jurnal ilmiah mahasiswa (jim) issn. 2549-836302 ekonomi
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
443
PERMINTAAN KARTU KREDIT DI KOTA BANDA ACEH
Yola Mairina Sari1*, Taufiq C Dawood2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtitas Syiah Kuala Banda Aceh, email: [email protected]
2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga kartu kredit dan pendapatan terhadap persentase pengeluaran dengan menggunakan Kartu Kredit di Kota Banda Aceh. Jumlah sampel sebanyak 100 orang yang dipilih secara acak terhadap masyarakat pengguna kartu kredit. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda (Multiple Linier Regression) untuk mengidentifikasi permintaan kartu kredit di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatanOrdinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bunga kartu kredit memiliki pengaruh negatif terhadap persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sedangkan pendapatan berpengaruh positif. Faktor-faktor lain yang memengaruhi persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit adalah usia, jenjang pendidikan, status perkawinan, jenis pekerjaan, pendapatan dan suku bunga kartu kredit. Penelitian ini merekomendasikan pemerintah untuk memberikan sosialisasi tentang APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu), khususnya kartu kredit, agar masyarakat dapat lebih paham mekanisme sistem pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Kelemahan penelitian ini terbatas pada masyarakat pengguna kartu kredit, untuk penelitian selanjutnya dapat menambah sampel dan diperlukan pengembangan model lebih baik misalnya menggunakan metode deskriptif dengan Tobit Model Analysis. Kata Kunci : Persentase Pengeluaran dengan Menggunakan Kartu Kredit, Suku Bunga Kartu Kredit, Pendapatan, Ordinary Least Square(OLS)
Abstract
This study aims to determine the effect of credit card interest rate and income on expenditure percentage by using Credit Card in Banda Aceh City. The number of samples of 100 people selected at random to the community of credit card users. The analysis model used is multiple linear regression (Multiple Linear Regression) to identify demand for credit cards in Banda Aceh. This research use approach Ordinary Least Square (OLS). The results showed that the interest rate of credit card has a negative effect on the percentage of expenditure by using credit card while income has a positive effect. Other factors that affect the percentage of spending by credit card are age, education level, marital status, occupation type, income and credit card interest rate. This research recommends government to provide socialization about APMK (Payment Instrument Using Cards), especially credit card, so that people can better understand mechanism of payment system by using credit card. The weakness of this study is limited to people who use a credit card, for further research can add samples and required the development of better models using methods such as descriptive Tobit Model Analysis.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
444
Keywords: Percentage of Expenditures by Using Credit Card, Credit Card Interest Rate, Income, Ordinary Least Square (OLS) PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, transformasi teknologi telah banyak merubah kehidupan masyarakat menjadi serba modern. Beragam pilihan dalam teknologi baru membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam bertransaksi. Salah satu transaksi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat adalah dengan hadirnya kartu kredit.
Kartu kredit di Indonesia pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1980an oleh Bank Duta yang bekerja sama dengan prinsipal VISA dan Master Card Internasional. Bank Duta merupakan bank pertama di Indonesia yang memasarkan dan menerbitkan kartu kredit. Kartu kredit yang diterbitkan saat itu hanya ditujukan kepada nasabah-nasabah dari Bank Duta itu sendiri dan tidak ditujukan kepada semua orang seperti saat ini (Lubis,2012). Hal tersebut menunjukan bahwa kartu kredit yang dipasarkan saat itu hanya untuk mengincar orang-orang kaya, pengusaha, pejabat dan orang-orang kelas tertentu yang sering melancong ke luar negeri.
