hati.doc

7
Histology hati Hati adalah kelenjar tambahan dari saluran cerna tetapi ia memiliki aneka fungsi berbeda yang tidak berhubungan dengan pencernaan. Ia merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1500 g pada orang dewasa. Ia terletak di kuadran kanan atas dari rongga abdomen, dengan permukaan atasnya yang membuat sesuan dengan kubah diafragma. Sampai jaringan ikatnya yang tipis, kapsula glison, sebagian besar permukaannya di tutupi mesotel peritoneum. Pada sisi bawahnya, pembuluh daah masuk,dan ductus hepaticus kiri dan kanan keluar dari organ ini dari hillum yang juga disebut porta hepatis. Hati mempunyai peran kunci dalam metabolism dari nutrien yang tergantung hubungannya yang unik terhadap kedua subdivisi utama dari system vascular. Hati merdapat darah ganda, darahh kaya oksigen dari sirkulasi umum melalui arteri hepatica dan lebih banyak darah miskin oksigen yang datang dari saluran cerna melalui vena porta (75 %). Darah dari kedua sumber ini bercampuran dalam sinusoid hati, dimana bahan terlarutnya dapat langsung berhubungan dengan sel-sel hati. Darah yang keluar dari organ dibawa melalui vena hepatica ke vena cava inferior. Jadi, hati terdapat di antara saluran cerna dan sirkulasi umum, menampung nutrient yang diserap dan menyimpan atau memecahkannya menjadi molekul-molekul yang lebih kacil yang dilepaskan kedalam sirkulasi umum agar dapat disebarkan kejaringan dan organ lain di tubuh. Susunan hati Sebagian besar kelenjar eksokrin disekat-sekat oleh jaringan penyambung menjadi lobus-lobus dan lobulus-lobulus yang lebih kecil yang saling terpisah dan parenkimnya berupa kelompokan- kelompokan sel epitel yang membentuk asinus-asinus bulbosa pada ujung-ujung system ductus yang bercabang-cabang.hati agak berbeda karena hanya ada sedikit jaringan ikat didalamnya. Epitelnya

Upload: sri-rizky

Post on 16-Jul-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hati.doc

Histology hati

Hati adalah kelenjar tambahan dari saluran cerna tetapi ia memiliki aneka fungsi berbeda yang tidak berhubungan dengan pencernaan. Ia merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1500 g pada orang dewasa. Ia terletak di kuadran kanan atas dari rongga abdomen, dengan permukaan atasnya yang membuat sesuan dengan kubah diafragma. Sampai jaringan ikatnya yang tipis, kapsula glison, sebagian besar permukaannya di tutupi mesotel peritoneum. Pada sisi bawahnya, pembuluh daah masuk,dan ductus hepaticus kiri dan kanan keluar dari organ ini dari hillum yang juga disebut porta hepatis.

Hati mempunyai peran kunci dalam metabolism dari nutrien yang tergantung hubungannya yang unik terhadap kedua subdivisi utama dari system vascular. Hati merdapat darah ganda, darahh kaya oksigen dari sirkulasi umum melalui arteri hepatica dan lebih banyak darah miskin oksigen yang datang dari saluran cerna melalui vena porta (75 %). Darah dari kedua sumber ini bercampuran dalam sinusoid hati, dimana bahan terlarutnya dapat langsung berhubungan dengan sel-sel hati. Darah yang keluar dari organ dibawa melalui vena hepatica ke vena cava inferior. Jadi, hati terdapat di antara saluran cerna dan sirkulasi umum, menampung nutrient yang diserap dan menyimpan atau memecahkannya menjadi molekul-molekul yang lebih kacil yang dilepaskan kedalam sirkulasi umum agar dapat disebarkan kejaringan dan organ lain di tubuh.

Susunan hati

Sebagian besar kelenjar eksokrin disekat-sekat oleh jaringan penyambung menjadi lobus-lobus dan lobulus-lobulus yang lebih kecil yang saling terpisah dan parenkimnya berupa kelompokan-kelompokan sel epitel yang membentuk asinus-asinus bulbosa pada ujung-ujung system ductus yang bercabang-cabang.hati agak berbeda karena hanya ada sedikit jaringan ikat didalamnya. Epitelnya terlihat sangat merata di seluruh organ dan subunit structural tidak mudah dilihat. Meskipun begitu masih dapat dilihat daerah-daerah berpola heksagonal yang berulang-ulang, pada mana sel-sel parenkimnya membentuk lempengan bertingkat yang disusun radial terhadap sebuah vena sentral. Pada tiga sudut polygonal ini terdapat daerah-daerah segitiga dari jaringan ikat, dengan sebuah duktus biliaris kecil,sebuah cabang arteri hepatica dan sebuah cabang vena portal. Kompleks ini disebut sebagai triad portal atau daerah portal.

