surfaktan.docx

4
Nama : Meta Zahro Kurnia Kelas : Farmasi A NPM : 260110120064 Tugas : Farmasi FIsika Surfaktan Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus hidroksil. Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya misel ini disebut Critical Micelle Concentration (CMC). Tegangan permukaan akan menurun hingga CMC tercapai. Setelah CMC tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan monomernya. Tipe-tipe Surftaktan

Upload: trias-ilmi-pramudika

Post on 01-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

surfarktan

TRANSCRIPT

Page 1: surfaktan.docx

Nama : Meta Zahro KurniaKelas : Farmasi ANPM : 260110120064Tugas : Farmasi FIsika

Surfaktan

Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif, negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam fase minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus hidroksil.

Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya misel ini disebut Critical Micelle Concentration (CMC). Tegangan permukaan akan menurun hingga CMC tercapai. Setelah CMC tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan monomernya.

Tipe-tipe Surftaktan

1. Berdasarkan struktur ion, ada tidaknya muatan ion pada rantai panjang bagian hidrofobiknya, dikenal 4 macam, yaitu :

Anionik

Kationik

Nonionik

Zwitterion

Page 2: surfaktan.docx

Surfaktan AnionikSurfaktan ini memiliki bagian hidrofobik yang memiliki ion negatif. Dalam medium air

akan berpisah dengan ion kation positif sehingga membentuk ion negatif. Umumnya merupakan garam natrium, akan terionisasi menghasilkan Na+ dan ion surfaktannya bermuatan negatif. Surfaktan anionik umumnya diproduksi secara besar-besaran pada industri detergen. Menurut U.S. Tarrif Commision Statistic pada tahun 1957, detergen anionik yang digunakan adalah sekitar 75% dari seluruh surfaktan yang digynakan, dan hampir 95% darinya adalah alkil-alkil sulfat dan alkil benzen sulfonat. Jenis ini merupakan komponen polutan utama detergen pada air permukaan. Contoh dan penggunaannya: Alkil benzen sulfonat (ABS). ABS merupakan contoh surfaktan yang lebih efektif karena

memberikan busa yang banyak, harga murah, dan kualitas yang baik. Surfaktan Asam Karboksilat : stearat berguna untuk produk seperti deodoran dan

antiperspirant. Garam (natrium stearat) membuat sabun yang sangat baik. Sulfat : natrium lauril sulfat (SLS), amonium sulfat lauril (ALS), atau teretoksilasi,

natrium sulfat laureth (SLES) dalam penggunaan pembuatan sabun. Surfaktan tersebut pembuat foam sangat baik, agen pembersih, dan relatif murah.

Asam sulfonat : umumnya lebih ringan dibandingkan sulfat. Mereka termasuk Taurates (berasal dari taurin), Isethionates (berasal dari asam isethionic), sulfonat olefin, dan Sulfosuccinates. Alasan mereka tidak digunakan lebih sering adalah bahwa mereka lebih mahal untuk diproduksi.

Surfaktan kationikSama halnya dengan surfaktan anion, surfaktan kation juga memisahkan diri dalam

medium air. Kepala (bagian hodrofilik) sebagai kation yang mana memiliki sifat surface active. Umumnya merupakan garam-garam ammonium kuarterner atau amin. Contoh : senyawa-senyawa ammonium

C12H25Cl + N(CH3)3 [C12H25N-(CH3)3]+Cl-

Dodekildimetilbenzilammonium klorida Heksadekiltrimetilammonium klorida

Surfaktan kationik paling signifikan yang digunakan dalam kosmetik yaitu Quats. Quats seperti klorida Cetrimonium dan Klorida Stearalkonium memberikan dasar untuk kondisioner rambut banyak.Masalah dari surfaktan kationik biasanya tidak kompatibel dengan surfaktan anionik. sulit untuk menghasilkan produk yang secara bersamaan bersih. Surfaktan kationik juga bisa menyebabkan iritasi sehingga ini harus dipertimbangkan ketika menggunakan kosmetik dengan kationik.

Page 3: surfaktan.docx

Surfaktan nonionikSejenis ini tidak berdisosiasi dalam air, tetapi bergantung pada struktur (bukan

keadaan ion-nya) untuk mengubah hidrofilitas yang membuat zat tersebut larut dalam air. Surfaktan nonionik biasanya digunakan bersama-sama dengan surfaktan aniomik. Jenis ini hampir semuanya merupakan senyawa turunanpoliglikol, alkiloamida atau ester-ester dari polihidroksi alkohol. Surfaktan ini memiliki kutub polar seperti poliglikol eter atau sebuah poliol.

Surfaktan non ionik yang umum digunakan yaitu surfaktan teretoksilasi tetapi surfaktan ini dapat bersifat karsinogenik.Alkohol seperti setil alkohol atau stearil digunakan dalam krim dan lotion untuk memberikan kelembutan pada kulit. Alkohol juga membantu menstabilkan emulsi dan dapat mengurangi iritasi.Oksida amina seperti oksida Cocamidopropylamine digunakan untuk meningkatkan busa dalam produk pembersih. Ester polisorbat juga bahan pelarut yang sangat baik untuk minyak wangi.

Surfaktan zwitterionik

Surfaktan ini memiliki ion positif dan negatif. Rantai hidrofobik mengikat rantai hidrofilik sehingga tersusun dari ion positif dan negatif seperti pada asam amino. Dengan demikian, protein susu kasein adalah salah satu biosurfaktan yang termasuk jenis ini. Molekulnya biasanya mengandung gugus karboksilat atau fosfat sebagai anion, dan gugus ammonium kuarterner sebagai kation. Jenis ini relatif mahal dibandingkan dengan yang lainnya.Contoh : Heksadekilaminopropionat : C18H35-NH2+-CH2-CH2-COO-Dodekilaminopropionat : C18H25-NH2+-CH2-CH2-COO- Perlakuannya tergantung pada kondisi medium atau nilai pH. Contoh: alkil betains.