rizkylegowo_universitaslampung_pkmp

28
 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KAJIAN PENGARUH SI ZE REDUCTI ON  TERHADAP KUALITAS TEMPE KORO BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Rizky Legowo 1414071087 Angkatan 2014 I Gede Aditya Sukantra 1414071045 Angkatan 2014 Uhti Alaika 1517011096 Angkatan 2015 Fitri Febriyanti 1514071042 Angkatan 2015 Ridwan Cholik 1314051039 Angkatan 2013 UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Upload: rizkylegowo

Post on 11-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 1/28

 

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KAJIAN PENGARUH SIZE REDUCTION  TERHADAP KUALITAS

TEMPE KORO

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Rizky Legowo 1414071087 Angkatan 2014

I Gede Aditya Sukantra 1414071045 Angkatan 2014

Uhti Alaika 1517011096 Angkatan 2015

Fitri Febriyanti 1514071042 Angkatan 2015Ridwan Cholik 1314051039 Angkatan 2013

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 2/28

iiLEMBAR PENGESAHAN PKM KEWIRAUSAHAAN

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 3/28

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

RINGKASAN ................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 

1.1 Latar Belakang dan Permasalahan ........................................................... 5

1.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 6

1.3 Urgensi ..................................................................................................... 6

1.4 Target dan Luaran yang Diharapkan ........................................................ 7

1.5 Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

2.1 Kacang Koro Pedang ................................................................................ 8

2.2 Tempe ....................................................................................................... 8

2.3 Kandungan Gizi Biji Kacang Koro ......................................................... 8

2.4 Pembuatan Tempe .................................................................................... 9

III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 10

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 10

3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 10

3.3 Pelaksanan Penelitian ............................................................................. 10

IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 12

4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 12

4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13 

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 4/28

4

RINGKASAN

Program kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pengecilan

ukuran biji kacang koro terhadap proses dan kualitas produk tempe koro sebagai

alternatif pengganti kedelai.  Saat ini kedelai sebagai sumber bahan baku

 pembuatan tempe sebagian besar diperoleh dari impor. Jika biji kacang koro

mampu menggantikan kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe maka angka

impor kedelai di Indonesia dapat dikurangi dengan cara peningkatatan kualitas

tempe biji kacang koro. Selama ini tempe biji kacang koro dibuat berdasarkan

ukuran yang sama sehingga kualitas hasil tempe biji kacang koro tidak begitu

diperhatikan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas tempe

 biji kacang koro melalui berbagai ukuran sehingga diharapkan mampumenghasilkan kualitas yang baik. Target dan luaran yang diharapkan dari

 penelitian ini adalah produk berupa Tempe koro yang dibuat dengan ukuran tepat

mampu menghasilkan kualitas tempe yang baik dan dapat dipasarkan untuk

menggantikan tempe berbahan dasar kedelai sebagai alternatif dalam mengurangi

kebutuhan impor kedelai.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan perlakuan penggilingan

menggunakan alat hammer mill yang kemudian diayak menggunakan saringan

tyler, sehingga dari ayakan ini akan didapatkan ukuran-ukuran yang berbeda pada

setiap mesh mulai ukuran yang yang paling besar sampai ukuran yang paling kecil.

Setelah didapatkan ukuran-ukuran biji kacang koro yang berbeda lalu dilakukan

 proses pembuatan tempe. Setiap ukuran dilakukan dengan 3 kali pengulangan

untuk memperoleh kualitas tempe koro yang konstan, masing-masing percobaan

diberikan perlakuan suhu dan waktu yang sama. Adapun tahapan-tahapan yang

dilakukan adalah tahap persiapan penyediaan alat dan bahan, pengupasan biji

kacang koro dari kulitnya yang meliputi proses perendaman I, penggilingan,

 pengayakan, dan tahap pembuatan tempe koro yang meliputi proses perendaman

II, perebusan, penirisan dan pencucian I, perendaman III, penirisan II, pengukusan,

 penirisan III, inokulasi (pekapangan), pengadukan, pembungkusan dan fermentasi,

tahap analisa dan uji. Tempe koro dilakukan uji organoleptik (rasa, tekstur, warna,kenampakan dan penerimaan keseluruhan ) dan analisis kimia meliputi uji

 proksimat dan kandungan asam sianida (HCN). Dari rancangan percobaan

tersebut diharapkan diperoleh ukuran yang tepat untuk memperoleh kualitas

tempe yang baik sehingga menjadi alternatif pengganti kedelai. 

