askep_bronkitis
TRANSCRIPT
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 1/18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi sekarang ini yang banyak menimbulkan kematian adalah
saluran pernafasan baik itu pernafasan atas maupun bawah, yang bersifat akut atau
kronis salah satunya penyakit bronchitis. Bronchitis pada anak berbeda
dengan bronchitis yang terjadi pada orang dewasa. Pada
anak bronchitis merupakan bagian dari berbagai penyakit saluran nafas lain,
namun dapat juga merupakan penyakit tersendiri (Ngastiyah, 2006).
i !merika "erikat, menurut National #enter for health "tatisti$s, kira%
kira ada &' juta orang menderita bronchitis. ebih dari &2 juta orang
menderita Bronchitis pada tahun &', sama dengan *+ populasi !merika. i
dunia Bronchitis merupakan masalah dunia. rekuensi Bronchitis lebih banyak
pada status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronchitis lebih banyak
terdapat pada laki%laki dibanding perempuan ("amer, 200-).
enurut data statistik /elanda, tujuh kali pada pasien anak%anak dibawah
usia & tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis bronchitis. umlah pasien
tersebut meningkat dari &*00 menjadi *000 antara tahun &1& 200*, dengan
rata%rata 3*+ pasien pada usia 0 & tahun. !ntara tahun &1& 200*, pasien
dengan diagnosis bronchitis meningkat dari 2 menjadi &'- per &0.000 orang usia
0 & tahun, separuh pasien tersebut adalah bayi dibawah usia ' bulan
(Ploema$her, 20&0).
B. RUMUSAN MASALAHa. !pa pengertian /ronkhitis 4
b. !pa klasifikasi dari bronkhitis 4
$. !pa etiologi dari bronkhitis 4
d. /agaimana patofisiologi bronkhitis 4
e. /agaimana implementasi pada anak dengan Bronchitis?
f. /agaimana manifestasi klinis brpnkhitis 4
g. !pa komplikasi bron$hitis 4
h. !pa pemeriksaan penunjang bron$hitis 4
i. /agaimana penatalaksanaan dari bron$hitis 4
j. /agaimana konsep asuhan keperawatan bron$hitis 4
1
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 2/18
C. Tujuan
a. engetahui Pengertian /ronkhitis 4
b. engetahui 5lasifikasi dari bronkhitis 4
$. engetahui tiologi dari bronkhitis 4
d. engetahui Patofisiologi bronkhitis 4
e. engetahui 7mplementasi pada anak dengan Bronchitis?
f. engetahui anifestasi klinis brpnkhitis 4
g. engetahui 5omplikasi bron$hitis 4
h. engetahui Pemeriksaan penunjang bron$hitis 4
i. engetahui Penatalaksanaan dari bron$hitis 4
j. engetahui 5onsep asuhan keperawatan bron$hitis 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
"e$ara harfiah bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh adanya
inflamasi bronkus. "e$ara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu
2
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 3/18
penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala yang
utama dan dominan. 7ni berarti bahwa bronkitis bukan penyakit yang berdiri
sendiri melainkan bagian dari penyakit lain tetapi bronkitis ikut memegang
peran.(Ngastiyah, 2006)
/ronkhitis berarti infeksi bronkus. /ronkitis dapat dikatakan penyakit
tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari infeksi saluran peranpasan
atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan atas lain seperti
"inobronkitis, aringotrakeobronkitis, /ronkitis pada asma dan sebagainya.
(8unadi "antoso, 200')
B. Klasifikasi
/ronkhitis dapat diklasifikasikan sebagai 9
a. /ronkhitis !kut
/ronkhitis akut pada bayi dan anak biasanya bersama juga dengan
trakheitis, merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut (7"N!) bawah
yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit ini adalah :irus. /atuk
merupakan gejala yang menonjol dan arena batuk berhubungan dengan
7"N! atas. /erarti bahwa peradangan tersebut meliputi laring, tra$hea dan
bronkus. 8angguan ini sering juga disebut laringotrakeobronkhitis akut
atau $roup dan sering mengenai anak sampai umur 3 tahun dengan gejala
suara serak, stridor, dan nafas berbunyi.
b. /ronkhitis 5ronis atau /atuk /erulang
/elum ada persesuaian pendapat mengenai bron$hitis kronik, yang ada
ialah mengenai batuk kronik dan atau berulang yang di singkat (/5/).
