sekolah tinggi ilmu ekonomi perbanas surabaya 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/artikel...

17
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI KEGUNAAN, KEUNGGULAN RELATIF TERHADAP ADOPSI MOBILE BANKING BANK BNI DI SURABAYA DENGAN PEMEDIASI MOTIVASI HEDONIK ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen Oleh : FATHUL RIZKA 2014210751 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

i

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI KEGUNAAN,

KEUNGGULAN RELATIF TERHADAP ADOPSI MOBILE

BANKING BANK BNI DI SURABAYA DENGAN

PEMEDIASI MOTIVASI HEDONIK

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Sarjana

Program Studi Manajemen

Oleh :

FATHUL RIZKA

2014210751

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2018

Page 2: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

ii

Page 3: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

1

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF RISK PERCEPTION, THE PERCEPTION OF

USEFULNESS ADVANTAGE RELATIVE TO ADOPTION OF MOBILE BANKING

BANK BNI IN SURABAYA WITH MEDIATION

MOTIVATION HEDONIK

Fathul Rizka

STIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]

ABSTRACT

Technological developments rapidly growth impact for bank BNI in Surabaya. Bank

BNI can now do its banking activity only through internet-based mobile phone. Bank

BNI provides cloud-based service that can be used anywhere and at any time, the

service is mobile banking. This research aims to assess the influence of perceived risk

perception, influence the perceived usefulness, as well as the relative advantages of

mediation hedonik the perceived motivation towards the adoption of mobile banking

bank BNI in the city of Surabaya. Data collected by questionnaire to 150 mobile

banking users the respondent bank BNI. This study used a purposive sampling

technique. Technique of data analysis used i.e. PLS. research indicates that perception,

perception of risik usability, as well as the relative advantages of mediation hedonik

motivation has a significant impact towards the adoption of mobile banking.

Keywords: Risk Perception, perception of usefulness, advantage relative, adoption

mobile banking

PENDAHULUAN

Pesatnya penggunaan telepon

seluler sangatlah berpengaruh terhadap

aspek kehidupan di masyarakat. Salah

satunya yaitu penggunaan internet yang

semakin meningkat. Terciptanya

sebuah fitur layanan dari industri

perbankan di dunia semakin menjadi

bergolak dan kompetitif. Kemajuan

teknologi di bidang telekomunikasi dan

teknologi ini dapat menciptakan

perubahan bagi layanan perbankan

melalui mobile banking (m-banking).

Menggunakan layanan

keuangan seperti mobile banking dapat

mepermudah masyarakat dalam

mengaksesnya. Mobile banking

menjadi alat untuk melakukan berbagai

aktivitas seperti transaksi antar bank,

mengecek saldo, dan lain-lain. Mobile

Page 4: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

2

banking merupakan fasilitas atau

layanan dari bank untuk masyarakat

yang menggunakan alat komunikasi

bergerak,yang menyediakan beberapa

fasilitas seperti fasilitas untuk

bertransaksi perbankan melalui pesan

singkat atau sms.

Terciptanya fasilitas atau

layanan m-banking dan telepon

seluler,yang sebelumnya transaksi

perbankan harus mengunjungi ke bank,

kini nasabah bank BNI di Surabaya

dapat melakukan transaksi melalu

telepon selulernya tanpa harus datang

ke bank. Mobile banking melalui

ponsel memberikan banyak keuntungan

bagi nasabah bank BNI.

Dengan adanya layanan mobile

banking ini merupakan kesempatan

bagi duni perbankan juga untuk

melangkah maju dengan memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada para

nasabahnya yaitu tidak hanya

menawarkan kecepatan dalam

melakukan transaksi tetapi juga

kemudahan serta kenyamanan bagi

nasabah untuk melakukan transaksi

keuangan maupun non keuangan secara

online tanpa mengharuskan nasabahnya

untuk datang nasabahnya untuk datang

dan mengantri di bank atau ATM

(Widyarini, 2005).

Layanan fasilitas yang

diberikan melalui mobile banking,

nyatanya masih banyak masyarakat

yang kurang percaya mengenai

kemudahan penggunaan layanan ini

dan tidak mendapatkan keuntungan

dari penggunaan mobile banking.

