pknnnnnnn.doc

Upload: didik-hadi-purnomo

Post on 01-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

1. Pemahaman tentang idiologi menurut para ahli : a. Nicollo Machiavelli dalam bukunya berjudul IL Principle idiologi berkenaan dengan siasat politik praktis, yang tampak antara lain :(1). Orang cenderung menafsirkan idiologi berdasarkan kepentingannya.(2). Agama sering diatasnamakan dalam penafsiran idiologi.(3). Tipu daya sering dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan. Jadi menurut Nicollo Machiavelli, Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya. b. Antoine Destut de Tracy dalam bukunya berjudul Les Elements de L Ideologie, menyatakan idiologi adalah ilmu tentang ide-ide atau ilmu tentang gagasan-gagasan yang sehat yaitu gagasan yang sesuai dengan realita-realita masyarakat dan sejalan dengan akal budi. c. Karl Marx, idiologi adalah kesadaran palsu, sebab idiologi adalah hasil pikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir. d. Louis Althusser, idiologi adalah pandangan hidup sebab idiologi mengajarkan pada setiap orang tentang bagaimana cara menjalankan hidup di dunia bukan mengajarkan apa itu dunia.2. Dua kutub idiologikutub positif apabila suatu idiologi bisa menjadi sesuatu yang baik manakala idiologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan atau kesejahteraan manusia, dan kutub negatif sebuah idiologi menjadi sesuatu yang tidak baik manakala idiologi itu dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa. Dalam hal ini idiologi hanya sebagai kesadaran palsu.3. Pengertian idiologi secara luas dan sempit

