bahan_hplc
TRANSCRIPT
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di zaman yang modern seperti sekarang ini, perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melaju dengan pesatnya. Tuntutan kebutuhan hiduplah
yang menjadikan manusia giat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berbagai ilmu dikembangkan, mulai dari ilmu sosial hingga ilmu eksak. Seperti salah
satu ilmu eksak yaitu ilmu kimia. Dalam praktiknya secara umum ilmu kimia, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang sususnan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat
dalam berbagai jenis benda material.
Dalam ilmu kimia banyak aspek-aspek penelitian yang dilakukan. Seperti
halnya, yang paling spesifik yaitu pemisahan molekul- molekul dari senyawa zat nya,
atau yang disebut dalam ilmu kimia yaitu Kromatografi. Kromatografi terbagi
menjadi berbagai macam lagi. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas
tentang “Kromatografi Cair Kinerja Tinggi” atau yang biasa di kenal HPLC. Bahasan
ini akan penulis rangkum dalam bentuk makalah.
1.2 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, penulis bertujuan untuk :
a. Memenuhi nilai salah satu tugas mata pelajaran kimia instrument.
b. Bahan referensi pada saat pembelajaran kimia instrument
c. Bahan pembelajaran dalam pembuatan makalah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 1
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
1.3 Metodologi
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode :
a. mencari referensi dari buku sumber kimia
b. mencari referensi dari Internet
1.4 Sistematika
I. Pendahuluan
II. Isi pembahasan
III. Penutup
IV. Daftar pustaka
1.5 Ruang lingkup
Kromatografi terdiri dari berbagai jenis, yaitu :
a. kromatografi kolom
b. kromatografi kertas dan lapis tipis
c. kromatografi gas
d. kromatografi HPLC
Dalam makalah ini penulis akan membahas kromatografi cair kinerja tinggi
dan alat yang digunakan yaitu HPLC. HPLC adalah alat yang sangat bermanfaat
dalam analisis. Bagian ini menjelaskan bagaimana pelaksanaan dan penggunaan
serta prinsip HPLC yang sama dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi
kolom.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 2
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
BAB II
ISI
2.1 Pengertian HPLC
HPLC adalah singkatan dari High Performance Liquid Chromatography, yaitu
alat yang berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam ( yaitu
sebuah tube dengan partikel bulat kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan
memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan tinggi melalui kolom. HPLC secara
mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain
dari pelarut yang menetes melalui kolom dibawah grafitasi, didukung melalui
tekanan tinggi sampai dengan 400 atm. Ini membuatnya lebih cepat.
HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran sangat kecil
untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas permukaan
yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul yang
melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari komponen-
komponen dalam campuran.Sampel yang akan dianalisis dijadikan dalam volume
yang kecil dari fase bergerak dan diubah melalui reaksi kimia oleh fase diam ketika
sampel melalui sepanjang kolom. Tujuan penggunaan alat ini adalah mengetahui
kadar asam organik.
Banyak dari pengubahan tergantung dari sifat alami analit, fase diam, dan
fase bergerak. Waktu saat analit keluar dari ujung kolom disebut waktu retensi dan
merupakan suatu karakteristik yang unik dari tiap analit. Penggunaan dari tekanan
menaikkan kecepatan linear memberikan lebih sedikit waktu bagi analit untuk
berdifusi, dan menghasilkan chromatogram. Pelarut yang banyak digunakan yaitu air
dan zat-zat organik seperti methanol.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 3
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
HPLC ini digunakan untuk asam organik , seperti asam formiat dan asam
asetat. Jika sampel mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi dulu kemudian
di-treatment sehingga berupa larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi
dan bening karena syarat sampel yang dapat dianalisa menggunakan HPLC adalah
harus tidak ada endapan dan harus bening.
2.2 Prinsip kerja alat HPLC
Prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji diinjeksikan
ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan terurai dan terpisah menjadi
senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan perbedaan afinitasnya. Hasil
pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector (spektrofotometer UV,
fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang tertentu, hasil yang muncul
dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh recorder yang biasanya dapat
ditampilkan menggunakan integrator atau menggunakan personal computer (PC)
yang terhubung online dengan alat HPLC tersebut.