Tabel 1.2 Transaksi Kartu kredit Tahun 2008-2015 di Indonesia
Periode
Transaksi Kartu Kredit tahun 2008-2015 Tunai Belanja Total
Volume (satuan
transaksi)
Nominal (Jutaan rupiah)
Volume (satuan
transaksi)
Nominal (Jutaan rupiah)
Volume (satuan
transaksi)
Nominal (jutaan Rupiah)
2008 5,390,134 3,800,997 161,346,501 103,468,554 166,736,635 107,269,521 2009 4,807,180 4,040,297 177,817,542 132,651,567 182,624,722 136,691,864 2010 4,361,194 4,521,434 194,675,233 158,687,057 199,036,427 163,208,491 2011 4,048,637 4,441,568 205,303,560 178,160,763 209,352,197 182,602,331 2012 3,614,669 4,281,751 217,965,183 197,558,985 221,579,851 201,840,736 2013 3,402,550 4,342,593 235,695,969 219,026,984 239,098,519 223,369,577 2014 3,776,843 4,879,942 250,177,515 254,320,061 254,320,061 255,057,458 2015 6,606,573 7,401,964 274,719,267 273,141,967 281,325,840 280,543,930
Sumber : Bank Indonesia (diolah 2016)
Keterangan Tabel 1.2 menurut peraturan Bank Indonesia no 11/11/PBI/2009: Volume Tunai Kartu Kredit merupakan jumlah transaksi penarikan tunai yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit pada periode tertentu, sedangkan nominal Tunai Kartu Kredit merupakan nilai/nominal dari transaksi penarikan tunai yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit pada periode tertentu. Volume Belanja Kartu Kredit adalah jumlah transaksi pembelanjaan yang dilakukan dengan menggunakan kartu debet pada periode tertentu, sedangkan Nominal Belanja Kartu Kredit adalah nilai/ nominal dari transaksi pembelanjaan yang dilakukan dengan menggunakan kartu debet pada periode tertentu. Min dan Kim (2003) menyatakan bahwa, tingkat bunga berhubungan negatif dengan probabilitas pinjaman kartu kredit. Peningkatan 1 persen dalam tingkat suku bunga menyebabkan penurunan dari 0,6 menjadi 0,7 persen dalam probabilitas pinjaman, yang menyiratkan bahwa rumah tangga sangat tidak responsif terhadap perubahan suku bunga. Pada orang muda, pendapatan secara negatif mempengaruhi probabilitas pinjaman. Kenaikan 1 persen pendapatan mengindikasikan penurunan 8,7 hingga 0 persen dalam probabilitas meminjam, Sebaliknya, pada orang yang lebih tua, pendapatan secara signifikan berhubungan positif dengan jumlah pinjaman kartu kredit dan tingkat bunga secara tidak signifikan berhubungan negatif dengan probabilitas pinjaman kartu kredit. Hal ini nyatanya menunjukan bahwa orang muda memiliki akses instrumen keuangan yang lebih terbatas.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
445
TINJAUAN PUSTAKA Teori Permintaan
Salvator (2006) menyatakan, permintaan adalah jumlah suatu komoditi yang bersedia dibeli individu selama periode waktu tertentu merupakan fungsi dari atau tergantung pada komoditi itu, pendapatan nominal individu, harga komoditi lain, dan cita rasa individu.Lain halnya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan menurut Sukirno (2008:76) adalah: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang. Garis Anggaran dan Pengeluaran Konsumen
Konsumen di dalam mengonsumsi barang-barang untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimum, dibatasi oleh jumlah penghasilan konsumen yang bersangkutan. Garis anggaran pengeluaran adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi barang-barang yangdapat dibeli dengan sejumlah penghasilan tertentu.
Y
���
���
X
(Sumber: Kardono, 2004)
Total penghasilan konsumen sebesar M, dengan uang sebesar M tersebut konsumen dapat membelanjakan semua uangnya untuk barang Y. Sehingga memperoleh barang sebanyak �
�� atau
membelanjakannya untuk semua barangX sehingga memperoleh barang sebanyak ���
, atau bisa juga membelanjakannya untuk berbagai kemungkinan kombinasi Y dan X sepertiditunjukkan oleh garis lurus yang menghubungkan �
�� dan �
��
Elastisitas Permintaan Sukirno (2011) menyatakan, terdapat tiga konsep elastisitas permintaan antara lain:
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitas permintaan silang, dimana konsep elastisitas permintaan harga adalah konsep yang lebih penting untuk dipahami. Ukuran elastisitas permintaan dapat dilihat melalui nilai koefisien elastisitas yang berkisar diantara nol dan tak terhingga. Nilai elastisitas adalah lebih besar dari satu (E > 1), maka barang bersifat elastis menyebabkan perubahan harga akan mengubah jumlah barang yang diminta. Nilai elastisitas kurang dari satu (E < 1), maka barang bersifat tidak elastis, dimana perubahan harga tidak terlalu signifikan mempengaruhi jumlah barang yang di minta, sedangkan nilai elastisitas sebesar satu (E = 1), maka disebut elastisitas uniter, dimana perubahan harga direspon proporsional terhadap persentase jumlah barang yang diminta.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
446
Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Pada umumnya tingkat pendapatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat (Sukirno, 2011).