/5/ ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai penyebabdengan gejala batuk yang berlangsung sekurang%kurangnya 2 minggu
berturut%turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan,
dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya.
engan memakai batasan ini se$ara klinis jelas bahwa bron$hitis kronik
pada anak adalah batuk kronik dan atau berulang (/5/) yang telah
disingkirkan penyebab%penyebab /5/ itu misalnya asma atau infeksi
kronik saluran napas dan sebagainya.
3
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 4/18
;alaupun belum ada keseragaman mengenai patologi dan patofisiologi
bron$hitis kronik, tetapi kesimpulan akibat jangka panjang umumnya
sama. /erbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi sampai anak umur *
tahun yang menderita bron$hitis kronik akan mempunyai resiko lebih
besar untuk menderita gangguan pada saluran napas kronik setelah umur
20 tahun, terutama jika pasien tersebut merokok akan memper$epat
menurunnya fungsi paru.
C. Etilgi
Penyebab bron$hitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan
jelas. Pada kenyataannya kasus%kasus bron$hitis dapat timbul se$ara
$ongenital maupun didapat.
a. 5elainan kongenital
alam hal ini bron$hitis terjadi sejak dalam kandungan. a$tor geneti$
atau fa$tor pertumbuhan dan fa$tor perkembangan fetus memegang
peran penting. /ron$hitis yang timbul $ongenital ini mempunyai $iri
sebagai berikut 9
&. /ron$hitis mengenai hampir seluruh $abang bronkus pada satu atau
kedua paru.
2. /ron$hitis konginetal sering menyertai penyakit%penyakit
konginetal lainya, misalnya 9 mu$o:is$idosis (cystic pulmonary
fibrosis), sindrom kartagener (bronkiektasis konginetal, sinusitis
paranasal dan situs in:ersus), hipo atau agamaglobalinemia,
bronkiektasis pada anak kembar satu telur (anak yg satu dengan
bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita
bronkiektasis), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan$ongenital berikut 9 tidak adanya tulang rawan bronkus, penyakit
jantung bawaan, kifoskoliasis konginetal.
b. 5elainan didapat
5elaianan didapat merupakan akibat proses berikut 9
&) 7nfeksi.
/ron$hitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia
yang sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini
4
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 5/18
merupakan komplikasi pertusis maupun influen<a yang diderita
semasa anak, tuber$ulosis paru dan sebagainya.
2) =bstruksi bronkus
=bstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh
berbagai ma$am sebab 9 korpus alineum, karsinoma bronkus atau
tekanan dari luar terhadap bronkus
Penyebab utama penyakit /ronkhitis !kut adalah adalah :irus.
"ebagai $ontoh >hino:irus, >espiratory "in$ytial ?irus (>"?),
7nfulen<a ?irus, Para%influen<a ?irus, !deno:irus dan #o@sakie
?irus. /ronkitis !kut sering terjadi pada anak yang menderita
orbilli, Pertusis dan infeksi y$oplasma Pneumonia. /elum ada
bukti yang meyakinkan bahwa bakteri lain merupakan penyebab
primer /ronkitis !kut pada anak. 7nfeksi sekunder oleh bakteri
dapat terjadi, namun ini jarang di lingkungan sosio%ekonomi yang
baik. aktor predisposisi terjadinya bron$hitis akut adalah alergi,
perubahan $ua$a, polusi udara, dan infeksi saluran napas atas
kronik, memudahkan terjadinya bron$hitis.
"edangkan pada /ronkitis 5ronik dan /atuk /erulang adalah
sebagai berikut 9
a. "pesifik
&) !sma
2) 7nfeksi kronik saluran napas bagian atas (sinobronkitis).
3) 7nfeksi, misalnya bertambahnya kontak dengan :irus,
infeksi my$oplasma, hlamydia, pertusis, tuberkulosis,
fungiAjamur.
') Penyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis.
*) "indrom aspirasi.