2.3 Jenis-jenis HPLC
Berdasarkan prinsip kerjanya :
1. HPLC Isocratic
HPLC isocratic digunakan pada analisis senyawa kimia yang tidak
memerlukan perubahan komposisi fasa gerak, suhu, tekanan (preassure)
dan daya alir (flow) selama sampel diinjeksikan dan terelusi di dalam
kolom.
2. HPLC Gradient
HPLC gradient digunakan pada analisis senyawa kimia yang biasanya
memerlukan perubahan komposisi fasa gerak, suhu, preassure dan flow
selama sampel terelusi di dalam kolom agar senyawa kimia tersebut
dapat dipisahkan dari campurannya secara sempurna.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 4
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Berdasarkan berdasarkan sifat kepolaran (polarity) dari fase diam dan fase
geraknya :
1. Kromatografi fasa normal (normal phase) adalah kromatografi yang
dilakukan dimana fase diam lebih polar dibandingkan fase geraknya.
2. kromatografi fase terbalik (reversed phase) balik adalah kromatografi
dengan fase gerak lebih polar dibandingkan fase diamnya.
2.4 Cara menggunakan HPLC
Langkah-langkah menganalisa menggunakan HPLC yaitu mula-mula sampel
diinjeksi dengan syringe. Kemudian sampel masuk ke injection hall. Dari injection
hall ini proses utama cara kerja HPLC dimulai, yaitu dengan memompa sampel ke
kolom oleh LC20AT dalam tekanan tinggi.
Dari kolom, sampel dijadikan fase bergerak dan diolah dengan fase diam
yaitu biasanya H2SO4 0,05 N dan CH3OH berdasarkan afinitas elektron. Setelah
terpisah, dengan berbagai perhitungan matematis, HPLC yang sudah disambungkan
dengan komputer ini memberikan pembacaan berupa peak. Setelah itu kita mencari
luasan di bawah peak untuk mengetahui kadar analit.
Rumus perhitungannya adalah y = ½ b.h yaitu persamaan yang diplotkan
dengan least square. Sesuai dengan pengerjaan least square, maka sebelum
menggunakan HPLC untuk analit, kita harus membuat kurva standar terlebih dahulu
dengan menggunakan larutan standar.
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa gerak selama
analisis kromatografi berlangsung. Efek dari Elusi Gradien adalah mempersingkat
waktu retensi dari senyawa-senyawa yang tertahan kuat pada kolom. Dasar-dasar
elusi gradien dijelaskan oleh Snyder.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 5
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Elusi Gradien menawarkan beberapa keuntungan :
a. Total waktu analisis dapat direduksi
b. Resolusi persatuan waktu setiap senyawa dalam campuran bertambah
c. Ketajaman Peak bertambah (menghilangkan tailing)
d. Efek sensitivitas bertambah karena sedikit variasi pada peak
Gradien dapat dihentikan sejenak atau dilanjutkan. Optimasi Gradien dapat
dipilih dengan cara trial and error.
Gradien elusi memisahkan analit bergantung pada afinitas elektron sesuai
fungsi dari afinitas elektron analit sebagai fase bergerak relatif terhadap fase diam.
Hal ini sesuai dengan ekstraksi liquid-liquid, namun berjalan secara kontinu. Sesuai
dengan prinsip tersebut maka komponen yang hidrofob dari analit akan keluar dari
kolom pada kondisi metanol tinggi, sedangkan komponen yang hidrofil dari analit
akan keluar dari kolom pada kondisi metanol rendah.
Setelah itu sampel dikeluarkan dari HPLC dan ruangan pembuangan dari
HPLC ini dicuci dengan asam asetat.
2.5 Keuntungan dan Kerugian HPLC
2.5.1 Keuntungan HPLC
Keuntungan dari penggunaan HPLC yaitu :
Lebih teliti
Sudah digital sehingga penggunaannya cepat dan lebih praktis
mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran
mudah melaksanakannya
kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi
dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis
Resolusi yang baik
dapat digunakan bermacam-macam detektor
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 6
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Kolom dapat digunakan kembali
mudah melakukan "sample recovery"
Keuntungan utama KCKT
KCKT dapat dipandang sebagai pelengkap Kromatografi Gas (KG). Dalam
banyak hal kedua teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh efek
pemisahan yang sama membaiknya. Bila derivatisasi diperlukan pada KG, namun
pada KCKT zat-zat yang tidak diderivatisasi dapat dianalisis. Untuk zat-zat yang
labil pada pemanasan atau tidak menguap, KCKT adalah pilihan utama.
