upaya penerapan metode mind map untuk meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan...

20
UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer oleh: Yulius Meilana NIM: 702011100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI

DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

oleh:

Yulius Meilana

NIM: 702011100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

Lembar Persetujuan

Page 3: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada
Page 4: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada
Page 5: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada
Page 6: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada
Page 7: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

1

UPAYA PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SIMULASI

DIGITAL PADA SISWA SMK N 3 SALATIGA

1)Yulius Meilana, 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satyawacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email:1) [email protected], 2) [email protected].

Abstract

Option of learning method which not variatif have an impact to low result of students learning. From the observation show that students do not understants the teacher presented the class due to the way teachers teach with lectures and the record still use regular notes or in the from of a sentence. This research want to know about mind map method can use to improve result of students learning on digital simulation at class X SMK N Salatiga. This research uses quasi experiments approach with design non equivalent control group design. The research results show that mind map method it is better to used a learning for improve result of student learning on digital simulation in SMK N 3 Salatiga, looking from pretest value and posttest as the increasing of average value and improve the completeness of student learning. The average value of the class pretest experiment is 70,14 that is lower than in control class is 72,94 and the average value of the class posttest experiment is 92,25 than higher in control class is 78,46. Keyword:Mind Map, Learning Outcome.

Abstrak

Pemilihan metode pembelajaran yang tidak variatif berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Dari hasil observasi didapatkan bahwa siswa kurang memahami pembelajaran yang disampaikan guru dikelas disebabkan oleh cara guru mengajar dengan ceramah dan proses mencatat masih menggunakan catatan biasa atau berupa kalimat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode mind map dapat digunakan sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X SMK N 3 Salatiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode mind map meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital di SMK N 3 Salatiga, dilihat dari nilai pretest dan posttest serta meningkatnya nilai rata-rata dan tingkat ketuntasan belajar siswa. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 70,14 lebih rendah daripada kelas kontrol yaitu 72,94 dan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 92,25 lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 78,46.

Kata kunci:Mind Map, Hasil Belajar 1Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Dan

Komputer Universitas Kristen Satya Wacana 2Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

2

1. Pendahuluan

Pemilihan metode yang tidak variatif menjadikan siswa lebih tertarik untuk melakukan aktivitas lain diluar pembelajaran seperti mengobrol dengan teman,

bermain game, mengakses internet, dan menggunakan handphone saat pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini menunjukan

bahwa suasana proses belajar mengajar kurang menyenangkan sehingga siswa mencari kesenangan sendiri dari pada memperhatikan penjelasan guru.

Dari hasil observasi pada siswa SMK N 3 Salatiga kelas X didapatkan

bahwa siswa kurang memahami pembelajaran yang disampaikan guru dikelas disebabkan oleh cara guru mengajar dengan ceramah dan proses mencatat masih

menggunakan catatan biasa atau berupa kalimat. Menurut siswa SMK N 3 Salatiga kelas X cara mengajar dengan metode ceramah membuat mereka bosan dan jenuh terhadap materi yang disampaikan dan pada saat mencatat siswa memilih untuk

melakukan kegiatan lain. Hasil ulangan harian siswa Welding 2 dan Agribisnis 1 menunjukkan hasil yang jauh dari standar ketuntasan minimal, yaitu dari jumlah 37

siswa kelas Welding 2 64,11% siswa tidak tuntas dan dikelas Agribisnis yang berjumlah 39 siswa ada 50% siswa tidak tuntas. Dalam hal ini nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan klasikal untuk kompetensi simulasi digital di

SMK N 3 Salatiga adalah 80% siswa mencapai nilai ≥ 75. Dengan menerapkan metode mind map menggunakan aplikasi Edraw Mind

Map, diharapkan siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dengan fokusnya siswa terhadap kegiatan pembelajaran, akan meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat melalui aktivitas siswa saat mengikuti pelajaran seperti

mendengarkan, memperhatikan, bertanya, dan menjawab pertanyaan guru. Dengan menerapkan metode ini diharapkan akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode mind map (Peta Pikiran) berbasis multimedia menggunakan Edraw Mind Map sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. TinjauanPustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Mundak Bayu Febriyanto dan Arif Susanto tahun 2015 dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Dan

mind map Pada Kompetensi Sistem Pengapian Siswa Kelas XITSM SMK Muhammadiyah 2 Wonosobo menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lebih baik

mengunakan metode mind map dari pada menggunakan metode jigsaw[1]. Penelitian lain yang dilakukan Maisyarah tahun 2013 dengan judul Efektivitas Metode pembelajaran mind mapping Terhadap Hasil Belajar siswa pada Mata

Pelajaran Ekonomi SMA menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode

pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 5 Pontianak [2].

