makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

21
Makalah PENDIDIKAN PANCASILA Tentang : “STRUKTUR PEMERINTAHAN DI INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945” Disusun Oleh : MI 5 (Lima) Kelompok 8 (Delapan) 1. NOVITA SARI DEWI 2. OKI PRATAMA 3. RUDIANTO. S 4. SANDI NOVENDRA Dosen Pembimbing : Drs. SULAIMAN ZEN, M. A PROGRAM STUDI : MANAJEMEN INFORMATIKA AMIK DEPATI PARBO Tahun 2014/2015 Jl. Pancasila No. 29 – Sungai Penuh, Telp. (0748) 21719-22144, Email : [email protected]

Upload: rudi-romo

Post on 13-Jul-2015

621 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Makalah

PENDIDIKAN PANCASILA

Tentang :

“STRUKTUR PEMERINTAHAN DI INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945”

Disusun Oleh :

MI 5 (Lima)

Kelompok 8 (Delapan)

1. NOVITA SARI DEWI

2. OKI PRATAMA

3. RUDIANTO. S

4. SANDI NOVENDRA

Dosen Pembimbing :

Drs. SULAIMAN ZEN, M. A

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN INFORMATIKA

AMIK DEPATI PARBO Tahun 2014/2015Jl. Pancasila No. 29 – Sungai Penuh, Telp. (0748) 21719-22144, Email : [email protected]

Page 2: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya

sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah mengenai “Struktur

Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945” ini, yang merupakan tugas

kelompok untuk Kami dan menurut Kami dapat memberikan manfaat yang besar

bagi Kita semua untuk mempelajari tentang makalah ini.

Melalui kata pengantar ini Penulis lebih dahulu meminta maaf bila mana isi

makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang Kami buat kurang tepat atau

menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

manfaat bagi Kita semua, amin.

Sungai Penuh, Desember 2014

Penyusun

Page 3: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (KOVER MAKALAH)

Kata Pengantar .............................................................................................i

Daftar Isi ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Struktur Pemerintahan RI Menurut UUD 1945 .....................................................1

A. LEMBAGA LEGISLATIF

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat ....................................................2

2. Dewan Perwakilan Rakyat .......................................................................3

3. Dewan Perwakilan Daerah

.......................................................................5

B. LEMBAGA EKSEKUTIF

1. Presiden & Wakilnya ........................................................................7

C. LEMBAGA YUDIKATIF

2. Mahkamah Konstitusi. ........................................................................8

3. Mahkamah Agung .................................................................................8

4. Komisi Yudisial. .................................................................................9

D. LEMBAGA EKSAMINATIF

1. Badan Pemeriksa Keuangan ..............................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................11

B. Kritik dan Saran ................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

..........................................................................................11

Page 4: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar belakang

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa “kemerdekaan kebangsaan

Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk

dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”. Sidang

Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 menghasilkan perubahan (amandemen)

Keempat UUD 1945, dan telah menetapkan tentang pembentukan susunan/struktur dan

kekuasaan/wewenang dari lembaga-lembaga kenegaraan yang kedudukan dan

kewenangannya setara dalam UUD 1945 yaitu lembaga Legislatif (MPR, DPR, dan DPD),

lembaga Eksekutif (Presiden dan wakilnya), lembaga Yudikatif (Mahkamah konstitusi,

Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial), dan lembaga Eksaminatif (Badan Pemeriksa

Keuangan).

B. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana struktur pemerintahan Indonesia ?

2. Apa saja tugas/wewenang dan hak lembaga tinggi negara ?

C. Tujuan Penulisan.

1. Untuk mengetahui bagaimana struktur pemerintahan Indonesia.

2. Untuk mengetahui apa saja tugas/wewenang dan hak lembaga tinggi negara.

Page 5: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

B A B II

P E M B A H A S A N

STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA BERDASARKAN UUD 194

5

Struktur Pemerintahan Di Indonesia Berdasarkan UUD 1945

LEMBAGA LEGISLATIF

Lembaga Legislatif adalah sebuah lembaga yang mewakili seluruh rakyat dalam

menyusun undang-undang serta ikut mengawasi atas implementasi undang-undang yang

ada oleh badan eksekutif yang mana setiap anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

Yang termasuk ke dalam lembaga legislatif adalah MPR, DPR, dan DPD.

1) MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)

UUD 1945UUD 1945

PRESIDEN & WAKILNYA

PRESIDEN & WAKILNYA

B P KB P KM P RM P R

D P RD P R

K YK Y

M AM A

D P DD P D

LEMBAGA YUDIKATIFLEMBAGA

YUDIKATIFLEMBAGA

EKSEKUTIFLEMBAGA

EKSEKUTIFLEMBAGA

LEGISLATIFLEMBAGA

LEGISLATIF

M KM K

LEMBAGA EKSAMINATIF

LEMBAGA EKSAMINATIF

Page 6: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah salah satu lembaga negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan

anggota Dewan Perwakilan Daerah. Dahulu sebelum Reformasi MPR merupakan Lembaga

Negara Tertinggi, yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Daerah,

dan Utusan Golongan.

Jumlah anggota MPR periode 2014-2019 adalah 692 orang, terdiri atas 560 Anggota

DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir

bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Tugas dan wewenang MPR antara lain:

1. Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945),

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum,

3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk

memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya,

4. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,

diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa

jabatannya,

5. Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi

kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya,

6. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan

dalam masa jabatannya.

Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD,

menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak

protokoler. Setelah Sidang MPR 2003, Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh

rakyat tidak lagi oleh MPR. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota

negara.

Sidang MPR sah apabila dihadiri:

1) sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk

memberhentikan Presiden/Wakil Presiden,

2) sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan

menetapkan UUD,

3) sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR untuk sidang-sidang lainnya.

Putusan MPR sah apabila disetujui:

1) sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk memutus usul

DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden,

2) sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk memutus

perkara lainnya.

Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu

diupayakan pengambilan putusan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Page 7: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Alat kelengkapan MPR terdiri atas:

a. Pimpinan

Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih dari dan

oleh Anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Pimpinan MPR periode 2014-2019

adalah:

1. 1 Ketua: Zulkifli Hasan (PAN)

2. Wakil Ketua: Mahyudin (Golkar)

3. Wakil Ketua: EE Mangindaan (Demokrat)

4. Wakil Ketua: Hidayat Nur Wahid (PKS)

5. Wakil Ketua: Oesman Sapta (DPD)

b. Panitia Ad Hoc

Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan MPR dan paling sedikit 5% (lima persen) dari

jumlah anggota dan paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah anggota yang

susunannya mencerminkan unsur DPR dan unsur DPD secara proporsional dari setiap

fraksi dan Kelompok Anggota MPR.

2) DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang

kekuasaan membentuk Undang-Undang. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan

pengawasan. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang dipilih

berdasarkan hasil Pemilihan Umum. Anggota DPR periode 2014–2019 berjumlah 560 orang.

Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota

DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

a) Tugas dan Wewenang DPR antara lain :

1) Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat

persetujuan bersama,

2) Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang,

3) Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan

bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan,

4) Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD,

5) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan

pemerintah,

Page 8: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

6) Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan

DPD,

7) Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban

keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan,

8) Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian

anggota Komisi Yudisial,

9) Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk

ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden,

10) Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada

Presiden untuk ditetapkan,

11) Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima

penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian

amnesti dan abolisi,

12) Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat

perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain,

13) Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat,

14) Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan

rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama,

15) Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap

pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran

dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan

sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

b) Alat kelengkapan DPR

1) Pimpinan

Kedudukan Pimpinan dalam DPR dapat dikatakan sebagai Juru Bicara Parlemen.

Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPR secara simbolis dalam

berhubungan dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan

lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya administratif kelembagaan

secara umum, termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau

rehabilitasi. Pimpinan DPR bersifat kolektif kolegial, terdiri dari seorang ketua dan 4

orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh Anggota DPR dalam Sidang Paripurna

DPR.