6) Penekanan pada saluran napas-) /enda asing
1) 5elainan jantung bawaan
) 5elainan sillia primer
&0) efisiensi imunologis
&&) 5ekurangan anfa%&%antitripsin
&2) ibrosis kistik
&3) Psikis
b. Non%spesifik
&) !sap rokok
2) Polusi udara
5
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 6/18
D. Patfisilgi
?irus (penyebab tersering infeksi) % asuk saluran pernapasan % "el
mukosa dan sel silia % /erlanjut % asuk saluran pernapasan(lanjutan) %
enginfeksi saluran pernapasan % /ronkitis % ukosa membengkak dan
menghasilkan lendir % Pilek 3 ' hari % /atuk (mula%mula kering kemudian
berdahak) % >iak jernih % Purulent % n$er % Bilang % /atuk % 5eluar % "uara
ron$hi basah atau suara napas kasar % Nyeri subsernal % "esak napas % ika
tidak hilang setelah tiga minggu % 5olaps paru segmental atau infeksi paru
sekunder (pertahanan utama) ("umber 9 dr.>usepno Basan, /uku 5uliah 3
7lmu 5esehatan !nak, 2003).
!pabila bron$hitis kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat
hubungannya dengan geneti$ serta fa$tor pertumbuhan dan perkembangan
fetus dalam kandungan. Pada bron$hitis yang didapat patogenesisnya diduga
melelui beberapa mekanisme 9 fa$tor obstruksi bronkus, fa$tor infeksi pada
bronkus atau paru%paru, fibrosis paru, dan fa$tor intrinsik dalam bronkus
atau paru.
Patogenesis pada kebanyakan bron$hitis yang didapat melalui dua
mekanisme dasar9
a. 7nfeksi ba$terial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bron$hitis.
7nfeksi pada bronkus atau paru akan diikuti proses destruksi dinding
bronkus daerah infeksi dan kemudian timbul bron$hitis.
b. =bstruksi bronkus akan diikuti terbentuknya bron$hitis, pada bagian distal
obstruksi dan terjadi infeksi juga destruksi bronkus.
/ron$hitis merupakan penyakit paru yang mengenai paru dan sifatnya
kronik. 5eluhan%keluhan yang timbul juga berlangsung kronik dan
menetap. keluhan%keluhan yang timbul erat dengan 9 luas atau banyaknya
bronkus yang terkena, tingkatan beratnya penyakit, lokasi bronkus yang
terkena, ada atau tidaknya komplikasi lanjut.. keluhan%keluhan yang
timbul umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal9 adanya kerusakan
dinding bronkus, akibat komplikasi, adanya kerusakan fungsi bronkus.
engenai infeksi dan hubungannya dengan patogenesis bron$hitis, data
dijelaskan sebagai berikut C
a. 7nfeksi pertama (primer)
6
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 7/18
5e$uali pada bentuk bron$hitis kongenital. asih menjadi
pertanyaan apakah infeksi yang mendahului terjadinya bron$hitis
tersebut disebabkan oleh bakteri atau :irus. 7nfeksi yang mendahului
bron$hitis adalah infeksi ba$terial yaitu mikroorgansme penyebab
pneumonia. ikatakan bahwa hanya infeksi bakteri saja yang dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi
bron$hitis, sedangkan infeksi :irus tidak dapat (misalnya adeno:irus tipe
2&, :irus influen<a, $ampak, dan sebagainnya).
b. 7nfeksi sekunder
Diap pasien bron$hitis tidak selalu disertai infeksi sekunder pada
lesi, apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih kemudian
berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk
berarti telah terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya 9
fusifomis fusiformis, treponema :in$enti, anaerobi$ strepto$o$$i. 5uman
yang erring ditemukan dan menginfeksi bronkus misalnya 9
strepto$o$$us pneumonie, haemophilus influen<a, klebsiella o<aena.
E. Manifestasi Klinis
enurut 8unadi "antoso dan akmuri (200&), tanda dan gejala yang
ada yaitu9
a. /iasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah
b. 5eadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak
$. ungkin disertai nasofaringitis atau konjungti:itis
d. Pada paru didapatkan suara napas yang kasar
enurut Ngastiyah (2006), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu9
a. /atuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan
klien kurang istirahat
b. aya tahan tubuh klien yang menurun
$. !noreksia sehingga berat badan klien sukar naik
d. 5esenangan anak untuk bermain terganggu
e. 5onsentrasi belajar anak menurun
8ejala awal /ronkhitis, antara lain 9
7
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 8/18
a. /atuk membandel
/atuk kambuhan, berdahak%tidak, berat%tidak. 5endati ringan harus
tetap diwaspadai karena bila keadaan batuk terus menerus bisa
menghebat dan berlendir sampai sesak napas. b. "ulit disembuhkan
/isa sering atau tidak tapi sulit disembuhkan. alam sebulan batuk
pileknya lebih dari seminggu dan baru sembuh dua minggu, lalu
berulang lagi.