Pendarahan

penanganan dan metabolism nutrien yang diserap tergantung pada posisi unik hati diantara system vascular portal dan sirkulasi umum. Suplai darah aferen utamanya adalah melalui vena porta y membawa darah miskin oksigen yang telah beredar di usus, pancreas, dan limpa. Memasuki porta hepatis, ia bercabang menjadi vena interlobar dan mereka ini, pada gilirannya bercabang menjadi vena penghantar dengan diameter sekitar 400 µm dan dinding yang lebih tipis dari pembuluh-pembuluh seukuran dilain tempat ditubuh. Mereka bercabang menghasilkan interlobular. Vena lebih kecil muncul dari sini dengan diameter 280 µm dan dinding sangat tipis.

Page 2: Hati.doc

Mereka ini disertai cabang dari arteri hepatica dan duktus biliaris, merupakan unsur dari triad portal atau area portal yang berjalan paralel dengan vena sentral pada sudut-sudut lobules klasik.

Sinosoid hati

Sinusoid hati lebih lebar dati kapiler dan dindingnya sesuai dengan permukaan lempeng-lempeng hepatosit dikedua sisinya namun dipisahkan darinya oleh celah sempit. Batas-batas sel endotel tidak menghitam dengan perak nitrat seperti halnya pada kapiler. Kajian fisiologi terdapat kecepatan menghilangnya zat terlarut dari darah selama melewati hati dan hasil pengamatan terhadap ukuran koloidal yang melalui dinding sinusoid mengesankan bahwa ketidak-utuhan dalam dinding, yang memungkinkan plasma darah langsung berhubungan dengan sel-sel hati.

Sel kupffer

Sel kupffer terletak pada permukaan sel-sel endotel dengan cabang-cabangnya meluas kedalam lumen dan diantara sel endotel dibawahnya. Sel kupffer sanggup mengenali dan memfagositosis eritrosit tua, yang aus, cidera dan membersihkan darah dari basili kolon yang berhasil memasuki darah portal selama peredarannya melalui usus.

Ruang Perisinusoidal

Ada kajian awal tentang hati manusia post-mortem, terlihat ruang sempit diantara sinusoid dan sel-sel parenkim. Ini disebut ruang perisinusoidal. Ruang demikian tidak tampak dalam biobsi hati manusia atau dalam hati hewan percobaan, dan banyak yang menolaknya dan menggolongkannya sebagai artefak postmortem. Meskipun begitu, keberadaannya ini ditetapkan dengan mikroskopi electron. Akson saraf yang kadang kala tidak bermielin ditemukan diruang perisinosoid.

Metrics ekstra sel mirip jel yang umumnya terdapat pada jaringan ikat ternyata tidak terdapat dalam ruang perisinosoidal, dan plasma yang lolos melalui tingkap dalam endotel dari sinusoid langsung berhubungan denngan permukaan hepatosit.

Pembagian zona dalam lobules hati

Daerah tepian lobulus “ zona dengan fungsi permanen” dan daerah sekitar vena central, zona “ riat permanen”. Karena mengetahui bahwa darah averen masuk dari tepian lobulus klasik dan keluar melalui vena sentral maka dikatakan bahwa aktivitas hepatosit tergantung pada lokasinya terhadap gradient konsentrasi oksigen sepanjang sinusoid.

Page 3: Hati.doc

Sitologi hepatosit

Hepatosit merupakan kira-kira 80% dari populasi sel hati. Karena mereka berbentuk polygonal dan disusun berupa lempengan atau trabekel diantara sianosoid, maka mereka tidak memiliki permukaan yang dapat disebut sebagai apical dan basal.

Duktus hepatikus

Sebuah kanalikulus biliaris terletak ditengah-tengah diantara bidang temu sel-sel hati bersebelahan. Saluran halus yang berdiameter 0,5-1,5 μm ini berbentuk jaringan didalam lemeng-lempeng hempatosit, dengan satu sel didalam masing-masing jala poligonalnya.

