laporan kasus karsinoma payudara dr. tiur
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
1/53
1 BAB I
2 PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering dialami oleh
wanita, yaitu 16% dari keganasan yang dialami oleh wanita 1 dan merupakan
keganasan yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita usia paruh
baya.1,2 Dengan angka kejadian pada negara maju dan pada negara berkembang.
Di Amerika serikat sekitar 12% dari populasi wanita dapat mengalami kanker
payudara yang invasive selama masa hidupnya. Kejadian kanker payudara
semakin meningkat di dunia. !ada tahun 2"1# diperkirakan sekitar 21.$"
wanita Amerika &erikat didiagnosis dengan kanker payudara.,#
Kanker payudara menempati urutan dari seluruh keganasan yang terjadi di
'ndonesia sendiri juga angka kejadian kanker payudara adalah sekitar 21" per
tahun.2
Angka mortalitas kanker payudara pada wanita yang hidup di amerika
adalah .. dan sebagian besar didiagnosis pada stadium ' . &ementara angka
mortalitas pada wanita yang hidup di 'ndonesia lebih tinggi karena ditemukan
pada stadium '''A, '''( ataupun stadium '). 2
!engobatan kanker payudara adalah operasi, kemoterapi dan radioterapi.
*odalitas pengobatan kanker payudara berbeda+beda sesuai dengan stadium
klinis dan jenis kanker payudara. !ada stadium dini yaitu stadium ' dan &tadium ''
pembedahan merupakan modalitas utama. &ementara pasien dengan stadium loal
lanjut seperti stadium ''' terapi yang dilakukan adalah dengan operati- */*
atau 0/*, kemoterapi, dan radioterapi. !asien dengan stadium lanjut stadium
') membutuhkan terapi sistemik seperti hormonal dan kemoterapi. 2
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
2/53
3 BAB II
4 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Pauda!a
*ammae merupakan kelenjar asesoris kulit yang be-ungsi menghasilkan susu.
*ammae terdapat pada laki+laki dan perempuan. (entuk mammae sama pada
laki+laki dan perempuan yang belum dewasa. !apilla mammaria keil dan
dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarnalebih gelap, disebut areola mammae.
aringan mammae tersusun atas sekelompok keil sistem saluran yang terdapat di
dalam jaringan penyambung dan bermuara di daerah aerola.6
!ada masa pubertas, glandula mammaria perempuan lambat laun
membesar dan akan berbentuk setengah lingkaran. !embesaran ini diduga
disebabkan oleh pengaruh hormon+hormon ovarium. &alurannya memanjang,
meskipun demikian, pembesaran kelenjar mammae terutama disebabkan oleh
penimbunan lemak. Dasar mammae terbentang dari iga kedua sampai keenam dan
dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media. &ebagian besar glandula
mamaria terletak di dalam -asia super-isialis. &ebagian keil yang disebut
proessus a3ilaris meluas ke atas dan lateral, menembus -sia pro-unda pada
pinggir audal musulus petoralis major, dan sampai ke a3ila.6
&etiap mammae terdiri dari 1#+2" lobus, yang tersusun radier dan berpusat
pada papilla mammaria. &aluran utama dari setiap lobus bermuara di papila
mamaria, dan mempunyai ampula yang melebar tepat sebelum ujungnya. Dasar
papilla mamaria dikelilingi oleh areola. 4onjolan+tonjolan halus pada areola
diakibatkan oleh kelenjar areola dibawahnya.6
5obus+lobus kelenjar dipisahkan oleh septa -ibrosa. &epta di bagian atas
kelenjar berkembang dengan baik dan terbentang dari kulit sampai ke -asia
pro-unda dan ber-ungsi sebagai ligamentum suspensorium. landula mammaria
dipisahkan dari -asia pro-unda yang membungkus otot+otot di bawahnya oleh
spatium retromamaria yang berisi jaringan ikat jarang. 5obus mayor bersubdivisi
2
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
3/53
menjadi 2" sampai " lobulus, setiap lobulus kemudian berabang menjadi duktus
duktus keil yang berakhir di alveoli sekretori.6
*ammae mendapatkan darah dari rami per-orans arteri thoraia interna
dan arteri interostalis. Arteri a3illaris juga mengalirkan darah ke glandula
mammaria, yaitu melalui abang+abangnya, arteri thoraia lateralis dan arteri
thoraoaromialis. Aliran vena mengikuti arteri. 'nervasi sensoris berasal dari
abang anterolateral dan anteromedial nervus interostalis 4+4#. 7ervus
supraklavikula yang berasal dari pleksus servikalis juga mensra-i bagian atas dari
lateral payudara.6
!embuluh lim-atik berjalan di tepi latral musulus petoralis mayor dan
bersatu dengan lim-e node petoral, yang mengiringi pembuluh darah torakalis
lateralis. 5im-e node menyebar ke musulus serratus anterior dan dari sini aliran
lim-atik kemudian ke kelenjar getah bening aksila mesenterika superior dan
interpetoral. alur lim-atik drainase lainnya adalah melalui petoralis mayor
dekat garis parasternal dan melalui interostal spae menuju lim-e node
parasternal yang terletak sepanjang pembuluh darah mamaria interna. Drainase
lim-atik dapat juga menuju kelenjar getah bening supraklavikula melalui lim-e
node mesenterika superior dan melalui lim-e nide in-raklavikula. 4erdapat juga
jalur drainase intramuskular yang melewati petoralis mayor langsung ke kelenjar
getah bening. Disini termasuk kelenjar getah bening interpetoral yang terletak
diantara dua otot dada yang mengalirkan ke deep lim-e node aksila atau
langsung ke apical axillary lymph nodes,6
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
4/53
"am#a! 2.1. Anatomi $ammae
2.2 De%ini&i
Kanker payudara merupakan karsinoma yang berasal dari epitel duktus maupun
lobulus payudara. aringan payudara terdiri atas lobulus yang memproduksi air
susu, duktus yang mengalirkan air susu ke putting susu, jaringan lemak, pembuluh
darah dan jaringan ikat. 2
2.3 Etiolo'i
8tiologi seara pati dari kanker payudara belum diketahui. 29aktor resiko
terjasinya kanker payudara adalah hormonal dan genetik. Kanker payudara yang
bersi-at sporadik memiliki relasi dengan paparan hormon, adanya kasus yang
diturunkan, dan mutasi germline.
Kanker payudara herediter terjadi pada #+12% dari kanker
payudara.,:
Dengan probabilitas yang meningkat apabila kanker payudara terjadi
pada keluarga yang dekat. *utasi genetik seperti (/0A1 dan (/0A2 merupakan
mutasi tunggal yang memiliki peranan terhadap % dari keganasan payudara yang
ada. !ersentase karier dengan mutasi gen ini untuk mendapatkan kanker payudara
adalah "%+;"% tergantung mutasi spesi-ik yang terjadi. *utasi (/0A1 juga
meningkatkan resiko terjadinya karsinoma ovarium hingga 2"%+"% pada karier,
sementara mutasi (/0A2 memiliki resiko lebih keil.:
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
5/53
Ta#el 2.1. $uta&i "en Tun''al an' $emili(i A&o&ia&i den'an Kan(e!
Pauda!a He!edite!.)
"en * da!i(a!ie! 'en
(an(e!
+e&i(o(an(e!
Pauda!a
,ada U&ia
)- tahun
Hu#un'anden'an "en
lain
un'&i
(/0A 1
1:varian, kanker
payudara
pria,prostat,
pankreas,
lambung,
melanoma,
gallbradder, bile
dut, -aring
*utasi biallei
germline yang
menyebabkan
anemia -anoni
yang langka
!#
1:p1.1
5i+
9raumeni
1=#"""
% ?1%
dari
seluruh
kejadian
kanker
payudara
@;"% &arkoma,
leukemia, tumor
otak,
adenoortial
arinoma, dll
4umor supressor
gene yang berperan
pada kontrol siklus
sel, replikasi D7A,
!erbaikan D7A,
dan apoptosis
08K2
22
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
6/53
menyebabkan D7A mengalami kerusakan. 8strogen memiliki metabolit yang
menyebabkan mutasi atau menyebabkan kerusakan D7A serta munulnya radikal
bebas. :
2.4 a(to! +e&i(o
9aktor resiko dari kanker payudara adalah jenis kelamin wanita dengan insidensi
wanita banding pria 1""=1. Di Amerika &erikat 1 dari ; wanita akan mengalami
kanker payudara semasa hidupnya. /esiko ini meningkat sesuai dengan
pertambahan usia seorang wanita. 'nsiden kanker payudara akan meningkat pada
dekade ke+ dan terus meningkat hingga usia #"+6" tahun. :
!aparan esterogen seperti usia menarhe, nullipara, anak pertama yang
lahir di usia tua juga merupakan -aktor resiko terjadinya karsinoma payudara.
Bsia menarhe yang lebih muda dari 11 tahun akan meningkatkan resiko kanker
payudara sebesar 2" % jika dibandingkan dengan wanita yang mengalami
menarhe pada usia 1 tahun. Canita yang memiliki anak di bawah usia 2" tahun
akan memiliki resiko karsinoma payudara lebih keil separuhnya jika
dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak ataupun wanita yang
meiliki anak di atas usia # tahun. :
9aktor resiko keluarga terutama derajat satu ibu, saudara perempuan,
adik merupakan -aktor resiko kanker payudara, terutama pada usia muda.
*eskipun begitu, sebagian besar wanita tidak memiliki riwayat keluarga dan
hanya 1 % dari penderita kanker payudara yang memiliki keluarga dengan
riwayat penyakit yang sama. &ekitar $:% dari wanita yang memiliki saudara yang
mengalami kanker payudara juga tidak mengalami kanker payudara. :,2
!aparan estrogen eksogen seperti penggunaan hormone replacement theraphy
meningkatkan resiko hingga 1,2+1,: kali lipat. !enambahan !rogesteron
mengakibatkan peningkatan resiko yang semakin tinggi.