$. Derjadi kapan saja
/atuknya bisa mun$ul malam hari, baru tidur sebentar batuknya Egrok%
grokF bahkan sampai muntah. /isa juga batuk baru timbul menjelang
pagi. G!tau habis lari%lari, ia kemudian batuk%batuk sampai muntah.
Danda dan gejala se$ara umum dapat disimpulkan9
a. "ering bersin dan banyak sekret atau lendir
b. emam ringan
$. Didak dapat makan dan gangguan tidur
d. >etraksi atau tarikan pada dinding%dinding dada, suprasternal,
interkostal dan subkostal pada inspirasi
e. #uping hidung
f. Nafas $epat
g. apat juga $yanosish. /atuk%batuk
i. ;hee<ing
j. 7ritabel
k. #emas
!. K"#likasi
a. /ronkitis !kut yang tidak ditangani $enderung menjadi /ronkitis 5ronik
b. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan
gi<i kurang dapat terjadi =thithis edia, "inusitis dan Pneumonia
$. /ronkitis 5ronik menyebabkan mudah terserang infeksi
d. /ila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau/ronkietaksis
e. 8agal jantung kongestif
f. Pneumonia
$. Pe"eriksaan Penunjang
a. oto Dhora@ 9 Didak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia
b. aboratorium 9 eukosit H &-.*00.
H. Penatalaksanaan
a. Dindakan Perawatan
8
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 9/18
&) Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan
mengeluarakan lenderAse$ret.
2) "ering mengubah posisi.
3) /anyak minum.
') 7nhalasi.*) Nebuli<er
6) Intuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan
tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain.
b. Dindakan edis
&) angan beri obat antihistamin berlebih
2) /eri antibiotik bila ada ke$urigaan infeksi bakterial
3) apat diberi efedrin 0,* & mgA5g// tiga kali sehari
') #hloral hidrat 30 mgA5g // sebagai sedati:e
5arena penyebab bron$hitis pada umumnya :irus maka belum ada
obat kausal. !ntibiotik tidak berguna. =bat yang diberikan biasanya
untuk penurun demam, banyak minum terutama sari buah%buahan.
=bat penekan batuk tidak diberikan pada batuk yang banyak lendir,
lebih baik diberi banyak minum. /ila batuk tetap ada dan tidak ada
perbaikan setelah 2 minggu maka perlu di$urigai adanya infeksi
bakteri sekunder dan antibioti$ boleh diberikan, asal sudah
disingkirkan adanya asma atau pertusis. Pemberian antibioti$ yang
serasi untuk . Pneumoniae dan B. 7nfluen<ae sebagai bakteri
penyerang sekunder misalnya amoksisilin, kotrimoksa<ol dan
golongan makrolid. !ntibiotik diberikan -%&0 hari dan jika tidak
berhasil maka perlu dilakukan foto thorak untuk menyingkirkan
kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris, benda sing dalam
saluran napas, dan tuberkolusis.
I. Knse# Asu%an Ke#era&atan&. asar data pengkajian pasien
a. 7dentitas 5lien 9 Nama, umur, alamat, pendidikan, agama, nomer
register,diagnose medis
b. >iwayat kesehatan9
>iwayat alergi dalam keluarga, gangguan geneti$, riwayat tentang
disfungsi pernapasan sebelumnya, bukti terbaru penularan terhadap
infeksi, allergen, atau iritan lain, trauma.
$. Pemeriksaan isik9
9
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 10/18
&) /& (/reathing)
!danya retraksi dan pernapasan $uping hidung, warna kulit dan
membrane mukosa pu$at dan $yanosis, adanya suara serak, stridor
dan batuk. Pada anak yang menderita bron$hitis biasanya disertai
dengan demam ringan, se$ara bertahap mengalami peningkatan
distress pernapasan, dispnea, batuk non produktif paroksimal,
takipnea dengan pernapasan $uping hidung dan retraksi, emfisema.