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Mundak Bayu Febrianto dan Maisyarah yaitu menggunakan metode mind map, responden yang diteliti oleh Mundak Bayu Febriyanto yaitu pada siswa SMK dan

Page 9: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

3

penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama dilakukan oleh Maisyarah

yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dalam

penelitian yang dilakukan oleh Mundak Bayu Febriyanto menggunakan metode

penelitian tindakan kelas atau PTK pada mata pelajaran sistem pengapian, dan penelitian yang dilakukan oleh Maisyarah menganalisis afektivitas terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dengan responden sekolah menengah atas (SMA). Sedangkan penelitian ini menganalisis hasil belajar siswa SMK N 3 Salatiga menggunakan metode mind map dengan aplikasi Edraw Mind Map,

metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar [3]. Hasil belajar dapat disimpulkan perubahan tingkah laku yang disertai peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapat pengalaman belajar, sedangkan proses pencapaiannya dapat ditentukan

dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diukur adalah kemampuan kognitif dan afektif, yaitu pada aspek pengetahuan

dan pemahaman. Hasil belajar siswa berupa nilai dari ranah kognitif yang diperoleh setelah pelaksanaan pembelajaran dan nilai ranah afektif dari angket belajar siswa.

Mind map (peta pikiran) merupakan teknik meringkas bahan yang akan

dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Pembelajaran dengan

menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif [4]. Mind mappingjuga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman

[5]. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau mind mapping pada

dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak.

Pembelajaran yang menggunakan mind mapping (peta pikiran) dapat

membuat suasana belajar menjadi bermakna karena pengetahuan atau informas i yang baru diajarkan menjadi lebih mudah terserap siswa dan pembelajaran dengan

menggunakan metode mind mapping (peta pikiran), akan membantu siswa dalam meringkas materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat proses pembelajaran sehingga menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa [6].

Pengaplikasian mind map dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ada 4 tahap yang harus dilakukan secara step by step dan berurutan, yaitu [7]:

1. Tahap persiapan: dalam tahap ini baik siswa maupun guru harus diberi pelatihan yang cukup mengenai mind map khususnya mengenai how to mind map dan law of mind map serta latihan- latihan untuk menentukan judul bab atau sub-bab dari

materi yang dipelajari yang disebut Basic Ordering Ideas (BOIs) dan mencari kata kunci.

2. Tahap pendahuluan: pada tahap ini, mind map hanya akan digunakan pada langkah overview yaitu tinjauan menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai dan preview adalah tinjauan awal lanjutan dari

overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari silabus, langkah

Page 10: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

4

preview dilakukan pada awal pelajaran serta review adalah tinjauan ulang yang

dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan, pada langkah review ini dilakukan pada akhir pelajaran sementara untuk langkah inview adalah tinjauan mendalam yang merupakan inti

dari suatu proses pembelajaran dimana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Langkah ini masih tetap menggunakan catatan linier

yang digunakan selama ini. Pada tahap ini, mind map yang dibuat baru pada level central topic dan BOIs serta dapat pula dilengkapi dengan satu level informas i pendukung lainnya.

