karsam.doc

Upload: adji-nugroho

Post on 03-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 karsam.doc

    1/7

  • 7/28/2019 karsam.doc

    2/7

    Fieldtrip Petrologi Karang Sambung dilaksanakan pada tanggal 8 Desember

    2011 bertepatan Karang Sambung, Kebumen, Jawa Tengah yang merupakan Cagar

    Alam Geologi Nasional. Cagar ala mini dikelola oleh Balai Informasi Dan Konservasi

    Kebumian Karangsambung-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau yang sering

    disebut LIPI.

    Karangsambung LP 1 dan LP 2

    Pengamatan dilaksanakan pada saat hujan sedang turun, sehingga mempersulit

    dalam identifikasi struktur dan penampang daerah LP 1 dan 2.

    Lokasi Pengamatan 1 merupakan sebuah singkapan batulempung hitam yang

    sebenarnya jika ditelusuri akan berhubungan dengan Lokasi Pengamatan 2 yang

    merupakan singkapan Ofiolit yang telah terdeformasi.

    Lokasi Pengamatan 2 merupakan singkapan dari sebuah ofiolit. Berdasar kuliah

    petrologi sebelumnya, ofiolit merupakan struktur yang terbentuk didasar samudra.

    Ofiolit tersusun atas beberapa bagian, diantaranya rijang, lava bantal, lembaran dike

    serta gabbro. (Salahuddin Husein,2012).

    Pada saat pengamatan dilaksanakan hanya ditemukan singkapan Rijang serta

    Lava Bantal yang telah mengalami deformasi berupa pengangkatan dan penegakan.

    Batu rijang yang seharusnya terendapkan secara horizontal terlihat vertikal di

    karangsambung, begitu juga dengan lava bantal. Sebagian lapisan rijang dan lava bantal

    telah terpatahkan. Hal ini dapat dijelaskan dengan ditemukannya pecahan pecahan

    rijang disepanjang sungai serta struktur internal lava bantal yang dapat diamati.

  • 7/28/2019 karsam.doc

    3/7

    Sebelum masuk ke dalam penjelasan batuan Rijang, pembahasan akan dilakukan

    terhadap Lava Bantal terlebih dahulu karena berdasarkan pembentukannya, Lava bantal

    terbentuk sebelum terbentuknya Rijang. (Salahuddin Husein,2012).

    Ofiolit Karangsambung

    Komposisi Lava Bantal didiominasi oleh Basalt, hal ini dikarenakan oleh cirri

    warna gelap yang dapat diamati secara langsung. Ukuran lava bantal di lokasi

    pengamatan ini berkisar diantara 45 120 cm, dengan ditemukannya beberapa retahan

    yang menunjukkan struktur ini telah mengalami deformasi selama proses pengangkatan

    ke permukaan.

    Lava Bantal sendiri terbentuk di dasar samudra, pada zona pemekaran samudra.

    Lava yang keluar pada zona pemekaran akan langsung mengalami kontak dengan

    tekanan tinggi serta suhu air yang rendah. Mau tidak mau, lava tersebut tidak akan dapat

    bergerak jauh dari sumbernya. Jika dianalogikan dengan menekan pasta gigi, maka lava

    tersebut akan membentuk struktur bantal.Struktur ini terkumpul dalam suatu zona

  • 7/28/2019 karsam.doc

    4/7

    sempit dimana akan tampak bantal bantal lava di dasar samudra. (Salahuddin

    Husein,2012).

    Lava Bantal telah terdeformasi

    Sebelumnya telah dijelaskan oleh dosen pembimbing, lava bantal terbentuk

    sebelum terbentuknya rijang. Akan tetapi, pada lokasi pengamatan tampak seolah olah

    rijang berada di bawah lava bantal. Hal ini dapat dijelaskan oleh asumsi pada proses

    pengangkatan ini telah terjadi proses sedemikian rupa sehingga rijang ( batuan sedimen

    dasar laut ) berdiri tegak dalam posisi vertikal. Padahal seharusnya rijang melampar

    secara horizontal.

    Pada saat pengamatan hanya diperoleh data ukuran lava bantal, sedangkan strike

    dan dip tidak dihitung karena cuaca yang buruk dan adanya rombongan Universitas lain

    yang datang.

    Selanjutnya akan dijelaskan mengenai baturijang. Pada lokasi pengamatan,

    Rijang terbentuk berselang seling dengan lapisan batulempung karbonatan. Pada

    dasarnya rijang merupakan bentukan sedimen laut dalam yang memiliki komposisi

    silika. Komposisi silika itu sendiri berasal dari cangkang makhluk hidup laut.