Keraguan tersebut seperti gangguan

pada mobile banking atau peretas yang

dapat mengambil segala informasi

mengenai account/akun pengguna yang

dapat merugikan nasabah. Kendala

yang terjadi pada mobile banking

memperlihatkan bahwa sering terjadi

gangguan terhadap penggunaan mobile

banking yang menyebabkan nasabah

bank BNI enggan menggunakan

layanan tersebut.

Keputusan menggunakan

layanan mobile banking dapat

dipengaruhi oleh mindset atau

pemikiran atas bagaimana informasi

pengetahuan yang diperolehnya.

Layanan yang mampu memberikan

manfaat yang dapat diterima dengan

baik oleh nasabah. Semakin nasabah

merasa bahwa layanan mobile banking

berguna bagi mereka maka nasabah

semakin sering menggunakan fasilitas

layanan mobile banking tersebut.

Penelitian ini menggunakan

variabel Motivasi Hedonik sebagai

mediasi. Mediasi merupakan variabel

perantara antara variabel independen

dengan variabel dependen dengan

tujuan menjelaskan hubungan antara

variabel tersebut. Tiga variabel dan satu

mediasi tersebut nyatanya masih dalam

penekanan yang lebih meyakinkan,

terlihat diberbagai permasalahan

seperti persepsi risiko, persepsi

kegunaan, dan keunggulan relatif serta

motivasi hedonik yang masih belum

sempurna. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap adopsi mobile

banking oleh peneliti akan di perkuat

seperti apakah yang dapat

mempengaruhi terhadap adopsi mobile

banking.

Page 5: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

3

KERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

Mobile Banking

Mobile Banking merupakan

fasilitas layanan yang memungkinkan

nasabah bank untuk melakukan

transaksi perbankan melalui telepon

seluler atau ponsel. Mobile banking

berarti bahwa penggunanya

mengadopsi layanan mobile untuk

melakukan berbagai aktivitas seperti

nasabah dapat mengecek saldo, mutasi

rekening, tagihan kartu kredit, suku

bunga, layanan transaksi, pembayaran

tagihan dan dapat juga membeli pulsa

dan lain-lainnya.

Mobile banking dianggap

berkaitan erat dengan pengertian

fasilitas perbankan melalui komunikasi

bergerak seperti telepon seluler, dengan

penyediaan fasilitas yang hampir sama

dengan ATM, kecuali setor tunai dan

mengambil uang tunai, (Nurastuti,

2011) dalam (Wardhana, 2017:275).

Layanan mobile banking ini

memberikan banyak kegunaan baik itu

kepada nasabah maupun bank.

Kegunaan bagi nasabah yaitu

memberikan kemudahan bertransaksi

dalam hal waktu, tempat, dan biaya.

Dengan adanya fasilitas layanan mobile

banking, nasabah tidak perlu

mendatangi kantor bank untuk

memperoleh informasi atau melakukan

transaksi perbankan.

Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap

Mobile Banking

Presepsi risiko didefinisikan

sebagai ketidak pastian yang dihadapi

konsumen ketika mereka tidak mampu

melihat kemungkinan yang akan terjadi

(Suryani, 2013:86). kurangnya

kesadaran dari layanan internet dan

manfaatnya ditemukan untuk menjadi

alasan keengganan konsumen untuk

menggunakan layanan internet

banking.

Perbankan harusnya melakukan

promosi tentang kegunaan dana

keamanan yang dirasakan oleh para

nasabah ketika menggunakan layanan

mobile banking. Beberapa pengguna

mungkin juga memiliki rasa takut

kehilangan atau pencurian perangkat

mobile dengan data yang disimpan

(Coursaris, 2003) dalam (Al-Jabri et al,

2012:4).

Pengaruh Persepsi Kegunaan

Terhadap Mobile Banking

Persepsi kegunaan dalam

mobile banking didefinisikan sebagai

sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi akan

meningkatkan kinerja pekerjaannya

(Jogianto, 2007). Layanan mobile

banking akan terasa sangat berguna

ketika layanan tersebut mudah

dimengerti. Kegunaan dapat dijadikan

sebagai acuan sepeti halnya

meningkatkan produktivitas,

mendorong efektivitas, pekerjaan lebih

mudah dan dapat meningkatkan kinerja

dalam pekerjaan.