Teori Kuantitas Uang Irving Fisher
Perputaran uang (velocity of money) adalah rata-rata jumlah berapa kali per tahun (perputaran) dari satu unit mata uang yang digunakan untuk membeli total barang dan jasa yang diproduksi dalam perkonomian (Mishkin, 2008).Kartu kredit sebagai alat transaksi pembayaran akan mempercepat perputaran uang (velocity of money)yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Atmoko, 2012). METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini diambil pada beberapa daerah secara acak, dengan pembahasan terkait 3 variabel, yaitu persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit, suku bunga kartu kredit dan pendapatan.
Jenis dan Sumber data Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan didukung beberapa data
sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistis (BPS). Data primer diperoleh langsung dari responden dengan cara memberikan kuesioner dan wawancara yang dilakukan sendiri oleh peneliti dari responden.
Populasi dan Sampel Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan demikian populasi adalah keseluruhan dari subjek atau individu yang diteliti (Sugiyono, 2011). Adapun populasi pada penelitian ini adalah beberapa masyarakat yang menggunakan kartu kredit di Kota Banda Aceh.
Sampel
Sampel merupakan bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Sampel pada penelitian ini adalah beberapa masyarakat yang menggunakan kartu kredit di Kota Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Large Sample (Arikunto, 2013). Hal ini dikarenakan keterbatasan jarak, waktu dan tenaga dari peneliti serta jumlah populasi masyarakat yang menggunakan kartu kredit tidak diketahui dengan pasti, maka jumlah sampel akan diambil dengan metode “Large Sample” berjumlah 100 orang, yang merupakan pengguna kartu kredit di Kota Banda Aceh.
Metode Analisis Data Dalam meregresi data pada hasil survei yang akan dilakukan, peneliti akan menggunakan
model regresi dimana variabel dependennya merupakan variabel yang bersifat kuantitatif. Pada
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
447
penelitian ini, peneliti mengambil model regresi linier berganda sebagai model yang digunakan dalam pengolahan datanya.
Persamaan pada model analisis regresi linier berganda ini adalah: Y�= β� + β�X� + β�X� + e ............................................................................... (1) Dalam penelitian ini, model diatas diimplementasikan sebagai berikut: PPKK = β� + β�SBKK + β�PENDAPATAN + e............................................... (2) Dimana: PPKK : persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. β� : Konstanta β�β� : Koefisien Regresi SBKK : Suku Bunga Kartu Kredit PENDAPATAN : Pendapatan e : Standar error
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika ada 10 11 tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak ada multikolinearitas (Ghozali, 2011). Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji white. Metode ini dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen, dan variabel independennya terdiri atas variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat, kemudian ditambahkan lagi dengan perkalian dua variabel independen (Ghozali, 2011).
Definisi Operasional Variabel Definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit adalah total pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit perbulan di bagi dengan total konsumsi perbulan masyarakat, diukur dalam bentuk persen.
2. Suku bunga kartu kredit adalah tingkat bunga perbulan yang harus dibayarkan oleh pemegang kartu (card holder) kepada bank penerbit kartu kredit, diukur dalam bentuk persen.
3. Pendapatan adalah total penghasilan perbulan individu yang menggunakan kartu kredit, dihitung dalam nominal rupiah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Wilayah dalam penelitian ini adalah Kota Banda Aceh. Luas wilayah administratif Kota Banda Aceh sebesar ± 61,36 km². Berdasarkan letakgeografisnya, Kota Banda Aceh sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Sebelah timur berbatasan dengan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
448
Kecamatan Barona Jaya dan Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten aceh Besar. Kota Banda Aceh memiliki 9 kecamatan, 70 desa, dan 20 kelurahan. Sebagai Ibu Kota Provinsi Aceh, kota Banda Aceh memiliki penduduk berjumlah 254.904 jiwa. (Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh, 2016). Interpretasi Hasil
Tabel 4.11Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda
Sumber: Hasil Penelitian (menggunakan softwareEviews 9.0)
Berdasarkan hasil estimasi regresi tabel 4.1 maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut :
PPKK= 35.81706 + 5.32E-07 PENDAPATAN -7.723425 SBKK Adapun hasil estimasi sebagai berikut : Berdasarkan hasil estimasi regresi antara variabel PENDAPATAN dengan PPKK diketahui bahwa, variabel pendapatan memiliki nilai koefisien sebesar 5,32E-07 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,0658 sehingga variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap variabel persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. Setiap terjadi kenaikan seratus ribu rupiah pendapatan maka akan meningkatkan persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sebesar 0,00000532 persen. Hal tersebut terjadi karena di Kota Banda Aceh tidak terdapat banyak Merchant (pengusaha dagang) yang menerima transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, sehingga masyarakat masih lebih dominan menggunakan uang tunai dalam bertransaksi di pasar.