Ta#el 2.2. a(to! +e&i(o Kan(e! Pauda!a 3
Relative
Risk
Faktor
6
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
7/53
>4.0 !erempuanBsia @6# tahun
Kelainan genetik yang diturunkan (/0A1 dan (/0A2Dua atau lebih keluarga derajat satu yang didiagnosis kanker
payudara pada usia muda
/iwayat kanker payudara sebelumnya
Densitas jaringan payudara yang tinggi atau :#% dense
2.1-4.0 (iopsi yang menunjukkan hiperplasia atipikal&atu orang saudara yang menderita kanker payudara
/adiasi dosis tinggi pada dada
Densitas tulang yang tinggi pada wanita postmenopause
1.1-2.0faktor yangmempenga
ruhisirkulasihormon
Bsia tua pada kehamilan pertama @" tahun
*enarhe usia dini ? 12 tahun
*enopause terlambat @ ## tahun4idak mengalami kehamilan penuh
4idak menyusui
!enggunaan kontrasepsi oral
!engunaan /4 dalam jangka waktu lama
>besitas postmenopausal
/iwayat mengalami kanker endometrial dan ovarium
1.1-2.0faktor lain
Densitas jaringan payudara yang tinggi atau :#% dense
(iopsi yang menunjukkan hiperplasia atipikal
&atu orang saudara yang menderita kanker payudara
/adiasi dosis tinggi pada dada
Densitas tulang yang tinggi pada wanita postmenopause
2./ Kla&i%i(a&i
Kanker payudara dapat diklasi-ikasikan sesuai dengan histologi maupun seara
molekular.&eara histologi kanker payudara dibagi menjadi= dutal arinoma,
lobular dan in-lammatory.1,2,,:
Karsinoma invasi- merupakan tumor payudara yang memiliki struktur
histologi yang heterogen dan mayoritas merupakan adenokarsinoma yang tumbuh
dari terminal duktus.:
Ta#el 2.3. !e(uen&i Ka!&inoma Pauda!a Se&uai den'an Jeni& in0a&i%1
4ipe istopatologis
9rekuensi
Invasive ductal carcinoma
#"+6"
Inflammatory carcinoma
:
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
8/53
1+6
Apocrine carcinoma
1+Medullary carcinoma
#+:
Metaplastic carcinoma
?#
Tubular carcinoma
1+2
Invasive lobular carcinoma
#+1#
Adenoid cystic carcinoma
",1
Mucinous carcinoma?
Neuroendocrine carcinoma
2+#
Mammary Paget disease
1+
Micropapillary carcinoma
1+2
Ductal carcinoma in situ meupakan tipe karsinoma payudara dengan
-rekuensi terbanyak yaitu 1#% dari seluruh karsinoma payudara di Amerika
&erikat.Ductal carcinoma in situ di deteksi dengan adanya gambaran kalsi-ikasi,
peridutal -ibrosis dan massa yang bisa diraba. &eara arsitektural ductal
carcinoma in situdibagi atas omedoarinoma, solid, ribi-orm, papillary,dan
miropapillary. 0omedoarinoma memiliki lapisan solid yang bernukleus
pleomor-i yang hiperkromik. !eriduktal konsentrik -ibrosis dan in-lamasi kronis
sering dijumpai. 7onomedo D0'& terdiri dari sel monomor-ik yang memiliki
grade nukleus yang berbeda. 4erdapat kalsi-ikasi yang memiliki asosiasi dengannekrosis sentral. !enyakit !aget pada putting susu merupakan jenis karsinoma
payudara yang jarang ditemui dengan tampilan eritema unilateral dengan krusta.
!ruritus sering dijumpai . &el malignan melewati sistem duktal melewati sinus
lakti-erus tanpa melewati basement membrane. *assa yang teraba dijumpai pada
#"+6"% dari wanita yang mengalami penyakit paget.:
Lobular carcinoma in situditandai dengan perubahan sel lobulus ataupun
lobus. /esiko menderita kanker payudara invasi- lebih keil daripada D0'&. 50'&
$
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
9/53
sering bermani-estasi sebagai lesi multipel bilateral yang sering dijumpai pada
biopsi seara insidental. :
2. E,idemiolo'i
Kanker payudara adalah karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau lobulus
payudara, merupakan masalah global dan issue kesehatan internasional yang
penting. Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita di 7egara
maju dan no. 2 setelah kanker servik di 7egara berkembang dan merupakan 2;%
dari seluruh kanker yang didiagnosa tiap tahun. &eara keseluruhan merupakan
penyebab kematian no.2 karena kanker, setelah kanker paru. 'nsiden kanker
payudara terus meningkat, saat ini lebih dari 1:".""" kasus ditemukan pertahun.
'nsidennya bervariasi ditiap 7egara, tertinggi di &wedia dengan rata+ rata insiden
12;,#1"".""" wanita dan terendah di epang dengan :,"1"".""" wanita
'nternational >pportunities in 0aner *anagement, &/' 'nternational, 1;;. Di
negara berkembang insiden lebih tinggi di Amerika &elatan, Karibia, Asia (arat,
dan A-rika Btara.2
Di Amerika &erikat pada tahun 2""#, ditemukan kasus baru berkisar
212.;" kasus dan sekitar ".$:" meninggal. *enurut 7ational 0aner 'nstituteEs
&urveillane. 8pidemiology and /esult !rogram insiden kanker payudara
meningkat epat selama dekade ke empat kehidupan. &etelah menopaouse insiden
terus meningkat tapi lebih lambat, punaknya pada dekade : dan $ dan menurun
setelah umur $" tahun. 'nsiden juga meningkat pada wanita dengan sosial
ekonomi yang lebih tinggi. /ata+ rata hidup # tahun # year survival rate
tergantung stadium saat diagnosis ditegakkan dan berkisar 1""% untuk stadium "
sampai 16% untuk stadium ').2
Di 'ndonesia kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi
no.1 dan terdapat keenderungan meningkat tiap tahunnya. &ebagian besar
keganasan payudara datang pada stadium lanjut. umlah kanker payudara di
'ndonesia didapatkan kurang lebih 21" kasus baru setiap tahun. *uhlis /amli
dkk pada penelitiannya di /&0*, mendapatkan stadium '''A dan '''( sebanyak
;
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
10/53
,% , stadium ') sebanyak 1,%, berbeda dengan negara maju dimana kanker
payudara ditemukan lebih banyak dalam stadium dini. 2
2.) Sta'in'
!engklasi-ikasian tumor payudara berdasarkan staging+nya dengan benar adalah
hal yang sangat penting. (ukan hanya untuk memberi prognosis yang akurat,
tetapi keputusan pemberian terapi juga sangat tergantung pada klasi-ikasi
tumorkanker payudara. &tadium kanker payudara dinilai berdasarkan sistem
47* Primary Tumor, egional Lymph Nodes, Distant Metastasis menurut
American !oint "ommittee on "ancer.
4 pada sistem 47* merupakan kategori untuk tumor primer, 7 kategori
untuk nodul regional ataupun yang bermetastase ke kelenjar lim-e regional, dan *
merupakan kategori untuk metastase jauh.
Ta#el 2.4.StagingTumo! Pauda!a Si&tem TN$
Primary TumorT
4> 4idak ditemukan adanya tumor payudara
4'& Karsinoma 'n &itu, belum invasi-
41 4umor berukuran 2 m atau kurang
41a Bkuran tumor ",1 + ",# m dan tidak ditemukan adanya perlekatan
ke -asia pektoralis
41b Bkuran tumor ",1 + ",# m dan ditemukan adanya perlekatan ke
-asia pektoralis
41 4umor berukuran 1 m F 2 m
42 4umor berukuran 2 m F # m
4 4umor berukuran lebih besar dari # m
4 4umor dengan in-iltrasi ke dinding toraks, in-lamasi terbentuk
ulserasi
Regional Lymph NodesN
7" (elum ada terjadi metastasi ke kelenjar lim-e
71a *etastasis 1+ nodul ke kelenjar lim-e aksila
71b *etastasis 1+ nodul ke internal mammary
71 *etastasis 1+ nodul ke kelenjar lim-e aksila dan lim-e internal
mammary dengan kelainan seara mikroskopis tapi tidak kelihatan
gejala kilnis
72 *etastasis +; nodul ke kelanjar lim-e aksila atau nodul pada
internal mammary terlihat seara klinis tanpa nodul di aksila
7 *etastasis lebih dari 1" nodul di lim-e in-raklavikula dengan atau
tanpa metastasis kelenjar lim-a aksila, atau kelihatannya nodul di
1"
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
11/53
lim-a internal mammary
Distant Metastasis $
*" 4ak terjadi metastasis yang jauh
*1 *etastasis jauh termasuk metastasis ke supraklavikula ipsilateral
&umber=A!"" "ancer #taging Manual #ixth $dition, 2""2
Kemudian berdasarkan ukuran tumor, nodul dan metastasis yang didapati,
penentuan staging dilakukan berdasarkan tabel berikut=
Ta#el 2./.Stage GroupingTumo! Pauda!a Be!da&a!(an Si&tem TN$Sta'in' T N $
&tage " 4'& 7" *"
&tage ' 41 7" *"
&tage ''A 4"
41
42
71
7"
7"
*"
*"
*"
&tage ''( 42
4
71
7"
*"
*"
&tage '''A 4"
41
42
4
72
72
72
71, 72
*"
*"
*"
*"
&tage '''( 4
Any 4
Any 7
7
*"
*"
&tage '''0 Any 4 7 *"
&tage ') Any 4 Any 7 *1
&umber=A!"" "ancer #taging Manual #ixth $dition, 2""2
2. Pato%i&iolo'i
&el+sel di dalam tubuh kita berada dalam keseimbangan yang dipengaruhi oleh
beberapa -aktor, yaitu -aktor yang menyebabkan sel berproli-erasi. (ila proli-erasi
sudah memadai, ada isyarat agar sel tidak berproli-erasibertumbuh lebih lanjut.
