oliakrilat 1 ke ermukaan selama 1 1 etik, iikuti

engan em+ilasan air selama 3 etik " roses ) kon isioning$.

Setela0 kon isioning 0arus kering. Kon isoner, (aitu asam

lema0 (ang igunakan untuk mem+uang e+ris organic

se+elum menam+alkan gic (ang akan +er5 a 0esi secara kimia

ke email an entin.

Persiapan bahan.

1asio bubuk cairan yang dianjurkan oleh pabrik haruslah

ditaati. ntuk pengadukan manual mi5ip pad. :tau bisa

menggunakan glass slab dengan suhu dingin memperpanjang

#orking time tidak dianjurkan mengurangi compressive

strength.

aktu manipulasi ) /D detik permukaan adonan

mengkilap dan mencapain konsistensi yang sesuai.

Penempatan bahan .

:dukan harus langsung diaplikasiakn dengan plastic flling

atau disuntikan. Penundaan permukaan kusan pengerasan

') 2 P a g e

Page 25: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 25/47

berkembang, setelah itu dipasang matriks, supaya kontur

maksimal, permukaan utuh, melindungi semen yang sedang

mengeras dari hilang atau bertambahnya air.

Penyelesaian permukaan dari semen yang telahmengeras, harus ditunda selama paling sedikit ') jam setelah

penumpatan.

Pengulasan bahan pelindung GI%

etelah restorasi dibentuk dan dipoles, restorasi dapat

segera di lapisi dengan varnish menggunakan pinset dan

gulungan kapas. ara ini akan mencegah agar semen tidak

kehilangan atau mendapat kandungan air.

Vernis merupakan larutan resin, shellac, sandarac, dan

medikamen lain dalam pelarut yang mudah menguap seperti

eter atau alkohol. Pada penguapan membentuk lapisan yang

lengket atau flm yang merupakan barier terhadap e+ek

berbahaya dari cairan atau bahan pengiritasi. $erjadi penurunan

yang nyata dalam hitungan radiakti+ dari dentin yang terletak

diba#ah dinding kavitas yang dilapisi vernis, dibandingkan

dengan yang tidak.

Vernis juga mencegah penetrasi produk"produk korosi dari

amalgam ke dalam tubula dentin dan dengan demikian

mengurangi pe#arnaan gigi yang tidak diinginkan dengan

restorasi amalgam.

VIII. Pe"ilihan *ahan -u")atan

6lass *onomer %ement " 6*% $

emen ini sensitive terhadap kelembaban. Qleh karena itu, semenyang baru mengeras dilindungi dari kelembapan dengan

menggunakan vernis.• Kom osisi

Po#der iQ ' , :l ' Q( , a ' , =a ( :l / , :l ( , :lPQ )

3iMuid larutan polyacrylic acid• Si at

&. 6elekat secara kimia dengan enamel dan dentin

'. ompressive strength lebih besar dari ;inc phosphate

' 2 P a g e

Page 26: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 26/47

(. Bond strength lebih kecil dari komposit, di daerah servikal

lebih baik dari komposit.

). luoride release

. $hermal diRusi rendah/. 8arus dlindungi varnish

0. Cstetik bagus• 7 likasi

&. emen permanen

'. Basis

(. $umpatan kelas V

). Pit dan fssure sealant

. Penyemenan orthodontic bands• Klasifkasi * ombe,&HH' -

$ipe !" luting cement, po#der halus" Kegunaan restorasi gigi estetik" eting rate +ast set" Po#der liMuid S ( & atau lebih" ebagian besar radiopak

$ipe !!• bahan restorasi abrasi dan erosi

restorasi gigi sulung restorasi kelas V

memperbaiki restorasi lama• Kegunaan meningkatkan si+at fsik tetapi estetik tidak

terlalu diperhatikan• etting rate +ast set• Po#der liMuid S ( & atau lebih• elalu radiopak

$ipe !!! • bahan lining * ba#ah komposit - dan fssure sealant * pada

oklusal -• Kegunan lapisan yang tipis untuk pembatas termal pada

restorasi logam• etting rate +ast set• Po#der liMuid S &, &• Base * pengganti dentin-• Kegunaan kombinasi dengan komposit pada tehnik

laminasi• etting rate +ast set•

Po#der liMuid S ( & atau lebih

'/ 2 P a g e

Page 27: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 27/47

• elalu radiopak

I,. Si/at Uta"a %i&

&. :dhesi

Keunikan G! ini adalah kemampuan G! untuk berikatan

dengan dentin dan email secara kimia. Bahan ini digunakan

secara luas pada abrasi servikal tanpa harus melakukan

preparasi kavitas.

'. G! dapat digunakan sebagai restorasi tunggal atau dapat

dipakai sebagai basis dan di atasnya dilapisi oleh resin

komposit *restorasi sand#ich-.

(. Bond to collagen). 6empunyai si+at biokompatibilitas dengan jaringan

periodontal dan pulpa.