3. Tahap transisi: pada tahap ini, inview mulai menggunakan mind map secara parsial yang dikenal dengan cluster map. Cluster map adalah suatu hibrida dari

catatan linier dengan mind map yang dapat dipakai dalam masa transisi dari catatan linier ke mind map. Cluster map sudah menggunakan struktur radian namun seluruh BOIs dan cabang-cabangnya belum berbentuk key-words seperti

yang diatur dalam low of mind map tapi masih menggunakan kalimat-kalimat pendek seperti dalam catatan linier namun harus diletakkan dalam suatu kotak

atau lingkaran sehingga membentuk suatu cluster. Dengan demikian siswa dan guru akan terhindar dari kesulitan untuk mencari atau menentukan key-words dari suatu bahan yang biasanya menjadi faktor yang paling sulit dalam membuat

sebuah mind map disamping kesulitan dalam menentukan BOIs. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan kesan sulit saat siswa akan beralih dari catatan

linier ke mind map. 4. Tahap implementasi: Pada tahap ini, inview sudah sepenuhnya menggunakan

mind map dan seluruh catatan yang dibuat sudah berbentuk mind map. Hal ini

dapat dilakukan bila siswa dan guru sudah terbiasa dan mahir dalam menentukan BOIs dan mencari key-words dari bahan yang sedang dipelajari.

Langkah-langkah membuat mind map yaitu sebagai berikut[8]:

1. Tentukan tema atau topik dari mind map, tulis topik tersebut pada bagian tengah kertas kosong yang diletakkan mendatar (landscape).

2. Gunakan pula gambar untuk topik utama.

3. Gunakan berbagai warna. Bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Peta pikiran (mind mapping) lebih hidup, menambah energi

pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan. 4. Cari topik-topik cabang yang berhubungan dengan topik utama. Tuliskan pula

dengan satu kata kunci untuk tiap-tiap topik cabang.

5. Gunakan gambar atau kode-kode sederhana untuk tiap topik cabang. 6. Cari hubungan antara topik cabang dengan topik utama. Gambar hubungan

dengan membuat garis lengkung yang menghubungkan antara topik cabang dengan topik utama menggunakan pensil warna.

7. Sisakan ruangan kosong pada kertas untuk penambahan tema/gagasan/top ik.

Ruang kosong digunakan untuk menempatkan ide yang tiba-tiba muncul. Edraw Mind Map adalah aplikasi untuk memetakan pemikiran dari

penggunaanya secara visual dalam bentuk diagram. Untuk memudahkan penggunaannya, Edraw Mind Map menyediakan sejumlah template dan contoh.

Page 11: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

5

Dengan Edraw Mind Map ini pembelajaran dapat dibuat menarik dan memudahkan

siswa dalam belajar, karena tidak hanya terdiri dari teks, tetapi juga gambar dan lainnya yang terdapat dalam software ini [9].

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitat if

deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan yang sebenarnya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan yang terjadi [10].

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 3 Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah kelas X Welding 2 dan X

Agribisnis 1 yang masing-masing berjumlah 37 dan 39 siswa. Sampel yang diambil adalah dua kelas dimana dari jumlah keseluruhan kelas X yang berjumlah 12 kelas, X Welding 2 dan X Agribisnis 1 yang telah melakukan ulangan harian dimana nilai

ulangan harian ini sebagai data awal penelitian ini. Dalam penelitian ini kelas X Welding 2 adalah kelompok penelitian yang

pembelajarannya menggunakan mind map menggunakan Edraw Mind Map sebagai media pembelajaran. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas X Agribisnis 1 yang menggunakan pembelajaran konvensional dimana media pembelajaran yang

dipakai adalah media yang telah digunakan siswa sebelumnya yaitu buku paket (panduan) Simulasi Digital kelas X. Pemilihan kelas yang menggunakan metode

mind map didasari dari belum tercapainya nilai KKM siswa dan nilai klasikal. Pada kelas X SMK N 3 Salatiga ada lima kelas yang belum tuntas dan salah satunya kelas yang nilainya paling rendah adalah X Welding 2 yaitu 64,11% siswa tidak tuntas.

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu non equivalent control group design, yaitu desain kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random [11]. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada

diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest. Rancangan penelitian sebagai berikut:

Tabel1. Desain Penelitian

Kelompok(Group) Pretest Treatment Posttest

Kelas Eksperimen O1 X O2 Kelas Kontrol O3 - O4

Keterangan : O1 : pretest kelompok eksperimen O2 : posttest kelompok eksperimen

O3 : pretest kelompok kontrol O4 : posttest kelompok kontrol

X : treatment kelompok eksperimen - :tidak ada treatment kelompok kontrol

Page 12: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

6

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegens i, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok[12]. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam tes adalah pretest dan posttest untuk

mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes bentuk pilihan ganda yang berjumlah 25 butir soal dengan lima

alternatif jawaban. Soal yang dipakai dalam pretest dan posttest adalah soal yang diambil dari materi bahan ajar dan telah dinyatakan valid dan reliabel dari hasil uji-coba yang telah dilakukan.

