tkh_600_xi__11-17_juli_2010

16
Mendaki Puncak Tambora Bersambung ke halaman 12 HALAMAN 8, 9, dan 14 BERITA TERKAIT Bersambung ke halaman 14 Harmoni Keluarga bukan hanya Faktor Seks Halaman 9 CGF Percepat Penyembuhan DB Halaman 11 Pedagang Kaki Lima dapat Jadi Pesona Wisata Halaman 13 URUSAN pacet (lintah) yang cukup merepotkan se- panjang perjalanan menuju Pos III ternyata ada hikmah- nya. Cerita mistis yang kerap mewarnai pengalaman pendaki dalam perjalanannya menuju puncak Gunung Tambora, lenyap dari pikiran saya. Karena, satu-satunya rasa miris saya hanya tertuju pada pacet. Mungkin karena kelelahan setelah menempuh perjalanan yang berat seharian, di Pos III saya sempat tertidur nyenyak beberapa jam. Istirahat mem- buat tenaga saya kembali pulih. Kilauan cahaya matahari yang mulai terbit terlihat menembus sela-sela dedaunan di pohon- pohon yang tinggi. Namun, keindahan alam yang sejuk tidak dapat dinikmati karena kami berada dalam hutan nan lebat. Bau khas hutan yang basah oleh embun pagi, justru memompa semangat tim untuk segera bergegas. Usai sarapan, pukul 07.30, tim pendaki puncak mulai melangkahkan kaki. Sebagai tanda saling mendukung, kami yang akan mendaki puncak, berfoto bersama dengan tim lain yang akan tetap tinggal di Pos III. Perjalanan menuju Pos IV akan kami tempuh sekitar 3,5 jam dan akan tiba di Pos V, tempat kami makan siang, sekitar pukul 13.00. Baru 10 meter dari base camp di Pos III, kami sudah mulai menuruni anak sungai yang licin, kemudian menanjak Pacet Hilang Muncul Jelateng 10 PESTA Kesenian Bali (PKB) adalah salah satu media atau sarana besar menggali, melestarikan dan memunculkan budaya lokal. Dengan segala filosofi dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya, PKB memiliki nilai sejarah yang diharapkan ajeg terus ke depannya. Ada gebyar pembukaan, ada sajian pameran dan terakhir pagelaran penutupan. Semua hasil karya cipta yang digelar diapresiasi oleh masyarakat. Namun, perempuan yang tercatat sebagai notaris/PPAT Luh Gede Herryani Cermin tebingnya yang tajam. Para porter mulai mengingatkan kami untuk segera merapatkan seluruh penutup tubuh, jangan sampai ada yang terbuka. Hutan lebat gunung Tambora “menyajikan” hutan jelateng yang juga lebat dengan tanta- ngan yang “menggiurkan”. Pohon jelateng menghimpit perjalanan kami di kiri kanan jalan setapak. Tidak jarang, pohon jelateng menutup jalan setapak yang kami lewati. Pohon jelateng dengan daun berjari-jari dan berbulu sangat halus, siap menyengat para pendaki. Pernahkah merasa tertusuk seratus jarum dalam waktu bersamaan di bagian kulit? Itulah cerita pendaki yang kulitnya pernah ter- sentuh daun dan bulu-bulu jelateng. Daun atau batang jelateng yang menyentuh kulit juga meninggalkan rasa panas dan gatal. Saya berhati-hati sekali memilih jalan setakap agar jangan sampai tersengat jelateng. Seluruh tubuh saya pastikan tertutup rapat. Selain ancaman jelateng, jalan licin sewaktu-waktu bisa membuat kami terperosok atau tergelincir. Setelah berdiskusi dengan para porter yang membawa parang, disepakati untuk menerabas pohon-pohon jelateng di sekitar kayu besar Pengantar Redaksi: Tema “Bali Green Province” yang berembus dalam kegiatan Festival Keluarga Koran Tokoh 2010, Minggu (27/ 6), di Renon, mengandung se- gudang agenda penting. Koran Tokoh mengembangkan tema yang digelorakan melalui program Bali Clean dan Green tersebut dalam sajian utama edisi ini dan pekan depan. Kumpulkan Sampah 7 Truk Aksi Bocah TK dan SD Peduli Sampah di Pemecutan Kaja AKSI peduli sampah kaum bocah di Pemecutan Kaja, Denpasar, layak diacungi jempol. Padahal, kalangan anak didik ini baru duduk di bangku taman kanak- kanak dan sekolah dasar. Tetapi, mereka telah menyadari makna lingkungan yang bersih dari sampah. “Ada minimal 7 truk sampah dikumpulkan dalam sekali sepekan,” ungkap Mulyono, relawan peduli sampah. C erita Mulyono itu terungkap dalam acara jumpa pers “Menuju Masyarakat Bali Mandara”, Kamis (8/7), di Me- dia Center Humas Pemerintah Provinsi Bali. Acara Dialog Interaktif RRI bertema “Menuju Bali Clean and Green” dengan topik “Upaya Pemprov. Bali Menanggulangi Sampah Plas- tik” mengawali kegiatan tatap muka bulanan dengan kalangan pers tersebut. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali Alit Sastrawan dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, A.A. Ngurah Bhuana membedah program pemerintah yang menyentuh tema besar “Bali Green Province”. Hadir pula kepala Biro Humas dan Protokol Putu Suardhika didampingi Kabag Publikasi dan Doku- mentasi Ketut Teneng. Aksi bocah TK dan SD peduli sampah tersebut juga melibatkan orangtua mereka masing-masing. Mereka me- ngumpulkan sampah di ka- wasan Gatot Subroto Barat, Jalan Dr. Soetomo, dan Jalan Gunung Agung. Sampah dikumpulkan tiap hari di sejum- lah titik penampungan semen- tara. Tumpukan sampah ter- sebut bisa mencapai 7-8 truk dalam sepekan. “Sampah yang terkumpul ini yang diangkut truk ke TPA,” ujar Mulyono. Upaya penanggulangan sampah bukan hanya menyasar wilayah perkotaan. Menurut Mulyono, sampah pun sudah mencemari kawasan pegunu- ngan di Bali. Ini bermula saat dirinya yang gemar mendaki gunung mengajak anak sekolah dari Mengwi, Badung, untuk menaklukkan kawasan pegunu- ngan di sejumlah tempat di Bali. Ini mulai dilakoni sejak tahun 2003. “Ternyata sampah ber- serakan juga banyak dijumpai di daerah pegunungan, ter- masuk sampah plastik. Kami berinisiatif mengumpulkan sampah tersebut. Sampah yang terkumpul bisa mencapai 15 karung dalam 1,5 bulan,” ungkapnya. Volume sampah plastik saat ini menjadi persoalan serius di Kota Denpasar khususnya, umumnya di Bali. Kenyataan ini mengundang sikap kritis Gubernur Bali Made Mangku Pastika. “Masalah sampah sudah merisaukan kita. Wajah Bali bisa terkesan jorok akibat sampah yang tak dikelola secara baik,” ujar Gubernur usai berjalan sehat serangkaian kegiatan Festival Keluarga Ko- ran Tokoh, Minggu (27/6), di Renon. Manajemen pengelolaan sampah memperoleh atensi serius Pemerintah Provinsi Bali. Ini sudah masuk dalam agenda Bali Green Province alias Bali sebagai Pulau Hijau. “Ini komitmen pemba- ngunan lingkungan ber- kelanjutan pemerintah provinsi yang digerakkan bersama pemerintah kabupaten/kota, swasta, LSM, dan seluruh komponen masyarakat, untuk mewujudkan Bali yang bersih, sejuk, indah, hijau, dan lestari. Landasannya, prinsip Tri Hita Karana menuju Bali Mandara, yaitu Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera,” jelasnya. “Gerakan Hijau” ini diterjemahkan dalam kemasan “Bali Clean and Green ”. Kemasan ini mengandung harapan untuk mewujudkan Bersambung ke halaman 14 Menggagas Ranperda Sampah UPAYA membangun kesadaran masyarakat di Bali untuk makin peduli menangani sam- pah bakal dikawal atur- an hukum. Draf Ran- perda Sampah ini tengah digodok Peme- rintah Provinsi Bali untuk diajukan ke DPRD Bali. Ranperda tersebut akan mengatur berbagai hal yang berkaitan manajemen pengelolaan sampah. Menurut Kepala BLH Bali Alit Sastra- wan, rancangan produk hukum tersebut merupakan respons serius pemerintah untuk memberdayakan program pengelolaan sampah. “Peran Satpol PP, misalnya, akan diatur untuk mengawasi perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya peduli sampah,” ujarnya. Namun, upaya mengukir sikap peduli masyarakat sudah dilakukan melalui sejumlah langkah konkret. Ini dimulai dari keteladanan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. “Semua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemprov. Bali wajib memberikan perhatian khusus dalam menangani sampah di lingkungan perkantoran masing-masing. Lingkungan kantor harus bebas dari sampah yang ber- serakan,” jelasnya. Petugas instansi yang dipimpinnya pun sudah terjun ke tengah masyarakat. Para petugas me- nyosialisasikan kon- sep reduce, reuse, dan recycle sampah atau limbah yang ada di lingkungan tempat tinggal warga. Salah satu aksi yang didorong, menggenjot pe- nguatan program pemilahan sampah yang dilakukan warga masyarakat. “Masyarakat memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, sampah plastik sebagai limbah anorganik dipisahkan dari sampah organik untuk didaur ulang,” jelasnya. Kesadaran masyarakat memilah sampah amat penting. Ini berkaitan karakter sampah anorganik yang memerlukan waktu ratusan tahun baru bisa terurai dengan tanah. “Kalau sampah organik bisa cepat terurai, bahkan dapat DKP harus Jadi Contoh Akan Dilakukan Sidak ke Rumah Pegawai MASALAH sampah harus dihadapi bersama. Sampah kerap dituding sebagai pemicu kotornya lingkungan. Padahal, jika dikelola dengan baik, sampah akan memberikan man- faat. Pengelolaan sampah juga memerlukan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Payung hukum untuk penge- lolaan sampah juga sudah diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Penge- lolaan Sampah. Dalam UU tersebut di- sebutkan pertambahan pen- duduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menim- bulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah. Selain itu pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sampah pun telah menjadi permasalahan nasional se- hingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat meng- ubah perilaku masyarakat. Dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien. “Di Kota Denpasar, kami sudah mengikuti aturan sesuai dengan UU tersebut. Kami juga sudah melakukan sosialisasi bagaimana memilah dan meng- olah sampah termasuk me- ngurangi dan mendaur ulang Bersambung ke halaman 14 Alit Sastrawan Sri Wigunawati Perwakilan musisi yang tampil dalam acara Festival Keluarga Koran Tokoh 2010 mengekpresikan spirit kampanye Bali Clean and Green usai menerima bibit tanaman dari Ketua Panitia Bersepeda Sehat Purna Paskibaraka Indonesia (PPI) Bali Dewa Sugandha Mangku Pastika Ketut Wisada Bersambung ke halaman 14 I Putu Suardhika Peduli Sampah Pasang Pengumuman di Depan Pura PEMERINTAH Provinsi Bali menaruh harapan serius ter- hadap masalah sampah di kawasan suci umat Hindu. Sampah yang habis dipakai untuk sarana upacara di pura dinilai masih kerap dibiarkan berserakan. “Maka, pemerintah terus mengingatkan para pemedhek agar langsung mem- bersihkan sampah sehabis upacara di pura,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Putu Suardhika. Pengalaman di Pura Batu- karu dapat dijadikan contoh. Sebelum upacara persembahya- ngan berlangsung disampaikan pengumuman kepada para pemedhek agar memasukkan sampah ke tong yang telah disiapkan. Pengumuman itu disampaikan melalui pengeras suara minimal lima kali tiap umat hendak bersembahyang. “Pemerintah pun akan menyerukan agar dibuatkan pengumuman tertulis melalui papan yang dipasang di gerbang masuk tiap pura. Ini untuk makin mendorong kesadaran umat agar tetap peduli sampah usai sembah- yang di pura,” katanya. —sam tkh/dok Melewati hutan jelateng sesekali pendaki merangkak di pepohonan tumbang. tkh/edi tkh/sum tkh/sum tkh/dok Hak Cipta Karya Seni Hak Cipta Karya Seni

Upload: tokoh

Post on 08-Mar-2016

292 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tkh_600_xi__11-17_juli_2010

TRANSCRIPT

Page 1: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

MendakiPuncak Tambora

Bersambung ke halaman 12

HALAMAN 8, 9, dan 14

BERITA TERKAIT

Bersambung ke halaman 14

HarmoniKeluarga

bukan hanyaFaktor Seks

Halaman 9

CGF PercepatPenyembuhan

DBHalaman 11

Pedagang KakiLima dapatJadi Pesona

WisataHalaman 13

URUSAN pacet (lintah)yang cukup merepotkan se-panjang perjalanan menujuPos III ternyata ada hikmah-nya. Cerita mistis yang kerapmewarnai pengalaman pendakidalam perjalanannya menujupuncak Gunung Tambora,lenyap dari pikiran saya.Karena, satu-satunya rasamiris saya hanya tertuju padapacet.

Mungkin karena kelelahansetelah menempuh perjalananyang berat seharian, di Pos IIIsaya sempat tertidur nyenyakbeberapa jam. Istirahat mem-buat tenaga saya kembali pulih.Kilauan cahaya matahari yangmulai terbit terlihat menembussela-sela dedaunan di pohon-pohon yang tinggi. Namun,keindahan alam yang sejuktidak dapat dinikmati karenakami berada dalam hutan nanlebat. Bau khas hutan yangbasah oleh embun pagi, justrumemompa semangat tim untuksegera bergegas.

Usai sarapan, pukul 07.30,tim pendaki puncak mulaimelangkahkan kaki. Sebagaitanda saling mendukung, kamiyang akan mendaki puncak,berfoto bersama dengan timlain yang akan tetap tinggal diPos III. Perjalanan menuju PosIV akan kami tempuh sekitar 3,5jam dan akan tiba di Pos V,tempat kami makan siang,sekitar pukul 13.00.

Baru 10 meter dari basecamp di Pos III, kami sudahmulai menuruni anak sungaiyang licin, kemudian menanjak

PacetHilangMunculJelateng

10

PESTA Kesenian Bali (PKB) adalahsalah satu media atau sarana besar

menggali, melestarikan danmemunculkan budaya lokal. Dengan

segala filosofi dan nilai luhur yangterkandung di dalamnya, PKB

memiliki nilai sejarah yangdiharapkan ajeg terus ke

depannya.Ada gebyar pembukaan, ada sajian

pameran dan terakhir pagelaranpenutupan. Semua hasil karya ciptayang digelar diapresiasi olehmasyarakat. Namun, perempuanyang tercatat sebagai notaris/PPAT

Luh Gede Herryani

Cermin

Generasi

Muda

tebingnya yang tajam. Paraporter mulai mengingatkan kamiuntuk segera merapatkanseluruh penutup tubuh, jangansampai ada yang terbuka.Hutan lebat gunung Tambora“menyajikan” hutan jelatengyang juga lebat dengan tanta-ngan yang “menggiurkan”.Pohon jelateng menghimpitperjalanan kami di kiri kananjalan setapak. Tidak jarang,pohon jelateng menutup jalansetapak yang kami lewati.Pohon jelateng dengan daunberjari-jari dan berbulu sangathalus, siap menyengat parapendaki. Pernahkah merasatertusuk seratus jarum dalamwaktu bersamaan di bagiankulit? Itulah cerita pendakiyang kulitnya pernah ter-sentuh daun dan bulu-bulujelateng. Daun atau batangjelateng yang menyentuh kulitjuga meninggalkan rasa panasdan gatal.

Saya berhati-hati sekalimemilih jalan setakap agarjangan sampai tersengatjelateng. Seluruh tubuh sayapastikan tertutup rapat. Selainancaman jelateng, jalan licinsewaktu-waktu bisa membuatkami terperosok atau tergelincir.

Setelah berdiskusi denganpara porter yang membawaparang, disepakati untukmenerabas pohon-pohonjelateng di sekitar kayu besar

Pengantar Redaksi: Tema “BaliGreen Province” yang berembusdalam kegiatan Festival KeluargaKoran Tokoh 2010, Minggu (27/6), di Renon, mengandung se-gudang agenda penting. KoranTokoh mengembangkan temayang digelorakan melalui programBali Clean dan Green tersebutdalam sajian utama edisi ini danpekan depan.

KumpulkanSampah 7 Truk

Aksi BocahTK dan SD

Peduli Sampahdi Pemecutan

KajaAKSI peduli sampah kaumbocah di Pemecutan Kaja,Denpasar, layak diacungijempol. Padahal, kalangananak didik ini baru dudukdi bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar.Tetapi, mereka telahmenyadari maknalingkungan yang bersih darisampah. “Ada minimal 7truk sampah dikumpulkandalam sekali sepekan,”ungkap Mulyono, relawanpeduli sampah.

Cerita Mulyono ituterungkap dalamacara jumpa pers

“Menuju Masyarakat BaliMandara”, Kamis (8/7), di Me-dia Center Humas PemerintahProvinsi Bali. Acara DialogInteraktif RRI bertema “MenujuBali Clean and Green” dengantopik “Upaya Pemprov. BaliMenanggulangi Sampah Plas-tik” mengawali kegiatan tatapmuka bulanan dengan kalanganpers tersebut.

Kepala Badan LingkunganHidup (BLH) Provinsi Bali AlitSastrawan dan Kepala DinasKehutanan Provinsi Bali, A.A.Ngurah Bhuana membedahprogram pemerintah yang

menyentuh tema besar “BaliGreen Province”. Hadir pulakepala Biro Humas dan ProtokolPutu Suardhika didampingiKabag Publikasi dan Doku-mentasi Ketut Teneng.

Aksi bocah TK dan SDpeduli sampah tersebut jugamelibatkan orangtua merekamasing-masing. Mereka me-ngumpulkan sampah di ka-wasan Gatot Subroto Barat,Jalan Dr. Soetomo, dan JalanGunung Agung. Sampah

dikumpulkan tiap hari di sejum-lah titik penampungan semen-tara. Tumpukan sampah ter-sebut bisa mencapai 7-8 trukdalam sepekan. “Sampah yangterkumpul ini yang diangkuttruk ke TPA,” ujar Mulyono.

Upaya penanggulangansampah bukan hanya menyasarwilayah perkotaan. MenurutMulyono, sampah pun sudah

mencemari kawasan pegunu-ngan di Bali. Ini bermula saatdirinya yang gemar mendakigunung mengajak anak sekolahdari Mengwi, Badung, untukmenaklukkan kawasan pegunu-ngan di sejumlah tempat di Bali.Ini mulai dilakoni sejak tahun2003. “Ternyata sampah ber-serakan juga banyak dijumpaidi daerah pegunungan, ter-masuk sampah plastik. Kamiberinisiatif mengumpulkansampah tersebut. Sampah yangterkumpul bisa mencapai 15karung dalam 1,5 bulan,”ungkapnya.

Volume sampah plastik saatini menjadi persoalan serius diKota Denpasar khususnya,umumnya di Bali. Kenyataan inimengundang sikap kritisGubernur Bali Made MangkuPastika. “Masalah sampahsudah merisaukan kita. WajahBali bisa terkesan jorok akibatsampah yang tak dikelola secarabaik,” ujar Gubernur usaiberjalan sehat serangkaiankegiatan Festival Keluarga Ko-ran Tokoh, Minggu (27/6), diRenon.

Manajemen pengelolaan

sampah memperoleh atensiserius Pemerintah Provinsi Bali.Ini sudah masuk dalam agendaBali Green Province alias Balisebagai Pulau Hijau.

“Ini komitmen pemba-ngunan lingkungan ber-kelanjutan pemerintah provinsiyang digerakkan bersamapemerintah kabupaten/kota,swasta, LSM, dan seluruhkomponen masyarakat, untukmewujudkan Bali yang bersih,sejuk, indah, hijau, dan lestari.Landasannya, prinsip Tri HitaKarana menuju Bali Mandara,yaitu Bali yang maju, aman,damai, dan sejahtera,” jelasnya.

“Gerakan Hijau” iniditerjemahkan dalam kemasan“Bali Clean and Green”.Kemasan ini mengandungharapan untuk mewujudkan

Bersambung ke halaman 14

Menggagas Ranperda SampahUPAYA membangun

kesadaran masyarakatdi Bali untuk makinpeduli menangani sam-pah bakal dikawal atur-an hukum. Draf Ran-perda Sampah initengah digodok Peme-rintah Provinsi Baliuntuk diajukan ke DPRDBali. Ranperda tersebutakan mengatur berbagaihal yang berkaitanmanajemen pengelolaansampah.

Menurut KepalaBLH Bali Alit Sastra-wan, rancangan produk hukum tersebutmerupakan respons serius pemerintah untukmemberdayakan program pengelolaan sampah.“Peran Satpol PP, misalnya, akan diatur untukmengawasi perilaku masyarakat yang belumsepenuhnya peduli sampah,” ujarnya.

Namun, upaya mengukir sikap pedulimasyarakat sudah dilakukan melalui sejumlahlangkah konkret. Ini dimulai dari keteladananpejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.“Semua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)Pemprov. Bali wajib memberikan perhatiankhusus dalam menangani sampah di lingkunganperkantoran masing-masing. Lingkungan kantor

harus bebas darisampah yang ber-serakan,” jelasnya.

Petugas instansiyang dipimpinnyapun sudah terjun ketengah masyarakat.Para petugas me-nyosialisasikan kon-sep reduce, reuse,dan recycle sampahatau limbah yangada di lingkungantempat tinggalwarga. Salah satuaksi yang didorong,menggenjot pe-

nguatan program pemilahan sampah yangdilakukan warga masyarakat. “Masyarakatmemilah sampah organik dan anorganik. Sampahorganik dapat diolah menjadi pupuk kompos,sampah plastik sebagai limbah anorganikdipisahkan dari sampah organik untuk didaurulang,” jelasnya.

Kesadaran masyarakat memilah sampahamat penting. Ini berkaitan karakter sampahanorganik yang memerlukan waktu ratusantahun baru bisa terurai dengan tanah. “Kalausampah organik bisa cepat terurai, bahkan dapat

DKP harus Jadi Contoh Akan DilakukanSidak ke Rumah

PegawaiMASALAH sampah harusdihadapi bersama. Sampahkerap dituding sebagai pemicukotornya lingkungan. Padahal,jika dikelola dengan baik,sampah akan memberikan man-faat. Pengelolaan sampah jugamemerlukan kerja sama antaramasyarakat dan pemerintah.Payung hukum untuk penge-lolaan sampah juga sudahdiatur dalam UU Nomor 18Tahun 2008 tentang Penge-lolaan Sampah.

Dalam UU tersebut di-sebutkan pertambahan pen-duduk dan perubahan polakonsumsi masyarakat menim-bulkan bertambahnya volume,jenis, dan karakteristik sampah.Selain itu pengelolaan sampahbelum sesuai dengan metodedan teknik pengelolaan sampahyang berwawasan lingkungansehingga menimbulkan dampak

negatif terhadap kesehatanmasyarakat dan lingkungan.Sampah pun telah menjadipermasalahan nasional se-hingga pengelolaannya perludilakukan secara komprehensifdan terpadu dari hulu ke hilir

agar memberikan manfaatsecara ekonomi, sehat bagimasyarakat, dan aman bagilingkungan, serta dapat meng-ubah perilaku masyarakat.Dalam pengelolaan sampahdiperlukan kepastian hukum,kejelasan tanggung jawab dankewenangan pemerintah sertaperan masyarakat dan duniausaha sehingga pengelolaansampah dapat berjalan secaraproporsional, efektif, danefisien.

“Di Kota Denpasar, kamisudah mengikuti aturan sesuaidengan UU tersebut. Kami jugasudah melakukan sosialisasibagaimana memilah dan meng-olah sampah termasuk me-ngurangi dan mendaur ulang

Bersambung ke halaman 14

Alit Sastrawan Sri Wigunawati

Perwakilan musisi yang tampil dalam acara Festival Keluarga KoranTokoh 2010 mengekpresikan spirit kampanye Bali Clean and Greenusai menerima bibit tanaman dari Ketua Panitia Bersepeda Sehat

Purna Paskibaraka Indonesia (PPI) Bali Dewa Sugandha

Mangku Pastika

Ketut Wisada

Bersambung ke halaman 14

I Putu Suardhika

Peduli SampahPasang

Pengumumandi Depan Pura

PEMERINTAH Provinsi Balimenaruh harapan serius ter-hadap masalah sampah dikawasan suci umat Hindu.Sampah yang habis dipakaiuntuk sarana upacara di puradinilai masih kerap dibiarkanberserakan. “Maka, pemerintahterus mengingatkan parapemedhek agar langsung mem-bersihkan sampah sehabisupacara di pura,” ujar KepalaBiro Humas dan ProtokolPemerintah Provinsi Bali I PutuSuardhika.

Pengalaman di Pura Batu-karu dapat dijadikan contoh.Sebelum upacara persembahya-ngan berlangsung disampaikanpengumuman kepada parapemedhek agar memasukkansampah ke tong yang telahdisiapkan. Pengumuman itudisampaikan melalui pengerassuara minimal lima kali tiap umathendak bersembahyang.

“Pemerintah pun akanmenyerukan agar dibuatkan

pengumuman tertulis melaluipapan yang dipasang digerbang masuk tiap pura. Iniuntuk makin mendorongkesadaran umat agar tetappeduli sampah usai sembah-yang di pura,” katanya. —sam

tkh/dok

Melewati hutan jelateng sesekali pendaki merangkakdi pepohonan tumbang.

tkh/edi

tkh/sum

tkh/sum tkh/dok

Hak Cipta

Karya Seni

Hak Cipta

Karya Seni

Page 2: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi: Roso Daras Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: SyamsudinKelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Lilik, Wirati, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati, M. Nur Hakim NTB: NaniekDwi Surahmi Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers BaliK. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimile (021)5357605 NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile (031) 5675240 Surat Elektronik: [email protected]; [email protected] Situs: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCACabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

11 - 17 Juli 2010

Putu Wijaya

Sampaikan opini Anda Minggu 11 Juli 2010 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 18 Juli 2010

ASPIRASI

“Kesetaraan Genderdi Desa Pakraman”

Bersambung ke hlm. 12

LingkunganSeorang tamu mengadu pada

Pak Amat.“Pak Amat, saya heran, tadi saya

baru saja bertanya kepada seoranggadis Bali, apakah dia tidak banggahidup di Bali, yang menjadi tujuan

wisatawan dari seluruh dunia. Termasuk saya yang setahun menabungsupaya bisa berlibur seminggu saja di Pulau Dewata ini.”

“Herannya kenapa Bu?”“Sebab, jawabnya dia mengatakan bahwa dia merasa sumpek.

Mosok sih?”Amat tersenyum masam.“Apakah gadis itu, anak saya, Bu?”“O tidak. Seseorang yang kebetulan ketemu di toko barang

suvenir. Apa itu betul? Jangan-jangan seperti kata pepatah: Kumandi seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan!Kita semuanya menyukai yang tidak ada. Ya Pak Amat”

Amat tidak bisa menjawab. Tetapi, kemudian setelah tamunyapergi, ia langsung pasang omong dengan Ami.

“Ami, apa maksudmu mengatakan hidup di Bali ini sumpek?”Ami bingung.“Kamu yang sudah bilang begitu kepada tamu kita, kan?”“O samasekali nggak.”“Siapa dong?”“Nggak tahu!”Amat tidak percaya. Malam hari Amat mengajak istrinya be-

runding.“Kalau seorang gadis sudah mengatakan bahwa hidup ini

sumpek, maksudnya apa?”Bu Amat memandang suaminya heran.“Ibu pernah jadi gadis kan?”Bu Amat menggeleng.“Jangan begitu. Ini serius. Menurut pengalaman Ibu sebagai se-

orang gadis dulu. Kalau sudah mengatakan merasa sumpek, itu arti-nya apa?”

“Waktu gadis Ibu tidak pernah sumpek, tetapi setelah tidakgadis lagi memang sering.”

“Maksudnya setelah kawin?”“Setelah menjadi istrinya Pak Amat.”“Ya itu karena gaji bekas guru dan bekas sopir kecil. Karena kesulitan

keuangan. Itu biasa. Mana ada orang yang merasa hidupnya cukupsekarang kalau melihat di sekitarnya serba gemerlapan. PertanyaanBapak, kalau anak kita mengatakan hidupnya sumpek itu kenapa? Apakarena dia tertekan oleh kita? Atau, dia sudah mau kawin?”

“Tanyakan sendiri kepada Ami.”“Sudah.”“Jawabnya?”“Dia tidak mau mengaku.”“Ya kalau mau disalahkan siapa yang mau mengaku!”“Jadi kalau begitu, paling tidak Ibu melihat ada alasan yang

masuk akal, Ami merasa sumpek?”“Ada!”“Apa?”“Karena, Ami manusia yang normal. Perasaan sumpek itu kan

wajar. Kalau tidak pernah merasa sumpek, malah harus dicurigaisarafnya sudah putus!”

Amat angkat tangan. Dia tahu istrinya tidak menyukai per-cakapan itu. Sebagai suami yang baik, dia lalu bungkam. Tetapi,Ami malahan kemudian membuka percakapan.

“Seandainya ada yang menanyakan apakah Ami sumpek, Amiakan jawab, ya. Ya, Ami merasa sumpek hidup di sini!”

Amat terkejut.“Jadi kalau begitu kamu yang ditanya tamu kita itu?”“Bukan. Tetapi, memang betul. Hidup di sini rasanya sumpek.”“Kenapa? Apa kamu merasa, kami menekan kamu?”“Kalau orangtua menekan anaknya itu biasa. Kalau diloskan

anak bisa liar. Jadi jangan khawatir. Bapak dan Ibu tidak melakukankesalahan. Nanti kalau Ami punya anak, Ami juga akan menekananak dengan disiplin. Sebab, hidup ini makin keras persaingannya,kalau tidak punya disiplin tidak akan jadi apa-apa. Jadi terima kasihatas tekanan Bapak dan Ibu, karena itu telah membuat Ami selamat.”

Amat merasa tidak nyambung. Ia kembali membunuh percakapan.Lalu ia keluar rumah. Tetapi, begitu keluar dari pintu, untukpertamakalinya ia tiba-tiba menyadari bahwa, banyak sekali orangyang berada di luar rumah. Rata-rata separuh lebih dari penghunirumah ada di luar rumah. Para tetangga berkeliaran di jalanan danhalaman rumah. Jarang sekali orang tinggal dalam rumah.

Amat perlahan-lahan berjalan keluar. Di jalan, ia menemukanlebih banyak lagi orang. Bukan hanya mereka yang pulang kerjaatau berangkat kerja. Tetapi, orang-orang yang semata-mata sepertitidak betah ada dalam rumah. Jalanan telah menjadi rumah yanglebih banyak dihuni daripada rumah sendiri. Rumah hanya tempattidur. Untuk ngorok. Kalau sudah terjaga, orang gentayangan.

