ebmaya

5
 Athaya Marwah Vedita/A3/1102011049 Skenario  Nn. A 15 tahun datang ke RS Y ARSI dengan keluhan kedua kaki kesemutan terus menerus, kram dan sakit bila berjalan sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai mual, kepala pusing dan susah tidur sehingga sulit konsentrasi belajar. asien sering buang air ke!il terutama pada malam hari, banyak makan tetapi  badan semakin kurus. ada ri"ayat keluarga diketahui ada yang menderita peny akit diabetes mellitus tipe #. Sekitar 1 tahun yang lalu pasien pernah ke dokter karena keluhan yang sama dan diberikan obat met$ormin. %ari keterangan ibu pasien diketahui selain mengkonsumsi met$ormin, pasien juga mengubah gaya hidup dengan rutin berolahraga dan mengatur pola makannya. & ' K( baik, kesadaran' !ompos mentis, )% 1#*+* mm-g, nadi *+menit, perna$asan #*+menit, suhu'/0,5 , 22' 53 kg, )2' 144 !m. -asil laboratorium %S #5* mg+dl dan -bA 1 6 3.57 2erda sarka n hasi l peme riksa an, dokt er mendi agno sis diabe tes mell itus tipe # dan memb erikan obat kombinasi met$ormin dan rosiglita8one dikarenakan %S dan -bA 1 yang masih tinggi padahal sudah mengkonsumsi monoterapi met$ormin , lalu ibu pasien bertanya tentang kee$ekti$an pemberian kombinasi met$ormin disertai rosiglita8one dengan monoterapi met$ormin saja dan met$ormin disertai perubahan gaya hidup pada anaknya. Foreground question 9anakah yang lebih e$ekti$ antara pemberian obat kombinasi met$ormin disertai rosiglita8one dengan mono terap i met$ormin dan met$ ormin disertai perub ahan gaya hidu p pada pasien remaj a peny akit diabetes mellitus tipe #: ' pasien remaja berumur 15 tahun I ' monoterapi met$ormin dan met$ormin diserta i perubahan gaya hidup ' kombinasi met$ormin dan rosiglita8one ; ' e$ekti$itas terapi Kata kunci %iabetes type # AN% met$ormin AN% rosiglita8one e!i"ihan situs """.nejm.org #asi" $encarian Sebanyak 15 artikel %i!itation <ast 5 year, $ull arti!le Artike" yang di$i"ih =A !lini!al trial to maintain gly!emi! !ontrol in youth "ith type # diabetes>

Upload: muthiadespi

Post on 05-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ebm

TRANSCRIPT

Athaya Marwah Vedita/A3/1102011049SkenarioNn. A 15 tahun datang ke RS YARSI dengan keluhan kedua kaki kesemutan terus menerus, kram dan sakit bila berjalan sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai mual, kepala pusing dan susah tidur sehingga sulit konsentrasi belajar. Pasien sering buang air kecil terutama pada malam hari, banyak makan tetapi badan semakin kurus. Pada riwayat keluarga diketahui ada yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 2. Sekitar 1 tahun yang lalu pasien pernah ke dokter karena keluhan yang sama dan diberikan obat metformin. Dari keterangan ibu pasien diketahui selain mengkonsumsi metformin, pasien juga mengubah gaya hidup dengan rutin berolahraga dan mengatur pola makannya. PF : KU baik, kesadaran: compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu:36,5 C, BB: 57 kg, TB: 144 cm. Hasil laboratorium GDS 250 mg/dl dan HbA1C = 7.5%Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosis diabetes mellitus tipe 2 dan memberikan obat kombinasi metformin dan rosiglitazone dikarenakan GDS dan HbA1C yang masih tinggi padahal sudah mengkonsumsi monoterapi metformin , lalu ibu pasien bertanya tentang keefektifan pemberian kombinasi metformin disertai rosiglitazone dengan monoterapi metformin saja dan metformin disertai perubahan gaya hidup pada anaknya. Foreground question Manakah yang lebih efektif antara pemberian obat kombinasi metformin disertai rosiglitazone dengan monoterapi metformin dan metformin disertai perubahan gaya hidup pada pasien remaja penyakit diabetes mellitus tipe 2?P : pasien remaja berumur 15 tahunI : monoterapi metformin dan metformin disertai perubahan gaya hidupC : kombinasi metformin dan rosiglitazone O : efektifitas terapiKata kunciDiabetes type 2 AND metformin AND rosiglitazonePemilihan situswww.nejm.orgHasil pencarianSebanyak 15 artikel LimitationLast 5 year, full articleArtikel yang dipilihA clinical trial to maintain glycemic control in youth with type 2 diabetes