Dalam arti luas, idiologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam semua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti sempit, idiologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam bidang tertentu. Sebuah idiologi dapat bertahan dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam masyarakan apabila idiologi itu memiliki 3 dimensi, yaitu :(1). Dimensi Realita yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang hidup dimasyarakat dimana ial lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya.(2). Dimensi Idealisme yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk dapat memberikan harapan-harapan kepada masyarakatnya untuk mewujudkan masa depan yang cerah melalui pembangunan.(3). Dimensi Fleksibelitas yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya.4. Sejarah Perumusan Pancasila 1. BPUPKI ( Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai ) atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, bersidang 2 kali :a. Sidang pertama tanggal 29 mei sampai 1 juni 1945, membahas Dasar Negara Indonesia antara lain dikemukakan oleh :Catatan : Sila pertama Piagam Jakarta ini tidak mencerminkan realita kemajemukan agama yang di peluk oleh masyarakat Indonesia, sehingga keberatan disampaikan oleh mereka yang diluar islam sehingga demi persatuan dan kesatuan bangsa maka rumusannya diubah menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa, dan diberi nama Pancasila sehingga ditetapkan menjadi Dasar Negara Indonesia.b. Sidang kedua tanggal 10 sampai 16 Juli 1945, Membahas rancangan Undang- Undang Dasar Negara Indonesia yang menghasilkan UUD 1945 yang terdiri dari :1. Pembukaan UUD 1945 empat alinea yang didalamnya tercantum rumusan Definitif Pancasila.2. Batang tubuh yang terdiri dari : 16 BAB, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.3. Penjelasan yang terdiri dari Penjelasan umum dan pasal demi pasal.6. Fungsi Pancasila sebagai idiologi Negara 1. Mempersatukan bangsa2. Mengarahkan bangsa menuju cita-citanya.3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.4. Sebagai ukuran dalam menyampaikan kritik mengenai keadaan bangsa.7. Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka : Pancasila memenuhi syarat sebagai idiologi terbuka, sebab : 1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe- berian negara. 2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45, UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll 3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi, gotong-royong, musyawarah, dll.8. Idiologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, nilainya bersifat instan.Ciri-cirinya :a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita cita yang hidup di masyarakat.b. Dipaksakan kepada masyarakat.c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dlle. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.9. Idiologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan realita masyarakat itu.Ciri-cirinya :a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan nya menurut zamannya.d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh berbagai latar belakang agama atau budaya.10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan : Pembangunan adalah usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan tarap hidup masyarakat sehingga menjadi lebih baik. Paradigma adalah anggapan-anggapan dasar, acuan atau keyakinan, pedoman untuk melihat dan menyelesaikan persoalan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti pancasila berisi anggapan dasar, keyaklinan acuan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pemamfaatan hasil-hasil pembangunan di Indonesia. Dalam pembangunan terdapat tiga proses yang terjadi Yaitu :1. Emansipasi Bangsa : Usaha angsa utnuk melepaskan diri ketergantungan pada bangsa lain agar dapat berdiri sendiri dengan kekuatan sendiri.2. Modernisasi : upaya untuk mencapai taraf dan mutu kehidupan yang lebih baik.3. Humanisasi : pembangunan itu untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya Yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas dan trampil, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, disiplin, kritis terhadap lingkungan, bertanggung jawab serta mampu membangun dirinya dalam rangka membangun bangsanya. Pancasila sebagai paradigma pembangunan maka hasil maupun pelaksanaan pembangunan itu tidak boleh bersifat pragmatis yaitu hanya mementingkan kebutuhan manusia tetapi mengabaikan pertimbangan etis. Juga pembangunan itu tidak boleh bersifat idiologis artinya mengarah kepada praktek idiologi tertentu. Pemangunan itu harus melayani manusia nyata. Untuk mencapai pembangunan seperti diatas harus melalui 3 syarat :1. Menghormati Hak Asasi Manusia artinya pembangunan tidak mengorbankan manusia nyata tetapi harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.2. Pembanguan harus dilaksanakan dengan demokratis artinya melibatkan masyarakat sebagai tujuan dari pemangunan itu untuk mengmbil keputusan apa yang menjadi kebutuhannya.3. Pembangunan itu penciptaan taraf minimum keadilan sosilal, supaya tidak terjadi kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang terjadi bukan semata-mata karena kemalasan individu tetapi karena struktur sosial yang tidak adil.11. Sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi terbuka :a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : bangsa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan YME menurut keyakinan. Menganut monotheisme (keyakinan Terhadap satu Tuhan), memeluk berbagai agama menurut keyakinan.dllb. Sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab : Menghormati harkat dan martabat sesame manusia didunia.dllc. Sila Persatuan Indonesia : menggalang persatuan dan kesatuan, nasionalisme, patriotism, mengitamakan kepentingan bangsa dan negara.dlld. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : Mengutamakan musyawarah untuk mefakat dalam menyelesaikan, mengambil keputusan bersama.dlle. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Sederhana, hemat orientasi pada masa depan, menghargai hasil karya, menabung, dll12. Permasalahan yang kemungkinan timbul dari Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah :1. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus mengadakan penbafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan hilang.2. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungklinan Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan 1. PANCASILA SEBAGAIIDEOLOGITERBUKAPancasilamerupakanideologinasionalnegara Indonesia. Secaraumumideologimerupaankumpulangagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruhsertasistematis yang menyangkutdanmengaturtingkahlakusekelompokmanusiatertentudalamberbagaibidangkehidupanpolitik, pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dankeagamaan.Maknaideologidi Indonesia tercerminpadafalsafahhidupdankepribadianbangsa Indonesia, yaituPancasila. Karena, Pancasilamengandungnilai-nilaidannorma-norma yang olehbangsa Indonesia diyakini paling benar. Pancasilasebagaiideologinegaratercantumdalampembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telahmengalamibeberapa kali perubahan (amandemen), Pancasilatetapmendudukiposisisebagaiideologinasionaldalam UUD 1945.

