rizkylegowo_universitaslampung_pkmp
TRANSCRIPT
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 1/28
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KAJIAN PENGARUH SIZE REDUCTION TERHADAP KUALITAS
TEMPE KORO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Rizky Legowo 1414071087 Angkatan 2014
I Gede Aditya Sukantra 1414071045 Angkatan 2014
Uhti Alaika 1517011096 Angkatan 2015
Fitri Febriyanti 1514071042 Angkatan 2015Ridwan Cholik 1314051039 Angkatan 2013
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 2/28
iiLEMBAR PENGESAHAN PKM KEWIRAUSAHAAN
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 3/28
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
RINGKASAN ................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan ........................................................... 5
1.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 6
1.3 Urgensi ..................................................................................................... 6
1.4 Target dan Luaran yang Diharapkan ........................................................ 7
1.5 Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2.1 Kacang Koro Pedang ................................................................................ 8
2.2 Tempe ....................................................................................................... 8
2.3 Kandungan Gizi Biji Kacang Koro ......................................................... 8
2.4 Pembuatan Tempe .................................................................................... 9
III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 10
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 10
3.3 Pelaksanan Penelitian ............................................................................. 10
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 12
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 12
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 4/28
4
RINGKASAN
Program kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pengecilan
ukuran biji kacang koro terhadap proses dan kualitas produk tempe koro sebagai
alternatif pengganti kedelai. Saat ini kedelai sebagai sumber bahan baku
pembuatan tempe sebagian besar diperoleh dari impor. Jika biji kacang koro
mampu menggantikan kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe maka angka
impor kedelai di Indonesia dapat dikurangi dengan cara peningkatatan kualitas
tempe biji kacang koro. Selama ini tempe biji kacang koro dibuat berdasarkan
ukuran yang sama sehingga kualitas hasil tempe biji kacang koro tidak begitu
diperhatikan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas tempe
biji kacang koro melalui berbagai ukuran sehingga diharapkan mampumenghasilkan kualitas yang baik. Target dan luaran yang diharapkan dari
penelitian ini adalah produk berupa Tempe koro yang dibuat dengan ukuran tepat
mampu menghasilkan kualitas tempe yang baik dan dapat dipasarkan untuk
menggantikan tempe berbahan dasar kedelai sebagai alternatif dalam mengurangi
kebutuhan impor kedelai.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan perlakuan penggilingan
menggunakan alat hammer mill yang kemudian diayak menggunakan saringan
tyler, sehingga dari ayakan ini akan didapatkan ukuran-ukuran yang berbeda pada
setiap mesh mulai ukuran yang yang paling besar sampai ukuran yang paling kecil.
Setelah didapatkan ukuran-ukuran biji kacang koro yang berbeda lalu dilakukan
proses pembuatan tempe. Setiap ukuran dilakukan dengan 3 kali pengulangan
untuk memperoleh kualitas tempe koro yang konstan, masing-masing percobaan
diberikan perlakuan suhu dan waktu yang sama. Adapun tahapan-tahapan yang
dilakukan adalah tahap persiapan penyediaan alat dan bahan, pengupasan biji
kacang koro dari kulitnya yang meliputi proses perendaman I, penggilingan,
pengayakan, dan tahap pembuatan tempe koro yang meliputi proses perendaman
II, perebusan, penirisan dan pencucian I, perendaman III, penirisan II, pengukusan,
penirisan III, inokulasi (pekapangan), pengadukan, pembungkusan dan fermentasi,
tahap analisa dan uji. Tempe koro dilakukan uji organoleptik (rasa, tekstur, warna,kenampakan dan penerimaan keseluruhan ) dan analisis kimia meliputi uji
proksimat dan kandungan asam sianida (HCN). Dari rancangan percobaan
tersebut diharapkan diperoleh ukuran yang tepat untuk memperoleh kualitas
tempe yang baik sehingga menjadi alternatif pengganti kedelai.
iv
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 5/28
5
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
Konsumsi tempe berbahan baku kedelai di Indonesia telah mencapai 7.091 kg per
kapita per tahun (BPS, 2013). Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia belum
mampu berswasembada kedelai, sehingga harus impor dengan harga yang relatif
mahal. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain untuk menggantikan kedelai
sebagai bahan baku tempe yang memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan
kedelai, salah satunya adalah menggunakan bahan baku biji kacang koro.
