islamic prophetic...
TRANSCRIPT
-
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Islamic
Arie Rakhmat Riyadi
PropheticCounseling
http://www.free-powerpoint-templates-design.com/http://www.free-powerpoint-templates-design.com/
-
❖ S3 Sekolah Pascasarjana, UPI, Program Studi Bimbingan dan Konseling (sedang)
❖ S2 Sekolah Pascasarjana, UPI, Program Studi Bimbingan dan Konseling (cum-laude).
❖ S1 UPI, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (cum-laude).
❖ Sejak tahun 2003 hingga 2007 menjadi Konselor Sekolah di beberapa Sekolah Tingkat Menengah (SMP & SMA).
❖ Saat ini sebagai staf Dosen UPI Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pedagogik dengan Homebase di Prodi
PGSD. Instruktur Pendidikan Profesi Guru (PPG-SD). Pernah juga mengajar 5 tahun di Univ. Terbuka, 3 tahun di
STIT At-Taqwa, 2 tahun STKIP Pancasakti.
❖ Mengajar : Psikologi Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Penelitian Pendidikan, Landasan Pendidikan,
Pedagogik, Pengantar Pendidikan, Penelitian Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran, Bimbingan & Konseling.
❖ Telah melakukan dan selalu berminat menyelenggarakan penelitian-penelitian terkait Bidang Pendidikan,
Psikologi Pendidikan, Bimbingan dan Konseling.
❖ Pernah menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan serta Ketua Dewan
Perwakilan Mahasiswa Jurusan PPB. Pengurus Bidang Pendidikan BEM FIP UPI. Mahasiswa Berprestasi II
Tingkat Fakultas (FIP) UPI.
-
❖ Certified Hipnotist dari HypnoNLP Institute. Certified Hypnotist (CH) Indonesian Board of Hypnoteraphy (IBH).
Certified Hypnoterapist (CHt) IBH. Certified Insrtuctor (CI) IBH. Certified NNLP Practitioner NeoNLP. Certified
Ericsonian Hypnotherapy from ISHH (Indonesian School of Hypnosis and Hypnotherapy) and Greatness Institute.
Certified NLP Based Trainer dari Sinergi Lintas Batas.
❖ Salah satu Pembina Yayasan Edupotensia. Salah satu Pembina Yayasan Peduli Berbagi.
❖ Associate Counselor & Hypnoterapist at Transformasi Indonesia dan Edupotensia.
❖ Telah (tercatat/terdokumentasi) menyelesaikan sebanyak +/- 196 kasus secara professional (dibayar-
terdokumentasi) sejak tahun 2012, serta secara non-professional menangani beragam kasus baik yang sifatnya
terapeutik maupun pengembangan diri di kampus dan lingkungan masyarakat.
❖ Narasumber seminar dan workshop di beberapa lembaga, UPI, UNJ, STKIP Pasundan, UMTAS, UNISMA, LPP
Salman ITB, Daarut Tauhid, Bank BNI, Sekolah-sekolah SD hingga SMA/SMK, dan lain-lain.
❖ Peneliti & Pengembang Program Pendidikan, Trainer Bidang Pendidikan, Aplikasi NLP, dan Hipnoterapi.
❖ HP/WA: 081320234026 // Email: [email protected]
❖ Website: arierakhmatriyadi.staf.upi.edu
-
Penyelesaian kasus-kasus konseling
bersifat parsial, hanya pada masalah yang
dihadapi “here and now”, tidak integral
membentuk manusia ideal seutuhnya.
Manusia ideal seutuhnya adalah yang
dicita-citakan, sadar kehadiran Tuhan,
dekat dengan-Nya, dan atas dasar itu
berlaku lebih baik dalam kehidupan dunia
untuk kehidupan akhirat.
Terbayang jika persoalan, misalnya terkait
dengan keluh kesah/kecemasan/trauma dll
itu setelah sesi konseling berakhir, konseli
menjadi lebih sholeh/sholehah selain
kasusnya tuntas.
KERESAHANPENGALAMAN & PENGAMATAN
Kesadaran tentang hukum causa-prima,
sebab dari segala akibat, sumber dasar dari
segala sebab adalah atas izin Yang Maha
Kuasa, Allah Subhanahu wa Ta’Ala,
mendorong konselor dan konseli tidak
arogan mengatakan konselor berhasil atas
kemampuannya saja, dan konseli berubah
atas keberhasilan konseling, tetapi semata-
mata seluruhnya atas izin kuasa Tuhan,
Allah. Itu sama sekali tidak boleh dilupakan
bagi kedua pihak tersebut.