Penelitian ini dilakukan selama tiga pertemuan dengan materi penggunaan

simulasi digital dalam pembelajaran. Penerapan metode mind map di kelas mengikuti tahapan yang diajukan oleh Djohan Yoga sebagai berikut:

Tabel 2. Penerapan Metode Mind Map

Pertemuan Tahapan Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pertama Persiapan Menjelaskan apa itu

mind map dan hukum mind map.

Pengenalan metode mind map dan aplikasi

Edraw Mind Map.

Pretest

Memperhatikan

penjelasan guru.

latihan mencari kata kunci.

Membuka aplikasi Edraw Mind Map.

Pendahuluan Meminta siswa untuk

membuat kelompok dan berdiskusi.

Pada langkah overview guru memberikan

gambaran sepenuhnya mind map dengan tema

atau materi simulasi digital.

Pada langkah preview

guru memperlihatkan mengenai cabang-

cabang mind map.

Dalam langkah inview

guru memberikan tinjauan mendalam pada topik materi

masih menggunakan catatan linier.

Guru meminta siswa untuk menentukan

Berdiskusi materi

simulasi digital dalam pembelajaran.

Siswa belajar menentukan topik

atau BOIs pada materi yang

diberikan oleh guru.

Dalam inview siswa

diharapkan mencatat informasi agar membantu siswa

dalam memahami materi yang

diajarkan guru.

Page 13: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

7

central topic dan BOIs dalam materi.

Langkah Review guru mengulang kembali

materi yang sudah dibahas dan memberi pertanyaan.

Kedua Transisi Guru meminta siswa untuk membentuk

kelompok.

Guru menjelaskan

materi.

Guru membagikan

prosedur atau langkah-langkah membuat mind

map.

Guru meminta siswa untuk mulai membuat

mind map dengan cluster map agar

terhindar dari kesulitan dalam mencari atau menentukan key-words.

Pemindahan dari catatan biasa ke mind

map.

Siswa membuat mind map dengan

prosedur yang sudah diberikan

oleh guru.

Siswa membuat

cluster map.

Memindahkan

catatan biasa ke mind map.

Ketiga Implementasi Guru memberikan materi lalu siswa

membentuk kelompok yang beranggota 2-3

orang untuk berdiskusi tentang topik yang ditentukan oleh guru

dan membuat mind map pada edraw mind

map.

Diskusi kelompok.

Membuat mind map

pada Edraw Mind Map.

siswa maju kedepan untuk

mempresentasikan mind map yang sudah mereka buat.

posttest.

Page 14: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

8

4. Hasil dan Pembahasan

Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran dengan menggunakan metode mind map dengan aplikasi Edraw Mind Map. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen terdiri dari empat

kegiatan yaitu persiapan, pendahuluan, transisi dan implementasi. Pada pertemuan pertama dilakukan pada dua tahap yaitu persiapan dan

pembahasan, pada jam pertama dan kedua siswa diberi pretest, pengenalan tentang mind map (how to mind map), hukum mind map (law of mind map) dan aplikasi Edraw Mind Map. Pada jam ketiga siswa diberi penjelasan mengenai overview

yaitu gambaran menyeluruh mengenai mind map dengan tema atau topik materi, preview gambaran cabang-cabang mind map dengan topik materi, dan inview

tinjauan mendalam pada topik materi. Disini siswa juga sudah belajar menentukan topik materi tapi menggunakan catatan linier atau catatan biasa. Catatan linier yang dimaksud adalah catatan tulisan tangan berupa kalimat. Tahapan pertama kendala

yang dialami siswa adalah kebingungan untuk menentukan sebuah topik atau BOIs. Untuk mengatasi masalah tersebut guru membimbing dan memberi arahan pada

setiap siswa yang belum mengerti. Siswa yang sudah mengerti membantu guru untuk memberikan penjelasan kepada teman yang lainnya sehingga teman yang lainnya lebih mengerti.

