an.keragaman

Upload: immas-ana

Post on 15-Jul-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/13/2018 An.keragaman

    1/8

    ANALISIS KERAGAMAN FENOTIPIK DANHERITABILITASTIGA KULTIV AR KELAPA DALAM UNGGULMIITAHORRACHMAN

    Balai Penelitian Kelapa dan Palma LainRINGKASAN

    Anali si s k er agaman f eno ti pi k dan her it ab il l ta s d il akukanterlIadap tiga kultivar Icelapa yaitu. D alam Tenga (D TA ),Dalam Palu (OPU), dan Oalam Bali (OBI) yang ditanam diIn sta la si P en elitia n M apa ng et, Balal Pen elilian K elapa d anPa lma Lain, Su lawes i U ta ra , d engan lu ju an un tuk mendapa tk aninfo rmas i t en tang I ccragaman f cno tip ik dan nUai her ita b il ita s,s eh in gg a d ap at d ig un ak an d alam k eg ia ta n p emu lia an s ela nju t-ny a scperti kelliatan seleksi u ntu k m erak it k elap a u ng gu l. Pe -ngama tan d ila lc ukan pada tahun 1991, pada waktu tanamanb eru rn ur 1 4 ta hu n. Lima b ela s s ifa t d ie va lu as i k oe fis ie n k era -g amann ya . ra gam g en etik total, ragam li ngkungan , k emud iand iJan ju tk an d en gan m en gh itu ng nUa i h erita bilita s d alam a rtilu as den gan rneng gu nalcan m etod a S ak ai dan HatakeyamaHasil a na iis is r ne nu nju kk an b ahw a k oe fis ie n k er ag aman (KK )ketiga ku ltivar umwnn ya ren dah den gan n ilai K K d ibaw ah 20"I., k ec ua li s ifa t jum la h buah tiap tandan dan jum lah bungabet ina yang nilai K K-nya d i alas 20 %. Ni la i duga heri tab il it as(dalam arti luas) untuk sem ua sifal yan g d iam ati d ari ketig ak ultiv ar umu rn ny a b em ila i se da ng , k ec ua li sifatjumla h b ek asd au n dan ling kar b atang pada O BI. jum lah tan dan dan jumlahspikelet pada OTA, serta b erat bu ah , b erat b uah tan pa sab ut.berat b uah ta np a air. dan berat < !agingbuah p 'a da ku lt iv ar OPUyang n ila i h erita biJ ila s tin gg i d en ga n n ila i H 2 d i a la s 0 .8 0.Kata kunci: keragaman f eno tip ik , h er it ab il il as , k e la p a, Co-

    cas nuciferaABSTRACT

    Amllvsis of phenotypic varilltlon and herltabililyO il tnree coconut c u 7 1 1 v l I T S

    The e xp erim e nt w as c on du cte d a t R es ea rc h I ns ta la tio n o fM apa ng et, R es ea rc h I ns titu te f or C oc on ut an d Palmae , No rt hS ulaw esi in 1 99 1 to eva lu ate pheno ty pic va ri at ion and herita-b ility of tall coco nu t characters. F ifteen ch aracters w en : ob -served to estirnite their c oe flC ie nt o f v aria nc e, to ta l o f g en eticvariance, total o f env ir onment al v ar ia n ce , an d further to esti-mate their heritability in broad sense using Sakai andH alakeyam a m eth od . T he results o f th e anal ys is s howed thatall characters o f O TA , D PU , and O BI h ad n arro w p heno tip icv aria tio ns, ex cep t fo r th e characters of num ber of fruits perbunch and nwnbe r o ff ema le f lower s. Gene ra ll y, t he her it ab il ityestim ates in broad sense for all characters were moderate.except for th e characters of the num ber of bunches and then umbe r o f sp ik e l ets inDT A ; th e w eig ht o f th e f ru it , f ru it w i thou th usk ,.ftu it w ith ou t w ater, end osp erm in O PU ; and n um ber o fleaf $(3San d g irth o f stem in OBI. T he heritability o f th osechll l1lders in re sp ec tiv e c ultiv ars w ere m ore th an 0 .8 0.K ey w ord s: p heno typ ic v ariation , h eritability, co con ut. C o-

    COl nucifera.