iv

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 5/28

5

I.  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang dan Permasalahan

Konsumsi tempe berbahan baku kedelai di Indonesia telah mencapai 7.091 kg per

kapita per tahun (BPS, 2013). Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia belum

mampu berswasembada kedelai, sehingga harus impor dengan harga yang relatif

mahal. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain untuk menggantikan kedelai

sebagai bahan baku tempe yang memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan

kedelai, salah satunya adalah menggunakan bahan baku biji kacang koro.

Kacang koro, atau di luar negeri dikenal juga sebagai  jack bean  adalah jenis

kacang-kacangan yang banyak dikenal oleh masyarakat umum. Biji kacang koro

mudah dikenali dari selimut kulit biji yang sangat tebal dan kulit biji tersebut

menempel kuat yang sangat berdeda dengan kulit ari tipis pada kedelai. Panjang

 polongnya berkisar antara 30 hingga 40 cm. Namun sejauh ini biji kacang koro

 belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal tanaman koro bisa tumbuh hampir

di mana saja tanpa perlu banyak perawatan. Selain itu, biji kacang koro yang

 berukuran 3 kali lipat lebi besar dari biji kedelai ini memiliki kandungan persatu

 porsi (70 g) : Protein 17 g, Lemak 7 g, Karbohidrat 36 g, Serat 5 g, Gula 10 g, dan

memiliki asam lemak tak jenuh seperti Omega 3, Omega 6 Omega 9 yang tinggi

sehingga cocok sebagai bahan baku pembuatan makanan yang sehat. Salah satu

alternatif produk olahan yang dapat dibuat dari biji kacang koro adalah tempe.

Selain itu ketersediaan biji koro di Indonesia sangat melimpah. Dari dataDepartemen Pertanian tahun 2013 di Indonesia, tanaman koro sudah

dibudidayakan di Lampung, Jawa, Bali, dan Nusa Tengara Barat. Di Provinsi

Lampung, khususnya di daerah Tanggamus produktivitas kacang koro cukup

tinggi. Setiap hektar lahan tanaman, mampu menghasilkan 7 ton biji kacang koro.

Oleh karena itu Lampung memiliki potensi besar sebagai penghasil biji kacang

koro pedang untuk pembuatan tempe koro.

1

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 6/28

6

Proses pembuatan tempe koro tidaklah rumit, sehingga kemungkinan untuk

mengembangkannya sangat besar.  Akan tetapi masalah yang muncul dari

 pembuatan tempe koro yaitu kualitas tempe yang belum maksimal. Salah satu

faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas tempe koro yaitu kurang

diperhatikannya ukuran biji dalam proses pembuatan. Menurut Antarlina et al.

(2002) dalam hasil penelitian Nurhidajah (2010) menunjukkan bahwa bahwa

ukuran biji kedelai merupakan faktor penentu kualitas tempe karena berkorelasi

 positif dengan bobot dan volume tempe, pembuatan tempe kedelai hitam dengan

 penambahan kapang 3g per kilogram kedelai kering dengan ketebalan 2cm

merupakan hasil terbaik dalam pembuatan tempe. Oleh sebab itu, berdasarkan

masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap meningkatan

kualitas tempe koro melalui metode size reduction ukuran biji. Rumusan masalah

yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. 

Apakah  size reduction  pada biji kacang koro  berpengaruh terhadap kualitas

tempe?

2.  Apakah  size reduction  pada biji kacang koro dapat menghasilkan produk

tempe yang dapat menggantikan kedelai sebagai bahan dasar tempe?

1.2  Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1.  Mengetahui pengaruh  size reduction  pada biji kacang koro terhadap proses

dan kualitas produk tempe yang dihasilkannya. 