Konseling adalah tools untuk proses
pemahaman, perbaikan, dan
pengembangan potensi fitrah manusia
sebagai makhluk Tuhan.
-
Berdasarkan perkembangannya, perlu
disyukuri, konseling berkembang
berorientasi pada konsep, pendekatan yang
melibatkan prinsip-prinsip spiritual-
keagamaan (spiritualities – religiousity).
Kesadaran itu tidak mengurangi eksistensi
profesi konseling (konselor) karena konseli
“cepat tuntas” masalahnya sendiri,
bukankah tujuan konseling adalah
efektivitasnya dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapi konseli. Itu juga
tanda dari keberhasilan konseling,
membantu konseling mandiri. Dan bantuan
Tuhan, tentu yang memberhasilkan proses
konseling menjadi efektif.
-
Outline
Materi
“Islamic
Propetic
Counseling”
Siapa manusia? Tujuan hidup manusia? Bagaimana manusia hidup?
Bagaimana harusnya manusia “berakhir”? Apa peran pendidikan?
Manusia & Pendidikan
01
Dikotomi istilah? Fokus layanan? Trend pendekatan konseling?
Pendekatan “Ke-Tuhan-an” melalui Nabi sebagai rujukan?
Bimbingan dan Konseling
02
Matriks persoalan? Keterlibatan tiga unsur personal dalam
persoalan manusia? Pengaruh syetan? Pengaruh maksiat?
Persoalan Kemanusiaan
03
Prinsip-prinsip & Key Concept of Islamic Prophetic Counseling?
Kompetensi dan Etika relasi konselor-konseli? Prosedur konseling?
Kerangka Kerja Konseling
04
-
Manusia &
Pendidikan
Mau apapun
pendekatan/teori/strategi/teknik pasti punya
human effective model tersendiri. Dan dasar
dari itu adalah pemahamannya tentang
manusia. Hal paling mendasar bagi seorang
konselor/guru BK adalah memahami bahwa
konseling adalah bagian dari proses
pendidikan. Sebab manusia tidak bisa lepas
dari pendidikan. Manusia itu dapat dididik,
perlu didik dan mendidik diri. Konselor/guru
BK memfasilitasi itu.
-
Filsafat Keberadaan
Manusia merupakan
hasil dari puncak
rantai evolusi
Keberadaan
Evolusionisme
Manusia merupakan
hasil penciptaan
Tuhan
Keberadaan
Kreasionisme
-
Keberadaan Tuhan
(Menurut Pendekatan Filsafat)
01
Argumen OntologisSemua manusia memiliki
ide tentang Tuhan (Allah).
Tuhan pasti ada, dan
realitas adanya itu pasti
lebih sempurna dari pada
ide manusia tentang
Tuhan.
02
Argumen KosmologisSetiap akibat pasti punya
sebab. Dunia (kosmos)
adalah akibat.
Penyebabnya dunia itu
adalah Tuhan.
04
Argumen Moral Manusia bermoral karena dapat
membedakan yang baik dan
yang buruk, yang benar dan yang
salah. Dasar dan sumber
moralitas adalah Tuhan.
03
Argumen TeleologisSegala sesuatu ada
tujuannya. Pengatur
tujuan itu adalah Tuhan.
-
Hakikat Manusia dan PendidikanHakikat Manusia
a. Secara bahasa: Al insan bentuk tunggal dari an-naasu (Qs.an-Naas:1). Menurut Ibnu Mandzur (penyusun kamus Lisanul arabi VII, hal.
306-314) diambil dari 3 kata, yaitu: anasa, anisa, dan nasiya. Artin anasa: abshara: melihat, bernalar, berfikir 'alima: mengetahui, berilmu.
ista'dzana: meminta izin, karena beradab. Maka manusia (insan) dalam pengertian Anasa adalah: bernalar, berilmu, beradab.
b. Anisu/Al-insu artinya jinak, mudah bergaul, sering di pasangkan dengan kata al jinnu (buas) (kamus al-munjid). Dalam alquran ayat-ayat
yang bersandingan 2 kata ini. Ada dalam Qs. Adz-dzariyat:56. Nasiya, artinya pelupa lawan tadzakkara (ingat). Ibnu mandzur
meriwayatkan dari Ibnu Abbas: manusia dinamakan manusia karena jika dia berjanji kepada dirinya, lalu dia lupa (Qs. Al-anam:68).