Tahapan transisi di pertemuan kedua siswa mulai membuat cluster map untuk membantu siswa terhindar kesulitan pemindahan catatan biasa ke mind map.

Pada jam pertama siswa duduk berkelompok dan mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru. Pada jam kedua siswa mulai membuat mind map dengan cluster map, disini pembuatan cluster map telah mengunakan aplikasi Edraw Mind

Map dan siswa membuat mind map dengan prosedur yang telah diberikan oleh guru. Pada jam ketiga siswa memindahkan catatan biasa ke mind map. Tahapan kedua

kendala yang dialami siswa adalah kebingungan dalam menentukan sub cabang mind map. Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara membimbing dan memberi arahan pada setiap siswa yang belum mengerti. Hasil pembuatan mind

map dengan menggunakan cluster map ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1.Cluster Map

Page 15: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

9

Tahapan implementasi pada Pertemuan ketiga, pada pertemuan ini siswa

sepenuhnya telah menggunakan mind map guru memberikan materi dan siswa mulai membuat mind map dengan topik yang sudah guru berikan. Pada jam kedua siswa mempresentasikan didepan kelas dilakukan secara bergantian dengan waktu

5 sampai 8 menit setiap kelompok. Ketika presentasi berlangsung siswa memperhatikan penjelasan hasil diskusi yang disampaikan di depan kelas. Siswa

antusias dan bersemangat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang sedang melakukan presentasi di depan kelas. Pada jam terakhir diadakan posttest, Berikut adalah hasil dari mind map siswa dengan Edraw Mind Map dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Projek Mind Map siswa

Pada gambar 2 siswa membuat mind map dengan materi simulasi digita l

topik utamanya adalah simulasi digital, disini terdapat simbol bintang dan warna ungu. Pada cabang mind map atau sub bab ada empat topik yaitu digital, analog, hybrid dan simulasi. Pada cabang ini siswa memberikan warna biru dan terdapat

gambar atau simbol. Hasil evaluasi mind map yang telah dilakukan oleh siswa bahwa didalam mind map tidak bisa tanpa warna, gambar, simbol dan garis.

Penggunaan sub bab harus runtut dengan topik materi. Secara individual, siswa dinyatakan tuntas apabila hasil belajar siswa

melebihi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan sekolah yaitu

75. Tingkat ketuntasan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 3.

Page 16: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

10

Tabel 3. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

Kelas Eksperimen Kontrol

Jumlah Siswa 35 Orang 39 Orang

Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM

(posttest)

31 31

Tingkat ketuntasan

kelas

88,57% 82,05%

Nilai rata-rata kelas 92,25 78,46

Dari tabel 3 terlihat bahwa pada kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dari 31 siswa dinyatakan tuntas belajar atau memenuhi KKM yaitu sebesar 88,57%

sedangkan kelas kontrol sebanyak 31 siswa dari 39 siswa dinyatakan tuntas belajar atau memenuhi KKM yaitu sebesar 82,05%, sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah proses pembelajaran dilaksanakan dengan memberi perlakuan berupa

penerapan metode mind map dengan aplikasi Edraw Mind Map pada kelas eksperimen dan penggunaan media pembelajaran konvensional pada kelas kontrol,

tingkat ketuntasan belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Pada ketuntasan kelas atau ketuntasan klasikal, kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen dikatakan tuntas karena telah melebihi standar dari sekolah yaitu

80%. Tingkat ketuntasan siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada grafik 1.

Grafik 1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

Indikator keberhasilan pertama yang dicapai dalam aspek kognitif dilakukan dengan menggunakan test, dari soal pilihan ganda pretest dan posttest sebanyak 20

soal. Hasil penelitian eksperimen yang dilakukan telah menyelesaikan masalah nilai belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital di SMK N 3 Salatiga. Untuk

melihat belajar nilai siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan (treatment), maka perlu dilakukan pengolahan dan analisis data terhadap nilai pretest dan posttest. Diperoleh pada nilai pretest kelas eksperimen sebesar 70,14 dan kelas kontrol

0

20

40

60

80

100

kelas eksperimen88,57%

kelas kontrol82,05%

Presentase

Tingkat Ketuntasan (%)

Page 17: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

11

sebesar 72,94, sedangkan untuk hasil posttest kelas eksperimen sebesar 92,25 dan

kelas kontrol sebesar 78,46. Berikut dapat dilihat perbedaan dalam grafik dibawah ini:

Grafik 2 Perbedaan hasil nilai pretest-posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.