PANKREAS

1. Anatomi beratnya sekitar 170 gram dan menyerupai huruf J atau tongkat rotan yang melengkung dan terletak serong. Bagian yang melengkung, atau tangkainya dikenal sebagai kepala pankreas ( caput, terletak di depan vertebra lmbalis 2 ), terletak di dalam cekungan duodenum, sementara badan pankreas ( naik sampai trunkus seliakus, di depan vertebra lumbalis 1 ) menyilang perut secara menyilang. Ekor pankreas ( cauda ) berdekatan dengan limpa dan membentang ke dalam lig. lienorenale. Kepala pankreas terproyeksi ke medial, di belakang pembuluh mesenterika superior, sebagai proc. Uncinatus. Duktus utama pankreas menyerupai tulang ikan haring lurus, sedangkan duktus-duktus kecil berasal dari duktus utama. Duktus ini berhubungan dengan duktus choledochus dan mengosongkan sekresi eksokrin pankreas ke dalam duodenum. Pankreas mempunyai 2 permukaan, yakni anterior dan posterior. Colon transversum melekat pada permukaan anterior badan dan ekor pankreas dengan perantaraan mesokolon transversum. Pankreas dikelilingi oleh berbagai bagian traktus gastrointestinal

2. Histologi

Pankreas adalah organ putih kemerah-merahan yang terletak retroperitoneal pada dinding

posterior rongga abdomen, setinggi vertebra lumbal ke 2 dan ke 3. Umumnya dikatakan ia

memiliki kaput, korpus dan kauda.

Pankreas adalah kelenjar terbesar kedua yang berhubungan dengan saluran cerna. Ia terdiri atas :

Page 4: Hati.doc

1. Bagian eksokrin yang mensekresi sekitar 1200 ml cairan kaya enzim setiap harinya,

yang diperlukan untuk mencerna lemak dan karbohidrat, protein makanan.

2. Bagian endoktin yang mensekresi hormone-hormon yang penting untuk mengatur

metabolism karbhidrat.

Pankreas bagian eksokrin :

Jaringan Asinus

Pankreas adalah kelenjar asinosa kompleks terdiri atas banyak lobulus kecil di bungkus jaringan

ikat longga, yang di lalui pembuluh darah, saraf, dan duktus interlobular. Asini itu bulat tau

sedikit lonjong dan terdiri atas 40-50 sel epithelia berbentuk pyramid sekitar rumennya yang

sempit. Ukuran lumen itu bervariasi sesuai keadaan fisiologi kelenjar itu, yang agak melebar

selama sekresi aktif

Pada sediaan histology, sitoplasma dekat dasar sel asiner itu sangat basofilik karena banyaknya

ribonukleoprotein. Intinya yang bulan memilik nucleolus mencolok dan kelompokan

heterokromatin ferifer.

Sistem Saluran

Pankreas itu unik diantara kelenjar asinar komplek lain karena sel-sel pelapis saluran yang huboit atau gepengnya meluas sedikit kedalam asinusnya. Yang disebut sel sentro asinar ini dengan mudah dikenali karena tampak pucat dalam sediaan histology dengan densitas sangat rendah serta jaringan organel sitoplasmik pada mikrograf electron.

Pembuluh Darah, Pembuluh Limpa, dan Saraf

Pankreas mendapat darah dari cabang-cabang arteria lienalis dan cabang pankreatiko duodenal dari arteri hepatica dan mesentrika superioar. Pembuluh yang lebih besar berjalan melalui septa interlobular dan cabang-cabangnya pecah menjadi jaringan-jaringan kapiler yang mengelilingi asini. Dinidnig kapiler pada pancreas eksokrin, memiliki endothel utuh, sedangkan yang pada pancreas endokrin, bertingkap.

3. fisiologi

campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan.

KANDUNG EMPEDU

Page 5: Hati.doc

1. Histology

Kandung empedu adalah organ berongga berbentuk pir yang menempati fossa dangkal pada permukaan bawah hati. Ia terdiri atas fundus, corpus,dan leher yang berlanjut kedalam ductus cisticus.biasanya ia berukuran 4 x10 cm dan berkapasitas 40-70 ml.Bentuknya sangat berfariasi dan sering merupakan tempat proses patologik yang mengubah ukuran dan tebal dindingnya. Fungsi kandung empedu adalah tempat untuk menimbun, mengentalkan, dan melepaskan empedu yang disekresikan hati ke dalam duodenum. Berfungsi sebagai depot penyimpanan bagi empedu .Selama penyimpanan sebagian besar air dalam empedu diserap melalui dinding kandung empedu sehingga empedu lebih pekat 5-10 kali lipat . Ketika makanan masuk kedalam duodenum akan terjadi kontraksi kandung empedu dan relaksasi sfingter Oddi sehingga empedu mengalir masuk kedalam intestinum.

empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.