2.  Memperoleh kualitas yang baik dari pembuatan tempe koro sebagai alternatif

 pengganti kedelai. 

1.3  Urgensi

Saat ini kedelai sebagai sumber bahan baku pembuatan tempe sebagian besar

diperoleh dari impor. Jika biji kacang koro mampu menggantikan kedelai sebagai

 bahan dasar pembuatan tempe maka angka impor kedelai di Indonesia dapat

dikurangi dengan cara peningkatatan kualitas tempe koro. Selama ini tempe koro

hanya dibuat berdasarkan ukuran yang sama sehingga kualitas hasil tempe koro

2

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 7/28

7

tidak begitu diperhatikan, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya peningkatan

kualitas tempe koro melalui berbagai ukuran sehingga diharapkan mampu

menghasilkan kualitas yang baik.

1.4  Target dan Luaran yang Diharapkan

Target dan luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.  Produk berupa tempe koro yang dibuat dengan ukuran yang tepat mampu

menghasilkan kualitas tempe yang baik dan dapat dipasarkan untuk

menggantikan tempe berbahan dasar kedelai sebagai alternatif dalam

mengurangi kebutuhan impor kedelai.

2.  Artikel ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi pembuatan Tempe

koro dengan kualitas yang baik.

1.5  Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan ini adalah mendapatkan solusi atau alternatif pengganti bahan

 baku tempe dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sehingga mampu

mengurangi impor kedelai.

3

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 8/28

8

II.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biji Kacang Koro

Kacang koro mampu memproduksi biji yang kaya protein serta memiliki cost

 produksi yang murah. Selama ini kacang koro muda hanya dimanfaatkan untuk

disayur dan digunakan untuk pupuk hijau, selebihnya dibiarkan terbuang.

Kandungan protein yang terdapat pada biji kacang koro hampir sama bila

dibandingkan dengan kedelai, namun biji kacang koro ini mengandung racun

asam sianida (HCN). Senyawa sianida dapat dikurangi dengan perlakuan

 perendaman, sebab senyawa sianida merupakan senyawa yang larut dalam air.

Sehingga biji kacang koro ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuat

tempe dan layak dikonsumsi masyarakat (Nasution, 2008).

2.2  Tempe

Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai

dengan bantuan jamur  Rhizopus oligosporus. Selama fermentasi, biji kedelai

terperangkap dalam rajutan miselia jamur membentuk padatan yang kompak

 berwarna putih (Steinkraus, 1960). Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh

miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya

degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya

flavor yang khas setelah fermentasi (Kasmidjo, 1990).

2.3 Kandungan Gizi Biji Kacang Koro

Biji kacang koro mengandung nilai gizi yang baik seperti protein (27,4  –  32 %),

lemak (2,9%), karbohidrat (66,1%) dan serat (8,3%) serta terdapat vitamin (A, B

dan E). Jika melihat komposisi tersebut, kita tahu bahwa kandungan gizi biji koro

tidak kalah dengan biji-bijian yang lainnya. Untuk itu, biji koro sangat berpotensi

untuk diolah menjadi bahan makanan, salah satunya yaitu tempe koro.

Pemanfaatan biji koro sebagai bahan baku pembuatan tempe layak dikembangkan

mengingat bahan baku kedelai cenderung naik yang berdampak pula pada

4

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 9/28

9

kenaikan harga tempe. Dilihat dari sisi konsumsi, setiap hari orang Indonesia

sedikitnya mengkonsumsi 4,4gr - 20gr tempe, ini berarti prospek tempe koro patut

dan layak dikembangkan sebagai tempe komersil.

Kandungan gizi beberapa jenis kacang-kacangan dan per 100 g bahan

Table 1.