    PENDAHULUANKeberhasilan suatu program pemuliaan

    tanaman sangat berg antung pada variasi genetikyang diturunkan. Karena tanpa variasi genetik ti-dak akan terjadi perbaikan sifat tanaman(POEHLMAN, 1983). Apabila suatu sifat memilikikeragaman genetik rendah, maka setiap individudalam populasi tersebut seeara teoritis sarna se-hingga tidak akan diperoleh perbaikan sifatmelalui kegiatan pemuliaan, kecuali melalui tin-dakan kultur teknis, seperti pemupukan, dan lain-lain. Oleh karenanya infonnasi mengenai besamyanilai pendugaan parameter (variasi genetik, variasifenotipik, heritabilitas dan sebagainya) untuk ber-bagai sifat tanaman sangat diperlukan dalam pro-gram pemuliaan untuk memperoleh kultivar yangdiharapkan (MURDININGSIH et al, ]990).

    Dari berbagai hasil penelitian sebagian ahli,diketahui bahwa Indonesia sebagai bagian dariIndo-Malaya, merupakan pusai keragaman kelapa(FEHR, da/am OW l ASMONO, ] 992). Dari plasmanutfah kelapa yang telah berhasil dikoleksi, infor-masi genetik yang diungkapkan masih sangatsedikit dan ini merupakan kelemahan pemuliaantanaman kelapa di Indonesia, sehingga kemajuanpemuliaan kelapa tidak secepat yang diharapkan.Kendala tersebut dapat diatasi melalui studi-studigenetik berdasarkan analisis karakter morfologiyang diwakili dengan nilai fenotipe. Nilai fenotipesuatu individu ditunjukkan oleh nilai pengarnatanberdasarkan pengukuran suatu karakter (FAL-CONER, (967). Jika dianalisis lebih lanjut, nilaifenotipe tersebut sesungguhnya mengandung un-sur-unsur nilai genotipe, deviasi Iingkungan daninteraksi genotipe dan lingkungan.

    Untuk mengetabui seberapa besar faktor ge-netik mempengaruhi fenotipik suatu individu ataupopuJasi suatu individu digunakan konsep herita-bilitas, dalam arti luas didefinisikan sebagai rasio

    219

  • 5/13/2018 An.keragaman

    2/8

    JURNAL LlTIRI VOL. I NO 5, 1996

    antara ragam genetik total (t 2g ) terhadap ragamfenotipe (t 2p) (DUDLEY an d MOLL, dalam OWlASMONO, 1992). Berdasarakan nilai heritabilitastersebut dapat ditentukan metode seleksi yang pa -ling tepat untuk memperbaiki karakter-karaktertertentu suatu tanaman.

    Tanaman kelapa termasuk salah satu tanamantropis basah yang tersebar di sepanjang katulis-tiwa. Pertumbuhan tanaman kelapa tidak terlalumenuntut persyaratan iklim yang ketat karenamemiliki daya adaptasi yang cukup tinggi terhadaplingkungan yang bervariasi. Namun demikian padabatas-batas tertentu pertumbuhannya kurang baikatau secara ekonornis tidak lagi menguntungkan.Sifat-sifat penting yang ada hubungannya dengan~roduksi pada tanaman kelapa adalahjumlah daun,jumlah tandan bunga,jumlah bunga betina, persen-tase bunga betina menjadi buah, dan berat kopratiap butir yang sangat bervariasi untuk setiaptanaman, tergantung pada faktor genetik danlingkungan tumbuhnya (MENON and PANDALAI,1960).

    Kelapa Dalam Tenga, Palu dan Bali merupa-kan Kelapa Dalam unggul yang mulai dikoleksipada tahun 1977 di Kebun Percobaan MapangetSulawesi Utara. Umur berbuah ketiga kultivartersebut kurang lebih lima tahun setelah tanarn,dengan potensi hasil kopra sekitar 3.5 ton/ha/ta-hun, dengan kadar minyaknya bervariasi antara65-66 %.