Berdasarkan hasil estimasi regresi antara variabel SBKK dengan PPKK diketahui bahwa, variabel SBKK memiliki nilai koefisien sebesar -7.723425 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.2568 sehingga variabel suku bunga kartu kredit berpengaruh negatif terhadap variabel persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. Setiap terjadi kenaikan suku bunga kartu kredit sebesar 1 persen maka akan menurunkan persentase pengeluaran menggunakan kartu kredit sebesar 7.723425 persen. Hal tersebut terjadi karena nasabah pengguna kartu kredit baru akan terkena pembayaran bunga apabila nasabah tersebut terlambat melunasi tagihan pembayaran dari transaksi pengeluaran dengan menggunakan kartu kreditnya tersebut.
Dependent Variable: PPKK Method: Least Squares Date: 02/13/17 Time: 11:31 Sample: 1 100 Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. SBKK -7.723425 6.770258 -1.140787 0.2568
PENDAPATAN 5.32E-07 2.86E-07 1.860492 0.0658 C 35.81706 19.32094 1.853795 0.0668 R-squared 0.041944 Mean dependent var 18.61210
Adjusted R-squared 0.022190 S.D. dependent var 7.205385 S.E. of regression 7.124991 Akaike info criterion 6.794635 Sum squared resid 4924.253 Schwarz criterion 6.872790 Log likelihood -336.7317 Hannan-Quinn criter. 6.826266 F-statistic 2.123354 Durbin-Watson stat 2.213981 Prob(F-statistic) 0.125157
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
449
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolineritas
Tabel 4.12Matriks Korelasi antar Variabel PPKK SBKK PENDAPATAN
PPKK 1.000000 -0.088069 0.170559
SBKK -0.088069 1.000000 0.141665
PENDAPATAN 0.170559 0.141665 1.000000 Sumber: Hasil Penelitian (menggunakan software Eviews 9.0) Apabila nilai korelasi dibawah 0,80 menunjukkan tidak terdapat multikolinearitas.
Berdasarkan hasil dari software Eviews 9.0, seperti dapat dilihat pada Tabel 4.12 bahwa, hubungan antar variabel penelitian memiliki nilai dibawah 0,80 yaitu 0.170559 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.13Hasil Uji White
Sumber:Hasil Penelitian (menggunakan software Eviews 9.0)
Berdasarkan tabel 4.13 dari hasil uji white diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Obs*R-squared adalah sebesar 4.418201, sedangkan nilai probalibilitas (chi-square) adalah (0,4909 > α = 0,05), dengan demikian hal tersebut menyatakan model regresi ini telah bebas dari heteroscedastisitas.
