lapsus konserv hefni.doc

36
LAPORAN KASUS Oleh : Hefni Fadillah Rambe NIM: 090600108 Penguji : Bakri Soeyono, drg. Wandania Farahanny, drg., MDSc 1

Upload: hefnirambe

Post on 17-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

Oleh :

Hefni Fadillah RambeNIM: 090600108Penguji :Bakri Soeyono, drg.Wandania Farahanny, drg., MDScDEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

LAPORAN KASUS

(PASIEN UJIAN)NAMA OPERATOR

: Hefni F. RambeNAMA PASIEN: NurhanifahUMUR: 22 tahun

NO. KARTU: 018187/14 KELUHAN UTAMA: Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas berlubang dan ingin merawat giginya. Gigi tersebut pernah sakit 1 tahun yang lalu, namun sekarang tidak pernah sakit lagi.RIWAYAT KESEHATAN UMUM:

RIWAYAT MEDIS: a. Penyakit sistemik: Pasien

: Tidak ada Keluarga : Tidak ada

b. Alergi

: Pasien

: Tidak ada Keluarga : Tidak ada RIWAYAT DENTAL:Pasien pernah ke dokter gigi untuk penambalan gigi belakang beberapa bulan yang lalu.PEMERIKSAAN OBJEKTIF Pemeriksaan Ekstra Oral a. Wajah: Normal, simetris b. TMJ: Normal c. Pembengkakan: Tidak ada Pemeriksaan Intra Oral

a. Kebersihan rongga mulut : Sedangb. Karies

: Adac. Karang gigi

: Adad. Radiks

: Adae. Jaringan lunak:

-Mukosa mulut: Normal - Lidah: Normal

- Gingiva: Normal - Palatum: Normal

- Lain lain: - f. Gigi-geligi

KDKPKP

8765432112345678

8765432112345678

KSKD

PEMERIKSAAN KLINIS:

Gigi 22: Pemeriksaan subjektif: Nyeri

: tidak ada Pembengkakan : tidak ada

Medikasi

: tidak pernah Pemeriksaan objektif:

Karies profunda pulpa terbuka Sonderen : tidak peka Tes dingin (chlor etyl): tidak peka Perkusi: tidak peka Mobiliti: 0 Fistula: tidak adaPemeriksaan Radiografis:

Kamar pulpa

: lebar

Saluran akar

: normal Periapikal

: normal Lamina dura

: terputus Akar

: normal

Ruang ligamen periodontal: normal Perawatan sebelumnya: tidak ada

Gigi 23: Pemeriksaan subjektif: Nyeri

: tidak ada

Pembengkakan : tidak ada

Medikasi

: tidak pernah Pemeriksaan objektif:

Karies profunda pulpa terbuka

Sonderen : tidak peka Tes dingin (chlor etyl): tidak peka Perkusi: tidak peka Mobiliti: 0 Fistula: tidak adaPemeriksaan Radiografis:

Kamar pulpa

: lebar

Saluran akar

: normal Periapikal

: normal Lamina dura

: terputus Akar

: normal

Ruang ligamen periodontal: normal Perawatan sebelumnya: tidak ada

Gigi 21: Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan

Pemeriksaan objektif :

Karies dentin pada permukaan mesial gigi. Sonderen: tidak ada keluhan Tes dingin (chlor etyl): tidak ada keluhan Perkusi : tidak ada keluhan

Gigi 36: Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan

Pemeriksaan objektif :

Karies dentin pada permukaan oklusal gigi. Sonderen: tidak ada keluhan Tes dingin (chlor etyl): tidak ada keluhan Perkusi : tidak ada keluhan

Gigi 35: Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan

Pemeriksaan objektif :

Karies superfisialis pada permukaan oklusal gigi. Sonderen: tidak ada keluhan Tes dingin (chlor etyl): tidak ada keluhan Perkusi : tidak ada keluhan

DIAGNOSA AKHIR: 22, 23: Nekrosis pulpa 21, 36: Karies dentin 35: Karies superfisialisRENCANA PERAWATAN: 22: Perawatan saluran akar non vital + labial veneer 23: Perawatan saluran akar non vital + pasak fiber + full crown acrylic 21: Klas III RK

36, 35: Klas I RKPENGUJIKETERANGAN

1. Bakri Soeyono, drg.

2. Wandania Farahanny, drg., MDSc

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

LEMBAR PERAWATAN PASIEN

NAMA PASIEN: Nurhanifah NO. KARTU

: 018187/14TAHAPAN PERAWATAN

NOTGL PERAWATANMACAM TINDAKAN / ELEMENNILAI A/B/C

116 Februari 2015 Pemeriksaan rongga mulut

Diagnosa

Foto roentgen diagnosa

Pengisian status(Bakri Soeyono, drg.)