&ementara itu, sel atau jaringan yang sudah tua dimusnahkan dengan suatu
program kematian sel sehingga ada sel yang baru dan ada sel yang mati. 9aktor
yang pertama dinamakan proto+onkogen yang menghasilkan protein
11
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
12/53
pertumbuhanG yang kedua disebut gen supresor yang menghasilkan protein yang
menghambat pertumbuhan selG dan yang terakhir disebut gen apoptosis yang
menghasilkan bahan yang memprogram kematian sel.;
(ilamana ada kelainan satu atau lebih dari gen+gen mutasi tersebut,
protein yang dihasilkan dapat meningkat misalnya proto+onkogen bermutasi
menjadi onkogen dan menghasilkan protein onkogen yang berubah -ungsi atau
protein pertumbuhan yang dihasilkan berlebihan sehingga sel+sel terus didorong
untuk berproli-erasiG atau -ungsi untuk menghambat proli-erasi sel hilang
sehingga proli-erasi sel berjalan terus tanpa ada hambatanG atau proses kematian
sel dihambat sehingga sel akan tetap hidup terus. Ada juga gen lain yang berperan
dalam mempertahankan sel tetap normal yaitu gen mismatch. en ini ber-ungsi
memulihkan gen rusak sehingga gen menjadi normal kembali. &eandainya sel
yang mengandung sel rusak tadi tidak mengalami proses apoptosis dan lolos dari
mekanisme kontrol di dalam proses siklus sel, maka sel+sel yang dihasilkan
menjadi sel sesuai dengan induknya dan bila ada proses lain yang bekerja
berulang+ulang pada sel tersebut, bisa saja sel tadi berubah perangai menjadi sel
bertumbuh tak terkendali dan pada akhirnya menjadi sel ganas.;
Ceinberg dan anahan telah mengemukakan $ hal yang dapat
menyebabkan kanker, yaitu menstimulasi pertumbuhan, menghambat kerja signal
inhibitor dalam pertumbuhan, menghambat proses apoptosis, menginduksi
angiogenesis, mengaktivasi invasi dan metastasis, memprogram ulang siklus
metabolism, dan menghambat kerja sistem imun. &emua hal ini akan
mengakibatkan instabilitas genom dan in-lamasi persisten.1"
(anyak hal yang dapat menyebabkan sel epitel normal payudara tumbuh menjadi
sel tumor, salah satunya teori proto+onkogen yang berubah menjadi onkogen.
!roto+onkogen adalah suatu gen normal yang ber-ungsi dalam proses pembelahan
sel dan menghambat proses di-erensiasi sel. &edangkan onkogen adalah suatu gen
yang dapat meningkatkan pembelahan sel dan stress replikasi, mengurangi
di-erensiasi sel dan menghambat proses kematian sel biasanya apoptosis. al ini
dapat terjadi karena tranlokasi kromosom, ampli-ikasi gen, mutasi point, delesi,
12
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
13/53
alterasi yang mengakibatkan peningkatan transkripsi, dan insersi yang berujung
pada produk gen bersi-at hiperakti-.1"
Bntuk mengimbangi e-ek onkogen, supresor tumor diperlukan untuk
meregulasi pertumbuhan sel dan kematian sel, tetapi mutasi pada supresor tumor
dapat mengakibatkan pembentukan tumor. Dalam hal ini p# adalah genom yang
paling sering menjadi gen supresor tumor yang bermutasi dalam proses terjadinya
kanker pada manusia.1"
*utasi gen (/0A juga merupakan mutasi paling sering ditemukan pada
penderita kanker payudara. *utasi pada gen (/0A mengakibatkan risiko kanker
payudara sebagai salah satu bagian dari hereditary breast%ovarian cancer
syndrome. Canita dengan mutasi gen (/0A1 atau (/0A2 lebih berisiko 6"%
untuk menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak ada
mutasi.1"
Kalau kita dapat mengetahui -aktor+-aktor yang dapat menyebabkan kerusakan
gen dan mengetahui juga -aktor+-aktor yang dapat mempengaruhi trans-ormasi sel
yang bermutasi tadi menjadi sel ganas, makan usaha+usaha penegahan dapat
diupayakan.;
2.5 Dia'no&i&
Diagnosis keganasan payudara ditentukan dengan anamnesis, pemeriksaan -isik
dan pemeriksaan penunjang. Ananmnesis memberikan riwayat munulnya
keluhan dan -aktor resiko yang ada. &edangkat pemeriksan -isik dapat membantu
menentukan tindakan pengobatan sesuai dengan tatalaksananya.
2.5.1 Anamne&i&
Anamnesis bertujuan untuk mengidenti-ikasi identitas penderita, -aktor risiko,
perjalanan penyakit, tanda dan gejala kanker payudara, riwayat pengobatan, dan
riwayat penyakit yang pernah diderita. &istematika anamnesis meliputi=1
Anamnesis pribadi= usia, jenis kelamin, status pernikahan, tempat tinggal,
dan pekerjaan
Anamnesis penyakit= keluhan utama, keluhan tambahan, -aktor risiko,
riwayat penyakit dan pengobatan
1
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
14/53
o Keluhan utama2
Keluhan utama pada kanker payudara umumnya adalah=1. benjolan yang padat keras dengan atau tanpa rasa sakit
&ebagian besar bermani-estasi sebagai massa mamae yang tidak nyeri, seringkali
ditemukan tidak sengaja. 5okasi massa kebanyakan di kuadran lateral atas,
umumnya lesi soliter, konsistensi agak keras, batas tidak tegas, permukaan tidak
liin, mobilitas kurang pada stadium lanjut dapat ter-iksasi ke dinding toraks.
*assa enderung membesar bertahap, dalam beberapa bulan bertambah besa
seara jelas.
2. !erubahan pada kulit
4anda lesung skin dimpling= ketika tumor mengenai ligamen
glandula mamae ligamen suspensorium 0ooper, dimana ligamen
tersebut memendek hingga kulit setempat menjadi ekung.
!erubahan kulit jeruk peau dEorange= ketika vasa lim-atik
subkutis tersumbat sel kanker, hambatan drainase lim-e
menyebabkan oedema kulit dan -olikel rambut tenggelam ke
bawah.
7odul satelit kulit= ketika sel kanker di dalam vasa lim-atik
subkutis masing+masing membentuk nodul metastasis, di sekitar
lesi primer dapat munul banyak nodul tersebar, seara klinis
disebut tanda satelit.
'nvasi, ulserasi kulit= kerika tumor menginvasi kulit, tampak
perubahan berwarna merah atau merah gelap. (ila tumor terus
bertambah besar dan mengin-iltrasi pembuluh arteri dan atau
arteriol, lokasi itu dapat menjadi iskemik, ulserasi, membentuk
bunga terbalik seperti kembang kol
. !erubahan puting
/etraksi, distorsi papila mamae= umumnya akibat tumor
menginvasi jaringan sub papilar
&ekret papilar nipple discharge umumnya sanguineus= sering
karena karsinoma papilar dalam duktus besar atau tumor mengenai
duktus besar
1
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
15/53
!erubahan eksematoid= merupakan mani-estasi spesi-ik dari !aget
disease. Klinis tampak areola, papila mamae tererosi, berkrusta,sekret, deskuamasi, sangat mirip eksim.
. !embesaran kelenjar lim-e regional terutama aksila
!embesaran kelenjar lim-e aksilar ipsilateral dapat soliter atau multipel, pada
awalnya mobile, kemudian dapat saling berkoalesensi atau adhesi dengan jaringan
sekitarnya. Dengan perkembangan penyakit, kelenjar lim-e supraklavikular juga
dapat menyusul membesar. Hang perlu diperhatikan adalah ada sebagian keil
pasien kanker mamae yang hanya tampil dengan lim-adenopati aksilar tanpa
teraba massa mamae karsinoma mama tipe tersembunyi.
Dalam riwayat penyakit sekarang terutama harus diperhatikan waktu
timbulnya massa, keepatan pertumbuhan, dan hubungan dengan haid.
o Keluhan tambahan1
*erupakan mani-estasi adanya metastasis regional, jauh otak, paru, hati,
dan tulang ataupun komplikasi. Keluhan tambahan ini meliputi=
7yeri pinggangpunggung atau tulang belakang, lemah atau
kelumpuhan tungkai, nyeri atau patah tulang
&esak na=pas atau batuk
/asa penuh, mual, muntah, perut gembung, mata kuning
7yeri kepala hebat, muntah proyektil, penurunan kesadara
!enurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
o 9aktor risiko2
9aktor risiko yang dimaksud diantaranya= usia menarke, status haid, status
perkawinan, partus usia melahirkan anak pertama dan jumlah anak, laktasi
durasi menyusui, riwayat keluarga kanker, riwayat kelainan mamae sebelumnya,
riwayat pemeriksaan dan pembedahan payudara, riwayat radiasi, konsumsi
kontrasepsi hormonal, serta gaya hidup seperti= merokok, alkhohol, olahraga ,dan
diet tinggi lemak.
2.5.2 Peme!i(&aan i&i(
!emeriksaan -isik ditujukan untuk menentukan karakter dan lokasi lesi.
!emeriksaan ini menakup pemeriksaan -isik menyeluruh sesuai pemeriksaan
1#
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
16/53
rutin dan pemeriksaan kelenjar mamae.2!emeriksaan kelenjar mamae dilakukan
seara sistematis dengan inspeksi dan palpasi. 4elah banyak konsensus yang
memuat tentang pemeriksaan mamae seara klinis "linical &reast $xamination
yang sangat berguna dalam skrining ataupun evaluasi massa mamae. (erdasarkan
beberapa uji klinis yang telah dilakukan mengenai modalitas skrining kanker
payudara, terdapat sekitar +#% kanker payudara yang terdeteksi oleh 0(8
namun tidak terdeteksi dengan mamogra-i. *eskipun sensitivitas mamogra-i lebih
baik daripada 0(8, hal inilah yang menjadi dasar pemeriksaan -isik tetap
dilakukan dalam skrining kanker payudara *ayer I (atur. Bntuk
meminimalisasi ketidaknyamanan dan salah paham yang mungkin terjadi, dokter
perlu memberitahukan pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan apa
yang akan dinilai.
