etika_bisnis_menurut_islam.doc
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
1/27
ETIKA BISNIS MENURUT ISLAM
(SUATU TELAAH MATERIAL- IMMATERIAL ORIENTED)
Abstract
Islam declared neat ethics to be under Islamic law and good activity of the
business. Business ethics will make respectively the side feel comfortable and
calm, not suspected each other. Business ethics were in Islam presented in the
Islam business law that normally is mentioned with muamalah. The activity of
economics that aimed at satisfying the requirement for the life of humankind had
certain rules, mentioned the rule in the matter of the trade (baiy), borrowed
(ariyah), the debt, invested (mudharabah), the business cooperation (the partnership), used the guarantee (rahn), the transfer of the debt (hiwalah) and
still many other transaction kinds. Business in Islamic perspective is not only
simply material ends but also immaterial ones. !iven this, business in Islam must
be carried out professionally and compatible to "yariah values. This is so since
business in Islam has two dimensions# vertical and hori$ontal. The %oran
therefore has offered the concept of business without loss (ti&aratan lan taburra)
to all businessmen, i.e. despite losing financially, yet making a profit in the form
of religious rewards. 'ccordingly, this kind of business can only be acquired by
observing carefully the vertical and hori$ontal dimension of business in Islam.
Keywords: Business Islam, aterial, Immaterial
I. Pendahuluan
Kegagalan yang paling terasa dari modernisasi yang merupakan akibat
langsung dari era globalisasi adalah dalam bidang ekonomi. Kapitalisme modern
yang walaupun akhirnya mampu membuktikan kelebihannya dari sosialisme,
kenyataannya justru melahirkan berbagai persoalan, terutama bagi negara-negara
Dunia Ketiga (termasuk negara-negara Muslim) yang cenderung menjadi obyek
daripada menjadi subyek kapitalisme.
Dikaitkan dengan kegagalan kapitalisme arat di negara-negara Muslim
tersebut, kesadaran bahwa akar kapitalisme bukanlah dari !slam kemudian
membangkitkan keinginan untuk merekonstruksi sistem ekonomi yang dianggap
"
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
2/27
#otentik$ berasal dari !slam. %palagi sejarah memperlihatkan bahwa pemikiran
ekonomi, telah pula dilakukan oleh para ulama !slam, bahkan jauh sebelum %dam
&mith menulis buku monumentalnya 'he ealth o *ations."
Di samping itu, iklim perdagangan yang akrab dengan munculnya !slam,
telah menempatkan beberapa tokoh dalam sejarah sebagai pedagang yang
berhasil. Keberhasilan tersebut ditunjang oleh kemampuan skill maupun
akumulasi modal yang dikembangkan. Dalam pengertiannya yang sangat umum,
maka bisa dikatakan bahwa dunia kapitalis sudah begitu akrab dengan ajaran
!slam maupun para tokohnya. Kondisi tersebut mendapatkan legitimasi ayat al-
+uran maupun sunnah dalam mengumpulkan harta dari sebuah usaha secara
maksimal.
Dengan banyaknya ayat al-+uran dan adis yang memberi pengajaran cara
bisnis yang benar dan praktek bisnis yang salah bahkan menyangkut hal-hal yang
sangat kecil, pada dasarnya kedudukan bisnis dan perdagangan dalam !slam
sangat penting. /rinsip-prinsip dasar dalam perdagangan tersebut dijadikan
reerensi utama dalam pembahasan-pembahasan kegiatan ekonomi lainnya dalam
!slam sebagai mana pada mekanisme kontrak dan perjanjian baru yang berkaitan
dengan negara non-muslim yang tunduk pada hukum perjanjian barat.
/ada dasarnya etika (nilai-nilai dasar) dalam bisnis berungsi untuk
menolong pebisnis (dalam hal ini pedagang) untuk memecahkan problem-problem
(moral) dalam praktek bisnis mereka. 0leh karena itu, dalam rangka
mengembangkan sistem ekonomi !slam khususnya dalam upaya re1italisasi
1%diwarman Karim, konomi Islam # "uatu %a&ian konomi akro, (2akarta: !!!'
!ndonesia, 33), hlm.4-5.2 Ma6ime 7odinson, Islam dan %apitalisme, terj. %sep hikmat, (andung: !8ra, "9).
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
3/27
perdagangan !slam sebagai jawaban bagi kegagalan sistem ekonomi baik
kapitalisme maupun sosialisme, menggali nilai-nilai dasar !slam tentang aturan
perdagangan (bisnis) dari al-+uran maupun as-&unnah, merupakan suatu hal
yang niscaya untuk dilakukan. Dengan kerangka berpikir demikian, tulisan ini
akan mengkaji permasalahan re1italisasi perdagangan !slam, yang akan dikaitkan
dengan pengembangan sektor riil, dimana pelaku bisnis tidak hanya berorientasi
pada hal material tetapi juga immaterial .