2) Komisi

Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh aktivitas yang

berkaitan dengan fungsi-fungsi DPR, substansinya dikerjakan di dalam komisi. Setiap

anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu komisi. Pada

Page 9: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

umumnya, pengisian keanggotan komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan

atau penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang digeluti oleh

komisi.

DPR mempunyai 11 komisi dengan ruang lingkup tugas dan pasangan kerja

masing-masing:

Komisi I, membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, dan komunikasi dan

informatika.

Komisi II, membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur

negara dan reformasi birokrasi, kepemiluan,pertanahan dan reforma agraria.

Komisi III, membidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia,

dan keamanan.

Komisi IV, membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan,

dan pangan.

Komisi V, membidangi perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat,

pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal, meteorologi, klimatologi dan

geofisika.

Komisi VI, membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, usaha

kecil dan menengah), badan usaha milik negara, dan standarisasi nasional.

Komisi VII, membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan

lingkungan hidup.

Komisi VIII, membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.

Komisi IX, membidangi kependudukan, kesehatan, tenaga kerja dan

transmigrasi.

Komisi X, membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif,

pemuda, olahraga, dan perpustakaan.

Komisi XI, membidangi keuangan, perencanaan pembangunan, perbankan.

3) Badan Musyawarah (Bamus)

Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan penting DPR

digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai

forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah putusan Bamus. Bamus antara lain

memiliki tugas menetapkan acara DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu

penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu penyelesaian dan prioritas RUU).

4) Badan Anggaran (Banggar)

Anggaran DPR dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang

bersifat tetap yang memiliki tugas pokok melakukan pembahasan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara. Susunan keanggotaan Badan Anggaran ditetapkan

pada permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan Badan Anggaran

terdiri atas anggota-anggota seluruh unsur Komisi dengan memperhatikan perimbangan

jumlah anggota Fraksi.

5) Badan Kehormatan (BK)

Page 10: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Badan Kehormatan (BK) DPR merupakan alat kelengkapan paling muda saat ini

di DPR. BK merupakan salah satu alat kelengkapan yang bersifat sementara.

Pembentukan DK di DPR merupakan respon atas sorotan publik terhadap kinerja

sebagian anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran

dan konflik kepentingan.

DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran

yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya memberikan laporan akhir

berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR sebagai bahan pertimbangan untuk

menjatuhkan sanksi atau merehabilitasi nama baik Anggota. Rapat-rapat Dewan

Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan Kehormatan dianggap selesai setelah

menyampaikan rekomendasi kepada Pimpinan DPR.

6) Badan Legislasi (Baleg)

Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang lahir pasca

Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok Baleg

antara lain: merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan

RUU untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran. Baleg juga

melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik anggota DPR.

Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat paripurna, dan susunan

keanggotaannya ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR berdasarkan

perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Keanggotaan Badan Legislasi tidak dapat

dirangkap dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan Badan Urusan Rumah

Tangga (BURT), dan keanggotaan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).

7) Badan Urusan Rumah Tangga (BURT)

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas menentukan kebijakan

kerumahtanggaan DPR. Salah satu tugasnya yang berkaitan bidang

keuangan/administratif anggota dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam

menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk kesejahteraan Anggota dan

Pegawai Sekretariat Jenderal DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah.

8) Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP)

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), dibentuk oleh DPR dan merupakan

alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan

BKSAP pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Jumlah

anggota BKSAP ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan

pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR

dan pada permulaan tahun sidang. Pimpinan BKSAP merupakan satu kesatuan

pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan

paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota BKSAP

berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan

memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap

fraksi.

9) Panitia Khusus (Pansus)

Page 11: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) dapat membentuk

panitia yang bersifat sementara yang disebut Panitia Khusus (Pansus). Komposisi

keanggotaan Pansus ditetapkan oleh rapat paripurna berdasarkan perimbangan jumlah

anggota tiap-tiap fraksi. Pansus bertugas melaksanakan tugas tertentu yang ditetapkan

oleh rapat paripurna, dan dibubarkan setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau

karena tugasnya dinyatakan selesai. Pansus mempertanggungjawabkan kinerjanya

untuk selanjutnya dibahas dalam rapat paripurna.

