160521090001_3_5734 okede
DESCRIPTION
okedehTRANSCRIPT
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu dengan disain uji
sebelum dan setelah perlakuan.
3.2 Populasi dan Subyek Penelitian
Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat di bagian Periodontik RSGM
FKG UNPAD Bandung. Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara purposive
sampling sebanyak 32 orang (berdasarkan perhitungan statistik yang terdapat di
lampiran 7) dengan kriteria sebagai berikut:
1) Memiliki kedalaman poket minimal 4 mm.
2) Tidak menderita penyakit sistemik (misal: Diabetes Melitus), dan penyakit
infeksius (misal: HIV / AIDS, TBC, Hepatitis, Candidiasis).
3) Tidak menggunakan obat antibiotik, anti inflamasi steroid dan non steroid,
obat kumur / gel yang mengandung klorheksidin maupun klorin dioksida
selama 3 bulan terakhir.
4) Tidak merokok, tidak mengkonsumsi narkoba dan minuman beralkohol.
5) Tidak terdapat karies di daerah proksimal dan servikal pada gigi yang
mengalami periodontitis.
6) Tidak menggunakan protesa dan alat ortodonti baik lepasan maupun cekat.
7) Bersedia ikut serta dalam penelitian (informed consent)
-
30
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari:
1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian gel klorin dioksida
secara intrasulkular pada gigi yang diteliti.
2) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kedalaman poket periodontal,
perdarahan saat probing dan kehilangan perlekatan epitel.
3.4 Definisi Operasional
1) Gel klorin dioksida
Gel klorin dioksida adalah obat berbentuk gel berwarna bening yang
dimasukkan ke dalam poket periodontal secara perlahan dan merata di
sekeliling permukaan gigi. Merek gel klorin dioksida yang digunakan adalah
Oxyfresh
gel.
2) Gel klorheksidin
Gel klorheksidin adalah obat berbentuk gel berwarna bening kemerahan yang
dimasukkan ke dalam poket periodontal secara perlahan dan merata di
sekeliling permukaan gigi. Merek gel klorheksidin yang digunakan adalah
Cervitec
gel.
3) Kondisi Jariangan Periodontal
Kondisi jaringan periodontal yang dinilai pada penelitian ini meliputi:
(1) Kedalaman Poket Periodontal
Kedalaman poket periodontal adalah jarak antara puncak gusi ke dasar poket
dengan menggunakan probe periodontal.
-
31
(2) Perdarahan saat Probing
Perdarahan saat Probing adalah perdarahan pada saat dilakukan pengukuran
kedalaman poket dengan memasukkan probe ke dalam sulkus gusi.
(3) Kehilangan Perlekatan Epitel
Kehilangan perlekatan epitel adalah jarak antara cemento-enamel junction
(CEJ) ke dasar poket periodontal, diketahui dengan cara sebagai berikut 6:
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kaca Mulut
2) Sonde
3) Pinset
4) Probe Periodontal dengan tipe UNC 15
5) Alat skeling dan root planing manual dan ultra sonik.
Gambar 3.1: Pengukuran kehilangan perlekatan epitel 6
A. Pada keadaan posisi puncak gusi sejajar dengan CEJ. Kehilangan perlekatan epitel sama dengan nilai kedalaman poket periodontal.
B. Pada keadaan pembesaran gusi. Kehilangan perlekatan epitel adalah mengurangi nilai kedalaman poket periodontal dengan jarak antara puncak gusi ke CEJ.
C. Pada keadaan resesi gusi. Kehilangan perlekatan epitel adalah mengukur secara langsung jarak dari CEJ ke dasar poket periodontal atau menjumlahkan jarak antara puncak gusi ke CEJ
dengan nilai kedalaman poket periodontal.
A. B. C.
-
32
6) Baki kecil
7) Spuit 3 ml dengan ujung kanula tumpul
8) Alat tulis dan formulir penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Gel klorin dioksida dengan merek Oxyfresh gel.
2) Gel klorheksidin dengan merek Cervitec gel.
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan secara double blind, yaitu operator dan
subyek penelitian tidak mengetahui jenis gel yang diaplikasikan. Seorang asisten
operator membantu menentukan jenis gel yang diaplikasikan secara intrasulkular.
