islamic prophetic...

24
http://www.free-powerpoint-templates-design.com Islamic Arie Rakhmat Riyadi Prophetic Counseling

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • http://www.free-powerpoint-templates-design.com

    Islamic

    Arie Rakhmat Riyadi

    PropheticCounseling

    http://www.free-powerpoint-templates-design.com/http://www.free-powerpoint-templates-design.com/

  • ❖ S3 Sekolah Pascasarjana, UPI, Program Studi Bimbingan dan Konseling (sedang)

    ❖ S2 Sekolah Pascasarjana, UPI, Program Studi Bimbingan dan Konseling (cum-laude).

    ❖ S1 UPI, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (cum-laude).

    ❖ Sejak tahun 2003 hingga 2007 menjadi Konselor Sekolah di beberapa Sekolah Tingkat Menengah (SMP & SMA).

    ❖ Saat ini sebagai staf Dosen UPI Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pedagogik dengan Homebase di Prodi

    PGSD. Instruktur Pendidikan Profesi Guru (PPG-SD). Pernah juga mengajar 5 tahun di Univ. Terbuka, 3 tahun di

    STIT At-Taqwa, 2 tahun STKIP Pancasakti.

    ❖ Mengajar : Psikologi Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Penelitian Pendidikan, Landasan Pendidikan,

    Pedagogik, Pengantar Pendidikan, Penelitian Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran, Bimbingan & Konseling.

    ❖ Telah melakukan dan selalu berminat menyelenggarakan penelitian-penelitian terkait Bidang Pendidikan,

    Psikologi Pendidikan, Bimbingan dan Konseling.

    ❖ Pernah menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan serta Ketua Dewan

    Perwakilan Mahasiswa Jurusan PPB. Pengurus Bidang Pendidikan BEM FIP UPI. Mahasiswa Berprestasi II

    Tingkat Fakultas (FIP) UPI.

  • ❖ Certified Hipnotist dari HypnoNLP Institute. Certified Hypnotist (CH) Indonesian Board of Hypnoteraphy (IBH).

    Certified Hypnoterapist (CHt) IBH. Certified Insrtuctor (CI) IBH. Certified NNLP Practitioner NeoNLP. Certified

    Ericsonian Hypnotherapy from ISHH (Indonesian School of Hypnosis and Hypnotherapy) and Greatness Institute.

    Certified NLP Based Trainer dari Sinergi Lintas Batas.

    ❖ Salah satu Pembina Yayasan Edupotensia. Salah satu Pembina Yayasan Peduli Berbagi.

    ❖ Associate Counselor & Hypnoterapist at Transformasi Indonesia dan Edupotensia.

    ❖ Telah (tercatat/terdokumentasi) menyelesaikan sebanyak +/- 196 kasus secara professional (dibayar-

    terdokumentasi) sejak tahun 2012, serta secara non-professional menangani beragam kasus baik yang sifatnya

    terapeutik maupun pengembangan diri di kampus dan lingkungan masyarakat.

    ❖ Narasumber seminar dan workshop di beberapa lembaga, UPI, UNJ, STKIP Pasundan, UMTAS, UNISMA, LPP

    Salman ITB, Daarut Tauhid, Bank BNI, Sekolah-sekolah SD hingga SMA/SMK, dan lain-lain.

    ❖ Peneliti & Pengembang Program Pendidikan, Trainer Bidang Pendidikan, Aplikasi NLP, dan Hipnoterapi.

    ❖ HP/WA: 081320234026 // Email: [email protected]

    ❖ Website: arierakhmatriyadi.staf.upi.edu

  • Penyelesaian kasus-kasus konseling

    bersifat parsial, hanya pada masalah yang

    dihadapi “here and now”, tidak integral

    membentuk manusia ideal seutuhnya.

    Manusia ideal seutuhnya adalah yang

    dicita-citakan, sadar kehadiran Tuhan,

    dekat dengan-Nya, dan atas dasar itu

    berlaku lebih baik dalam kehidupan dunia

    untuk kehidupan akhirat.