Namun demikian bukan berarti KCKT menggantikan KG, tetapi akan
memainkan peranan yang lebih besar bagi para analis laboratorium. Derivatisasi
juga menjadi populer pada KCKT karena teknik ini dapat digunakan untuk
menambah sensitivitas detektor UV Visibel yang umumnya digunakan.
KCKT menawarkan beberapa keuntungan dibanding dengan kromatografi
cair klasik, antara lain:
Cepat: Waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang
dapat diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang tidak rumit
(uncomplicated), waktu analisis kurang dari 5 menit bisa dicapai
Resolusi : Berbeda dengan KG, Kromatografi Cair mempunyai dua fasa
dimana interaksi selektif dapat terjadi. Pada KG, gas yang mengalir sedikit
berinteraksi dengan zat padat; pemisahan terutama dicapai hanya dengan
fasa diam. Kemampuan zat padat berinteraksi secara selektif dengan fasa
diam dan fasa gerak pada KCKT memberikan parameter tambahan untuk
mencapai pemisahan yang diinginkan.
Sensitivitas detektor : Detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam
KCKT dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari
bermacam- macam zat. Detektor-detektor Fluoresensi dan Elektrokimia
dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12 gram). Detektor-detektor
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 7
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
seperti Spektrofotometer Massa, Indeks Refraksi, Radiometri, dll dapat juga
digunakan dalam KCKT
Kolom yang dapat digunakan kembali : Berbeda dengan kolom kromatografi
klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali (reusable) . Banyak analisis yang
bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis sampel yang
diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan Ideal untuk
zat bermolekul besar dan berionik : zat – zat yang tidak bisa dianalisis
dengan KG karena volatilitas rendah , biasanya diderivatisasi untuk
menganalisis psesies ionik. KCKT dengan tipe eksklusi dan penukar ion ideal
sekali untuk mengalissis zat – zat tersebut.
Mudah rekoveri sampel : Umumnya detektor yang digunakan dalam KCKT
tidak menyebabkan destruktif (kerusakan) pada komponen sampel yang
diperiksa, oleh karena itu komponen sampel tersebut dapat dengan mudah
dikumpulkan setelah melewati detektor. Solvennya dapat dihilangkan
dengan menguapkan kecuali untuk kromatografi penukar ion memerlukan
prosedur khusus.
2.5.2 Kerugian HPLC
Kerugian dari penggunaan HPLC yaitu :
Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dulu
Hanya bisa digunakan untuk asam organik
Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan
gradien elusi
Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang
terbatas
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 8
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
2.6 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam HPLC
Diameter internal dari kolom HPLC adalah aspek penting yang menentukan
kapasitas analit yang dapat dimasukkan dan dapat mempengaruhi sensitivitas.
Kolom yang lebih lebar dijumpai di aplikasi industri seperti pemurnian obat-obatan,
sedangkan kolom yang lebih sempit menaikkan sensitivitas dan hanya
membutuhkan sedikit solven.
Ukuran partikel juga berpengaruh. HPLC tradisional kebanyakan fase
diamnya melekat pada partikel silika. Ukuran partikel yang paling umum adalah
5μm. Ukuran yang lebih kecil menyediakan luas area lebih besar dan separasi yang
lebih baik, namun tekanan yang dibutuhkan untuk kecepatan linear optimum
berbanding terbalik dengan kuadrat diameter partikel.
Tekanan pompa yang besar dibutuhkan untuk partikel yang sangat kecil, dan
sekarang ada UHPLC (Ultra HPLC) yang dapat bekerja pada tekanan sangat tinggi
(1000 atm).
Kolom (coloum) yang digunakan pada HPLC untuk pemisahan biasanya
mempunyai porositas yang sangat kecil (3-50 µm) dengan diameter dalam 2-5 mm,
sehingga seluruh fase gerak serta sampel yang dianalisis harus disaring
menggunakan saringan mikro dengan filter yang mempunyai ukuran yang lebih kecil
atau sama dengan porositas dari kolom yang akan digunakan. Biasanya jika
menggunakan kolom dengan ukuran porositas 10 µm, maka fase gerak dan sampel
harus disaring dengan filter ± 0,45 µm. Hal tersebut sangat penting untuk
memperoleh hasil pemisahan yang sempurna serta untuk menghindari terjadinya
penyumbatan (blocking) di dalam kolom sehingga self life kolom lebih panjang.
