craniofacialis.ppt
TRANSCRIPT
CRANIOFACIALIS
SUSUNAN RANGKA TENGKORAK
KEPALA
TELINGA
MATA
SUSUNAN RANGKA TENGKORAK
Berkembang dari lapisan benih mesodermal, yang nampak selama perkembangan minggu ke-3.
Pertulangan membranosa berlaku pada tulang pipih tengkorak.
Tengkorak dibagi dalam 2 bagian: neurokranium & viserokranium.
Neurokranium dibagi dalam 2 bagian: 1) tulang-tulang pipih (bagian membranosa) 2) bagian kartilaginosa/ kondrokranium (membentuk tulang-tulang dasar tengkorak)
Neurokranium membranosa: pembentukan tulang pipih membranosa ditandai dengan adanya spikula tulang (bentuk jarum) yang secara progresif memancar dari pusat penulangan primer ke arah tepi.
NEUROKRANIUM
Kondrokranium: Pada awalnya terdiri dari sejumlah tulang kartilago yang terpisah-pisah. Bila kartilago ini menyatu dan menulang oleh pertulangan endokondral, maka terbentuklah dasar tengkorak.
Dasar tulang oksipital dibentuk oleh:
Kartilago para kordal
Badan ke-3 sklerotom oksipital
Dari lempeng dasar oksipital ke arah mulut ke arah mulut ditemukan kartilago hipofisis dan trabecula cranii.
Kartilago ini segera menyatu masing-masing untuk membentuk tulang spenoid & etmoid.
Terbentuk suatu lempeng kartilago yang meluas dari daerah hidung hingga batas depan foramen magnum.
Ala orbitalis* membentuk sayap kecil tulang sfenoid.
Ala temporalis** membentuk sayap besar tulang sfenoid.
Simpai periotik*** membentuk pars petrosa & pars mastoidea ossis temporalis.
Ketiga unsur ini (*,**,***) menyatu dengan lempeng tengah & satu dengan lainnya, kecuali pada pembukaan di mana saraf otak meninggalkan tengkorak
VISEROKRANIUM
Terdiri atas tulang-tulang wajah.
Terutama dibentuk oleh kartilago 2 lengkung insang pertama.
Lengkung pertama proc.maxillaris (bagian dorsal)
Dari proc.maxillaris, terbentuk os maxilla, os zygomaticum & sebagian os temporalis.
Kartilago Meckel/ proc.mandibularis (bagian ventral).
Mesenkim di sekitar kartilago Meckel memadat & menulang oleh pertulangan membranosa membentuk mandibula.
Kartilago Meckel menghilang kecuali pd ligamentum sphenomandibulare
Ujung dorsal proc.mandibularis, bersama-sama dengan lengkung ke-2, membentuk inkus, malleus & stapes.
Pertulangan ketiga tulang ini dimulai pada bulan ke-4.
Tulang pertama yang mengalami penulangan penuh.
MENGAPA PADA MULANYA WAJAH LEBIH KECIL
DIBANDINGKAN NEUROKRANIUM?
Belum adanya sinus paranasales yang berisi udara
Ukuran tulang yang kecil, khususnya rahang bawah.
HAL INI DISEBABKAN OLEH:
KEPALA
Pembentukan kepala didukung oleh lengkung pharynx/lengkung brachialis.
Pada akhir minggu ke-4, pusat wajah dibentuk oleh stomodeum
Stomodeum dikelilingi oleh pasangan pertama lengkung pharynx.
Ketika mudigah berusia 41/2 minggu, terdapat 5 buah tonjolan mesenkim, yaitu:
Tonjolan mandibula (tonjolan 1&2)
Tonjolan maxilla (tonjolan 3&4)
Eminentia frontalis
Perkembangan wajah dilengkapi dengan pembentukan tonjolan nasal.
LENGKUNG PHARYNX
Terdiri atas 2 bagian, dorsal (proc.maxillaris) & ventral (proc.mandibularis/ rawan Meckel)
Penting dalam pembentukan:
Premaxilla, maxilla, os zygomaticus & sebagian os temporalis.
Mandibula Tulang telinga
tengah
Lengkung pharynx pertama
Juga dikenal sebagai lengkung hyoid (rawan Reichert).
Menghasilkan stapes, proc. styloideus ossis temporalis, lig. stylohyoideum, serta cornu minus
& bagian atas corpus ossis hyoidei pada bagian ventral.
Otot-ototnya adalahM.stapediusM.stylohyoideusVenter posterior M.digastricusM.auricularisOtot-otot wajah
Dipersarafi oleh nervus facialis
LENGKUNG PHARYNX KEDUA
LENGKUNG PHARYNX
KETIGA
Menghasilkan bagian bawah corpus & cornu majus ossis hyoidei.
Susunan ototnya terbatas pada m.stylopharyngeus & mungkin bagian
atas m.constrictor pharyngeus
Otot-ototnya dipersarafi oleh nervus glossopharyngeus.