Gejala:
a) Dakipnea (barat saat akti:itas)
b) /atuk menetap dengan sputum terutama pagi hari
$) ;arna sputum dapat hijau, putih, atau kuning dan dapat banyak
sekali
d) >iwayat infeksi saluran nafas berulange) >iwayat terpajan polusi (rokok dll)
Tanda:
a) ebih memilih posisi fowlerAsemi fowler untuk bernafas
b) Penggunaan otot bantu nafas
$) #uping hidung
d) /unyi nafas krekel (kasar)
e) Perkusi redup (pekak)
f) 5esulitan bi$ara kalimat (umumnya hanya kata%kata yang
terputus%putus)g) ;arna kulit pu$at, normal atau sianosis
h) #lubing finger (jari tabuh)
2) /2 (/lood)
Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda : Peningkatan D, Dakikardi, istensi :ena jugularis, /unyi
jantung redup(karena $airan di paru%paru), ;arna kulit normal atau
sianosis
3) /3 (/rain)5lien tampak gelisah, peka terhadap rangsang, ketakutan, nyeri
dada.
') /' (/ladder)
Didak ditemukan masalah, tidak ditemukan adanya kelainan.
*) /* (/owel)
Gejala:
a) ualAmuntah
b) Nafsu makan menurun
$) 5etidakmampuan makan karena distres pernafasan
d) Penurunan berat badan.
10
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 11/18
e) Nyeri abdomen
Tanda
a) Durgor kulit buruk
b) dema$) /erkeringat
d) Palpitasi abdomial dapat menunjukkan hepatomegali
6) /6 (/one)
Gejala
a) 5eletihan, kelelahan
b) 5etidakmampuan untuk melakukan akti:itas karena sulit bernafas
$) 5etidakmampuan untuk tidur, perlu dalam posisi duduk tinggi
d) ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap akti:itas atau
latihanTanda:
a) 5eletihan
b) 8elisah
$) 7nsomnia
2. Pemeriksaaan diagnostik
a. >ongent9 Peningkatan tanda bronko:askuler
b. Des fungsi paru9 emperkirakan derajad disfungsi paru
$. ?olume residu9 eningkat
d. 8!9 emperkirakan progresi penyakit (Pa02 menurun dan Pa#=2meningkat atau normal)
e. /ronkogram9 Pembesaran duktus mukosa
f. "putum9 5ultur untuk menentukan adanya infeksi,identifikasi pathogen
g. 589 isritmia arterial
h. 58 latihan9 embantu dalam mengkaji derajad disfungsi paru untuk
program latihan
3. Prioritas perawatan
a. empertahankan patensi jalan nafas
b. embantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas
$. empertahankan pola nafas yang efektif d. eningkatkan masukan nutrisi
e. en$egah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi serta
men$egah infeksi
f. engurangi ke$emasan yang dialami klien
g. emberikan informasi tentang proses penyakitAprognosis dan program
pengobatan
'. iagnosa perawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret .
Dujuan 9 empertahankan jalan nafas paten.
>en$ana Dindakan9
11
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 12/18
&) !uskultasi bunyi nafas
>asional 9 /eberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi
jalan nafas dan dapat dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas.
2) 5ajiApantau frekuensi pernafasan.
>asional 9 Da$hipnoe biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat
ditemukan selama A adanya proses infeksi akut.
3) orongAbantu latihan nafas abdomen atau bibir
>asional9 emberikan $ara untuk mengatasi dan mengontrol dispoe
dan menurunkan jebakan udara.
') =bser:asi karakteristik batuk
>asional9 /atuk dapat menetap tetapi tidak efektif, khususnya pada
lansia, penyakit akut atau kelemahan
*) Dingkatkan masukan $airan sampai &*00%2000 mlAhari
>asional9 Bidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret
mempermudah pengeluaran.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
oleh sekresi, spasme bronchus.
Dujuan 9 enunjukkan perbaikan :entilasi dan oksigenasi jaringan yang
adekuat dengan 8! dalam rentang normal dan bebas gejala distress
pernafasan.
>en$ana Dindakan9
&) 5aji frekuensi, kedalaman pernafasan.
>asional 9 /erguna dalam e:aluasi derajat distress pernafasan dan
kronisnya proses penyakit.
2) Dinggikan kepala tempat tidur, dorong nafas dalam.