II. Konsep E!"a B!sn!s Menu#u Isla$
A. Pen%e#!an E!"a B!sn!s
4
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
4/27
Menurut ;ran< Magnis-&useno ("999) etika4 merupakan salah satu disiplin
pokok dalam ilsaat, ia mereleksikan bagaimana manusia harus hidup agar
berhasil menjadi sebagai manusia.
'im /enulis 7asda Karya ("99=) mendeinisikan etika (ethics) yang
berasal dari bahasa >unani ethikos mempunyai beragam arti : pertama, sebagai
3Dataran etika normati (teoritis). Di sini ada beberapa kelompok pemikiran. (") 'eleologis,
paham bahwa baik-buruknya tindakan etis ditentukan oleh tujuan tertentu. Karena itu, menurut
kaum teleolog, etika adalah konsep yang relati terhadap tujuan. (?orens agus, %amus *ilsafat ,(2akarta, @ramedia, "99A), "35). 'ermasuk dalam kategori ini, antara lainB (a) etika eudamonia, bahwa baik buruknya tindakan manusia dilihat dari sejauh mana ia mampu mengantarkan si pelaku pada kebahagiaan tertinggi.(;ran< Magnis &useno, + Tokoh tika, (>ogya, Kanisius,"995), hlm. 43. 'okoh utamanya adalah %ristotelesB (b) etika egoisme, bahwa baik buruk perbuatan indi1idu diukur dari kemampuannya meningkatkan kesejahteraan, kebahagiaan dan
kepentingan pribadi si pelaku. (?orens agus, %amus *ilsafat , hlm. "3. 'okohnya, antara lain,@C. &cotti dan Ma6 &ternerB (c) etika utilitarianisme, bahwa benar salahnya perbuatan dilihat padadampaknya dalam memberikan sebanyak mungkin kebaikan, pada diri pelaku dan kebaikankepada sebanyak mungkin orang lain. 'okohnya adalah 2eremy entham ("5-"4) dan 2ohn&tuart Mill ("3A-"54). () Deontologis, kebalikan dari teleologis, bahwa baik buruk tindakantidak dilihat pada tujuan atau konsekuensi tindakan melainkan pada perbuatan itu sendiri, dengan
merujuk pada aturan perilaku ormal, di mana aturan perilaku ormal ini dihasilkan dari intuisi atau
a priori. ('im /enulis 7osda, %amus *ilsafat , (andung, 7osda Karya, "99=), "3. Misalnya, berbohong adalah jelek, karena perbuatan bohong itu sendiri secara moral memang tidak baik,meski ia dilakukan untuk tujuan-tujuan yang baik. 'okoh pemikiran etika ini adalah !mmanuelKant ("5-"3). (4) 7elati1isme, bahwa dalam putusan-putusan moral tidak ada kriteria yangabsolut. &emua tergantung pada kebudayaan masing-masing indi1idu, sehingga nilai moralitas
masing-masing orang atau masyarakat akan berbeda. /emikiran ini dianut, antara lain, oleh/rotagoras, /yrho, estermack, 2oseph ;letcher dan kaum skeptis. () *ihilisme, suatu pahamyang menyangkal keabsahan alternati positi manapun. Menurut paham ini, semua putusan nilaietis telah kehilangan kesahehannya, sehingga tidak ada satu pun yang bisa digunakan sebagai patokan etis. /aham ini, antara lain, diberikan oleh *iet
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
5/27
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
6/27
dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
harus diperbuat.
&edangkan secara umum bisnis= diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau
ri
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
7/27
/engertian di atas dapat dijelaskan bahwa !slam mewajibkan setiap
muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk bekerja. ekerja
merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki
harta kekayaan. Entuk memungkinkan manusia berusaha mencari nakah,
%llah &wt melapangkan bumi serta menyediakan berbagai asilitas yang dapat
dimanaatkan untuk mencari ri
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
8/27
Ftika bisnis lahir di %merika pada tahun "953-an kemudian meluas ke
Fropa tahun "93-an dan menjadi enomena global di tahun "993-an jika
sebelumnya hanya para teolog dan agamawan yang membicarakan masalah-
masalah moral dari bisnis, sejumlah ilsu mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis disekitar bisnis, dan etika bisnis dianggap sebagai suatu
tanggapan tepat atas krisis moral yang meliputi dunia bisnis di %merika
&erikat, akan tetapi ironisnya justru negara %merika yang paling gigih
menolak kesepakatan ali pada pertemuan negara-negara dunia tahun 335 di
ali. Ketika sebagian besar negara-negara peserta mempermasalahkan etika
industri negara-negara maju yang menjadi sumber penyebab global warming
agar dibatasi, %merika menolaknya.