Amat terus jalan lebih jauh. Ia tiba di rumah orang kaya itu.Lampu-lampunya menyala semua. Jendela terang. Ruang tengahtampak ada kehidupan. Sementara di sekitar rumah, sepi. Tak adapenghuni rumah yang gentayangan. Tamannya yang indah denganpohon yang dirawat dan bunga-bunga yang asri membuat rumah ituseperti bunga dalam sebuah pot yang mahal. Sejuk, nyaman, ruangdi situ terasa ramah.

Amat terkejut. Tiba-tiba saja, ia merasakan apa arti kata sumpekyang sejak tadi siang dikejarnya. Barangkali ketika mengatakan merasasumpek, gadis yang ditemui tamu di dalam toko itu, tidak benar-benar menyadari apa yang dikatakannya. Ia hanya merasa sesak,tetapi tak tahu kenapa.

Amat bergegas pulang. Ia membangunkan Ami yang sudah tertidurkarena lelah belajar.

“Ami, Bapak sekarang tahu apa yang menyebabkan gadis itumerasa sumpek. Pembangunan di Bali ini diartikan adalah pem-bangunan fisik, membangun rumah di atas tanah. Jadi tiap tanahkosong akan selalu nantinya akan dijadikan lokasi bangunan. Tetapi,ketika membangun, pemiliknya tidak lagi mempedulikan samasekalitata ruang seperti yang ada dalam arsitektur tradisional Bali. Semuadijadikan bangunan dan kamar. Makin besar bangunan makindianggap bagus. Tidak ada taman. Tidak ada ruang untuk melepaskanpandangan. Tidak ada ruang buat bangunan itu bernapas. Akibatnyaorang tidak betah di rumah. Semuanya sumpek. Tetapi, mereka tidakmenyadari apa yang menyebabkan mereka merasa sumpek. Terussaja membangun. Mereka sudah lupa tri hita karana. Hubunganmanusia dengan manusia, dengan pencipta, dan dengan alam! Ami!”

Mata Ami sudah terpejam. Ia samasekali tidak mendengar apayang dikatakan Amat. Amat penasaran. Ia membangunkan istrinya.

“Bu, Bu, bukan hanya gadis itu, bukan hanya Ami, Bapak jugamerasa sumpek.”

Bu Amat memejamkan mata tak peduli. Amat bengong mem-perhatikan tubuh istrinya yang tergeletak karena kelelahan bekerjaseharian. Napasnya turun naik dengan teratur. Ia samasekali tidakmendengarkan.

“Ya aku juga sumpek,” bisik Amat tak peduli istrinya sudah tidur,“sumpek karena orang-orang tak berusaha untuk melihat apa yangsudah menyebabkan rasa sumpek itu. Membangun itu tidak harus me-rusak dan menganibal lingkungan yang punya hak hidup. Itu kejahatan.Kalau kita tidak mulai sekarang, seluruh Bali akan sumpek. Aku sumpekkarena tidak ada orang yang mau mendengarkan orang lain bicara.”

Pagi-pagi ketika Amat bangun terlambat, Bu Amat menyapa.“Masih sumpek?”“Amat mengangguk“Bagus. Ibu sudah sejak bertahun-tahun yang lalu merasa-

kannya.”

Berolahragalah demi KebugaranTUBUH bugar itu perlu. Kebugaran bisa meningkatkan produktivitas.

Sebaliknya, jika tidak bugar, duduk sebentar sudah mengantuk, sering sakit.Maka, perlu berolahraga, tidak perlu menjadi atlet. Olahraga itu seperti obat,

ada dosisnya. Juga, pertimbangkan usia. Orang gemuk jangan berolahraga lari.Mengurangi lemak perlu bertahap, tidak bisa instan. Penderita diabetes harus

banyak jalan. Penderita asma tidak dianjurkan lari cepat. Aerobik atau jalanbaik untuk menjaga kebugaran. Bersepeda merupakan olahraga komplit.

Petani yang tiap hari bekerja di sawah, apa masih perlu berolahraga?

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Global FM96,5 Minggu (4/7). Topiknya,“Berolahraga demi Kebugaran”.Berikut, petikannya.

Olahraga seperti ObatAda Dosisnya

Tiap orang ingin hidupsehat. Kesehatan tidak datangbegitu saja, perlu diusahakan.Selain makan dengan gizi ba-gus, kita perlu berolahraga.Olahraga itu penting sesuaijenisnya ditinjau dari tujuannya.Pertandingan sepak bola me-rupakan olahraga yang menge-jar dan mencapai prestasi. Adalawan satu sama lain. Kita ber-usaha lari secepat-cepatnya,atau melompat setinggi-tinggi-nya. Orang yang bugar, ketikapulang kerja masih merasa cu-kup sehat. Sampai di rumahtidak loyo dan memunyai te-naga untuk bercengkerama ataujalan-jalan bersama keluarga.Tiba-tiba ada goncangan, misal-nya gempa, kita masih bisa me-nyelamatkan diri. Olahragaseperti obat. Ada dosisnya danberapa lama dilakukan. Olah-raga perlu mempertimbangkanusia, apakah untuk anak-anak,anak muda, atau orang tua. Usiamuda masih lebih mampu me-mikul beban berat. Dalam olah-raga dikaitkan dengan denyut

nadi maksimal masing-masingorang. Saat berolahraga denyutnadi meningkat. Akibatnya, tu-buh memikul beban olahragatersebut. Jantung memompadarah sehingga mengakibatkandenyut nadi meningkat. Rumusyang dipakai menghitung 220dikurangi umur. Misalnya, usia-nya 27 tahun, jadi hitungannya220 – 27= 193. Angka ini denyutnadi yang masih ditoleransi tu-buh. Jangan sampai melewatidenyut nadi maksimal itu. Kalaudilewati bisa mengakibatkan halyang tidak diinginkan ataumembahayakan. Kalau inginmelakukan aktivitas olahragatidak harus mencapai denyutnadi maksimal. Lakukan 65%-80% dari denyut nadi maksimal.Kalau hitungannya 65% orangyang berusia 27 tahun tadi, ber-kisar 120. Itu denyut nadi yangdicapai sehingga dapat dikata-kan mampu meningkatkan ke-bugaran.

Ketut Tirtayasa, ProfesorFisiologi Kedokteran, Univer-

sitas Udayana

Keringat BerlebihanBerbahaya?

Menurut saya, yang diang-gap tubuh sehat apabila sirku-lasi darah, udara, air di dalam tu-buh lancar dan seimbang. Stresbisa muncul apabila tidakada ketidakseimbangan di

antara ketiganya. Apa benarseperti itu? Apakah jika kita ke-luar keringat berlebihan, ber-bahaya?

Ketut Kari

Petani Apa perluOlahraga lagi?

Petani bekerja di sawah.Karyawan bekerja dengan baikdi kantor. Apa perlu olahragalagi. Petani gerakannya men-cangkul. Yang bekerja tangan-nya. Ada gerakan olahan geraktubuh. Usia lanjut tensi mening-kat. Apa karena tidak pernahberolahraga?

Santha

Bekerja KerasSama dengan Olahraga?

Kebugaran itu hak bukankewajiban. Namun, keseimbang-an berpikir untuk ketenanganjiwa tidak bisa dikesempingkanagar tercapai kesehatan fisikdan psikis. Makin gencar rodakehidupan, manusia makin me-nyadari pentingnya waktu danselalu terburu-buru. Pepatah“sambil menyelam minum air”selalu dipakai. Bekerja keras ti-ap hari apakah sama denganolahraga?

Pande

YogaOlahraga yang benar adalah

yoga. Renang, jalan kaki, ke sa-wah adalah yoga.

Sridam

Bisa Berolahragadi Tempat Kerja

Olahraga memicu detak jan-tung. Tujuannya, memperlan-car sirkulasi darah. Tubuh akanberusaha mensuplai energi.Energi membutuhkan oksigendan darah. Darah mengalir kepembuluh darah. Jika sirkulasidarah lancar tubuh akan sehat.Kalau hanya duduk, kita mung-kin sehat, sehat dalam keadaandiam. Dengan berolahraga, kitaakan sehat dalam keadaan di-namis (aktif). Ibaratkan, air tidakmengalir di got dengan lancar.Ketika berolahraga air di gotmenjadi lancar. Jika sirkulasidarah lancar akan meningkatkanhormon tertentu yang munculyang menyebabkan lebih ber-gairah. Hormon itu namanyaendhorphin. Keluar keringatmemerlukan banyak energi.Energi yang dibentuk mem-butuhkan gerak begitu besar.Selain begitu besar akan ada ke-lebihan energi yang akan me-ningkatkan panas tubuh. Tu-buh kita memiliki standar panastubuh tertentu lazimnya ber-kisar 37 derajat celcius. Ini ha-rus dipertahankan. Kalau pro-duksi meningkat, panas tubuhmeningkat. Jadi harus dikeluar-kan. Tujuan berkeringat untukmengembalikan panas tubuh.Panas tubuh meningkat akandinetralkan dengan penguapankeringat. Tidak perlu khawatirberkeringat saat berolahraga.Aktivitas fisik seperti mencang-kul boleh kita katakan berolah-raga, asalkan sesuai rumus olah-raga. Pekerja kantoran yang se-lalu buru-buru, bekerja dari pagisampai sore. Aktivitas fisik yangkurang banyak, aliran darah danlemak yang mengendap sehinggamereka perlu olahraga untukmenjaga kebugaran. Kita bisamelakukan olahraga di tempatkerja dengan peregangan. Olah-raga tidak perlu menjadi atlet. Kitatetap bugar bekerja masih punyacadangan energi melakukan pe-kerjaan selain pekerjaan pokokyang kita lakukan.

Ketut Tirtayasa

Tanpa OlahragaBekerja Kurang Maksimal

Tanpa berolahraga, bekerjaterasa kurang maksimal. Duduksebentar sudah mengantuk. Sayamerasakan sekali manfaat ber-olahraga. Olahraga sebuah ke-butuhan hidup. Kalau sendirimelakukan yoga kurang afdol.Saya memiliki keluarga, dan inginmereka juga bugar. Kalau diajakyoga mereka tidak siap karenagerakannya sulit. Mereka tidak ter-tarik. Umur saya 47 tahun. Olah-raga yang saya tekuni bulu tang-

kis. Keluarga sering saya ajak kelapangan agar mereka bugar juga.

Gede Biasa

Banyak Terserang’Stroke’

Olahraga penting karenabanyak yang terserang strokekarena makan daging. Apa per-lu vegetarian?

Diakaya

Harus Imbang,Olah Jiwa juga

Main catur ubuh apa yangdiolahragakan? Olahraga harusberimbang. Ada namanya olahjiwa. Dalam badan yang sehat ter-dapat jiwa yang sehat. Langkahapa yang dilakukan agar jiwanyasehat. Orang gila badannya sehattetapi jiwanya tidak sehat.

Werdha

Orang Gemuk jangan Pilih Lari

Jika usianya 47 tahun dihitungdengan 220-47. Kalau ingin tahudenyut nadi, gunakan metode 10denyut. Ketika melakukan gerakanmaksimal seperti smash dalambulu tangkis atau lari kencang,maka pegang dengan tiga jaritangan denyut nadi di pergelang-an tangan. Ketika itu denyut nadicepat. Hitung dalam 10 denyuttersebut. Usia 47 tahun boleh sajamelakukan olahraga bulu tangkis.Namun, yang perlu diperhatikan,olahraga berprestasi sering me-libatkan emosi. Kita punya tem-peramen ingin menang. Kalauhanya dipakai sebagai hobi ba-gus. Apalagi kita bisa terlibathubungan sosial dengan teman-teman, saling guyon sangatbermanfaat bagi kebutuhan ro-hani. Jangan terlalu ambisius, akanlebih baik lagi terkait denganolahraga lain seperti senam. Yogasangat baik memberi keseim-bangan, ketenangan dan me-rupakan kebutuhan rohani. Caturbertanding sambil duduk. Kitaberpikir keras memutar otak meng-hadapi strategi lawan. Janganlupa kita akan tahan dudukberjam-jam kalau fisik kita bagus.Pelihara kebugaran fisik denganmelatih fisik dengan olahraga,misalnya aerobik. Bagaimana otakbisa bugar dalam pertandingan,kalau fisik sudah lemah. Dudukbeberapa jam sudah loyo bagai-mana bisa menang. Tidak semuaorang gila fisiknya sehat. Tidakada korelasinya orang gila danfisik sehat. Mengapa orang men-jadi gemuk? Gemuk akan terjadijika tidak ada keseimbangan dalamtubuh antara asupan energi se-hingga olahraga perlu dilakukan.

Kesetaraan Gender di Desa PakramanDESA pakraman merupa-

kan wadah bagi umat Hindu diBali untuk mengamalkan ajaranagama berdasarkan pustaka suciWeda. Amat jelas dinyatakandalam Lontar Mpu Kuturan:Desa pakraman winangundening Sang Catur Varna ma-nut linging Sang Hyang Aji.Maksudnya: Desa pakramandibangun Sang Catur Varna(Brahmana, Ksatriya, Waisiya,dan Sudra) berdasarkan ajarankitab suci (Weda). Ini artinyaajaran agama Hindulah yangdijadikan dasar kebijakan dalammembangun desa pakraman.

Oleh karena pengaruh se-jarah dan dinamika zaman ba-nyak ajaran suci Weda sabdaTuhan itu yang belum terimple-mentasikan secara utuh dalamkehidupan beragama Hindu ter-masuk juga di Bali. Demikianjuga di desa pakraman di Balisudah banyak yang dilakukanumat Hindu tetapi masih banyakjuga yang belum terwujud se-bagaimana tattwa dari ajaranHindu tersebut.

Seperti kedudukan dan pe-ran perempuan masih ada hal-hal yang perlu dibenahi. Sudahada usaha berbagai pihak untukmendudukkan perempuan se-tara dengan kaum laki dalamsistem adat dan budaya Hindudi Bali. Namun, hasilnya belumseperti apa yang diharapkan.Hal itu.wajar sebagai suatuproses yang harus terus dilaku-kan secara konsisten untukmenempatkan perempuan se-suai dengan swadhama-nyasecara setara dalam sistem adatdan budaya Hindu di Bali.

Upaya tersebut hendaknya terusmengacu pada ajaran suci Weda dansastra-sastranya.

Misalnya, dalam ManawaDharma sastra I.32 dinyatakanbahwa laki dan perempuan sama-sama ciptaan Tuhan. Ini artinyaharkat dan martabat wanita dan laki-laki dipandang setara dalam ajaransuci Weda. Perbedaan laki danperempuan adalah perbedaan setarayang saling lengkap melengkapi.Konsep Sastra Weda itu harus terusdijadikan acuan dalam membangunkesetaraan gender di desa pakramandengan cara-cara yang santi.

Perjuangan untuk membangunlaki dan perempuan setara bukanmerupakan perjuangan kaum pe-rempuan berhadapan melawankaum laki. Kesetaraan gendermerupakan perjuangan pemahamanatau paradigma. Banyak kaum lakisudah dengan gigih mendudukkankaum perempuan setara denganmemberikan berbagai peluangpadanya. Ada kaum perempuanyang sudah siap mendapatkanpeluang setara itu, tetapi masihbanyak yang belum siap mengambilperan setara itu. Misalnya, dalamtradisi sistem kependetaan Hindudi Bali yang membenarkan pe-rempuan menjadi pandita setaradengan kaum laki. Karena itudikenal adanya pandita istri danyang juga boleh memimpin upacarayadnya yang kecil dan yang besar.Tetapi, dalam sistem waris pe-rempuan Hindu di Bali masih perlubanyak diperjuangkan semua pihakyang punya kepedulian tentangkesetaraan gender tersebut. Se-yogianya hal itu diperjuangkansemua pihak terutama mereka yangpunya posisi di lembaga sosial

keagamaan Hindu di Bali ini se-perti mereka yang duduk dalamkepengurusan di desa pakraman.

Dalam Manawa DharmasastraIII.56 dinyatakan, di mana perem-puan dihormati di sanalah paradewa senang dan melimpahkananugerahnya. Di mana perempuantidak dihormati tidak ada upacarasuci apa pun yang memberikanpahala mulia. Kalau karunia Tuhantidak dapat diraih karena ditutupperilaku yang tidak mendudukkanperempuan secara terhormat tentu-nya bukan kaum perempuan sajayang menderita, semua pihak punterkena akibatnya. Bahkan tidakada upacara yadnya yang akanmemberikan pahala mulia. Karenaitu ubahlah tradisi yang tidakmemperlakukan perempuan setaradalam adat budaya Hindu di desapakraman khususnya dan di Baliumumnya dengan senantiasa meng-acu pada kitab suci.

Dalam Manawa DharmasastraIX.132 dinyatakan, anak perem-puan boleh diangkat sebagai ahliwaris orangtuanya. Dalam sloka133 berikutnya dinyatakan tidakada perbedaan antara anak laki danperempuan yang diangkat status-nya sebagai ahli waris. Dalam halpembagian harta waris, ManawaDharmasastra IX.118 menyatakan,perempuan mendapatkan minimalseperempat bagian dari masing-masing pembagian saudara lakinya.Kalau saudara lakinya banyak bisasaudara perempuan lebih banyakmendapat dari saudara lakinya.Meskipun setelah ia bersuami pe-rempuan itu tidak memiliki bebankewajiban formal pada keluargaasalnya, namun ia memiliki hakwaris. Itu menurut pandangan kitabsuci. Tetapi, dalam adat istiadatHindu di Bali perempuan tidakdapat waris apalagi ia kawin keluarlingkungan keluarganya. Hal iniharus diupayakan tahap demitahap dengan cara yang santi.

Di samping perempuan men-dapatkan artha warisan juga men-dapatkan pemberian artha jiwadana dari ayahnya. Jumlahnya ter-gantung kerelaan orangtuanya.

Sebagai ibu atau pitri mattamenurut istilah dalam ManawaDhrama II. 145 perempuan seribukali lebih terhormat daripada ayah.Sedangkan sebagai istri ia setaradan satu dengan suaminya. Iniartinya menyangkut hal-hal yangbersifat strategis dan substansialdalam kehidupan berumah tanggadan bermasyarakat kaum laki danperempuan wajib diajak ikut me-nentukan. Tidak tepat kalau hanyaditentukan kaum laki dan kaumperempuan tinggal menerima apa

saja yang ditetapkan kaum laki.Di desa pakraman sudah

ada yang mengajak kaumperempuan ikut rapat banjarmeskipun belum begitu lazim.Demikian juga dalam kehidupankeluarga sudah ada keluargadalam menetapkan suatukebijakan keluarga dalam halupacara yadnya atau hal-hallainya mengajak kaum perem-puan untuk rapat atau ber-musyawarah. Menyangkut tek-nis penyelenggaraan upacarayadnya memang kaum perem-puan sudah menjadi pihak yangpaling menentukannya.

Tradisi kedudukan perempu-an dalam masyarakat Hindu diBali ada baiknya dianalisis dengankonsep Bhawagad Gita XII.12yang menyatakan adanya proses:abyasa, jnyana, dhyana, tyagadan santi anantaram. Ini artinyatradisi (abiasa) itu hendaknyadicermati dan dianalisis denganilmu pengetahuan (jnyana). Ilmupengetahuan harus diterapkansinergis dan fokus (dhyana).Karena, manusia yang melakukantentunya ada saja lebih dankurangnya. Lebih dan kurang ituhendaknya diterima dengan ikhlas(tyaga). Dengan demikian barulahberbagai proses perubahan kearah yang makin baik akan ber-jalan dengan damai (santi sanan-taram). Kalau terlalu idealis kitamengukurnya akan terjadi salingmenyalahkan terus dan per-ubahan pun tidak akan berjalandengan damai.

I Ketut WianaPengamat masalah

sosial-agama

I Ketut Wiana

Page 3: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

311 - 17 Juli 2010 Tokoh

Proyek Mesin SusuKedelai Rotary

Sediakan Susu Segarbagi 500 Anak Dalam Sehari

ROTARY Club of Bali Denpasar District 3400-Indonesia merupakan klub Rotarypertama sekaligus tertua di Bali yang didirikan pada tahun 1983 silam. Dalam usiapelayanannya ke-27 tahun ini, Rotary Club of Bali Denpasar tetap berkomitmenmenitikberatkan pelayanannya kepada anak-anak mengingat anak-anak merupakangenerasi penerus sekaligus calon-calon pemimpin masa depan bangsa. Ada punpelayanan-pelayanan yang diberikan menyasar pada peningkatan mutu pendidikan sertakesehatan anak-anak.

Khusus untuk peningkatan mutu kesehatan anak-anak, Rotary Club of Bali Denpasartelah melaksanakan beberapa program di antaranya pembagian obat cacing, pemberian

makanan nutrisi tambahan dan saat ini yangsedang dirintis adalah pemberian susunabati berbahan dasar kedelai yang diprosesmenggunakan sebuah mesin pengolah.Dalam proyek Rotary, mesin itu lebih dikenaldengan sebutan mechanical cow.

Pada tahun 2010, Rotary Club of BaliDenpasar mendapat kesempatan untukmenerima bantuan dua unit mesin tipe VS-30 sebagai pilot project di Bali yang diperolehatas kerja sama dengan beberapa RotaryClub luar negeri di antaranya Rotary Club ofPetaluma AS, Rotary Club of Kona Hawai,Rotary Club of North Hawai, Rotary Club ofGagetown Village serta Rotary Club ofMoncton West Canada. Kedua mesintersebut rencananya akan ditempatkan didua sekolah dasar di Bali di antaranya SDNNo. 2 Banjar Teja Bukit, Desa Bantiran,Tabanan dan SDN No. 2 Sambangan BanjarAnyar, Buleleng.

Masing-masing mesin dapat mem-produksi 30 liter susu kedelai dalam waktusatu jam dan dalam sehari dapatdioperasikan maksimal selama delapan jam.Mesin tersebut dapat menyediakan sususegar kaya protein bagi 500 anak dalamsehari. Susu tersebut akan dibagikan secaragratis kepada semua anak yang ada dimasing-masing sekolah. Dengan demikiandiharapkan kebutuhan gizi yang terkandungdalam susu kedelai tersebut di antaranyaprotein, lemak nabati, karbohidrat, serat, vi-tamin A, B1, B2, E, mineral, polisakarida,isoflavon serta kalsium bagi anak-anak dapatterpenuhi tiap harinya sehingga dapatmengikuti pelajaran di sekolah dengan lebihbaik. –asp/nor

Rotary Club of Bali Denpasar,District 3400-Indonesia 2010

Gambar: Proses pembuatan susu kedelai

DDG Yetty SusanPR Chair D-3400

Tiap HariBaca KamusBahasa Kawi

Pembaca LontarTermuda Muri

Putra pasutri I MadeDegung dan Ni Ketut Sutarmi ini

sangat antuasias mempelajarilontar. Bahkan, tak tanggung-tanggung, ia mengoleksi ratus-an lontar dan buku aksara Balidi rumahnya di Karangasem.Lontar menjadi bacaan rutinnyatiap hari di kala sengang.

Saat ini, Sutawa bertempattinggal di Denpasar bersamakerabatnya. Beberapa lontar di-bawanya sebagai bahan bacaandi pondoknya di kawasanpenjual tanaman hias JalanHayam Wuruk Denpasar.

Saat wartawati Koran Tokohberkunjung, Sutawa sedangmenulis bait-bait pupuh. Ialangsung memperdengarkankepiawaiannya mewirama darihasil karyanya sendiri. Ketika,ditanya apa artinya, I GedeMerta, kerabatnya yang jugakepala keluarga di pondok itu,

menerangkan makna bait-baitpupuh sinom yang dinyanyikanSutawa. “Lebih banyak berisinasihat orangtua kepadaanaknya,” kata I Gede Mertayang juga seniman bonsai ini.Sutawa sudah menciptakanlima syair pupuh sinom. Suatusaat, kata Gede Merta, ia inginmembukukannya.

Sutawa tergolong anakmultitalenta. Selain di sekolahtermasuk peringkat 10 besar, iamenguasai berbagai macamcabang kesenian yakni tari,lukis, pahat, dalang, mawi-rama, dan nyurat lontar.

Sutawa memang keturunanpembaca lontar. Bapak danibunya jago menyurat lontar.Oleh karena itu, sejak kecil,kegiatan Sutawa sudah ber-sentuhan dengan lontar. Se-telah mengenal bentuknya,membuka-buka, kemudiantertarik untuk melihat tulisan-

nya dan akhirnya ia tertantanguntuk melatih kemampuanyamenulis dan membaca lontar.Saat berusia 5 tahun, ia seringbermain di dekat ibunya yangsedang menyurat lontar.Sutawa sering melontarkanpertanyaan kreatif, “ini hurufapa, ini artinya apa?” Lama-kelamaan, ia mengerti apa yangditekuni ibunya. Berawal darimengenal 18 huruf, mulai daria, na, ca, ra, ka, kini Sutawasudah membaca puluhan lontar,isi lontar berupa nyanyianmaupun yang berisi ilmupengetahuan, termasuk usa-dha. “Lontar usadha barubelajar sedikit. Lebih banyaklontar ilmu pengetahuan,”ujarnya.

Lontar menggunakan ba-hasa Kawi. Untuk mener-jemahkannya, Sutawa tiap harirajin membaca kamus bahasaKawi. Pengalamannya mem-baca lontar diasahnya denganmengikuti perlombaan saatduduk di kelas II SD No 2Sibetan, Karangasem. Walau-pun lawannya anak-anak SD

yang lebih besar, Sutawaberhasil mengalahkan mereka.“Saya tidak menduga bisamenang,” ujar bocah yangbercita-cita ingin menjadiseniman serba bisa ini.

Untuk mendapatkan rekorMuri, bukanlah hal yang mudahbagi Sutawa. Ia mendapat tigakali tes untuk membuktikankepiawaiannya dalam membacalontar. Pengetesan dilakukandengan pengambilan baitsecara acak. Juara I Siswa AjegBali ini mampu melewati semuates itu dengan penuh percayadiri. I Gede Merta yang ikutmenemani saat tes Muri itumenuturkan, pengecekan di-lakukan sekitar dua jam.Keluarga besar Sutawa turutbersyukur atas prestasi yangdiraih remaja usia 15 tahun ini,saat ia dinobatkan Muri sebagaiPembaca Lontar Termuda.

Dalang CilikBukan hanya piawai

membaca lontar, Sutawa jugamendapat julukan ‘dalang cilik’.Saat usianya 5 tahun, ia seringmembuat wayang dari daunkamboja. Ia sering mendalangdengan wayang daun buatan-nya. Dengan mengambil lakonMahabharata dan Ramayana,

Sutawa terus belajar mendalangsambil belajar menulis lontar.Predikat ‘Juara I Dalang Cilik se-Bali’, sudah diraihnya.

Saat Parade Dalang dalamPesta Kesenian Bali Tahun2006, ia diberi kesempatanpentas di Taman BudayaDenpasar. Ada dua dalang cilikyang tampil. Sebelum Sutawatampil, penonton memadati ar-eal pementasan dalang ciliksatunya. Namun, ketika Sutawasudah beraksi, seketika pe-nonton menyerbu tempatpentasnya. Bahasa Sutawamemang komunikatif danlakonnya yang menarik mem-buat penonton betah untukmenonton wayang yang di-mainkannya.

Sutawa sudah pernah pentasmendalang di beberapa wilayahdi Bali. “Kata orang saya punyaciri khas,” ujarnya berseloroh.Sutawa sering diundang untukmendalang saat upacarapiodalan, atau mendalang untukhiburan pada malam hari. Palingmalam, ia mendalang sampaipukul 23.00. “Yang sering tampildalam upacara adat, saatsulinggih mapuja dari pagisampai siang,” kata remaja yangmenyukai pelajaran Matematikadan IPA ini. —ast

Hubungi: Pipit/Ayu (0361) 425373, SMS ke Sepi (0361) 7402414

Setahun Rp 90.000 + Ongkos Kirim

6 Bulan Rp 60.000 + Ongkos Kirim

Berlangganan Koran TokohBerlangganan Koran Tokoh

Sutawa bersama I Gede Merta

tkh/

ast

BELAJAR aksara Balimulai tidak menarikperhatian bagi sebagianbesar orang Bali. AksaraBali diidentikkan orangtua, karenanya takbanyak remaja yangtertarik untukmempelajarinya.Namun, pandangansemacam ini tak berlakubagi Wayan Sutawa,siswa kelas 2 SMPN 8Denpasar. Kemampuan-nya menulis danmembaca aksara Balitelah menorehkanbanyak prestasi. Mu-seum Rekor Indonesia(Muri) telahmengukuhkannyasebagai pembaca lontartermuda Agustus 2009.

Page 4: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

11 - 17 Juli 2010Tokoh4 NUSANTARA

Tari Bedana Muli Jegeg

Makin Didengar Makin Asyiik...

DALAM Pesta Keseni-an Bali (PKB) ke-32tahun ini, keempat-

kalinya Lampung Timur turutberpartisipasi dengan menampilkantarian dan lagu-lagu pop daerahsetempat. Di antara tari-tarianyang ditampilkan Rabu (7/7) ter-dapat tarian kreasi baru BedanaMuli Jegeg yang merupakan hasilakulturasi budaya Lampung Timurdengan budaya Bali. “Tari BedanaMuli Jegeg khusus dipersembahkanuntuk masyarakat Bali dalam PKBkali ini,” ujar penata tari tersebut,Agus Gunawan. Unsur budaya Balitampak terutama dalam musik dangerakannya.

Kelahiran tarian ini terinspira-si kemajemukan warga masyarakatKabupaten Lampung Timur, yang

terdiri atas beragam etnis, termasukwarga asal Bali. “Di LampungTimur, warga asal Bali mendiamisecara dominan empat kecamatan,”ujarnya.

Agus Gunawan menuturkan,tak sedikit warga asal Bali di Lam-pung Timur yang menjadi musisi.Sebagian mereka, walaupun tidakberagama Islam, mahir membawa-kan lagu-lagu islami.

Ia mengungkapkan, di Lam-pung Timur Tari Bedana sudah di-kenal sejak dulu. Tarian ini lahirdari budaya Islam dan sebagai sa-rana siar Islam oleh pedagang-pedagang Islam tempo dulu. “War-ga asal Bali turut memberikan ins-pirasi bagi munculnya Tari BedanaMuli Jegeg ini,” katanya.

Dalam pergelarannya di arena

PKB tesebut Dinas Kebudayaan danPariwisata Lampung Timur jugamenampilkan Tari Melinting yanglahir di daerah perbatasan LampungTimur dan Lampung Selatan. Me-nurut Agus Gunawan, Tari Melintinglahir pada abad ke-17, sebagai tariuntuk menyambut Sultan Hasa-nuddin yang singgah ke KeratuanMelinting dalam upaya menjalinhubungan dagang dengan warga Ke-ratuan. “Tari Melinting yang se-karang lebih banyak dipengaruhibudaya Islam. Dulu, para penarinyamengurai rambut dan hanya menge-nakan kemben. Sekarang, penarinyaberbusana lebih tertutup dan menge-nakan cadar,” tuturnya.

