karsinoma tulang test.docx

16
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KARSINOMA TULANG DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : 1. MAGDALENA WINDEWANI 2. MARIA WINDUWATI 3. NOVALI RUMROPEN 4. NURWAHIDA PUSPATI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAPURA 2015

Upload: ninarahim

Post on 14-Jul-2016

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARSINOMA TULANG TEST.docx

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

KARSINOMA TULANG

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. MAGDALENA WINDEWANI

2. MARIA WINDUWATI

3. NOVALI RUMROPEN

4. NURWAHIDA PUSPATI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JAYAPURA2015

Page 2: KARSINOMA TULANG TEST.docx

A. PENGERTIAN

1. Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginvasi

jaringan dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh. (Wong.

2003: 595).

2. Carsinoma tulang adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat

dan pertimbangannya tidak terkendali. Kanker dapat berasal dari dalam tulang juga

timbul dari jaringan atau dari sel- sel kartilago yang berhubungan dengan epiphipisis

atau dari unsur-unsur pembentuk darah yang terdapat pada sumsum tulang.

3. Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor yang muncul dari mesenkim

pembentuk tulang. (Wong. 2003: 616)

4. Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang

sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering

terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. (Price. 1998:

1213).

5. Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang paling

sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor

ini menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru

ketika pasien pertama kali berobat. (Smeltzer. 2001: 2347)

B. KLASIFIKASI

1. Tumor tulang benigna

Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas, gejalanya sedikit

dan tidak menyebabkan kematian. Tumor tulang benigna terdiri atas :

a. Osteoma, berasal dari jaringan tulang sejati yang relative jarang terjadi, biasanya

timbul pada tulang membranosa tengkorak.

b. Chondroma, sering terjadi pada tulang panjang, misalnya pada lengan kadang-

kadang terdapat pada tulang datar seperti tulang ileum.

c. Osteochondroma, bukan neoplasma sejati, berasal dari sel-sel yang tertinggal

pada permukaan tulang, lapisan kartilago pada osteochondroma dapat mengalami

transformasi maligna setelah trauma dan dapat terjadi chondrosarkoma.

2. Tumor tulang maligna

Page 3: KARSINOMA TULANG TEST.docx

Tumor tulang maligna terdiri dari :

a. Osteosarkoma, berasal dari osteoblas pada metafisis tulang karena itu tumor

terlihat pada daerah pertumbuhan yang aktif terutama dibagian distal femur

bagian proksimal tibia dan hemerus.

b. Ewings sarkoma, adalah tumor ganas yang timbul dalam sumsum tulang, pada

tulang panjang umumnya femur, tibia, fibula, humerus, ulna, vertebra, skapula.

c. Multiple myeloma, secara patologi tedapat focus distrakdi tulang yang multiple.

d. Fibrosarkoma, yaitu tulang yang biasanya menuju kearah ujung korpus tulang

panjang terutama tulang femur dan tibia.

e. Chondro sarcoma, timbul dari ujung tulang panjang yang besar atau dari tulang

pipih seperti pelvis dan skapula.

Tumor tulang maligna sekunder, yaitu berasal dari metaste tumor, misalnya tumor

payudara, bronkus, prostat dan ginjal. Contoh dari tumor maligna sekunder adalah

osteosarkoma dan osteogeniksarkoma.

3. Kanker tulang metastatik

Tumor tulang metastatik (tumor tulang sekunder) lebih sering dari tumor tulang

maligna primer. Tumor yang muncul dari jaringan tubuh mana saja bisa menginflasi

tulang dan menyebabkan destruksi tulang lokal, dengan gejala yang mirip dengan

yang terjadi pada tumor tulang primer.

Tumor yang bermetastasis ke tulang paling sering adalah karsinoma ginjal, prostat,

paru-paru, payudara, ovarium dan tiroid. Tumor metastatik paling sering menyerang

kranium, vertebra, pelvis femur dan humerus.

C. ETIOLOGI

Menurut Smeltzer (2001) :

1. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.

2. Keturunan

3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan

radiasi).

4. Virus onkogenik

Page 4: KARSINOMA TULANG TEST.docx

D. PATOFISIOLOGI

Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang (myeloma) dari

jaringan sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (carsinomas). Pada tahap selanjutnya sel-

sel tulang akan berada pada nodul-nodul limpa, hati limfe dan ginjal. Akibat adanya

pengaruh aktivitas hematopoetik sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasma

yang belum matang / tidak matang akan terus membelah. Akhirnya terjadi penambahan

jumlah sel yang tidak terkontrol lagi.

Osteogeniksarcoma sering terdapat pada pria usia 10-25 tahun, terutama pada

pasien yang menderita penyakit paget’s. hal ini dimanifestasikan dengan nyeri bengkak,

terbatasnya pergerakan serta menurunnya berat badan. Gejala nyeri pada punggung

bawah merupakan gejala yang khas, hal ini disebabkan karena adanya penekanan pada

vertebra oleh fraktur tulang patologik. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan

sel-sel neoplasma. Pada sumsum tulang hal ini menyebabkan terjadinya hiperkalsemia,

hiperkalsuria dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas

akan membentuk sejumlah immunoglobulin / bence jones protein abnormal. Hal ini dapat

dideteksi dalam serum urin dengan teknik immunoelektrophoesis. Gejala gagal ginjal

dapat terjadi selama presitipasi immunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis),

hiperkalsemia, peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeloma ginjal)

dan thrombosis pada pena ginjal.