221 Februari 201522: Perawatan Saluran Akar Non Vital

(BAP, IAF, MAF, Preparasi Saluran Akar, Dressing) Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Pembuangan jaringan lunak karies dengan menggunakan ekskavator. Buka atap pulpa dengan bur diamond bulat.

Pembuangan seluruh karies dan yang menghalangi akses saluran akar dengan bur diamond bulat dan fisur. Ekstirpasi jaringan pulpa Debridement sisa jaringan pulpa dengan cara mengirigasi saluran akar dengan NaOCl 2,5%. Larutan yang keluar ditampung dengan kapas. Irigasi dilakukan sampai larutan yang keluar terlihat bersih. Tentukan Initial Apical File (IAF) yaitu file pertama yang bisa dimasukkan ke dalam saluran akar sepanjang kerja. Rontgen foto IAF. Setelah foto rontgen, IAF dikeluarkan dari saluran akar lalu saluran akar diirigasi dengan NaOCl 2,5%.

Preparasi saluran akar dimulai dengan menggunakan file IAF yang diputar dengan gerakan searah jarum jam sampai instrumen longgar dan diselingi dengan irigasi saluran akar dengan NaOCl 2,5%.

Kemudian preparasi selanjutnya dilakukan sampai diperoleh file utama minimal 3 nomor file diatas IAF (preparasi step back fase 1), setiap pergantian file dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5%. Masukkan file satu nomor lebih besar dari MAF dengan panjang kerja dikurangi 1 mm. Tindakan ini dilakukan sampai minimal 3 nomor lebih besar dari MAF dan peningkatan nomor file diikuti pengurangan panjang kerja 1 mm dan selalu lakukan rekapitulasi dengan file MAF dan irigasi dengan NaOCl 2,5% setiap pergantian file (prepasi step back fase II A). Masukkan kembali MAF dengan gerakan push pull diikuti dengan irigasi dengan NaOCl 2,5% (prepasi step back fase II B). Keringkan saluran akar dengan paper point. Sebelum mengaplikasikan dressing, pastikan saluran akar telah kering dengan menggunakan paper point. Dressing CaOH diaplikasikan pada orifisi saluran akar dengan menggunakan kapas. Tutup dengan kapas dan tambal sementara dengan cavit.Saluran Akar:

TunggalTitik Acuan:

Ujung Insisal

Panjang kerja:

20 mm

IAF:

Saluran Akar Tunggal : #30/21mm

(Bakri Soeyono, drg.)

321 Februari 201523: Perawatan Saluran Akar Non Vital

(BAP, IAF, MAF, Preparasi Saluran Akar, Dressing) Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Pembuangan jaringan lunak karies dengan menggunakan ekskavator. Buka atap pulpa dengan bur diamond bulat.

Pembuangan seluruh karies dan yang menghalangi akses saluran akar dengan bur diamond bulat dan fisur. Ekstirpasi jaringan pulpa

Debridement sisa jaringan pulpa dengan cara mengirigasi saluran akar dengan NaOCl 2,5%. Larutan yang keluar ditampung dengan kapas. Irigasi dilakukan sampai larutan yang keluar terlihat bersih. Tentukan Initial Apical File (IAF) yaitu file pertama yang bisa dimasukkan ke dalam saluran akar sepanjang kerja. Rontgen foto IAF. Setelah foto rontgen, IAF dikeluarkan dari saluran akar lalu saluran akar diirigasi dengan NaOCl 2,5%.

Preparasi saluran akar dimulai dengan menggunakan file IAF yang diputar dengan gerakan searah jarum jam sampai instrumen longgar dan diselingi dengan irigasi saluran akar dengan NaOCl 2,5%.