Panjang pendek kolom juga mempengaruhi kecepatan dari terpisahnya masing-
masing analit.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 9
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Kolom dapat dipanaskan agar dihasilkan pemisahan yang lebih efesien, akan
tetapi suhu di atas 60o jarang digunakan, oleh karena mungkin terjadi penguraian
fase diam ataupun penguapan fase gerak pada suhu yang lebih tinggi tersebut. Jika
tidak dinyatakan lain dalam monografi, kolom dipertahankan pada suhu kamar.
Teknologi kolom partikel kecil ini memerlukan sistem pompa tekanan tinggi yang
mampu mengalirkan fase gerak pada tekanan tinggi, agar tercapai laju aliran
beberapa ml per menit. Oleh karena sering digunakan jumlah zat uji yang kecil
(umumnya lebih kecil dari 20 µg), maka diperlukan detektor yang sensitif. Dengan
teknologi ini, maka kromatografi cair dalam banyak hal dapat menghasilkan
pemisahan yang sangat cepat dan efisien yang tinggi.
Kolom yang terdapat pada alat, HPLC merupakan fase diam dimana senyawa
kimia yang berbeda akan berinteraksi berdasarkan perbedaan afinitasnya. Ada dua
perbedaan dalam HPLC, yang mana tergantung pada polaritas relatif dari pelarut
dan fase diam.
Di dalam kromatografi cair komposisi dari solven atau fasa gerak adalah
salah satu dari variabel yang mempengaruhi pemisahan. Terdapat variasi yang
sangat luas pada solven yang digunakan untuk KCKT, tetapi ada beberapa sifat
umum yang disukai, yaitu fasa gerak harus :
Murni, tidak terdapat kontaminan
Tidak bereaksi dengan wadah (packing)
Sesuai dengan defektor
Melarutkan sampel
Memiliki viskositas rendah
Bila diperlukan, memudahkan "sample recovery"
Diperdagangan dapat diperoleh dengan harga murah (reasonable price)
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 10
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Umumnya, semua solven yang sudah digunakan langsung dibuang karena
prosedur pemurniannya kembali sangat membosankan dan mahal biayanya. Dari
semua persyaratan di atas, persyaratan 1 s/d 4) merupakan yang sangat penting.
Menghilangkan gas (gelembung udara) dari solven, terutama untuk KCKT
yang menggunakan pompa bolak balik (reciprocating pump) sangat diperlukan
terutama bila detektor tidak tahan kinerja sampai 100 psi. Udara yang terlarut yang
tidak dikeluarkan akan menyebabkan gangguan yang besar di dalam detektor
sehingga data yang diperoleh tidak dapat digunakan (the data may be useless).
Menghilangkan gas (degassing) juga sangat baik bila menggunakan kolom yang
sensitif terhadap udara (contoh : kolom berikatan dengan NH2).
2.6.1 Fase normal HPLC
Sebuah kolom sederhana memiliki diameter internal 4.6 mm (dan mungkin
kurang dari nilai ini) dengan panjang 150 sampai 250 mm yang diisi dengan partikel
silika yang sangat kecil dan pelarut non polar misalnya heksan.
Senyawa-senyawa polar dalam campuran melalui kolom akan melekat lebih
lama pada silika yang polar dibanding degan senyawa-senyawa non polar. Oleh
karena itu, senyawa yang non polar kemudian akan lebih cepat melewati kolom.
2.6.2 Fase balik HPLCDalam kasus ini, ukuran kolom sama, tetapi silika dimodifikasi menjadi non
polar melalui pelekatan rantai-rantai hidrokarbon panjang pada permukaannya
secara sederhana baik berupa atom karbon 8 atau 18. Sebagai contoh, pelarut polar
digunakan berupa campuran air dan alkohol seperti metanol.
Dalam kasus ini, akan terdapat atraksi yang kuat antara pelarut polar dan
molekul polar dalam campuran yang melalui kolom. Atraksi yang terjadi tidak akan
sekuat atraksi antara rantai-rantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika (fase
diam) dan molekul-molekul polar dalam larutan. Oleh karena itu, molekul-molekul
polar dalam campuran akan menghabiskan waktunya untuk bergerak bersama
dengan pelarut.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 11
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Senyawa-senyawa non polar dalam campuran akan cenderung membentuk
atraksi dengan gugus hidrokarbon karena adanya dispersi gaya van der Waals.