'nspeksi
'nspeksi dilakukan dengan posisi pasien duduk, pakaian atas dan bra dilepas,
dan posisi tangan diamping badan, di atas kepala, dan kaak
pinggang.'nspeksi dilakukan pada kedua payudara, aksila, dan sekitar
klavikula yang bertujuan untuk identi-ikasi tanda dan gejala tumor primer dan
kemungkinan metastasis ke kelenjar getah bening ataupun metastasis jauh.
&aslow, et al. 2"" dalam 0linial (reast 83amination merekomendasikan
posisi lengan berkaak pinggang merupakan posisi yang paling baik untuk
mengidenti-ikasi asimetri pada kedua mamae karena dengan posisi tersebut
otot pektoralis mayor berkontraksi. *elakukan inspeksi dengan posisi lengan
lainnya mungkin dapat memudahkan identi-ikasi asimetri namun dengan
posisi kaak pinggang saja dianggap ukup sehingga dapat mempersingkat
waktu. al yang perlu diperhatikan pada inspeksi=
o !ayudara simetristidak
o Adanya kelainan letak atau bentuk puting retraksi puting, eksema
sekitar puting, nipple discharge
o Adanya perubahan kulit eritema,s'in dimpling, peau de orange,
ulserasi dapat disingkat &$A#T( &reast mass, etraction,
$dema, Axilarry Mass, #cally Nipple, and Tender &reast
16
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
17/53
!alpasi
!alpasi dilakukan pada kelenjar mamae dan kelenjar getah bening sekitarnya.
!alpasi parenkim payudara dilakukan dengan posisi berbaring supine, lengan
ipsilateral di atas kepala agar jaringan payudara menjadi lebih datar pada
dinding dada sehingga ketebalan jaringan payudara yang dipalpasi berkurang
dan bila perlu punggung sesisi payudara yang dipalpasi diganjal bantal keil
area payudara lebih tersentralisasi. Caktu periksa rapatkan jari 2+, gunakan
ujung jari dengan menggunakan pola Jvertial strip dianggap lebih superior
dibandingkan pola lingkaran konsentrik atau radier searah ataupun berlawanan
arah jarum jam. *ulai palpasi lembut seluruh jaringan payudara termasuk
puting dan sekitarnya, bukan memeras dari aksila. !alpasi dilakukan dengan
penekanan= ringan, sedang, dan dalam untuk mem-okuskan pada jaringan
subkutan, pertengahan, hingga dinding dada. ika teraba massa paling sering
pada kuadran lateral atas dan dibawah puting dan areola, dengan rini periksa
dan atat lokasi, ukuran, konsistensi, kondisi batas, permukaan, mobilitas,
nyeri tekan. Bntuk memeriksa apakah massa melekat ke dasarnya, pasien
diminta untuk memposisikan lengannya bertolak pinggang agar m. pektoralis
mayor berkontraksi. ika teraba massa yang melekat ke dasar, imobile,
kemungkinan kanker sangat besar. anya jika terdapat sekret yang keluar
spontan saat palpasi yang akan dibuat sediaan apus untuk pemeriksaan
sitologi, tidak dianjurkan untuk memijit papila mamae untuk mengeluarkan
sekret.2,11,12
1:
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
18/53
1$
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
19/53
!alpasi kelenjar getah bening aksilaris dilakukan dengan posisi duduk dengan
lengan pasien dan pemeriksa saling menopang. !alpasi kelenjar getah bening
in-ra dan supraklavikula juga dengan posisi pasien duduk namun pemeriksa
berdiri di belakang penderita dan mempalpasi menggunakan kedua tangan
seara bersamaan. Hang perlu diperhatikan= adanya pembesaran, jumlah,konglumerasi, dan nyeri.2,11,12
1;
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
20/53
Anamnesis dan pemeriksaan -isik mempunyai akurasi untuk membedakan
ganas atau jinak sekitar 6"+$"%, oleh karenanya memerlukan pemeriksaan
tambahan.2
Da-tar !ustaka=
2. Desen, C. Karsinoma !ayudara. Dalam= (uku Ajar >nkologi Klinis. 8d 2.
2"11= :2+:. akarta= (alai !enerbit 9K B'.
. &oslow, D., et al. 0linial (reast 83amination= !ratial /eommendations
-or >ptimiLin !er-ormane and /eporting. "A "ancer ! "lin2""G #= 2:+
.
2.5.3 Peme!i(&aan Penun6an'
2.5.3.1 Ult!a&ono'!a%i US" Pauda!a
!enggunaan B& merupakan pemeriksaan penunjang yang penting untuk
membantu hasil mamogra-i yang tidak jelas atau meragukan, baik digunakan
untuk menentukan masa kistik atau masa padat. Kista mamae mempunyai
gambaran dengan batas yang tegas dengan batas yang halus dan daerah bebas
eho dibagian tengahnya. *asa payudara jinak biasanya menunjukkan kontur
yang halus, berbentuk oval atau bulat, eho yang lemah dibagian sentral dengan
batas yang tegas. Karsinoma mamer disertai dengan dinding yang tidak beraturan
tetapi dapat juga berbatas dtegas dengan peningkatan akustik. B& juga
digunakan untuk mengarahkanfine needle aspiration biopsy 97A(, core needle
biopsy dan lokalisasi jarum pada lesi payudara. !ada B&, lesi hipoekoik dengan
margin ireguler dan shado)ing disertai orientasi vertial kemungkinan lesi
maligna. 5esi ini terkadang menunjukkan adanya in-iltrasi ke jaringan lemak
2"
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
21/53
disekitarnya. 5esi solid benigna dengan batas tegas dan lobulated yang terlihat
sebagai lesi hipoekoik homogeni dan orientasi horiLontal diduga adalah
-ibroadenoma. B& seara umum diterima sebagai metode terpilih untuk
membedakan masa kistik dengan solid dan sebagai guide untuk biopsi disamping
untuk pemeriksaan pasien usia muda kurang dari #tahun.
4rans-er -rekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat, tapi dapat juga
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya.
!emeriksaan B& tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai modalitas
skrining oleh karena didasarkan pada penelitian ternyata B& gagal menunjukkan
e-ikasinya. !eran B& lain adalah untuk evaluasi metastasis ke organ viseral.
!rotokol !8/A(>' 2"" merekomendasikan pemeriksaan B& abdomen
epar seara rutin untuk penentuan stadium.
2.5.3.2 $amo'!a%i
*amogra-i memegang peranan mayor dalam deteksi dini kanker payudara,sekitar :#% kanker terdeteksi paling tidak satu tahun sebelum ada gejala atau
tanda. 5esi dengan ukuran 2mm sudah dapat dideteksi dengan mamogra-i.
Akurasi mamogra-i untuk prediksi malognansi adalah :"+$"%. 7amun akurasi
pada pasien muda kurang dari " tahun dengan payudara padat adalah kurang
akurat.
4erdapat dua tipe pemeriksaan mamogra-i, yaitu skrining dan diagnosis.
&krining mamogra-i dilakukan pada wanita asimptomatik. &krining mamogra-i
direkomendasikan setiap 1+2 tahun untuk wanita usia " tahun dan setiap tahun
untuk usia diatas #" tahun atau lebih. !ada kondisi tertentu direkomendasikan
sebelum usia " tahun missal wanita dengan keluarga tingkat pertama menderita
kanker payudara. Bntuk skrining mamogra-i, masing masing payudara dibuat
dalam posisi ranio+audal 00 dan medo+lateral obli. *5>
memberikan gambaran jaringan mame yang lebih luas, termasuk kuadran lateral
atas dan axillary tail of spence. Dibandingkan dengan *5>, 00 memberikan
21
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
22/53
visualisasi yang lebih baik pada aspek medial dan memungkinkan kompresi
payudara yang lebih besar.
*amogra-i diagnosis dilakukan pada wanita yang simptomatik. 4ipe ini lebih
rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama disbanding mamogra-i skrining
dan digunakan untuk menentukan ukuran yang tepat, lokasi abnormalitas
payudara, evaluasi jaringan sekitar, dan kelenjar getah bening sekitar payudara.
Bntuk mamogra-i diagnosis, masing+masing payudara di-oto dalam posisi ranio+
audal 00, medo+lateral obli, lateral+medial 5*, atau medio+lateral
*5.
!rotokol !8/A(>' 2"" merekomendasikan pemeriksaan mamogra-i untuk
tumor dengan ukuran kurang dari m. namun, Anderson 0aner 0entre
menganjurkan untuk melakukan mamogra-i pada ukuran berapa pun dengan
tujuan untuk skrining adanya lesi nonpalpable pada kedua payudara ipsilateral
dan kontralateral untuk mengevaluasi resiko malignansi lesi tumor. ambaran
mamogra-i untuk lesi ganas dibagi atas tanda primer dan sekunder.
Kelebihan mamogra-i adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi
atau terpalpasi atipikal menjadi gambar, dapat menemukan lesi mamae yang tanpa
nodul namun terdapat berak mikrokalsi-ikasi. ambaran mikrokalsi-ikasi ini
merupakan tanda penting karsinoma pada wanita muda. Ketepatan diagnosis
sekitar $"%.
4anda primer berupa=
a. Densitas yang meninggi pada tumor
b. (atas tumor yang tidak teratur oleh karena adanya proses in-iltrasi ke jaringan
sekitarnya atau batas yang tidak jelas omet sign. ambaran translusen disekitar tumor
d. ambaran stelata
e. Adanya mikrokalsi-ikasi sesuai kriteria 8gan
-. Bkuran klinis tumor lebih besar dari radiologis
4anda sekunder berupa=
a. /etraksi kulit atau penebalan kulit
b. (ertambahnya vaskularisasi
. !erubahan posisi putting
d. Kelenjar getah bening aksila M
22
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
23/53
e. Keadaan daerah tumor dan jaringan -ibroglandular tidak teratur
-. Kepadatan jaringan subareolar yang berbentuk luas
ambaran kalsi-ikasi yang diduga ganas menurut kriteria 8gan adalah
kalsi-ikasi dengan lokasi di parenkim payudara, ukuran kurang dari ",#mm,
jumlah lebih dari # dan bentuk stelata. !rotokol berdasarkan 7ational 0aner
0enter 7etwork 7007 menyarankan bahwa setiap wanita diatas usia 2" tahun
harus dilakukan pemeriksaan payudara setiap tahun. !ada usia diatas " tahun,
pemeriksaan payudara dilakukan setiap tahun disertai dengan pemeriksaan
mamogra-i.