LENGKUNG PHARYNX KE-4 & KE-6
Unsur rawan lengkung ini bersatu membentuk rawan-rawan:
Thyroidea
Cricoidea
Arythenoidea
Corniculata
Cuneiforme larynx Otot-otot:
M.cricothyroideus
M.levator veli palatini
Mm.constrictores pharyngei
Dan dipersarafi oleh ramus laryngeus superior nervus vagus
Otot-otot intrinsik larynx dipersarafi oleh ramus laryngeus recurrens nervus vagus.
TELINGA Perkembangan
telinga ditemukan pada mudigah berusia ±22 hari
Ektoderm menebal pada kedua sisi rhombencephalon
Terjadi pembentukan otokista (gelembung telinga)
Setiap gelembung terbagi menjadi:
Unsur ventral sacculus & ductus cochlearis
Unsur dorsal utriculus, canalis semicircularis & ductus endolymphaticus.
Keseluruhannya dikenal sebagai labyrinth membranosa
Cavum tympani dari entoderm.
Tuba Eustachii dari bagian proksimal kantong pharynx pertama.
Tuba Eustachii menghubungkan cavum tympani dengan nasopharynx.
Malleus & incus dari rawan lengkung pharynx pertama.
Stapes dari lengkung pharynx kedua.
Liang telinga dari bagian dorsal celah pharynx pertama.
Sumbatan meatus awal bulan ke-3.
Bulan ke-7, sumbatan melarut.
Gendang telinga tetap terbentuk.
Jika sumbatan meatus tetap ada hingga lahir tuli bawaan.
Gendang telinga dibentuk dari: 1)epitel ektoderm 2)epitel entoderm
Sebagian besar gendang telinga melekat erat pada tangkai malleus, sedangkan bagian lainnya membentuk sekat antara liang telinga luar & cavum tympani.
DAUN TELINGA Berkembang dari 6
buah mesenkim (3 buah pada setiap sisi liang telinga luar)
Tonjol-tonjol ini menyatu membentuk daun telinga tetap.
Penyatuan agak rumit sering terjadi kelainan.
Pada mulanya, telinga luar terletak dalam daerah leher bawah
Seiring perkembangan mandibula, mereka bergerak naik ke sisi kepala setinggi mata.
MATA
Mulai berkembang sebagai gelembung mata pada tiap-tiap sisi otak depan pada akhir perkembangan minggu ke-4.
Invaginasi dari gelembung mata membentuk cawan mata yang berdinding rangkap.
Invaginasi tadi meliputi sebagian permukaan bawahnya sehingga terbentuk fissura koroidea memungkinkan arteria hyaloidea mencapai ruangan dalam mata.
Minggu ke-7 terbentuk lubang bulat yang akan menjadi pupil.
Lempeng lensa terbentuk dari sel-sel ektoderm permukaan.
Lempeng lensa berinvaginasi & berkembang menjadi gelembung lensa.
Minggu ke-5 gelembung lensa terlepas hubungan dengan ektoderm permukaan & selanjutnya terletak dalam mulut cawan mata.
Lapisan pigmen retinabutir-butir pigmen kecil di lapisan luar cawan mata.
4/5 bagian belakang lapisan dalam cawan mata sel batang & kerucut.
1/5 bagian depan lapisan dalam cawan matairis & corpus ciliare.
M.sphincter pupillae & m.dilatator pupillae timbul dalam mesenkim jarang di antara cawan mata & epitel permukaan.
M.ciliaris terbentuk dari selapis mesenkim di bagian luar pars ciliaris retinae
pars ciliaris retinae (bagian dalam) dihubungkan dengan lensa oleh lig.suspensorium.
Dari gelembung lensa, sel-sel dinding belakangnya memanjang ke arah depanserabut lensa primer mengisi rongga gelembung lensa.
Akhir minggu ke-7 telah mencapai dinding depan gelembung lensa
Serabut-serabut lensa sekunder terus-menerus ditambahkan kepada inti yang di tengah.
Akhir minggu ke-5, primordium mata dikelilingi oleh mesenkim jarang differensiasi jadi lapisan dalam & luar.
Lapisan dalam koroidea
Lapisan luar sklera
Kornea dibentuk (dari luar ke dalam) oleh:
Selapis ektoderm permukaan
Stroma yang melanjutkan diri dengan sklera
Selapis epitel yang membatas bilik mata depan
Mesenkimjalinan serabut halus antara lensa & retina akan diisi oleh zat yang menyerupai agar & tembus cahaya corpus vitreum.
Canalis hyaloidea dari pembuluh hyaloidea yang menutup & menghilang.
Nervus opticus dari tangkai mata yang menghubungkan cawan mata dengan otak.
Cacat bawaan mata:Coloboma iridisKatarak bawaanMikroftalmiaanoftalmia