    Terbayang jika persoalan, misalnya terkait

    dengan keluh kesah/kecemasan/trauma dll

    itu setelah sesi konseling berakhir, konseli

    menjadi lebih sholeh/sholehah selain

    kasusnya tuntas.

    KERESAHANPENGALAMAN & PENGAMATAN

    Kesadaran tentang hukum causa-prima,

    sebab dari segala akibat, sumber dasar dari

    segala sebab adalah atas izin Yang Maha

    Kuasa, Allah Subhanahu wa Ta’Ala,

    mendorong konselor dan konseli tidak

    arogan mengatakan konselor berhasil atas

    kemampuannya saja, dan konseli berubah

    atas keberhasilan konseling, tetapi semata-

    mata seluruhnya atas izin kuasa Tuhan,

    Allah. Itu sama sekali tidak boleh dilupakan

    bagi kedua pihak tersebut.

    Konseling adalah tools untuk proses

    pemahaman, perbaikan, dan

    pengembangan potensi fitrah manusia

    sebagai makhluk Tuhan.

  • Berdasarkan perkembangannya, perlu

    disyukuri, konseling berkembang

    berorientasi pada konsep, pendekatan yang

    melibatkan prinsip-prinsip spiritual-

    keagamaan (spiritualities – religiousity).

    Kesadaran itu tidak mengurangi eksistensi

    profesi konseling (konselor) karena konseli

    “cepat tuntas” masalahnya sendiri,

    bukankah tujuan konseling adalah

    efektivitasnya dalam menyelesaikan

    persoalan yang dihadapi konseli. Itu juga

    tanda dari keberhasilan konseling,

    membantu konseling mandiri. Dan bantuan

    Tuhan, tentu yang memberhasilkan proses

    konseling menjadi efektif.

  • Outline

    Materi

    “Islamic

    Propetic

    Counseling”

    Siapa manusia? Tujuan hidup manusia? Bagaimana manusia hidup?

    Bagaimana harusnya manusia “berakhir”? Apa peran pendidikan?

    Manusia & Pendidikan

    01

    Dikotomi istilah? Fokus layanan? Trend pendekatan konseling?

    Pendekatan “Ke-Tuhan-an” melalui Nabi sebagai rujukan?

    Bimbingan dan Konseling

    02

    Matriks persoalan? Keterlibatan tiga unsur personal dalam

    persoalan manusia? Pengaruh syetan? Pengaruh maksiat?

    Persoalan Kemanusiaan

    03

    Prinsip-prinsip & Key Concept of Islamic Prophetic Counseling?

    Kompetensi dan Etika relasi konselor-konseli? Prosedur konseling?

    Kerangka Kerja Konseling

    04

  • Manusia &

    Pendidikan

    Mau apapun

    pendekatan/teori/strategi/teknik pasti punya

    human effective model tersendiri. Dan dasar

    dari itu adalah pemahamannya tentang

    manusia. Hal paling mendasar bagi seorang

    konselor/guru BK adalah memahami bahwa

    konseling adalah bagian dari proses

    pendidikan. Sebab manusia tidak bisa lepas

    dari pendidikan. Manusia itu dapat dididik,

    perlu didik dan mendidik diri. Konselor/guru

    BK memfasilitasi itu.

  • Filsafat Keberadaan

    Manusia merupakan

    hasil dari puncak

    rantai evolusi

    Keberadaan

    Evolusionisme

    Manusia merupakan

    hasil penciptaan

    Tuhan

    Keberadaan

    Kreasionisme

  • Keberadaan Tuhan

    (Menurut Pendekatan Filsafat)

    01

    Argumen OntologisSemua manusia memiliki

    ide tentang Tuhan (Allah).

    Tuhan pasti ada, dan

    realitas adanya itu pasti

    lebih sempurna dari pada

    ide manusia tentang

    Tuhan.