Transaksi melalui layanan

mobile banking memudahkan para

nasabah bank BNI. Layanan mobile

banking sangat bermanfaat bagi

nasabah bank BNI. Persepsi Kegunaan

didefinisikan dimana individu percaya

bahwa ketika menggunakan sebuah

sistem dapat meningkatkan kinerja

dalam pekerjaanya.

Page 6: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

4

Pengaruh Keunggulan Relatif

Terhadap Mobile Banking

Keunggulan relatif (relative

advantage) adalah tingkatan sejauh

manakah pembaharuan telah dianggap

lebih daripada yang sebelumnya. Taraf

keuntungan dapat dilihat dari aspek

ekonomis, prestise social, kecocokan,

dan kepuasan mengadopsi.

(McCloskey 2009; Rogers 2003) dalam

(Al-Jabri et al, 2012:3).

Keunggulan relatif mengacu

pada sejauh mana inovasi dianggap

sebagai memberikan manfaat lebih dari

pendahulunya (Moore & Benbasat,

1991) dalam (Al-Jabri et al, 2012:3).

Nasabah hanya perlu menggunakan

telepon seluler yang berbasis internet

maka nasabah tersebut akan bisa

menggunakan layanan mobile banking

dan melakukan berbagai aktivitas

perbankannya seperti tranfer antar

bank, cek saldo, bayar tagihan dan

banyak lainnya tanpa harus datang ke

kantor bank terdekat.

Pengaruh Motivasi Hedonik

Terhadap Mobile Banking

Motivasi hedonik terdapat tiga

komponen utama meliputi rasa ingin

tahu, kenikmatan dan kesenangan

dalam menggunakan sebuah teknologi.

Motivasi hedonik merupakan sebuah

perasaan emosional berupa kesenangan

atas penggunaan sebuah teknologi

(Venkatesh et al, 2012) dalam (Salimon

et al, 2017:6).

Motivasi hedonik merupakan

perasaan emosional yang berupa rasa

ingin tahu, kenikmatan dan kesenangan

yang diperoleh berdasarkan

penggunaan teknologi baru. Fakta

bahwa pengalaman yang

menyenangkan dalam menggunakan

teknologi tidak memotivasi pengguna,

selain teknologi tersebut memicu sikap

positif bagi di antara penggunanya

(Poong et al, 2017; TK Huang, 2015)

dalam (Salimon et al, 2017:6).

Kerangka pemikiran yang mendasari

penilitian ini dapat digambarkan seperti

gambar 1.

Page 7: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

5

GAMBAR 1

KERANGKA PEMIKIRAN

DATA PENELITIAN

(Mudrajad, 2014:14)

mendefinisikan tujuan penelitian ini

bersifat penelitian kausal karena

mengukur kekuatan antara variabel satu

dengan variabel lainnya dengan

mengukur persepsi risiko, persepsi

kegunaan dan keunggulan relatif

terhdap adopsi mobile banking dan

mengetahui pengaruh motivasi hedonik

dalam memengaruhi hubungan antara

persepsi risiko, persepsi kegunaan dan

keunggulan terhadap adopsi mobile

banking.

Penelitian ini merupakan data

kuantitatif yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh persepsi risiko,

persepsi kegunaan serta keunggulan

relatif terhadap adopsi mobile banking.

Jenis data yang digunakan adalah data

primer karena diperoleh langsung dari

responden.

Metode pengumpulan data,

penelitan ini menggunakan metode

survey yaitu dengan menyebarkan

kuisioner sebagai alat pengukuran data

agar mendapatkan informasi langsung

dari responden. Berdasarkan jangka

waktu, penelitian ini adalah cross

sectional yaitu data yang didapatkan

berasal dari satu periode penelitian.

METODE PENELITIAN

Populasi itu digunakan untuk

menyebutkan seluruh elemen/anggota

dari suatu wilayah yang menjadi

sasaran sendiri oleh peneliti atau juga

bisa dikatakan sebagai objek penelitian.

Populasi yang digunakan oleh

penelitian adalah nasabah bank BNI di

kota Surabaya. Sampel merupakan

Motivasi

hedonik

Persepsi

Risiko

Persepsi

Kegunaan

Adopsi m-

banking

Keunggulan

Relatif

H1

H2

H4

H3

H5

Page 8: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

6

perwakilan dari semua unit informasi

dari sumber strata, agar suatu data

memiliki kualitas sampel hingga pada

tingkat mana yang terdapat penarikan

sampel disetiap unit populasi yang

harus terwakili.