!ada lesi nonpalpable gambaran mamogra-i dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu= mikrokalsi-ikasi dan perubahan densitas. *ikrokalsi-ikasi dapat
berkelompok lustered atau menyebar sattered. !erubahan densitas menakup
masa terpisah+pisah disrete masses, distorsi arsitektur, dan asimetri. ambaran
mamogra-i yang paling predikti- untuk malignansi adalah masa berspekula
stelata, mikrokalsi-ikasi berkelompok dan mikrokalsi-ikasi di dalam masa.
&istem pelaporan hasil mamogra-i adalah mengau pada system yang dimiliki
A0/ Amerian 0ollege o- /adiology yaitu ('/AD& (reast 'maging /eporting
and Data &ystem.
2
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
24/53
2.5.3.3 $+I $a'enti7 +e&onan7e Ima'in'
&ensitivitas */' menapai ;$% tapi spesi-isitasmya rendah, biaya pemeriksaan
mahal dan waktu pemeriksaan yang lama oleh karena belum menjadi prosedur
rutin. */' berguna dalam membedakan karsinoma mamae yang rekuren atau
jaringan parut. */' juga berman-aat dalam memeriksa mamae kontralateral pada
wanita dengan karsinoma payudara, menentukan penyebaran dari karsinoma dan
menentukan respon terhadap kemoterapi neoadjuvan. Karena tumor mamae
mengandung densitas mikrovaskular abnormal, */' mamae dengan kontras
memiliki sensitivitas dan spesi-isitas tinggi dalam diagnosis karsinoma mamae
stadium dini.
2.5.3.4 Bio,&i
(iopsi pada payudara memberikan in-ormasi sitology atau histopatologi 97A(
9ine 7eedle Aspiration (iopsy yang merupakan salah satu prosedur diagnosis
untuk evaluasi masa payudara. (iopsi yang memberikan in-ormasi histopatologi
2
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
25/53
adalah biopsy ore, biopsi insisi, biopsi eksisis, potong beku dan A((' advane
breast biopsy instrument. Large needle biopsy *core needle+mengambil bagian
sentral atau inti jaringan dengan jarum besar. pen biopsydengan lokal anestesi
sebagai prosedur awal sebelum memutuskan tindakan de-initive merupakan ara
diagnosis yang paling dapat diperaya. 97A( atau core needle biopsy, 'eti'a
hasilnya positif, memberikan hasil yang epat dengan biaya dan resiko yang
rendah, tetapi ketika hasilnya negative maka harus dilanjutkan dengan open
biopsy.
pen biopsy dapat berupa biopsi insisional atau eksisional. !ada biopsi insisional
mengambil sebagian masa payudara yang diurigai, dilakukan bila tidak
tersedianya core needle biopsyatau masa tersebut hanya menunjukkan gambaran
D0'& saja atau klinis uriga suatu in-lammatory arinoma.!ada biopsi
eksisional, seluruh masa payudara diambil.
(iopsi eksisi direkomendasikan untuk tumor ukuran kurang dari m. (iopsi
insisi dilakukan pada tumor operable dengan ukuran lebih dari m atau
inoperable. !otong beku dilakukan saat operasi, teknik pengambilan speimen
bisa insisi atau eksisi. Dari biopsi ini dapat sekaligus dilakukan pemeriksaan
immunohistokimia dari esterogen reseptor, progesterone reseptor, p#, dan
athepsin D.
2.5.3./ Bone &7an8 %oto to!a(&8 US" a#domen
!emeriksaan bone san bertujuan untuk evaluasi metastasis di tulang.
!emeriksaan ini dianjurkan pada kasus advaned loal disease, lymph metastases,
distant metastases, dan ada symptom pada tulang. (one san seara rutin tidak
dianjurkan pada stadium dini. (erbeda hal pada yang simptomatis stadium ''',
insiden positi- bone san menapai 2#% oleh karena itu pemeriksaan bone san
sangat berman-aat. !rotool !8/A(>' merekomendasikan pemeriksaan ini
bilamana sitologi sangat menurigai pada lesi diatas #m. -oto toraks dan B&
abdomen rutin dilakukan untuk melihat adanya metastase di paru, pleura,
mediastinum, dan organ viseral terutama hepar.
2#
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
26/53
2.5.3. Peme!i(&aan la#o!ato!ium dan ma!(e!
!emeriksaan laboratorium darah yang dianjurkan adalah darah rutin, alkalin
-os-atase, &>4, &!4 dan tumor marker. Kadar alkalin -os-atase yang tinggi
dalam dalah mengindikasikan adanya metastase ke liver, saluran empedu, dan
tulang. &>4 dan &!4 merupakan gambaran -ungsi liver, kadar yang tinggi
dalam darah mengindikasikan kerusakan atau metastasis pada liver.
(iomarker ini mewakili gangguan biologi pada jaringan yang terjadi antara
inisiasi dan perkembangan karsinoma. (iomarker ini digunakan sebagai hasil
akhir dalam penelitian kemopreventi- jangka pendek dan termasuk perubahanhistologis, indeks dari proli-erasi dan gangguan genetik yang mengarah pada
karsinoma. 4umor marker untuk kanker payudara yang dianjurkan Amerian
&oiety o- 0linial >nology adalah arinoembryni antigen 08A, aner
antigen 0A 1#+, dan 0A2:.2;. !emeriksaan genetika (/0A+1 dan (/0A+2
dianjurkan pada pasien dengan keluarga tingkat pertama menderita kanker
payudara atau ovarium.
7ilai prognosti dan predikti- dari biomarker untuk karsinoma mame
antara lain=
a. !enanda proli-erasi seperi proliferating cell nuclear antigen *PN"A+,
(rBdr dan Ki+6:.
b. !enanda apoptosis seperti bl+2 dan rasion ba3=bl+2
. !enanda angiogenesis seperti vascular endothelial gro)th factor )89
dan indeks angiogenesis
d. -ro)th factor dan gro)th factor receptors, seperti human epidermal
gro)th receptor 8/+2 dan epidermal gro)th factor receptor 89r
dan p#2.
2.5.4 S(!inin'
/ekomendasi untuk deteksi kanker payudara dini menurut American "ancer
#ociety(
Canita berumur @ " tahun harus melakukan screening mammogram seara
terus menerus selama mereka dalam keadaan sehat, dianjurkan setiap tahun.
26
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
27/53
Canita berumur 2"+" tahun harus melakukan pemeriksaan klinis payudara
termasuk mammogram, dianjurkan setiap tahun. &etiap wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri
mulai umur 2" tahun dan melakukan konsenrasi ke dokter bila menemukan
kelainan.
Canita yang beresiko tinggi @2"% harus melakukan pemeriksaan */' dan
mammogram setiap tahun.
Canita yang resiko sedang 1#+2"% harus melakukan mammogram setiap
tahun, dan konsultasi ke dokter apakah perlu disertai pemeriksaan */' atau
tidak. Canita resiko rendah ?1#% tidak perlu pemeriksaan */' periodi setiap
tahun.
Canita termasuk resiko tinggi apabila=
*empunyai mutasi gen (/0A1 atau (/0A2
*empunyai kerabat dekat tingkat pertama orangtua, kakak+adik yang
memiliki gen mutasi (/0A1 atau (/0A2 tetapi belum pernah melakukan
pemeriksaan geneti.
!ernah mendapat radioterapi pada dinding dada saat umur 1"+" tahun
*empunyai li%.raumeni #yndrome, "o)den #yndrome, atau &annayan%
iley%avulcaba #yndrome, atau ada kerabat dekat tingkat pertama
memiliki salah satu sindrom ini.
Canita dengan resiko sedang bila=
o *empunyai riwayat kanker pada satu payudara, ductal carcinoma insitu
*D"I#+, lobular carcinoma insitu *L"I#+, atypical ductal hyperplasia
*AD/+, atauatypical lobular hyperplasia *AL/+0
o *empunyai kepadatan yang tidak merata atau berlebihan terlihat pada
pemeriksaan mammogram.
2.1- Dia'no&i& Bandin'
9ibroadenoma mamae, sering timbul pada wanita muda, tersering berusia 1$+2#
tahun. /iwayat penyakit ini panjang dan progresi lambat. 4umor berbentuk
sedang, permukaan liin, mobilitas baik.
2:
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
28/53
iperplasia kistik kelenjar mamae, umumnya pada wanita setengah baya dan
sering berkaitan dengan haid. (eberapa hari sebelum haid mulai terasa kenang
nyeri, setelah haid rasa kenang nyeri hilang dan tumor menyusut. !emeriksaan
ditemukan korpus glandular tebal kasar atau berbentuk pita atau glandular, ada
yang teraba kistik disebabkam seret dalam duktus kelenjar yang sangat
melebar.
4umor papili-or intraduktal besar, umumnya pada wanita setengah baya.
ejala utama berupa seret papilla mamae paling sering airan berwarna merah
gelap, ini disebabkan tumor disertai in-eksi peradangan mengalami perembesan
darah. (ila area arela atau agak ketepinya ditekan ringan seara ermat kadang
kala teraba tumor, tetapi umumnya tidak jelas. Ketika lesi ditekan dapat tampak
keluar seret dari pori duktus lakti-eri yang bersangkutan.
Kista retensi susu, sering ditemukan pada -ase paska laktasi atau setelah henti
laktasi beberapa tahun. Dewasa ini dianggap dasar penyakitnya adalah sumbatan
duktus lakti-eri. &umbatan disebabkan peradangan atau dapat juga kurang baiknya
struktur mame sejak lahir. ejala klinis berupa benjolan bundar kelenjar mamae,
konsistensi sedang. Aspirasi jarum dapat menegakkan diagnosis.