Kecederungan patologik perdarahan merupakan ciri-ciri myeloma dengan dua alasan

utama, yaitu :

a. Penurunan platelet (thrombositopenia) selama adanya kerusakan megakaryosit,

yang merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang.

b. Tidak berfungsinya platelets, microglobin menghalangi elemen-elemen dan turut

serta dalam fungsi hemostatik.

E. PATHWAY

Page 5: KARSINOMA TULANG TEST.docx

F. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin

parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresifitas penyakit).

2. Akibat riwayat trauma dan atau cidera yang berkaitan dengan olahraga yang tidak

berhubungan.

3. Peningkatan kadar fosfate alkalis serum.

4. Keterbatasan gerak.

5. Kehilangan berat badan.

Page 6: KARSINOMA TULANG TEST.docx

6. Peningkatan suhu kulit diatas masa dan ketegangan vena.

7. Lesi primer dapat mengenai semua tulang.

8. Malaise.

9. Demam.

1. Manifestasi Klinis Tumor Tulang Benigna

Pasien umumnya memiliki riwayat nyeri berulang, memburuk pada malam hari dan

biasanya tidak sanggup beraktivitas. Massa dan pembengkakan mungkin dapat

diketahui dengan palpasi, tetapi gejala pokok (kehilangan berat badan, demam,

berkeringat pada malam hari, lemas) biasanya tidak ditemukan, kecuali pada kasus

tumor metastase.

Lesi yang berdekatan bergabung dan dapat menyebabkan tumor tidak terkendali,

bernodul dan nyeri. Tumor jaringan lunak seringkali dirasakan kurang nyeri bahkan

tidak nyeri. Nyeri ini disebabkan tertekannya saraf-saraf nyeri oleh massa.

2. Manifestasi Klinis Tumor Tulang Maligna

a. Nyeri

Nyeri merupakan gejala yang paling banyak ditemukan, sekitar 75% pasien

dengan tumor tulang maligna merasakan nyeri. Gejala nyeri yang ditimbulkan

tergantung pada predileksi serta ukuran tumor. Gejala dini biasanya berupa nyeri

yang bersifat tumpul akibat pembesaran tumor yang perlahan-lahan. Nyeri

berlangsung lama dan memburuk pada malam hari. Saat istirahat nyeri tidak

menghilang, nyeri diperberat oleh adanya fraktur patologis.

b. Pembengkakan, Pembengkakan lokal biasa ditemukan.

c. Massa yang teraba-teraba yang diakibatkan penonjolan tulang.

d. Frekuensi miksi meningkat

Manifestasi klinis ini ditemukan pada tumor tulang maligna di pelvis, namun manifestasi

klinis ini tidak selalu ada di setiap tumor tulang maligna. Gejala yang ditimbulkan

tergantung dari gradenya. Pada grade tinggi, selain pertumbuhan tumor cepat juga

disertai nyeri yang hebat. Sedangkan pada grade rendah, pertumbuhan tumor lambat dan

biasanya disertai keluhan orang tua seperti nyeri pinggul dan pembengkakan.

G. KOMPLIKASI

Page 7: KARSINOMA TULANG TEST.docx

1. Gangguan produksi antibody

2. Infeksi yang biasa disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang yang luas dan

merupakan efek kemoterapi, radioterapi, maupun steroid

3. Leucopenia

4. Fraktur patologis

5. Gangguan ginjal

6. Gangguan system hematologi

7. Hilangnya ekstremitas

8. Apatis

9. Kelemahan

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang diagnosis seperti :

1. CT Scan (Computed Tomography Scan)

2. Myelogram : adalah jenis khusus dari tes x-ray dimana pewarna khusus

disuntikkanke dalam kantung tulang belakang.

3. Arteriografi : atau angiografi, yaitu pemeriksaan arteri (setelah injeksi pewarna)

untuk mencari kerusakan dan penyumbatan.

4. MRI ((Magnetic Resonance Imaging)

5. Biopsi

6. Pemeriksaan biokimia darah dan urine

7. Pemindaian tulang

Pemeriksaan foto toraks dilakukan sebagai prosedur rutin serta untuk follow-up adanya

stasis pada paru-paru. Fosfatase alkali biasanya meningkat pada sarkoma osteogenik.

Hiperkalsemia terjadi pada kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan ginjal.

Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah,

poliuria, kejang dan koma. Hiperkalsemia harus diidentifikasi dan ditangani segera.

Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. Biopsi harus dilakukan untuk

mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksesi tumor.,

(Rasjad, 2003).

I. PENATALAKSANAAN

Page 8: KARSINOMA TULANG TEST.docx

Tujuan penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat jaringan ganas dengan

metode seefektif mungkin.