    Informasi genetik dari ketiga kultivar tersebutmasih sangat kurang, sehingga usaha perbaikan inidirasakan masihjauh dari sasaran yang diinginkan.Dari studi tentang komponen-komponen keraga-Tabel 1. Analisis ragarnTable I. Analysis oj variance.

    man genetik, diharapkan diperoleh informasi yangdapat digunakan untuk kegiatan pemuliaan lebihlanjut, seperti kegiatan seleksi untuk perakitankelapa unggul,

    BAHAN DAN METODEPenelitian dilakukan terhadap tiga kultivar

    Kelapa Dalam, yaitu kelapa Dalam Tenga (DTA),Dalarn Palu (OPU) dan Oalam Bali (OBI), yangberumur kurang lebih 14 tahun di Instalasi Peneli-tian Mapanget, Sulawesi Utara. Lokasi penelitianterletak pada ketinggian 80 m di atas permukaanlaut, dengan curah bujan berkisar antara 2500- 300mm/tahun termasuk tipe iklim A menurut SCHMIDTdan FERGUSSON. Jenis tanahnya adalah vulkanikmuda.

    Penarikan pohon contoh dilakukan denganmetoda acak sederhana (COCHRAN dalam OWl AS-MONO, 1992). Banyaknya contoh dari masing-masing kultivar (populasi) 25 pohon. Pengelom-pokan pobon contoh secara berulang menjadi ben-tuk baris x kolom, maupun bentuk geometrikmengacu pada metoda Sakai dan Hatakeyamaidalam DW I ASMONO, 1992), Berdasarkan metodaini, dari 25 pohon contoh tiap populasi dapatdipilah-pilah menjadi lima kelompok (r), setiapkelompok terdapat lima pohon.

    Nilai keragaman populasi diukur denganmenggunakan analisis koefisien keragaman. Ana-lisis ragam eka arab untuk menentukan kuadrattengah antar kelompok dan di dalam kelompokdilakukan berdasarkan metoda SHRlKANDE (dalamOWl ASMONO, 1992), seperti pada Tabel I.

    Sumber KcragamanSource of variance

    DB E (KT)uadrat Tcngah (KT)Mean square

    (r-I) n ~ (pi - P )2/(r_l)~r(pij -Pi)2/r(n-l)

    Antar kelompokBetween groupDalam kelompokWithin group

    r(n-I)

    Total (rn-I) r (pij-p./I(rn-I)220

  • 5/13/2018 An.keragaman

    3/8

    M IFTA HO RRA CH MA N : Analisis keragaman fenotipik dan heritabilitas tiga kultivar keiapa ria/am unggul

    Pendugaan ragam genetik dan ragam ling-kungan dilakukan dengan metode kuadrat terkec iI,berdasarkan persamaan Sakai dan Hatakeyama(dalam OW i ASMONO, 1992) sebagai berikut :

    KT(n) = = G + nB EKT(.) = lruadrat ten gah g ab un gan antar k elo mpo k yan gm en ga nd un g in div id u a ta u p oh on di dalamke lornpok sebanyak-nn b an ya kn ya p oh on tia p k elom po kG ragam gene ti k t ot alE ragam l ingkunganB lob; b a da la h k oe fis ie n k eh ete ro ge na n ta na h y an gbesarnya antara 0 - I

    Nilai b dapat diperoleh rnelalui iterasi 20 kalidengan selang 0.05. Nilai b yang terbaik adalahnilai b yang memberikan jumlah kuadrat galatterkecil. Nilai G dan E pada b terbaik disebut Godan Eo. Heritabilitas dalam arti luas diduga denganmetoda Sakai dan Hatakeyama (dalam OW l AS-MONO, 1992) yang dirumuskan sebagai berikut

    h2 = Go/ (GO + EO )

    HASIL DAN PEMBAHASANHasil analisis koefisien keragaman (KK) ter-

    hadap 15 karakter yang diamati umumnya rnern-perlihatkan nilai keragaman yang rendah. Sedang-kan nilai heritabilitas dalam arti luas, umumnyabervariasi dari rendah sampai sedang. Namundemikian ada beberapa sifat merniliki nilai herita-bilitas tinggi (Tabel 2 dan 3)

    Untuk menentukan keragaman suatu karakterdigunakan kriteria sebagai berikut : rendah KK (0- 20 %), sedang (20 - 50 %), tinggi ( > 50 %)(TAMPAKE et al., 1992). Nilai heritabilitas dapatberkisar antara 0 - 1.0. FALCONER (1967) rnenge-mukakan bahwa nilai 0.20 dapat dianggap titikkritis heritabilitas. Kriteria nilai heritabilitas menu-rut OWl A SM ON O (1992) sebagai berikut : sangatrendah (0 - 0.50), rendah (0.50 - 0.60), sedang (0.60- 0.80), dan tinggi (> 0.80).