    02

    Argumen KosmologisSetiap akibat pasti punya

    sebab. Dunia (kosmos)

    adalah akibat.

    Penyebabnya dunia itu

    adalah Tuhan.

    04

    Argumen Moral Manusia bermoral karena dapat

    membedakan yang baik dan

    yang buruk, yang benar dan yang

    salah. Dasar dan sumber

    moralitas adalah Tuhan.

    03

    Argumen TeleologisSegala sesuatu ada

    tujuannya. Pengatur

    tujuan itu adalah Tuhan.

  • Hakikat Manusia dan PendidikanHakikat Manusia

    a. Secara bahasa: Al insan bentuk tunggal dari an-naasu (Qs.an-Naas:1). Menurut Ibnu Mandzur (penyusun kamus Lisanul arabi VII, hal.

    306-314) diambil dari 3 kata, yaitu: anasa, anisa, dan nasiya. Artin anasa: abshara: melihat, bernalar, berfikir 'alima: mengetahui, berilmu.

    ista'dzana: meminta izin, karena beradab. Maka manusia (insan) dalam pengertian Anasa adalah: bernalar, berilmu, beradab.

    b. Anisu/Al-insu artinya jinak, mudah bergaul, sering di pasangkan dengan kata al jinnu (buas) (kamus al-munjid). Dalam alquran ayat-ayat

    yang bersandingan 2 kata ini. Ada dalam Qs. Adz-dzariyat:56. Nasiya, artinya pelupa lawan tadzakkara (ingat). Ibnu mandzur

    meriwayatkan dari Ibnu Abbas: manusia dinamakan manusia karena jika dia berjanji kepada dirinya, lalu dia lupa (Qs. Al-anam:68).

    c. Manusia disebut juga basyar. Yang artinya kulit tempat tumbuh rambut, pada permukaan kulit kepala, wajah, dan tubuh (kamus almunjid,

    h.530). Maka persentuhan 2 kulit, antara pria dan wanita, sering disebut, mubasyarah/jima’ (Qs. Ibrohim: 11). Karakter basyar: a. Berasal

    dari tanah (Qs.Shaad:71). b. Suka makan-minum (Qs. Al muminun:33). c. Fana/akan mati (Qs.Al anbiya:34).

    Sejumlah pengertian dari perspektif Islam. *Catatan: ini baru sebagian saja, pembaca hendaknya menelusuri referensinya lebih dalam. Ingat,

    betapapun banyak definisi (yang mengungkap hakikat manusia), tentu yang paling Maha Tahu adalah definisi yang ditentukan oleh Pencipt

    manusia, Tuhan, Allah Subhanahu wa Ta’Ala.

    Hakikat Pendidikan

    Pendidikan adalah upaya untuk membawa kondisi manusia apa adanya menuju kondisi yang diharapkan (Kartadinata, 2020).

    Pendidikan adalah proses mewujudkan manusia ideal. Manusia ideal adalah manusia yang dicita-citakan, bersifat normatif, dalam

    konteks dan atas dasar tuntutan tertentu. Tuntutan paling utama yang ideal adalah memenuhi tuntutan Yang Menciptakannya.

  • Bimbingan

    dan KonselingBimbingan

    Bimbingan diselenggarakan dari “posisi 0 ke 1+”

    a) Pengembangan aspek spiritual-religiusitas

    b) Pengembangan aspek personal

    c) Pengembangan aspek sosial

    d) Pengembangan aspek akademik/belajar

    e) Pengembangan aspek karir

    Konseling

    Konseling diselenggarakan dari “posisi -x ke 0 bahkan ke 1+”

    a) Persoalan aspek spiritual-religiusitas

    b) Persoalan aspek personal

    c) Persoalan aspek sosial

    d) Persoalan aspek akademik/belajar

    e) Persoalan aspek karir

    Bagian dari upaya pendidikan, mewujudkan

    manusia ideal, manusia yang diharapkan,

    yang dicita-citakan.