2ika kita menelusuri sejarah, dalam agama !slam tampak pandangan
positi terhadap perdagangan dan kegiatan ekonomis. *abi Muhammad &%
adalah seorang pedagang, dan agama !slam disebarluaskan terutama melalui
para pedagang muslim. Dalam %l +uran terdapat peringatan terhadap
penyalahgunaan kekayaan, tetapi tidak dilarang mencari kekayaan dengan
cara halal (+&: B5=) 'llah telah menghalalkan perdagangan dan
melarang riba. !slam menempatkan akti1itas perdagangan dalam posisi
yang amat strategis di tengah kegiatan manusia mencari re
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
9/27
eber tentang etika /rotestantisme, yang menyitir kegiatan bisnis sebagai
tanggungjawab manusia terhadap 'uhan mengutipnya dari ajaran !slam.""
Kunci etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelakunya, itu
sebabnya misi diutusnya 7asulullah ke dunia adalah untuk memperbaiki
akhlak manusia yang telah rusak. &eorang pengusaha muslim berkewajiban
untuk memegang teguh etika dan moral bisnis !slami yang mencakup 7usnul
%huluq. /ada derajat ini %llah akan melapangkan hatinya, dan akan
membukakan pintu reogyakarta: ?embaga&tudi %gama dan ;ilsaat, "999), hlm. A.
9
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
10/27
amanah (tempatnya di surga) bersama para nabi, "hiddiqin (orang yang
&u&ur) dan para syuhada (adits). &iat toleran juga merupakan kunci sukses
pebisnis muslim, toleran membuka kunci re
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
11/27
4. Menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang
baik untuk kualitas yang buruk.. 'ransaksi 1a&asy dilarang, karena si penjual menyuruh orang lain memuji
barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
=. Ikhtikar dilarang, karena bermaksud mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga
yang lebih tinggi.
A. !haban *ahisy dilarang, karena menjual di atas harga pasar ."
&. Landasan No#$a!' E!"a B!sn!s Menu#u Isla$
-ertama, tauhid (kesatuan). 'auhid merupakan konsep serba eksklusi
dan serba inklusi. /ada tingkat absolut ia membedakan khalik dengan
makhluk, memerlukan penyerahan tanpa syarat kepada kehendak-*ya, tetapi
pada eksistensi manusia memberikan suatu prinsip perpaduan yang kuat
sebab seluruh umat manusia dipersatukan dalam ketaatan kepada %llah
semata. Konsep tauhid merupakan dimensi 1ertikal !slam sekaligus hiri
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
12/27
memperhatikan tiga hal:" (") , tidak diskriminasi terhadap pekerja, penjual,
pembeli, mitra kerja atas dasar pertimbangan ras, warna kulit, jenis kelamin
atau agama."= () , %llah yang paling ditakuti dan dicintai."A (4), tidak
menimbun kekayaan atau serakah, karena hakikatnya kekayaan merupakan
amanah %llah."5
%edua, keseimbangan (Keadilan). %jaran !slam berorientasi pada
terciptanya karakter manusia yang memiliki sikap dan prilaku yang seimbang
dan adil dalam konteks hubungan antara manusia dengan diri sendiri, dengan
orang lain (masyarakat) dan dengan lingkungan."
Keseimbangan ini sangat ditekankan oleh %llah dengan menyebut umat
!slam sebagai ummatan wasathan. :mmatan wasathan adalah umat yang
memiliki kebersamaan, kedinamisan dalam gerak, arah dan tujuannya serta
memiliki aturan-aturan kolekti yang berungsi sebagai penengah atau
pembenar. Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan, kemoderenan
merupakan prinsip etis mendasar yang harus diterapkan dalam akti1itas
maupun entitas bisnis."9
Dalam al-+uran dijelaskan bahwa pembelanjaan harta benda harus
dilakukan dalam kebaikan atau jalan %llah dan tidak pada sesuatu yang dapat
membinasakan diri.3 arus menyempurnakan takaran dan timbangan dengan
14 7ai8 !ssa eekun, Islamic Business thict, (Iirginia: !nternational !nstitute o !slamic
'hought, "995), hlm. 3-4.15 +&. %l-ujurat (9): "4.16 +&. %l-%nam (A): "A4.17+&. %l-Kahi ("): A.18 Muslich, ;p.cit., hlm. 4519Muhammad dan ?ukman ;auroni,
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
13/27
neraca yang benar ." Dijelaskan juga bahwa ciri-ciri orang yang mendapat
kemuliaan dalam pandangan %llah adalah mereka yang membelanjakan harta
bendanya tidak secara berlebihan dan tidak pula kikir, tidak melakukan
kemusyrikan, tidak membunuh jiwa yang diharamkan, tidak ber
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
14/27
melaksanakan bentuk akti1itas bisnis tertentu, berkreasi mengembangkan
potensi bisnis yang ada.