Kemudian preparasi selanjutnya dilakukan sampai diperoleh file utama minimal 3 nomor file diatas IAF (preparasi step back fase 1), setiap pergantian file dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5%. Masukkan file satu nomor lebih besar dari MAF dengan panjang kerja dikurangi 1 mm. Tindakan ini dilakukan sampai minimal 3 nomor lebih besar dari MAF dan peningkatan nomor file diikuti pengurangan panjang kerja 1 mm dan selalu lakukan rekapitulasi dengan file MAF dan irigasi dengan NaOCl 2,5% setiap pergantian file (prepasi step back fase II A). Masukkan kembali MAF dengan gerakan push pull diikuti dengan irigasi dengan NaOCl 2,5% (prepasi step back fase II B). Keringkan saluran akar dengan paper point. Sebelum mengaplikasikan dressing, pastikan saluran akar telah kering dengan menggunakan paper point. Dressing CaOH diaplikasikan pada orifisi saluran akar dengan menggunakan kapas. Tutup dengan kapas dan tambal sementara dengan cavit.Saluran Akar:

TunggalTitik Acuan:

Ujung Insisal

Panjang kerja:

23 mm

IAF:

Saluran Akar Tunggal : #35/24mm

(Bakri Soeyono, drg.)

423 Februari 201521: Klas III Resin Komposit

Pemilihan warna gigi dengan shade guide. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Ekskavasi jaringan lunak karies dengan ekskavator. Pembuangan jaringan keras karies dan preparasi kavitas di bagian mesial dengan menggunakan round bur. Cuci dengan aquadest dan keringkan kavitas. Etsa dengan asam fosfat 37% selama 20 detik. Cuci dengan aquadest dan keringkan sampai kavitas terlihat putih buram. Aplikasikan bonding lalu sinar dengan alat light cure selama 20 detik.

Aplikasikan RK dengan instrumen plastis ke kavitas dan sinar dengan alat light cure selama 20 detik setiap lapisannya. Periksa adaptasi restorasi dengan gigi menggunakan sonde. Contouring selanjutnya dapat dilakukan menggunakan micron diamond bur Finishing dilakukan dengan finishing diamond bur. Polish dengan menggunakan bur polishing berupa rubber polishing point (enhance).(Bakri Soeyono, drg.)

523 Februari 201536: Klas I Resin Komposit

Pemilihan warna gigi dengan shade guide. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Ekskavasi jaringan lunak karies dengan ekskavator. Pembuangan jaringan keras karies dan preparasi kavitas di bagian oklusal dengan menggunakan round bur. Cuci dengan aquadest dan keringkan kavitas. Etsa dengan asam fosfat 37% selama 20 detik. Cuci dengan aquadest dan keringkan sampai kavitas terlihat putih buram. Aplikasikan bonding lalu sinar dengan alat light cure selama 20 detik.

Aplikasikan RK dengan instrumen plastis ke kavitas dan sinar dengan alat light cure selama 20 detik setiap lapisannya. Periksa adaptasi restorasi dengan gigi menggunakan sonde. Cek oklusi dengan articulating paper jika terdapat kontak oklusi yang berlebihan. Contouring selanjutnya dapat dilakukan menggunakan micron diamond bur Finishing dilakukan dengan finishing diamond bur. Polish dengan menggunakan bur polishing berupa rubber polishing point (enhance).(Bakri Soeyono, drg.)

628 Februari 201522: Perawatan Saluran Akar Non Vital (MAC + Obturasi)

Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Buka tambalan sementara. Irigasi dengan NaOCl 2,5%.

Keringkan saluran akar dengan paper point. Masukkan Master Apikal Cone (MAC) ke saluran akar dan tambal sementara dengan cavit.

Foto Roentgen MAC. Isolasi daerah kerja kembali dengan cotton roll.

Buka tambalan sementara.

Irigasi dengan NaOCl 2,5%.

Keringkan saluran akar dengan paper point. Aduk powder dan liquid biofill sealer di atas glass slab menggunakan spatula metal dengan perbandingan powder dan liquid 3:1. Oleskan sealer pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo spiral. Masukkan MAC yang telah dioleskan sealer ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja yang telah ditentukan. MAC dimasukkan dengan perlahan agar udara dan sisa sealer dapat keluar. Masukkan kon aksesoris dan kondensasi dengan spreader ke dalam saluran akar dengan gerakan ke dinding saluran akar (kondensasi lateral), kemudian keluarkan spreader secara perlahan. Ulangi tahap ini sampai saluran akar terisi penuh sampai kon aksesoris tidak dapat masuk lagi. Potong kelebihan gutta perca dengan instrumen yang panas 2 mm di bawah orifisi. Tutup kavitas dengan kapas dan tambal sementara dengan cavit. Foto Roentgen obturasi. Buka tambalan sementara.