 No.  Bahan Air Kalori Protein  Lemak   Karbohidrat 

(g) (kal)  (g)  (g)  (g) 1.  Kedelai kering 8,0  331  34,9  18,1  34,8 2.  Biji koro kering 15,0  332  29,0  3,0  55,0 3.  Biji lamtoro kering 61,0  148  10,6  0,5  26,2 

Sumber : Poerwo Soedarmo dan Achmad Djaeni Sediaoetama (1977)

2.4 Pembuatan Tempe

Tempe adalah makanan terkenal Indonesia yang dibuat dari kedelai melalui tiga

tahap. Tahap pertama adalah hidrasi dan pengasaman biji kedelai dengan

direndam kira-kira semalam. Menurut Ali (2008), perendaman dilakukan selama

12-16 jam pada suhu kamar (25-30˚C). Tahap kedua adalah pemanasan biji

kedelai yang dilakukan dengan perebusan atau pengukusan. Tahap terakhir adalah

fermentasi oleh jamur tempe yang banyak digunakan ialah  Rhizopus oligosporus

(Kasmidjo, 1990). Pada akhir fermentasi, kedelai akan terikat kompak. Pada

 proses pembuatan tempe, cita rasa asli kedelai akan hilang dan dihasilkan  flavor

tempe yang khas. Selama proses juga terjadi sintesis vitamin B12 sehingga

meningkatkan kualitas protein dan ketersediaan zat besi (Agosin dkk., 1989).

Dalam proses pembuatan tempe fermentasi merupakan tahap yang paling penting.

Fermentasi merupakan proses pengolahan yang dapat meningkatkan daya cerna,

kenampakan dan flavor. Proses pembuatan tempe melibatkan tiga faktor pendukung,

yaitu bahan baku (kedelai), mikroorganisme (kapang tempe), dan lingkungan (suhu,

 pH, dan kelembaban. Dalam proses fermentasi tempe kedelai, substrat yang

digunakan adalah biji kedelai yang telah direbus dan mikroorganisme yang digunakan

 berupa kapang ( Rhizopus olygosporus, Rhizopus oryzae) dan lingkungan pendukung

yang terdiri dari suhu 30˚C, pH awal 6.8, kelembaban nisbi 70-80% (Ferlina, 2009).

5

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 10/28

10

III. 

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian

Jurusan Teknik Pertanan, Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

Jurusan Teknik Pertanian, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Laboratorium Pengawasan Mutu Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Lampung . Penelitian akan dilakukan dari bulan Maret 2016

sampai dengan bulan Juni 2016.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap

(RAL) pola faktorial dengan perlakuan penggilingan menggunakan alat hammer

mill yang kemudian diayak menggunakan saringan tyler, sehingga dari ayakan ini

akan didapatkan ukuran-ukuran yang berbeda pada setiap mesh mulai ukuran

yang yang paling besar sampai ukuran yang paling kecil. Setelah didapatkan

ukuran-ukuran biji kacang koro yang berbeda lalu dilakukan proses pembuatan

tempe. Setiap ukuran dilakukan dengan 3 kali pengulangan untuk memperoleh

kualitas tempe koro yang konstan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 2kg biji

koro yang sesuai dengan perlakuan. Masing-masing percobaan diberikan

 perlakuan suhu, lama fermentasi dan konsentrasi kapang  (  Rhizopus olygosporus,

 Rhizopus oryzae ) yang sama.

3.3 Pelaksanan Penelitian

Persiapan alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hammer mill, saringan tyler,

 baskom, ember, pisau, talenan, tampah, kompor, panci, alat penggoreng (wajan),

nampan, dan beberapa alat untuk analisis kimia meliputi uji proksimat dan

kandungan asam sianida (HCN). Sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari biji

6

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 11/28

11

koro yang siap pakai, kapang, air, asam cuka (CH3COOH) dan daun pisang. Biji

koro yang digunakan diperoleh dari kebun kacang koro yang ada di Tanggamus.

Biji dicuci bersih kemudian direndam untuk mempermudah proses pengelupasan

kulit dar bijinya.