Dalam mengembangkan kreasi terhadap pilihan-pilihan, ada dua
konsekuensi yang melekat. Di satu sisi ada niat dan konsekuensi buruk yang
dapat dilakukan dan diraih, tetapi di sisi lain ada niat dan konsekuensi baik
yang dapat dilakukan dan diraih. Konsekuensi baik dan buruk sebagai bentuk
risiko dan manaat yang bakal diterimanya yang dalam !slam berdampak pada
pahala dan dosa.=
%eempat , /ertanggungjawaban. &egala kebebasan dalam melakukan
bisnis oleh manusi tidak lepas dari pertanggungjawaban yang harus diberikan
atas akti1itas yang dilakukan sesuai dengan apa yang ada dalam al-+uran
$'iap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya$.A
Kebebasan yang dimiliki manusia dalam menggunakan potensi sumber daya
mesti memiliki batas-batas tertentu, dan tidak digunakan sebebas-bebasnya,
melainkan dibatasi oleh koridor hukum, norma dan etika yang tertuang dalam
al-+uran dan &unnah rasul yang harus dipatuhi dan dijadikan reerensi atau
acuan dan landasan dalam menggunakan potensi sumber daya yang dikuasai.
'idak kemudian digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis yang terlarang
atau yang diharamkan, seperti judi, riba dan lain sebagainya. %pabila
digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis yang jelas-jelas halal, maka cara
pengelolaan yang dilakukan harus juga dilakukan dengan cara-cara yang
benar, adil dan mendatangkan manaat optimal bagi semua komponen
24 7aik !ssa eekun, ;p.=it., hlm. .25
Muslich, ;p.cit., h. , ?ihat +&. %n-*isa (): =, +&. %l-Kahi ("): 9.26 +&. %l Mudassir (5): 4.
"
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
15/27
masyarakat yang secara kontributi ikut mendukung dan terlibat dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan.5
/ertanggunjawaban ini secara mendasar akan mengubah perhitungan
ekonomi dan bisnis karena segala sesuatunya harus mengacu pada keadilan.
al ini diimplementasikan minimal pada tiga hal, yaitu: ("), dalam
menghitung margin, keuntungan nilai upah harus dikaitkan dengan upah
minimum yang secara sosial dapat diterima oleh masyarakat. (), economic
return bagi pemberi pinjaman modal harus dihitung berdasarkan pengertian
yang tegas bahwa besarnya tidak dapat diramalkan dengan probabilitas nol
dan tak dapat lebih dahulu ditetapkan (seperti sistem bunga). (4), !slam
melarang semua transaksi alegotoris yang dicontohkan dengan istilah gharar
(penipuan).
D. Telaah E!"a B!sn!s Isla$ Material Immaterial Oriented
%gama pada dasarnya dapat menjadi dinamisator bagi masyarakat dalam
menjalankan berbagai akti1itas baik secara indi1idu maupun kelompok.
Dengan demikian orang yang beragama akan mempunyai sikap mental
tertentu dan beragam sesuai dengan ajaran yang didalaminya dan tingkat
pemahaman yang dimiliki terhadap ajaran tersebut. %da beberapa contoh
perilaku masyarakat yang kurang produkti akibat dari pemahaman yang
kurang tepat terhadap ajaran agama.
27
Muslich, ;p.cit., hlm. 4.28 &yed *awab *a81i, ;p.cit., hlm."34.
"=
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
16/27
&eperti adanya suatu kecenderungan di sebagian umat !slam yang
bersikap pasrah atau menyerah kepada nasib. al ini barangkali ada
hubungannya dengan suatu aliran teologi &abariah yang percaya bahwa
semua tindakan dan perilaku manusia sudah ditentukan oleh 'uhan.9 egitu
juga pemahaman
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
17/27
diin1estasikan lagi. Di samping tidak ingin beroya-oya, ia juga ingin
bersikap jujur. &ikap jujur itu juga menimbulkan etos untuk mempertahankan
kualitas dan tidak menipu kualitas dalam produk yang dibuat.4" &edang
kepercayaan kepada akhirat dapat menimbulkan sikap tertentu, yaitu sikap
bertanggungjawab. 0rang yang tidak percaya kepada akhirat maka tidak
percaya juga dengan pahala dan dosa, lalu tidak ada moti1asi untuk berbuat
baik, karena berbuat benar atau salah sama saja.4
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa jika terjadi hubungan sinergi
antara aspek keagamaan dengan ekonomi akan menghasilkan prilaku positi
yang dapat mendorong produktiitas. ukan sebaliknya seperti apa yang
dipahami sebagian orang bahwa !slam menghambat kemajuan-kemajuan
ekonomi.
