tabelhgjhkj

4
No . Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.2/PERMEN-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Tangkap Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) 1. Masa berlaku tanggal 1 Juli 1980 Masa berlaku tanggal 8 Januari 2015 2. Pasal 1 (1) Menghapuskan kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan jaring trawl secara bertahap (2) Dalam pengertian jaring trawl termasuk pula alat penangkapan yang dipersamakan, yang perinciannya akan ditetapkan lebih lanjut Pasal 1 (1) Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda- benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan (2) Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi (3) Korporasi adalah kumpulan orang perseorangan dan/atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum (4) Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat SIPI, adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Izin Usaha Perikanan 3. Pasal 2 Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1980 sampai dengan tanggal 1 Juli 1981 kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl dikurangi jumlahnya, sehingga seluruhnya tinggal menjadi 1000 (seribu) buah Pasal 2 Setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat hela (tawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 4. Pasal 3 Pengurangan jumlah termaksud Pasal 2 dilakukan sebagai berikut : A. Tahap Pertama a. Terhitung mulai tanggal berlakunya Keputusan Presiden ini sampai dengan tanggal 30 September 1980 dilaksanakan penghapusan secara bertahap terhadap seluruh kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl yang berdomisili dan beroperasi di sekitar Jawa dan Bali Pasal 3 (1)Alat Penangkapan ikan pukat hela (trawls) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari : a. Pukat hela dasar (bottom trawls) b. Pukat hela pertengahan (midwater trawls) c. Pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls) d. Pukat dorong (2)Pukat hela dasar (bottom trawls) sebagaimana dimaskud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari : a. Pukat hela dasar berpalang (beam trawls) b. Pukat hela dasar berpapan (otter

Upload: sriayu-aritha-panggabean

Post on 15-Jul-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

45thruty9ryre0t-eufrtsdcfjgzfkcdvghdcknsbhgzxdhfhdjxgfhgmjnhk

TRANSCRIPT

Page 1: Tabelhgjhkj

No. Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.2/PERMEN-KP/2015 tentang Larangan

Penggunaan Alat Tangkap Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets)

1. Masa berlaku tanggal 1 Juli 1980 Masa berlaku tanggal 8 Januari 20152. Pasal 1

(1) Menghapuskan kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan jaring trawl secara bertahap

(2) Dalam pengertian jaring trawl termasuk pula alat penangkapan yang dipersamakan, yang perinciannya akan ditetapkan lebih lanjut

Pasal 1(1) Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan

atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan

(2) Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi(3) Korporasi adalah kumpulan orang perseorangan dan/atau

kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum

(4) Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat SIPI, adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Izin Usaha Perikanan

3. Pasal 2Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1980 sampai dengan tanggal 1 Juli 1981 kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl dikurangi jumlahnya, sehingga seluruhnya tinggal menjadi 1000 (seribu) buah

Pasal 2Setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat hela (tawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

4. Pasal 3Pengurangan jumlah termaksud Pasal 2 dilakukan sebagai berikut :A. Tahap Pertamaa. Terhitung mulai tanggal berlakunya

Keputusan Presiden ini sampai dengan tanggal 30 September 1980 dilaksanakan penghapusan secara bertahap terhadap seluruh kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl yang berdomisili dan beroperasi di sekitar Jawa dan Bali

b. Pada tanggal 1 Oktober 1980 melarang semua kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan jaring trawl di perairan laut yang mengelilingi pulau-pulau Jawa dan Bali

c. Untuk kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl yang berdomisili dan beroprasi di sekitar pulau Sumatera. Larangan tersebut selambat-lambatnya berlaku pada tanggal 1 Januari 1981

B. Tahap Kedua Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1980 di perairan laut di luar yang tersebut pada tahap pertama di atas, jumlah kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl dikurangi sehingga sampai tanggal 1 Juli 1981 jumlahnya menjadi 1000 (seribu) buah

Pasal 3(1) Alat Penangkapan ikan pukat hela (trawls) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari :a. Pukat hela dasar (bottom trawls)b. Pukat hela pertengahan (midwater trawls)c. Pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls)d. Pukat dorong