Dari data tersebut terlihat bahwa terdapat peningkatan nilai posttest belajar

siswa pada kelas ekperimen dan kontrol dengan selisih yaitu 13,79. Pada pemberian pretest dan posttest kelas eksperimen terdapat selisih rata-rata sebesar 22,11 dan kelas kontrol 6,21 menandakan bahwa kelas eksperimen terdapat selisih yang tinggi

dari pada kelas kontrol. Faktor yang mempengaruhi peningkatan selisih nilai yang tinggi ini adalah pada saat proses belajar, siswa lebih giat dalam mencatat materi.

Hal ini terlihat saat guru memantau siswa yang duduk dibagian belakang sudah tidak mengganggu teman yang lainnya. Menurut salah satu siswa cara mencatat ini merupakan hal yang baru dan menarik.

Indikator keberhasilan yang kedua adalah aspek afektif, dalam aspek afektif ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang

diberikan kepada siswa. Tabel 4. Soal pernyataan angket

No. Pernyataan Presentase

1. Materi pembelajaran simulasi digital dapat saya pelajari dan dipahami

dengan lebih mudah melalui belajar dengan mind map.

79,42

2. Saya lebih senang belajar dengan menggunakan mind map dibandingkan dengan cara belajar

yang sebelumnya.

74,85

3. Belajar dengan menggunakan mind

map, ternyata belajar simulasi digital itu menyenangkan.

77,14

0

20

40

60

80

100

kelaseksperimen

kelas kontrol

70,14 72,25

92,2578,46

pretest posttest

Page 18: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

12

4. Mind map yang digunakan guru

dalam mengajar sangat membantu saya dalam meningkatkan prestasi belajar.

78,85

5. Saya ingin dalam setiap mengajar , guru menggunakan mind map.

77,14

6. Saya tidak paham materi simulasi digital pada pembelajaran mind map.

84

7. Saya lebih suka cara belajar yang

sebelumnya dari pada menggunakan mind map.

80

8. Belajar dengan mind map tidak menyenangkan.

81,14

9. Mind map yang digunakan guru

dalam mengajar tidak membantu saya memahami materi.

82,85

10. Saya tidak menginginkan mind map digunakan pada saat pelajaran.

82,28

Hasil dari respon atau tanggapan siswa terhadap metode mind map memperoleh skor sebesar 678 dari maksimal skor 875, jika dipresentase sebesar

77,48 menunjukkan pada kategori baik. Pada angket ini ada sepuluh pernyataan dimana satu sampai lima pernyataan positif dan enam sampai sepuluh pernyataan negatif, dengan adanya pernyataan negatif ini untuk melihat kestabilan jawaban

siswa. Disini juga ada tiga pertanyaan uraian agar mengetahui jawaban siswa mengenai pembelajaran menggunakan metode mind map secara bebas.

Tabel 5. Soal pertanyaan uraian angket

No. Pertanyaan

1. Apakah saya ingin mind map akan digunakan pada materi selanjutnya? Berikan alasan!

2. Apakah dengan menggunakan mind map saya lebih memahami materi simulasi digital dengan

mudah? Beri alasan!

3. Apakah pembelajaran dengan mind map menyenangkan? Beri alasan!

Pada pertanyaan yang pertama apakah mind map akan digunakan pada materi selanjutnya, 75% siswa akan menggunakan metode itu dan jawaban yang

hampir sama dijawab oleh siswa adalah karena mind map sangat membantu dalam hal mencatat yang sangat banyak, mudah menghafal dan membuat catatan menarik. 25% siswa yang tidak menggunakan metode mind map jawaban yang hampir sama

karena belum terbisa menggunakan mind map. Jawaban ini didukung dengan soal

Page 19: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

13

pernyataan nomor 5 yaitu siswa menginginkan dalam setiap mengajar guru

menggunakan mind map yang memiliki presentase 77,14.