&ejarah membuktikan bahwa !slam yang dibawa oleh Muhammad telah
mampu mengubah keadaan masyarakat. /erubahan yang dilakukan juga tetap
menjaga kearian lokal di mana nilai-nilai yang positi atau netral yang sudah
ada pada usu %l-+ardhawi, %arakteristik Islam# %a&ian 'nalitik, (&urabaya: 7isalah @usti,
"99), hlm. "32M. Emer Chapra, Islam dan Tantangan konomi, (&urabaya: 7isalah @usti, "999), hlm.
4A.33
'a8yuddin %n-*abhani, embangun "istem konomi 'lternatif dalam -erspektif Islam, terj. Maghur achid, (&urabaya: 7isalah gusti, "99A), hlm."A".
"5
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
18/27
budaya komersial yang ada di kota Mekah. Menurut telaah Keneth Cragg
dalam bukunya $the e1ent o the +uran$, kitab suci kaum muslimin itu
banyak mempergunakan istilah-istilah perdagangan untuk menjelaskan
istilah-istilah keagamaan.4 ahkan al-+uran juga memberi petunjuk
langsung mengenai perdagangan, misalnya dalam menganjurkan dipakainya
sistem pembukuan yang jelas dan jujur dalam perjanjian hutang piutang. 4=
Demikian juga perintah untuk mempergunakan takaran atau standar dalam
perdagangan.4A
Ketika !slam datang, budaya komersial sudah berkembang dengan pesat
di kota Mekah, sehingga Mekah pun layak disebut sebagai kota dagang.
*amun perdagangan yang terjadi pada saat itu banyak yang mengandung
unsur-unsur penipuan dan kecurangan, seperti praktek riba dan model-model
jual beli yang dilarang di dalam !slam.45 !slam datang bukan untuk
menghancurkan budaya komersial itu, tetapi untuk menertibkannya. ahkan
Muhammad juga berusaha membawa masyarakat adui yang masih primiti
kepada tara kebudayaan yang lebih tinggi dengan melakukan penertiban
melalui penanaman etika baru, dan sistem distribusi kekayaan yang lebih adil
dan merata.4
7e1olusi !ndustri juga tidak terjadi begitu saja dengan ditemukannya
mesin uap oleh 2ames att, melainkan didahului oleh berbagai peristiwa.
34 M. Dawam 7ahardjo, opcit, hlm. 4"".35 +&. %l ba8arah (): .36 +&. %l- !sra ("5): 4=.37
7achmat &yaei, *iqh uamalah, (andung: /ustaka &etia,333), hlm. 99.38 Dawam 7aharjo, ;p.cit., hlm. 4".
"
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
19/27
eilbroner mengatakan bahwa orang-orang Fropa banyak belajar
perdagangan dari kaum muslimin melalui perang salib.
%hli sejarah elanda, 2an 7omein juga mengatakan bahwa orang Fropa
banyak belajar dari kaum muslimin tentang barang-barang industri. Komoditi
industri dalam perdagangan dunia saat itu dinyatakan dalam kata-kata %rab.
Dunia !slam pada abad pertengahan merupakan bagian dunia yang maju,
berbeda dengan keadaan Fropa yang mandeg. &alah satu bentuk kemajuan
itu, selain dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, juga dalam bidang
ekonomi.49
%da beberapa terma dalam al-+uran yang berkaitan dengan konsep
bisnis dalam !slam. Diantaranya adalah kata : al Ti&arah, albai6u,
tadayantum, dan isytara.
'erma ti&arah, berawal dari kata dasar t&r , ta&ara, ta&ran wa ti&aratan,
yang bermakna berdagang, berniaga. 't -ti&aratun walmut&ar B perdagangan
atau perniagaan, atti&ariyyu wal mut&ariyyuB yang berarti mengenai
perdagangan atau perniagaan.3
Dalam al-+uran terma ti&arah ditemui sebanyak delapan kali dan
ti&aratuhum sebanyak satu kali. entuk ti&arah terdapat dalam surat al-
a8arah (): , an-*isa (): 9, at-'aubah (9): , an-*ur (): 45, ;atir
(4=): 9, as-&ha (A"): "3, pada surat al-2umah (A): "" (disebut dua kali).
%dapun 'ijaratuhum pada surat al-a8arah (): "A."