4uberulosis kelenjar mamae, umumnya pada wanita setengah baya. 4umor
membesar seara lambat, seperti mani-estasi radang kronis. &ebagian pasien
disertai tuberulosis kelenjar lim-e aksilar dan paru+paru.1
2.11 Tatala(&ana
!engobatan kanker payudara bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan yang
tinggi dengan kualitas hidup yang baik. >leh karena itu, terapi dapat bersi-at
kurati- ataupun paliati-. 4erapi kurati- ditandai oleh adanya periode bebas
penyakit disease -ree interval, peningkatan harapan hidup overall survival dan
peningkatan kualitas hidup dilakukan pada kanker payudara stadium ','' dan '''.
4erapi paliati- bertujan untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa adanya periode
bebas penyakit, umumnya dilakukan pada stadium ') kanker payudara.1
2$
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
29/53
2.11.1 Pem#edahan
*erupakan modalitas utama penatalaksanaan kanker payudara. 4idakan bedah
dilakukan pada pasien dengan stadium dibawah '''A. (erbagai jenis pembedahan
pada kanker payudara adalah=
1. 0/* lassi radial mastetomy
!engangkatan seluruh jaringan payudara beserta kompleks puting+areola, kulit
diatas tumor, otot pektoralis mayor dan minor serta diseksi aksila level '+'''.
(iasanya pada kasus denga in-iltrasi hingga ke -asia atau otot pektoralis tanpa
metastasis jauh.2. */* modi-ied radial mastetomy
!engangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, kompleks puting+areola,
kulit diatas tumor, -asia pektoralis serta diseksi aksila level '+''. *erupakan jenis
operasi yang paling sering dilakukan pada kanker payudara.
. &&* skin sparring mastetomy
!engangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dan kompleks puting+
areola,dengan mempertahankan kulit sebanyak mungkin serta diseksi aksila level
'+''. (iasanya diikuti dengan rekonstruksi payudara langsung, biasanya 4/A*
-lap transverse retus abdominis musuloutaneous -lap dan 5D -lap latissimus
dorsi -lap atau implant sllion. (iasanya dilakukan pada tumor stadium dini
dengan jarak tumor ke kulit jauh @2m
. 7&! nipple sparring mastetomy
!engangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dengan mempertahankan
kompleks puting+areola dan kulit serta diseksi aksila level '+''. (iasanya diikuti
dengan rekonstruksi payudara langsung, biasanya 4/A* -lap transverse retus
abdominis musuloutaneous -lap dan 5D -lap latissimus dorsi -lap atau imlant
sillion. (iasanya dilakukan pada tumor stadium dini dengan ukuran tumor keil
?2m letak peri-er, kgb 7", histopatologi baik, dan potong beku subareola bebas
tumor.
#. (04 breast onserving treatment
4erapi dengan komponen yang terdiri dari lumpektomi atau segmentektomi atau
kuadrantektomi dan diseksi aksila erta radioterapi. 4erapi ini memiliki resiko
2;
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
30/53
rekurensi besar. 4erdapat syarat yangng harus dipenuhi dalam pemilihan jenis
terapi ini, yaitu=
a. 4epi sayatan bebas tumor dibuktikan dengan potong beku
b. /adioterapi dapat dilakukan
. Kosmeik dapat diterima.2
2.11.2 Kemote!a,i
Dilakukan pada sebagai terapi adjuvan pada pasien yang telah menjalani (04
atau 0/* atau **/ dengan ukuran tumor awal N4 dan batasdasar sayatan
tidak bebas dengan tumor serta jika terdapat metastasis. 2
*ekanisme utama kematian sel akibat radiasi adalah kerusakan D7A dengan
gangguan proses replikasi. /adioterapi juga menurunkan resiko rekurensi lokal
dan berpotensi menurunkan mortalitas jangka panjang penderita kanker
payudara.2
2.11.3 +adia&i
*erupakan penggunaan obat anti kanker sitostatika untuk menghanurkan sel
kanker, biasanya bekerja dengan menghambat atau mengganggu sintesis D7A
dalam siklus sel. !engobatan kemoterapi bersi-at sistemik, berbeda dengan
pembedahan atau radiasi.
4iga jenis setting kemoterapi=
1. Adjuvan kemoterapi
4erapi tambahan setelah terapi utama pembedahan, bertujuan untuk
mengendalikan oult mirometastati disease sehingga menegah timbulnya
kekambuhan dan metastasis jauh.
2. 7eoadjuvan kemoterapi
!emberian kemoterapi pada penderita kanker dengan high grade malignany dan
belum pernah mendapat tindakan loo+regional dengan bedah atau radiasi.
(ertujuan untuk memperkeil ukuran tumor shrinkage tumor dan mengontrol
mikrometastasis, disamping itu, neoadjuvan kemoterapi juga dapat memberikan
in-ormasi tentang respon kemoterapi.
. !rimer paliati-
"
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
31/53
Diberikan pada stadium lanjut stadium '), untuk mengendalikan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit kanker. (ertujuan untuk mempertahankan kualitas
hidup yang baik, kontrol progresi tumor dan memperpanjang harapan hidup.1
/espon terhadap kemoterapi, dide-inisikan sebagai=
a. 0omplete reponse= seluruh kanker atau tumor menghilangG tidak terlihat
lagi adanya kanker atau metastasis. 4umor marker turun ke dalam batas
normal. /espon bertahan lebih dari 1 bulan
b. !artial response= volume kanker mengeil lebih dari #"%, tidak ada lesi
baru ataupun metastasis. 4umor marker angkanya menurun, tetapi
penyakit masih ada dan reponse bertahan lebih dari 1 bulan.
. *inimal response= volume kanker mengeil ?2#% atau kanker tidak
mengeil, juga tidak membesar. 4umor marker juga tidak berubah seara
signi-ikan.
d. Disesase progression= kanker terlihat tumbuh membesar. !enyakit
menunjukkan peningkatan ukuran volume, juga peningkatan yang
signi-ikan dari tumor marker.2
4erapi ormonal
4ujuan terapi hormonal pada kanker payudara adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi estrogen dalam sel tumor estrogen deprivation. Diberikan terutama
untuk pasien dengan reseptor 8/M atau !/M..
>bat+obatan hormonal yang sering digunakan antara lain= anti+esterogen
tamoksi-en, toremi-en, penyekat aromatase selekti- anastraLol, letroLol, atau
agen+progestasional megesterol asetat.1,2
4erapi 4arget
*enghambat proses yang berperan dalam pertumbuhan sel+sel kanker. Hang
termasuk target terapi untuk kanker payudara antara lain=
1. 4rastuLuma, dengan menginduksi penurunan reglasi 8/2neu, menegah
heterodinamisasi, reestablishingsensiti-itas sel kanker terhadap terapi
hormonal dan kemoterapi.
2. (evaiLumab, memblok aksi dari vasular endothelal growth -ator
)89 dalam pembentukan sel darah baru .
1
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
32/53
. 5apatinib ditosylate, inhibitor reseptor sel kanker 8/1neu dan
8/2neu1
!enatalaksanaan berdasarkan stadium
&tadium Dini ' dan ''
!embedahan berupa 7&!, &&*, (04 dan */*. !emilihan tergantung ukuran,
lokasi, dan juga kebutuhan dilakukannya rekonstruksi. !enderita yang tergolong
low risk, tidak perlu diberikkan radioterapi, kemoterapi ataupun terapi hormonal.
&tadium 5okal 5anjut '''A, '''(, '''0
ika operable dapat dilakukan */* atau 0/* kemudian dilanjutkan dengan
adjuvan kemoterapi dan radioterapi. ika inoperable diberikan neoadjuvan
kemoterapi siklus kemudian evaluasi responnya, jika respon partial atau
komplit dilakukan */* atau0/*, jika respon minimal atau progresi- ganti
regimen kemoterapi dengan seondline kemoterapi atau radioterapi. !asa
pembedahan, kemoterapi dilangkapi 6 siklus, 1 bulan paska kemoterapi diberikan
radiasi lokoregional. ormonal diberikan jika 8/M da atau !/ M, trustuLumab
diberikan jika 8/+2 positi- .
&tadium 5anjut stadium ')
!enanganan bersi-at paliati- tergantung kondisi dan lokasi metastasis. 4erapi
utama adalah sistemik kemoterapi, hormonal, targeting terapi pada kondisi
tertentu terapi lokal dapat diberikan. 1
2.12 Kom,li(a&i
Komplikasi dapat bervariasi, tergantung pada jenis kanker, di mana ia telah
menyebar, dan metode pengobatan apa yang digunakan. (eberapa komplikasi
umum termasuk=
2.12.1 Ne!i te!(ait (an(e!
2
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
33/53
Kanker dapat menyebabkan sakit oleh kanker itu sendiri, tumor tumbuh dan
mengambil alih daerah yang sebelumnya sehat tubuh. Kanker dapat menekan
organ, sara-, dan tulang, menyebabkan sakit yang tajamseperti ditusuk+tusuk.
(eberapa jenis kanker bahkan mengeluarkan bahan kimia tertentu yang dapat
menyebabkan sensasi menyakitkan.
2.12.2 Kom,li(a&i tulan'
Kanker payudara sering menyebar ke tulang, dan bisa ada sejumlah komplikasi
skeletal sebagai hasilnya. *asalah+masalah ini sering disebabkan oleh resorpsi
tulang.
2.12.2.1 Ne!i tulan' dan Kelemahan tulan'
/asa sakit pada tulang sering menjadi tanda pertama bahwa kanker telah
menyebar ke tulang. &ebagai kondisi berlangsung, resorpsi menyebabkan
penipisan dan melemahnya tulang. Ketika tulang menjadi terlalu lemah, patah
tulang dapat terjadi, kadang+kadang tanpa edera besar menyebabkan kerusakan.
2.12.2.2 Kom,!e&i &,inal
Ketika sel+sel kanker tumbuh di atau dekat tulang belakang, mereka dapat
menempatkan tekanan pada sara- tulang belakang dan sara- yang berdekatan.