    Terdapat dua jenis cangkang makhluk hidup laut jika dilihat dari kandungannya,

    yaitu cangkang yang mengandung CaCO3 dan SiO2 dan keduanya memiliki

    perbandingan yang rata. Rijang itu sendiri, terbentuk dengan bahan dasar cangkang

  • 7/28/2019 karsam.doc

    5/7

    makhluk hidup dengan komposisi SiO2. Alasan mengapa rijang hanya terbentuk dari

    cangkang dengan komposisi Silika adalah, salah satu syarat terbentuknya rijang adalah

    berada di bawah batas Carbonate Compensation Depth (CCD). Yaitu batas di mana

    semua kandungan karbonat akan melebur. Sehingga yang tersisa di bawah dari batas

    tersebut adalah kandungan silika. (Salahuddin Husein,2012).

    Batu Rijang

    Rijang yang terlihat pada area pengamatan memiliki lapisan yang berselang-

    seling dengan lapisan batulempung karbonatan. Ada dua kemungkinan yang dapat

    dijadikan alasan mengapa Rijang dengan bahan dasar silika, bisa terbentuk berselang-

    seling dengan batulempung karbonatan yaitu terjadinya kelabilan batas CCD atau

    terjadinya transfer ion. (Salahuddin Husein,2012).

    Kemungkinan yang pertama adalah telah terjadinya ke labilan batas CCD.

    Sehingga ketika batas CCD naik, material yang mengandung silika mengendap. Dan

    ketika batas CCD turun, material pengandung karbonat mengendap. Kejadian seperti ini

    terus berulang-ulang hingga terbentuklah suatu lapisan yang berselang-seling antara

    silika dan karbonatan dan pada akhirnya terbentuklah rijang yang berlapis-lapis dengan

    lapisan karbonatan.

    Adapun kemungkinan kedua yaitu terjadinya transfer ion. Terjadi ketika ion

    pada batuan memiliki sifat mobile. Hal ini bisa terjadi ketika dalam kondisi

    metamorfism. Ketika ion pada suatu batuan bersifat mobile, terjadilah perpindahan ion,

    dimana adanya kecenderungan ion yang sejenis berkumpul dengan yang sejenis.

  • 7/28/2019 karsam.doc

    6/7

    Sehingga terbentuklah Rijang yang berlapis dengan batuan karbonat. Teori ini dapat

    pula dijadikan sebagai dasar alasan mengapa Rijang yang tersingkap memiliki warna

    merah. Warna merah biasanya diakibatkan adanya kandungan Fe (besi). Ketika ion

    yang bersifat mobile tersebut melakukan pengelompokan, kandungan Fe yang banyak

    terkandung dalam lempung, terjebak ke dalam tetrahedra silika, sehingga terbentuklah

    rijang dengan warna merah akibat kandungan Fe(besi). (Salahuddin Husein,2012).

    Bagian ketiga dari ofiolit yaitu kekar tiang, kemungkinan sudah tidaksurvive

    akibat proses tektonik. Yang dimaksudkan dari tidak survive di sini adalah telah

    terpatahkan. Adapun jika ditemukan, kekar tiang tersebut kemungkinan bukan bagian

    dari ofiolit yang tersingkap pada LP 2 ini. Begitu juga dengan gabbro yang hadir.

    Gabbro yang hadir adalah dalam bentuk pecahan akibat proses tektonik.

    Berikutnya adalah LP 1 di mana terdapat singkapan lapisan batulempung hitam.

    Berdasarkan penelitian sebelumnya, jika dihubungkan antara ofiolit pada LP 2 dengan

    singkapan batulempung hitam pada LP 1 sebenarnya, ofiolit berada pada keadaan

    terjebak di dalam lapisan batulempung hitam. Atau bisa dikatakan ofiolit terbungkus

    oleh lapisan batulempung hitam.

    Gambar 4. Batulempung hitam

    Hal yang masuk akal untuk menjelaskan keadaan tersebut adalah dari adanya

    proses subduksi lempeng. Jadi bisa dikatakan bahwa, pencampuran antara ofiolit dan

    batu lempung hitam terjadi pada zona subduksi. Akan tetapi tidak semua lapisan ofiolit

    tercampur. Ketika proses subduksi berlangsung, sebagian lapisan ofiolit terpatahkan.

  • 7/28/2019 karsam.doc

    7/7

    Patahan ofiolit tersebut masuk ke dalam lapisan batulempung hitam. Hingga akhirnya

    proses pelipatan mengangkat lapisan batulempung hitam yang menjebak ofiolit

    sehingga akhirnya tersingkap di permukaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Shalahuddin Husein, 2012.(Penjelasan Kuliah Lapangan Petrologi Lokasi

    Karangsambung).