DPR dalam permulaan masa keanggotaan dan permulaan tahun sidang DPR

membuat susunan dan keanggotaan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)

yang beranggotakan paling sedikit tujuh orang dan paling banyak sembilan orang atas

usul dari fraksi-fraksi DPR yang selanjutnya akan ditetapkan dalam rapat paripurna

dengan tugas untuk penelaahan setiap temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan

Keuangan (BPK)

c) Fungsi dan Hak DPR adalah sebagai berikut :

1) Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan undang-

undang.

2) Fungsi anggaran, berwenang menyusun dan menetapkan RAPBN bersama

presiden.

3) Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pemerintah.

d) DPR diberikan hak-hak yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945, antara

lain:

1. Hak interpelasi, hak DPR untuk meminta keterangan pada presiden.

2. Hak angket, hak DPR untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakan

Presiden/ Pemerintah.

3. Hak menyampaikan pendapat.

4. Hak mengajukan pertanyaan.

5. Hak Imunitas, hak DPR untuk tidak dituntut dalam pengadilan.

6. Hak mengajukan usul RUU

3. DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sebelum 2004 disebut Utusan Daerah,

adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya

merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum. Anggota

DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah anggota DPD saat ini

adalah 132 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan

pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Anggota DPD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan,

pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat

DPD, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-

masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan

Page 12: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau

hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara.

1. FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG

Sesuai dengan konstitusi, format representasi DPD-RI dibagi menjadi fungsi legislasi,

pertimbangan dan pengawasan pada bidang-bidang terkait sebagaimana berikut ini.

a) Fungsi Legislasi

• Dapat mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada DPR

• Ikut membahas RUU

b) Fungsi Pertimbangan

• Memberikan pertimbangan kepada DPR

c) Fungsi Pengawasan

• Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan

menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan

untuk ditindaklanjuti.

• Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan BPK

2. ALAT KELENGKAPAN DPD

a. Pimpinan

Pimpinan DPD terdiri atas seorang ketua dan dua wakil ketua. Selain bertugas

memimpin sidang, pimpinan DPD juga sebagai juru bicara DPD. Ketua DPD periode 2014–

2019 adalah Irman Gusman.

b. Sekretariat Jenderal

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD, dibentuk Sekretariat

Jenderal DPD yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, dan personelnya terdiri

atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPD dipimpin seorang Sekretaris Jenderal

yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPD.

c. Komite :

1) Komite I DPD membidangi otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, serta

antardaerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah,

pemukiman dan kependudukan, pertanahan, dan tata ruang, serta politik, hukum

dan hak asasi manusia (HAM).

2) Komite II DPD membidangi pertanian dan perkebunan, perhubungan, kelautan

dan perikanan, energi dan sumber daya mineral, kehutanan dan lingkungan

hidup, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal, perindustrian

dan perdagangan; penanaman modal dan pekerjaan umum.

3) Komite III DPD membidangi pendidikan, agama, kebudayaan, kesehatan;

pariwisata, pemuda dan olahraga, kesejahteraan sosial, pemberdayaan

perempuan, dan ketenagakerjaan.

4) Komite IV DPD membidangi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),

pajak, perimbangan keuangan pusat dan daerah, lembaga keuangan dan

koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Page 13: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

3. KEPANITIAAN DPD :

a) Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU),

b) Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT),

c) Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) DPD,

d) Panitia Hubungan Antar-Lembaga (PHAL) DPD dan Kelompok DPD di MPR.

4. KEKEBALAN HUKUM

Anggota DPD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan,

pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat

DPD, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-

masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan

mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau

hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara.

A. LEMBAGA EKSEKUTIF

Lembaga Eksekutif adalah lembaga negara yang diberi tugas/mandat untuk

menjalankan seluruh undang-undang yang telah di sahkan oleh lembaga Legislatif. Dalam

praktiknya, yang menjalankan fungsi lembaga eksekutif ini adalah presiden dan wakilnya,

beserta para menteri yang diangkat oleh presiden sebagai pembantunya dalam

melaksanakan UUD 1945.