4ekanan ini dapat menyebabkan rasa sakit di punggung atau leher, mati rasa atau
kesemutan, dan kesulitan berjalan. Kadang+kadang dapat menyebabkan kesulitan
mengendalikan kandung kemih dan usus. *eskipun kompresi tulang belakang
kurang umum daripada komplikasi tulang lainnya, itu bisa sangat serius.
2.12.3 Hi,e!(al&emia
iperkalsemia adalah peningkatan kadar kalsium dalam darah. al ini terjadi
ketika tingkat resorpsi meningkat, dan kalsium dari tulang dilepaskan ke dalam
aliran darah. iperkalsemia dapat menyebabkan masalah serius, seperti=
(atu ginjal
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
34/53
agal ginjal
Denyut jantung tidak teratur
*asalah neurologis, termasuk kebingungan, demensia, atau koma
2.12.4 Be!at #adan.
Kanker dan pengobatan kanker dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Kanker menuri makanan dari sel+sel normal dan menghalangi mereka dari
nutrisi. al ini sering tidak terpengaruh oleh berapa banyak kalori atau jenis
makanan apa yang dimakanG sulit untuk mengobati. Dalam kebanyakan kasus,
menggunakan nutrisi buatan melalui tabung ke dalam perut atau vena tidak
membantu mengubah penurunan berat badan.
2.12./ Kom,li(a&i te!(ait Pen'o#atan
!engobatan kanker dapat menyebabkan rasa sakit dan penyakit. !erawatan
kemoterapi dapat mengakibatkan luka mulut, mual, kerusakan sara-, dan diare.
4erapi radiasi dapat menyebabkan nyeri terbakar dan jaringan parut. >perasi tentu
saja menyakitkan dan membutuhkan waktu yang signi-ikan untuk pemulihan.
2.12. +ea(&i &i&tem (e(e#alan tu#uh an' tida( #ia&a untu( (an(e!.
Dalam beberapa kasus sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi terhadap adanya
kanker dengan menyerang sel+sel sehat. Disebut sindrom paraneoplasti, reaksi ini
sangat jarang dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, seperti kesulitan
berjalan dan kejang.
2.12.) Lim,hoedema
5imphoedema adalah pembengkakan jaringan yang disebabkan oleh kegagalan
sistem lim-atik. !ada pasien dengan kanker payudara biasanya lengan di sisi
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
35/53
kanker payudara yang akan dipengaruhi. 'ni adalah kondisi kronis yang
mengakibatkan ketidaknyamanan, nyeri, keterbatasan -ungsional, peningkatan
risiko in-eksi berulang dan tekanan psikologis. al ini dapat meningkatkan
penekanan pleksus brakialis sehingga terjadi gangguan -ungsi neurologis.
!asien dengan kanker payudara stadium lanjut dapat berkembang lymphoedema
karena kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembuluh lim-a setelah operasi
atau radioterapi, atau oleh perubahan patologis yang berhubungan dengan
penyakit lokal yang progresi-. 5im-edema dapat hadir pada saat diagnosis
penyakit lanjut atau berkembang pada saat kapan saja di perjalanan penyakit,
dapat menjadi tanda perkembangan penyakit looregional. Adalah penting bahwa
penyebab potensial seperti trombosis ketiak, e3tensive a3illary or supralaviular
disease, diselidiki dan diobati. 'denti-ikasi awal dan pengelolaan pembengkakan
itu penting, tetapi tidak ada tes diagnostik dan metode penilaian yang disepakati.
2.12.9an7e!:!elated %ati'ue
0aner+related -atigue 0/9 adalah gejala dari kanker stadium lanjut. ika tak
henti+hentinya gejala 0/9 dapat mengganggu kualitas hidup selama periode
waktu yang panjang. Ada berbagai -aktor diduga berkontribusi terhadap 0/9
termasuk pengobatan kanker itu sendiri, anemia, -aktor giLi, -aktor psikologis,
-aktor kogniti-, gangguan tidur, inaktivity dan obat+obatan. (anyak pasien dengan
kanker payudara lanjut mungkin memiliki penyakit kronis penyerta yang dapat
meningkatkan keparahan kelelahan dan menyulitkan manajemen. ubungan
antara -aktor internal, baik -aktor lingkungan -isiologis dan psikologis, dan
eksternal, sebagai penyebab, memodi-ikasi, atau -aktor yang terkait dalam 0/9
belum diselidiki sepenuhnya.
&etelah -aktor seperti anemia dan depresi telah diidenti-ikasi dan diobati,
manajemen 0/9 tidaklah memuaskan. >bat+obatan yang telah digunakan
termasuk glukokortikoid, psikostimulan, antidepresan dan erythropoietin.
'ntervensi non+-armakologis meliputi komunikasi, terapi perilaku kogniti-, latihan
dan terapi komplementer.
#
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
36/53
2.12.5 Un7ont!olled lo7al di&ea&e
!asien dengan kanker payudara stadium lanjut dapat mengembangkan penyakit
lokal dengan ulserasi kulit yang melibatkan dinding dada dan ketiak yang awalnya
setuju untuk perawatan sistemik, radioterapi atau operasi. !ada akhirnya, pada
beberapa pasien pilihan ini mungkin berhenti, sehingga penyakit lokal menjadi
tidak terkontrol. &ebuah tumor -ungating mungkin berdarah, memanarkan nanah
dan menjadi terin-eksi yang menyebabkan rasa sakit dan bau yang tidak
menyenangkan. (agi pasien, gejala dan tanda+tanda ini menjadi pengingat yang
terlihat untuk penyakit mereka dan dapat menyebabkan isolasi sosial dari teman+teman dan kerabat dekat, dan tekanan psikologis lebih lanjut. Kadang+kadang
pasien bahkan tidak dapat mengungkapkan adanya tumor -ungating untuk
keluarga.
2.12.1-$eta&ta&e ota(
(eberapa pasien dengan kanker payudara lanjut akan mengembangkan metastasis
otak yang simptomatis. 'nsiden tertinggi metastasis otak pada wanita dengan
tumor 8/2.
Diagnosis metastase otak dapat memiliki e-ek mendalam seara -isik dan
psikologis pada pasien dan keluarga dan pengasuh mereka seperti kesulitan
komunikasi dan masalah dengan itra tubuh seperti rambut rontok dari
radioterapi dan berat badan dari kortikosteroid.
2.13 P!o'no&i&
2.13.1 Stadium
&tadium kanker payudara merupakan -aktor prognostik penting. &tadium yang
lebih rendah memiliki lebih sedikit risiko kanker datang kembali berulang dan
prognosis yang lebih menguntungkan. &tadium yang lebih tinggi memiliki risiko
lebih besar kekambuhan dan prognosis yang kurang menguntungkan.
6
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
37/53
9aktor+tahap terkait yang paling penting adalah keterlibatan kelenjar getah bening
dan ukuran tumor.
2.13.2 Statu& Lm,h node
9aktor prognostik yang paling penting untuk kanker payudara adalah apakah atau
tidak kelenjar getah bening aksila mengandung kanker. Kanker payudara yang
telah menyebar ke kelenjar getah bening kelenjar getah bening positi- memiliki
risiko lebih tinggi berulang dan prognosis yang kurang menguntungkan dari
kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening kelenjar getah
bening negati-.
Kanker payudara juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening mamaria
interna, tanpa menyebar ke kelenjar getah bening ketiak. Dalam situasi ini, risiko
kekambuhan tinggi, meskipun kelenjar getah bening aksila negati-. umlah
kelenjar getah bening yang positi- juga merupakan -aktor prognostik penting.
&emakin besar jumlah kelenjar getah bening yang positi-, semakin tinggi risiko
kekambuhan /isiko tertinggi kekambuhan adalah untuk tumor payudara dengan
atau lebih positi- kelenjar getah bening.
2.13.3 U(u!an Tumo!
Bkuran tumor payudara adalah -aktor prognosis yang paling penting kedua untuk
kanker payudara. Bkuran tumor merupakan -aktor prognostik independen,
terlepas dari status kelenjar getah bening. Bkuran tumor meningkatkan risiko
kekambuhan. 4umor payudara besar # m atau lebih besar memiliki risiko
terbesar kekambuhan. 4umor payudara lebih keil dari 1 m tanpa kelenjar getah
bening yang positi- memiliki prognosis yang paling menguntungkan.
2.13.4 Jeni& tumo!
enis tumor kanker payudara dapat mempengaruhi prognosis. Bntuk karsinoma
duktal invasi-, yang tubular, muinous, meduler dan jenis papiler memiliki
prognosis yang lebih menguntungkan dan kelangsungan hidup seara keseluruhan
lebih baik daripada karsinoma duktal invasi-, tidak disebutkan seara spesi-ik
7>&. Kanker payudara in-lamasi memiliki prognosis yang kurang
menguntungkan.
:
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
38/53
2.13./ Lim%ati( dan in0a&i 0a&(ula!&el+sel kanker yang telah menyebar dari tumor payudara ke dalam pembuluh
getah bening atau pembuluh darah di jaringan payudara di sekitar tumor memiliki
risiko lebih besar kekambuhan dan hasil yang kurang menguntungkan.
2.13. Statu& !e&e,to! ho!mon
&tatus reseptor hormon adalah prediktor apakah tumor akan merespon terapi
hormon. 4umor payudara yang hormon reseptor positi- / M lebih mungkin
untuk menanggapi terapi hormonal. /eseptor+positi- M !/ tumor estrogen
reseptor+positi- 8/ M dan progesteron sering kurang agresi-, tumor kelas rendah
yang enderung menyebar dari tumor yang reseptor hormon negati- /+.
2.13.) Statu& HE+2
&tatus 8/2 adalah -aktor prognostik lain dan juga dapat digunakan untuk
memprediksi respon terhadap terapi tertentu. 4umor yang overe3press 8/2
tumor 8/2+positi- enderung tumor kelas yang lebih tinggi yang lebih
mungkin untuk menyebar dari tumor yang tidak overe3press 8/2. Canita
dengan tumor 8/2+positi- mungkin tidak merespon dengan baik untuk terapi
hormonal seperti tamo3i-en 7ovade3, 4amo-en dan enderung merespon dengan
baik untuk obat yang disebut trastuLumab ereptin.
