abstrak.rtf

Download Abstrak.rtf

If you can't read please download the document

Upload: putry-dqueen

Post on 23-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ABSTRAK

Teuku Hafas Hafizie KONFLIK ELIT POLITIK DALAM PEMILUKADA 2012 ACEH 2012 ( Suatu Analisa Kritis Terhadap Calon

Perseorangan)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Syiah Kuala (v,66),pp,bibl

(M. Jafar, SH, M. Hum dan Effendi Hasan, MA)

Polemik mengenai calon perseorangan/independen di Aceh terus bergulir dan beberapa praktisi maupun akademisi telah memaparkan alasan-alasan pembenar mengenai pentingnya diakomodasikan calon perseorangan/independen dalam Pemilukada Aceh tahun 2012. Pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, sehingga semua orang memiliki hak untuk dapat maju dalam Pemilukada Aceh. Langkah revisi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) melaluiJudicial Review (JR)ke Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi suatu keharusan untuk dilakukan ada beberapa kelompok yang menginginkan adanya calon perseorangan/independen dan ada juga kelompok yang tidak menginginkan adanya calon perseorangan/independen yang maju dalam Pemilukada 2012 sehingga menimbulkan konflik antar elit politik yang berkuasa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik elit politik Aceh tentang calon perseorangan/independen pada Pemilukada 2012. Mengetahui penyebab Partai Aceh (PA) dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menolak calon perseorangan/independen pada Pemilukada 2012. Serta Melihat faktor perubahan sikap Partai Aceh (PA) melunak serta menerima calon perseorangan/independen dan memutuskan ikut Pemilukada 2012 dengan mendafatarkan calon mereka di provinsi dan kabupaten/kota.

Penelitian ini menggunakan kajian pustaka dan lapangan, kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku dan dokumen untuk menghasilkan data sekunder sedangkan kajian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan untuk menghasilkan data primer.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya konflik politik diantara elit politik Aceh tentang calon perseorangan/independen pada Pemilukada 2012 dikarenakan pencabutan Pasal 256 UU/2006 oleh MK. Perpecahan elit politik di tubuh Partai Aceh (PA) terhadap calon perseorangan/independen serta sikap tegas MK dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) terhadap konflik elit politik. Alasan PA dan DPRA bersikap tegas menolak calon perseorangan pada Pemilukada 2012 karena tidak sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, sikap MK yang tidak berkonsultasi dengan DPRA tentang pencabutan Pasal 256 UUPA serta perpecahan suara dikubu partai. Perubahan sikap elit PA yang melunak serta menerima calon perseorangan/independen dan memutuskan ikut Pemilukada 2012 disebabkan karena adanya intervensi dari pusat, terciptanya lobi-lobi politik antara PA dan Pusat, tidak ada pilihan lain untuk menggagalkan calon perseorangan maju dalam Pemilukada 2012, serta keyakinan bahwa PA akan menang dalam Pemilukada 2012.

Disarankan kepada Legeslatif dan Eksekutif Aceh membuat perangkat hukum yang jelas tentang calon perseorangan, melakukan komunikasi politik, serta diberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar kedepannya konflik elit politik dapat dihindarkan.

Kata Kunci : Konflik, Elit, Pasal 256 UUPA, Partai Aceh, Independen dan MK.