Proses pembuatan tempe koro 

Proses pembuatan tempe koro diperlihatkan pada gambar 1. Biji koro yang telah

direndam selama 24 jam, lalu dikupas kulit dari bijinya, tujuan dari perendaman

adalah untuk mempermudah proses pengupasan. Selanjutnya biji koro digiling

dengan menggunakan hammer mill, kemudian hasil gilingan diayak menggunakan

saringan tyler yang akan terbagi menjadi berbagai ukuran yang tertinggal padamesh. Selanjutnya biji koro yang sudah didapatkan ukuran direbus selama 30

menit pada suhu 100oC, tujuan dari perebusan dan perendaman adalah supaya air

dapat berdifusi ke dalam biji koro dan untuk menghilangkan kandungan asam

sianida dalam biji koro. Selanjutnya biji koro direndam kembali selama 24 jam

dengan menambahkan larutan asam cuka untuk merangsang proses laju

fermentasi. Setelah itu biji koro pedang dikukus  pada suhu 100oC selama 25 menit

supaya menjadi lunak sehingga dapat ditembus oleh miselia kapang yang menyatukan

 biji dan tempe menjadi kompak. Biji koro kukus ini lalu ditiriskan dan didinginkan

sampai suhu 300C hingga air tidak menetes lagi.  Kemudian diberi kapang tempe

(Rhizopus oryzae) sebanyak ± 2 gram per satu kg biji koro sambil diaduk  –  aduk

sampai rata. Selanjutnya dikemas dengan daun pisang yang dilubangi sebagai

sirkulasi udara. Kemudian tempe disimpan pada tempat yang tidak tertutup

dengan suhu kamar dan diamkan selama 3 hari 2 malam.

Pengamatan

Variable yang diamati dari percobaan ini adalah kualitas tempe yang dihasilkan

melalui uji organoleptik yaitu: tekstur, warna, aroma, dan rasa.

Analisis

Analisis kimia yang dilakukan pada percobaan meliputi uji proksimat dan

kandungan asam sianida (HCN).

7

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 12/28

12

IV.  BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini adalah Rp. 11.272. 000,- (Sebelas Juta

Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah). Dengan rincian pada tabel 2.

Tabel 2. Rincian biaya penelitian

No. Uraian Biaya (Rp)

1. Perincian Biaya Peralatan Penunjang 4.671.000,00

2 Perincian Biaya Habis Pakai 1.217.000,00

3 Perincian Biaya Perjalanan 4.000.000,00

4 Perincian Biaya Lainnya 1.100.000,00

Jumlah 10.988.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jadwal kegiatan

JENIS KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PERSIAPAN

Pengadaan alat dan bahan

Konsultasi

PELAKSANAAN

Cek bahan & alat

Pelaksanaan penelitian

PEMBAHASANAnalisa Hasil

Evaluasi kegiatan

Monitoring

PELAPORAN

Penyusunan laporan

Konsultasi laporan

8

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 13/28

13

DAFTAR PUSTAKA

Agosin E., D. Diaz, R. Aravena, and E. Yanez, 1989. Chemical and Nutritional

Characterization of Lupine Tempeh.  Journal of Food Science  54(1):

102 – 104. 

Ferlina, F. 2009. Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php. (Diakses pada

tanggal 15 September 2015).

Kasmidjo, R.B., 1990. TEMPE : Mikrobiologi dan Kimia Pengolahan serta

Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.

 Nasution, M. Syurbainy. 2008.  Kacang Koro Bisa Jadi Substitusi   Kedelai. 

http://groups.yahoo.com/group/sa-roha/message/1288  (diakses pada

tanggal 15 September 2015).

 Nurhidajah. 2010.  Daya Terima dan Kualitas Protein In Vitro Tempe Kedelai

 Hitam(Glycine soja) yang Diolah Pada Suhu Tinggi. Tesis Magíster Gizi

Masyarakat Universitas Diponegoro. Semarang.

Poerwo Soedarmo dan Achmad Djaeni Sediaoetama. 1977.  Ilmu  Gizi. Dian

Rakyat. Jakarta.

Steinkraus, K.H., 1983. Indonesian Tempeh and Related Fermentation. Dalam :

 Handbook of Indigenous Fermented Foods, ed. KH. Steinkraus. Marcel-

Dekker Inc., NY. Hal 1-94.