Tari Melinting terdiri atas em-pat tarian meliputi Tari Jentik, Tari

Agus Gunawan

Tari Melinting

Melinting, Tari Bejenengan, danTari Sabai. Oleh karena Tari Melin-ting lebih dahulu dikenal, orangmenamakan keempat tarian itu se-bagai Tari Melinting. Pola geraknyasama, tetapi penarinya berbeda.“Tari Jentik dan Tari Melintingdibawakan para perjaka dan gadis,Tari Bejenengan dibawakan orang-orang bergelar, dan Tari Sabai di-tarikan para tetua adat,” ujarnya.

Terinspirasi dari Tari Melintingitu, pria asal Kediri, Jawa Timurdan tamatan Padepokan BagongKussudihardjo itu menggarap se-buah tari kreasi baru. Pola gerakdalam tariannya terisnpirasi dariTari Melinting, hanya konsepgarapannya mengarah pada gender.Tari kreasi barunya itu disebut TariMulokh Sai Sebai yang berceritatentang kondisi kaum perempuandi Kabupaten Lampung Timuryang masih terpinggirkan.

Agus sering melahirkan tariantersebut berangkat dari kegelisahan-nya terhadap kondisi kaum perem-puan Lampung Timur, yang di an-taranya belum memiliki hak samadengan kaum pria soal warisan.Melalui karya tarinya “Kembali-nya Sang Perempuan”, misalnya,tersirat harapannya agar kedudukankaum perempuan setara dengankaum laki-laki. —tin

KUA Denbar Wakili Bali Lomba KUATeladan Tingkat

Nasional

KANTOR Urusan Aga-ma (KUA) DenpasarBarat terpilih menjadi

wakil Bali dalam Lomba KUAteladan se-Indonesia yang digelarDepartemen Agama RI. Kesem-patan tersebut diperoleh KUAyang dipimpin Gun Supardi, S.Ag.,ini setelah berturut-turut menjadijuara I KUA Teladan tingkat Kabu-paten/ Kota dan Provinsi Bali ta-hun 2010. Tingkat Provinsi Bali,juara II KUA Kecamatan Karang-asem dan Juara III KUA Kecamat-an Jembrana.

Gun Supardi menjelaskan, adabeberapa penilaian yang harusdijalani dalam lomba bergengsi dilingkungan KUA tersebut. “30%penilaian lapangan dan 70% pe-nilaian penampilan Kepala KUA,”ujarnya.

Aspek lapangan, menurutGun, meliputi kelengkapan dankerapian administrasi, visi, misiyang jelas, prosedur pelayananyang bermutu, kemampuan SDMdalam memberikan pelayanan, dankelengkapan sarana-prasarana.Sebagai seorang kepala KUA, Gunjuga mendapatkan penilaian lewatwawancara dan tes tertulis. “Ke-pala KUA juga dites membaca kitab

munakaha yaitu kitab yang mem-bahas tentang pernikahan. Penilaianjuga meliputi tata cara membacaAlquran,” kata Gun.

Menurut suami Rohani, S.Pd.I.,ini, penilaian dari segi kemampuanmembaca Alquran memang pentingdilakukan. Ini berkaitan erat saat sikepala menjadi penghulu atau me-nikahkan calon pasangan pengantin.“Jangan sampai saat penghulumembaca ayat-ayat Alquran dalamkhotbah nikah, ternyata membacaayat-ayatnya salah,” jelasnya.

Sosok Gun Supardi tergolongbaru di lingkungan KUA DenpasarBarat. Sebelumnya, ia menjadi ke-pala KUA di Kecamatan Baturiti,Tabanan 1,5 tahun. “Februari 2010saya dipindah di Denpasar Barat,”lanjutnya.

Dalam menjalankan tugas diKUA di Baturiti yang jauh dari ling-kungan perkotaan, ayah dua anakini rela tiap hari menempuh jarak40 km menuju KUA tempat iabertugas. “Saya bertempat tinggaldi Kota Tabanan. Sedangkan KUAada di Baturiti,” tambahnya. Per-jalanan jauh itu tak membuat se-mangatnya kendor. Bahkan, Gunharus rela berangkat lebih pagi saatada warga yang minta dinikahkan.

Gun mengisahkan, masyarakat didaerah tersebut lebih sering melang-sungkan perkawinan tak lebih daripukul 08.00. Pernah, menurut Gun,pernikahan dilakukan saat subuh.Hujan deras yang mengguyur seluruhKabupaten Tabanan saat itu takmengurungkan niat Gun menunaikantugas dan kewajibannya. “Habis salatsubuh saya langsung ke lokasi per-nikahan di Baturiti,” katanya.

Ada alasan tersendiri yangmembuat masyarakat Baturiti lebihsenang melakukan upacara per-nikahan saat pagi hari. “Jika lewatpukul 09.00, warga yang datangmakin sedikit, lantaran pada jam-jam tersebut mereka harus segerakembali ke sawah atau bekerja,”katanya.

Kini, meski sudah dipindah-tugaskan di wilayah Kota Denpa-sar, Gun masih tetap bersemangatmenjalankan tugasnya. Ada banyaktantangan yang harus ia jalani. Salahsatunya, sosialisasi kepada masyara-kat tentang peraturan pemerintahyang menyebutkan biaya pernikahanhanya Rp 30 ribu. Untuk meyakin-kan masyarakat agar tak takutmenikah karena anggapan biaya ni-kah mahal, di lobi depan KUA Den-bar dipajangkan papan bertuliskanbiaya nikah cukup Rp 30 ribu. “Jikaada warga yang tak mampu, biayanikah digratiskan. Itu merupakanprogram pemerintah,” kata Gun.

Biaya nikah yang mahal, me-nurut Gun, karena banyaknya matarantai atau calo pernikahan. “Kamiingin memutus mata rantai ter-sebut. Jika ingin menikahkan putra-putrinya, warga lebih baik datanglangsung ke KUA, jangan melaluicalo,” imbaunya. –lik

Gun Supardi (dua dari kanan) saat menerima penghargaandari Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bali, 3 Juni 2010

tkh/

dok

PersembahanLampung

Timur

Lima AbadPatung

Tuan Madi Larantuka

9

Dihelat sejak Minggu Palma

USIA lima abad Patung BundaMaria (Patung Tuan Ma) mustahildipisahkan dari sejarah pemerin-tahan Kerajaan Larantuka di bawahtampuk kekuasaan Raja Don Lo-renso DVG II. Penguasa kerajaanyang bertahta tahun 1887 inilahyang menyatakan secara resmiberada di bawah pangkuan GerejaKatedral Reinha Rosari. Pemimpinkegiatan doa semana santa mulaidigilir para kapitan kavaleri, gelarkepangkatan tentara Portugis yangdisematkan di pundak para kepaladesa adat.

Menurut Ketua Komisi Kera-sulan Awam Bernardus Tukan, parakapitan kavaleri itu memimpinwilayah perdesaan umat Katolik.Mereka diangkat Raja Don Lorensountuk mengemban dua tugaskembar. Selain memimpin peme-rintahan desa adat, para kapitan ka-valeri ini mengawal ketahanan imanKatolik umat di wilayahnya. “Me-reka pun mendapatkan tugas khu-sus secara bergilir menjadi pemim-pin doa saat semana santa digelarsetahun sekali pada pekan suci,”jelas aktivis gereja yang akrabdipanggil Dus Tukan ini.

Pemerintah kerajaan dan pe-mimpin gereja saat itu sama-samamemikul misi rohani. Misi ini ma-kin melebar ke wilayah pendidikanterutama ketika gereja berada dibawah kendali komunitas pastordari ordo Yesuit. Kaum rohaniwanini merintis lahirnya sekolah gurudengan nama Normal Cursus tahun1913. Berdirinya sekolah ini di-susul pembangunan 8 sekolah lain,yaitu sekolah putra dan putri diLarantuka, juga di Waibalun, LebaoTengah, Wureh, Konga, Lewolaga,

dan Lamalera (Lomblen).Sekolah rintisan itu menjadi

tonggak penting bagi sejarah per-jalanan dunia pendidikan di Flores.Tonggak penting ini ditandai lahir-nya program pengiriman tenagaterdidik dari Flores Timur ke Flo-res Tengah dan Flores Barat. “Paratenaga terdidik tersebut menerus-kan misi rohaniwan Yesuit yangdilarang berkarya di Ende, Ngada,dan Manggarai semasa penjajahanBelanda di Indonesia dipegangGubernur Jenderal Van Heutz. Me-reka dikirim ke tiga wilayah terse-but untuk menjadi guru pengetahu-

an umum dan agama,” ungkapnya.Misi rohaniwan ordo Yesuit di-

lanjutkan ordo Serikat Sabda Allah(SVD) mulai tahun 1914. Misinyatetap menyebar ke seluruh daratanPulau Flores. Namun, pusat akti-vitas kerohanian tak lagi bermarkasdi Larantuka. Lahirnya PrevekturApostolik Kepulauan Sunda Kecil(Nusa Tenggara) yang dibentukrohaniawan SVD menandai berpin-dahnya kendali konsentrasi kegiat-an misionaris ke Kota Ende.“Geografi Ende berada di titik sen-trum Pulau Flores. Kota Ende saatitu pun menjadi pusat pemerintah-an Hindia Belanda (AfdelingFlores),” imbuh mantan ketua Ikat-an Keluarga Lamaholot (keluargabesar warga Flores Timur) di Bali

Yosep Yulius “Yusdi” Diaz.Namun, aktivitas kerohanian

Katolik warisan ordo Dominikan,Yesuit, dan SVD tetap semarak diLarantuka. Vikariat ApostolikLarantuka, sebagai simbol kelahirankeskupan di Flores Timur, bahkandilahirkan tahun 1951. Uskuppertamanya, Mgr. Gabriel Manek,SVD. Keuskupan ini kemudiandiserahkan kepada Gereja KatedralReinha Rosari 8 September 1954.

“Penyerahan ini dilaksanakandalam sebuah ritual yang dikenangsebagai ekaristi mulia,” ujar DusTukan.

Saat menjadi pemimpin umatKatolik Flores Timur, Mgr. GabrielManek, SVD menanam jasa khususuntuk komunitas biarawati. UskupLarantuka ini mendirikan TarakatSuster Putri Reinha Rosari (PRR).Peristiwanya tercatat 15 Agustus1958.

Musyawarah Daerah IV Majelis Ulama Indonesia Kota Denpasar diGedung Santhi Graha Denpasar, Rabu (7/7), menghasilkan beragamkeputusan, salah satunya terpilihnya Drs. K.H. Mustofa Al-Amin sebagaiketua umum MUI Kota Denpasar 2010 s.d. 2015. Sebelumnya, iamenjabat ketua umum MUI Kota Denpasar 2005 s.d. 2010. Ketua PanitiaH. Mahsun, S.Ag., M.Pd. menjelaskan, Musda juga menetapkan pro-gram kerja. Susunan Dewan Pimpinan MUI Kota Denpasar 2010 –2015: Ketua Dewan Penasihat Drs. H. A. Qosim, M.Pd., Ketua UmumDrs. H. Mustofa Al-Amin, Sekretaris Umum H. Mahsun, S.Ag., M.Pd.,Bendahara Umum H. Sucipto. Tampak Drs. K.H. Mustofa Al-Amin (tigadari kiri) bersama Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra danKetua Umum MUI Provinsi Bali H. Hasan Ali, B.A. —tkh/lik

Mustofa Al Amintetap Ketua Umum

Tetapi, Mgr. Gabriel Manek,SVD kemudian diberi mandat isti-mewa menggantikan Mgr. AntoniusThijssen sebagai uskup agungEnde. Mandat tahta suci di Vatikanini dilaksanakan sejak 3 Januari1961. Keuskupan Agung Ende ke-mudian menyebarkan misi khususmenjadikan Flores Pulau Katolik.Sejumlah paroki dan stasi baruyang dilengkapi gereja dan pastorandidirikan semasa kepemimpin-annya.

Sementara aktivitas kerohaniandi Larantuka tetap berjalan di ba-wah kepemimpinan Uskup Mgr.Darius Ngawa, SVD yang menerus-kan tahta keskupan yang ditinggal-kan Mgr. Gabriel Manek, SVD.Komunitas basis gereja (KBG)menjadi tawaran baru yang diem-buskannya untuk menguatkan imangereja umat. Ini dilakukan melaluiprogram pembangunan gereja lokalkeuskupan yang mandiri di bidangpersonal, spiritual, dan material.

Prosesi semana santa pun

tetap dipelihara sebagai warisanrohani yang monumental saat ke-uskupan kini dijabat Mgr. Fran-siskus Kopong Kung, Pr. Ritualgerejani yang unik ini tetap berlang-sung saban tahun selama saattibanya pekan suci. Ziarah agungwarisan misionaris Portugis inidihelat sejak momen minggu daun-daun (minggu palma). “OrangLarantuka menyebut peristiwa inisebagai dominggu ramu,” katanya.

Ritual dominggo ramu meru-pakan perayaan liturgis dan devosi(peribadatan). Umat Katolik ber-sama serikat awam yang bernaungdi bawah bendera komunitas kon-freria menggelar prosesi perarakan(persisan) Patung Tuan Ma danTuan Ana mengelilingi gereja ka-tedral.

Prosesi ini dilakoni untuk me-ngenang terjadinya peristiwa per-jalanan Tuhan Yesus memasukiKota Yerusalem. Perjalanan Yesussebagai raja ini dikenal sebagai ho-sanna filio David. —sam

Yusdi Diazdiapit Uskup

Larantuka Mgr.Fransiskus

Kopong Kung,Pr. (kanan)

dan Dus Tukan

Kota Larantuka dipandang dari arah laut. Kota tua umat Katolik iniberada di kaki Gunung Ilemandiri

Page 5: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

11 - 17 Juli 2010 5Tokoh

S A L O N & S P A

K U L I N E R I K L A N C A N T I K

JLN. COKROAMINOTONOMOR 66 BLOK B, C, D DENPASAR

TLP. 422335, FAKS.415913SMS. 085241216682

Email/Surel : [email protected]/Situs: www.easyspeak.co.id

Senin-Jumat : 09.00-20.00, Sabtu : 09.00-15.00

Let’s join with EASY SPEAK, get the easyway to learn English.

ERA globalisasi saat ini menuntut tiap individumempersiapkan sumber daya yang handal terutama dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini,peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalammenguasai teknologi komunikasi maupun dalamberinteraksi secara langsung.

Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggrisharus dikuasai secara aktif, baik lisan maupun tulisan.Sebagai bahasa pergaulan dunia, bahasa Inggris bukanhanya sebagai kebutuhan akademis karena pe-nguasaannya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa,melainkan sebagai media komunikasi global.

Pertanyaannya, sudah seberapa aktif penguasaanbahasa Inggris Anda? Jangan biarkan peluang berlaluhanya karena Anda belum lancar berbahasa Inggris.

Easy Speak hadir dengan tampilan metode yangmemungkinkan semua orang menguasai bahasa Inggristanpa harus meninggalkan tempat beraktivitas sehari-hari.Jadwal dirancang FLEXIBLE sehingga memungkinkansiapa saja dari berbagai kalangan dengan profesi apa punbisa leluasa mengatur waktu belajar. Program dirancangkhusus memberikan solusi total terhadap berbagai macamkesulitan yang dihadapi siswa dalam berkomunikasi ba-hasa Inggris. Materi pelajaran dirancang FOKUS sehing-ga hasilnya sesuai dengan harapan siswa. Untuk men-capai hasil yang optimal Easy Speak memberikan ga-ransi berupa FREE, pengulangan sampai siswa benar-benar mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris secaralisan maupun tulisan. Metode ini disajikan dengan elegandan profesional dalam suasana FUN dan penuh keakraban.Suasana belajar tidak terasa tegang yang akanmenjadikan pembelajaran jauh lebih efektif.

Khusus Gelombang ke 2

PENDIDIKAN

Suasana dengan sistem personal attending membuat siswa merasanyaman dalam belajar dengan bimbingan tutor profesional

Dapatkan sebuah alfalink GRATIS

untuk pendaftaran sebelum 17 Juli 2010

Team Course Advisor Easy Speak siap membantu Andamenentukan program sesuai kebutuhan

Mengapa Easy Speak?

Dr.Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS III,S.E. (MTRU),M.Si.Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I

REKTOR UNIVERSITAS MAHENDRADATTA BALIPRESIDENT THE SUKARNO CENTER

Candi Pustaka GaneshaBeberapa waktu lalu, disela-sela mendampingi The

Bali Youth Forum ke Istana Kepresidenan RI GedungAgung di Yogyakarta, saya menyempatkan dirimeninjau situs candi yang muncul tiba- tiba di kompleksKampus Universitas Islam Indonesia (UII). Sayaditerima dengan hangat oleh Ir.Bachnas,M.Sc. (WakilRektor III UII), juga pejabat Badan PelestarianPeninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta dan sejumlahwartawan. Jadilah kunjungan ini menjadi sedikit formal.

Saya diajak berkeliling ke lokasi situs dan mendapat penjelasandari rektorat dan BP3 Yogyakarta tentang bagaimana sejarahditemukan candi dan juga tentang rencana ke depan pembangunansitus ini. Saya tertegun, melihat peninggalan sejarah bangsa yangbegitu hebat, kini muncul tiba-tiba karena kemauan alam. Sebagairektor, saya bersepakat dengan Ir.Bachnas,M.Sc. bahwa denganditemukannya candi ini, justru kerukunan beragama akan semakinkuat, bukan sebaliknya. Dari teksturnya, candi ini unik, karenamenempatkan Ganesha sebagai sentralnya, mengingat selama inicandi di Jawa didominasi aliran Brahma,Wisnu dan Syiwa.

Dan, yang membuat heran, kok bisa-bisanya candi Hinduditemukan di kampus Universitas Islam Indonesia? Kenapa tidaksekalian saja leluhur memunculkannya di Institut Hindu DharmaNegeri di Bangli atau di Universitas Hindu Indonesia di Denpasar?Tapi di sini kita berkaca, bahwa kekuasaan leluhur masih sangatkuat di Tanah Jawa Dwipa.

Saya dengar bahwa di seputaran candi akan dibangunperpustakaan dan candi akan dirawat oleh pemerintah dan juga UII.Lega rasanya, karena kekhawatiran saya sebagai putra Hindubahwa nasib Candi ini akan sama dengan penghancuran patungBuddha di Afganistan sana menjadi terbantahkan. Saya sudahsampaikan ke Rektorat UII bahwasanya 3,5 juta umat Hindu Bali,10 juta umat Hindu Indonesia dan 1 miliar umat Hindu di dunia akan

mengawasi jalannya pemugaran hingga pemanfaatancandi ini. Selain itu, ada beberapa masukan saya padaUII Yogyakarta dan BP3 yakni usul saya yang pertamatentang penamaan,seharusnya candi ini dinamakandengan Candi Pustaka Ganesha, mengingat namasementara yang dipakai hanya ”Candi Pustaka”. Sayakira perlu mencantumkan nama Ganesha, mengingatGanesha adalah dewa pengetahuan dan intelektual,selain alasan logis dengan ditemukannya arca

Ganesha tentunya. Lihat saja Institut Teknologi Bandung dan Uni-versitas Mahasaraswati Denpasar, mereka dengan banggamenggunakan lambang Ganesha sebagai wujud intelektual tertinggi.

Pesan saya yang kedua, agar UII dan BP3 melibatkanPHDI dan Lembaga Hindu dalam hal-hal konsultatif. Jangansampai karena salah penafsiran, maka akan muncul isu SARA.Terlebih saya mendengar penemuan candi di UII masih menjadikeheranan dari sejumlah tokoh-tokoh agama negeri ini, baik yangpro dan kontra sehingga masalah rasa dan komunikasi menjadipenting karenanya. Pesan saya yang ketiga, agar UII membangunperpustakaan dengan arsitektur Jawa, bukan arsitektur modelArab atau India sekalipun. Ini penting, agar lebih netral, karenabudaya Jawa itu bukan milik Islam atau Hindu saja, tapi milikbangsa dan ada sense universalnya. Yang terakhir, pesan sayaagar akses umat Hindu Indonesia tidak dipersulit ke candi inimengingat candi ini ada di kompleks perguruan Islam.

Sekilas, usulan saya diterima dengan baik dan ramah. Setelahpuas melihat-lihat, saya pun pamit sambil menoleh tersenyum keArca Lingga, sambil berucap dalam hati, apa yang ditulis olehpujangga Hindu dalam teks akademik Jongko Joyoboyo danserat Dharma Gandul Sabdo Palon Nayogenggong akhirnyaterwujud juga. Angayubagia, kita tunggu lagi kejutan alam yangakan diberikan pada rakyat Indonesia.

BUAT APA GELAR KALAU MENGANGGURBERKARIER DI HOTEL/KAPAL PESIAR

TIDAK PERLU GELARTIDAK ADA PREDIKAT LULUS/TIDAK LULUS

Fakta di lapangan mem-buktikan, banyak perusahaanbesar/raksasa yang mempu-nyai reputasi serta prestasiyang hebat ternyata dimiliki/dikelola oleh orang-orangyang tidak bergelar tapi merekaadalah para profesional yangmempunyai keahlian khususdi bidangnya serta sikap men-tal yang tangguh guna men-capai Kesuksesan.

Tapi sebaliknya banyakorang yang gelarnyaberderet-deret tapi gagalmendirikan/ memimpin per-usahaan. Hal ini membuktikanbahwa tidak selamanya me-reka yang bergelar selalulebih pintar. Orang yang pen-didikan formalnya sedang-sedang saja tapi kalau sukabelajar sendiri (otodidak)maka orang tersebut akan bisamenjadi pintar dan mungkinakan lebih pintar daripada or-ang yang gelarnya berderet-deret tapi malas belajar (maaf,banyak cara instan untukdapat gelar dan banyak jugaorang yang suka cari gelartapi malas belajar).

Orang-orang profesionalmemang tidak mementingkangelar, tapi hasil kerja yangbagus sebagai bukti profesi-onalitas dan kompetensi/keahlian mereka yang sangattinggi. Demikian juga kerja dihotel/bidang perhotelan.Bukan gelar yang dipenting-kan tapi kemampuan sese-orang melakukan/ menye-lesaikan berbagai macam pe-kerjaan yang menjadi tugasdan tanggung jawab merekadi hotel.

JANGAN MIMPILULUS KULIAHLANGSUNGJADI MANAJERSetiap orang yang baru

mulai kerja di hotel dituntutmemiliki kompetensi di salahsatu bidang kerja di hotel. Itulahsebabnya mereka perlu banyaklatihan/praktik ketika masihsekolah.

Semakin profesional makasemakin tinggi kompetensi/keahlian yang dimiliki sertasemakin banyak pekerjaan-pekerjaan yang bisa diselesai-kan seseorang. Itu hanya bisadi peroleh dari tempat kerja bu-kan SEKOLAH.

Makanya para profesionaltidak mementingkan gelarkarena mereka tahu profesional-itas itu diperoleh dari tempatkerja bukan karena gelar. Ja-ngan berharap lulus sekolahlangsung jadi manajer kecualimendirikan hotel sendiri.

TIDAK ADA PREDIKATLULUS/TIDAK LULUSMulai tahun ini, SHS tidak

lagi menggunakan sistem lulus/tidak lulus.

Lho, kok aneh?Ya memang, keputusan ini

diambil pimpinan SHS denganpemikiran dan pertimbanganyang matang dan cukup lama.Pada hakikatnya setiap orangyang sekolah atau kuliah tuju-annya adalah untuk meningkat-kan

Kualitas hidupnya jadibukan sekadar ikut ujian lalululus/tidak lulus.

SHS memberi kebebasan

kepada mahasiswanya untukmenentukan sendiri apa sudahmerasa cukup & puas denganhasil yang diperoleh selamamengikuti pendidikan danpelatihan perhotelan di SHS.

Bukan lagi SHS yang me-nentukan yang bersangkutanlulus/tidak lulus. Mahasiswadiberi kebebasan yang ber-tanggung jawab terutama atauhasil yang dicapai. SHS tidakmau kalau terpaksa harus tidakjujur dengan memberikantambahan nilai hanya supayayang bersangkutan memenuhisyarat lulus. Di sini dituntut adaketerbukaan antara mahasiswa-instruktur dan pengelola SHSsupaya kita sama-sama ber-tanggung jawab atas kualitasalumni SHS.

Rasanya percuma saja apa-bila alumni mendapatkan nilaibagus di transkipnya tetapiterbukti tidak mampu bekerja/berkarya dengan baik. Lebihpercuma lagi kalau menyandang

gelar sarjana tapi tidak bisamendapatkan pekerjaan aliasmenganggur atau tidak mam-pu bekerja dengan baik. Masihjauh lebih baik kalau nilainyasedang-sedang saja tapi ter-bukti mampu menyelesaikantugas dan tanggung jawab pe-kerjaannya dengan baik.

Memang ada yang kha-watir bagaimana kualitas SHSselanjutnya ?

Kualitas SHS akan terbuktidan teruji secara alamiah diindustri. Setiap perubahanpasti ada risikonya dan SHSyang sudah berani melangkahlebih dulu melakukan per-ubahan dengan menjalankansistem seperti yang diberlaku-kan di negara-negara maju.

Mahasiswa tidak perlustres kuliah di SHS.

Sekolah Perhotelan yaa...SHS, Kuliah Singkat BiayaMurah Kualitas No.1

Jadi, tunggu apalagi, daftarsekarang juga!

Informasi lengkap hubungi :

SHS (Surabaya Hotel School)Jalan Joyoboyo 10 SurabayaTlp. : (031) 563 3608Faks. : (031) 567 9422Surel : [email protected]

[email protected] : www.shs-sby.com

MINGGU SEKRETARIAT TETAP BUKA09.00 – 17.00 WIB

KELAS BARU 2010 : Gelombang 2: kuliah perdana 14 Juli.Gelombang 3: kuliah perdana 25 Agustus. Gelombang 4: kuliah 10 November

MELAYANI :Akupunktur Hexagonal: Terapi tusuk jarum mengatasi dia-betes, darah tinggi, prostate, asma, demam berdarah, typus,dan gangguan pencernaan.Akupunktur Kecantikan Terapi tusuk jarum pada wajah danbagian tubuh kurang menarik, berfungsi melangsingkantubuh, membentuk panggul, mengencangkan payudara,menghilangkan flek hitam kerutan wajah dan jerawat.Terapi Lilin: Terapi tradaran lilin, tradisional China berfungsimengatasi keluhan telinga berdenging, migrain, sinusitis, insomnia, dan vertigo.Totok Aura: Terapi pemijatan pada wajah menggunakan tenaga dalam prana, berfungsimenghaluskan dan mengencangkan kulit wajah sehingga memancarkan aura kecantikan.Akupressure: Terapi penotokan di 57 simpul syaraf telapak kaki, bermanfaat mengaktifkankembali organ tubuh yang fungsinya melemah, meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh.Terapi Alat Vital: Terapi pemijatan sekitar alat vital, mengatasi impoten dan ejakulasi dini.Terapi Listrik: Terapi menggunakan aliran listrik lembut, berfungsi melancarkan aliran darahdan syaraf pada tubuh.Refleksi: Terapi pemijatan di seluruh tubuh, melancarkan peredaran darah dan menghilangkanpegal di tangan dan kaki.Relaksasi: Terapi pemijatan di seluruh tubuh dan menjadikan tubuh segar kembali.

Page 6: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

6 11 - 17 Juli 2010Tokoh

Momen Kebangkitan bagi Pemda untuk Pedulikan KoperasiHari Koperasi ke-63

HARI Koperasi ke-63tanggal 12 Juli seharusnyamenjadi momen kebangkit-an kembali bagi pemerintahdaerah untuk lebih me-medulikan koperasi. Kope-rasi sebagai sokoguru per-ekonomian mesti disokongdengan berbagai kemudah-an, baik itu berupa alokasidana, payung hukum sekali-gus peluang yang memung-kinkan koperasi tumbuhsehat.

Kepedulian pemerintahdaerah terhadap koperasisekarang ini harus lebih baiklagi jika pemerintah inginmemuluskan program me-nuju kabupaten penggerakkoperasi seperti yang di-gagas Pemerintah ProvinsiBali.

“Untuk menuju kabupa-ten penggerak koperasi,Klungkung sudah meng-awalinya dan itu sudah ber-jalan. Tinggal bagaimanasekarang Pemda Klungkung

memberikan perhatian dankepedulian lebih baik kepadakoperasi. Jika semua daerahtelah menjadi kabupatenpenggerak koperasi, makakriteria untuk menuju provinsipenggerak koperasi, takkansulit. Sekaranglah momenkebangkitan itu,” tegas INyoman Suwirta, praktisikoperasi di Bali.

Menurut Ketua DekopindaKlungkung periode 2009-2014 ini, membangun sebuahkoperasi kaitannya menujukabupaten/provinsi koperasi,mesti konsekuen dalammenjalankan sistem. Sistemyang sudah benar harus di-jalankan secara berkelanjutandan tidak boleh diubah/digantiseiring bergantinya pucukpimpinan, di tingkat kabu-paten maupun provinsi. “Ja-ngan ganti bupati/gubernurkemudian sistem dan ke-bijakan perkoperasian digantipula. Ini justru akan meng-hambat jalannya koperasi.

K o p e r a s iharus diberiruang yanglebih luasuntuk me-ngembang-kan diri de-ngan berba-gai kemu-dahan. Disinilah ditun-tut adanyakepeduliandari peme-rintah dae-rah,” tuturNyoman Su-wirta.

ManajerKoppas Sri-nadi Klung-kung ini ber-pendapa t ,keberhasil-an sebuahkoperasi ten-tu tak bisadipisahkandari gaya

pengelolaan pengurus ko-perasi tersebut. Jika KoppasSrinadi bisa berkembangsangat sehat, ini tentu karenaseluruh pengurus menjalan-kan prinsip dan sistem ko-perasi secara benar sesuaiaturan/payung hukum yangberlaku. “Sebagai praktisi ko-perasi, setuju atau tak se-tuju, apa yang dicanangkanpemerintah tidak meme-ngaruhi kinerja Koppas Sri-nadi. Kami tetap menjalankankoperasi dengan prinsip dansistem perkoperasian secarakonsekuen,” papar penerimaSatya Lencana Wira Karyadari Presiden SBY 12 Juli2005, ini.

Untuk itu, narasumberperkoperasian yang cukupkompeten ini mengajakkoperasi di Klungkung khu-susnya untuk menonjolkanjati diri dan prinsip pengelola-an koperasi secara benar.“Kalau ini sudah dilaksana-kan, maka kabupaten/provinsi penggerak koperasiakan berjalan dengan sen-dirinya,” katanya kepada Ko-ran Tokoh.

Perlindungankepada Koperasi

Nyoman Su-wirta menambah-kan, membawakoperasi menujukoperasi mandiribukan berar tiPemda melepaskoperasi begitusaja. Peran peme-rintah adalahmemberikan per-hatian dan perlin-dungan melaluipayung hukum.Perhatian terha-dap koperasi da-lam arti memberi-kan pembinaandan peluang usa-ha sementaramelindungi ko-perasi bisa dilaku-kan dengan mem-

protek suatu wilayah untukberkembangnya koperasi.

Melalui payung hukumyang bersifat fleksibel dansesuai perkembangan za-man, peluang usaha bagikoperasi mesti diperluastermasuk peluang-peluangbesar. Ini mengacu pada UUNomor 25 Tahun 1992 ten-tang pembinaan dan peluangusaha bagi koperasi.

