mgs3

19
MENINGITIS Nama : Sri Hardianti Nim : 10542 0151 09 Pembimbing : dr. Hj. St. Nurhanii, Sp. S

Upload: b2uty-rm

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

RFT

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

MENINGITISNama : Sri HardiantiNim : 10542 0151 09Pembimbing : dr. Hj. St. Nurhanii, Sp. S

PENDAHULUAN

Meningitis adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan pada meninges atau lapisan otak, 3 lapisan membran yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang yang terdiri dari Duramater,Arachnoiddan Piamater. Secara klinis, meningitis bermanifestasi dengan gejala meningeal (misalnya sakit kepala, kaku kuduk, fotofobia), serta pleositosis (peningkatan jumlah sel darah putih) dalam cairan cerebrospinal (CSS). Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur saraf yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:Piameteryang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untukstruktur-struktur ini.Arachnoid Selaput halus yang memisahkan pia meter dan durameterDurametermerupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat.4

Manifestasi Klinis dan Kriteria diagnosis

Gejala-gejala yang terkait dengan tanda-tanda non spesifik disertai dengan infeksi sistemik atau bakteremia Tanda-tanda peningkatan TIK Tanda Rangsang Meningeal seperti :4 Kaku kuduk Brudzinsky 1 & 2 Kernig sign Lasegue sign

KLASIFIKASI MENINGITIS :A. MENINGITIS BAKTERIAL AKUTMeningitis bakteri adalah infeksi purulen akut pada subarachnoid. hal ini berhubungan dengan SSP reaksi inflamasi yang dapat mengakibatkan penurunan kesadaran, kejang, menaikkan tekanan intrakranial (ICP), dan stroke. menings, subarachnoid dan parenkim otak semua sering terlibat dalam reaksi inflamasi (meningioenchephalitis).3

Kuman dapat mencapai selaput otak melalui beberapa cara Luka terbukaPenyebaran langsung dari telinga tengah dan sinus paranasalisDarah dalam keadaan epsisPenyebaran dari abses otak, ekstra dan subduralPenyebaran dari thromboplebitis kortikalisLamina kribrosa osis etmoidalis pada rinorePenyebaran dari paru atau saluran nafas bagian atasPenyebaran dari infeksi kulit2

Terapi Pemilihan antibiotik tergantung dari umur dan sumber infeksinya, serta perlu diperhatikan hasil kultur, tes kepekaan dan resistensi kuman, pengecatan gram, usia, faktor predisposisi dan penyakit sistemik yang ada.

B. MENINGITIS VIRALPada umumnya virus masuk melalui sistem limfatik, melalui saluran pencernaan disebabkan oleh Enterovirus, pada membran mukosa disebabkan oleh campak, rubella, virus varisela-zoster (VVZ), Virus herpes simpleks (VHS), atau dengan penyebaran hematogen melalui gigitan serangga.Kerusakan neurologis disebabkan oleh :Invasi langsung dan perusakan jaringan saraf oleh virus yang bermultiplikasi aktif.Reaksi hospes terhadap antigen virus secara langsung, sedangkan respons jaringan hospes mengakibatkan demielinasi dan penghancuran vascular serta perivaskuler. Terapi a. Anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8 jam, dosis pediatric 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dapat diulang tiap 12 jamb. Antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic meningioenchephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jamC. MENINGITIS TUBERKULOSAMeningitis tuberkulosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi tuberculosis primer. Meningitis tuberkulosa terjadi karena aktivasi infeksi laten mikobakterium tuberkulosa.Gambaran klinis berupa demam, rangsangan meningeal, hingga kesadaran menurun. Medical research counsil classification 1948 membagi menjadi 3 stadium yaitu :

Stadium 1 :Penderita sadarAda tanda rangsangan meningealTidak ada kelainan neurologik fokal maupun hidrosefalusStadium II :Kesadaran menurunAda tanda rangsangan meningealAda kelainan neurologik fokal dan hidrosefalusStadium III :Kesadaran makin menurunStupor sampai komaHemiplegia atau paraplegia

Penatalaksanaan :Dianjurkan untuk menggunakan kombinasi 3-4 macam obat anti tuberkulosa, dosis obat anti TBC antara lain :INH 300 mg/Hari. Dosis anak 10-20 mg/kgBB/Hari selama 18-24 Bulan.Rifampisin 600 mg/Hari. Dosis anak15-25 mg/kgBB/Hari selama 18-24 Bulan.Pirasinamid 3x500 mg/hari. Dosis Anak 20-25mg/kgBB/Hari Selama 6-12 Bulan.STREPTOPMISIN 750 mg/IM/Hari. Dosis Anak 20 mg/kgBB/Hari.Streptomisin, rifamfisin dan INH selama 2 bulan kemudian dilanjutkan dengan INH dan rifamfisin selama 7 bulan.

Pencegahan Pencegahan PrimerPencegahan SekunderPencegahan tertier

Prognosis Tergantung dari :Umur penderitaVirulensi kuman penyebabnyaLamanya penyakit penderita sebelum mendapat pengobatanJenis dan dosis antibiotiknyaAdanya faktor predisposisiDaftar pustaka1. Rodrigo Hasbun, MD, MPH . meningitis. available in : http://emedicine.medscape.com/article/232915-overview. update on 15 juli 2013.2.Duarsa Bayu Artha. Meningitis. Buku panduan koas neuro. Bagian ilmu penyakit saraf RS pelamonia. 2012. Makassar. P. 24-29.3.Gilroy, John Basic Neurology, Mc Graw Hill. USA, 1997 Hauser,Stephen,L (ed). Harrisons , Neurology in Clinical Medicine. P. 451-465. Mc Graw Hill, Philadelphia, 20054.Lumbantobing.M.S.Iritasi meningeal. Neurologi klinik pemeriksaan klinik dan mental. FKUI.Jakarta : 2012. P. 17 20.5.Diederik van de Beek, Jan de Gans, Allan R. Tunkel,., and Eelco F.M. Wijdicks..Community-Acquired Bacterial Meningitis in Adults. update : July 14th 2013. Available from :http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra052116