9

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 14/28

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 15/28

15

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 16/28

16

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 17/28

17

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 18/28

18

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 19/28

19

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 20/28

20

Dosen Pembimbing

A.  Identitas

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Cicih Sugianti, S.TP, M.Si.

2 Jenis Kelamin Perempuan3 Tempat Tanggal Lahir Indramayu, 22 Mei 1988

4 NIP 198805222012122001

5 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

6 Alamat Lengkap Perumahan Dosen Unila Blok C.6 Jl.

Sumantri Brojonegoro No.1 Gedong

Meneng, Bandar Lampung

7 Alamat Kantor Jl. Sumantri Brojonegoro no 1

Gedong Meneng, Bandar Lampung

8 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 085647949516

B.  Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2

 Nama Institusi Universitas Jenderal

Soedirman

Institut Pertanian Bogor

Bidang Ilmu Teknik Pertanian Teknologi Pascapanen

Judul Skripsi/ Tesis

Analisis Sebaran Suhu dan

Kelembaban (RH) pada

Alat Pengering Tipe Drum

Berputar dengan

Computational Fluid

 Dynamics (CFD)

Kajian Irradiasi Sinar

Gamma Terhadap

Mortalitas Lalat Buah dan

Mutu Buah Mangga

Gedong ( Mangifera

 Indica. L)

C.  Riwayat Penelitian

Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota Sumber Dana

2014

Aplikasi Active Packaging  

Berpenyerap Etilen Dan Oksigen

Terhadap Umur Simpan Buah JambuBiji ( psidium guajava L.)

AnggotaDIPA BLU

Junior

2015

Kajian Pengaruh Kombinasi Hot

Water Treatment dan Pelilinan Anti

Mikroba pada Cabai Merah Selama

Penyimpanan

KetuaDIPA BLU

Junior

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 21/28

21

D.  Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

 No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal

Vol/

 Nomor/

Tahun

1 2012

Kajian Irradiasi Sinar Gamma

Terhadap Mortalitas Lalat

Buah dan Mutu Buah Mangga

Gedong ( Mangifera Indica. L)

Proseding

Seminar

nasional

PERTETA, Bali

13-14 Juli

2012

2 2012

Kajian Irradiasi Sinar Gamma

Terhadap Mortalitas Lalat

Buah dan Mutu Buah Mangga

Gedong ( Mangifera Indica. L)

POSTER Asian

 Pacific

Symphosium

(APS),

Yogyakarta

September

2012

3 2014

Pengaruh irradiasi dosis 0.75

kGy Terhadap kerusakan

dingin buah mangga

Jurnal Teknik

Pertanian

Lampung

Vol 3 No 2

2014

4 2014

Produksi biogas dari limbah

tandan kosong kelapa sawit

melalui proses dry

 fermentation 

Prosiding

semirata Bidang

Ilmu Pertanian

BKS Barat,

Bandar

Lampung

19-21

Agustus

2014

E.  Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat

TahunJenis/Nama kegiatan

Ketua/

AnggotaTempat

Sumber

Dana

2013

Pelatihan pembuatan abon

ikan di PokLahKan

(Kelompok Pengolahan Ikan)

Lampung Timur

KetuaLampung

timur

DIPA

Fakultas

2013

Aplikasi alat pengering untuk

 pengeringan ikan rucah Anggota

Pasir Sakti,

Lampung

Timur

DIPA

BLU

2014

Penganekaragaman produk

 berbasis pangan lokal ubi

kayuKetua

Bandar

Surabaya

Lampung

Tengah

DIPA

BLU

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 22/28

22

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 23/28

23

Gambar 1. Diagram alir pembuatan tempe koro

Mesh 1 Mesh 2 Mesh 3 Mesh 4 Mesh 5

Bahan baku biji koro 4 kg

Mulai

Perendaman I

(koro:air = 1:4, 24 jam)

Pengupasan biji koro dari

kulitnya

Penggilingan

(dengan hammer mill )

Pengayakan

(dengan saringan tyler )

Perendaman II

(koro:air = 1:4, 1 jam)

Perebusan

(koro:air = 1:4, 30 menit)