2. IdeologiberasaldariKataYunaniIdeinartinyamelihatdan logia yang berartikata, ajaran. Ideologisecarapraktisdiartikansebagaisistemdasarseseorangtentangnilai- nilaidantujuan- tujuansertasarana- saranapokokuntukmencapainya.Jikaditerapkanuntuknegara, makaideologidiartikansebagaikesatuangagasan- gagasandasar yang disusunsecarasistematisdandianggapmenyeluruhtentangmanusiadankehidupannya, baiksebagaiindividu, sosialmaupundalamkehidupanbernegara. A. PENGERTIAN IDEOLOGI (1)

3. Pengertianideologijarangdipahamisebagaiilmumengenaigagasanatau idea sebagaimanapernhadikatakn de Tracy.Tetapiideologisebagaigagasanatauudea yang tujuannyabersifatpolitik.A. PENGERTIAN IDEOLOGI (2)

4. B. POSISI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI TERBUKA IDEOLOGI IMPLISIT

5. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIdeologitertentusudahmemilikipengertian yang lengkappadadirinyasehinggapengertian lain tidakbisadanjtidakmungkinditambahkanpadanya.Ideologiinidiciptakanolehpenguasadandipaksakankeberlakuannyakepadamasyarakat.Contoh: marxisme, fasisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme, konsevatisme,dsb.

6. Cirikhasideologiterbukaadalahcita-citadasar yang ingindiwujudkanmasyarakatbukanberasaldarluarmasyarakatataudipaksakandarielitpenguasatertentu.Terbuka kepadaperubahan-perubahan yang datangdariluar, tetapimemilikikebebasandanintegritasuntukmenentukanmanakahnilai-nilaidariluar yang mempengaruhidanmengubahnilai-nilaidasar yang selamainisudahadadanmanakah yang tidakbolehberubah. IDEOLOGI TERBUKA

7. Pandangandasar yang ada, menjadidasarperilakukehidupansosialdanpolitik, dantidakdirumuskansecaraeksplisitmerupakanideologi yang bersifatimplisit.MisalnyamasyarakatJawamemilikicita-citadankeyakinan yang tercermindalampandangannyamengenaijagadgedhe (makrokosmos) danjagadcilik (mikrokosmos). Alamsemestasebagaijagadgedhe yang memilikisupranatural, danmanusiasebaaijagadcilik yang harustundukdanpatuhterhadapjagadgedhe. Raja, manusiatertentumemilikisupranatural yang harusditaatidantundukkarenamemilikikelebihandarimanusiabiasa. IDEOLOGIIMPLISIT

1. PANCASILA SEBAGAIIDEOLOGITERBUKAPancasilamerupakanideologinasionalnegara Indonesia. Secaraumumideologimerupaankumpulangagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruhsertasistematis yang menyangkutdanmengaturtingkahlakusekelompokmanusiatertentudalamberbagaibidangkehidupanpolitik, pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dankeagamaan.Maknaideologidi Indonesia tercerminpadafalsafahhidupdankepribadianbangsa Indonesia, yaituPancasila. Karena, Pancasilamengandungnilai-nilaidannorma-norma yang olehbangsa Indonesia diyakini paling benar. Pancasilasebagaiideologinegaratercantumdalampembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telahmengalamibeberapa kali perubahan (amandemen), Pancasilatetapmendudukiposisisebagaiideologinasionaldalam UUD 1945.

2. IdeologiberasaldariKataYunaniIdeinartinyamelihatdan logia yang berartikata, ajaran. Ideologisecarapraktisdiartikansebagaisistemdasarseseorangtentangnilai- nilaidantujuan- tujuansertasarana- saranapokokuntukmencapainya.Jikaditerapkanuntuknegara, makaideologidiartikansebagaikesatuangagasan- gagasandasar yang disusunsecarasistematisdandianggapmenyeluruhtentangmanusiadankehidupannya, baiksebagaiindividu, sosialmaupundalamkehidupanbernegara. A. PENGERTIAN IDEOLOGI (1)

3. Pengertianideologijarangdipahamisebagaiilmumengenaigagasanatau idea sebagaimanapernhadikatakn de Tracy.Tetapiideologisebagaigagasanatauudea yang tujuannyabersifatpolitik.A. PENGERTIAN IDEOLOGI (2)

4. B. POSISI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI TERBUKA IDEOLOGI IMPLISIT

5. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIdeologitertentusudahmemilikipengertian yang lengkappadadirinyasehinggapengertian lain tidakbisadanjtidakmungkinditambahkanpadanya.Ideologiinidiciptakanolehpenguasadandipaksakankeberlakuannyakepadamasyarakat.Contoh: marxisme, fasisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme, konsevatisme,dsb.

