inferensi_logika

Upload: bustamiyusoef

Post on 10-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Inferensi logika, teori dan latihan

TRANSCRIPT

  • INFERENSI LOGIKA

  • Logika selalu berhubungan dengan pernyataan pernyataan yang ditentukan nilai kebenarannya.

    Sering kali diinginkan untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan berdasarkan

    sejumlah kalimat yang diketahui nilai

    kebenarannya.

  • ARGUMEN

    Argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih kalimat premis

    (hipotesa) dan suatu kalimat

    konklusi(kesimpulan)

    Dapat dinyatakan dalam bentuk:

    Dimana :

    p adalah premis , q adalah konklusi

    q)p...pp( n21

  • Atau dapat ditulis sebagai berikut :

    P1

    P2

    P3

    ...

    Pn

    --------------------

    q

  • Suatu argumen dikatakan valid apabila untuk sembarang pernyataan yang

    disubsitusikan kedalam hipotesa, jika

    semua hipotesa tersebut benar, maka

    kesimpulan juga benar.

    Sebaliknya meskipun semua hipotesa benar tetapi kesimpulan yang salah,

    maka argumen tersebut dikatakan invalid.

  • Untuk mengecek apakah suatu argumen merupakan kalimat yang valid, dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

    1. Tentukan hipotesa dan kesimpulan kalimat.

    2. Buat tabel yang merupakan nilai kebenaran untuk semua hipotesa dan kesimpulan.

    3. Carilah baris kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa bernilai benar.

    4. Dalam baris kritis tersebut, jika semua nilai bernilai benar, maka argumen itu valid. Jika diantara baris kritis tersebut ada baris dengan nilai kesimpulan yang salah, maka argumen itu invalid.

  • 7

    Contoh 1

    Perlihatkan bahwa argumen berikut:

    Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka

    tsunami datang. Air laut surut setelah gempa di

    laut. Karena itu tsunami datang.

    adalah sahih.

    Penyelesaian:

    Misalkan:

    p : Air laut surut setelah gempa di laut

    q : Tsunami datang:

    Argumen:

    p q p

    q

    Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuktikan kesahihan

    argumen ini.

  • 8Bentuklah tabel kebenaran untuk p, q, dan p q

    p q p q

    T T T (baris 1)

    T F F (baris 2)

    F T T (baris 3)

    F F T (baris 4)

    Argumen dikatakan sahih jika semua hipotesisnya benar, maka

    konklusinya benar. Kita periksa apabila hipotesis p dan p q benar, maka konklusi q juga benar sehingga argumen dikatakan

    benar. Periksa tabel, p dan p q benar secara bersama-sama pada

    baris 1. Pada baris 1 ini q juga benar. Jadi, argumen di atas sahih.

  • 9Contoh 2:

    Perlihatkan bahwa penalaran pada argumen berikut:

    Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang. Tsunami datang. Jadi, air laut surut setelah gempa di laut

    tidak benar, dengan kata lain argumennya palsu.

    Penyelesaian:

    Argumen di atas berbentuk

    p q q

    p

    Dari tabel tampak bahwa hipotesis q dan p q benar pada baris ke-3, tetapi pada baris 3 ini konklusi p salah. Jadi,

    argumen tersebut tidak sahih atau palsu, sehingga penalaran

    menjadi tidak benar.

    p q p q

    T T T (baris 1)

    T F F (baris 2)

    F T T (baris 3)

    F F T (baris 4)

  • 10

    Contoh 3:

    Periksa kesahihan argumen berikut ini:

    Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima.

    5 tidak lebih kecil dari 4.

    5 adalah bilangan prima

    Penyelesaian:

    Misalkan p : 5 lebih kecil dari 4

    q: 5 adalah bilangan prima.

    Argumen:

    p ~q ~p

    q

    Tabel memperlihatkan tabel kebenaran untuk kedua hipotesis dan

    konklusi tersebut. Baris ke-3 dan ke-4 pada tabel tersebut adalah baris di

    mana p ~q dan ~ p benar secara bersama-sama, tetapi pada baris ke-4 konklusi q salah (meskipun pada baris ke-3 konklusi q benar). Ini

    berarti argumen tersebut palsu.

    p q ~ q p ~ q ~ p

    T T F F F

    T F T T F

    F T F T T

    F F T T T

  • 11

    Perhatikanlah bahwa meskipun konklusi dari argumen tersebut kebetulan merupakan pernyataan yang benar (5 adalah bilangan prima adalah benar),

    tetapi konklusi dari argumen ini tidak sesuai dengan bukti bahwa argumen tersebut palsu.