Kacang koro, atau di luar negeri dikenal juga sebagai jack bean adalah jenis
kacang-kacangan yang banyak dikenal oleh masyarakat umum. Biji kacang koro
mudah dikenali dari selimut kulit biji yang sangat tebal dan kulit biji tersebut
menempel kuat yang sangat berdeda dengan kulit ari tipis pada kedelai. Panjang
polongnya berkisar antara 30 hingga 40 cm. Namun sejauh ini biji kacang koro
belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal tanaman koro bisa tumbuh hampir
di mana saja tanpa perlu banyak perawatan. Selain itu, biji kacang koro yang
berukuran 3 kali lipat lebi besar dari biji kedelai ini memiliki kandungan persatu
porsi (70 g) : Protein 17 g, Lemak 7 g, Karbohidrat 36 g, Serat 5 g, Gula 10 g, dan
memiliki asam lemak tak jenuh seperti Omega 3, Omega 6 Omega 9 yang tinggi
sehingga cocok sebagai bahan baku pembuatan makanan yang sehat. Salah satu
alternatif produk olahan yang dapat dibuat dari biji kacang koro adalah tempe.
Selain itu ketersediaan biji koro di Indonesia sangat melimpah. Dari dataDepartemen Pertanian tahun 2013 di Indonesia, tanaman koro sudah
dibudidayakan di Lampung, Jawa, Bali, dan Nusa Tengara Barat. Di Provinsi
Lampung, khususnya di daerah Tanggamus produktivitas kacang koro cukup
tinggi. Setiap hektar lahan tanaman, mampu menghasilkan 7 ton biji kacang koro.
Oleh karena itu Lampung memiliki potensi besar sebagai penghasil biji kacang
koro pedang untuk pembuatan tempe koro.
1
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 6/28
6
Proses pembuatan tempe koro tidaklah rumit, sehingga kemungkinan untuk
mengembangkannya sangat besar. Akan tetapi masalah yang muncul dari
pembuatan tempe koro yaitu kualitas tempe yang belum maksimal. Salah satu
faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas tempe koro yaitu kurang
diperhatikannya ukuran biji dalam proses pembuatan. Menurut Antarlina et al.
(2002) dalam hasil penelitian Nurhidajah (2010) menunjukkan bahwa bahwa
ukuran biji kedelai merupakan faktor penentu kualitas tempe karena berkorelasi
positif dengan bobot dan volume tempe, pembuatan tempe kedelai hitam dengan
penambahan kapang 3g per kilogram kedelai kering dengan ketebalan 2cm
merupakan hasil terbaik dalam pembuatan tempe. Oleh sebab itu, berdasarkan
masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap meningkatan
kualitas tempe koro melalui metode size reduction ukuran biji. Rumusan masalah
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.
Apakah size reduction pada biji kacang koro berpengaruh terhadap kualitas
tempe?
2. Apakah size reduction pada biji kacang koro dapat menghasilkan produk
tempe yang dapat menggantikan kedelai sebagai bahan dasar tempe?
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh size reduction pada biji kacang koro terhadap proses
dan kualitas produk tempe yang dihasilkannya.
2. Memperoleh kualitas yang baik dari pembuatan tempe koro sebagai alternatif
pengganti kedelai.