(2) Pukat hela dasar (bottom trawls) sebagaimana dimaskud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari :a. Pukat hela dasar berpalang (beam trawls)b. Pukat hela dasar berpapan (otter trawls)c. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls)d. Nephrops trawlse. Pukat hela dasar udang (shrimp trawls), berupa pukat

udang(3) Pukat hela pertengahan (midwater trawls), sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari :a. Pukat hela pertengahan berpapan (otter trawls),

berupa pukat ikanb. Pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls)c. Pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls)

5. Pasal 4Pelaksanaan penghapusan kapal perikanan yang menggunakan jaring tarwl menjadi 1000 (seribu) buah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b serta kebijaksanaan

Pasal 4(1) Alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri dari :a. Pukat tarik pantai (beach seines)b. Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines)

Page 2: Tabelhgjhkj

selanjutnya, mengenai 1000 (seribu) trawl tersebut diatur kemudian

(2) Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari :a. Dogol (danish seines)b. Scottish seinesc. Pair seinesd. Payange. Cantrangf. Lampara dasar

6. Pasal 5(1) Kapal-kapal perikanan yang

menggunakan jaring trawl yang terkena penghapusan pengurangan dalam ketentuan Keputusan Presiden ini dapat terus melakukan kegiatan penangkapan ikan setelah mengganti alat/perlengkapan penangkapannya menjadi bukan jaring trawl

(2) Para pemilik kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang tidak berminat untuk meneruskan usaha penangkapan ikan dapat mengalihkan kapalnya kepada pihak lain atau pemerintah untuk selanjutnya diusahakan sebagai bukan kapal Trawl

(3) Kepada pemilik yang kapalnya dilaihkan kepada Pemerintah diberi ganti rugi seperlunya

(4) Kapal yang dialihkan kepada Pemerintah selanjutnya akan diserahkan terutama kepada kelompok-kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD yang diusahakan sebagai bukan kapal trawl

(5) Penyerahan kapal termaksud dilakukan dalam bentuk kredit dan dilengkapi dengan kredit untuk penggantian alat/perlengkapannya serta kredit modal kerja

Pasal 5Pengkodean dan gambar alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak trepisahkan dari Peraturan ini

7. Pasal 6(1) Pemerintah Daerah yang bersangkutan

dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan Keputusan Presiden ini memperhatikan petunjuk pelaksanaan serta ketentuan-ketentuan yang akan diatur oleh Menteri Pertanian.

(2) Menteri Pertanian mengatur lebih lanjut tentang :a. Perincian mengenai jaring trawlb. Pelaksanaan

penghapusan/penggunaan kapal-kapal trawl

c. Cara pembaharuan perizinan kapal-kapal tral yang belum terkena penghapusan/pengurangan

(3) Menteri Pertanian dengan Menteri-Menteri lain yang bersangkutan mengatur tentang : pengalihan bekas kapal-kapal trawl dari pemiliknya kepada Pemerintah ketentuan-ketentuan tentang transaksi harga serta

Pasal 6SIPI dengan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, masih tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.

Page 3: Tabelhgjhkj

penyerahannya kepada kelompok-kelompok nelayan.

8. (1) Pasal 7(2) Untuk memperkecil penurunan produksi

udang sebagai akibat penghapusan kapal-kapal perikanan yang menggunakan jaring trawl maka program udang nasional perlu ditingkatkan pelaksanaannya

(3) Menteri Pertanian bersama Menteri lain yang berkepentingan mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaannya Program Udang Nasional dalam rangka menunjang tahap-tahap pelaksanaan penghapusan jaring trawl

Pasal 7Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan mengenai penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) sebagaimana diatur dalam Pasal 23, Pasal 24 dan Lampiran Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42/PERMEN-KP/2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1466) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

9. Pasal 8Kapal perikanan yang melanggar Ketentuan dalam Keputusan Presiden ini dan peraturan pelaksanannya dianggap melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa ijin, sehingga dapat dituntut di muka pengadilan sesuai dengan Pasal 35 Ordonansi Perikanan Pantai Staatbald Nomor Tahun 1927.