    Karakter vegetatif dan generatifPengamatan karakter vegetatif dan generatif

    meliputi jumlah bekas daun, lingkar batang, pan-jang tangkai daun, panjang daun, jumlah daun,jumlah tandan, jumlah buah tiap tandan, panjangrangkaian bunga, jumlah spikelet, dan jumlahbunga betina.

    Pengamatan jumlah bekas daun menghasil-kan koefisien keragaman rendah untuk DTA danOBI, masing-masing 16.16 dan 17.51%, sedang-kan koefisien keragaman dari DPU termasuk se-dang dengan nilai > KK 20 % (Tabel 2).Sementara itu nilai heritabilitas sifat jumlah bekasdaun untuk kultivar DTA dan DPU bernilai se-dang, masing-masing 0.66 dan 0.67, sedangkanuntuk OBI tergolong tinggi, yaitu 0.81. Ini menun-jukkan, sifatjumlah bekas daun untuk DBI diken-dalikan secara kuat oleh faktor genetik, dan initergambar dari ragam genetik total (Go) yangmemiliki nilai empat kali lebih besar dati ragamlingkungannya (Eo), sementara untuk DTA danDPU penampilan fenotipenya dipengaruhi olehlingkungan, dengan ragam genetik total (Go)hanya satu sampai dua kali nilai ragam lingkungan-nya (Eo) (Lampiran I). Hal ini sejalan dengan hasilpenetitian MANGINOAAN (1987), dimana nilai heri-tabilitas jurnlah bekas daun yang diperoleh hanya0.30, tennasuk bernilai sedang.

    Hasil perhitungan koefisien keragaman un-tuk sifat lingkar batang menunjukkan bahwaketigakultivar yang diuji memiliki penampilan lingkarbatang yang seragam dengan nilai KK tergolongrendah, yaitu < 20 %. Nilai heritabilitas untukDTA dan DPU tergolong sedang dan rendah de-ngan nilai h2 masing-masing 0.65 dan 0.59, semen-tara heritabilitas kultivar DBI tergolong tinggidengan nilai h2 = 0.99. Hal ini menggambarkankuatnya pengaruh genetik terhadap penampilanfenotipe sifat Iingkar batang dari OBI, terlihat darinilai ragam genetik total (Go) yang 500 kali lebihbesar dari nilai ragam lingkungan (Eo) (Lampiran1). Menurut PATEL (1938), kemungkinan sifatIingkar batang ini diatur oJeh gen-gen sederhanasehingga mudah dalam pewarisannya. HaJ inidikuatkan oleh MANGINOAAN (1987) yang mem-

    221

  • 5/13/2018 An.keragaman

    4/8

    JURNAL L1TIRI VOL. I NO 5, 1996

    Tabel 2. Nilai rata-rata (X), koefisien keragaman (KK), dan heritabilitas dalam arti luas (h2) karakter vegetatif dan generatifkelapaDTA, DPU dan OBI di Instalasi Penelitian Mapanget, Sulawesi Utara

    Table 2. Means values (X), coeficiem variance (CV), and heritability estimates illbroad sense(h2) of vegetative and generativecharacters of DTA, DPU. DBl at Reseach Instalation of Mapangel . Nont: Sulawesi

    Sifat-Sifal Parameter Populasl PopulationCharacters

    DTA DI'U OBI

    Jumlah bekas daun X 9.08 8.84 10.44Number of scars KK CV(%) 7.05 7.06 15.90

    h2(%) 0.66 0.67 0.81Lingkar batang (m) X 1.27 1.18 1.19Girth KKCV(%) 9.00 6.90 10.88h2(%) 0.65 0.59 0.99Panjang tangkai daun (m) X l.72 1.68 1.67Length of petiole KK CV(%) 7.36 6.72 10.49

    h2(%) 0.67 0.73 0.68Panjang daun (m) X 6.62 6.41 6.16Length of leaf KKCV(%) 5.77 5.76 6.17