G! dapat ditumpatkan di dalam kavitas tanpa mengiritasi

pulpa sekalipun tanpa diberi pelapik. =amun, agar tidak

timbul reaksi yang tidak diinginkan pada kavitas yang dalam,

pelapik tetap diberikan. Peradangan tetap timbul bila semen

langsung diletakkan di atas pulpa terbuka.

. Kelarutan pada air tinggi ./. ebagai antikariogenik karena melepas <uoride.

0. $idak cocok untuk dipakai di gigi posterior karena britel.

,. Klasifkasi %lass I n "er 0e"ents ount and /ume)

(+pe I 0 uting

Kegunaan sementasi cro#n, bridge, inlay, perangkat

ortodonsi

$ingkat etting +ast setPerbandingan Bubuk 3ikuid &, &1adiopak" secara umumKetebalan flm " T'D Um

(+pe II- &estorati

(+pe II.1 &estorati stetik

Kegunaan restorasi estetik $ingat setting +ast set:utocure ketahanan lambat terhadap masuk dan lepasnya

air

'0 2 P a g e

Page 28: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 28/47

1esin"modifed +ast set, ketahanan segera terhadap

masuknya airPerbandingan Bubuk 3ikuid ( & atau lebih besar1adiopak" sebagian besar material

(+pe II.2 &etorati &ein orced

Kegunaan" peningkatan si+at fsik namun estetik tidak

dipentingkanKecepatan setting +ast setPerbandingan Bubuk 3ikuid ( & atau lebih besar1adiopak selalu

(+pe III 0 ining atau Basis

ining

Kegunaan pada bagian tipis sebagai pembatas thermal diba#ah restorasi metalKecepatan setting +ast setPerbandingan Bubuk 3ikuid &, &

Basis- entin "ubstitute

Kegunaan kombinasi dengan resin komposit dalam teknik

laminasiKecepatan setting +ast setPerbandingan Bubuk 3ikuid ( & atau lebih besar

1adiopak selalu.INDIKASI- impel dan tidak mahal- !katan kimia dengan gigi mencegah dari kebocoran mikro- 6elepaskan louride- Cstetika baik- !deal untuk gigi dengan resiko karies tinggi- tabil dilingkungan mulut

- %apat menjadi basis resin komposit- 1estorasi lesi servikal- 1estorasi Klas V di mana +aktor estetik tidak begitu

diperhatikan

K N- A INDIKASI- $idak dapat bertahan dengan beban oklusal berat- 6embutuhkan proteksi dan dukungan dari sisa jaringan gigi

atau material tumpatan lain

'F 2 P a g e

Page 29: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 29/47

- $ransluaensi diperoleh setelah beberapa hari, jika terkena air

akan menjadi kusam.- $idak begitu cocok dengan #arna gigi asli, perlu dilapisi

komposit.- Pengganti amalgam- 1estorasi yang melibatkan daerah oklusal- Pengganti cusp yang rusak- Bila digunakan pada restorasi klas !V dan V! karena +ormula

kurang kuat dan pada daerah tersebut masih peka terhadap

keausan.

,I. %I0 M 3ifkasi

a( M 3ifkasi esin

el+ cure hybrid ionomer

ntuk penyemenan permanent dari cro#n, bridge, metal

inlays"onlays pera#atan orthodontic

3ight cured hybrid ionomer

ntuk liner dan basis

Kepekaan terhadap semen dan kekuatan a#al yangrendah dari G! adalah akibat reaksi pengerasan asam

basa yang lambat. Gugus +ungsional yang terpolimerisasi

ditambahkan dalam +ormula semen untuk mempercepat

proses pematangan sehingga semen ini dapat mengatasi

kedua kekurangannya dan memungkinkan bahan yang

tebal menjadi matang dalam reaksi asam basa.

%i pasaran tersedia produk yang pengerasannya

berdasarkan reaksi kimia maupun berdasarkanpenggunaan sinar tertentu. Kelompok bahan ini disebut

semen ionomer kaca engan mo i8kasi resin .

Komposisi dan &eaksi Pengerasan 3

Komponen bubuk dari bahan yang dikeraskan dengan

sinar mengandung kaca yang dapat melepaskan ion"ion

dan inisiator untuk pengerasan dengan sinar atau kimia#i

atau keduanya.

'H 2 P a g e

Page 30: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 30/47

Komponen cairan biasanya mengandung air, asam

poliakrilat, atau asam poliakrilat dengan beberapa gugus

karbosilik yang dimodifkasi dengan monomer metakrilat

dan hidroksietil metakrilat.Kedua bahan ini bertanggung ja#ab untuk polimerisasi.

Pengerasan a#al bahan ini ditimbulkan oleh polimerisasi

gugus"gugus metakrilat. Pengerasan dengan reaksi asam"

basa akan lebih lambat.

"i at 4sik 3

" $ranslusensi berkurang karena adanya perbedaan yang

besar pada inde5 re+raksi antara bubuk dengan

matriks resin yang telah mengeras.

" $ransluensi setelah light cure langsung terjadi dan

hasilnya bisa cocok dengan #arna gigi asli.

" luoride yang dilepas sama dengan G! .

