jdlshdjsdsdsds
DESCRIPTION
dsddlshdksdkdsdksdhsdadsfsdsddsdsdssksjdhshsfefffccsfffswafdsffrwercassfTRANSCRIPT
PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
Bermain dan Belajar Menyampaikan Pesan dengan Komunikasi Verbal
Disusun oleh
Joko Rinaldi11160018
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2012
PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
Klien mampu menyampaikan pesan yang dititipkan oleh leader dengan
anggota kelompok lain.
(SESI I)
A. Topik:
Klien mampu menyampaikan pesan yang dititipkan oleh leader dengan
anggota kelompok lain
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu menyampaikan pesan yang dititipkan oleh leader dengan
anggota kelompok lain
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memperkenalkan dirinya
b. Klien dapat menyampaikan pesan yang disampaikan
c. Klien dapat melatih komunikasi verbal
d. Klien mampu bersosialisasi
e. Melatih klien untuk dapat memfokuskan kegiatan/konsentrasi
C. Latar Belakang
Menurut catatan seminar tentang gangguan jiwa (Kompas, 2000),
angka gangguan jiwa di Indonesia makin meningkat. Satu dari lima
penduduk di Indonesia menderita gangguan jiwa dan mental. Hasil Survei
Kesehatan Mental Rumah Tangga (SKMRT) tahun 1995 ditemukan 185
per 1000 penduduk di Indonesia menunjukan adanya gejala gangguan jiwa
(Republika, 5 April 2001), hal ini didukung data dari depkes RI yang
melaporkan bahwa di Indonesia jumlah penderita penyakit jiwa berat
sekitar 6 juta orang atau sekitar 2,5% dari total penduduk di Indonesia.
Skizoprenia merupakan salah satu penyakit jiwa yang ada di
Indonesia dan hingga kini diperkirakan jumlah penderitanya mencapai 2
juta orang (Nova, 2000). hal ini didukung oleh data dari ruangan
matswapti RSJ Magelang terdapat 10 pasien halusinasi dari 23 total
pasien. Sehingga menurut kami sangat penting untuk di adakannya TAK
kontrol halusinasi pada pasien halusinasi di bangsal tersebut.
Untuk mengurangi bertambahnya jumlah pasien gangguan jiwa di
ruang rawat inap pada sebuah rumah sakit , diperlukan peran serta
berbagai profesi, diantaranya adalah profesi keperawatan dengan berbagai
programnya, salah satu program dalam pemberian terapi keperawatan
untuk mendukung tingkat kesembuhan klien adalah Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK).
Jenis TAK yang diterapkan pada pasien dengan gangguan jiwa
bermacam-macam sesuai dengan masalah yang dialami pasien. TAK
sudah sejak lama dimasukkan dalam program terapi keperawatan di dunia
yang merupakan salah satu dari intervensi keperawatan. Salah satu jenis
TAK tersebut adalah terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi yang
diprogramkan terhadap pasien gangguan jiwa Skizoprenia dengan masalah
utama gangguan halusinasi.
Terapi Kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama
lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis / petugas kesehatan
yang telah dilatih.
Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi
dengan sejumlah klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas
kelompok, agar klien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisaasi
dengan orang lain, sesuai dengan kebutuhannya memperkenalkan dirinya.,
menanyakan hal-hal yang sederhana dan memberikan respon terhadap
pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain
dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah suatu psikoterapi yang
dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang
terapis/petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih.
Permainan menyampaikan pesan bertujuan untuk melatih
kecakapan seorang pasien dalam komunikasi verbal, fenomena yang ada
pada ruang P3 RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang adalah, kebanyakan
pasien dalam melakukan percakapan sehari-harinya selalu terhambat pada
menjalin komunikasi yang baik.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja
klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
D. Kriteria Klien
Kriteria klien yang mengikuti kegiatan ini adalah:
1. Klien dengan harga diri rendah
2. Klien dengan halusinasi
3. Klien dalam keadaan koperatif
4. Klien yang tenang dan tidak gelisah
E. Proses Seleksi
Sebelum klien diikut sertakan dalam kegiatan TAK, terlebih dahulu
dilakukan proses seleksi terhadap 7 klien sebagai peserta. Seleksi
dilakukan di ruang P3 RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang, dengan nama-
nama yang telah diseleksi sebagai berikut:
No Nama Klien Masalah Keperawatan
1 Waltoyo Halusinasi
2 Disam Halusinasi
3 Miftahudin Halusinasi
4 Hasbi Habibi Halusinasi
5 Sawino Halusinasi
6 Paryadi Halusinasi
7 Arifin Halusinasi
F. Uraian Struktur Kelompok
1. Tempat
Teras wisma drupada (P3)
2. Hari/Tanggal
Kamis, 7 Juni 2012
3. Waktu
Jam 10.00 - 11.00 WIB
4. Pengorganisasian
a. Leader (Joko Rinaldi)
1) Memimpin jalannya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi
3) Membuka acara
4) Mengkaji hambatan dalam kelompok, konflik interpersonal dan
tingkat kompetensi.