    h2 (%) 0.68 0.64 0.55Jumlah daun X 26.110 2~.1I!! 25.96Number of leaves KKCV(%} 7.77 12.97 12.99

    h2(%) 0.70 0.72 0.69Jumlah tandan X 13.64 14.16 15.08Number oj bunches KK CV(%) 19.15 20.13 16.46

    h2 (%) 0.87 0.54 0.72Jurnlah buahltandan X 5.73 5.69 4.88Number offruits/bunches KKCV(%) 20.06 27.35 29.59

    hl (%) 0.66 0.58 0.56Panjang rangkaian bunga (em) X 135.40 129.32 128.16Length of inflorescence KKCV(%) 8.46 9.15 6.93

    .h1 (%) 0.69 0.68 0.63Jumlah spikelet X 40.72 40.20 43.04Number oj spike lets KKCV(%) 17.39 16.33 18.03

    h2 (%) 0.80 0.71 0.63Jumlah bunga betina X 20.28 18.56 15.48Number offemale flowers KKCV(%) 44.78 31.30 38.14

    h2(%) 0.70 0.67 0.5

    222

  • 5/13/2018 An.keragaman

    5/8

    Mirr A HO RR AC HM AN : Analisis keragamanfenotipik don heritabilitas tiga kultivar kelapa dalam unggu/

    peroleh nilai heritabilitas cukup tinggi padapenelitian persilangan kelapa secara alami danbuatan.

    Sifat panjang tangkai daun diukur padabagian daun tanpa helaian anak daun. Dari hasilanalisis (Tabel 2) diperoleh nilai koefisien keraga-man yang rendah yaitu antara 7 sampai 10% untukkultivar DTA, DPU dan OBI. Sementara nilaiheritabilitas ketiga kultivar ini juga tergolong se-dang, yaitu berturut-turut 0.67,0.73, dan 0.68. Halini menggambarkan bahwa sifat panjang tangkaidaun sulit diwariskan pada keturunan berikutnyakarena dipengaruhi oleh lingkungan. TAMPAKE(1987) mengemukakan bahwa terdapat interaksiantara genotipe dengan masa panen untuk sifatpanjang tangkai daun. Pengaruh lingkungan initergambar dari nilai rag am genetik total (Go) yanghanya dua kali nilai ragam lingkungannya (Eo)untuk ketiga kultivar ini (Lampiran I).

    Seperti halnya sifat panjang tangkai daun,sifat panjang daun sulit diwariskan pada keturunanberikutnya karena pengaruh lingkungan. Hal initergambar dari nilai heritabilitas yang tergolongsedang bahkan rendah untuk OBI, yaitu berturut-turut 0.64, 0.65, dan 0.55. Demikian juga dengannilai ragam genetik total Go hanya satu sampai duakali besamya nilai Eo (Lampiran). Dari hasil ana-lisis diperoleh koefisien keragaman dan heritabili-tas sifat jumlah daun kultivar DTA, DPU dan OBItergolong rendah dan sedang dengan nilai KK ber-turut-turut adalah 7.77, 12.97, dan 12.99 %, se-mentara nilai H2 berturut-turut untuk ketigakultivar ini adalah 0.70, 0.72, dan 0.69. Suatupetunjuk bahwa sifat ini kemungkinan didominasioleh lingkungan. Hal in i terlihat dari nilai Go yanghanya 2-2.5 kali nilai Eo.

    Penampilan sifat jumlah tandan untuk kulti-var DTA, DPU, dan OBI tergolong seragam de-ngan nilai KK yang diperoleh 20%, sementara ni-lai heritabilitas untuk DTA tergolong tin~pi yaitu0.87, DPU tergolong rendah dengan nilai h =0.54,sementara OBI tergolong sedang, yaitu h2 = 0.72(Tabel 2). Menurut TAMPAKE (1987), terdapatinteraksi antara genotipe dengan lingkungan, de-

    ngan nilai ragam genotipe memiliki lebih dari duakali masing- masing simpangan bakunya.