Menurut manajer berserti-fikasi nasional dari BNSPI(Badan Nasional SertifikasiProfesi Indonesia) ini, takada salahnya dibentuk ko-perasi sekunder (gabunganbeberapa koperasi –red)untuk membangun satu ke-kuatan menjadi kekuatanbesar. Hal ini cukup me-mungkinkan karena ber-dasarkan peraturan peme-rintah, koperasi diberi ke-sempatan untuk mengambilporsi/peluang usaha terma-suk ikut dalam tender. “Pe-luang besar apa pun harusada di bawah koperasi,” jelasNyoman Suwirta yang saatini sedang menempuh pen-didikan S2.

Perlu KreativitasUpaya mengembangkan

usaha koperasi, menurutlelaki (43) kelahiran Cening-an, Desa Lembongan, Keca-matan Nusa Penida, Klung-kung ini, bergantung kepadakreativitas masing-masingpengelola. Kemampuan ber-kreasi/berinovasi bisa men-dongkrak pertumbuhan ko-perasi. Dengan inovasi dankreativitasnya, pengelolakoperasi mampu member-dayakan orang/masyarakatmaupun potensi daerahnya.“Asalkan koperasi tidak rugi,dana CSR-Corporate SocialResponsibility seperti danapendidikan, dana pemba-ngunan daerah kerja sertadana sosial bisa diman-faatkan untuk berbagi denganmasyarakat (kepeduliansosial-red). Bentuknya bisabermacam-macam sepertisumbangan untuk KK miskin,ngaben massal. Jika ini di-

lakukan, koperasi secara taklangsung sudah melakukanpromosi usaha, di lingkungansendiri maupun di luar ling-kungannya. Saya yakin upa-ya itu akan direspons baikoleh masyarakat dengan me-manfaatkan jasa-jasa kope-rasi. Inilah bagian inovasidan kreativitas dalam menge-lola koperasi,” tandas sarjanapendidikan dengan filosofihidup ’jalani apa yang adasaat ini’.

Menurut Nyoman Suwir-ta, koperasi yang dibentukhendaknya memanfaatkankekuatan payung hukum danbukan kelemahannya. Ja-ngan membentuk koperasihanya mencari kucuran danapemerintah. “Payung hukumyang ada sudah cukup ba-gus. Meski ada kelemahan-nya, hal itu sebaiknya tidakdimanfaatkan untuk kepen-tingan pengelola koperasi.UUD 1945 pasal 33 meng-

I Nyoman Suwirta (tengah) dalam suatu kegiatan olahraga yang disponsori Koppas Srinadi

amanatkan, pemerintah ti-dak inginkan peluang jatuhpada orang per orang tetapidigarap secara bersama.Dalam koperasi tidak adaistilah majikan atau buruhtetapi antaranggota denganpembagian keuntungan/SHU yang adil. Jika dikeloladengan prinsip dan sistemyang benar, koperasi mam-pu mewujudkan peningkat-an pendapatan per kapitamasyarakat,” katanya me-yakinkan.

Hari Koperasi ke-63 diKabupaten Klungkung di-rayakan Jumat (9/7). Acaradiisi berbagai kegiatan so-sial seperti fogging massal,turnamen bola voli, ngabenmassal, memberikan sum-bangan untuk KK miskin.Semua kegiatan ini melibat-kan koperasi anggota Deko-pinda, tak terkecuali spon-sor utamanya, Koppas Sri-nadi Klungkung. —ari

I Nyoman Suwirta, S.Pd.

I Nyoman Suwirta, S.Pd, saat RUPS

Alumni ITB BandungJadi Pengajarnya

SMK Duta BangsaMenuju SMK Plus

SEKOLAH menengahkejuruan sedang laris manis.SMK Duta Bangsa Denpasarmenjadi contoh nyatanya.Siswa lulusan SMP berlomba-lomba mendaftarkan diri disekolah bergaransi mutusistem pembelajarannya ini.

Ada banyak keunggulandi balik lahirnya SMK DutaBangsa Denpasar. Sekolah inidibidani kelahirannya olehsejumlah tokoh pendidikan,yaitu Direktur SPB Drs. INyoman Gede Astina, M.Pd.,C.H.T., C.H.A.; Kepala SMA

4 Denpasar Drs. I Wayan Rika,M.Pd.; Kepala SMA 5Denpasar Drs. I NyomanWinata, M.Hum.; dan KepalaSMP PGRI 2 Denpasar Drs. IGede Wenten Aryasuda, M.Pd.Selain itu, ada tiga alumni ITBBandung yang ikut melahirkansekolah ini, yaitu Bagus GedeAnanta Wijaya Karna, S.T.; NiPutu Herni Erawati, S.T.; danMade Dwi Adnyani, S.Si. Parapendirinya sepakat mengelolaSMK Duta Bangsa di bawahpayung Yayasan Dharma Wid-ya Shanti. Ketua yayasan di-

pegang Drs. I Nyoman GedeAstina, M.Pd.

Reputasi para pendirinyatentu menjadi garansi untuk

memastikan mutu pembelajaran-nya. “Inilah keunggulan SMKDuta Bangsa,” jelas ketuayayasan I Nyoman GedeAstina.

Bangunan sekolahnya ber-ada di atas lahan milik yayasan.Gedung sekolah sedang disiap-kan berlantai empat. bangunansekolah ini dilengkapi saranadan prasarana pendidikan sertapengajaran yang teruji. “Yangpasti, semua ruangan, termasukruang kelas akan dilengkapifasilitas AC,” tandas Astinameyakinkan.

Selain itu, pihaknya sedangmenggodok program khususuntuk merekrut tenaga pengajarandal dari luar negeri. “Maka-nya, SMK Duta Bangsa siap-siap menuju SMK plus. Ini akantercapai dua tahun ke depan,”jelasnya.

Manajemen sekolah ini punmenjalin kerja sama denganSekolah Perhotelan Bali (SPB)dan PT Bali Duta Mandiri.Kerja sama ini dimaksudkanuntuk melakukan perekrutansumber daya siswa yang siapmengikuti pelatihan dan ma-gang di Malaysia dan Singa-pura.

Sementara Kepala SMKDuta Bangsa, Made Dwi Ad-nyani, S.Si. memastikan, seko-lah yang dipimpinnya membukaJurusan Teknologi Informasi

SiswanyaIkut

Pelatihandan Magangdi Malaysia

danSingapura

dan Jurusan Pariwisata. “Siswayang masuk Jurusan Informasimendapatkan teori dan praktiktentang rekayasa perangkatlunak, multimedia, dan teknisikomputer jaringan. Sementaraitu, Jurusan Pariwisata melayanipembelajaran materi akomodasiperhotelan,” tambahnya.

Selain gedung yang berdiridi atas lahan sendiri serta fasi-litas ruangan ber-AC, SMKDuta Bangsa Denpasar jugadilengkapi laboratorium praktikmultimedia. Laboratorium prak-tik siswa sementara masih be-kerjasama dengan SPB Denpa-sar. Namun, laboratorium ter-sebut akan berada di lantai tigabangunan sekolah yangsedang dibangun lantai empatitu. “Sekolah ini juga punyakantin yang luas dan bersih,lahan parkir yang luas danaman, serta diawasi tenagasatpam sepanjang pagi hinggamalam,” katanya.

Bahasa Inggris menjadimata pelajaran yang ditekan-kan untuk dikuasai parasiswanya. Penguasaan bahasaInggris menjadi jaminan bagianak didik untuk berkarierkelak di luar negeri atau me-neruskan pendidikan ke jen-jang pendidikan tinggi pari-wisata yang berkualitas. “Pel-ajaran bahasa Inggris diberi-kan sebagai pelajaran tambah-an di luar jam pelajaran wajib,”ujarnya.

Pihak sekolah pun meng-helat berbagai kegiatan eks-trakurikuler, seperti LombaDrama Berbahasa Inggris dibawah arahan Mr. Hyder;Lomba Kreasi Siswa Pariwi-sata berupa Pameran Hidang-an; Pembuatan Film Doku-menter oleh Siswa Multimedia;Workshop Pengenalan DuniaKerja; Open House dan Work-shop dan Lomba Multimedia.

—sam

SMK Duta Bangsa Denpasar bukan hanya didirikankalangan tokoh pendidikan yang telah teruji reputasinya.Namun, staf pengajarnya pun berlatar belakangpendidikan dan pengalaman yang mumpuni.

Selain kepala sekolahnya, Made Dwi Adnyani, S.Si.,yang berlatar belakang sarjana teknik kimia ITBBandung, dua alumni Kampus Ganesha juga ikut meng-ajar di sekolah ini, yaitu Bagus Gede Ananta WijayaKarna, S.T. dan Ni Putu Herni Erawati, S.T. Mereka iniakan mengajarkan program informasi teknologi.

Selain itu, kalangan gurunya pun datang dari ling-kungan SMAN 4 Denpasar yang khusus mengajar matapelajaran umum, tenaga dosen SPB untuk programpariwisata, termasuk lulusan STP Bali dan guru tamuprofesional di bidang tertentu.

Kehadiran SMK Duta Bangsa Denpasar, menurutKetua Yayasan Dharma Widya Shanti, Drs. Nyoman GedeAstina, M.Pd., C.H.T., C.H.A., sekolah memengah ke-juruan ini mampu bersaing di tengah ketatnya kompetisidan uji mutu SMK belakangan ini. “Masyarakat,terutama kalangan orangtua siswa makin jeli memilihsekolah, khususnya SMK. Para orangtua mengingkinkananak-anak mereka bisa masuk di lembaga pendidikanterbaik di Bali.

PENDIDIKAN

Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd

Made Dwi Adnyani, S.Si Ni Putu Herni Erawati, S.T.

PendaftaranSiswa Baru

GedungSekretariatSMK Duta

BangsaLantai II

Jalan Kecak 9AGatsu Timur

Denpasar.Telepon

(0361) 412871,7917669

Page 7: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

7Tokoh11 - 17 Juli 2010PENDIDIKAN

Sekolah Perhotelan Bali DenpasarSTP Bali Internasional Denpasar

Melayani PemelajaranOne Stop Learning

Kapal PesiarBartender

Hotel StewardCook

Program UnggulanSPB Denpasar

PROGRAM unggulan ter-masuk dalam program pen-didikan dan pelatihan SPBDenpasar. Ini meliputi ProgramKhusus Kapal Pesiar. Pelak-sanaannya bekerjasama de-ngan CTI Bali, sebuah lembagapenyalur tenaga kerja ke kapalpesiar di seluruh dunia.

Program ini dilaksanakandalam waktu setahun denganbidang studi atau keahlianyang meliputi Program Waiter,Program Bartender, HotelSteward, dan Cook.

Program Waiter bertujuanmenghasilkan tenaga kerjayang memiliki kepribadian, ber-pengetahuan dan memilikiketeranipilan yang tinggi sertamampu berkomunikasi denganbahasa Inggris yang baik,untuk melaksanakan tugas-tugas seorang waiter di kapalpesiar.

Selain itu, ada ProgramBartender. Program ini ber-tujuan menghasilkan tenagakerja berkepribadian, ber-pengetahuan, dan memilikiketerampilan tinggi, sertamampu berkomunikasi dalam

bahasa Inggris yang baik untukmelaksanakan tugas seorangbartender di kapal pesiar

Ada pula Program HotelSteward. Program ini bertujuanmenghasilkan tenaga kerjaberkepribadian, berpengetahu-an, dan memiliki keterampilantinggi, serta mampu ber-komunikasi dalam bahasaInggris yang baik untukmelaksanakan tugas seorang

Program Pendidikandan Pelatihan SPB DenpasarPROGRAM pendidikan dan pelatihan SPB

Denpasar meliputi program reguler, programberjenjang, dan program unggulan. Khususuntuk program unggulan SPB Denpasar dapatdibaca di bagian lain halaman ini.

Program RegulerProgram Tingkat Dasar (Basic Level) yang

masa studinya 1 tahun. Program ini dilaksanakandalam dua semester, semester pertamamendapatkan perkuliahan teori dan praktik dikampus, sedangkan semester kedua pesertadidik melaksanakan on the job training di duniaindustri. Tujuannya untuk menghasilkan tenagapelaksana yang memiliki kepribadian, ilmupengetahuan, dan keterampilan tinggi di bidangprofesi yang ditekuni. Program ini meliputi TataHidangan (Food & Beverage Service) ;TataBoga (Food Production); dan Tata Graha(Housekeeping).

Ada pula Program Tingkat Menengah(Middle Level) yang masa studinya 2 tahun.Program mi dilaksanakan dalam empat semester.Selam tiga semester peserta didik mendapatkanperkuliahan teori dan praktik di kampus,sedangkan satu semester mereka melaksanakanon the job training di dunia industri. Tujuannyauntuk menghasilkan tenaga penyelia yangmemiliki kepribadian, ilmu pengetahuan, danketerampilan yang tinggi pada bidang profesiyang ditekuni. Program ini terdiri dari programTata Hidangan; Tata Boga; dan Akomodasi.

Selain itu, ada Program Tingkat Atas (Up-per Level) yang masa studinya 3 tahun. Pro-gram ini dilaksanakan dalam enam semester.Lima semester kuliah berlangsung melaluipengajaran teori dan praktik di kampus. Satu

semester mahasiswa melaksanakan on the jobtraining di dunia industri. Tujuannya,menghasilkan tenaga-tenaga pimpinan tingkatatas (section head) yang memiliki kepribadian,ilmu pengetahuan, dan keterampilan tinggi dibidang profesi yang ditekuni. Program ini terdiridari Manajemen Perhotelan (Hotel Manage-ment); Manajemen Tata Hidangan (Food &Beverage Management); Manajemen DivisiKamar (Room Division Manager); danManajemen Tata Boga (Food Production Man-agement).

Program BerjenjangProgram berjenjang adalah program tingkat

atas (upper level) dengan lama pelatihan danpendidikan 2 tahun atau 4 semester. Pesertadidik sebelumnya telah memiliki sertifikat/ijazahDiploma I Basic Level Pariwisata. Lamapelatihan dan pendidikan 1 tahun atau 2 se-mester. Sebelumnya peserta didik telah memilikisertifikat/ijazah Diploma II/Middle LevelPariwisata.

Tujuannya, menghasilkan tenaga-tenagapimpinan tingkat atas (head section) yangmemiliki kepribadian, ilmu pengetahuan, danketerampilan tinggi dalam bidang profesi yangditekuni. Program berjenjang ini meliputiManajemen Tata Hidangan ( MTH) yangmerupakan lulusan Program Tingkat Dasar IMenengah Jurusan Tata Hidangan; ManajemenTata Boga (MTB) yang telah dibekali sertifikatlulusan Program Tingkat Dasar/Menengah TataBoga; dan Manajemen Divisi Kamar (MDK)yang merupakan lulusan Program Tingkat DasarTate Graha dan Kantor Depan/TingkatMenengah Akomodasi. (*)

Potret MenarikSTPBI Denpasar

STPBI Denpasar tergolonglembaga pendidikan tinggiyang memiliki reputasi teruji. Iniberkat berbagai potret menarikdi balik keunggulan mutuinstitusi ini.

KurikulumSesuai dengan Kepmendik-

nas Nomor 232/U/2003, STPBali Internasional menganutsistem kredit semester dengankurikulum yang mengacu padaKelompok Mata KuliahPengembangan Kepribadian(MKPK), Kelompok MataKuliah Keilmuan dan Ke-terampilan (MKKK), KelompokMata Kuliah Keahlian Berkarya(MKKB), Kelompok Mata

Kuliah Perilaku Berkarya(MKPB), dan Kelompok MataKuliah Berkehidupan Ber-masyarakat (MKBB). Tamatanlembaga pendidikan tinggi inikelak bukan hanya berkiprahdi lingkup nasional dan re-gional, juga Internasional.Lulusan Program DIV MKPdan DIV MPH memperolehgelar S.S.T.Par. (sarjana sainsterapan pariwisata).

FasilitasKampus dengan area luas

(108 are), nyaman, megah, danfull AC. Model kamar hotel dankapal pesiar. Laboratoriumpraktik meliputi bakery,laboratorium kitchen, restau-

rant, bar, front office, house-keeping, laundry, accounting,computer, laboratorium bahasaInggris; Fasilitas lainnyaberupa perpustakaan, audiovisual aids, kafetariamahasiswa, asuransi, PPTKISBali Duta Mandiri, LanguageCulture & Study Center, danWi-Fi/Hot spot Internet.

Proses PembelajaranPembelajaran dilaksanakan

melalui beberapa tahapan yangterpadu, yaitu teori di kelasdengan metode ceramah,diskusi, demontrasi roleplaydan lain-lain. Praktik dilaboratorium praktik yangdibimbing minimal dua dosenpembimbing. Ada pula praktikdi laboratorium di kampus,praktik Industri atau praktikkerja nyata yang dilaksanakandi hotel-hotel, baik dalammaupun luar negeri, khususnyadi Belanda. Lulusan STP BaliInternasional dapat melanjutkanS2 atau S3 di universitas negeriBelanda.

Jaringan Kerja SamaJaringan kerja sama tak

hanya dibangun denganmanajemen PT CTI (CemerlangTunggal Intikarsa), untukbekerja ke kapal pesiar Carni-val dan Royal Caribean. STPBI

juga menjalin kerja sama denganSM Management Service Pte,Ltd, Singapore, untuk trainingdan bekerja di Singapura, Ma-laysia, Maldives dan TimurTengah; ASEANA Resourcesuntuk bekerja ke Singapura,Malaysia, Maldives dan TimurTengah; OSS, International Re-cruitment West Australia, untukbekerja ke Australia;

EWM Consulting Pte. Ltd,Singapore untuk training danbekerja di Singapura; MAXILabour Management ServicesPte. Ltd, Singapore, untuktraining dan bekerja diSingapura. Selain itu, STPBImemiliki izin resmi pengirimantenaga kerja ke luar negeriuntuk di darat maupun kapalpesiar, melalui PT Bali DutaMandiri. Lebih daritu itu, STPBIbekerjasama dengan beberapaperguruan tinggi terkemukadari Negeri Belanda, sepertiNHTV Breda University of Ap-plied Science, Nyenrode Uni-versity, dan The HagueHotelschool the Netherlands.

PenunjangSTPBI ditunjang sejumlah

kegiatan, antara lain ICSS (in-ternational centre service stud-ies), dan research developmentberskala nasional dan inter-nasional. (*)

Pengelola SPB Denpasardan STP Bali Internasional

Program Studi DIVSTPBI Denpasar

STPBI Denpasar membuka kesempatan kepada lulusan SMA/SMK untuk mengembangkan karier melalui pendidikan sertapelatihan pariwisata dan perhotelan Tahun Akademik 2010/2011.

Dua Program Studi DIV dilayani di lembaga pendidikan tinggiini. Ada Program Studi DIV Manajemen Perhotelan. Program studiini melayani minat anak didik untuk menekuni pendidikan diJurusan Manajemen Perhotelan.

Materi pendidikan di jurusan ini menekankan skill dan knowl-edge di bidang Tata Hidangan, Tata Boga, Tata Graha, KantorDepan dan Divisi Kamar. Anak didik kemudian mengikuti pro-gram on the job training selama 6 bulan di hotel dan restoran.Path semester 7 dilanjutkan dengan program magang pada levelatas perhotelan.

Selain itu, ada Program Studi DIV Manajemen Kepariwisataan.Program studi ini membuka kesempatan bagi anak didik yangberminat mengikuti pembelajaran di Jurusan ManajemenKepariwisataan.

Peserta didik yang memilih jurusan ini diberikan materipengembangan kepariwisataan, seperti perencanaan daya tarikobjek wisata, pertunjukkan, dan manajemen bisnis pariwisata.(*)

SEkolah Perhotelan Bali(SPB) Denpasar dan STP BaliInternasional (STPBI) Denpasardikelola Yayasan DharmaWidya Ulangun. Dasarnya, izinyang diterbitkan melalui SKMenteri Pendidikan Nasional RINo. 001/D/O/2008.

SPB Denpasar dan STPBI

Denpasar masuk sebagaianggota Himpunan LembagaLatihan Swasta Indonesia(Hilisi), dan sebagai anggotaHimpunan Lembaga PendidikanTinggi Pariwisata, anggotaAptisi Bali, serta anggotaAsosiasi Pariwisata.

Dua lembaga pendidikan ini

didirikan para tokoh ber-pengalaman dalam mengelolasekolah pariwisata dan per-hotelan negeri yang bekerja-sama dengan praktisi-praktisiperhotelan. Komitmen merekaadalah mengabdikan dirikepada masyarakat melaluikonsep tri dharma perguruantinggi yang menekankankualitas tinggi. Berbekal inikelak lulusannya diyakinimampu bersaing di bursa kerjabertaraf nasional, regional,maupun internasional. (*)

Jadwal PendaftaranSPB Denpasar

dan STPBI DenpasarMasa Pendaftaran

1 Juni s/d 21 Juli 2010Senin-Jumat Pukul 08.00-18.00

Sabtu Pukul 08.00-12.00Seleksi

Tes Tertulis 22 Juli 2010;Tes Lisan 23 Juli 2010Psikotes 24 Juli 2010Pukul 09.00-selesai

PengumumanHasil Seleksi26 Juli 2010

Pendaftaran Ulang26-31 Juli 2010

Biaya PendaftaranRp. 125.000

SPB DenpasarTerakreditasiNilai Tertinggidi Lingkungan

SekolahPerhotelan

di Bali

Drs. I Nyoman Gede Astina,M.Pd., C.C.T., C.H.A.

hotel steward di kapal pesiar.Sementara Program Cook

bertujuan menghasilkan tenagakerja berkepribadian, ber-pengetahuan dan memilikiketerampilan yang tinggi sertamampu berkomunikasi denganbahasa Inggris yang baik, untukmelaksanakan tugas seorangcook di kapal pesiar. (*)

SEKOLAH PerhotelanBali (SPB) Denpasardan Sekolah TinggiPariwisata BaliInternasional (STPBI)Denpasar memilikiprogram pemelajaranistimewa. Aktivitasbelajar-mengajarberjalan di bawahmanajemen pelayananone stop learning.

Konsep manajemen pe-melajaran itu menekankan anakdidik bukan hanya belajar teoridan praktik. “Konsep one stoplearning menggabungkanbelajar dan kerja. Artinya,peserta didik tak hanya belajar,tetapi ujungnya pasti mudahdapat pekerjaan,” jelas KetuaYayasan Dharma WidyaUlangun Drs. I NYoman GedeAstina, M.Pd., C.H.T., C.H.A.

Menurutnya, konsep onestop learning sudah dipraktik-kan di lingkungan kampus SPBDenpasar dan STPBI Denpasaryang bernaung di bawahyayasan yang dipimpinnya itu.Praktiknya dilaksanakan melaluiberbagai program pemelajaran.Selain pelatihan untuk mem-peroleh skill yang mumpuni,juga tersedia program pelatihanbahasa Inggris, fasilitas lem-baga perekrutan dan penyalur-an tenaga kerja, programousourching, dan fasilitasmudah memperoleh biayapemberangkatan bekerja di luarnegeri atau kapal pesiar.

Proses pendidikan danpelatihan dilengkapi fasilitasgedung bertaraf hotel bintangempat, serta kurikulumnyamenekankan link and match.Artinya, kurikulum ini membukakesmepatan luas kepadasumber daya kampusnya untukmenekuni proses pemelajaranyang bersinergi dengan ke-butuhan dunia industri.“Contohnya, ada link prosesakademik dengan pasar kerja diperhotelan dan dan kapalpesiar,” jelasnya.

Tenaga pengajarnya me-rupakan sinergi akademisi danpraktisi. Akademisi senior dariSTP Bali bergabung denganlima mantan general managerhotel berbintang lima, sertaprofesional dari manajemenusaha kapal pesiar ternamauntuk memberdayakan prosespemelajarannya. Ini ditambahlokasi kampus yang berada ditengah Kota Denpasar, tetapijauh dari bising serta aman darigangguan keamanan.

“Fasilitas sarana danprasarana serta sumber dayapengajar yang bermutu ituditujukan untuk mencetaklulusan yang memiliki skill,pengetahuan, serta perilakuyang hebat,” ujar Direktur SPBDenpasar ini.

Fasilitas tersebut dilengkapipula dengan upaya mengasahketerampilan berbahasa Inggrispeserta didik. Upaya inididukung fasilitas LanguageCulture & Study Center.“Selain kuliah reguler, pesertadidik wajib pula ikut kursustambnahan bahasa Inggris.INilah cara kami mendidik anakdidik kami mulai bekerja keras.Jika kuliah pagi, sere kursusbahasa Inggris. Sebaliknya, jikakuliah sore, kursus bahasaInggris pagi,” katanya.

Keistimewaan fasilitasproses pemelajaran tersebutditambah lagi dengan adanyalembaga perekrutan dan

penyaluran tenaga kerja.Lembaga ini dikenal sebagaiPerusahaan Penempatan tenagaKerja Indonesia Swasta(PPTKIS). Yayasan DharmaWidya Ulangun menyiapkanlembaganya dengan nama PTBali duta Mandiri. “Lembaga inisemacam agen perekrutan danpenyaluran tenaga kerja,”jelasnya.

Manajemen PT Bali DutaMandiri mengerjakan sejumlahtugas penting. Salah satu tugasitu, adalah menyiapkan job of-fer (pilihan pekerjaan) yangtersedia di dalam negeri maupunluar negeri, termasuk di kapalpesiar.

Selain itu, manajemenlembaga pendidikan ini punmemiliki program outsouching.Program ini digagas untukmemberikan kesempatan alumniSPB Denpasar maupun STPBIDenpasar yang belum memilikipengalaman kerja yangmemadai untuk membuka aksesmenjadi tenaga outsourching.“Ini penting agar kelak merekatidak susah memenuhipersyaratan pengalaman kerjasaat hendak terjun ke duniakerja di dalam maupun luarnegeri,” tukasnya meyakinkan.

Manajemen lembaga pen-didikan ini pun menyiapkanfasilitas khusus jika ada alumniSPB Denpasar dan STPBIDenpasar kesulitan biayaberangkat kerja ke luar negeriatau kapal pesiar. “Kami siapmemberikan kemudahan biayapemberangkatannya untukkerja ke luar negeri atau kapalpesiar,” tegasnya. (*)

Megahnya Kampus SPB Denpasardan STP Bali Internasional Denpasar

Peserta didik Program Bartender di Kampus SPBdan STPBI Denpasar sedang praktik

TEMPAT PENDAFTARAN:Jalan Kecak 12

Denpasar 80239Telepon/faksimile

(036) 426699, 426700E-mail

[email protected]

www.spb-bali.com

Kampus Sekolah Perhotelan Bali (SPB)dan STP Bali Internasional Denpasar

Peserta didik belajarterampil berbahasaInggris di LanguageCulture & Study Center

Page 8: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

8 Tokoh 11 - 17 Juli 2010 FESTIVAL KELUARGA

Pertanian OrganikHemat Ongkos Tanam

PETANI tanaman sayur organik masihjarang di Bali. Inilah alas an Deepakmenjadi distributor hasil produksi petaniorganik. Lelaki keturunan India inimendistribusikan hasil pertanian organikyang dimiliki Kelompok Tani Sayur danBuah Pancasari dan Kelompok Tani Berasdi Tabanan, Kelompok Tani Kopi diKintamani, dan Kelompok Tani KeripikNangka di Sibetan, Karangasem.

Menurut pria yangkarib disapa Dipoini, menjadi petani

organik menguntungkan.Petani bisa menghemat ongkostanam. “Jika biasanya merekamembeli pupuk, kini cukupmembuat pupuk dari sisa daun-daunan,” katanya. Hanya saja,banyak petani yang masih ragumemulai menjadi petaniorganik. “Mereka takut hasilpertanian mereka sedikitmendapatkan untung,” kata-

Deepak

tkh/

lik

nya.Sebagai seorang distribu-

tor, Dipo yang membuka standi arena Festival Keluarga Ko-ran Tokoh Minggu (27/6),ingin mengubah anggapankonsumen bahwa sayuran ataubuah organik terkenal mahalharganya. “Untuk itu, kamitelah memutus mata rantaidistribusi yang panjang. Kamimerupakan satu-satunya dis-tributor yang mengambillangsung dari petani dan

langsung memasarkan kekonsumen,” katanya. Selamaini, Dipo memang tak pernahmelayani penjualan di pe-dagang-pedagang kecil. Ialangsung menyasar konsumendengan cara pemesanan. “Jikaada warga yang inginmengonsumsi sayur atau buahorganik, cukup menghubungikami. Pembelian minimal Rp400 ribu, mereka bisa membelisecara patungan,” tambahnya.Kini, sudah ada 30 warga yangmenjadi konsumennya. —lik

Senam Kebugaran Jasmani mengawali serangkaian acara Festival Keluarga Koran Tokoh Minggu (27/6) melibatkan pengunjung dipandu beberapa instruktur Lala Studio pimpinan Grace Tangkudung

Gubernur MangkuPastika , Ny. Ayu Pastika,dan Pemimpin UmumKoran Tokoh Widminarkosedang menjalanipemeriksaan tensi darahdi stan yangdiselenggarakan FKUnud. Stan PMI disebelahnya melakukankegiatan donor darah

Di depan Stan Kuliner, Gubernur Mangku Pastika dan Ny. Ayu Pastika mencicipi masakanvegetarian. Suami-istri itu dengan mesranya tampak saling menyuapi

Ny. Bintang Puspayoga (istri Wakil Gubernur Puspayoga) bersama Ny. Satria Naradha (istriPemimpin Kelompok Media Bali Post) sedang menanti pesanan berupa masakan khas Bali yangdisajikan stan Tjok. Adnyani, Runner Up I Ibu Teladan se-Bali 2008

Ny. Ayu Pastikadidampingi WirawanHadi sedang mencobasepeda motor Titan,produk Suzuki, ditengah semarakFestival KeluargaKoran Tokoh

Sebagian Stan Kuliner Festival Keluarga Koran Tokoh 2010 yang menyajikan beragam makananyang pastinya minumannya Teh Sosro

Di atas panggung, diserahkan piala dan hadiah kepada pemenang Lomba FotoBatita dan Balita Ceria serta Lomba Fotogenik Koran Tokoh dan Lomba Foto Sosro.Tampak I Gusti Ayu Kusuma Wardani Kardinal, salah seorang pemenang BalitaCeria, sedang menerima hadiah dari Ny. Satria Naradha

Beberapa foto dihalaman ini menunjukkankemeriahan Festival Ke-luarga Koran Tokoh 2010di Parkir Timur Renon,Minggu (27/6). Festival ter-sebut menampilkan bera-gam acara, melibatkanribuan warga masyarakat,dan menarik perhatianpara pejabat tinggi daerahdi Bali. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi KoranTokoh Widminarko menje-laskan, festival diseleng-garakan tanpa modal uang.Modalnya hanya kemauanyang disertai perencanaandan penggarapan aspek-aspek manajemen lainnyasecara rapi, sehinggamampu mengundang par-tisipasi komponen masya-rakat dari berbagai kala-ngan karena tujuannyamerayakan hari besarnasional, Hari KeluargaNasional 29 Juni. SelainFestival Keluarga tiaptahun, Koran Tokohmemiliki program tetaptiga tahunan, Pemilihan IbuTeladan se-Bali. Program-program tersebut terkaiterat dengan misi KoranTokoh sebagai bacaanwanita dan keluarga.