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.869017 Prob. F(5,94) 0.5050
Obs*R-squared 4.418201 Prob. Chi-Square(5) 0.4909 Scaled explained SS 5.514487 Prob. Chi-Square(5) 0.3564
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 02/13/17 Time: 11:29 Sample: 1 100 Included observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11980.61 14126.64 0.848086 0.3985
SBKK^2 1521.828 1751.294 0.868973 0.3871 SBKK*PENDAPATAN -1.00E-05 3.49E-05 -0.286588 0.7751
SBKK -8572.500 9943.120 -0.862154 0.3908 PENDAPATAN^2 -1.41E-12 1.11E-12 -1.269662 0.2073 PENDAPATAN 5.56E-05 0.000104 0.536228 0.5931
R-squared 0.044182 Mean dependent var 49.24253
Adjusted R-squared -0.006659 S.D. dependent var 80.61129 S.E. of regression 80.87925 Akaike info criterion 11.68192 Sum squared resid 614896.6 Schwarz criterion 11.83823 Log likelihood -578.0958 Hannan-Quinn criter. 11.74518 F-statistic 0.869017 Durbin-Watson stat 1.900653 Prob(F-statistic) 0.505043
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
450
Hasil Crosstabs
Tabel 4.14Hasil Crosstabs Pendapatan dan Usia PENDAPATAN * USIA Crosstabulation
USIA
Total 24-34 35-45 46-56 >56
PENDAPATAN 6.000.000-
7.500.000
Count 11 4 8 1 24
Expected Count 6.7 6.0 10.3 1.0 24.0
% within USIA 39.3% 16.0% 18.6% 25.0% 24.0%
8.000.000-
9.500.000
Count 12 15 9 0 36
Expected Count 10.1 9.0 15.5 1.4 36.0
% within USIA 42.9% 60.0% 20.9% .0% 36.0%
10.000.000-
11.500.000
Count 3 5 9 1 18
Expected Count 5.0 4.5 7.7 .7 18.0
% within USIA 10.7% 20.0% 20.9% 25.0% 18.0%
>11.500.000 Count 2 1 17 2 22
Expected Count 6.2 5.5 9.5 .9 22.0
% within USIA 7.1% 4.0% 39.5% 50.0% 22.0%
Total Count 28 25 43 4 100
Expected Count 28.0 25.0 43.0 4.0 100.0
% within USIA 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Pada Tabel 4.14 memperlihatkan hasil crosstab data antara pendapatan dengan usia yang
menunjukan bahwa responden dengan tingkat usia 35-45 tahun, 60,0 persen memiliki pendapatan berkisar antara 8.000.000-9.500.000 sebanyak 15 orang, sedangkan sisanya 4,0 persen memiliki pendapatan lebih dari 11.500.000 sebanyak 1 orang. Responden dengan tingkat usia 46-56 tahun, 39,5 persen memiliki pendapatan > 11.500.000 sebanyak 17 orangsedangkan sisanya dengan persentase terendah 18,6persen memiliki pendapatan lebih dari 6.000.000-7.500.000 sebanyak 8 orang. Hal tersebut menjelaskan bahwa tingkat pendapatan responden memengaruhi usia dari responden, yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh responden den usia 46-56 tahun dengan pendapatan lebih dari 11.500.000 sebanyak 17 orang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
451
Tabel 4.15Hasil Crosstabs Pendapatan dan Pendidikan PENDAPATAN * PENDIDIKAN Crosstabulation
PENDIDIKAN
Total SMA Diploma S1 S2 S3
PENDA
PATAN
6.000.000-
7.500.000
Count 1 4 6 11 2 24
Expected Count .7 1.4 7.4 10.1 4.3 24.0
% within PENDIDIKAN 33.3% 66.7% 19.4% 26.2% 11.1% 24.0%
8.000.000-
9.500.000
Count 0 2 12 19 3 36
Expected Count 1.1 2.2 11.2 15.1 6.5 36.0
% within PENDIDIKAN .0% 33.3% 38.7% 45.2% 16.7% 36.0%
10.000.000-
11.500.000
Count 1 0 4 6 7 18
Expected Count .5 1.1 5.6 7.6 3.2 18.0
% within PENDIDIKAN 33.3% .0% 12.9% 14.3% 38.9% 18.0%
>11.500.000 Count 1 0 9 6 6 22
Expected Count .7 1.3 6.8 9.2 4.0 22.0
% within PENDIDIKAN 33.3% .0% 29.0% 14.3% 33.3% 22.0%
Total Count 3 6 31 42 18 100
Expected Count 3.0 6.0 31.0 42.0 18.0 100.0
% within PENDIDIKAN 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Pada Tabel 4.15 memperlihatkan hasil crosstab data antara pendapatan dan jenjang pendidikan yang menunjukan bahwa responden dengan jenjang pendidikan S2, 45,2 persen memiliki pendapatan berkisar antara 8.000.000-9.500.000 sebanyak 19 orang, sedangkan sisanya 14,3 persen memiliki pendapatan antara 10.000.000-11.500.000 sebanyak masing-masing 6 orang. Responden dengan jenjang pendidikan S1, 12,9 persen memiliki pendapatan 10.000.000-11.500.000 sebanyak 4 orang sedangkan sisanya dengan persentase tertinggi 38,7 persen sebanyak 12 orang. Hal tersebut menjelaskan tingkat pendapatan responden memengaruhi jenjang pendidikan responden yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh responden jenjang pendidikan S2 dimana 45,2 persen memiliki pendapatan 8.000.000-9.500.000 sebanyak 19 orang.