Senyawa-senyawa ini juga akan kurang larut dalam pelarut karena membutuhkan
pemutusan ikatan hydrogen sebagaimana halnya senyawa-senyawa tersebut berada
dalam molekul-molekul air atau metanol. Oleh karenanya, senyawa-senyawa ini
akan menghabiskan waktu dalam larutan dan akan bergerak lambat dalam kolom.
Ini berarti bahwa molekul-molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom.
Fase balik HPLC adalah bentuk yang biasa digunakan dalam HPLC untuk melihat
seluruh proses
2.7 Diagram alir HPLC
Injeksi sampel
Injeksi sample seluruhnya bekerja secara otomatis sehingga kita tidak
mungkin mengetahui apa yang terjadi selama prose situ berlangsung, karena proses
ini meliputi tekanan.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 12
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Waktu retensi
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju
detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur berdasarkan waktu
dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang
maksimum, dari senyawa itu.
Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda.
Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung
pada:
tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari
pelarut)
kondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga
pada ukuran partikel)
komposisi yang tepat dari pelarut
temperatur pada kolom
Itu berarti bahwa kondisi harus dikontrol secara hati-hati, jika kita
menggunakan waktu retensi sebagai sarana untuk mengidentifikasi senyawa-
senyawa.
Detektor
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.
Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan
ultra-violet.
Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang
gelombang. Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom
dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan, kita akan mendapatkan pembacaan
langsung berapa besar sinar yang diserap.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 13
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang
melewati berkas pada waktu itu. Kita akan heran mengapa pelarut yang digunakan
tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut menyerapnya, tetapi berbeda, senyawa-
senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-bagian yang berbeda dari
specktrum UV.
Misalnya, metanol, menyerap pada panjang gelombang dibawah 205 nm dan
air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika kita menggunakan campuran metanol-air
sebagai pelarut, kita sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang lebih besar
dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.
Interpretasi output dari detektor
Output akan direkam sebagai rangkaian puncak-puncak, dimana masing-
masing puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang melalui detektor dan
menerap sinar UV. Sepanjang kita mengontrol kondisi kolom, kita dapat
menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang
diperoleh.Tentunya, kita sudah mengukur senyawa-senyawa murni tersebut dari
berbagai senyawa pada kondisi yang sama.
Kita juga dapat menggunakan puncak sebagai jalan untuk mengukur
kuantitas dari senyawa yang dihasilkan. Mari beranggapan bahwa kita tertarik
dengan senyawa tertentu, misalnya X.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 14
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Jika kita menginjeksi suatu larutan yang mengandung senyawa murni X yang
telah diketahui jumlahnya pada instrumen, kita tidak hanya dapat merekam waktu
retensi dari senyawa tersebut, tetapi kita juga dapat menghubungkan jumlah dari
senyawa X dengan puncak dari senyawa yang dihasilkan.
Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X yang melalui
detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui layar komputer. Area
dihitung sebagai bagian yang berwarna hijau dalam gambar (sangat sederhana).
Jika larutan X kurang pekat, area dibawah puncak akan berkurang meskipun
waktu retensi akan sama.
Misalnya,Ini berarti dimungkinkan mengkalibrasi instrumen sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui berapa jumlah substansi yang dihasilkan meskipun
dalam jumlah kecil.
Meskipun demikian, harus berhati-hati. Jika kita mempunyai dua substansi
yang berbeda dalam sebuah campuran (X dan Y), dapatkah kita mengatakan jumlah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 15
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
relatifnya? kita tidak dapat mengatakannya jika kita menggunakan serapan UV
sebagai metode pendeteksinya.
Dalam gambar,
area di bawah puncak Y lebih
kecil dibanding dengan area dibawah puncak X. Ini mungkin disebabkan oleh karena
Y lebih sedikit dari X, tetapi bisa jadi sama karena Y mengabsorbsi sinar UV pada
panjang gelombang lebih sedikit dibanding dengan X. Ini mungkin karena jumlah
besar Y yang tampak, tetapi jika diserap lemah,ini akan hanya memberikan puncak
yang kecil.
2.8 Rangkaian HPLC pada spektrometer massa
Pada saat detektor menunjukkan puncak, beberapa senyawa sementara
melewati detektor dan pada waktu yang sama dapat dialihkan pada spektrometer
massa. Pengalihan ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat dibandingkan
pada data komputer dari senyawa yang polanya telah diketahui. Ini berarti bahwa
identifikasi senyawa dalam jumlah besar dapat ditemukan tanpa harus mengetahui
waktu retensinya.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 16
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Bagian-bagian instrument HPLC
Keterangan :
1. Botol pelarut (reservoir)
Botol untuk fase gerak (mobile phase) dapat berisi campuran eluen atau
eluen murni disesuaikan dengan kepentingan analisa.
2. Pompa (pump)
Pompa berfungsi untuk memompa baik eluen dan sampel yang
disuntikan melalui injektor. Sebagian besar pompa HPLC memiliki keluaran
tekanan (output pressure) 1000-6000 psi dan mampu menghasilkan aliran
sampai 20 mL/menit.
Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu kinerja konstan (constant
pressure) dan pemindahan konstan (constant displacement). Pemindahan
konstan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: pompa reciprocating dan pompa
syringe. Pompa reciprocating menghasilkan suatu aliran yang berdenyut
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 17
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
teratur (pulsating),oleh karena itu membutuhkan peredam pulsa atau
peredam elektronik untuk, menghasilkan garis dasar (base line) detektor
yang stabil, bila detektor sensitif terhadapan aliran. Keuntungan utamanya
ialah ukuran reservoir tidak terbatas. Pompa syringe memberikan aliran yang
tidak berdenyut, tetapi reservoirnya terbatas.
3. Injektor (injector)
Injektor adalah tempat untuk menyuntikan sampel ke dalam kolom.
Sampel yang akan dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan
disturbansi yang minimum dari material kolom.
Ada dua model umum :
a. Stopped Flow
b. Solvent Flowing
Ada tiga tipe dasar injektor yang dapat digunakan :
1) Stop-Flow: Aliran dihentikan, injeksi dilakukan pada kinerja atmosfir,
sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa digunakan
karena difusi di dalam cairan kecil clan resolusi tidak dipengaruhi
2) Septum: Septum yang digunakan pada KCKT sama dengan yang
digunakan pada Kromtografi Gas. Injektor ini dapat digunakan pada
kinerja sampai 60 -70 atmosfir. Tetapi septum ini tidak tahan dengan
semua pelarut-pelarut Kromatografi Cair.Partikel kecil dari septum yang
terkoyak (akibat jarum injektor) dapat menyebabkan penyumbatan.
3) Loop Valve: Tipe injektor ini umumnya digunakan untuk menginjeksi
volume lebih besar dari 10 µ dan dilakukan dengan cara automatis
(dengan menggunakan adaptor yang sesuai, volume yang lebih kecil
dapat diinjeksifan secara manual). Pada posisi LOAD, sampel diisi
kedalam loop pada kinerja atmosfir, bila VALVE difungsikan, maka sampel
akan masuK ke dalam kolom.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 18
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
4. Kolom (coloum)
Kolom merupakan bagian yang sangat penting dari disebut cartridge,
ada pula yang terbuat dari stainless steel. Kolom terdiri dari fase diam (oktil,
oktadesil, fenil, nitril, amin, dll) yang terikat secara kimia dengan partikel-
partikel silika berpori yang terdapat dibagian dalam kolom.
Berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung pada pemilihan
kolom dan kondisi percobaan yang sesuai.
Kolom dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1) Kolom analitik : Diameter dalam 2 -6 mm. Panjang kolom tergantung
pada jenis material pengisi kolom. Untuk kemasan pellicular, panjang
yang digunakan adalah 50 -100 cm. Untuk kemasan poros
mikropartikulat, 10 -30 cm. Dewasa ini ada yang 5 cm.
2) Kolom preparatif: umumnya memiliki diameter 6 mm atau lebih besar
dan panjang kolom 25 -100 cm. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel
dan biasanya dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga
digunakan temperatur lebih tinggi, terutama untuk kromatografi
penukar ion dan kromatografi eksklusi. Pengepakan kolom tergantung
pada model KCKT yang digunakan (Liquid Solid Chromatography, LSC;
Liquid Liquid Chromatography, LLC; Ion Exchange Chromatography, IEC,
Exclution Chromatography, EC)
5. Detektor (detector)
Detektor yang paling banyak digunakan adalah detector ultra violet
(UV)/Visible, fluorometer (terutama untuk zat yang memiliki panjang
gelombang eksitasi dan emisi) dan detektor indeks bias.
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di
dalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadamya (analisis
kuantitatif). Detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi, gangguan
(noise) yang rendah, kisar respons linier yang luas, dan memberi respons
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 19
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan yang rendah terhadap aliran dan
fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh.
Detektor KCKT yang umum digunakan adalah detektor UV 254 nm. Variabel
panjang gelombang dapat digunakan untuk mendeteksi banyak senyawa
dengan range yang lebih luas. Detektor indeks refraksi juga digunakan secara
luas, terutama pada kromatografi eksklusi, tetapi umumnya kurang sensitif
jika dibandingkan dengan detektor UV.
Detektor-detektor lainnya antara lain:
1) Detektor Fluorometer
2) Detektor Spektrofotometer Massa
3) Detektor lonisasi nyala
4) Detektor Refraksi lndeks
5) Detektor Elektrokimia
6) Detektor Reaksi Kimia
6. Komputer (PC) dan Printer
Komputer berisi software pengolahan data yang menampilkan grafik
dari pembacaan absorbansi sampel terhadap perubahan waktu. Grafik hasil
pembacaan disebut kromatogram.
2.9 Komponen Analisis HPLC
HPLC memiliki empat komponen dasar: sistem pengiriman pelarut untuk
memberikan kekuatan pendorong untuk fase gerak, sebuah sarana yang sampel
dapat diperkenalkan ke dalam pelarut, kolom, dan beberapa jenis detektor. Sebuah
perekam digunakan untuk menampilkan hasil dan integrator yang melakukan
perhitungan.
Kolom yang digunakan untuk pemisahan tertentu didasarkan pada jenis
molekul yang akan dianalisis. Berbagai jenis mode kromatografi dapat digunakan
untuk pemisahan molekul. Sebagai contoh, kolom pertukaran ion terpisah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 20
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
dibebankan molekul seperti asam amino, protein, atau nukleotida. Ukuran polimer
organik pengecualian kolom terpisah seperti polyvinyls dan silikon atau biopolimer
seperti protein, asam nukleat, atau gula. Adsorpsi molekul kolom terpisah
berdasarkan interaksi mereka dengan fase diam. Mode ini berguna untuk
pemisahan vitamin, pewarna, lipid, fenol, dan antioksidan.
Pemisahan kolom digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan cara
bahwa pelarut menjadi dibagi menjadi lapisan stasioner dan mobile, dan berguna
dalam menganalisis steroid, aromatik, vitamin, dan antibiotik.
Molekul-molekul eluting dari salah satu dari berbagai jenis kolom ini
kemudian dianalisis oleh berbagai jenis detektor, mengukur absorbansi, fluoresensi,
atau elektrokimia atau properti radiokimia. Jenis lain dari detektor termasuk indeks
massa spektroskopi dan bias.
2.10 Aplikasi HPLC
Sebuah kemajuan terbaru dari HPLC telah pengembangan metode HPLC
dipisahkan oleh medan (DHPLC). prosedur ini dapat memisahkan molekul DNA
untai-ganda yang berbeda dengan sebagai sedikit sebagai salah satu pasangan
basa. Kecepatan analisis (sekitar 5 menit per sampel) dan ukuran fragmen DNA yang
dapat dianalisis (hingga 2,0 kilobyte) telah membuatnya menjadi metode yang
disukai untuk berbagai aplikasi dalam bidang biologi molekular.
Aplikasi dari DHPLC termasuk deteksi polimorfisme nukleotida tunggal
(SNP). Ini adalah satu variasi pasangan basa dalam DNA yang dapat memberikan
informasi yang berharga pada variasi genetik dalam populasi. Mereka juga dapat
membantu untuk mengidentifikasi gen yang menyebabkan penyakit manusia
tertentu.