5) Mengkaji seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta
melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.
6) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
7) Memberikan stimulus dan motivator pada peserta untuk
mengikuti TAK
8) Mencatat serta respon klien dan terapis
9) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari persiapan, proses
dan penutupan dengan format evaluasi kelompok
10) Membuat catatan nilai yang diperoleh klien.
G. Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan
konsep diri gangguan persepsi sensori : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Perawat memberi salam kepada klien
2) Perawat memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan
secara bergantian.
3) Perawat menanyakan nama pasien dan nama panggilan
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan pertemuan TAK
2) Menjelaskan Aturan main, sebagai berikut:
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada perawat
b) Menjelaskan lama pertemuan 20 menit
c) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Fase Kerja
a) Leader memberikan sebuah benda dan menyebutkan
namanya lalu menitipkan benda tersebut untuk di berikan
kepada peserta berikutnya.
b) Peserta melanjutkan benda tersebut dengan kata-kata yang
sama yang disampaikan oleh leader, hanya berbeda pada
nama pengirim benda dan penerima benda.
c) Setiap peserta yang kurang konsetrasi pada saat jalannya
TAK, peserta tersebut mendapatkan hukuman dengan
bernyanyi dan menari.
d) Memberi reinforcement kepada peserta yang memiliki
tingkat konsentrasi yang baik
4. Fase Terminasi
1) Evaluasi
a) Perawat mengeksplorasi parasaan setiap peserta setelah
mengikuti kegiatan hari ini
b) Perawat memberikan reinforcement semua peserta
2) Tindak lanjut
Perawat meminta klien untuk menyimpulkan manfaat yang
bisa diambil dari perkenalan ini.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati terapi aktivitas kelompok yang akan datang
b) Bersama klien menyepakati waktu dan tempat TAK yang
lain pada waktu yang akan datang
H. Alat Bantu
Pulpen, buku, helm.
I. Metode
Permainan
Ket:
: Leader
: Klien
J. Setting Tempat
Peserta dan terapis duduk lesehan di teras wisma drupada P3.
K. Evalusi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok
berlangsung khususnya pada tahap kerja
b. Aspek yang dievaluasi adalah sesuai tujuan TAK
c. Evaluasi dilakukan mengunakan formulir evaluasi yang telah
dibuat (formulir terlampir)
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien dalam mengikuti TAK dalam
catatan perawatan klien misalnya dengan:
a. Klien mengatakan mengikuti TAK dengan topik klien mampu
menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota
kelompok.
b. Klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
c. Anjurkan klien untuk menyimpulkan manfaat yang bisa dipetik
dari perkenalan
L. Tata Tertib dan Program Antisipasi
1. Tata Tertib
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
(TAK) berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/ menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-
langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK,
namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah
yang diambil adalah : mempersiapkan klien cadangan yang telah
diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota
kelompok lainnya.
b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak
cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan
tidak boleh dilakukan.
M. Penutup
Demikian proposal ini kami buat atas perhatiannya dan dukungannya
dalam pembuatan proposal ini saya ucapkan terima kasih
Kemampuan klien menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok
No Aspek yang dinilaiNama klien
1 Klien dapat memperkenalkan dirinya
2 Klien dapat menyebutkan tujuan
diadakannya TAK
3 Klien mampu melanjutkan benda
tersebut dengan kata-kata yang sama
yang disampaikan oleh leader, hanya
berbeda pada nama pengirim benda dan
penerima benda.
5 Klien mampu bersosialisasi
6 Melatih klien untuk dapat memfokuskan
kegiatan/konsentrasi
Jumlh
Persentase
Ket:
Kategori Baik : 76-100%
Katagori Cukup : 56-75%
Katagori Kurang : < 55%