    *Perspektif:

    Kata “dan” menunjukkan gabungan dua hal

    berbeda. Bimbingan dan konseling.

    Komponen layanan dasar (Kurikulum),

    layanan responsif (dominan konseling),

    perencanaan individual (bisa juga konseling,

    coaching, bimbingan),

    Support system (daya dukung proses

    penyelenggaraan layanan).

    The counseling service, which includ

    es individual and group counseling,

    is the heart of the guidance program

  • Pendapat Ahli tentang Agama

    dan Kondisi Kesehatan (1)

    Henry Link

    Pribadi yang religious dan sering mendatangi tempat ibadah lebih

    kuat dibandingkan dengan mereka yang tidak beragama

    William James

    Tidak diragukan bahwa terapi terbaik bagi keresahan adalah

    keimanan kepada Tuhan

    Carl G. Jung

    Mereka yang telah menjadi mangsa penyakit, sungguh telah

    sembuh setelah ia kembali pada wawasan agama tentang

    kehidupan

    A.A. Briel (Psikoanalisis)

    Individu yang benar-benar religious tidak akan pernah menderita

    sakit jiwa

    Dadang Hawari

    Komitmen beragama mempunyai hubungan signifikan dan positif

    dengan clinical benefit

    Larson

    In navigating the complexities of human health and relationship,

    religious commitment is a force to consider

    01

    02

    03

    04

    05

    06

  • Pendapat Ahli tentang Agama

    dan Kondisi Kesehatan (2)

    Ellison

    Orang-orang yang kuat keimanannya kepada Tuhan lebih Bahagia

    dalam hidupnya dan lebih sedikit mengalami dampak negatif dari

    peristiwa kehidupanZakiyah Daradjat

    Apabila manusia ingin terhindar dari kegelisahan, kecemasan, dan

    keterganguan jiwa serta ingin hidup tentang, tenteram, Bahagia,

    dan dapat membahagiakan orang lain, maka hendaklah manusia

    percaya pada Tuhan dan menjalankan praktik keagamannya

    Carrel

    Apabila do’a itu dibiasakan dan dilakukan dengan sungguh-

    sungguh, maka ketentraman akan ditimbulkan. Oleh karena itu,

    do’a merupakan pertolongan besar pada dunia pengobatan

    Palaotzian & Kirkpatrick

    Agama (keimanan) dapat meningkatkan Kesehatan mental dan

    membantu individu mengatasi stres

    Seybull & Hill

    Agama memberi keuntungan dalam mengembangkan mental yang

    sehat

    Koening dkk

    Banyak orang secara spontan melaporkan bahwa ketaatan

    terhadap agama sangat menolong dirinya pada saat sedang stres

    07

    08

    09

    10

    11

    12

  • Islamic

    Prophetic

    Counseling

    “Proses hubungan antara konselor dengan konseli

    yang bersifat membantu secara professional

    menggunakan dasar-dasar keilmuan yang bersumber

    dari agama Islam melalui Nabi sebagai rujukan”.

    Apakah ada beda antara Islamic Counseling dengan

    Islamic Prophetic Counseling? Selama rujukannya

    Nabi dan berdasarkan pada ajaran Islam, tidak ada

    bedanya.

    Prinsip utama Islamic Prophetic Counseling adalah

    Rahmatan Lil 'Alamin, Kasih Sayang Allah untuk

    Semesta Alam. Rahmat dan rasa kasih sayang Allah

    karunia dan nikmat yang diberikan kepada

    makhluknya di seluruh alam semesta.

  • Matriks Persoalan

    Kombinasi

    Unsur Masalah

    Spritual-

    Religiusitas

    Personal Sosial Akademik/

    Belajar

    Karir

    Spiritual-

    Religiusitas

    X √ √ √ √

    Personal X X √ √ √

    Sosial X X X √ √

    Akademik/

    belajar

    X X X X √

    Karir X X X X X

    0 1 2 3 4

    Berdasarkan pemetaan kombinasi tersebut, ternyata persoalan yang dihadapi konselihanya mencakup 10 hal utama.

  • Tiga unsur yang muncul

    dari 10 Persoalan

    Manusia (konseli)

    PikiranSalah mindset, rujukan salah, logika salah,

    dipengruhi pikiran irasional

    PerasaanSedih, marah, takut, cemas, khawatir,

    ragu

    TindakanSulit bertindak, bingung mau apa, pengambilan

    keputusan

  • 10 Pintu Syetan terhadap Persoalan

    Manusia (Konseli)

    Hasad (Dengki) dan Tamak

    ketamakan akan membutakan, membuat tuli & menggelapkancahaya kebenaran. Begitu pula hasad, setan akan menghias-hiasisesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat

    Marah

    marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentarasetan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan

    manusia.

    Kenyang banyak makan

    Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkanuntuk melakukan ketaatan pada Allah.

    Tergesa-gesa/tidak sabaran

    “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifatingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.”

    Menghiasi atribut diri berlebihan

    sangat suka berlebihan menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangatmerugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

    “Menjilat”

    berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidakmemiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akanmencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya darikemungkaran.

    01

    02

    03

    04

    05

    06

  • Cinta Harta

    Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimanapun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitandengan hartaFanatik Berlebihan

    Menutup mata dari kebenaran, tidak terbuka terhadap masukan baik.

    Berburuk sangka

    Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslimlainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa

    lebih baik darinya.

    Meragukan Kehadiran Tuhan

    sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuatmereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

    07

    08

    09

    10

    10 Pintu Syetan terhadap Persoalan

    Manusia (Konseli)

  • Pengaruh Maksiat (Maksiat adalah lawan dari taat, istiqomah dan taqwa. Melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu

    Wata’ala terhitung sebagai maksiat. Demikian pula meninggalkan perkara yang diperintah dan diwajibkan oleh Allah juga dianggap sebagai

    maksiat. Maka perbuatan dusta, ghibah, mengadu domba, mencuri, berzina, minum khomer, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, sihir, makan

    riba, makan harta anak yatim, durhaka kepada kedua orang tua, berjudi dan lain sebagainya semua itu terhidtung sebagai perbuatan maksiat

    kepada Allah. Orang yang berbuat maksiat adalah orang yang berbuat hal yang sia-sia, orang menyia-nyiakan waktu, yang berbuat jelek,

    pendosa, orang fasik dan orang yang mencampur aduk amal sholeh dengan amal buruk. Semua kriteria tersebut telah disebut di dalam Al-

    Qur’anul Karim.)

    1.Terhalang untuk mendapatkan keberkahan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dinyalakan Allah di dalam hati seorang hamba, dan maksiat

    mematikan cahaya tersebut.

    2.Kegelisahan yang dirasakan pelaku maksiat di dalam hatinya, dan hilangnya ketenangan dari dalam hati.

    3.Allah akan mempersulit setiap urusan dalam hidupnya.

    4.Menimbulkan sifat lemah baik pada agama dan badannya, sehingga pelaku maksiat terasa berat dan malas untuk melakukan ketaatan.

    5.Maksiat menghilangkan keberkahan umur dan melenyapkan kebaikannya.

    6.Perbuatan maksiat akan mengundang perbuatan maksiat lainnya, sebagaimana ketaatan akan mengundang ketaatan yang lain.

    7.Maksiat akan menghalangi seseorang dari taubat kepada Allah dan pelaku maksiat akan menjadi ‘tawanan’ bagi syaitan yang menguasainya

    8.Maksiat yang dilakukan berulang-ulang akan menanamkan rasa cinta terhadap maksiat itu sendiri di dalam hati, sehingga pelaku maksiat

    akan merasa bangga dengan maksiat yang dia lakukan

    9.Menghinakan dan menjatuhkan kedudukan seorang hamba di hadapan Tuhannya.