Sampel yang dipilih peneliti

berdasarkan dari populasi adalah

nasabah bank BNI yang menggunakan

mobile banking yang berada di kota

Surabaya. Teknik yang akan digunakan

oleh peneliti merupakan rencana

sampel non probabilitas. Sampel non

probabilitias merupakan pengambilan

sampel dimana setiap anggota populasi

tidak memiliki peluang yang sama

sebagai sampel.

Purposive sampling merupakan

metode penetapan responden untuk

dijadikan sampel berdasarkan kriteria-

kriteria tertentu. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu

kuisioner. Instrumen itu sebagai alat

yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah dan

menginterprestasikan informasi yang

diperoleh dari para responden yang

dilakukan dengan menggunakan pola

ukur sama.

Metode yang digunakan yaitu

metode kuisioner, peneliti memberikan

suatu pernyataan yang diberikan secara

langsung kepada nasabah yang

menggunakan adopsi mobile banking

Bank BNI Surabaya.

VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini ialah variabel bebas atau

variabel yang mempengaruhi variabel

lain (X) adalah persepsi risiko , persepsi

kegunaan, dan keunggulan relatif.

Variabel terikat atau variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain (Y)

adalah Mobile Banking.

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji Validitas merupakan alat uji yang di

gunakan untuk mengetahui pengujian

apa yang seharusnya diukur untuk

mendapatkan hasil penelitian dari yang

telah di uji. penelitian ini menggunakan

alat uji PLS (partial least square),

merupakan fatoctory indeterminacy

metode analisis dengan powerfull,

maka dari itu alat uji ini tidak

mengasumsikan data harus dengan

pengukuran skala tertentu, jumlah

sampel kecil.

Pengukuran uji validitas

penelitian ini, peneliti menggunakan

convergent validity yaitu model

pengukuran yang dinilai berdasarkan

korelasi antara item score atau

component score dengan construct

score.

Convergent validity merupakan

model pengukuran yang dinilai

berdasarkan korelasi antara item score

dengan construct score. Berdasarkan

PLS ukuran refleksif individual dan

dikatakan seudah cukup berpengaruh

signifikan jika nilainya berada diatas

0.5 sampai 0.60 maka item tersebut

katakan valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu

indeks yang dapat mengetahui sejauh

mana hasil uji dari penelitian dan

pengukuran dalam sebuah penelitian

dianggap konsisten apabila penelitan

Page 9: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

7

diukur sebanyak 2 kali atau lebih

dengan gejala yang sama dan

menggunakan alat ukur yang tidak

berbeda atau sama.

Penelitian ini menggunakan

model rabilitias internal consistency

karena model pengujian ini hanya

cukup mencoba alat ukur sekali saja

dan kemudian data yang sudah

diperoleh dianalisa dengan teknik

tertentu dan hasil tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi

realibitas alat ukur.

Dua metode PLS digunakan

untuk menguji penelitian ini, dua

metode tersebut adalah composite

reliability dan cronbach’s alpha.

Composite reliability lebih baik dari

pada cronbach’s alpha. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach’s alpha

lebih 0.50.

Pengujian Hipotesis Analisis

Deskriptif

Teknik ini dapat berguna untuk

membantu penelitian dari peneliti

dalam melihat serta menilai jawaban-

jawaban yang sudah di dapatkan dari

responden. Penelitian ini dapat

menjelaskan analisis yang di dapat dari

responden mengenai deskripsi dan

mejelaskan mengenai variabel serta

elemen yang diukur dengan melihat

rata-rata, nilai tengah, modus, standar

deviasi dan rentang.

Analisis Inferensial

Teknik analisis inferensial yang

digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian yang telah ditentukan yaitu

The Structure Modeling (SEM)

menggunakan aplikasi Partial Least

Square (PLS). Alat uji SEM dibentuk

dari 2 metode yang terpisah yaitu

persamaan metode simultan dan analisa

jalur.

Alat uji PLS dapat membantu peneliti

untuk menganilisa hasil penelitianya

apakah terdapat hubungan antar

variabel yang diuji. Model evaluasi

yang digunakan untuk menguji adalah

outer model (model pengukuran

meastrument model) dan inner model

(structural model).