2.13. U&ia
Bsia seorang wanita pada saat diagnosis kanker payudara dapat mempengaruhi
prognosis. Canita yang lebih muda di bawah # tahun biasanya memiliki risiko
yang lebih besar kekambuhan dan prognosis keseluruhan yang lebih buruk
dibandingkan yang lebih tua, wanita pasa+menopause. Canita muda dengan
kanker payudara enderung memiliki lebih agresi-, kanker kelas yang lebih tinggi
dan kanker payudara lebih maju pada saat diagnosis.
2.13.5Tumo! !e7u!!ent atau meta&ta&i& &etelah ,en'o#atan ,!ime!
Ada beberapa -aktor yang dapat mempengaruhi prognosis kanker payudara
berulang.
$
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
39/53
5amanya waktu dari pengobatan untuk kekambuhan
Canita dengan kanker datang kembali lebih dari # tahun setelah diagnosis mereka
memiliki hasil yang lebih baik daripada mereka yang memiliki kekambuhan
kurang dari 2 tahun setelah diagnosis.angka waktu yang lama seorang wanita
bebas penyakit, semakin baik hasilnya.
enis kekambuhan
&ebuah kekambuhan pada payudara kekambuhan lokal setelah terapi
lumpetomy dan radiasi memiliki prognosis yang lebih menguntungkan daripadakanker yang berulang di organ lain kekambuhan jauh atau metastasis.
&ebuah kekambuhan pada dinding dada kadang+kadang menunjukkan kesempatan
yang lebih tinggi untuk metastasis jauh, meskipun kadang+kadang kambuh
tunggal terjadi tanpa penyakit jauh.
enis metastasis
ati, paru+paru atau otak metastasis memiliki hasil yang lebih buruk daripada
metastasis lokal pada payudara, dinding dada atau ketiak aksila.
*etastase tulang memiliki prognosis menengah, di antara yang hati, paru+paru
dan otak metastasis dan metastasis dinding lokal atau dada.
;
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
40/53
/ BAB III
LAP;+AN KASUS
.1 La,o!an Ka&u&
.1.1 Identita& Pa&ien
7ama = H9!
Bmur = " tahun
enis Kelamin = perempuan
Alamat = D&7 )' ati !ermai 5ubuk !akam
!ekerjaan = 'bu rumah tangga
&tatus !erkawinan = sudah nikah
7omor rekam medik = "".6#.2.2
4gl *asuk = 2# Augustus 2"1#
.1.2 Anamne&i&
Keluhan Utama = 5uka (orok !ada !ayudara Kanan
Telaaah =
al ini dialami pasien sejak lebih kurang 2 tahun ini. Awalnya berupa
benjolan pada payudara kanan yang dialami sejak 2 tahun lalu. (enjolan
berjumlah 1 buah yang semakin lama semakin membesar hingga sebesar telur
ayam, dan akhirnya menjadi borok. 5uka mengeluarkan nanah dan terkadang
terjadi perdarahan yang dapat berhenti spontan.
/asa nyeri pada payudara kanan dijumpai !asien mengeluhkan perubahan
pada kulit di payudara kanan berupa kemerahan dan luka. !asien juga pernah
mengalami penurunan berat badan kurang lebih 1" kg dalam waktu kurun 6 bulan.
Bsia saat haid pertama 1 tahun. Bsia melahirkan pertama kali umur 2"
tahun. umlah anak 1 orang.
/iwayat keluarga mempunyai penyakit kanker payudara disangkal.
/iwayat merokok disangkal. /iwayat konsumsi alkohol tidak dijumpai. /iwayat
operasi tumor jinak payudara disangkal.
"
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
41/53
/!4 = +
/!> = +
.1.3 Statu& P!a&en&
)A& = +
Karno-sky sore = 6"%
&ensorium = 0*
4D = 1"$" mmg
7adi = ;63menit, kuatukup
// = 2$3menit
4emp = 6,# 0
.1.4 Peme!i(&aan i&i(
.1.4.1 Statu& "ene!ali&ata 265i
7asal
0anul
+ ')9D
7a0l
",;%
2"gtti
+ 'njeksi
>Lid
"mg12
jam
+ Antasida
syr 3
0'
+ Amino-lui
d
1-lshar
+ !ethidine
1""mgh
r
0ek lab
D5,
8lektrolit
"$+";+
2"1#
7yeri
M
+ &ens = 0*
+ 4D =
12"$"
mmg
+ !ols = $$ 3i
+ // = 16 3i
+ 4 =
6.;"0
/ (reast
0aner
4b7o*1par
u
+ >265i
7asal
0anul
+ ')9D
7a0l
",;%
2"gtti
+ 'njeksi
>Lid
"mg12
jam
+ Antasida
syr 3
0'
+ Amino-lui
d
1-lshar
+ !ethidine
1""mgh
r
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
50/53
Ha&il La# Se,tem#e! 2-1/
Hematolo'i
b :,"gr% 11,:+1#,#
8ritrosit 2,$1 3 1"6mm ,2"+,$:
5eukosit 12,1 3 1"mm ,#+11,"
ematokrit 2,$"% $+
4rombosit 1:# 3 1"6mm 1#"+#"
Ele(t!olit
7atrium 1" 1#+1##
Kalium ,: ,6+#,#
Klorida 1" ;6+1"6
)
#"
Tan''al S ; A P
Te!a,i +en7ana
";+";+
2"1#
7yeri
M
+ &ens = 0*
+ 4D =
12"$"
mmg
+ !ols = ;" 3i
+ // = 1$ 3i
+ 4 =
6.#"0
/ (reast
0aner
4b7o*1par
u
+ ')9D
7a0l
",;%
2"gtti
+ 'njeksi
>Lid
"mg12jam
+ Antasida
syr 3
0'
+ *&4 231
+ Amino-lui
d
1-lshar
+ !ethidine
1""mgh
r
Koreksi
darah
#2$
1"+";+
2"1#
7yeri
M
+ &ens = 0*
+ 4D =
12"$"
mmg
+ !ols = ;2 3i
+ // = 16 3i
+ 4 =
6.$"0
/ (reast
0aner
4b7o*1par
u
+ ')9D
7a0l
",;%
2"gtti
+ 'njeksi
>Lid
"mg12
jam
+ Antasida
syr 3
0'
+ Amino-lui
d
1-lshar
+ !ethidine
1""mgh
r
4rans-usi
darah
bag P
1:#
/enana
Kemotera
pi
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
51/53
BAB I@
KESI$PULANKe&im,ulan
!asien wanita usia " tahun datang dengan luka borak pada payudara
kanan yang telah dialami lebih kurang 2 tahun lalu.
Dari pemeriksaan -isik dijumpai massa pada payudara kanan teraba ukuran
#: 3 # mm, konsistensi padat, permukaan tidak rata, batas tegas, immobile, nyeri
dijumpai.
!asien didiagnosis dengan / (reast 0aner 4b7"*1paru dan
direnanakan kemoterapi setelah dikoreksi b, dan albumin
5
1-
11
12
13
14
1/
1
#1
-
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
52/53
1) DATA+ PUSTAKA
1. 0aner.org, 2"1#. "ancer .acts and #tatistics 1 American "ancer
#ociety. QonlineR Available at=
http=www.aner.orgresearhaner-atsstatistis QAessed $ ul.
2"1#R.
2. Kumar, )., Abbas, A., 9austo, 7., /obbins, &. and 0otran, /. 2""#.
obbins and "otran pathologic basis of disease. !hiladelphia= 8lsevier
&aunders.
. &arkar, &. and *andal, *. 2"11. (reast 0aner= 0lassi-iation (ased on
*oleular 8tiology 'n-luening !rognosis and !redition.&reast "ancer %
.ocusing Tumor Microenvironment, #tem cells and Metastasis.
. &arkar, &. and *andal, *. 2"11. (reast 0aner= 0lassi-iation (ased on
*oleular 8tiology 'n-luening !rognosis and !redition.&reast "ancer %
.ocusing Tumor Microenvironment, #tem cells and Metastasis.
#. www.aner.a, 2"1#.&reast cancer statistics % "anadian "ancer
#ociety. QonlineR Available at= http=www.aner.aenaner+
in-ormationaner+typebreaststatistisSregionOon QAessed 11 ul.
2"1#R.
6. &nell, /&, 2""6. Anatomi Klinik 8disi 6. akarta= (uku Kedokteran 80.
:. Kumar ), Abbas A, 9austo 7, /obbins &, 0otran /. /obbins and 0otran
pathologi basis o- disease. !hiladelphia= 8lsevier &aundersG 2""#.
$. Corld ealth >rganiLation. 2""$. C> lobal (urden o- Disease 2""
Bpdate. eneva= C>, 12+1
;. *. ALiL 9. Karsinogenesis. 'n= (uku Auan 7asional >nkologi
inekologi, 8disi 1, akarta, Hayasan (ina !ustaka &arwono
!rawirohardjo, 2""6= 2"+2.
1". &omaira 7, Khaled A, Ase- A, Ale3andro . (reast 0aner+'tEs All in the
D7A. 'nteh, 2"1#= 1+26. Available at= http=d3.doi.org1".#::26""
Q Aessed on uly th 2"1#
11. *intian, H., Hi, C. 2"11 Karsinoma *amae. Dalam= Desen, C., aparies,
C. 2"11. (uku Ajar >nkologi Klinis. akarta= (alai !enerbi 9K B', 66+
$.
#2
http://dx.doi.org/10.5772/60033http://dx.doi.org/10.5772/60033http://dx.doi.org/10.5772/60033 -
7/25/2019 Laporan Kasus Karsinoma Payudara Dr. Tiur
53/53
12. 4anto 0, 5iwang 9, ani-ati &, !radipta 8A. 2"1. Kanker !ayudara.
Kapita &elekta Kedokteran 8disi '. 21+26