6. Cirikhasideologiterbukaadalahcita-citadasar yang ingindiwujudkanmasyarakatbukanberasaldarluarmasyarakatataudipaksakandarielitpenguasatertentu.Terbuka kepadaperubahan-perubahan yang datangdariluar, tetapimemilikikebebasandanintegritasuntukmenentukanmanakahnilai-nilaidariluar yang mempengaruhidanmengubahnilai-nilaidasar yang selamainisudahadadanmanakah yang tidakbolehberubah. IDEOLOGI TERBUKA

7. Pandangandasar yang ada, menjadidasarperilakukehidupansosialdanpolitik, dantidakdirumuskansecaraeksplisitmerupakanideologi yang bersifatimplisit.MisalnyamasyarakatJawamemilikicita-citadankeyakinan yang tercermindalampandangannyamengenaijagadgedhe (makrokosmos) danjagadcilik (mikrokosmos). Alamsemestasebagaijagadgedhe yang memilikisupranatural, danmanusiasebaaijagadcilik yang harustundukdanpatuhterhadapjagadgedhe. Raja, manusiatertentumemilikisupranatural yang harusditaatidantundukkarenamemilikikelebihandarimanusiabiasa. IDEOLOGIIMPLISIT

1. PANCASILA SEBAGAIIDEOLOGITERBUKAPancasilamerupakanideologinasionalnegara Indonesia. Secaraumumideologimerupaankumpulangagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruhsertasistematis yang menyangkutdanmengaturtingkahlakusekelompokmanusiatertentudalamberbagaibidangkehidupanpolitik, pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dankeagamaan.Maknaideologidi Indonesia tercerminpadafalsafahhidupdankepribadianbangsa Indonesia, yaituPancasila. Karena, Pancasilamengandungnilai-nilaidannorma-norma yang olehbangsa Indonesia diyakini paling benar. Pancasilasebagaiideologinegaratercantumdalampembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telahmengalamibeberapa kali perubahan (amandemen), Pancasilatetapmendudukiposisisebagaiideologinasionaldalam UUD 1945.

2. IdeologiberasaldariKataYunaniIdeinartinyamelihatdan logia yang berartikata, ajaran. Ideologisecarapraktisdiartikansebagaisistemdasarseseorangtentangnilai- nilaidantujuan- tujuansertasarana- saranapokokuntukmencapainya.Jikaditerapkanuntuknegara, makaideologidiartikansebagaikesatuangagasan- gagasandasar yang disusunsecarasistematisdandianggapmenyeluruhtentangmanusiadankehidupannya, baiksebagaiindividu, sosialmaupundalamkehidupanbernegara. A. PENGERTIAN IDEOLOGI (1)

3. Pengertianideologijarangdipahamisebagaiilmumengenaigagasanatau idea sebagaimanapernhadikatakn de Tracy.Tetapiideologisebagaigagasanatauudea yang tujuannyabersifatpolitik.A. PENGERTIAN IDEOLOGI (2)

4. B. POSISI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI TERBUKA IDEOLOGI IMPLISIT

5. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIdeologitertentusudahmemilikipengertian yang lengkappadadirinyasehinggapengertian lain tidakbisadanjtidakmungkinditambahkanpadanya.Ideologiinidiciptakanolehpenguasadandipaksakankeberlakuannyakepadamasyarakat.Contoh: marxisme, fasisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme, konsevatisme,dsb.