    Sifat jum lah buah tiap tandan ketiga kultivarDTA, DPU, dan OBI memperlihatkan pertum-buhan yang agak beragam dengan nilai KK ter-golong sedang yaitu berturut-turut 20.06, 27.35,dan 29.59 %. Sementara nilai heritabilitas jugatergolong rendah, kecuali untuk DTA yang nilaiheritabilitasnya tergolong sedang (Tabel 2). Kuat-nya pengaruh lingkungan terhadap penampilanfenotipik sifatjumlah buah tiap tandan dari ketigakultivar ini terlihat dari nilai Go yang hanya 1-2kali nilai Eo. Hal ini sejalan dengan hasil penelitianMANGINDAAN (1987), yaitu nilai heritabilitas yangdiperoleh tergolong rendah baik pad a persilanganbuatan maupun persiJangan alam, yaitu masing-masing bernilai 0.05 dan 0.26.

    Penampiian sifat panjang rangkaian bunga,ku Itivar DTA, DPU, dan OBI seragam dengan nilaiKK tergolong rendah, yaitu berturut-turut 8.6,9.15, dan 6.93 %, sementara nilai heritabilitasketiga kultivar ini tergolong sedang (Tabe12). Pe-ngaruh Iingkungan terhadap penampilan fenotipiksifat panjang rangkaian bunga dari ketiga kultivarini dapat dilihat dari nilai Go yang hanya dua kalinilai Eo (Lampiran 1).

    Sifat jumlah spikelet dan jumlah bunga be-tina ketiga kultivar DTA, DPU, dan OBI umumnyaseragam, sementara nilai heritabilitasnya ter-golong sedang, kecuali sifat jumlah spikelet kulti-var DTA yang tergolong tinggi, yaitu h2 = 0.81.Hal ini menggambarkan adanya pengaruh ling-kungan yang kuat terhadap penampilan fenotipikkedua sifat ini, karena nilai Go yang diperolehhanya dua kali nilai Eo (Lampiran l ),Komponen buah

    Komponen buah tanaman kelapa selalu di-hubungkan dengan sifat berat buah, berat buahtanpa sabut, berat buah tanpa air, berat daging buahdan tebal daging buah.

    Hasil analisis koefisien keragaman menun-jukkan, bahwa penampilan lima sifat komponenbuah dari kultivar DTA, DPU, dan OBI, umumnyaseragam kecuali sifat berat buah dari kultivar DPU

    223

  • 5/13/2018 An.keragaman

    6/8

    JURNAL LllTRI VOL. 1 NO 5. 1996

    yang memperlihatkan penampilan agak beragamdengan nilai KK = 24.54 %. Nilai heritabilitas limasifat komponen buah yang diamati, untuk kultivarDTA umumnya bernilai sedang, DPU memilikinilai heritabilitas yang tinggi, kecuali sifat tebaldaging buah yang bemilai sedang, yaitu h2 =0.67.Sementara untuk kultivar DBI, nilai heritabilitasdari lima sifat komponen buah yang diamatibemilai rendah (Tabel 3). Khusus untuk kultivarDTA dan OBI, dominasi lingkungan terhadappenampilan kelima sifat komponen buah ini tercer-min dari nilai Go yang hanya satu sampai dua kalinilai Eo. Sementara untuk kultivar DPU nilai Gountuk kelima sifat ini berkisar antara lima sampaidelapan kali nilai Eo (Lampiran 1), dan ini meng-gambarkan kuatnya pengatuh genetik terhadappenampilan lima sifat komponen buah yangdiamati.

    Dari hasil tersebut di atas diketahui, bahwaumumnya sifat tanaman kelapa Dalarn Tenga, Paludan Bali memiliki keragaman yang rendah dengannilai koefisien keragaman di bawah 20%, baikuntuk sifat vegetatif, generatif maupun untuk sifatkomponen buah, Nilai heritabilitas yang diperolehdari 15 sifat yang diamati umumnya bemilai se-dang hingga rendah, kecuali sifat jumlah bekasdaun kultivar DBI dengan nilai h2 = 0.81, Iingkarbatang DBI h2 = 0.99, jumlah tandan DTA h2 =0.87,jumlah spikelet DTA h2 = 0.81, berat buahDPU h2 = 0.86, berat buah tanpa sabut DPU h2 =0.90, berat buah tanpa air DPU h2 = 0.87, beratdaging buah DPU h2 = 0.86. Nilai heritabilitasyang tinggi dari suatu sifat, menggambarkan sifattersebut akan mudah diwariskan pada generasiberikutnya. Secara empiris FALCONER (I967) me-nyatakan bahwa kemajuan seleksi merupakan

    Tabel 3. Nilai rata-rata (X). koetisien keragaman (KK). dan hcritabilitas dalam arti luas (h2) karakter komponen buah kelapaDTA.DPU dan OBI di Kebun Percobaan Mapangct, Sulawesi l ltara.