>asional9 Pengiriman oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk
tinggi dan
3) atihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas, dispenea dan
kerja nafas. !uskultasi bunyi nafas.
>asional 9 /unyi nafas makin redup karena penurunan aliran udara
atau area konsolidasi
') !wasi tanda :ital dan irama jantung
>asional 9 Dakikardia, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat
menunjukkan efek hipoksemia sistemik pada fungsi jantung.
*) !wasi 8!
12
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 13/18
>asional 9 Pa#=2 biasanya meningkat, dan Pa=2 menurun sehingga
hipoksia terjadi derajat lebih besarAke$il.
6) /erikan =2 tambahan sesuai dengan indikasi hasil 8!
>asional 9 apat memperbaikiAmen$egah buruknya hipoksia.
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan broncokontriksi, mukus.
Dujuan 9 perbaikan dalam pola nafas.
>en$ana Dindakan9
&) !jarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan bibir
>asional9 embantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi.
engan teknik ini pasien akan bernafas lebih efisien dan efektif.
2) /erikan dorongan untuk menyelingi akti:itas dan periode istirahat
>asional9 memungkinkan pasien untuk melakukan akti:itas tanpa
distres berlebihan.
3) /erikan dorongan penggunaan pelatihan otot%otot pernafasan jika
diharuskan
>asional 9 menguatkan dan mengkondisikan otot%otot pernafasan.
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe,
anoreksia, mual muntah.
Dujuan 9 enunjukkan peningkatan berat badan.
>en$ana Dindakan9
&) 5aji kebiasaan diet.
>asional 9 Pasien distress pernafasan akut, anoreksia karena dispnea,
produksi sputum.
2) !uskultasi bunyi usus>asional9 Penurunan bising usus menunjukkan penurunan motilitas
gaster.
3) /erikan perawatan oral
>asional9 >asa tidak enak, bau adalah pen$egahan utama yang dapat
membuat mual dan muntah.
') Dimbang berat badan sesuai indikasi.
13
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 14/18
>asional9 /erguna menentukan kebutuhan kalori dan e:aluasi
keadekuatan ren$ana nutrisi.
*) 5onsul ahli gi<i
>asional9 5ebutuhan kalori yang didasarkan pada kebutuhan
indi:idu memberikan nutrisi maksimal.
e. esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya sekret,
proses penyakit kronis.
Dujuan 9 mengidentifikasi inter:ensi untuk men$egah resiko tinggi
>en$ana Dindakan9
&) !wasi suhu.
>asional 9 emam dapat terjadi karena infeksi atau dehidrasi.2) =bser:asi warna, bau sputum.
>asional 9 "ekret berbau, kuning dan kehijauan menunjukkan adanya
infeksi.
3) Dunjukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sputum.
>asional 9 men$egah penyebaran patogen.
') iskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat.
>asional 9 alnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan
menurunkan tekanan darah terhadap infeksi.
*) /erikan anti mikroba sesuai indikasi
>asional 9 apat diberikan untuk organisme khusus yang
teridentifikasi dengan kultur.
f. !nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Dujuan 9 pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas.
>en$ana tindakan9
&) 5aji tingkat ke$emasan (ringan, sedang, berat).
>asional 9 engan mengetahui tingkat ke$emasan klien, sehingga
memudahkan tindakan selanjutnya.
2) /erikan dorongan emosional.
>asional 9 ukungan yang baik memberikan semangat tinggi untuk
menerima keadaan penyakit yang dialami.
3) /eri dorongan mengungkapkan ketakutanAmasalah
14
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 15/18
>asional9 engungkapkan masalah yang dirasakan akan
mengurangi beban pikiran yang dirasakan
') /eri dorongan spiritual
>asional9 iharapkan kesabaran yang tinggi untuk menjalani
perawatan dan menyerahkan pada DJ atas kesembuhannya.
g. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit dan pera"atan di rumah
Dujuan9 engatakan pemahaman kondisiAproses penyakit dan tindakan.
7nter:ensi 9
&) elaskan proses penyakit indi:idu
>asional9 enurunkan ansietas dan dapat menimbulkan partisipasi
pada ren$ana pengobatan.
2) 7nstruksikan untuk latihan afas, batuk efektif dan latihan kondisi
umum.