1.3 Urgensi
Saat ini kedelai sebagai sumber bahan baku pembuatan tempe sebagian besar
diperoleh dari impor. Jika biji kacang koro mampu menggantikan kedelai sebagai
bahan dasar pembuatan tempe maka angka impor kedelai di Indonesia dapat
dikurangi dengan cara peningkatatan kualitas tempe koro. Selama ini tempe koro
hanya dibuat berdasarkan ukuran yang sama sehingga kualitas hasil tempe koro
2
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 7/28
7
tidak begitu diperhatikan, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya peningkatan
kualitas tempe koro melalui berbagai ukuran sehingga diharapkan mampu
menghasilkan kualitas yang baik.
1.4 Target dan Luaran yang Diharapkan
Target dan luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Produk berupa tempe koro yang dibuat dengan ukuran yang tepat mampu
menghasilkan kualitas tempe yang baik dan dapat dipasarkan untuk
menggantikan tempe berbahan dasar kedelai sebagai alternatif dalam
mengurangi kebutuhan impor kedelai.
2. Artikel ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi pembuatan Tempe
koro dengan kualitas yang baik.
1.5 Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah mendapatkan solusi atau alternatif pengganti bahan
baku tempe dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sehingga mampu
mengurangi impor kedelai.
3
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 8/28
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biji Kacang Koro
Kacang koro mampu memproduksi biji yang kaya protein serta memiliki cost
produksi yang murah. Selama ini kacang koro muda hanya dimanfaatkan untuk
disayur dan digunakan untuk pupuk hijau, selebihnya dibiarkan terbuang.
Kandungan protein yang terdapat pada biji kacang koro hampir sama bila
dibandingkan dengan kedelai, namun biji kacang koro ini mengandung racun
asam sianida (HCN). Senyawa sianida dapat dikurangi dengan perlakuan
perendaman, sebab senyawa sianida merupakan senyawa yang larut dalam air.
Sehingga biji kacang koro ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuat
tempe dan layak dikonsumsi masyarakat (Nasution, 2008).
2.2 Tempe
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai
dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Selama fermentasi, biji kedelai
terperangkap dalam rajutan miselia jamur membentuk padatan yang kompak
berwarna putih (Steinkraus, 1960). Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh
miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya
degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya
flavor yang khas setelah fermentasi (Kasmidjo, 1990).
2.3 Kandungan Gizi Biji Kacang Koro
Biji kacang koro mengandung nilai gizi yang baik seperti protein (27,4 – 32 %),
lemak (2,9%), karbohidrat (66,1%) dan serat (8,3%) serta terdapat vitamin (A, B
dan E). Jika melihat komposisi tersebut, kita tahu bahwa kandungan gizi biji koro
tidak kalah dengan biji-bijian yang lainnya. Untuk itu, biji koro sangat berpotensi
untuk diolah menjadi bahan makanan, salah satunya yaitu tempe koro.
Pemanfaatan biji koro sebagai bahan baku pembuatan tempe layak dikembangkan
mengingat bahan baku kedelai cenderung naik yang berdampak pula pada
4
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 9/28
9
kenaikan harga tempe. Dilihat dari sisi konsumsi, setiap hari orang Indonesia
sedikitnya mengkonsumsi 4,4gr - 20gr tempe, ini berarti prospek tempe koro patut
dan layak dikembangkan sebagai tempe komersil.
Kandungan gizi beberapa jenis kacang-kacangan dan per 100 g bahan
Table 1.