    Table 3. Mean values (X). coeffisient of variance (CV). and herilability in broad sense, (h2) of f ruit components in DTA. DPUand OBI at the Mapanget Experimental Garden

    Parameter Populasi PopulationDTA DPU OBI

    X 1814.40 1652.61 2401.60KKCV(%) 16.16 24.54 17.51hl (%) 0.72 0.86 0.59

    X 1331.20 1212.17 1712.40KK CV(%) 17.35 19.76 20.95h2(%) 0.72 0.90 0.57X 812.40 760.00 1025.20KKCV(%) 14.33 16.92 15.62h2(%) 0.63 0.87 0.59

    X 547.60 506.69 693.60KK CV(%) 14.58 16()9 14.48h2 ( ' Y o ) 0.67 0.R6 0.54

    X 1.03 1.14 1.18KKCV(%) 15.53 12.91 11.75hl ( ' Y o ) 0.68 0.67 0.60

    Sifat-SifatCharacters

    Berat buah (g)Weight offruit

    Berst buah tanpa sabut (g)Weight offruit without husk

    Berat buah tanpa air (g)Weight offruit withoutwaterBera! daging buah (g)Weight of endosperm

    Tebal daging buah (em)Thickness of endosperm

    224

  • 5/13/2018 An.keragaman

    7/8

    M IFT A HO RRA CHMA N : Analisis keragaman fenotiptk dan heritabilitas tiga kult iva, kelapa dalam unggul

    fungsi dari diferensial seleksi baku, standar deviasifenotipe dan heritabilitas. Dengan kata lain seleksimassa yang dipaksakan terhadap populasi yangmemiliki sifat bemilai heritabilitas rendah tidakakan memperbaiki sifat tersebut. Untuk itu di-sarankan kegiatan seleksi untuk perbaikan kultivarkelapa Dalam Tenga, Palu dan Bali lebih diarah-kan pada sifat yang memiliki nilai heritabilitaslebih besar 0.80.

    KESIMPULAN DAN SARANPada umumnya lima belas sifat kelapa Dalam

    Tenga, Palu, dan Bali yang diamati di InstalasiPenelitian Mapanget, Balai Penelitian Kelapa danPalma Lain, Sulawesi Utara, memiliki keragamanyang rendah, kecuali sifat jumlah buahltandan,jumlah bunga betina, berat buah untuk kultivarDPU, dan berat buah tanpa sabut untuk kultivarOBI yang memiliki keragaman di atas 20 %.

    Seleksi untuk perbaikan tanaman dari ku lti varDTA, DPU dan DBI dapatdilakukan melalui sifat-sifat yang memiliki nilai h2 di atas 0.80. UntukDTA seleksi dapat diarahkan melalui sifat-sifatjumlah tandan dan jurnlah spikelet. Untuk kultivarDPU seleksi dapat dilakukan melalui sifat beratbuah, berat buah tanpa sabut, berat buah tanpa airdan berat daging buah. Sementara untuk kultivarOBI seleksi lebih tepat diarahkan pada sifatjumlahbekas daun dan lingkar batang.

    DAFTAR PUSTAKADWI ASMONO. 1992. Struktur genetik beberapa

    populasi kelapa berdasarkan analisis iso-zim dan karakter morfologi - agronomi.Program Pasca Sarjana Institut PertanianBogor.p. 31-70

    FALCONER,D.S . 1967. Introduction to QuantitativeGenetics. The Roland Press Company.New York. p.130

    TAMPAKE. H 1987. Keragaman genetik dan kore-lasi antar sifat-sifat pada tanarnan kelapa(Cocos nucifera Linn. var.Typica) di Ke-bun Percobaan Kima Atas, Tesis untukgelar Magiste Sains. Fakultas PascasarjanaUniversitas Padjadjaran. p. 22.