    10.Akibat buruk dari maksiat akan menimpa semua makhluk; manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan

    11.Maksiat bisa merusak akal fikiran dan menghilangkan kecerdasannya

    12.Maksiat akan menutup mata hati, menyebabkan kerasnya hati, dan pelakunya dianggap sebagai orang yang lalai.

    13.Maksiat mendatangkan laknat Allah dan Rasul-Nya

    14.Maksiat akan menghalangi doa malaikat dan Rasulullah

    15.Maksiat menyebabkan kerusakan, keguncangan, gempa dan musibah

    16.Maksiat bisa mematikan semangat, menghilangkan rasa malu, membutakan mata hati

    17.Maksiat dan dosa bisa melenyapkan nikmat dan mendatangkan bencana

    18.Maksiat dan dosa akan meninggalkan tatatan masyarakat yang rusak akhlak dan agamanya.

  • Potensi Manusia

    Segala sesuatu yang dapat diakses melalui pendengaran,

    auditori

    Pendengaran

    Segala sesuatu yang dapat diakses melalui penglihatan,

    visualitasi

    Penglihatan

    Sesuatu yang bisa dirasakan, kinesa, kinestetik

    Hati

    “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya

    itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isro’: 36).

    Dasarnya

  • Hipotesa Prosedur Konseling

    Recovery, Improvement, and Development

    Fikriah, Jasadiah,

    Qalbiah, Ruhiah

    dalam satu

    tempat

    SubstansiMelihat ulang,

    mengoreksi,

    evaluasi yang

    melahirkan solusi

    (basisnya refleksi)

    Substansi Dengan penuh

    kesadaran

    menyesali, dan niat

    kembali lebih baik

    SubstansiMeminta ampunan,

    berharap jalan keluar

    terbaik dan

    dikabulkannya hajat,

    mengingat Allah

    Substansi

    Ridho Allah sebagai Rabbnya

    dan Islam sebagai agamanya

    serta (nabi) Muhammad

    sebagai rasulnya

    Substansi

    Pelibatan

    Kehadiran Diri

    Secara Utuh

    Melakukan

    Pengukuran

    (Muhasabah

    Terbimbing)

    Istighfar &

    dzikir

    (Koneksi

    utuh diri

    dengan

    Tuhan)

    Penguatan

    Komitmen

    menjadi

    lebih baik

    (ideal)

    / Komitmen

    beragama

    Taubat

    (Penyesalan

    dan Niat

    kembali

    menjadi lebih

    baik)

  • Etika Konseling

    Meluruskan

    Niat

    Semua amal

    tergantung niatnya.

    Konselor dan Konseli

    meluruskan niat.

    Substansi

    Menghindari

    Khalwat

    Terkait muhrim bukan

    muhrim dan risiko

    hadirnya syetan

    Substansi

    Bertindak

    Profesional

    Bertindak sesuai

    ekspektasi kinerja dan

    komitmen profesional

    Substansi

    Berlemah

    Lembut

    Sikap saling

    menghargai sebagai

    jalan kebaikan

    membangun rapport

    Substansi

    Perbedaan

    Agama

    Pada konseli beda

    agama, konseling

    tidak diarahkan untuk

    mengubah keyakinan

    beragama, sifat utama:

    rahmatan lil’alamiin.

    Substansi

  • Dzikir

    01

    Sholat

    Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali

    bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan

    bahwa mereka akan kembali kepadaNya. [al Baqarah/2 : 45-46].

    Baca Qur’an

    Membaca, memahami, mentadaburi, mengamalkan.

    Sikap ihsan

    Menyadari keberadaan Allah dalam setiap aktivitas perilaku

    Sadar Hidup tidak Lepas dari Ujian

    Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan

    dirimu (Ali-Imran: 186)04

    03

    02

  • Alhamdulillaah