39 Ibid., hlm. 4".40
Kamus al-Munawwir, (>ogyakarta: /ustaka /rogresi, "9), hlm. "49.41 ;uad %bdul a8i, u6&am alufahrasy, (Kairo: Darul ;ikr, "9"), hlm."=
"9
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
20/27
Dalam penggunaan kata tijarah pada ayat-ayat di atas terdapat dua
macam pemahaman. /ertama, dipahami dengan perdagangan yaitu pada surat
al-a8arah (): . Kedua, dipahami dengan perniagaan dalam pengertian
umum. al ini menarik dalam pengertian-pengertian ini, dihubungkan dengan
konteksnya masing-masing adalah pengertian perniagaan tidak hanya
berhubungan dengan hal-hal yang bersiat material atau kuantitas, tetapi
perniagaan juga ditujukan kepada hal yang bersiat immaterial kualitatif. %l-
+uran menjelaskan:
%atakanlah &ika Bapakbapak, anakanak, saudarasaudara, istriistri
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatirkan kerugiannya dan rumahrumah tempat tinggal yang
kamu sukai adalah lebih kamu cintai dari pada 'llah dan 9asul1ya dan
dari ber&ihad di &alan 'llah maka tungguhlah sampai 'llah mendatangkan
keputusannya. 2an 'llah tidak memberi petun&uk kepada orangorang
fasiq.>?
@ahai orangorang yang beriman sukakah kamu aku tun&ukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari a$ab yang pedihA aitu
kamu beriman kepada 'llah dan 9asul1ya dan ber&ihad di &alan 'llah
dengan harta dan &iwamu. Itulah yang labih baik bagi kamu &ika kamu
mengetahuinya.>
%yat-ayat di atas menjelaskan tentang petunjuk transaksi yang
menguntungkan dan perniagaan yang bermanaat, sehingga pelakunya akan
mendapatkan keuntungan besar dan keberhasilan yang kekal. /erniagaan
dimaksud adalah tetap dalam keimanan, keikhlasan amal kepada %llah dan
berjihad dengan jiwa dan harta dengan menyebarkan agama dan meninggikan
kalimat-*ya.
42 Departemen %gama 7!, ;p.cit, +&. %t-'aubah (9): .43 Ibid, +&. %s-&ha (A"): "3-""44
Musthaa al-Maraghi, Tafsir alaraghi, terjemahan ahrun %bu akar dkk., jilid ,9, 43, (&emarang: /' 'oha /utra, "994), hlm. "=-"A.
3
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
21/27
Dari pemahaman di atas dapat diambil pemaknaan bahwa prilaku bisnis
bukan semata-mata perbuatan dalam hubungan kemanusiaan semata tetapi
mempunyai siat !lahiyah. %danya sikap kerelaan diantara yang
berkepentingan, dan dilakukan dengan keterbukaan merupakan ciri-ciri dan
siat-siat keharusan dalam bisnis. 2ika ciri-ciri dan siat-siat di atas tidak
ada, maka bisnis yang dilakukan tidak akan mendapat keuntungan dan
manaat. %yat-ayat di atas jelas memperlihatkan hakikat bisnis yang bukan
semata-mata material , tetapi juga immaterial .
%dapun terma bai6 dari kata ba6a, terdapat dalam al-+uran dalam
berbagai 1ariasinya. Baya6tum, yubayi6naka, yubayi6una, yubayi6unaka,
fabayi6hunna, tabaya6tum, baiC, bibai6ikum, biya6un. Dari kata-kata tersebut
yang paling banyak digunakan adalah kata bai6 , yaitu sebanyak enam kali dan
yubayiunaka sebanyak dua kali. %dapun kata-kata lainnya masing-masing
disebutkan satu kali.=
'lbai6u berarti menjual, lawan dari isytaraA atau memberikan sesuatu
yang berharga dan mengambil dari padanya suatu harga dan keuntungannya.
'erma baiun dalam al-+uran digunakan dalam dua pengertian: /ertama, jual
beli dalam konteks tidak ada jual beli pada hari 8iamat, karena itu al-+uran
menyeru agar membelanjakan, mendayagunakan dan mengembangkan harta
benda berada dalam proses yang tidak bertentangan dengan keimanan dan
bertujuan untuk mencari keuntungan yang dapat menjadi bekal pada hari
45
;uad %bdul a8i, 'lu6&am ufahrasy,;p.cit, hlm. "".46Kamus al-Munawwir, ;p.=it., hlm. "4.
"
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
22/27
kiamat.5 Kedua, al -bai6u dalam pengertian jual beli yang halal, dan larangan
untuk memperoleh atau mengembangkan harta benda dengan jalan riba.