Aduk GIC lining di atas paper pad menggunakan plastic spatula dengan perbandingan powder dan liquid 1:2, selanjutnya bahan tersebut diletakkan di atas orifisi dengan ketebalan 2 mm. Tutup kembali dengan kapas dan tambal dengan cavit.MAC:

#45/21 mm

(Bakri Soeyono, drg)

728 Februari 201523: Perawatan Saluran Akar Non Vital (MAC + Obturasi)

Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Buka tambalan sementara. Irigasi dengan NaOCl 2,5%.

Keringkan saluran akar dengan paper point. Masukkan Master Apikal Cone (MAC) ke saluran akar dan tambal sementara dengan cavit.

Foto Roentgen MAC. Isolasi daerah kerja kembali dengan cotton roll.

Buka tambalan sementara.

Irigasi dengan NaOCl 2,5%.

Keringkan saluran akar dengan paper point. Aduk powder dan liquid biofill sealer di atas glass slab menggunakan spatula metal dengan perbandingan powder dan liquid 3:1. Oleskan sealer pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo spiral. Masukkan MAC yang telah dioleskan sealer ke dalam saluran akar sesuai panjang kerja yang telah ditentukan. MAC dimasukkan dengan perlahan agar udara dan sisa sealer dapat keluar. Masukkan kon aksesoris dan kondensasi dengan spreader ke dalam saluran akar dengan gerakan ke dinding saluran akar (kondensasi lateral), kemudian keluarkan spreader secara perlahan. Ulangi tahap ini sampai saluran akar terisi penuh sampai kon aksesoris tidak dapat masuk lagi. Potong kelebihan gutta perca dengan instrumen yang panas 2 mm di bawah orifisi. Tutup kavitas dengan kapas dan tambal sementara dengan cavit. Foto Roentgen obturasi. Buka tambalan sementara.

Aduk GIC lining di atas paper pad menggunakan plastic spatula dengan perbandingan powder dan liquid 1:2, selanjutnya bahan tersebut diletakkan di atas orifisi dengan ketebalan 2 mm. Tutup kembali dengan kapas dan tambal dengan cavit.MAC:

#50/24 mm

(Bakri Soeyono, drg.)

807 Maret 201522: Perawatan Saluran Akar Non Vital (Kontrol Obturasi) Pemeriksaan subjektif :

Tidak ada keluhan. Pemeriksaan Objektif

Perkusi: Tidak ada keluhan

Palpasi: Tidak ada pembengkakan

Mobiliti: 0

Perdarahan: Tidak ada (Bakri Soeyono, drg.)

907 Maret 201523: Perawatan Saluran Akar Non Vital (Kontrol Obturasi) Pemeriksaan subjektif :

Tidak ada keluhan. Pemeriksaan Objektif

Perkusi: Tidak ada keluhan

Palpasi: Tidak ada pembengkakan

Mobiliti: 0

Perdarahan: Tidak ada (Bakri Soeyono, drg.)

1009 Maret 201523: Preparasi Pasak Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Buka cavit dan GIC Lining. Ukur panjang pasak. Preparasi saluran akar dengan peeso reamer untuk membuang 2/3 gutta percha dari dalam saluran akar. Irigasi dan keringkan. Passen pasak fiber. Tutup cavit. Rontgen foto.(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1111 Maret 201523: Pemasangan pasak + Built Up Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Buka cavit. Aduk semen resin dengan perbandingan 1:1 Aplikasikan semen resin pada dinding saluran akar.