6. Cirikhasideologiterbukaadalahcita-citadasar yang ingindiwujudkanmasyarakatbukanberasaldarluarmasyarakatataudipaksakandarielitpenguasatertentu.Terbuka kepadaperubahan-perubahan yang datangdariluar, tetapimemilikikebebasandanintegritasuntukmenentukanmanakahnilai-nilaidariluar yang mempengaruhidanmengubahnilai-nilaidasar yang selamainisudahadadanmanakah yang tidakbolehberubah. IDEOLOGI TERBUKA

7. Pandangandasar yang ada, menjadidasarperilakukehidupansosialdanpolitik, dantidakdirumuskansecaraeksplisitmerupakanideologi yang bersifatimplisit.MisalnyamasyarakatJawamemilikicita-citadankeyakinan yang tercermindalampandangannyamengenaijagadgedhe (makrokosmos) danjagadcilik (mikrokosmos). Alamsemestasebagaijagadgedhe yang memilikisupranatural, danmanusiasebaaijagadcilik yang harustundukdanpatuhterhadapjagadgedhe. Raja, manusiatertentumemilikisupranatural yang harusditaatidantundukkarenamemilikikelebihandarimanusiabiasa. IDEOLOGIIMPLISIT

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual. Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut:

Dimensi idealis

Yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuanan, kemanusiaa, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Maka dimensi idealisme yang terkandung dalam ideologi Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme, serta mampu menggugah motivasi yug dicita-citakan (Kunto Wibisono, 1989).

Dimensi normatif

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV. Berkedudukan sebagai staat fundamental norm (pokok kaidah negara yang fundamental). Dalam pengertian ini ideologi Pancsiula agar mampu dijabarkan kedalam langkah operasional perlu memiliki norma yang jelas.

Dimensi realitas

Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negara

. . .

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila tersebut.

Dengan demikian maka bangsa Indonesia sebagai bansga yang berbudaya tidak menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di dunia.

Dan yang menjadi permasalahan di dewasa kini, apakah pancasila kita telah bekerja dalam memfilteri ideologi bangsa Indonesia? Berfungsi kah? Atau terlupakan kah?