Konseptualisasi Model

Konseptualisasi model

merupakan tahap awal yang harus

dilakukan untuk menggunakan PLS.

Tahap ini peneliti harus mampu dalam

pengembangan dan pengukuran serta

menentukan kausalitas antar konstruk

laten yang harus ditentukan dalam

bentuk refleksif, formatif, atau model

M (kombinasi).

Konstruk refleksif merupakan

bentuk kovarian yang mengasumsikan

bahwa konstruk (variabel laten)

memiliki pengaruh terhadap indikator

atau hubungan kausalitas dari variabel

laten ke indikator.

Konstruk formatif merupakan

bentuk kovarian yang mengasumiskan

bahwa indikator memengaruhi

konstruk (variabel laten) atau hubungan

kausal dari indikator ke variabel laten.

Metode Analisis Alghoritm

Tahap ini bertujuan untuk

menentukan estimasi model. Metode

analisis alghoritm pada PLS memiliki

tiga skema meliputi : factorial,

centroid, dan path struktural atau

struktural weighting. Hasil dari analisis

alghoritm yaitu estimasi paramater

Page 10: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

8

yang didapat melalui PLS

dikelompokkan ke dalam tiga kategori

yaitu : weight estimate, path estimate,

rata-rata dan location paramaters.

Metode Resampling

Metode PLS tidak mengetahui

memiliki pengujian signifikansi

estimasi, sehingga memerlukan metode

sampel ulang untuk meminimalis.

Metode penyampelan ulang dalam PLS

memiliki 2 macam metode, metode

Bootstrapping dan Jacknifing.

Bootstrapping adalah metode

penyampelan ulang menggunakan

seluruh sampel asli yang digunakan

untuk memecahkan masalah yaitu

mengestimasi standar error dalam

statistika. Jacknifing merupakan

metode penyampelan ulang dari sampel

asli menjadi sub sampel dan

dikelompokkan menjadi beberapa grup

dari sampel tersebut (Willy Abdillah

2015:183).

PLS hanya bisa mendapatkan nilai

koefisien regresi, namun untuk

mendapatkan nilai signifikan statistik

melalui kedua metode ini.

Menggambar Diagram Jalur

Falk & Miller dalam (Willy

Abdillah, 2015:189) mendefinisikan

penggambaran diagram jalur (path

diagram) direkomendasikan

menggunakan nomogram Reticular

Action Modeling (RAM) dengan

ketentuan sebagai seperti konstruk

teoritis yang menunjukkan variabel

laten diberi gambar berbentuk oval atau

lingkaran, variabel-variabel yang

terukur atau indikator diberi gambar

kotak, hubungan tidak simetris yang

satu arah diberi gambar arah panah.

Page 11: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

9

GAMBAR 2

DIAGRAM JALUR

Evaluasi Model

Metode PLS ini bertujuan untuk

mengetahui hasilnya maka diperlukan

uji outer model dan inner model. Outer

model mengukur uji validitas dan

reliabilitas dengan confirmatory factor

analysis (CFA).

Confirmatory factor analysis

(CFA) merupakan dari teknik analisis

faktor yang digunakan untuk mengukur

jumlah faktor dan skor loading

variabel, yang bertujuan untuk menguji

seberapa baik indikator dalam

mempresentasikan konstruk (variabel

laten). Pengujian hipotesis

menghubungkan antara teori dan

realitas sehingga hipotesis ini dapat

diuji dan dapat melakukan

pengumpulan data sehingga peneliti

menyelesaikan masalah dari hasi yang

didapatkan dari pengujian ini.

Inner model dievaluasi

berdasarkan hasil R2 dari presentase

variance untuk konstruk dependen.

Estimasi ini menggunakan nilai-t

stastistik yang didapatkan dari metode

ulang (bootstrapping) yang

menggunakan seluruh sampel asli

untuk melakukan resampling kembali.

Semakin besar nilai R2 maka

semakin baik model prediksi dari

model penelitian yang diajukan.

Pengujian ini juga menguji hubungan

Page 12: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

10

antar variabel intervening (mediasi).

Intervening (mediasi) merupakan

interaksi antara model

intervening(mediasi) dengan variabel

eksogen dalam mempengaruhi variabel

endogen.