Penirisan dan pencucian I

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 24/28

24

Perendaman III

(koro:air = 1:4, 30 menit)

Penirisan II

Pengukusan

(30 menit)

Penirisan III

Inokulasi dan pengadukan

(2g ragi/kg biji koro)

Pembungkusan dan Fermentasi

(38 jam, suhu kamar dalam

kantrong plastik berlubang )

Analisa dan Uji

Selesai

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 25/28

25

 Lampiran 2  Justifikasi Anggaran Kegiatan 

Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.  Peralatan Penunjang

No. Material Kuantitas

Harga satuan

(Rp) Jumlah

1 Kompor Buah 3 400.000 1.200.000

2 LPG + tabung (3 kg) Buah 3 150.000 450.000

3 Regulator Buah 3 150.000 450.000

4 Sewa Hammer Sill Unit 1 500.000 500.000

5 Sewa Saringan Tyler Unit 1 500.000 500.000

6 Alat penggoreng (wajan) Unit 3 35.000 105.000

7 Panci Buah 3 45.000 135.000

8 Ember Buah 8 10.000 80.000

9 Baskom Buah 8 15.000 120.000

10 Pisau Buah 8 10.000 80.000

11 Tampah Buah 8 10.000 80.000

12 Talenan Buah 8 12.000 96.000

13 Masker Kotak 3 30.000 90.000

14 Sarung Tangan Kotak 3 30.000 90.000

15 Tisue Kotak 5 13.000 65.000

16 Rak Tempe Buah 8 60.000 480.000

17 Sutil penggoreng Buah 3 25.000 75.000

18 Serokan Buah 3 15.000 45.000

19 Gayung Buah 5 6.000 30.000

SUB TOTAL (Rp) 4.671.000

2.  Bahan Habis Pakai

No. Material Kuantitas

Harga satuan

(Rp) Jumlah

20 Biji koro Kg 70 6.000 420.000

21 Kapang Tempe Kg 6 20.000 120.000

22 Asam Cuka Botol 11 10.000 110.000

23 Minyak goreng kg 25 15.000 375.000

24 Bawang Putih Kg 2 15.000 30.000

25 Garam Pack 3 12.000 36.000

26 Ketumbar Kg 2 15.000 30.000

27 Plastik Kg 8 12.000 96.000

SUB TOTAL (Rp) 1.217.000

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 26/28

26

3.  Perjalanan 

No. Material Kuantitas

Harga satuan

(Rp) Jumlah

28Perjalanan pembelian alat

dan bahanKali 4 500.000 2.000.000

29 Biaya Laboratorium Unit 4 500.000 2.000.000

SUB TOTAL (Rp)  4.000.000

4.  Lain –  lain

No. Material Kuantitas

Harga satuan

(Rp) Jumlah

30 Dokumentasi 300.00031 Penyusunan Laporan Awal 300.000

32

Penyusunan Laporan

Akhir 300.000

33 Borang Panelis 50.000

34 Lain-Lain (pustaka) 150.000

SUB TOTAL (Rp) 1.100.000

Total (Keseluruhan) 10.988.000

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 27/28

27

 Lampiran 3

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas

No. Nama/NIM ProgramStudi

BidangIlmu

Alokasi

Waktu(jam/mg)

Uraian Tugas

1Rizky Legowo/

1414071087

Teknik

Pertanian

Teknologi

Pertanian28

Penanggung jawab

 penelitian,

 perencanaan dan

analisis keuangan

2I Gede Aditya S/

1414071045

Teknik

Pertanian

Teknologi

Pertanian24

Pengadaan alat dan

 bahan, pelaksanaan

serta pelaporan

kegiatan

3Uhti Aliaka/

1517011096Kimia  MIPA 22

Pengamatan dan

 pelaporan kegiatan

4Fitri Febriyanti/

1514071042

Teknik

Pertanian

Teknologi

Pertanian22

Administrasi dan

keuangan

5 Ridwan Cholik/

1314051039

Teknologi

Hasil

Pertanian

Teknologi

Pertanian22

Pengamatan dan

 pelaporan kegiatan

7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP

http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 28/28

28