No. Bahan Air Kalori Protein Lemak Karbohidrat
(g) (kal) (g) (g) (g) 1. Kedelai kering 8,0 331 34,9 18,1 34,8 2. Biji koro kering 15,0 332 29,0 3,0 55,0 3. Biji lamtoro kering 61,0 148 10,6 0,5 26,2
Sumber : Poerwo Soedarmo dan Achmad Djaeni Sediaoetama (1977)
2.4 Pembuatan Tempe
Tempe adalah makanan terkenal Indonesia yang dibuat dari kedelai melalui tiga
tahap. Tahap pertama adalah hidrasi dan pengasaman biji kedelai dengan
direndam kira-kira semalam. Menurut Ali (2008), perendaman dilakukan selama
12-16 jam pada suhu kamar (25-30˚C). Tahap kedua adalah pemanasan biji
kedelai yang dilakukan dengan perebusan atau pengukusan. Tahap terakhir adalah
fermentasi oleh jamur tempe yang banyak digunakan ialah Rhizopus oligosporus
(Kasmidjo, 1990). Pada akhir fermentasi, kedelai akan terikat kompak. Pada
proses pembuatan tempe, cita rasa asli kedelai akan hilang dan dihasilkan flavor
tempe yang khas. Selama proses juga terjadi sintesis vitamin B12 sehingga
meningkatkan kualitas protein dan ketersediaan zat besi (Agosin dkk., 1989).
Dalam proses pembuatan tempe fermentasi merupakan tahap yang paling penting.
Fermentasi merupakan proses pengolahan yang dapat meningkatkan daya cerna,
kenampakan dan flavor. Proses pembuatan tempe melibatkan tiga faktor pendukung,
yaitu bahan baku (kedelai), mikroorganisme (kapang tempe), dan lingkungan (suhu,
pH, dan kelembaban. Dalam proses fermentasi tempe kedelai, substrat yang
digunakan adalah biji kedelai yang telah direbus dan mikroorganisme yang digunakan
berupa kapang ( Rhizopus olygosporus, Rhizopus oryzae) dan lingkungan pendukung
yang terdiri dari suhu 30˚C, pH awal 6.8, kelembaban nisbi 70-80% (Ferlina, 2009).
5
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 10/28
10
III.
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian
Jurusan Teknik Pertanan, Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen
Jurusan Teknik Pertanian, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
Laboratorium Pengawasan Mutu Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lampung . Penelitian akan dilakukan dari bulan Maret 2016
sampai dengan bulan Juni 2016.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial dengan perlakuan penggilingan menggunakan alat hammer
mill yang kemudian diayak menggunakan saringan tyler, sehingga dari ayakan ini
akan didapatkan ukuran-ukuran yang berbeda pada setiap mesh mulai ukuran
yang yang paling besar sampai ukuran yang paling kecil. Setelah didapatkan
ukuran-ukuran biji kacang koro yang berbeda lalu dilakukan proses pembuatan
tempe. Setiap ukuran dilakukan dengan 3 kali pengulangan untuk memperoleh
kualitas tempe koro yang konstan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 2kg biji
koro yang sesuai dengan perlakuan. Masing-masing percobaan diberikan
perlakuan suhu, lama fermentasi dan konsentrasi kapang ( Rhizopus olygosporus,
Rhizopus oryzae ) yang sama.
3.3 Pelaksanan Penelitian
Persiapan alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hammer mill, saringan tyler,
baskom, ember, pisau, talenan, tampah, kompor, panci, alat penggoreng (wajan),
nampan, dan beberapa alat untuk analisis kimia meliputi uji proksimat dan
kandungan asam sianida (HCN). Sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari biji
6
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 11/28
11
koro yang siap pakai, kapang, air, asam cuka (CH3COOH) dan daun pisang. Biji
koro yang digunakan diperoleh dari kebun kacang koro yang ada di Tanggamus.
Biji dicuci bersih kemudian direndam untuk mempermudah proses pengelupasan
kulit dar bijinya.