Teknik Pembedahan :

1. Eksisi luas, tujuan adalah untuk mendapatkan batas-batas tumor secara histologis,

tetapi mempertahankan struktur-struktur neurovaskuler yang utama.

2. Amputasi, tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan mengamputasi. Indikasi

amputasi primer adalah lesi yang terjadi secara lambat yang melibatkan jaringan

neurovaskuler, menyebabkan firaktur patologis (terutama raktur proksimal), biopsi

insisi yang tidak tepat atau mengalami infeksi, atau terkenanya otot dalam area yang

luas.

3. Reseksi enblock, taknik ini memerlukan eksisi luas dari jaringan normal dari jaringan

disekitarnya, pegangkatan seluruh serabut otot mulai dari origo sampai insersinya dan

reseksi tulang yang terkena termasuk struktur pembuluh darah.

4. Prosedur tikhoff linberg, teknik pembedahan ini digunakan pada lesi humerus bagian

proksimal dan meliputi reaksi enblock skapula, bagian humerus dan klavikula.

5. Pilihan Rekonstruksi

Kriteria pasien untuk pembedahan mempertahankan ekstremitas, usia, insisi biopsi

dan fungsi pasca bedah ekstremitas yang dipertahankan lebih dari fungsi alat

prostesis, rekonstruksi dapat dilakukan dengan penggunaan berbagai bahan logam

maupun sintesis.

6. Kemoterapi

Kemoterapi mengurangi massa tumor dengan agen alkilating kemoterapi yang

dikombinasikan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembedahan dengan tujuan

untuk membasmi lesi mikrometastik.

7. Terapi Radiasi

Percobaan untuk sakoma jaringan lunak saat ini dengan menggunakan doksorubisin /

sisplatin diikuti radiasi sebesar 2800 cGy.

Penatalaksanaan Keperawatan :

1. Manajemen nyeri

Teknik manajemen nyeri secara psikologik (relaksasi napas salam, visualisasi, dan

bimbingan imaginasi) dan farmakologi (pemberian analgetik).

Page 9: KARSINOMA TULANG TEST.docx

2. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif

Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan

dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke psikolog atau

rohaniawan.

3. Memberikan nutrisi yang adekuat

Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, sering terjadi sebagai efek samping

kemoterapi dan radioterapi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat.

Antiemetik dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian

nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.

4. Pendidikan kesehatanProgram terapi

Pasien dan keuargadiberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya

komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.

5. Program terapi

Berbagai jenis perawatan tersedia untuk pasien dengan osteosarkoma. Beberapa

perawatan yang standar (yang saat ini digunakan terapi), dan beberapa sedang diuji

dalam uji klinis. Perawatan klinis dalam percobaan adalah penelitian studi yang

dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memeroleh

informasi tentang perawatan baru untuk pasien dengan kanker. Ketika uji klinis

menunjukkan bahwa perlakuan yang lebih baik dari standar perawatan, pengobatan

baru yang dapat menjadi standar perawatan. Jika diduga bahwa masalah adalah

osteosarkoma, sebelum pertama biopsy, penderita dapat merekomendasikan dokter

spesialis yang disebut pembedahan tulang ahli onkologi.

Page 10: KARSINOMA TULANG TEST.docx

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

KARSINOMA TULANG

A. PENGKAJIAN

1. Data biografi

Data biografi biasanya mencakup nama, umur, alamat, pekerjaan, No. MR, agama

dan lain-lain yang dianggap perlu.

2. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan nyeri pada ekstremitas, sering berkeringat pada malam hari, nafsu

makan berkurang dan sakit kepala.

3. Riwayat kesehatan dahulu

a. Kemungkinan pernah terpapar sering dengan radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.

b. Kemungkinan pernah mengalami fraktur.

c. Kemungkinan sering mengkonsumsi kalsium dengan batas narmal.

d. Kemungkinan sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti : makanan dengan zat

pengawet, merokok dan lain-lain

4. Riwayat kesehatan keluarga.

Kemungkinan ada salah seorang keluarga yang pernah menderita kanker.

5. Pemeriksaan fisik

a. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya

pelebaran vena.

b. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang

terbatas.

c. Adanya tanda-tanda inflamasi.

d. Pemeriklsaan TTV klien.

6. Pemeriksaan Diagnostik

Lakukan pemeriksaan radiografi, pemindaian tulang, dan biopsi tulang.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf atau inflamasi.

Page 11: KARSINOMA TULANG TEST.docx

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan kerusakan

muskuloskeletal .

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik dan penanganan

4. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian dan perubahan status kesehatan

5. Resiko cedera berhubungan dengan tumor

6. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dan kerusakan jaringan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC

Dongoes, E. Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan

Keperawatan Pasien Edisi 3. Jakarta : EGC

Price, Sylvia & Loraine M. Wilson. 1998. Patofisiolgi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi 4.

Jakarta : EGC

Smeltzer & Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume III Edisi 8.

Jakarta : EGC