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

1. Presiden

Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala

negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah

simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu

oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang

kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden

(dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam

jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD,

2. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,

dan Angkatan Udara,

3. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan

atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU,

Page 14: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

4. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam

kegentingan yang memaksa),

5. Menetapkan Peraturan Pemerintah,

6. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri,

7. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

dengan persetujuan DPR,

8. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR,

9. Menyatakan keadaan bahaya,

10. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan

pertimbangan DPR,

11. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan

DPR,

12. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah

Agung,

13. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR,

14. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan

UU,

15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah,

16. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisialdan

disetujui DPR,

17. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan

Mahkamah Agung,

18. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan

DPR.

2. Wakil Presiden

Wakil Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Wakil Presiden Republik Indonesia)

adalah pembantu kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia yang bersifat luar

seorang presiden sebagai kepala negara. Sebagai pembantu kepala pemerintahan, Wakil

Presiden adalah pembantu presiden yang kualitas bantuannya di atas bantuan yang

diberikan oleh Menteri, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-

tugas pemerintah sehari-hari yang didelegasikan kepadanya. Wakil Presiden menjabat

selama 5 tahun, dan biasa dan istimewa. Sebagai pembantu kepala negara, Wakil Presiden

adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia yang kualitas tindakannya sama dengan

Page 15: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

kualitas tindakan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali

masa jabatan.

B. LEMBAGA YUDIKATIF

Lembaga Yudikatif adalah lembaga tinggi negara yang diberi mandat oleh UD 1945

untuk melakukan fungsi penegakan hukum yaitu dengan menjatuhkan sanksi atas setiap

pelanggaran Undang-undang. Yang termasuk ke dalam lembaga Yudikatif adalah

Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.

1. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)

Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-

sama dengan Mahkamah Agung.

Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa

jabatan 3 tahun. Masa jabatan Ketua MK selama 3 tahun yang diatur dalam UU 24/2003 ini

sedikit aneh, karena masa jabatan Hakim Konstitusi sendiri adalah 5 tahun, sehingga berarti

untuk masa jabatan kedua Ketua MK dalam satu masa jabatan Hakim Konstitusi berakhir

sebelum waktunya (hanya 2 tahun).

Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan olehPresiden.

Hakim Konstitusi diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang

oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi

adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

a. Kewenangan

Mahkamah Konstitusi RI mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Mahkamah Konstitusi berwenang

mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk:

1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945,

2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan

oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1944,

3. Memutus pembubaran partai politik,

4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

b. Kewajiban

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa

Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa

penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana lainnya, atau perbuatan

tercela, dan/atau

tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana

dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 16: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

2. MAHKAMAH AGUNG (MA)

Mahkamah Agung (MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-

sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan

lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha

negara.

a) Susunan

Mahkamah Agung terdiri dari pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang

sekretaris. Pimpinan dan hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim agung. jumlah

hakim agung paling banyak 60 (enam puluh) orang.

b) Pimpinan

Pimpinan Mahkamah Agung terdiri dari seorang ketua, 2 (dua) wakil ketua, dan

beberapa orang ketua muda. Wakil Ketua Mahkamah Agung terdiri atas wakil ketua bidang

yudisial dan wakil ketua bidang nonyudisial. wakil ketua bidang yudisial yang membawahi

ketua muda perdata, ketua muda pidana, ketua muda agama, dan ketua muda tata usaha

negara sedangkan wakil ketua bidang nonyudisial membawahi ketua muda pembinaan dan

ketua muda pengawasan. Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, dan

diangkat oleh Presiden.

c) Hakim Agung

Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung sebanyak maksimal 60 orang. Hakim

agung dapat berasal dari sistem karier atau sistem non karier. Calon hakim agung diusulkan

oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat

persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung olehPresiden. Tugas Hakim Agung adalah

Mengadili dan memutus perkara pada tingkat Kasasi.

d) Kewajiban dan wewenang

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA adalah:

• Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-

undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang

diberikan oleh Undang-Undang,

• Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi,

• Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.