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Bangsa

Tuesday, June 12, 2012 3:20:53 PM

Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar negara (Emran, 1994:38). Sebagai ideologi, Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel dan tidak tertutup. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian yaitu bahwa, Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka. Hal ini dibuktikan dari adanya sifat-sifat yang melekat pada Pancasila maupun kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu pemenuhan persyaratan kualitas tiga dimensi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitasYang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Ini bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain yang sama artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini sedang berada dalam masa transisi disetiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak era reformasi sampai dengan sekarang perubahan terjadi dengan cepat dan menghasilkan dampak negatif maupun positif yang sangat berpengaruh dalam sistem pemerintahan negara. Dinamika perubahan tersebut membawa pergeseran nilai-nilai pranata kehidupan sosial ditengah masyarakat baik secara individu maupun kelembagaan sehingga melemahkan persatuan bangsa. Dari perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya melahirkan krisis tapi juga mengakibatkan masyarakat kehilangan orientasi keluhuran budi dan kemantapan moral etika. Dari pengalaman sejarah, Pancasila beberapa kali menjadi penyelamat dan perekat bangsa. Namun saat ini Pancasila tidak lagi dijadikan sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa, peranannya sebagai dasar negara menjadi kabur, disisi lain peranan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum juga menjadi bias, sehingga mengakibatkan terjadinya krisis identitas diri bangsa Indonesia. Akibat dari perubahan-perubahan yang berlangsung sangat cepat yang membuat masyarakat kehilangan orientasi serta memunculkan tumbuh suburnya etnosentralisme, primordialisme sempit, bentrok fisik, aksi-aksi teror sampai dengan timbulnya gerakan separatisme serta yang marak saat ini adalah adanya pencucian otak yang dilakukan oleh anggota-anggota NII. Hal tersebut apabila dibiarkan dapat menimbulkan perpecahan bangsa.Reformasi sejak tahun 1998, bangsa kita mengalami cobaan dan ujian bertubi tubi krisis moneter dan ancaman disintegrasi bangsa sampai saat ini masih belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Hal ini dikarenakan para penyelenggara negara dan tokoh tokoh politik lebih mengutamakan kepentingan kelompok dari pada kepentingan nasional, korupsi masih terjadi di beberapa instansi pemerintah, kinerja pemerintah yang kurang baik seperti yang dilakukan oleh anggota DPR RI. Biaya pendidikan yang terlalu tinggi khususnya di Perguruan Tinggi yang tidak terjangkau oleh masyarakat miskin, biaya hidup untuk mencukupi kebutuhan seharihari dirasakan semakin berat, masyarakat kecil merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini menimbulkan rasa frustasi dan ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah, muncul aneka ragam bentuk protes baik melalui demonstrasi yang ringan sampai dengan yang anarkis. Perilaku kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara tersebut menggambarkan adanya kecenderungan melunturnya sendi sendi kehidupan yang berdasarkan Pancasila dan Undang undang Dasar 1945.Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi segala permasalahan akibat lunturnya nilai-nilai pancasila adalah setiap warga negara harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, yaitu hakikat nilai-nilai dasar yang terkandung dalam kelima sila pada pancasila. Langkah yang perlu dilakukan adalah perlu digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila melalui proses pendidikan dan keteladanan. Perlu dimunculkan gerakan penyadaran agar ilmu ekonomi ini dikembangkan ke arah ekonomi yang humanistik, bukan sebaliknya mengajarkan keserakahan dan mendorong persaingan yang saling mematikan untuk memuaskan kepentingan sendiri. Pancasila merupakan kekuatan terakhir bangsa untuk mempertahankan diri dari perpecahan atau disintegrasi bangsa karena di dalamnya selain terdapat lima sila juga ada sesanti : Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini yang berkewajiban menjaga dan mempertahankan negara dari perpecahan adalah para generasi muda sebagai penerus bangsa. Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila yang memelihara nilai-nilai fundamental mampu mempersatukan berbagai perbedaan Bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu mengantarkan Bangsa Indonesia mencapai tujuan nasionalnya. Pancasila bukan sekedar dasar negara Indonesia, tetapi juga jiwa bangsa. Sejarah membuktikan, Pancasila adalah ideologi paling pas untuk negeri ini.

3. Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.Keterlibatan Jepang dalam perang dunia ke 2 membawa sejarah baru dalam kehidupan bangsa Indonesia yang di jajah Belanda ratusan tahun lamanya. Hal ini disebabkan bersamaan dengan masuknya tentara Jepang tahun 1942 di Nusantara, maka berakhir pula suatu sistem penjajahan bangsa Eropa dan kemudian digantikan dengan penjajahan baru yang secara khusus diharapkan dapat membantu mereka yang terlibat perang.Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus menerus menderita kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa perubahan baru bagi pemerintah Jepang di Tokyo dengan janji kemerdekaan yang di umumkan Perdana Mentri Kaiso tanggal 7 september 1944 dalam sidang istimewa Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke 85. Janji tersebut kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Haroda tanggal 1 maret 1945 yang merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Sebagai realisasi janji tersebut pada tanggal 29 April 1945 kepala pemerintahan Jepang untuk Jawa (Gunseikan) membentuk BPUPKI dengan Anggota sebanyak 60 orang yang merupakan wakill atau mencerminkan suku/golongan yang tersebar di wilaya Indonesia. BPUPKI diketuai oleh DR Radjiman Wedyodiningrat sedangkan wakil ketua R.P Suroso dan Penjabat yang mewakili pemerintahan Jepang Tuan Hchibangase. Dalam melaksanakan tugasnya di bentuk beberapa panitia kecil, antara lain panitia sembilan dan panitia perancang UUD. Inilah langkah awal dalam sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Secara ringkas proses perumusan tersebut adalah sebagai berikut.a. Mr. Muhammad Yamin, pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 menyampaikan rumus asas dan dasar degara sebagai berikut:1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan Rakyat.Setelah menyampaikan pidatonya, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis naskah Rancangan Undang-Undang Dasar. Di dalam Pembukaan Rancangan UUD itu, tercantum rumusan lima asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan Persatuan Indonesia3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesiab. Mr Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain dalam pidatonya menyampaikan usulan lima dasar negara, yaitu sebagai berikut :1. Paham Negara Kesatuan2. Perhubungan Negara dengan Agama3. Sistem Badan Permusyawaratan4. Sosialisasi Negara5. Hubungan antar Bangsad. Panitia Kecil pada sidang PPKI tanggal 22 Juni 1945, memberi usulan rumusan dasar negara adalah sebagai berikut :1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaCatatan :Paniti kecil mempunyai tugas untuk menggolong-golongkan dan memeriksa catatan-catatan tertulis selama sidang. Rapat Panitia Kecil telah diadakan bersama-sama dengan 38 anggota BPUPKI di kantor Besar Jawa Hookookai dengan susunan sebagai berikut :Ketua : Ir. SoekarnoAnggota : 1) K.H.A Wachid Hasjim, 2) Mr. Muhammad Yamin, 3) Mr. A.A. Maramis, 4) M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, 5) R. Otto Iskandar Dinata, 6) Drs. Mohammad Hatta, 7) K. Bagoes H. Hadikoesoemo.Selanjutnya, dalam sidang yang dihadiri oleh 38 orang tersebut telah membentuk lagi satu Panitia Kecil yang anggota-anggotanya terdiri dari : Drs. Mohammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Mr. A. Subardjo, Mr. A.A. Maramis, Ir. Soekarno, Kiai Abdul Kahar Moezakkir, K.H.A. Wachid Hasjim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim. Panitia Kecil inilah yang sering disebut sebagai panita 9 (sembilan) yang pada akhirnya menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

e. Rumusan Akhir Pancasila yang di tetapkan tanggal 18 Agustus 1945, dalam sidang PPKI memberi rumusan Pancasila sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara, hingga sekarang bahkan hingga akhir perjalanan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi (Tap MPRS No. XX/MPRS/1966).Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar filsafat negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Konsep-konsep Pancasila tentang kehidupan bernegara yang disebut cita hukum (staatsidee), merupakan cita hukum yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai pokok atau kaidah negara yang mendasar (fundamental norma). Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan umum. Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.Pancasila sebagai kaidah negara yang fundamental berarti bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus bersumber dan berada dibawah pokok kaidah negara yang fundamental tersebut. a. Dasar Hukum Pancasila Sebagai Dasar NegaraPengertian pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat ....., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada; Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Di dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut meskipun tidak tercantum kata Pancasila, namun bangsa Indonesia sudah bersepakat bahwa lima prinsip yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia disebut Pancasila. Kesepakatan tersebut, tercantum pula dalam berbagai Ketetapan MPR-RI diantaranya sebagai berikut :1) Ketetapan MPR RI No.XVIII/MPR/1998, pada pasal 1 menyebutkan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.2) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan : Sumber Hukum dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.b. Pancasila Memenuhi Syarat Sebagai Dasar Negara Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dasar negara Pancasila perlu difahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat dengan tepat mengimplementasikannya. Namun sebaiknya perlu diyakini terlebih dahulu bahwa Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beragam suku, agama, ras dan antar golongan yang ada. Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan sebagai berikut.1) Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan. Pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia, mampu mengikat keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan tetap menghormati sifat masing-masing sepert apa adanya.2) Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang pluralistik, dengan menjunjung tinggi dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan secara berkeadilan yang disesuaikan dengan kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.3) Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas ribuan pulau sesuai dengan Sila Persatuan Indonesia.4) Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini, selaras dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.5) Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam mencapai tujuan tersebut.