Banyak hadiah door prize yang diperebutkan pada akhir acara FestivalKeluarga. Tampak Giri Teja Setiadi (kanan) dari Three menyerahkan BlackBerrykepada Fajar

ModalKemauan

Beragam sajian makan-an dalam Festival Kulinerdi arena Festival KeluargaKoran Tokoh Minggu (26/6). Ada masakan khas Bali,be guling dan serombot-an, bakso, gado-gado,ayam goreng khas, masa-kan vegetarian, nasiKedewatan dan lain-lain.Guyuran hujan pagi harinyamembawa hikmah, men-jadikan perut pengunjungterasa cepat lapar

HujanBawa

Hikmah

tkh/edi

tkh/

edi

tkh/

edi

tkh/

edi

tkh/

edi

tkh/

edi

tkh/

edi

Page 9: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

911 - 17 Juli 2010 Tokoh

Naik, Kesadaran Warga DenpasarUrus Akta Kematian

Ir. Jero Wacik, S.E. dan Dra. Triesna Wacik

Harmoni Keluargabukan hanya Urusan Seks

KASUS kekerasan dalamrumah tangga menjadi petunjukretaknya keharmonisan ke-luarga. Problem di balik itu amatkompleks. Ada banyak penye-babnya, antara lain latarbelakang ekonomi, rendahnyataraf pendidikan, perkawinanusia dini, maupun perbedaanagama. Demikian pengamatkomunikasi dan sosial Dra. IdaAyu Ratna Wesnawati, M.M.

Menurut Dekan Fikom Uni-versitas Dwijendra ini, problemkeretakan rumah tangga di Balibukan lagi masalah sepele.“Saya prihatin. Melalui WHDI,kami sudah membuat programkerja konsultasi pranikah. Pro-gram ini masih digodok lagi danperlu melibatkan kalangan lain,”ungkap Ketua Bidang SosialWHDI Provinsi Bali ini.

Konsultasi pranikah kelakakan membahas berbagai halyang harus diketahui dandisiapkan pasangan sebelummenikah, seperti usia pernikah-an, apa yang diperlukan dalamhubungan suami, istri, sertaanak, dan bagaimana mengatasipersoalan rumah tangga.

Menikah Usia 23 – 30 TahunJangan Selesaikan Masalah

di Meja Makan dan di Ranjang

Kiat Keluarga Harmonis

Dra. Dayu Ratna, M.M.

tkh/

tin

Usia matang perkawinandisebutkan berada pada kisaran23-30 tahun. Risiko perkawinanusia muda biasanya berkaitandengan kesiapan psikis. Biasa-nya kesiapan psikis pasanganhidup ini belum matang. Halini membuat rentan potensipertengkaran. Sikap salingpengertian antarpasanganhidup relatif minim.

“Perkawinan usia muda,telat berumah tangga, punberisiko bagi kesiapan repro-duksi seksual pasangan hidup.Jika lambat menikah akankerepotan pada masa tuanya.Ketika sudah tak produktifmasih masih harus mengurusanak,” jelas istri Ketua YayasanDwijendra Pusat Ida BagusWiyana ini.

Masalah ekonomi pundapat menyulut pertengkaransuami dan istri. Dayu Ratnamemberi contoh dalam ke-hidupan masyarakat Bali.Pertengkaran suami dan istribiasanya dipicu masalahkeuangan. “Lebih khusus lagiini dapat diamati dari sisikesiapan keuangan keluargauntuk biaya upacara. Sebuahkeluarga bisa beralasan ke-sulitan uang membiayai pem-buatan banten. Padahal, bantenmerupakan ngaturang rasasyukur yang dilakukan sesuaikondisi yang ada. Jika kurangmampu tak perlu membuatbanten mewah,” katanya.

Syarat untuk menciptakankeluarga harmonis, kata DayuRatna, sebenarnya gampang.Kuncinya menjaga komunikasidan keterbukaan antarpasa-

ngan hidup. Jika suami dan istribekerja, keduanya harus bisamenyisihkan waktu buat ke-luarga. “Suami maupun istrisebaiknya tak membawa pulangbeban pekerjaan kantor kerumah,” harapnya.

Khusus bagi seorang istri,Dayu Ratna mengingatkan,meski berkarier harus meng-utamakan pekerjaan rumahtangga. “Jika suami mendapatjabatan atau naik pangkat, istriharus mau belajar, seperti rajinmembaca buku atau mengikutikursus. Selain itu, jangansampai istri pun tak mau diajakdalam kegiatan suami, se-hingga suami lebih sukamengajak perempuan lain,”katanya.

Menurutnya, persoalankeluarga sebaiknya dibicarakanpada waktu yang tepat. Inidapat dilakukan ketika sedangsantai dan pikiran sedangtenang. Waktu menontontelevisi atau minum kopi dinilaisaat yang pas untuk menjalinkomunikasi tersebut. “Sebaik-nya istri tak menyelesaikanmasalah dengan suami di mejamakan atau di atas ranjang. Jikapasangan hidupnya tak ber-kenan kan justru bisa mem-perburuk suasana makan ataumungkin berakibat pisahranjang,” tukasnya.

Menurutnya, godaan dalamberumah tangga selalu ada.“Tetapi, ada cara yang seharus-nya dapat diatasi pasutri agartak menimbulkan pertengkaran.Solusi utamanya, suami maupunistri jangan mengedepankan egomasing-masing,” katanya. —tin

ADA potret menarik dalamurusan administrasi kepen-dudukan di Kota Denpasar.Kesadaran warga untuk meng-urus akta keluarga makinmeningkat. Kepedulian tersebutbukan hanya berkaitan dengankartu tanda penduduk, jugaakta kelahiran, akta perkawinan,akta perceraian, maupun aktakematian.

Menurut catatan DinasKependudukan dan PencatatanSipil Kota Denpasar, kepedulianwarga di wilayah kota tersebutmenunjukkan administrasikependudukan maupun berkaspencatatan sipil bukan lagimasalah enteng. Ini pun diakuiseorang warga Denpasar, A.A.

Gde Rai Soryawan, S.H.Menurutnya, administrasikependudukan tersebut me-mang amat penting zamansekarang. “Banyak urusan saatini yang harus dilengkapisyarat administrasi ke-pendudukan tersebut. Contoh-nya, anak mau sekolah oto-matis harus ada akta nikahorangtua dan akta kelahirananak,” ujar suami A.A. AyuLaksmiwathi yang sehari-harimenjabat sebagai kepala DinasPerizinan Kota Denpasar itu.

Ni Ketut Padmawati,sekretaris Dinas Kepen-dudukan dan Pencatatan SipilKota Denpasar, mengungkap-kan, saat ini kesadaran warga

bukan lagi hanya mengurusakta perkawinan atau aktakelahiran. “Warga pribumibelakangan mulai mengurusakta kematian. Dulu aktakematian cenderung hanyadiurus kalangan warga ke-turunan Tionghoa, sekarangsebaliknya warga pribumi punmengurus akta ini,” ujarnyadalam percakapan dengan Ko-ran Tokoh pekan lalu.

Akta kematian itu berkaitandengan banyak persyaratanadministrasi yang dipenuhiwarga dalam sejumlah ke-butuhan hidup belakangan ini.“Jika cerai maka, seseorangingin kawin lagi kan otomatisharus dipenuhi syarat buktiberupa akta kematian pasa-ngan hidup sebelumnya. Aktakematian juga berkaitan de-ngan urusan asuransi, ter-masuk waris-mewaris,” jelas-nya. —samA.A. Gde Rai Soryawan, S.H.

HARMONI keluarga bukanhanya urusan seks. Namun,urusan ranjang suami dan istriini menjadi salah satu perekatharmoni keluarga. Ini dianggapsalah satu resep meredakanbeban psikologis dalam ke-luarga. “Kita aturlah waktuberhubungan seks dengansuami secara teratur. Biasanyamasalah masalah-masalahringan bisa teratasi setelahurusan ranjang dengan pasa-ngan hidup kita selesai. Bebanpikiran juga jadi enteng,” ujaraktivis sosial Prida Dewi (42).

Menurutnya, urusanseksualitas keluarga semacamitu amat bergantung kesiapantiap pasangan hidup ber-komunikasi secara terbuka.“Komunikasi terbuka denganpasangan hidup kita amatpenting, termasuk urusan seks,”ujar istri I G.N. Murthana, ini.

Komunikasi dalam keluargatentu bukan hanya membicara-kan kontak seksual denganpasangan hidup semata. Komu-nikasi suami dan istri jugamenyangkut hal-hal lain yangbersinggungan dengan tang-gung jawab masing-masingdalam keluarga. “Inilah kuncibagi kita untuk menjagakeharmonisan hubungan suamiistri,” jelas ibu tiga anak, IGNErlangga (19), IGN SatriaBramantha (15), dan IGN BramaAbimanyu (11), ini.

Hal senada diutarakan IDewa Agung Sugardha Putra,S.Sos. dan I Gst. A.G. NgurahHendra Budi Utama. Menurut

kedua aktivis Persatuan Paski-baraka Indonesia (PPI) Bali ini,jika komunikasi mandek dalamkeluarga memang potensipertengkaran gampang terjadi.

Menurut Sugardha, iabiasanya membangun komuni-kasi efektif dengan istri dirumah menjelang tidur malam.“Ya...kegiatan berikutnya bisadilanjutkan dengan adeganromantis dengan istri. Ini bisamenjadi solusi untuk menekan

beban psikis jika ada masalah,”ujar suami Putu Tri Oktarini,S.H. (30) yang berdinas diKantor Disdikpora Badung itu.

Hendra Budi Utamamemiliki kiat khusus jikasedang bercekcok denganistri. “Saya memilih untukmenahan diri. Caranya, sayasebaiknya mencari suasanalain yang positif untukmenenangkan diri,” ujarpraktisi pariwisata ini. —sam

Tradisi HematKeluarga Tionghoa

Frans Bambang Siswanto

KELUARGA berdarahTionghoa memiliki kekhasandalam membangun tradisikehidupan keluarganya. Tradisihemat dalam mengelolakeuangan amat diutamakandalam keluarga keturunanTionghoa. Demikian sesepuhINTI Bali Frans BambangSiswanto kepada Koran Tokoh.

Menurut pengusaha ini,tradisi hidup hemat ituditekankan setelah filosofi kerjakeras ditanamkan kuat dalamdiri tiap warga keturunan ini.“Umumnya semua keluargaketurunan Tionghoa mem-praktikkan tradisi kerja keras danhidup hemat dalam mengelolahasil keringatnya,” ujar suamiguru besar arsitektur FT UnudProf. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S.itu.

Menurutnya, keluarga ber-darah Tionghoa, termasukkomunitas ini di Bali, bukanhanya selalu menanamkan duafilosofi itu. Ada hal lain yangjuga dikuatkan dalam mem-bangun pribadi masing-masinganggota keluarga mereka.“Selain kerja keras dan hemat,tiap orang tidak boleh meng-ambil apa yang bukan haknya.Walau ada pemberian dari or-ang lain, jika itu bukan haknya,tidak boleh diterima. Merekadididik untuk mengecap hasilkeringatnya sendiri,” ujarnya.

Namun, filosofi itu dinilai-nya cenderung dipahami secaramentah-mentah. Akibatnya,warga keturunan Tionghoa ter-kesan melulu sebagai komu-nitas yang sibuk mencari uangdan pelit membagi rezeki kepada

orang lain. “Kesan seperti inikan amat terasa dalam masya-rakat kita. Padahal, filosofileluhur mengandung pesansosial kemanusiaan juga. Sayamulai menghidupkan lagifilosofi sosial dan kemanusiaantersebut agar warga keturunanini jangan lagi terkesan pelit dancari uang saja,” harap FransBambang. —sam

HARMONI

TanamkanKemandirianAnak

HARAPAN Jero Wacik(JW) dan Triesna akhirnyaterkabul. Anak lelaki yangdiimpikan lahir.Sebelumnya JW secarakhusus bersembahyang diPura Bukit Mentik. JWmenyimpan sepenggalcerita spesial sebelumistrinya hamil si bungsuyang diberikan namaBintang Wacikaputra itu.

P ura Bukit Mentik,tempat persembahyangan umat Hindu di

Desa Batur, Kintamani, Bangli, itumemang menyimpan kedekatanemosi religius yang kuat dalambatinnya. “Dalam pura ini adatempat-tempat permohonan khu-sus kepada Ida Bathara. Ada purauntuk memohon kehormatan,termasuk meminta keturunan yangkita inginkan,” ujarnya saatberbincang dengan sejumlah orangpenting di Bali yang menyertaiperjalanan religius Menteri Ke-budayaan dan Pariwisata ini kepura tersebut belum lama ini.

Ada sederet cerita mengesan-kan dari balik memori JW tentangkeistimewaan pura ini. Khususnyaberkaitan dengan doa permohonandinaikkan derajat kehormatanseseorang. Mantan pejabat, pejabatpenting, dan calon pejabat di Bali,dikisahkan pernah bersembahyangdi tempat suci ini. Mantangubernur Bali Ida Bagus Oka (alm.)dan Dewa Beratha pernahmengalami kejadian unik saatbersembahyang di Pura BukitMentik. “Pak Oka sempat ke-rahuan, bahkan sempat disuruhnyapu membersihkan pura ini. PakDewa Beratha juga pernah nyapudi sini,” ujarnya.

“Calon gubernur Bali 2008,selain Pak Mangku Pastika, tidakbersembahyang di pura inimenjelang pilgub,” ungkap pe-mangku Pura Bukit Mentik Jeromangku Jenaka Pupul (26).

Doa Jadi MenteriJW menyimpan cerita pribadi

yang menarik dari balik nilai sakralpura tersebut. Ketua PB PersatuanGolf Indonesia (PGI) ini mengakusenantiasa bersembahyang untukmeminta jalan terang ke pura ini.Persembahyangan sengaja dilakoni-nya ke tempat suci ini terutamajika ada hal atau peristiwa khusus.“Saat menjelang pilpres sayasengaja khusus bersembahyangmemohon Ida Bathara membukajalan terang bagi Pak SBY untukmemimpin negara ini, termasuk

saat beliau maju lagi untuk masajabatan kedua,” katanya.

Contoh lain yang menarikdiungkapkan namanya sempatdigadang-gadang sejumlah kerabatdekat untuk maju dalam bursabakal calon Bupati Bangli sekitar10 tahun silam. Saat itu, JWmenyadari dirinya tak memilikikendaraan politik. “Sementara PDIPerjuangan sedang menguat saat itu.Saya berpikir untuk ancang-ancangmaju lewat partai politik ini. Sayacoba hubungi Nengah Arnawa yangmenjabat ketua PDIP Bangli waktuitu. “Saya bilang, kalau dia maumaju akan saya dukung. Tetapi,kalau tidak saya minta diamendukung saya,” ujarnya.

Namun, JW memohon pe-tunjuk supranatural dari Pura BukitMentik. Sehabis menemui NengahArnawa, ia bersembahyang di puraini. “Saya minta kepada IdaBathara, jika direstui saya jadibupati Bangli tolong dibukakanpintu ke arah itu selebar-lebarnya.Jika tidak, saya mohon IdaBathara menutup pintu ke arah iturapat-rapat. E.. selang beberapasaat kemudian Arnawa menelepondan menyampaikan akan maju jadibakal calon bupati. Ini berarti pintuuntuk saya sudah tertutup…”katanya.

Sebelumnya JW sempat hen-dak maju menjadi bakal calongubernur Bali menjelang berakhir-nya masa jabatan lima tahunpertama Ida Bagus Oka. “Adakalangan yang mendorong saya

untuk maju. Tetapi, saya pikir tidakmungkin berhasil jika Pak Okamaju lagi. Zaman Orde Baru kanharus dekat keluarga Cendana kalaumau jadi gubernur Bali. Tetapi,saya coba minta petunjuk ke PuraBukit Mentik. Tahu-tahunya pintuuntuk jadi gubernur juga tertutupuntuk saya waktu itu,” katanya.

Namun, JW menggantungmimpi besar untuk menjadi menterijika SBY-JK terpilih menjadipresiden dan wapres dalam Pilpres2004. Saat itu, ia memohon khususkepada Ida Bathara di Pura BukitMentik.”Saya sampaikan inilahkesempatan saya untuk mengabdilebih besar serta berbuat lebihbanyak untuk bangsa dan negara.Saya memohon dibukakan pintuselebar-lebarnya untuk masukkabinet kelak jika SBY-JK terpilih.Doa saya terkabul. Begitu jugayang saya lakukan sebelumdipercaya lagi Pak SBY untukduduk di kursi menteri masajabatan kedua ini. Ida Batharaternyata merestui permohonansaya,” lanjutnya.

Didik Anak MandiriNilai sakral bersembahyang di

Pura Bukit Mentik bukan hanyaberurusan dengan permohonanmemperoleh kehormatan tadi. JWmeyakini Ida Bathara akan me-ngabulkan permohonannya untukmemperoleh momongan lagi ber-kelamin lelaki. Saat telah dikaruniaitiga anak perempuan, JW danbelahan jiwanya, Triesna, memang

berharap akan mendapatkan lagiseorang gererasi penerus. “Tetapi,kami berdua ingin anak laki-laki.Saya terutama ingin istri mem-berikan seorang anak laki-laki.Sebagai orang Bali kan saya tidakmau nanti famili saya ribut soalwarisan jika semua anak sayaperempuan,” ungkapnya.

Habis memohon di pura untukdikaruniai buah hati berkelaminlelaki itu ternyata JW memangmengalami kejadian unik. Seseorangmendadak kerauhan. Orang ini lalumeyakinkan permohonan JW untukmemperoleh anak laki-laki dikabul-kan Ida Bathara. “Saya kagetmendengar omongan orang yangkerauhan tersebut. Antara percayadan tidak saya lalu coba meneleponistri untuk menanyakan kabarnya.Istri saya menyampaikan ada tandaakan hamil lagi. Saya lalu bilang,permohonan untuk punya anaklaki-laki dikabulkan,” kisahnya.

Istri JW memang positif hamilanak keempat. Setelah sembilanbulan mengandung akhirnya Tries-na memberikan kado istimewauntuk sang suami. Janin berkelaminlaki-laki lahir dari rahim alumnusFakultas Psikologi UI itu. Jabangbayi yang lahir 25 Juli 1994tersebut diberi nama BintangWacikaputra. “Putra bungsu sayalahir saat kami masih bertempattinggal di rumah keluarga yangberada di Kalibata. Tahun 2000baru kami pindah ke rumah yangsaya bangun di Bintaro,” katanya.

Keluarga JW dan Triesnamakin sumringah dengan hadirnyaBintang Wacikaputra. Namun,pasutri ini memiliki pola mendidikanak yang menarik. Ini dikisahkanputri keduanya, Sagita Wacik,melalui surat elektornik kepadawartawan Koran Tokoh. Menurutmantan runner up Putri Indonesiaini, orangtuanya mendidik jiwamandiri sejak bocah untuk buahhatinya. Ini terutama amat dirasa-kan Sagita dan kakak sulungnya,Ayu Vibrasita. “Mama itu psiko-log. Didikannya tega sekali. Jikasaya dan Ayu nangis didiamin.Apa-apa harus terstruktur danmandiri. Tetapi, ya ada manfaat-nya sih… Kami anak-anaknya jadimandiri,” kisahnya.

Itu ditunjukkan melalui contohnyata sehari-hari semasa dirinyadan Ayu masih berusia sekolah.Orangtuanya diakui amat menekan-kan sikap mandiri. ”Mama danPapa tidak pernah menemani sayadan Ayu daftar sekolah. Ini ter-utama kami rasakan mulai SMP,SMA, dan kuliah di universitas.Semua ini kami urus sendiripendaftarannya. Pokoknya kamihanya dipesani harus lulus tesmasuk. Titik,” lanjutnya.

Didikan itu rupanya cespleng.Buah hatinya tak ada yang cengeng.Jiwa mandiri tumbuh menguatdalam pribadi anak-anak JW danTriesna. “Kami belajar dan ber-usaha untuk berhasil dengankemampuan sendiri. Ini bahkankami praktikkan sampai dewasa,”tuturnya.

Orangtuanya pun tak pernahmengiming-imingi fasilitas mewah.“Kami tidak pernah dijanjikan akandibelikan mobil, tanah, rumah, dansebagainya. Itu cambuk bagi kami.Rumah pribadi saya, sebagaicontoh, merupakan hasil cicilandari tempat kerja saya. Mobil jugasaya beli dari hasil tabungan, duitpanjar mobil berasal dari hadiahJuara Pemilihan Putri Indonesia.Jadi, kami tidak dimanjakan hidupbermewah-mewahan,” ungkapnya.

Motivasi untuk maju punsenantiasa ditanamkan JW danTriesna kepada anak-anaknya.“Mama dan Papa selalu bilangkalau mereka berdua dulu rekorjuara kelas. Papa bahkan juara disekolah. Anak-anaknya ditekankanharus lebih hebat lagi. Jika perlukami harus menjadi ketua OSIS.Saya akhirnya bisa jadi ketua OSISsaat sekolah. Juga, kami didoronguntuk berprestasi di tingkatnasional. Saat ikut Pemilihan PutriIndonesia kan saya juga bisa unjukkebolehan,” kata ibu satu anak ini.

—sam

10

JW dan istri tercinta, Triesna Wacik, menemani Ny. Mufida JusufKalla menyaksikan Ny. Ani Yudhoyono unjuk memperlihatkankebolehannya menenun dengan alat tenun tradisional

JW mengisahkan pengalaman hidupnya yang menarik kepada sejumlah pejabat danpengusaha asal Bali, seperti Wakapolda Brigjen. Komang Udayana; Kepala Lembaga

Purbakala Bali, NTB, dan NTT Made Purna; ketua STP Bali Dr. Nyoman Madiun, DirekturPemasaran Luar Negeri Kemenbudpar Prof. Gede Pitana, Personal Asisten Kemenbudpar

Ketut Wiryadinata, Asisten I Setda Badung Suambara, dan Frans Bambang Siswanto di PuraJati Desa Batur, Kintamani belum lama ini

Prida Dewi Dewa Sugardha

tkh/

edi

“Komunikasi dalam keluargatentu bukan hanya membicara-

kan kontak seksual denganpasangan hidup semata”

Page 10: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

10 11 - 17 Juli 2010Tokoh BUMI GORA

Program unggulan NTB BSS, merekrut para sarjana peternakan putra-putri daerah NTBuntuk ikut mengembangkan peternakan sapi

Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTB adalah pengembangan rumput lautuntuk meningkatkan ekonomi terutama bagi masyarakat pesisir

Program-program unggulan diniatkan bagi kesejahteraanmasyarakat Bumi Gora. Program-program terobosan NTBBersaing, terus diarahkan untuk percepatan pembangunandaerah ini

Kebijakan Pemerintah Provinsi NTB yang disusun dalam pro-gram unggulan berpengaruh terhadap penurunan angkakemiskinan di NTB. penurunan angka kemiskinan sebesar 1,23point di tahun 2010, menempatkan NTB pada urutan ke enamterbaik secara nasional

Gubernur NTBTGH. M. ZainulMajdi danKapolda NTBusaimelakukansidak di KantorSamsatMataram

Pemerintahdaerah,akan selaluberikhtiaruntuk terusmeningkatkanpelayanankepadamasyarakatmengingatsamsatmemberikanpemasukanyang cukupbesarterhadapdaerah

Gubernur NTB Sidak Kantor Samsat Mataram

Persempit Ruang Gerak Calo

Masyarakat Miskindi NTB Berkurang 41.596 Jiwa

DampakPositif dari

ProgramPijar

Untuk meningkatkan derajat hidup danIndeks Pembangunan Manusia (IPM), Nusa

Tenggara Barat (NTB), PemerintahProvinsi NTB, melakukan berbagai ikhtiar

untuk itu. Salah satu upaya serius yangdilakukan Pemprov. NTB dengan

meluncurkan program-program unggulanyang hasilnya tentu saja diniatkan bagi

kesejahteraan masyarakat Bumi Gora.Program-program terobosan NTB

Bersaing, terus diarahkan untukpercepatan pembangunan daerah ini.

P rogram-programt e r o b o s a nunggulan ini antara

lain yang dikenal dengan Pijar(Sapi, Jagung, dan RumputLaut). Dalam bidang peternakandikenal program NTB-BSS(Bumi Sejuta Sapi), bidangpertanian yakni meningkatkanproduktivitas jagung baik darisegi kualitas maupun kuan-titasnya. Begitu juga denganbidang kelautan yang mem-fokuskan salah satu pemba-ngunannya pada pengemba-ngan rumput laut, untukmenggerakkan ekonomi masya-rakat wilayah pesisir. Penetapanketiga komoditas unggulan ini,didasarkan pada potensisumberdaya baik luas lahanpotensial, maupun ketersediaansumber daya pendukung lain-nya serta nilai ekonominya.

Pengembangan tiga komo-

ditas unggulan Pijar ini dapatdilakukan dengan maksimaluntuk peningkatan kesejah-teraan masyarakat mengingatkomoditas sapi, dari daging danair susunya dapat digunakansebagai bahan pangan, sedang-kan kotorannya digunakanuntuk pupuk tanaman, misalnyauntuk pemupukan jagung dantulang sapi dapat dipakaisebagai kerajinan. Demikianpula dengan komoditas jagung,yang bijinya digunakan sebagaibahan kosmetik dan bahanpangan karena mengandungkeragaman nutrisi sepertikarbohidrat, vitamin, dan mi-neral. Sedangkan daunnya bisadigunakan sebagai bahankerajinan, pakan ternak (sapi),dan unggas. Selain itu tanamanjagung juga dapat sebagaibahan baku industri bioetanolyaitu bahan bakar pengganti

minyak. Sama pula halnyadengan komoditas rumput laut,yang sangat besar kegunaan-nya yakni sebagai bahanpangan, bahan farmasi, kos-metik, dan juga bisa digunakansebagai bahan pakan ternak.

Akselerasi pembangunanNTB melalui program-programterobosan ini dilakukan secarasistematis dengan tahapan yangtelah dihitung dengan matangdalam lima tahun ke depan.Data statistik NTB menyebut-kan, pada tahun 2009 me-rupakan tahap orientasi dankonsolidasi, dengan maksudmenguatnya nilai-nilai iman dantaqwa yang terefleksi dalammeningkatnya kinerja profesio-nalisme dalam mengeloladaerah. Menguatnya koordinasiantar lingkup pemerintahan dantertatanya kelembagaan dansumber daya manusia sertaterbentuknya regulasi spasialdan nonspasial dan ber-kembangnya potensi ekonomilokal dan kerjasama regional.

Tahun 2010-2011 merupakantahap percepatan NTB Ber-saing, dengan target ter-sedianya jaminan pelayananpendidikan dan kesehatan yangmerata dan terjangkau bagirakyat miskin, aktualisasi peranperempuan dan perlindungananak, berkembangnya usahaekonomi strategis pada sektor-sektor strategis sebagai upayamembuka kesempatan kerja danmeningkatnya pendapatanmasyarakat, terbukanya aksesdan ketersediaaan pelayananinfrastruktur pada kawasanpotensial yang sebelumnyasulit terjangkau dan tumbuhan-

nya iklim investasi yangkondusif bagi investor dankompetitif dengan bertumpukepada pengelola sumberdayalokal yang berkelanjutan.

Tahun 2012-2013 merupakantahapan pencapaian NTBBersaing. Saat ini diharapkanakan terlihat membudayanyakehidupan masyarakat yangreligius, meningkatnya IPMNTB ke papan tengah nasional,berkurangnya kesenjangankawasan dan kesenjangansektoral, terlembaganya ke-mitraan antara pemerintah,swasta dan masyarakat, ter-kelolanya potensi sumberdayaalam secara berkelanjutan danberkurangnya persentasependuduk miskin secarasignifikan.

Salah satu ikhtiar yangdilakukan dengan sungguh-sungguh oleh PemerintahProvinsi NTB dalam pemba-ngunannya selama lima tahunke depan ada menurunkanangka kemiskinan. Gencarnyaakselerasi pembangunan yangdilakukan ini, kini mulaimenunjukkan hasil denganberkurangnya persentase pen-duduk miskin NTB. Sepertiyang disampaikan KepalaBadan Pusat Statistik (BPS)NTB, H. Soegarenda, M.A.,beberapa waktu lalu, penurunanangka kemiskinan di NTBcukup signifikan di tahun 2010.Dengan penurunan 1,23 poin,NTB bahkan berada di urutanke-6 terbaik secara nasionalangka penurunan kemiskinan-nya. Terdapat tujuh provinsiyang tercatat mengalamipenurunan angka kemiskinan diatas satu poin. Ketujuh pro-vinsi tersebut, yakni SulawesiUtara 1,88 poin, Gorontalo 1,82poin, Sulawesi Barat 1,71 poin,Jawa Timur 1,42 poin, Lampung1,28 poin, NTB 1,23 poin, danJawa Tengah 1,16 poin.

Tahun 2009 jumlah pen-duduk miskin di NTB 1.050.948jiwa atau 22,78 % dan tahun2010 menjadi 1.009.352 jiwa atau21,55 %. Melihat angka

tersebut, terjadi penurunanjumlah penduduk miskin sekitar41.596 jiwa atau 1,23 poin, “ungkap Soegarenda yangdidampingi Asisten II BidangEkonomi dan PembangunganSetda NTB, H. M. Nur, S.H.,M.H. dan Kabag Humas danProtokoler Setda NTB, L. M.

Faozal.Lebih jauh Soegarenda

menjelaskan, pihaknya meng-ukur masyarakat yang dikate-gorikan miskin dengan me-ngacu indikator secara nasio-nal, yakni kemampuan masya-rakat mengonsumsi kebutuhandasar. NTB dinilai terjadi inflasi,tetapi jumlah masyarakat miskindapat ditekan. Hal itu me-nunjukkan tren positif, karenaadanya program pemerintahdaerah (pemda) yang dinilaiberjalan optimal dalam mengen-taskan jumlah masyarakatkemiskinan dan pengangguran.

Penurunan angka kemis-kinan di NTB tidak lepas dariberhasilnya program-program

unggulan daerah yang memangdihajatkan bagi kesejahteraanmasyarakat NTB. Nur me-nambahkan, beberapa programunggulan berdampak positifhingga bisa mengentaskanmasyarakat kemiskinan, sepertipengembangan sapi, jagungdan rumput laut (Pijar).

Pengembangan sapi misalnya,dengan 50 ekor induk sapi yangdigulirkan pemerintah dalamprogram Bumi Sejuta Sapi (BSS)NTB, akan bisa menyerapbanyak tenaga kerja. Ia men-contohkan, setiap kelompokterdiri 25 orang peternak, belumtermasuk peternak lainnya.Pembagian wilayah dankelompok sasaran juga harusjelas, sehingga program yangdigelontorkan sesuai denganbudaya masyarakat setempat.