>asional 9 Nafas bibir dan nafas abdominal membantu
meminimalkan kolaps jalan nafas dan meningkatkan toleransi
akti:itas
3) iskusikan faktor indi:idu yang meningkatkan kondisi misalnya
udara, serbuk, asap tembakau.
>asional 9 aktor lingkungan dapat menimbulkan iritasi bron$hial
dan peningkatan produksi sekret jalan nafas.
*. 7mpelementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan inter:ensi dan akti:itas yang telah
di$atat dalam ren$ana perawatan pasien. !gar implementasiApelaksanaan
peren$anaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi
prioritas perawatan, memantau dan men$atat respon pasien terhadap setiap
inter:ensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan
perawatan. Pada pelaksanaan keperawatan diprioritaskan pada upaya
untuk mempertahankan jalan nafas, mempermudah pertukaran gas,
meningkatkan masukan nutrisi, men$egah komplikasi, memperlambat
memperburuknya kondisi, memberikan informasi tentang proses penyakit
(oenges arilynn , 2003, >en$ana !suhan 5eperawatan)
15
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 16/18
6. :aluasi
Pada tahap akhir proses keperawatan adalah menge:aluasi respon
pasien terhadap perawatan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil
yang diharapkan telah di$apai. :aluasi merupakan proses yang interaktif
dan kontinyu, karena setiap tindakan keperawatan, respon pasien di$atat
dan die:aluasi dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan
kemudian berdasarkan respon pasien, re:isi, inter:ensi keperawatanAhasil
pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap e:aluasi menga$u pada
tujuan yang telah ditetapkan yaitu 9 jalan nafas efektif, pola nafas efektif,
pertukaran gas adekuat, masukan nutrisi adekuat, infeksi tidak terjadi,
intolerans akti:itas meningkat, ke$emasan berkurangAhilang, klien
memahami kondisi penyakitnya. (5eliat /udi !nna, 2002, Proses
5eperawatan).
-. Penkes
enurut Ngastiyah (2006), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu
diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.
a. embatasi akti:itas anak
b. Didak tidur di kamar yang ber !# atau gunakan baju dingin, bila ada
yang tertutup lehernya
$. Bindari makanan yang merangsang
d. angan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, mandikan anak
dengan air hangat
e. aga kebersihan makanan dan biasakan $u$i tangan sebelum makan
f. en$iptakan lingkungan udara yang bebas polusi
g. angan mengkonsumsi makanan seperti telur ayam, karena bisa
menambah produksi lendirnya. /egitu juga minuman bersoda bisa jadi
pen$etus karena saat diminum maka sodanya akan naik ke hidung dan
merangsang daerah saluran pernapasan.
16
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 17/18
BAB III
PENUTUP
A. Kesi"#ulan
/ron$hitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis)
bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.
tiologi biasanya berhubungan dengan 9
&. >okok
2. 7nfeksi
3. Polusi
'. aktor genetik
*. aktor sosial ekonomi6. ingkungan kerja
anifestasi 5linis9
&. /atuk
2. Baemaptoe
3. "esak nafas (dispnue)
'. emam berulang
*. 5elainan fisis
6. 5elainan faal paru
5omplikasi9
&. /ila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau
/ronkietaksis
2. 5egagalan jantung untuk berfungsi
3. mpisema paru
'. !bses metastasis diotak
B. Saran
/agi tenaga kesehatan supaya lebih memahami tanda dan gejala bron$hitis
pada bayiAanak sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
DA!TAR PUSTAKA
oenges, arilynn , 2003, encana !suhan Kepera"atan : Pedoman #ntuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Pera"atan Pasien, C alih bahasa, 7
ade 5ariasaC editor, oni$a ster, disi 3, akarta 9 8#
17
7/24/2019 askep_bronkitis
http://slidepdf.com/reader/full/askepbronkitis 18/18
ona . ;ong, 200', Pedoman Klinis Kepera"atan Pediatrik disi ', akarta 9
/uku 5edokteran 8#
5eliat, /udi !nna, Proses Kepera"atan
Ngastiyah, 2006. Pera"atan !nak $akit , akarta 9 /uku 5edokteran 8#
dr.>usepno Basan. 2003. Buku Kuliah % &lmu Kesehatan !nak
8unadi "antoso dan akmuri. 200'. Kepera"atan
Daussig, 2002. Pera"atan !nak
18