Proses pembuatan tempe koro
Proses pembuatan tempe koro diperlihatkan pada gambar 1. Biji koro yang telah
direndam selama 24 jam, lalu dikupas kulit dari bijinya, tujuan dari perendaman
adalah untuk mempermudah proses pengupasan. Selanjutnya biji koro digiling
dengan menggunakan hammer mill, kemudian hasil gilingan diayak menggunakan
saringan tyler yang akan terbagi menjadi berbagai ukuran yang tertinggal padamesh. Selanjutnya biji koro yang sudah didapatkan ukuran direbus selama 30
menit pada suhu 100oC, tujuan dari perebusan dan perendaman adalah supaya air
dapat berdifusi ke dalam biji koro dan untuk menghilangkan kandungan asam
sianida dalam biji koro. Selanjutnya biji koro direndam kembali selama 24 jam
dengan menambahkan larutan asam cuka untuk merangsang proses laju
fermentasi. Setelah itu biji koro pedang dikukus pada suhu 100oC selama 25 menit
supaya menjadi lunak sehingga dapat ditembus oleh miselia kapang yang menyatukan
biji dan tempe menjadi kompak. Biji koro kukus ini lalu ditiriskan dan didinginkan
sampai suhu 300C hingga air tidak menetes lagi. Kemudian diberi kapang tempe
(Rhizopus oryzae) sebanyak ± 2 gram per satu kg biji koro sambil diaduk – aduk
sampai rata. Selanjutnya dikemas dengan daun pisang yang dilubangi sebagai
sirkulasi udara. Kemudian tempe disimpan pada tempat yang tidak tertutup
dengan suhu kamar dan diamkan selama 3 hari 2 malam.
Pengamatan
Variable yang diamati dari percobaan ini adalah kualitas tempe yang dihasilkan
melalui uji organoleptik yaitu: tekstur, warna, aroma, dan rasa.
Analisis
Analisis kimia yang dilakukan pada percobaan meliputi uji proksimat dan
kandungan asam sianida (HCN).
7
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 12/28
12
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini adalah Rp. 11.272. 000,- (Sebelas Juta
Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah). Dengan rincian pada tabel 2.
Tabel 2. Rincian biaya penelitian
No. Uraian Biaya (Rp)
1. Perincian Biaya Peralatan Penunjang 4.671.000,00
2 Perincian Biaya Habis Pakai 1.217.000,00
3 Perincian Biaya Perjalanan 4.000.000,00
4 Perincian Biaya Lainnya 1.100.000,00
Jumlah 10.988.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Jadwal kegiatan
JENIS KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Pengadaan alat dan bahan
Konsultasi
PELAKSANAAN
Cek bahan & alat
Pelaksanaan penelitian
PEMBAHASANAnalisa Hasil
Evaluasi kegiatan
Monitoring
PELAPORAN
Penyusunan laporan
Konsultasi laporan
8
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 13/28
13
DAFTAR PUSTAKA
Agosin E., D. Diaz, R. Aravena, and E. Yanez, 1989. Chemical and Nutritional
Characterization of Lupine Tempeh. Journal of Food Science 54(1):
102 – 104.
Ferlina, F. 2009. Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php. (Diakses pada
tanggal 15 September 2015).
Kasmidjo, R.B., 1990. TEMPE : Mikrobiologi dan Kimia Pengolahan serta
Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Nasution, M. Syurbainy. 2008. Kacang Koro Bisa Jadi Substitusi Kedelai.
http://groups.yahoo.com/group/sa-roha/message/1288 (diakses pada
tanggal 15 September 2015).
Nurhidajah. 2010. Daya Terima dan Kualitas Protein In Vitro Tempe Kedelai
Hitam(Glycine soja) yang Diolah Pada Suhu Tinggi. Tesis Magíster Gizi
Masyarakat Universitas Diponegoro. Semarang.
Poerwo Soedarmo dan Achmad Djaeni Sediaoetama. 1977. Ilmu Gizi. Dian
Rakyat. Jakarta.
Steinkraus, K.H., 1983. Indonesian Tempeh and Related Fermentation. Dalam :
Handbook of Indigenous Fermented Foods, ed. KH. Steinkraus. Marcel-
Dekker Inc., NY. Hal 1-94.
9
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 14/28
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 15/28
15
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 16/28
16
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 17/28
17
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 18/28
18
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 19/28
19
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 20/28
20
Dosen Pembimbing
A. Identitas
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Cicih Sugianti, S.TP, M.Si.
2 Jenis Kelamin Perempuan3 Tempat Tanggal Lahir Indramayu, 22 Mei 1988
4 NIP 198805222012122001
5 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
6 Alamat Lengkap Perumahan Dosen Unila Blok C.6 Jl.
Sumantri Brojonegoro No.1 Gedong
Meneng, Bandar Lampung
7 Alamat Kantor Jl. Sumantri Brojonegoro no 1
Gedong Meneng, Bandar Lampung
8 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 085647949516
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2
Nama Institusi Universitas Jenderal
Soedirman
Institut Pertanian Bogor
Bidang Ilmu Teknik Pertanian Teknologi Pascapanen
Judul Skripsi/ Tesis
Analisis Sebaran Suhu dan
Kelembaban (RH) pada
Alat Pengering Tipe Drum
Berputar dengan
Computational Fluid
Dynamics (CFD)
Kajian Irradiasi Sinar
Gamma Terhadap
Mortalitas Lalat Buah dan
Mutu Buah Mangga
Gedong ( Mangifera
Indica. L)
C. Riwayat Penelitian
Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota Sumber Dana
2014
Aplikasi Active Packaging
Berpenyerap Etilen Dan Oksigen
Terhadap Umur Simpan Buah JambuBiji ( psidium guajava L.)
AnggotaDIPA BLU
Junior
2015
Kajian Pengaruh Kombinasi Hot
Water Treatment dan Pelilinan Anti
Mikroba pada Cabai Merah Selama
Penyimpanan
KetuaDIPA BLU
Junior
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 21/28
21
D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Vol/
Nomor/
Tahun
1 2012
Kajian Irradiasi Sinar Gamma
Terhadap Mortalitas Lalat
Buah dan Mutu Buah Mangga
Gedong ( Mangifera Indica. L)
Proseding
Seminar
nasional
PERTETA, Bali
13-14 Juli
2012
2 2012
Kajian Irradiasi Sinar Gamma
Terhadap Mortalitas Lalat
Buah dan Mutu Buah Mangga
Gedong ( Mangifera Indica. L)
POSTER Asian
Pacific
Symphosium
(APS),
Yogyakarta
September
2012
3 2014
Pengaruh irradiasi dosis 0.75
kGy Terhadap kerusakan
dingin buah mangga
Jurnal Teknik
Pertanian
Lampung
Vol 3 No 2
2014
4 2014
Produksi biogas dari limbah
tandan kosong kelapa sawit
melalui proses dry
fermentation
Prosiding
semirata Bidang
Ilmu Pertanian
BKS Barat,
Bandar
Lampung
19-21
Agustus
2014
E. Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat
TahunJenis/Nama kegiatan
Ketua/
AnggotaTempat
Sumber
Dana
2013
Pelatihan pembuatan abon
ikan di PokLahKan
(Kelompok Pengolahan Ikan)
Lampung Timur
KetuaLampung
timur
DIPA
Fakultas
2013
Aplikasi alat pengering untuk
pengeringan ikan rucah Anggota
Pasir Sakti,
Lampung
Timur
DIPA
BLU
2014
Penganekaragaman produk
berbasis pangan lokal ubi
kayuKetua
Bandar
Surabaya
Lampung
Tengah
DIPA
BLU
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 22/28
22
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 23/28
23
Gambar 1. Diagram alir pembuatan tempe koro
Mesh 1 Mesh 2 Mesh 3 Mesh 4 Mesh 5
Bahan baku biji koro 4 kg
Mulai
Perendaman I
(koro:air = 1:4, 24 jam)
Pengupasan biji koro dari
kulitnya
Penggilingan
(dengan hammer mill )
Pengayakan
(dengan saringan tyler )
Perendaman II
(koro:air = 1:4, 1 jam)
Perebusan
(koro:air = 1:4, 30 menit)
Penirisan dan pencucian I
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 24/28
24
Perendaman III
(koro:air = 1:4, 30 menit)
Penirisan II
Pengukusan
(30 menit)
Penirisan III
Inokulasi dan pengadukan
(2g ragi/kg biji koro)
Pembungkusan dan Fermentasi
(38 jam, suhu kamar dalam
kantrong plastik berlubang )
Analisa dan Uji
Selesai
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 25/28
25
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No. Material Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Jumlah
1 Kompor Buah 3 400.000 1.200.000
2 LPG + tabung (3 kg) Buah 3 150.000 450.000
3 Regulator Buah 3 150.000 450.000
4 Sewa Hammer Sill Unit 1 500.000 500.000
5 Sewa Saringan Tyler Unit 1 500.000 500.000
6 Alat penggoreng (wajan) Unit 3 35.000 105.000
7 Panci Buah 3 45.000 135.000
8 Ember Buah 8 10.000 80.000
9 Baskom Buah 8 15.000 120.000
10 Pisau Buah 8 10.000 80.000
11 Tampah Buah 8 10.000 80.000
12 Talenan Buah 8 12.000 96.000
13 Masker Kotak 3 30.000 90.000
14 Sarung Tangan Kotak 3 30.000 90.000
15 Tisue Kotak 5 13.000 65.000
16 Rak Tempe Buah 8 60.000 480.000
17 Sutil penggoreng Buah 3 25.000 75.000
18 Serokan Buah 3 15.000 45.000
19 Gayung Buah 5 6.000 30.000
SUB TOTAL (Rp) 4.671.000
2. Bahan Habis Pakai
No. Material Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Jumlah
20 Biji koro Kg 70 6.000 420.000
21 Kapang Tempe Kg 6 20.000 120.000
22 Asam Cuka Botol 11 10.000 110.000
23 Minyak goreng kg 25 15.000 375.000
24 Bawang Putih Kg 2 15.000 30.000
25 Garam Pack 3 12.000 36.000
26 Ketumbar Kg 2 15.000 30.000
27 Plastik Kg 8 12.000 96.000
SUB TOTAL (Rp) 1.217.000
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 26/28
26
3. Perjalanan
No. Material Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Jumlah
28Perjalanan pembelian alat
dan bahanKali 4 500.000 2.000.000
29 Biaya Laboratorium Unit 4 500.000 2.000.000
SUB TOTAL (Rp) 4.000.000
4. Lain – lain
No. Material Kuantitas
Harga satuan
(Rp) Jumlah
30 Dokumentasi 300.00031 Penyusunan Laporan Awal 300.000
32
Penyusunan Laporan
Akhir 300.000
33 Borang Panelis 50.000
34 Lain-Lain (pustaka) 150.000
SUB TOTAL (Rp) 1.100.000
Total (Keseluruhan) 10.988.000
7/23/2019 RizkyLegowo_UniversitasLampung_PKMP
http://slidepdf.com/reader/full/rizkylegowouniversitaslampungpkmp 27/28
27
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas
No. Nama/NIM ProgramStudi
BidangIlmu
Alokasi
Waktu(jam/mg)
Uraian Tugas
1Rizky Legowo/
1414071087
Teknik
Pertanian
Teknologi
Pertanian28
Penanggung jawab
penelitian,
perencanaan dan
analisis keuangan
2I Gede Aditya S/
1414071045
Teknik
Pertanian
Teknologi
Pertanian24
Pengadaan alat dan
bahan, pelaksanaan
serta pelaporan
kegiatan
3Uhti Aliaka/
1517011096Kimia MIPA 22
Pengamatan dan
pelaporan kegiatan
4Fitri Febriyanti/
1514071042
Teknik
Pertanian
Teknologi
Pertanian22
Administrasi dan
keuangan
5 Ridwan Cholik/
1314051039
Teknologi
Hasil
Pertanian
Teknologi
Pertanian22
Pengamatan dan
pelaporan kegiatan