K e b i j a k a n – k e b i j a k a nPemprov. NTB yang disusundalam program unggulanberpengaruh terhadap pe-nurunan angka kemiskinan diNTB. Tiap program yangdikeluarkan Pemprov. NTBberbasis tiga aspek, yaknipenyerapan tenaga kerja,penambahan pendapatan per-kapita dan pengurangan angkakemiskinan. Selain itu, setiapprogram sudah jelas wilayahyang dijadikan sasaran dankelompok mana yang akanmelaksanakan dan menerimaprogram tersebut. –hms,nik,zi

Gubernur NTB, TGH. M.Zainul Majdi terus memberikanperhatian terhadap pelayananpublik bagi masyarakat NTB.Mulai dari mengimbau seluruhjajaran RSU Mataram, mulai daripejabat tingginya hingga stafbiasa agar memperlakukansemua warga yang sakit, tidakpandang berpunya atau tidak,

dengan adil. Karena menurut-nya, si kaya dan miskin yangsakit sama-sama membutuhkanpelayanan kesehatan yang baik.Ini dilakukan gubernur, karenabanyaknya keluhan masyarakatterutama mereka yang tidakmampu, terhadap pelayananyang dianggap kurang.

Selain itu, tempat pelayanan

publik yang juga banyak sekalidikeluhkan warga masyarakatadalah percaloan di KantorPelayanan Satu Atap Bersama (Samsat) Kota Mataram. Halinilah yang menggerakkanGubernur NTB, untuk me-lakukan inspeksi mendadak(sidak) ke kantor Samsat Mata-ram, beberapa waktu lalu. Dalam

sidak kali ini Gubernur yangdidampingi Kapolda NTB,Brigjen. Pol. Arif Wachyunadi,Kadispenda Provinsi NTB, Drs.L.Suparman dan Kepala KantorPelayanan Pajak dan RetribusiDaerah (KPPRD) Drs.Nur-mawan, menelusuri sejumlahruangan yang ada di kantorSamsat Mataram. Gubernur

berpesan agar jajaran PNSkhususnya yang melayaniPajak Kendaraan Bermotor diSamsat Kota Mataram untukmemberi pelayanan optimal danprima bagi masyarakat.

Hal senada diungkapkanKapolda NTB yang jugamengingatkan semua pihakterutama jajaran kepolisianyang bertugas di Samsatuntuk memberi pelayanan op-timal dan transparan kepadamasyarakat dengan memberipelayanan cepat dan tepatserta mempersempit ruanggerak calo baik di lingkungandalam maupun luar Samsat.Harapan ini disampaikanGubernur dan Kapolda meng-ingat Pajak KendaraanBermotor (PKB) mempunyaipotensi yang besar danmemberi kontribusi dominantehadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Provinsi NTB,yang saat ini makin dipacu danditingkatkan melalui pelayananprima di seluruh jajaranSamsat. “Pajak yang berkaitandengan kendaraan bermotorseperti PKB, Bea Balik NamaKendaraan Bermotor (BBNKB)dan Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor (PBBKB)masih yang paling dominanuntuk PAD NTB,” kata KepalaDinas Pendapatan Daerah(Dispenda) NTB H. LaluSuparman.

Yang utama lagi adalahterlayaninya masyarakat wajibpajak dengan baik dan nyamansaat mengurus kewajibannya.Gubernur mengingatkan agarharga pajak betul-betulberpedoman dari aturan yang adadan telah sesuai dengan standaryang harus dibayar para wajibpajak. “Pihak pemda, akan selalu

berikhtiar untuk terus me-ningkatkan pelayanan kepadamasyarakat mengingat samsatmemberikan pemasukan yangcukup besar terhadap daerah,”ujar Gubernur.

Secara umum, saat sidak inipelayanan yang diberikan kepadamasyarakat terbilang baik.Namun, standar pelayanan masihterkendala oleh tidak adanyakamera CCTV serta masihmenggunakan sistem manualdalam memberikan pelayananmasyarakat. Demi pelayananyang lebih baik bagi masyarakat,Gubernur mengungkapkanpihaknya akan memasang CCTVuntuk memantau dan meng-antisipasi penyimpangan-pe-nyimpangan yang terjadi. Selainitu sistem digitalisasi dalampelayanan juga akan dipasang-kan untuk menghindari rekayasadalam bentuk apapun.—nik

Page 11: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

11 - 17 Juli 2010 11Tokoh

CGF Percepat PenyembuhanDemam Berdarah

DI tengah meluasnyapenyakit demamberdarah dengue (DBD)akhir-akhir ini berembuskabar baik. Suatupenelitian membuktikanchlorella growth factor(CGF) 40 mampumempercepatkesembuhan pasien DBDdan memperpendekmasa perawatan dirumah sakit. Penelitiantelah dituntaskan akhirtahun 2009 olehsejumlah peneliti dari RSKarya Bhakti Bogor,Perhimpunan PenyaktiDalam Indonesia (PAPDI)Cabang Bogor danFakultas Ekologi ManusiaIPB.

Dari kiri: dr. Mira Dewi, dr. A.A. Yuli Gayatri, dr. Tanto Untung, dr. G.N. Indraguna Pinatih

Awalnya demam ber-darah menyerangKaribia. Penyakit ini

sudah menjadi suatu epidemiktahun 1827-1828. Penyebarnya,nyamuk aedes aegepti. Penyakit inimenyerang warga di beberapanegara seperti Jepang dan Filipina.DBD di Indonesia sudah menjadiepidemi dan menjadi masalahkesehatan masyarakat. Sejak tahun1955 sampai sekarang kasusnyabertambah terus.

Ketua Ikatan Dokter Indone-sia (IDI) Cabang Denpasar 2007-2010 Dr. Putu Budhiastra, Sp.M.mengatakan, penyakit demamberdarah sangat mengkhawatirkankarena dapat menyerang siapa saja,kapan saja, dan di mana saja danmengakibatkan kematian. Dalamdua bulan terakhir pasien demamberdarah di rumah sakit di Den-pasar meningkat terus. “Sebanyak523 pasien bulan Mei dan 566 pa-sien bulan Juni yang dirawat di RSSanglah. Belum lagi di beberaparumah sakit swasta,” ujarnya.

Dokter A.A. Yuli Gayatri,Sp.PD. dari SMF Ilmu PenyakitDalam RS Sanglah tidak menampikmembludaknya pasien demamberdarah yang datang berobat meng-akibatkan ruangan rumah sakit ter-

lam CGF40. Asam nukleat me-rupakan bahan dasar pembentukanantibodi yang berperan sebagaipertahanan tubuh terhadap penya-kit.

Dosen pengajar di IPB ini me-ngatakan, dari penelitian sebelum-nya diketahui chlorella memilikiprotein yang baik, serat, vitamin,dan mineral. Hasil penelitiannyamenunjukkan, pemberian CGF40dapat memperbaiki sistem imun(kebal), detoksifikasi (pembersihanracun), memperbaiki pencernaan,dan jaringan yang rusak, danmemperlambat proses penuaan.

Pengajar Ilmu KesehatanMasyarakat FK Unud dr. G.N.Indraguna Pinatih, M.Sc. mengata-kan, pasien DBD sangat mem-butuhkan cairan karena terjadipembuluh darah yang bocor. Pasiendisarankan mengonsumsi cairanesotonik yang mengandung elek-trolit. Di pasaran banyak dikenalcairan yang biasa dipilih pasienDBD seperti air kelapa muda, airbuah, atau jus jambu merah yangdikatakan mengandung flavonoidyang bisa memperbaiki vermedi-alitas membran. “Suplementasidiperlukan selain cairan untukmengatasi dehidrasi. Antioksidanjuga diperlukan seperti Vitamin C,Vitamin E, dan Karoten. Mungkinsaja CGF mengandung bagian ini.Karoten bagian dari klorofil, Vita-min C dan Vitamin E banyak ter-dapat di buah-buahan, sedangkanair kelapa mengandung mangnesi-um, kalium, natrium, dan flavonoidantioksidan terdapat di tahu tempedan bumbu dapur,” jelasnya.

Namun, ia mengatakan, tidakbisa membandingkan jambu merahdengan CGF. Ia belum menemukanpenelitian klinis khasiat jambumerah. Penelitian CGF atau jambumerah tidak memberikan mekanis-me proses bagaimana mereka mam-pu menaikkan trombosit. “Perlu di-

lakukan penelitian lebih lanjut ten-tang proses mekanisme mengapatrombosit pasien menjadi mening-kat setelah mengonsumsi suplemenini,” ujarnya.

Kandungan ChlorellaDokter Tanto Untung, Head of

Health Food Department PT CitraNusa Insan Cemerlang (CNI), me-ngatakan, sebagai pihak yang turutmendukung penelitian ini, CNImerasa berkewajiban menyosiali-sasikan penelitian tentang CGF40.Ia mengatakan, pemberian suple-men makanan untuk melengkapikebutuhan gizi yang baik dalammembantu regenerasi sel yangoptimal.

Mengutip pernyataan Dr.Michinori Kimura peneliti chlo-rella dari Jepang, ganggang chlo-rella telah terbukti kaya deviratasam nukelat DNA/RNA. Chlo-rella growth factor diketahuipotensial mempromosikan per-tumbuhan sel lebih cepat melaluimekanisme peningkatan fungsiDNA/RNA.

CGF sangat membantu peng-obatan penderita demam berdarah,dengan konsep regenerative medi-cine yaitu melengkapi kebutuhangizi secara seimbang untuk meng-optimalkan regenerasi sel.

CGF mengandung berbagaimacam komponen di antaranyayang berkhasiat mengatasi DBD,sekelompok senyawa unik yanghanya terdapat pada nukleus chlo-rella. CGF sangat kaya asam nuk-leat dan senyawa lain seperti asamamino, peptida, vitamin, mineral,polisakarida, glikoprotein, dan betaglukan. CGF pertama kali dieks-trak dengan elektroforesis meng-gunakan air panas oleh Dr. Fujimakiawal 1950-an di Tokyo, sekaligusmemberi nama CGF karena ke-mampuannya mendukung pertum-buhan anak-anak sehat dan hewan.

Kelompok senyawa inilahyang membuat chorella cepat tum-buh dan bereproduksi. CGF larut100% dalam air dan membuatnyamampu membantu pertumbuhanpenyembuhan dan peremajaantubuh manusia, memperbaiki sel-sel yang rusak dan merangsangpertumbuhan sel-sel baru dan mudayang menjadikan salah satu makan-an paling berkhasiat. CGF jugamampu memerlambat proses pe-nuaan karena kandungan asamnukelatnya yang tinggi.

Chlorella organisme sejenisganggang hijau yang berukuran kecilyang telah ada di bumi 2 miliar ta-hun lalu yang merupakan sumberkesehatan yang dibutuhkan manu-sia. Dengan bantuan sinar matahariorganisme ini dapat memproduksinutrisi berlimpah yang bermanfaatbagi manusia. Chlorella mengan-dung protein 60%, lebih tinggi dari-pada bahan makanan lain. Tahun2004 sudah digunakan untuk peng-obatan kanker di AS.

Dokter Santa, salah sorang pe-serta mengatakan, kalau memangCGF bisa meningkatkan kesem-buhan pasien, mengapa tidak di-sosialisasikan? Di mana konsumenbisa mendapatkannya, sementaratidak dijual di apotek atau tokoobat? Dokter Untung menjelaskan,penelitian ini baru selesai akhir ta-hun 2009, sehingga baru sekarangdisosialisasikan. –ast

sebut penuh. Ada pasien yang ter-paksa ditempatkan di lorong. “RSSanglah tidak bisa menolak pasienyang datang. Kami tetap memberi-kan perawatan. Kami hanya saran-kan, bagi pasien yang mampu dapatmemilih berobat ke rumah sakitswasta,” kata Dokter Yuli.

Ia menyebutkan, gejala klinisDBD seperti demam atau riwayatdemam akut 2-7 hari, sakit kepala,nyeri otot dan persendian, mualdan muntah, kadang pendarahan,penurunan kesadaran, dan kejang.Penyakit DBD disebabkan nya-muk dewasa betina yang hinggapsiang hari di permukiman pen-duduk.

Dokter Mira Dewi, M.Sc.yang menjadi salah seorang penelitidi RS Karya Bhakti Bogor meng-ungkapkan, chlorella growth fac-tor (CGF) menjadi salah satualternatif dalam mempercepatpenyembuhan pasien DBD. Iabersama 6 anggota peneliti lainnyatelah melakukan penelitian pertamauntuk masalah penyakit tropisyang diawali pengujian preklinikterhadap 84 pasien DBD. “Uji kli-nik penelitian ini bertujuan untukmenilai efektivitas pemberianCGF40 dalam penyembuhan pen-derita DBD serta menilai perbaikandalam perembesan vaskuler, de-ngan mengevaluasi penurunanhemokonsentrasi, peningkatanjumlah trombosit dan perbaikanklinik,” paparnya. Sebanyak 42orang pasien DBD diberi tambahansuplemen CGF40, dan 42 orangpasien lagi tidak. Hasilnya, pasiendengan tambahan CGF40 sembuhlebih cepat dan masa perawatannyarata-rata 2,76 hari. Masa perawat-an yang tanpa suplemen CGF40rata-rata 4,43 hari.

Dokter Mira menambahkan,kesembuhan yang lebih cepat inididuga berkat kandungan asamnukleat dan beberapa vitamin da-

Satu Menit KesalPerlu Waktu 6-8 Jam Meredakannya

S AYA sudah menikahtujuh tahun, tetapibelum juga mendapat-

kan momongan. Setelah dicek kedokter ahli andrologi dan seksiologisaya sempat termangu mendengarpenjelasannya. “Tidak ada sper-ma”. Kalimat itu begitu menggun-cang hati saya. Tidak ada harapanlagi dan saya diminta siap-siapmengadopsi anak. Begitu penutur-an Erbe Sentanu, pendiri TeknologiIkhlas dalam acara akbar RegionalConvention (RC) 2010 yang digelarPT Citra Nusa Insan Cemerlang(CNI) dengan tema “Enrich YourLife with CNI”, Minggu (4/7) diHotel Nikki Denpasar.

Pelopor industri kesadaran danteknologi spiritual di Indonesia inimelanjutkan kisah hidupnya. “Sayatidak mau menyerah. Saya melaku-kan perenungan yang dalam. Sayapercaya Tuhan Mahabesar danpasti ada kemukjizatan untuk hi-

dup saya. Saya pasrah dan ber-serah diri dengan hati lapang. Ketikasaya periksa lagi ke dokter, dia ka-get karena ada perubahan. Doktersempat bertanya apakah saya pergike dukun. Dokter itu sekarang su-dah meninggal, tetapi sejak muk-jizat itu datang pada saya, kamimenjadi sahabat. Kekuatan Ilahidatang dan mampu menembus apapun. Beberapa bulan kemudian istrisaya mengandung, dan melahirkandengan selamat. Anak saya seka-rang sudah berusia 10 tahun. Diasaya anggap anak ajaib yang sudahmengubah hidup saya. Saya meng-alami sendiri proses yang nyatabagaimana kepasrahan telah mem-berikan mukjizat dalam hidupsaya,” ungkap Chief FacilitatingServant Katahati Institute ini.

Pak Nunu, begitu ia akrab di-sapa, berbagi cerita kisah hidupnyauntuk menggambarkan, betapapentingnya memelihara hati yangikhlas. “Kesehatan dan kebahagiaanmanusia tergantung hati merekasendiri,” ujar anggota spiritualcomputing research group danheartmath institute yang berbasisdi Amerika Serikat ini.

Ia mengatakan, tindakan hasildari pemikiran. Bukan omonganyang kita bicarakan saja, tetapiomongan yang ada dalam hati kita.Contoh, melihat teman membawamobil bagus Anda langsung berkata“Itu pasti mobil bapaknya.” Dalamhati Anda berkata, “pasti belumlunas”. Melihat rumah teman ba-gus, langsung Anda berkata “pastihasil korupsi.” Padahal dalam hatiAnda berkata, “Saya juga ingin pu-nya rumah sebagus itu.” Seringkalipikiran-pikiran negatif memenga-ruhi hati kita. Ketika melihat teman,

atau saudara sedang kesusahan, kitasibuk memberikan kesusahan laindengan pikiran-pikiran negatif.

Ia memberi contoh. Ambil sen-duk makan. Genggam senduk dengankeras, seperti itu kita memikirkankeinginan kita. Memaksakan hatikita. Bagus seperti keinginan pikirankita. Padahal, belum tentu baik untukhati kita. Ada rasa tidak nyaman.Jangan lakukan yang bertentangandengan hati. Buatlah hati kita plong.Hati seperti tangan terbuka. Hatiharus digunakan supaya bekerja,supaya tidak salah paham.

Pak Nunu berpandangan, ma-nusia senang sekali mencari ke-susahan. Manusia senang sibukmerawat bencana baru. “Tidakenak kalau tidak stres. Tidak enakkalau tidak sakit. Sengaja mencarikesusahan sendiri.” Contoh, sudahtahu sudah menikah, masih me-mikirkan mantan pacar waktuSMP. Dulu cintanya tidak kesam-paian, siapa tahu sekarang kesam-paian. Sifat manusia suka sekalimenyakiti dirinya sendiri. Di ru-mah sibuk menonton sinetron.Jangan-jangan suami atau istrikuseperti itu, rela dipengaruhi sine-tron. Padahal, remote control kitayang pegang. Kita bisa pindahchanel dan tidak membiarkansinetron itu memengaruhi kita.

Satu Menit KesalIa mengatakan, satu menit kesal

kita akan menyimpan hormonkekesalan dalam waktu yang lama.Kita membutuhkan 6-8 jam untukmeredakan hormon kekesalan itu.Belum lagi kalau sampai ada ke-kesalan lain yang datang. Kita akanmembutuhkan waktu lebih lamalagi menenangkan hati.

“Gaya hidup idaman merupa-kan gaya masa depan. Tidak tiaporang memiliki gaya hidup idaman,walaupun semua orang mengingin-kannya. Bagaimana mencapainya?”ujar Pak Nunu.

Ia menyebutkan, banyakorang sulit membuka hati. Pada-hal, kata dia, justru yang lebihsulit itu menutup hati. Mengapakita balikkan? Manusia seringingin kelihatan lebih menderitadibanding masalah orang lain.Sering mendramatiskan keadaan.Membuat gosip yang lebih cang-gih seolah-olah kita lebih men-der i ta dar ipada orang la in .

Bersambung ke hlm. 12

KESEHATAN

Erbe Sentanu tkh/ast

Page 12: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

12 11 - 17 Juli 2010Tokoh

Hak Cipta...........................................................................................................................................................................dari halaman 1

DARI DESA KE DESA

RRI Denpasar: SMS 081 337 337 586; Interaktif: (0361) 222 161;E-mail: [email protected]; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar; Koran

Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373;E-mail: [email protected] ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha

(Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Pembaca yang ingin menyampaikanpertanyaan tentang masalah pertanianumumnya, silakan hubungi alamat ini:

Pola Integrasi Tanaman-TernakJalan Menuju Sukses PerkebunanLAHAN dalam aset usahatani dari tahun ke

tahun cenderung mengalami keterbatasan, akibatperubahan fungsi lahan di samping perkembanganpenduduk. Kondisi demikian secara langsung akanberdampak terhadap makin sempitnya lahan budi-daya yang tersedia, dan memengaruhi sistem pro-duksi yang ditunjukkan rendahnya pendapatanusahatani. Langkah yang harus ditempuh dalamantisipasi sistem usahatani berkelanjutan adalahmelakukan usahatani diversifikasi (multikomoditas).Salah satunya, dengan menerapkan sistem teknologipola intergrasi tanaman dan ternak, yang merupakansalah satu alternatif dalam melakukan efisiensi usahadi areal lahan yang relatif tetap, tetapi mampu me-ningkatkan produktivitas sehingga dapat meningkat-kan nilai tambah berbagai sektor usaha yang salingmendukung .

Pola integrasi tanaman dan ternak sangat sejalandengan tujuan pembangunan pertanian yang ber-kelanjutan sebagaimana tercantum dalam RencanaStrategis Dinas Perkebunan Provinsi Bali. Visinya,terwujudnya perkebunan Bali, efektif, efisien, danberdaya saing tinggi berdasarkan falsafah Tri HitaKarana yaitu mengedepankan harmoni dan keber-samaan di wilayah perkebunan, yang melandaskanaspek perhayangan, pawongan, dan palemahansecara holistik.

Aplikasi konsep keberlanjutan dalam pola in-tegrasi tanaman – ternak secara holistik adalah ada-nya rantai pemanfaatan antara subsistem dan sub-sistem lainnya misalnya ternak menghasilkan limbah(limbah padat untuk kompos/pupuk, limbah cairdimanfaatkan untuk biogas/gas untuk skala rumahtangga), dengan demikian lahan menjadi ramah ling-kungan, tanaman mengasilkan produksi organik, lim-bah tanaman (kopi, kakao yang telah diproses untukpakan ternak), sehingga terdapat pengoptimalanlahan secara efisien dan efektif, dapat meningkatkanpendapatan petani, meningkatkan nilai tambah dariproses usahatani ramah lingkungan, serta mem-berikan peluang dalam pengembangan pola inte-grated farming system di lahan pertanian sepertiintegrasi tanaman dan ternak.

Apa tujuan penerapan pola integrasi secaraholistik?

Tujuan penerapan pola integrasi secara holistikadalah:

mengoptimalkan potensi sumber daya lokal;melindungi dan memperbarui kesuburan lahan dansumber daya alam; mengurangi penggunaan inputyang tidak bisa diperbarui; mengoptimalkan mana-jemen dan pemanfaatan sumber–sumber on-farm;memberi peluang kesempatam kerja; meningkatkannilai tambah; meningkatkan pendapatan petani;meningkatkan kualitas air dan produk ramah

lingkungan.

Harapan mutu pola integrasi ini ke depanbagaimana?

Kondisi yang diinginkan dalam pengembanganpola integrasi ke depan sebagai berikut:

Adanya perubahan secara positif dalam adopsiinovasi teknologi baik dari tingkat grass rootmaupun tingkat stake holder dalam pengelolaannyakomoditas-komoditas di subsektor dengan sub-sektor yang lain dapat diarahkan pada komoditasyang ramah lingkungan secara terpadu dengan kon-sep sistem holistik. Dengan demikian arah suksespetani perkebunan makin nyata.

Dalam pola integrasi secara holistik ada be-berapa hal penting yang menyangkut esensi usaha-tani di antaranya : a) adanya upaya optimalisasipotensi sumber daya lokal, b) mencerminkanprinsip “zero waste” , c) adanya produk food, feedfertilizer dan fuel dalam satu sistem, dan d) adanyanilai tambah yang makin besar dengan bertambah-nya rantai integrasi.

Perkebunan organik dalam era milinium, era glo-balisasi, merupakan tantangan yang harus dihadapi,sehingga produk- produk organik memunyai nilaijual dan daya saing tinggi di pasaran dunia.

Penerapan pola integrasi tanaman-ternakmerupakan salah satu sistem usahatani berkelanjutanyang sangat berperan dalam pengembangan teknologipertanian dalam rangka memantapkan ketahananpangan masyarakat dan meningkatakan pendapatanpetani sebagai warisan budaya Bali yang telahdukembangkan sampai saat ini.

Konsep Tri Hita Karana dengan pola integrasisecara holistik terdapat hubungan yang integratif,yaitu terdapat empat elemen manfaat yang tidakboleh pincang, harus dicapai secara sepadan yaitumanfaat ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan,(ramah lingkungan, serta pemanfaatan SDA bijak-sana). Sehingga, dalam suatu perencanaan kebijakanpemerintah dapat mencapai tujuan pada masa men-datang dengan hasil yang efisien, survivabilitas,dan sustainabilitas, dengan mengarahkan padasuatu hasil dalam kinerja kebijakan yang akan di-tetapkan pada suatu sistem/pola proposional danprofesional.

Keberlanjutan usahatani pola integrasi tanamanperkebunan–ternak secara holistik di lahan pertanianlayak dan bermanfaat untuk diberlanjutkan petanisehingga berpeluang dan memiliki daya saing tinggiuntuk dikembangkan lebih lanjut dan arah menujusukses petani pekebun makin nyata.

Narasumber:Ir. Made Adi Wahyuni

Dinas Perkebunan Provinsi Bali

Berolahragalah demi.......................................................................................dari halaman 2

Orang gemuk jangan memiliholahraga lari. Gemuk itu beban.Makanannya ada di tubuh se-perti menggendong kulkas kemana-mana. Olahraga yang ba-gus seperti aerobik, atau jalan.Namun, sering orang gemukmenurunkan berat badan secarainstan. Padahal, menurunkanberat badan seharusnya pelan-pelan. Kekurangan cairan tubuhmenyebabkan kondisi fisik ter-ganggu.

Ketut Tirtayasa

Kurang Berolahragasering Sakit

Saya mantan atlet pelaritahun 1999. Mampu lari 10 kilo-meter dalam 35 menit. Kalausekarang mungkin memerlukanwaktu 3,5 jam. Apa olahragayang cocok bagi yang berusia39 tahun? Berapa jarak yangbisa ditempuh? Apa ada puberkedua? Memang ada atau ha-nya mitos. Orang sering sakitkarena kurang berolahraga.Kurang uang juga bisa sakit.Banyak pikiran dan kalut, malassekali untuk berolahraga. Ba-nyak uang pikiran saya menjaditenang dan bersemangat ber-olahraga.

Becik

Kalau Makankeluar Keringat

Kalau makan saya banyakkeluar keringat. Kalau oranglain bekerja keluar keringat.Dibandingkan orang lain, waktusaya makan panas dan pedas,keringatnya banyak. Saya se-ring olahraga di Renon tetapisusah keluar keringat.

Darmayoga

Bangun TidurInjak Batu Duri

Saya belum pernah merasakansakit, apalagi opname. Usia saya65 tahun. Saya masih segar bugar.Tetapi khawatir juga kalau sakitsekali langsung dikubur. Saya ru-tin berolahraga sejak muda. Barubangun saya jalan-jalan injak-in-jak batu duri. Apa perlu ditam-bahkan lagi olahraga lainnya?

Ireng

Asmajangan Lari Cepat

Intensitas olahraga bagiorang sakit sangat berbeda de-ngan orang normal. Misalnya, un-tuk penyakit diabetes. Penyakitini menyangkut kadar gula dalamtubuh. Darah perlu dikontrol.Olahraga yang dilakukan yangringan untuk menjaga kebugaran.Olahraga yang baik jalan kaki,dengan intensitas sekitar 20 menituntuk 2 kilometer. Bagi penderitaasma tidak dianjurkan lari cepat.Yang baik untuk penderita asma,olahraga dengan intensitas ri-ngan. Saat kita berolahraga ba-nyak cairan tubuh keluar lewatkeringat. Cairan tubuh dikeluar-kan untuk mengurangi panastubuh. Kalau banyak minum kitagampang berkeringat. Kalau saatmakan kita berkeringat bukanpenyakit. Dosis olahraga yangbenar untuk berlari cepat denganjarak 6 kilometer ditempuh 1 jam.Usia 39 tahun masih muda.Kondisi mestinya masih stabil.Perlu latihan olahraga yang kon-tinu 3 sampai 5 kali dalam se-minggu agar tujuan kebugarantercapai. Usia 65 tahun masih ha-rus rutin berolahraga. Apakahhidup sehari-hari sudah cukupmenyenangkan. Kalau itu sudah

menyenangkan, pertahankanolahraga dan gaya/pola hidupyang baik Bersyukurlah dan nik-mati karunia Tuhan. Rumah sayadekat dengan lapangan Renon.Saya sering berkeliling di lapang-an Renon. Jogging bagus, apa-lagi ditambah jalan di atas batu,hasilnya juga bagus.

Tirtayasa

BersepedaOlahraga Komplit

Bersepeda harus dikayuh.Olahraga bersepeda kita ukursaat dilakukan di tempat yang da-tar. Bersepeda olahraga komplit.Menggerakkan otot paha. Ber-sepeda memberikan variasi hidupsehari-hari. Kita bisa pergi ketempat lain sembari bersepedadan mendapatkan suasana ling-kungan lain. Memberi kesehatansecara rohani. Bersepeda berke-lompok memenuhi tuntutan ke-hidupan sosial. Olahraga ber-sepeda juga tidak mahal.

Tirtayasa

Aerobik Baikuntuk Kebugaran

Olahraga yang paling bagusaerobik. Usahakan dilakukan ditempat aman. Jangan berolahragadi pinggir jalan nanti memba-hayakan. Aerobik sangat murah,gampang dilakukan dan dapat me-ningkatkan kebugaran. Bagi ma-syarakat yang sadar, kesehatan itupenting sebagai modal utama be-kerja. Bekerja tanpa kebugaranmengakibatkan produktivitas ku-rang optimal. Kebugaran membuatkita terhindar dari penyakit. Kalausakit tidak bisa bekerja. Anjuran sa-ya jagalah kebugaran dengan ber-olahraga. Berobat sangat mahal.

Tirtayasa

(Pejabat Pembuat Akta Tanah) yangpeduli budaya ini, menganggap urus-annya tidak hanya sampai di situ.

Bagi Luh Gede Herryani,S.H.,M.Kn., acara pagelaran seniyang digagas dan diprakarsai al-marhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantraini, agenda tahunan Bali yang patutdilanjutkan. Katanya, PKB janganhanya sebatas karya cipta kemudiandikenal orang dan selesai. Namun,bagaimana kedepannya bisa meno-pang karya tersebut dari sisi legalitas-nya. Berbagai permasalahan dan ken-dala yang menyertai perlu dicarikansolusinya. “Permasalahan hak ataskekayaan intelektual (HAKI) keseni-an memang belum memasyarakat.Banyak kalangan seniman belumpaham hak dan kewajiban terkaitHAKI, termasuk tak paham prose-dur pendaftaran hak ciptanya,”ujarnya.

Harapannya, seniman mau ber-tanya dan pemerintah mempermu-dah prosesnya. “Paling tidak, dengantanda pendaftaran, seniman punyapegangan, sebagai bukti. Sedih melihatpencontek karya bangsa kita men-dapatkan lebih baik dari sisi profitmaupun penghargaan,” cetusnya. Adasejumlah implikasi yang bisa munculjika HAKI tidak diurus. Ia juga meng-hargai pemerintah telah menunjukkankepedulian terhadap HAKI denganmengesahkan UU Hak Cipta dan se-jenisnya. Ia tahu pemerintah ber-upaya terus, termasuk ketika iamengikuti kunjungan MenbudparJero Wacik di Bali. Menbudpar terusmengimbau agar seniman peduliHAKI. Persoalannya, apakah ma-syarakat mampu mencermati danmempergunakan UU tersebut denganbaik.

Luh De mengatakan, belum lamaia sempat ke suatu kawasan di Jo-hor, Malaysia. Ia melihat jejeran ba-tik, angklung dan berbagai benda su-venir yang sangat dikenalnya.“Penjaganya fasih main angklung de-ngan lagu yang sudah biasa di telinga,salah satunya Rasa Sayange. Merekajuga lancar bercerita tentang bambusebagai bahan pembuat angklung.Pohonnya pun disajikan di tempatyang sama. Saya miris, merekamengatakan semua itu adalah hasilkaryanya. Kalaupun ada kemiripanatau kesamaan, alasannya karena kitaserumpun,” tutur perempuan yangtengah menuntaskan pendidikan S-3di Universitas Brawijaya ini. “Sayajuga dengar India sekarang piawaimembuat kerajinan perak seperti kita.Malah soal harga mereka bisa lebihmurah. Khawatirnya, kita hanya jadiakuarium, orang datang melihat danmencontoh. Kita tak punya lagi ke-banggaan sebagai orang Bali. Kasihanleluhur kita susah-susah mencipta-kan tapi kita seolah membiarkandiambil orang,” imbuhnya.