PEMBAHASAN

Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap

Adopsi Mobile Banking

Hipotesis ini digunakan untuk

mngetahui apakah persepsi risiko

memiliki pengaruh terhadap adopsi

mobile banking bank BNI d Surabaya.

Persepsi risiko merupakan

ketidakpastian yang dihadapi oleh

nasabah bank BNI di kota Surabaya

ketika mereka tidak mampu melihat

kemungkinan yang akan terjadi.

Hipotesis pertama penelitian ini

menyatakan bahwa persepsi risiko

berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap adopsi Mobile Banking Bank

BNI di Kota Surabaya artinya bahwa

persepsi risiko tidak mempunyai

pengaruh terhadap adopsi mobile

banking. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Ibrahim M. Al-Jabri et al 2015) yang

menyatakan bahwa persepsi risiko

berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap adopsi mobile banking.

Penelitian ini menyatakan

bahwa semakin negatif persepsi risiko

maka tidak mempunyai pengaruh

terhadap adopsi mobile banking.

Pengaruh Persepsi Kegunaan

Terhadap Motivasi Hedonik

Persepsi kegunaan adalah

sejauh manakah nasabah percaya

bahwa dengan menggunakan suatu

teknologi dapat membantu

meningkatkan kinerjanya.

Hipotesis kedua ini menyatakan

bahwa persepsi kegunaan berpengaruh

positif signifikan terhadap motivasi

hedonik, yang artinya semakin

meningkatnya kemudahan yang

dirasakan oleh nasabah maka

meningkatkan perasaan yang

menimbulkan para nasabah untuk

menggunakan adopsi mobile banking.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

(Salimon et al, 2017) yang menyatakan

bahwa persepsi kegunaan berpengaruh

signifikan terhadap motivasi hedonik.

Penelitian ini menyatakan bahwa

dengan memastikan nasabah akan

memberikan kemudahan berinteraksi

dengan menggunakan layanan mobile

banking.

Pengaruh Perepsi Kegunaan

Terhadap Adopsi Mobile Banking

Persepsi kegunaan

didefinisikan sebagai suatu

kepercayaan seseorang akan manfaat

atau kegunaan yang timbul akibat

menggunakan suatu teknologi.

Hipotesis ketiga ini menyatakan bahwa

persepsi kegunaan berpengaruh

signifikan positif terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di kota

Surabaya.

Artinya bahwa para nasabah

bank BNI akan semakin meningkat

untuk menjadi pengguna tetap layanan

adopsi mobile banking karena

kegunaan yang dirasakan oleh para

nasabah. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa yang dilakukan

sejalan dengan (Salimon et al, 2017)

Page 13: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

11

yang menyatakan bahwa persepsi

kegunaan berpengaruh positif

signifikan terhadap adopsi E-banking.

(Salimon et al, 2017).

Menyatakan bahwa semakin

tinggi pengguna mendapatkan manfaat

yang sangat berguna baginya dan

menyadari bahwa banyak keuntungan

dengan menggunakan E-banking maka

para nasabah akan mengambil

keputusan untuk menjadi pengguna

tetap.

Pengaruh Keunggulan Relatif

Terhadap Adopsi Mobile Banking

Hipotesis ini digunakan untuk

mengetahui apakah keuntungan relative

memiliki pengaruh terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di Surabaya.

Keunggulan relatif adalah tingkatan

sejauh manakah pembaharuan telah

dianggap lebih daripada yang

sebelumnya.

Keunggulan relatif mengacu

pada sejauh manakah inovasi dianggap

sebagai memberikan manfaat lebih dari

pendahulunya. Hipotesis keempat ini

menyatakan bahwa keunggulan relatif

berpengaruh positif signifikan terhadap

adopsi mobile banking di kota

Surabaya. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa dengan menggunakan layanan

adopsi mobile banking maka para

nasabah semakin meningkatkan

keuntungan yang dirasakan ketika

menggunakan teknologi baru.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa yang dilakukan

sejalan dengan (Al-Jabri et al, 2012)

yang menyatakan keunggulan relatif

berpengaruh positif signifikan terhadap

adopsi mobile banking. Penelitian ini

menyatakan bahwa ketika nasabah

merasakan kegunaan dari teknologi

baru melalui yang lama, maka para

nasabah semakin meningkat untuk

adopsi mobile banking.

Pengaruh Motivasi Hedonik

Terhadap Adopsi Mobile Banking

Terdapat tiga komponen

motivasi hedonik yaitu rasa ingin tahu,

kenikmatan dan kesenangan dalam

menggunakan suatu teknologi.

Hipotesis kelima ini menyatakan

bahwa motivasi hedonik berpengaruh

positif signifikan terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di kota

Surabaya.

Berarti bahwa semakin para

nasabah merasa senang ketika mereka

menggunakan layanan mobile banking

maka semakin tinggi pula para nasabah

untuk mengambil keputusan untuk

menjadi pengguna layanan adopsi

mobile banking. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa yang dilakukan

sejalan dengan (Salimon et al, 2017)

yang menyatakan motivasi hedonik

berpengaruh positif signifikan terhadap

adopsi mobile banking.

Artinya bahwa motivasi

hedonik mempunyai peran dalam

membentuk adopsi mobile banking

dengan memberikan suatu kegunaan

yang baik dalam menggunakannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan data

yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

Page 14: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

12

Persepsi risiko berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di kota

Surabaya. Semakin negatif persepsi

risiko maka semakin tidak mempunyai

pengaruh terhadap adopsi mobile

banking.

Persepsi kegunaan berpengaruh

positif signifikan terhadap motivasi

hedonik. Semakin meningkatnya

kemudahan yang dirasakan oleh

nasabah maka semakin meningkatkan

perasaan yang menimbulkan para

nasabah untuk menggunakan adopsi

mobile banking.

Persepsi kegunaan berpengaruh

positif signifikan terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di kota

Surabaya. Para nasabah bank BNI akan

semakin meningkat untuk menjadi

pengguna tetap layanan adopsi mobile

banking karena kegunaan yang

dirasakan oleh para nasabah.

Keungggulan relatif

berpengaruh positif signifikan terhadap

adopsi mobile banking bank BNI di

kota Surabaya. Dengan menggunakan

layanan adopsi mobile banking maka

para nasabah semakin meningkatkan

keuntungan yang dirasakan ketika

menggunakan teknologi baru.

Motivasi hedonik berpengaruh

positif signifikan terhadap adopsi

mobile banking bank BNI di kota

Surabaya. Semakin para nasabah

merasa senang dan terhibur ketika

mereka menggunakan layanan mobile

banking maka semakin tinggi pula para

nasabah untuk mengambil keputusan

untuk menjadi pengguna layanan

adopsi mobile banking.

Saran

Kepada Bank BNI di Surabaya,

Manajemen bank BNI harus

memperhatikan bagaimana tentang

pemahaman nasabah pengguna mobile

banking merasa aman ketika mereka

menggunakannya. Dapat dilihat dari

pernyataan PR1 “Informasi tentang

transaksi saya dapat dirusak oleh orang

lain” yang artinya para nasabah masih

enggan menggunakan layanan mobile

banking dikarenakan kurang percaya

akan keamanan dalam menggunakan

layanan tersebut.

Hal ini yang harus lebih

ditingkatkan oleh pihak bank BNI

tentang keamanan dan kenyamanan

ketika menggunakan layanan mobile

banking. Manajemen bank BNI juga

harus memperhatikan bagaimana

pemahaman nasabah pengguna mobile

banking dalam memahami kegunaan

dari layanan tersebut. Dapat dilihat dari

item pernyataan PK3 “Saya

menganggap mobile banking

bermanfaat bagi saya” yang

menyatakan tentang kegunaan dari

layanan mobile banking.

Sehingga Bank BNI perlu

meningkatkan wawasan para nasabah

akan kegunaan dari layanan mobile

banking. Fitu-fitur yang terdapat pada

layanan mobile banking harus bisa

memberikan kenyamanan dalam

menggunakannya sehingga nasabah

dapat merasa senang dan terhibur.

Seperti dalam pernyataan MD3 dan

MD5 “Fitur mobile banking

menghibur” dan “Fitur mobile banking

menyenangkan bagi saya”.

Page 15: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

13

Manajemen bank BNI harus

memahami bahwa para nasabah juga

memperhatikan hingga fitur-fitur yang

dapat menyenangkan perasaan

mereka.Berdasarkan hasil dari

penelitian diatas, peneliti menyarankan

kepada pihak bank BNI untuk

melakukan pendekatan kepada nasabah

sehingga dapat mengetahui pendapat

nasabah tentang penggunaan layanan

mobile banking, apakah fasilitas

layanan tesebut benar-benar berguna

bagi para nasabah bank BNI.