c. Manusia disebut juga basyar. Yang artinya kulit tempat tumbuh rambut, pada permukaan kulit kepala, wajah, dan tubuh (kamus almunjid,
h.530). Maka persentuhan 2 kulit, antara pria dan wanita, sering disebut, mubasyarah/jima’ (Qs. Ibrohim: 11). Karakter basyar: a. Berasal
dari tanah (Qs.Shaad:71). b. Suka makan-minum (Qs. Al muminun:33). c. Fana/akan mati (Qs.Al anbiya:34).
Sejumlah pengertian dari perspektif Islam. *Catatan: ini baru sebagian saja, pembaca hendaknya menelusuri referensinya lebih dalam. Ingat,
betapapun banyak definisi (yang mengungkap hakikat manusia), tentu yang paling Maha Tahu adalah definisi yang ditentukan oleh Pencipt
manusia, Tuhan, Allah Subhanahu wa Ta’Ala.
Hakikat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk membawa kondisi manusia apa adanya menuju kondisi yang diharapkan (Kartadinata, 2020).
Pendidikan adalah proses mewujudkan manusia ideal. Manusia ideal adalah manusia yang dicita-citakan, bersifat normatif, dalam
konteks dan atas dasar tuntutan tertentu. Tuntutan paling utama yang ideal adalah memenuhi tuntutan Yang Menciptakannya.
-
Bimbingan
dan KonselingBimbingan
Bimbingan diselenggarakan dari “posisi 0 ke 1+”
a) Pengembangan aspek spiritual-religiusitas
b) Pengembangan aspek personal
c) Pengembangan aspek sosial
d) Pengembangan aspek akademik/belajar
e) Pengembangan aspek karir
Konseling
Konseling diselenggarakan dari “posisi -x ke 0 bahkan ke 1+”
a) Persoalan aspek spiritual-religiusitas
b) Persoalan aspek personal
c) Persoalan aspek sosial
d) Persoalan aspek akademik/belajar
e) Persoalan aspek karir
Bagian dari upaya pendidikan, mewujudkan
manusia ideal, manusia yang diharapkan,
yang dicita-citakan.
*Perspektif:
Kata “dan” menunjukkan gabungan dua hal
berbeda. Bimbingan dan konseling.
Komponen layanan dasar (Kurikulum),
layanan responsif (dominan konseling),
perencanaan individual (bisa juga konseling,
coaching, bimbingan),
Support system (daya dukung proses
penyelenggaraan layanan).
The counseling service, which includ
es individual and group counseling,
is the heart of the guidance program
-
Pendapat Ahli tentang Agama
dan Kondisi Kesehatan (1)
Henry Link
Pribadi yang religious dan sering mendatangi tempat ibadah lebih
kuat dibandingkan dengan mereka yang tidak beragama
William James
Tidak diragukan bahwa terapi terbaik bagi keresahan adalah
keimanan kepada Tuhan
Carl G. Jung
Mereka yang telah menjadi mangsa penyakit, sungguh telah
sembuh setelah ia kembali pada wawasan agama tentang
kehidupan
A.A. Briel (Psikoanalisis)
Individu yang benar-benar religious tidak akan pernah menderita
sakit jiwa
Dadang Hawari
Komitmen beragama mempunyai hubungan signifikan dan positif
dengan clinical benefit
Larson
In navigating the complexities of human health and relationship,
religious commitment is a force to consider
01
02
03
04
05
06
-
Pendapat Ahli tentang Agama
dan Kondisi Kesehatan (2)
Ellison
Orang-orang yang kuat keimanannya kepada Tuhan lebih Bahagia
dalam hidupnya dan lebih sedikit mengalami dampak negatif dari
peristiwa kehidupanZakiyah Daradjat
Apabila manusia ingin terhindar dari kegelisahan, kecemasan, dan
keterganguan jiwa serta ingin hidup tentang, tenteram, Bahagia,
dan dapat membahagiakan orang lain, maka hendaklah manusia
percaya pada Tuhan dan menjalankan praktik keagamannya
Carrel
Apabila do’a itu dibiasakan dan dilakukan dengan sungguh-
sungguh, maka ketentraman akan ditimbulkan. Oleh karena itu,
do’a merupakan pertolongan besar pada dunia pengobatan
Palaotzian & Kirkpatrick
Agama (keimanan) dapat meningkatkan Kesehatan mental dan
membantu individu mengatasi stres
Seybull & Hill
Agama memberi keuntungan dalam mengembangkan mental yang
sehat
Koening dkk
Banyak orang secara spontan melaporkan bahwa ketaatan
terhadap agama sangat menolong dirinya pada saat sedang stres
07
08
09
10
11
12
-
Islamic
Prophetic
Counseling
“Proses hubungan antara konselor dengan konseli
yang bersifat membantu secara professional
menggunakan dasar-dasar keilmuan yang bersumber
dari agama Islam melalui Nabi sebagai rujukan”.
Apakah ada beda antara Islamic Counseling dengan
Islamic Prophetic Counseling? Selama rujukannya
Nabi dan berdasarkan pada ajaran Islam, tidak ada
bedanya.
Prinsip utama Islamic Prophetic Counseling adalah
Rahmatan Lil 'Alamin, Kasih Sayang Allah untuk
Semesta Alam. Rahmat dan rasa kasih sayang Allah
karunia dan nikmat yang diberikan kepada
makhluknya di seluruh alam semesta.
-
Matriks Persoalan
Kombinasi
Unsur Masalah
Spritual-
Religiusitas
Personal Sosial Akademik/
Belajar
Karir
Spiritual-
Religiusitas
X √ √ √ √
Personal X X √ √ √
Sosial X X X √ √
Akademik/
belajar
X X X X √
Karir X X X X X
0 1 2 3 4
Berdasarkan pemetaan kombinasi tersebut, ternyata persoalan yang dihadapi konselihanya mencakup 10 hal utama.
-
Tiga unsur yang muncul
dari 10 Persoalan
Manusia (konseli)
PikiranSalah mindset, rujukan salah, logika salah,
dipengruhi pikiran irasional
PerasaanSedih, marah, takut, cemas, khawatir,
ragu
TindakanSulit bertindak, bingung mau apa, pengambilan
keputusan
-
10 Pintu Syetan terhadap Persoalan
Manusia (Konseli)
Hasad (Dengki) dan Tamak
ketamakan akan membutakan, membuat tuli & menggelapkancahaya kebenaran. Begitu pula hasad, setan akan menghias-hiasisesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat
Marah
marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentarasetan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan
manusia.
Kenyang banyak makan
Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkanuntuk melakukan ketaatan pada Allah.
Tergesa-gesa/tidak sabaran
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifatingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.”
Menghiasi atribut diri berlebihan
sangat suka berlebihan menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangatmerugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.
“Menjilat”
berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidakmemiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akanmencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya darikemungkaran.
01
02
03
04
05
06
-
Cinta Harta
Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimanapun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitandengan hartaFanatik Berlebihan
Menutup mata dari kebenaran, tidak terbuka terhadap masukan baik.
Berburuk sangka
Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslimlainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa
lebih baik darinya.
Meragukan Kehadiran Tuhan
sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuatmereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.
07
08
09
10
10 Pintu Syetan terhadap Persoalan
Manusia (Konseli)
-
Pengaruh Maksiat (Maksiat adalah lawan dari taat, istiqomah dan taqwa. Melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu
Wata’ala terhitung sebagai maksiat. Demikian pula meninggalkan perkara yang diperintah dan diwajibkan oleh Allah juga dianggap sebagai
maksiat. Maka perbuatan dusta, ghibah, mengadu domba, mencuri, berzina, minum khomer, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, sihir, makan
riba, makan harta anak yatim, durhaka kepada kedua orang tua, berjudi dan lain sebagainya semua itu terhidtung sebagai perbuatan maksiat
kepada Allah. Orang yang berbuat maksiat adalah orang yang berbuat hal yang sia-sia, orang menyia-nyiakan waktu, yang berbuat jelek,
pendosa, orang fasik dan orang yang mencampur aduk amal sholeh dengan amal buruk. Semua kriteria tersebut telah disebut di dalam Al-
Qur’anul Karim.)
1.Terhalang untuk mendapatkan keberkahan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dinyalakan Allah di dalam hati seorang hamba, dan maksiat
mematikan cahaya tersebut.
2.Kegelisahan yang dirasakan pelaku maksiat di dalam hatinya, dan hilangnya ketenangan dari dalam hati.
3.Allah akan mempersulit setiap urusan dalam hidupnya.