Pertanyaan yang kedua apakah dengan menggunakan mind map lebih

memahami materi simulasi digital dengan mudah, 78% siswa yang memahami metode mind map dan jawaban yang sama adalah karena mind map memudahkan

mencatat materi pelajaran sehingga mudah untuk menghafal materi simulasi digita l. 22% siswa dengan jawaban tidak memahami mind map adalah karena mind map terlalu susah dalam hal mencatat pada mata pelajaran simulasi digital harus

menggabungkan cabang dan gambar. Jawaban ini didukung dengan soal pernyataan nomor 1 yaitu materi pembelajaran simulasi digital dapat dipelajari dan dipahami

dengan lebih mudah melalui belajar dengan mind map, yang memiliki presentase 79,42.

Selanjutnya pada pertanyaan yang ketiga apakah pembelajaran dengan mind map menyenangkan, 78% siswa yang menyukai metode mind map dan jawaban yang sama adalah karena mind map membantu meringkas materi dengan cara

menggambar tidak capek dalam meringkas seperti biasanya tulisan lisan. 22% siswa dengan jawaban yang tidak suka mind map adalah karena mind map terlalu susah

untuk mengingat materi simulasi digital. Jawaban ini didukung dengan soal pernyataan nomor 3 yaitu pembelajaran simulasi digital menyenangkan saat menggunakan mind map yang memiliki presentase 77,14.

Hasil analisis data diketahui rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen

adalah 70,14 dan kelas kontrol 72,94, sedangkan pada rata-rata nilai posttest didapat kelas eksperimen 92,25 dan kelas kontrol 78,46. Dari rata-rata nilai pretest dan posttest kedua kelas ini, dapat diketahui terdapat perbedaan peningkatan rata-rata

antara kelas eksperimen dan kontrol, dimana kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Ketuntasan belajar meliputi uji KKM individual dan klasikal juga

diuji pada hasil posttest kelas eksperimen. Didapatkan dari 35 siswa, 31 siswa dinyatakan lulus KKM individual dengan nilai ≥ 75 dan 4 siswa dinyatakan tidak tuntas karena nilai dibawah 75. Indikator keberhasilan KKM klasikal adalah

presentase siswa yang mencapai nilai diatas ≥75 lebih dari 80%. Respon siswa terhadap metode dan media pembelajaran secara keseluruhan menunjukkan respon

yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan presentase angket dengan 10 soal pernyataan dan 3 soal pertanyaan. Pada hasil angket ini diperoleh presentase nilai 77,48% dengan kategori baik.

5. Simpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode mind map dengan aplikasi Edraw Mind Map dapat meningkatkan hasil nilai belajar siswa

dalam mata pelajaran simulasi digital. rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Angket tanggapan siswa mendapatkan presentase sebesar 77,48 dan berada pada kategori baik.

Page 20: Upaya Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan ......mind mapping lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan metode pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada

14

6. Daftar Pustaka

[1] Febriyanto, Mundak Bayu, and Arif Susanto. 2015. Efektivitas Pengunaan

Metode Pembelajaran Jigsaw Dan Mind Map Pada Kompetensi Sistem

Pengapian Siswa Kelas XI Tsm Smk Muhammadiyah 2 Wonosobo. Jurnal

Pendidikan Teknik Otomotif, Vol.05 No.02, ISSN 2303-3738.

[2] Maisyarah. 2013. Efektivitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA.Jurnal Nitro PDF

Profesional.

[3] Anni, Catharina Tri, Dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK

UNNES.

[4] Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak . Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

[5] Porter, Bobby De and Hernacki. 2008. Quantum Learning Membiasakan

Belajar Nyaman & Menyenangkan. Bandung : Kaifa

[6] Hudojo, H. 2002. Peta Konsep. Jakarta: Makalah Disajikan Dalam Forum

Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas.

[7] Djohan Yoga. 2007. How to Apply Real-time Mind Map® at Classroom.

Singapore: Smart Learning & Thinking Center.

[8] Buzan, Tony. 2010. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

[9] https://www.edrawsoft.com/freemind.php

[10] Alafgani, A. P. (2013). Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI dalam Penyelesaian

Skripsi (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Diambil

pada 22 Juni 2015 pada Repository.upi.edu

[11] Sugiyono. 2010. Metode Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.

[12] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.