KESIMPULAN 1. Variabel pendapatan memiliki nilai koefisien sebesar 5,32E-07 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,0658sehingga variabel pendapatan berpengaruh secara positif terhadap persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan seratus ribu rupiah pendapatan, maka akan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
452
meningkatkan persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sebesar 0,00000532 persen. Hal tersebut terjadi karena di Kota Banda Aceh tidak terdapat banyak Merchant (pengusaha dagang) yang menerima transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, sehingga masyarakat masih lebih dominan menggunakan uang tunai dalam bertansaksi di pasar.
2. Variabel suku bunga kartu kredit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar -7,723425dan nilai signifikansi sebesar 0,2568 yang menunjukan bahwa apabila terjadi kenaikan suku bunga kartu kredit sebesar 1 persen, maka akan menurunkan persentase pengeluaran dengan menggunakan kartu kredit sebesar 7,72 persen. Hal tersebut terjadi dikarenakan nasabah pengguna kartu kredit baru akan terkena pembayaran bunga dari penerbit apabila nasabah tersebut terlambat melunasi tagihan pembayaran dari transaksi kartu kreditnya tersebut.
3. Berdasarkan Hasil Crosstabs data diketahui bahwa pendapatan responden memengaruhi usia dari responden, yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh responden den usia 46-56 tahun dengan pendapatan lebih dari 11.500.000 sebanyak 17 orang. Pendapatan responden memengaruhi jenjang pendidikan responden yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh responden jenjang pendidikan S2 dimana 45,2 persen memiliki pendapatan 8.000.000-9.500.000 sebanyak 19 orang. Jenis kelamin responden memengaruhi tingkat pendidikan dari responden tersebut, yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 28 orang. Pekerjaan responden memengaruhi tingkat usia dari responden tersebut, yang berarti pasar kartu kredit di Kota Banda Aceh lebih didominasi oleh responden tingkat usia 46-56 tahun yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 18 orang.
SARAN
1. Bagi pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia sebagai pembuat regulasi maupun pengawas sistem pembayaran diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan mengedukasi konsumen tentang layanan transaksi non tunai khususnya kartu kredit, agar masyarakat dapat lebih paham, karena seringkali konsumen mendapatkan informasi secara sepihak dari Bank yang bertindak lebih mengutamakan keuntungannya.
2. Bagi masyarakat pengguna kartu kredit diharapkan agar selalu dapat membayar tagihan kartu kreditnya sebelum waktu jatuh tempo, agar tidak terjadinya pembayaran bunga berbunga.
3. Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yang diuji dan hanya terbatas pada masyarakat pengguna kartu kredit, maka penelitian selanjutnya dapat menambah sampel dan variabel lain yang menjadi karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan dengan menggunakan metode deskriptif dan Tobit Model Analysis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmoko, P. (2012). Ekonomi Global: Mewaspadai Bubble Kartu Kredit dalam Bingkai
Pengawasan Makroprudensial. Gerai Info, Edisi 23 Februari 2012 Tahun 3 (p. 3). Jakarta:
Humas Bank Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (Berbagai Edisi). Kota Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN. 2549-836302 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.2. No 3 Agustus 2017 : 443-453
453
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Edisi Kelima.).
Semarang: Universitas Diponegoro.
Kardono, & Nuhfil, H. (2004). Teori ekonomi Mikro (Pendekatan Grafis dan Matematis). Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Lubis, A. F. (2012). Analisis Perilaku Masyarakat Muslim terhadap penggunaan Kartu Kredit di
Kota Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No.1.
METADATA. (2016, Desember 6). Diakses dari Bank
Indonesia:http://www.bi.go.id/id/statistik/metadata/sistempembayaran/Documents/Metad
ataAPMK.pdf
Min, I., & Kim, J. H. (2003). Modeling Credit Card Borrowing: A Comparison of Type I and Type II Tobit Approaches (70). Southern Economic Journal, 128-143.
Mishkin, F. S. (2008). Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Salvatore, D. (2006). Mikro Ekonomi Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, S. (2008). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
_________(2011). Teori Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada.