bahanproposalpenelitianegi

4
C. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum Untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45- 59 tahun yang mengalami penyakit demensia ringan di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas Nanggeleng kota Sukabumi. b. Tujuan khusus Berdasarkan tujuan umum telah dijelaskan maka tujuan khusunya adalah : a. Mengetahui proses pelaksanaan senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45-59 tahun di posbindu marawah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi. b. Mengetahui gambaran aspek kognitif sebelum dilakukan senam otak di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi. c. Mengetahui gambaran aspek kognitif sesudah dilakukan senam otak di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi. d. Mengetahui pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia 45-59 tahun yang mengalami penyakit demensia ringan di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi. D. Manfaat Penelitan 1. Bagi institusi pendidikan Sebagai referensi bagi para pengunjung perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi. Penelitian ini akan dapat menambah pengawasan keilmuan dalam dunia keperawatan khususnya tentang gerontology, dan awal untuk penelitian selanjutnya dalam mempertahankan dan meningkatkan aspek kognitif pralansia yang mengalami demensia ringan. 2. Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan Sebagai bahan informasi kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya, dalam memberikan pelayanan keperawatan

Upload: egisulaeman

Post on 03-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proposal penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: bahanproposalpenelitianEGI

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umumUntuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45- 59 tahun yang mengalami penyakit demensia ringan di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas Nanggeleng kota Sukabumi.

b. Tujuan khususBerdasarkan tujuan umum telah dijelaskan maka tujuan khusunya adalah :

a. Mengetahui proses pelaksanaan senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45-59 tahun di posbindu marawah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi.

b. Mengetahui gambaran aspek kognitif sebelum dilakukan senam otak di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi.

c. Mengetahui gambaran aspek kognitif sesudah dilakukan senam otak di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi.

d. Mengetahui pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia 45-59 tahun yang mengalami penyakit demensia ringan di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi.

D. Manfaat Penelitan

1. Bagi institusi pendidikan Sebagai referensi bagi para pengunjung perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kota Sukabumi. Penelitian ini akan dapat menambah pengawasan keilmuan dalam dunia keperawatan khususnya tentang gerontology, dan awal untuk penelitian selanjutnya dalam mempertahankan dan meningkatkan aspek kognitif pralansia yang mengalami demensia ringan.2. Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan informasi kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya, dalam memberikan pelayanan keperawatan pada lansia untuk mempertahankan dan meningkatkan aspek kognitif.3.Bagi Mahasiswa

Menambah wawasan tentang pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia dengan kejadian demensia ringan pada pralansia.

c. Bagi posbindu MarwahMenambah pengetahuan tentang cara senam otak pada pralansia dan

mengetahui secara umum tentang demensia ringan pada pralansia, untuk meningkatkan peran serta pralansia sesuai dengan potensi yang dimilikinya dalam mengoptimalkan kemampuan yang masih ada.

E. Kerangka PemikiranPada usia lanjut terjadi beberapa perubahan fungsi tubuh salah satunya penurunan

fungsi kognitif atau dikenal dengan istilah demensia. Demensia adalah suatu kondisi konfusi

Page 2: bahanproposalpenelitianEGI

kronis dan kehilangan kemampuan kognitif secara global dan progresif yang dihubungkan dengan masalah fisik. (waving 2003: 52). Diperlukan upaya atau cara untuk memmpertahankan fungsi kognitif tersebut adalah salah satunya dengan kebiasaan melakukan aktivitas kognitif. Aktivitas kog nitif adalah semua proses dan produkdan produk pikiran atau mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, menimbulkan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. (cognitive-activities-for-the-elderly.html). diharapkan dengan kebiasaan melaukan aktivitas kognitif kejadian demensiapada lansia dapat dicegah.

Aspek kognitif dapat diartikan sebagai proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat,mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. (karimftik.html). salah satu cara agar aspek kognitif dapat bekerja dengan baik yaitu dengan melakukan senam otak.

Senam otak bertujuan untuk meningkatkan kinerja otak gerakan dilakukan dalam senam otak akan mengaktifkan mata, telinga, dan kaki secara simultan sehingga pada dimensi tertentu, senam otak dapat mengaktifkan otak kiri dan kanan, senam otak juga dapat memberikan rangsangan atau stimulus ke otak, stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan dalam proses berpikir, dan memori, serta meningkatkan kinerja otak dan dapat memperkecil terjadinya penyakit demensiayang diderita oleh para lansia, senam otak tersebut harus dilakukan secara rutin agar secara kemampuan fungsi otak dapat berangsur membaik. (as’adi…)Beberapa gerakan senam otak :

a. Gerakan kaki dan tangan manfaatnya : merangsang bagian otak.b. Olengan pinggul manfaatnya : mengaktifkan otak untukmelihat ke kiri dan ke

kanan.c. Menguap berenergi : mengaktifkan otot untuk peningkatan oksigen agar otak

berfungsi secara efisien dan rileks.Kerangka pemikiran adalah suatu hubungan kaitan antara satu konsep terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmojo, 2005: 45).’’pengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45-59 tahun yang mengalami penyakitdemensia ringan di osbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng “bisa dilihat dalam kerangka pemikiran di bawah ini.

Gambar 1.1 kerangka pemikiranPengaruh senam otak terhadap aspek kognitif pralansia usia 45-59 tahun yang

mengalami penyakit demensia ringan di posbindu marwah wilayah kerja puskesmas nanggeleng kota sukabumi.

Page 3: bahanproposalpenelitianEGI

Keterangan :

= factor yang diteliti = intervensi/perlakuan

F. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau dugaan logis tentang keadaan populasi yang dapat ditentukan dari hasil penelitian atau pengalaman (Budiatro, 2002:178)

Hipotesis dalam penilitian ini adalah terdapat pengaruh antar senam otak terhadap kejadian demensia di posbindu marwah.

Bentuk hipotesis dalam penilitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh antar senam otak terhadap aspek kognitif pralansia yang mengalami penyakit demensia ringan.

H1 : Terdapat pengaruh antar senam otak terhadap aspek kognitif pralansia yang mengalami penyakit demensia ringan.

Aspek kognitif sebelumnya

Aspek kognitif sesudah

Senam otak