Kemudian al-+uran menggunakan terma Isytara. Kata isytara dengan
berbagai ragamnya sebanyak dua puluh lima kali. Dalam bentuk isytara
disebut satu kali, isytaru tujuh kali, yasytarun lima kali, tasytaru dua kali, dan
syarau, syarauhu, yasyruna, yasyri, yasytari,yasytaru masing-masing satu
kali.9
&ecara umum kata isytara dan berbagai ragamnya lebih banyak
mengandung makna transaksi antara manusia dengan %llah atau transaksi
sesama manusia yang dilakukan karena dan untuk %llah, atau juga transaksi
dengan tujuan keuntungan manusia walaupun dengan menjual ayat-ayat
%llah.=3
&elain itu al-+uran juga menggunakan terma tadayantum yang
disebutkan satu kali yaitu pada surat al-a8arah (): . %yat ini digunakan
dalam pengertian muamalah yakni jual beli, utang piutang, sewa menyewa
dan lain sebagainya yang jika dilakukan tidak secara tunai hendaknya
pencatatan dengan benar.="
Dari penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa terma bisnis dalam al-+uran
baik yang terambil dari terma ti&arah, albai, isytara, tadayantum, pada
47?ihat +&. %l-a8arah (): =48?ihat +&. %l-a8arah (): 5=49 ;uad %bdul a8i, ;p.=it., hlm. 4"50&eperti beberapa ayat berikut: +&. at-'aubah (): """ digunakan dalam pengertian
membeli dalam konteks %llah membeli diri dan harta orang-orang mukmin, +&. %l-a8arah ():"AB membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat, +&. %l-a8arah (): AB menjual diridengan kekairan, +&. %l-a8arah (): 93B membeli kesesataan dengan petunjuk, +&. %l-ba8arah(): "5=B menukar iman dengan kekairan, +&. %li !mran (4): "55,"5B menukar ayat %llah dengan
harga yang sedikit.51+&. %l-a8arah ():
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
23/27
hakikatnya tidak semata-mata bersiat material , tetapi juga immaterial . Entuk
itu pelaku bisnis harus sealu menjaga proesionalisme terhadap sesama dan
menjaga ketaatan terhadap %llah &wt. Dalam konteks inilah al-+uran
menawarkan keuntungan dengan suatu bursa yang tidak pernah mengenal
kerugian, yaitu ti&arah lan tabura.=
"esungguhnya 'llah membeli dari orangorang mukmin harta dan &iwa
mereka dan imbalannya mereka memperoleh surga....."iapakah yang lebih
menepati &an&inya (selain) 'llah, maka bergembiralah dengan &ual beli
yang kamu lakukan itu, itulah kemenangan yang besar.D
isnis dalam !slam bertujuan untuk mencapai empat hal utama: (") target
hasil: proit-materi dan beneit-nonmateri, () pertumbuhan, (4)
keberlangsungan, () keberkahan.=
'arget hasil: proit-materi dan beneit-nonmateri, artinya bahwa bisnis
tidak hanya untuk mencari proit (qimah madiyah atau nilai materi) setinggi-
tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan beneit
(keuntungan atau manaat) nonmateri kepada internal organisasi perusahaan
dan eksternal (lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan,
kepedulian sosial dan sebagainya.
eneit, yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan manaat
kebendaan, tetapi juga dapat bersiat nonmateri. !slam memandang bahwa
tujuan suatu amal perbuatan tidak hanya berorientasi pada qimah madiyah.
Masih ada tiga orientasi lainnya, yakni qimah insaniyah, qimah khuluqiyah,
dan qimah ruhiyah. Dengan qimah insaniyah, berarti pengelola berusaha
52 +uraish &hihab, tika Bisnis dalam @awasan al5ur6an, 2urnal Elumul +uran, *o
4GI!!G95, hlm. =53
+&. %t-'aubah (9): """.54 Muhammad !smail >usanto dan Muhammad Karebet idjajakusuma, ;p.cit.,hlm. "
4
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
24/27
memberikan manaat yang bersiat kemanusiaan melalui kesempatan kerja,
bantuan sosial (sedekah), dan bantuan lainnya. 5imah khuluqiyah,
mengandung pengertian bahwa nilai-nilai akhlak mulia menjadi suatu
kemestian yang harus muncul dalam setiap akti1itas bisnis sehingga tercipta
hubungan persaudaraan yang !slami, bukan sekedar hubungan ungsional atau
proesional. &ementara itu qimah ruhiyah berarti akti1itas dijadikan sebagai
media untuk mendekatkan diri kepada %llah &wt.==
/ertumbuhan, jika proit materi dan proit non materi telah diraih,
perusahaan harus berupaya menjaga pertumbuhan agar selalu meningkat.
Epaya peningkatan ini juga harus selalu dalam koridor syariah, bukan
menghalalkan segala cara. Keberlangsungan, target yang telah dicapai dengan
pertumbuhan setiap tahunnya harus dijaga keberlangsungannya agar
perusahaan dapat eEis dalam kurun waktu yang lama.
Keberkahan, semua tujuan yang telah tercapai tidak akan berarti apa-apa
jika tidak ada keberkahan di dalamnya. Maka bisnis !slam menempatkan
berkah sebagai tujuan inti, karena ia merupakan bentuk dari diterimanya
segala akti1itas manusia. Keberkahan ini menjadi bukti bahwa bisnis yang
dilakukan oleh pengusaha muslim telah mendapat ridla dari %llah &wt., dan
bernilai ibadah.=A
III. Penuup
55
Ibid., hlm. "9.56 Ibid., hlm. 3.
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
25/27
Konsep bisnis dalam !slam banyak dijelaskan dalam %l-+uran dengan
menggunakan beberapa terma, sepertiB ti&arah, albai, isytara dan
tadayantum. Dari kesemua term tersebut menunjukkan bahwa bisnis dalam
perspekti !slam pada hakikatnya tidak semata-mata bersiat material yang
tujuannya hanya semata-mata mencari keuntungan duniawi, tetapi juga
bersiat immaterial yang tujuannya mencari keuntungan dan kebahagiaan
ukhrawi. Entuk itu bisnis dalam !slam disamping harus dilakukan dengan
cara proesional yang melibatkan ketelitian dan kecermatan dalam proses
manajemen dan administrasi agar terhindar dari kerugian, ia juga harus
terbebas dari unsur-unsur penipuan ( gharar ), kebohongan, riba dan praktek-
praktek lain yang dilarang oleh syariah. Karena pada dasarnya akti1itas bisnis
tidak hanya dilakukan antar sesame manusia tetapi juga dilakukan antara
manusia dengan %llah. Dalam konteks inilah al-+uran menawarkan
keuntungan dengan suatu bisnis yang tidak pernah mengenal kerugian yang
oleh al-+uran diistilahkan dengan $ti&aratan lan tabura. Karena walaupun
seandainya secara material pelaku bisnis Muslim merugi, tetapi pada
hakikatnya ia tetap beruntung karena mendapatkan pahala atas komitmenya
dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan syariah.
=
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
26/27
Da'a# Pusa"a
%l-Maraghi, Musthaa, Tafsir alaraghi, terjemahan ahrun %bu akar dkk.,
jilid , 9, 43, (&emarang: /' 'oha /utra, "994).
%l-+ardhawi, >usu, %arakteristik Islam# %a&ian 'nalitik, (&urabaya: 7isalah
@usti, "99).
%n-*abhani, 'a8yuddin, embangun "istem konomi 'lternatif dalam -erspektif
Islam, terj. Maghur achid, (&urabaya: 7isalah gusti, "99A).
agus, ?orens, %amus *ilsafat, (2akarta, @ramedia, "99A).
a8i, ;uad %bdul, u6&am alufahrasy, (Kairo: Darul ;ikr, "9").
eekun, 7ai8 !ssa, Islamic Business thict, (Iirginia: !nternational !nstitute o
!slamic 'hought, "995).
Chapra, M. Emer, Islam dan Tantangan konomi, (&urabaya: 7isalah @usti,
"999).
Departemen %gama 7!, 'l5ur6an dan Ter&emahnya,(2akarta: "993).
;auroni, Muhammad dan ?ukman, ogyakarta: /ustaka /rogresi, "9).
Karim, %diwarman, konomi Islam # "uatu %a&ian konomi akro, (2akarta: !!!'
!ndonesia, 33).
Muslich, tika Bisnis Islami/ 0andasan *ilosofis, 1ormatif, dan "ubstansi
Implementatif, (>ogyakarta: Fkonisia ;akultas Fkonomin E!!,
33).
*a81i, &yed *awab, thict and conomics# 'n Islamic "yntesis, telah
diterjemahkan oleh usin %nis: tika dan Ilmu konomi "uatu
"intesis Islami, (andung: Mi
-
8/19/2019 ETIKA_BISNIS_MENURUT_ISLAM.doc
27/27
7aharjo, Dawam, Islam danTransformasi "osial konomi, (>ogyakarta: ?embaga
&tudi %gama dan ;ilsaat, "999).
7odinson, Ma6ime, Islam dan %apitalisme, terj. %sep hikmat, (andung: !8ra,
"9).
&hihab, +uraish, tika Bisnis dalam @awasan al5ur6an, 2urnal Elumul +uran,
*o 4GI!!G95.
&useno, ;ran< Magnis + Tokoh tika, (>ogya, Kanisius, "995).
&yaei, 7achmat, *iqh uamalah, (andung: /ustaka &etia,333).
'im /enulis 7osda, %amus *ilsafat, (andung, 7osda Karya, "99=).
>usanto, Muhammad !smail dan Muhammad Karebet idjajakusuma,
enggagas Bisnis Islami, (2akarta: @ema !nsani /ress, 33).
Har8a, %nas, 85awaid alubadalat fi al*iqh alIslami9eview of Islamic
conomics. Iol. " no. . (?eicester: !nternational %ssociation or
!slamic Fnonomics, "99").