  • 12

    Beberapa argumen yang sudah

    terbukti sahih1. Modus ponen

    Premis 1 : p q

    Premis 2 : p

    Kesimpulan :q

  • Contoh Modus Ponen ( MP )

    1. Pernyataan

    Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian

    Premis 2 : Saya belajar

    Konklusi : Saya lulus ujian

    2. Pernyataan

    Jika pintu lintas kereta api ditutup, lalu lintas akan terhenti

    Jika lalu lintas terhenti, akan terdapat kemacetan lalu lintas

    Pintu lintas kereta api ditutup

    Jadi, terdapat kemacetan lalu lintas

    3. Pernyataan

    Jika korupsi merajalela atau persediaan minyak bumi habis, maka jika

    pendapatan negara tak dapat diatasi, negara akan mengalami resesi.

    Ternyata pendapatan negara tak dapat diatasi.

    Jika persediaan miyak bumi habis, maka negara kehilangan devisa.

    Jika negara kehilangan devisa, maka korupsi merajalela atau persediaan

    minyak bumi habis.

    Persediaan minyak bumi habis.

    Jadi negara mengalami resesi.

  • 14

    2. Modus tollen

    Premis 1 : p q

    Premis 2 : ~q

    Kesimpulan : ~ p

    Contoh

    Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan

    Premis 2 : Saya tidak memakai jas hujan

    Konklusi : Hari tidak hujan

  • 15

    3. Silogisme disjungtif

    Premis 1 : p q

    Premis 2 : ~p

    Kesimpulan : qContoh

    Premis 1 : Pengalaman ini berbahaya atau membosankan

    Premis 2 : Pengalaman ini tidak berbahaya

    Konklusi : Pengalaman ini membosankan

  • 16

    4. Simplifikasi

    Premis 1 : p q

    Kesimpulan : p

    Contoh Simplikasi

    Fauzia dan Attaya datang

    Jadi, Fauzia ikut datang

  • 17

    5. Penjumlahan

    Premis 1 : p

    Kesimpulan : p q

  • 18

    6. Konjungsi

    Premis 1 : p

    Premis 2 : q

    Kesimpulan : p q

  • 7. Hypothetical Syllogism

    Premis 1 : p q

    Premis 2 : q r

    Konklusi : p r

    Contoh :

    Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (B)

    Premis 2 : Jika saya bersalah, saya minta

    maaf (B)

    Konklusi : Jika kamu benar, saya minta maaf

    (B)

  • 8. Dilema Konstruktif

    Premis 1 : (p q) (r s)Premis 2 : p rKonklusi : q s

    Contoh 1:Jika hari hujan, aku akan tinggal di rumah; tetapi jika pacardatang, aku pergi berbelanja.Hari ini hujan atau pacar datang.Aku akan tinggal di rumah atau pergi berbelanja.

    Contoh 2 :

    Jika purnama telah menghilang, malam menjadi gelap gulita.Jika malam semakin larut, angin bertiup semakin dingin.Purnama telah menghiang atau malam semakin larut.Jadi, malam menjadi gelap gulita atau angin bertiupsemakindingin.

  • 9. Dilema Destruktif

    Premis 1 : (p q) (r s)

    Premis 2 : ~ q ~ sKonklusi : ~ p ~ r

    Contoh :Jika aku memberikan pengakuan, aku akan digantung; dan jikaaku tutup mulut, aku akan ditembak mati.Aku tidak akan ditembak mati atau digantung.Jadi, aku tidak akan memberikan pengakuan, atau tidak akantutup mulut.

  • 22

    1. Diberikan dua buah premis berikut:

    (i) Logika sulit atau tidak banyak mahasiswayang menyukai logika.

    (ii) Jika matematika mudah, maka logikatidak sulit.

    Tunjukkan dengan pembuktian argumen apakah masing-masing konklusi berikut sah (valid) atau tidak berdasarkan dua premis di atas:

    a) Bahwa matematika tidak mudah atau logika sulit.

    b) Bahwa matematika tidak mudah, jikabanyak mahasiswa menyukai logika.

    Latihan

  • 23

    2. Tentukan validitas argumen berikut:

    Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata

    kuliah Matematika Diskrit jika telah melewati

    tahun pertama dan berada pada semester

    ganjil.

    Mahasiswa jurusan Farmasi tidak

    diperbolehkan mengambil mata kuliah

    Matematika Diskrit.

    Dengan demikian mahasiswa jurusan

    Farmasi belum melewati tahun pertama

    atau sedang berada pada semester genap.

  • 24

    3. Dari keempat argumen berikut, argumen

    manakah yang sahih?

    Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi hari ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak

    mimisan.

    Jika hari panas, maka Amir mimisan, tetapi Amir tidak mimisan, oleh karena itu hari ini tidak

    panas.

    Jika Amir mimisan maka hari panas, tetapi hari ini tidak panas, oleh karena itu Amir tidak

    mimisan.

    Jika Amir tidak mimisan, maka hari tidak panas, tetapi Amir mimisan, oleh karena itu hari ini

    tidak panas.