3. KOMISI YUDISIAL (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun

2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim

agung.

Wewenang Komisi Yudisial

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung

kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan,

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim,

Page 17: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-

sama dengan Mahkamah Agung,

4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku

Hakim (KEPPH).

Tugas Komisi Yudisial

1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung,

2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung,

3. Menetapkan calon Hakim Agung,

4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

Pertanggungjawaban dan Laporan

Komisi Yudisial bertanggungjawab kepada publik melalui DPR, dengan cara

menerbitkan laporan tahunan dan membuka akses informasi secara lengkap dan akurat.

C. LEMBAGA EKSAMINATIF

Lembaga Eksaminatif adalah lembaga tinggi negara yang diberi tugas oleh UUD

1945 untuk melakukan evaluasi atau pemeriksaan atas suatu pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh suatu instansi atau orang dalam penggunaan keuangan negara. UUD 1945

menunjuk BPK yang menjalankan tugas ini.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan

mandiri.

Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden. Hasil pemeriksaan

keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan

kewenangannya).

Tugas Dan Fungsi

BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang

dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank

Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah,

dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.

Jenis pemeriksaan yang dilakukan BPK terdiri dari:

a. Pemeriksaan keuangan, dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat

kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah,

b. Pemeriksaan kinerja, meliputi aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas program dan

kegiatan pemerintah,

c. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar

pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan

tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan

Page 18: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas permintaan (audit on

request).

Dalam melaksanakan tugas Pemeriksaan, BPK berwenang :

1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,

menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan

laporan pemeriksaan,

2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit

organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank

Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik

Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara,

3. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di

tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta

pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening

koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan

keuangan negara,

4. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK,

5. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan

Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,

6. Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara,

7. Menggunakan tenaga ahli dan/ atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja

untuk dan atas nama BPK,

8. Membina jabatan fungsional Pemeriksa,

9. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan dan,

10. Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah

Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah

Daerah.

Dalam hal penyelesaian kerugian negara/daerah, BPK berwenang untuk menilai

dan/atau menetapkan jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan

hukum baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang

menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara serta memantau penyelesaian ganti

kerugian negara/daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap pegawai negeri bukan

bendahara dan pejabat lain, pelaksanaan pengenaan ganti kerugian negara/daerah kepada

bendahara, pengelola Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga

atau badan lain yang mengelola keuangan negara yang telah ditetapkan oleh BPK serta

pelaksanaan pengenaan ganti kerugian negara/daerah yang ditetapkan berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap untuk diberitahukan

secara tertulis kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.

Page 19: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

Selain itu BPK juga mempunyai kewenangan untuk memberikan pendapat kepada

DPR, DPD, DPRD, Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah, Lembaga Negara Lain, Bank

Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah,

Yayasan, dan lembaga atau badan lain, yang diperlukan karena sifat pekerjaannya,

memberikan pertimbangan atas penyelesaian kerugian negara/daerah yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah serta memberikan keterangan ahli dalam proses

peradilan mengenai kerugian negara/daerah.

SEKIAN

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga

yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya

tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem

politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, dan

eksaminatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen,

pemilu, dan menteri.

Dalam struktur pemerintahan Indonesia, melalui UUD 1945 terlihat bahwa

semua lembaga tinggi negara memiliki hubungan yang jelas antara satu dengan

yang lainnya.

2. Saran

Mohon kritik dan saran dari Bapak Dosen Pembimbing dan rekan

mahasiswa/i semua, demi kesempurnaan makalah ini.

Terimakasih.

Page 20: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

DAFTAR PUSTAKA

Elly M, Setiadi. 2005. Pendidikan pancasila. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

http://dpd.go.id/profil/fungsi-tugas-wewenang

http://dpr.go.id/profil/fungsi-tugas-wewenang

Page 21: Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud 1945 yang benar

http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Daerah

http://satupemerintah.net/profilLembagaTupoksis/view/3

id.wikipedia.org/wiki/Presiden_Indonesia