Makanya ia setuju ada PKB yangmenampilkan kembali aneka keseniantradisional Bali juga hasil kerajinan-nya. “Soal kesenian juga, selama inibanyak kreasi baru muncul, tarianPendet, Gabor atau Tenun pun jaditergeser. Ketika kita lupa yang lama,ada pihak lain menggunakan danmengakui. Jika berlangsung terus-menerus, maka dunia beranggapan,itu kesenian mereka. Bahaya kan?”

ujarnya cemas sembari mengapresiasipenuh, Bu Ayu Pastika yang tanggapdengan situasi ini. “Beliau membang-kitkan kembali kecintaan kita denganlangsung bertindak. Begitu juga BuBintang Puspayoga dan Bu SellyMantra mau turun menari. Ini jugaakan jadi cermin yang baik bagi ge-nerasi muda,” katanya.

Luh De menekankan dalam kon-teks hukum, karya seni ini bagiandari HAKI. Hak yang timbul akibatadanya tindakan kreatif manusiamenghasilkan karya inovatif. Kreasiyang dapat diterapkan dalam ke-hidupan manusia. Hukum memberi-kan perlindungan seniman dan karya-nya yang lahir dari sebuah prosespenciptaan, daya intelektual, karsa,serta rasa. Namun, diakuinya per-soalan HAKI tidak sederhana. Nyata-nya, kreasi para seniman secara hukumbelum dihargai sebagaimana mestinya.Baik oleh masyarakat maupun ka-langan seniman sendiri. Penyebabnyadi antaranya HAKI sebagai institusihukum dirasa belum mampu me-lindungi kepentingan hukum paraseniman merasa tidak perlu per-lindungan. Mereka lebih memandangkeberadaan HAKI hanya dari aspekkepentingan moralitas ketimbangkeuntungan ekonomis.

Menurutnya penyebab lain,meski seniman tahu karyanya di-gagahi orang lain tapi tidak berdayamempertahankan haknya. Selainminimnya pengetahuan mengenai hak

cipta, di sisi lain, penegakan hukumHAKI pun masih jauh dari yangdiharapkan. Dikatakannya dariperspektif sosiologi hukum dalamranah HAKI, kesenian sebagaisubsistem dari masyarakat penggunaterdapat tiga komponen yang salingberhubungan dan memengaruhi. Per-tama, peraturan perundang-undangan(regulasi) termasuk sistem penegakanhukum yang disiapkan mengembankepentingan HAKI. Kedua, senimanselaku subjek hukum penyandanghak dan kewajiban atas HAKI.Ketiga, masyarakat penikmat karyapara seniman. “Sebagai produk

kebudayaan, HAKI kesenian tidaklepas dari keberadaan budaya hukumsuatu bangsa. Maka, membahasnyasebenarnya tidak lepas dari keber-adaannya sebagai sistem hukumpositif yang berlaku di Indonesia.Mungkin tidak ya, pemerintah bisaproaktif melakukan jemput bola me-nyosialisasikan, memberikan serti-fikat HAKI,” ujar Ketua PersatuanWanita Olahraga Indonesia (Perwosi)Denpasar ini, yang merasa masihperlu secara berkesinambungan diso-sialisasikannya berbagai aturan me-ngenai HAKI kesenian dalamberbagai perwujudannya. —ard

Satu Menit.....................................................dari halaman 11

Kita membuktikan masalah kitalebih berat dari orang lain. Bahasa hatimemakai rasa. Rasa yang tidak enakjangan dipelihara. Ketika kita melihatsesuatu tanyakan hati kita. Apakahrasanya enak atau tidak? Kalau tidakenak, hati menjadi tidak nyaman me-ngapa dipertahankan. Pindahkan, ja-ngan dirawat. Ketika sudah tenang,kita bergerak kembali. Negoisasidengan hati. Kalau sudah tidak positif,segera berdoa, kembalikan hati sayadalam keadaan damai.

Ia mengatakan, menyenangkanhati bukan hal yang mahal. Pagi harisaat baru bangun tidur, lihatlah em-bun pagi. Gosokkan kaki di embun.Ambil embun taruh di wajah. Ber-syukurlah kita bisa menikmatinya.

Untuk bisa hidup bahagia, bagaimanakita mencari kebahagiaan itu di sekitarkita. “Kebaikan bertebaran di seke-liling Anda, asalkan Anda melihatnyadengan hati yang ikhlas. Rasa bahagiatidak bisa dibeli. Hati kita keras tidakterbatas. Ketika hati kita ikhlas, diamampu menyelesaikan semua masalahdengan baik. Bisakah Anda bahagia,tanpa memiliki sesuatu yang Andainginkan?” paparnya.

Dalam meraih kesuksesan men-jalankan bisnis, kata dia, tetap harusmelibatkan hati. Ikhlas dalam melaku-kannya. Hati yang tenang, penuh rasasyukur, sabar agar kita bisa fokus pa-da tujuan dan yakin meraih kesukses-an. Gaya hidup idaman, artinya lahirdan batin kita sehat. –ast

Ngelawang“Ki Pencok

Sa’ang”di Art

CenterDenpasar

Pesan Adiluhung untuk Petani

ALKISAH semasa Raja BaliDalem Waturenggong berkuasaterjadi peperangan denganDalem Nusa Penida. Saat itu,Nusa Penida takluk berkat dig-jaya pasukan yang dikomandaniGusti Patih Jelantik Bogol.Dalem Nusa Penida gugur dimedan tempur.

Patih Kerajaan Bali yangdikenal sakti itu memiliki senjatapedang yang populer disebutsebagai Ki Pencok Sa’ang.Konon senjata ini ditemukansecara tak sengaja dalam sebilahkayu bakar. “Taring NagaBasuki disebut-sebut ada padapedang sakti ini,” kisah pim-pinan Paguyuban Seni danSpiritual Majelangu Kerobokan,Denpasar, Agus Adi Santikakepada Koran Tokoh menjelangpentas ngelawang para seni-mannya mewakili KabupatenBadung dalam ajang PKB di ArtCenter Denpasar pekan lalu.

Menurut Gus Cupak, pang-gilan akrab pria nyentrik ini, se-belum mengembuskan napasterakhirnya ternyata Dalem Nu-sa Penida mengucapkan pastu

yang meminta agar tiap sasihkeempat dan keenam kelaktanah Bali akan diserang sarwamereng marana atau hamatanaman. “Dalem Watureng-gong rupanya mendapat pe-tunjuk Ida Peranda Sakti agarsaat sasih yang disebutkan tadidiadakan upacara penyuciansemua tapakan Ida Bathara(sarana upacara), seperti barongbangkung, barong macan. Iniharus diikuti tradisi umatnyamelakukan upacara berjalanmengitari tiap desa adat. Ini ca-ra untuk mengusir hama per-tanian yang dikenal sebagaiupacara nangluk merana itu,”ujarnya.

Singkat cerita, ada tariansakral yang khusus dipersem-bahkan saat berlangsung upa-cara tersebut. Namun, per-sembahan ini hanya dilakukanenam bulan sekali tiap sasihkeempat dan keenam tadi.

Kisah tersebut yang men-jadi tema persembahan senimanBadung saat tampil dalam ajangPKB pekan lalu. Para senimanyang bernaung di bawah

Paguyuban Seni dan SpiritualMajelangu Denpasar itu unjukkebolehan mereka melaluiatraksi kesenian Ngelawang KiPencok Sa’ang”. “Ada pesanadiluhung yang hendak disam-paikan melalui atraksi kesenianngelawang yang mengangkatcerita pedang sakti Ki PencokSa’ang milik Gusti Patih Jelantikitu. Ini ada kaitan dengan pesan

pelestarian lingkungan, ter-utama pesan untuk petani agartetap menjaga tradisi pertanianBali yang bebas dari ancamankerusakan akibat ulah manusia.“Ini cocok dengan program BaliClean and Green yang sedanggencar dikampanyekan Peme-rintah Provinsi Bali.

Sebelum atraksi ngelewangtersebut dinikmati ratusanpasang mata di arena terbukaitu telah tampil aksi dua seni-man topeng. Salah satu seni-mannya, Pak Kumis, tentu bu-kan sosok yang asing bagipenggemar seni topeng di BaliTV.

“Pak Kumis memang seni-man berwatak. Jasanya tidakkecil dalam ikut membesarkankomunitas seniman di Pagu-yuban Seni dan Spiritual Maje-langu,” aku Gus Cupak. —sam

Gus Cupak(kaca mata)

jelang atraksiseni topengPak Kumisyang tampil

denganbanyolankhas dan

berhasilmengocok

perut ratusanpenggemarnya

saat itu

AtraksiNgelawangKi Pencok

Sa’angyang

dibawakanseniman

PaguyubanSeni danSpiritual

MajelanguKerobokan

di pentasPKB ArtCenter

pekan lalutkh/gusde

tkh/gusde

BUDAYA

Page 13: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

11 - 17 Juli 2010 Tokoh 13

PKL di Kaki Suramadu RibuanPKL pun dapat Dijadikan Pesona Wisata

PEDAGANG kaki lima (PKL) di sekitar kakijembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sisiMadura setahun terakhir makin banyak. Kini,

jumlahnya ribuan. Jika tidak dikendalikan, kondisitersebut akan memicu timbulnya masalah sepertiterganggunya ketertiban berlalu-lintas, mencorengkeindahan, dan akhirnya menjadi wilayah kumuh.Demikian sorotan Komisi D DPRD Jatim yangmembidangi pembangunan.

Diungkapkan, yang memilikiotoritas mengembangkan Ma-dura setelah jembatan Sura-madu beroperasi adalah BadanPengembangan Wilayah Sura-madu (BPWS) yang dibentukberdasarkan keputusan pre-siden. Tugas BPWS memfasi-litasi agar Pulau Madura men-jadi lebih modern termasuk wi-layah di sekitar jembatanSuramadu sisi Madura maupunsisi Surabaya. Namun, setelahsatu tahun beroperasi takkunjung ada kegiatan pem-bangunan lanjutannya. Antarapusat yang diwakili BPWS danPemprov Jatim serta pemerintahdi kabupaten-kabupaten diMadura terkesan tak sinkron.

Dalam perubahan anggarankeuangan 2010, Pemprov Jatimmenganggarkan Rp 20 miliaruntuk mengelola kawasanSuramadu. Dana itu untukmerapikan dan menertibkanserta merelokasikan PKL disekitar kaki Jembatan Suramadusisi Madura. Sebagian besarPKL yang mengais rezeki disitu warga Kampung Karbu-ngoh, Desa Sukolilo Barat II,Kecamatan Labang, Bangkalan.Di situ juga beraktivitas pe-dagang lintas kota dan kabu-paten dari Sampang, Surabaya,dan Jombang.

“Seharusnya, pengembang-an Suramadu menjadi tanggungjawab BPWS,’’ kata anggotaKomisi D DPRD Jatim AgusMaimun, kepada Koran Tokoh.Ia menambahkan, meski Pem-prov Jatim masuk dalam dewanpengarah BPWS, tetapi kendali

BPWS seluruhnya di tanganpusat, karena BPWS sebagaibadan otoritas bentukan peme-rintah pusat.

Ia mengungkapkan, Pem-prov Jatim mengajukan dana Rp20 miliar untuk disetujui DPRDJatim karena tidak ingin melihatkawasan Suramadu amburaduldan terbengkalai akibat tak ter-urus. Dana tersebut untuk pe-nataan PKL dan membebaskanlahan di sekitar Suramadu. Iamenyayangkan menjamurnyaPKL juga belum mendapatperhatian khusus pemerintahBangkalan. Akibatnya, kom-pleks PKL terlihat kumuh dantak teratur.

Sebetulnya, kata dia,pemerintah pusat, PemprovJatim, Madura, Kota Surabaya,dan BPWS mau mengesam-pingkan egoisme dan bersediaduduk bersama. Yang terjadi se-baliknya, masing-masing jalansendiri-sendiri dan terkesantidak ada koordinasi.

PKL, Pesona WisataSekretaris Daerah Jatim

Rasiyo juga merasakan potensiPulau Madura belum tergarapsejak beroperasinya jembatanSuramadu. Ia berpandangan,keberadaan jembatan itu belumdimanfaatkan sebagai infra-struktur pendukung pengem-bangan potensi sumber dayaalam khususnya objek wisatayang tersebar di empat kabu-paten Pulau Karapan Sapi itu.Padahal jembatan Suramadudibangun untuk bisa menyulapMadura dari ketertinggalan.

Jika dimanfaatkan, sebenar-nya jembatan Suramadu dapatmendongkrak pendapatan aslidaerah dan meningkatkan pen-dapatan masyarakat, terutamalewat kegiatan sektor pari-wisata. Banyak objek dan atrak-si wisata yang bisa menjadidaya tarik wisatawan. Selainkarapan sapi, masih banyakobjek wisata yang bisa dijualseperti pantai Slopeng, pantaiLombang, Makam Asta Tinggi,serta kerajinan batik.

Ia berharap, Pemkab Bang-kalan sebagai wilayah yangditempati kaki jembatan Sura-madu dapat memanfaatkannyadengan menata para PKL disekitar jalan kaki jembatan. Jikaditertibkan, kaki jembatan Sura-madu sisi Madura sepanjang 11kilometer itu akan lebih indah.“PKL tidak perlu dihilangkantetapi perlu ada penataan se-hingga PKL pun mempunyai pe-sona atau daya tarik wisatawanyang datang ke Madura. Tam-pilan mereka bisa dijadikan ob-jek wisata belanja dan kerajinan

khas Madura,” katanya.

Perlu InvestorAdanya tudingan miring

terhadap BPWS yang dianggapbelum melakukan apa-apaditepis Ketua Pelaksana BPWSEddy Purwanto. Ia menyatakan,telah berupaya menjelaskan ke-pada empat bupati Bangkalan,Sampang, Pamekasan, danSumenep. Yang semula menolakkini mereka mulai mendukungkeberadaan jembatan itu. BPWSsudah membuat rencana untukmembangun kawasan di sekitarjembatan sisi Madura dan sisitimur dengan menyediakanlahan masing-masing 600hektare. Di Madura, pulau yangmemiliki kekayaan minyakterutama gas, sudah disiapkanakan dibangun pelabuhan ber-taraf internasional di kawasanTanjung Bulu dan TanjungBumi Pandan, Kabupaten Bang-kalan.

“Untuk menggarap pela-buhan internasional berikut ja-lan tol dari Tanjung Bumi ke

akses jalan ke jembatan Sura-madu sisi Madura sepanjang 27kilometer dibutuhkan danasekitar Rp 10 triliun,’’ kata EddyPurwanto, kepada KoranTokoh. Apalagi, PelabuhanTanjung Perak saat ini sudahpenuh dan dangkal. Kedalam-annya tidak lebih dari 9 meter.Demikian juga kedalamanTanjung Priok Jakarta, hanya 10meter. Kedalaman pelabuhaninternasional yang akan di-bangun di Tanjung Bumi di-rencanakan hingga 12 meter,sehingga kapal besar dapatlangsung berlabuh. Jika pem-bangunan pelabuhan inter-nasional di Bangkalan terwujud,tentunya pembangunan kabu-paten lain akan mengikuti.

“Diperlukan keterlibatanpihak ketiga/swasta/investoruntuk membangun Pulau Ma-dura secara keseluruhan. Palingtidak, dibutuhkan Rp 40 triliundari pihak ketiga untuk me-wujudkan keseluruhan PulauMadura secara modern,” ujar-nya. —sby

Program Diploma III FE Unud melepas 276 oranglulusannya dalam acara Yudisium XV Program DiplomaIII, Kamis (8/7) di Gedung Program Pasca-Sarjana Uni-versitas Udayana. Ketua Program Diploma III FE UnudDrs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak. mengatakanuntuk meningkatkan kualitas lulusannya, Program DiplomaIII FE Unud sudah menerapkan proses pembelajaranberbasis kompetensi untuk menghasilkan lulusan ahlimadya plus (telah memiliki pengetahuan dan keterampilankewirausahaan).

IPK tertinggi diraih oleh Ni Ketut Nopiani Ardewi, A.Md.(IPK 3,97) dari Program Studi (PS) Akuntansi, AgusSupriadi, A.Md. (IPK 3,84) PS Akuntansi, Shanti RahayuSugarda, A.Md. (IPK 3,79) PS Keuangan dan Perbankan,Ni Nyoman Yuni Juwitaristanty, A.Md. (IPK 3,77) PSKeuangan dan Perbankan, dan Ni Putu Eka Puji Yantini,A.Md. (IPK 3,74) PS Perpajakan. —rls

Yudisium Program Diploma UnudSEKITARKITA

Suasana PKL di sekitar kaki jembatan Suramadu sisi Madura

SURAMADU

Bisnis Isi Ulangtanpa Outlet

SEIRING komunikasitelah menjadi kebutuhanpokok tiap individu, ke-butuhan pulsa elektrikmaupun vocher isi ulang,menjadi peluang usaha.Di Duta Pulsa, per-usahaan yang bergerak dibidang usaha pengisianpulsa elektrik dan ber-markas di Sidoarjo, Jatim,dengan hanya 1 chip da-pat digunakan mengisipulsa all operator.

Owner Duta Pulsa,Husin, menjelaskan, DutaPulsa ingin memberikankemudahan agar yangmembutuhkan isi ulangpulsa dapat mengisi sen-diri tanpa harus keluarrumah atau menghubungiteman yang menjualvocher isi ulang pulsa, ba-ik mengisi nomornya sen-diri, teman, maupun kelu-arga.

Jika hanya dipakaimengisi pulsa HP miliksendiri masih mengun-

tungkan; segi waktu lebihcepat, dari segi harga lebihmurah. Jika dibuat bisnisisi ulang pulsa tidak harusmemiliki counter atau out-le t sendi r i . Is t i lahnya,counter berjalan. Syaratuntuk bergabung sangatmudah dan tanpa biaya.Yang dibutuhkan hanyasatu nomor GSM ditambahsatu HP yang digunakansebagai transaksi. Yangterdaftar jadi member DutaPulsa akan menerima SMSreplay. Surat pemberitahu-an nomor kode agen, nomorpin dan passwords agardisimpan jangan sampaidilupakan atau diketahuiorang lain. Dapat digunakanmengisi saldo, dengan caratransfer ke rekening bank.‘’Kami menyediakan empatrekening yakni BCA, Man-diri, BNI, dan BRI. Setelahtransfer, 1-2 menit saldoakan terisi,’’ katanya.

Biasanya, agen pemulamencoba isi saldo pertama

Rp 50.000 sampai Rp100.000 untuk belajarmengisi nomornya sendiridan nomor keluarga. Se-telah lancar biasanya di-jadikan bisnis isi ulangpulsa dan para agen bisamengisi saldo jutaan ru-piah per hari.

Duta Pulsa memilikimarket plan seperti mul-ti level. Para agen bisamencari member barudan d idaf tarkan jad idownline-nya. Tiap tran-saksi dari downline, paramaster agent atau upline-nya akan menerima ke-untungan. Keuntungan ituditransfer berupa saldopada upline-nya, tiap bu-lan dua kali. Tiap agenyang terdaftar akan men-dapat info terbaru me-ngenai harga terbaru/tran-saksi per hari sampai perbulan atau bonus daritransaksi downline-nya.Semua itu bisa diakses diwebreport. —sby

Husin dan Muhammad di Kantor Duta Pulsa Sidoarjo

Page 14: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

14 11 - 17 Juli 2010Tokoh

Mengais Rezekidari Daur Ulang

Ban BekasDAUR ulang ban

bekas bukan hanyamenjadikan

lingkungan bebaslimbah. Barang bekas

pun dapat dibuatbernilai ekonomikembali. Contoh,

usaha daur ulang banbekas yang dilakukan

Udin di Denpasar. Priaasal Lombok ini, yang

dapat menebarinspirasi untuk

memberdayarakankampanye daur ulang

barang bekas.

Udin berhasil mendaur ulang banbekas menjadi

barang layak pakai. Usahanyaitu dilakoni hanya untukmemenuhi kebutuhan hidupsehari-hari. Ban yang tak layak

pakai, menurut Udin, hampirsemuanya bisa digunakanmenjadi barang bernilai eko-nomi lagi. Ban bekas kendaraanbermotor tak perlu dibuang jikatak laik pakai. Udin punya carajitu menjadikan ban-ban itusumber penghasilan. Namun,Udin hanya menggunakan bankendaraan roda empat.

Sebuah ban kendaraan rodaempat yang telah habis seluruhgeriginya telah siap di hadapanUdin. Sebuah silet tajam setia

Bersepeda Sehatsambil Berbisnis

Mobil jangan Parkirdi Lajur Sepeda

PROGRAM car free dayyang digulirkan Pemkot Den-pasar disambut baik wargamasyarakat. Untuk menjalan-kan program tersebut telahdibuatkan jalur khusus sepedadi sisi kiri jalur badan jalan raya.

Ironisnya, jalur sepedayang sudah dibuat di beberaparuas jalan tidak berjalan efektif,karena sebagian jalur sepedaterhalang parkir kendaraan“Jalur yang sudah disiapkanuntuk sepeda, masih diguna-kan parkir kendaraan roda duamaupun roda empat,” ujarKepala Dinas PerhubunganKota Denpasar I Gde Astika,S.H.

Namun, kata Astika, sampaisekarang belum ada sanksiyang diberlakukan bagi ken-daraan yang parkir di sana.“Kami hanya mengimbaupemilik kendaraan untuk tidakparkir di jalur sepeda. Ter-gantung sekarang apa merekamau atau tidak. Ini merupakanpembelajaran bagi masyarakatagar memprioritaskan pemakaisepeda,” kata Astika.

Walaupun car free dayyang diberlakukan di wilayahRenon tiap pukul 06 – 11.00direspons positif, kata Astika,Dinas Perhubungan KotaDenpasar masih melakukanpenjagaan. Ia berharap, kedepannya masyarakat makinsadar dengan pemberlakukancar free day sehingga tidakperlu lagi ada penjagaan.

Astika mengatakan, jalursepeda yang sudah ada di JalanRaya Puputan Renon, JalanSugianyar, Jalan Letda.Tantular, Jalan D.I. Penjaitan,Jalan Juanda, Jalan Tjok AgungTresna, Jalan Moh. Yamin,Jalan Hang Tuah dan Jalan P.B.Sudirman. Dipilihnya jalursepeda di sepanjang jalan ini,kata Astika, karena lebar badanjalan memungkinkan untuk lajursepeda. Di samping itu, ruasjalan tersebut selalu padat dandilewati banyak orang. “Ke

GerakkanPers

PeduliSampah

Ketut Teneng

GERAKAN peduli sampahbukan hanya tanggung jawabpemerintah. Kalangan perssebagai salah satu komponenpenting dalam pembangunandi Bali dinilai telahmemberikan atensi seriusuntuk itu. “Namun, kami dariHumas Pemprov Bali inginmengajak teman-teman persuntuk terjun langsung dalamaksi peduli sampah,” ujarKabag. Publikasi danDokumentasi I Ketut Teneng.

Selama ini spirit gerakankebersihan lingkungan sudahdilakukan komunitas ini. Aksikebersihan lingkungan pura diBesakih yang diusungKelompok Media Bali Postmenjadi contoh nyatanya.Lembaga pers terbesar diPulau Dewata ini bahkantelah memotori pengadaantempat sampah khusus diberbagai titik di kompleks puratersebut. —sam

Beragam barang hasil daur ulang ban bekas

Udin

Usman

menemaninya. Dengan penuhkesabaran, ayah tiga anak inimulai membuat gerigi dipermukaan ban. Tak lupa, agartampilan ban layaknya banbaru, Udin menambahkan semirhitam yang dioleskan diseluruhbodi ban.

Ban-ban itu pun siap di-pasarkan dengan harga ter-kangkau. Modal Udin membeliban bekas memang tak banyak.Per buah ia membeli satu banbekas Rp 25 ribu. Ia sudahpunya pelanggan khusus dibeberapa bengkel kendaraanbermotor. Udin mengaku, ban-ban hasil daur ulangnya ia jualRp 75 ribu hingga Rp 100 ribuper buah. “Jika ban baru

harganya mencapai Rp 400 ribuhingga Rp 500 ribu. Mungkininilah yang mmebuat konsumenyang berada di status ekonomipas-pasan lebih senangmencari ban daur ulang,” kataUdin.

Tiap hari, ada saja per-mintaan ban daur ulangdarinya. “Tiap hari ada empathingga lima ban bisa terjual.Saya melayani penjual ban,”katanya.

Menurutnya, kategori ban

yang digunakan merupakan banyang sudah tipis dengankondisi masih bagus. Jikakondisi ban sudah rusak, Udinmenjualnya di salah seorangrekannya Usman yang jugapengrajin ban khusus barang-barang rumah tangga sepertitimba, sandal, tempat sampakmaupun tali jok. Berbedadengan Udin yang hanyamembutuhkan keterampilanmembuat gerigi di kulit ban,Usman harus lebih telatenmengolah ban yang telah rusakmenjadi berbagai barang-barang yang layak guna.Ketebalan ban kadangmembuat lelaki berusia 50 tahunini kelelahan. Satu ban

kendaraan roda empat, jikadiolah menjadi tempat sampahhanya mampu menghasilkansatu tempat sampah. “Jikadibuat timba bisa menghasilkandua buah,” katanya.

Sebagai bahan bakumembuat berbagai barang-barang yang terbuat dari ban,ban bekas ia beli dengan hargacukup terjangkau. “Karena bansudah tak bisa dipakai sebagairoda kendaraan, saya beliseharga Rp 10 ribu,” katanya.

Ban-ban bekas itu diolahUsman menjadi beragam barangseperti bak sampah, timba, talijok, maupun alas sandal.Barang-barang hasil daur ulangitu pun dijualnya seharga rata-rata Rp 5000 hingga Rp 20 ribu.Bahkan, hasil karyanya telahmenjadi barang ekspor keJepang dan Korea. “Ada salahsatu teman yang memesan alassandal untuk dibawa ke Jepang.Ia memesan hampir setiapbulan,” katanya.

Tak sedikit masyarakatyang memakai barang-barangdari bahan ban bekas ini.Alasannya, lebih tahan lama.

Usman tak sendiri, dilingkungan tempat tinggalnya,di bilangan Jalan Gatot SubrotoDenpasar, banyak yang jugamembuka usaha yang sama. Taksalah jika orang menyebutlingkungan tempat tinggalusman dan Udin itu dengansebutan kampong Ban-ban an.Konon, menurut Usman,berbisnis ban merupakanwarisan turun-temurun darikeluarganya. Ia mengaku sudah20 tahun menjalankan usahatersebut. Kini anak-anaknyapun ikut serta membidangiusaha yang sama. —lik

tkh/lik

tkh/lik

tkh/lik

OLAHRAGA bersepedabukan hanya membuat tubuhsehat. Kalangan pengusahamenjadi momen ini sebagaitempat menjalin kontak denganrelasi bisnisnya. Ini diakuiseorang perempuan pengusahadi Denpasar, A.A. Istri PrantiniSari.

Menurutnya, kegiatanbersepeda sering diikutinya.Selain menjaga kebugarantubuh, olahraga missal ini dapatmembuka akses atau jaringanbisnis baru. “Sebagai peng-usaha, ajang bersepeda sehatmerupakan kesempatan ber-temu berolahraga sambilbertemu relasi bisnis. Ini sepertikata pepatah, sambil menyelamminum air,” ujar penggemarolahraga bersepeda sehat ini.

Menurutnya, dirinya kerapbertemu kenalan lama maupunbaru tiap mengikuti ajang funbike. “Kami bertukar kartunama. Dari situ ada yangtertarik membeli dagangansaya,” kata ibu satu anak yangsehari-hari mengelola usahabutik ini, di sela kegiatan Festi-val Keluarga Koran Tokoh2010, Minggu (27/6), di Renon.

Prantini Sari mengakukeluarganya termasuk peng-gemar berat olahraga bersepedasehat. Ini dibuktikannya saatberlangsung kegiatan ber-sepeda sehat pagi itu. Meskicuaca mendung, ia nekaddatang bersama suami, ayah,

kemenakan dan seorang anakperempuannya yang masihbalita. Gadis kecil berponi itu,duduk manis di boncengansepeda antik kakeknya.

Ia berangkat bersama ke-luarga dari rumahnya di Sesetandengan bersepeda menujuRenon. “Meski kadang rutenyajauh, anak saya tak pernahmenangis, malah senang,” kataPratini sembari membelai rambutbuah hatinnya itu.

Keluarganya rutin ber-sepeda sehat tiap Minggu sore.Rutenya melintasi wilayahSesetan hingga Renon. “Jikaada acara fun bike semacamini, suami dan ayah saya selalumenyemangati untuk ikut,” kataibu dari A.A. SagungSumadhya Pranadi ini.

Bersepeda sehat pundirasakan menjadi hiburanbagi keluarga. Apalagi setelahlelah bersepeda dilanjutkandengan menyantap makananfavorit bersama keluarga. “Kamibiasa mampir ke warunglangganan untuk beristirahatsembari makan nasi campur,”katanya.

Ayahnya, A.A. MadeSuteja, mengaku, kegemaranbersepeda ini berawal darikesukaannya pada sepedaantik. Tahun 2008, ia bergabungdalam Kelompok Sepeda AntikMargaya (Samar). Bersamakelompoknya ia bersepeda tiapMinggu.

Kini ia menularkan hobibersepeda kepada anak,menantu, dan cucunya. “Meskiusia sudah lanjut, semangatberolahraga sepeda ayah sayatak pernah surut. Walaumedannya bergunung-gunungbeliau masih mampu,” imbuhPrantini Sari.

Selain sepeda tua, Sutejamemiliki sepeda lipat dansepeda gunung yang ia pakaipada medan sulit. Kini iamemiliki 7 sepeda antik yangdipakai secara bergantian.Sehari-hari, Bapak 2 anak inisibuk merawat sepeda-sepedanya. Di tiap waktusenggang ia mengotak-atiksepedanya. “Sepeda tua harusrajin dibersihkan agar tak mudahkaratan,” katanya.

Ia pun tertarik merakitsepeda tua. Dengan membelisuku cadang dari penjualnya.Ada 4 hasil karya rakitannyayang sampai sekarang masihawet. “Ada beberapa yang sayabeli dari pemilik sepeda antik,”katanya.

Prantini mengaku, kadangcemas jika orangtua laki-lakinyaitu harus bersepeda jauh. Hal inilantaran Suteja pernah meng-alami kejadian jatuh dari sepedadan mengalami luka memar dibagian siku tangan. Tapi iasenang, orangtuanya memilikikesibukan yang menyenangkansekaligus menyehatkan di masatuanya. —tin

depan kami mengupayakanpenambahan jalur sepedakhususnya terkait lokasilembaga pendidikan. Kalaunanti sudah ada dananya, kamiakan sosialisasikan bersamaSekretariat Bersama KomunitasSepeda Denpasar (Samas) kesekolah-sekolah,” tambahnya.

Astika mengatakan, sudahmelakukan pembahasan soalpenyediaan jalur sepeda dibeberapa ruas jalan. Namun,pihaknya masih perlumelakukan kajian yangmenyeluruh terhadap rencanadimaksud dengan instansiterkait misalnya PU. Untukukuran lebar jalur sepeda mini-mal 1½ meter. Saat ini, kataAstika, lebar jalur sepeda yangsudah ada dua meter. Jadisudah memenuhi persyaratan.Dengan keadaan KotaDenpasar yang makin padatdan macet , ia berharapmasyarakat ikut memikirkantransportasi alternatif yangsehat, ramah lingkungan, danhemat. —ast.

I Gde Astika

tkh/

ast

Kumpulkan Sampah................dari halaman 1

Pulau Bali yang bersih danhijau tahun 2013. Upaya yangdilakukan menyentuh programpeningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaanuntuk mengelola lingkungan secaraterpadu. Program ini disertaiupaya mendorong peningkatansikap peduli masyarakat dalampengelolaan sampah atau limbahskala rumah tangga dengan sistem3-R, yaitu reduce, reuse, dan re-cycle. “Tetapi, upaya tersebutjangan sampai mengabaikan usahakita bersama mendorong peman-

faatan produk bersih dan enegiyang terbarukan, serta mengem-bangkan aksi konservasi sumberdaya air dan pengendalianlingkungan,” harap Gubernur.

Agenda Bali Clean and Greendinilai telah menekankanpentingnya manajemen pena-nganan sampah atau limbah. “Initermasuk sampah sehabis upacaradi pura. Selama ini, kesadaranumat membuang sampah saranaupacara masih harus terus-menerus mendapatkan perhatian,”katanya. —sam

Menggagas Ranperda............dari halaman 1

yang licin dan yang menghalangi perjalanan, agarsekembalinya besok kami bisa melewati hutanjelateng di sini dengan aman.

Mungkin karena fisik mulai terasa payah,kontrol saya kurang baik. Pada suatukesempatan punggung tangan saya tiba-tibaterasa sakit luar biasa, terasa seperti tersengatlebah. Saya segera sadar, daun dan bulu jelatengyang tajam baru saja menerobos kaus tangandan menyentuh kulit tangan saya. Bukan hanyasakit, melainkan sedikit demi sedikit juga mulaiterasa panas dan gatal.

Sambil mengibas-ibaskan tangan, sayamengikuti saran porter agar tidak menggarukatau menyentuh bagian tangan yang terasa gatal.Jika digaruk atau disentuh, katanya, gatalnyaakan makin menjadi-jadi. Lama-lama rasa gataldan panas itu berkurang, walaupun sisa-sisasakit masih terasa hingga dua hari.

Tetapi, memang sulit bisa menghindarsepenuhnya dari sengatan jelateng. Dalamperjalanan itu, saya tersengat jelateng lima kalisaat mendaki, dan tiga kali saat turun.

Mendekati Pos IV kondisi hutan tidaklagi selembab saat menuju Pos III. Pacet-pacethanya tampak satu dua. Langit sudah mulaitampak dengan leluasa, pohon-pohon besartidak lagi banyak. Yang mulai tampak, pohon-pohon cemara yang tinggi meranggas. Pucuk-pucuknya menari-nari sambil mengirimkanalunan bunyi hutan yang khas. Kami tiba diPos IV, pukul 10.30.

Di Pos IV di bawah rerimbunan hutancemara ini kami beristirahat sambil berbagicamilan dan minuman. Seperti halnya pos-pos

sebelumnya, tidak ada penanda sepertilayaknya tempat istirahat semacam bangunan.Hutan cemara inilah yang dipakai pertanda parapendaki bahwa inilah Pos IV.

Setelah istirahat dirasa cukup, perjalanankami lanjutkan. Kami sengaja mempercepatlangkah agar dapat makan siang di pos V danterlebih lagi agar kami bisa segera tiba di sekitarkawah Tambora untuk bermalam sebelum harigelap. Dalam perjalanan menuju Pos V kamimasih dihantui hutan jelateng yang lebat. Ditengah tanjakan yang mulai terasa makin tajam,kabut makin sering menggelayut di sekitar kami.Udara terasa makin dingin. Saya mengaturstrategi agar tidak cepat kepayahan. Sayamelangkah pendek-pendek dan pelan-pelan.

Pukul 13.00 kami tiba di Pos V. Di pos iniada sebuah bekas bangunan semacam pos ronda,tanpa atap, tinggal rangka, yang sering dijadikanpenanda bahwa ini tempat peristirahatan parapendaki. Pos ini juga sering dijadikan tempatpendaki sebagai base camp untuk menginapsebelum mencapai puncak.

Para pendaki yang memilih bermalam diPos III biasanya yang melakukan perjalananseperti kami, 2 malam 3 hari. Yang memilihmenginap di Pos V, biasanya yang melakukanperjalanan 1 malam 2 hari. Kami, Tim TamboraArt Moment, memilih menginap di Pos III dantidak menginap di Pos V, melainkan menginapdi sekitar bibir kawah raksasa Tambora dengantarget bisa menyaksikan pertanda hari denganlengkap, matahari bangun esok pagi dan mulaiberanjak tidur di senja hari.

Sementara para porter memasak di Pos V,

lewat sarana komunikasi seluler sayamenghubungi suami dan anak saya di Mataram.Kami bercengkerama sebentar dalam kata-kata.Suami dan anak saya memberi dukungan luarbiasa agar saya berhasil menuntaskan perjalananini hingga puncak. Komunikasi ini terasaistimewa karena saat itu saya berada di atasketinggian lebih dari 2.000 meter di ataspermukaan laut, di badan gunung api yangpernah meledak dengan dahsyat.

Sebelum makan siang siap, suara air sungaimembuat saya penasaran ingin menuruninya. Airsungai mengalir di antara batu-batu yang sangatbesar berwarna abu-abu muda. Di sekitarnya,tanah dan pasir berwarna hitam legam.Tampaknya inilah muntahan ledakan spektakulerGunung Tambora hampir dua abad lalu, yangmenghancurkan sekaligus mengubur tiga kerajaandi Bima dan Dompu, serta membunuh puluhanribu manusia.

Setengah jam berada di bebatuan ini, membuatsaya makin penasaran untuk menyaksikan kawahraksasa yang telah memuntahkan material yangluar biasa banyaknya ini.

Langit mulai terlihat mendung. Cuaca tiba-tiba berubah gelap. Kabut terus menebal. Udaramakin dingin. Cuaca berubah tiap saat. Sayabergegas naik kembali ke Pos V untuk makansiang.

Melihat cuaca yang kurang bershabat, kamisegera meninggalkan Pos V, menuju kawahTambora. Perjalanan mencapai kawah kamiperkirakan 3,5 jam. Pukul 14.00 kami tinggalkanPos V di tengah kabut tebal yang terusmengepung. –nik

Pacet Hilang............................................................................................................................dari halaman 1

menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman,” lanjutnya.Upaya pemerintah tersebut memperoleh respons positif kalangan

perempuan aktivis Bali. Menurut Dewa Ayu Sri Wigunawati, S.H.,S.Sos., M.Si., program pemerintah untuk memperbaiki manajemenpengelolaan sampah merupakan langkah strategis untuk mencitrakanBali sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman dikunjungi tamudan wisatawan. Ini termasuk upaya pemerintah menggagas lahirnyaPerda Sampah. “Namun, harus jelas sanksinya, terutama penegakanaturan hukum ini ketika menjadi perda kelak. Jangan sampai ketika jadiperda malah penegakan aturan ini seperti macan ompong,” harapSekretaris DPD Partai Golkar Bali ini. —sam

sampah. Tetapi, masih saja adayang menyalahkan kami kalausampah di jalanan berserakan.Aturan waktu pembuangansampah, pengangkutan sampahsudah ada,” ungkap Kepala DinasKebersihan dan PertamananDenpasar I Ketut Wisada, S.E.,M.Si.

Sampah yang dikelolaberdasarkan UU ini terdiri atassampah rumah tangga, sampahsejenis sampah rumah tangga, dansampah spesifik. Sampah rumahtangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidaktermasuk tinja dan sampahspesifik. Sampah sejenis sampahrumah tangga ini berasal darikawasan komersial, kawasanindustri, kawasan khusus, fasilitassosial, fasilitas umum, dan/ataufasilitas lainnya. Sampah spesifikmeliputi sampah yang mengandungbahan berbahaya dan beracun,sampah yang mengandung limbahbahan berbahaya dan beracun,

sampah yang timbul akibatbencana, puing bongkaran bangun-an, sampah yang secara teknologibelum dapat diolah, dan sampahyang timbul secara tidak periodik.

Untuk sampah rumah tangga,Wisada menyarankan adanyapemilahan antara yang organik dananorganik, hasilnya akan lebih baik.Sampah organik berupa dedaunanatau sisa makanan dikumpulkanuntuk dijadikan bahan pupukkompos. Sampah anorganik sepertiplastik bisa dikumpulkan untukdijual pengepul barang bekas.

“Kami tidak hanya membericontoh tetapi sudah menjadicontoh. Semua pegawai di DKPtermasuk saya harus bisa memilahsampah. Sampah organik laludiolah menjadi pupuk kompos.Pupuk kompos ini bisa di-manfaatkan untuk diri sendiri atauorang lain. Suatu saat saya jugaakan sidak ke rumah pegawai untukmelihat pupuk kompos olahanmereka,” tegasnya. —wah

DKP harus......................................dari halaman 1

A.A. Made Suteja bersama anak, menantu dan cucunya beramai-ramai mengikuti sepeda santaiKoran Tokoh beberapa waktu lalu

LINGKUNGAN

Page 15: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

11 - 17 Juli 2010 Tokoh 15TRENDI

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputarmasalah kecantikan yang diasuh AA Ayu Ketut Agung. Bara para

pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan,silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung

di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Konsultasi Kecantikan

Mengatasi KrisisKRISIS ekonomi global ditakuti banyak

kalangan. Kita boleh saja khawatir, asalkantidak berlebihan. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam mengantisipasi dampakkrisis tersebut terhadap keluarga:

1. Pahami perbedaan antara yang menjadikebutuhan dan keinginan. Rencanakan kegiat-an belanja hanya untuk hal yang benar-benardibutuhkan.

2. Hindari utang yang bersifat konsumtifdan upayakan bisa melunasi utang lama.

3. Simpan uang ekstra untuk dana daruratsehingga terhindar dari kesulitan keuanganyang datangnya mendadak.

4. Mengelola keuangan keluarga menjadihal terpenting dan kesampingkan faktor

gengsi.5. Ajarkan kepada anak untuk menghargai

uang sejak kecil. Pilah barang apa yang me-mang menjadi kebutuhannya.

Untuk dapat mencapai hal yang terbaikdalam mengatasi krisis diperlukan keterbukaandan kerja sama suami istri sehingga mampumenciptakan keluarga yang mampu menye-imbangkan penghasilan dan tetap menikmatihidup dengan baik. —ast

KirimanNi Putu Oka Dian Andayani, S.E.

Guru SMP Negeri 5 TabananJalan Raya Yeh Gangga, Sudimara, Tabanan

Keluarga paling Tinggi di DuniaKeluarga Wilco Van Kleef-

Bolton selalu menjadi perhatianbanyak orang di mana punmereka berada. Orang meman-dang mereka, antara takjub, he-ran, juga aneh. Maklum saja,keluarga ini tinggi tubuhnya diatas rata-rata. Tak mengherankanjika muncul julukan ‘keluargaraksasa’ untuk menyebut kelu-arga Wilco.

Awalnya mereka sempatjengah namun lama kelamaan me-reka menjadi terbiasa menerima-nya. Apalagi Guinness WorldRecord telah memberi peng-hargaan berupa pencatatan rekorsebagai pasangan—Wilco danKeisha, istrinya— tertinggi didunia. Dan, agaknya rekor duniaini akan bertambah menjadikeluarga tertinggi di dunia, seiringdengan perkembangan tinggikedua anaknya, Lucas (4 tahun)dan Eva (2 tahun).

Tinggi pasangan ini biladigabungkan menjadi 13 kaki 5inci atau sekitar 4 meter lebih.Rinciannya, tinggi Wilco 7 kaki(2,1 m) dan Keisha 6,5 kaki (1,97m). Sementara dua anak merekadiperkirakan akan mengikuti jejakkedua orangtuanya. Tinggi Lukasyang berusia 4 tahun sama de-ngan bocah usia 7 tahun, men-capai 1 meter lebih, sedang adik-nya, Eva yang baru berusia 2tahun, tingginya seperti bocahusia 3 tahun, yakni, 0,9 meteratau hampir mendekati 1 meter.

Uniknya, Wilco dan keluar-ganya tidak melakukan penye-suaian terhadap perlengkapanrumah tangganya. Pintu, misal-nya, dia tetap membuatnya de-ngan ukuran standar, begitu jugakursi bahkan tempat tidur pun,mereka tidak membeli ukuranking size. Akibatnya, dengan

tempat tidur ukuran standar, Wilcodan istrinya, tidur dengan kakimenjuntai.

Wilco mengaku, meski orangkerap memandangnya aneh tapidirinya merasa beruntung memilikitinggi badan di atas rata-rata,setidaknya memudahkan dia dalammelakukan pekerjaannya. Wilcobekerja sebagai petugas keamanandi sebuah sekolah, Barking danDagenham di Essex.

“Dengan tinggi seperti ini, sayajadi mudah mengawasi siswa, jugamemisahkan mereka jika merekaberkelahi,” ucap pria 29 tahun yangoleh para murid kerap dibanding-kan dengan tinggi badan pesepakbola terkenal Inggris, Peter Crouch.

“Kalau saya bisa bermain bola,pasti saya sudah seperti dia (PeterCrouch). Dengan kaki saya yangpanjangnya 40 inci (1 meter lebih), saya bisa lebih cepat dibandingorang lain,” tambahnya.

Meski demikian, Wilco meng-aku, ia memiliki masalah dengankakinya yang sulit mencari sepatuyang pas dan cocok. Jarang toko-toko menjual sepatu berukuranekstra, sehingga terpaksa dia harusmemesan, atau mencarinya lewatsitus. “Saya terpaksa mencari disitus yang khusus menjual perleng-kapan pemain basket Amerika.Saya harus memesannya untukukuran 15,” tambahnya.

Lain lagi dengan persoalanyang dialami Keisha, 31 tahun, is-tri Wilco. Masalah yang menggang-gunya adalah kesulitan menemukanbaju dengan ukuran yang pas. Be-gitu juga sepatu dengan ukuran 12.“Selama ini saya menggunakan bajuukuran normal, kemeja, karenahanya itulah yang mudah didapat.”

Diakuinya, tinggi badan merekamenimbulkan banyak masalah padaawalnya, namun sejak setahun lalu

hal tersebut sudahdapat diatasi.“Tinggi badan kamisudah mendapatpengakuan, kini ka-mi tidak mendapatimasalah seperti na-ik pesawat terbang,Kalau dulu, kesu-litan jika naik pesa-wat, karena tidakada tempat untukmenaruh kaki. Ka-bin pesawat diran-cang standar untukukuran penumpangbiasa, sehingga me-nyulitkan menaruhkaki,” jelas Keisha.

Keisha bekerjadi toko. Tinggi ba-dannya yang isti-mewa membuatnyatidak membutuh-kan tangga jikaingin mencapai rak-rak paling tinggi.

Wilco bercerita,ketika usianya 10 tahun, orangtua-nya membawa dirinya ke dokterspesialis karena melihat per-tumbuhan tinggi badannya sangatcepat. Ketika itu tingginya telahmencapai 1,7 meter, lebih dariukuran rata-rata anak 10 tahun diInggris. Orangtuanya khawatirpertumbuhannya yang terlalu cepatakan bermasalah di kemudian hari.

“Lalu dokter memberi sayasuntikan hormon untuk memper-lambat tinggi badan saya. Denganterapi tersebut, pada usia 16 lajupertumbuhan saya melambat,”ujarnya.

Diakuinya, pada awalnya, iasempat merasa malu karena palingtinggi di sekolah. Teman-temanmeledeknya terus menerus, mem-buatnya tertekan karena kerap

menjadi bahan tertawaan. Halyang sama juga dialami Keishayang terpaksa tidak mengguna-kan sepatu atau sandal berhaktinggi yang digemari remaja saatitu.

Hal lain yang cukup unikadalah pertemuan pasangan iniyang berawal dari sebuah iklandi situs yang mencari pasanganuntuk acara lomba dansa orang-orang tinggi. “Saya meresponsiklan tersebut dan katakan,tinggi saya 7 kaki, apakahcukup?” Tutur Wilco. Keunik-an lainnya adalah saat Keishahamil. Tidak ada ukuran bajuhamil yang sesuai sehingga iaterpaksa memakai pakaian priaberukuran besar untuk itu.

—dia/dailymail

Keluarga Wilco Van Kleef-Bolton

Menikmati Sari Tebu Murniyang Menyegarkan

M enyebut namatebu, hal pertamayang teringat

adalah gula pasir. Kalau me-nyebut sari tebu murni, apayang terbayang. “Pastinya se-gelas minuman yang betul-betulasli, tanpa campuran air, tanpapemanis buatan, dan tanpapengawet. Rasanya dijaminenak dan sangat menyegarkan,”ujar Imam, penjaga gerai SariTebu Murni di kawasan JalanRaya Sesetan, Denpasar. Bagiorang yang tinggal di Jakartadan beberapa kota lainnya diJawa sudah tahu tentang saritebu ini. Sebab, di kota-kotatersebut selain diolah menjadisalah satu kebutuhan pokokmasyarakat berupa gula, saritebu juga sudah tak asingdinikmati secara langsung de-ngan cara menggiling kemudianlangsung mengambil sarinyaseperti yang dijualnya.

Rupanya sari tebu denganrasa original ini sudah menjadiminuman populer sejak lama.Namun, di kota Denpasar, pen-jaja minuman ini baru muncul.Sebelumnya, es sari tebu, be-gitulah kebanyakan orang me-nyebutnya, belum terlihat dijalanan. Di pertengahan tahun2009 mulai bermunculan gero-bak kaki lima dengan nama ‘SariTebu Murni’ lengkap dengantendanya. Menurut Imam yangmasih kerabat pemilik usahayang kini tengah pulang keJawa ini, usaha minuman alamiseperti ini makin ramai dilirikorang. Pemilik usaha yangdijaganya tersebut menyampai-kan mencari lokasi untuk ber-jualan es sari tebu tersebuttidaklah sulit. Kebanyakan me-reka berjualan di pinggir jalanyang ramai. Usahanya dijalan-kan dengan sistem waralabaatau bagi hasil. Hal ini mem-buktikan peluang usaha ini

cukup besar sekaligus tantang-an untuk dijalankannya. Walau-pun untuk mendapatkan pa-sokan batang tebu sebagai ba-han baku harus didatangkanlangsung dari Tulungagung.

Segelas air tebu diperolehdari empat sampai lima ruas ba-tang. “Setelah digiling ini, di-tuangkan di gelas dan langsungdiminum. Rasa manisnya asli,tidak dicampur air, tidak pakaipemanis buatan apalagi peng-awet. Makanya orang-orangberdatangan. Pokoknya res-pons masyarakat sini cukup ba-gus,” tandasnya. “Sari TebuMurni” yang dijalankan Imamini tiap harinya mampu terjual75 hingga 80 gelas, dengan har-ga per gelas Rp 4.000,-. “Ter-gantung cuaca. Kalau terangdan panas kami mampu men-jual sampai 80 gelas. Kalau se-harian mendung paling kamimenghabiskan 20 gelas saja.Kami juga tetap menjaga ke-bersihannya. Seperti meng-alirnya perasan air tebu, initertutup dari debu,” terangnyadengan dialek Jawa yang me-dok. Untuk menjadikan lebihsegar ia hanya menambahkan

dengan beberapa potong esbatu. “Tetapi, ada juga pem-beli yang suka sedikit variasidengan menambahkan peras-an lemon,” cetusnya. Ia jugamengatakan tidak semua tebudigiling menghasilkan rasamanis yang enak untuk di-minum. Tebu yang diguna-kannya adalah tebu hijau pilih-an yang rasanya paling manis.Tebu ini bisa bertahan duamingguan jika belum dikupas.“Kami memang mendapatpasokan langsung dari Jawa,karena di sini tidak ada. Kalaudi Jawa ampasnya ini malahada yang beli,” ujarnya.

Ruri, seorang pedagang“Sari Tebu Murni” lainnya,yang sempat disambangi Ko-ran Tokoh di kawasan JalanDiponegoro, Denpasar menu-turkan minuman segar ini pro-ses pembuatannya sangat se-derhana. “Mudah sekali cara-nya. Hanya dengan menggilingatau memeras batang tebuhingga keluar sarinya,” kata-nya. Ia juga mengatakan per-lengkapan yang digunakanpun tidak banyak, antara lainmesin penggiling atau peme-

ras tebu, termos es untuk me-nyimpan potongan batangtebu, es batu serta gelas plas-tik dan sedotan. “O,ya adajuga pisau atau golok untukmemotong serta mengupas te-bu,”katanya tersenyum sambilmemperlihatkan batang tebuyang awalnya di kupas dandibelah menjadi dua bagian.Setelah dicuci, dimasukan kedalam alat penggiling. Mesinitulah yang memeras air tebuhingga hanya tertinggalampasnya.

Dua orang penikmat estebu, Okky dan Putu Dyva,yang tengah menyeruput ke-segaran es tebu di gerai Rurimengatakan cukup sering da-tang untuk mengomsumsinya.Kedua mahasiswa FakultasHukum Universitas Udayana inimengaku saat pulang kuliahsengaja menyempatkan dirisinggah dan minum segelas saritebu. Menurut Putu Dyva yangmengatakan dirinya sangatmenggemari tebu sejak kecil ini,selain dipastikan menghilang-kan rasa hausnya, ia menikmatirasa manis yang paling pas ditempat tersebut banding tempatlain. Katanya lagi, sari tebu diIndonesia, malah secara umummanisnya lebih enak ketimbangyang ada di Singapura. “Se-waktu berkunjung ke Singa-pura, saya sengaja mencariminuman sari tebu dan men-cobanya. Rasa manisnya tidakseenak di sini,” katanya. Di-tempat yang sama serombong-an lelaki paruh baya yang jugamembeli sari tebu sempat ber-komentar kalau bisnis ini mu-dah, simpel dan tidak perlukeahlian khusus. Selain risikomembuka usaha ini juga ter-golong kecil, karena bahanbaku tebu cukup tahan lama.Untuk saat ini persaingan dalamusaha ini juga belum terlaluketat. Untuk di kota Denpasarsaja masih banyak lokasi stra-tegis yang belum ditempatipenjual minuman ini. —ard

Rombong penjual sari tebu

Tebu sebagaiSumber KaloriS ari tebu murni,

tampaknya menjadisalah satu jenis usa-

ha waralaba yang saat ini tengahnaik daun. Minuman tebu yangsegar dan manis juga tengahdigandrungi masyarakat di Bali.Menurut Ida Ayu Eka Padmiari,S.K.M., M.Kes., minuman sejenisini sejak beberapa tahun lalu,ketika dirinya masih kuliah diJawa Timur sudah banyak. Saatini usaha sejenis tampaknyabakal booming di Bali.” Barang-kali sekarang ini bisa dibilang lagidemam minum sari tebu. Sepertibeberapa waktu lalu sempat jugaada tren minuman dari meng-kudu,” katanya.

Ahli gizi ini mengatakan tebuini sumber kalori. Memilik kan-dungan bernama sakaran yangkalau di proses akan menjadi su-krosa (gula). Zat ini bagus untuktubuh sebelum diolah, berupa airtebunya. Tebu yang digilingtanpa campuran air, yang 100 CCatau ½ gelas standar mengan-dung 36 kalori. “Jika ingin me-ngonsumsi sari tebu murni ini,silakan. Jangan berlebihan, meskidia sumber kalori bukan berartiharus minum terus menerus. Ti-dak demikian, karena tetap kan-dungannya gula, meskipun gulatebu,” cetusnya.

Dosen Jurusan Gizi Pol-tekkes Denpasar ini menekan-kan selain sumber kalori tidakada kandungan khusus lain-nya, selain rasanya enak. “Akanmakin segar jika ditambah es.Tetapi, ingat minuman ini bukandijadikan bahan makanan uta-ma. Sifatnya sebagai tambahanmesti nikmati selang-selingdengan minuman lain. Sebab,tidak ada satu bahan makanatau minuman yang sempurna

dikonsumsi satu saja, semuasaling melengkapi,” katanya.

Kalaupun saat minum di-tambahkan air dingin es batu,menurutnya tidak masalah se-bab tidak akan memengaruhikomposisinya. “Justru air panasyang memecah komposisinya.

Berbeda dengan air kelapayang adalah sumber natrium dankalium. Jika memilih minuman,tentu harus diketahui dulu kon-disinya. Tergantung apa keku-rangan atau kebutuhan tubuh-nya. Semua tergantung kondisiorangnya,”cetusnya. Ia mengata-kan paling aman minum segelassehari. Sebab, kita biasanya ma-sih akan makan dan minum yanglainnya juga. Ia pun mengemu-kakan satu contoh ketika sese-orang merasakan capek. “Ini ber-arti metabolisme dalam tubuhnyamenurun. Setelah dimasukkansesuatu yang mengandung ener-gi atau kalori, akan terasa meta-bolisme kembali berjalan. Sepertimobil yang kehabisan bensin,dipastikan mati. Setelah diisikembali akan mulai panas danbergerak kembali. Kalau kebetul-an seharian karena sesuatu tidaksempat makan, kemudian minumsari tebu, jelas segera terasa man-faatnya, sebagai sumber energidia langsung bisa dimetabolismedalam tubuh, reakasinya cepatseperti madu tak perlu pengolah-an lama,” tuturnya.

Perihal tebu dapat mem-bersihkan gigi, ia mengatakansebenarnya lebih kepada fungsiseratnya. Semua serat bisa mem-bersihkan gigi. “Hanya, untuktebu ini, dulu kita mengonsumsi-nya langsung menggigit sendiri.Begitu airnya habis dihisap,sekalian ampasnya langsung di-gunakan menggosok gigi,” kata-

nya tersenyum.Untuk semua pembaca Ko-

ran Tokoh, selaku ahli gizi iamengingatkan kalau sesuatuyang berlebihan pasti hasilnyatidak akan baik. Termasuk jikaberlebihan mengonsumsi gula.Risiko diabetes, penurunanfungsi jantung hingga obesitasakan sangat tinggi. Ia menga-takan konsumsi gula per harisebaiknya tidak lebih dari enamsendok teh. Gula sangat di-butuhkan tubuh tetapi bukanberarti mengurangi konsumsi-nya secara ekstrim. Sarannyaadalah mengontrol konsumsigula mulai saat ini dengan caraberikut. Pertama, hati-hati de-ngan label fat-free. Tidak selalumakanan berlabel ini sehat.Meski tidak mengandung le-mak, bukan berarti tidak me-ngandung kalori tinggi. Karenabebas lemak kemungkinan be-sar kandungan gulanya sangattinggi. Untuk itu lebih hati-hatidalam membaca label makanan.Kedua, kontrol konsumsi pe-manis buatan. Meski lebih se-hat dari gula tapi dalam jangkapendek, karena dapat mening-katkan selera makan makananmanis dan karbohidrat. Janganterlalu sering mengonsumsinya.Cobalah menggantikan denganmadu. Ketiga, hindari konsumsisoda dan jus dalam kemasan.Gula cair dalam kandungan so-da dan jus mencapai 22 sendokteh. Lebih baik membuat jussendiri dari buah yang manishingga tidak perlu menambah-kan gula.Keempat, jangan se-lalu menambahkan gula padamakanan dan minuman, se-belum mencoba.Nikmati dulurasa aslinya. Langsung me-nambahkan gula apalagi dalamjumlah banyak akan menjadikebiasaan. Tidak hanya padakebiasaan makanan dan minumtetapi juga pada lidah. Kelima,pilih pemanis alami. Saat inginngemil makanan manis, cobalahcari buahan-buahan yang manis.Rasa manis alami dari buahmembuat hasrat pada makananmanis lebih terpenuhi daripadamengonsumsi kue atau minumanmanis seperti sirup. —ard

Ida Ayu Eka Padmiari

Yth. Ibu Agung

Saya karyawati swasta, usia 25 tahun. Dalam penampilan sehari-hari saya dituntut untukmenggunakan make-up. Yang menjadi masalah adalah saya kurang terampil dalam membentukalis saya yang lebat dan bentuk cuping hidung yang besar. Mohon bantuan Ibu, bagaimanacara mengatasi masalah tersebut, agar hasil make-up saya dapat terlihat lebih baik.

Terima kasih.Eka, Ubud

Yth. Adik Eka Alis merupakan hal pertama yang harus dibentuk dalam make-up mata Karena tiap

goresan dan bentuknya dapat menentukan kesan mata secara keseluruhan. Goresan yangtegas dapat memberi kesan ekspresi mata tajam, sementara goresan yang halus dapatmemberikan kesan mata lebih lembut. Ciri-ciri alis ideal adalah letak antar kedua alis tidakterlalu jauh atau terlalu dekat, alis membentuk busur indah, pertumbuhan bulu merata ke luar,bulu alis tumbuh tepat di atas tulang alis. Untuk mendapatkan bentuk alis yang ideal dapatdilakukan melalui dua tahap, yaitu:

1. Langkah pertama adalah pembentukan pangkal alis.2. Langkah kedua adalah pembentukan busur alis.Untuk bentuk hidung Adik yang bercuping besar, pangkal

alis dibentuk dengan saling dijauhkan sekitar ½ -1 cm dari pangkalalis asli. Makin besar cuping, makin jauh jarak antar pangkalalis. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesan melebar daripangkal alis ke ujung cuping. Dengan demikian cuping hidungakan terkesan lebih kecil.

Setelah mendapatkan bentuk pangkal yang ideal, barulahbagian busur (lengkungan) alis yang dibentuk. Teknik membentukbusur yang indah harus disesuaikan dengan tulang pelipisdan bentuk wajah. Langkahnya sebagai berikut: a.Cari titikekspresi yang paling tepat bagi alis dengan melakukanpenarikan dengan pada tiga titik alis, yaitu bagian pangkal,puncak dan ujung alis.

b. Amati pada titik manakah ekspresi alis terlihat palingluwes. Setelah titik ditemukan, lakukan pencukuran bulualis di sekitar titik yang dinilai paling luwes tersebut.Usahakan mencukur alis di bagian bawah saja sehinggaterbentuk puncak a l is yang melengkung indah.Sempurnakan tampilan alis dengan menggunakanpensil alis, pastikanujung a l is sesuaidengan tulang pe-l ip is dan bentukwajah.

Selamatmencoba.

Page 16: tkh_600_xi__11-17_juli_2010

16 11 - 17 Juli 2010Tokoh PROMO