Prosedur penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Kunjungan Pertama (hari ke-0)
(1) Tahap Persiapan
a) Memberikan penjelasan kepada subyek yang telah memenuhi kriteria subyek
penelitian dan menandatangani informed consent.
b) Mempersiapkan alat dan bahan penelitian dalam keadaan steril.
c) Asisten operator menentukan jenis gel yang diaplikasikan.
Gambar 3.2. : Alat dan bahan penelitian
-
33
(2) Tahap Pengukuran (hari ke-0)
a) Operator melakukan pengisian data lembar pemeriksaan
b) Mengukur PPD dilakukan dengan menggunakan probe periodontal di enam
permukaan gigi, yaitu mesiofasial, midfasial, distofasial, mesiolingual/palatal,
midlingual/palatal, distolingual/palatal. Lalu menentukan gigi yang diteliti
pada setiap kuadran, yaitu gigi yang memiliki kedalaman poket minimal 4
mm. Jika terdapat lebih dari 1 gigi pada setiap kuadran maka yang dipilih
hanya 1 gigi per kuadran dengan kedalaman poket yang paling dalam. 41
Nilai PPD per orang =
c) Melakukan pengukuran derajat BOP dengan kriteria pengukuran dilakukan
menurut Saxer & Mhlemann (1975). 6
Indeks BOP per orang =
Gambar 3.3.: Pengukuran BOP menurut Saxer & Mhlemann (1975) 6
Derajat 1: Muncul titik perdarahan 20-30 detik setelah probing pada sulkus gusi bagian mesial dan
distal dengan menggunakan probe periodontal.
Derajat 2: Terlihat garis tipis darah atau beberapa titik perdarahan pada tepi gusi.
Derajat 3: Interdental papila terlihat dipenuhi dengan sedikit atau banyak darah.
Derajat 4: Perdarahan yang banyak. Setelah probing, darah mengalir ke daerah interdental sampai
menutupi gigi dan atau gusi.
-
34
d) Mengukur CAL dengan cara seperti yang dibahas pada definisi operasional.
Nilai CAL per orang =
e) Operator melakukan tindakan SRP pada gigi yang akan diteliti.
f) Operator mengaplikasikan gel secara intrasulkular yang dipersiapkan oleh
asisten operator pada gigi yang akan diteliti, aplikasi jenis gel terbagi menjadi
dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 16 orang. kelompok
klorin dioksida dan kelompok klorheksidin.
g) Operator memberikan instruksi kebersihan mulut (OHI), dan untuk
melakukan kontrol I yaitu 7 hari kemudian.
Gambar 3.5: Cara aplikasi dental gel ke dalam poket 6
Gambar 3.4. : Operator sedang melakukan pengukuran PPD, BOP, CAL
-
35
2) Kunjungan Kedua (hari ke-7)
a) Operator melakukan tindakan profilaksis.
b) Operator mengaplikasikan obat yang sama seperti yang subyek terima pada
saat kunjungan pertama.
c) Operator memberikan instruksi re-OHI dan kontrol pada hari ke-30.
3) Kunjungan Ketiga (hari ke-30)
a) Subyek melakukan tindakan profilaksis
b) Operator melakukan pengukuran PPD, BOP dan CAL pada gigi yang diteliti
sama seperti pada kunjungan pertama.
c) Operator melakukan re-OHI.
3.7 Alur Penelitian
Subyek Penelitian
(n =32 orang)
Kel. Klorin dioksida
n= 16
Kel. Klorheksidin
n= 16
Pengumpulan Data
dan Analisis
Simpulan
(Hari ke-0)
1. PPD, BOP, CAL.
2. Melakukan SRP
3. Aplikasi gel
(Hari ke-30)
PPD, BOP, CAL
-
36
3.8 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diuji secara statistik untuk menjawab hipotesis penelitian
dengan menggunakan uji statistik t student. (Pengolahan data dan analisis statitik
terdapat pada lampiran 7)
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Spesialis Bagian Periodontik, RSGM
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran jalan Sekeloa Selatan No. 1 Kota
Bandung, pada bulan Maret sampai April 2012