4.Menimbulkan sifat lemah baik pada agama dan badannya, sehingga pelaku maksiat terasa berat dan malas untuk melakukan ketaatan.
5.Maksiat menghilangkan keberkahan umur dan melenyapkan kebaikannya.
6.Perbuatan maksiat akan mengundang perbuatan maksiat lainnya, sebagaimana ketaatan akan mengundang ketaatan yang lain.
7.Maksiat akan menghalangi seseorang dari taubat kepada Allah dan pelaku maksiat akan menjadi ‘tawanan’ bagi syaitan yang menguasainya
8.Maksiat yang dilakukan berulang-ulang akan menanamkan rasa cinta terhadap maksiat itu sendiri di dalam hati, sehingga pelaku maksiat
akan merasa bangga dengan maksiat yang dia lakukan
9.Menghinakan dan menjatuhkan kedudukan seorang hamba di hadapan Tuhannya.
10.Akibat buruk dari maksiat akan menimpa semua makhluk; manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan
11.Maksiat bisa merusak akal fikiran dan menghilangkan kecerdasannya
12.Maksiat akan menutup mata hati, menyebabkan kerasnya hati, dan pelakunya dianggap sebagai orang yang lalai.
13.Maksiat mendatangkan laknat Allah dan Rasul-Nya
14.Maksiat akan menghalangi doa malaikat dan Rasulullah
15.Maksiat menyebabkan kerusakan, keguncangan, gempa dan musibah
16.Maksiat bisa mematikan semangat, menghilangkan rasa malu, membutakan mata hati
17.Maksiat dan dosa bisa melenyapkan nikmat dan mendatangkan bencana
18.Maksiat dan dosa akan meninggalkan tatatan masyarakat yang rusak akhlak dan agamanya.
-
Potensi Manusia
Segala sesuatu yang dapat diakses melalui pendengaran,
auditori
Pendengaran
Segala sesuatu yang dapat diakses melalui penglihatan,
visualitasi
Penglihatan
Sesuatu yang bisa dirasakan, kinesa, kinestetik
Hati
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isro’: 36).
Dasarnya
-
Hipotesa Prosedur Konseling
Recovery, Improvement, and Development
Fikriah, Jasadiah,
Qalbiah, Ruhiah
dalam satu
tempat
SubstansiMelihat ulang,
mengoreksi,
evaluasi yang
melahirkan solusi
(basisnya refleksi)
Substansi Dengan penuh
kesadaran
menyesali, dan niat
kembali lebih baik
SubstansiMeminta ampunan,
berharap jalan keluar
terbaik dan
dikabulkannya hajat,
mengingat Allah
Substansi
Ridho Allah sebagai Rabbnya
dan Islam sebagai agamanya
serta (nabi) Muhammad
sebagai rasulnya
Substansi
Pelibatan
Kehadiran Diri
Secara Utuh
Melakukan
Pengukuran
(Muhasabah
Terbimbing)
Istighfar &
dzikir
(Koneksi
utuh diri
dengan
Tuhan)
Penguatan
Komitmen
menjadi
lebih baik
(ideal)
/ Komitmen
beragama
Taubat
(Penyesalan
dan Niat
kembali
menjadi lebih
baik)
-
Etika Konseling
Meluruskan
Niat
Semua amal
tergantung niatnya.
Konselor dan Konseli
meluruskan niat.
Substansi
Menghindari
Khalwat
Terkait muhrim bukan
muhrim dan risiko
hadirnya syetan
Substansi
Bertindak
Profesional
Bertindak sesuai
ekspektasi kinerja dan
komitmen profesional
Substansi
Berlemah
Lembut
Sikap saling
menghargai sebagai
jalan kebaikan
membangun rapport
Substansi
Perbedaan
Agama
Pada konseli beda
agama, konseling
tidak diarahkan untuk
mengubah keyakinan
beragama, sifat utama:
rahmatan lil’alamiin.
Substansi
-
Dzikir
01
Sholat
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan
bahwa mereka akan kembali kepadaNya. [al Baqarah/2 : 45-46].
Baca Qur’an
Membaca, memahami, mentadaburi, mengamalkan.
Sikap ihsan
Menyadari keberadaan Allah dalam setiap aktivitas perilaku
Sadar Hidup tidak Lepas dari Ujian
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan
dirimu (Ali-Imran: 186)04
03
02
-
Alhamdulillaah