" Kekuatan perlekatan pada dentin antara &D"&) 6pa

lebih tinggi daripada composite cements.

" p8 a#alnya kurang lebih (, dan secara bertahap

meningkat.

" emen tidak mempunyai si+at very lo# solubility.

" Post operative sensitivity minimal.

Kekuatan GI% dengan odi4kasi &esin 3

Kekuatan tarik garis tengah dari G! resin modifed adalah

lebih tinggi dari G! , yang berkaitan dengan lebih

banyaknya de+ormasi plastic yang dapat ditahan oleh

bahan sebelum terjadi +raktur. i+at"si+at lain sulit

dibandingkan karena perbedaan di dalam bahan dan carapengetesan.

$dhesi dengan "truktur Gigi 3

6ekanisme ikatannya serupa dengan G! *semen ionomer

kaca konvensional-.

$dhesi dengan Bahan (ambalan ain 3

Bisa digunakan untuk restorasi, meskipun terutama

digunakan untuk basis4pelapik. %ibandingkan dengan G! ,

(D 2 P a g e

Page 31: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 31/47

semen ini mempunyai kekuatan ikatan yang lebih tinggi

dengan resin komposit.

$daptasi (epi 3

:kibat polimerisasi, bahan ini memiliki derajat penyusutanyang lebih besar ketika mengeras. 3ebih sedikitnya

kandungan air dan asam karboksilik juga mengurangi

kemampuan semen untuk membasahi substrat gigi

sehingga keadaan ini akan banyak meningkatkan

kebocoran mikro dibandingkan G! .

Kepekaan $ir 3

Pelapik dari bahan ini masih peka terhadap dehidrasi dan

bah#a bahan ini dapat menyerap air sehingga

menghasilkan perubahan bentuk yang cukup berarti.

Pertimbangan Klinis 5 Indikasi 3

Pertimbangan klinis dari bahan ini adalah sebagai - Pelapik- penutup fsur- basis- pembangun badan inti- restorasi- adhesive untuk bracket orthodonti- bahan perbaikan untuk inti atau tonjol amalgam yang

rusak- bahan pengisi saluran akar retrograd.- 3esi servikal- Karies Klas !!! dan V- Gigi susu- Klas ! pada anak"anak- $eknik sand#ich *Klas !!-- 1esiko karies tinggi

Kekurangan 5 Kontraindikasi 3Kebocoran mikro meningkat dari G!

*( M 3ifkasi L ga"

ntuk meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap +raktur,

dan ketahanan terhadap keausan mka G! telah dimodifkasi

dengan mengikatkan partikel logam sebagai bahan pengisi.

:da ' metode modifkasi

(& 2 P a g e

Page 32: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 32/47

&. ampuran bentuk logam campuran amalgam yang

berpartikel s+eris dengan G! tipe !!, dinamakan gabungan

logam campur perak.

'. ampuran bentuk kaca dengan partikel perak denganmenggunakan pemanasan tinggi, dinamakan &er"et.

"i at 6mum%ari suatu ujicoba keausan didapatkan bah#a bahan

cermet jauh lebih tahan keausan dibandingkan G!

konvensional. Peningkatan ketahanan terhadap keausan

berkaitan dengan penambahan bahan pengisi logam,

seperti dibuktikan oleh penampilan mengkilap yang

terjadi jika logam dikenai tes keausan ini. Pelepasan *luorida

Jumlah <uoride yang dilepaskan dari kedua system

modifkasi ini cukup besar. =amun, <uor yang dilepaskan

cermet lebih sedikitdaripada yang dilepaskan oleh G!

konvensional, hal ini terjadi karena sebagian partikel kaca

yang asli *yang mengandung <uor- telah dilapisi logam.Pertimbangan Klinis%engan meningkatnya daya tahan terhadap keausan dan

potensi anti kariesnya, semen"semen dengan modifkasilogam ini telah dianjurkan untuk penggunaan yang

terbatas sebagai alternative dari amalgam atau komposit

untuk restorasi gigi posterior. 6eskipun demikian, bahan

ini masih diklasifkasikan sebagai bahan rapuh, sehingga

penggunaannya tebatas pada restorasi konservati+ dan

umumnya untuk restorasi karies klas !. Bahan ini juga

cocok terutama untuk pasien muda yang rentan terhadap

karies.

,II. La"inasi 4 -eknik San35i&h6enggunakan ' bahan yang berbeda. Keuntungannya yaitu

mengurangi penggunaan resin komposit, meminimkan

pengerutan dan hemat #aktu karena jumlah inkremen yang

harus dibuat menjadi minimPrinsipnya- gunakan G! yang terkuat

(' 2 P a g e

Page 33: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 33/47

- hindari sub"basis seperti kalsium hidroksida yang kaan

mengurang area adhesi dentin- aplikasi conditioner pada permukaan kavitas untuk adhesi

ion"e5change yang penuh- letakkan G!, dan biarkan setting dahulu sebelum proses

selanjutnya- buat space yang cukup untuk ketebalan komposit- buat area kontak pada komposit daripada di G!- kembangkan union4persatuan antara komposit dan G!- selalu gunakan G! yang radiopak

aminasi di atas GI autocure

%apat membuat mechanical interlock antara resin komposit

sekuat antara resin komposit dan enamel.

etelah material setting etsa G! dan enamel biarkan &

detik cuci dan keringkan aplikasikan resin enamel bonding

viskositas rendah light cure aplikasikan resin komposit

seperti pada umumnya

aminasi di atas GI resin-modi4ed

$idak perlu dietsa, karena kapasitas bonding sudah cukup dalam8C6:. 3angkahnya seperti langkah di atas *laminasi di atas G!

autocure-, etsa pada enamel saja aplikasi bonding light cure

aplikasi resin komposit dengan inkremen

aminasi dengan amalgam

%igunakan pada restorasi gigi molar. Gunakan G! paling kuat

pastikan setting seluruhnya siapkan space yang cukup

buka ename margin buat retensi amalgam sapukan ) L

asam poliakrilik untuk chemical union antara G! dan amalgam

pada semen yang setting packing amalgam . =amun kekuatan

ikatannya masih dipertanyakan.

,III. Perlin3ungan Diri

a. Kebersihan diri

(( 2 P a g e

Page 34: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 34/47

Kebersihan diri yang baik dapat mengurangi terjadinya in+eksi

silang pada praktek dokter gigi. ecara umum pada #aktu

mera#at pasien seorang dokter gigi harus

8indari memegang sesuatu yang tidak dibutuhkan pada#aktu mera#at pasien, hindari kontak tangan dengan

mata, hidung, mulut, dan rambut serta hindari memegang

luka atau abrasi.

$utupi luka atau lecet"lecet pada jari dengan plester sebab

luka tersebut dapat merupakan tempat masuknya

mikroorganisme patogen *harus memakai sarung tangan-.

uci tangan dengan baik sebelum dan setelah mera#at

pasien dengna memakai sabun antimicrobial sebelum

memakai sarung tangan.

b. Pemakaian baju praktek

%okter gigi dan sta+nya harus memakai baju yang bersih

dan baru dicuci.

Baju tersebut harus diganti setiap hari dan harus diganti

saat terjadi kontaminasi.

Baju praktek harus dicuci dengan air panas dan deterjenserta pemutih klorin, untuk baju yang terkontaminasi perlu

penanganan tersendiri.

c. Proteksi

ntuk maksud ini harus menggunakan

Sarung tangan

$angan merupakan alat transmisi dari

mikroorganisme pada saluran perna+asan dan mulut yang

utama. Kuku harus digunting pendek dan tidak bolehmemakai perhiasan seperti cincin, gelang, dan jam tangan

pada saat mera#at pasien. $angan harus dicuci dengan

sikat dan sabun yang mengandung ;at antimikrobial seperti

iodo+or *&L iodine-, klorheksidin glukonat *'")L-, para"

klormeta"silenol *P6 - D, "(L atau alkohol *0DL isopropil

aklohol- dan lain"lain. $angan digosok paling sedikit selama

() 2 P a g e

Page 35: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 35/47

&D detik dan dikeringkan dengan memakai pengering

otomatis atau tissue.

emua dokter gigi dan sta+nya harus memakai

sarung tangan lateks atau vinil sekali pakai. 8al ini untukmelindungi baik dokter gigi atau sta+nya maupun pasien.

arung tangan vinil dapat dipakai untuk mereka yang alergi

terhadap lateks, #alaupun hal ini jarang terjadi.

:da tiga macam sarung tangan yang dipakai dalam

kedokteran gigi yaitu

" arung tangan lateks yang bersih harus digunakan pada

saat dokter gigi memeriksa mulut pasien atau mera#at

pasien tanpa kemungkinan terjadinya perdarahan.

" arung tangan steril yang harus digunakan saat

melakukan tindakan bedah atau mengantisipasi

kemungkinan terjadinya perdarahan pada pera#atan.

" arung tangan heavy duty harus dipakai manakala

harus membersihkan alat, permukaan kerja atau bila

menggunakan bahan kimia.

" emua luka dan lecet"lecet pada kulit harus ditutup

dengna plester yang kedap air sebelum memakai sarung

tangan. Jangan mera#at pasien bila sedang mengalami

luka yang bernanah atau dermatitis yang terbuka hingga

luka tersebut benar"benar sembuh.

Kacamata elin ung

Kacamata pelindung harus dipakai oleh dokter gigi

dan sta+nya untuk melindungi mata dari splatter dan debris

yang diakibatkan oleh high speed handpiece, pembersihankarang gigi baik secara manual maupun ultrasonik.

1ambut hendaknya jangan menutupi pandangan dan

diikat bagi dokter gigi yang memiliki rambut panjang serta

dilindungi dari percikan dan aerosol dengan memakai

penutup kepala, sebaiknya dokter gigi mencuci muka

sebelum makan dan juga mencuci muka serta rambut

sebelum tidur. Bakteri patogen dan beberapa virus

( 2 P a g e

Page 36: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 36/47

terutama virus hepatitis B dapat hidup pada pakaian

selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

/asker

Pemakaian masker seperti masker khusus untukbedah sebaiknya digunakan pada saat menggunakan

instrumen berkecepatan tinggi untuk mencegah

terhirupnya aerosol yang dapat mengin+eksi saluran

perna+asan atas maupun ba#ah. C+ektivitas penyaringan

dari masker tergantung dari

" Bahan yang dipakai, masker polipropilen lebih baik

daripada masker kertas.

" 3ama pemakaian, lama pemakaian yang e+ekti+ adalah

(D"/D menit, terutama bila masker itu basah. Jadi

sebaiknya memakai & masker untuk tiap pasien

&u++er am

1ubber dam harus digunakan pada operasi untuk

menghindari terjadinya aerosol. Pemakaian rubber dam

memungkinkan

" 6endapat gambaran yang jelas setelah jaringandiangkat.

" 6engurangi kontak instrumen dengan mukosa, sehingga

mengurangi terjadinya luka pada jaringan dan

mengurangi perdarahan.

" 6engurangi terjadinya aerosol karena tidak terjadi

pengumpulan saliva diatas rubber dam.

d. !munisasi

%okter gigi dan mereka yang bekerja dalam bidangkedokteran gigi harus memiliki data imunisasi yang baru. %i

!nggris vaksin hepatitis B, tuberkulosis dan rubella *bagi dokter

gigi #anita- dianjurkan untuk mereka yang bekerja dalam

bidang kedokteran gigi sebagai tambahan dari imunisasi rutin

seperti tetanus, poliomyelitis dan di+teri. %i : dianjurkan

imunisasi terhadap semua penyakit ini kecuali $B dan

in<uen;a. *'-

(/ 2 P a g e

Page 37: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 37/47

,IV. Met 3e ase)sis

elama pera#atan gigi banyak benda, instrumen, dan peralatan di

kamar praktek yang terkontaminasi baik secara langsung melalui

tangan atau melalui splatter dan aerosol. sahakan agar barang"barang yang dibutuhkan di ruang praktek seminimal mungkin dan

tentukan mana yang dapat ditutupi, disterilkan atau didisin+eksi.

$entukan mana yang harus dibersihkan tiap hari dan mana yang

cukup dibersihkan seminggu sekali, lantai dan juga permukaan

lain yang datar harus didisin+eksi.

Penutu)an

%engan menutupi benda dapat mengurangi kebutuhan untuk

desin+eksi. Penutupan yang paling berguna dan sederhana adalah

kertas, plastik atau aluminium +oil dan diganti tiap pasien.

Alat'alat ang 3a)at 3itutu)i 6

a. Baki instrumen, tutupi dengan bib yaitu kertas yang dilapisi

plastik.

b. jung alat rontgen ditutupi dengan plastik atau kertas yang

diberi selotip.

c. $ombol"tombol pada unit gigi ditutupi dengan plastik atau

aluminium +oil.

d. andaran kepala dibungkus dengan penutup dari plastik atau

kantung khusus.

e. $hree #ay syringe dilapisi dengan plastik, dapat pula

menggunakan ujung sekali pakai *disposable- atau yang dapat

disterilkan.

+. jung dari blood suction dilapisi dengan kantung plastik yang

ujungnya digunting untuk memasukkan ujungnya.g. Pegangan lampu ditutupi dengan aluminium +oil, kertas atau

sepon berukuran ) 5 ) inci. ntuk beberapa unit terdapat

pegangan yang dapat disterilkan.

h. jung dari alat untuk menyinari tumpatan komposit, pegangan

dan tombol trigger ditutupi dengan pembungkus plastik dan

diberi selotip.

,V. -in3akan Pen&egahan In/eksi

(0 2 P a g e

Page 38: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 38/47

1. /and care

uci tangan merupakan cara yang paling penting untuk

mencegah perpindahan agen in+eksi dari satu orang ke orang

lain ataupun dari daerah yang sangat banyak mengandungmikroba, e5 mulut, hidung, ataupun usus untuk mencapai

tempat yang poensial terhadap in+eksi. uci tangan secara

teratur sangat baik dilakukan tanpa disin+ektan untuk

mengurangi kulit menjadi kering, iritasi dan sensitisasi kulit.

abun dan air hangat secara efsien dan e+ekti+ menghilangkan

bakteri. ingers are the most common vehicles o+ in+ection

transmission. $his +act is poorly recogni;ed by all.

a. ara Pencucian $angan

ntuk mencuci tangan harus diusahakan tersedia sabun

antiseptic dan mengalir atau kran.

&. 6elepaskan benda di sekitar tangan *jam tangan, cincin,

gelang, dll-,'. Gunakan tissue untuk membuka tombol kran untuk

menghindari tangan kotor atau terkontaminasi dengan

tombol air kran,

(. Basahi tangan dan pergelangan tangan, kemudian

tuangkan lebih c sabun cair ditelapak tangan,

). 6enggosok dengan busa semua permukaan secara

mekanik selama & "(D detik dan dilanjutkan dengan

membilas pada air yang mengalir,

. Keringkan tangan dengan alat pengering atau handuk

kering.

:da ' kategori organisme yang ada di tangan

&. Qrganisme residen * <ora normal -

C5 . aureus, diphteroids * tidak hilang secara

permanen -

'. Qrganisme transien

Karena kontak, contoh C. olli *mudah dihilangkan

dengan cuci tangan e+ekti+-b. 6acam"macam cara mencuci tangan

6encuci tangan dengan air

(F 2 P a g e

Page 39: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 39/47

Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada

umumnya adalah dilakukan diba#ah air yang mengalir,

karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk

mencuci tangan yang kotor bisa menjadi tempat sukuman karena berkumpulnya kotoran yang mungkin

mengandung kuman penyakit di satu tempat dan

menempel lagi saat tangan diangkat dari #adah

mencuci tangan tersebut.

6encuci tangan dengan air panas

alaupun ada beberapa pendapat yang

mengatakan bah#a mencuci tangan dengan air panas

lebih e+ekti+ untuk membersihkan tangan, namun

pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian ilmiah.

$emperatur dimana manusia dapat menahan panas air

tidak e+ekti+ untuk membunuh kuman. Beberapa

pendapat lain menyatakan bah#a air panas dapat

membersihkan kotoran, minyak, ataupun ;at";at kimia,

namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti,

air panas tidak membunuh mikro organisme. $emperatur

yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar )

derajat celsius, dan temperatur ini tidak cukup panas

untuk membunuh mikro organisme apapun. =amun

temperatur yang jauh lebih panas *umumnya sekitar

&DD derajat celsius- memang dapat membunuh kuman.

$idak e+ekti+nya temperatur air untuk membunuh kuman

juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci

tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkanmengalir deras hingga ' galon per menit dan kederasan

air inilah yang membersihkan kuman, sementara tinggi

rendahnya temperaturnya tidak signifkan.

6encuci tangan dengan sabun

6encuci tangan dengan sabun adalah praktek

mencuci tangan yang umum dilakukan setelah mencuci

tangan dengan air saja. alaupun perilaku mencuci

tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad &H

(H 2 P a g e

Page 40: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 40/47

dengan tujuan untuk memutus mata rantai kuman,

namun pada prakteknya perilaku ini dilakukan karena

banyak hal diantaranya, meningkatkan status sosial,

tangan dirasakan menjadi #angi, dan sebagai ungkapanrasa sayang pada anak.

Pada +asilitas"+asilitas kesehatan seperti rumah

sakit , mencuci tangan bertujuan untuk melepaskan atau

membunuh patogen mikroorganisme *kuman- dalam

mencegah perpindahan mereka pada pasien.

Penggunaan air saja dalam mencuci tangan tidak e+ekti+

untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak

dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana

;at";at ini merupakan bagian dari kotoran organik.

Karena itu para sta+ medis, khususnya dokter bedah,

sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan

tangannya dengan menggunakan antiseptik kimia dalam

sabunnya *sabun khusus atau sabun anti mikroba- atau

deterjen. ntuk pro+esi"pro+esi ini pembersihan mikro

organisme tidak hanya diharapkan WhilangW namun

mereka harus bisa memastikan bah#a mikro organisme

yang tidak bisa WbersihW dari tangan, mati, dengan ;at

kimia antiseptik yang terkandung dalam sabun. :ksi

pembunuhan mikroba ini penting sebelum melakukan

operasi dimana mungkin terdapat organisme"organisme

yang kebal terhadap antibiotik.

6encuci tangan dengan cairan

Pada akhir tahun &HHDan dan a#al abad ke '&,diperkenalkan cairan alkohol untuk mencuci tangan

*juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik,

atau sanitasi tangan- dan menjadi populer. Banyak dari

cairan ini berasal dari kandungan alkohol atau etanol

yang dicampurkan bersama dengan kandungan

pengental seperti karbomer, gliserin, dan

menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk

memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan

)D 2 P a g e

Page 41: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 41/47

kering karena penggunaan alkohol. airan ini mulai

populer digunakan karena penggunaannya yang mudah,

praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.

esuai perkembangan ;aman, dikembangkan jugacairan pembersih tangan non alkohol. =amun apabila

tangan benar"benar dalam keadaan kotor, baik oleh

tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air

dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan

karena cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar

alkohol maupun non alkohol #alaupun e+ekti+

membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan

tangan, ataupun membersihkan material organik

lainnya.

=amun cairan pembersih tangan berbahan dasar

alkohol tidak e+ekti+ dalam membunuh bakteria yang

lain seperti e"coli dan salmonela. Karena alkohol tidak

menghancurkan spora"spora namun dengan mencuci

tangan dengan sabun spora"spora tersebut terbasuh

dari tangan. 6enurutnya metode terbaik adalah

menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk

mengakses air dan sabun, maka cairan pencuci tangan

jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.

airan pembunuh kuman yang berbahan dasar

alkohol tidak e+ekti+ untuk mematikan materi organik,

dan virus"virus tertentu seperti norovirus , spora"spora

bakteria tertentu, dan proto;oa tertentu. ntuk

membersihkan mikro organisme " mikro organismetersebut tetap disarankan menggunakan sabun dan air.

6encuci tangan dengan tisu basah

$isu basah menjadi alternati+ membersihkan

tangan setelah mencuci tangan dengan sabun karena

lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu

basah telah mengembangkan kandungan #e#angian

beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak almond

untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering.

)& 2 P a g e

Page 42: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 42/47

%alam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di

: mengeluarkan tisu basah yang berlabel 1edi#ipes

yang menyatakan dapat membunuh HH.H persen bakteri

yang terdapat dirumah termasuk bakteri almonella danC. coli. $isu ini dianjurkan untuk digunakan dalam

membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya

sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri

silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan

dapur sehingga tidak menyebar .

aktu yang 6engharuskan untuk 6encuci $angan- ebelum dan sesudah melakukan sesuatu

- etelah kontak dengan cairan tubuh- etelah memegang alat yang terkontaminasi *eg

jarum suntik-- ebelim dan sesudah kontakdengan pasien di ruang

isolasi- etelah menggunakan kamar mandi- ebelum melayani makan dan minum

2. Pembuangan sampah bekas praktek Pe mbuangan barang"barang bekas pakai seperti sarung

tangan, masker, tissue bekas dan penutup permukaan yang

terkontaminasi darah atau cairan tubuh harus ditangani secara

hati"hati dan dimasukkan dalam kantung plastik yang kuat dan

tertutup rapat untuk mengurangi kemungkinan orang kontak

dengan benda"benda tersebut. Benda"benda tajam seperti

jarum atau pisau scalpel harus dimasukkan dalam tempat yang

tahan terhadap tusukan sebelum dimasukkan dalam kantung

plastik. Jaringan tubuh juga harus mendapat perlakuan yang

sama dengan benda tajam.

7 a 3 jenis sarung tangan (ang sering igunakan)

&- bersih, berkualitas tinggi, gloves pelindung late5, harus

digenakan ketika memeriksa mulut pasien atau ketika

memberikan tindakan rutin yang tidak terdapat darah.

'- teril gloves untuk operasi yang terdapat pendarahan.

(- Gloves untuk tugas berat digunakan untuk memegang

bahan kimia.

)' 2 P a g e

Page 43: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 43/47

,VI. K ntr l In/eksi Di uang Ker7a

8al"hal yang perlu dilakukan secara rutin untuk

melindungi orang"orang yang bekerja di praktik dokter gigi dan

mencegah penularan penyakit antarpasien menurut :%:*:merican %entist :ssociation- antara lain

&. arung tangan harus selalu dipakai saat mera#at pasien.'. 6enggunakan masker untuk melindungi mukosa mulut dan

hidung dari percikan darah dan air ludah.(. 6ata dilindungi dengan semacam kacamata dari percikan

darah dan air ludah.). 6etode sterilisasi untuk membunuh kuman pada alat"alat

dokter gigi, seperti autokla+, oven pemanasan kering,

sterilisasi uap kimia, dan sterilisasi kimia.. 6emperhatikan bahan untuk membersihkan instrumen

menggosok dengan cairan deterjen dan mengelap dengan

cairan desin+ektan *iodine atau chlorine-./. Bahan"bahan disposible yang telah digunakan harus

dipegang dengan hati"hati dan dikumpulkan dalam satu

kantung plastik.:sepsis pada Praktiknyaa. $angan

• Kuku harus pendek• :ksesoris seperti cincin dan gelang harus ditanggalkan.• 6encuci tangan dengan cermat menggunakan sikat dan

sabun tangan.• $angan disabun dan dibilas minimal (5 dengan air dingin

dan dikeringkan dengan tisu, masing"masing dicuci

selama &D detik.• arung tangan harus diganti secara rutin bila menyentuh

darah, saliva atau selaput lendir mulut.• arung tangan tebal digunakan untuk mendesin+eksi

instrumen dokter gigi.b. Proteksi #ajah

• %igunakan masker operasi dan kacamata pelindung untuk

melindungi dari percikan darah dan cairan tubuh lainnya.• %ipakai saat membilas, memoles, menskeling, dan saat

memakai bur.c. 1ambut dan pakaian

• 6enggunakan tutup kepala untuk mencegah rambut

terkena percikan aerosol.

)( 2 P a g e

Page 44: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 44/47

• 6encuci muka sebelum makan.• 6encuci muka dan rambut sebelum tidur.• 6encuci dan mengganti pakaian secara teratur karena

bekteri patogen dan beberapa virus terutama hepatitis B

dapat hidup beberapa hari di pakaian.:sepsis 3apangan Kerjaa. Penutup

Beberapa aplikasi untuk penutup&. Baki instrumen digunakan oto penutup plastik atau

aran rap. Bila diperlukan dapat diletakkan lembaran

kertas di atas oto. etelah kerja selesai instrumen dapat

diambil beserta lembar kertas di atas oto atau aran

rap.'. Konus sinar" dan kepala sinar" lembaran plastik atau

kerats yang direkatkan dengan plester perekat.(. aklar, kontrol, danm tombol keran air plastik atau +oil

aluminium kecil.). andaran kepala kantung plastik.