    TAMPAKE. H. D. PRANOMO. dan H.T. LUNTUNGAN.1992. Keragaman fenotipik sifat-sifat ge-neratif dan komponen buah beberapa jeniskelapa di lahan gam but pasang surut, Su-matera Selatan. Buletin Balitka. (18) : 21.

    MANGINDAAN H.F. 1987. Pendugaan heritabilitasbeberapa karakter tanaman Kelapa Dalam(Cocos nucifera, Linn var, typica) pada sis-tim persilangan alam dan buatan. Tesis un-tuk gelar Magister Sains. Fakultas Pasca-sarjana Universitas Padjadjaran. p. 25.

    MENON. K.P.V., and K.M. PANDALAI. 1960. The Co-conut Palm a Monograph. India CentralCoconut Community Emakulam, SouthIndia. p. 204 - 206

    MURDININGSIH K. HAERUMAN. A. BAIHAKI. G. SA-TARI, T. DANAKUSUMA, dan A. H. PERMADI.1990. Variasi genetik sifat-sifat tanamanbawang putih di Indonesia. Zuriat , I (1):32

    PATEL. J.s.1938. The Coconut a Monograph. Govt,Press, Madras.p 53-60.

    POEHLMAN, I.M. 1983. Crop breeding in a HungryWorld. in breeding. D.R. WOOD (ed.) CropBreeding. American Society of AgronomyCrop Science of America, Madison, Wis-consin. p.427.

    225

  • 5/13/2018 An.keragaman

    8/8

    JURNAL t.rrrtu VOL . I N O 5. 19%

    Lampiran L Ragarn genetik (Go) dan ragam lingkungan (Eo) karuktcr vcgctatif, gcncrarif dan komponen buah kultivar OTA,DPlJ dan DOl (kocfisicn kchetcrogcnan ranah b -, O_( )5 )

    Appendix 1. Genetic variance (Go) and environmental variance (Eo) in the characters q/ vegetative, generutive and fruitcomponents of cultivar DTA, DP(J, and DBI (cooficieru heterogenity b ~ (/.O5)

    Parameter Kultivar CultivarSifat-sifatCharacters OTA OPU OBI

    Jumlah bekas daun Go 0.1507 0.1354 1.6464Numbers of scars Eo 0.0787 0.0670 0.4064l.ingkar batang Go O.(J047 0.(J()20 2.0034Girth Eo 00025 O.f1014 0.0034Panjang tangkai daun Go (lO060 0.0058 0.0214Length of petiole Eo 00030 00022 0.0103Panjang daun Go 0.0568 0.0448 0.0392Length of leaf Eo 0.0272 0.0257 0_0310Jumlah daun Go 1.9525 7.4700 4.6270Number of leaves Eo 0.8525 1.8600 2.0800Jumlah tandan Go 4.9371 2.0710 2.7269Number of bunches E o 0.7491 1.7800 1.0749Jumlah buahltandan Go 04030 0.6114 1.5355Number ojfruits/bunches Eo 0.2040 0.4457 1.2006Panjang rangkaian bungs Go 52.9073 55.5800 26.2700Length of inflorescence E o 24.1273 26.0037 15.7600Jum1ah spikelet Go 28.9593 18.7700 20.0200Number of spikelets E o 7.1873 7.6800 12.0090Jumlah bunga betina Go 34.2100 13.6800 9.0400Number offemale flowers Eo 14.9200 6.7300 7.7600Berat buah Go 37843.5200 106130.7900 53611.3900Weight ojfruit E o 15053.5600 17714.7900 36526.5900Berat buah tanpa sahut Go 23862.7600 43659.190 36257.7700Weight offruit without lash Eo 92535600 4954.1900 27226.9700Berat buah tanpa air Go 4597.0600 11706.7100 7659_6700Weight of'fruit without water Eo 2690.2600 1672.9[00 5322.4700Berat daging buah Go 2578.0700 5732.0700 2244.8700Weight of endosperm Eo 1244.5700 970.0700 1914.0700Tebal daging huah Go 0.0100 0.1400 0.0060Thick of endosperm E o 0.0047 0.0700 0.0040

    226