Bagi peneliti berikutnya,

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat

menggunakan alat analisis data yang

lain selain PLS dan SPSS. Peneliti

selanjutnya diharakan memperluas

penelitiannya dengan cara manambah

variabel bebas. Peneliti selanjutnya

diharapkan mendampingi responden

ketika mengisi pernyataan agar tidak

terjadi kesalahan dalam pengisian dan

agar responden dapat mengisi semua

dari pernyataan dalam kuesioner secara

jujur.

DAFTAR RUJUKAN

Al-Jabri, I. M., & Sohail, M. S. (2012).

Mobile banking adoption:

application of diffusion of

innovation theory. Journal of

Electronic Commerce Research,

95–107.

Chen YN, Chen HM, H. W. and C. R.

(2006). E-government strategies

in developed and developing

countries. Journal of Global

Information Management, 1, 23–

46.

Giga Bawa Laksana, Endang Siti

Astuti, R. Y. D. (2015). Pengaruh

persepsi kemanfaatan, persepsi

kemudahan penggunaan, persepsi

risiko, dan persepsi kesusaian

terhadap minat menggunakan

mobile banking. Administrasi

Bisnis, 26, 1–8.

Imam, G. (2014). Structual Equation

Modeling Metode Alternatif

dengan Partial Least Square

(PLS). Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Imam Ghozali. (2016). Aplikasi

Analisis Multivariate dengan

program IBM SPSS 23.

Semarang: Universitas

Diponogoro.

Jogianto. (2007). Sistem Informasi

Keprilakuan. Yogyakarta: Andi.

Kuisma, T., T. Laukkanen, and M. H.

(2007). Mapping the reasons for

resistance to internet banking: a

means-end approach.

International Journal of

Information Managemen, 27, 75–

85.

McCloskey, D. W. (2009). The

Importance of Ease of Use,

Usefulness, and Trust to Online

Consumers: An Examination of

the Technology Acceptance

Model with Older Consumers.

Idea Group Inc.

https://doi.org/10.4018/joeuc.200

6070103

Page 16: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

14

Mudrajad, K. (2011). Metode

Kuantitati. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Nurastuti, W. (2011). Teknologi

Perbankan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Poon, W. C. (2008). Users’ adoption

of e-banking services: The

Malaysian perspective. Journal of

Business and Industrial

Marketing.

https://doi.org/10.1108/08858620

810841498

Poong, Y. S., Yamaguchi, S., &

Takada, J. I. (2017). Investigating

the drivers of mobile learning

acceptance among young adults

in the World Heritage town of

Luang Prabang, Laos.

Information Development.

https://doi.org/10.1177/02666669

16638136

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of

Innovations Theory. New York:

Free Press.

https://doi.org/10.1111/j.1467-

9523.1970.tb00071.x

Salimon, M. G., Yusoff, R. Z. Bin, &

Mohd Mokhtar, S. S. (2017). The

mediating role of hedonic

motivation on the relationship

between adoption of e-banking

and its determinants.

International Journal of Bank

Marketing, 35(4).

https://doi.org/10.1108/IJBM-05-

2016-0060

Suryani, T. (2013). Perilaku konsumen

di era internet. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

TK, H. (2015). Exploring the

antecedents of screenshot based

interactions in the context of

advanced computer software

learning, 80, 95–107.

Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu,

X. (2012). Consumer Acceptance

and Use of Information

Technology : Extending the

Unified Theory. MIS Quarterly.

https://doi.org/10.1017/CBO9781

107415324.004

Wardhana, A. (2017). Mengenal

Strategi Cost Leadership dalam

Bisnis.

Willy Abdillah, J. (2015). Partial

Least Square (PLS) Alternatif

Structual Equation Modelling

(SEM) dalam Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: Andi.

http://www.topbrand-award.com/top-

brand-survey/survey-

result/top_brand_index_2017_fase_1

Page 17: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018eprints.perbanas.ac.id/4310/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 2019. 12. 10. · Email: Fathul.rizka95@gmil.com ABSTRACT ... satunya yaitu penggunaan

15