. emprot triplek *air4udara- kantung plastik kecil *'E 5

/E- dibungkuskan dan direkat dengan plester perekat.

jung semprit tersedia yang sekli pakai atau yang

disterilisasi./. Vakum berkecepatan tinggi kantung plastik *'E 5 /E-

dibungkuskan di bagian sambungan dan kontrol, sampai

ke ujung tempat pemasangan ujung vakum.0. Pegangan lampu +oil aluminium dibungkuskan ke

seluruh pegangan.F. aklar lampu sedotan soda yang agak panjang

dibungkuskan ke saklar lampu.H. 3ampu komposit plastik dibungkuskan ke sekeliling

ujung lampu direkatkan dengan pleseter perekat.Pegangan dan pemicu lampu dapat dibungkus dengan

plastik.&D.8enpis disterilisasi dengan pemanasan autikla+ &'&X

atau chemiclave &('X .b. terilisasi alat

Persyaratan pertama untuk mensterilisasi instrumen adalah

membersihkan debris, darah, serta lekatan air ludah. Pera#at

memakai sarung tangan besar untuk membuang alat"alat

disposible dan kemudian membersihkan atau merendam

)) 2 P a g e

Page 45: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 45/47

instrumen lainnya dalam cairan desin+eksi untuk mencegah

keringnya debris organis sebelum dilakukan pembersihan.&. terilisasi :utokla+

Kata Iautokla+E berarti mengunci sendiri, digunakan untuk

alat sterilisasi yang mempergunakan uap di ba#ah

tekanan. ap yang dihasilkan lebih efsien untuk

memusnahkan bakteri dibandingkan dengan air mendidih

atau panas kering. Jadi, adanya udara di dalam bungkus

menghalangi penetrasi uap dan menghambat proses

sterilisasi.'. terilisasi Panas Kering

$eknik membutuhkan #aktu sterilisasi yang lebih lama

karena #aktu pemanasan untuk instrumen yang banyakselama &D"HD menit persiklus. Keuntungan metode ini di

samping bisa memuat banyak, murah harganya, dan tidak

membuat berkarat, atau tumpuknya instrumen.(. terilisasi ap Kimia *chemiclave-

6etode ini mengunakan panas '0DX atau &('X pada 'D"

)D psi dalam #aktu 'D menit. :lat ini harus dipanaskan

dahulu sebelum digunakan. Keuntungannya siklus cepat,

efsien, serta karat dan korosi lebih sedikit.). terilisasi Glutaraldehid

terilisasi dengan glutaraldehid e+ekti+ sampai 'F hari

setelah digunakan. Glutaralehid sangan berguna sebagai

cairan pencelup untuk instrumen dan sterilisasi. Pada

metode ini, diperlukan /Y sampai &D jam untuk sterilisasi

pada temperatur kamar.c. Penyimpanan instrumen

ara penyimpanan yan paling baik adalah menimpan

instrumen dalam bungkusan yang berbeda"beda. Bungkusan

ini kemudian disimpan, setelah sterilisasi, pada laci tertutup

dan hanya dibuka pada saat hendak digunakan. ntuk

mengambil instrumen dari laci penyimpanan dibutuhkan tang

pengambil atau spons 'E 5 'E atau handuk kertas.d. 3aboratorium

Peteknik gigi dapat tertular bakteri patogen yang berasal dari

bahan cetak atau alat gigi. ntuk mencegah penularan pada

teknik ini, amat dianjurkan agar cetakan disemprot lebih

dahulu dengan Qmni !! sebeum model diisi. Jika perlu tahan

) 2 P a g e

Page 46: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 46/47

dulu cetakan tersebut dan setelah beberapa jam baru

cetakan tersebut diisi.

)/ 2 P a g e

Page 47: Laporan DK Sk 4

8/18/2019 Laporan DK Sk 4

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-dk-sk-4 47/47

Da/tar Pustaka

Baum, 3loyd, dkk. &HH0. *lmu Konservasi 6igi E isi 3. Jakarta CG .

Baum, Philips. &HH . 9uku 7jar *lmu Konservasi 6igi E isi 3 . Jakarta CG .

C.:.6 Kidd, B.G.=. mith, 8.6 Pickard. 'DD'. /anual Konservasi

&estorasi /enurut Pickar . Jakarta CG .

ord, $. 1 Pitt. &HH(. &estorasi 6igi . Jakarta CG .

8easman, Peter. 'DD(. /aster Dentistr(5&estorative Dentistr(,

Pae iatric Dentistr( an :rt0o ontics. Publisher : hurchill

3ivingstone.

Kidd, Cd#ina :.6. 7 ally Joyston Bechal. &HH'. Dasar5 asar Karies .

Jakarta CG .

6ount, G.J, 8ume, .1. &HHF. !0e Preservation an &estoration o

!oot0 Structure . Publisher 6osby.