Aplikasikan semen resin pada pasak dan pasak diletakkan di dinding saluran akar. Light cure selama 20 detik. Lakukan built-up dengan menggunakan core it. Light cure selama 20 detik.(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1212 Maret 201523: Preparasi Crown Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Pembuatan depth guide. Pengurangan bagian insisal 2mm. Pengurangan bagian labial/bukal. Pengurangan bagian palatal. Pengurangan bagian proksimal. Preparasi tepi akhiran servikal bentuk shoulder di bagian labial dan chamfer di bagian palatal. Penghalusan dinding preparasi. Retraksi gingiva pada gigi yang dipreparasi. Pencetakan Rahang Atas dengan putty-wash. Pencetakan Rahang Bawah dengan Alginate. Isi cetakan dengan dental stone. Pasang crown sementara.(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1314 Maret 201523: Preparasi Crown Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Pembuatan depth guide. Pengurangan bagian insisal 2mm. Pengurangan bagian labial/bukal. Pengurangan bagian palatal. Pengurangan bagian proksimal. Preparasi tepi akhiran servikal bentuk shoulder di bagian labial dan chamfer di bagian palatal. Penghalusan dinding preparasi. Retraksi gingiva pada gigi yang dipreparasi. Pencetakan Rahang Atas dengan putty-wash. Pencetakan Rahang Bawah dengan Alginate. Isi cetakan dengan dental stone. Pasang crown sementara.(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1417 Maret 201522: Labial Veneering

Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Preparasi bagian labial 0,5mm. Cuci dan keringkan.

Aplikasi etsa selama 15 detik. Cuci dan keringkan. Aplikasi bonding dan light cure selama 20 detik. Aplikasi universal dentin. Aplikasi resin komposit A2 dan light cure selama 20 detik. Contouring selanjutnya dapat dilakukan menggunakan micron diamond bur Finishing dilakukan dengan finishing diamond bur. Polish dengan menggunakan bur polishing berupa rubber polishing point (enhance).(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1519 Maret 201535: Klas I Resin Komposit

Pemilihan warna gigi dengan shade guide. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Ekskavasi jaringan lunak karies dengan ekskavator. Pembuangan jaringan keras karies dan preparasi kavitas di bagian oklusal dengan menggunakan round bur. Cuci dengan aquadest dan keringkan kavitas. Etsa dengan asam fosfat 37% selama 20 detik. Cuci dengan aquadest dan keringkan sampai kavitas terlihat putih buram. Aplikasikan bonding lalu sinar dengan alat light cure selama 20 detik.

Aplikasikan RK dengan instrumen plastis ke kavitas dan sinar dengan alat light cure selama 20 detik setiap lapisannya. Periksa adaptasi restorasi dengan gigi menggunakan sonde. Cek oklusi dengan articulating paper jika terdapat kontak oklusi yang berlebihan. Contouring selanjutnya dapat dilakukan menggunakan micron diamond bur Finishing dilakukan dengan finishing diamond bur. Polish dengan menggunakan bur polishing berupa rubber polishing point (enhance).(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

1619 Maret 201523: Passen dan Pemasangan Crown Isolasi daerah kerja dengan cotton roll. Buka crown sementara. Bersihkan gigi dari semen sementara. Cuci dan keringkan. Passen full crown acrylic Periksa bagian insisal/ palatal saat keadaan oklusi. Foto rontgen. Pasang dan semenkan full crown acrylic dengan GIC Luting. Bersihkan sisa semen.(Wandania Farahanny, drg., MDSc)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

NAMA PASIEN: NurhanifahNO. KARTU: 018187/14NAMA OPERATOR : Hefni Fadillah RambeNIM: 090600108GAMBARAN RADIOGRAFIK (ELEMEN 11,21)

FOTO 1FOTO 2FOTO 3

KETERANGANKETERANGANKETERANGAN

FOTO DIAGNOSATanggal: 16 Februari 2015FOTO IAFTanggal: 21 Februari 2015FOTO MACTanggal: 28 Februari 2015

FOTO 4FOTO 5FOTO 6

KETERANGANKETERANGANKETERANGAN

FOTO OBTURASI

Tanggal: 28 Februari 2015FOTO PASAKTanggal: 09 Maret 2015FOTO CROWN

Tanggal: 19 Maret 2015

KESIMPULAN PERAWATAN: PROGNOSA BAIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI

NAMA PASIEN: NurhanifahNO. KARTU: 018187/14NAMA OPERATOR : Hefni Fadillah RambeNIM: 090600108GAMBARAN KLINIS (ELEMEN 21)

FOTO 1FOTO 2

KETERANGANKETERANGAN

SEBELUM PERAWATANTanggal: 16 Februari 2015SETELAH PERAWATANTanggal: 19 Maret 2015

Jl. Alumni No. 2 Kampus USU

Telp. (061) 8216131 Medan 20155

Jl. Alumni No. 2 Kampus USU

Telp. (061) 8216131 Medan 20155

Jl. Alumni No. 2 Kampus USU

Telp. (061) 8216131 Medan 20155

5