Untuk menentukan apakah kedua gen kepentingan berbeda, mereka terlebih
diperkuat oleh reaksi berantai polimerase dan kemudian disuntikkan bersama-sama
ke dalam kolom terbalik-fase yang disebut. Dalam jenis kolom, fasa stasioner kurang
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 21
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
polar dari fase gerak, yang merupakan kebalikan dari pengaturan yang ditemukan di
kolom standar. Setelah gen yang disuntikkan, yang mengikat DNA pada fase
stasioner. Peningkatan suhu menyebabkan gen masing-masing untuk memisahkan
menjadi dua alur (fenomena yang disebut dipisahkan oleh medan). Setelah
didenaturasi, alur dapat memasuki fase gerak dan bergerak melalui kolom.
Pendinginan kolom menyebabkan untai gen untuk bergabung, dan DNA
pasang kembali ke kolom. Suhu dimanipulasi untuk membuat untaian terus terpisah
dan bergabung kembali, dengan saldo ditentukan oleh kekuatan daya tarik yang ada
antara untai. Jika dua gen yang persis sama, mereka akan menghabiskan lebih
banyak waktu dalam fase stasioner, dan elute dari kolom lebih lambat. Jika gen
berbeda bahkan oleh nukleotida tunggal, bagaimanapun, mereka akan
menghabiskan lebih banyak waktu dalam fase gerak, dan biarkan kolom lebih cepat.
analisis kromosom Y adalah salah satu alat molekul yang paling kuat untuk melacak
evolusi manusia.
Polimorfisme dalam kromosom Y manusia, terdeteksi oleh DHPLC, dapat
digunakan sebagai penanda untuk melacak evolusi manusia. Hal ini pada akhirnya
akan membantu untuk menjelaskan pola-pola asal-usul manusia, migrasi, dan
campuran. Kemampuan untuk secara cepat dan efisien SNP genotipe dengan
menggunakan DHPLC juga berguna dalam kedokteran, melalui identifikasi mutasi
yang mengakibatkan kerentanan terhadap penyakit tertentu atau yang
mempengaruhi tanggapan fisik terhadap obat tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 22
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
BAB III
KESIMPULAN
1. HPLC adalah singkatan dari High Performance Liquid Cromatography, yaitu alat
yang berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam ( yaitu
sebuah tube dengan partikel bulat kecil dengan permukaan kimia tertentu)
dengan memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan tinggi melalui kolom.
HPLC secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari
kromatografi kolom.
2. Prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji
diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan terurai dan
terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan perbedaan
afinitasnya. Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector
(spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang
tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh
recorder yang biasanya dapat ditampilkan menggungakan integrator atau
menggunakan personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC
tersebut.
3. Keuntungan dari penggunaan HPLC yaitu :
Lebih teliti
Sudah digital sehingga penggunaannya cepat dan lebih praktis
mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran
mudah melaksanakannya
kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi
dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis
Resolusi yang baik
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 23
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
dapat digunakan bermacam-macam detektor
Kolom dapat digunakan kembali
mudah melakukan "sample recovery"
4. Kerugian dari penggunaan HPLC yaitu :
Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dulu
Hanya bisa digunakan untuk asam organic
Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan
gradien elusi.
Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang
terbatas
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 24
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Basset,J.dkk.1994.Buku Ajar Vogel Analisis Kunatitatif Anorganik.
Jakarta: E.G.C.Penerbit Buku Kedokteran
Depkes RI Farmakope Indonesia,halaman 1061-1064
Cook Book.Atomatik Absorption Spectrometer Al 1200 ,buku satu.
http://www.chemistry.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/kromatografi_cair_kinerja_tinggi_hplc/
Bidlingmeyer, Praktis HPLC Brian A. Metodologi dan Aplikasi: New. York John Wiley & Sons, 1992.
Underhill, A. Peter, Peidong Shen, Alice A. Lin, et al. "Kromosom Y Sequence Variasi dan Sejarah Manusia Genetika populasi. Sifat" 26 (2000): 358-361.
Gemboa Ana,2003, The Theory and Instrumentation of the AAS , www.physicspost.com/articles.php
http://www.cee.vt.edu/ewr/environmental/teach/smprimer/aa/aa.html .
http://infolab.uns.ac.id/?p=875
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.pharm.uky.edu/ASRG/HPLC/HPLCMYTRY.html
http://www.lcresources.com/resources/getstart/generic%20HPLC.gif
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406500142.html
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 13 Bandung Page 25