REVIEW JURNALBackground Despite the increasing prevalence of type 2 diabetes in youth, there are few data to guide treatment. We compared the efficacy of three treatment regimens to achieve durable glycemic control in children and adolescents with recent-onset type 2 diabetesMethods Eligible patients 10 to 17 years of age were treated with metformin (at a dose of 1000 mg twice daily) to attain a glycated hemoglobin level of less than 8% and were randomly assigned to continued treatment with metformin alone or to metformin combined with rosiglitazone (4 mg twice a day) or a lifestyle-intervention program focusing on weight loss through eating and activity behaviors. The primary outcome was loss of glycemic control, defined as a glycated hemoglobin level of at least 8% for 6 months or sustained metabolic decompensation requiring insulin.Results Of the 699 randomly assigned participants (mean duration of diagnosed type 2 diabetes, 7.8 months), 319 (45.6%) reached the primary outcome over an average followup of 3.86 years. Rates of failure were 51.7% (120 of 232 participants), 38.6% (90 of 233), and 46.6% (109 of 234) for metformin alone, metformin plus rosiglitazone, and metformin plus lifestyle intervention, respectively. Metformin plus rosiglitazone was superior to metformin alone (P = 0.006); metformin plus lifestyle intervention was intermediate but not significantly different from metformin alone or metformin plus rosiglitazone. Prespecified analyses according to sex and race or ethnic group showed differences in sustained effectiveness, with metformin alone least effective in nonHispanic black participants and metformin plus rosiglitazone most effective in girls. Serious adverse events were reported in 19.2% of participants.Conclusion Monotherapy with metformin was associated with durable glycemic control in approximately half of children and adolescents with type 2 diabetes. The addition of rosiglitazone, but not an intensive lifestyle intervention, was superior to metformin alone.

I. VALIDITAS1.A Was the assignment of patient to treatment randomized?Ya, penelitian dilakukan dengan cara randomized

1.B Were the group similar at the start of the trial ? Ya, sesuai dengan baseline condition dalam table

2.A Aside from the allocated treatment, were the group treated equally?Ya follow up dilakukan dengan cara yang sama

2.B Were all patients who entered the trial accounted for ? and were they analyzed in the groups to which they were randomized? Ya dilakukan analisis

3. Were measured objective or were the patients and clinicians kept blind to which treatment was being received ?Ya, pasien dan peneliti tidak tahu obat mana yang diberikan

II. RESULT

1. How large was the treatment effect?

a. Perbandingan efektifitas pemberian obat kombinasi metformin dan rosiglitazone dengan monoterapi metforminRR: 0,386 / 0,517 = 0,75ARR: 0,517 0,386 = 0,131RRR: 1 0,75 = 0,25NNT: 1 / 0,131 = 7,63

b. Perbandingan efektifitas pemberian obat kombinasi metformin dan rosiglitazone dengan metformin disertai perubahan gaya hidupRR: 0,386 / 0,466 = 0,83ARR: 0,466 0,386 = 0,08RRR: 1 0,83 = 0,17NTT: 1 / 0,08 = 12,5

2. How precise was the estimate of the treatment effect?

Will The Result Helps Me In Caring For My Patient?1. Dari segi umur sesuai karena penelitian ini dilakukan pada anak usia 10-17 tahun sedangkan pasien saya berumur 15 tahun2. Bisa karena obat metformin dan rosiglitazone ada di Indonesia3. Ya karena berdasarkan penelitian pemberian obat kombinasi metformin dan rosiglitazone paling merupakn terapi yang paling efektif untuk diabetes tipe 2 pada usia remaja