penjualanangsurandankonsinyasifinal
TRANSCRIPT
PENJUALAN ANGSURAN
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian bahwa sebagian harta atau seluruh harga barang yang dijual akan dibayar secara bertahap (berangsur – angsur) oleh si pembeli dengan tenggang waktu tertentu.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan penjual dalam jual beli secara angsuran
1. Pembayaran uang muka ( down payment ) harus cukup untuk menutup kemungkinan rugi sebagai turunnya nilai barang sebagai periode angsuran.
2. Jarak antar angsuran dengan angsuran berikutnya tidak terlalu lama.
3. Jumlah angsuran harus cukup untuk menutup kemungkinan rugi akibat penurunan niali barang selama jangka waktu tiap – tiap angsuran.
Pencatatan Transaksi Penjualan Angsuran
Pencatatan transaksi dalam penjualan angsuran ada dua jenis, yaitu pencatatan transaksi penjualan angsuran aktiva tetap tidak bergerak dan pencatatan transaksi penjualan angsuran aktiva bergerak.
Cara pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran
– Laba kotor dianggap terjadi pada periode penjualan.
– Laba kotor dianggap terjadi sesuai dengan periode diterimanya angsuran.
Laba kotor dianggap terjadi pada periode penjualan
KETENTUAN1. Laba seluruhnya diakui pada tahun dimana
penjualan dilakukan 2. Setelah tahun penjualan, hasil penagihan tidak
mengakui adanya laba tetapi hanya mencatat penerimaan kas dan mengurangi piutang
3. Hasil setelah tahun penjualan dianggap pengembalian harga pokok
4. Apabila ada bunga dicatat pendapatan bunga
Laba kotor dianggap terjadi sesuai dengan periode diterimanya angsuran
Ketentuan:1. Perkiraan laba di catat dalam rekening LKBD
2. Setiap akhir tahun mengakui LK sbsr % laba dibanding penjualan kali kas yang di terima
3. LKD merupakan bagian laba yang diakui pada L/R periode ybs
4. Pendapatan bunga di catat dan diakui tersendiri diluar LKD
Kegagalan pelunasan piutang angsuran
Apabila konsumen gagal melunasi hutang hutangnya maka seluruh rekening riil yang berhubungan dg piutang angsuran di batalkan dan AT yang di jual belikan dinilai sebesar hrg pasar pd waktu itu.
L/R kegagalan tersebut diakui sebesar selisih harga pasar dengan nilai riil
Untuk metode laba diakui pada saat penjualan nilai riil sebesar “ piutang Angsuran” yang belum direalisir
Untuk metode laba diakui Proporsional dengan penerimaan kas nilai riil sbsar piutang angsuran dikurangi laba kotor penjualan yang belum di realisir yang behubungan dg aktiva yang di kembalikan
Pembatalan kontrak dan pengembilan barang yang dijual
Faktor – faktor yang harus diperhatikan adalah :
1. Pembayaran yang telah diterima
2. Harga taksiran barang yang dijual pada saat pengembalian barang tersebut.
3. Sisa peminjaman yang belum dilunasi
4. Saat pengakuan laba, laba dicatat pada kontrak penjualan atau laba dicatat sebanding dengan penerimaan angsuran.
Pembatalan kontrak dan pengembilan barang yang dijual
Perhitungan – perhitungan yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam pencatatan penjualan secara angsuran adalah :
1. Menghapus piutang yang belum dilunasi
2. Meghapus saldo laba kotor yang belum direalisasi.
3. Mencatat penerimaan kembali barang yang dijual.
4. Mencatat pengembalian uang kas apabila penjual harus mengembalikan sebagian dari angsuran atau pembayaran yang telah diterima.
Tukar Tambah
Tukar tambah pada penjualan angsuran adalah pembeli menyerahkan barang bekas untuk pembayaran barang yang dibelinya dan sisanya diangsur.
Dalam tukar tambah ini, biasanya penjual akan memberikan penilaian atas barang bekas yang diterimanya sebagai uang muka. Dalam hal ini, harus dibedakan antara harga menurut tukar tambah dengan nilai barang bekas sebagai taksiran harga pokoknya. Selisih antara dua nilai tersebut dicatat sebagai “cadangan selisih harga pertukaran”
Metode perhitungan bunga pada penjualan angsuran ada 4, yaitu :
1. Long – end interest (bunga dihitung dari saldo piutang sebagai pinjaman pokok oleh si pembeli).
2. Short – end interest (bunga dihitung dari tiap angsuran masing – masing sejak tanggal penjualan sampai tanggal pembayaran)
3. Pembayaran periodic yang sama besarnya (dalam setiap pembayaran, terdiri dari bunga yang dihitung dari saldo pokok pinjaman dan sebagian dari pokok yang terutang)
4. Pembayaran secara periodic dan bunga dihitung adari pokok penjualan
TheThe EndEndTheThe EndEnd
PENJUALAN KONSINYASI
Penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual.
BARANG – BARANG KOMISI: Rekening untuk menampung transaksi konsinyasi oleh komisioner
BARANG BARANG KONSIYASI:
Rekening untuk menampung transaksi oleh pengamanat
Konsinyor (Consignor) / Pengamanat
Pihak yang memiliki barang. Konsinyi (Consignee) / Komisioner
Pihak yang mengusahakan penjualan barang.
Alasan Konsinyor
1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, terutama : barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi
2. Memperoleh spesialis penjualan
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan
Alasan Konsinyi
1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang
2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari
3. Kebutuhan modal kerja berkurang
Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)
Hak Konsinyi : 1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan
penjualan 2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut
Kewajiban Konsinyi : 1. Harus melindungi barang konsinyasi 2. Harus menjual barang konsinyasi 3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan
barang dagangan lainnya 4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan
penjualan barang konsinyasi
AKUNTANSI KONSIYASI
METODE PENCATATAN LABA TERPISAH :Artinya laba dipisahkan dari penjualan reguler.Karena terpisah dari reguler maka seluruh transaksi yang melibatkan barang-barang konsinyasi dibuat rekening sendiri yaitu: barang-barang konsinyasi.
METODE TAK TERPISAH
Pengamanat tidak membuat rekening tersendiri untuk mencatat barang konsinyasi
Semua transasksi yang terjadi dicatat seperti penjualan reguler
Persediaan yang belum terjual diperlakukan seperti persediaan di gudang sendiri
AKUNTANSI KOMISIONER
Laba terpisah daripenjualan reguler : semua transaksibarang titipan dicatat dalam rekening barang-barang komisi
Laba tak terpisah dari reguler :– Penjualan barang titipan dianggap sebagai
penjualan barang sendiri sehingga tidak perlu diberi tanda
– Untuk pengeluaran yang ditanggung pengamanat diberi nama perusahaan pengamanat
TheThe EndEndTheThe EndEnd